• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA AL-QUR’AN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA AL-QUR’AN"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0

2008

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA AL-QUR’AN

IDA KUSUMA DEWI1 Email [email protected]

ABSTRAK

Penelitian ini dilatar belakangi rendahnya kemampuan ketrampilan membaca al-Qur’an pada mata pelajaran PAI dan BP, salah satu penyebabnya adalah kurangnya penggunaan strategi pembelajaran yang belum berjalan dengan baik. maka penulis dalam penelitian ini mencoba menerapakan model PBL dengan metode make a match dalam upaya meningkatkan ketrampilan membaca al-Qur’an siswa. Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar peningkatan ketrampilan membaca al-Qur’an siswa dengan menggunakan model pembelajaran PBL dengan metode make a match.

Metode penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK), dengan pendekatan diskritif kualitatif. Teknik pengumpulan data melalui observasi, tes dan dokumentasi dan agar mencapai KKM persentase kelulusan adalah 70%. Penelitian dilaksanakan di SDN 2 Sidorejo, Subjek dalam penelitian ini adalah peserta didik SDN 2 Sidorejo kelas IV yang berjumlah 22 peserta didik, terdiri dari 14 laki-laki dan 8 perempuan. Analisis data menggunakan prosentase Ketrampilan membaca QS al-falaq siswa pada test siklus I dalam kategori cukup yaitu dengan prosentase ketuntasan sebesar 73 % dan hasil belajar siswa pada siklus II dengan prosentase ketuntasan sebesar 86 % berada pada kategori cukup baik.

Kata Kunci : Ketrampilan, Make a macth, Membaca al-Qur’an

PENDAHULUAN

Metode Pembelajaran merupakan alat bantu yang digunakan guru dalam menyampaikan proses pembelajaran. Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan guru dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Proses pembelajaran tersebut perlu direncanakan, dilaksanakan, dinilai,

(2)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0

2009

dan diawasi agar terlaksana secara efektif dan efesien. Proses pembelajaran pada setiap satuan pendidikan harus interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, dan memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi secara aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarya, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik (Jasiah, 2019).

Pentingnya peran guru untuk menciptakan suasana kelas yang menyenangkan dalam pembelajaran dan perlu adanya kreatifitas guru dalam mengajar, guru harus berusaha menarik perhatian siswa dalam pembelajaran.

Dalam hal ini guru mampu memilih metode pembelajaran yang sesuai dengan materi. Oleh karena itu, pembelajaran Al-Qur‟an dengan menggunakan metode ceramah, menjadikan siswa pasif dalam pembelajaran dan kemampuan siswa belum maksimal dalam hal membaca dan menulis Al-Qur‟an. Padahal membaca dan menulis Al-Qur‟an sudah menjadi bagian dari pendidikan, khususnya dalam rangka membangun akhlak dan iman generasi penerus bangsa. Untuk mengantisipasinya perlu adanya gerakan kembali kepada Al- Qur‟an dalam rangka menggali nilai-nilai Al-Qur‟an sebagai perisai guna membentengi diri dalam menghadapi budaya-budaya yang merusak moral.

Ada banyak cara yang ditempuh guru untuk meningkatkan hasil belajar siswa, diantaranya dengan menggunakan model pbl dengan metode pembelajaran make a match ( mencari pasangan) pada kemampuan membaca dan menulis Al-Qur‟an. Dalam pembelajaran yang menerapkan metode pembelajaran make a match peserta didik aktif bekerja sama mencari pasangan materi yang telah tersaji, sementara guru bertugas sebagai pembimbing dan pengawas agar pembelajaran dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan target

(3)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0

2010

waktu yang tersedia, sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai secara maksimal.

Model pembelajaran berdasarkan masalah atau pbl adalah model pembelajaran dengan pendekatan pembelajaran siswa pada masalah autentik dan bermakna kepada siswa yang berfungsi sebagai landasan bagi penyelidikan siswa, sehingga siswa dapat menyusun pengetahuannya sendiri, menumbuhkembangkan keterampilan yang lebih tinggi, memandirikan siswa, dan meningkatkan kepercayaan diri sendiri.

Berdasarkan observasi awal pada siswa SDN 2 Sidorejo kelas IV Dalam melaksanakan pembelajaran Pendidikan Agama Islam dibidang Alqur’an, guru menghadapi berbagai kendala dalam membantu kemampuan membaca Alqur’an siswanya, dimana pada akhirnya kemampuan membaca Alquran pada siswa masih jauh dari yang diharapkan.

Nilai hasil anak membaca al-Qur’an masih kurang dan belum maksimal.Penyebab dari ketidak mampuan membaca Alqur’an pada siswa ini bukan saja darifaktor siswa, tetapi barangkali disebabkan juga dari faktor guru dalam melaksanakan pembelajaran di kelas, sehingga hasilnya belum optimal.

Metode pembelajaran "Make a match" adalah suatu pembelajaran yang menuntut adanya kerja sama dalam mencari pasangan suatu materi yang sudah disiapkan sehingga mendapatkan hasil belajar yang maksimal sesuai tujuan pembelajaran yang hendak dicapai.(Jasiah,2018).

Kelebihan Make A Match , diantaranya : 1) Mampu menciptakan suasana belajar aktif dan menyenangkan 2) Materi pembelajaran yang

(4)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0

2011

disampaikan lebih menarik perhatian siswa 3) Mampu meningkatkan hasil belajar siswa mencapai taraf ketuntasan belajar secara klasikal 4) Suasana kegembiraan akan tumbuh dalam proses pembelajaran 5) Kerjasama antar sesama siswa terwujud dengan dinamis 6) Munculnya dinamika gotong royong yang merata diseluruh kelas.(Jasiah,2018)

Hal inilah yang menarik bagi penulis untuk mengadakan penelitian jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan judul ” Penerapan Metode Pembelajaran Make A Match Dalam Meningkatkan Keterampilan Dalam Membaca Al-Qur’an Siswa Kelas IV Di SDN 2 Sidorejo.

METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK), maka prosedur penelitian ini sesuai dengan prosedur penelitian tindakan kelas yang dilakukan dalam proses berdaur/siklus. Setiap siklus terdiri dari perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Hai ini sesuai dengan pendapat Kemmi S. dan M.C Tanggart yang menyatakan bahwa PTK adalah siklus refleksi diri yang berbentuk spiral dalam rangka melakukan proses perbaikan terhadap kondisi dan dalam rangka menemukan cara-cara baru yang lebih efektif untuk mencapai hasil yang lebih optimal

Tujuan utama dari penelitian tindakan ini adalah untuk meningkatkan hasil pembelajaran di kelas dimana guru secara penuh terlibat dalam penelitian mulai dari perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Dalam penelitian ini peneliti berkerja sama dengan observator sebagai pengamat dalam proses

(5)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0

2012

pembelajaran PAI dan Budi Pekerti di kelas IV SDN 2 Sidorejo. Dengan cara ini diharapkan didapatkan data yang seobjektif mungkin demi kevalidan data yang diperlukan.

Penelitian tindakan kelas ini, peneliti menggunakan pendekatan kualitatif yaitu prosedur penelitian yang menghasilkan penelitian dengan data deskriptif berupa kata- kata tertulis atau lisan tentang perilaku yang dapat diamati sehingga menemukan kebenaran yang dapat diterima oleh akal sehat.

Penggunaan pendekatan kualitaif, khususnya dalam penelitian tindakan kelas, dipertegas oleh Rochiati (dalam Kunandar, 2008:47) menyatakan bahwa penelitian tindakan kelas termasuk penelitian kualitatif, meskipun data yang dikumpulkan bisa saja bersifat kuantitatif, dimana uraiannya bersifat deskriptif dalam bentuk uraian kata-kata, dimana peneliti merupakan instrument pertama dalam pengumpulan data, proses sama pentingnya dengan produk..

Penelitian tindakan kelas ini yang menjadi subyek penelitian adalah siswa kelas IV yang beragama Islam di SDN 2 Sidorejo Kelurahan Sidorejo, Kecamatan Arut Selatan yang berjumlah 22 orang terdiri dari 14 laki-laki dan 8 perempuan.

Data-data yang diperlukan dalam penelitian ini diperoleh melalui observasi pengamatan aktivitas siswa dan guru, tes ketrampilan siswa, tes formatif dan dokumentasi.Untuk mengetahui keefektivan suatu metode dalam kegiatan pembelajaran perlu diadakan analisa data. Pada penelitian ini menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif, yaitu suatu metode penelitian yang bersifat menggambarkan kenyataan atau fakta sesuai dengan data yang diperoleh dengan tujuan untuk mengetahui Hasil Belajar belajar

(6)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0

2013

yang dicapai siswa juga untuk memperoleh respon siswa terhadap kegiatan pembelajaran serta aktivitas siswa selama proses pembelajaran.

Untuk menganalisis tingkat keberhasilan atau persentase keberhasilan siswa setelah proses belajar mengajar setiap putarannya dilakukan dengan cara memberikan evaluasi berupa tes ketrampilan membaca QS al-falaq dan soal tes tertulis pada setiap akhir putaran.

