• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE CLUSTERING:PTK Pada Siswa Kelas V (Lima) SDN Tembong 2 Kec. Cipocok Jaya Serang.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE CLUSTERING:PTK Pada Siswa Kelas V (Lima) SDN Tembong 2 Kec. Cipocok Jaya Serang."

Copied!
41
0
0

Teks penuh

(1)

Septhiani, 2013

PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE CLUSTERING

PTK Pada Siswa Kelas V (Lima) SDN Tembong 2 Kec. Cipocok Jaya Serang

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh:

SEPTHIANI 0903741

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

KAMPUS SERANG

(2)

Septhiani, 2013

PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE CLUSTERING

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE CLUSTERING

( PTK DI KELAS V SD NEGERI TEMBONG 2 KEC. CIPOCOK JAYA SERANG)

Oleh

SEPTHIANI

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

© Septhiani 2013

Universitas Pendidikan Indonesia

Juni 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,

(3)
(4)

i

Septhiani, 2013

PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE CLUSTERING

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

Septhiani.0903741. (2013). Penelitian ini berjudul “"pembelajaran menulis karangan deskripsi dengan menggunakan metode clustering PTK pada Siswa Kelas V SDN Tembong 2 Kec. Cipocok Jaya Kota Serang”.

Latar belakang dari penelitian ini adalah siswa masih merasa kesulitan untuk mengungkapkan pikiran, ide dan gagasan berdasarkan pengalamannya. Siswa beranggapan menulis karangan adalah pelajaran yang sulit dilakukan dan dianggap pelajaran yang membosankan sehingga siswa lebih banyak bermain dengan

temannya. Dengan menggunakan metode clustering diharapkan siswa dapat dengan

mudah untuk menuangkan suatu gagasan, ide–ide yang dibuat dalam bentuk karangan deskripsi.

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah : (1) Untuk meningkatkan aktifitas belajar siswa dalam pembelajaran menulis karangan deskripsi dengan menggunakan metode clustering pada siswa kelas V. (2) Untuk meningkatkan hasil pembelajaran menulis

karangan deskripsi dengan menggunakan metode clustering pada siswa kelas V

.

Metode penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dimana terdiri dari tiga siklus yang digunakan. Instrumen yang digunakan adalah lembar observasi aktifitas belajar siswa dan lembar tes dalam menulis karangan deskripsi menggunakan metode clustering dengan subjek penelitian adalah siswa kelas Vb SDN Tembong 2 Kecamatan Cipocok Jaya Kota Serang yang terdiri dari 29 siswa.

Hasil penelitian tindakan kelas ini yaitu pada siklus I nilai rata-rata yang diperoleh melalui pedoman observasi aktifitas belajar siswa yaitu 1,3 sedangkan nilai tes menulis karangan deskripsi menggunakan metode clustering pada siklus I adalah 60. Pada siklus II nilai rata-rata yang diperoleh melalui pedoman observasi aktifitas belajar siswa yaitu 2,5 sedangkan nilai tes menulis karangan deskripsi menggunakan metode clustering pada siklus II adalah 72. Pada siklus III nilai rata-rata yang diperoleh melalui pedoman observasi aktifitas belajar siswa yaitu 3,3 sedangkan nilai tes menulis karangan deskripsi menggunakan metode clustering pada siklus III adalah 79 sehingga perolehan nilai rata-rata mulai dari siklus I, siklus II, dan siklus III menunjukkan adanya peningkatan yang berarti.

(5)

iii

Septhiani, 2013

PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE CLUSTERING

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR GAMBAR ... iv

DAFTAR GRAFIK ... v

DAFTAR TABEL... vi

DAFTAR LAMPIRAN ... vii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 3

C. Tujuan Penelitian ... 3

D. Manfaat Penelitian ... 4

E. Definisi Operasional... 5

F. Hipotesis ……… 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teoritis ... 7

B. Kajian Hasil Penelitian………20

(6)

iv

Septhiani, 2013

PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE CLUSTERING

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Metodologi Penelitian ... 24

B. Lokasi dan Subyek penelitian………...32

C. Instrumen Penelitian... 33

D. Teknik Penelitian ... 41

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN A. Pelaksanaan Tindakan Kelas ... 44

B. Analisis Hasil Belajar Semua Siklus ... 79

C. Jawaban Hipotesis ... 85

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan ... 86

B. Rekomendasi ... 87

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

(7)

v

Septhiani, 2013

PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE CLUSTERING

DAFTAR GAMBAR

(8)

vi

Septhiani, 2013

PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE CLUSTERING

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR GRAFIK

4.1 Hasil Rata – Rata Nilai Aktivitas Belajar Siswa Pada Semua Siklus……..81

4.11 Hasil Rata – Rata Nilai Tes Menulis Karangan Deskripsi Pada Semua

(9)

