• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perencanaan dan Pengendalian Dua Persimpangan Berdekatan Dengan Melakukan Perbaikan Geometrik (Studi Kasus : Simpang Lima Karia dan Simpang Tiga Ambacang Kota Padang).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perencanaan dan Pengendalian Dua Persimpangan Berdekatan Dengan Melakukan Perbaikan Geometrik (Studi Kasus : Simpang Lima Karia dan Simpang Tiga Ambacang Kota Padang)."

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

PERENCANAAN

D.dN

FENGENDALIAN

'UA

PENSIMPANGAN

BEITDEK-A.TAN

DSNCAF{

MSLAKUKAN

PflRBAII{AN CEOMETRTK

(Studi

kasus : Simpang

lima Karia

dan

Simpang

liga

Ambacang Kota

Fadang)

TUGASAKHIR

D iajukan sebagai,sl.trat untuk m en?elesoikan pendidi kan

Progtqm Strcta

-l

pada Junrsan

Teknit

Sipi/ Fakultas Teknik Univ e r s i t cs Andal as P ctdang

Oleh: ARIF

RAHMAN

04 112 082

T.{S

TEKNIK

(2)

ABSTIL{K

Simpang nerupakan tempat pertemuan beberapa ruas

ialan

yang

memilki potensi terjadinya

kemacetan, tundaan

dan

konflik

bagi

kendaraan yang melewat'nya. Kota Padang yang sedang tumbuh dengan

aktifilas

transportashya

juga

mengalami permasalahan pada simpang

dianhranya

simpang

Karia dan

simpang

Ambacang

Permasalahan di karvasan

ini

mempunyai potensi

kemacetan,

tundaan dan

banyakrya

iitik konflik

yang

sangat

bcsar

karena simpang

yang

berdekatan s:hingga perlunya pengendalaian arus

lalu

lintas'

Dalam

studi

ini

cliajukan

3

altematif

dalam

mcnangani

;rrmasalahan yang terjadi

pada

dua

persimpangan

di

atas Alternatif

:edama yaitu

penempatan bundaran pada sirnpang

Karia

dengan

r

=

20

:r

dan

simpang Ambacang menggunakan bundaran dengan

r =

14' .l.irernatif kedua adalah menggunakan simpang bersinyal dengan cmpaf

::-.e.

Alternatif

ketiga pada simpang

Karia

digunakan

bundaran

::rsinyal dua

fase

dengan

r =

l0

m

dan pada simpang

Ambacang

:

:unakan r

= l4

nt.

Berdasarkan hasil analisis, pada

altematif

pertama tundaan mta

--::a

8

dtVsmp,

derajat kejenuhan rata

-

tata

=

0,43 dan

junlah titik

.:riik

berk-urang

dari

sembilan

menjadi delapan

Sedangkan simpang

:lbacang

tundaan rata

-rata

5 dtk/smp dan derajat kejenuhan rata -rata

=

.129.

Alternatif

kedua adalah menggunakan

sinyal

pada simpang

f:=.a

dengan

4

fase diperoleh derajat

kejenuhan

:

0'93

yang

::,

:babkan panjang antrian pada lengan

Jln

Pasar

Ambacang

sebesar
(3)

BAB

I

PENDAHULUAN

L-rtar

Belakang

Simpang merupakan tempat peflemuan dari beberapa ruas jalan

. :

mengakibatkan

terjadinya

kemacaten,

tundaan

dan konflik

:-:

kendaraan

yang

melewatinya.Dalam kelancaran

arus

lalu

-=-

persimpangan merupakan

hal

penting

yang

perlu

di

:..'::rbangkan dalam

mengatasi hambatan yang berupa kemacetan -'c-

::ran.

Sehingga

di

perlukan suatu perencaiiaan

gcometrik

dan

:

,::

persimpangan

yang

salah

satunya dengan menggunakan

.--'-lran

untuk

mengurangi

konflik

serta meningkatkan kapasitas

!-:

-:\an mengurangi kcmacctan scrta kccclakaan

lalu lintas

pada

:c-:

r:.targan tersebut.

{imampuan

persimpangan

untuk

mengakomodasikan lalu

.-:

]enqan volume

tinggi

secara aman dan

effisien

tergantung

\::15::

bagaimana

beniuk

penangganan

pada

persimpangan

:-s

I -:.

\1-!lah

yang saling

terkait

dan

tidak

dapat

di

pisahkan dalanr

--.i:-:

jalan

adalah

tingkat

pertumbuhan

pembangunan dan

-':.

r

lrltan

sarana

jalan itu

sendiri, sehingga keduanya merupakan

-

-

.

rlus vang saling berhubungan.

:

.

-

satu dampak dari adanya bertragai kegiatan pembangunan

, ,-. .:

akan

timbul

kemaceian

pada

pesimpangan,

atau

'

.

-

.::enurunan

tingkat pelayanan dari persimpangan yang ada

-

\eperti

pada

persimpangan ambacang

yang

bundaran
(4)

-1-iiJai*

i.,ta

rrrclfl-uu.ii

idlllal

icrr.iarai.rr

jalrg

Iilclewatinya

karena

seiring

pertumbuhan kendaraan

yang

tidak

sesuai dengan volume

lalu lintas

waktu

p€mbuatan bundaran

(2003)

dengan sekarang (2008).

Selain

menyebabkan

konflik

pada dua

pe$impangan juga

menyebabkan kemacetan terutama pada

jam puncak

dijln-

pondok

karena semua

angkot dan kendaraai umum

berpusat

ke jalai

tersebut

di

tambah dengan hambatan samping

(parkir

kendaraan) yang memakai badan jalan.

l.l

Tujuan

dan

Manfaat

Tujuan penulisan tugas akhir

ini

adalah :

l.

