• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DENGAN INTENSI PEMILIHAN JURUSAN KULIAH PADA SISWA KELAS XI DI SMA NEGERI 3 MALANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "HUBUNGAN KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DENGAN INTENSI PEMILIHAN JURUSAN KULIAH PADA SISWA KELAS XI DI SMA NEGERI 3 MALANG"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

1

HUBUNGAN KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DENGAN INTENSI

PEMILIHAN JURUSAN KULIAH PADA SISWA KELAS XI

DI SMA NEGERI 3 MALANG

Dwi Pratiwi Priastuti dwi.pratiwi.priastuti@gmail.com

Ari Pratiwi Yoyon Supriyono

Program Studi Psikologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Brawijaya

ABSTRACT

This research aim to find the relationship of peer conformity to the intention of choosing college study field of grade XI students Senior High School. Students of grade XI show the differences attitude or opinion to choose college study field. There are many factors can be influence the individual to choosing college study field, Martini (2013) mention that factor is culture, social, individual, and peers factor. Subject of this research is students of grade XI Senior High School 3 Malang generation 2014/2015 (N = 157). The method used in this reaserch is correlational quantitative through the scale of peer conformity (r = 0,802) and the scale of intention of choosing college study field (r = 0,855). The analysis of Pearson Product Moment correlation of this research shows the value of r=0,425 which means that there is a relationship of both variable in the classification of rather low. Peer conformity contributes to the intention of choosing study field by 20,4%, while other 79,6%, contributed by other factors not examined in this research.

Keywords—conformity, peers, intention, college study field. ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk melihat keterkaitan antara konformitas teman sebaya dengan intensi pemilihan jurusan kuliah pada siswa kelas XI. Siswa kelas XI menunjukkan sikap atau pandangan yang berbeda-beda dalam hal memilih jurusan kuliah. Banyak sekali faktor yang mempengaruhi individu dalam memilih jurusan kuliah, Martini (2013) menyebutkan faktor tersebut antara lain dipengaruhi oleh faktor budaya, faktor sosial, faktor pribadi dan salah satunya adalah teman sebaya. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI di SMA Negeri 3 Malang angkatan 2014/2015 (N = 157). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif, peneliti memberikan skala konformitas teman sebaya (r = 0,802) dan skala intensi pemilihan jurusan kuliah (r = 0,855). Hasil analisis korelasi Pearson Product Moment pada penelitian ini menunjukkan r = 0,425 yang berarti ada hubungan positif antara kedua variabel dalam kategori agak rendah. Variabel konformitas teman sebaya memiliki sumbangan terhadap pembentukan intensi pemilihan jurusan kuliah pada siswa yakni sebesar 20,4 %, sedangkan 79,6 % lainnya dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

(2)

LATAR BELAKANG

Pemilihan jurusan kuliah pada umumnya merupakan salah satu tuntutan yang harus diambil oleh siswa pada jenjang SMA. Siswa SMA dengan rentang usia 15 – 19 digolongkan oleh Santrock (2003) kedalam masa remaja, dimana pada masa ini remaja mengalami banyak tugas perkembangan yang harus diselesaikan, salah satu tugas perkembangan yang harus diselesaikan oleh siswa SMA yakni memilih dan mempersiapkan karir. Supriatna (Syamsiah, 2012) mengatakan bahwa keberhasilan menyelesaikan tugas perkembangan akan dapat membantu individu dalam menyelesaikan tugas perkembangan pada masa selanjutnya. Salah satu perkembangan yang terjadi pada siswa SMA yakni perkembangan sosial, dimana pada perkembangan sosial ini meliputi siswa dengan keluarga, siswa dengan teman sebaya, siswa dengan lingkungan disekolah, siswa dengan prestasinya di sekolah, siswa dengan karir dan perkerjaannya, serta hubungan siswa dengan budaya disekitarnya (Santrock, 2007).