vii

Septhiani, 2013

PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE CLUSTERING

DAFTAR TABEL

3.1 Lembar Observasi Aktifitas Belajar Siswa……….. 34

3.2 Lembar Tes Penilaian Menulis Karangan Deskripsi………...37

3.3 Lembar Deskripsi Penilaian Tes Menulis Karangan Deksripsi………..…..38

4.1 Hasil Tes Menulis Karangan Deskripsi Pra Siklus………..….45

4.2 Hasil Observasi Aktifitas Belajar Siswa Pada Siklus I………...52

4.3 Hasil Tes Menulis Karangan Deskripsi Siklus I………...56

4.4 Hasil Observasi Aktifitas Belajar Siswa Pada Siklus II………...…….65

4.5 Hasil Tes Menulis Karangan Deskripsi Pada Siklus II………...……..67

4.6 Hasil Observasi Aktifitas Belajar Siswa Pada Siklus III………..…………75

4.7 Hasil Tes Menulis Karangan Deskripsi Pada Siklus III…………...…...….77

4.8 Rekapitulasi Hasil Aktifitas Belajar Siswa Pada Semua Siklus…………...79

4.9 Nilai Rata –Rata Aktifitas Belajar Siswa Pada Semua Siklus………...…..81

4.10 Rekapitulasi Hasil Tes Menulis Karangan Deskripsi Pada Semua Siklus…82

4.11 Nilai Rata – Rata Hasil Tes Menulis Karangan Deskripsi Pada Semua

(10)

viii

Septhiani, 2013

PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE CLUSTERING

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR LAMPIRAN

1. SK Direktur UPI Kampus Serang Tentang Pengangkatan Pembimbing

Penyusunan Skripsi

2. Surat Izin Permohonan Mengadakan Penelitian

3. Surat Izin Telah Melakukan Penelitian

4. Format Penilaian Aktivitas Belajar Siswa

5. Format Penilaian Hasil Belajar Siswa

6. Format deskripsi penilaian tes menulis karangan deskripsi

7. Hasil Tes Siswa Pada Tindakan Kelas Siklus I

8. Hasil Tes Siswa Pada Tindakan Kelas Siklus II

9. Hasil Tes Siswa Pada Tindakan Kelas Siklus III

(11)

1

Septhiani, 2013

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Bahasa merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan di sekolah

dasar. Dan dalam pembelajaran bahasa terdapat empat aspek keterampilan

diantaranya, yaitu menyimak, berbicara, membaca dan menulis. Dari keempat

aspek tersebut keterampilan menulis adalah salah satu keterampilan dalam

pembelajaran berbahasa di kelas V, karena menulis secara tidak langsung

sebagai alat komunikasi dengan orang lain atau mengungkapkan suatu

perasaan yang dibuat dalam bentuk karangan.

Berdasarkan keterampilan menulis yang diajarkan disekolah adalah

keterampilan mengarang. Dengan mengarang seseorang dapat menyampaikan

ide pikiran, perasaan maupun menggambarkan suatu masalah atau wacana

kepada orang lain dengan menggunakan media tertulis. Mengarang dapat juga

dijadikan sebagai media untuk mereproduksi kembali pengetahuan yang telah

diperoleh dari membaca.

Karangan sebagai hasil dari kegiatan mengarang mempunyai beberapa

bentuk, salah satunya adalah karangan deskripsi. Karangan deskripsi

merupakan karangan yang mudah dan sederhana bagi anak sekolah dasar.

(12)

2

Septhiani, 2013

PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE CLUSTERING

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mengeksplorasi apa yang di lihat, dengar,dan rasakan ke dalam bentuk

karangan deskripsi dengan baik.

Tetapi saat peneliti melaksanakan observasi di kelas V pada mata

pelajaran bahasa Indonesia, masih ada siswa yang belum bisa menulis

karangan dengan baik. Dimana peneliti telah mencoba memberikan penugasan

kepada siswa untuk membuat karangan deskripsi melalui pikiran, imajinasi dan

kreatifitas siswa. Kenyataannya siswa merasa kesulitan untuk mengungkapkan

pikiran, ide dan gagasan berdasarkan pengalamannya. Siswa beranggapan

menulis karangan adalah pelajaran yang sulit dilakukan dan dianggap pelajaran

yang membosankan sehingga siswa lebih banyak bermain dan mengobrol

dengan temannya.

Dan dari 29 jumlah siswa hanya sebagian siswa yang mengerjakan

tugas menulis karangan. Sehingga pada pembelajaran bahasa Indonesia masih

belum memenuhi nilai KKM yaitu dengan nilai rata–rata 53.

Berdasarkan hal tersebut diatas, maka peneliti ingin mencoba

membantu permasalahan yang di hadapi siswa dalam pembelajaran bahasa

Indonesia tentang menulis karangan deskripsi dengan menggunakan metode

clustering. Metode clustering adalah suatu cara memilah gagasan – gagasan

dan menuangkannya ke atas kertas secepatnya, tanpa mempertimbangkan

(13)

3

Septhiani, 2013

Dengan menggunakan metode clustering diharapkan siswa dapat

dengan mudah untuk menuangkan suatu gagasan, ide–ide yang dibuat dalam

bentuk karangan deksripsi.

