• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGGUNAAN DAN EVALUASI METODA GRAPHIC INDEX MAPPING DALAM PENYUSUNAN SISTEM INFORMASI PENDAFTARAN TANAH DI KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN PATI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGGUNAAN DAN EVALUASI METODA GRAPHIC INDEX MAPPING DALAM PENYUSUNAN SISTEM INFORMASI PENDAFTARAN TANAH DI KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN PATI"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

PENGGUNAAN DAN EVALUASI METODA GRAPHIC INDEX MAPPING DALAM PENYUSUNAN SISTEM INFORMASI PENDAFTARAN TANAH

DI KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN PATI Ben Prayogo Hillman1, Chatarina Nurjati1 , Yuwono1

Program Studi Teknik Geomatika FTSP-ITS, Surabaya 60111,Indonesia ( crocodile_3504@yahoo.com; benhillman3504@yahoo.com) 1

Program Studi Teknik Geomatika, FTSP, ITS-Sukolilo, Surabaya 60111,Indonesia Abstrak

Dalam proses pencatatan tanah memperlukan survey dan pemetaan, dimana hasilnya dapat berupa data dan informasi yang berbentuk peta ataupun sistem informasi sebagai basis data tentang pertanahan yang akurat dalam mendukung peran dan fungsi Badan Pertanahan Nasional. Akan tetapi, pada kenyataannya sistem pengarsipan di Kantor Pertanahan masih terdapat suatu kekurangan, sehingga bagi masyarakat pengguna jasa Kantor Pertanahan masih mengalami kesulitan mendapatkan informasi tentang status tanah yang ada. Maka dikembangkanlah suatu metoda baru yaitu Graphic Index Mapping ( GIM ).

Graphic Index Mapping ( GIM ) merupakan suatu metode pemetaan digital dalam melokasikan bidang tanah yang telah terdaftar pada peta dasar pendaftaran agar diketahui posisi relatif bidang tersebut dengan keadaan sekitarnya dan bertujuan untuk mempermudah dalam penyajian data pencatatan tanah. Data hasil proses GIM, dimana hasil utamanya berupa peta tematik, dipergunakan dalam penyusunan Sistem Informasi Pendaftaran Tanah ( SIPT ).

Dari hasil pembuatan SIPT, di Desa Puri terdapat sebanyak 1820 bidang tanah dengan kriteria 1241 bidang tanah yang belum memiliki sertifikat Tanah dan sebanyak 579 bidang tanah telah memiliki sertifikat tanah dan di Desa Winong terdapat sebanyak 2220 bidang tanah dengan kriteria 1508 bidang tanah yang belum memiliki sertifikat Tanah dan sebanyak 712 bidang tanah telah memiliki sertifikat tanah.

Dengan penggunaan GIM pada penyusunan SIPT, didapatkan suatu tampilan peta yang lebih sistematis dan lengkap mengenai informasi bidang tanah dibandingkan dengan metoda pemetaan digital pada umumnya . Sehingga dapat disimpulkan bahwa penggunaan GIM lebih sesuai dalam penyajian data spasial terutama dalam pemetaan bidang-bidang tanah.

Kata kunci : Graphic Index Mapping (GIM), Sistem Informasi, Pendaftaran Tanah, Badan Pertanahan Nasional

PENDAHULUAN Latar Belakang

Badan Pertanahan Nasional (BPN) Republik Indonesia sebagai institusi Negara di bidang agraria, dalam melaksanakan inventarisasi Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan, dan Pemanfaatan Tanah (P4T) , memerlukan suatu media yang dapat memuat informasi tentang semua bidang-bidang tanah baik yang telah teregistrasi maupun yang belum teregistrasi. Media tersebut adalah Sistem Informasi Geografis (SIG) yaitu sistem informasi yang berdasarkan pada kerja dasar komputer yang mampu memasukkan, mengelola (memberi dan mengambil kembali), manipulasi dan analisis data dan memberikan uraian (Prahasta, 2001). Dalam penerapannya, SIG ini disesuaikan menjadi Sistem Informasi Pendaftaran Tanah (SIPT). Untuk itu diperlukan suatu pencatatan, pendataan dan penggambaran seluruh sertifikat tanah yang berada dalam ruang lingkup kerja Kantor

Pertanahan dalam bentuk peta digital, yang lebih efisien dan mudah disimpan.

