• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBANDINGAN MINAT SISWA SMK NEGERI DAN SMK SWASTA UNTUK MELANJUTKAN STUDI ATAU MEMASUKI DUNIA KERJA (Penelitian terhadap Siswa SMK Negeri 6 dan SMK Swasta PU Bandung).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERBANDINGAN MINAT SISWA SMK NEGERI DAN SMK SWASTA UNTUK MELANJUTKAN STUDI ATAU MEMASUKI DUNIA KERJA (Penelitian terhadap Siswa SMK Negeri 6 dan SMK Swasta PU Bandung)."

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iv

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR BAGAN ... x

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 3

1.3 Pembatasan dan Perumusan Masalah ... 4

1.4 Penjelasan Istilah dalam Judul ... 4

1.5 Tujuan Penelitian ... 5

1.6 Manfaat Penelitian ... 5

BAB II LANDASAN TEORITIS 2.1 Kajian Pustaka ... 7

2.1.1 Minat ... 7

2.1.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat ... 8

2.1.3 Unsur-Unsur Minat ... 10

2.1.4 Minat Belajar ... 11

2.1.5 Fungsi Minat Untuk Belajar ... 12

2.1.6 Minat Untuk Melanjutkan Studi ... 13

2.1.7 Minat Bekerja ... 16

2.1.8 Dunia Kerja ... 17

s BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian ... 21

(2)

3.2.1 Variabel Penelitian ... 22

3.2.2 Paradigma Penelitian ... 22

3.3. Data dan Sumber Data ... 24

3.3.1 Data ... 24

3.3.2 Sumber Data ... 24

3.4. Populasi dan Sampel ... 24

3.4.1 Populasi ... 24

3.4.2 Sampel ... 25

3.5. Teknik Pengumpulan dan Analisis Data ... 26

3.5.1 Teknik Pengumpulan Data ... 26

3.5.2 Instrumen Penelitian ... 27

3.5.3 Kisi-kisi Instrumen Penelitian ... 28

3.5.4 Uji Coba Instrumen Penelitian ... 28

a. Uji Validitas ... 29

b. Uji Reliabilitas ... 30

3.6 Hasil Pengujian Instrumen Uji Coba ... 31

3.6.1 Uji Validitas Angket Uji Coba ... 31

3.6.2 Uji Reliabilitas Angket Uji Coba ... 33

3.7 Teknik Analisis Data ... 34

3.7.1 Tahap Deskripsi Data ... 34

3.7.2 Uji Beda ... 35

3.8Perhitungan Gambaran Umum ... 36

3.8.1 Persentase Komponen Indikator Variabel ... 36

3.8.2 Persentase Variabel Penelitian ... 37

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Data ... 38

4.2 Analisis Data Penelitian ... 38

4.2.1 Minat Siswa untuk Melanjutkan Studi (X1) ... 38

4.2.2 Minat Siswa untuk Memasuki Dunia Kerja (X2) ... 50

(3)

4.2.4 Uji Beda Variabel X1 ... 61

4.2.5 Uji Beda Variabel X2 ... 62

4.3 Pembahasan Penelitian ... 64

4.3.1 Minat Belajar ... 65

4.3.2 Minat Bekerja ... 66

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 68

5.2 Saran ... 69

5.2.1 Untuk SMK Negeri 6 dan SMK Swasta PU ... 69

5.2.2 Untuk Siswa SMK Negeri 6 dan Siswa SMk Swasta PU ... 69

5.2.3 Untuk Peneliti Selanjutnya ... 69

DAFTAR PUSTAKA ... 70 LAMPIRAN

(4)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Skor Kategori Skala Rating Scale ... 26

Tabel 3.2 Interpretasi Persentase Skor ... 36

Tabel 4.1 Perbandingan Persentase X1 Item Pernyataan No. 1 ... 38

Tabel 4.2 Perbandingan Persentase X1 Item Pernyataan No. 2 ... 38

Tabel 4.3 Perbandingan Persentase X1 Item Pernyataan No. 3 ... 39

Tabel 4.4 Perbandingan Persentase X1 Item Pernyataan No. 4 ... 39

Tabel 4.5 Perbandingan Persentase X1 Item Pernyataan No. 5 ... 40

Tabel 4.6 Perbandingan Persentase X1 Item Pernyataan No. 6 ... 40

Tabel 4.7 Perbandingan Persentase X1 Item Pernyataan No. 7 ... 41

Tabel 4.8 Perbandingan Persentase X1 Item Pernyataan No. 8 ... 41

Tabel 4.9 Perbandingan Persentase X1 Item Pernyataan No. 9 ... 42

Tabel 4.10 Perbandingan Persentase X1 Item Pernyataan No. 10 ... 42

Tabel 4.11 Perbandingan Persentase X1 Item Pernyataan No. 11 ... 43

Tabel 4.12 Perbandingan Persentase X1 Item Pernyataan No. 12 ... 43

Tabel 4.13 Perbandingan Persentase X1 Item Pernyataan No. 13 ... 44

Tabel 4.14 Perbandingan Persentase X1 Item Pernyataan No. 14 ... 45

Tabel 4.15 Perbandingan Persentase X1 Item Pernyataan No. 15 ... 45

Tabel 4.16 Perbandingan Persentase X1 Item Pernyataan No. 16 ... 46

Tabel 4.17 Perbandingan Persentase X1 Item Pernyataan No. 17 ... 46

Tabel 4.18 Perbandingan Persentase X1 Item Pernyataan No. 18 ... 47

(5)

