• Tidak ada hasil yang ditemukan

Usulan Strategi Pemasaran Guna Meningkatkan Penjualan Galeri Seni (Studi Kasus Di Galeri Gerilya, Bandung).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Usulan Strategi Pemasaran Guna Meningkatkan Penjualan Galeri Seni (Studi Kasus Di Galeri Gerilya, Bandung)."

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

iv Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Galeri Gerilya adalah tempat yang digunakan untuk kegiatan kesenian, khususnya dalam aktivitas pameran. Galeri ini terletak di Jl. Raden Patah No. 12, Bandung. Produk yang ditawarkan oleh Galeri Gerilya adalah ruangan untuk melakukan pameran. Gerilya memiliki 4 ruangan yang masing-masing ruangnya berukuran 3m x 3m. Sejak didirikan pada pertengahan 2011, Gerilya mengalami penurunan penjualan pada tahun 2013 dan 2014. Di tahun 2012-2013 terjadi penurunan penjualan sebesar 18,75% dan tahun 2013-2014 terjadi penurunan sebesar 53,85%. Salah satu penyebab faktor menurunnya penjualan adalah Gerilya kalah bersaing dengan pesaingnya, yaitu Galeri Selasar Sunaryo.

Tujuan penelitian ini adalah untuk faktor-faktor yang dianggap penting oleh seniman dalam menggunakan suatu ruangan galeri, mengetahui target pasar dari Gerilya, memberikan usulan positioning guna menciptakan image di kalangan konsumen (seniman), mengetahui kepuasan dari seniman, dan memberikan usulan mengenai prioritas perbaikan yang perlu dilakukan oleh Galeri Gerilya guna meningkatkan penjualan Galerinya.

Penelitian ini menggunakan konsep bauran pemasaran yaitu 6P (Product, Price, Promotion, Place, Process & Physical Evidance) dan Segmentation, Targeting, Positioning (STP). Kuesioner penelitian disusun berdasarkan hasil critical incident dari kuesioner pendahuluan yang digabungkan dengan variabel segmentasi. Kuesioner penelitian dibagi menjadi 2 bagian, bagian pertama berisi mengenai profil responden dan bagian kedua mengenai tingkat kepentingan, tingkat perfomansi, dan peringkat dari Galeri Gerilya.

Hasil kuesioner penelitian bagian 1 diolah untuk mengetahui persentase responden berdasarkan STP, sedangkan data dari kuesioner bagian 2 diolah menggunakan Importane Performance Analysis (IPA), Correspondence Analysis (CA), dan Uji Ketidakpuasan dengan Uji Hipotesis Komparatif (SIGN TEST). Berdasarkan hasil IPA diketahui bahwa dari 42 variabel penelitian, 10 variabel berada di kuadran 1 (Pertahankan Prestasi), 13 variabel di kuadran 2 (Prioritas Utama), 11 variabel di kuadran 3 (Prioritas Rendah), dan 8 variabel di kuadran 4 (Berlebihan). Sedangkan, Berdasarkan hasil CA Gerilya unggul 8 Variabel dan 34 variabel tertinggal. Untuk Uji Ketidapuasan, menghasilkan 27 variabel yang merasa tidak puas dan 15 variabel yang merasa puas.

(2)

vii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

JUDUL ………..… i

LEMBAR PENGESAHAN ………..……… ii

PERNYATAAN HASIL KARYA PRIBADI ……….. iii

ABSTRAK ... iv

KATA PENGANTAR DAN UCAPAN TERIMA KASIH ... v

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

DAFTAR PUSTAKA ... xvii

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ... . 1-1 1.2 Identifikasi Masalah ... . 1-4 1.3 Pembatasan Masalah ... . 1-4 1.4 Perumusan Masalah ... . 1-4 1.5 Tujuan Penelitian ... . 1-5 1.6 Sistematika Penulisan ... .. 1-6

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

(3)

viii Universitas Kristen Maranatha

2.7 Menentukan Ukuran Sampel ... 2-9 2.8 Teknik Sampling ... 2-11 2.8.1 Probability Sampling ... . 2-11 2.8.2 Nonprobability Sampling ... 2-12 2.9 Data Berskala ... 2-13 2.10 Tipe Skala Pengukuran ... 2-14 2.11 Validitas dan Reliabilitas Instrumen ... 2-17 2.12 Pengujian Validitas Instrumen ... 2-18 2.12.1 Pengujian Validitas Internal ... 2-18 2.12.2 Pengujian Validitas Eksternal ... 2-19 2.13 Pengujian Reliabilitas Instrumen ... 2-20 2.14 Analisis Tingkat Kepentingan dan Performansi Pelanggan ... 2-22 2.15 Correspondence Analysis ... 2-24 2.16 Uji Hipotesis ... 2-25 2.15.1 Uji Statistik Non Parametrik (SIGN Test) ... 2-26 2.17 Critical Incident ... 2-27

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Flowchart Penelitian. ... . 3-1 3.2 Keterangan Flowchart ... 3-5

BAB 4 PENGUMPULAN DATA

4.1 Data Umum Perusahaan ... 4-1 4.2 Kuesioner ... 4-1 4.2.1 Kuesioner Pendahuluan... 4-1 4.2.2 Kuesioner Penelitian ... 4-13

BAB 5 PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS

(4)

ix Universitas Kristen Maranatha

5.3.1 Tingkat Perfomansi ... 5-5 5.3.2 Tingkat Kepentingan ... 5-7 5.4 Rangkuman Persentase Kuesioner Penelitian Bagian 1 ... 5-9 5.5 Pengujian Correspondence Analysis (CA). ... 5-18 5.6 Pengujian Importance Performance Analysis (IPA).. ... 5-24 5.7 Pengujian Hipotesis Ketidakpuasan ... 5-32 5.8 Analisis berdasarkan Segmentation, Targeting, Positioning ... 5-36

5.9 Analisis Gabungan Correpondence Analysis (CA) , Importance

Performance Analysis (IPA), dan Uji Hipotesi Ketidakpuasan. ... 5-41 5.10 Usulan. ... 5-45 5.10.1 Usulan Skala Prioritas Perbaikan 1 ... 5-45 5.10.2 Usulan Skala Prioritas Perbaikan 2 ... 5-48 5.10.3 Usulan Skala Prioritas Perbaikan 3 ... 5-52 5.10.4 Usulan Skala Prioritas Perbaikan 4 ... 5-53 5.10.5 Usulan Skala Prioritas Perbaikan 5 ... 5-53 5.10.6 Usulan Skala Prioritas Perbaikan 6 ... 5-54 5.10.7 Usulan Skala Prioritas Perbaikan 7 ... 5-55 5.10.8 Usulan Skala Prioritas Perbaikan 8 ... 5-56 5.10.9 Usulan Skala Prioritas Perbaikan 9 ... ….. 5-56 5.10.10 Usulan Skala Prioritas Perbaikan 10 ... ….. 5-57 5.10.11 Usulan Skala Prioritas Perbaikan 11 ... ….. 5-57 5.11. Usulan Atribut Segmentasi yang ke-9, 11, 12, 13, dan 14 ... 5-58

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

(5)

x Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Tabel Judul Halaman

(6)

xi Universitas Kristen Maranatha

(7)

xii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Gambar Judul Halaman

(8)

xiii Universitas Kristen Maranatha

(9)

xiv Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Judul Halaman

(10)

I-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Dalam kehidupan saat ini, peranan seni telah memasuki fase kontemporer yang menciptakan paradigma baru berupa keindahan konseptual yang tercipta dari berbagai media. Pada umumnya, para pelaku seni atau seniman memamerkan hasil karya seninya berupa lukisan gambar dan kanvas, patung, keramik, dan karya instalasi yang terbuat dari berbagai medium. Hal ini menyebabkan seniman-seniman membutuhkan tempat untuk memamerkan karya cipta seninya.

Tempat atau ruang seni yang dibutuhkan seniman untuk memajang hasil karyanya, sekarang ini lebih dikenal sebagai sebuah galeri seni. Salah satu tempat yang menyediakan ruang pameran di Kota Bandung adalah Galeri Gerilya. Galeri yang dibentuk pada pertengahan tahun 2011 ini terletak di Jalan Raden Patah, No. 12, Bandung. Galeri Gerilya memiliki 4 ruang yang masing-masing berukuran 3 x 3 m, yang dijadikan sebagai tempat berpameran.

(11)

Bab I Pendahuluan I-2

Universitas Kristen Maranatha

Tabel 1.1

Data Penjualan Tahun 2011

No. Nama Pameran Oleh Tanggal Berlangsung Jumlah Hari Biaya (Rp. 750.000/hari)

1 Voyeurism Simpang Maya 7 - 13 Agustus 2011 7 Rp5.250.000 Rp5.250.000

Tahun 2011 (mulai dari Agustus 2011)

Total Penjualan

Tabel 1.2

Data Penjualan Tahun 2012

No. Nama Pameran Oleh Tanggal Berlangsung Jumlah Hari Biaya (Rp. 750.000/hari)

1 Mogus World 22 -29 Januari 2012 8 Rp6.000.000 2 Cita Cerita Kami Open Heart Studio 5-12 Februari 2012 8 Rp6.000.000 3 8 hours Party People Performance Art 28 Maret 2012 1 Rp750.000 4 Lokakarya gerilya* Gerilya 28 September 2012 1 Rp0 5 Merdeka Kostkomik 10-17 November 2012 7 Rp5.250.000 6 I AM You Maradita Sutantio 15-23 Desember 2012 8 Rp6.000.000 Rp24.000.000 *Keterangan: Acara ini bersifat free dan gratis karena diadakan sendiri oleh Galeri Gerilya

Tahun 2012

Total Penjualan

Tabel 1.3

Data Penjualan Tahun 2013

No. Nama Pameran Oleh Tanggal Berlangsung Jumlah Hari Biaya (Rp. 750.000/hari)

1 Follow The Light Kolaborasi 16 Seniman dan Fotografer 22 -29 Juni 2013 7 Rp5.250.000 2 Amalgamation* Ardiansyah Alif Fadila 26 Oktober - 2 November 2013 8 Rp0 3 1 Years 365 second Krisna Ncis Satmoko 25-30 November 2013 6 Rp4.500.000 4 Local Art Jam kolaborasi 8 seniman muda 6-12 Desember 2013 6 Rp4.500.000 5 5 , seniman, suara , ruang Kolaborasi 5 seniman 21-28 Desember 2013 7 Rp5.250.000 Rp19.500.000 *Keterangan: Kegiatan ini bersifat free atau gratis karena Gerilya turut berkontribusi dalam serangkaian Pameran Bandung Contemporary Art

Tahun 2013

Total Penjualan

Tabel 1.4

Data Penjualan Tahun 2014

No. Nama Pameran Oleh Tanggal Berlangsung Jumlah Hari Biaya (Rp. 750.000/hari) 1 Mission TO Eleven* Rumah Edukasi 21 - 28 Februari 2014 7 Rp750.000 2 Friends Arif Ayab, Fendy Othman, Lee Wen 28 - 30 Maret 2014 3 Rp2.250.000 3 Titik Balik Aliansyah Caniago 19 - 28 September 2014 8 Rp6.000.000 Rp9.000.000 *Keterangan: Acara ini bekerja sama dengan Rumah Edukasi yang merupakan komunitas sosial. Oleh sebab itu, biayanya hanya dihitung sehari

Tahun 2014 (Terhitung sampai September 2014)

(12)

Bab I Pendahuluan I-3

Universitas Kristen Maranatha

Gambar 1.1

Grafik Penjualan Galeri Gerilya Tahun 2011- 2014

Oleh sebab itu, berawal dari persoalan tersebut, penulis ingin membantu untuk menyelesaikan masalah dan memberi masukan atau usulan yang lebih baik atas permasalahan yang terjadi di Galeri Gerilya.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan peninjauan di lapangan, hal-hal yang mungkin menyebabkan penurunan penjualan adalah sebagai berikut:

1. Bila dibanding dengan pesaing galeri yang lain, fasilitas dan pelayanan Galeri Gerilya yang diberikan kepada konsumen belum terpenuhi dengan baik secara menyeluruh.

2. Kelemahan dan keunggulan Galeri Gerilya yang masih belum diketahui. 3. Segmentation, Targetting, & Positioning yang masih belum diketahui. 4. Adanya ketidakpuasan konsumen dengan penggunaan ruang Galeri

Gerilya.

5. Strategi pemasaran yang kurang tepat. Rp0

Rp5,000,000 Rp10,000,000 Rp15,000,000 Rp20,000,000 Rp25,000,000

2011 2012 2013 2014 Data Penjualan 2011-2014

(13)

Bab I Pendahuluan I-4

Universitas Kristen Maranatha

1.3Pembatasan Masalah dan Asumsi

1.3.1 Pembatasan Masalah

Agar masalah yang dianalisis penulis lebih fokus dan tidak terlalu luas, maka penulis menetapkan batasan masalah, yaitu:

1. tidak membahas kondisi perekonomian saat ini.

2. Pesaing Galeri gerilya adalah Galeri Selasar Sunaryo Art & Space.

1.4Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah, maka dirumuskan masalah untuk menyelesaikannya, yakni :

1. Faktor-faktor apa saja yang dipentingkan oleh seniman dalam menggunakan sebuah ruang galeri?

2. Siapa target pasar Galeri Gerilya? 3. Apa usulan positioning Galeri Gerilya?

4. Bagaimana dengan tingkat kepuasan konsumen dalam menggunakan Galeri Gerilya?

5. Usulan perbaikan apa saja yang sebaiknya diberikan kepada Galeri Gerilya?

1.5Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dilakukannya penelitian tugas akhir ini adalah:

1. Mengidentifikasi faktor-faktor yang dipentingkan seniman atau konsumen dalam menggunakan ruang galeri.

2. Mengetahui target pasar dari Galeri Gerilya.

3. Memberikan usulan positioning dari Galeri Gerilya guna menciptakan image di kalangan konsumen (seniman).

4. Mengetahui kepuasan dari konsumen yang pernah menggunakan Galeri Gerilya.

(14)

Bab I Pendahuluan I-5

Universitas Kristen Maranatha

1.6 Sistematika Penelitian

Sistematika penulisan dalam laporan Tugas Akhir ini dibagi menjadi 6 bab, yakni :

Bab I Pendahuluan

sebagai pendahuluan dari Tugas Akhir yang berisi Latar Belakang Masalah, Identifikasi Masalah, Pembatasan Masalah, Perumusan Masalah, Tujuan Penelitian dan Sistematika Penulisan.

Bab II Tinjauan Pustaka

berisi dasar teori yang mencakup teori-teori yang dipakai dalam penelitian ini.

Bab III Metodologi Penelitian

berisi metodologi penelitian sebagai kerangka pemecahan masalah secara sistematis.

Bab IV Pengumpulan Data

berisi pengumpulan data yang dibutuhkan dan pengolahan data yang sesuai dengan dasar teori.

Bab V Pengolahan Data dan Analisis

berisi tentang analisis dan rangkuman analisis mengenai data yang telah diolah kemudian mengusulkan sesuatu dari hasil dari analisis tersebut.

Bab VI Kesimpulan dan Saran

(15)

6-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Setelah melakukan wawancara pendahuluan, pengolahan data dan analisis, maka diperoleh beberapa kesimpulan berdasarkan tujuan penelitian yang telah ditetapkan. Berikut ini adalah kesimpulan dari penelitian yang didapat : 1. Pesaing utama Galeri Gerilya

Pesaing utama dari Galeri Gerilya adalah Galeri Selasar Sunaryo.

2. Faktor-faktor yang dipentingkan Seniman dalam menyewa suatu Galeri Seni:

Tabel 6.1

Faktor-Faktor seniman memilih suatu Galeri Seni

No. Faktor-Faktornya

1 Warna lampu yang digunakan oleh Galeri 2 Sebaran cahaya lampu yang merata terhadap karya 3 Panas dari cahaya lampu saat menyinari karya 4 Fleksibilitas dalam mengatur cahaya dari sorotan lampu 5 Banyaknya lampu dalam ruang galeri

6 Sirkulasi udara di dalam ruangan Galeri

7 Kenyamanan tempat duduk untuk pengunjung penikmat galeri 8 Kebersihan ruang galeri dari debu

9 Kebersihan ruang galeri dari sampah

10 Kemudahan untuk memasang karya pada dinding Galeri 11 Banyaknya ruangan dalam Galeri

12 Luas ruangan untuk instalasi karya besar di dalam Galeri 13 Luas ruangan yang digunakan untuk diskusi pameran 14 Lebar dinding ruang Galeri untuk karya lukisan besar 15 Kemudahan memindahkan lampu slider

16 Kesejukan ruang Galeri yang dilengkapi dengan alat pengatur suhu ruangan 17 Pihak Galeri memiliki space atau ruang untuk penyimpanan karya

18 Jumlah meja untuk daftar pengunjung atau tamu pada saat pameran 19 Besarnya akses pintu yang agar dapat dimasuki karya instalasi besar 20 Ketahanan ruang galeri dari hujan

(16)

Bab 6 Kesimpulan dan Saran 6-2

Universitas Kristen Maranatha

Tabel 6.1 (lanjutan)

Faktor-Faktor seniman memilih suatu Galeri Seni

No. Faktor-Faktornya

24 Kelembaban udara dalam ruangan yang terjaga

25 Perawatan rutin yang dilakukan oleh pihak Galeri terhadap karya

26 Banyaknya orang yang disediakan oleh pihak Galeri untuk membantu instalasi karya 27 Kualitas sound system yang disediakan dalam ruangan oleh pihak Galeri

28 Kualitas promosi (poster, brosur, katalog) yang dilakukan oleh pihak Gaeleri 29 Adanya publikasi pameran melalui media sosial berupa facebook & Twitter 30 Lokasi Galeri yang dekat dengan perkotaan

31 Kemudahan akses transportasi umum untuk mencapai lokasi galeri 32 Murahnya harga sewa per hari

33 Seringnya Galeri memberikan harga promo untuk pameran yang berlangsung selama periode tertentu 34 Kejelasan mengenai nomor kontak Galeri sebagai penanggung jawab

35 Kemudahan proses negosiasi mengenai penyewaan ruangan 36 Lamanya konfirmasi dari pihak Galeri untuk proses penyewaan 37 Kemudahan proses perjanjian penyewaan ruangan yang tidak berbelit 38 Persyaratan penyewaan ruangan yang tidak ribet

39 Banyaknya blok meja yang disediakan oleh Galeri untuk memarkan karya instasi per satuan 40 Banyaknya sekat ruangan yang disediakan oleh pihak Galeri

41 Luasnya lahan parkir galeri 42 Keamanan gedung Galeri 24 jam

3. Target pasar dari Gaeri Gerilya

 Terkait masalah gender, dalam berkesenian hal ini tidak menjadi patokan utama dalam berkarya. Dari 22 seniman, sebanyak 86% yang menggunakan galeri adalah laki-laki. Target gender bukan masalah primer, melainkan lebih bersifat sekunder, tetapi galeri seni dapat menaruh perhatian pada seniman laki-laki dari segi genre karya. Seniman perempuan lebih mengutamakan genre karya yang lebih feminis. Sementara, seniman pria lebih bereksplorasi terhadap karya-karya dari segi teknik yang masih tetap bersifat kontemporer.

(17)

Bab 6 Kesimpulan dan Saran 6-3

Universitas Kristen Maranatha

bahwa seniman-seniman yang berpameran di Gerilya adalah seniman yang masih ‘muda’. Dalam artian bahwa seniman ‘muda’ tersebut adalah seniman yang baru memulai karier atau yang baru akan terjun ke dunia seni secar profesional. Selain itu, mereka juga gemar melakukan pameran dua kali dalam setahun. Tentunya, ini akan menjadi kunci penting bagi Gerilya untuk mengambil perhatian dan menarik seniman-seniman yang masih ‘muda’ yang memiliki intensitas pameran dalam 2x dalam setahun.

 Gerilya juga sebaiknya lebih peka terhadap seniman-seniman yang sering menggelar pameran pada bulan September. Hal ini dikarenakan sebanyak 18% seniman menggelar pameran pada bulan September. Selain itu juga, Gerilya dapat memilih opsi untuk mengincar seniman yang gemar melakukan pameran pada bulan Mei, Oktober, dan Desember. Sementara itu untuk di bulan-bulan yang tidak terlalu banyak intensitasnya, dapat digunakan oleh Gerilya untuk melakukan maintanance terhadap ruang galerinya.

 Galeri Gerilya dapat mengincar seniman-seniman yang memiliki kemampuan bertransaksi (daya beli) berkisar antara > Rp. 750.000 – Rp. 1.500.000, karena sebanyak 50% seniman biasanya berpameran dengan tarif tersebut per harinya. Tentuny, ini tidak menjadi masalah bagi Gerilya karena harga yang ditawarkan gerilya berada di bawah Rp. 750.000 per hari sehingga Gerilya dapat menjangkau semua lini dari kelompok seniman. Selain itu, sebanyak 77% seniman biasanya menggelar pameran selama ≤ 7 hari.

(18)

Bab 6 Kesimpulan dan Saran 6-4

Universitas Kristen Maranatha

hubungan yang baik dengan kalangan seniman-seniman baik yang ada di Bandung maupun dalam kerangka nasional. Hal ini tentunya akan membantu promosi penjualan mengenai Gerilya itu sendiri.

 Sebanyak 77% seniman yang menggunakan galeri gerilya akan menggunakan kembali galeri tersebut. Hal ini disebabkan karena harga sewa murah yang ditawarkan oleh galeri gerilya. Harga sewa saat ini yang dikeluarkan oleh gerilya adalah Rp. 750.000/ hari.