Namun demikian, dengan adanya permasalahan yang muncul seperti kesulitan dalam mendapatkan data bidang-bidang tanah yang belum teregistrasi, diperlukan suatu metoda baru dalam penyediaan data-data bidang tanah yang diperlukan dalam penyusunan SIPT. Maka diperkenalkanlah suatu metoda baru yaitu Graphic Index Mapping (GIM), suatu metode dalam melokasikan bidang tanah yang telah terdaftar pada peta dasar pendaftaran agar diketahui posisi relatif bidang tersebut dengan keadaan sekitarnya. Dengan adanya penerapan metoda GIM ini di Kantor Pertanahan Kabupaten Pati, maka dilakukan evaluasi terhadap efektifitas metoda tersebut dalam penyusunan SIPT di Kantor Pertanahan Kabupaten Pati.

Perumusan Masalah

Secara umum Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

(2)

- Bagaimana penerapan GIM dalam mendukung penyusunan SIPT di Kantor Pertanahan Kabupaten Pati.

- Evaluasi hasil GIM dalam penyusunan SIPT di Kantor Pertanahan Kabupaten Pati. Batasan Masalah

Batasan permasalahan dari penelitian tugas akhir ini adalah :

1. Wilayah studi hanya mencakup 2 desa di Kecamatan Pati Kabupaten Pati, yaitu Desa Winong (2220 bidang tanah), dan Desa Puri (1820 bidang tanah).

2. Data yang digunakan merupakan data sekunder yaitu peta dasar pendaftaran tanah milik Kantor Pertanahan Kabupaten Pati 3. Hasil dari GIM adalah peta indeks grafis

beserta daftar bidang-bidang tanah yang berisi tentang informasi mengenai nama pemegang hak, asal persil, nomor gambar situasi, nomor hak dan luas tanah.

4. Sistem informasi geografis yang disajikan adalah SIPT Kantor Pertanahan Kabupaten Pati yang berisi sebaran bidang-bidang tanah baik yang telah teregistrasi maupun yang belum teregristrasi menggunakan ArcGIS 9.3 dan Microsoft Visual Basic.

Tujuan Tugas Akhir

Tujuan penulisan tugas akhir ini adalah : 1. Membuat SIPT yang bertujuan untuk

menunjang program inventarisasi data Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan, dan Pemanfaatan Tanah ( P4T ) yang berisi nama pemegang hak, asal persil, nomor gambar situasi, nomor hak dan luas tanah .

2. Mengevaluasi penggunaan GIM dalam penyusunan SIPT di Kantor Pertanahan Kabupaten Pati.

Manfaat Tugas Akhir

Manfaat yang ingin diperoleh dari penelitian ini adalah suatu sistem informasi mengenai status bidang-bidang tanah di desa Puri dan desa Winong di kecamatan Pati Kabupaten Pati yang didapat melalui metoda Graphic Index Mapping ( GIM ) sehingga dapat membantu dalam penyediaan informasi atas bidang tanah pada pelaksanaan program inventarisasi Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan, dan Pemanfaatan Tanah ( P4T ).

METODOLOGI PENELITIAN Lokasi Penelitian

Lokasi kegiatan penelitian ini dilakukan di Lokasi penelitian Tugas akhir ini meliputi di 2 desa di Kecamatan Pati Kabupaten Pati Propinsi Jawa Tengah, yaitu Desa Winong dan Desa Puri. Batas-batas administrasi dari kedua desa tersebut :

a. Desa Puri :

- Utara : Desa Winong

- Timur : Desa Ngarus dan Desa Pati Kidul - Selatan : Desa Plangitan

- Barat : Kecamatan Margorejo b. Desa Winong :

- Utara : Desa Sidokerto - Timur : Desa Ngarus

- Selatan : Desa Winong dan Desa Ngarus - Barat : Kecamatan Margorejo

Daerah penelitian yang terdiri dari 2 desa yaitu Desa Winong dengan luas sekitar 117,38 Ha didominasi oleh pemukiman dan pertokoan sedangkan Desa Puri dengan luas sekitar 110,052 Ha didominasi oleh pemukiman dan sawah irigasi.

