• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sri Hardaningsih Balai Penelitian Tanaman Kacang-kacangan dan Umbi-umbian. P.O. Box 66 Malang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Sri Hardaningsih Balai Penelitian Tanaman Kacang-kacangan dan Umbi-umbian. P.O. Box 66 Malang"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

22

PENYAKIT KACANG-KACANGAN PADA LAHAN KERING MASAM DI PROPINSI LAMPUNG

Sri Hardaningsih

Balai Penelitian Tanaman Kacang-kacangan dan Umbi-umbian. P.O. Box 66 Malang

ABSTRAK

Pada beberapa tahun terakhir usaha peningkatan produksi kedelai dan kacang-kacangan lain dengan perluasan areal lahan masam di Propinsi Lampung telah dilakukan. Penyakit tanaman merupakan salah satu kendala untuk me-ningkatkan produksi tanaman pangan di Indonesia. Informasi rinci mengenai jenis penyakit kedelai dan kacang-kacangan lain sangat dibutuhkan karena merupakan langkah pertama dalam menentukan strategi pengendalian penyakit. Dengan diketahuinya informasi mengenai jenis, intensitas, dan penyebaran penyakit maka dapat disusun komponen teknologi pengendaliannya. Berdasarkan survey di Propinsi Lampung menunjukkan bahwa penyakit yang dominan pada kedelai adalah pustul bakteri (Xanthomonas axonopodis), target spot (Corynespora cassiicola), karat yang disebabkan oleh jamur Phakopsora pachyrhizi, antraknose (Colletotrichum dematium var truncatum); sedangkan

bercak daun yang disebabkan jamur Cercospora spp. merupakan penyakit yang dominan.pada kacang tanah, kacang

hijau, kacang panjang, kacang tunggak dan buncis

Kata Kunci : Penyakit kacang-kacangan, lahan kering masam

ABSTRACT

Extensification at dry acid soil in Lampung to increase production of soybean and other legumes was done in recent years. Disease is one of the limiting factor of food crops production in Indonesia. In the early step to determine management disease strategy a detail information of the causal diseases is needed. Information causal diseases of soybean, an alternative host, and spreading mechanism of the diseases, the epidemy could be understood and anticipated, thus finally management method could be determined. Based on the survey observation in Lampung province the dominant diseases of soybean are rust (Phakopsora pachyrhizi ), bacterial pustule (Xanthomonas axonopodis), anthracnose (Colletotrichum dematium var truncatum). Cercospora spp. are the causal agent of leaf spot, the dominant diseases on groundnut, mungbean, yard-long bean, cowpea, and bean.

Keyword : Legumes desease, dry acid soil

PENDAHULUAN

Penyakit tanaman merupakan salah satu kendala dalam meningkatkan produksi tanaman kedelai di Indonesia. Produktivitas kedelai pada tahun 2003 tercatat hanya 1,275 ton/ha dan diramalkan pada tahun 2004 meningkat menjadi 1,283 ton/ha. Peningkatan jumlah penduduk menyebabkan konsumsi kedelai meningkat, sehingga untuk memenuhi kebutuhan tersebut salah satu upaya yang diperlukan adalah perluasan areal tanaman. Pada beberapa tahun terakhir telah dilakukan pengembangan kedelai di lahan masam Propinsi Lampung..

Lampung memiliki enam Kabupaten yaitu Lampung Selatan, Lampung Tengah, Lampung Barat, Lampung Utara, Tanggamus, dan Tulang Bawang dengan luas lahan untuk pertanian basah (padi sawah) 537.783 ha dan lahan kering 639.518 ha (Sudaryanto dkk., 2002).

Budidaya kedelai dan kacang-kacangan lain yang makin intensif menyebabkan semakin tersebar dan meluasnya ke daerah-daerah yang semula belum pernah terjamah penyakit. Hal itu disebabkan kemungkinan tersebarnya beberapa penyakit tertentu melalui inang alternatifnya yaitu tanaman kacang-kacangan lain yang termasuk dalam pola tanamnya. Atas dasar pemikiran tersebut di atas maka diperlukan informasi mengenai jenis

▸ Baca selengkapnya: teknik pengolahan bahan pangan serealia, kacang-kacangan dan umbi-umbian adalah sebagai berikut…

(2)

penyakit kedelai dan kacang-kacangan lain dan pengumpulan jamur antagonis melalui suatu survey di Propinsi Lampung.

BAHAN DAN METODA

Survey dilaksanakan di Propinsi Lampung (Lampung Selatan, Lampung Tengah, dan Lampung Utara) pada tanggal 9 – 10 Juni 2005. Survey meliputi 20 lokasi di Kabupaten Lampung Selatan, Lampung Tengah, dan Lampung Utara, Survey dilakukan di lokasi petani pada tanaman kedelai dan kacang-kacangan lain : kacang tanah, kacang hijau, kacang panjang, kacang tunggak, dan buncis. Pengamatan jenis penyakit, penyebab, dan intensitasnya dilakukan secara visual. Penyakit-penyakit yang menyerang daun diamati berdasarkan persentase daun terserang (ringan =1-20%, sedang = 21-50%, dan berat = lebih 50%), sedangkan penyakit layu diamati berdasarkan persentase tanaman terserang (jumlah tanaman terserang/jumlah tanaman total x 100%). Penyakit yang belum diketahui penyebabnya diambil contoh bagian tanaman terserang kemudian dilakukan identifikasi berdasarkan kunci determinasi pada beberapa pustaka (Barnet dan Hunter, 1974 von Arx 1981; Sinclair dan Backman (1989); Semangun, 1991; Hartman, dkk, 1999), di laboratorium Mikologi Balitkabi Malang.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pengamatan jenis penyakit kedelai dilakukan pada setiap pertanaman kedelai dan kacang-kacangan lain : kacang tanah, kacang hijau, kacang panjang, kacang tunggak, dan buncis pada 20 lokasi di Lampung (Tabel 1). Dari komposisi jumlah lokasi pengamatan di Lampung, tanaman kedelai hanya ditemukan di dua lokasi dibanding lokasi pengamatan kacang panjang sembilan lokasi. Hal ini disebabkan tanaman kacang panjang pada umumnya ditanam di pekarangan rumah penduduk, sedangkan kedelai ditanam di sawah..

Tabel 1. Jumlah lokasi pengamatan penyakit kedelai dan kacang-kacangan lain. Propinsi Lampung, 9 – 10 Juni 2005.

No. Jenis tanaman Propinsi

1 2 3 4 5 6 Kedelai Kacang Tanah Kacang Hijau Kacang Panjang Kacang Tunggak Buncis 2 5 2 9 1 1 Jumlah lokasi 20

Penyakit yang dominan pada tanaman kedelai adalah pustul bakteri (X. axonopodis , target spot Corynespora cassiicola dan karat, P. pachyrhizi, dengan intensitas serangan berkisar antara 20 – 40% (Tabel 2).

Tabel 2. Jenis penyakit, penyebab dan intensitas serangan pada tanaman kedelai Lampung , 9 – 10 Juni 2005.

No. Jenis penyakit Penyebab Intensitas serangan (%)

1 2 3 4 5 6 Karat Pustul Antraknose Hawar batang Target spot Penyakit mosaik Phakopsora pachyrhizi Xanthomonas axonopodis Colletotrichum dematium var

truncatum Sclerotium rolfsii Corynespora cassiicola Virus mosaik Kurang dari 20% Lebih dari 40% Kurang dari 5% Lebih dari 40% Lebih dari 10% Jumlah lokasi 20

(3)

24

Tabel 3. Penyakit/jamur antagonis yang ditemukan waktu survey di Lampung., 9 – 10 Juni 2005

