33 3.1 Tipe Penelitian
Dalam mengkaji sebuah penelitian terdapat dua pendekatan penelitian yaitu pendekatan kuantitatif dan pendekatan kualitatif. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif untuk mengkaji data dalam menarik kesimpulan. Menurut Rachmat Kriyantono15 Metode penelitian kuanitatif adalah metode penelitian yang menggambarkan atau menjelaskan suatu masalah yang hasilnya dapat digeneralisasikan. Peneliti lebih mementingkan aspek keluasan data sehingga data atau hasil penelitian dianggap merupakan representasi dari seluruh populasi. Dalam penelitian kuantitatif, peneliti dituntut untuk bersikap objektif dan memisahkan diri dari data. Artinya, peneliti tidak boleh membuat batasan konsep maupun alat ukur data sekehendak hatinya sendiri.
Berdasarkan pengertian diatas, maka tipe penelitian yang sesuai dengan judul “Analisis Isi Siaran Pers pada Website Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (Periode Januari 2014 – Desember 2014)” adalah tipe penelitian deskriptif. Mohamad Nazir16 mendefinisikan metode deskriptif sebagai suatu metode dalam meneliti status kelompok manusia, suatu objek, suatu kondisi, suatu sistem
15
Rachmat Kriyantono.2006. Teknis Praktis Riset Komunikasi. Kencana Pradana Media Group. Jakarta. Hal. 55-56
16
pemikiran ataupun kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuannya adalah untuk membuat gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat, serta hubungan antara fenomena yang diteliti.
3.2 Metode Penelitian
Dalam penelitian berjudul “Analisis Isi Siaran Pers pada Website Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (Periode Januari 2014 – Desember 2014)” peneliti menggunakan metode Analisis Isi. Menurut Barelson17 (1966: 263) analisis isi adalah teknik penelitian untuk mendeskripsikan isi komunikasi yang nyata (manifest) secara objektif, sistematik, dan kuantitatif. Tujuannya untuk memperoleh informasi untuk mengetahui makna pesan yang terkandung didalam siaran pers Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia.
Prinsip Objektif
Hasil yang diperoleh sesuai dengan prosedur penelitian, bukan pada peneliti itu sendiri yaitu disesuaikan dengan kejelasan dan ketajaman kategori sehingga dapat digunakan oleh orang lain.
17
Prinsip Sistematik
Barelson mengungkapkan bahwa unit yang dianalisis merupakan kesuluran dari isi yang telah dipilih sesuai dengan pemilihan populasi dan sample yang telah ditetapkan. Tidak boleh hanya menganalisi isi yang mendekati atau yang menjadi acuan atau pertama saja.
Kuantitatif
Mencatat nilai-nilai bilangan atau frekuensi jenis isi untuk melakukan berbagai jenis isi yang didefinisikan.
Dalam kajian Weber (dalam Krippendorff, 2004), ada beberapa langkah dalam analisis isi untuk mengumpulkan data yaitu dengan menetapkan unit yang terekam, hal ini sangat penting dalam proses pengkategorian data. Dalam metode ini dapat dilakukan dengan beberapa level :
1. Kata, yaitu mengklasifikasi masing-masing kata.
2. Paragraf, kalau sumber daya manusia atau komputer yang tersedia terbatas, peneliti dapat mereduksinya dengan melakukan pengkodeaan berdasarkan paragraf. Namun hal ini sulit mendapatkan hasil yang reliable karena cakupannya terlalu luas.
3. Keseluruhan teks, hal ini dilakukan dalam pengecualian ketika teks tersebut tidak terlalu banyak, seperti cerpen, headline berita, dan berita koran.
3.3 Populasi dan Sample
3. 3. 1 Populasi
Populasi adalah jumlah keseluruhan dari unit analisis yang ciri – cirinya akan diduga. Dalam penelitian ini populasi yang diambil yaitu keseluruhan siaran pers pada Website Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia periode Januari 2014 – Desember 2014 sejumlah 69 siaran pers yang merupakan menjadi populasinya adalah keseluruhan isi berita yang tercantum dalam siaran pers tersebut.
