• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAMPAK EKONOMIS CALVING INTERVAL PADA USAHA PETERNAKAN SAPI BALI (Studi Kasus Kelompok Tani Ternak Sakinah Sapi Bali Di Kecamatan Linggo Sari Baganti Di Kabupaten Pesisir Selatan).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "DAMPAK EKONOMIS CALVING INTERVAL PADA USAHA PETERNAKAN SAPI BALI (Studi Kasus Kelompok Tani Ternak Sakinah Sapi Bali Di Kecamatan Linggo Sari Baganti Di Kabupaten Pesisir Selatan)."

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

DAMPAK EKONOMIS CALVING INTERVAL PADA USAHA

PETERNAKAN SAPI BALI

(Studi Kasus Kelompok Tani Ternak Sakinah Sapi Bali Di Kecamatan Linggo Sari

Baganti Di Kabupaten Pesisir Selatan)

SKRIPSI

OLEH :

JEKI RINALDO

09 1061 22 48

PROGRAM STUDI PETERNAKAN

FAKULTAS PETERNAKAN

UNIVERSITAS ANDALAS

PADANG

(2)

i Dampak Ekonomis Calving Interval Pada Usaha Peternakan Sapi Bali (Studi Kasus Kelompok Tani Ternak Sakinah di Kecamatan Linggo Sari Baganti

Kabupaten Pesisir Selatan)

JEKI RINALDO, dibawah bimbingan

Dr,Ir,Hj, Dwi Yuzaria,SE dan Mohammad Ikhsan Rias, SE,M.Si Bagian Pembangunan dan Bisnis Peternakan

Fakultas Peternakan Universitas Andalas Padang, 2014

ABSTRAK

Penelitian ini dilakukan pada kelompok tani ternak Sakinah di Kecamatan Linggo Sari Baganti Kabupaten Pesisir Selatan. Penelitian ini dilaksanakan selama satu bulan dari 23 Desember 2013 sampai dengan 22 Januari 2014. Tujuan penelitian adalah mengetahui karakteristik dan dampak ekonomis Calving Interval (CI) pada usaha peternakan sapi bali pada kelompok tani ternak Sakinah di Kecamatan Linggo Sari Baganti Kabupaten Pesisir Selatan. Penelitian ini menggunakan studi kasus. Data yang digunakan terdiri dari data primer dan data sekunder. Responden pada penelitian ini adalah 20 peternak pada kelompok tani ternak Sakinah di Kecamatan Linggo Sari Baganti Kabupaten Pesisir Selatan. Variabel yang diamati yaitu karakteristik dan dampak ekonomis calving interval. Berdasarkan karakteristik peternak pada kelompok tani ternak Sakinah di Kecamatan Linggo Sari Baganti peternak berada pada usia produktif, berpendidikan SMA, pengalaman beternak lebih dari 5 tahun dengan pekerjaan utama adalah sebagai petani. Angka rata-rata calving interval (CI) pembibitan sapi bali yang didapatkan pada kelompok tani ternak Sakinah di Kecamatan Linggo Sari Baganti adalah sebesar 1,33 tahun yang mennjukkan bahwa terjadi kelebihan 4 bulan masa calving interval (CI) yang seharusnya 1 tahun. Pendapatan kelompok tani ternak Sakinah di Kecamatan Linggo Sari Baganti sebelum dikurang kelebihan biaya calving interval (CI) adalah sebesar Rp 74.255.703,30/Tahun, biaya untuk 4 bulan kelebihan calving interval (CI) adalah sebesar Rp 67.495.773,90/tahun. Pendapatan kelompok tani ternak Sakinah di Kecamatan Linggo Sari Baganti setelah di kurang biaya calving interval (CI) adalah sebesar Rp 6.759.929,40/Tahun, dengan demikian menunjukkan bahwa semakin lama calving interval (CI) maka semakin besar biaya yang di keluarkan oleh peternak untuk membiayai usaha peternakan tersebut dan semakin rendah pula keuntungan yang di peroleh peternak.

