• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 4. RULA Tool ini tidak memberikan rekomendasi yang spesifik terhadap modifikasi pekerjaan. APLIKASI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 4. RULA Tool ini tidak memberikan rekomendasi yang spesifik terhadap modifikasi pekerjaan. APLIKASI"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 4. RULA

RULA (Rapid Upper Limb Assessment) merupakan suatu tool yang berbentuk survei untuk mengidentifikasikan pekerjaan yang menyebabkan resiko cedera kumulatif (Cummulative Trauma Disorders/CTD) melalui analisis postur, gaya, dan penggunaan otot. Tool ini merupakan screening tool yang mendetail untuk menguji kecenderungan pekerja terhadap resiko cedera pada postur, gaya, penggunaan otot, dan pergerakan pekerja pada saat melakukan pekerjaannya. Hasil analisis akan mengindikasikan derajat kencenderungan pekerja mangalami resiko tersebut dan menyediakan metode untuk prioritas kerja untuk membantu dalam investigasi pekerjaan lebih lanjut. Tool ini tidak memberikan rekomendasi yang spesifik terhadap modifikasi

pekerjaan. Tool ini dirancang untuk menjadi survey yang mudah digunakan dan cepat yang

dapat menjawab keperluan akan analisis yang lebih detail.

RULA merupakan alat untuk mngevaluasi faktor-faktor risiko postur, konstraksi otot statis, gerakan repetitive, dan gaya yang digunakan untuk suatu pekerjaan tertentu. Setiap faktor memiliki konstribusi masing-masing terhadap suatu nilai yang dihitung. Nilai-nilai tersebut dijumlah dan diterapkan pada table untuk menentukan Grand Score. Grand Score menunjukkan sejauh mana pekerja terpapar faktor-faktor risiko di atas dan berdasarkan nilai tersebut, dapat disarankan tindakan yan perlu diambil.

APLIKASI

9 Alat untuk melakukan analisis awal yang mampu menentukan seberapa jauh risiko pekerja untuk terpengaruh oleh factor-faktor penyebab cedera,yaitu:

¾ Postur

¾ Kontraksi otot statis ¾ Gerakan repetitive ¾ Gaya

9 Menentukan prioritas pekerjaan berdasarkan faktor risiko cedera. Hal ini dilakukan dengan membandingkan nilai tugas-tugas yang berbeda yang dievaluasi menggunakan RULA.

9 Menemukan tindakan yang paling efektif untuk pekerjaan yang memiliki risiko relatif tinggi. Analisis dapat menentukan kontribusi tiap faktor terhadap suatu pekerjaan secara keseluruhan dengancara melalui nilai tiap faktor risiko.

(2)

9 Menemukan sejauh mana penngaruh suatu modifikasi atas pekerjaan. Perbaikan secara kuantitatif dapat diukur dengan cara membandingkan penilaian sebelum dan sesudah modifikasi diterapkan.

BATASAN

ƒ Hanya faktor-faktor risiko terpilih yan dievaluasi. RULAtidak mempertimbangkan faktor-faktor risiko cedera pada keadaans seperti:

o Waktu kerja tanpa istirahat

o Variasi individual pekerja, sperti umur, pengalaman, ukuran tubuh, kekuatan, atau sejarah kesehatannya.

o Faktor-faktor lingkungan kerja. o Faktor-faktor psikososial.

ƒ Penilaian postur pekerja tidak meliputi analisis posisi ibu jari atau jari-jari tangan lainnya, meski gaya yang dikeluarkan jari-jari tersebut ikut dihitung.

ƒ Tidak dilakukan pengukuran waktu. Faktor waktu menjadi penting karena berhubungan dengan kelelahan otot dan kerusakan jaringan akiibat konstraksi otot.

ƒ Diberikan bobot yang kurang signifikan terhadap gerakan repetitif.

FAKTOR RISIKO POSTUR

Langkah-langkah untuk menentukan nilai faktor risiko postur: 9 Tubuh dibagi menjadi 2 bagian

9 Posisi kerja sendi atau segmen tubuh terpilih dari setiap bagian diobservasi 9 Nilai diberikan untuk tiap sendi atau segmen tubuh terpilih berdasarkan posisinya. 9 Nilai dimodifikasi apabila terdapat kondisi tertentu.

9 Nilai postur untuk tiap bagian ditentukan dari tabel. Tubuh dibagi menjadi 2 bagian, yaitu:

GRUP A-Lengan atas, lengan bawah, pergelangan tangan, dan tangan, GRUP B-leher,batang tubuh, dan tubuh bagian bawah.

