• Tidak ada hasil yang ditemukan

YAYASAN AKRAB PEKANBARU

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "YAYASAN AKRAB PEKANBARU"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

YAYASAN AKRAB PEKANBARU Jurnal AKRAB JUARA Volume 7 Nomor 4 Edisi November 2022 (120-142)

120 PENYINTAS COVID 19 DALAM MENGGUNAKAN MEDIA SOSIAL DAN AKTUALISASI DIRI

--- Fitriyanto, Titi Widaningsih, Ridzki Rinanto Sigit

Universitas Sahid Jakarta

(Naskah diterima: 1 September 2022, disetujui: 31 Oktober 2022)

Abstract

In the midst of society that views variously as survivors of Covid 19 and people who are still closed to health conditions as survivors of Covid 19. Recently, many people have begun to openly express their status as a survivor and their health information related to Covid 19 on various social media, especially Instagram. One of the Instagram accounts that is so active in informing its existence as a survivor of Covid 19 and currently in isolation at the athlete's house is the account belonging to @ainiummia, this account even posted a virtual marriage during quarantine at the athlete's house. This research uses a single case study method to see the self- concept of Covid 19 survivors in using social media. In the findings, Aini ummia uses social media as part of self-healing which ultimately helps her express herself through her Instagram media account, with various posts, one of which is her virtual marriage at the athlete's house, how she was able to get self-satisfaction, Self-healing can be said to be successful. when the individual is able to understand and accept disturbing feelings and thoughts. The @aini ummia account can be said to have a positive self-concept, this is coupled with a message that individuals who have a positive self-concept will design goals that are in accordance with reality, meaning that Aini Ummia has full awareness, good self-control and prepares sentences in her posts with good planning and the purpose of posting is to protect others and give positive energy to other survivors.

Keywords: covid 19 survivors, self concept, social media

Abstrak

Di tengah masyarakat yang memandang beragam terhadap penyintas Covid 19 dan masyarakat yang masih tertutup terhadap kondisi kesehatan sebagai penyintas Covid 19. Belakangan ini masyarakat mulai banyak yang mulai terbuka mengungkapkan status sebagai seorang penyintas dan informasi kesehatannya terkait Covid 19 di berbagai media sosial, khususnya instagram.

Salah satu akun Instagram yang begitu aktif dalam menginformasikan keberadaan diri sebagai penyintas Covid 19 dan sedang isolasi di wisma atlet adalah akun milik @ainiummia, bahkan akun ini juga memposting pernikahan virtualnya di selama karantina di wisma atlet. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus tunggal (single case) untuk melihat konsep diri penyintas Covid 19 dalam menggunakan media sosial. Dalam temuan yang ada Aini ummia menggunakan media sosial sebagai bagian self-healing yang pada akhirnya membantu ia mengekspresikan diri

(2)

YAYASAN AKRAB PEKANBARU Jurnal AKRAB JUARA Volume 7 Nomor 4 Edisi November 2022 (120-142)

121 melalui akun media instagramnya, dengan berbagai postingan salah satunya pernikahan virtualnya di wisma atlet, bagaimana ia mampu mendapatkan kepuasan diri, Self-healing dapat dikatakan sukses ketika individu mampu memahami dan menerima perasaan dan pikiran yang menganggu. Akun @aini ummia dapat dikatakan memiliki konsep diri positif, ini terangkai dengan salah satu pesan individu yang memiliki konsep diri positif akan merancang tujuan- tujuan yang sesuai dengan realitas, artinya Aini Ummia memiliki kesadaran penuh, penguasaan diri yang baik dan mempersiapkan kalimat dalam postingannya dengan perencanaan yang baik dan tujuan memposting adalah melindungi orang lain dan memberikan energi positif bagi para penyintas yang lain.

Kata kunci : penyintas covid 19, konsep diri, media sosial

I. LATAR BELAKANG

urangnya informasi mengenai Covid-19 kerap menimbulkan persepsi keliru. Masih banyak penyintas yang harus menghadapi stigma dan juga tantangan dari masyarakat meskipun mereka telah dinyatakan sembuh.

Persoalannya, masyarakat yang mempunyai pandangan negatif terhadap penyakit tersebut juga cenderung berperilaku negatif, sehingga sangat mempengaruhi proses pemulihan penderita. Di era yang mudah akses informasi seperti sekarang pun, Covid-19 masih terjadi stigma, bahkan setelah penyakit ini sudah berjalan lama. Tidak kalah berat dengan stigma terhadap penderita gangguan jiwa, kini penyintas Covid-19 yang sembuh dan pulang kembali ke lingkungannya pun distigma luar biasa, dan mendorong mereka ke situasi beban ganda.

Munculnya stigma negatif penyintas Covid 19 dipicu banyak hal, mulai dari rasa takut masyarakat, karena ini penyakit baru, kurang informasi, dan informasi yang salah mendorong rasa takut, belum lagi humor- humor di sosial media yang sebenarnya mengarah pada stigma, kemudian, dengan adanya Covid-19 ada kekhawatiran di dalam di masyarakat akan adanya tanggung jawab untuk menjaga diri sendiri, keluarga maupun lingkungan sekitarnya yang sebelumnya mungkin tidak ada.

Beragam informasi yang salah dan kurangnya pemahaman terhadap para penyintas, pada akhirnya tidak banyak orang ingin mengakui bahwa dirinya terkonfirmasi Covid 19 atau sedang mengalami karantina.

Namun perlahan keberadaan media sosial menjadi arena pengungkapan diri pasien banyak yang mulai terbuka atau bahkan

K

(3)

YAYASAN AKRAB PEKANBARU Jurnal AKRAB JUARA Volume 7 Nomor 4 Edisi November 2022 (120-142)

122 berkeluh kesah tentang apa yang dialaminya

selama menjadi penyintas Covid 19, kecenderungan pengungkapan diri tentang kondisi atau status dirinya terkonfirmasi Covid 19 atau sedang dalam isolasi saat ini mulai berani di unggah ke media sosial, sebagai cerita di media sosial bahwa dirinya positif corona ataupun sedang kartantina, sebagai pesan positif, sekedar ucapan terima kasih khususnya dalam Instagram.

Fenomena yang masyarakat yang semakin terbuka mengungkapkan kondisi saat terpapar Covid 19 ataupun keluarganya harus menjalani isolasi, mereka menggunakan media sosial sebagai sebuah wadah membuka diri atau menginformasikan tentang keberadaan atau statusnya tersebut, motif atau pesan yang di unggah dalam statusnya. Keterbukaan ini menjadi curahan hati atau perasaan yang diunggah para penyintas Covid 19 di media sosial.

Beberapa penyintas Covid 19 menggunakan media sosial untuk bisa menginformasikan, menginspirasi, dan sekedar dukungan mengenai beragam informasi termasuk kegiatan selama karantina, ucapan terima kasih, motivasi yang dialami seseorang dari sudut pandang penderita covid 19 ataupun keluarganya. Hal tersebut

menunjukkan bahwa pengguna akun instagram memiliki kebutuhan nya masing-masing dalam memposting keberadaannya selama menjadi penyintas Covid 19.

Media sosial juga banyak digunakan untuk mengekspresikan emosi tertentu yang dialami oleh para penyintas Covid 19, yakni komunikasi yang disengaja lewat perilaku verbal yang menjelaskan mengenai pengalaman/perasaan seseorang. Padahal kita tahu sebelumnya bahwa sebagian masyarakat sangat takut mengungkapkan keadaan dirinya pada saat mengetahui terkena virus Covid 19.