(3)

1 I.PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Sejalan dengan pertambahan penduduk, peningkatan pendapatan dan

status ekonomi masyarakat di Indonesia, permintaan terhadap produk asal ternak

juga meningkat. Meningkatnya jumlah penduduk dan adanya perubahan pola

konsumsi serta selera masyarakat telah menyebabkan produk asal ternak secara

nasional cenderung meningkat terutama terhadap daging sapi. Pada tahun 2011

konsumsi daging nasional mencapai 449.000 ton namun produksi dalam negeri

hanya dapat menopang sekitar 292.000 ton (Direktorat Jenderal Peternakan dan

Kesehatan Hewan, 2012). Berbagai usaha telah diupayakan oleh pemerintah untuk

merespon situasi ini, dengan melakukan beberapa program salah satunya ialah

swasembada daging. Program ini bertujuan untuk meningkatkan produksi daging

dalam negeri untuk mengatasi permintaan masyarakat yang tinggi terhadap

konsumsi daging.

Dinas Peternakan Provinsi Sumatera Barat (2011) melaporkan bahwa

populasi sapi pesisir pada tahun 2009 tercatat sebanyak 91,777, terjadi

peningkatan pada tahun 2010 yang mencapai 93.581ekor, sedangkan pada tahun

2011 tecatat jumlah populasi ternak sapi potong sebanyak 77,383 ekor. Penurunan

populasi diduga berkaitan dengan sistem pemeliharaan yang bersifat ekstensif

tradisional, tingginya jumlah pemotongan ternak produktif, terbatasnya pakan,

menyempitnya areal penggembalaan, kurangnya pengetahuan dan kurang

tersedianya pejantan yang baik.

Sistem pemeliharaan ternak sapi di Kecamatan Linggo Sari Baganti masih

(4)

2 peternakan sapi potong di Kecamatan Linggo Sari Baganti, peningkatan jumlah

populasi belum terlihat signifikan. Hal ini dikarenakan kurangnya pengalaman

dan pendidikan peternak tentang tatacara pemeliharaan ternak, serta kurangnya

pengetahuan tentang bagaimana menentukan masa birahi pada ternaknya, yang

pada akhirnya dapat menurunkan keuntungan peternak (Dinas Peternakan

Kabupaten Pesisir Selatan ,2011).

Kecamatan Linggo Sari Baganti merupakan daerah dengan jumlah ternak

terbesar yaitu 5.516 ekor (lampiran 1), dengan salah satu kelompok tani yang

masih aktif sampai saat ini adalah kelompok tani ternak Sakinah. Kelompok tani

Sakinah dalam mengembangkan usaha ternaknya sebagai usaha sampingan,

peternak pada kelompok tani Sakinah lebih mementingkan bertani dibandingkan

beternak. Hal ini mengakibatkan peternak pada kelompok tani Sakina tidak begitu

menjadikan beternak sebagai prioritas pertama. Dilihat dari segi pemeliharaannya

juga masih belum terlihat dari apa yang seharusnya, hal ini juga mempengaruhi

jumlah pendapatan sehingga peternak mengalami kesulitan untuk

mengembangkan usaha peternakannya.

Calving Interval yang pendek merupakan salah satu kunci sukses dalam

usaha peternakan. Semakin panjang selang beranak maka jumlah anak yang

dihasilkan akan semakin sedikit. Selang beranak yang lebih pendek akan

mempertinggi jumlah anak yang dihasilkan, sehingga anak yang dilahirkan pada

periode produktif menjadi lebih banyak, yang pada akhirnya akan meningkatkan

pendapatan peternak. Kondisi ini terjadi karena, kebanyakan peternak tidak

mengetahui hal-hal yang mempengaruhi produktivitas ternak, yang disebabkan

(5)

3 Peternakan Kabupaten Pesisir Selatan, 2011). Disamping itu kurangnya

penyuluhan oleh pemerintah tentang bagaimana mengidentifikasikan masa birahi

pada sapi, juga berdampak terhadap rendahnya tingkat pengetahuan peternak. Hal

ini menyebabkan sering terlewatnya masa birahi sehingga sapi tidak dapat

dikawinkan atau di IB. Kondisi ini sangat merugikan peternak dimana sapi betina

yang dipelihara tidak dapat berproduksi dengan baik, karena tertundanya

kebuntingan Jarak kelahiran sapi pada umumnya di Kecamatan Linggo Sari

Baganti sangat panjang yaitu sekitar 14-18 bulan, panjangnya calving interval

(CI) tentu berpengaruh terhadap pendapatan peternak.

