• Tidak ada hasil yang ditemukan

KONTRIBUSI MOTIF BERPRESTASI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 2 TASIKMALAYA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KONTRIBUSI MOTIF BERPRESTASI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 2 TASIKMALAYA."

Copied!
43
0
0

Teks penuh

(1)

KONTRIBUSI MOTIF BERPRESTASI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI TEKNIK GAMBAR BANGUNAN

SMK NEGERI 2 TASIKMALAYA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan

Oleh:

MULYANINGSIH 0905720

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL

FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

Hak Cipta

Kontribusi Motif Berprestasi

Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas

XI Teknik Gambar Bangunan SMK

Negeri 2 Tasikmalaya

Oleh Mulyaningsih

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan

© Mulyaningsih 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Juli 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

LEMBAR PENGESAHAN

SKRIPSI

KONTRIBUSI MOTIF BERPRESTASI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI TEKNIK GAMBAR BANGUNAN

SMK NEGERI 2 TASIKMALAYA

Mulyaningsih NIM : 0905720

Disetujui dan disahkan : Dosen Pembimbing I,

Dr. Sudjani, M.Pd. NIP. 19630628 198803 1 002

Dosen Pembimbing II,

Drs. Nandan Supriatna, M.Pd. NIP. 19601224 199101 1 001

Mengetahui: Ketua Jurusan Pendidikan Teknik Sipil,

(4)

ABSTRAK

“Kontribusi Motif Berprestasi terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas XI Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 2 Tasikmalaya”

Mulyaningsih (0905720)

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya perbedaan motif berprestasi pada setiap siswa. Motif berprestasi perlu dimiliki siswa sebagai dorongan/kekuatan dari dalam diri siswa untuk mencapai tujuan yaitu mencapai prestasi yang tertinggi. Penelitian ini dilakukan untuk 1) Memperoleh gambaran umum tentang motif berprestasi siswa, 2) Memperoleh gambaran umum tentang hasil belajar siswa, dan 3) Mengetahui besarnya kontribusi motif berprestasi terhadap hasil belajar siswa kelas XI Kompetensi Keahlian Teknik Gambar Bangunan di SMK Negeri 2 Tasikmalaya. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah asosiatif kuantitatif. Instrumen penelitian menggunakan teknik pengumpulan data angket dan dokumentasi. Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas XI Kompetensi Keahlian Teknik Gambar Bangunan. Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah sebanyak 81 siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gambaran umum motif berprestasi berada pada kategori Cukup Tinggi. Gambaran umum hasil belajar siswa berada pada kategori Cukup Tinggi. Kontribusi yang terjadi dari motif berprestasi terhadap hasil belajar siswa adalah positif dan signifikan. Besarnya kontribusi motif berprestasi terhadap hasil belajar siswa termasuk pada kategori Sangat Rendah. Rekomendasi diberikan kepada 1) Siswa, agar membentuk perasaan positif untuk dapat berprestasi dan membuat rencana kegiatan yang sesuai dengan tujuannya, 2) Guru, untuk menjadikan hasil penelitian sebagai masukan dalam melaksanakan strategi pembelajaran yang dapat membuat suasana kelas menjadi lebih menarik, 3) Peneliti lain, untuk mencari faktor-faktor selain motif berprestasi yang juga memberikan kontribusi terhadap hasil belajar siswa.

(5)

ABSTRACT

“Achievement Motive Contribution to Student Learning Outcomes Grade XI Competence Skill Building Graphics SMK Negeri 2 Tasikmalaya”

Mulyaningsih (0905720)

This research stimulated by the difference of achievement motive in every student. Achievement motives need to be owned by students as an encouragement/force from inside the students to achieve the goal of achieving the highest performance. The research was conducted for 1) Getting a general overview about the achievement motive of students, 2) Getting a general overview about the student learning outcomes, and 3) Knowing the magnitude of the achievement motive contribution to student learning outcomes grade XI Competence building graphics Skills at SMK Negeri 2 Tasikmalaya. The research methods used in this research is quantitative associative. Research instrument using the technique of collecting data using questionnaires and documentation. The research was conducted on the students of Class XI Competence Skill building graphics. Samples used in this research is around 81 students. The results showed that a general overview about the achievement motive of students is at a High Enough category. A general overview about the student learning outcomes is at a High Enough category. The contributions come from achievement motive to student learning outcomes are positive and significant. The achievement motive contribution to the students learning outcomes included in category very low. Recommendations given to 1) students, to form a positive feeling to be excellent and made plans activities according to purpose, 2) teacher, to make the results of research as an input in execute the strategy of learning which made the atmosphere class to be more interesting, 3) other researchers, to looks for other factors besides achievement motive which also has contributed to student learning outcomes.

(6)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR GAMBAR ... vii

DAFTAR LAMPIRAN ... viii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah ... 3

C. Tujuan Penelitian ... 4

D. Manfaat Penelitian ... 5

E. Sistematika Penulisan ... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 7

A. Tinjauan Belajar ... 7

1. Pengertian dan Prinsip-prinsip Belajar ... 7

2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar ... 9

3. Pembelajaran ... 12

B. Tinjauan Motif Berprestasi ... 15

1. Pengertian Motif Berprestasi ... 15

2. Jenis-jenis Motif ... 17

3. Fungsi Motif ... 19

4. Pertentangan antara Motif-motif ... 20

5. Upaya Menimbulkan Motif Berprestasi ... 21

6. Indikator Motif Berprestasi ... 22

C. Tinjauan Hasil Belajar Siswa ... 23

1. Hasil Belajar ... 23

2. Faktor – faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar ... 24

3. Tujuan dan Hasil Belajar ... 26

D. Penelitian yang Relevan ... 28

E. Kontribusi Motif Berprestasi terhadap Hasil Belajar Siswa ... 29

F. Kerangka Pemikiran ... 29

G. Hipotesis ... 31

BAB III METODE PENELITIAN ... 32

A. Lokasi dan Subjek Populasi Penelitian... 32

1. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 32

2. Subjek Populasi/ Sampel Penelitian ... 32

(7)