Penelitian tindakan kelas ini terdiri dari 2 siklus, yang terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. masing-masing siklus dilaksanakan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Selain itu juga diadakan refleksi oleh pengamat yaitu seorang guru observator untuk membicarakan hal- hal yang ditemui dalam kegiatan pembelajaran pada siklus tersebut.

Selanjutnya hasil refleksi dijadikan bahan perbaikan pada siklus berikutnya.

1. Tahap Perencanaan

Beberapa persiapan yang diperlukan untuk melaksanakan siklus antara lain:

a. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajran (RPP) dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL)pada materi membaca dan memahami Q.S. Al-Falaq.

b. Mempersiapkan alat evaluasi (tes) yaitu berupa tes yang dilakukan pada setiap akhir tindakan tiap siklus sesuai dengan ruang lingkup permasalahandalam pembelajaran.

c. Membuat lembar observasi guru dan lembar observasi siswa yang digunakan untuk mengamati aktivitas guru dan siswa dalam proses pembelajaran.

d. Menyiapkan alat peraga

(7)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0

2014 2. Tahap Pelaksanaan

Kegiatan yang dilaksanakan pada tahap ini adalah melaksanakan pembelajaran sesuai dengan yang telah direncanakan. Berupa proses pembelajaran sesuai dengan silabus dan RPP pada materi membaca dan memahami Q.S.Al-Falaq. Pelaksanaan setiap siklus berlangsung selama 1 kali pertemuan.

3. Tahap Observasi

Pengamatan yang dilakukan pada siswa saat melakukan kegiatan belajar tentang pemahaman materi Q.S.Al-Falaq melalui media gambar terkait materi dengan menggunakan lembar observasi yang sudah dipersiapkan

4. Tahap Refleksi

. Refleksi merupakan analisis hasil observasi dan tes dan mengkaji terhadap keberhasilan dan kegagalan dalam pencapaian tujuan sementara dan untuk menentukan tindak lanjut dalam rangka pencapaian berbagai tujuan sementara lainnya.

HASIL PENELITIAN

Penelitian yang dilakukan di kelas IV SD Sidorejo 2 ini bertujuan untuk mengetahui peningkatkan ketrampilan membaca QS al-falaq siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam melalui model pembelajara PBL tipe make a match. Penelitian ini juga bertujuan untuk mendeskripsikan capaian

(8)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0

2015

ketrampilan membaca QS al-falaq siswa melalui penerapan model pembelajaran PBL tipe make a match.

Pra Siklus

Pra siklus dilaksanakan dengan mengamati peserta didik dan hasil tes ketrampilan membaca surah al-falaq sebagai data awal penelitian, sebagai berikut:

Tabel Ketuntasan Hasil membaca QS. Al-falaq Siswa Pra Siklus

No Aspek Ketuntasan

Jumlas Siswa

Jumla h Nilai

Persentas e

%

Keterang an

1 Tuntas 13 1.064 59% Nilai > 70 2 Belum

Tuntas

9 542 41% Nilai < 70

Jumlah 22 1.606 100%

Prosentase ketuntasan belajar membaca al-qur’an P = 𝑓 x 100 = 13x100 = 59%

𝑛 22

Grafik Ketuntasan Hasil Belajar Peserta Didik Pra Siklus

(9)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0

2016

Hasil data siswa yang memperoleh nilai diatas 70 sebanyak 13 orang, dengan persentase 59%. Hasil tersebut belum mencapai standar ketuntasan belajar secara klasikal, maka peneliti akan melakukan rencana perbaikan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran make a match pada pembelajaran PAI di kelas IV SD 2 SIDOREJO

Siklus I

Pada siklus I dilakukan perbaikan pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran make a match dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) materi membaca surah al-falaq siswa kelas IV SDN 2 Sidorejo.