Banyak hal yang dapat mempengaruhi panjang pendeknya calving

interval. Secara teoritis calving interval di pengaruhi oleh nutrisi, genetik, paritas

(Strain), kesehatan reproduksi dan umur induk. Untuk mengetahui pengaruh

panjang pendeknya calving interval sapi terhadap keuntungan maupun kerugian

yang dihadapi peternak di Kecamatan Linggo Sari Baganti, maka perlu dilakukan

penelitian dengan judul ” Dampak Ekonomis Calving Interval Pada Usaha

Peternakan Sapi Bali (Studi Kasus Kelompok Tani Ternak Sakinah di

Kecamatan Linggo Sari Baganti Kabupaten Pesisir Selatan)“.

1.2. Rumusan Masalah

1. Bagaimana karakteristik peternak sapi Bali pada kelompok tani ternak

Sakinah di Kecamatan Linggo Sari Baganti Kabupaten Pesisir Selatan.

2. Bagaimana dampak ekonomis Calving Interval (CI) pada usaha

peternakan sapi Bali pada kelompok tani ternak Sakinah di Kecamatan

(6)

4 1.3. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui karakteristik peternak sapi Bali pada kelompok tani

ternak Sakinah di Kecamatan Linggo Sari Baganti Kabupaten Pesisir

Selatan.

2. Untuk mengetahui dampak ekonomis Calving Interval (CI) pada usaha

peternakan sapi Bali pada kelompok tani ternak Sakinah di Kecamatan

Linggo Sari Baganti Kabupaten Pesisir Selatan.

1.4. Manfaat Penelitian

1. Sebagai informasi bagi peternak lain untuk memperbaiki usahanya pada

pemeliharaan sapi potong di Kecamatan Linggo Sari Baganti

2. Peternak dapat mengetahui atau mengidentifikasi masa birahi pada

ternaknya

3. Sebagai masukan untuk pemerintah daerah khususnya dinas peternakan

Kabupaten Pesisir Selatan untuk mengambil kebijakan yang tepat demi

Referensi

Dokumen terkait

 mengembangkan kawasan perkotaan nasional melalui peningkatan fungsi industri pengolahan dan industri jasa hasil perkebunan yang bernilai tambah tinggi dan

Pada tahap ini BMT BIF Cabang Kuala Kapuas membuat pertimbangan yang cermat dalam memberikan pembiayaan. Hal ini didasarkan atas seberapa besar permohonan pembiayaan

Uji t-tidak berpasangan (independent t-test) digunakan untuk menganalisis perbedaan jumlah nekrosis sel otot dan jumlah titik hiperkontraksi serabut otot

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpahan rahmatNya saya dapat menyelesaikan Proposal Skripsi dengan judul “Analisis Varibel Yang Mempengaruhi Tax Avoidance

Hasil dari uji F dibuktikan dengan menunjukkan tingkat signifikan 0,000 < 0,05 dan dapat disimpulkan bahwa secara bersama inovasi, kesesuaian, keunggulan

Sebagai bahan masukan dan informasi bagi perusahaan untuk dapat mengetahui seperti apa profil segmentasi pembeli tentang LED Sharp pada saat event , supaya perusahaan dapat

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS ALAT PERAGA MAKET KUDA-KUDA SISTEM BONGKAR PASANG PADA MATA KULIAH KONSTRUKSI BANGUNAN GEDUNG III.. Skripsi, Surakarta:

Puji syukur selalu penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat, hidayah, dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi