• Tidak ada hasil yang ditemukan

RKPD Kabupaten Sintang Tahun 2013

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "RKPD Kabupaten Sintang Tahun 2013"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2011 Bab 2 - 1 BAB 2

EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN 2011 DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMBANGUNAN

A. Gambaran Umum Kondisi Daerah 1. Aspek Geografi dan Demografi

Kabupaten Sintang merupakan salah satu kabupaten bagian timur di Provinsi Kalimantan Barat yang dilalui oleh garis Khatulistiwa dengan Ibu kotanya Sintang, terletak di antara 1o05’ Lintang Utara dan 0o46’ Lintang Selatan serta 110o50’ Bujur Timur dan 113o20’ Bujur Timur. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 21.635 km². Letak geografisnya yaitu Utara: berbatasan dengan Serawak, Malaysia Timur, dan Kabupaten Kapuas Hulu, Selatan: berbatasan dengan Kalimantan Tengah dan Kabupaten Melawi, serta Kabupaten Ketapang, Timur: berbatasan dengan Kalimantan Tengah dan Kabupaten Kapuas Hulu dan Barat: berbatasan dengan Kabupaten Ketapang, Sanggau dan Sekadau.

Kabupaten Sintang merupakan kabupaten yang memiliki luas wilayah ketiga terbesar di Provinsi Kalimantan Barat setelah Kabupaten Ketapang dan Kabupaten Kapuas Hulu. Luas wilayah Kabupaten Sintang yaitu 21.635 km². Dari luas tersebut, sebagian besar merupakan wilayah perbukitan dengan luas sekitar 13.573,75 km² atau 62,74 persen.

Kabupaten Sintang dilalui oleh dua sungai besar, yaitu Sungai Kapuas dan Sungai Melawi. Selain sungai juga terdapat empat gunung yang cukup tinggi, yaitu: Gunung Batu Raya (tinggi 2.278 m) di Kecamatan Serawai, Gunung Batu Maherabut (tinggi 1.170 m), Gunung Batu Baluran (tinggi 1.556 m), dan Gunung Batu Sambung (tinggi 1.770m) di Kecamatan Ambalau. Seluruh wilayah Kabupaten Sintang terbagi menjadi 14 Kecamatan, 6 Kelurahan dan 281 Desa. Kecamatan-kecamatannya adalah: Ambalau, Binjai Hulu, Dedai, Kayan Hilir, Kayan Hulu, Kelam Permai, Ketungau Hilir, Ketungau Hulu, Ketungau Tengah, Sungai Tebelian, Sepauk, Serawai, Tempunak dan Kecamatan Sintang. Kecamatan Ketungau Hulu dan Ketungau Tengah berbatasan langsung dengan Malaysia.

Karena rentang kendali Propinsi Kalimantan Barat yang cukup luas yaitu mencakup 14 kabupaten/kota, maka Kalimantan Barat diwacanakan untuk dimekarkan menjadi 1 Propinsi Baru di wilayah Timur yaitu Propinsi Kapuas Raya. Selain itu Kabupaten Sintang juga memiliki arti yang strategis dalam pengembangan kawasan di wilayah timur Kalimantan

(2)

Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2011 Bab 2 - 2 Barat. Karena letaknya yang sangat strategis yaitu berada di tengah 5 (lima) kabupaten di wilayah timur, juga berbatasan langsung dengan negara Malaysia yaitu Malaysia Timur. Dan Kabupaten Sintang juga diwacanakan sebagai ibukota Propinsi Kapuas Raya apabila nantinya Provinsi Kalimantan Barat dimekarkan menjadi Propinsi Baru.

Selain itu itu juga karena, memiliki arti yang strategis dengan wilayah perbatasan, maka Kabupaten Sintang juga telah diwacanakan untuk dimekarkan kembali sehingga wacana persiapan Kabupaten Ketungau telah mulai dipersiapkan.