Sehingga diperoleh data sebagai berikut:

Tabel Ketuntasan Hasil membaca QS. Al-falaq Siswa Siklus I

No Aspek

Ketuntasan Jumlas Siswa Jumlah Nilai

Persentas

e% Keterangan

1 Tuntas 16 1.341 73% Nilai > 70

2 Belum Tuntas 6 307 27% Nilai < 70

Jumlah 22 1.648 100%

59%

41%

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

tuntas belum tuntas

prosentase

prosentase

(10)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0

2017 Prosentase ketuntasan belajar P = 𝑓 x 100 = 16x100 = 73%

𝑛 22

Grafik Ketuntasan Hasil Belajar Peserta Didik Siklus

Dari hasil tes kompetensi membaca al-Qur’an para tindakan tersebut didapatkan hasil uji kompetensi membaca antara lain sebagai berikut: nilai yang didapat dikategorikan bisa membaca dengan benar tajwid dan makhrajnya dengan rentang nilai 70 atau angka 75 merupakan batas minimal bisa membaca dengan benar, sementara selebihnya adalah bila siswa membaca dengan lebih bagus bacaannya. Terdapat 16 siswa yang dianggap sudah bisa membaca al- Qur’an dengan benar, meskipun bila dilihat nilainya rata-rata baru dianggap batas minimal, sementara siswa yang masih belum bisa membaca dengan benar dan lancar terdapat 6 orang siswa.

Siklus II

Siklus II dilaksanakan untuk memperbaiki pembelajaran pada siklus I,data yang diperoleh setelah pembelajaran yaitu:

Tabel Ketuntasan Hasil membaca QS. Al-falaq Siswa Siklus II

0%

20%

40%

60%

80%

tuntas tidak tuntas

Prosentase

Prosentase

(11)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0

2018 No Aspek

Ketuntasan

Jumlas Siswa

Jumla h Nilai

Persentas e

%

Keterang an

1 Tuntas 19 1.341 86% Nilai > 70 2 Belum

Tuntas

3 307 14% Nilai < 70

Jumlah 22 1.648 100%

Prosentase ketuntasan belajar P = 𝑓 x 100 = 19x100 = 86%

𝑛 22

Grafik Ketuntasan Hasil Belajar Peserta Didik Siklus

Dari hasil tes kompetensi membaca al-Qur’an para tindakan tersebut didapatkan hasil uji kompetensi membaca antara lain sebagai berikut: nilai yang didapat dikategorikan bisa membaca dengan benar tajwid dan makhrajnya dengan rentang nilai 70 atau angka 75 merupakan batas minimal bisa membaca dengan benar, sementara selebihnya adalah bila siswa membaca dengan lebih bagus bacaannya. Terdapat 19 siswa yang dianggap sudah bisa

0%

20%

40%

60%

80%

100%

tuntas tidak tuntas

prosentase

prosentase

(12)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0

2019

membaca al- Qur’an dengan benar, meskipun bila dilihat nilainya rata-rata baru dianggap batas minimal, sementara siswa yang masih belum bisa membaca dengan benar dan lancar terdapat 3 orang siswa.

KESIMPULAN

Hasil dari kegiatan penelitian tindakan kelas (PTK) yang telah dilaksanakan selama dua siklus dengan menggunakan model pembelajaran PBL tipe make a match untuk meningkatkan ketrampilan membaca al-qur’an siswa kelas IV di SDN 2 Sidorejo , dapat disimpulkan sebagai berikut.

1. Penerapan model pembelajaran PBL tipe make a match dalam meningkatkan hasil belajar pada materi surah Al-Falaq siswa kelas IV SDN 2 Sidorejo, telah dilaksanakan dengan baik. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil observasi aktivitas guru pada siklus I sebesar 71,25 (cukup) dan siklus II menjadi 86,25 (baik). Adapun hasil observasi terhadap aktivitas siswa pada siklus I dengan skor 76,77,(cukup) dan siklus II meningkat menjadi 78,59 (baik).

2. Peningkatan hasil belajar siswa kelas IV SDN 2 Sidorejo, pada materi surah Al-Falaq dengan menggunakan model pembelajaran PBL tipe make a match telah megalami peningkatan dari pra siklus, siklus I dan siklus II. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil evaluasi tes tulis siswa pada setiap siklusnya.

Nilai rata-rata siswa pada prasiklus memperoleh 73 dengan persentase 59%

(cukup). Pada siklus I nilai rata-rata siswa74,90. Dengan persentase 73%

(baik). Dan siklus II nilai rata-rata siswa 77 dan persentase 86% (cukup baik).

(13)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0

2020

Berdasarkan paparan skor di atas, dapat disimpulkan bahwa dengan penerapan model pembelajaran PBL tipe make a match untuk meningkatkan ketrampilan membaca al-qur’an telah berhasil dilakukan.

REKOMENDASI

Pada dasarnya penelitian ini merupakan penerapan untuk mengetahui peningkatan ketrampilan membaca al-qur’an peserat didik setelah diterapkannya model pembelajaran pbl metode make a match . Terbukti dengan diterapkan metode make a mach nilai pada ketrampilan membaca QS al-falaq ada peningkatan.

