• Tidak ada hasil yang ditemukan

Studi Deskriptif Mengenai Gambaran Kebutuhan Pada Penerima Beasiswa Djarum Angkatan 2009/2010 di Regional Bandung.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Studi Deskriptif Mengenai Gambaran Kebutuhan Pada Penerima Beasiswa Djarum Angkatan 2009/2010 di Regional Bandung."

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui gambaran kebutuhan pada penerima beasiswa Djarum angkatan 2009/2010 yang berada di Regional Bandung. Penelitian ini diberikan kepada 70 responden dengan teknik purposive sampling, dimana diberikan kepada responden yang memenuhi karakteristik yang telah ditentukan. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini ialah rancangan penelitian deskriptif.

Alat ukur yang digunakan merupakan buatan sendiri dengan mengacu pada daftar pernyataan yang ada dalam buku Exploration in Personality karangan Murray (1938). Validitas dari alat ukur ini ialah berkisar antara 0,179-0,824 sedangkan reliabilitas dari alat ukur ini ialah 0,758. Data yang diperoleh untuk validitas menggunakan menggunakan uji korelasi spearman sedangkan reliabilitas menggunakan analisis deskriptif alfa cronbach dengan program SPSS 18.

Berdasarkan pengolahan data secara statistik, maka didapat bahwa need of achievement dan need of autonomy memiliki persentase 58,7% sebagai need yang tertinggi diantara need yang lainnya. Kemudian dilanjutkan oleh need of dominance dengan persentase 55,6%. Kesimpulan yang diperoleh kebutuhan yang ada dalam beswan Djarum angkatan 2009/2010 regional Bandung menyebar secara merata. Kebutuhan paling dominan ialah need of achievement dan need of autonomy.

(2)

ABSTARCT

The study was conducted to know the description of the needs of Djarum scholarship recipient of 2009/2010 batch of Bandung Region. This study chose 70 respondents who meet the characteristic by using purposive sampling technique. The design used in this research is descriptive research design.

It is a homemade measuring tool used in this study which refered to the list of statements in the book written by Murray Exploration in Personality (1938). The validity of this measure was 0.179 to 0.824 while the reliability of this measure was 0, 758. The data for the validity was collected by using spearman correlation test, while the reliability was obtained using a descriptive analysis of alpha cronbach with SPSS 18.

Based on statistical data processing, it was found that the need of achievement and the need of autonomy reach the percentage of 58.7% as the highest need among the others need. Then, they were followed by the need of dominance by the percentage of 55.6%. Need distribution toward beswan Djarum average.

(3)

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ……… i

ABSTRAK ………... ii

ABSTRACT ………. iii

KATA PENGANTAR ……… iv

DAFTAR ISI ……… vi

DAFTAR BAGAN………... x

DAFTAR TABEL………. xi

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah……….. 1

1.2.Identifikasi Masalah……… 11

1.3.Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1. Maksud Penelitian ……….. 11

1.3.2. Tujuan Penelitian ……… 11

1.4.Kegunaan Penelitian 1.4.1. Kegunaan Ilmiah ……… 11

1.4.2. Kegunaan Praktis ……… 12

1.5.Kerangka Pikir ……… 12

(4)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Kepribadian ……….. 24

2.1.1. Definisi Kepribadian ………...………...……… 24

2.1.2. Struktur Kepribadian ………. 25

2.2. Kebutuhan ……… 25

2.2.1 Definisi Kebutuhan ……….. 27

2.2.2. Konsep Mengenai Kebutuhan dan Press ……….. 28

2.2.3. Tipe Kebutuhan ……….. 34

2.2.3.1. Kebutuhan Viskerogenik dan Psikogenik ………….. 34

2.2.3.2. Kebutuhan Overt dan Covert ………. 35

2.2.3.3. Kebutuhan Vocal dan Diffused ………... 42

2.2.3.4. Kebutuhan Proactive dan Reactive ………. 42

2.2.3.5. Kebutuhan Modal dan Akibat ………. 43

2.3. Masa Dewasa Awal ………. 44

2.3.1.Karakteristik Masa Dewasa Awal ……… 44

2.3.2. Keintiman dan Kemandirian ……… 45

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1.Rancangan dan Prosedur Penelitian ………. 48

3.1.2. Bagan Prosedur Penelitian ……… 48

3.2.Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ……… 48

(5)

3.2.2.Definisi Operasional ……… 48

3.3. Alat Ukur ……… 52

3.3.1. Alat Ukur Variabel ……… 52

3.3.2.Data Pribadi dan Data Penunjang ………... 55

3.3.3. Validitas dan Realibilitas Alat Ukur ……….. 57

3.3.3.1. Validitas Alat Ukur ……… 57

3.3.3.2. Reliabilitas Alat Ukur……… 58

3.4. Populasi dan Teknik Penarikan Sample ………...……… 58

3.4.1. Populasi Sasaran ………. 58

3.4.2. Teknik Pengambiln Sampling ………. 58

3.4.3. Karakteristik Sample ……… 59

3.5. Teknik Analisis Data ……….. 59

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.Gambaran Responden ………. 61

4.2.Hasil Penelitian ……… 63

4.3.Pembahasan ………. 64

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1.Kesimpulan ……….. 83

5.2.Saran ……… 84

5.2.1. Saran Teoritis ……… 84

(6)

DAFTAR PUSTAKA ……… 86

DAFTAR RUJUKAN………. 87

(7)

DAFTAR BAGAN

(8)

DAFTAR TABEL

2.1. Tabel 20 Manifest Need ………. 36

3.1. Tabel Kisi-kisi Alat Ukur ………. … 54

3.2. Tabel nilai skor positif dan negative ……….. 57

4.1. Gambaran Responden Berdasarkan Jenis Kelamin………. 61

4.2. Gambaran Responden Berdasarkan IPK sebelum mendapatan beasiswa . 61 4.3. Gambaran Responden Berdasarkan IPK sesudag mendapatkan beasiswa . 61 4.4. Gambaran Responden Berdasarkan perbandingan IPK sebelum dan sesudah mendapatkan beasiswa ……… 62