No. Kabupaten Kecamatan Desa Jenis Penyakit Penyebab Penyakit

1 Lamp Teng Gunung Sugih Gunung Sugih Karat jagung Puccinia sorghi/ps

2 Lamp Teng Gunung Sugih Manggungan Bd uk C. henningsii/ch

3 Lamp Teng Gunung Sugih Manggungan Bd uk,bd jg Ch,H. turcicum/Ht

4 Lamp Teng TerbanggiBesar Terbanggi Bd, layu uk Ch, S. rolfsii/Sr

5 Lamp Teng Wates Wates Labu sehat -

6 Lamp Teng Wates Wates Bsk daun gulma,

bd jg

Sr, Ht

7 Lamp Sel Tegineneng Kota Agung Bd,krt kp/ bd kh C. canescens/Cc,

Uromyces/U, Cc

8 Lamp Sel Sumberejo Kemiling Bd, krt kt/bd kp C.personatum/Cp,

P.arachidis/Pa,Cc

9 Lamp Sel GedongTataan Sumbersari Bd krt kt,/bd uj Cp, Pa, C. viscosae/Cv

10 Lamp Sel GedongTataan Sukaraja Uj sehat -

11 Lamp Teng Kalirejo Kaliwungu Bsk leher akar,

bsk daun kt

A.niger/An, Sr

12 Lamp Teng Kalirejo Sridadi Bd,krt ktg Cc, U

13 Tl Bawang TulangBawang PulungKencana Bd,krt,bsk d kt Cp,Pa,R.solani/Rs

14 Tl Bawang Tumijajar Margomulyo Bd kh, bd,et kp Cc, U, E.polygoni/Ep

15 Lamp Teng Bandaragung Bandaragung Bd.et kp Cc, Ep

16 Lamp Teng Terbanggi Besar Jukumjaya Tgspot,krt,pstl kd C.cassiicola/Ccas, P.

Pachyrhizi/Pp, X. axonopodis/Xa

17 Lamp Teng Seputih Mataram Utamajaya Bd,et kp Cc, Ep

18 Lamp Teng Seputihbanyak Sidobinangun Bsk leher akar kt A.niger/An

19 Lamp Teng SeputihRaman RamaNirwana Bd ktg Cc

20 Lamp Teng Punggur Sidomulyo Kd sehat -

Keterangan :

Bd = bercak daun; Bsk = busuk; krt = karat; tgspot = target spot; et = embun tepung; pstl = pustul; kd = kedelai; kt = kacang tanah; Kh = kacang hijau; kp = kacang panjang; ktg = kacang tunggak; T = Trichoderma; G = Gliocladium; A = Aspergillus

Penyakit pustul bakteri lebih banyak terdapat di Lampung dibanding penyakit karat, sebaliknya di pulau Jawa lebih banyak penyakit karat. Hal ini diduga karena iklim mikro yang panas dan lembab di Lampung mengakibatkan bakteri lebih berkembang dibanding jamur karat kedelai yang lebih kondusif pada kondisi lembab

dan tidak terlalu panas di pulau Jawa. Menurut Sinclair dalam Hartman dkk. (1999), bakteri penyebab pustul dapat

bertahan pada tanaman Phaseolus lunatus, P. vulgaris, dan gulma Dolichos biflorus dan bahkan strain tertentu mampu menyerang kacang tunggak.

Penyakit lain yang sering ditemukan pada kedelai adalah target spot (C. cassiicola) yang menyerang akar, batang, daun, polong dan biji kedelai. dengan intensitas serangan lebih 40% ditemukan di desa Jukum Jaya, Lampung (Lampiran 1). Target spot merupakan penyakit baru pada kedelai di Indonesia (Sri Hardaningsih dan van Braver, 1988). C. cassiicola menyerang seluruh bagian tanaman : akar, batang, daun,.polong, dan biji. Selain itu patogen mempunyai banyak tanaman inang selain kedelai di antaranya tanaman penutup tanah, gulma, sayur-sayuran, buah-buahan, kapas, kacang-kacangan, umbi-umbian, wijen dan tanaman perkebunan terutama karet sehingga mudah tertular dari tanaman satu ke tanaman lain (Sinclair dalam Hartman, dkk, 1999).

Penyakit yang dominan pada kacang-kacangan lain adalah bercak daun yang disebabkan oleh beberapa jamur dari genera Cercospora (Tabel 4).

(4)

Tabel 4. Jenis tanaman, jenis penyakit, jenis penyebab dan intensitas serangan pada tanaman kedelai Lampung , 9 – 10 Juni 2005.

No. Jenis tanaman Jensi penyakit Penyebab Intensitas (%)

1 2 3 4 5 6 Kacang Tanah Kacang Hijau Kacang Panjang Kacang Tunggak Buncis Bercak daun Karat Bercak daun Bercak daun Bercak daun Bercak daun C. personatum P. arachidis C. canescens C. canescens C. canescens Phaeocercospora sp. Lebih 40% Lebih 40% Kurang 10% Kurang 25% Kurang 5% Kurang 10% Jumlah lokasi 20

Intensitas penyakit umumnya rendah, penyakit tular tanah hanya 1 – 5 tanaman per petak dan kurang dari 10% untuk patogen yang menyerang daun. Intensitas penyakit tertinggi (lebih 40% hanya dijumpai pada penyakit pustul bakteri pada tanaman kedelai, bercak daun dan karat pada kacang tanah serta bercak daun pada kacang panjang dengan intensitas serangan kurang dari 25%.

Secara umum dapat dilaporkan bahwa penyakit yang dijumpai di setiap komoditi adalah sebagai berikut; Kedelai : karat (Phakopsora pachyrhizi ), pustul bakteri (Xanthomonas axonopodis), target spot (Corynespora cassiicola), dan virus mosaik. Kacang tanah : bercak daun Cercosporidium personatum, karat (Puccinia arachidis), layu Sclerotium rolfsii dan Aspergillus niger. Kacang hijau : bercak daun Cercospora canescens. Kacang panjang: beberapa bercak daun Cercospora spp. dan Alternaria sp. Kacang tunggak : bercak daun Cercospora sp. dan layu S. rolfsii. Buncis : bercak daun menyudut Phaeocercospora sp..

