• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

No. 01/08/72 Th. XIV, 01 Agustus 2011

P

ERKEMBANGAN

I

NDEKS

H

ARGA

K

ONSUMEN

/I

NFLASI

JULI

2011

INFLASI

SEBESAR

1,37

PERSEN

Perkembangan harga berbagai komoditas pada bulan Juli 2011 secara umum menunjukkan adanya kenaikan. Berdasarkan hasil pemantauan BPS pada bulan Juli 2011 terjadi inflasi sebesar 1,37 persen, dengan indeks dari 130,99 pada Juni 2011 menjadi 132,79 pada Juli 2011. Laju inflasi tahun kalender (Juli 2011) sebesar 3,18 persen, sementara laju inflasi “year on year” (Juli 2011 terhadap Juli 2010) sebesar 7,42 persen.

Inflasi terjadi karena adanya kenaikan indeks hampir pada semua kelompok pengeluaran, seperti: Kelompok Bahan Makanan sebesar 3,88 persen, Kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau sebesar 0,08 persen, Kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar sebesar 0,46 persen, Kelompok Sandang sebesar 0,28 persen, Kelompok Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga sebesar 3,31 persen, dan Kelompok Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan sebesar 0,42 persen. Sedangkan Kelompok Kesehatan tidak mengalami perubahan.

Pada bulan Juli 2011 di Kota Palu terjadi inflasi sebesar 1,37 persen, dengan indeks dari 130,99 pada Juni 2011 menjadi 132,79 pada Juli 2011. Dari 66 kota, tercatat 65 Kota mengalami inflasi dan 1 Kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Manokwari 2,56 persen dan terendah terjadi di Banjarmasin 0,03 persen. Sementara satu-satunya Kota yang mengalami deflasi adalah Ambon -1,20 persen.

Inflasi terjadi karena adanya kenaikan indeks hampir pada semua kelompok pengeluaran, seperti: Kelompok Bahan Makanan sebesar 3,88 persen, Kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau sebesar 0,08 persen, Kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar sebesar 0,46 persen, Kelompok Sandang sebesar 0,28 persen, Kelompok Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga sebesar 3,31 persen, dan Kelompok Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan sebesar 0,42 persen. Sedangkan Kelompok Kesehatan tidak mengalami perubahan.

Laju inflasi tahun kalender (Juli 2011) sebesar 3,18 persen, sementara laju inflasi “year on year” (Juli 2011 terhadap Juli 2010) sebesar 7,42 persen.

(2)

Tabel 1

Inflasi Juli 2011, Tahun Kalender 2011, dan Year on Year Juli 2011 di Kota Palu menurut Kelompok Pengeluaran (2007 = 100)

2011 *) 2011 **) ***)

[2] [3] [4] [5] [6] [7] [ 8]

U m u m 123,62 1 28,70 130,99 132,79 1,37 3,1 8 7,42

1 Bahan Makanan 145,01 1 56,68 152,17 158,08 3,88 0,8 9 9,01

2 Makanan Jadi, min uman, Rokok dan

Tem baka u 133,38 1 39,05 148,56 148,68 0,08 6,9 3 11,47

3 Peruma han, Air, Listrik, G as dan

Bahan bakar 117,78 1 23,28 127,73 128,32 0,46 4,0 9 8,95

4 Sandang 118,34 1 19,71 121,25 121,59 0,28 1,5 7 2,75

5 Kesehatan 115,39 1 16,05 117,87 117,87 0,00 1,5 7 2,15

6 Pendidikan, R ekr easi, da n Olah r aga 127,69 1 29,52 129,47 133,76 3,31 3,2 7 4,75 7 Tr anspor, Komun ikasi, d an Jasa

Keuangan 101,57 1 01,75 103,58 104,01 0,42 2,2 2 2,40

[1]

*) Persentase perubahan IHK bulan Juli 2011 terhadap IHK bulan Juni 2011 **) Persentase perubahan IHK bulan Juli 2011 terhadap IHK bulan Desember 2010 ***) Persentase perubahan IHK bulan Juli 2011 terhadap IHK bulan Juli 2010

Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga pada Kelompok Makanan selama bulan Juli 2011 antara lain: kol putih/kubis, jagung manis, daging ayam ras, bawang merah, tomat buah, ikan kembung/gembung, ikan ekor kuning, ikan teri kering, ikan tongkol, ikan teri basah, pepaya, ikan layang, daun singkong, telur ayam ras, tomat sayur, cabe merah, kacang hijau, kacang merah/joglo, ikan cakalang, gula merah, labu siam/jipang, ikan mujair, jeruk, ikan bandeng, ikan kakap merah, ikan bubara, ikan selar, cumi-cumi, beras, kacang tanah, ikan baronang, ikan katamba, kentang, nangka muda, daging ayam kampung, minuman kesegaran, gula pasir, ikan asin belah, susu bubuk, dan daging sapi. Sementara untuk Kelompok Non Makanan Biaya SLTP, biaya SLTA, biaya jaringan saluran TV, kayu lapis, angkutan udara, angkutan laut, emas perhiasan, sewa rumah, upah pembantu RT, kontrak rumah, pengharum cucian/pelembut, sabun detergen bubuk, semen, dan pembalut wanita.

Sedangkan komoditas yang mengalami penurunan harga Kelompok Makanan adalah: minyak goreng, apel, wortel, bawang goreng, ketimun, bawang putih, udang kering (ebi), kangkung, kacang panjang, cabe rawit, sawi hijau, buncis, dan bayam. Sementara untuk Kelompok Non Makanan adalah kayu balokan, air conditioner (AC), sepatu, kompor, dan flash disk.

(3)

Tabel 2

Sumbangan Kelompok Pengeluaran Terhadap Inflasi Kota Palu Juli 2011 (persen)

Gambar 1

Perkembangan IHK Kota Palu (2007 =100) Agustus 2010 - Juli 2011

Pada bulan Juli 2011 kelompok-kelompok pengeluaran memberikan andil inflasi/deflasi sebagai berikut: Kelompok Bahan Makanan 0,99 persen; Kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok Dan Tembakau sebesar 0,02 persen; Kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar 0,10 persen;

90 100 110 120 130 140 150 160 170

Agust-10 Sep-10 Okt-10 Nop-10 Des-10 Jan-11 Feb-11 Mar-11 Apr-11 Mei-11 Jun-11 Jul-11

Umum Bhn Makanan Makanan Jadi Perumahan Sandang Kesehatan Pendidikan Transpor

Andil Inflasi/Deflasi (%)

[1] [2]

U M U M 1,37

1. Bahan Makanan 0,99

2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau 0,02 3. Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar 0,10

4. Sandang 0,02

5. Kesehatan 0,00

6. Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga 0,17 7. Transpor, Komunikasi, dan Jasa Keuangan 0,07

(4)

1,37 0,99 0,02 0,10 0,02 0,00 0,17 0,07 -0,50 0,00 0,50 1,00 1,50

Umum 1. Bhn.makanan 2. Makanan jadi 3. Perumahan 4. Sandang 5. Kesehatan 6. Pendidikan 7. Transpor Gambar 2

Sumbangan Kelompok Pengeluaran Terhadap Inflasi Di Kota Palu Juli 2011

URAIAN MENURUT KELOMPOK PENGELUARAN

1. Bahan Makanan

Kelompok Bahan Makanan pada bulan Juli 2011 mengalami perubahan indeks sebesar 3,88 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 152,17 pada Juni 2011 menjadi 158,08 pada Juli 2011.