Cara komunikasi individu dari para penyintas Covid 19 di media sosial masing-masing mempunyai gaya dan ceritanya sendiri ada yang memposting gambar, video dan kata- kata motivasi atau bahkan mereka “eksis”

dengan latar belakang ruang isolasi dan kegiatan pribadinya, semua memiliki motivasi dan latar belakang berbeda, masing-masing individu tersebut mempunyai pengalaman yang berbeda satu sama lain,. Sebenarnya, tidak semua hal yang keluar dari pikiran dan perasaan mereka hanya sebatas ungkapan biasa saja, tetapi ada hal lainnya yang melatarbelakangi postingan tersebut. Dalam konteks ini, beberapa penyintas Covid 19 merangkai dengan dengan kata-kata yang

(4)

YAYASAN AKRAB PEKANBARU Jurnal AKRAB JUARA Volume 7 Nomor 4 Edisi November 2022 (120-142)

123 penuh makna dan menginspirasi, kadang juga

ungkapan lainnya. Perilaku menyebarkan informasi pribadi ke dalam media sosial sudah menjadi aktivitas yang biasa di era saat ini, ini menjadi fenomena bagaimana media sosial sudah menjadi cara serta menjadi fungsi bagi masyarakat untuk semakin terbuka. Dalam penelitian sebelumnya (Lu yang, 2012).

dikemukakan perilaku keterbukaan masyarakat pada OSN (jaringan media sosial) di diidentifikasi tiga motif utama yaitu, hubungan pengembangan, validasi sosial, dan ekspresi diri. efek moderasi dari konteks jaringan sosial online tertentu kemudian ada hubungan motif dan perilaku pengungkapan diri pada fitur media itu sendiri mulai dari anonimitas dan kemampuan media yaitu reprocessability dan set simbol.

Yang menjadi fokus penelitian disini adalah, pada pemilik akun instagram

@ainiummia, seorang penyintas Covid 19 yang begitu aktif di media sosial. Aini Ummia salah satu pasien Covid 19 yang sedang menjalani karantina di RSDC Wisma Atlet mengungkapkan tentang informasi dirinya selama karantina melalui akun instagramnya

@ainiummia. Ia mengunggah beberapa foto dan video selama karantina dan menjadi pasien covid 19 dengan beragam caption. Baik di

story maupun di feed akun instagramnya mulai dari kegiatan di wisma atlet sampai pada informasi pernikahan virtual di Wisma atlet yang ia unggah di instagram di bantu para tenaga kesehatan yang merawat dirinya.

Nur Aini Ummia yang berusia 25 Tahun, seorang pasien di Rumah Sakit Darurat (RSD) Wisma Atlet terpaksa melangsungkan pernikahan dengan pasangannya Pringgo Aditya di tempat berbeda. Lantaran sedang menjalani perawatan akibat terkena COVID- 19, Nur Aini Ummia mengikuti prosesi pernikahan dari kamar perawatan secara virtual. pelaksanaan pernikahan virtual ini karena hari pernikahan ini sudah direncanakan jauh sebelum Aini terkena COVID-19.

Pernikahan ini sengaja digelar di awal tahun 2021 karena merupakan hasil kesepakatan bersama dari mempelai wanita dan mempelai pria dan direncanakan sudah sangat lama, dengan bantuan tim medis di Wisma Atlet maka pernikahan dilaksanakan secara virtual dari RSDC Wisma Atlet.

Dalam akun instagram miliknya

@ainiummia memposting pernikahan virtualnya, juga menyiarkan langsung yang di repost oleh teman-teman aini dalam akun instagramnya. Akun aini juga selalu aktif

(5)

YAYASAN AKRAB PEKANBARU Jurnal AKRAB JUARA Volume 7 Nomor 4 Edisi November 2022 (120-142)

124 dalam setiap kegiatan selama menjalani

karantina di Wisma Atlet.

Di tengah masyarakat yang memandang beragam terhadap penyintas Covid 19 dan masyarakat yang masih tertutup terhadap kondisi kesehatan sebagai penyintas Covid 19. Belakangan ini masyarakat mulai banyak yang mulai terbuka mengungkapkan status sebagai seorang penyintas dan informasi kesehatannya terkait Covid 19 di berbagai media sosial, khususnya instagram. Salah satu akun Instagram yang begitu aktif dalam menginformasikan keberadaan diri sebagai penyintas Covid 19 dan sedang isolasi di wisma atlet adalah akun milik @ainiummia, bahkan akun ini juga memposting pernikahan virtualnya di selama karantina di wisma atlet.

Berdasarkan uraian konteks masalah diatas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai bagaimana konsep diri dengan penyintas Covid 19 di media sosial?

II. KERANGKA PEMIKIRAN TEORI

Paradigma yang digunakan dalam penelitian ini adalah paradigma konstruktivisme. Paradigma ini digunakan untuk melihat realitas aktivitas akun penyintas Covid 19 di media instagram ketika terpapar virus Covid 19 atau ketika Isolasi. Paradigma adalah sistem keyakinan dasar yang

berlandaskan asumsi ontologi, epistemologi, dan metodologi atau dengan kata lain paradigma adalah sistem keyakinan dasar sebagai landasan untuk mencari jawaban atas pertanyaan apa itu hakikat realitas, apa hakikat hubungan antara peneliti dan realitas, dan bagaimana cara peneliti mengetahui realitas (Norma K Denzin & Yvonna S Lincoln , 1994:

107) dikutip (Lego Karjoko, 2019) 2.1. Teori Interaksi Simbolik

Sebagai basis dari komunikasi antar manusia, maka perkembangan teori komunikasi antar pribadi menjadi bahan penelitian dari berbagai ilmuan. Teori-teori yang membahas komunikasi antar pribadi tersebar dalam berbagai tradisi pemikiran komunikasi. Salah satunya adalah teori klasik komunikasi interaksi simbolik. Hal inilah yang coba dijelaskan oleh George Herbert Mead yang dikenal sebagai penggagas utama teori interaksi simbolik. Komunikasi memiliki beberapa prinsip komunikasi diantaranya adalah bahwa komunikasi diawali dengan diri (the self) dan komunikasi selalu melibatkan orang lain misalnya masyarakat (society) dalam konteks luas. Dengan demikian, teori interaksi simbolik merupakan teori yang menekankan pada peran komunikasi dalam

(6)

YAYASAN AKRAB PEKANBARU Jurnal AKRAB JUARA Volume 7 Nomor 4 Edisi November 2022 (120-142)

125 membentuk dan mengelola hubungan

interpersonal dan kelompok sosial.

Teori interaksi simbolik menjelaskan bahwa individu merupakan makhluk sosial sehingga selalu berinteraksi, teori ini berfokus pada pertukaran simbol yang dilakukan individu ketika melakukan interaksi. Interaksi simbolik didasarkan pada ide-ide mengenai diri, dan hubungannya dengan masyarakat.

Karena ide ini dapat diinterpretasikan secara luas (Richard West, 2009).

George Helbert Mead memusatkan perhatiannya pada tindakan dan interaksi manusia, bukan pada proses mental yang terisolasi. Di antaranya, pokok perhatian utamanya bukan bagaimana orang secara mental menciptakan makna dan simbol, namun bagaimana mereka mempelajarinya selama interaksi pada umumnya khususnya selama sosialisasi.

Orang mempelajari symbol sekaligus makna dalam interaksi sosial.kendati merespons tanda tanpa berpikir, orang merespon symbol melalui proses berpikir.

Simbol adalah objek sosial yang digunakan untuk mempresentasikan (atau menggantikan, mengambil tempat) apa-apa yang memang disepakati bisa dipresentasikan oleh symbol tersebut

a. Konsep Diri (Self)

Banyak pemikiran Mead pada umumnya, dan khususnya tentang pikiran, melibatkan gagasannya mengenai konsep diri.

Pada dasarnya diri adalah kemampuan untuk menerima diri sendiri sebagai sebuah objek.

Diri adalah kemampuan khusus untuk menjadi subjek maupun objek. Diri mensyaratkan proses sosial yakni komunikasi antar manusia.

Diri muncul dan berkembang melalui aktivitas dan antara hubungan sosial.

Konsep diri merupakan gambaran yang dimiliki seseorang tentang dirinya, yang dibentuk melalui pengalaman-pengalaman yang diperoleh dari interaksi dengan lingkungan. Konsep diri bukan merupakan faktor bawaan, melainkan berkembang dari pengalaman yang terus menerus dan terdiferensiasi. Dasar dari konsep diri individu ditanamkan pada saat-saat dini kehidupan anak dan menjadi dasar yang mempengaruhi tingkah lakunya di kemudian hari (Agustiani, 2006). Faktor-faktor yang membentuk konsep diri, yaitu keluarga, peran yang dijalankan, pengalaman interaksi, situasi sekitar, lingkungan sekitar, pendidikan, usia, orang lain yang menjadi inspirasi partisipan dan spiritualitas. Dari faktor-faktor tersebut, keluarga merupakan faktor yang banyak

(7)

YAYASAN AKRAB PEKANBARU Jurnal AKRAB JUARA Volume 7 Nomor 4 Edisi November 2022 (120-142)

126 disebutkan oleh para partisipan. Hal tersebut

disebabkan karena keluarga merupakan organisasi yang pertama dan utama dalam interaksi individu. (Fransisca Vivi Shintaviana, 2014).

Konsep diri bukan hanya gambaran deskriptif, tetapi juga penilaian Anda terhadap diri Anda. Konsep diri meliputi apa yang Anda pikirkan dan apa yang Anda rasakan tentang diri Anda. Ada dua komponen konsep diri yaitu komponen kognitif yang disebut citra diri (self image) dan komponen afektif yang disebut harga diri (self esteem) (Kriyantono, 2016)

Melengkapi dari berbagai pendapat yang ada, Hardy Malcom dalam (Novianti, 2017) menambahkan bahwa konsep diri terdiri dari:

a. Citra diri (self image) bagian ini merupakan deskripsi yang sangat sederhana, misalnya saya seorang mahasiswa, saya seorang adik, saya berambut panjang, saya bertubuh gendut dan lain sebagainya.

b. Harga diri (self esteem) dimana bagian ini meliputi suatu penilaian terhadap perkiraan mengenai pantas diri (self woth).

2.3.2.1. Bentuk-bentuk Konsep Diri

Brooks menyatakan bahwa individu ada yang menilai dirinya positif dan ada juga yang negatif. Konsep diri yang positif memungkinkan seseorang dapat bertahan dalam menghadapi masalah, sedangkan konsep diri yang negatif dapat mempengaruhi fungsi mental dan juga hubungan interpersonal (Benner, 1985 dalam (Kriyantono, 2016).

Menurut Calhoun & Acocella (Risnawita, 2012) dalam perkembangannya konsep diri terbagi dua, yaitu konsep diri positif dan konsep diri negatif.

2.3.3.1. Self Healing

Sangat besar kemungkinan orang orang zaman sekarang terserang luka batin atau lecet mental, terlebih lagi ditambah tambahi dengan adanya pandemi yang begitu sangat membatasi ruang gerak masyarakat. Tentu saja, berbicara mengenai luka batin, setiap orang memiliki pengalaman yang berbeda beda, sehingga penyebab luka batin ini pun akan sangat beragam setiap individu.

Salah satu penyebabnya yaitu 'stress', misalnya stress karena pekerjaan yang tidak bisa dilakukan dengan leluasa di masa pandemi, interaksi langsung yang terbatas, ketika terpapar covid 19 itu sendiri dan stress lainnya yang mengakibatkan timbulnya luka

(8)

YAYASAN AKRAB PEKANBARU Jurnal AKRAB JUARA Volume 7 Nomor 4 Edisi November 2022 (120-142)

127 pada batin seseorang. Atau masalah lainnya,

bisa saja menyebabkan luka pada batin seseorang, sehingga mereka membutuhkan 'self-healing'.

Metode yang tepat untuk melakukan self-healing. Dikutip dari Lang 2018 dalam (Atria, 2021), metode yang dapat dilakukan agar tujuan self-healing dapat tercapai adalah dengan:

a. Memberikan jeda pada emosi

Memvalidasi segala jenis emosi yang sedang dirasakan, kemudian memberikan jeda untuk berpikir “Ke mana emosi ini harus ditempatkan?”, kemudian melepaskan emosi pada tempatnya.

b. Melihat kebahagiaan pada sekitar

Coba lihat sekeliling, mari apresiasi sekitar sekecil apa pun itu. Melihat matahari terbit, aroma hujan, atau sekelompok semut yang sedang bekerja sama mengangkat makanan.

c. Memberikan tubuh istirahat yang cukup Fisik dan mental berjalan beriringan dan saling berkaitan. Memberikan tubuh istirahat seperti tidur 8 jam sehari dapat memberikan dampak positif.

d. Berbicara dengan diri Sendiri

Apa yang sebenarnya diinginkan?

Situasi seperti apa yang diharapkan? Berikan

berbagai pertanyaan pada diri sendiri untuk dijawab oleh diri sendiri pula.

e. Berdamai dengan seseorang

Punya masalah dengan seseorang di masa lalu dan belum terselesaikan? Coba lah menjadi orang pertama yang menghubungi individu terkait, lalu mulai sampaikan perasaanmu.

Cara Mengaktifkan Mekanisme Self Healing a. Mengatasi kepanikan dengan mencari

informasi, Informasi intinya membawa kepada tujuan tertentu yang meredam kepanikan

Panik bersifat tidak rasional, disertai dengan rasa cemas, ketakutan akan suatu hal padahal sesuatu itu belum tentu akan terjadi, salah satu cara untuk mengatasi kepanikan adalah dengan mencari informasi sebanyak- banyaknya, tentunya informasi yang valid.

Dengan demikian akan diketahui bahwa orang lain pun sama dengan diri kita.

b. Mengubah Fokus terhadap masalah menjadi fokus pada solusi

Misalnya ketika kita memikirkan kesulitan anak dalam belajar jika hanya belajar di rumah, jangan berkutat di situ terus. Biarkan dulu beberapa hari untuk menyesuaikan diri.

Jika sudah cukup, cari pendekatan yang pas agar anak mau belajar (Murdiana, 2020).

(9)

YAYASAN AKRAB PEKANBARU Jurnal AKRAB JUARA Volume 7 Nomor 4 Edisi November 2022 (120-142)

128 2.3.1. Teori New Media

„Apa itu media baru?‟ dalam beragam kajian tentang new media, perubahan media terus berkembang seiring jaman, bahwa perubahan yang dilakukan oleh media baru sangat besar. Secara kualitatif berbeda dengan teknologi masa lalu seperti mesin cetak atau fotografi, yang sedang berkembang media, dalam kombinasi dengan teknologi komputer, membuat perubahan mendasar karena kemampuan untuk mempengaruhi semua tahap komunikasi. Menguraikan jalinan sejarah lintasan media dan komputasi, penulis menelusuri konvergensi akhirnya kedua teknologi tersebut, menjelaskan bagaimana perkembangan komputer memfasilitasi kemampuan untuk menyimpan, mensintesis, dan memanipulasi beragam jenis media. Ini, pada gilirannya, menciptakan yang baru serangkaian kemungkinan, menerjemahkan bentuk media tradisional – seperti gambar, suara, dan teks – ke media baru.

Bagaimana dengan gambar dan teks komposisi gambar – foto, ilustrasi, tata letak, iklan – dibuat di komputer dan kemudian dicetak di atas kertas? Di mana kita akan berhenti?. Manovich dalam (Thomas, 2012).