4.5. Gambaran Responden Berdasarkan Organisasi ………. 62

4.6. Gambaran Responden Berdasarkan Tempat tinggal ……….. 62

(9)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Saat ini pemerintah memiliki program pendidikan yang disesuaikan

dengan amanat UU/SISDIKNAS No.20/2003, yakni pendidikan adalah tanggung

jawab semua. Amanat mencerdaskan kehidupan bangsa serta mampu menciptakan

suasana belajar dan proses pembelajaran guna mengembangkan potensi diri

peserta didik secara aktif, digunakan juga sebagai pedoman bagi pemerintah untuk

membuat suatu program pendidikan. Pada saat ini, program pendidikan sangatlah

beragam, salah satunya ialah program beasiswa. Program beasiswa diterapkan

mulai jenjang pendidikan SD sampai dengan perguruan tinggi. Beasiswa yang

diberikan oleh perguruan tinggi biasanya terdiri dari berbagai jenis. Selain dari

yayasan perguruan tinggi itu sendiri yang memberikan beasiswa, biasanya

perguruan tinggi bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan yang memiliki

program beasiswa.

Program beasiswa dimiliki oleh perguruan tinggi dengan tujuan untuk

membantu mahasiswa berpotensi dan kurang mampu agar bisa mengembangkan

potensi yang dimilikinya. Perusahaan juga memberikan beasiswa dengan tujuan

agar dapat membantu mengembangkan potensi mahasiswa dan juga dapat

mengembangkan perusahaannya dengan mengadakan ikatan kerja. Ikatan kerja

yang diadakan ialah dengan ditempatkannya mahasiswa penerima beasiswa

(10)

ikatan kerja tersebut, perusahaan bermaksud untuk membantu mahasiswa

mempermudah memiliki pekerjaan dan juga memperkecil angka pengangguran

dengan dimilikinya pegawai yang potensial. Meskipun demikian, tidak semua

perusahaan yang menawarkan beasiswa mengadakan ikatan kerja dengan

mahasiswanya.

Beasiswa diberikan kepada mahasiswa yang dapat memenuhi persyaratan.

Persyaratan bagi tiap-tiap beasiswawan pun berbeda-beda disesuaikan dengan

perusahaan pemberi beasiswa yang bekerja sama dengan perguruan tinggi. Ada

beasiswa yang diberikan dengan syarat mahasiswa penerima beasiswa harus

memiliki IPK di atas 3 dan memiliki surat keterangan tidak mampu dari

Kelurahan. Selain itu ada juga perusahaan atau perguruan tinggi yang memberikan

persyaratan bagi mahasiswa dengan IPK di atas 2,5 dan memiliki surat keterangan

tidak mampu dari kelurahan. Walaupun ada persyaratan untuk menyertakan surat

keterangan tidak mampu tetapi ada beberapa perusahaan yang menerima semua

kalangan untuk dapat mendaftarkan diri dalam program beasiswanya, tidak

terbatas bagi mereka yang tidak mampu saja.

Saat ini program beasiswa semakin banyak berkembang dan ditawarkan

oleh berbagai perusahaan. Mahasiswa juga semakin banyak mencari beasiswa

yang memiliki penawaran tidak hanya memberikan dana beasiswa, tetapi juga

yang bisa memberikan program lain yang dapat mengembangkan kemampuan

yang dimilikinya. Salah satu perusahaan yang memiliki program beasiswa seperti

ini ialah PT. Djarum. PT Djarum memberikan beasiswa bagi 14 perguruan tinggi

(11)

yang diajukankan oleh PT. Djarum ialah sudah menyelesaikan perkuliahan sampai

dengan semester IV, IPK minimum 3,00, aktif dalam kegiatan berorganisasi,

berusia tidak lebih dari 21 tahun dan tidak sedang menerima beasiswa dari pihak

lain.

Di tahun 2010, program pemberian beasiswa PT Djarum bagi mahasiswa

berprestasi telah memasuki tahun ke-26 dengan tujuan untuk memajukan

pendidikan di Indonesia. Hal ini dilakukan oleh PT. Djarum dalam rangka amanat

mencerdaskan kehidupan bangsa serta mampu menciptakan suasana belajar dan

proses pembelajaran guna mengembangkan potensi diri peserta didik secara aktif

melalui pelatihan berbagai keterampilan lunak (soft skills) yang diperlukan bagi dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Keterampilan lunak (soft skills) yang

diberikan ialah kepemimpinan (leadership), outbond achievement motivation training, factory visit, lomba karya tulis (LKT) dan berbagai skill training lainnya. (Suwarno, Directori Beswan Djarum 2009-2010).

Beasiswawan Djarum atau Beswan Djarum diberikan uang beasiswa setiap

bulannya. Saat pembagian uang beasiswa ini, mahasiswa dari berbagai fakultas

dan perguruan tinggi bertemu dan dapat berbagi pengetahuan masing-masing yang

berbeda-beda. Setiap regional memiliki kegiatan yang berbeda-beda setiap

bulannya sesuai dengan program yang dimiliki oleh pembina. Beswan Djarum

regional Bandung khususnya, setiap berkumpul bersama setiap bulannya pembina

memberikan renungan motivasi kepada beswan Djarum sebagai bahan refleksi

diri. Hal ini juga bermaksud agar beswan Djarum regional Bandung dapat terus

(12)

itu, pembina berharap beswan Djarum bisa memahami dirinya, mengetahui

kekurangan dan kelebihan yang dimiliki. Sehingga dengan pelatihan softskills yang diadakan beswan dapat terus berkembang dan terus mendapatkan pelajaran

baru dari setiap pelatihan yang diberikan dan juga dari teman-teman baru yang

berbeda perguruan tinggi.

Selain hal-hal yang telah diungkapkan di atas, dengan semua program

yang dimiliki, PT Djarum juga berharap beswan Djarum setelah selesai menjadi

beswan Djarum selama setahun mereka bisa menjadi seseorang yang mandiri,

disiplin dan berwawasan luas. Mandiri, maksudnya ialah beswan Djarum bisa

mengambil keputusan sendiri saat memasuki dunia kerja nanti dan saat bekerja

sama dengan orang lain. Disiplin, maksudnya ialah beswan Djarum bisa

menjalankan setiap pekerjaan yang dilakukan sesuai dengan aturan yang ada dan

tidak melanggar apa yang telah ditetapkan. Berwawasan luas, maksudnya ialah

dengan bekal yang telah diberikan PT Djarum, beswan bisa mendapatkan ilmu

dan juga berbagai pengetahuan baik dari pelatihan yang ada maupun hasil

berbagai dengan beswan lainnya.