= Lokasi Penelitian Gambar 1. Lokasi Daerah penelitian Peralatan

Perangkat Lunak (Software) - Sistem Operasi Window 7 - Autocad Land Dekstop 2004 - ArcGIS 9.3

- Microsoft Word 2007 - Visual Basic 6.0 - Map Objecct 2.0 Bahan

- Peta dasar pendaftaran tanah BPN desa Puri dan Desa Winong.

- Basisdata pemegang hak atas tanah yang berisikan nama pemegang hak, asal persil, nomor gambar situasi, nomor hak dan luas tanah.

(3)

Metodologi Penelitian

Gambar 2. Diagram Alir Penelitian

Berikut adalah penjelasan diagram alir metode penelitian:

1. Studi Literatur

Bertujuan untuk mendapatkan referensi yang berhubungan dengan SIG, GIM dan Pendaftaran Tanah yang mendukung baik dari buku, jurnal, majalah, koran, internet dan lain-lain.

2. Pengadaan Data

Mengumpulkan data yang berkaitan dengan informasi bidang tanah daerah penelitian yang dilakukan dengan ijin dan kerjasama dengan Kantor Pertanahan Kabupaten Pati.

Gambar 3. Diagram Alir Pengolahan Data dan Analisa

Dari diagram alir diatas dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Data Spasial dan Data Non Spasial

Data spasial berupa peta softcopy bidang tanah yang diperoleh dari Kantor Pertanahan Kab. Pati, yang nantinya akan dijadikan peta dasar dari pembentukan SIG. Data Non Spasial diperoleh dari data tabular berupa data kepemilikan setiap bidang tanah dalam satu wilayah desa. Selanjutnya dilakukan proses editing sesuai kebutuhan. 2. Peta Indeks Grafis Bidang Tanah

Peta Indeks Grafis merupakan hasil pengolahan data berupa peta yang berisi sebaran bidang tanah dan data indeks mengenai informasi hak atas bidang tanah dan penggunaan lahan yang disajikan sesuai dengan nomor indeks peta.

3. Sistem Informasi Pendaftaran Tanah

Pada tahapan ini dilakukan suatu analisa yakni dengan sistem query yaitu model pencarian data spasial dengan bantuan data tabular dan juga menggunakan alur logika inventarisasi data dan hubungan atau relasional antar kedua data. Didalam data tabular terdapat satu tabel yang berisi atribut bidang tanah, terdiri atas: No.urut, NIB, Nama pemilik, Status, Letak tanah, Luas,no.hak.

4. Evaluasi Metoda GIM

Pada tahapan ini dilakukan suatu analisa terhadap metoda yang digunakan berdasarkan kesesuaian dan kebutuhan dalam proses penyusunan SI Pendaftaran Tanah .

Gambar 4. Diagram Alir Sistem Informasi Penjelasan diagram alir analisa data :

1) Dilakukan suatu proses pengolahan data spasial pada Autodesk Land Desktop yakni pembuatan layer dengan yang terdiri dari bidang tanah, nomor hak, nomor GU/GS/SU dan NIB ( Nomor Identifikasi Bidang ) dan pembuatan Boundary object pada tiap tiap bidang tanah yang telah disesuaikan. Setelah itu dilakukan exporting data dalam bentuk data interchange format (*.dxf) untuk diolah lebih lanjut dalam ArcGIS9.3. Setelah tersimpan dalam format *.dxf kemudian dilakukan converting ke format *.shp sehingga data sekarang tersimpan dalam bentuk shapefile dan siap untuk dilakukan penyusunan database yang juga dapat

(4)

dilakukan menggunakan ArcGIS 9.3, yang kemudian siap untuk dijadikan suatu tampilan Sistem Informasi Pendaftaran Tanah.

