• Tidak ada hasil yang ditemukan

Implementasi Kebijakan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (Studi Pada Dinas Kebersihan Kota Pematangsiantar)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Implementasi Kebijakan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (Studi Pada Dinas Kebersihan Kota Pematangsiantar)"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

METODE PENELITIAN II.1 Bentuk Penelitian

Bentuk yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan

metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif yang mengemukakan

gejala/keadaan/peristiwa/masalah sebagaimana adanya secara lengkap dan diikuti

dengan pemberian analisa dan interpretasi. (Nawawi, 1992 : 64)

II. 2 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada kantor Dinas Kebersihan Kota

Pematangsiantar di Jl. Pdt.J. Wismark Saaragih Kel.Sayur Kec. Siantar Martoba

Pematangsiantar.

II.3 Informan Penelitian

Penelitian kualitatif tidak dimaksudkan untuk membuat generalisasi dari

hasil penelitian. Oleh karena itu tidak dikenal adanya populasi dan sampel.

(Suyanto, 2005 : 171). Subjek penelitian ini ditentukan secara sengaja. Subjek

penelitian inilah yang akan menjadi informan penelitian yang akan memberikan

berbagai informasi yang diperlukan selama proses penelitian

Informan penelitian ini meliputi (1) informan kunci (key informan), yaitu

mereka yang mengetahui dan memiliki informasi pokok yang diperlukan dalam

penelitian, (2) informan utama, yaitu mereka yang terlibat langsung dalam

(2)

Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti menentukan informan dengan

menggunakan teknik purposive sampling, yaitu pengambilan informan scara

sengaja dan informan yang digunakan adalah mereka yang benar-benar paham

mengenai permasalahan yang akan diteliti. Maka penelitian dalam hal ini

menggunakan informan penelitian yang terdiri dari:

1. Responden adalah seluruh pegawai Dinas Kebersihan Kota Pematangsiantar.

2. Informan kunci adalah Kepala Dinas Kebersihan Kota Pematangsiantar yaitu

Bapak Drs. Robert Samosir

3. Informan tambahan adalah

a. Parluhutan Samosir S.Pd selaku Sekretaris Dinas Kebersihan

b. Susanna, SP selaku Kabid Penyusunan Program dan pelaporan

c. Feronika Sitinjak, SE selaku Kasi Monitoring dan Pelaporan

d. Prasizu Minly Harahap selaku Kepala Sub Bagian Otonomi Daerah dan

Pertanahan dari Bagian Administrasi Pemerintahan Umum

II.4 Teknik Pengumpulan Data

Untuk mengumpulkan data atau keterangan yang diperlukan, maka teknik

pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Metode pengumpulan data primer, yaitu teknik pengumpulan data yang

dilakukan secara langsung pada lokasi penelitian. Pengumpulan data

primer dilakukan dengan instrumen sebagai berikut:

a. Metode wawancara secara mendalam yaitu teknik pengumpulan data yang

(3)

sehingga memperoleh informasi yang terperinci. Agar hasil wawancara

dapat direkam dengan baik dan peneliti memiliki bukti telah melakukan

wawancara kepada informan atau sumber data maka diperlukan alat-alat

sebagai berikut:

1) Buku catatan berfungsi untuk mencatat semua percakapan dengan

sumber data

2) Tape recorder berfungsi untuk merekam semua percakapan atau

pembicaraan.

b. Observasi yaitu pengumpulan data dengan kegiatan pengamatan secara

langsung dengan mencatat gejala-gejala yang ditemukan dalam interaksi

sosial di lapangan untuk melengkapi data-data yang diperlukan yang

berkenaan dengan topik penelitian.

2. Teknik pengumpulan data sekunder,yaitu pengumpulan data yang

dilakukan melalui studi bahan-bahan kepustakaan yang diperlukan untuk

mendukung data-data primer, yang dilakukan dengan instrumen:

a. Dokumentasi yaitu teknik pengumpulan data dengan menggunakan

catatan atau foto-foto dan rekaman vidio yang ada di lokasi penelitian

serta sumber-sumber lain yang relevan dengan objek penelitian.

b. Studi kepustakaan yaitu teknik pengumpulan data dengan

menggunakan berbagai literatur seperti buku, karya ilmiah dan lainnya

(4)

II.5 Teknik Analisa Data

Hamidi (2005 : 78-79) menyatakan bahwa analisa data dalam penelitian

dengan pendekatan kualitatif pada prinsipnya berproses secara

induksi-interpretasi-konseptualisasi. Dengan demikian laporan yang detail (induksi) dapat

berupa data yang lebih mudah dipahami, dicarikan makna sehingga ditemukan

pikiran apa yang tersembunyi di balik cerita mereka (interpretasi) dan akhirnya

dapat diciptakan suatu konsep (konseptualisasi).