C. Metode Penelitian ... 36

D. Definisi Operasional ... 37

E. Instrumen Penelitian ... 37

F. Proses Pengembangan Instrumen Penelitian ... 42

1. Uji Validitas Angket ... 42

2. Uji Reliabilitas Angket ... 43

G. Teknik Pengumpulan Data ... 45

1. Teknik Pengumpulan Data ... 45

2. Sumber Data ... 47

H. Teknik Analisis Data ... 47

1. Mengubah Data Mentah Menjadi Skor Standar T ... 48

2. Uji Normalitas ... 48

3. Uji Kecenderungan ... 51

4. Pengujian Hipotesis ... 51

a. Analisis Korelasi ... 51

b. Uji Hipotesis ... 52

c. Uji Koefisien Determinasi ... 53

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 54

A. Hasil Penelitian ... 54

1. Gambaran Umum Variabel X (Motif Berprestasi) ... 54

2. Gambaran Umum Variabel Y (Hasil Belajar Siswa) ... 57

3. Hasil Uji Hipotesis ... 59

B. Pembahasan ... 61

1. Motif Berprestasi ... 61

2. Hasil Belajar ... 64

3. Kontribusi Motif Berprestasi terhadap Hasil Belajar Siswa ... 65

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ... 67

A. Kesimpulan ... 67

B. Rekomendasi ... 67

DAFTAR PUSTAKA ... 69

(8)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar ... 27

Tabel 3.1 Populasi Penelitian ... 34

Tabel 3.2 Jumlah Sampel ... 33

Tabel 3.3 Alternatif Jawaban Angket... 38

Tabel 3.4 Kisi-kisi Instrumen Penelitian ... 40

Tabel 3.5 Format Data Hasil Penyebaran Angket ... 47

Tabel 3.6 Kriteria Kecenderungan ... 51

Tabel 3.7 Kriteria Koefisien Korelasi ... 52

Tabel 4.1 Gambaran Umum Per Aspek Motif Berprestasi ... 54

Tabel 4.2 Uji Kecenderungan Motif Berprestasi ... 56

Tabel 4.3 Hasil Belajar Siswa ... 57

Tabel 4.4 Uji Kecenderungan Hasil Belajar Siswa ... 58

(9)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Komponen Proses Pembelajaran ... 13

Gambar 2.2 Dinamika Proses Perilaku ... 16

Gambar 2.3 Medan Hidup menurut Kurt Lewin ... 17

Gambar 2.4 Kerangka Pemikiran ... 30

Gambar 3.1 Hubungan Variabel Bebas dan Terikat ... 34

Gambar 3.2 Paradigma Penelitian ... 35

Gambar 4.1 Grafik Presentase Gambaran Umum Variabel X (Motif Berprestasi) per Aspek ... 55

Gambar 4.2 Diagram Presentase Gambaran Umum Variabel X (Motif Berprestasi) ... 56

Gambar 4.3 Grafik Presentase Variabel Y (Hasil Belajar Siswa) ... 58

(10)

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1 1.1 Silabus 1.2 Soal UAS

1.3 Daftar Nama Siswa LAMPIRAN 2

2.1 Kisi-Kisi Instrumen Uji Coba Penelitian 2.2 Instrumen Uji Coba Penelitian

2.3 Uji Validitas Instrumen Uji Coba Penelitian 2.4 Uji Reliabilitas Instrumen Uji Coba Penelitian 2.5 Kisi-Kisi Instrumen Penelitian

2.6 Instrumen Penelitian LAMPIRAN 3

3.1 Data Hasil Penyebaran Instrumen Penelitian 3.2 Daftar Nilai Siswa

3.3 Perhitungan Z skor dan T skor 3.4 Uji Normalitas Variabel X 3.5 Uji Normalitas Variabel Y 3.6 Deskripsi Variabel X 3.7 Deskripsi Variabel Y

3.8 Uji Kecenderungan Variabel X 3.9 Uji Kecenderungan Variabel Y 3.10 Analisis Korelasi dan Uji Hipotesis LAMPIRAN 4

4.1 Tabel Nilai Distribusi t 4.2 Tabel Nilai Chi Kuadrat χ2

4.3 Tabel Nilai Luas di Bawah Lengkung Kurva Normal dari 0 - Z LAMPIRAN 5

Surat Penunjukan Dosen Pembimbing Lembar Bimbingan Skripsi

(11)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Belajar merupakan proses perubahan tingkah laku yang terjadi pada setiap orang dan berlangsung seumur hidup. Salah satu upaya untuk membuat siswa melakukan kegiatan belajar adalah adanya proses pembelajaran. Proses pembelajaran yang tepat tidak dilakukan tanpa suatu tujuan yang jelas. Seluruh proses pembelajaran harus mengacu pada Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan yaitu:

Proses pembelajaran pada setiap satuan pendidikan supaya diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.

Dalam suatu kegiatan pembelajaran, disebutkan pula prinsip-prinsip belajar yang dijadikan dasar dan acuan dalam kegiatan pembelajaran. Salah satu prinsip belajar tersebut adalah perhatian dan motivasi belajar peserta didik. Motivasi belajar sendiri merupakan penjelmaan dari suatu motif yang telah menjadi aktif. Sedangkan motif merupakan daya penggerak dari dalam diri seseorang (intern) untuk melakukan sesuatu demi mencapai tujuan. Tujuan tersebut salah satunya dapat berupa prestasi.

(12)

2

matang dalam upayanya mencapai keberhasilan atau menghindari kemungkinan terjadinya kegagalan. Selain itu, siswa dengan motif berprestasi yang tinggi akan berupaya mengatasi hambatan-hambatan yang muncul manakala siswa tersebut sedang berusaha mencapai tujuan.

Selanjutnya bagi siswa yang memiliki motif berprestasi kepuasan akan timbul bukan karena adanya penghargaan dari luar tetapi karena siswa tersebut dapat mencapai tujuan sesuai dengan keinginannya. Kondisi tersebut akan berbeda dengan siswa yang tidak mempunyai motif berprestasi. Meskipun telah dipaksakan untuk belajar, siswa yang tidak memiliki motif yang kuat untuk berprestasi tidak akan belajar dengan arti yang sesungguhnya. Dengan demikian, kuat lemahnya daya penggerak seorang siswa untuk berprestasi ditentukan oleh kuat lemahnya motif yang dimiliki oleh siswa tersebut.

