IMPLEMENTAS
YUDISIAL N
DENGAN DOM
HAKIM DAL
PR
U
TESIS
TASI DAN KEBERADAAN MEDI
NON HAKIM DALAM KAITANN
DOMINASI PENGGUNAAN MEDI
ALAM PROSES MEDIASI YUDISI
PENGADILAN
DELI BUNGA SARAVISTHA
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS UDAYANA
DIATOR
ANNYA
IMPLEMENTAS
YUDISIAL N
DENGAN DOM
HAKIM DAL
PROG
PR
U
TESIS
TASI DAN KEBERADAAN MEDI
NON HAKIM DALAM KAITANN
DOMINASI PENGGUNAAN MEDI
ALAM PROSES MEDIASI YUDISI
PENGADILAN
DELI BUNGA SARAVISTHA NIM:1390561060
PROGRAM MAGISTER
OGRAM STUDI ILMU HUKUM
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2016
i
2
DIATOR
ANNYA
IMPLEMENTASI DAN KEBERADAAN MEDIATOR
YUDISIAL NON HAKIM DALAM KAITANNYA
DENGAN DOMINASI PENGGUNAAN MEDIATOR
HAKIM DALAM PROSES MEDIASI YUDISIAL DI
PENGADILAN
Tesis Untuk Memperoleh Gelar Magister Hukum Pada Program Studi Magister (S2) Ilmu Hukum
Program Pascasarjana Universitas Udayana
DELI BUNGA SARAVISTHA NIM : 1390561060
PROGRAM MAGISTER
PROGRAM STUDI ILMU HUKUM
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
Tesis Ini Telah Diuji
Tanggal 23 Juni 2016
Panitia Penguji Tesis
Berdasarkan SK Direktur Program Pascasarjana Universitas Udayana
Nomor 2409/UN14.4/HK/2016 Tanggal 6 Juni 2016
Ketua : Dr. Ni Ketut Supasti Dharmawan, SH.,M.Hum,LLM.
Sekretaris : Dr. I Made Sarjana, SH.,MH.
Anggota :
1. Prof. Dr. Retno Murni, SH. PhD.
2. Dr. I Wayan Wiryawan, SH., MH.
6
SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT
Yang bertandatangan di bawah ini:
Nama : Deli Bunga Saravistha
Program Studi : Ilmu Hukum
Judul Tesis : Implementasi Dan Keberadaan Mediator Yudisial Non Hakim Dalam Kaitannya Dengan Dominasi Penggunaan Mediator Hakim Dalam Proses Mediasi Yudisial Di Pengadilan
Dengan ini menyatakan bahwa karya ilmiah Tesis ini bebas Plagiat. Apabila dikemudian hari terbukti Plagiat dalam karya ilmiah ini maka saya bersedia menerima sanksi sebagaimana diatur dalam Peraturan Mendiknas RI Nomor 17 Tahun 2010 dan Peraturan Perundang-Undangan yang berlaku.
Denpasar, 23 Juni 2016
Yang Menyatakan
Deli Bunga Saravistha
UCAPAN TERIMA KASIH
Puji dan syukur Saya panjatkan kehadirat Ida Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan rahmat-Nya tesis yang berjudul “IMPLEMENTASI DAN KEBERADAAN MEDIATOR YUDISIAL
NON HAKIM DALAM KAITANNYA DENGAN DOMINASI
PENGGUNAAN MEDIATOR HAKIM DALAM PROSES MEDIASI
YUDISIAL DI PENGADILAN”ini dapat diselesaikan.
Begitu pula tesis ini tidak selesai tanpa ada partisipasi, bantuan, bimbingan yang sangat berharga dari semua pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini Saya ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besar dan sedalam-dalamnya kepada yang terhormat:
Bapak Prof. Dr. dr. I Ketut Suastika, SpPD KEMD., Rektor Universitas Udayana.
Ibu Prof. Dr. dr. A.A. Raka Sudewi, Sp.S(K), Direktur Program Pascasarjana atas kesempatan yang diberikan kepada saya menjadi mahasiswa program studi Magister Ilmu Hukum Universitas Udayana.