Tabel 6.2

Target Pasar Galeri Gerilya

Jenis Target Pasar

Jenis Kelamin Seniman Pria & Wanita

Yang Menggunakan Seniman yang masih 'muda'

Daya Beli > Rp. 750.000 - Rp. 1.500.000

Media yang digunakan Word of Mouth

4. Memberikan Usulan Positioning kepada Galeri Gerilya

(19)

Bab 6 Kesimpulan dan Saran 6-5

Universitas Kristen Maranatha

5. Atribut Kepuasan konsumen (seniman) setelah menggunakan Galeri Gerilya:

Tabel 6.3

Atribut Kepuasan dan Ketidakpuasan Konsumen (Seniman)

Variabel Atribut Kesimpulan

1 Warna lampu yang digunakan oleh Galeri Tidak Puas 2 Sebaran cahaya lampu yang merata terhadap karya Tidak Puas 3 Panas dari cahaya lampu saat menyinari karya Tidak Puas 4 Fleksibilitas dalam mengatur cahaya dari sorotan lampu Tidak Puas

5 Banyaknya lampu dalam ruang galeri Tidak Puas

6 Sirkulasi udara di dalam ruangan Galeri Puas

7 Kenyamanan tempat duduk untuk pengunjung penikmat galeri Tidak Puas

8 Kebersihan ruang galeri dari debu Tidak Puas

9 Kebersihan ruang galeri dari sampah Tidak Puas 10 Kemudahan untuk memasang karya pada dinding Galeri Tidak Puas

11 Banyaknya ruangan dalam Galeri Puas

12 Luas ruangan untuk instalasi karya besar di dalam Galeri Tidak Puas 13 Luas ruangan yang digunakan untuk diskusi pameran Tidak Puas 14 Lebar dinding ruang Galeri untuk karya lukisan besar Tidak Puas

15 Kemudahan memindahkan lampu slider Puas

16 Kesejukan ruang Galeri yang dilengkapi dengan alat pengatur suhu ruangan Tidak Puas 17 Pihak Galeri memiliki space atau ruang untuk penyimpanan karya Tidak Puas 18 Jumlah meja untuk daftar pengunjung atau tamu pada saat pameran Puas 19 Besarnya akses pintu yang agar dapat dimasuki karya instalasi besar Puas

20 Ketahanan ruang galeri dari hujan Puas

21 Keamanan karya dalam ruang galeri selama pameran Tidak Puas 22 Jumlah tempat untuk menggantungkan karya Tidak Puas 23 Tingginya jarak antara plafon atap dan lantai Puas 24 Kelembaban udara dalam ruangan yang terjaga Tidak Puas 25 Perawatan rutin yang dilakukan oleh pihak Galeri terhadap karya Tidak Puas 26 Banyaknya orang yang disediakan oleh pihak Galeri untuk membantu instalasi karya Tidak Puas 27 Kualitas sound system yang disediakan dalam ruangan oleh pihak Galeri Tidak Puas 28 Kualitas promosi (poster, brosur, katalog) yang dilakukan oleh pihak Gaeleri Tidak Puas 29 Adanya publikasi pameran melalui media sosial berupa facebook & Twitter Puas 30 Lokasi Galeri yang dekat dengan perkotaan Puas 31 Kemudahan akses transportasi umum untuk mencapai lokasi galeri Puas

32 Murahnya harga sewa per hari Puas

33 Seringnya Galeri memberikan harga promo untuk pameran yang berlangsung selama periode tertentu Tidak Puas 34 Kejelasan mengenai nomor kontak Galeri sebagai penanggung jawab Tidak Puas 35 Kemudahan proses negosiasi mengenai penyewaan ruangan Puas 36 Lamanya konfirmasi dari pihak Galeri untuk proses penyewaan Puas 37 Kemudahan proses perjanjian penyewaan ruangan yang tidak berbelit Puas 38 Persyaratan penyewaan ruangan yang tidak ribet Puas 39 Banyaknya blok meja yang disediakan oleh Galeri untuk memarkan karya instasi per satuan Tidak Puas 40 Banyaknya sekat ruangan yang disediakan oleh pihak Galeri Tidak Puas

41 Luasnya lahan parkir galeri Tidak Puas

(20)

Bab 6 Kesimpulan dan Saran 6-6

Universitas Kristen Maranatha

6. Usulan prioritas perbaikan yang perlu diperhatikan oleh Galeri Gerilya guna meningkatkan penjualan dari Galeri:

a) Usulan Skala Prioritas Perbaikan 1

Atribut yang masuk kedalam skala prioritas perbaikan 1 sebagai berikut :  Atribut 12 (Luas ruangan untuk instalasi karya besar di dalam Galeri).

Sebaiknya dari 4 ruangan (masing-masing 3x3m) yang ada di Gerilya, ada 2 ruangan yang dapat disatukan menjadi satu ruangan yang berukuran 6m x 6m, yaitu dengan membongkar pembatas dinding yang memisahkan kedua ruangan tersebut

 Atribut 14 (Lebar dinding ruang Galeri untuk karya lukisan besar). Sebaiknya, Gerilya melakukan penyatuan ruangan agar memiliki ruangan yang lebar dinding yang mencukupi.

 Atribut 16 (Kesejukan ruang Galeri yang dilengkapi dengan alat pengatur suhu ruangan).

Sebaiknya Pengatur suhu ruangan tersebut dapat segera diperbaiki dan minimal memiliki 2 buah dan diletakkan pada beberapa sudut bagian ruangan Gerilya.