Hasil belajar merupakan perubahan perilaku siswa selama mengikuti proses pembelajaran. Hasil belajar seringkali digunakan untuk mengetahui sejauh mana peserta didik menguasai bahan/materi pelajaran yang sudah diajarkan. Perubahan tersebut diupayakan untuk dapat mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan sebelumnya. Hasil belajar dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor intern dan faktor ekstern. Faktor intern tersebut salah satunya adalah motif. Hasil belajar didapat dari evaluasi yang dilakukan oleh guru. Hasil belajar tersebut kemudian dinyatakan dengan Grade (berupa huruf ,angka) atau skor hasil belajar. Hasil belajar sendiri dapat diukur dengan melakukan tes pada peserta didik untuk dapat mengetahui sejauh mana kemampuan peserta didik. Tes hasil belajar tersebut harus diukur sesuai dengan tujuan instruksional yang tercantum dalam kurikulum yang berlaku di sekolah. Hal ini disebabkan karena ada interaksi yang tidak dapat dipisahkan antara tujuan pembelajaran dan hasil belajar sebagai komponen proses pembelajaran.

(13)

3

kompetensi ini, didalamnya terdapat kompetensi-kompetensi dasar yang harus dicapai siswa di kelas. Tercapainya kompetensi-kompetensi dasar tersebut, dapat dilihat dari tercapai atau tidaknya indikator-indikator yang ada dalam setiap kompetensi dasar.

Motif berprestasi yang kuat dapat mendorong siswa untuk berprestasi, maka motif berprestasi perlu dimiliki oleh siswa sebagai daya penggerak dari dalam diri siswa (intern) untuk berprestasi. Namun demikian, kenyataan yang terjadi di lapangan menunjukan bahwa tidak semua siswa memiliki motif berprestasi yang tinggi. Hal ini ditandai dengan masih terdapat siswa yang terlambat dalam mengumpulkan tugas, khususnya tugas gambar. Hal tersebut kemudian akan berdampak pada hasil belajar siswa yang kemudian dinyatakan dalam bentuk nilai. Berdasarkan hasil perolehan nilai terlihat bahwa masih terdapat siswa yang belum mendapat nilai yang optimal. Hal ini mungkin saja disebabkan oleh perbedaan motif berprestasi yang dimiliki oleh setiap siswa tersebut.

Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan diatas, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul Kontribusi Motif Berprestasi terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas XI Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri

2 Tasikmalaya .

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah 1. Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah diperlukan agar penelitian yang akan dilakukan menjadi jelas dan terarah. Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka permasalahan dalam penelitian ini dapat diidentifikasikan sebagai berikut:

a. Media pembelajaran yang kurang bervariasi

b. Ketersediaan fasilitas menggambar kurang memadai

c. Metode pembelajaran yang kurang sesuai bagi kondisi sebagian siswa d. Lingkungan belajar yang kurang kondusif

(14)

4

Pembatasan masalah kemudian diperlukan oleh peneliti agar masalah yang diteliti tidak terlalu luas ruang lingkupnya. Berdasarkan hal tersebut, maka penelitian ini dibatasi pada motif berprestasi karena masih terdapat siswa yang terlambat mengumpulkan tugas, khususnya tugas gambar.

2. Perumusan Masalah

Agar dapat memperjelas permasalahan yang akan diteliti, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Bagaimanakah gambaran umum tentang motif berprestasi siswa kelas XI Kompetensi Keahlian Teknik Gambar Bangunan di SMK Negeri 2 Tasikmalaya?

b. Bagaimanakah gambaran umum tentang hasil belajar siswa kelas XI Kompetensi Keahlian Teknik Gambar Bangunan di SMK Negeri 2 Tasikmalaya?

c. Seberapa besar kontribusi motif berprestasi terhadap hasil belajar siswa kelas XI Kompetensi Keahlian Teknik Gambar Bangunan di SMK Negeri 2 Tasikmalaya?

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah yang ada, maka tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah :

1. Memperoleh gambaran umum tentang motif berprestasi siswa kelas XI Kompetensi Keahlian Teknik Gambar Bangunan di SMK Negeri 2 Tasikmalaya

2. Memperoleh gambaran umum tentang hasil belajar siswa kelas XI Kompetensi Keahlian Teknik Gambar Bangunan di SMK Negeri 2 Tasikmalaya

(15)

5

D. Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan yang akan dicapai, maka penelitian ini diharapkan memiliki manfaat sebagai berikut :

1. Bagi SMK Negeri 2 Tasikmalaya

Sebagai bahan masukan bagi pihak sekolah untuk mengetahui motif berprestasi pada setiap siswa.

2. Bagi guru

Sebagai bahan pertimbangan bagi guru untuk melakukan upaya peningkatan hasil belajar, dengan melakukan strategi pembelajaran yang dapat meningkatkan motif berprestasi siswa.

3. Bagi siswa

Memberikan masukan mengenai pentingnya meningkatkan motif berprestasi di dalam diri siswa sebagai upaya dalam meningkatkan hasil belajar siswa.

4. Bagi penulis

Memperluas wawasan dan ilmu pengetahuan penulis dalam bidang pendidikan, khusunya tentang kontribusi motif berprestasi terhadap hasil belajar siswa

5. Bagi masyarakat umum

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan referensi dan pedoman untuk kegiatan penelitian berikutnya pada waktu yang akan datang.

E. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

Bab I Pendahuluan membahas tentang latar belakang masalah, identifikasi dan perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.

(16)

6

belajar siswa, penelitian yang relevan, kerangka pemikiran, dan hipotesis penelitian.

Bab III Metode Penelitian membahas tentang lokasi dan subjek populasi penelitian, desain penelitian, metode penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, proses pengembangan instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data.

Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan membahas tentang hasil penelitian dan pembahasan hasil penelitian

(17)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Subjek Populasi Penelitian 1. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 2 kota Tasikmalaya yang berlokasi di jalan Noenoeng Tisnasaputra Kahuripan Kec. Tawang, Kota Tasikmalaya. Waktu penelitian sendiri dilaksanakan pada tanggal 18 Juni – 20 Juni 2013.

2. Subjek Populasi/ Sampel Penelitian a. Populasi

Populasi merupakan objek penelitian yang menjadi sumber data penelitian. Riduwan (2012:54) mengemukakan bahwa “Populasi merupakan objek atau subjek yang berada pada suatu wilayah dan memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan dengan masalah penelitian”.