2) Membuat suatu program sistem informasi dengan menggabungkan data spasial dan tabular yang telah di susun dengan menggunakan ArcGIS 9.3 ,Visual Basic 6.0 dan Map Object 2.0. Dimana aplikasi pada Visual Basic 6.0 dan MapObjects 2.0 dijadikan sebagai client yang menyediakan perintah perintah kontrol sedangkan aplikasi ArcGIS 9.3 sebagai server yang meng eksekusi perintah perintah yang dikirimkan. Dengan demikian dapat dihasilkan integrasi client server yang akan digunakan dalam sistem.

3) Setelah program terbentuk, para pengguna (user) diminta untuk memilih kombinasi antara tema tampilan peta dan jenis peta. Setelah itu, user dapat mencari bidang tanah yang dicari secara manual pada tampilan peta atau mencari berdasarkan NIB melalui search box. Dari hasil pencarian tersebut maka akan dapat diketahui bidang yang dicari telah bersertifikat atau belum.

HASIL DAN ANALISA Hasil

1) Peta Penguasaan Bidang Tanah Desa Puri 2) Peta Penguasaan Bidang Tanah Winong 3) Peta Indeks Grafis Penguasaan Bidang Tanah :

- 49.2-01.079-7 - 49.2-01.079-8 - 49.2-01.079-11 - 49.2-01.079-12 - 49.2-01.079-16

4) Sistem Informasi Pendaftaran Tanah (SIPT) di Kantor Pertanahan Kabupaten Pati

Tampilan Menu Utama SIPT

Tampilan ini memuat menu-menu untuk penyajian data berupa tampilan peta digital.

Gambar 5. Tampilan peta dengan tema penguasaan bidang tanah pada SIPT

Gambar 6. Tampilan peta dengan tema penggunaan bidang tanah pada SIPT

Gambar 7. Tampilan peta dengan tema sertifikat bidang tanah pada SIPT

Tampilan Informasi Bidang Tanah Tampilan ini memuat tentang informasi bidang tanah yang telah dipilih.

Gambar 8. Tampilan informasi bidang tanah pada SIPT

Analisa Analisa Data

Dari data kepemilikan tanah, di Desa Puri terdapat sebanyak 1820 bidang tanah dengan kriteria 1241 bidang tanah yang belum memiliki sertifikat Tanah dan sebanyak 579 bidang tanah telah memiliki sertifikat tanah dan di Desa Winong terdapat sebanyak 2220 bidang tanah dengan kriteria 1508 bidang tanah yang belum memiliki sertifikat Tanah dan sebanyak

(5)

712 bidang tanah telah memiliki sertifikat tanah, dimana sebagian besar bidang tanah di kedua desa tersebut memiliki jenis hak : Hak Milik.

Analisa Penggunaan GIM

Dari hasil penggunaan metoda GIM, didapatkan suatu peta digital dengan pembagian cakupan wilayah menurut ukuran skala peta (dalam penelitian ini menggunakan skala 1 : 2500). Hasil peta tersebut diberi nomor registrasi sesuai dengan urutan tertentu, seperti 49-2.01.079.7, 49-2.01.079.8, dan selanjutnya.

Peta hasil GIM menampilkan NIB, nomor Hak atas tanah, dan nomor GU/GS/SU pada tampilan muka peta disertai daftar data informasi bidang tanah, sehingga memudahkan dalam memahami peta itu sendiri.

Dengan penggunaan peta hasil GIM dan peta digital biasa pada SIPT, didapatkan tampilan SIPT dari hasil GIM lebih sistematis dibandingkan hasil dari pemetaan digital biasa berdasarkan cakupan wilayah dan tampilannya. Analisa Program

Kelebihan Program:

1.Pada Visual Basic bisa dengan mudah membuat sebuah program dengan mendesign interface atau tampilan program dengan Visual Basic Editor yang telah tersedia.

2.Basis bahasa pemrogramannya menggunakan BASIC (Beginners All-Purpose Symbolic Instruction Code), yakni salah satu bahasa pemrograman yang cukup sederhana dan mudah dipelajari.