Dengan adanya program yang dibuat dan tuntutan dari PT Djarum,

peminat yang mendaftarkan diri untuk menjadi beswan Djarum semakin

meningkat. Berdasarkan data 5 tahun belakangan ini pendaftar beswan Djarum

angkatan 2005/2006 dari Regional Bandung sebanyak 676 mahasiswa, angkatan

2006/2007 sebanyak 681, angkatan 2007/2008 sebanyak 724, angkatan 2008/2009

sebanyak 764 dan angkatan 2009/2010 sekitar 800 mahasiswa. Kota Bandung

(13)

Dari hasil wawancara dengan 20 orang beswan Djarum regional Bandung

angkatan 2009/2010 didapat berbagai macam alasan mengenai memilih beasiswa

ini. Mereka mengatakan bahwa dengan adanya beasiswa mereka ingin mencoba

untuk bisa memiliki uang sendiri yang dapat digunakan untuk menunjang

perkuliahan. Uang tersebut akan digunakan untuk membeli peralatan fasilitas

perkuliahan dan juga membantu orang tua dalam membayar biaya perkuliahan.

Selain itu ada juga yang menjelaskan bahwa memilih beasiswa Djarum sudah

menjadi keputusannya, mereka mencoba memutuskan sendiri memilih beasiswa

ini. Dengan begitu mereka berkomitmen dalam diri untuk bisa membagi waktu

dengan baik antara tugas perkuliahan dan kegiatan dengan anggota beswan. Hal

ini membuat mereka lebih tertantang dalam hal intelektual, terlihat pada mereka

yang memiliki IPK di atas 3 berusaha untuk bisa mempertahankan bahkan

meningkatkan IPKnya.

Untuk mempertahankan IPK yang dimiliki, Beswan Djarum memiliki cara

belajar cukup beragam. 50 % dari mereka belajar dengan cara memperhatikan

dosen yang mengajar kemudian mengulang kembali materi yang disampaikan,

20% dari mereka belajar dengan cara cukup mendengarkan dosen di kelas, 20 %

dengan cara belajar saat mau mendekati ujian dan sisanya, yakni 10% belajar

pukul 1-3 subuh agar bisa lebih fokus. Proses belajar yang dilakukan beswan

mempengaruhi prestasi yang dimiliki oleh beswan, baik di bidang akademis

maupun non-akademis. Hal ini menunjukkan suatu keinginan yang kuat dalam hal

(14)

Selain itu pula dari hasil survey yang didapat 95% beswan Djarum

memiliki prestasi di bidang akademis dan 5% sisanya memiliki prestasi juga di

bidang non-akademis. Mereka berusaha keras untuk belajar maksimal tidak

semata hanya untuk mendapatkan beasiswa. Hal ini dikarenakan mereka memiliki

keinginan untuk bisa berprestasi dan membanggakan kedua orang tuanya. Beswan

Djarum yang memang sudah memiliki keinginan untuk mendapatkan beasiswa,

mereka berusaha untuk bisa berprestasi baik dengan mendapatkan IPK di atas 3

atau bahkan di atas 3,5 demi mendapatkan beasiswa yang diinginkan. Keinginan

untuk bisa menyandang gelar cumlaude juga menjadi dasar mereka mengejar prestasi di perkuliahannya. Namun, keinginan untuk terus berprestasi tidak hanya

mereka miliki karena memiliki keinginan untuk mendapatkan beasiswa.

Hasil wawancara di atas juga terkait dengan tugas perkembangan yang

dimiliki oleh penerima beasiswa Djarum. Menurut Santrock (2002) sebagian

individu melalui masa dewasa awal dengan melanjutkan pendidikannya ke

perguruan tinggi. Tugas perkembangan yang ada dalam tahap perkembangan ini

ialah mampu bertanggung jawab atas konsekuensinya dan membuat keputusan

sendiri berdasarkan nilai-nilai sendiri dan menjalin relasi dengan orang tua

sebagai dewasa setara. Selain itu dalam tahap dewasa awal akan lebih banyak

pelajaran yang dipilih, lebih banyak waktu untuk dihabiskan bersama kelompok

sebaya, lebih banyak kesempatan untuk mengeksplorasikan berbagai gaya hidup

dan nilai-nilai, menikmati kemandirian yang lebih luas dari pengawasan orang

tua, dan tertantang secara intelektual oleh tugas akademik. Bagi beswan Djarum,

(15)

keputusan dan juga tertantang secara intelektual oleh tugas akademik.

Kemandirian mengambil keputusan berkaitan dengan beswan berusaha untuk bisa

membuat keputusan sendiri berkaitan dengan menetukan mata kuliah, maupun

organisasi yang dipilih. Dan yang terakhir ialah menghabiskan waktu dengan

teman sebaya, di mana dengan diterimanya mereka sebagai beswan mereka

mendapat teman baru. Banyak hal yang dilakukan bersama beswan baik saat

mengambil uang beasiswa setiap bulanya ataupun saat mereka bermain bersama.

Tugas-tugas perkembangan yang dimiliki berkaitan dengan kebutuhan-kebutuhan

yang dimiliki oleh beswan Djarum sendiri.

Beswan Djarum memiliki berbagai kebutuhan yang berbeda-beda.

Menurut Murray (1938), kebutuhan merupakan salah satu faktor penting yang

mendasari tingkah laku manusia pada umumnya dan mahasiswa beswan Djarum

pada khususnya. Pada dasarnya setiap beswan Djarum memiliki jenis kebutuhan

yang sama, yang berbeda adalah konstelasi dari berbagai kebutuhan tersebut.

Dengan adanya kebutuhan dalam diri beswan Djarum maka akan muncul suatu

tingkah laku yang mencerminkan kebutuhan tersebut.