Pada penelitian ini yang menjadi populasi adalah siswa SMK Negeri 2 Tasikmalaya Kompetensi Keahlian Teknik Gambar Bangunan kelas XI GB1, XI GB2, dan XI GB3 tahun ajaran 2012/2013. Rincian jumlah populasi dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel 3.1 di bawah ini:

Tabel 3.1. Populasi Penelitian Kelas Populasi (orang)

XI GB 1 29 siswa

XI GB 2 27 siswa

XI GB 3 25 siswa

JUMLAH 81 siswa

(18)

33

b. Sampel

Riduwan (2012:65) mengemukakan bahwa “Sampel adalah bagian dari populasi yang mempunyai ciri-ciri atau keadaan tertentu yang akan diteliti”. Pendapat yang juga hampir sama dikemukakan oleh Sugiyono (2012:81) yang mengatakan bahwa “Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Jumlah sampel pada penelitian ini diambil dari seluruh jumlah populasi karena jumlah populasi yang tidak terlalu banyak. Seperti yang dikemukakan oleh Arikunto (2006 : 134) bahwa “Sekedar ancer-ancer maka apabila subyeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua.”

Mengacu pada pendapat di atas maka sampel yang diambil untuk penelitian ini berjumlah 81 siswa. Sampel uji coba sebesar 20 siswa dan sampel penelitian sebesar 61 siswa. Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik penarikan sampel non probability sampling. Non probability

sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel (Sugiyono, 2012:218). Jenis non probability sampling yang diambil adalah sampling jenuh, yaitu teknik pengambilan sampel apabila semua populasi digunakan sebagai sampel dan dikenal juga dengan istilah sensus (Riduwan, 2012:64).

Jumlah sampel untuk penelitian ini dapat dilihat pada tabel 3.2 di bawah ini :

Tabel 3.2. Jumlah Sampel

Kelas Jumlah Sampel

XI GB 1 29 siswa

XI GB 2 27 siswa

XI GB 3 25 siswa

JUMLAH 81 siswa

(19)

34

B. Desain Penelitian

Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2012:38). Arikunto (2006:91) mengatakan bahwa “Variabel adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian.”

Sugiyono (2012:39) membagi variabel penelitian menjadi dua, yaitu: a. Variabel independen atau variabel bebas (X)

Variabel bebas adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat)

b. Variabel dependen atau variabel terikat (Y)

Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat karena adanya variabel bebas.

Variabel independen atau variabel bebas (X) dalam penelitian ini yaitu motif berprestasi, sedangkan yang menjadi variabel dependen atau variabel terikat (Y) dalam penelitian ini yaitu hasil belajar siswa. Hubungan antar kedua variabel tersebut dapat dilihat pada gambar 3.1 di bawah ini :

Gambar 3.1

Hubungan Variabel Bebas dan Terikat

Selanjutnya dalam penelitian kuantitatif terdapat hubungan sebab akibat yang dapat dilihat dari hubungan antar variabel. Pola hubungan antar variabel tersebut kemudian akan diteliti melalui paradigma penelitian. Sugiyono (2012:42) mengemukakan bahwa:

“Paradigma penelitian diartikan sebagai pola pikir yang menunjukan hubungan antara variabel yang akan diteliti yang sekaligus mencerminkan jenis dan jumlah rumusan masalah yang perlu dijawab melalui penelitian, teori yang digunakan untuk merumuskan hipotesis,

Variabel bebas (X) : (Motif Berprestasi)

(20)

35

jenis dan jumlah hipotesis, dan teknik analisis statistik yang akan digunakan.”

Berdasarkan pengertian tersebut di atas, paradigma merupakan pola pikir mengenai objek dari suatu penelitian. Paradigma menunjukan hubungan antar variabel dalam suatu penelitian. Pada penelitian ini, peneliti membuat pola pikir sebagai paradigma penelitian melalui skema yang ditunjukan pada gambar 3.2 di bawah ini:

Aspek yang diungkap :

1. Kebutuhan akan

dan nilai UAS pada

Standar

Kompetensi

Menggambar

Konstruksi Atap

Hasil Penelitian & Pembahasan

(21)

36

C. Metode Penelitian

Sebelum melakukan penelitian, maka diperlukan adanya suatu metode penelitian yang disesuaikan dengan penelitian yang akan dilakukan. “Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu” (Sugiyono, 2012:2). Pada penelitian ini, jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian asosiatif kuantitatif. Pendekatan kuantitatif menggunakan analisis data hasil penelitian secara kuantitatif/statistik untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan sebelumnya. Hal tersebut sesuai dengan apa yang dikemukakan oleh Sugiyono (2012:9) yang mengatakan bahwa:

“Metode Penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivism, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/ statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan”

Filsafat positivisme memandang realitas realitas/ gejala/ fenomena itu dapat diklasifikasikan, relatif, tetap, konkrit, teramati, terukur, dan hubungan gejala bersifat sebab akibat. Penelitian kuantitatif umumnya prosesnya bersifat deduktif dimana untuk menjawab rumusan masalah digunakan konsep atau teori sehingga dapat dirumuskan hipotesis (Sugiyono, 2012:9). Sama halnya dengan Masyhuri dan M. Zainuddin (2008:13) yang mengatakan bahwa “Pendekatan penelitian kuantitatif adalah penelitian yang identik dengan pendekatan deduktif, yaitu berangkat dari persoalan umum (teori) ke hal khusus sehingga penelitian ini harus ada landasan teorinya”.

(22)

37

D. Definisi Operasional

1. Variabel X (Motif Berprestasi)

Motif berprestasi sebagai variabel X dalam penelitian ini adalah dorongan/kekuatan yang berada dari dalam diri siswa untuk mencapai tujuan yaitu memiliki prestasi yang tertinggi dalam belajar. Indikator yang di gunakan untuk mengukur motif berprestasi adalah sebagai berikut :

a. Kebutuhan akan prestasi b. Keinginan untuk berprestasi c. Antisipasi

d. Hambatan e. Bantuan

f. Suasana perasaan.