Myers (2012) menyebutkan bahwa adanya suatu perubahan perilaku serta kepercayaan atau

belief yang disebabkan oleh adanya tekanan kelompok yang dirasakan secara nyata atau hanya

sebagai imajinasi dari diri individu disebut dengan konformitas. Disebutkan pula oleh Baron dan Byrne (2002) bahwa konformitas merupakan suatu pengaruh sosial dimana pengaruh sosial merupakan usaha yang dilakukan seseorang untuk mengubah suatu sikap, belief, persepsi, ataupun tingkah laku orang lain agar sesuai dengan mereka atau norma yang ada. Seseorang akan cenderung melakukan konformitas jika dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti ukuran kelompok, keseragaman suara, tingkat kohesifitas, status, respon umum, dan juga adanya komitmen sebelumnya (Myers, 2012).

Konformitas teman sebaya yang terjadi pada siswa kelas XI dikarenakan adanya pengaruh sosial seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa waktu siswa akan lebih banyak dihabiskan bersama dengan teman sebayanya. Adanya kebutuhan individu terhadap penerimaan teman sebaya di dalam sebuah kelompok membuat individu bersedia untuk melakukan perilaku atau tindakan sesuai dengan yang diharapkan oleh kelompok tersebut. Konformitas teman sebaya pada siswa kelas XI juga akan banyak mempengaruhi individu dalam memilih atau mengambil sebuah keputusan, dimana pada masa ini teman sebaya dianggap sebagai salah satu sumber informasi bagi individu. Ajzen (1975) menjelaskan bahwa intensi merupakan kondisi awal perilaku sampai pada saatnya nanti individu akan mewujudkannya dalam perilaku yang nyata.

(3)

Intensi pemilihan jurusan kuliah merupakan suatu upaya atau kecenderungan yang nantinya akan diambil oleh seorang individu untuk memilih jurusan kuliah yang ia ambil setelah lulus dari SMA. Ginzberg (Wicaksono, 2004) mengatakan bahwa pemilihan karier adalah suatu proses pengambilan keputusan seumur dimana individu diharuskan tetap mencari dan menemukan kecocokan yang optimal antara tujuan karier dan realita.

Banyak sekali faktor yang mempengaruhi individu dalam memilih jurusan kuliah. Martini (2013) disebutkan bahwa pada dasarnya faktor-faktor tersebut antara lain adalah faktor budaya, faktor sosial, faktor pribadi, serta faktor psikologis. Beberapa hal yang disebutkan dalam faktor sosial salah satunya yakni adanya kelompok teman sebaya, banyak sekali hal yang dipengaruhi oleh keberadaan teman sebaya di lingkungan sekolah. Wicaksono (2004) juga menjelaskan bahwa informasi karier memiliki pengaruh terhadap pengambilan keputusan karier siswa SMA. Siswa dengan informasi yang lengkap akan semakin memacu dirinya untuk dapat terus berkembang dalam karier kedepannya.

Berdasarkan latar belakang yang telah disampaikan, dalam penelitian ini peneliti ingin mengkaji lebih jauh keterkaitan antara konformitas teman sebaya dengan intensi pemilihan jurusan kuliah pada siswa kelas XI di SMA Negeri 3 Malang.

LANDASAN TEORI

Konformitas Teman Sebaya

Baron & Byrne (2002) mendefinisikan konformitas sebagai suatu perubahan sikap dan tingkah dari seorang individu akibat adanya pengaruh sosial agar sesuai dengan norma sosial yang ada. Santrock (2007) menambahkan bahwa konformitas terjadi saat individu mengadopsi sikap dan tingkah laku orang lain karena merasa adanya desakkan oleh orang lain yang dirasakan oleh individu secara nyata atau hanya bayangan saja, dan desakan ini cenderung sangat kuat selama masa remaja. Pengertian lain dari konformitas juga dikemukakan oleh Myers (2012), merupakan suatu perubahan perilaku serta kepercayaan atau belief yang disebabkan oleh adanya tekanan kelompok yang dirasakan secara nyata atau hanya sebagai suatu imajinasi dari individu tersebut.