FAKTOR RISIKO KONTRAKSI OTOT STATIS

Sistem penilaian untuk faktor ini dikaitkan dengan penelitian Bjorksten, Jonsonn, dan Grandjean yang mengaitkan kontraksi otot statis dengan derajat risiko.

Penilaian yang diberikan adalah:

• Postur relatif statis (bertahan pada posisi sama selama lebih dari 1 menit) nilai = 1 • Postur relatif dinamis (tidak ada posis yang ditahan lebih dari 1 menit) nilai = 0

(3)

FAKTOR RISIKO GERAKAN REPETITIF

Gerakan repetitif didefinisikan sebagai gerakan yang diulang 4 x dalam 1 menit. Faktor risiko ini tidak diberikan nilai tersendiri tetapi banyaknya gerakan repetitive dipertimbangkan dalam pemberian nilai untuk factor risiko gaya.

FAKTOR RISIKO GAYA

Berdasarkan penelitian Putz-Anderson, Stevenson, dan Baidya, penilaian diberikan sbb: ƒ Beban 4.4 lbs (2 kg) atau kurang dan sifatnya kadangkala, nilai = 0

ƒ Antara 4.4 dan 22 lbs (2 - 10 kg) dan sifatnya kadangkala, nilai = 1

ƒ Antara 4.4 dan 22 lbs (2 - 10 kg) dan membutuhkan postur statis (ditahan lebih dari 1 menit) atau membutuhkan gerakan repetitif (gerakan diulangi lebih dari 4 x dalam 1 menit) nilai = 2

ƒ Lebih dari 22 lbs (10 kg) tapi bersifat kadangkala, nilai = 2

ƒ Lebih dari 22 lbs (10 kg) dan membutuhkan postur statis /gerakan repetitif, nilai=3 ƒ Beban berapapun dan terjadi pembebanan secara mendadak, nilai = 3

PENGGABUNGAN NILAI FAKTOR RISIKO

Nilai postur A, nilai otot A, dan nilai gaya A ditambahkan hingga diperoleh nilai C. Nilai postur B, nilai otot B, dan nilai gaya B ditambahkan hingga diperoleh nilai D.

TABEL GRAND SCORE Score C

(upper limb)

Score D (neck, trunk, leg) 1 2 3 4 5 6 7+ 1 1 2 3 3 4 5 5 2 2 2 3 4 4 5 5 3 3 3 3 4 4 5 6 4 3 3 3 4 5 6 6 5 4 4 4 5 6 7 7 6 4 4 5 6 6 7 7 7 5 5 6 6 7 7 7 8+ 5 5 6 7 7 7 7

Rangking 1 sampai 7 diberikan untuk setiap kombinasi yang mungkin dari nilai C dan D berdasarkan derajat paparan faktor risiko. Rangking tersebut yang disebut Grand Score.

(4)

INTERPRETASI GRAND SCORE

Grand Score menunjukkan kebutuhan adanya analisis kerja yang lebih mendalam dan menyediakan metode untuk memprioritaskan pekerjaan yang perlu dianalisis lebih lanjut.

Nilai 1 atau 2 = Action Level 1

Untuk rentang ini postur kerja dapat bernilai 2 atau kurang untuk setiap grup dan nilai konstraksi otot serta gaya sebesar 0.

Rekomendasi: risiko pekerja terkena factor-faktor risiko relative rendah dan

dianggap masih dapat diterima, selama pekerja tidak berada terlalu lama atau berulang-ulang pada kondisi tersebut.

Nilai 3 atau 4 = Action Level 2

Postur kerja berada di luar rentang aman, atau postur kerja sebenarnya masih dapat diterima namun ditandai adanya gerakan repetitive, kontraksi otot statis, atau pengeluaran gaya yang signifikan.

Rekomendasi: diperlukan analisis lebih lanjut dan perubahan mungkin dibutuhkan,

Nilai 5 atau 6 = Action Level 3

Postur kerja berada di luar rentang aman. Gerakan repetitif dan/atau kontraksi otot statis dibutuhkan, dan mungkin diperlukan pengeluaran gaya yang signifikan.

Rekomendasi: analisis lebih lanjut dan perubahan dibutuhkan segera.

Nilai 7 = Action Level 4

Postur kerja berada di luar rentang aman, gerakan repetitif dan/atau kontraksi otot statis dibutuhkan, dan mungkin diperlukan pengeluaran gaya yang signifikan.

Rekomendasi: analisis lebih lanjut dan perubahan dibutuhkan sangat segera.