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas maka peneliti

ingin melakukan perbaikan dalam pembelajaran bahasa Indonesia melalui

penelitian tindakan kelas di kelas V yang di beri judul: “PEMBELAJARAN

MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN MENGGUNAKAN

METODE CLUSTERING ( PTK DI KELAS V SDN TEMBONG 2

KECAMATAN CIPOCOK JAYA SERANG )”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan suatu masalah

sebagai berikut :

1. Bagaimana meningkatkan aktifitas belajar siswa dalam pembelajaran

menulis karangan deskripsi dengan menggunakan metode clustering ?

2. Bagaimana meningkatkan hasil pembelajaran menulis karangan

deskripsi dengan menggunakan metode clustering ?

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan permasalahan di atas, penelitian bertujuan untuk :

1. Untuk meningkatkan aktifitas siswa dalam pembelajaran menulis

karangan deskripsi dengan menggunakan metode clustering pada

siswa kelas V.

2. Untuk meningkatkan hasil pembelajaran menulis karangan deskripsi

(14)

4

Septhiani, 2013

PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE CLUSTERING

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

D. Manfaat Hasil Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak-pihak

sebagai berikut.

1. Peneliti:

 Menambah wawasan dan pemikiran baru bagi peneliti dalam

memberikan saran dan masukan untuk meningkatkan kualitas

pembelajaran.

 Untuk memenuhi salah satu tugas metode penelitian.

 Untuk memberikan kontribusi dalam bidang pendidikan Bahasa

Indonesia., terutama mengarang deskripsi sebagai prestasi belajar

siswa.

 Untuk mendapatkan informasi empiris tentang pembelajaran

menulis deskripsi sebagai prestasi belajar siswa agar menjadi

pelajar yang kreatif, kreasi dan berdaya cipta.

2. Siswa:

 Meningkatkan minat, motivasi dan aktifitas belajar siswa dalam

pembelajaran mengarang dengan menggunakan metode clustering.

 Siswa lebih semangat dalam menulis karangan.

 Memberikan pengalaman baru dalam menulis karangan deskripsi.

(15)

5

Septhiani, 2013

3. Guru:

 Mengembangkan kompetensi guru dalam merancang metode

clustering yang merupakan hal baru bagi guru, dan menerapkannya

dalam pembelajaran Bahasa Indonesia.

 Memberikan kesadaran guru untuk memperbaiki dan meningkatkan

kualitas pembelajaran yang disesuaikan dengan tujuan, materi,

karakteristik siswa, dan kondisi pembelajaran.

 Mengembangkan potensi guru dalam menyusun langkah-langkah

pembelajaran dengan menggunakan metode clustering.

E. Definisi Operasional

Dalam penelitian ini, peneliti mengambil judul “Pembelajaran Menulis

Karangan Deskripsi dengan Menggunakan Metode Clustering Kelas V Di

SDN Tembong 2 Kecamatan Cipocok Jaya Serang”.

Untuk mencegah terjadinya kesalahpahaman dalam menafsirkan istilah,

maka penulis berusaha memberikan definisi sebagai berikut:

1. Mengarang

Dalam bukunya The Liang Gie (2002:3), mengarang adalah

segenap rangkaian kegiatan seseorang mengungkapkan gagasan dan

menyampaikannya melalui bahas tulis kepada masyarakat pembaca untuk

(16)

6

Septhiani, 2013

PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE CLUSTERING

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2. Deskripsi

Menurut Keraf (2003:135), Deskripsi merupakan suatu bentuk

wacana yang berusaha menggambarkan sejelas–jelasnya suatu objek

sehingga objek itu seolah–olah didepan mata kepala pembaca.

Karangan deskripsi merupakan karangan yang lebih menonjolkan

aspek pelukisan sebuah benda sebagaimana adanya. Sesuai dengan asal

katanya, yaitu describere (bahasa latin) yang berarti menulis tentang,

membeberkan (memberikan), melukiskan suatu hal.

3. Metode clustering

Clustering (pengelompokkan) adalah suatu cara memilah gagasan

gagasan dan menuangkannya ke atas kertas secepatnya, tanpa

mempertimbangkan kebenaran atau nilai (Deporter, 2011:184).

F. Hipotesis

Menurut Arikunto (1998 : 67) , hipotesis dapat diartikan sebagai suatu

jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai

terbukti melalui data yang terkumpul. Hipotesis yang dirumuskan perlu

dibuktikan kebenarnya adalah sebagai berikut :

Jika metode clustering diterapkan pada pembelajaran menulis

(17)

24

Septhiani, 2013

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A.Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini yakni menggunakan

rancangan PTK. Peneliti memilih PTK dalam penelitian ini karena masalah

yang dihadapi peneliti adalah masalah yang riil dan harus dicari jalan

keluarnya melalui PTK. Selain itu, peneliti juga melihat adanya luaran yang

diharapkan dapat dihasilkan dari PTK, yaitu peningkatan atau perbaikan

mutu proses dan hasil pembelajaran antara lain peningkatan atau perbaikan

terhadap kinerja belajar siswa di sekolah dan di kelas.