 Atribut 25 (Perawatan rutin yang dilakukan oleh pihak Galeri terhadap karya).

Sebaiknya faktor ini diperhatikan oleh Gerilya. Karya-karya seniman juga perlu dirawat agar tetap menyuguhkan nilai seni yang indah dalam tampilannya. Gerilya dapat menyediakan satu orang jasa perawatan ini.

 Atribut 26 (Banyaknya orang yang disediakan oleh pihak Galeri untuk membantu instalasi karya).

(21)

Bab 6 Kesimpulan dan Saran 6-7

Universitas Kristen Maranatha

 Atribut 4 (Fleksibilitas dalam mengatur cahaya dari sorotan lampu). Sebaiknya, Gerilya mengganti sistem pencahayaan tersebut dengan manual control yang bisa diatur tingkat terang dan gelapnya cahaya lampu.

 Atribut 42 (Keamanan gedung Galeri 24 jam).

Untuk mengatasi hal ini, sebaiknya Gerilya menyediakan jasa security. Seperti yang dilakukan oleh Sunaryo yang memiliki security 24 jam. Hal ini tentunya dapat meningkatkan kepercayaan seniman kepada Galeri.

 Atribut 10 (Kemudahan untuk memasang karya pada dinding Galeri) Gerilya bisa memakai papan triplek 4-5mm untuk menutupi dinding beton yang keras tersebut. Apabila tidak, seniman akan mengalami kesulitan dalam memasang karya sehingga seniman hanya memiliki plotting karya yang terbatas. Hal ini akan berdampak pada seniman untuk berpikir kembali dalam menggunakan galeri gerilya.

 Atribut 2 (Sebaran cahaya lampu yang merata terhadap karya).

Dalam sebaran cahaya, Gerilya harus memperhatikan jarak antara lampu sorotan dan tingkat kemiringan lampu yang dibuat. Biasanya sudut yang diarahkan oleh lampu sekitar 300-450 arah vertikal untuk

menciptakan tekanan yang efektif dengan penonjolan sebaran cahaya merata dan pola bayangan yang alami.

 Atribut 7 (Kenyamanan tempat duduk untuk pengunjung penikmat galeri).

Sebaiknya kursi yang dari bambu tersebut dapat diganti dengan kursi yang lebih nyaman, seperti sofa atau kursi yang memiliki bantalan yang nyaman.

(22)

Bab 6 Kesimpulan dan Saran 6-8

Universitas Kristen Maranatha

Atribut 15 (Kemudahan memindahkan lampu slider).

Sebaiknya pihak galeri gerilya dapat mengganti slider tersebut dengan slider yang baru.

 Atribut 6 (Sirkulasi udara di dalam ruangan Galeri).

Sebaiknya, Gerilya memasang 2 fan yang berfungsi sebagai sirkulator udara.

b) Usulan Skala Prioritas Perbaikan 2

Atribut yang masuk kedalam skala prioritas perbaikan 2 sebagai berikut:  Atribut 1 (Warna lampu yang digunakan oleh Galeri).

Gerilya bisa menggunakan warna lampu yang tidak terlalu Oranye atau putih agar karya seni yang memiliki warna-warna mencolok tidak mengalami perubahan pada tampilan visualnya.

 Atribut 13 (Luas ruangan yang digunakan untuk diskusi pameran). Sebaiknya dari 4 ruangan (masing-masing 3x3m) yang ada di Gerilya, ada 2 ruangan yang disatukan menjadi satu dengan membongkar pembatas dinding. Hal ini akan membuat ruangan dalam Gerilya menjadi lebih luas dan dapat digunakan untuk diskusi pameran.

 Atribut 22 (Jumlah tempat untuk menggantungkan karya).

Sebaiknya Gerilya menambahkan penggantungan karya pada atap-atap langit agar mudah untuk penginstalasian dengan cara gantung sebanyak 4 buah dalam setiap ruangan.

Atribut 27 (Kualitas sound system yang disediakan dalam ruangan oleh pihak Galeri).

Gerilya dapat mengganti sound tersebut dengan kualitas yang lebih baik.

(23)

Bab 6 Kesimpulan dan Saran 6-9

Universitas Kristen Maranatha

Sebaiknya, Gerilya memiliki blok-blok meja itu sendiri dengan jumlah minimal sebanyak 8 buah dengan ukuran yang berbeda-beda. Hal ini untuk menghindari peminjaman ke Galeri yang lain.

 Atribut 40 (Banyaknya sekat ruangan yang disediakan oleh pihak Galeri).

Sebaiknya Gerilya menyediakan 2 papan sekat ruangan yang berukuran (1m x 1m).

 Atribut 41 (Luasnya lahan parkir galeri).

Untuk mengatasi permasalahan parkir terdapat 2 alternati pilihan, yaitu memperluas lahan parkirnya dan meminta izin kepada RT/RW setempat untuk menggunakan bahu jalan agar dapat memenuhi kendaraan yang datang ke Gerilya.

 Atribut 17 (Pihak Galeri memiliki space atau ruang untuk penyimpanan karya).

Sebaiknya, Gerilya dapat memanfaatkan space yang tidak digunakan pada saat pameran untuk dijadikan ruang alternatif sebagai tambahan ruang bagi penyimpanan karya.

 Atribut 24 (Kelembaban udara dalam ruangan yang terjaga).

Sebaiknya, Gerilya memiliki alat pengukur kelembaban untuk menentukan kelembaban udara yang baik dalam ruang galeri.

