USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL
Katalisator dari “
Limbah Kaca
” pada Konversi “Limbah Gelas
Plastik” dengan Situs Aktif Logam
Ni berbasis Green EnergyBIDANG KEGIATAN PKM PENELITIAN
Diusulkan Oleh:
Arum Putri Prameswari (M0312013/2012)
Nanda Pratiwi (M0312048/2012)
Rahmat Jaya Eka Syahputra (M0312058/2012)
Anis Robi Astuti (M0313009/2013)
UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
v RINGKASAN
Populasi limbah gelas plastik dan kaca dari tahun ketahun semakin meningkat, namun terkendala oleh terbatasnya kemampuan recycle. Limbah gelas plastik mengandung polipropilen, yakni senyawa polimer hidrokarbon termoset. Padahal limbah ini berpotensi menjadi fuel dengan metode pirolisis. Pirolisis atau thermal
decomposition adalah metode pemanasan untuk memutus rantai polimer menjadi
rantai sederhana. Proses ini efektif pada suhu 300-500°C, namun diperlukan
katalisator untuk mengoptimalkan dekomposisi polipropilen. Katalisator memungkinkan adanya probabilitas mekanisme reaksi lain yang dapat menurunkan energi aktivasi, sehingga dalam waktu singkat yield dapat optimum. Limbah gelas kaca yang kurang diminati dapat menjadi alternatif katalis, karena terdapat sekitar 72% kandungan silika (SiO2). Silika merupakan katalis yang selektif namun kurang aktif. Montmorilonit dapat meningkatkan kinerja silika dengan mengkompositkan keduanya dalam perbandingan tertentu. Montmorilonit-SiO2 bertindak sebagai pengemban saat interaksi dengan substart dengan bantuan logam. Logam ini akan membantu memutuskan ikatan hidrogen pada rantai. Logam Ni menjadi primadona sebagai katalis ekonomis dengan work function tinggi. Logam Ni dapat memperluas sisi aktif permukaan, besar luas permukaan, maka kontak yang terjadi antara zat-zat yang bereaksi juga bertambah banyak, sehingga kecepatan reaksi juga bertambah besar pula. Katalis Ni/SiO2 -montmorilonit dapat menjadi akternatif katalis dalam proses hydrocraking polipropilen. Pengujian katalis dilakukan untuk mengetahui pengaruh katalis terhadap aktivitas katalitik proses pirolisis dengan GC, GC-MS, SAA, XRD, dan XRF. Sehingga selain meningkatkan kegunaan limbah gelas plastik dan kaca, juga dapat meningkat serta konversi polipropilen dan menanggulangi krisis bahan bakar.