Artinya perkembangan media akan terus

bergerak seiring perubahan kebutuhan manusia dan kebudayaan manusia yang dinamis.

2.3.1.1. Media Sosial

Dimasa kini, media terpenting dan memiliki jaringan paling luas adalah internet yang memiliki fungsi sebagai media untuk komunikasi dan pertukaran informasi (Darmawan : 2012). Internet (interconnection networking) merupakan jaringan komputer yang dapat menghubungkan suatu komputer atau jaringan komputer dengan jaringan komputer lain, sehingga dapat berkomunikasi atau berbagi data tanpa melihat jenis komputer itu sendiri. Seperti yang diketahui internet adalah bentuk konvergensi dari beberapa teknologi penting terdahulu, seperti komputer, televisi, radio, dan telepon (Bungin :2006). Perkembangan teknologi internet yang merupakan bentukan dari media baru (modern) ini digunakan sebagai media penghubung dalam berkomunikasi. Menurut Luders dalam buku Mc Quail, istilah bentuk media merujuk pada aplikasi khusus dari teknologi internet, seperti berita daring, jejaring sosial, dan lain-lain (Mc Quail : 2012) 2.3.2.2. Instagram

Instagram merupakan salah satu media sosial yang banyak digandrungi masyarakat saat ini. Individu, khususnya remaja,

(10)

YAYASAN AKRAB PEKANBARU Jurnal AKRAB JUARA Volume 7 Nomor 4 Edisi November 2022 (120-142)

129 menunjukkan eksistensinya melalui media

sosial tanpa maksud yang jelas, atau hanya dengan tujuan menunjukkan jati dirinya di media sosial. Mengharapkan komentar- komentar atau respon dari followernya sebagai bentuk motivasi menggunakan instagram.

Sebagai salah satu media yang dapat menghubungkan penggunanya dengan keunggulan foto dan video. Tiap pengguna Instagram bebas untuk mengambil foto dari kamera telepon seluler, menerapkan filter, kemudian membagikannya dengan sesama pengguna Instagram atau pengguna media sosial lain. Instagram didirikan untuk mewujudkan momen bersama teman-teman menjadi foto yang lebih hidup.

III. METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Jenis dan Metode Penelitian

Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ialah pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif didefinisikan sebagai metode-metode untuk mengeksplorasi, memahami makna yang dianggap berasal dari masalah sosial atau kemanusiaan. Proses penelitian kualitatif melibatkan upaya-upaya penting, diantaranya : mengajukan pertanyaan- pertanyaan, prosedur-prosedur, mengumpulkan data spesifik dari partisipan, menganalisis data secara induktif mulai dari tema-tema khusus

menuju tema-tema umum, dan menafsirkan data. Cara pandang penelitian bergaya induktif, berfokus pada makna individual, dan menerjemahkan kompleksitas suatu persoalan (Creswell, 2015).

3.1. Metode Penelitian

Dalam penelitian ini penulis menggunakan Studi kasus berusaha mengungkap bagaimana postingan-postingan akun @ainiummia yang menjalani isolasi mandiri atau terpapar virus covid-19 selama sakitnya dalam menjalani isolasinya yang memposting beragam postingan baik informasi pribadi ataupun kegiatannya di Wisma Atlet.

Menurut Yin dalam (Samoke, 2012), metode penelitian studi kasus merupakan strategi yang tepat untuk digunakan dalam penelitian yang menggunakan pokok pertanyaan penelitian how atau why, sedikit waktu yang dimiliki peneliti untuk mengontrol peristiwa yang diteliti, dan fokus penelitiannya adalah fenomena kontemporer, untuk melacak peristiwa kontemporer.

Peneliti memakai metode studi kasus untuk mencoba memahami objek yang sedang diteliti dan diselidiki tersebut. Sebenarnya ada beberapa perbedaan dari tujuan studi kasus dengan penelitian lainnya. Perbedaan dari tujuan studi kasus tersebut adalah jika studi

(11)

YAYASAN AKRAB PEKANBARU Jurnal AKRAB JUARA Volume 7 Nomor 4 Edisi November 2022 (120-142)

130 kasus secara khusus memiliki tujuan untuk

memahami dan juga menjelaskan objek yang sedang diteliti sebagai suatu kasus. Seperti yang sudah dikatakan oleh Yin ( (Amrillah, 2021) jika tujuan dari memakai penelitian studi kasus bukan hanya untuk menjelaskan objek yang sedang diteliti, tapi juga guna menjelaskan bagaimana keberadaan dan juga mengapa kasus tersebut bisa terjadi. Penelitian studi kasus bukan hanya menjawab pertanyaan penelitian mengenai apa objek yang sedang diteliti, namun juga lebih komprehensif yaitu tentang mengapa dan bagaimana kasus ini muncul menjadi suatu kasus yang diteliti.

Dalam kasus ini bagaimana peneliti memperoleh pemahaman yang mendalam terkait “Konsep diri penyintas Covid 19 pada media sosial”. gambaran lengkap penggunaan media Instagram, postingan yang dilakukan selama isolasi dan motif atau latar belakang di balik postingan itu, disini peneliti melakukan pengumpulan data dalam bentuk:

1. Observasi langsung peneliti ke perilaku akun @ainiummia (data aktivitas penggunaan Instagram selama menjalani karantina di wisma atlet atau informasi yang bersifat pribadi dalam postingannya, kemudian dari berbagai sumber media.

2. Melakukan wawancara ke informan, dalam hal ini pemilik akun @ainiummia terkait aktivitas di Instagram dan postingan selama menjalani karantina di wisma atlet khususnya saat menikah virtual, kemudian dari data tersebut selanjutnya dianalisis secara keseluruhan oleh peneliti untuk dikaitkan dengan konsep-konsep teori yang ada.

3.1. Teknik Pengumpulan Data 3.1.1. Observasi

Observasi adalah memperhatikan secara akurat, mencatat fenomena yang muncul, dan mempertimbangkan hubungan antara aspek dalam fenomena tersebut.

observasi dalam rangka penelitian kualitatif harus dalam konteks alamiah. Observasi sangat efektif untuk digunakan, dikarenakan dalam observasi peneliti akan terlibat dengan kegiatan sehari-hari orang yang sedang diamati atau yang sedang digunakan sebagai sumber data penelitian. Dengan terlibat pada kegiatan informan tersebut data yang akan diperoleh akan lebih lengkap, tajam dan sampai mengetahui pada tingkat makna dari setiap perilaku yang nampak.

Peneliti menerapkan metode ini untuk mengetahui mendalami aktivitas para penyintas Covid 19 yang terfokus pada akun

(12)

YAYASAN AKRAB PEKANBARU Jurnal AKRAB JUARA Volume 7 Nomor 4 Edisi November 2022 (120-142)

131

@ainiummia dalam postingannya. Peneliti berusaha memasuki pengalaman subyek dengan membaur di dalam aktivitasnya, disini peneliti menjadi followers akun instagram para penyintas untuk melihat postingan atau story instagramnya untuk mempermudah dalam melakukan penelusuran penelitian. Dengan komunikasi dan interaksi secara langsung akan menjadikan peneliti mudah dalam memperoleh informasi dari pihak yang bersangkutan (Gunawan, 2015)

3.1.2. Wawancara

Wawancara adalah praktik pembicaraan di mana pengetahuan dihasilkan melalui interaksi di antara seorang pewawancara selaku peneliti dan seorang atau sekelompok orang yang diwawancarai selaku subjek penelitian. Banyak bentuk wawancara yang berbeda untuk tujuan penelitian kualitatif, ada yang melihat tingkat kedalamannya, dan ada yang melihat cakupan keluasannnya.

Wawancara ini akan dilakukan pada pemilik akun instagram @ainiummia sebagai penyintas Covid 19 yang memposting beberapa status ke dalam instagramnya untuk melihat motif dan tujuannya.