2. Variabel Y (Hasil Belajar Siswa)

Hasil belajar sebagai output dari kegiatan belajar yang dimiliki siswa dan menggambarkan proses perubahan perilaku yang terjadi pada siswa selama mengikuti proses pembelajaran. Hasil belajar kemudian dinyatakan dalam bentuk nilai berupa angka. Hasil belajar yang digunakan pada penelitian ini adalah gabungan dari nilai tugas gambar dan nilai UAS siswa kelas XI pada Standar Kompetensi Menggambar Konstruksi Atap semester genap tahun ajaran 2012/2013. Bobot nilai tugas gambar tersebut sebesar 70% dan nilai UAS sebesar 30%.

E. Instrumen Penelitian

(23)

38

Bentuk instrumen pada penelitian ini berupa checklist karena pada penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data berupa angket (kuisioner). Instrumen penelitian digunakan untuk mengukur nilai variabel yang diteliti. Pengukuran nilai variabel tersebut menggunakan skala pengukuran. “Skala pengukuran merupakan kesepakatan yang digunakan sebagai acuan untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat ukur, sehingga alat ukur tersebut bila digunakan dalam pengukuran akan menghasilkan data kuantitatif” (Sugiyono,2012:92).

Pada penelitian ini, peneliti mengukur variabel yang diinginkan dengan menggunakan skala pengukuran sikap dengan jenis skala yaitu Rating Scale. Jawaban setiap item instrumen mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif dengan memberikan skor dalam setiap alternatif jawaban yang diberikan kepada responden. Bentuk dari instrumen penelitian ini adalah bentuk

checklist. Setiap pertanyaan dalam angket penelitian ini mempunyai lima

alternatif jawaban yang dapat dilihat pada tabel 3.3 di bawah ini : Tabel 3.3 Alternatif Jawaban Angket

PERNYATAAN

Kemudian pada saat menyusun instrumen, peneliti membuat terlebih dahulu kisi-kisi instrumen agar mempermudah penyusunannya. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Sugiyono (2012:103) bahwa “Untuk memudahkan penyusunan instrumen maka perlu digunakan matrik pengembangan instrumen atau kisi-kisi instrumen”.

Arikunto (2006:162) menjelaskan bahwa:

(24)

39

Kisi-kisi penyusunan instrumen menunjukan kaitan antara variabel yang diteliti dengan sumber data dari mana data akan diambil, metode yang digunakan dan instrumen yang disusun.”

(25)

40

Tabel 3.4 Kisi-kisi Instrumen Penelitian

Konsep Variabel Aspek yang di

ukur Indikator

1) Memiliki keinginan untuk menyelesaikan tugas dengan baik 2) Memiliki keinginan untuk mendapat

nilai yang baik

1) Memiliki ketekunan dalam belajar 2) Memiliki usaha yang keras dalam

belajar

1) Memiliki rencana kegiatan dalam upaya mencapai keberhasilan 2) Memiliki rencana kegiatan dalam

upaya menghindari suatu kegagalan

1) Memiliki kemampuan untuk menghadapi hambatan dari dalam diri

2) Memiliki kemampuan untuk menghadapi hambatan dari luar

1) Memiliki keinginan belajar lebih aktif berkat dorongan dari keluarga 2) Memiliki semangat belajar yang

(26)

41

6. Suasana

Perasaan

1) Memiliki perasaan yang senang saat mengikuti proses kegiatan belajar mengajar

2) Memiliki perasaan yang senang terhadap tugas yang diberikan guru 3) Memiliki perasaan yang senang saat

melakukan kegiatan belajar di rumah

(27)

42

F. Proses Pengembangan Instrumen Penelitian

Pada suatu penelitian, instrumen penelitian haruslah valid dan reliabel. Hal ini bertujuan agar hasil penelitian yang dihasilkan juga bersifat valid dan reliabel. “Hasil penelitian valid apabila terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada obyek yang diteliti. Selanjutnya hasil penelitian reliabel apabila terjadi kesamaan data dalam waktu yang berbeda” (Sugiyono, 2012:121).

1. Uji Validitas Angket

Pengujian validitas dilakukan sebagai alat ukur terhadap tingkat kevalidan suatu instrumen penelitian. Pengujian validitas dilakukan untuk mengetahui tingkat kevalidan butir-butir soal yang akan diberikan pada responden sebagai suatu instrumen penelitian. Gronlund (Sukardi, 2010:30) mengemukakan bahwa “Valid dapat diartikan sebagai ketepatan interpretasi yang dihasilkan dari skor tes atau instrumen”. Instrumen penelitian yang valid menandakan bahwa instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur.

Uji validitas dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut: a. Menghitung korelasi setiap butir dengan rumus Pearson Product Moment.

 

 

ΣY = Jumlah skor total item dari keseluruhan responden n = Jumlah responden

Kriteria penafsiran rhitung adalah sebagai berikut: 0,80 rhitung 1,00 = Validitas sangat tinggi 0,60 rhitung 0,799 = Validitas tinggi

(28)

43

0,20 rhitung 0,399 = Validitas rendah

0,00 rhitung 0,199 = Validitas sangat rendah (tidak valid)

b. Menghitung harga thitung

2

r = Koefisien korelasi hasil r yang telah dihitung n = Jumlah responden

Pengujian validitas dilakukan dengan menganalisis setiap butir soal kemudian hasil perhitungan dikonsultasikan dengan table harga product moment pada taraf dengan tingkat kepercayaan 95%. Hasil thitung kemudian dikonsultasikan dengan harga ttabel pada taraf signifikansi = 0,05. Hal ini berarti peluang membuat kesalahan sebesar 5% akan terbukti apabila thitung > ttabel dengan tingkat kepercayaan 95%. Kriteria pengujian validitas adalah jika thitung > ttabel serta derajat kebebasannya (dk) = n-2, maka butir soal tersebut dinyatakan valid.

Pengujian validitas kemudian dilakukan dari hasil penyebaran instrumen uji coba penelitian. Pada penelitian ini, terdapat 45 item pertanyaan yang diberikan melalui angket kepada sampel uji coba sebanyak 20 responden. Berdasarkan hasil pengujian validitas instrumen uji coba, diperoleh 8 item pertanyaan yang tidak valid yaitu item soal nomor : 1, 4, 5, 11, 12, 18, 29 dan 33. Item soal yang tidak valid kemudian dihilangkan/dibuang, karena tidak ada indikator yang tidak terwakili. Hasil uji coba validitas angket secara keseluruhan dapat dilihat pada lampiran 2.3.

