iv
Keberadaan Otoritas Pelabuhan Dalam Pelayanan Jasa
Kepelabuhanan dan Terhadap Kewenangan PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) dalam Pengelolaan Asetnya dihubungkan dengan Undang No 17 Tahun 2008 Tentang Pelayaran dan
Undang-Undang No 5 Tahun 1999 Tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat
ABSTRAK
Lingga Larita Amelinda Surjanto 110110090007
Untuk meningkatkan kinerja dan daya saing BUMN kini diwujudkan oleh pemerintah dengan salah satunya menghapuskan penyelenggaraan monopoli yang dilakukan oleh BUMN dan memberikan kesempatan bagi pemerintah daerah dan swasta untuk turut melakukan pengusahaaan di bidang usaha kepelabuhanan yang dahulu dimonopoli oleh pemerintah melalui BUMN seperti PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) yang sekarang berkedudukan sebagai badan usaha pelabuhan (BUP) dan bersaing dengan pelaku usaha di bidang pelabuhan lainnya. Peran dari Otoritas pelabuhan adalah sebagai lembaga yang berperan sebagai wakil pemerintah untuk memberikan konsesi atau bentuk lainnya dalam pengusahaan pelabuhan bagi BUP, Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah kewenangan yang dimiliki oleh otoritas pelabuhan adalah suatu bentuk monopoli ataupun praktik monopoli serta persaingan usaha tidak sehat dan bagaimana kewenengan PT Pelabuhan Indonesia III terhadap aset aset yang dimilikinya di pelabuhan.
Penulisan skripsi ini dikaji berdasarkan metode pendekatan yuridis normatif dengan metode deskriptif analitis, yaitu memfokuskan pemecahan masalah berdasarkan data yang diperoleh yang kemudian dianalisa berdasarkan ketentuan dalam perundang-undangan terkait hukum persaingan usaha dan hukum perusahaan, literatur serta bahan lain yang berhubungan dengan penelitian dan penelitian lapangan untuk memperoleh data primer melalui wawancara dan selanjutnya data dianalisis secara yuridis kualitatif.
Dari penelitian ini diperoleh hasil: Pertama, bahwa Kewenangan
yang dimiliki oleh Otoritas pelabuhan tidaklah dapat dikatakan monopoli terhadap pengelolaan pelayanan jasa kepelabuhanan secara komersil, Otoritas Pelabuhan tidak memenuhi syarat untuk dapat dikatakan
melakukan monopoli ataupun praktik monopoli. Kedua, PT Pelabuhan