Santrock (2003) mendefinisikan teman sebaya (peers) adalah anak-anak atau remaja yang memiliki usia atau tingkat kematangan yang kurang lebih sama yang memiliki peran penting

(4)

dalam kehidupan remaja. Buhrmester, Gecas & Seff, dan Laursen (Papalia, Old, Feldman, 2008) menyebutkan bahwa kelompok teman sebaya adalah suatu sumber dari afeksi, simpati, pemahaman dan panduan moral.

Beberapa definisi mengenai konformitas dan juga teman sebaya yang sudah disebutkan oleh para ahli sebelumnya menjadi dasar dalam peneilitian ini untuk mendefinisikan konfomitas teman sebaya, dimana konformitas teman sebaya yang digunakan dalam penelitian ini adalah suatu kecenderungan dari dalam diri individu untuk melakukan tingkah laku, serta keyakinannya sesuai dengan anak-anak yang memiliki usia atau tingkat kematangan yang kurang lebih sama dalam satu kelompok sosial yang sama. Individu terkadang melakukan konformitas karena merasakan adanya desakan atau pengaruh sosial dari teman sebayanya yang dirasakan secara nyata maupun hanya imajinasi dari individu tersebut.

Intensi Pemilihan Jurusan Kuliah

Horn (Vemmy, 2012) mendefinisikan bahwa intensi adalah suatu istilah yang berkaitan dengan sebuah perilaku dan menjadi salah satu unsur yang paling penting dalam terjadinya sejumlah perilaku, dimana hal tersebut merujuk pada suatu perilaku yang nantinya dilakukan atau bahkan tidak dilakukan, dan diarahkan pada perilaku yang sekarang dilakukan atau pada perilaku yang nantinya akan dilakukan. Ajzen (Sartika, Indrawati, & Sawitri, 2009) juga mendefinisikan intensi sebagai faktor motivasional dari diri individu untuk mewujudkan suatu perilaku. Dijelaskan juga bahwa intensi merupakan kondisi awal suatu perilaku sampai nantinya terdapat kesempatan untuk mewujudkannya dalam tindakan yang nyata. Choo & Wong (Vemmy, 2012) menambahkan bahwa intensi nantinya juga dapat digunakan sebagai suatu pendekatan yang paling dasar dalam memprediksi suatu perilaku.

Beberapa definisi mengenai intensi dari para ahli yang sudah di sebutkan diatas menjadi dasar bagi penelitian ini untuk mendefinisikan intensi pemilihan jurusan kuliah, adapun definisi dari intensi pemilihan jurusan kuliah dalam penelitian ini adalah suatu prediksi dari perilaku atau tindakan yang merupakan faktor dari motivasional diri individu yang di khususkan dalam pemilihan jurusan kuliah, dimana hal tersebut dapat diwujudkan secara nyata atau bahkan tidak diwujudkan oleh individu.

(5)

METODE

Desain penelitian yang dipilih dalam penelitian ini adalah kuantitatif yang bersifat korelasional, yaitu penelitian yang bertujuan untuk melihat hubungan antara satu variabel dengan variabel lain.

Responden dan Desain Penelitian

Responden yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI jurusan MIA dan IS yang dipilih secara acak dengan menggunakan metode simple random sampling, Jumlah subjek dalam penelitian ini sebanyak 157 siswa kelas XI (XI MIA-1, XI MIA-2, XI MIA-5, XI MIA-7 dan XI IS) di SMA Negeri 3 Malang. Desain penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan metode penelitian yang bersifat korelasional.