Dari 11 sub kelompok dalam Kelompok Bahan Makanan, 7 sub kelompok mengalami kenaikan indeks, 3 sub kelompok mengalami penurunan indeks, dan 1 sub kelompok tidak mengalami perubahan. Perubahan masing-masing sub kelompok adalah: Subkelompok Padi-padian, Umbi-umbian, dan Hasilnya 3,27 persen, Subkelompok Daging dan Hasil-hasilnya 6,00 persen, Subkelompok Ikan Segar 8,90 persen, Subkelompok Ikan Diawetkan 5,20 persen, Subkelompok Telur, Susu, dan Hasilnya 4,87 persen, Subkelompok Sayur-sayuran -1,68 persen, Subkelompok Kacang-kacangan 0,90 persen, Subkelompok Buah-buahan 6,81 persen, Subkelompok Bumbu-bumbuan -0,51 persen, Subkelompok Lemak dan Minyak -0,01 persen, dan Subkelompok Bahan Makanan Lainnya 0,00 persen.

Kelompok Bahan Makanan pada Juli 2011 memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,99 persen. Komoditas yang memberikan sumbangan inflasi antara lain: kol putih/kubis, jagung manis,

daging ayam ras, bawang merah, tomat buah, ikan kembung/gembung, ikan ekor kuning, ikan teri 1 2 3 4 5 6 7

(5)

kacang tanah, ikan baronang, ikan katamba, kentang, nangka muda, daging ayam kampung, ikan asin belah, susu bubuk, dan daging sapi.

Sedangkan komoditas yang memberikan sumbangan deflasi antara lain: minyak goreng, apel,

wortel, bawang goreng, ketimun, bawang putih, udang kering (ebi), kangkung, kacang panjang,

cabe rawit, sawi hijau, buncis, dan bayam. 2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau

Kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau pada Juli 2011 mengalami perubahan indeks sebesar 0,08 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 148,56 pada Juni 2011 menjadi 148,68 pada Juli 2011.

Dari 3 sub kelompok dalam kelompok ini, 1 sub kelompok mengalami kenaikan indeks dan 2 sub kelompok tidak mengalami perubahan indeks. Perubahan masing-masing sub kelompok adalah: Subkelompok Makanan Jadi 0,00 persen, Subkelompok Minuman Yang Tidak Beralkohol 0,48 persen, dan Subkelompok Tembakau Dan Minuman Beralkohol 0,00 persen.

Kelompok ini pada Juli 2011 secara keseluruhan memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,02 persen. Komoditi yang menyumbangkan inflasi adalah minuman kesegaran dan gula pasir, sementara penyumbang deflasi tidak ada.

3. Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar

Kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar pada Juli 2011 mengalami perubahan indeks sebesar 0,46 persen, atau terjadi kenaikan indeks dari 127,73 pada bulan Juni 2011 menjadi 128,32 pada Juli 2011.

Dari 4 sub kelompok dalam kelompok ini, 2 sub kelompok mengalami kenaikan indeks, 1 sub kelompok mengalami penurunan indeks, dan 1 sub kelompok tidak mengalami perubahan indeks. Perubahan masing-masing sub kelompok adalah: Subkelompok Biaya Tempat tinggal 0,68 persen, Subkelompok Bahan Bakar, Penerangan dan Air 0,00 persen, Subkelompok Perlengkapan Rumah Tangga -0,26 persen, dan Subkelompok Penyelenggaraan Rumahtangga 0,91 persen.

Pada Juli 2011 kelompok ini memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,10 persen. Komoditas yang memberikan sumbangan inflasi adalah komoditi kayu lapis, sewa rumah, upah pembantu RT, kontrak rumah, pengharum cucian/pelembut, sabun detergen bubuk, dan semen. Sementara penyumbang deflasi adalah kayu balokan, air conditioner (AC), dankompor.

(6)

4. S a n d a n g

Kelompok Sandang pada Juli 2011 mengalami perubahan indeks sebesar 0,28 persen, atau terjadi kenaikan indeks dari 121,25 pada Juni 2011 menjadi 121,59 pada Juli 2011.