3.1.3. Kepustakaan

Dokumen/kepustakaan merupakan basis untuk kebanyakan penelitian kualitatif.

Dokumen adalah file berbasis teks termasuk data primer, yang dikoleksi oleh peneliti sendiri, atau data sekunder, yang dikoleksi dan diarsipkan atau dipublikasikan oleh orang lain, atau bisa juga berbentuk foto, poster, daftar, surat, atau materi visual lainnya yang bisa menjadi materi untuk memperkaya analisis penelitian, dalam hal ini peneliti melakukan screenshot instagram objek yang diteliti, melakukan kepustakaan di berbagai media sosial tentang berbagai informasi penyintas Covid 19. Peneliti melakukan penelusuran di berbagai media, untuk melihat pemberitaan dan statement narasumber, bagaimana ia melaksanakan pernikahan virtual dan melihat tujuan-tujuannya.

3.1.4. Analisis Data

Analisis data dalam penelitian dilakukan pada saat pengumpulan data berlangsung dan setelah selesai pengumpulan data dalam periode tertentu. Pada saat wawancara, peneliti sudah melakukan analisis terhadap jawaban yang diwawancara, disesuaikan dengan aktivitas dalam akun instagram yang di teliti. Dalam hal ini Miles and Huberman (Sugiyono, 2015) mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai

(13)

YAYASAN AKRAB PEKANBARU Jurnal AKRAB JUARA Volume 7 Nomor 4 Edisi November 2022 (120-142)

132 tuntas, sehingga datanya sudah jenuh.

Aktivitas dalam analisis data yaitu: a. Data Reduction (Reduksi data) b. Data Display (penyajian data), c. Conclusion drawing/verification.

3.1.5. Keabsahan Data

Untuk menguatkan validitas penelitian ini, terkait informasi awal, penulis telah melakukan berbagai penelusuran media dan yang terpenting telah menghubungi pemilik akun para penyintas Covid 19 , apakah apakah benar bahwa ini akun miliknya dan status instagramnya dilaksanakan selama menjadi penyintas dan menjalani isolasi.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Identifikasi Narasumber

Memanfaatkan media Instagram bagi penyintas Covid 19 mulai berani dilakukan oleh masyarakat, peneliti mengambil dan melakukan observasi kepada narasumber atau informan yang menyebarkan informasi terkait Covid 19 yang dideritanya, peneliti melakukan beragam riset di instagram mencari akun yang memiliki keterbukaan dalam memposting sebagai penyintas karena pada masyarakat umum masih belum banyak orang yang menggunakan media sosial khususnya instagram untuk mengabarkan informasi dirinya yang terpapar atau ranah pribadinya

dalam menghadapi Covid 19, namun pada akhirnya peneliti menemukan berbagai informan yang memiliki keterbukaan diri dalam informasi terkait Covid 19 yang dideritanya yang di upload ke Instagram.

Peneliti mencoba merangkum dan menghimpun informasi para penyintas yang memposting kegiatan atau pengungkapan dirinya selama menjadi penyintas covid 19 dan menjalani isolasi mandiri maupun karantina di Wisma Atlet.

Akhirnya informan yang peneliti pilih adalah akun milik Nur Aini Ummia. Seperti kita tahu bahwa Nur Aini Umi adalah pemilik akun di Instagram dengan akun bernama

@ainiumia yang sangat aktif dalam akun instagramnya. Wanita yang berprofesi sebagai reporter di salah satu televisi swasta nasional ini memiliki aktivitas yang padat di lapangan, dan tentu kebutuhan informasi yang cepat dan beragam, namun yang pasti ia juga sangat aktif di media sosial.

(14)

YAYASAN AKRAB PEKANBARU Jurnal AKRAB JUARA Volume 7 Nomor 4 Edisi November 2022 (120-142)

133 Gambar 4.1. Profil akun @aini ummia

4.1. Hasil Penelitian

4.2.1. Aini Ummia dan Media Sosial

Seperti diketahui bahwa akun

@ainiummia sudah aktif di media sosial sekitar tahun 2015, sebagai salah satu generasi yang mengenal media sosial sejak remaja, Aini Ummia aktif menggunakan Instagram sebagai remaja di saat itu akun ini umumnya menggunakan Instagram untuk berbagai postingan pergaulan atau pun mencari informasi yang untuk diperoleh dari Instagram, ia menggunakan instagram untuk mencari

informasi, menjadi salah satu sifat media sosial itu sendiri yang memiliki keunggulan sangat cepat dalam menyampaikan informasi ke teman-teman. Ada interaksi yang terus berkembang, bagaimana manusia menggunakan media sosial untuk berinteraksi, bertukar makna dalam setiap symbol yang digunakan, menandai pandangan Mead, makna berasal dari interaksi, pada saat yang sama

“pikiran” dan “diri” timbul dalam konteks sosial masyarakat. Pengaruh timbal balik antara masyarakat, pengalaman individu dan interaksi menjadi bahan bagi penelaahan dalam tradisi interaksi simbolik. Ini yang terjadi dan terus berkembang hingga saat ini, ketika media sosial menjadi berkembang begitu pesat dan menjadi sarana interaksi sosial yang menggunakan beragam symbol didalamnya.

Apa yang dialami Aini umia saat ini sejalan dengan perkembangan dari new media itu sendiri yang terus berkembang dalam berbagai generasi kedepan, ini terangkum dalam satu kajian yang dirangkai dalam (Thomas, 2012). Perkembangan teknologi komunikasi baru yang berubah dengan cepat masyarakat dengan cepat menyesuaikan kondisi tersebut, dan menghadirkan pembaruan terus-menerus. Kita hidup di

(15)

YAYASAN AKRAB PEKANBARU Jurnal AKRAB JUARA Volume 7 Nomor 4 Edisi November 2022 (120-142)

134 dalam masyarakat yang informatif , di mana

sebagian besar masyarakat terlibat dalam pekerjaan terkait informasi dan teknologi baru lainnya.

4.2.2. Aktivitas Akun @ainiumia Saat Karantina di Wisma Atlet

Seperti diketahui Aini Umi adalah penyintas covid 19 yang menjalani karantina di Wisma Atlet pada Januari 2021, ketika dikonfirmasi bagaimana perasaannya ketika mengetahui bahwa beliau bahwa @aini ummia terkonfirmasi covid 19 yang saat itu adalah hari-hari menuju pernikahan. Bagaimana secara psikologis campur aduk perasaan dan juga sakitnya saat itu gejala yang dihadapi ketika terkonfirmasi covid 19 kemudian bagaimana dirinya akhirnya memposting informasi selama menjalani isolasi atau ketika terkonfirmasi covid 19 di Wisma Atlet, dirinya memposting segala kegiatan di berbagai kegiatan di Wisma Atlet selama karantina baik kegiatan sehari-hari di Wisma Atlet bagaimana dia dengan para penyintas lain dan kehidupan di Wisma Atlet olahraga dan minum obat dan lain-lain.

Akun @aini umia memposting kegiatan di Wisma Atlet itu dilakukan setelah tiga hari menjalani karantina baru bisa memposting mengabarkan informasi terkait

covid-19 atau sebagai penyintas di media sosial khususnya di Instagram karena memang di saat pertama kali terkonfirmasi memegang Handphone saja sangat sulit pusing, tidak terpikirkan untuk melakukan aktivitas di media sosial dan bagaimana perasaan psikologis juga sangat tertekan saat itu. Aini menjelaskan bahwa sempat bingung apa yang mau dilakukan bersikap seperti apa ketika menerima atau mengetahui bahwa dirinya terkonfirmasi covid 19. Kemudian bagaimana menyendiri proses penerimaan dirinya untuk berdamai dengan covid 19 dan dalam pikirannya yang memang harus dijalani dan kemudian apa namanya sudut pandang yang bisa di-sharing bisa di share ke masyarakat melalui akun Instagramnya. Pada akhirnya Aini umia harus melepas beban psikologi dan beban dalam menjalani sebagai penyintas di Wisma Atlet ke media sosial, sebagai pengguna aktif di Instagram ia memberikan informasi terkait berbagai kegiatan di wisma atlet, yang paling viral tentu saja adalah berita pernikahannya di Wisma Atlet yang dilakukan secara virtualnya dan menyedot perhatian banyak kalangan, khususnya follower nya di akun instagramnya.