Dalam rangka mengetahui gambaran umum mengenai berbagai kebutuhan

yang ada pada beswan Djarum, peneliti melakukan survei awal terhadap 20

penerima beasiswa Djarum angkatan 2009/2010. Hasilnya digambarkan berupa

jumlah beswan Djarum yang menghayati dirinya memiliki kebutuhan tertentu

berdasarkan pada kriteria jenis-jenis kebutuhan yang diharapkan ada pada diri

beswan Djarum. Terdapat 19 orang (95%) yang memiliki harapan untuk bisa

(16)

akademis maupun di organisasi. Sisanya 1 orang (5%) tidak berharap banyak

IPKnya dapat meningkat. Menurut Murray, kebutuhan dari 95% orang tersebut

dinamakan need of achievement. Kebutuhan ini berorientasi terhadap pemahaman

bahwa dengan menjadi seorang beswan Djarum, mereka bisa memicu semangat

belajar dan mencapai prestasi sesuai dengan goal yang telah mereka tetapkan bahkan lebih tinggi dari target yang telah mereka buat. Selain itu mereka juga

berharap mendapatkan pelatihan soft skills yang berguna dalam perkuliahan dan dapat membangun rasa percaya diri dan bisa mengasah kemampuan dalam hal

organisasi. Hal ini karena hampir 90% beswan tidak hanya aktif di bidang

akademis, tetapi juga aktif di organisasi. Dengan pelatihan soft skills ini mereka ingin menjadi orang yang bisa berorganisasi dengan baik dan bisa menjadi

pemimpin nantinya. Namun dalam kenyataannya, 7 orang (35%) yang

diwawancara untuk survei awal,mengalami penuruan IPK dikarenakan tidak dapat

membagi waktu antara kegiatan bersama beswan lainnya dengan kegiatan

perkuliahannya. Namun 13 orang sisanya (65% IPKnya meningkat karena merasa

bahwa dirinya harus bisa bertanggung jawab dengan predikat baru yang

diembannya dan bisa mempertahankan bahkan meningkatkan prestasi yang

dimilikinya.

Kemudian, 18 orang (90%) berharap dapat menambah teman dan menjalin

pertemanan dengan teman yang berbeda perguruan tinggi dan jurusan. Dengan

begitu mereka bisa saling bertukar pendapat dan pengalaman seputar perkuliahan

dan juga pengalaman lainnya. Salah satu beswan mengatakan, terjalinnya relasi

(17)

bersama dengan mahasiswa lain dari berbagai jurusan. Kebutuhan ini menurut

Murray dikenal dengan need of affiliation.

Selanjutnya 4 orang (20%) memiliki keinginan untuk bisa dikenal orang

lain sebagai seorang beswan Djarum. Mereka bisa membuktikan kepada orang

lain bahwa dirinya mampu dan bisa dibanggakan menjadi seorang beswan.

Dengan menjadi beswan mereka bisa membuktikan bahwa dirinya dapat

memenuhi persyaratan yang ada sehingga beswan ingin dipuji oleh orang lain.

Murray menyebut bahwa hal ini merupakan need of recognition. Namun, sisanya 16 orang (80%) memilih untuk berdiam diri dan tidak ingin dikenal orang lain

bahwa dirinya adalah seorang beswan Djarum.

Ada juga 3 orang (15%) yang menyatakan bahwa mereka memiliki

kebutuhan untuk bisa memperbaiki kelemahan yang ada dalam dirinya, dengan

menjadi beswan mereka ingin mencoba dan menunjukkan bahwa dirinya bisa

menjadi lebih mampu dan lebih berani baik dalam hal akademis maupun

organisasi. Murray menyebutnya dengan istilah need of counteraction. Sisanya 17

orang (85%) sudah merasa bahwa dirinya memiliki kemampuan lebih dalam

bidang akademis dan juga dalam bidang organisasi.

3 orang dari 20 responden (15%) memiliki kebutuhan untuk membantu

orang tua dalam hal biaya perkuliahan dan juga mereka ingin mandiri dengan di

dapatnya uang beasiswa dari Djarum. Menurut Murray, kebutuhan untuk

(18)

untuk hidup mandiri, tetapi keinginan yang lebih menonjol ada pada keinginan

bahwa dirinya ingin lebih bisa bersaing dengan orang lain dan mendapat

pengalaman baru bersama orang lain dari berbagai universitas.

2 orang (10%) dari responden mengatakan bahwa mereka menjadi beswan

hanya ikut-ikutan teman tanpa memiliki tujuan apa-apa, selain mencoba apakah

dirinya akan mendapatkan keberuntungan dengan coba-coba mendaftarkan diri

sebagai beswan Djarum. Hal ini dapat dikaitkan dengan need of affiliation dimana

mereka mengikuti apa yang temannya lakukan.

Kebutuhan merupakan aspek penting yang mendasari tingkah laku beswan

Djarum sebagai generasi muda yang harus bisa dibanggakan. Kebutuhan itu tidak

hanya sekadar menunjang mereka untuk mendasari tingkah laku dalam

mendapatkan beasiswa ini tetapi juga dapat menunjang proses belajar sehingga

mereka dapat mempertahankan prestasi yang telah dimilikinya dan diharapkan

menjadi beswan Djarum yang mandiri, disiplin dan berwawasan luas. Kebutuhan

lainnya yang dimiliki di antaranya kebutuhan untuk menjalin relasi akrab,

kebutuhan untuk membantu orang lain, kebutuhan untuk tidak tergantung pada

orang lain dan juga kebutuhan untuk bisa menonjolkan diri. Dengan pelatihan

soft-skills yang diadakan PT Djarum mengharapkan agar beswan Djarum bisa terus berkembang dan berprestasi lebih lagi baik di bidang akademis maupun

non-akademis dan juga dalam kehidupan berelasi dan organisasi.

Berdasarkan uraian di atas, dapat dikatakan bahwa gambaran kebutuhan

(19)

penerima beasiswa Djarum sehingga membentuk suatu tingkah laku. Hal ini

membuat peneliti tertarik untuk meneliti lebih lanjut mengenai hal ini.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian yang dikemukakan di latar belakang masalah, peneliti ingin

mengetahui bagaimana gambaran kebutuhan pada penerima beasiswa Djarum

angkatan 2009/2010 di Regional Bandung.

1.3. Maksud Dan Tujuan Penelitian 1.3.1. Maksud Penelitian

Maksud penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran mengenai

kebutuhan pada penerima beasiswa Djarum Regional Bandung angkatan

2009/2010.