3.Dapat digunakan untuk membuat program aplikasi yang memiliki tampilan seperti program aplikasi lainnya yang berbasis MS Windows.

4.Contoh-contoh source code untuk visual basic sangat banyak. Hal ini dapat diperoleh dengan mudah di internet.

5.Dapat mengetahui daerah yang telah teregistrasi maupun belum teregistrasi beserta informasi lainnya dengan mudah 6.Aplikasi mudah digunakan oleh pihak

instansi BPN dan masyarakat pada umumnya.

Kekurangan Program:

1.Integrasi client-server pada Visual Basic 6.0 dapat menggunakan kontrol picture box, label, dan text box. Sehingga secara visual kurang memenuhi estetika. Akan

tetapi lebih baik jika dibandingkan Dialog Designer milik ArcView.

2.Didalam program kurang diberikan informasi tentang riwayat tanah sehingga masyarakat tidak mengetahui sejarah pemilik tanah tersebut.

3.Tidak dapat melakukan updating data baik data spasial maupun tabular dari dalam SIPT, karena database data spasial dan data tabular disusun menjadi satu database menggunakan ArcGIS, sehingga hanya dapat diedit melalui software tersebut.

PENUTUP Kesimpulan

1. Telah dibuat suatu sistem informasi yang termuat di dalamnya berupa status lahan dan memenuhi aspek georeference dan mudah digunakan (user friendly) sehingga dapat digunakan untuk membantu dalam pengambilan kebijakan dalam rencana pelaksanaan program inventarisasi Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan, dan Pemanfaatan Tanah ( P4T ). .

2. Dari data kepemilikan tanah, di Desa Puri terdapat sebanyak 1820 bidang tanah dengan kriteria 1241 bidang tanah yang belum memiliki sertifikat Tanah dan sebanyak 579 bidang tanah telah memiliki sertifikat tanah dan di Desa Winong terdapat sebanyak 2220 bidang tanah dengan kriteria 1508 bidang tanah yang belum memiliki sertifikat Tanah dan sebanyak 712 bidang tanah telah memiliki sertifikat tanah, dimana sebagian besar bidang tanah di dua desa tersebut memiliki jenis hak : Hak Milik.

3. Metoda GIM yang dikembangkan BPN pada dasarnya hampir sama dengan metoda pemetaan digital yang umum digunakan, namun lebih sistematis dan lebih lengkap terutama dalam menampilkan informasi tentang bidang tanah.

4. Dengan penggunaan peta indeks grafis pada penyusunan SIPT, tampilan peta pada SIPT sebagai representasi keadaan di lapangan menjadi lebih sistematis karena ditunjang peta indeks grafis yang pembuatannya memang ditujukan terutama untuk pemetaan bidang-bidang tanah. 5. Proses updating data pada SIPT hanya

dapat dilakukan melalui software ArcGIS karena basis data spasial dan non-spasial disusun dalam satu kesatuan.

(6)

Saran

1. Penggunaan metoda GIM dapat lebih efektif apabila dibantu menggunakan interpretasi citra dengan spesifikasi tinggi. 2. Pada Sistem Informasi Kepemilikan

Tanah tersebut diharapkan dapat dikembangkan tidak hanya dalam dua wilayah desa saja tetapi dapat diterapkan dalam satu wilayah kabupaten yang terdiri dari beberapa desa oleh Kantor Pertanahan Kab. Pati.

3. Didalam penggunaan program, agar dapat melakukan updating data, sebaiknya disediakan software yang mampu mengolah data dengan format *dwg dan *shp, dimana basis data spasial maupun non-spasial yang ada hanya dapat diproses oleh software tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

Aronoff, 1989. Geographic Information System: A Management Perspective. Ottawa, Canada. WDL Publication.