Jumlah penduduk Kabupaten Sintang hasil Sensus Penduduk 2010 sebanyak 364.759 jiwa atau rata-rata jumlah penduduk per desa/kelurahan sebanyak 1.271 jiwa dengan laju pertumbuhan penduduk sebesar 1,61% per tahun periode 2000-2010. Penduduk ini tersebar di empat belas kecamatan, namun persebarannya tidak merata. Jumlah penduduk terbanyak berada di Kecamatan Sintang (59.410 atau 15,72%), dan jumlah ini hampir lima kali lipat dari jumlah penduduk di Kecamatan Binjai Hulu (11.332 atau 3,26%). Secara keseluruhan jumlah penduduk laki-laki lebih banyak daripada perempuan (sex ratio 107) dan kondisi ini terdapat di semua kecamatan. Kabupaten Sintang dapat dikategorikan pada berpenduduk jarang karena kepadatan penduduknya baru mencapai 17 jiwa/km2. Kepadatan penduduk tertinggi terdapat di Kecamatan Sintang (214 jiwa/km2) dan terendah berada di kecamatan Ambalau (2 jiwa/km2). Berdasarkan data Lembaga PPD Kabupaten Sintang tahun 2009, penduduk yang memiliki KTP baru mencapai 78,64%. Kepemilikan akte lahir meningkat drastis dibanding tahun sebelumnya dan kini sudah mencapai 44,55%.

2. Fokus Kesejahteraan Sosial a. Pendidikan

Pembangunan sektor pendidikan di Kabupaten Sintang dapat dilihat dari beberapa indikator. Jika pada tahun 2006 angka kelulusan siswa pada semua jenjang pendidikan berada pada kisaran 80,70–98,06 maka pada tahun 2010 angka kelulusan siswa sudah di kisaran 91,89–98,92%. Angka kelulusan tertinggi pada jenjang pendidikan SD/MI (98,92%) dan terendah (90,70%) pada jenjang SMP/MTs. Terkait kelulusan tersebut, angka rata-rata lama sekolah penduduk bertambah menjadi 6,59 tahun pada tahun 2010 dari 5,5 tahun di tahun 2005. Pada periode yang sama, rata-rata nilai UAN siswa

(3)

Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2011 Bab 2 - 3 menunjukkan peningkatan, kecuali SMP/MTs mengalami sedikit penurunan. Rata-rata nilai UAN SD/MI meningkat dari 5,82 menjadi 6,00; SMP/MTs menurun dari 4,76 menjadi 4,75; SMA/MA meningkat dari 4,48 menjadi 5,55 dan SMK meningkat dari 4,92 menjadi 6,90. Pada tahun 2010, Angka Partisipasi Kasar (APK) pada semua jenjang pendidikan menunjukkan peningkatan. APK SD/MI meningkat tajam dari 109,17% (2006) menjadi 118,19% (2010). Pada periode yang sama APK SMP/MTs meningkat dari 81,22% menjadi 88,18%, APK SMA/MA dari 32,02 menjadi 29,84% dan SMK meningkat dari 4,22% menjadi 10,42%.

Gambar 2.1

Angka Partisipasi Kasar (APK) Kabupaten Sintang Tahun 2006 - 2010

Seiring dengan kenaikan APK, Angka Partisipasi Murni (APM) pada semua jenjang pendidikan juga mengalami peningkatan pada periode yang sama. APM SD/MI meningkat dari 85,35% menjadi 93,64% pada tahun 2009, APM SMP/MTs meningkat dari 48,90% menjadi 59,68 persen, APM SMA/MA bertambah dari 20,97% menjadi 23,97% dan APM SMK bertambah dari 3,29% menjadi 3,95%.

Gambar 2.2

Angka Partisipasi Murni (APM) Kabupaten Sintang Tahun 2006 - 2010 0 20 40 60 80 100 120 2006 2010 109.17 118.21 81.22 84.59 32.02 29.84 4.22 10.42 SD/MI SMP/MTs SMA/MA SMK 0 20 40 60 80 100 2006 2010 85.35 93.64 48.9 59.68 20.97 23.97 3.29 3.95 SD/MI SMP/MTs SMA/MA SMK

(4)

Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2011 Bab 2 - 4 Pada tahun 2010 untuk jenjang pendidikan SD, jumlah bangunan sekolah sebanyak 389 unit dengan jumlah guru sebanyak 3.265 orang dan rasio murid terhadap guru sebesar 18,43 artinya setiap guru melayani 18 murid. Sementara itu pada tahun yang sama jumlah SLTP sebanyak 90 unit dengan jumlah guru sebanyak 1.114 orang dan rasio murid terhadap guru sebesar 14,15 artinya setiap guru melayani 14 murid. Selanjutnya, jumlah SLTA sebanyak 39 unit dengan guru sebanyak 712 orang dan rasio murid terhadap guru sebesar 12,58 artinya setiap guru melayani 12 siswa. Perbandingan guru dan murid di Kabupaten Sintang dalam 5 tahun terakhir (2006 – 2010) dapat dilihat pada tabel berikut dibawah ini :

Tabel 2.1

Jumlah Guru dan Murid Jenjang Pendidikan Dasar Kabupaten Sintang Tahun 2006 - 2010

NO Jenjang Pendidikan 2006 2007 2008 2009 2010 1 SD/MI 1.1. Jumlah Guru 2.881 3.120 2.795 2.795 3.265 1.2. Jumlah Murid 53.762 55.639 57.266 58.829 60.172 1.3. Rasio 18,66 17,83 20,49 21,05 18,43 2 SMP/MTs 2.1. Jumlah Guru 862 938 919 919 1.114 2.2. Jumlah Murid 12.332 12.984 14.060 15.673 15.768 2.3. Rasio 14,30 13,84 15,30 17,05 14,15 3 SMA/MA 3.1. Jumlah Guru 512 462 478 478 712 3.2. Jumlah Murid 6.993 4.269 6.542 9.722 8.942 3.3. Rasio 13,66 9,24 13,68 20,34 12,56

Sumber : KDA Kabupaten Sintang, 2011

b. Kesehatan

Dalam beberapa tahun terakhir indikator kesehatan di Kabupaten Sintang mengalami peningkatan. Angka Kematian Bayi (AKB) menunjukkan penurunan dari 54 per 1000 kelahiran hidup tahun 2004 menjadi 39 per 1000 kelahiran hidup pada tahun 2010. Angka Kematian Ibu (AKI) tergolong tinggi yakni 410 per 100.000 kelahiran hidup. Angka Kematian Balita (AKABA) tahun 2010 relatif rendah 8,80 per 1000 kelahiran hidup. Seiring dengan penurunan AKB, Usia Harapan Hidup (UHH) bertambah dari 66,4 tahun pada tahun 2004 menjadi 68,32 tahun pada tahun 2010.

Sarana dan prasarana kesehatan masih terbatas kuantitas dan kualitasnya. Hingga 2010 sarana dan prasarana kesehatan yang

(5)

Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2011 Bab 2 - 5 tersedia adalah RSUD 2 unit, Puskesmas 20 buah (meliputi puskesmas non perawatan 14 buah dan perawatan 6 buah), puskesmas pembantu 85 buah, Balai Pengobatan 8 buah dan Polindes 105 buah, poskesdes 103 buah dan Pusat Pelayanan Gizi Buruk (PPGB) 1 buah.

Sementara itu tenaga kesehatan yang tersedia pada tahun 2010 masih relatif terbatas. Tenaga kesehatan yang dimiliki pemerintah Kabupaten Sintang hingga yaitu Tenaga Medis (dokter spesialis 5 orang, dokter umum 32 orang, dokter gigi 9 orang), Tenaga Kefarmasian (apoteker 10 orang, D3 Farmasi dan Ass. Apoteker 21 orang), Tenaga Keperawatan 410 orang, Tenaga Bidan 155 orang, Tenaga Gizi 23 orang, Tenaga Sanitasi 21 orang, Tenaga Kesehatan Masyarakat 24 orang dan Tenaga Teknis Medis 38 orang.

3. Kondisi Infrastruktur Dasar

Mengenai infrastruktur jalan berdasarkan jenis permukaan di Kabupaten Sintang dapat dijelaskan dalam tabel berikut ini.