Postingan akun @ainiummia menandakan masyarakat kerap melampiaskan

(16)

YAYASAN AKRAB PEKANBARU Jurnal AKRAB JUARA Volume 7 Nomor 4 Edisi November 2022 (120-142)

135 emosinya melalui media sosial, baik emosi

bahagia, sedih, kecewa, atau bahkan marah.

Melampiaskan emosi lewat media sosial diyakini dapat menjadi salah satu cara yang efektif, dalam meredakan emosi atau sekadar menyalurkan perasaan, juga mengungkapkan bahwa di sisi lain, juga terdapat kasus-kasus individu yang merasa bahwa pemakaian internet membantu menghubungkan eksistensi keberadaan dan tentu saja berharap respon.

Bagaimana perilaku keterbukaan masyarakat pada OSN (jaringan media sosial) di identifikasi tiga motif utama yaitu, hubungan pengembangan, validasi sosial, dan ekspresi diri, efek moderasi dari konteks jaringan sosial online tertentu kemudian ada hubungan motif dan perilaku pengungkapan diri pada fitur media itu sendiri (Lu yang, 2012).

Validasi sosial yang ada, ekspresi diri yang ingin disampaikan, bagaimana mereka menggunakan media sosial sebagai ruang yang benar-benar nyata dalam kehidupan sehari- hari, dalam kasus ini pemilik akun

@ainiummia memang sangat berharap respon tentang apa yang ia sampaikan di media instagramnya, seperti yang peneliti dapatkan dari penelusuran media yang melakukan wawancara dengannya. Sambil menunjukkan ponselnya, Nur Aini mengatakan, "Gaes,

acaranya sudah live (berlangsung). Sory gak bisa ngabarin," tutur Nur Aini di RSD Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta. (Okezone, 2021).

4.2.3. Postingan akun @ainiummia Saat Nikah Virtual di Wisma Atlet

Salah satu postingan dari akun Instagram @ainiummia adalah saat menjalani pernikahan virtual di selama masa karantina di Wisma Atlet dalam unggahannya akun

@ainiummia merepost siaran langsung pernikahannya di Instagram dan ucapan terima kasih yang disampaikan kepada seluruh perawat dan dokter yang mendukung acara tersebut akun Aini Umia mendapat beberapa komentar dari para followers-nya begitu juga acara tersebut disiarkan langsung dan masuk dalam berita TV nasional yang menjadi headline berita berita nasional baik cetak, elektronik dan cetak bahwa ini pernikahan pertama di Wisma Atlet secara virtual bagi penyintas covid 19.

“…. Memang salah satu postingan yang saya posting di Instagram saya adalah saat saya menjalani pernikahan virtual di karantina Wisma Atlet…. “ (Aini Ummia/25/08/2021).

Postingan yang di unggah oleh @aini ummia adalah foto pernikahannya di wisma atlet yang diberi keterangan tentang ucapan terima kasih dan memperkenalkan para tenaga

(17)

YAYASAN AKRAB PEKANBARU Jurnal AKRAB JUARA Volume 7 Nomor 4 Edisi November 2022 (120-142)

136 kesehatan yang membantu pernikahan

virtualnya di wisma atlet.

4.2.2. Konsep Diri dan Akun @ainiummia Tentu saja tidak mudah bagi seorang

@ainiummia untuk menghadapi fakta bahwa ia terpapar covid 19 dan harus menjalani karantina di Wisma Atlet, dalam penjelasannya akun @ainiummia memiliki tujuan tertentu dalam aktivitasnya selama karantina, karena memang dilakukan setelah kesehatannya stabil, di awal pertama kali mengetahui positif ia juga harus fokus pada kondisi kesehatannya dan tentu faktor psikologisnya yang pada saat itu, dan baru setelah beberapa hari menjalani isolasi baru memberanikan diri sharing ke media sosial terkait kondisinya. Dari berbagai tujuan postingan akun@ainiummia selama menjalani isolasi sebagai penyintas Covid 19, beberapa adalah pesan untuk saling support antar penyintas, untuk terbuka lebih dalam tentang virus corona ini dan di balik itu semua ada harapan semangat dan doa juga dari followersnya.

Bagaimana konsep diri Aini ummia dalam kasus ini, saat menjadi penyintas Covid 19 begitu terbuka di media sosial, bagaimana dia memposting beragam kegiatan dan informasi pribadinya dengan perencanaan sesuai kebutuhan saat posting dan tujuan ia

memposting membantu menginfokan orang yang mungkin kontak erat, menyampaikan aspirasi atau efek positif, bahwa semua penyintas mampu melewati semua ujian ini dan dengan membuang pikiran negatif.

Dimana akun @ainiummia bukan hanya menggambarkan citra tapi juga menyajikan pesan yang di konsep dalam dirinya sebelum posting di media sosial selama karantina.

4.1. Pembahasan

Hadirnya pilihan media sosial terasa berdampak besar dalam kehidupan masyarakat sehari-hari sejak memasuki era millennium baru. Media sosial tidak lagi hanya mengisi hampir setiap ruang gerak kegiatan masyarakat, tapi juga menjadi faktor penting dalam menunjang berbagai bentuk kegiatan khususnya personal. Dengan menggunakan smartphone orang bisa akses kehidupan orang lain dan ia bisa hadir ke dunia maya dengan segala tujuannya. Bahkan dengan segala aplikasi dan pilihan menu di dalam telepon pintar, masyarakat pun bisa mendapatkan berbagai informasi hanya dengan sentuhan jari, inilah yang terjadi dan dialami oleh Aini ummia, satu generasi yang dimanjakan oleh hadirnya beragam pilihan media sosial secara cepat. Ia menggunakan Instagram sejak mulai hadir di Indonesia, dan sebelumnya, ia juga

(18)

YAYASAN AKRAB PEKANBARU Jurnal AKRAB JUARA Volume 7 Nomor 4 Edisi November 2022 (120-142)

137 aktif menggunakan twitter yang memiliki

kelemahan upload foto dan video, dimana akhirnya dia menemukan Instagram sebagai media yang paling cepat, lengkap dan menarik untuknya saat ini.

Perspektif interaksi simbolis melihat fenomena update status maupun upload foto dan video di media sosial merupakan sebuah tindakan individu dengan penggunaan simbol.

Tujuannya memberikan sebuah perkenalan inilah Aini ummia, mengirimkan simbol- simbol berupa foto, caption ataupun video yang ditunjukkan di media sosial melalui unggahan maupun sejenisnya dikemas sedemikian rupa, hingga membentuk sebuah citra atau image individu yang ingin ditampilkan ke ranah publik dan pada akhirnya membentuk sebuah interaksi dengan beragam komentar ataupun tanda like sebagai bagian dari respon postingan tersebut.