Tabel 4.20 Perbandingan Persentase X1 Item Pernyataan No. 20 ... 48

Tabel 4.21 Perbandingan Persentase X2 Item Pernyataan No. 1 ... 49

Tabel 4.22 Perbandingan Persentase X2 Item Pernyataan No. 2 ... 49

Tabel 4.23 Perbandingan Persentase X2 Item Pernyataan No. 3 ... 50

Tabel 4.24 Perbandingan Persentase X2 Item Pernyataan No. 4 ... 50

Tabel 4.25 Perbandingan Persentase X2 Item Pernyataan No. 5 ... 51

Tabel 4.26 Perbandingan Persentase X2 Item Pernyataan No. 6 ... 51

Tabel 4.27 Perbandingan Persentase X2 Item Pernyataan No. 7 ... 52

Tabel 4.28 Perbandingan Persentase X2 Item Pernyataan No. 8 ... 52

Tabel 4.29 Perbandingan Persentase X2 Item Pernyataan No. 9 ... 53

Tabel 4.30 Perbandingan Persentase X2 Item Pernyataan No. 10 ... 53

Tabel 4.31 Perbandingan Persentase X2 Item Pernyataan No. 11 ... 54

Tabel 4.32 Perbandingan Persentase X2 Item Pernyataan No. 12 ... 55

Tabel 4.33 Perbandingan Persentase X2 Item Pernyataan No. 13 ... 55

Tabel 4.34 Perbandingan Persentase X2 Item Pernyataan No. 14 ... 56

Tabel 4.35 Perbandingan Persentase X2 Item Pernyataan No. 15 ... 56

Tabel 4.36 Perbandingan Persentase X2 Item Pernyataan No. 16 ... 57

Tabel 4.37 Perbandingan Persentase X2 Item Pernyataan No. 17 ... 57

Tabel 4.38 Perbandingan Persentase X2 Item Pernyataan No. 18 ... 58

Tabel 4.39 Perbandingan Persentase X2 Item Pernyataan No. 19 ... 58

Tabel 4.40 Perbandingan Persentase X2 Item Pernyataan No. 20 ... 59

Tabel 4.41 Perbandingan Persentase Skor Total Variabel XI ... 60

(6)

DAFTAR BAGAN

(7)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kualitas sumber daya manusia dipandang sebagai faktor kunci dalam era

perdagangan bebas. Persaingan dan tuntutan di dunia kerja pun membutuhkan

sumber daya manusia yang mampu membangun diri serta bersama-sama

bertanggung jawab atas pembangunan bangsa. Kualitas sumber daya manusia

tersebut, salah satunya dapat diperoleh melalui jalur pendidikan.

Jalur pendidikan pada pendidikan formal terdiri dari: (1) Pendidikan dasar

(SD, SMP), (2) Pendidikan menengah (SMA, SMK), (3) Pendidikan tinggi

(Diploma, Sarjana). Untuk siswa kelas III pendidikan menengah (SMA dan SMK)

mereka harus memikirkan apakah mereka akan melanjutkan studi ke pendidikan

tinggi atau langsung memasuki dunia kerja.

Berdasarkan PP No. 29 Tahun 1990 Pasal 3 tujuan dari pendidikan

menengah umum (SMA) adalah mengutamakan penyiapan siswa untuk

melanjutkan pendidikan pada jenjang pendidikan tinggi, sedangkan tujuan dari

pendidikan menengah kejuruan (SMK) lebih mengutamakan penyiapan siswa

untuk memasuki lapangan kerja dan mengembangkan sikap profesional.

Program SMK Bisa! yang dicanangkan pemerintah untuk menciptakan

tenaga kerja siap pakai telah meningkatkan minat masyarakat pada pendidikan

menengah kejuruan. Perkembangan SMK pada sepuluh tahun terakhir pun

mengalami peningkatan, terutama dari segi kuantitas, hal ini disebabkan banyak

(8)

dibuat pemerintah, ditargetkan rasio SMK banding SMA pada tahun 2010 sekitar

50:50 dan pada tahun 2015 sekitar 70:30 (Depdiknas, 2006b).

Peningkatan kuantitas SMK nyatanya tidak dibarengi dengan peningkatan

kualitas lulusannya. Siswa SMK memang disiapkan untuk memasuki lapangan

kerja, tetapi tidak semua lulusannya dapat langsung bekerja. Hal ini membuat

jumlah pengangguran didominasi lulusan SMK. Menurut data BPS, pengangguran

terbuka tahun 2009 lulusan SMK sebesar 17,26 persen, lulusan SMA 14,31 persen,

lulusan universitas 12,59 persen, lulusan diploma 11,21 persen, lulusan SMP 9,39

persen, dan SD ke bawah 4,57 persen.

Lulusan SMK yang tidak siap untuk langsung memasuki dunia kerja dapat

disiasati dengan melanjutkan studi ke pendidikan tinggi. Menurut PP No 29

Tahun 1999, lulusan SMK juga dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang yang

lebih tinggi sesuai dengan kejuruannya atau bahkan jurusan yang lain, dengan

harapan lebih bisa mengembangkan diri sehingga mampu bersaing menghadapi

ketatnya persaingan di era global.

Untuk dapat melanjutkan studi ke pendidikan tinggi, siswa SMK harus

bersaing dengan siswa SMA. Sulit bagi siswa SMK untuk dapat menyesuaikan

karena kurikulum yang berbeda. Namun dengan memiliki keinginan yang kuat,

melanjutkan studi ke pendidikan tinggi bagi siswa SMK bukanlah hal yang

mustahil, karena setiap siswa berhak untuk mencapai cita-cita setinggi-tingginya.

Minat seseorang akan tampak pada kecenderungan untuk meningkatkan

aktivitas mental atau meningkatkan kegiatan dalam usaha mencapai objek. Salah

satu contoh, seorang siswa SMK yang berminat utuk melanjutkan studi ke

(9)

dengan siswa SMA, salah satunya dengan mengikuti bimbingan belajar. Sesuai

dengan pendapat yang dikemukakan Hurlock (2004), bahwa semakin sering minat

diekspresikan dalam kegiatan maka semakin kuatlah keinginan untuk mencapai

objek tersebut.