1. Uji Reliabilitas Angket

(29)

44

memberikan hasil yang konstan dalam waktu yang berbeda. Dengan demikian, reliabilitas dapat diartikan sebagai konsistensi atau keajegan. Uji reliabilitas dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Menghitung Varians Skor tiap item dengan rumus:

N

b. Menjumlahkan Varians semua item dengan rumus:

n

c. Menghitung Varians total dengan rumus:

(30)

45

Kriteria pengujian reliabilitas adalah butir soal dinyatakan reliebel apabila rhitung > rtabel dengan tingkat kepercayaan 95%. Hal ini berarti peluang membuat kesalahan sebesar 5% dengan derajat kebebasannya (dk) = n-1.

Kriteria rxy sebagai koefisien korelasi butir adalah sebagai berikut: rII < 0,199 = Reliabilitas sangat rendah

0,20 – 0,399 = Reliabilitas rendah 0,40 – 0,599 = Reliabilitas sedang 0,60 – 0,799 = Reliabilitas tinggi

0,8 – 1,00 = Reliabilitas sangat tinggi

Perhitungan uji reliabilitas dilakukan berdasarkan item yang valid yaitu sebanyak 37 item pertanyaan. Hasil uji reliabilitas menunjukan bahwa instrumen penelitian dinyatakan reliabel dengan rhitung = 0,969 > rtabel = 0,456 dengan derajat kebebasannya (dk) = n-1. Kemudian dari hasil perhitungan uji reliabilitas tersebut, maka tingkat reliabilitas pada instrumen penelitian termasuk dalam kriteria sangat tinggi, yaitu berada pada indeks 0,8 – 1,00. Hasil uji coba reliabilitas secara keseluruhan dapat dilihat pada lampiran 2.4

G. Teknik Pengumpulan Data 1. Teknik Pengumpulan Data

(31)

46

menyatakan bahwa “Data adalah hasil pencatatan peneliti, baik yang berupa fakta ataupun angka”.

Kemudian teknik pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh data-data yang diperlukan dalam penelitian. Pada penelitian ini digunakan teknik pengumpulan data melalui angket (kuisioner) dan dokumentasi.

a. Angket

Dalam suatu penelitian dilakukan pengumpulan data yang dapat dilakukan dengan berbagai sumber dan berbagai teknik pengumpulan data. Angket merupakan teknik pengumpulan data yang berupa pertanyaan yang diberikan pada responden. Riduwan (2012 : 71) mengemukakan bahwa “Angket adalah daftar pertanyaan yang diberikan kepada orang lain yang bersedia memberikan respon (responden) sesuai dengan permintaan pengguna”. Pada penelitian ini angket diberikan untuk mengetahui motif berprestasi siswa. Angket yang diberikan berupa pertanyaan yang mengacu pada indikator motif berprestasi dari teori Mc Clelland.

Bentuk angket yang digunakan pada penelitian ini adalah pertanyaan tertutup karena peneliti menghendaki jawaban yang singkat dan telah tersedia dalam bentuk pilihan. Sebagaimana dikemukakan oleh Sugiyono (2012:143) bahwa “Pertanyaan tertutup adalah pertanyaan yang mengharapkan jawaban singkat atau mengharapkan responden untuk memilih salah satu alternatif jawaban dari setiap pertanyaan yang telah tersedia”.

b. Dokumentasi

(32)

47

2. Sumber data

Arikunto (2006:129) mengemukakan bahwa :

“Sumber data adalah subjek darimana data dapat diperoleh. Apabila peneliti menggunakan kuesioner atau wawancara dalam pengumpulan datanya, maka sumber data disebut responden, yaitu orang yang merespon atau menjawab pertayaan-petanyaan peneliti, baik pertanyaan tertulis maupun lisan.”

Pada penelitian ini sumber data untuk variabel X diperoleh dari siswa kelas XI Kompetensi Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 2 Tasikmalaya. Sedangkan sumber data untuk variabel Y diperoleh dari guru pada Standar Kompetensi Menggambar Konstruksi Atap.

H. Teknik Analisis Data

“Dalam penelitian kuantitatif, teknik analisis data yang digunakan sudah jelas yaitu untuk menjawab rumusan masalah atau menguji hipotesis yang telah dirumuskan” (Sugiyono, 2012:243). Dengan demikian, teknik analisis data yang digunakan untuk dapat menjawab rumusan dan tujuan penelitian. Teknik analisis data pada penelitian ini dilakukan dengan melakukan rekapitulasi data hasil penelitian melalui tabulasi data terlebih dahulu. Tabulasi data dapat dilihat pada format tabel 3.5 di bawah ini:

Tabel 3.5. Format Data Hasil Penyebaran Angket

No. Nama Nomor Item Total

Skor 1 2 3 4 5 6 7 Dst

1 2 ... dst

Resp. 1 Resp. 1

... dst

(33)

48

1. Mengubah Data Mentah Menjadi Skor Standar T

Penjabaran skor T di gunakan apabila antara data dari variabel X dan data dari variabel Y memiliki nilai mean dan SD (simpangan baku) yang berbeda. Penjabaran hasil data (skor) ke dalam nilai skor T digunakan untuk menyamakan kedudukan antara hasil skor data pada variabel X dengan hasil skor data variabel Y. Langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut:

a. Mengolah skor mentah menjadi skor standar Z

Purwanto (2012:103) mengemukakan bahwa “Skor Z adalah skor yang penjabarannya didasarkan atas unit deviasi standar dari mean”. Dalam hal ini mean pada skor Z adalah nol. Penjabaran skor Z dilakukan untuk mengetahui kedudukan skor seseorang dibandingkan skor rata-rata kelompoknya. Hal ini dikarenakan bahwa skor mentah saja belum dapat memberikan tafsiran yang tepat. Rumus yang digunakan adalah :

Keterangan : Z = Z skor

M = Skor ata-rata seluruh responden SD = Standar Deviasi

(Purwanto, 2012:104) b. Mengolah skor mentah menjadi skor standar T

Skor T adalah angka skala yang menggunakan dasar mean = 50 dan jarak setiap Standar Deviasi = 10. T tersebut dari 20 s.d 80 tanpa bilangan minus. Rumus yang digunakan adalah :

Skor T = 10 Z + 50

2. Uji Normalitas

(34)

49

untuk data yang terdistribusi tidak normal. Perhitungan uji normalitas dilakukan dengan menggunakan distribusi Chi-kuadrat.