1. Pengertian Penilitian Tindakan Kelas

Menurut Arikunto (2012:58) Penelitian tindakan kelas (PTK)

adalah penelitian tindakan (action research) yang dilakukan dengan

tujuan memperbaiki mutu praktik pembelajaran di kelasnya. PTK

berfokus pada kelas atau pada proses belajar mengajar yang terjadi di

kelas, bukan pada input kelas (silabus, materi, dan lain-lain) ataupun

output (hasil belajar). PTK harus tertuju atau mengenai hal-hal yang

terjadi di dalam kelas. PTK bertujuan untuk memperbaiki berbagai

persoalan nyata dan praktis dalam peningkatan mutu pembelajaran

dikelas yang dialami langsung dalam interaksi antara guru dengan siswa

(18)

25

Septhiani, 2013

PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE CLUSTERING

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PTK dilaksanakan dalam bentuk siklus berulang yang didalamnya

terdapat empat tahapan utama kegiatan, yaitu perencanaan, tindakan,

pengamatan, dan refleksi. Adapun penjelasan untuk masing-masing

tahap adalah sebagai berikut.

Tahap 1: Perencanaan (Planning)

Tahapan ini berupa menyusun rencana tindakan yang menjelaskan

tentang apa, dimana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan tersebut akan

dilakukan.

Pada tahap perencanaan peneliti menentukanfokus peristiwa yang

perlu mendapatkan perhatian khusus untuk diamati, kemudian membuat

sebuah instrumen pengamatan untuk merekam fakta yang terjadi selama

tindakan berlangsung.

Tahap 2: Pelaksanaan Tindakan (Acting)

Tahap ke-2 dari penelitian tindakan adalah pelaksanaan yang

merupakan implementasi atau penerapan isi rancangan, yaitu

mengenakan tindakan dikelas.

Tahap 3: Pengamatan (Observing)

Tahap ke-3 yaitu kegiatan pengamatan yang dilakukan oleh

pengamat, guru pelaksana mencatat sedikit demi sedikit apa yang terjadi

agar memperoleh data yang akurat untuk perbaikan siklus berikutnya.

Tahap 4: Refleksi (Reflecting)

Tahap ke-4 merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa

(19)

26

Septhiani, 2013

Untuk lebih jelasnya langkah-langkah diatas dapat digambarkan

seperti dibawah ini:

Gambar 3.1 Siklus Penelitian Tindakan Kelas

Selanjutnya peneliti memilih model PTK kolaboratif karena model

PTK ini melibatkan berbagai pihak seperti yang diungkapkan oleh

Suyanto yaitu:

“Penelitian tindakan kelas kolaboratif adalah penelitian yang melibatkan beberapa pihak, yaitu guru, kepala sekolah, dosen, peneliti

secara serentak dengan tujuan untuk meningkatkan praktek

pembelajaran, menyumbang pada perkembangan teori dan peningkatan

karier guru”.

Dengan model PTK kolaboratif diharapkan tujuan yang akan

dicapai akan mendekati harapan karena peneliti tidak mungkin bekerja

(20)

27

Septhiani, 2013

PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE CLUSTERING

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Model PTK

Peneliti memilih model Penelitian Tindakan Kelas dari Kemmis

dan Mc. Taggart. Model PTK yang dikemukakan oleh Kemmis dan Mc

Taggart adalah model pengembangan dari model Kurt Lewin. Dikatakan

demikian, karena di dalam suatu siklus terdiri atas empat komponen,

keempat komponen tersebut, meliputi: (1) perencanaan, (2)

aksi/tindakan, (3) observasi, dan (4) refleksi. Sesudah suatu siklus

selesai di implementasikan, khususnya sesudah adanya refleksi,

kemudian diikuti dengan adanya perencanaan ulang yang dilaksanakan

dalam bentuk siklus tersendiri.

Menurut Kemmis dan Mc Taggart (dalam Rafi′uddin, 1996)

penelitian tindakan dapat dipandang sebagai suatu siklus spiral dari

penyusunan perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan

(observasi), dan refleksi yang selanjutnya mungkin diikuti dengan siklus

spiral berikutnya. Dalam pelaksanaannya ada kemungkinan peneliti telah

mempunyai seperangkat rencana tindakan (yang didasarkan pada

pengalaman) sehingga dapat langsung memulai tahap tindakan. Ada juga

peneliti yang telah memiliki seperangkat data, sehingga mereka memulai

kegiatan pertamanya dengan kegiatan refleksi.