Dari paparan di atas, penelitian ini berusaha untuk mengkaji dan

membandingkan minat siswa SMK Negeri dan SMK Swasta setelah lulus.

Idealnya siswa SMK memang dipersiapkan untuk menjadi tenaga kerja yang

memiliki pengetahuan dan keterampilan untuk bekerja sesuai pada bidangnya.

Namun tidak menutup kemungkinan sebagian siswa lebih berminat untuk

melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi. Oleh karena itu, hal ini penting

untuk dikaji, sehingga akan didapatkan data yang pasti mengenai minat siswa

SMK Negeri dan siswa SMK Swasta untuk melanjutkan studi atau memasuki

dunia kerja.

1.2. Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah penelitian ini yaitu:

1. Perbedaan kurikulum SMK dengan SMA, menyulitkan siswa SMK yang

berminat melanjutkan studi ke pendidikan tinggi.

2. Siswa SMK kurang memahami mengenai pendidikan tinggi.

3. Peningkatan kuantitas SMK yang tidak sejalan dengan kualitas lulusannya,

menyebabkan lulusan SMK mendominasi jumlah pengangguran di Indonesia

(10)

1.3. Pembatasan dan Perumusan Masalah

Pembatasan masalah penelitian ini yaitu:

1. Studi kasus pada SMK Negeri 6 Bandung dan SMK Swasta PU Bandung,

Jurusan Bangunan kelas XI (sebelas).

2. Ruang lingkup penelitian hanya pada minat siswa SMK untuk melanjutkan

studi ke pendidikan tinggi atau memasuki dunia kerja.

Perumusan masalah penelitian ini yaitu:

1. Bagaimana minat siswa SMK Negeri 6 untuk melanjutkan studi?

2. Bagaimana minat siswa SMK Swasta PU untuk melanjutkan studi?

3. Bagaimana minat siswa SMK Negeri 6 untuk memasuki dunia kerja?

4. Bagaimana minat siswa SMK Swasta PU untuk memasuki dunia kerja?

5. Adakah perbedaan minat antara siswa SMK Negeri 6 dan SMK Swasta PU

untuk melanjutkan studi?

6. Adakah perbedaan minat antara siswa SMK Negeri 6 dan SMK Swasta PU

untuk memasuki dunia kerja?

1.4. Penjelasan Istilah dalam Judul

1. Minat adalah kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu; gairah;

keinginan (KBBI).

2. Siswa SMK adalah murid pada satuan tingkat pendidikan menengah yang

menyelenggarakan pendidikan kejuruan (Wikipedia).

3. Melanjutkan studi adalah kegiatan yang dilakukan seseorang untuk

(11)

4. Dunia kerja adalah tempat melakukan aktivitas fisik dan mental individu

dalam rangka pemenuhan kebutuhan dan kebahagiaan hidupnya (Aos

Kadarsah, 2004).

1.5. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini yaitu:

1. Mengetahui minat siswa SMK Negeri 6 untuk melanjutkan studi.

2. Mengetahui minat siswa SMK Swasta PU untuk melanjutkan studi.

3. Mengetahui minat siswa SMK Negeri 6 untuk memasuki dunia kerja.

4. Mengetahui minat siswa SMK Swasta PU untuk memasuki dunia kerja.

5. Mengetahui adakah perbedaan minat antara siswa SMK Negeri 6 dan SMK

Swasta PU untuk melanjutkan studi.

6. Mengetahui adakah perbedaan minat antara siswa SMK Negeri 6 dan SMK

Swasta PU untuk memasuki dunia kerja.

1.6. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini yaitu:

1. Secara teoritis

Memberikan gambaran yang jelas serta membandingkan seberapa besar minat

siswa SMK Negeri dan SMK Swasta untuk melanjutkan studi atau memasuki

dunia kerja.

2. Secara praktis

- Bagi pihak sekolah agar dapat meningkatkan perannya untuk mengarahkan

siswa-siswanya setelah lulus, apakah langsung bekerja atau tidak menutup

(12)

- Bagi siswa SMK, sebagai informasi untuk meningkatkan minat setelah

lulus, apakah langsung bekerja atau melanjutkan studi ke pendidikan tinggi.

- Bagi Jurusan Pendidikan Teknik Arsitektur (JPTA) UPI, sebagai informasi

seberapa besar siswa yang beminat melanjutkan studi ke JPTA UPI, sehingga

JPTA UPI bisa menyiapkan PMDK untuk memudahkan siswa SMK yang

(13)

21

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

komparatif dengan pendekatan kuantitatif.

Pengertian deskriptif menurut (Nazir, 2005) adalah suatu metode dalam

meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem

pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari

penelitian deskriptif adalah untuk membuat deskripsi, gambaran, atau lukisan

secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta

hubungan antar fenomena yang diselidiki. Dalam metode deskriptif peneliti bisa

membandingkan fenomena-fenomena tertentu sehingga merupakan suatu studi

komparatif.

Penelitian komparatif adalah penelitian yang membandingkan keberadaan

satu variabel atau lebih pada dua atau lebih sampel yang berbeda, atau pada waktu

yang berbeda (Sugiyono, 2006).

Pendekatan kuantitatif dipakai untuk menguji suatu teori, untuk

menyajikan suatu fakta atau mendeskripsikan statistik, untuk menunjukkan

hubungan antar variabel, dan adapula yang bersifat mengembangkan konsep,

mengembangkan pemahaman atau mendeskripsikan banyak hal (Subana dan

(14)

3.2 Variabel dan Paradigma Penelitian

3.2.1 Variabel Penelitian

Menurut Sugiyono (2006), bahwa “Variabel peneilitan pada dasarnya

adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik

kesimpulannya”.

Terdapat dua variabel bebas (independent variables) dalam penelitian ini.

