• Tidak ada hasil yang ditemukan

tinjauan yuridis terhadap hak waris anak wni yang di adopsi oleh wna yang berbeda agama ditinjau berdasarkan kauhperdata dan kompilasi hukum islam.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "tinjauan yuridis terhadap hak waris anak wni yang di adopsi oleh wna yang berbeda agama ditinjau berdasarkan kauhperdata dan kompilasi hukum islam."

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

iv

TINJAUAN YURIDIS TERHADAP HAK WARIS ANAK WNI YANG DIADOPSI OLEH WNA YANG BERBEDA AGAMA DITINJAU

BERDASARKAN KUH PERDATA DAN KOMPILASI HUKUM ISLAM

ABSTRAK

Geren Satria Syamsul 110110070565

Setelah bencana gempa dan tsunami di Propinsi Nangroe Aceh Darussalam tahun pada tanggal 2004, permohonan adopsi anak Indonesia oleh Warga Negara Asing (WNA) terus meningkat sehingga menimbulkan permasalahan mengenai hak waris anak Indonesia tersebut terhadap harta benda milik orang tua angkatnya yang berbeda agama. Sedangkan menurut KUH Perdata dan Inpres No. 1 Tahun 1991 Tentang Kompilasi Hukum Islam (selanjutnya KHI) menyatakan yang dapat ditunjuk sebagai Ahli Waris adalah orang-orang yang memilki hubungan darah atau perkawinan dengan Pewaris. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan memahami mengenai pengaturan dan pembagian waris anak WNI yang diadopsi oleh WNA yang berbeda agama menurut KUH Perdata dan KHI.

Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian dengan menggunakan pendekatan Yuridis Normatif. Dalam penelitian ini dideskripsikan bahwa KUH Perdata dan KHI sebagai ketentuan hukum tertulis (law in written) yang mengatur mengenai pengaturan dan pembagian waris anak WNI yang diadopsi oleh WNA yang berbeda agama. Penelitian ini bersifat Deskriptif Analitis yaitu menggambarkan permasalahan pengaturan dan pembagian waris anak WNI yang diadopsi oleh WNA yang berbeda agama.

Referensi

Dokumen terkait

Menurut awig-awig di Desa Pakraman Bondalem Kecamatan Tejakula Kabupaten Buleleng , mengenai pembagian waris perkawinan berbeda kasta menyebutkan kedudukan pasek atau

RM (agama Katolik) berbeda agama dengan pewaris agama Islam yang berdasarkan kompilasi dalam hukum Islam bahwa pewaris muslim tidak boleh mewaris pada ahli waris

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa penulisan hukum (skripsi) berjudul TINJAUAN YURIDIS ATAS HAK WARIS ANAK YANG BERBEDA AGAMA DENGAN ORANG TUA DITINJAU MENURUT

Bab III terdiri dari Hasil Penelitian dan Pembahasan, Berisi Hasil Penelitian dan Pembahasan mengenai Rumusan Masalah yaitu Peran Notaris dalam Pembagian Waris berdasarkan

Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah bahwa Putusan Mahkamah Agung Nomor 1582K/Pdt/2012 menyatakan bahwa Ahli Waris yang berbeda agama dengan Pewaris tetap dapat

Cara pembagian masing-masing ahli waris sama dengan ketentuan yang telah ditentukan dalam Pasal 863 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata dan Pasal 857 Kitab

Peralihan hak milik atas tanah yang dikuasai bersama Warga Negara Indonesia (WNI) dan warga negara asing (WNA) yang diperoleh berdasarkan warisan dilakukan melalui akta jual

Sedang dalam Pasal 171 huruf c Kompilasi Hukum Islam menyatakan bahwa “ahli waris adalah orang yang pada saat meninggal dunia mempunyai hubungan darah atau hubungan perkawinan