Akan tetapi pada umumnya para peneliti mulai dari fase refleksi

awal untuk melakukan studi pendahuluan sebagai dasar dalam

merumuskan masalah penelitian. Selanjutnya diikuti perencanaan,

(21)

28

Septhiani, 2013

a. Perencanaan

Penyusunan perencanaan didasarkan pada hasil penjajagan

refleksi awal. Secara rinci perencanaan mencakup tindakan yang

akan dilakukan untuk memperbaiki, meningkatkan atau mengubah

perilaku dan sikap yang diinginkan sebagai solusi dari

permasalahan-permasalahan. Perlu disadari bahwa perencanaan ini bersifat

fleksibel dalam arti dapat berubah sesuai dengan kondisi nyata yang

ada.

b. Tindakan

Pelaksanaan tindakan menyangkut apa yang dilakukan

peneliti sebagai upaya perbaikan, peningkatan atau perubahan yang

dilaksanakan berpedoman pada rencana tindakan. Jenis tindakan

yang dilakukan dalam PTK hendaknya selalu didasarkan pada

pertimbangan teoritik dan empiric agar hasil yang diperoleh berupa

peningkatan kinerja dan hasil program yang optimal.

c. Observasi (pengamatan)

Kegiatan observasi dalam PTK dapat disejajarkan dengan

kegiatan pengumpulan data dalam penelitian formal. Dalam kegiatan

ini peneliti mengamati hasil atau dampak dari tindakan yang

dilaksanakan atau dikenakan terhadap siswa. Istilah observasi

(22)

29

Septhiani, 2013

PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE CLUSTERING

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu d. Refleksi

Pada dasarnya kegiatan refleksi merupakan kegiatan analisis,

sintesis, interpretasi terhadap semua informasi yang diperoleh saat

kegiatan tindakan. Dalam kegiatan ini peneliti mengkaji, melihat,

dan mempertimbangkan hasil-hasil atau dampak dari tindakan.

Setiap informasi yang terkumpul perlu dipelajari kaitan yang satu

dengan lainnya dan kaitannya dengan teori atau hasil penelitian yang

telah ada dan relevan. Melalui refleksi yang mendalam dapat ditarik

kesimpulan yang mantap dan tajam.

Refleksi merupakan bagian yang sangat penting dari PTK

yaitu untuk memahami terhadap proses dan hasil yang terjadi, yaitu

berupa perubahan sebagai akibat dari tindakan yang dilakukan. Pada

hakekatnya model Kemmis dan Taggart berupa perangkat-perangkat

atau untaian dengan setiap perangkat terdiri dari empat komponen

yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi yang

dipandang sebagai suatu siklus. Banyaknya siklus dalam PTK

tergantung dari permasalahan-permasalahan yang perlu dipecahkan,

yang pada umumnya lebih dari satu siklus. PTK yang dikembangkan

dan dilaksanakan oleh para guru di sekolah pada umumnya berdasar

pada model (2) ini yaitu merupakan siklus-siklus yang berulang.

Dalam pelaksanaan tindakan ini dibuat dalam beberapa siklus

(23)

30

Septhiani, 2013

1. Pra siklus

a. Pengamatan/observasi

Melakukan pengamatan terhadap kegiatan belajar mengajar (KBM)

siswa dalam pembelajaran bahasa Indonesia, terutama dalam hal

meningkatkan kemampuan siswa dalam hal meningkatkan kemampuan

siswa dalam menulis karangan deskripsi dengan menggunakan metode

clustering.

b. Refleksi

Dari hasil observasi, peneliti membuat refleksi sebagai berikut:

- Kemampuan siswa dalam menulis karangan dengan metode

clustering

- Siswa masih belum termotivasi dalam menulis karangan deskripsi

- Dari awal pembelajaran, siswa kurang antusias dalam menerima

informasi dari guru (teacher centered), sehingga pengetahuan

siswa tidak tergali.

2. Siklus I

a. Rencana

Setelah memperoleh gambaran tentang kemampuan siswa dalam

menulis karangan dengan memakai metode clustering yang

dipergunakan guru, rencana yang akan dilakukan peneliti pada siklus I

adalah:

- Membantu guru membuat langkah-langkah pembelajaran dengan

(24)

31

Septhiani, 2013

PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE CLUSTERING

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

- Membantu guru dalam meningkatkan kemampuan siswa dalam

menulis karangan deskripsi.

b. Tindakan

Setelah diperoleh gambaran tentang kekurangan mampuan siswa

dalam menulis karangan deskripsi dengan memakai metode clustering,

maka tindakan yang akan dilakukan disesuaikan dengan apa yang telah

direncanakan diatas, yaitu:

- Siswa dilatih untuk membuat clustering yang sesuai dengan

tema/ide yang ditulisnya.

- Setelah siswa dilatih untuk membuat clustering kemudian siswa

dilatih dalam mengembangkan tema menjadi karangan.

c. Pengamatan/observasi

- Kegiatan ini memantau proses belajar mengajar tentang

kemampuan siswa dalam menulis karangan deskripsi dengan

memakai metode clustering.

- Kemampuan siswa dalam menulis karangan deskripsi memakai

metode clustering diamati melalui lembar tes.

d. Refleksi

Dalam kegiatan ini peneliti membuat refleksi sebagai berikut:

- Menganalisis hasil penelitian dari proses kegiatan belajar mengajar

tentang kemampuan siswa dalam menulis karangan deskripsi

(25)

32

Septhiani, 2013

- Menemukan kendala dan kelemahan (jika ada) untuk diperbaiki

pada tindakan berikutnya.

- Melakukan diskusi dengan pihak sekolah terutama dengan guru

kelas yang bersangkutan.

Kegiatan ini ditunjukkan untuk mengadakan revisi (koreksi) tentang

rancangan kegiatan dalam menulis karangan deskripsi, pada refleksi I masih

kekurangan atau masih ada kendala yang ditemukan maka untuk selanjutnya

akan disusun kembali rencana-rencana pembelajaran dengan berorientasi pada

pembelajaran bahasa Indonesia dengan menggunakan metode clustering yang

lebih baik lagi pada siklus berikutnya.

B. Lokasi dan subyek penelitian

1. Lokasi penelitian

Lokasi pada penelitian ini dilaksanakan pada SDN Tembong 2

Kec. Cipocok Jaya Kota Serang. Alasannya karena lokasi tersebut tidak

terlalu jauh dengan rumah peneliti, selain itu mengenal beberapa guru di

lokasi tersebut dan sarana yang ada pada lokasi tersebut sangat menunjang

untuk peneliti melakukan penelitian.

2. Subyek penelitian

Yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah kegiatan siswa

dalam proses pembelajaran Bahasa Indonesia pada pembelajaran

menulis karangan deskripsi siswa kelas V SD. Sedangkan yang menjadi

(26)

33

Septhiani, 2013

PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE CLUSTERING

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

C. Instrumen Penelitian

Instrumen merupakan bagian yang tidak kalah pentingnya dalam

pelaksaan PTK. Jenis instrumen harus sesuai dengan karakteristik variabel

yang diamati. Triangulasi dan kejenuhan informasi perlu diperhatikan untuk

menjamin validitas data.

Instrumen adalah alat bantu yang digunakan dalam mengumpulkan

data (Arikunto 2006:219). Instrumen pengumpul data adalah alat bantu yang

dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan agar

kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah olehnya. Dalam

penelitian ini akan digunakan beberapa instrumen penelitian diantaranya

observasi, studi dokumentasi, dan tes hasil belajar. Tiga teknik tersebut

diuraikan sebagai berikut :

1. Observasi

Observasi dapat diartikan sebagai suatu pengamatan yang dilakukan

secara sengaja, sistematis mengenai fenomena sosial dengan psikis untuk

kemudian dilakukan pencatatan (Nasution, 2006:106). Observasi adalah

suatu usaha sadar untuk mengumpulkan data yang dilakukan secara

sistematis dengan prosedur yang standar (Arikunto, 2006:222).

Observasi yang dilakukan peneliti bertujuan untuk meningkatkan

aktivitas siswa selama proses pembelajaran menulis karangan deskripsi

dengan menggunakan metode clustering. Adapun aspek-aspek yang akan

diobservasi yaitu aktifitas siswa selama proses pembelajaran adalah sebagai

(27)

34

Septhiani, 2013

Tabel 3.1

Lembar observasi aktifitas siswa selama proses pembelajaran menulis

karangan deskripsi dengan menggunakan metode clustering

Keterangan:

Deskriptor Penilaian Observasi Aktivitas Siswa

1. Keantusiasan dalam belajar

a. Mengikuti doa bersama–sama sebelum pelajaran dimulai

b. Duduk dengan rapih

c. Sudah ada peralatan belajar diatas meja

d. Menjawab pertanyaan yang diberikan guru

No Nama siswa Aspek yang dinilai jumlah ket.

Keantusiasan belajar

Keseriusan belajar

Evaluasi

4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1

Jumlah

(28)

35

Septhiani, 2013

PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE CLUSTERING

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Keseriusan dalam belajar

a. Mendengarkan penjelasan guru

b. Mengikuti pelajaran sampai akhir

c. Ikut berdiskusi bersama guru membuat langkah-langkah metode

clustering (pengelompokkan ide)

d. Mengerjakan tugas menulis karangan deskripsi berdasarkan

pengelompokkan ide (clustering) yang telah dibuat

3. Evaluasi

a. Mampu menjawab pertanyaan dari guru

b. Siswa mau maju kedepan saat diperintah gurunya untuk menuliskan ide–

ide yang relevan dengan topik di papan tulis

c. Mampu membuat karangan deskripsi dengan arahan metode clustering

d. Siswa mau membacakan hasil karangan deskripsi yang dibuatnya

Keterangan: Nilai 4 = jika semua deskiptor tampak

Nilai 3= jika 3 deskriptor yang tampak

Nilai 2= jika 2 deskriptor yang tampak

(29)

36

Septhiani, 2013

Kriteria Penilaian

Interval Nilai Kategori

3,1 – 4,0 Sangat Baik

2,1 – 3,0 Baik

1,1 – 2,0 Cukup

0 – 1,0 Kurang

2. Tes Hasil Belajar

Tes merupakan serangkaian soal yang harus dijawab oleh siswa. Tes

merupakan alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau

mengukur sesuatu dalam suasana, dengan cara dan aturan-aturan yang telah

ditentukan (Arikunto, 2005:53). Dalam penelitian tes digunakan untuk

menjaring data tentang hasil belajar siswa. Pemberian tes ditujukan untuk

mengetahui sejauh mana perkembangan dari setiap siklus. Menurut Arikunto

(1996:138) “Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan atau alat lain yang

digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, inteligensi,

kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok”.