Tabel 2.2

Infrastruktur Jalan di Kabupaten Sintang

Status Panjang Jalan

(Km) Rasio (%)

Jenis Permukaan

Aspal Kerikil Tanah Lainnya

Nasional 193,56 6,20 193,56 - - -

Provinsi 135,30 4,36 76,43 - 52,87 6,00

Kabupaten 1.099,34 35,20 381,20 55,10 741,51 - Desa 1.694,53 54,27 30,90 90,99 1.560,29 12,40

Jumlah 3.122,73 603,62 146,09 2.354,17 18,40

Sumber : KDA Kabupaten Sintang, 2011

Untuk kondisi jalan yang ada dalam 3 tahun teakhir, dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 2.3

Panjang Jalan Kabupaten Sintang Menurut Kondisi Jalan Tahun 2008-2010 (Kilometer)

No. Kondisi Jalan 2008 2009 2010

1 Baik 391,87 531,97 433,77

2 Sedang 774,28 745,83 773,37

3 Rusak 1.001,23 732,20 800,13

4 Rusak Berat 955,39 1.112,78 1.115,49

Jumlah 3.122,78 3.122,78 3.122,78

Sumber : KDA Kabupaten Sintang, 2011

Adapun infrastrukut pada sumber daya air, mengenai air bersih merupakan salah satu kebutuhan pokok bagi penduduk baik untuk memasak/minum maupun mencuci/mandi. Bagi daerah Kabupaten

(6)

Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2011 Bab 2 - 6 Sintang, khususnya di daerah pedalaman secara tradisional penggunaan air bersih masih bersumber dari sungai/danau dan air hujan. Akan tetapi di sebagian kecamatan air bersih dikelola sebagai komoditas industri oleh PDAM. Untuk menyediakan sarana air bersih dan sehat, Perusahaan Daerah Air Minum terus berupaya meningkatkan peranannya.

Perkembangan jumlah pelanggan air minum dari tahun 2006 hingga tahun 2010 di Kabupaten Sintang telihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 2.4

Banyaknya Pelanggan Air Minum Menurut Jenis Pelanggan Tahun 2006-2010

No. Jenis Pelanggan 2006 2007 2008 2009 2010

1 Rumah Tangga 3.219 3.017 3.206 3.053 2.513 2 Sosial 26 26 23 23 47 3 Kantor Pemerintah 46 47 49 56 83 4 Niaga Besar 165 189 198 361 240 5 Niaga Kecil 388 369 367 276 318 6 Industri - - - - 1 7 Hidran Air 11 11 11 6 - Jumlah 3.855 3.659 3.854 3.775 3.202

Sumber : KDA Kabupaten Sintang, 2011

4. Kondisi Pertanian

Potensi lahan untuk pengembangan tanaman pangan di Kabupaten Sintang cukup besar. Pada tahun 2010 produksi padi (padi sawah dan ladang) di Kabupaten Sintang sebesar 90.820 ton dengan luas panen sebesar 33.089 Ha dan rata-rata produksi sebesar 27,45 kuintal/Ha. Produksi padi terbesar yaitu padi sawah sebesar 68.918 ton dengan luas panen sebesar 20.355 Ha dan rata-rata produksi sebesar 33,86 kuintal/Ha. Sedangkan sisanya adalah padi ladang dengan produksi sebesar 21.902 ton dengan luas panen sebesar 12.734 Ha dan rata-rata produksi sebesar 17,20 kuintal/Ha. Untuk tanaman palawija produksi yang mengalami peningkatan hanya ubi jalar sebesar 10,39persen, sedangkan yang lain mengalami penurunan yaitu jagung 6,94 persen, kedelai 11,76 persen, kacang tanah 4,20 persen, kacang hijau 35,85 persen dan ubi kayu 17,55 persen

Di bidang kehutanan, Kabupaten Sintang merupakan salah satu kabupaten yang memiliki kawasan hutan yang cukup luas yaitu sekitar 21,99 persen dari luas kawasan hutan Provinsi Kalimantan Barat (9.178.760 ha).

(7)

Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2011 Bab 2 - 7 Gambar 2.3

Luas Kawasan Hutan Kabupaten Sintang

Luas kawasan hutan Kabupaten Sintang berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah pada tahun 2010 seluas 2.163.920 Ha. Pemanfaatan terbesar untuk pertanian lahan kering yaitu 8,58 persen yang lainnya sebesar 29,01 persen untuk hutan produksi terbatas sebesar 20,47 persen untuk hutan lindung, sisanya untuk hutan produksi biasa dan taman nasional.