Asyari, Faisal Achsan. 2009. Pengembangan Program

Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan, dan Pemanfaatan Tanah ( P4T) Sistem Informasi Pertanahan (SIP) (Studi Kasus: Desa Mojomulyo dan Desa Gempolsari Kabupaten Pati, Jawa Tengah) : Tugas Akhir Program

Studi Teknik Geomatika FTSP-ITS

Atmapradhana,Tedi. 2009. Evaluasi Rencana Detail

Tata Ruang Kota Surabaya Unit

Pengembangan ( UP ) Satelit Menggunakan Citra Satelit Quickbird. Surabaya : Tugas

Akhir Program Studi Teknik Geomatika FTSP-ITS

Ayunita, Putri. 2009. Kajian Pembuatan Peta Dasar

Pendaftaran Dengan citra Satelit Quickbird (Studi Kasus Kantor Pertanahan Jember).

Surabaya : Tugas Akhir Program Studi Teknik Geomatika FTSP-ITS.

Deviantari, Udiana Wahyu, 2008. Analisa Perubahan

Luas Bidang Tanah Akibat Transformasi Koordinat. Surabaya : Tugas Akhir Program

Studi Teknik Geomatika FTSP-ITS

Khomsin, 2004. Buku Ajar Pemetaan Digital. Surabaya. Program Studi Teknik Geodesi FTSP-ITS. Nurjati, C. 2005. Pertanahan 1. Program Studi Teknik

Geodesi FTSP-ITS, Surabaya

Pardosi, Mico.2004. Buku Panduan Microsoft Visual

Basic 6.0. Edisi Revisi. Dua Selaras :

Surabaya.

Pradana, Rizaldy dan Asyari, Faisal Achsan. Kerja Praktek : Pembuatan Peta Pendaftaran Dalam

Program Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan dan Pemanfaatan Tanah (P4T) di Kantor Pertanahan Pati Jawa Tengah (Studi Kasus Desa Mojomulyo Kecamatan Tambakromo Pati). Surabaya : Program Studi Teknik

Geomatika FTSP-ITS.

Prahasta, E. 2001. Sistem Informasi Geografis. Edisi Revisi, Cetakan Kedua. C.V.Informatika : Bandung.Abidin, HZ, 2000. Penentuan Posisi

Dengan GPS Dan aplikasinya. Jakarta : Pradnya Paramita

Indonesian Land Administration Project http://www.xyz.au.com/members/intelligence/ pdf_files/Title_indo.pdf . Dikunjungi pada tanggal 24 Nopember 2010, jam 10.28.

Gambar

Gambar 2. Diagram Alir Penelitian
Gambar 5. Tampilan peta dengan tema penguasaan  bidang tanah pada SIPT

Referensi

Dokumen terkait

Laporan Bappenas mengenai kelembagaan pengelola perbatasan negara juga memperlihatkan adanya kelemahan dalam: 1) sistem koordinasi karena bersifat sektoral, 2) adanya

Sedangkan warna merah yang dihasilkan dari pembakaran dengan persentase solar yang lebih tinggi cenderung akan semakin bertambah tinggi jika dibandingkan dengan

berfikir dalam bentuk kata-kata sangat berpengaruh untuk mengembangkan sikap keagamaannya, misalnya ketika seseorang mampu mengeluarkan pendapatnya tentang yang benar dan yang

Menurut Kuipers (1993), besarnya tenaga tarik efektif dari traktor untuk menarik sebuah alat sangat tergantung pada kemampuan roda penggerak (bagian belakang)

diri, dan untuk mencari, menerima dan menyampaikan informasi, ide serta gagasan, tanpa batas. 2) Kita mempertahankan internet dan semua bentuk komunikasi lainnya terhadap

3 Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor 03/Men/1999 Tentang syarat-syarat keselamatan dan kesehatan kerja Lift untuk Pengangkutan Orang dan Barang 4 Peraturan

02 Nilai Kinerja Anggaran Balai Besar penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik Pertanian (berdasarkan regulasi yang berlaku) 3.. 02 Nilai Pembangunan

Ageng Tirtayasa Banten terhadap Pelayanan SPP Online Bank BTN Cabang Cilegon. Di bawah bimbingan Arif Imam Suroso. Pada era globalisasi, kualitas dipandang sebagai