Ibu Dr. Ni Ketut Supasti Dharmawan, SH.,M.Hum,LLM., mantan Ketua Program Studi Magister Ilmu Hukum Universitas Udayana yang sangat saya hormati dan kagumi yang sekarang telah digantikan tugasnya oleh Bapak Dr. I Dewa Rai Asmara Putra, SH, MH, Ketua Program studi Magister Ilmu Hukum Universitas Udayana atas perhatiannya terhadap kelangsungan tesis saya.
Bapak Dr. Putu Tuni Cakabawa Landra, SH. M.Hum., sekretaris Program studi Magister Ilmu Hukum Universitas Udayana atas rekomendasi dan motivasi yang pernah diberikan sehingga saya dapat ikut bergabung menjadi bagian dari Program studi Magister Ilmu Hukum Universitas Udayana.
8
Bapak Dr. I Made Sarjana, SH.,MH., Pembimbing II yang selalu berkenan memberikan waktu dan masukan yang sangat berharga dalam proses penyusunan tesis ini.
Ibu Prof. Dr. Retno Murni, SH. PhD., Penguji I atas saran dan kritikan yang sangat membantu dalam penyusunan tesis ini kearah yang lebih baik.
Bapak Dr. I Wayan Wiryawan, SH., MH., Penguji II atas saran dan kritikan yang sangat membantu dalam penyusunan tesis ini ke arah yang lebih baik.
Bapak Dr. I Made Udiana, SH., MH., Penguji III atas saran dan kritikan yang sangat membantu dalam penyusunan tesis ini kearah yang lebih baik.
Bapak Cening Budiarta, SH., MH, Hakim di lingkungan Pengadilan Negeri Denpasar atas kesediaannya meluangkan waktu untuk diwawancarai perihal tesis ini di sela-sela kesibukannya yang sangat padat.
Bapak Agung Putra Aryana, SH., Hakim di lingkungan Pengadilan Negeri Bangli atas keramahan dan kesediaannya meluangkan waktu untuk diwawancarai terkait data dalam tesis ini.
Bapak/Ibu Ketua/Wakil Ketua di lingkungan Pengadilan Negeri Denpasar, Pengadilan Negeri Bangli, Pengadilan Negeri Tabanan, dan Pengadilan Negeri Karangasem berserta jajarannya, atas ijin dan keramah -tamahannya membukakan pintu dan kesempatan kepada Saya untuk mendapatkan data guna menyelesaikan tesis ini.
Bapak Benny Ingkiriwang, SH., MH., Ketua Himpunan Advokad Muda Indonesia (HAMI) atas waktu dan kesediaannya diwawancarai terkait tesis ini.
Seluruh teman seangkatan yang selalu saling mendukung selama perkuliahan di Program Studi Magister Ilmu Hukum Universitas Udayana angkatan 2013.
Segenap karyawan di Program Studi Magister Ilmu Hukum Universitas Udayana atas kesabaran dan ketekunannya melayani serta membantu setiap mahasiswa/i untuk segala proses terkait perkuliahan.
Bapak I Nyoman Winatha dan Ibunda AA. Sagung Oka terkasih atas dukungan dan doanya selama ini dalam hal apapun dan kesediaannya menemani Saya selama melakukan penelitian ke Pengadilan Negeri di Kabupaten.
Kakanda tersayang Agus Virganatha yang tidak pernah lelah mengingatkan untuk terus bersemangat dan pantang menyerah dalam pengerjaan tesis ini.
Suami tercinta I Putu Bagus Adi Saputra, SE., MM., yang selalu memberikan dukungan baik moril dan materiil untuk hal apapun yang dapat mengantarkan saya menjadi sosok pribadi yang lebih baik.
Saya sangat menyadari bahwa tesis ini masih jauh dari kata sempurna, untuk itu saran dan masukan akan sangat berharga untuk saya demi penyempurnaan tesis ini. Semoga tesis ini dapat bermanfaat dan bisa menjadi sumbangan berarti bagi pengembangan wawasan di Bidang Ilmu Hukum.
Denpasar, 6 Juni 2016
10
Mahkamah Agung mengeluarkan Peraturan Mahkamah Agung Nomor 1 Tahun 2008 yang diganti dengan Peraturan Mahkamah Agung Nomor 1 Tahun 2016 tentang Prosedur Mediasi Yudisial (Perma 1/2016). Pelaksanaan mediasi yudisial ini dilakukan oleh mediator hakim dan non hakim. Yang pada kenyataannya didominasi oleh mediator yudisial hakim yang menyebabkan pengaturan mengenai keberadaan mediator yudisial non hakim menjadi sekedar rumusan mati saja.