Sedangkan di bidang perkebunan, hasil perkebunan yang diutamakan untuk menunjang keperluan industri yaitu tanaman karet dan kelapa sawit. Peningkatan produksi tanaman karet diusahakan melalui Program Pengembangan Perkebunan Rakyat. Jumlah petani karet rakyat mendominasi popluasi petani perkebunan di Kabupaten Sintang. Pada tahun 2010 jumlah petani karet sebesar 39.998 orang, petani sawit 11.288 orang, petani lada 2.862 orang, petani kelapa hibrida 1.710 orang, petani kelapa dalam 1.419 orang, petani kapuk/randu 1.336 orang dan petani kopi 1.093 orang.

Perkembangannya selama lima tahun terakhir cukup pesat, hal ini dapat dilihat dari peningkatan luas areal maupun produksinya. Luas arel perkebunan pada tahun 2010 didominasi oleh karet dan kelapa sawit. Luas tanaman Karet pada tahun 2010 adalah 81.635 Ha dan luas tanaman kelapa sawit adalah 74.673 Ha. Pada tahun 2009 produksi tanaman karet sebesar 34.600,74 ton dan pada tahun 2010 mengalami peningkatan menjadi 34.719,64 ton.

Produksi tanaman kelapa sawit pada tahun 2009 sebesar 503.355,85 ton, sedangkan pada tahun 2010 meningkat menjadi 511.189,29 ton. Selain dua komoditi utama di atas, produksi tanaman perkebunan lainnya mengalami peningkatan walaupun sumbangannya sangat kecil.

TN, 68603.0 HL, 446799.90 HPT, 623505.1 HP, 188469.25 PLK, 834808.750 HW, 1334 TN HL HPT HP PLK HW

(8)

Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2011 Bab 2 - 8 Adapun di bidang perternakan, populasi ternak dibedakan menurut jenis ternaknya yaitu ternak besar, ternak kecil dan unggas.

Populasi tenak besar maupun kecil di Kabupaten Sintang pada tahun 2010 pada umumnya mengalami kenaikan, kecuali ternak sapi dan kambing yang sedikit mengalami penurunan. Populasi ternak besar pada tahun 2010 yaitu sapi berjumlah 20.475 ekor dan kerbau berjumlah 555 ekor, sedangkan ternak kecil seperti babi berjumlah 73.710 ekor dan kambing 12.278 ekor, untuk ternak kecil seperti ayam ras berjumlah 1.091.431 ekor, ayam buras 444.435 berjumlah ekor dan itik berjumlah 22.785 ekor.

Pada tahun 2010 produksi perikanan mengalami peningkatan sebesar 1,39 persen, yaitu produksi yang berasal dari perairan umum mengalami peningkatan sebesar 1,9 persen, dan dari budidaya kolam dan keramba terjadi peningkatan yaitu sebesar 0,99 persen. Produksi ikan terbesar adalah jenis ikan gabus yang terdapat di perairan umum dengan jumlah tangkapan sebesar 141,8 ton.

Dibidang energi listrik pada tahun 2010, tenaga listrik yang dibangkitkan sebesar 72.235.131 Kwh mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2009 yang sebesar 61.540.392 Kwh atau meningkat 17,38 persen. Sampai saat ini jumlah pelanggan listrik PLN mencapai 27.860, dengan jumlah pelanggan terbesar adalah rumah tangga yaitu sebesar 83,52 persen.

5. Kondisi Pemerintahan Daerah

Sebagai sebuah Kabupaten yang relatif cukup berkembang diwilayah bagian Timur Provinsi Kalimantan Barat, permasalahan-permasalahan yang dihadapi dalam bidang pemerintahan di antaranya adalah, bagaimana meningkatkan ketersediaan sumberdaya aparatur pemerintah daerah yang berkualitas, profesional dan memiliki kompetensi yang dibutuhkan dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik. Adapun jumlah Pegawai Negeri Sipil di Kabupaten Sintang sampai dengan tahun 2010 adalah sebanyak 6.127 orang.