Melalui teknik analisis data, peneliti menguji kemampuan nalar dalam

menghubungkan fakta. data dan informasi yang diperoleh. Dan selanjutnya akan

dianalisis sehingga peneliti dapat memperoleh informasi dan kebenaran dari setiap

permasalahan yang ada dalam penelitian ini. Miles dan Huberman (dalam

Sugiyono, 2009: 246) , mengemukakan bahwa aktifitas dalam analisis data

kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus-menerus sampai

tuntas, sehingga datanya sudah jenuh. Dalam melakukan analisis data, ada

langkah-langkah yang dilakukan menurut Miles dan Huberman, yaitu:

1. Mereduksi data

Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok,

memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya. Dengan

demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih

jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data

selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan.

2. Penyajian data

Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah menyajikan data.

(5)

memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan

apa yang telah dipahami.

3. Penarikan Kesimpulan

Langkah ketiga dalam nalisis data kualitatif menurut Miles dan Huberman

adalah penarikan kesimpulan. Kesimpulan dalam penelitian kualitatif

adalah merupakan temuan baru yang sebelumnya belum pernah ada.

Kesimpulan ini sebagai hipotesis, dan bila didukung oleh data maka akan

dapat menjadi teori.

II.6 Pengujian Keabsahan Data

Pengujian keabsahan data sangat diperlukan dalam penelitian kualitatif

karena data hasil penelitian harus valid, rediabel dan objektif. Dalam penelitian

ini, pengujian keabsahan data yang dingunakan adalah uji kredibilitas karena

melibatkan penetapan hasil penelitian kualitatif yang dapat dipercaya. Menurut

Emzir (2010 ; 79-80) kriteria kredibilitas dilihat dari perspektif partisipan dalam

penelitian yang dilakukan karena pada hakekatnya tujuan penelitian kualitatif

ialah untuk memahami fenomena sosial yang menarik perhatian dari sudut

pandang partisipan penelitian. Strategi untuk meningkatkan kredibilitas data

dilakukan dengan melakukan perpanjangan pengamatan, ketekunan penelitian,

tringualistik teknik (triangulation technic) dan memberchecking. Dalam penelitian

ini yang dilakukan untuk pengujian keabsahan data ialah perpajangan

pengamatan, triangulation dan memberchecking. Pengujian Keabsahan Data

(6)

1. Perpanjangan Pengamatan

Perpanjangan waktu yang dilakukan oleh peneliti dalam penelitian dengan

mewawancarai informan yang telah diwawancara untuk mengetahui

apakah memang informasi yang sudah ditemukan dahulu benar adanya

atau bersifat valid.

2. Tringualistik Teknik (Triangulation Technic)

Tringualistik Teknik (Triangulation technic) adalah proses penguatan

bukti dari beberapa individu yang menjadi informan dalam penelitian yang

berbeda dari teknik pengamatan yang sebelumnya dan melakukan

wawancara dengan informan yang berbeda dari informan yang telah

diwawancara sebelumnya. Dalam penelitian ini, penguatan data yang

dilakukan adalah hanya dengan melakukan wawancara dengan informan

baru namun tekniknya tidak berbeda dengan teknik pengamatan

sebelumnya.

3. Memberchecking

Memberchecking merupakan suatu proses dimana peneliti menanyakan

atau melakukan wawancara pada salah satu informan atau lebih dalam

studi untuk mengecek keakuratan keterangan yang ada sebelumnya.

Dalam penelitian ini, pengujian keabsahan data dilakukan selama

beberapa hari dengan melakukan wawancara dengan informan yang lama

atau yang baru mengenai informasi yang sesuai dengan masalah

Referensi

Dokumen terkait

Pada masa bayi baru lahir dan masa nifas, sangat rentan untuk terjadinya komplikasi pada masa nifas dan bayi baru lahir, sehingga pada masa nifas dan bayi

Sehingga kami simpulkan bahwa dokumen pengadaan dan adendum yang diupload di lpse.kemenag.go.id sudah dianggap jelas dan bisa diterima5. Selanjutnya peserta calon

Universitas Negeri

Universitas Negeri

C_1 Pemberdayaan Pemuda Karangtaruna Dalam Rancang Bangun Sistem e-Commerce melalui Pemanfaatan Akses Informasi Jaringan Pita Lebar Indonesia Berbasis Web-GIS untuk Peningkatan

aktivitas pembelajaran menekankan pada perumusan masalah dan bagaimana proses/prosedur dilakukan, bukan hanya hasil. 4) Seluruh guru belum dapat memahami. aktivitas

Danas su se te potrebe promijenile, te je sve više turista koji biraju alternativne oblike turizma u cilju zadovoljenja turističkih potreba. Cilj rada bio je predložiti smjernice

Amanat Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah , menyatakan bahwa Renja SKPD disusun sebagai penjabaran Rensta SKPD untuk jangka waktu 1 (satu)