Alat Ukur dan Prosedur Penelitian

Pengambilan data pada penelitian ini menggunakan skala penelitian. Skala yang digunakan pada penelitian ini terdiri dari skala konformitas teman sebaya dan skala intensi pemilihan jurusan kuliah. Kedua skala disusun sendiri oleh peneliti. Skala konformitas teman sebaya disusun berdasarkan pada aspek yang dikemukakan oleh Sears (Natalia, 2009) yaitu dimensi kekompakan, dimensi kesepakatan dan dimensi ketaatan. Skala intensi pemilihan jurusan kuliah disusun berdasarkan pada aspek yang dikemukakan oleh Ajzen (2006) yaitu dimensi sikap terhadap perilaku, dimensi norma subjektif, dan dimensi persepsi terhadap kontrol perilaku (PBC).

Model skala konformitas teman sebaya dan skala intensi pemilihan jurusan kuliah pada penelitian ini mengacu pada model skala Likert, dengan respon yang diharapkan diberikan kepada subjek yang terdiri dari 4 pilihan jawaban yaitu Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS), Sangat Tidak Setuju (STS). Aitem-aitem pada skala penelitian ini terdiri atas aitem-aitem favorable (mendukung) dan aitem-aitem unfavorable (tidak mendukung). Skala konformitas teman sebaya terdiri dari 21 aitem,sedangkan skala intensi pemilihan jurusan kuliah terdiri dari 19 aitem.

(6)

Hasil uji coba alat ukur menunjukkan bahwa skala konformitas teman sebaya valid dan reliabel dengan koefisien reliabilitas sebesar 0,802 dengan nilai corrected item-total correlation berada diantara 0,261-0,458. Selanjutnya, hasil uji coba alat ukur skala intensi pemilihan jurusan kuliah menunjukkan bahwa skala tersebut valid dan reliabel dengan koefisien reliabilitas sebesar 0,855 dengan nilai corrected item-total correlation berada diantara 0,264-0,586.

Prosedur penelitian yang dilakukan yakni dengan dengan memilih sampel sesuai dengan sampel yang sudah dipilih sebelumnya. Dalam penyebaran instrumen, peneliti akan dibantu oleh guru Bimbingan Konseling (BK) di SMA Negeri 3 Malang. Setelah itu data yang diperoleh akan dibuat analisis data agar data tersebut dapat dibaca dan diinterpretasikan sehingga mempunyai makna yang berguna untuk menjawab masalah dan bermanfaat dalam pengujian hipotesis. Dari hasil analisa kemudian diinterpretasikan untuk mendapatkan makna yang lebih luas dari hasil penelitian.

HASIL

1. Hasil uji asumsi penelitan

Uji asumsi pada penelitian ini meliputi uji normalitas dan uji linieritas. Berikut adalah penjabaran uji normalitas dan uji linieritas.

Tabel 1. Hasil Uji Normalitas Variabel Hasil

Kolmogorov-Smirnov

Nilai Signifikansi Keterangan

Konformitas Teman Sebaya 1,037 0,233 Normal Intensi Pemilihan Jurusan Kuliah 1,344 0,054 Normal

Berdasarkan tabel 1 tersebut dapat dilihat bahwa variabel konformitas teman sebaya dan inteni pemilihan jurusan kuliah secara normal karena keudanya memiliki nilai signifikansi lebih dari 0,05. Konformitas teman sebaya memiliki nilai signifikansi 0,233, sedangkan intensi pemilihan jurusan kuliah memiliki nilai signifikansi 0,054.

(7)

Tabel 2. Hasil Uji Linieritas F P Keterangan Konformitas Teman Sebaya*Intensi Pemilihan Jurusan Kuliah 40,874 0,000 Linier

Berdasarkan hasil linieritas antar kedua variabel diperoleh bahwa variabel x (konformitas teman sebaya) dan variabel y (intensi pemilihan jurusan kuliah) memiliki hubungan yang linier, hasil tersebut diperoleh dari nilai signifikansi sebesar 0,000 atau berada di bawah 0,05.

2. Hasil Uji Hipotesis Penelitian

Uji hipotesis dalam penelitian ini menggunakan uji korelasi product moment yang diungkapkan oleh Pearson dengan bantuan SPSS (Statistical Package For Social Science)

version 20.0 for windows. Tabel 3 berikut merupakan hasil uji korelasi product moment.

