116 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
V.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian dan pembahasan dalam BAB IV, maka dapat
disimpulkan sebagai berikut:
1. Ketidaktepatan informasi ketinggian pada peta topografi LIDAR berpotensi
menimbulkan pergeseran elevasi antara elevasi titik bor (referensi) dengan
elevasi titik bor pada peta topografi hasil teknologi LIDAR, maka pada saat
membangun peta struktur atap ataupun peta struktur alas dengan
menggunakan peta topografi tersebut akan mengalami pergeseran juga,
sehingga akan mempengaruhi bentuk geometri dari lapisan batubara, maka
akan berpengaruh pula dalam perhitungan sumberdaya batubara.
2. Hasil koreksi elevasi menunjukkan bahwa elevasi titik bor pada peta topografi
LIDAR terkoreksi mendekati elevasi titik bor (referensi), tentunya akan
meningkatkan pula ketelitian dalam perhitungan sumberdaya batubara.
V.2 Saran
Saran yang dapat disampaikan sehubungan dengan penelitian ini adalah
117
1. Perlu dilakukan verifikasi pada peta topografi LIDAR terhadap titik referensi
agar mendapatkan hasil yang optimal
2. Setiap melakukan pengukuran pengikatan elevasi pada titik bor, hendaknya
dilakukan pengukuran titik-titik elevasi di sekitar titik bor dengan tujuan
untuk memperbanyak titik kontrol elevasi. Dengan rapatnya titik control
elevasi tersebut akan meningkatkan keteilian pada saat melakukan koreksi
terhadap informasi ketinggian yang disajikan oleh peta topografi LIDAR.
3. Untuk mendapatkan bentuk geometri dari lapisan batubara yang optimal,
sebaiknya dilakukan pemboran dengan jarak antar lubang bor lebih rapat.
4. Dalam membangun peta isopach, sebaiknya dibangun dari dua peta struktur
atap dan peta struktur lantai, karena elevasi atap lapisan batubara dan elevasi
lantai lapisan batubara berpengaruh terhadap bentuk geometri lapisan
batubara tersebut.
5. Dari hasil penelitian ini perbedaan perhitungan sumberdaya antara
menggunakan peta topografi yang belum dikoreksi dengan peta topografi
yang sudah dikoreksi menunjukan adanya perbedaan tapi kurang segnifikan,
oleh karena itu perlu dilakukan penelitian dengan titik referensi yang lebih
rapat dan daerah yang lebih komplek baik konpleksitas gologinya ataupun