Dari jumlah PNS yang ada tersebut, 1,76 persennya golongan I; 29,66 persen golongan II; 43,64 persen golongan III; dan 24,94 persennya golongan IV. Jika jumlah Pegawai Negeri Sipil Daerah dirinci menurut jenis kelamin maka sebagian besar berjenis kelamin laki-laki, yaitu sebanyak

(9)

Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2011 Bab 2 - 9 61,04 persen sedangkan pegawai perempuan sebanyak 38,96 persen. Pegawai Negeri Sipil Daerah menurut jenjang pendidikan formalnya, maka yang berpendidikan SD sebanyak 97 orang, SLTP sebanyak 136 orang, SLTA sebanyak 2.230 orang, Sarjana Muda sebanyak 1.923 orang, DIV atau setara S1 sebanyak 1.557 orang, dan yang berpendidikan S2 sebanyak 185 orang. Dengan demikian, sebagian besar atau 36,4% dari jumlah keseluruha PNS di Kabupaten Sintang adalah berpendidikan SLTA dan 1,58% saja yang berpendidikan SD.

Kelembagaan pemerintahan daerah atau Susunan Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Sintang terdiri dari Sekretariat Daerah, Sekretariat DPRD, 14 Dinas, 6 Badan, Inspektorat, 3 Kantor, Satuan Polisi Pamong Praja, dan satu RSUD. Secara Administratif, Pemerintahan Kabupaten Sintang memiliki 14 Kecamatan yang terbagi menjadi 281 desa dan 6 kelurahan. Sejalan dengan tujuan dari otonomi daerah dan dibentuknya suatu daerah otonom adalah, untuk meretas rentang kendali yang begitu jauh dan meningkatkan kualitas pelayanan publik yang lebih memadai. Kondisi pelayanan umum yang bersifat mendasar di Kabupaten Sintang saat ini masih belum sepenuhnya mampu terpenuhi. Pelayanan listrik misalnya, masih menjadi persoalan yang cukup krusial hampir diseluruh daerah Kabupaten Sintang. Begitu juga halnya dengan pelayanan di bidang administrasi pemerintahan yang di dasarkan pada SPM masih belum begitu optimal. Hal tersebut terjadi dikarenakan selain belum di dukung oleh bangunan sistem managemen yang berbasis pada e-government, juga masih terbatasnya berbagai fasilitas pendukung dan belum sepenuhnya mampu di dukung oleh sumberdaya aparatur yang profesional.

B. Evaluasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan RKPD Tahun 2011 dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2015

1. Evaluasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan RKPD Tahun 2011

Secara umum pelaksanaan program dan kegiatan Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Sintang Tahun 2011 dapat terlaksana dengan baik, hal ini dapat dilihat pada realisasi anggaran belanja langsung pada setiap SKPD sampai dengan akhir Desember 2011. Realisasi belanja lansung SKPD Kabupaten Sintang Tahun 2011 dapat dilihat pada tabel berikut ini.

(10)

Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2011 Bab 2 - 10 Tabel 2.5

Realisasi Belanja Langsung pada setiap SKPD Tahun 2011

No SKPD JUMLAH Rp. REALISASI %

1 2 3 4 5

1 Dinas Pendidikan 128.451.252.960,00 73.817.453.590,00 57,47 2 Dinas Kesehatan 14.475.107.977,00 14.246.840.167,00 98,42 3 Rsud Ade M Djoen 20.822.999.195,00 20.625.776.143,00 99,05 4 Dinas Pekerjaan Umum 100.083.290.994,00 93.754.485.488,00 93,68 5 Badan Perencanaan

Pembangunan Daerah 7.383.844.680,00 7.323.193.388,00 99,18 6 Dinas Perhubungan 2.199.635.000,00 2.138.266.772,00 97,21 7 Badan Lingkungan Hidup 3.237.730.680,00 3.199.214.936,00 98,81 8 Dinas Kebersihan, Pertamanan

Dan Pemadam Kebakaran 14.253.339.585,00 14.045.595.815,00 98,54 9 Dinas Kependudukan Dan