Yang dimaksud variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang

menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat. Dari masalah yang

telah dirumuskan maka penelitian ini bermaksud mengungkapkan fakta dan

mengkaji dua variabel bebas, yaitu :

Variabel (X1) : Minat siswa untuk melanjutkan studi

Variabel (X2) : Minat siswa untuk memasuki dunia kerja

3.2.2 Paradigma Penelitian

Menurut Sugiyono (2006) paradigma penelitian diartikan sebagai pola

pikir yang menunjukkan hubungan antara variabel yang akan diteliti yang

sekaligus mencerminkan jenis dan jumlah rumusan masalah yang perlu dijawab

melalui penelitian.

Berdasarkan hal tersebut maka paradigma dalam penelitian ini dapat

digambarkan sebagai berikut:

Bagan 3.1 Paradigma Penelitian Minat siswa setelah lulus:

Variabel X1:

Minat siswa untuk melanjutkan studi

Variabel X2:

(15)

Bagan 3.2 Alur Penelitian

Variabel Sumber Data

Minat siswa untuk melanjutkan studi (X1)

Minat siswa untuk

memasuki dunia kerja (X2)

Siswa SMK Negeri 6 Siswa SMK Swasta PU Latar Belakang

SMK menghasilkan lulusan-lulusan yang siap bersaing di dunia kerja, namun tidak menutup kemungkinan bagi mereka untuk melanjutkan studi ke pendidikan tinggi.

Identifikasi Masalah

- Perbedaan kurikulum dengan siswa SMA, menyulitkan siswa SMK yang berminat melanjutkan studi ke pendidikan tinggi.

- Siswa SMK kurang memahami mengenai pendidikan tinggi.

- Peningkatan kuantitas SMK yang tidak sejalan dengan kualitas lulusannya, menyebabkan lulusan SMK mendominasi jumlah pengangguran di Indonesia.

Rumusan Masalah

- Bagaimana minat siswa SMK Negeri untuk melanjutkan studi? - Bagaimana minat siswa SMK Swasta untuk melanjutkan studi? - Bagaimana minat siswa SMK Negeri untuk memasuki dunia kerja? - Bagaimana minat siswa SMK Swasta untuk memasuki dunia kerja?

- Adakah perbedaan minat antara siswa SMK Negeri dan SMK Swasta untuk melanjutkan studi atau memasuki dunia kerja?

Metode Penelitian Deskriptif Komparatif - Kuantitatif

DATA ANALISIS DATA TEMUAN/ HASIL PENELITIAN Data Lapangan: Angket PERSENTASE

− Minat siswa untuk melanjutkan studi

(16)

3.3 Data dan Sumber Data

3.3.1 Data

Data diperlukan untuk menjawab masalah penelitian atau menguji

hipotesis yang sudah dirumuskan. Data merupakan hasil pencatatan suatu

penelitian baik yang berupa angka maupun fakta yang dijadikan bahan untuk

menyusun informasi.

Data yang akan didapatkan dalam penelitian ini berupa data kuantitatif,

hasil dari jawaban pertanyaan (instrumen penelitian) peneliti terhadap responden,

yaitu orang yang menjawab atau merespon pertanyaan-pertanyaan peneliti secara

tertulis.

3.3.2 Sumber Data

Menurut Suharsimi Arikunto (2006) “Sumber data adalah subjek darimana

data dapat diperoleh. Apabila peneliti menggunakan kuesioner atau wawancara

dalam pengumpulan datanya, maka sumber data disebut responden, yaitu orang

yang merespon atau menjawab pertanyaan-pertanyaan peneliti, baik pertanyaan

tertulis maupun lisan”.

Yang menjadi sumber data dari penelitian ini adalah sejumlah siswa kelas

XI (sebelas) Jurusan Bangunan SMK Negeri 6 Bandung dan SMK Swasta PU

Bandung

3.4 Populasi dan Sampel

3.4.1 Populasi

“Populasi adalah kumpulan dari individu dengan kualitas serta ciri-ciri

(17)

Menurut Sugiyono (2006) bahwa “Populasi adalah wilayah generalisasi

yang terdiri atas: objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu

yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya”.

Pada penelitian ini populasinya adalah seluruh siswa Jurusan Bangunan

SMK Negeri 6 dan SMK Swasta PU.

3.4.2 Sampel

“Sampel adalah bagian dari populasi” (Moh. Nazir, 2005).

Menurut Sugiyono (2006), sampel adalah bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi.

Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI (sebelas) Jurusan

Bangunan SMK Negeri 6 dan SMK Swasta PU. Pemilihan sampel siswa kelas XI

(sebelas) dikarenakan siswa kelas XII (duabelas) sudah lulus dan siswa kelas X

(sepuluh) dianggap belum banyak memiliki pengalaman studi di SMK.

Pengambilan sampel di SMK Negeri 6 menggunakan teknik simple

random sampling, karena jumlah responden lebih dari 100 diambil 20-25 %

tergantung dari:

a. kemampuan peneliti dilihat dari waktu , tenaga dan biaya

b. sempit – luasnya wilayah pengamatan dari setiap subjek

c. besar – kecilnya risiko yang ditanggung peneliti (Arikunto, 2006)

Pengambilan sampel di SMK Swasta PU menggunakan teknik sampel

(18)

3.5 Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian

3.5.1 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang akan digunakan dalam penelitian ini

adalah kuesioner (angket).

Sugiyono (2006) menyatakan bahwa ”Kuesioner merupakan teknik

pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan

atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya”. Kuesioner atau

angket merupakan teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti untuk dapat

mengungkapkan data dari masing-masing variabel. Teknik ini merupakan

sejumlah pernyataan tertulis yang digunakan untuk mendapatkan informasi dari

responden, dalam arti laporan tentang pendapat dari hal-hal yang diketahuinya.

Menurut Riduan (2008), jenis angket dibedakan menjadi dua, yaitu: 1).