1.3.2. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini ialah ingin mengetahui paparan mengenai gambaran

derajat kebutuhan pada penerima beasiswa Djarum Regional Bandung angkatan

2009/2010 berdasarkan ke-16 need yang telah dipilih pada teori Murray.

1.4. Kegunaan Penelitian 1.4.1. Kegunaan Teoretis

a) Memberikan informasi bagi bidang Psikologi Klinis dan Psikologi

(20)

b) Sebagai bahan pertimbangan bagi peneliti lain yang mau meneliti

mengenai kebutuhan pada beswan Djarum.

1.4.2. Kegunaan Praktis

a) Memberikan informasi kepada beswan Djarum Regional Bandung

mengenai gambaran kebutuhan yang mendasari mereka memilih beasiswa ini,

agar informasi ini digunakan oleh beswan Djarum untuk terus mengembangkan

diri dan mempertahankan prestasi yang dimiliki baik dalam bidang akademis

maupun non-akademis sehingga dapat sesuai dengan harapan dari PT Djarum

yakni menjadi beswan Djarum yang mandiri, disiplin dan berwawasan luas.

b) Memberikan informasi kepada pihak PT Djarum khususnya pembimbing

beswan Djarum mengenai kebutuhan yang dimiliki oleh beswan Djarum sehingga

dapat mengkaji ulang pelatihan soft skills yang diadakan khususnya agar beswan

Djarum angkatan mendatang bisa lebih berkembang dan memiliki soft skills yang lebih terasah dalam segala bidang.

1.5. Kerangka Pemikiran

Beswan Djarum merupakan kumpulan mahasiswa penerima beasiswa dari

PT Djarum. Mereka berasal dari berbagai perguruan tinggi dan jurusan. Dengan

usia yang antara 20-21 tahun , para beswan Djarum berada dalam periode dewasa

awal. Masa dewasa awal ditandai dengan kemandirian ekonomi dan kemandirian

dalam membuat keputusan (Santrock, 2002:73). Begitu pula dalam diri beswan

(21)

bisa mandiri. Mereka memiliki pemikiran untuk bisa mengerjakan sesuatu sendiri

tanpa bantuan dari orang tua. Beswan ingin mencoba mencari beasiswa agar bisa

membantu orang tua dalam menambah biaya kuliahnya sekaligus bisa membeli

fasilitas untuk pendidikan dengan tidak meminta dana dari orang tua. Hal ini

menunjukkan bahwa beswan Djarum harus menghadapi pengembangan diri,

tanggung jawab serta pola kehidupan yang berpengaruh pada diri mereka, baik

secara fisik maupun psikologis. Dalam posisinya sebagai mahasiswa,

pengembangan diri dan tanggung jawab membuat mereka bisa memiliki

kemantapan prinsip yang akan menuntun mereka mengambil keputusan menuju

kemandirian yang diharapkan.

Selain itu, tugas akademik yang beswan Djarum miliki yakni dalam

bentuk proses belajar merupakan salah satu tugas perkembangan sebagai seorang

dewasa awal. Proses belajar yang dilakukan oleh beswan Djarum tidaklah berbeda

dengan mahasiswa lain yang berada di usia dewasa awal. Setiap beswan Djarum

memiliki cara belajar masing-masing yang paling efektif bagi diri mereka. Mereka

belajar setiap harinya, sambil mendengarkan musik, mencicil pelajaran yang ada

setiap harinya, atau ada juga yang hanya mendengarkan apa yang diajarkan oleh

dosen di kelas. Mereka memiliki strategi belajar tersendiri yang mereka sesuaikan

dengan karakter diri mereka sehingga apa yang mereka kerjakan dapat mereka

pahami sendiri.

Selain mengalami pengembangan diri untuk bisa lebih mandiri, proses

belajar yang dimiliki dan juga perubahan-perubahan lain yang ada dalam diri

(22)

psikologisnya, yaitu kepribadian. Menurut Murray (1953), kepribadian adalah

konstelasi dari kebutuhan-kebutuhan yang ada dalam diri seseorang. Sedangkan

kebutuhan adalah suatu konstruk yang mewakili suatu daya pada bagian otak,

kekuatan yang mengatur persepsi, apersepsi, pemahaman, konasi dan kegiatan

sedemikian rupa untuk mengubah situasi yang ada dan yang tidak memuaskan ke

arah tertentu. Saat kebutuhan itu timbul dalam diri beswan Djarum, maka akan

mengalami keadaaan tegang dan pemuasaan dari kebutuhan inilah yang

meredakan ketegangan yang ada. Ketegangan tersebut yang memunculkan

dorongan-dorongan yang disebut drive. Bila drive ini diarahkan menuju suatu tujuan atau goal, maka drive tersebut telah berubah menjadi motif dan ketika beswan Djarum telah memilih suatu tujuan yang lebih spesifik lagi, maka motif

tersebut berubah menjadi motivasi. Motivasi yang menggerakan beswan Djarum

bisa mencapai goal yang diinginkannya. Namun, saat beswan Djarum telah

berhasil mencapai goal beswan Djarum kembali mengalami kekurangan atau

keadaan deficiency (timbullah suatu kebutuhan) yang menimbulkan disequilibrium atau keadaan tidak seimbang. Dari keadaan tidak seimbang ini didapatlah kebutuhan. Namun saat kebutuhan diperoleh beswan Djarum kembali

kepada keadaan tegang dan memunculkan dorongan-dorongan untuk peredaan

ketegangan. Hal ini akan menjadi siklus yang terus-menerus terjadi dalam diri

manusia terutama beswan Djarum. Kebutuhan yang telah dimiliki oleh beswan

Djarum inilah yang mempengaruhi untuk bertingkah laku menuju pemenuhan

(23)

Dalam bukunya , Murray 1953 menjelaskan berbagai macam kebutuhan

dari berbagai macam tipe kebutuhan yang ada. Terdapat 20 kebutuhan overt,

yakni kebutuhan yang nampak dalam perilaku. Selain ke-20 kebutuhan tersebut

terdapat 6 kebutuhan yang masuk ke dalam kebutuhan tersebut pula. Sehingga

terdapat 26 kebutuhan overt menurut Murray, yakni achievement, nurturance, autonomy, affiliation, recognition, exhibition, dominance, cognizance, exposition, understanding, order, counteraction, abasement, deference, defendence, infavoidance, sentience, succorance, harmavoidance, rejection, aggression, sex,play, acquisition, blameavidance, dan retention. Namun, kebutuhan-kebutuhan yang relevan terdapat pada beswan Djarum terkait sebagai penerima

beasiswa ialah 16 need. Need tersebut ialah need of achievement, affiliation, order, nurturance, autonomy, recognition, understanding, counteraction, deference, defendence, dominance, infavoidance, play,cognizance and exposition. Kebutuhan-kebutuhan ini muncul dalam diri mereka sebagai penerima beasiswa.