Salah satu postingan akun@ainiumia adalah mengabarkan pernikahannya yang telah dilaksanakan secara virtual di wisma atlet, ia memposting sebuah foto-foto bersama para relawan tenaga medis yang membantunya saat menikah virtual dengan caption kalimat terima kasih dan kalimat yang tersusun dengan baik, lengkap dengan foto-foto pernikahannya bersama relawan, mention beberapa orang

yang ia kenal, ini menggambarkan bahwa ia mampu memaksimalkan kelebihan media sosial Instagram yang memiliki kecepatan dalam informasi dan berbagai fitur untuk yang dapat dimanfaatkan penggunanya . Dan pada akhirnya postingan ini telah menjadi sebuah media interaksi dalam banyak kolom komentar dan yang menyukai postingan ini, ini sesuai dengan salah satu karakteristik dari media sosial atau yang biasa disebut jejaring sosial yang merupakan bagian dari media baru yang memiliki kekuatan sosial untuk mempengaruhi opini publik yang berkembang di masyarakat, apa yang ada di dalam media sosial, terbukti mampu membentuk opini, sikap dan perilaku publik atau masyarakat, bagaimana terjadi pada postingan akun @ainiummia selama menjalani karantina di Wisma atlet dengan beragam symbol interaksi dalam Instagram.

V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan

Media sosial tidak lagi hanya mengisi hampir setiap ruang gerak kegiatan masyarakat, tapi juga menjadi faktor penting dalam menunjang berbagai bentuk kegiatan khususnya personal, inilah yang terjadi dan dialami oleh Aini ummia, satu generasi yang dimanjakan oleh hadirnya beragam pilihan media sosial secara cepat.

(19)

YAYASAN AKRAB PEKANBARU Jurnal AKRAB JUARA Volume 7 Nomor 4 Edisi November 2022 (120-142)

138 Terlepas bagaimana akun @ainiummia

pada akhirnya berani menggunakan Instagram dalam mempublikasi saat dirinya menjalani isolasi di wisma atlet sampai ia menjalani nikah virtual selama karantina dan interaksi yang terjadi di dalam media sosial atau akun instagramnya, semua tidak terlepas dari kemampuan mengontrol diri seseorang, ketika merasakan bagaimana perasaan yang sangat sulit diterima, ketika terpapar covid 19 dan harus menjalani isolasi di wisma atlet.

Dari beragam temuan dan analisis yang ada, dapat ditarik kesimpulan bahwa:

1. Sebagai generasi yang telah mengenal dan menggunakan media sosial dan memiliki latar belakang reporter yang memiliki insting kuat dalam menyampaikan informasi, ia mampu memanfaatkan karakter media sosial yang cepat dan masif, serta mampu menggunakan beragam fitur yang ada di Instagram dengan baik selama menjalani karantina wisma atlet dan mengabarkan informasi pernikahan virtualnya di wisma atlet.

2. Aini ummia melalui media sosial sebagai bagian self-healing yang pada akhirnya membantu ia mengekspresikan diri melalui akun media instagramnya, dengan berbagai postingan salah satunya pernikahan

virtualnya di wisma atlet, bagaimana ia mampu mendapatkan kepuasan diri, Self- healing dapat dikatakan sukses ketika individu mampu memahami dan menerima perasaan dan pikiran yang menganggu.

3. Akun @aini ummia dapat dikatakan memiliki konsep diri positif, ini terangkai dengan salah satu pesan individu yang memiliki konsep diri positif akan merancang tujuan-tujuan yang sesuai dengan realitas, artinya Aini Ummia memiliki kesadaran penuh, penguasaan diri yang baik dan mempersiapkan kalimat dalam postingannya dengan perencanaan yang baik dan tujuan memposting adalah melindungi orang lain dan memberikan energi positif bagi para penyintas yang lain.

5.2. Saran

1. Saran Teoritis

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka penelitian ini diharapkan dapat dijadikan rekomendasi dalam memanfaatkan dan menggunakan media sosial dengan baik.

Karena fokus dalam penelitian ini adalah konsep diri bagi penyintas Covid 19 di media sosial yang sedang menjalani karantina terpusat, maka kedepan perlu dilihat dari dampak postingan yang disampaikan bagi

(20)

YAYASAN AKRAB PEKANBARU Jurnal AKRAB JUARA Volume 7 Nomor 4 Edisi November 2022 (120-142)

139 penyintas lainnya yang memiliki latar

belakang berbeda, tentang pengembangan konsep diri dalam menghadapi permasalahan psikologi maupun fisik dalam menggunakan media sosial.

2. Saran Praktis

Kedepannya juga perlu dilakukan observasi keterlibatan beberapa penyintas Covid 19 dengan latar belakang yang berbeda, untuk mengetahui detail komunikasi yang berlangsung di media sosial selama menjadi penyintas. Maka ada baiknya untuk melihat perbandingan penyintas yang memiliki latar belakang yang berbeda. Hal ini dapat menjadi rujukan kedepannya dalam konsep diri seseorang dalam menghadapi situasi yang sulit secara cepat dan tiba-tiba.

DAFTAR PUSTAKA

Agustiani, D. H. (2006). Psikologi Perkembangan, Pendekatan Ekologi Kaitannya Dengan Konsep diri dan Penyesuaian Diri Remaja. Bandung:

PT Refika Aditama.

Alex, S. (2010). Psikologi Umum. Bandung:

CV Pustaka Setia.

Amrillah, A. (2021, November 24). tedas.id.

Retrieved from tedas.id:

https://tedas.id/bisnis/umum/studi- kasus/

Atria, R. (2021, November 30).

Kumparan.com. Retrieved from kumparan.com:

https://kumparan.com/rahmah-nur- atria/self-healing-pengelolaan-emosi- gaya-genz-1wz3ifGBYzZ/full

Ayudhia, F. (2015). Instagram dan Presentasi Diri Mahasiswa. Jurnal Komunikasi Universitas Sumatera Utara.

Bintang, T. (2021, Januari 12). Tabloid Bintang.com. Retrieved from Tabloid Bintang.com:

https://www.tabloidbintang.com/extra/f eature/read/154156/cerita-pejuang- covid-19-di-rsd-wisma-atlet-nikah- virtual-hingga-hati-hancur

Bungin, B. (2007). Sosiologi Komunikasi, Teori, Paradigma, dan Diskursus Teknologi Komunikasi di masyarakat,.

Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Cangara, H. (2016). Pengantar ilmu komunikasi . Jakarta: Rajawali Pers.

Creswell, J. W. (2015). Penelitian Kualitatif &

Desain Riset : Memilih Di Antara Lima Pendekatan edisi 3. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar.

Darmawan, D. (2012). Pendidikan Teknologi Informasi dan Komunikasi. Bandung:

Remaja Rosdakarya.

Eriyanto. (2011). Analisis wacana : pengantar analisis teks media. yogyakarta: LKIS.

Fauzan, U. (2013). Analisis wacana Kritis Model Fairclough. PENDIDIK.

Feriani, H. (2019). Pengaruh Konsep Diri Tentang Pemakaian Media Sosial Dengan Perilaku Remaja di SMA Parulian. Fakultas Farmasi dan Kesehatan HelVetia.

(21)

YAYASAN AKRAB PEKANBARU Jurnal AKRAB JUARA Volume 7 Nomor 4 Edisi November 2022 (120-142)

140 Fithria. (2011). Hubungan Komunikasi

Keluarga Dengan Konsep Diri Remaja.

Idea Nursing Journal.

Fransisca Vivi Shintaviana, D. G. (2014).

Konsep Diri serta Faktor-faktor Pembentuk Konsep Diri Berdasarkan Teori Interaksi simbolik. Program Studi Ilmu Komunikasi, FISIP.

Gunawan, I. (2015). Metode Penelitian Kualitatif . Jakarta : Bumi aksara.

Hamad, I. (2007). Lebih Dekat Dengan Analisis Wacana. Mediator.

Kompas.com. (2012, April 10). kompas.com.