Angket terbuka (angket tidak berstruktur) ialah angket yang disajikan dalam

bentuk sederhana sehingga responden dapat memberikan isian sesuai dengan

kehendak dan keadaannya; 2). Angket tertutup (angket berstruktur) adalah angket

yang disajikan dalam bentuk sedemikian rupa sehingga responden diminta untuk

memilih satu jawaban yang sesuai dengan karakteristik dirinya dengan cara

memberikan tanda silang (X) ataupun checklist (V)’.

Angket dibuat berdasarkan kisi-kisi instrumen penelitian yang telah

ditetapkan. Jenis angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket

tertutup. Tujuannya agar responden lebih fokus terhadap penelitian dan apa yang

(19)

3.5.2 Instrumen Penelitian

Kebenaran dan ketepatan data yang diperoleh bergantung kepada alat

pengumpul data yang digunakan (instrumen) dan sumber data.

Angket menggunakan Rating Scale. ”Rating Scale lebih fleksibel, tidak

terbatas untuk pengukuran sikap saja tetapi untuk mengukur persepsi responden

terhadap fenomena lainnya, seperti skala untuk mengukur status sosial ekonomi,

kelembagaan, pengetahuan, kemampuan, proses kegiatan, dan lain-lain

(Sugiyono, 2006)”.

Dalam menjawab instrumen penelitian ini, responden hanya memberi

tanda, misalnya checklist (V) atau tanda silang (X) pada kemungkinan skala yang

dipilihnya sesuai dengan pertanyaan/pernyataan.

Tabel 3.1 Skor Kategori Rating Scale

Untuk mendapatkan data yang akurat dalam penelitian, instrumen

penelitian harus memiliki tingkat kesahihan (validitas dan reliabilitas). Suharsimi

Arikunto (2006) menyatakan bahwa: ”Instrumen yang baik harus memenuhi dua

persyaratan yang penting, yaitu valid dan reliabel. Untuk mengetahui hal tersebut,

instrumen penelitian harus diuji coba terhadap subjek yang mempunyai sifat-sifat

yang sama dengan sampel penelitian”.

Arah Pernyataan (SS) (S) (TS) (STS)

Positif 4 3 2 1

(20)

3.5.3 Kisi-kisi Instrumen Penelitian

Menurut Arikunto (2006) penyusunan kuesioner sebagai instrumen

pengumpulan data dilakukan dengan cara sebagai berikut: 1). Mengadakan

identifikasi variabel-variabel yang ada di rumusan judul penelitian atau yang

tertera dalam masalah penelitian; 2). Menjabarkan variabel menjadi sub atau

bagian variabel; 3). Mencari indikator setiap sub atau bagian variabel; 4).

Menderetkan deskriptor dari setiap indikator; 5). Merumuskan setiap deskriptor

menjadi butiran-butiran instrumen; 6). Melengkapi instrumen (pedoman atau

instruksi).

Keseluruhan rincian variabel menjadi subvariabel kemudian diteruskan

menjadi indikator dan deskriptor ini dikenal dengan kisi-kisi penyusunan

instrumen (Arikunto, 2006).

3.5.4 Uji Coba Instrumen Penelitian

Pada uji coba instrumen ini, yang diujicobakan adalah mengenai validitas

dan reliabilitasnya. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Suharsimi

Arikunto (2006) bahwa, ”Instrumen yang baik harus memenuhi dua persyaratan

yang penting, yaitu valid dan reliabel”. Sedangkan menurut Suprian AS (1990),

yaitu ”Suatu alat pengukur dikatakan valid, jika betul-betul mengukur apa yang

seharusnya diukur. Alat ukur dikatakan reliabel jika alat ukur tersebut mengukur

apa yang seharusnya diukur, artinya kapanpun alat ukur tersebut digunakan akan

memberikan hasil ukur yang sama”.

Secara rinci penjabaran uji validitas dan uji reliabilitas instrumen

(21)

a. Uji Validitas

Instrumen yang valid harus dapat mendeteksi dengan tepat apa yang

seharusnya diukur. Untuk menguji validitas alat ukur ini menggunakan bantuan

software SPSS 14.0.

Langkah kerja yang dapat dilakukan dalam rangka mengukur validitas

instrumen adalah sebagai berikut:

1) Mengumpulkan data dari hasil uji coba,

2) Memeriksa kelengkapan data, untuk memastikan lengkap tidaknya lembaran

data yang terkumpul,

3) Memberi skor (scoring) terhadap item-item yang perlu diberi skor,

4) Membuat tabel pembantu untuk menempatkan skor-skor pada item yang

diperoleh untuk setiap respondennya,

5) Buka data dari Excel atau buka data langsung di SPSS,

6) Klik Analyze, Pilih Correlate,

7) Klik Bivariate – klik Pearson – klik Ok,

8) Lihat hasil ujji validitas di output SPSS.

9) Membuat kesimpulan. Kriteria kesimpulan yang digunakan adalah pada

discriminating power test dari J. Mueller (1986) dari Ating Somantri dan

Sambas Ali Muhidin (2006) yaitu:

- Jika rxy > 0 dan nyata, artinya item dapat dipergunakan

- Jika rxy > 0 dan tidak nyata, artinya item tidak dapat dipergunakan

- Jika rxy = 0 artinya item tidak dapat digunakan

- Jika rxy < 0 dan nyata, artinya item harus diperiksa apabila ada kekeliruan

(22)

b. Uji Reliabilitas

Yang dimaksud reliabilitas dalam penelitian ini adalah alat ukur yang

dipergunakan secara konstan memberikan hasil yang sama, sehingga dapat

dipergunakan sebagai instrumen pengumpulan data. Untuk menguji reliabilitas

alat ukur angket dalam penelitian ini menggunakan bantuan software SPSS 14.0.