Dari 4 sub kelompok dalam kelompok ini, 1 sub kelompok mengalami kenaikan indeks, 1 sub kelompok mengalami penurunan indeks, dan 2 sub kelompok tidak mengalami perubahan indeks. Perubahan masing-masing sub kelompok adalah: Subkelompok Sandang Laki-Laki 0,00 persen, Subkelompok Sandang Wanita -0,07 persen, Subkelompok Sandang Anak-Anak 0,00 persen, dan Subkelompok Barang Pribadi dan Sandang Lain 1,39 persen.

Kelompok ini pada Juli 2011 secara keseluruhan memberikan sumbangan inflasi 0,02 persen. Inflasi disumbangkan oleh komoditi emas perhiasan, dan pembalut wanita. Sementara penyumbang deflasi tas tangan wanita dan sepatu wanita.

5. K e s e h a t a n

Kelompok Kesehatan pada Juli 2011 tidak mengalami perubahan indeks. Indeks Kelompok Kesehatan pada Juli 2011 masih tetap sebesar 117,87.

6. Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga

Kelompok Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga pada Juli 2011 mengalami perubahan indeks sebesar 3,31 persen, atau terjadi kenaikan indeks dari 129,47 pada Juni 2011 menjadi 133,76 pada Juli 2011.

Dari 5 sub kelompok dalam kelompok ini, 2 sub kelompok mengalami kenaikan indeks dan 3 sub kelompok tidak mengalami perubahan indeks. Perubahan masing-masing sub kelompok adalah: Subkelompok Jasa Pendidikan 5,21 persen, Subkelompok Kursus-Kursus/Pelatihan 0,00 persen, Subkelompok Perlengkapan/Peralatan Pendidikan 0,00 persen, Subkelompok Rekreasi 0,88 persen, dan Subkelompok Olahraga 0,00 persen.

Kelompok ini pada Juli 2011 secara keseluruhan memberikan sumbangan inflasi 0,17 persen. Komoditi yang menyumbangkan inflasi adalah komoditas Biaya SLTP, biaya SLTA, dan biaya jaringan saluran TV. Sementara penyumbang deflasi flash disk.

7. Transpor, Komunikasi & Jasa Keuangan

Kelompok Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan pada Juli 2011 mengalami perubahan indeks sebesar 0,42 persen, atau terjadi kenaikan indeks dari 103,58 pada Juni 2011 menjadi 104,01 pada Juli 2011.

Dari 4 sub kelompok dalam kelompok ini, 1 sub kelompok mengalami kenaikan indeks dan 3 sub kelompok tidak mengalami perubahan indeks. Perubahan masing-masing sub kelompok adalah:

(7)

Kelompok ini pada Juli 2011 secara keseluruhan memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,07 persen yang disumbangkan oleh komoditi angkutan udara dan angkutan laut, sementara penyumbang deflasi tidak ada.

INFLASI TAHUNAN

Laju inflasi tahun kalender (Juli 2011) sebesar 3,18 persen, sementara laju inflasi “year on year” (Juli 2011 terhadap Juli 2010) sebesar 7,42 persen.

Tabel 3

Perbandingan Inflasi Bulanan, Tahun kalender, Year on Year Tahun 2009 – 2011

Inflasi 2009 2010 2011

1. Juli 0,98 1,17 1,37

2. Laju Inflasi Tahun Kalender 2,41 2,20 3,18

3. Laju Inflasi Year on Year 4,10 5,50 7,42

Gambar 3

Perbandingan Inflasi Bulanan 2009-2011

-0,50 0,50 1,50

Januari Februari Maret April Mei Juni Juli

(8)

Gambar 4

Perbandingan Laju Inflasi Kalender (Juli to Juli) 2009-2011

Gambar 5

Perbandingan Laju Inflasi Tahunan (Year On Year) 2009-2011

-1,00 0,00 1,00 2,00 3,00 4,00

Des-Jan Des-Feb Des-Mar Des-April Des-Mei Des-Juni Des-Juli

2009 2010 2011 0,00 2,00 4,00 6,00 8,00 10,00 12,00

Jan-Jan Feb-Feb Mar-Mar April-April Mei-Mei Juni-Juni Juli-Juli

(9)