Computer Workstation Review and Set-Up

Control of Ergonomics Risk Conditions

Bagian ini berisi overview mengenai pengendalian dengan konsep engineering, administrative, dan work practice yang dapat diaplikasikan apabila terdapat sebuah permasalahan ergonomi. Secara garis besar, kontrol terhadap permasalahan ergonomi dibagi menjadi 3 jenis solusi, yaitu :

ƒ Engineering Controls

(5)

postur, gaya, dan pengulangan kerja yang tidak aman, dll) diidentifikasi dan langsung ditujukan kepada modifikasi fisik tempat kerja.

ƒ Administrative Controls

Administrative Controls lebih terfokus pada penggantian organisasi kerja untuk mengurangi kecenderungan pekerja untuk bekerja di dalam risiko ergonomi. Biasanya, kontrol ergonomi ini dilakukan dengan cara manipulasi jadwal kerja atau lingkungan kerja dimana pekerjaan dilakukan.

ƒ Work Practice Controls

Work Practice Controls meliputi pelatihan dan penggunaan metode khusus performansi kerja untuk mengurangi kecenderungan pekerja bekerja dalam risiko ergonomi.

(6)

TAMPILAN RULA

Posture Risk Factor Assessment for Group A (upper arm, lower arm, and wrist) Upper Arm Analysis(reference diagram)

Ranges of Movement Select any of the Following if True

20 degrees of extension to 20 degrees of flexion

Condition 1: The upper arm is abducted Condition 2: The shoulder is raised

Condition 3: The operator is leaning or the weight of the arm is supported

Lower Arm Analysis(reference diagram)

Ranges of Movement Select if True

60 to 100 degrees of flexion Condition 1: The lower arm is working across the midline of the body or out to the side

Wrist Analysis(reference diagram)

Ranges of Movement of the Wrist Select Any of the Following if True

Neutral position (w rist neither flexed nor extended)

Condition 1: The wrist is in either radial or ulnar deviation Condition 2: The wrist is at or near the end of range of twist (near the end of pronation or supination range)

Muscle Use and Repetitive Motion Select if True

For the upper arm, lower arm, and wrist, the muscle use/body motion of the worker is mainly static (held for longer than one minute), or it is repetitive (repeated more than four times/minute)

Force

(7)

Posture Risk Factor Assessment for Group B (neck, trunk, and legs)

Neck Analysis(reference diagram)

Ranges of Movement of the Neck Select any of the Following if True

0 to 10 degrees of flexion

Condition 1: The neck is twisted

Condition 2: The neck is in side-bending

Trunk Analysis(reference diagram)

Ranges of Motion of the Trunk Select any of the Following if True

Sitting and w ell supported w ith a hip-trunk angle of 90 degrees or more Condition 1: The trunk is twisting

Condition 2: The trunk is in side-bending

Leg Analysis

Ranges of Motion of the Leg

The legs and feet are w ell supported w ith the w orker seated and the w eight evenly balanced

Muscle Use and Repetitive Motion Select if True

For the neck, trunk, and legs, the muscle use/body motion of the worker is mainly static (held for longer than one minute), or it is repetitive (repeated more than four times/minute)

Muscle Use and Repetitive Motion for the Neck, Trunk, and Legs Force or Load

No resistance or less than 4.4 lbs (2 kgs) of intermittent load or force

(8)

Gambar

TABEL GRAND SCORE

Referensi

Dokumen terkait

2. Kongres Pemuda Kedua adalah kongres pergerakan pemuda Indonesia yang melahirkan keputusan yang memuat ikrar untuk mewujudkan cita-cita berdirinya negara Indonesia, yang

The cost of land under development consists of the cost of land for development, direct and indirect real estate development costs and capitalized borrowing

Berarti bahwa filsafat pendidikan perlu mengetengahkan tentang konsep-konsep dasar pendidikan.Pendidikan di Indonesia teraktualisasi dengan berdasar pada praksis

Formulasi dari struktur aktiva adalah sebagai berikut: Struktur aktiva :  Aktiva Total Tetap  Aktiva Total (Syamsudin 2001:9) Perusahaan yang mempunyai aktiva tetap jangka panjang

Personalisasi reward dalam penelitian ini masih terbatas karena menggunakan Finite State Machine yang perilakunya terbatas, sehingga jika dimainkan berulangkali maka

Sedangkan pada opsi put Eropa, writer juga dapat mengalami kerugian jika yang terjadi pada saat maturity time adalah strike price lebih besar dibanding harga

Hasil akhir yang diharapkan, aplikasi ini dapat menangani manajemen aset IT pada perusahaan, menjadikan proses manajemen aset IT, baik yang sedang terpakai maupun

6. Dinas Pariwisata Kabupaten Magelang atas semua waktu dan kerjasamanya dalam penulisan skripsi ini. BPS Magelang atas pelayanan dan keramah-tamahannya membantu mempermudah