3. 3. 2 Sample
Menurut Husein Umar18 Sample merupakan suatu metode penelitian dengan cara mengambil contoh atau sample yang biasanya berhubungan dengan manusia. Jadi sample adalah bagian dari popolasi yang mewakili terhadap seluruh populasi . Sample merupakan sebagian yang diambil dari keseluruhan objek yang diteliti, yang dianggap mewakili terhadap seluruh populasi. Sample pada peneltian ini yaitu unit-unit kata yang mengandung makna dan termasuk kedalam nilai berita pada isi pesan yang diteliti. Dikarenakan jumlah populasi dalam penelitian ini kurang dari 100, maka sistem sampling menggunakan total sampling yaitu keseluruhan populasinya diteliti sebanyak 69 siaran pers.
18
Husein Umar, 2002. Metode Riset Komunikasi Organisasi, Gramedia Pustaka Umum, Jakarta. Hal. 128
3.4 Definisi dan Operasionalisasi Konsep
3.4.1 Definisi Konsep
Menurut Rachmat Kriyantono19, Konsep adalah istilah yang mengekspresikan sebuah ide abstrak yang dibentuk dengan menggeneralisasikan objek atau hubungan fakta – fakta yang diperoleh dari pengamatan. Sedangkan Bungin (2001:73) mengartikan konsep sebagai generalisasi dari sekelompok fenomena tertentu yang dapat dipakai untuk menggambarkan berbagai fenomena yang sama.
Definisi konsep adalah acuan peneliti dalam menentukan apa yang harus dicari dalam melakukan penelitian. Dalam penelitian ini definisi konsepnya yaitu:
1. Isi Siaran Pers
Siaran pers merupakan suatu berita yang diterbitkan oleh suatu organisasi atau perusahaan untuk menggambarkan kegiatan yang dilakukan oleh organisasi atau perusahaan tersebut. Siaran pers dapat menjangkau semua kalangan mulai dari kalangan pelajar, pekerja, ibu rumah tangga, mahasiswa, dan juga para wirausahawan dapat menikmatinya. Isi siaran pers merupakan konten yang menjadi bagian-bagian dalam siaran pers tersebut.
2. Nilai Berita
Dalam membuat berita yang baik diperlukan kriteria nilai berita (News Value). Nilai berita menjadi acuan bagi para jurnalis, wartawan, reporter, maupun
19
Rachmat Kriyantono.2006. Teknis Praktis Riset Komunikasi. Kencana Pradana Media Group. Jakarta. Hal. 17
reporter untuk memutuskan fakta yang lebih pantas menjadi berita, dalam memilih kelayakan berita.
3. Website
Website merupakan kumpulan halaman yang berisi data-data berupa teks, gambar, dan video sebagai sumber informasi.
3. 4. 2 Operasionalisasi Kategori
Dalam penelitian ini Analisis Isi Siaran Pers pada Website Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (Periode Januari 2014 – Desember 2014) peneliti menentukan dimensi yang dijadikan acuan dalam penelitian, sebagai berikut:
Tabel 3.1 Operasionalisasi Kategori
No. Kategori Dimensi Indikator
1
Isi Siaran
Pers Judul Judul menggambarkan isi pesan siaran pers
Judul memberi informasi mengenai layanan masyarakat
Judul memberi informasi mengenai pendidikan
Judul memberi informasi mengenai sosial
Isi Berita Isi Pesan mengandung ide atau gagasan
Struktur pesan tersusun dengan baik
Format pesan mencakup 5W+1H
Sifat bersifat informatif, edukatif, eksplanatif sesuai dengan tujuan.
Bahasa pesan yang digunakan sederhana, formal dan sesuai dengan kaidah yang berlaku
Format Siaran Pers
Bagian atas naskah berisi tanggal disiarkannya siaran pers
Dateline, baris tanggal, Berisi nama kota dan tanggal.
Konten siaran pers terdiri dari lead, dan tubuh/body berita.
Info bagian lembaga pada akhir naskah
Pada bagian akhir naskah terdapat info lembaga dan Contact Person yang dapat dihubungi.