PERBANDINGAN NASIONAL DAN ANTAR KOTA DI KAWASAN TIMUR

Pada bulan Juli 2011 secara nasional terjadi inflasi sebesar 0,67 persen. Laju inflasi tahun kalender (Juli 2011) sebesar 1,74 persen, sementara laju inflasi “year on year” (Juli 2011 terhadap Juli 2010) sebesar 4,61 persen. Dari 66 kota, tercatat 65 Kota mengalami inflasi dan 1 Kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Manokwari 2,56 persen dan terendah terjadi di Banjarmasin 0,03 persen. Sementara satu-satunya Kota yang mengalami deflasi adalah Ambon -1,20 persen.

Pada Kawasan Timur Indonesia, dari 14 Kota tercatat 13 Kota mengalami inflasi dan 1 Kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Manokwari 2,56 persen dan terendah terjadi di Manado 0,08 persen. Sementara satu-satunya Kota yang mengalami deflasi adalah Ambon -1,20 persen.

Tabel 4

Perbandingan Indeks dan Inflasi Juli 2011 Kota-Kota di Kawasan Timur Indonesia (2007=100)

IH K In flasi (%) Laj u In flasi ( %) Y o n Y

[2] [3] [4] [5] 1 MANO KW ARI 142,05 2,56 2,86 4,47 2 KENDAR I 134,94 1,64 5,74 6,96 3 P ALU 13 2,79 1 ,3 7 3 ,18 7,42 4 G O RO NTALO 130,05 1,26 2,31 6,91 5 MAMUJU 132,06 1,01 3,50 6,65 6 W AT AM PO NE 142,27 1,00 2,98 6,12 7 PAREPARE 129,45 0,83 1,00 4,15 8 T ERNAT E 130,22 0,81 2,71 6,35 9 MAKASSAR 128,05 0,68 2,10 5,09 1 0 PALO PO 135,43 0,59 2,46 4,52 1 1 J AYAPU RA 125,30 0,22 2,04 3,91 1 2 SO RO NG 145,37 0,17 0,44 2,29 1 3 MANAD O 125,19 0,08 -0,06 3,07 1 4 AMBO N 132,09 -1,20 3,02 7,31 NA SION AL K O T A [1] Ju li

Referensi

Dokumen terkait

Berangkat dari masalah yang ada, muncul pemikiran dan ide-ide untuk mengaplikasikan sekam padi yang dianggap sebagian besar masyarakat hanya sebagai sampah sisa untuk menjadi

Abstrak: Anemia sering ditemukan pada gagal jantung terutama pada pasien yang berusia tua, dengan jenis kelamin perempuan, menderita kelainan ginjal kronik, pengguna ACE inhibitor

Istilah management berasal dari kata “to manage” yang berarti mengatur, melaksanakan, mengelola, mengendalikan, dan memperlakukan. Namun kata manajemen sendiri

Angket dengan menggunakan skala Likert pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon peserta didik terhadap modul sains-islam pada materi gerak lurus yang

Penelitian ini merupakan upaya untuk mengetahui biografi KH. Wahid Hasyim dalam pembaharuan sistem pendidikan pesantren. Abdul Wahid Hasyim relevansi pembaharuan

Pola tanam pada wilayah cluster 1, membutuhkan dua kali persiapan lahan, persiapan lahan pertama (PL I) dimulai saat bulan September hingga bulan Oktober, masa persiapan lahan

Manfaat dibuatnya penelitian ini adalah memberikan pengetahuan tentang perbandingan kinerja program sekuensial dan program konkuren, khususnya dalam akuisisi sensor

Keputusan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Klaten Nomor 10/PP.05.3-Kpt/3310/KPU- Kab/I/2018 tentang Pembentukan dan Pengangkatan Petugas Pemutakhiran Daftar Pemilih (PPDP) se