Langkah-langkah uji normalitas adalah sebagai berikut: a. Mencari skor terbesar dan terkecil

b. Menentukan nilai rentang (R) R= skor terbesar - skor terkecil c. Menentukan banyaknya kelas (BK)

(Rumus Sturgess)

n= banyaknya item

d. Menentukan panjang kelas interval (i)

(Riduwan, 2012:121) e. Membuat tabel distribusi frekuensi

f. Menghitung rata-rata skor (Mean)

̅

g. Mencari simpangan baku (standar deviasi)

h. Membuat daftar distribusi frekuensi yang diharapkan dengan cara :

1) Menentukan batas kelas (K), yaitu angka skor kiri kelas interval pertama dikurangi 0,5 dan kemudian angka skor-skor kanan kelas interval ditambah 0,5.

2) Menghitung nilai baku (Z) skor untuk batas kelas interval dengan rumus:

̅

3) Mencari luas 0-Z dari tabel kurva normal dari 0-Z dengan menggunakan angka-angka untuk batas kelas.

(35)

50

yang berbeda pada baris paling tengah ditambahkan dengan angka pada baris berikutnya.

5) Menentukan frekuensi yang diharapkan (fe) dengan cara mengalikan luas tiap interval dengan jumlah responden (n).

i. Mencari Chi-Kuadrat hitung (

j. Membandingkan hitung dengan tabel

k. Dengan membandingkan hitung dengan tabel untuk α = 0,05 dan derajat

kebebasan (dk) = k-1 dengan kriteria pengujian sebagai berikut: Jika hitung > tabel , artinya distribusi data tidak normal

Jika hitung tabel , artinya distribusi data normal

(Riduwan, 2012:124) Perhitungan uji normalitas dilakukan dari hasil data penelitian yang dilakukan pada 61 responden. Secara garis besar hasil perhitungan uji normalitas pada variabel X dan variabel Y adalah sebagai berikut :

a. Hasil uji normalitas variabel X

Hasil uji normalitas variabel X menunjukkan bahwa data terdistribusi normal, dengan α = 0,05 dan derajat kebebasan (dk) = k-1 = 7-1= 6. Kemudian

hitung= 4,112 dan tabel = 12,592. Maka hitung tabel , artinya distribusi

data normal.

b. Hasil uji normalitas variabel Y

Hasil uji normalitas variabel Y menunjukkan bahwa data terdistribusi normal, dengan α = 0,05 dan derajat kebebasan (dk) = k-1 = 7-1= 6. Kemudian

hitung= 4,282 dan tabel = 12,592. Maka hitung tabel , artinya distribusi

data normal.

(36)

51

3. Uji Kecenderungan

Uji kecenderungan dilakukan untuk mengetahui kecenderungan gambaran umum variabel X dan variabel Y. Uji kecenderungan dilakukan dengan :

1. Menghitung nilai rata-rata dan simpangan baku dari masing-masing variabel dan sub variabel.

2. Menentukan skala skor mentah. Kriteria skala dapat dilihat pada tabel 3.6 di bawah ini:

Tabel 3.6 Kriteria Kecenderungan Kriteria Kecenderungan Kategori

x > M + 1,5.SD Sangat Tinggi M + 1,5.SD > x ≥ M + 0,5.SD Tinggi

M + 0,5.SD > x ≥ M - 0,5.SD Cukup Tinggi M - 0,5.SD > x ≥ M - 1,5.SD Rendah

x < M - 1,5.SD Sangat Rendah

3. Menentukan jumlah frekuensi dan membuat persentasenya untuk menafsirkan data kecenderungan variabel dan sub variabel secara umum.

4. Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis dilakukan untuk menguji kebenaran dari hipotesis penelitian yang telah dirumuskan sebelumnya. Pengujian hipotesis pada penelitian ini dilakukan untuk menjawab seberapa besar kontribusi variabel X terhadap variabel Y. Pengujian hipotesis dilakukan dengan analisis statistik sebagai berikut:

a. Analisis Korelasi

Analisis korelasi digunakan karena data yang diuji berdistribusi normal, sehingga dalam perhitungannya digunakan rumus pearson product moment sebagai berikut:

(37)

52

Setelah hasil perhitungan harga koefisien korelasi r dilakukan penafsiran harga rxy dengan kriteria koefisien korelasi. Kriteria tersebut dapat dilihat pada tabel 3.7 di bawah ini:

Tabel 3.7 Kriteria Koefisien Korelasi Interval mengatakan bahwa “Hipotesis nol adalah pernyataan tidak adanya perbedaan antara parameter dengan statistik (data sampel). Lawan dari hipotesis nol adalah hipotesisi alternatif, yang menyatakan ada perbedaan antara parameter dan statistik”.

Pengujian hipotesis pada penelitian ini menggunakan uji signifikansi korelasi pearson product moment dengan rumus sebagai berikut:

(38)

53

Berlaku hipotesis statistik sebagai berikut:

Ha : ρ ≠ 0→ Ada kontribusi yang positif dan signifikan dari motif berprestasi terhadap hasil belajar siswa

Ho : ρ = 0 → Tidak ada kontribusi yang positif dan signifikan dari motif berprestasi terhadap hasil belajar siswa

Hasil t hitung kemudian dibandingkan dengan harga t tabel, dengan ketentuan sebagai berikut:

a. Jika thitung ≥ ttabel, maka Ha diterima dan Ho ditolak. b. Jika thitung < ttabel, maka Ha ditolak dan Ho diterima.