Tabel 3. Hasil Uji Korelasi Product Moment Konformitas Teman Sebaya Intensi Pemilihan Jurusan Kuliah Konformitas Teman Sebaya Pearson Correlation Sig. (2-tailed) 1 .452** .000 Intensi Pemilihan Jurusan Kuliah Pearson Correlation Sig. (2-tailed) .452** .000 1

**Correlation is significant at the 0,05 level (2-tailed)

Berdasarkan hasil uji statistik pada tabel 3 diketahui bahwa penelitian hubungan antara konformitas teman sebaya dengan intensi pemilihan jurusan kuliah pada siswa kelas XI di SMA Negeri 3 Malang menunjukkan hasil adanya hubungan yang signifikan antara konformitas teman sebaya dan intensi pemilihan jurusan kuliah pada siswa kelas XI di SMA Negeri 3 Malang, nilai

(8)

korelasi antar variabel sebesar 0,452 dengan nilai signifikansi 0,000. Arah korelasi antara konformitas teman sebaya dan intensi pemilihan jurusan kuliah pada penelitian ini menunjukkan hubungan kearah positif. Hal ini menunjukkan suatu hubungan linear antara variabel konformitas teman sebaya dan intensi pemilihan jurusan kuliah dimana semakin tinggi nilai tingkat konformitas teman sebaya pada individu, maka semakin tinggi pula tingkat intensi pemilihan jurusan kuliah pada individu. Begitu pula sebaliknya, semakin rendah nilai konformitas teman sebaya pada diri individu maka akan rendah pula intensi pemilihan jurusan kuliah pada individu.

DISKUSI

Salah satu hal yang dipengaruhi dari adanya konformitas teman sebaya adalah sebuah pengambilan keputusan, yang dalam penelitian ini di fokuskan kepada intensi pemilihan jurusan kuliah. Ukuran kelompok, keseragaman suara, kohesifitas, status, respon umum dan komitmen sebelumnya juga mempengaruhi individu untuk melakukan atau tidak melakukan konformitas. Taylor, Peplau, Sears (2009) mengatakan bahwa alasan konformitas yang dilakukan karena adanya perilaku orang lain yang sering memberikan informasi yang bermanfaat, sehingga semakin besar keyakinan atau kepercayaan individu terhadap informasi dan opini kelompok, maka semakin besar individu melakukan konformitas. Pada dasarnya di dalam pengaruh normatif, konformitas yang ditimbulkan merupakan perubahan secara lahiriah di dalam sebuah kelompok, tetapi hal ini tidak selalu dapat mengubah opini dari individu. Janes & Olson (Taylor, Peplau, & Sears, 2009), menambahkan bahwa sering sekali individu menginginkan untuk dapat diterima dan disukai oleh orang lain, namun secara bersamaan individu juga ingin menghindari adanya penolakan, pelecehan atau ejekan, sehingga individu lebih memilih untuk melakukan konformitas. Berdasarkan jenis konformitas (Myers, 2012) konformitas teman sebaya yang dialami oleh siswa dalam hubungannya dengan intensi pemilihan jurusan kuliah adalah jenis konformitas acceptance atau penerimaan, dimana siswa meyakini bujukan dari kelompok, sehingga sesuai dengan kelompok yang ada. Hal ini biasanya dilakukan oleh siswa karena siswa telah setuju dengan norma kelompok yang ada.