Retrieved from Kompas.com:

https://www.google.com/search?q=Tan ggal+9+April+2012%2C+Facebook+m engambil+alih+Instagram+dengan+har ga+mencapai+USD+1+miliar.+Pusat+p engembangan+aplikasi+Instagram+ber ada+di+San+Fransisco.+Setiap+hariny a%2C+lebih+dari+5+juta+foto+diungg ah.+Dan+total+pengg

Kompas.com. (2021, februari 23).

kompas.com. Retrieved 2021, from kompas.com:

https://tekno.kompas.com/read/2021/02 /23/16100057/jumlah-pengguna- internet-indonesia-2021-tembus-202- juta

Kriyantono, R. (2016). Teknis Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana.

Lego Karjoko, Z. N. (2019). Refleksi Paradigma Ilmu Pengetahuan Bagi Pembangunan Hukum Pengadaan Tanah. Jurnal Bestuur.

Lu yang, T. B. (2012). Pengungkapan diri di jejaring sosial online. Konferensi Internasional Ke 33, Sistem informasi.

Masitah, H. R. (2021). Pengaruh Konsep Diri, Minat dan Intelegensi Terhadap Hasil Belajar Mahasiswa Pada Mata Kuliah Metode Pengembangan Kemampuan Bahasa Anak. Dosen Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara.

Mcquail, D. (2012). Teori Komunikasi Massa edisi 6. Jakarta: Salemba Humanika.

Mulyana, D. (2010). Metode Penelitian Kualitatif : Paradigma Baru Ilmu Komunikasi dan Ilmu Sosial Lainnya.

Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Murdiana, D. S. (2020, April 21).

mugniar.com. Retrieved from mugniar.com:

https://www.mugniar.com/2020/04/pen tingnya-self-healing-bagi-orang- tua.html

Nasrullah, R. (2017). Media Sosial : Perspektif Sosial, Budaya dan Sosioteknologi.

Bandung: Simbiosa Rakatama Media.

Novianti. (2017). Konsep Diri Remaja dalam Media Sosial. Medan: Skripsi, Departemen Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sumatera Utara.

Novianti, Y. (2017). Konsep Diri Remaja Dalam Media sosial. Departemen Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu sosial dan Ilmu politik, Universitas Sumatera Utara.

Novianti, Y. (2017). Konsep Diri Remaja Dalam Media Sosial. Departemen Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.

Novianti, Y. (2017). Konsep Diri Remaja Dalam Media Sosial. Departemen Ilmu

(22)

YAYASAN AKRAB PEKANBARU Jurnal AKRAB JUARA Volume 7 Nomor 4 Edisi November 2022 (120-142)

141 Sosial dan Politik Universitas

Sumatera Utara.

Okezone. (2021, Januari 1). Sindonews.com.

Retrieved from Sindonews.com:

https://nasional.okezone.com/read/2021 /01/01/337/2337236/menikah-saat- diisolasi-nur-aini-semuanya-mendadak- banget-mohon-doanya

Prawiro, M. (2019, Februari 25).

Maxmanroe.com. Retrieved from Maxmanroe.com:

https://www.maxmanroe.com/vid/umu m/penelitian-kualitatif.html

Purnamasari, D. (2017). Konsep diri pada penari androgini. Universitas Airlangga.

Putri, F. A. (2014). Opini Siswa Terhadap Tindakan Cyberbully di Media Sosial.

Risalah.

Rahardjo, P. D. (2017). Studi Kasus Dalam Penelitian Kualitatif: Konsep dan Prosedurnya. Malang: Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.

Rakhmat, J. (2007). Psikologi Komunikasi.

Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Richard West & Lynn H, T. (2008).

Introducting Communication Theory : Analysys and Application. Jakarta:

Salemba Humanika.

Richard West, L. H. (2009). Introducing Communication Theory: Analysis and Application, 3 Ed. Penerjemah Maria Natalia Damayanti Maer. 2009.

Pengantar Teori Komunikasi Analisis dan Aplikasi Edisi 3. Jakarta: Salemba Humanika.

Risnawita, M. G. (2012). Teori-Teori Psikologi. jogjakarta: AR-Ruz Media.

Ronda, A. M. (2018). Tafsir Kontemporer Ilmu Komunikasi. Tangerang: Indigo Media.

Rusdiana, P. D. (2020). Studi Kasus : Perspektif John W Cresswel. Bandung:

A. Rusdiana Learning to Explore, Develop, and Serve.

Samoke. (2012, september 27).

samoke2012.wordpress.com. Retrieved from samoke2012.wordpress.com:

https://samoke2012.wordpress.com/201 2/09/27/jenis-jenis-penelitian-studi- kasus/

Saraswati, A. (2017). Wacana Perlawanan Persebaya 1927 terhadap PSSI:. Mozaik Humaniora.

Satgas Covid 19. (2021, juli 4). covid19.go.id.

Retrieved 2021, from covid19.go.id:

www.covid19.go.id

Silaen, R. R. (2016). Konsep Diri Mahasiswa dalam Media Sosial. Universitas Sumatera Utara.

Sindonews.com. (2021, desember 29).

Sindonews.com. Retrieved from Sindonews.com:

https://tekno.sindonews.com/read/6418 53/207/sambut-2022-instagram-fokus- kembangkan-fitur-video-dan-pesan- 1640733130

Susanto, M. M. (2020). Perubahan Dari Media Lama Ke Media Baru : Telaah Transformasi Platform Multimedia.

Jurnal Ilmu Komunikasi UNRI.

Thomas, R. H. (2012). The new Media Theory Reader. Berkshire: Open university Press.

Toker, K. V. (2015). self-disclosure on social networking sites. social behavior and personality.

(23)

YAYASAN AKRAB PEKANBARU Jurnal AKRAB JUARA Volume 7 Nomor 4 Edisi November 2022 (120-142)

142 Tony D. Susanto, P. (2020, Agustus 30).

notes.its.ac.id. Retrieved from notes.its.ac.id:

https://notes.its.ac.id/tonydwisusanto/2 020/08/30/metode-penelitian-studi- kasus-case-study/

Vera Wijayanti Sutjipto, R. D. (2020). Kadar Konsep Diri Mahasiswa dalam Berinteraksi di Media sosial. Media Komunikasi FPIPS.

Watie, D. s. (2011). Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Semarang. The Messenger.

Wiyono, A. M. (2020). Self Disclosure Melalui Media Instagram : Dakwah bi Al-nafsi melalui Keterbukaan Diri Remaja. Jurnal Ilmu Dakwah.

Yayat D, H. (2014). Kesenjangan Digital di Indonesia (studi kasus di Kabupaten Wakatobi). Jurnal Pekonmas.

Referensi

Dokumen terkait

1) Penelitian ini bersifat korelasional yang bertujuan untuk mencari atau menjelaskan hubungan dan menguji hipotesis.. 2) Penelitian ini menganalisis tindakan masyarakat

[r]

Pekerja sosial harus mengembangkan dan menjaga hubungan yang produktif antara sekolah dan wilayah kritis pekerjaan sosial serta praktek legal supaya memudahkan efektivitas

• Undang-undang Jaring Pengaman Sistem Keuangan (JPSK) sekurang-kurangnya harus bisa menjadi salah satu pedoman penanganan krisis yang terjadi di masa depan bagi bangsa kita

Pembekalan Nusantara sehat Team Based Batch XIX akan diselenggarakan pada tanggal 23 September – 04 November 2021 secara Blended Learning ( melalui e- Learning LMS BBPK Ciloto,

Berdasarkan Pedoman Pengelolaan Farmasi dan Perbekalan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI (2008), serta Standar Pelayanan Farmasi (2004), menjelaskan bahwa Perencanaan kebutuhan

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui penggunaan media Teknologi Informasi dan Komunikasi

Pengarusutamaan Gender, yang selanjutnya disebut PUG adalah strategi yang dibangun untuk mengintegrasikan gender menjadi satu dimensi internal dari perencanaan,