(Sugiyono, 2012: 185)

c. Uji Koefisien Determinasi

Perhitungan koefisien determinasi dilakukan untuk mengetahui besarnya persentase kontribusi variabel X terhadap variabel Y. Koefisien determinasi adalah kuadrat dari koefisien r yang dikalikan dengan 100%. Perhitungan koefisien determinasi dihitung dengan mencari derajat koefisien determinasi dengan rumus sebagai berikut:

KD = r2 x 100%

(Riduwan, 2012:139) Keterangan :

KD : Nilai Koefisien Determinasi r : Nilai Koefisien Korelasi

Tabel 3.8 Kriteria Koefisien Determinasi

Persen Kriteria

80 – 100 Tinggi

60 – 80 Cukup

40 – 60 Agak Rendah

20 – 40 Rendah

(39)

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Berdasarkan rumusan masalah, tujuan, dan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan-kesimpulan sebagai berikut:

1. Gambaran umum tentang motif berprestasi siswa kelas XI Kompetensi Keahlian Teknik Gambar Bangunan di SMK Negeri 2 Tasikmalaya dalam kategori yang Cukup Tinggi.

2. Gambaran umum tentang hasil belajar siswa kelas XI Kompetensi Keahlian Teknik Gambar Bangunan di SMK Negeri 2 Tasikmalaya dalam kategori yang Cukup Tinggi.

3. Terdapat kontribusi yang positif dan signifikan dari motif berprestasi terhadap hasil belajar siswa kelas XI Kompetensi Keahlian Teknik Gambar Bangunan di SMK Negeri 2 Tasikmalaya.

4. Besarnya kontribusi motif berprestasi terhadap hasil belajar siswa termasuk dalam kategori yang Sangat Rendah

B. Rekomendasi 1. Bagi siswa

Hasil penelitian menunjukan bahwa motif berprestasi siswa cukup tinggi. Sehingga sebaiknya siswa dapat lebih meningkatkan motif berprestasinya dengan cara :

a. Membentuk perasaan yang positif untuk dapat berprestasi

b. Membuat rencana kegiatan yang sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai c. Tidak mudah berputus asa dalam usaha mencapai tujuan

(40)

68

2. Bagi guru

Sebaiknya guru perlu mengetahui bagaimana motif berprestasi siswanya untuk kemudian dapat melakukan upaya peningkatan motif berprestasi siswa dengan cara:

a. Mengembangkan hubungan yang positif dengan siswa

b. Membuat kegiatan belajar mengajar yang menarik bagi siswa c. Meminimalisir persaingan yang tidak sehat bagi siswa

d. Mempertimbangkan penggunaan tutor untuk membantu mengatasi kesulitan belajar siswa

3. Bagi Peneliti Lain

(41)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Depdiknas. (2003). Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003

tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Balitbang-Depdiknas.

Dimyati dan Mudjiono. (2006). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta Djamarah, Syaiful Bahri dkk. (2002). Psikologi Belajar. Jakarta : PT. Rineka

Cipta.

Djamarah, S.B. dan Zain, A. (2010). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Hamalik, Oemar. (2003). Proses Belajar Mengajar. Jakarta : PT. Bumi Aksara.

Makmun, Abin Syamsuddin. (2005). Psikologi Kependidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Marno dan M. Idris. (2012). Strategi dan Metode Pengajaran. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Masyhuri dan M. Zainuddin. (2008). Metodologi Penelitian Pendekatan Praktis

dan aplikatif. Bandung : Refika Aditama.

Nana, Sudjana. (2002). Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo.

Nugraha, Isman W. (2012). Hubungan antara Persepsi tentang Suasana

Kehidupan Sekolah dengan Motif Berprestasi Siswa. Skripsi Jurusan PLB.

Bandung. Tidak diterbitkan

Ormrod, Ellis Jeanne. (2009). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Erlangga

(42)

70

Purwanto, M. Ngalim (2012). Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Purwanto, M. Ngalim (2004). Psikologi Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Rifai, Ahmad. (2012). Minat Siswa dalam Mengikuti Kegiatan Ekstrakurikuler

Olahraga Hubungannya dengan Motif Berprestasi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani. Skripsi Jurusan PGSD. Bandung. Tidak diterbitkan

Riduwan. (2011). Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Peneliti

Pemula. Bandung : Alfabeta.

Sanjaya, Wina. (2010). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pendidikan. Bandung : Kencana

Sardiman, A.M. (2011). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Bandung : PT. Rajagrafindo Persada

Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta : PT. Asdi Mahasatya.

Sobur, Alex (2003). Psikologi Umum, dalam Lintas Budaya. Bandung : Pustaka Setia.

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R& D. Bandung : CV. Alfabeta

Sukardi. (2010). Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT. Bumi Aksara

Sukmadinata, Nana Syaodih. (2009). Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Suryabrata, Sumadi. (2010). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers

Uno, Hamzah B. (2009). Teknik Pengukuran Motivasi. Jakarta : Gramedia.

(43)

71

Universitas Pendidikan Indonesia. (2012). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung : UPI.

Warsita, Bambang. (2008). Teknologi Pembelajaran. Jakarta: PT. Rineka Cipta. W.J.S Poerwadarminta. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai

Gambar

Gambar 2.1 Komponen Proses Pembelajaran ...................................................
Tabel 3.1. Populasi Penelitian
Tabel 3.2. Jumlah Sampel
Gambar 3.1
+7

Referensi

Dokumen terkait

Hal ini dimungkinkan karena sebagian besar yang merawat penderita gangguan jiwa adalah ibu yang berumur lebih dari 50 tahun yang berpendidikan SD dan tidak bekerja sehingga membuat

Kegiatan ini dilakukan untuk melihat dan menganalisa keadaan awal dari subjek penelitian. Observasi awal adalah langkah pertama untuk mengetahui

Memiliki lebih dari 20 segmen pada bagian abdomennya, ujung abdomen terdapat sepasang cerci yang panjangnya menyerupai antena, tiap segmen tubuh dijumpai sepasang

Hal ini dibuktikan dengan adanya sel radang dan infiltrasi jaringan pada gonad ikan lele dumbo jantan yang dipaparkan dengan konsentrasi subletal endosulfan selama

Produktivitas kerja karyawan yang optimal dapat dicapai jika karyawan dapat mengerahkan seluruh tenaga, kemampuan dan keterampilannya, sehingga tugas dan tanggung jawab yang

pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah..

dan M otivasi Belajar Siswa SM K Pada Topik Limbah Di Lingkungan Kerja Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

Implementasi Pembelajaran Terpadu Tipe Shared Untuk M eningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis dan M otivasi Belajar Siswa SM K Pada Topik Limbah Di Lingkungan Kerja.