Dari semua patogen yang ditemukan pada kacang-kacangan lain X. axonopodis, C. cassiicola dan S. rolfsii yang dapat menjadi sumber penular pada tanaman kedelai.

KESIMPULAN

Dari hasil pengamatan survey penyakit kedelai dan kacang-kacangan lain di Lampung dapat disimpulkan bahwa :

1. Penyakit pada tanaman kedelai adalah karat yang disebabkan oleh jamur Phakopsora pachyrhizi, pustul

bakteri (Xanthomonas axonopodis), antraknose (Colletotrichum dematium var truncatum), hawar batang

(Sclerotium rolfsii), dan target spot (Corynespora cassiicola).

2. Penyakit pada kacang-kacangan lain adalah bercak daun pada kacang tanah, kacang panjang, kacang tunggak,

dan kacang hijau yang disebabkan oleh beberapa spesies dari genera Cercospora, penyakit karat dan layu S. rolfsii pada kacang tanah dan kacang tunggak.

3. Intensitas penyakit kedelai sedang sampai tinggi, 25 – lebih 40% pada karat, pustul bakteri dan target spot,

sedangkan intensitas penyakit tular tanah umumnya rendah, kurang dari 5%.

4. Bakteri X. axonopodis, jamur C. cassiicola, dan S. rolfsii menjadi peluang tertularnya penyakit pustul bakteri, target spot dan hawar batang pada tanaman kedelai.

DAFTAR PUSTAKA

Barnet, H.L. dan B.B. Hunter, 1974. Illustrated Genera of Imperfect Fungi. Third Ed. Burgess Publishing Company Minnesota. 241 p. Departemen Pertanian. 2004. Statistik Pertanian (Agricultural Statistics) 2004. Diterbikan oleh Pusat Data dan Informasi Pertanian Departemen Pertanian. Hal 59.

Hartman, G.L., J.B. Sinclair, and J.C. Rupe.1999. Compendium of Soybean Diseases. Fourth Ed.. The APS Press. The American Phytopathological Society. 100.p.

(5)

26

Sri Hardaningsih dan A.C. van Braver. 1988. Target Spot, a new fungal disease of soybean in Indonesia. Symposium on Crop Pathogens and Nematodes. BIOTROP Special Publication No. 34. Published by SEAMEO-BIOTROP, Bogor. 1988: p. 223-225.

Sudaryanto, .B., G. Purwanto, D. Suherlan, Yusmeinardi, dan Nasrul. Balai 2002. Zonasi Agroekologi Propinsi Lampung. Pengkajian Teknologi Pertanian Lampung 2002. 29 hal.

Gambar

Tabel 3. Penyakit/jamur antagonis yang ditemukan waktu survey di  Lampung., 9 – 10 Juni 2005
Tabel 4.  Jenis tanaman, jenis penyakit, jenis penyebab dan intensitas serangan pada tanaman kedelai  Lampung , 9 –  10 Juni 2005

Referensi

Dokumen terkait

Pada setiap siklus jumlah total yang diperoleh oleh kelompok pembudidaya udang vannamei dari ukuran 40-60/kg pada keseluruhan tambak adalah sebagai berikut: pada saat

PEKERJAAN : PENGADAAN KONSTRUKSI BANGUNAN AULA DAN ASRAMA DIKLAT RSUD TUGUREJO LOKASI : JL.TUGUREJO SEMARANG.. SUMBER DANA

Abstrak: Kajian ini bertujuan untuk mengenalpasti kategori-kategori masalah yang dihadapi oleh para pelajar Tahun Satu Fakulti Pendidikan, Universiti Teknologi

Kategori masalah mengikut status mendapati responden yang telah berkahwin dan responden yang masih bujang menghadapi masalah yang sama iaitu masalah pelajaran dan kerjaya masa

Setiap proses kegiatan yang mengacu pada teroptimalnya kemampuan anak tentunya tidak terlepas dari berbagai faktor-faktor pendukung maupun penghambat. Adapun faktor pendukung

Penularan penyakit campak akan dipermudah dengan kondisi lingkungan yang kurang baik yang dapat dilihat dari kepadatan hunian rumah Ada hubungan kepadatan hunian dengan kejadian

In the interview, the questions and answers are given verbally (Nasution, 2004: 113). In this study the writer interviews the English teacher and all of the students of the fifth

Hal ini berarti hubungan pengetahuan keuangan dan sikap keuangan berpengaruh positif signifikan terhadap keputusan investasi dan setelah memasukkan variabel kontrol