Catatan Sipil 2.130.222.216,00 2.062.248.965,00 96,81 10 Badan Keluarga Berencana Dan

Pemberdayaan Perempuan 2.792.439.900,00 2.704.031.365,00 96,83 11 Dinas Sosial, Tenaga Kerja Dan

Transmigrasi 1.689.677.650,00 1.624.565.100,00 96,15 12 Badan Penanggulangan

Bencana Daerah 1.715.684.690,00 1.697.452.100,00 98,94 13 Dinas Kebudayaan Dan

Pariwisata 1.606.301.204,00 1.581.560.013,00 98,46 14 Bakesbanglinmas 1.360.171.560,00 1.326.995.496,00 97,56 15 Satuan Polisi Pamong Praja 1.045.200.500,00 1.040.722.060,00 99,57 16 Sekretariat Daerah 35.047.953.592,00 31.514.062.499,00 89,92 17 Sekretariat DPRD 11.337.853.373,00 10.635.725.598,00 93,81 18 Dinas Pendapatan, Pengelolaan

Keuangan Dan Aset 12.246.223.230,00 9.084.666.872,00 74,18 19 Inspektorat Kabupaten 4.407.655.635,11 4.332.093.000,00 98,29 20 Badan Kepegawaian Daerah 6.763.752.500,00 6.276.157.312,00 92,79 21 Kantor Camat Sungai Tebelian 431.505.140,00 414.953.710,00 96,16 22 Kantor Camat Kelam Permai 920.365.150,00 888.893.015,00 96,58 23 Kantor Camat Binjai Hulu 386.670.000,00 383.679.000,00 99,23 24 Kantor Camat Tempunak 370.802.940,00 337.085.250,00 90,91 25 Kantor Camat Dedai 761.791.758,00 731.693.030,00 96,05 26 Kantor Camat Sepauk 488.389.100,00 430.395.885,00 88,13 27 Kantor Camat Ketungau Hilir 386.831.000,00 354.703.600,00 91,69 28 Kantor Camat Ketungau Tengah 417.841.000,00 404.771.020,00 96,87 29 Kantor Camat Ketungau Hulu 754.802.900,00 743.981.215,00 98,57 30 Kantor Camat Kayan Hilir 385.071.000,00 344.728.125,00 89,52 31 Kantor Camat Kayan Hulu 418.143.000,00 391.712.170,00 93,68 32 Kantor Camat Serawai 365.519.000,00 357.401.230,00 97,78 33 Kantor Camat Ambalau 419.176.000,00 413.485.250,00 98,64 34 Kantor Camat Sintang 715.894.400,00 686.215.092,00 95,85 35 Kantor Pelayanan Terpadu Satu

Pintu 1.176.450.000,00 1.174.520.740,00 99,84

36 Kelurahan Tanjung Puri 126.300.000,00 123.554.067,00 97,83 37 Kelurahan Kapuas Kiri Hulu 209.725.250,00 201.243.425,00 95,96 38 Kelurahan Kapuas Kiri Hilir 99.260.000,00 97.013.150,00 97,74 39 Kelurahan Kapuas Kanan Hilir 107.809.000,00 105.918.420,00 98,25 40 Kelurahan Ladang 104.956.350,00 91.369.580,00 87,05 41 Kelurahan Kapuas Kanan Hulu 380.966.172,06 374.743.015,00 98,37 42 Kantor Pemberdayaan

Masyarakat Dan Desa 2.626.690.350,00 2.539.269.945,00 96,67 43 Kantor Arsip Dan Perpustakaan

Daerah 1.006.616.000,00 994.063.180,00 98,75

44 Dinas Pertanian, Peternakan

Dan Perikanan 17.618.629.668,00 17.060.951.693,00 96,83 45 BP4KP 3.349.752.300,00 3.155.091.728,00 94,19 46 Dinas Kehutanan Dan

(11)

Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2011 Bab 2 - 11 2. Realisasi RPJMD Tahun 2011-2015

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Sintang Tahun 2011 – 2015 mengalami penyesuaian penyusunan berdasarkan amanat Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010.