2 Nilai Berita
Keluarbiassan Berita merupakan sesuatu yang luar biasa, bukan peristiwa biasa
Kebaruan Berita merupakan sesuatu yang terbaru
Akibat Berita merupakan suatu peristiwa yang berdampak luas
Aktual Berita yang sedang atau baru saja terjadi, aktualitas waktu dan masalahnya
Kedekatan Berita merupakan sesuatu yang dekat, baik psikologis maupun geografisnya
Informasi Berita merupakan informasi yaitu hal yang bisa menghilangkan ketidakpastian
Konflik Berita merupakan pertentangan
Orang Penting Berita menginformasikan tentang orang-orang penting/publik figur
Kejutan Berita merupakan kejutan yang datangnya tiba-tiba diluar dugaan
Ketertarikan Manusia
Berita merupakan hal yang menggetarkan hati, menggugah perasaan, mengusik jiwa. Lebih cenderung emosional daripada rasional
Seks Berita merupakan informasi seputar seks, yang terkait dengan perempuan maupun laki-laki
3 Website Layout Desain layout menarik pengunjung untuk membaca.
Tampilan warna yang dipilih senada dengan
isi siaran pers.
Pemilihan foto sebagai data pendukung siaran pers sudah sesuai.
Waktu Tayang
Dalam satu bulan siaran pers diterbitkan 4 sampai 8 kali.
Posting siaran pers dilakukan pada pukul 1 pagi - 12 siang
Posting siaran pers dilakukan pada pukul 1 siang - 12 malam.
3.5 Teknik Pengumpulan Data
Menurut Husein Umar20, Pengumpulan data adalah prosedur yang sangat menentukan baik tidaknya penelitian. Jika kegiatan pengumpulan data ini tidak dirancang dengan baik atau bila salah dalam pengumpulan data maka data yang diperoleh pun tidak sesuai dengan permasalahan peneliti sehingga hasil penelitian menjadi tidak valid.
3.5.1 Data Primer
Bahan penelitian dalam penelitian Analisis Isi Siaran Pers pada Website Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (Periode Januari 2014 – Desember
20
Husein Umar, Metode Riset Komunikasi Organisasi, Gramedia Pustaka Umum, Jakarta, 2002, hal 128
2014) adalah dengan menganalisis kata per kata yang menjadi acuan dalam menganalisis isi pesan siaran pers.
3.5.2 Data Sekunder
Data sekunder adalah sumber tidak langsung yang memberikan data kepada pengumpulan data dengan menggunakan studi kepustakaan. Peneliti kepustakaan ini dilakukan dengan cara mempelajari buku-buku, literature serta bahan-bahan kuliah yang diperoleh selama kuliah dan buku lainnya yang berkaitan dengan metode penelitian ini.
Penelitian dengan menggunakan cara ini dilakukan untuk memperoleh berbagai teori, sehingga memberikan pengertian secara teoritis mengenai masalah yang dibahas dalam masalah penelitian ini. Sebagai data pendukung maka peneliti melakukan wawancara dengan Bapak Ismail Cawidu Selaku Kepala Pusat Informasi dan Humas Kementerian Komunikasi dan Informasi Republik Indonesia.
3.6 Reliabilitas
Kategorisasi dalam analisis isi merupakan instrument pengumpul data. Fungsinya seperti kuisioner. Namun dalam analisis isi dikenal dengan lembar koding. Tahap-tahap yang dilakukan dalam menguji reliabilitas analisis isi adalah:
1. Didalam analisis isi kuantitatif, lembar koding harus diuji terlebih dahulu oleh kedua orang ahli yang disebut hakim/coder yang kompeten. Pada tahap ini peneliti meminta bantuan untuk menjadi coder kepada:
1) Bapak Juwono Tri Atmodjo selaku dosen tetap Universitas Mercu Buana bidang ilmu komunikasi. Alasan peneliti memilih beliau menjadi coder dikarenakan beliau adalah akademisi yang kompeten dalam menilai indikator-indikator yang ada pada siaran pers.
2) Bapak Zulhefi Sikumbang selaku wartawan di Lembaga Kantor Berita Nasional Antara. Alasan peneliti memilih beliau menjadi coder dikarenakan seorang wartawan mengetahui format berita yang baik dan dapat menilai isi siaran pers mengenai judul, isi berita, nilai berita, dan memiliki sudut pandang yang detail mengenai konsep dan praktik dalam dunia jurnalistik.