Need of achievement merupakan suatu kebutuhan berprestasi yang mendorong beswan Djarum melakukan sesuatu sebaik mungkin agar bisa

mendapatkan hasil yang baik. Kebutuhan ini muncul dalam diri beswan Djarum

mereka ingin melakukan sesuatu lebih baik. Dengan IPK di atas 3 yang mereka

miliki, mereka mencoba untuk bisa mempertahankan IPK tersebut bahkan

berusaha untuk lebih meningkatkan IPK yang dimilikinya. Apalagi dengan

adanya pelatihan soft skills yang diberikan PT Djarum, mereka berharap bisa lebih

(24)

Kebutuhan lain yang berkaitan ialah need of order. Beswan mencoba untuk bisa mengorganisir seluruh kegiatan yang dilakukan. Mereka berusaha

untuk bisa membagi waktu mereka dengan baik antara belajar, organisasi dan juga

kegiatan yang diadakan oleh beswan Djarum lainnya. Hal ini karena sebagian

besar beswan Djarum aktif dalam organisasi, mereka tidak ingin nantinya apa

yang mereka lakukan akan mengganggu prestasi akademis yang mereka miliki.

Begitu pula need of counteraction terlihat dalam perilaku mereka berusaha untuk bisa mengatasi rintangan yang mereka hadapi. Saat mereka

berusaha untuk bisa tetap berprestasi tapi ada hal yang menghalangi, mereka akan

berusaha untuk bisa mengatasi hal tersebut sehingga apa yang mereka inginkan

dapat mereka raih. Mereka terkadang tak kenal putus asa dan selalu berusaha

mengerjakan sesautu semaksimal yang mereka lakukan. Saat mereka mengetahui

bahwa nilai ujiannya tidak memuaskan, mereka tidak putus asa. Mereka terus

berusaha untuk bisa memperbaiki nilainya agar di ujian yang berikutnya

mendapatkan hasil yang lebih baik. Namun kadang beswan merasa dirinya

memiliki banyak kekurangan dan mengakui kekurangan tersebut kepada orang

lain. Hal ini merupakan need of abasement. Dengan kekurangan tersebut beswan menyadari sejauh mana kemampuan yang dimilikinya sehingga beswan

menghindarkan diri untuk mengikuti suatu kegiatan yang menurutnya bukan

kemampuannya dan dapat membuatnya gagal. Hal ini merupakan need of infavoidance.

(25)

dan masuk akal. Dalam tingkah lakunya, beswan menghayati dan mengaplikasi

teori yang diperoleh dari perkuliahan yang mereka pelajari di kampusnya. Mereka

juga suka menganalisis suatu masalah yang terjadi berdasarkan pengalamannya

atau juga berdasarkan buku yang pernah mereka baca. Beswan juga senang untuk

bereksplorasi memuaskan rasa ingin tahunya untuk mendapatkan pengetahuan

baru. Kebutuhan ini ialah need of cognizance.

Selain kebutuhan yang berkaitan dengan prestasi yang dimilikinya, ada

juga kebutuhan yang berhubungan dengan orang lain. Need of affiliation ialah kebutuhan mereka mau menjalin relasi dengan orang lain. Beswan berharap dapat

menjalin relasi pertemanan dengan teman-teman beswan dari berbagai perguruan

tinggi dan jurusan. Hal ini dapat menambah pengalaman beswan dan juga

pengetahuan beswan. Selain itu, dengan banyaknya pertemanan yang mereka

jalin, dapat pula membuka suatu networking sehingga dapat membantu mereka apabila mereka memerlukan informasi dan bekerja sama dengan teman yang di

luar daerah atau pulau.

Adapula need of nurturance. Need ini berhubungan dengan keinginan untuk bisa menolong orang lain, dalam hal ini menolong orang tua. Dengan

menjadi beswan, mereka berharap bisa membantu meringankan beban orang

tuanya untuk membayar biaya perkuliahannya dan juga untuk membeli fasilitas

perkuliahan tanpa meminta biaya dari orang tua. Kebutuhan ini kadang terkait

dengan need autonomy, dimana mereka mulai ingin hidup mandiri tanpa menyusahkan kedua orang tuanya. Beswan merasa bahwa dirinya harus mampu

(26)

kehidupan sehari-harinya, beswan berusaha untuk bisa membuat keputusan sendiri

baik itu untuk perkuliahan ataupun untuk kehidupannya sehari-hari.

Selain itu ada pula need recognition. kebutuhan ini ialah kebutuhan dimana mereka ingin dikagumi oleh orang lain. Hal ini juga membuat beswan

merasa ingin dikagumi dan dipuji oleh orang lain atas prestasi yang mereka raih.

Mereka juga suka memberikan informasi mengenai hal-hal yang mereka ketahui

kepada orang lain. Hal ini merupakan need of exposition.

Beswan Djarum berusaha untuk bisa menghargai setiap masukan yang

diberikan oleh orang lain. Hal ini membuat beswan patuh terhadap masukan

terutama dari pembina beswan sendiri. Kepatuhan beswan bisa menjadi need of deference. Beswan Djarum juga sebagian besar aktif dalam organisasi memiliki kebutuhan untuk bisa menguasai orang lain atau yang disebut dengan need of dominance. Need dominance merupakan suatu kebutuhan untuk dapat mengatur orang lain. Hal ini muncul dalam tingkah laku mereka dimana bagi mereka yang

mengetuai suatu organisasi berusaha untuk bisa memimpin dan mengatur

organisasinya. Selain itu, kebutuhan untuk bisa mengatur dan mempengaruhi

temannya muncul juga dalam kegiatan kelompok belajar yang dimilikinya.