Capaian realisasi belum dapat diperhitungkan karena masih diperlukan penyempurnan dari rencana yang telah ditentukan. Perubahan ini disebabkan karena pada saat penyusunan RPJMD dilakukan pada tahun 2010 sedangkan penyesuaian dilakukan pada awal tahun 2012. Adapun target capaian RPJMD Kabupaten Sintang Tahun 2011 – 2015 adalah sebagai berikut :

Tabel 2.6

Capaian Kinerja RPJMD Kabupaten Sintang Tahun 2011-2015

NO. INDIKATOR KINERJA

CAPAIAN KINERJA Hasil 2010 Target 2012 Target 2013 1. Pertumbuhan Ekonomi 5,21 % 5,67 % 5,21 % 2. PDRB Per Kapita Rp. 10.734.891 Rp. 11.671.036 Rp. 12.118.605 3. Inflasi 6,85 % 7,47 % 6,14 % 4. Tingkat Kemiskinan 10,90 % 10,07 % 8,62 % 5. IPM 68,31 68,80 69,40

C. Permasalahan Pembangunan Daerah

Dalam upaya mempertajam identifikasi isu strategis pembangunan daerah, akan dipaparkan isu tersebut hingga tahun 2013 yang dipilah berdasarkan agenda pembangunan Kabupaten Sintang berikut ini :

a. Masih terdapat kemiskinan yang disebabkan terbatasnya akses terhadap kegiatan ekonomi;

b. Rendahnya produktifitas pertanian dan perkebunan rakyat ;

c. Rendahnya kualitas infrastruktur dasar khususnya jalan, yang dapat menghambat pengembangan usaha, pelayanan publik dan investasi; d. Sulitnya membuka akses daerah terpencil yang mendukung

pengembangan pemukiman sekaligus mengurangi ketimpangan pembangunan;

1 2 3 4 5

47 Dinas Pertambangan Dan Energi 1.100.586.960,00 1.071.764.040,00 97,38 48 Dinas Perindustrian,

Perdagangan, Koperasi Dan

UKM 7.950.644.390,00 7.760.934.682,00 97,61

(12)

Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2011 Bab 2 - 12 e. Tidak seimbangnya antara pertumbuhan angkatan kerja dengan pertumbuhan kesempatan kerja sehingga menyebabkan munculnya pengangguran.

f. Kurangnya kesadaran pemangku kepentingan terhadap kelestarian lingkungan telah menyebabkan timbulnya konflik pemanfaatan lahan dan menimbulkan kecenderungan penurunan daya dukung lingkungan

g. Tinggingya frekuensi tindak kriminal yang merupakan ancaman serius terhadap keamanan dan ketertiban masyarakat

h. Rendahnya akses dan kualitas pendidikan dan kesehatan akibat terbatasnya fasilitas dan belum meratanya persebaran tenaga pendidikan dan kesehatan

i. Belum optimalnya kinerja aparat birokrasi dalam memberikan pelayanan publik yang ramah investasi

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji aktivitas guru dan siswa dalam pembelajaran tematik dengan menggunakan media papan balik (Flipchart) Mengkaji

Penelitian ini merupakan penelitian pendahuluan yang dilakukan untuk mempelajari dimensi e-service quality yang sesuai dalam mengukur persepsi konsumen muda di kota Bandung

the seeds of entrepreneurship. Small industries have a system that is relatively simple,uncomplicated, and easlly digested by the student. Students can study a

Mereka diberi tayangan dan bahan bacaan (melalui Whattsapp group, Zoom, Google Classroom, Telegram atau media daring lainnya) terkait materi Semangat Para Pendiri Negara dalam

Pelayanan Publik Melalui Electronic Government: Upaya Meminimalisir Praktek Maladministrasi Dalam Meningkatan Public Service. The Role of Business Process Redesign in

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengoordinasian, dan pengendalian Prakerin di SMK N 2 Yogyakarta. Penelitian

Noor Shodiq Ask, dan Afifudin (2018) Kemampuan Laba dan Arus Kas Dalam Memprediksi Laba dan Arus Kas Masa Mendatang pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa gender tidak memoderasi pengaruh pendapatan terhadap pengelolaan keuangan pribadi Antara laki – laki dan perempuan tidak