Langkah-langkah yang ditempuh adalah sebagai berikut:

1). Memberikan skor terhadap instrumen yang telah diisi oleh responden,

2). Untuk mempermudah pengolahan data, buat tabel pembantu untuk

menempatkan skor-skor item yang diperoleh,

3). Menghitung jumlah skor item yang diperoleh masing-masing responden,

4). Buka data dari Excel atau buka data langsung dari SPSS,

5). Klik Analyze, Pilih Scale,

6). Klik Reliabillity Analysis – pilih dan klik alpha,

7). Klik Statistics untuk data reliabilitas per item – klik scale if item deleted

continue – Ok,

8). Lihat hasil uji reliabilitas di output SPSS.

9). Membuat kesimpulan.

Kriterian kesimpulan: Hasil perhitungan koefisien seluruh item yang

dinyatakan dengan r11 tersebut dibandingkan dengan derajat reliabilitas

evaluasi dengan tolak ukur yang dibuat oleh J.P. Gurlford, dengan taraf

kepercayaan 95%, dengan kriteria rhitung > rtabel sebagai pedoman untuk

penafsirannya adalah :

0,00 ≤ r11 < 0,20 : Reliabilitas sangat rendah

(23)

0,40 < r11 < 0,60 : Reliabilitas sedang/cukup

0,60 < r11 < 0,80 : Reliabilitas tinggi

0,80 < r11 < 1,00 : Reliabilitas sangat tinggi

3.6 Hasil Pengujian Instrumen Uji Coba

Penyebaran angket uji coba dilakukan pada tanggal 25 Juni 2010 di SMK

Negeri 6 dan SMK Swasta PU Bandung. Pengujian instrumen uji coba bertujuan

untuk menguji validitas dan reliabilitas instrumen agar dapat memberikan

gambaran atau hasil yang dapat dipercaya untuk memperoleh data yang dapat

dipertanggungjawabkan. Setelah diujicobakan data yang valid dan reliabel adalah

data yang digunakan sebagai angket penelitian.

3.6.1 Uji Validitas Angket Ujicoba

Pengujian validitas pada penelitian dilakukan pada dua variabel yaitu

minat siswa untuk melanjutkan studi (X1) dan minat siswa untuk memasuki dunia

kerja (X2). Pada pengujian validitas angket uji coba ini, penulis menggunakan

bantuan software SPSS versi 14.0. Dari hasil analisis, maka didapat:

− Angket X1 SMK Negeri

Dari 20 item yang diujicobakan, 1 item tidak valid yaitu item no 19.

− Angket X1 SMK Swasta

Dari 20 item yang diujicobakan, 4 item tidak valid yaitu item no 1, 2, 10, dan

14.

− Angket X2 SMK Negeri

Dari 20 item yang diujicobakan, 6 item tidak valid yaitu item no 5, 9, 10, 12,

(24)

− Angket X2 SMK Swasta

Dari 20 item yang diujicobakan, 1 item tidak valid yaitu item no 13.

Uji validitas dalam angket penelitian dilakukan untuk menguji valid

tidaknya item instrumen penelitian. Pada perhitungan validitas penelitian ini

penulis menggunakan bantuan software SPSS versi 14.0. Dari hasil perhitungan

uji validitas didapat:

− Uji validitas variabel X1 SMK Negeri diperoleh 19 item pernyataan valid pada

tingkat kepercayaan 95%, sebagai contoh untuk item nomor satu, diperoleh

nilai validitas r

xy = 0,53. Selanjutnya hasil tersebut diuji t, diperoleh t hitung =

2,33 > t

tabel =1.68 dengan demikian dapat disimpulkan bahwa item nomor

satu adalah valid pada taraf signifikasi 95% dan 99% begitu juga dengan item

lainnya.

− Uji validitas variabel X1 SMK Swasta diperoleh 16 item pernyataan valid

pada tingkat kepercayaan 95%, sebagai contoh untuk item nomor tiga,

diperoleh nilai validitas r

xy = 0,6. Selanjutnya hasil tersebut diuji t, diperoleh t

hitung = 4,84 > t tabel =1.68 dengan demikian dapat disimpulkan bahwa item

nomor satu adalah valid pada taraf signifikasi 95% dan 99% begitu juga

dengan item lainnya.

− Uji validitas variabel X2 SMK Negeri diperoleh 14 item pernyataan valid pada

tingkat kepercayaan 95%, sebagai contoh untuk item nomor satu, diperoleh

nilai validitas r

xy = 0,34. Selanjutnya hasil tersebut diuji t, diperoleh t hitung =

5,65 > t

(25)

satu adalah valid pada taraf signifikasi 95% dan 99% begitu juga dengan item

lainnya.

− Uji validitas variabel X2 SMK Swasta diperoleh 19 item pernyataan valid

pada tingkat kepercayaan 95%, sebagai contoh untuk item nomor satu,

diperoleh nilai validitas r

xy = 0,78. Selanjutnya hasil tersebut diuji t, diperoleh

t

hitung = 2,33 > t tabel =1.68 dengan demikian dapat disimpulkan bahwa item

nomor satu adalah valid pada taraf signifikasi 95% dan 99% begitu juga

dengan item lainnya.

3.6.2 Uji Reliabilitas Angket Uji Coba

Uji reliabilitas bertujuan untuk menguji ketepatan atau keajegan alat dalam

mengukur apa yang diukur. Uji reliabilitas angket uji coba dilakukan pada dua

variabel yaitu minat siswa untuk melanjutkan studi (X1) dan minat siswa untuk

memasuki dunia kerja (X2). Pada pengujian realibilitas angket uji coba, penulis

menggunakan bantuan software SPSS versi 14.0. Dari hasil analisis didapat:

− Angket uji coba variabel X1 SMK Negeri, memiliki Cronhbach’s alpha

sebesar 0,85. Berdasarkan pedoman penafsiran indeks korelasi menurut

Arikunto (2006), tingkat reliabilitas angket uji coba minat siswa untuk

melanjutkan studi (X1) sebesar 0,85, itu termasuk kategori sangat tinggi

karena berada pada rentang korelasi 0,800-0,999.