Mengetahui arus dan volume lalu lintas pada simpang Ambacang dan simpang Karia.

2.

Menentukan

pengendalian persimpangan

yang

sesuai

dengan kebutuhan.

3. Mengurangi

konflik,

Tundaan dar Derajat Kejenuhan (DS). 4.

Mengurangi

tingkat

kefatalan manuver

pada

memasuki

PersimPangan.

Sedangkan manfaat yang

di

peroleh dari tugas

akhir

ini

adalah
(5)

BAB

V

KESIMPULAN DAN

SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan

Kondisi

eksisiting

derajat

kejenuhan

pada Simpang Karia DS

>

0.9,Tundaan simpang sebesar

t8

det/smp,

Titik

konflik

yang terjadi sebanyak sembilan dan berdasarkan volume lalu

lintas

menurut

kriteria

pengaturan persimpangan

bahwa

simpang karia harus membutuhkan pengandalian persimpangan. Sedangkan di simpang Ambacang

jari

-

jari

'oundararr

tidak

sesuai dengaii Tipe bundaran sehingga menyebabkan manuver kendaraan yang

tinggi.

Dari permasaiahan

di

persimpangan Karia dan Ambacang maka

::

coba

)

ahematif

pengaturan persimpangan : Bundaran.

(Alternatif

I)

Penempatan

altematif

Bundaran

pada

simpang

Karia

Jergan

r:20

m dan lebar

lajur

7 meter sehingga membutuhkan :rembebasan lahan yang besar. Tundaan

rata

rata g dtlvsmp, rata

rata derajat kejenuhan 0.43 dan

jumlah titik konflik

berkurang

-:enjadi

delapan

yaitu

berupa

konflik Merging

dan

Dit,erging

.

-edangkan Simpang Ambacang

r:

14 m dengan iebar Iajur 7 m

..ringga

manuver kendaraan lebih aman yang

tundaan rata _rata

'

llk'smp

dan rata

-

rata derajat kejenuhan 0.32g .

'

rpang

Bersinyal

(Altematif

lt)

Simpang bersinyai pada simpang karia menggunakan

4

liase

-:.rn

waktu

siklus

125 detik dan derajat

kejenuhan

0.93

r_tga panjang antrian pada Jln. pasar Ambacang sebesar

(6)

110-I.

)

DAFTAR PTIST.\KA

Direktorat Jcndral

Bina

Marga (1997).

Jlanuul

LLtl.ttitds

JLtli)t Intlottesia. Jakarta.

Dirjen

Bina

Marga

(i988).

"standur Perentanuon

Ct'oaerrik

.tdl,rtt

l'erkut,Lru".

Dep. PU. J.rLart.r.

Dirjen

Bira

Marga (1990),

"Perdtll'ott

Perencanattrt

'\lutka

.|altur",

Dep. Pembinaan Jalan

Kota.

Iakarta.

Dir-jen

Bina

Marga (1992), "slandor

Perencuttqqn

(lettnetrik

Julot

I'erkotuan",

Dep. PtJ, Jakarta.

Dirjen

tJubdat,

"Pa

duan

Penemputdtl

Jasilitas

PetlengAapun

,lulan".

Direktorat Bina Sistem Transportasi Perkotaan, Jakana.

Dcpaftemen Permukiman

Dan

Prasarana

Wilayah

(200'1).

P erencanaan Bttndarqfi

nlluk

P e6 imp.ttTgun Seb

iA.u+'

J^ki]rla

Susilo,

V.

(2001). Analisa

Sinpang

Tctk

llet:;iryul

Dan Perencanaan Lampu Lalu

LiTlds

Universitas Andalas, Padang

Vony Oktavia,

W.

(2007), Perttncangan

Ceonetrik

Butdttran

Linu

Lengan

Persimpangon

Dobi

tlun

1.iga

I'engtu

Pcrsimpungan

!{q'an

lVuruk

Universitas Andalas, Padang

)Lr.tintpungan

jalun

KH.

Sulaiman Prof DR

Hunka

S

Referensi

Dokumen terkait

1) Kebutuhan fisiologis ( physiological need) , yang teridiri dari kesehatan, dan kebutuhan akan nilai. 2) Kebutuhan rasa aman ( safety need ) , yang terdiri dari

udang putih sebesar 7,02 per tahun, laju kematian alami 1,96 per tahun, dan laju kematian karena penangkapan sebesar 5,06 pertahun, sedangkan di perairan Kotabaru diperoleh

14 Sampel tanpa EDTA akan mengakibatkan lemahnya perlekatan pada permukaan dentin disebabkan karena primer adhesive self etch tidak dapat menembus smear layer

Instrumen penilaian yang akan dikembangkan dalam penelitian ini adalah instrumen penilaian produk pada mata pelajaran matematika, yaitu pengembangan instrumen

Salah satu contoh upaya guru dalam meningkatkan kreativitas belajar siswa adalah, pada saat proses belajar mengajar berlangsung guru bisa mengajak para siswa

• Biaya Pemasangan dan Lepas (P)  jaminan yang diberikan oleh pihak pemasang saat mengurus perizinan media luar ruang di UI agar publikasi dilepas tepat waktu. Jika publikasi

individu yang mengalami tunanetra karena penerimaan diri juga dapat dibangun.. dari anggapan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai gaya kepemimpinan dan kinerja aparatur terhadap kualitas pelayanan masyarakat pada Desa Ngumpul,