Apabila ada diskusi dalam kelompok belajar atau dalam kegiatan beswan, mereka

berusaha untuk bisa memberi masukan yang dapat mempengaruhi temannya.

Dalam kelompok diskusi beswan kadang mendapat kritik, namun terkadang

beswan menyangkal kritik yang diberikan dan memberikan berbagai alasan untuk

(27)

Beswan Djarum yang berada dalam tahapan dewasa awal memiliki

keinginan yang cukup besar untuk dapat membina menghabiskan waktunya lebih

banyak dengan teman sebayanya. Hal ini menyebabkan beswan sering berkumpul

bersama teman-temannya dan menghabiskan waktu baik saat kumpul bulanan

ataupun diluar jam itu untuk saling berbagi kesenangan. Hal ini dinamakan need

of play.

Ke-16 kebutuhan yang disebutkan di atas menggambarkan determinan

tingkah laku yang terdapat dalam diri beswan Djarum. Setiap kebutuhan yang

dimiliki oleh penerima beasiswa Djarum ini bisa saling terkait dan memiliki

hubungannya masing-masing. Ada kebutuhan yang dapat memiliki hubungan

yang selaras tetapi ada juga yang memiliki hubungan yang timbal balik. Sehingga

hal tersebut dapat mempengaruhi tingkah laku dari beswan Djarum.

Menurut Murray ada hal lain yang menggambarkan tingkah laku yang

terdapat di lingkungan. yakni konsep press. Press merupakan properti atau atribut

dari suatu subjek atau objek dalam lingkungan yang melancarkan untuk

memuaskan kebutuhannya dengan mencapai goal tertentu. Press yang mempengaruhi beswan Djarum tersebut berpengaruh terhadap cara pandang

beswan terhadap lingkungannya.

(28)

need of autonomy yang merupakan keinginan untuk mandiri, bebas dari kekangan sehingga press ini menghambat terpenuhinya need of affiliation. Oleh sebab itu, press yang akhirnya menghambat pemenuhan kebutuhan akan dijauhi dan tidak disukai. Press yang menghambat dalam diri beswan Djarum ialah press scorn, dan dominance. Press scron ialah bagaimana lingkungan meragukan kemampuan

yang dimiliki oleh beswan Djarum sehingga membuat beswan Djarum berkecil

hati. Press of dominance ialah bagaimana paksaan dari lingkungan menghambat terbentuknya kebutuhan yang ada dalam diri beswan Djarum.

Sedangkan press yang mendukung biasanya disukai dan menguntungkan.

Seperti contohnya press succorance merupakan press yang mendukung bagi need

of nurturance. Hal ini dikarenakan press succorance merupakan suatu lingkungan yang suka menolong dan memberikan pertolongan. Hal ini mendukung need of nurturance yang juga berhubungan dengan keinginan untuk dapat menolong orang lain. Hal ini akhirnya didekati individu untuk memperlancar terbentuknya

suatu kebutuhan. Press yang mendukung mempengaruhi kebutuhan dalam diri beswan Djarum ini ialah press rival, competing contemporary, praise, recognition

dan press affiliation, friendship. Press rival, competing contemporary berpengaruh di mana beswan memiliki rasa ingin bersaing dengan teman

seusianya di lingkungan perkuliahan sehingga mereka berusaha untuk bisa terus

berprestasi dan merasa tidak ingin terkalahkan dalam hal prestasi.

Press recognition berpengaruh dimana pengaruh seseorang untuk ingin dihargai, menyombongkan diri dan memamerkan prestasinya ada dalam diri

(29)

untuk menjadi seorang beswan Djarum karena dipengaruhi oleh teman-teman

mereka. Patuh tehadap orang tua dan juga peraturan lainnya mempengaruhi

beswan dalam memilih beasiswa Djarum . Saat orang tua memberi dorongan

kepada anaknya maka kepatuhan pada orang tua akan membantu anaknya dalam

mendaftarkan diri untuk menjadi penerima beasiswa Djarum.

Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, Murray (1953) mengatakan

bahwa kebutuhan merupakan salah satu faktor penting yang mendasari tingkah

laku manusia pada umumnya dan beswan Djarum pada khusunya. Pada dasarnya

beswan Djarum memiliki kebutuhan yang sama, yang membedakan ialah derajat

kebutuhan yang dimiliki oleh diri mereka masing-masing. Dari setiap kebutuhan

yang ada dalam diri mereka akan dilihat bagaimana derajat dari kebutuhan

tersebut. Sehingga akan terlihat kebutuhan apa yang paling mendominasi yang

dimiliki oleh beswan Djarum. Apabila kebutuhan tinggi pada diri seseorang maka

akan mempengaruhi tingkah lakunya dan menjadi tingkah laku yang mendominasi

dalam diri beswan. Namun, bila kebutuhan tersebut rendah maka dapat muncul

(30)

1.1. Bagan Kerangka Pikir

RENDAH

TENSION

PRESS YANG MENDUKUNG: Rival, Competing Contemporary,

Recognition, Affiliation PRESS YANG MENGHAMBAT : Unconcern And Scorn, Dominance

(31)

1.6. Asumsi

 Goal, ketegangan, motif dan motivasi, mempengaruhi terbentuknya suatu

need pada penerima beasiswa Djarum.

 Perkembangan dan pemenuhan kebutuhan mahasiswa berkaitan dengan

press dari lingkungannya, baik dari lingkungan keluarga, kampus dan pergaulan mereka.

 Press mendukung atau bahkan menghambat pemenuhan kebutuhan dalam

diri beswan Djarum.

 Beswan Djarum di Regional Bandung memiliki 16 kebutuhan, yakni :

abasement, achievement, affiliation, order, nurturance, autonomy, recognition, understanding, counteraction, deference, defendence, dominance, infavoidance, play,cognizance and exposition .

 Need yang tinggi pada penerima beswan Djarum akan muncul dalam

tingkah laku penerima beasiswa Djarum dan mendominasi dalam perilaku.

 Need yang rendah pada penerima beswan Djarum mungkin saja muncul

(32)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa:

1. Dari penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa beswan Djarum

menunjukkan need yang tersebar hampir merata hal ini dikarenakan beswan

Djarum mampu mengendalikan kebutuhan yang ada dalam dirinya sehingga

dapat mempertahankan prestasinya.