− Angket uji coba variabel X1 SMK Swasta, memiliki Cronhbach’s alpha

sebesar 0,904. Berdasarkan pedoman penafsiran indeks korelasi menurut

(26)

melanjutkan studi (X1) sebesar 0,904, itu termasuk kategori sangat tinggi

karena berada pada rentang korelasi 0,800-0,999.

− Angket uji coba variabel X2 SMK Negeri, memiliki Cronhbach’s alpha

sebesar 0,754. Berdasarkan pedoman penafsiran indeks korelasi menurut

Arikunto (2006), tingkat reliabilitas angket ujicoba minat siswa untuk

memasuki dunia kerja (X2) sebesar 0,754, itu termasuk kategori tinggi karena

berada pada rentang korelasi 0,600-0,799.

− Angket uji coba variabel X2 SMK Swasta, memiliki Cronhbach’s alpha

sebesar 0,933. Berdasarkan pedoman penafsiran indeks korelasi menurut

Arikunto (2006), tingkat reliabilitas angket uji coba minat siswa untuk

memasuki dunia kerja (X2) sebesar 0,933, itu termasuk kategori sangat tinggi

karena berada pada rentang korelasi 0,800-0,999.

3.7 Teknik Analisis Data

Data yang diperoleh dari hasil pembelajaran selanjutnya diolah dan

dianalisis. Tujuan yang ingin dicapai dengan analisis data ini adalah untuk

menyederhanakan data ke dalam bentuk yang dapat dimengerti dan ditafsirkan,

sehingga hubungan-hubungan yang ada dalam variabel dapat dipelajari dan diuji.

Untuk menyederhanakan data dipakai ilmu statistika.

Secara garis besar teknik analisa data meliputi langkah-langkah sebagai

berikut:

3.7.1 Tahap Deskripsi Data

Data yang diperoleh dideskripsikan menurut variabel. Pada penelitian ini

(27)

siswa untuk memasuki dunia kerja (X2). Tahap ini bertujuan untuk melihat

kecenderungan data yang ada pada setiap sub-variabel, karena akan dicari skor

rata-rata, standar deviasi dan median dari setiap variabel yang diteliti.

3.7.2 Uji Beda

Uji beda bertujuan untuk mengetahui apakah perbedaan antara minat siswa

SMK Negeri 6 dan siswa SMK Swasta PU untuk melanjutkan studi (X1) atau

memasuki dunia kerja (X2) signifikan atau tidak. Untuk menguji daya pembeda

secara signifikan digunakan rumus t-test sebagai berikut:

Bila n1 = n2 dan varian homogen (σ12 = σ22), dk = n1 + n2 – 2

Bila n1 = n2 dan varian tidak homogen (σ12≠σ22), dk = n1 – 1 atau n2 – 2

= 1 − 2

11 + 12

= − 1 ++ − 2− 1

Ket:

1 = rata-rata kelompok 1 n1 = responden kelompok 1

2 = rata-rata kelompok 2 n2 = responden kelompok 2

S1 = simpangan baku kelompok 1 S2 = simpangan baku kelompok 2 S12 = varian kelompok 1

S22 = varian kelompok 2

Untuk menentukan varian kedua sampel homogen atau tidak, maka perlu

diuji homogenitas variannya terlebih dulu dengan uji F.

=

Selanjutnya dibandingkan dengan harga F tabel dengan dk pembilang (n – 1) dan

(28)

3.8 Perhitungan Gambaran Umum

3.8.1 Persentase Komponen Indikator Variabel

Untuk mengetahui gambaran umum dari masing-masing variabel yaitu

dengan menghitung persentase komponen indikator angket penelitian variabel X1

dan variabel X2. Untuk menghitung persentase komponen indikator angket

penelitian yaitu dengan menjumlahkan skor dari seluruh responden dari

masing-masing indikator dibagi hasil kali dari skor tertinggi item, jumlah item dari

masing-masing indikator, dan jumlah responden.

Adapun langkah yang ditetapkan dalam pengelolaan dengan menggunakan

Rumus persentase skor adalah sebagai berikut :

a. Memberikan bobot untuk setiap alternatif jawaban

b. Menghitung skor total tiap item dalam satu indikator

c. Mengkonsultasikan total nilai skor rata-rata dengan tolak ukur seperti

tercantum dibawah ini :

Tabel 3.3 Interpretasi Persentase Skor

(sumber : Riduan, 2008: 15)

Interval Kategori 81% - 100% Sangat Tinggi 61% - 80% Tinggi

41% - 60% Cukup 21% - 40% Rendah

(29)

3.8.2 Persentase Variabel Penelitian

Untuk mengetahui persentase keseluruhan dari variabel X1 dan variabel

X2 yaitu dengan menjumlahkan skor dari tiap responden kemudian dibagi hasil

kali dari skor tertinggi item, jumlah item, dan jumlah responden.

Adapun langkah yang ditetapkan dalam pengelolaan dengan menggunakan

Rumus persentase skor adalah sebagai berikut :

a. Memberikan bobot untuk setiap alternatif jawaban

b. Menghitung skor total tiap item dalam satu indikator

(30)

68 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan hasil penelitian, analisis dan pengolahan data

pada bab sebelumnya, maka secara garis besar penelitian ini dapat menjawab

pertanyaan yang telah dirumuskan pada rumusan masalah.

Pertama, minat siswa SMK Negeri 6 untuk melanjutkan studi termasuk

dalam kategori cukup, karena sebagian siswa SMK Negeri 6 bercita-cita dan

termotivasi untuk melanjutkan studi.