Jenis tes yang digunakan tes tertulis bentuk tes subyektif yang berbentuk

esay terbatas alasannya karena pengembangan paragraf menjadi sebuah

karangan deskripsi haruslah dituangkan ke dalam bentuk tulisan supaya bisa

(30)

37

Septhiani, 2013

PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE CLUSTERING

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.2

Lembaran Tes Menulis Sebuah Karangan Deskripsi Dengan Menggunakan

Metode Clustering

No Aspek yang dinilai Skor Penilaian Jumlah

(31)

38

Septhiani, 2013

Tabel 3.3

Lembar Deskripsi Penilaian Tes Menulis

Karangan Deskripsi Dengan Menggunakan Metode Clustering

No Aspek yang dinilai Skor penilaian Jumlah

1 2 3 4

1. Kesesuaian judul dengan isi

- Sesuai

- Cukup sesuai

- Kurang sesuai

- Tidak sesuai

2. Ejaan dan tanda baca

- Tidak ada

penyimpangan dalam

ejaan dan tanda baca

- Ada sedikit

kesalahan dalam

penggunaan ejaan

dan tanda baca

(32)

39

Septhiani, 2013

PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE CLUSTERING

(33)

40

- Terbaca tidak bersih

- Tidak terbaca tidak

bersih

Jumlah

Nilai total

Rumusan Penilaian : Skor yang diperoleh x 100

Skor maksimal

Keterangan :

 Kesesuaian judul dan isi (skor maksimal 4)

(34)

41

Septhiani, 2013

PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE CLUSTERING

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

 Pengembangan ide (skor maksimal 4)

 Diksi (skor maksimal 4)

 Kerapihan (skor maksimal 3)

3. Dokumentasi

Pengumpulan data dengan menghimpun dan menganalisis

dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis maupun gambar.

D. Teknik Penelitian

1. Teknik Pengolahan dan Analisis Data

Data yang terkumpul menjadi acuan dalam melaksanakan analisis

data yang diperoleh dari pembelajaran menulis karangan deskripsi

menggunakan metode clustering pada bidang studi bahasa Indonesia

menulis karangan deskripsi.

Strategi belajar mengajar dengan menggunakan metode clustering

adalah sebagai berikut:

a. Metode clustering yang digunakan guru untuk menjadikan siswa

terampil dalam mengembangkan ide-ide yang sesuai dengan

tema/topik sehingga proses belajar menjadi menyenangkan.

b. Proses perubahan dan perkembangan kemampuan siswa dalam

menulis karangan dengan metode clustering pada bidang studi bahasa

Indonesia.

(35)

42

Septhiani, 2013

2. Analisis Data

Setelah data yang terkumpul diorganisir, langkah selanjutnya adalah

pemprosesan atau analisis data, di dalam penelitian ini data yang berhasil

dikumpulkan terdiri dari:

a. Data tentang menetapkan bagian-bagian yang dideskripsikan dan

dikembangkan menjadi karangan deskripsi.

b. Data tentang menulis karangan menggunakan metode clustering yang

digunakan guru rata-rata kelas tiap siklus.

c. Data tentang menulis karangan menggunakan metode clustering.

Setelah data yang diperoleh dan hasil pengumpul data, maka data

perlu diolah, data yang diperoleh dan didapat dari evaluasi pada setiap

siklus.

Adapun tahapan-tahapan dalam pengolahan data mencakup tiga tahap,

yaitu :

1. Tahap persiapan

a. Mengecek kelengkapan data

b. Mengecek alat pengempul daya

(36)

43

Septhiani, 2013

PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE CLUSTERING

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Penilaian terhadap kegiatan yang dilakukan siswa, guru melalui

perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pada pembelajaran.

a. Menulis karangan deskripsi dengan memakai metode clustering

yang digunakan guru

b. Pemberian skor terhadap kemampuan siswa dalam menulis

karangan deskripsi dengan memakai metode clustering digunakan

guru dikumpulkan dan dibuat rata-rata pada tiap siklusnya.

3. Tahap penerapan Data

a. Menafsirkan data sesuai dengan pertanyaan penelitian

b. Mendeskripsikan data sesuai dengan hasil temuan, membahasnya

(37)

86

Septhiani, 2013

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Penelitian tindakan kelas yang dilakukan oleh peneliti di SD Negeri

2 Tembong Kecamatan Cipocok, kota Serang yaitu tentang pembelajaran

menulis karangan deskripsi dengan menggunakan metode clustering di

kelas V. Penelitian ini dilakukan dalam tiga siklus. Sebelum siklus

dimulai, dilakukan pra siklus terlebih dahulu sebagai studi pendahuluan,

sehingga ditemukannya masalah-masalah yang harus dicarikan solusinya

dan kemudian dapat ditetapkan siklus-siklusnya.