Penelitian ini merupakan penelitian hukum empiris. Dengan Pendekatan Fakta, yang diperoleh melalui pengamatan dan wawancara di beberapa pengadilan tingkat pertama di Bali dan Pendekatan Analisis Konsep Hukum, yaitu dengan jalan menganalisis fakta yang ada dari Perma 1/2016 dan peraturan lainnya terkait dengan keberadaan Mediator Yudisial.
Hasil penelitian menunjukkan : Pertama, keberadaan mediator yudisial non hakim di pengadilan tingkat pertama di Bali belum terlaksana karena pada kenyataannya semua perkara perdata yang harus melalui proses ini didominasi oleh mediator hakim. Kedua, Kondisi mediator hakim yang mendominasi menyebabkan implentasi Perma1/ 2016 belum mampu merealisasikan Asas Tri Logi Peradilan. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa hal yaitu: 1. Struktur Hukum; 2. Substansi Hukum; 3. Budaya Hukum; dan satu hal lagi yaitu 4. Sarana dan Prasarana. Faktor yang paling besar mempengaruhi ketidakefektifan dari Perma 1/2016 ini adalah substansi perma dan budaya hukum, baik budaya hukum masyarakat pencari keadilan, maupun budaya hukum penegak hukumnya. Saran yang dapat diberikan melalui penelitian tesis ini antara lain: 1. Agar Mahkamah Agung segera menanggapi penyebab kurang efektifnya Perma 1/2016 yang disebabkan karena substansi dalam perma tersebut telah menyebabkan mendominasinya penggunaan mediator hakim, menyebabkan peran ganda hakim yang berakibat pada terancamnya prinsip netralitas yang menjadi prinsip mutlak mediasi; 2. Mahkamah Agung agar segera merealisasikan amanat dalam Pasal 12 dan Pasal 16 Perma 1/2016 tentang tata kelola mediasi dan jenjang karier hakim dan pegawai pengadilan yang berhasil menjalankan fungsi mediator. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan motivasi hakim dan pegawai pengadilan yang menjalankan fungsi mediator guna menyukseskan pengimplementasian Peraturan Mahkamah Agung Nomor 1 Tahun 2016 tentang Prosedur Mediasi di Pengadilan.
Kata Kunci: Implementasi, Mediator Yudisial, Efektifitas
ABSTRACT
IMPLEMENTATION AND THE EXIXTENCE OF NON JUDGE JUDICIAL MEDIATOR IN RELATION TO THE DOMINANCE OF THE USE OF A MEDIATOR IN THE MEDIATION PROCESS JUDICIAL MAGISTRATE
COURT
The Supreme Court issued a Supreme Court Regulation No. 1 of 2008 which replaced the Supreme Court Regulation No. 1 Year 2016 on Judicial Mediation Procedures (Perma 1/2016). Implementation of judicial mediation conducted by mediators of judges and non judges. Which is in fact dominated by judicial judges mediators that cause arrangements regarding the existence of a non-judicial mediator judge to a mere formulation of the dead.
This study is an empirical law. Approach fact, obtained through observations and interviews in several courts of first instance in Bali and Legal Concepts Analysis approach, namely by analyzing the facts of Perma 1/2016 and other regulations related to the presence of the Judicial Mediator.
The results showed: First, the existence of non-judicial mediator judge at the court of first instance in Bali has not been implemented because in fact all civil cases which have to go through this process is dominated by a judge mediator. Second, the judge mediator condition that dominates cause Perma implentasi 1/2016 has not been able to realize the principle of Tri Logi Justice. This is influenced by several things: 1. Structure of the Law; 2. Substance of the Law; 3. Culture Law; and one more thing that is 4. Infrastructures. The biggest factor affecting the ineffectiveness of Perma 1/2016 were the legal substance and legal culture, the meaning of legal culture is legal culture of justice seekers, as well as the legal culture of law enforcement. Advice can be given through this thesis include: 1. In order for the Supreme Court immediately respond to the causes of the ineffectiveness of Perma 1/2016 due to a substance in the perma has led judges dominate the use of mediators, causes the dual role of judges which resulted in the endangerment of the principle of neutrality which is an absolute principle mediation; 2. Supreme Court to immediately realize the mandate in Article 12 and article 16 Perma 1/2016 about governance mediation and career path of judges and court staff who successfully carry out mediation. This is done to increase the motivation of judges who perform the function of mediator in order to succeed implementing the Supreme Court Regulation No. 1 of 2016 on Mediation Procedure in court.