Dari data di lapangan konformitas teman sebaya memiliki nilai yang mayoritas sedang dapat disebabkan karena karakteristik subjek yang memang masih menjalin hubungan pertemanan dalam waktu yang singkat yakni baru dua tahun, dan juga program dari sekolah sendiri yang mengadakan pengacakan siswa di setiap kenaikan kelas, sehingga siswa masih

(9)

harus melakukan adaptasi lagi dengan teman dan kelas yang baru. Lingkungan SMA Negeri 3 Malang juga berpotensi untuk menjadikan siswa untuk saling berkompetisi antar siswa, hal ini ditunjukkan dengan adanya label sekolah favorit dengan hasil data nilai dari bagian akademik di sekolah ini dimana rata-rata nilai siswa pada saat seleksi masuk yang cukup tinggi, sehingga siswa memiliki rasa percaya diri yang lebih besar untuk melakukan sesuatu hal secara mandiri tanpa bergantung pada teman sebaya. Selain itu dari hasil wawancara dengan guru BK mengatakan bahwa nilai siswa untuk bidang akademis lebih tinggi dibandingkan dengan nilai non akademisnya, selain itu juga pihak sekolah yang cenderung lebih mengapresiasi prestasi siswa di bidang akademik dibandingkan dengan prestasi non akademik, hal ini juga terbukti dari dipasangnya beberapa medali di bidang akademik yang diperoleh siswa di beberapa sudut sekolah, sehingga secara tidak langsung hal ini akan mendukung siswa untuk lebih meningkatkan prestasinya di bidang akademik dibandingkan non akademiknya. Hal inilah yang juga dapat menyebabkan nilai konformitas teman sebaya pada siswa tergolong sedang, dimana kemampuan di bidang akademis terkadang lebih menuntut siswa untuk bertindak secara individual, sedangkan non akademis akan lebih melibatkan individu di dalam sebuah kelompok, seperti misalnya bidang non akademis olahraga basket, voli, dan lain sebagainya

Ajzen menjelaskan bahwa intensi merupakan kondisi awal suatu perilaku sampai nantinya terdapat kesempatan untuk mewujudkannya dalam tindakan yang nyata (Sartika, Indrawati, & Sawitri, 2009). Intensi pemilihan jurusan kuliah merupakan suatu prediksi dari perilaku atau tindakan yang merupakan faktor dari motivasional diri individu yang di khususkan dalam pemilihan jurusan kuliah, dimana hal tersebut dapat diwujudkan secara nyata atau bahkan tidak diwujudkan oleh individu. Fishbein dan Azjen (Putri, Nurtjahjanti, & Widodo, 2009), juga menyebutkan beberapa faktor yang mempengaruhi intensi individu yakni tindakan, sasaran, konteks, dan juga waktu. Dalam penelitian ini intensi pemilihan jurusan kuliah pada subjek lebih banyak dipengaruhi oleh faktor desires yakni adanya keinginan subjek untuk mulai memilih jurusan kuliah yang sesuai, faktor preferences juga mempengaruhi dimana melihat subjek merupakan siswa kelas XI SMA yang sudah cukup mendekati jenjang perkuliahan, subjek juga memiliki harapan atas pemilihan jurusan yang ia ambil nantinya (plans), sedangkan faktor intensi berdasarkan Fisbein dan Ajzen (Putri, Nurtjahjanti, & Widodo, 2009) subjek dipengaruhi oleh faktor tindakan, sasaran, dan juga waktu. Dimana faktor tindakan (action) yakni intensi subjek untuk memilih jurusan kuliah tertentu, sedangakan sasaran (target) ditunjukkan dengan

(10)

intensi subjek yang memilih jurusan kuliah yang spesifik, dan untuk faktor waktu (time) yakni intensi untuk memilih jurusan kuliah akan dimunculkan dalam sebuah perilaku oleh subjek.