Namun masih ada 3 siswa yang memperoleh nilai 60 atau dibawah KKM . Hal ini karena kondisi dari diri siswa sendiri dalam mengikuti kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode make a match belum maksimal sehingga belum memahami dengan baik materi pembelajaran ataupun metode pembelajaran yang diterapkan. Selain itu siswa masih terlihat kurang aktif memperhatikan kegiatan pembelajaran yang sedang berlangsung serta daya tangkap siswa masih kurang dengan metode make a macth ini.

Oleh karena itu perlu adanya penelitian selanjutnya dengan menggunakan siswa dalam jumlah yang besar untuk mengetahui tingkat keberhasilan pembelajaran dengan penerapan metode make a match dalam pembelajaran PAI.

DAFTAR PUSTAKA

(14)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0

2021

Suprijono Agus , Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2013

Agus Taufiq, Hera L Mikarsa dan Puji L Prianto, Pendidikan Anak di SD.Tangerang Selatan: Universitas Terbuka, 2017 Buku Pedoman MTQ, Jakarta: Jam’iyyatul Qurra’ Wal Huffazah Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya.Bandung:

Diponegoro, 2014 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta:

Gramedia Pustaka Utama

Erlina Fitriati dan Syamsu Hadi, “Keefektifan Metode Pembelajaran Make a Match Terhadap Hasil Belajar Kompetensi Dasar Permintaan dan Penawaran Uang Pada Siswa Kelas X SMA Negeri 16 Semarang”. Economic Education Analysis Journal, Vol. 3 No. 1.Juni 2014

Jasiah, J. (2019). Analisis Kebutuhan Pengembangan Bahan Ajar Mata Kuliah Budaya Lokal Di IAIN Palangka Raya. Anterior Jurnal, 19(1), 148–152. https://doi.org/10.33084/anterior.v19i1.1199

Jasiah,J. (2018). Pengaruh Strategi Pembelajran Makea Match Terhadap Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Akidah Akhlak Kelas VII di MTS Muslimat NU Palangka Raya, 14-17.

file:///C:/Users/user/Downloads/Skripsi%20Mega%20Erlina%20-

%201201111695.pdf

Naia Widia Alifia, “Tujuan Penggunaan Metode Make a Match” (On-

line), tersedia di:

http://sdnegerimanismanja.blogspot.co.id/2016/04/tujuan- penggunaan- metode-make-match.html 14.56.7 Mei 2022

Nana Sudjana, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar (Bandung: Sinar Baru Algensindo Offset, 2013

Nugroho Adhi Santoso dan Slameto, “Peningkatan Hasil Belajar Matematika Melalui Metode Pembelajaran Make a Match Berbantu Media Gambar Siswa Sekolah Dasar”. Jurnal Pendidikan Dasar, Vol. 4 No. 2,

(15)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0

2022

Wekke Ismail Suardi dan Ridha Windi Astuti, “Kurikulum 2013 di Madrasah Ibtidaiyah Implementasi di Wilayah Minoritas Muslim”. Jurnal Keguruan dan Ilmu Tarbiyah, DOI:

10.24042/Tadris.v2i1.1736. Juni 2017

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan Surat Penetapan Pemenang Lelang Nomor : 07/TAP/DISDIK - 08/POKJA/2015 tanggal 26 Juni 2015 tentang Penetapan Pemenang Lelang Paket Pekerjaan Pembangunan PAUD Assalam

Oleh karena itu, untuk memperkirakan harga peralatan pada tahun 2008 diperlukan suatu indeks yang dapat mengkonversikan harga peralatan sebelumnya menjadi harga ekivalen

The concrete must be poured in the slabs formworks in vertical and not in horizontal layers since, in case concreting has to be stopped for a long period of time, when it is

Dimana dalam skripsi ini terdapat 3 (tiga) sub masalah yakni (1) Bagaimana bentuk perlindungan hukum bagi konsumen terhadap produk kosmetik yang tidak terdaftar BPOM dalam

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar analisis LKS praktikum, pedoman wawancara, lembar optimasi, lembar observasi keterlaksanaan tahapan

Bila suatu jaring transmisi tidak memiliki sumber daya reaktif di daerah sekitar beban, maka semua kebutuhan beban reaktif dipikul oleh generator sehingga akan

Slično idućem alatu, Clone Stamp Tool, i HB alat radi kopiranje određenog dijela slike.. Vodi računa o bojama te osvjetljenju na

Sehingga dapat disimpulkan bahwa laki-laki lebih sering menyentuh dan memulai sentuhan daripada perempuan apabila laki-laki dan perempuan ini adalah a) muda, b)