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL DALAM ... i
LEMBAR PERSYARATAN GELAR MAGISTER ... ii
LEMBAR PERSETUJUAN ...iii
HALAMAN PERNYATAAN TELAH DIUJI BESERTA SK ... iv
SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT ... v
HALAMAN UCAPAN TERIMA KASIH ... vi
HALAMAN ABSTRAK ... ix
HALAMAN ABSTRACT ... x
RINGKASAN ... xi
DAFTAR ISI ..………xiv
DAFTAR TABEL ... xvii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1. Latar Belakang ... 1
1.2. Rumusan Masalah ... 18
1.3. Ruang Lingkup Masalah ... 19
1.4. Tujuan Penelitian ... 19
1.4.1. Tujuan Umum ... 19
1.4.2. Tujuan Khusus... 20
16
1.5.2. Manfaat Praktis ... 21
1.6. Orisinalitas Penelitian ... 21
1.7. Landasan Teoritis... 24
1.8. Kerangka Berpikir ... 29
1.9. Metode Penelitian ... 31
1.9.1. Jenis Penelitian... 31
1.9.2. Sifat Penelitian ... 31
1.9.3. Data Dan Sumber Data ... 32
1.9.4. Teknik Pengumpulan Data ... 33
1.9.5. Teknik Penentuan Sampel Penelitian ... 35
1.9.6. Pengolahan Dan Analisis Data... 35
BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG MEDIASI YUDISIAL... 37
2.1. Pengertian Mediasi Yudisial ... 37
2.2. Landasan Yuridis Keberadaan Mediasi Yudisial ... 44
2.3. Klasifikasi Mediator Yudisial ... 53
2.3.1. Mediator Hakim ... 53
2.3.2. Mediator Non Hakim ... 59
BAB III PELAKSANAAN MEDIASI YUDISIAL TERKAIT KEBERADAAN MEDIATOR YUDISIAL NON HAKIM DI PENGADILAN NEGERI ...61
3.1. Keberadaan Mediator Yudisial Non Hakim di Pengadilan Negeri ..61
3.2. Keberadaan Mediator Hakim Yang Mendominasi Proses Mediasi Yudisial di Pengadilan Negeri ... 73
BAB IV
PENGARUH KEBERADAAN MEDIATOR HAKIM DALAM PROSES MEDIASI TERHADAP PENGIMPLEMENTASIAN PERATURAN MAHKAMAH AGUNG NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG PROSEDUR MEDIASI YUDISIAL UNTUK MEREALISASIKAN ASAS TRI LOGI PERADILAN ... 92
4.1. Pengaruh Keberadaan Mediator Hakim Dalam Proses Mediasi Yudisial ... 92 4.2. Implementasi Perma Nomor 1 Tahun 2016 Dalam Merealisasikan
Keberadaan Asas Tri Logi Peradilan... 105
BAB V PENUTUP
5.1. Kesimpulan... 121 5.2. Saran ... 123
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR INFORMAN/NARASUMBER LAMPIRAN
18
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Jumlah Mediator Hakim dan Mediator Non Hakim ... di Beberapa Lingkungan Pengadilan Negeri ... di Bali ... 69
Tabel 2 Perbedaan Karakteristik Profesi Hakim dan Mediator ... 109
Tabel 3 Intensitas Jumlah Perkara Perdata Masuk, Yang ... Berhasil Mediasi dan Yang Gagal di ... Tahun 2011-2015 di Beberapa Pengadilan Negeri ... di Bali ... 111
Tabel 4 Biaya Pemanggilan Para Pihak di Pengadilan ... Tingkat Pertama, Banding, Kasasi, dan ... Peninjauan Kembali ... 114