Dari hasil lapangan diperoleh nilai intensi pemilihan jurusan kuliah yang cukup tinggi, hal ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor yakni cukup terbukanya informasi yang diberikan oleh pihak sekolah melalui guru Bimbingan Konseling (BK) berkaitan dengan jurusan kuliah, adanya kunjungan dari beberapa alumni yang juga memberikan presentasi yang berkaitan dengan jurusan-jurusan perkuliahan, selain itu adanya kegiatan yang dilakukan oleh alumni seperti misalnya temu alumni yang diadakan di lingkungan sekolah pada jam-jam aktif sekolah yang dalam kegiatan tersebut melibatkan siswa juga akan berpengaruh untuk siswa dalam memilih jurusan kuliah, karena terkadang dari acara tersebut siswa mendapatkan informasi baru dari cerita pengalaman baru dari para alumni, namun yang juga cukup berpengaruh yakni siswa yang menjadi subjek penelitian merupakan siswa kelas XI SMA yang sudah mendapatkan penjurusan MIA dan IS pada tahun pertama atau pada awal masuk sekolah yakni di kelas X, dimana penjurusan MIA dan IS juga akan membentuk intensi siswa untuk memilih jurusan kuliah tertentu, biasanya siswa akan lebih banyak mencari informasi atau memilih jurusan kuliah yang sesuai dengan jurusannya.

Dari hasil uji hipotesis dengan menggunakan uji korelasi product-moment menunjukkan bahwa hubungan antara konformitas teman sebaya dan intensi pemilihan jurusan kuliah termasuk dalam kategori agak rendah yakni dengan koefisien korelasi sebesar 0,452 dengan signifikansi 0,000. Kategori hubungan antara konformitas teman sebaya dan intensi pemilihan jurusan kuliah yang agak rendah ini dapat diartikan bahwa konformitas teman sebaya tidak terlalu memberikan sumbangan yang signifikan terhadap siswa dalam pembentukan intensi pemilihan jurusan kuliah. Hal ini juga di tunjukkan dengan hasil perhitungan statitstik juga didapatkan nilai hubungan antara konformitas teman sebaya dengan intensi pemilihan jurusan kuliah yang hanya sebesar 20,4 %, hal ini mengartikan bahwa masih terdapat 70,6% faktor lain yang mempengaruhi hubungan konformitas teman sebaya dengan intensi pemilihan jurusan pada siswa. Hasil penelitian ini juga mendukung penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Sartika, Indrawati, & Sawitri (2009) bahwa salah satu faktor intensi pada seorang individu adalah adanya konformitas teman sebaya. Penelitian yang juga dilakukan oleh Martini (2013) pada mahasiswa Fakultas Ekonomi Program Studi Akuntansi tahun Ajaran 2012/2013 di salah satu perguruan tinggi di

(11)

Indonesia diketahui hasil yang signifikan dari variabel independen, yakni budaya, sosial, pribadi dan juga psikologi berpengaruh terhadap pemilihan jurusan kuliah akuntansi di perguruan tinggi tersebut. Sehingga masih terdapat 70,6% faktor lain yang tidak diteliti dalam mempengaruhi intensi pemilihan jurusan kuliah pada siswa kelas XI di SMA Negeri 3 Malang, seperti pola asuh orang tua, kepribadian, jenis kelamin, inteligensi, dan juga kebudayaan.

(12)

DAFTAR PUSTAKA

Ajzen, I. (1975). Attitudes, personality, and behavior. Diunduh pada tanggal 28 Februari 2014. http://people.umass.edu/aizen/f&a1975.html

_______. (2006). Theory Personality Behaviour Diagram. Diunduh pada tanggal 28 Februari 2014. http://people.umass.edu/aizen/f&a1975.html

Baron R, Byrne D. (2002). Psikologi Sosial Jilid 2. Edisi Kesepuluh. Jakarta: Erlangga.

Martini. (2013). Jurnal: Analisa Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Jurusan Akuntansi Sebagai Tempat Kuliah di Perguruan Tinggi. Jurnal Universitas Budi Luhur :

Jakarta. Volume 1 no 1. Diunduh pada http://hdl.handle.net/123456789/1562.

Myers, G D. (2012). Psikologi Sosial Buku 1. Edisi Kesepuluh.Jakarta: Salemba Humanika. Natalia, D. (2009). Perilaku Membeli Aksesoris Pada Remaja Ditinjau dari Konformitas Teman

Sebaya. Skripsi Universitas Katolik Soegijapranata : Semarang. Diunduh pada http://eprints.unika.ac.id /2627/ 1/ 04.40.0088_Dessy_Natalia.pdf

Papalia D, Olds S,and Feldman R. (2008). Human Development (Psikologi Perkembangan). Jakarta: Kencana.