Berdasarkan hasil penelitian tentang pembelajaran menulis karangan

deskripsi dengan menggunakan metode clustering di kelas Vb SDN

Tembong 2 dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Aktifitas belajar siswa untuk menulis karangan deskripsi dengan

menggunakan metode clustering semakin meningkat dilihat dari

antusias dan minat siswa dalam menerima pelajaran mengenai menulis

karangan deskripsi. Hal ini bisa dilihat dari nilai rata–rata yang

diperoleh siswa pada siklus I 1,3 ; pada siklus II 2,5 dan pada siklus III

(38)

87

Septhiani, 2013

PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE CLUSTERING

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Kemampuan siswa kelas Vb SDN Tembong 2 dalam menulis karangan

deskripsi dengan menggunakan metode clustering, jauh lebih

meningkat. Hal ini bisa dilihat dari nilai rata–rata yang diperoleh siswa

sebelum dilakukan tindakan 53 tetapi setelah dilakukannya perlakuan

tindakan rata–rata yang diperoleh siswa 79.

B. Rekomendasi

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka peneliti merekomendasikan hal-hal

sebagai berikut.

1. Bagi Guru

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti,

dengan menggunakan metode clustering dapat meningkatkan hasil

belajar siswa, maka disarankan agar guru dalam mengajar bahasa

Indonesia khususnya menulis sebuah karangan hendaknya

menggunakan metode tersebut.

2. Bagi Kepala Sekolah

Selaku pemimpin Kepala Sekolah yang memegang otoritas

kebijakan di sekolah. Hendaknya memberi peluang dan dorongan

kepada guru untuk mengembangkan dan menerapkan metode

clustering dalam pembelajaran menulis karangan pada pelajaran

(39)

88

Septhiani, 2013

3. Bagi peneliti selanjutnya

Hasil penelitian ini dapat dijadikan rujukan untuk mengembangkan

kemampuan peneliti agar ditemukan cara baru yang lebih efektif untuk

(40)

Septhiani, 2013

PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE CLUSTERING

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. (2012). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi

Aksara.

.(1998).Prosedur penelitian. Jakarta : Rineka Cipta

Deporter, Bobi dan Mike Hernacki.(2011). Quantum Learning. Bandung :

Kaifa

Finoza, lamudin.(2010). Komposisi bahasa Indonesia. Jakarta : Diksi insan

mulia

Gie, The Liang.(2002). Terampil Mengarang. Yogyakarta : Andi Offset

Hernowo.(2004). Quantum Writing. Bandung : MLC

Keraf, Gorys.(1982). Argumentasi dan Narasi. Jakarta : PT.Gramedia Pustaka

Utama

Nurviati, Imas Eva.(2008). Keterampilan Menulis. Jakarta : Lazuardi

Resmini, Novi.(2006).Membaca dan Menulis di SD Teori dan

pengajarannya.Bandung : UPI Press

(41)

Septhiani, 2013

Tarigan, Henry Guntur.(1994). Menulis sebagai suatu keterampilan

berbahasa. Bandung : Angkasa

Nuriah, Nunung.(2009).Penggunaan metode klaster dalam menulis karangan

deskripsi. Serang: UPI

Yusnandar E. (2012). Metode Penelitian Pendidikan di SD. Serang: Ikhwan

Mandiri Press.

http://mtssidaraja.blogspot.com/2011/02/teknik-clustering-dalam pembelajaran.html

(di akses 09 Februari 2013)

publikasi.stkipsiliwangi.ac.id/files/2013/01/KOMA.pdf‎

Gambar

Gambar 3.1 Siklus Penelitian Tindakan Kelas
Tabel 3.1
Tabel 3.2 Lembaran Tes  Menulis Sebuah Karangan Deskripsi Dengan Menggunakan
Tabel 3.3 Lembar  Deskripsi  Penilaian Tes Menulis

Referensi

Dokumen terkait

Melakukan metode kalibrasi pada mikrometer sekrup eksternal Fowler 0 sampai dengan 25 mm kecermatan 0,01 mm yang ada di Laboratorium Pengukuran Teknik Mesin

Teknik penyuluhan menyikat gigi secara simulasi juga dianggap efektif untuk meningkatkan pengetahuan siswa, hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat penggunaan limbah hotel dalam ransum yang dapat menghasilkan bobot potong yang tinggi, dan karkas dengan proporsi daging maksimal,

Pengaruh Perceived Ease of Use berpengaruh positif signifikan terhadap Attitude Towards Using pada penggunaan mesin CDM Perceived Usefulness Perceived Ease of Use Attitude

Apabila diasumsikan bahwa total pendapatan sama dengan total belanja dan diasumsikan pula bahwa proporsi belanja bidang Cipta Karya terhadap APBD sama dengan

Simpulan: Generasi Y pada pada penelitian ini memberi makna kebahagiaan yakni dalam kondisi sehat secara emosi, memiliki hubungan positif dengan keluarga dan orang lain,

menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi dengan judul Studi Kompatarif Efektivitas Penggunaan Metode Inkuiri Berbantuan Media Kolase dengan Metode Inkuiri Berbantuan