2. Need of achievement dan need of autonomy merupakan need tertinggi diantara

need lain kemudian dilanjutkan need of dominance. Artinya tingkah laku yang

paling dominan ditunjukkan ialah prestasi yang dimiliki oleh beswan Djarum

angkatan 2009/2010 regional Bandung baik dalam bentuk akademis maupun

non-akademis. Walaupun mereka aktif di banyak organisasi baik itu dalam

kampus maupun di luar kampus, mereka mandiri dalam menentukan

organisasi apa yang mereka ikuti. Mereka tetap berusaha untuk bisa

menyeimbangkan semuanya agar tidak mengganggu prestasi.

3. Need of achievement memiliki hubungan yang selaras dengan need of

understanding dan need of cognizance. Apabila need of achievement tinggi ,

maka need of understanding dan need of cognizance juga akan tinggi. Hal ini

berarti beswan Djarum yang memiliki kebutuhan untuk mengerjakan sesuatu

(33)

mencari pengetahuan yang mendukung pekerjaannya agar dapat mendapatkan

hasil yang terbaik.

4. Need of achievement memiliki hubungan yang selaras dengan need of

counteraction. Apabila need of achievement tinggi, maka need of

counteraction tinggi juga. Hal ini menunjukkan bahwa beswan Djarum yang

memiliki kebutuhan untuk bisa mengerjakan pekerjaannya sebaik mungkin

maka bila menghadapi rintangan mereka akan berusaha untuk menyelesaikan

rintangan tersebut sebaik mungkin agar bisa mendapatkan hasil yang terbaik.

5. Need of recognition dan need of abasement memiliki hubungan yang

berlawann. Apabila need of recognition tinggi, maka need of abasement

rendah. Hal ini menunjukkan bahwa apabila beswan Djarum memiliki

kebutuhan untuk mendapatkan pujian akan hasil pekerjaan yang dilakukan,

maka beswan Djarum tidak akan mengakui kekurangan yang ada dalam

dirinya. Begitu pula sebaliknya, bila beswan Djarum memiliki kebutuhan

untuk mengakui kekurangan yang ada dalam dirinya, maka beswan Djarum

tidak mau mendapatkan pujian dari hasil pekerjaan yang dilakukan.

6. Press kurang menunjukkan kaitan yang signifikan kecuali press dominance

terhadap need of dominance.

5.2. SARAN

5.2.1. Saran Teoritis

1. Bagi peneliti yang tertarik melakukan penelitian need, bisa menggunakan

(34)

2. Bagi peneliti yang tertarik melakukan penelitian mengenai variable need bisa

melengkapi data mengenai press yang dibuat agar hasilnya lebih signifikan.

3. Bagi peneliti yang tertarik untuk melakukan penelitian ini, dapat mengganti

item kuesioner yang negatif menjadi item kuesioner yang positif agar hasil

yang didapat lebih signifikan.

5.2.2. Saran Praktis

1. Bagi beswan Djarum angkatan 2009/2010 di regional Bandung disarankan

untuk memperluas kegiatan dengan mengikuti kegiatan-kegiatan baik di luar

atau di dalam kampus selama bisa membagi waktu dengan baik agar bisa

berprestasi lebih lagi.

2. Bagi pembina beswan Djarum regional Bandung diharapkan untuk bisa lebih

mengembangkan pelatihan soft skills yang ada agar bisa meningkatkan

kemampuan yang dimiliki oleh beswan Djarum baik dalam hal akademik

(35)

DAFTAR PUSTAKA

Basuki, Sulistyo. 2010. Metode Penelitian. Jakarta : Penaku.

Hall, C.S. & Lindzey, G.1978. Psikologi Kepribadian 2 (Teori-Teori Holistik). Diterjemahkan oleh A. Supratiknya. Yogyakarta : Kanisius

Hll, C.S. & Lindzey. G. 1978. Theories of Personality Third Edition.

Hyelle Larry A, Ziegler Daniel J. 1981. Personality Theories.1981 Second Edition. New York : Mc. Graw –Hill.

Murray, Henry A. 1953. Exploration In Personlity. Oxford University Press Inc.

(36)

DAFTAR RUJUKAN

Diana, 2006. Studi Deskriptif Mengenai Gambaran Berbagai Kebutuhan Pada

Mahasiswa Fakultas Psikologi Angkatan 1998-2002 di Universitas “X”

Bandung. Skripsi : Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha.

Editor, 2009.Direktori Beswan Djarum 2009-2010. Jakarta.

http://www.djarumbeasiswaplus.org, diakses 12 September 2010 11.31.48 GMT.

Referensi

Dokumen terkait

The results of the study depicts that there were five types of presupposition in WEEKENDER magazine’s advertisements, namely existential presupposition, factive

Diterjemahkan dalam sasaran daerah yang diturunkan dari Misi II : Meningkatkan Kualitas Hidup Manusia Wonogiri Melalui Peningkatan Kualitas Pendidikan dan Pelatihan

Hal ini dapat dibuktikan dari data rekapitulasi kinerja pegawai dengan 75,0% responden menganggap bahwa kinerja pegawai yang ada di Sekretariat Badan Penanggulangan Bencana

Dokumen administrasi, penawaran teknis dan penawaran biaya yang diajukan oleh penyedia jasa dialamatkan kepada Pejabat Pembuat Komitmen masing-masing sebanyak 3

Data pada tabel diatas menunjukkan bahwa untuk variabel motivasi diwakili oleh 8 item pernyataan. Pernyataan 19, 9% responden menyatakan sangat setuju bahwa kebutuhan

TDNdiket: Jumlah TDN yang terdapat dalam tabel kebutuhan nutrisi kambing PropCamp2: Hasil pengurangan antara Pro dengan TDNCamp2 dan hasilnya harus selalu

- Cơ sở dồn tích: Mọi nghiệp vụ kinh tế, tài chính của doanh nghiệp liên quan đến tài sản, nợ phải trả, nguồn vốn chủ sở hữu, doanh thu, chi phí phải được ghi sổ

Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Murniati, dkk.(2011) bahwa aplikasi kompos sebagai input awal pada tanaman jagung manis dapat meningkatkan pertumbuhan dan