Kedua, minat siswa SMK Swasta PU untuk melanjutkan studi termasuk

dalam kategori rendah, karena sebagian besar siswa SMK Swasta PU tidak

bercita-cita dan tidak termotivasi untuk melanjutkan studi.

Ketiga, minat siswa SMK Negeri 6 untuk memasuki dunia

ke=rja ;termasuk dalam kategri tinggi, karena siswa SMK Negeri 6 mendapat

pengaruh yang besar dari lingkungan di sekolah untuk memasuki dunia kerja.

Keempat, minat siswa SMK Swasta PU untuk memasuki dunia kerja

termasuk dalam kategori tinggi, karena siswa SMK Swasta PU memiliki faktor

emosional yang tinggi untuk memasuki dunia kerja.

Kelima, terdapat perbedaan yang signifikan, minat untuk melanjutkan

studi antara siswa SMK Negeri 6 dan siswa SMK Swasta PU.

Keenam, tidak terdapat perbedaan yang signifikan, minat untuk

(31)

5.2Saran

5.2.1 Untuk SMK Negeri 6 dan SMK Swasta PU

Berdasarkan kesimpulan diatas, siswa SMK memiliki minat yang tinggi

untuk memasuki dunia kerja. Namun, tingkat pengangguran yang didominasi oleh

lulusan SMK perlu diantisipasi, misalnya dengan pendidikan dan pelatihan

program keahlian tambahan atau pengenalan mengenai pendidikan tinggi dari

sekolah. Karena tidak sedikit juga siswa SMK yang berminat untuk melanjutkan

studi ke pendidikan tinggi. Perbaikan kurikulum pada aspek adaptif dan normatif

juga perlu diperhatikan.

5.2.2 Untuk Siswa SMK Negeri 6 dan Siswa SMK Swasta PU

Diharapkan dari proses pembelajaran di sekolah, siswa SMK dapat

mempunyai keahlian dan kemampuan sesuai bidang kejuruannya. Namun untuk

dapat menentukan arah yang akan dijalani setelah lulus, antara melanjutkan studi

dan memasuki dunia kerja, siswa SMK hendaknya lebih memahami karakteristik

dan kemampuan diri.

5.2.3 Untuk Peneliti Selanjutnya

Bagi peneliti yang berminat untuk mengkaji secara lebih mendalam

mengenai masalah yang ada hubungan dengan penelitian ini, sebaiknya

menggunakan instrumen yang berbeda dan memperhatikan kelemahan-kelemahan

yang ada, sehingga diperoleh penelitian baru yang dapat menyempurnakan

(32)

70

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktik). Jakarta : Rieneka Cipta.

Artikel. (2010). Pendidikan. [on line]. Tersedia :

http//id.wikipedia.org/wiki/pendidikan. [10 Juni 2010]

Fauzi, Ahmad. (2004). Psikologi Umum. Bandung : Pustaka Setia.

Kadarsah, A. (2004). Hubungan Persepsi tentang Pelaksanaan Pendidikan Sistem Ganda dengan Minat Siswa SMK Negeri 5 Bandung dalam Memasuki Dunia Kerja. Skripsi pada FPTK UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Muhajir. (2007). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Siswa Kelas X Dalam Mengikuti Kegiatan Ekstrakurikuler Olahraga di SMA Islam Sultan Agung I Semarang Tahun Ajaran 2006/2007. FIK UNNES Semarang: tidak diterbitkan.

Nazir, Moh. (2005). Metode Penelitian. Bogor : Ghalia Indonesia.

Riduan. (2008). Skala Pengukuran Variabel-variabel Penelitian. Bandung : Alfabeta.

Slameto. (2002). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta : Rineka Cipta.

Sudjana, N. (2006). Tuntunan Penyusunan Karya Ilmiah. Bandung : Sinar Baru Algesindo

Sugiyono. (2006). Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta

Sugiyono. (2006). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta.

Universitas Pendidikan Indonesia. (2007). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung : Universitas Pendidikan Indonesia

Usman, Uzer dan Setiawati. (2002). Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar

Mengajar. Bandung : Remaja Rosdakarya.

(33)

Sumber Peraturan dan Undang-Undang:

Peraturan Pemerintah No.29 Tahun 1990. Tentang Tujuan Pendidikan Menengah Umum. Jakarta.

Peraturan Pemerintah No. 60 Tahun 1999. Tentang Pendidikan Tinggi. Jakarta.

Gambar

Tabel 3.1 Skor Kategori Rating Scale
Tabel 3.3 Interpretasi Persentase Skor

Referensi

Dokumen terkait

STRATEGI BISNIS DALAM MERAIH KEUNGGULAN BERSAING MELALUI METODE ANALISIS SWOT (STUDI PADA IGA-IGA BAKSO MAS ELO JALAN MARELAN RAYA.. MEDAN)

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2015 NOMOR 3. Salinan sesuai

Dengan m enggunakan deploym ent diagram , kit a dapat m enent ukan ruang yang t ersedia dan w akt u eksekusi yang t ersedia oleh perangkat keras.. 13.2 Fungsi

• Spesifikasi Deployment menggambarkan konfigurasi artefak «device» :AppServer «executionenv» :J2EEContainer AgateServer.war «deploymentspec» serverconfig.xml «device»

Sehubungan dengan Evaluasi Penawaran, Kami Pokja IV KLPBJ Kampar mengundang Saudara untuk dapat menghadiri Ferifikasi dan Klarifikasi terhadap Perusahaan pada Kegiatan :.

Dari hasil pengujian diperoleh hasil bahwa jaringan komputer lokal dapat dimanfaatkan untuk komunikasi suara dengan cara menambahkan server VoIP dan peralatan

Demikian undangan ini kami sampaikan, atas kehadiran Saudara/i Direktur tepat pada waktunya kami ucapkan terima

Digital Repository Universitas Jember Digital Repository Universitas Jember... Digital Repository Universitas Jember Digital Repository