Putri I N, Nurtjahjanti H, Widodo P B. (2009). Hubungan Antara Kontrol Diri Dengan Intensi Perilaku Organisasional Devian Pada Anggota Kepolisian Reserse Kriminal di DIT Reskrim Polda Jawa Tengah. Jurnal Universitas Diponegoro : Bandung. Diunduh Pada http://eprints.undip.ac.id/39161/1/Jurnal_Iin_Putri.pdf

Santrock, J. (2007). Remaja (Edisi 11, Jilid 2). Jakarta: Erlangga.

____________. (2003). Adolescence (Perkembangan Remaja). Jakarta: Erlangga.

Sartika, Indrawati, & Sawitri. (2009). Hubungan Antara Konformitas Terhadap Teman Sebaya Dengan Intensi Merokok Pada Remaja Perempuan di SMA Ksatrian 1 Semarang. Jurnal

Psycho Idea. Tahun 7 No. 1. Universitas Diponegoro : Bandung. Diunduh pada

www.academia.edu/4399354/.

Syamsiah, Erni N. (2012). Profil Kematangan Karir Siswa Sekolah Menengah Atas Serta Impilkasinya Bagi Bimbingan Karir. SkirpsiUniversitas Pendidikan Indonesia: Jakarta. Diunduh pada : http://repository.upi.edu.

Taylor, Peplau, & Sears. (2009). Psikologi Sosial. Edisi Kedua Belas. Jakarta: Kencana.

Vemmy, Caecilia. (2012). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Intensi Berwirausaha Siswa SMK.

Jurnal Pasca Sarjana Universitas Yogjakarta. Diunduh pada

http://download.portalgaruda.org/article=6637&val=438.

Wicaksono, Luhur. (2004). Pengaruh Informasi Karier Terhadap Pengambilan Putusan Karier Siswa SMA. Jurnal Universitas Tanjungpura Pontianak. Diunduh pada : http://download.portalgaruda.org.

Gambar

Tabel 1. Hasil Uji Normalitas  Variabel  Hasil
Tabel 2. Hasil Uji Linieritas  F  P  Keterangan  Konformitas Teman  Sebaya*Intensi  Pemilihan Jurusan  Kuliah  40,874  0,000  Linier

Referensi

Dokumen terkait

Dari apa yang diungkapkan beberapa informan yang mayoritas mengenal dan mengunakan internet ketiika memasuki masa remaja awal ini menegnai alasan yang mendorong

con el fin de aislar la variación es un paso crucial en el desarrollo de la estabilidad y una base para la creación de flujo y el establecimiento de la normalización. En

Selama melakukan Praktik Kerja Lapangan Praktikan ditempatkan di Sekretariat bagian divisi Pengawasan dan Pengendalian Suku Dinas Lingkungan Hidup dengan Bidang

bermakna antara Postur Kerja dengan nilai (p=0,005), Umur dengan nilai (p=0,013), Masa Kerja dengan nilai (p=0,002), Lama Kerja dengan nilai (p=0,000), Riwayat

Engel, Pawitra dalam Fandy Tjiptono (2010) menjelaskan bahwa kepuasan pelanggan berasal dari 2 muara, muara pertama adalah tujuan perusahaan yang diturunkan ke

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keragaan usahatani kentang industri varietas Atlantik yang dilakukan petani di Desa Cigedug pada pola kemitraan dan

The findings on participants ’ actions related to pal - liative care that are not the results of their knowledge about palliative care, which further cause inconsis- tencies

Sikap ilmiah siswa kelas VIIc SMPN 15 Kota Bengkulu meningkat dari kategori cukup pada siklus I menjadi ketegori baik pada siklus II untuk setiap dimensi sikap yaitu