 Atribut 19 (Besarnya akses pintu yang agar dapat dimasuki karya instalasi besar)

Pintu akses Gerilya sudah harus mulai diperbaiki dikarenakan engsel pintu yang sudah mulai kaku, sehingga sulit untuk membuka pintu dengan lebar.

 Atribut 23 (Tingginya jarak antara plafon atap dan lantai)

(24)

Bab 6 Kesimpulan dan Saran 6-10

Universitas Kristen Maranatha

c) Usulan Prioritas Perbaikan 3

Atribut yang masuk kedalam skala prioritas perbaikan 3 sebagai berikut:  Atribut 8 (Kebersihan ruang galeri dari debu).

Terkait kebersihan debu, Sunaryo rutin melakukan pembersihan terhadap ruang galeri. Mereka memiliki petugas khusus untuk kebersihan. Sementara, ruang Gerilya termasuk dalam ruang yang dengan frekuensi debunya sangat tinggi. Dalam artian bahwa apabila ruang tersebut ditinggal satu-dua hari, maka debu akan mudah menghinggapi alat-alat yang ada di ruangan tersebut. Terkait hal ini nilai perfomansi Gerilya masih dibawah batas untuk dikatakan baik. Oleh sebab itu, Gerilya harus meningkatkan kinerja untuk membersihkan debu dengan menyediakan tenaga kerja untuk membersihkannya.

 Atribut 3 (Panas dari cahaya lampu saat menyinari karya).

Untuk panas dari cahaya lampu, Gerilya masih tertinggal oleh Sunaryo. Sunaryo memiliki alat untuk mengendalikan cahaya lampu dengan manual setting. Gerilya tidak memiliki fleksibilitas dalam mengatur cahaya dan spotlight yang cukup baik. Adanya nilai intensitas iluminasi cahaya, yaitu terang tidaknya cahaya yang mengenai koleksi (Semakin terang, maka semakin panas). Nilai ini dinyatakan dalam satuan lux (lumen / cm2). Makin tinggi intensitas cahaya maka nilai lux akan makin tinggi. Sebagai perbandingan nilai 10 lux = cahaya 1 batang lilin. Koleksi yang sangat sensitif seperti tekstil direkomendasikan dibawah 50 lux. Sedangkan koleksi yang tidak terlalu sensitif seperti cat minyak dan gading direkomendasikan tetap di bawah 200 lux.

 Atribut 9 (Kebersihan ruang galeri dari sampah).

Penting untuk membersihkan ruang galeri secara kontinu (setiap hari).  Atribut 29 (Adanya publikasi pameran melalui media sosial berupa

facebook & Twitter).

(25)

Bab 6 Kesimpulan dan Saran 6-11

Universitas Kristen Maranatha

 Atribut 20 (Ketahanan ruang galeri dari hujan).

Yang perlu dilakukan adalah Gerilya harus mengecek dan melakukan pemeriksaan terhadap kondisi atap-atap pada ruang galeri tersebut per periode (3 bulan sekali).

d) Usulan Prioritas Perbaikan 4

Atribut yang masuk kedalam skala prioritas perbaikan 4 sebagai berikut:  Atribut 5 (Banyaknya lampu dalam ruang galeri).

Jangkauan dari setiap lampu masih kurang memadai, jadi perlu adanya tambahan sekitar 2 lampu sorot pada setiap ruangan. Hal ini diperuntukkan agar 6 lampu tersebut dapat meng-cover kekurangan di sisi-sisi yang gelap terutama bagian sudut-sudut ruangan.

 Atribut 28 (Kualitas promosi (poster, brosur, katalog) yang dilakukan oleh pihak Gaeleri)

Sebaiknya, pihak publikasi dari Gerilya menerapkan ide-ide yang lebih kreatif dalam melakukan promosi. Ide kreatif tersebut menentukan dari kualitas promosi yang dilakukan. Hal ini tentunya juga akan berdampak pada target pasar Gerilya.

 Atribut 34 (Kejelasan mengenai nomor kontak Galeri sebagai penanggung jawab)

Sebaiknya, Gerilya dapat membeli atau memiliki suatu nomor sebagi nomor kontak resmi dari Gerilya.

 Atribut 11 (Banyaknya ruangan dalam Galeri).

Untuk atribut ini, Gerilya memiliki 4 ruangan. Gerilya masih tertinggal oleh Sunaryo yang memiliki banyak ruangan, tetapi seniman puas terhadap jumlah ruangan yang ada di Gerilya. Jadi, sebaiknya atribut ini masih tetep dipertahankan dengan 4 ruangan tersebut.

 Atribut 18 (Jumlah meja untuk daftar pengunjung atau tamu pada saat pameran).

(26)

Bab 6 Kesimpulan dan Saran 6-12

Universitas Kristen Maranatha

e) Usulan Prioritas Perbaikan 5

Atribut yang masuk kedalam skala prioritas perbaikan 5 sebagai berikut:  Atribut 33 (Seringnya Galeri memberikan harga promo untuk pameran

yang berlangsung selama periode tertentu)

Sebaiknya dalam pemberian harga promo harus diperhitungkan secara matang. Gerilya tidak bisa begitu saja memberikan harga promo terhadap orang-orang yang sudah dikenalnya. Seharusnya Gerilya mempertimbangkan apa yang didapatkan dari pemberian harga promo tersebut, apakah untung atau tidak.

Atribut 32, 35, 37, dan 38 (Murahnya harga sewa per hari)

Untuk atribut 37, 38, dan 35 tetap dipertahankan karena atribut tersebut yang diunggulkan oleh Gerilya. Hal ini ditunjukkan dari penyewaan ruangan yang tidak rumit serta persyaratan yang tidak banyak, hanya membutuhkan data nama pameran dan tanggal pameran serta konsep pameran. Proses negosiasinya juga tergolong mudah. Wibi selaku pemilik galeri tidak bertele-tele dalam melakukan negosiasi tersebut. Untuk atribut 32 juga merupakan keunggulan paling utama dari gerilya, yaitu harga sewa yag cukup murah (Rp. 750.000/ hari) dan memberikan citra yang baik di mata konsumen. Oleh sebab itu, atribut ini patut dipertahankan.

f) Usulan Prioritas Perbaikan 6

Pada prioritas perbaikan 6 ini yang terdiri dari:

Atribut 30 (Lokasi Galeri yang dekat dengan perkotaan).

 Atribut 31 (Kemudahan akses transportasi umum untuk mencapai lokasi galeri)

 Atribut 36 (Lamanya konfirmasi dari pihak Galeri untuk proses penyewaan).

(27)

Bab 6 Kesimpulan dan Saran 6-13

Universitas Kristen Maranatha

Gerilya juga dapat dilewati dengan menggunakan bus ataupun angkot kota. Hal ini tentunya memudahkan pengunjung yang tidak memiliki alat transportasi pribadi untuk berkunjung ke Gerilya. Terkait lamanya konfirmasi, Gerilya melalui Wibi tergolong cepat dalam melakukan proses konfirmasi ke pihak seniman

5.1 Usulan Atribut Segmentasi yang ke-9, 11, 12, 13, dan 14

Usulan untuk atribut segmentasi dibuat berdasarkan persentase tertinggi, yang kemudian dijadikan prioritas untuk segera dilaksanakan:

Tabel 5.22

 Berdasarkan data hasil rangkuman segmentasi dari penelitian ini, diusulkan untuk membuatkan katalog pameran untuk seniman.

 Berdasarkan data hasil rangkuman segmentasi dari penelitian ini, diusulkan untuk membuat ruang instalasi outdoor.

 Berdasarkan data hasil rangkuman segmentasi dari penelitian ini, diusulkan untuk membuat website resmi dari galeri Gerilya.

 Berdasarkan data hasil rangkuman segmentasi dari penelitian ini, diusulkan untuk merancang suatu cafe di Gerilya.

6.2 Berdasarkan data hasil rangkuman segmentasi dari penelitian ini, diusulkan untuk Gerilya bahwa dalam pengiriman karya ke Galeri 1 hari sebelumnya. Saran

Saran untuk penelitian selanjutnya :

1. Melakukan penelitian terhadap kuantitas pemakaian ruangan dengan meninjau efektivitas dari pemakaian ruangann galeri seni.

(28)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

1. Hayes E. Bob; Measuring Customer Satisfaction”, ASQ Quality Press, USA, 1998.

2. Kotler. Dan Keller; “Manajemen Pemasaran”, jilid 1, Edisi 13, Erlangga, Jakarta, 2009.

3. Kotler, Philip.; “Manajemen Pemasaran”, jilid 1, Edisi Milenium, PT Prehallindo, Jakarta, 2004.

4. Muis, Rudijanto; Diktat Kuliah Statistika Industri II”, Bandung.

5. Ronald E. Walpole; “Pengantar Statistika” edisi 3, PT. Gramedia pustaka Utama, Jakarta 1993

6. Rahayu, Sri; “Aplikasi SPSS Versi 12.00 dalam Riset Pemasaran”, CV. Alfabeta, Bandung, 2005.

7. Sugiyono; Metode Penelitian Administrasi, CV . Alfabeta, Bandung, 2006. 8. Supranto, J.; “Pengukur Tingkat Kepuasan Pelanggan Untuk Menaikkan

Pangsa Pasar”, PT Rineka Cipta, Jakarta, 2001.

9. Zeithaml, A. Valarie; “Service Marketing”, Mc Graw Hill, USA, 2000. 10.www.masshar2000.com (diakses pada tanggal 10 November 2014).

Gambar

Tabel
Gambar
Tabel 1.2  Data Penjualan Tahun 2012
Gambar 1.1 Grafik Penjualan Galeri Gerilya Tahun 2011- 2014
+5

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil pengujian dimmer circuit didapatkan hasil berupa nilai tegangan yang berbeda-beda sesuai dengan nilai PWM yang diberikan.Hasil pengujian dapat dilihat pada tabel

Menyampaikan materi tentang luas permukaan kubus dan balok secara online melalui bahan ajar dalam bentuk file word/pdf dan diikuti berupa video pembelajaran

Fanta dkk 1 mendemonstrasikan bahwa kortikosteroid infus (hydrocortison, bolus 2 mg/kg bb dilanjutkan drip 0,5 mg/kg jam infus) bersama dengan penggunaan bolus aminofilin

Bila film balutan primer untuk luka bakar yang terbuat dari kolagen yang diisolasi dari ikan gabus (Channa striata) dapat mempengaruhi kadar TGF-β dalam darah

Menurut penulis dari hasil pemaparan di atas, posisi parbiye yang merupakan tradisi adat Semende sejak turun temurun, jika melihat sejarahnya maka status parbiye sama dengan

[r]

Sebagai contoh, bahkan dalam sebuah kasus di mana ada bukti signifikan dari sebuah tindakan tertentu, atau seorang terdakwa mengakui bahwa ia ambil bagian dalam kasus

1) Guru mengimplementasikan RKH dengan menggunakan alat dan bahan yang telah disiapkan.. 2) Anak melakukan setiap kegiatan dengan pengawasan guru. 3) Guru memperhatikan