2. Coder diminta untuk memberi tanda (menilai) lembar coding yang telah dibuat berdasarkan operasionalisasi kategori yang telah ditetapkan.
3. Hasil penilaian coder kemudian dihitung dengan menggunakan rumus Ole R. Holsty. Uji reliabilitas ini dikenal juga dengan uji antarkode, dengan rumus sebagai berikut:
CR = 2M____ N1 + N2
Keterangan:
CR = Coeficient Reliability
M = Jumlah minimal dimensi yang disetujui oleh kedua pengkoding (hakim)
N = Jumlah dimensi yang diberi kode oleh kedua pengkoding (hakim) Uji reliabilitas ini dilakukan agar instrument yang digunakan dalam penelitian berada dalam posisi yang kuat sehingga hasil penelitian dapat seimbang dan objektif. Menurut Eriyanto21 formula Holsty, mengemukakan bahwa angka reliabilitas minimum yang ditoleransi adalah 0,7 atau 70%. Berikut ini hasil perhitungan Uji Reliabilitas yang telah dilakukan oleh peneliti:
Tabel 3. 2 Uji Reliabilitas
No Kategori Dimensi Indikator N1 N2 M Rumus Holsti % 1 Isi Siaran Pers Judul Judul menggambarkan isi pesan siaran pers 58 69 58 0.91 91 Judul memberi informasi mengenai layanan masyarakat 60 53 53 0.93 94 Judul memberi informasi mengenai 33 24 24 0.84 84 21
Eriyanto, Analisis Isi: Pengantar Metodologi untuk Penelitian Ilmu Komunikasi dan Ilmu-ilmu Sosial Lainnya,Kencana Prenada Media Group. Jakarta, 2011, hal. 290. ,
pendidikan Judul memberi informasi mengenai sosial 3 3 3 1 100 Isi Berita Isi Pesan mengandung ide atau gagasan 45 47 45 0.97 98 Struktur pesan tersusun dengan baik 39 57 39 0.81 81 Format pesan mencakup 5W+1H 45 45 45 1 100 Sifat bersifat informatif, edukatif, eksplanatif sesuai dengan tujuan 65 52 52 0.88 89 Bahasa pesan yang digunakan sederhana, formal dan sesuai dengan kaidah yang berlaku 63 61 61 0.98 98 Format Siaran Pers Bagian atas naskah berisi tanggal disiarkannya siaran pers 68 68 68 1 100 Dateline, baris tanggal, Berisi nama kota dan tanggal.
69 0 0 0 0
konten siaran pers terdiri dari lead, dan tubuh/body berita
Info bagian lembaga pada akhir naskah 63 69 63 0.95 95 Pada bagian akhir naskah terdapat info lembaga dan Contact Person yang dapat dihubungi 62 69 62 0.94 94 2 Nilai Berita Keluarbiassan Berita merupakan sesuatu yang luar biasa, bukan peristiwa biasa 12 12 12 1 100 Kebaruan Berita merupakan sesuatu yang terbaru 48 28 28 0.73 73 Akibat Berita merupakan suatu peristiwa yang berdampak luas 58 39 39 0.80 80
Aktual Berita yang sedang atau baru saja terjadi, aktualitas waktu dan masalahnya 60 42 42 0.82 82 Kedekatan Berita merupakan sesuatu yang dekat, baik psikologis maupun geografisnya 18 15 15 0.90 90 Informasi Berita merupakan informasi yaitu hal yang bisa mnghilangkan ketidakpastian
Konflik Berita merupakan pertentangan 8 4 4 0.66 66
Orang Penting Berita
menginformasik an tentang oarang-orang penting/publik figur 4 5 4 0.88 88 Kejutan Berita merupakan kejutan yang datangnya tiba-tiba diluar dugaan 3 1 1 0.5 50 Ketertarikan Manusia Berita merupakan hal yang menggetarkan hati, menggugah perasaan, mengusik jiwa. Lebih cenderung emosional daripada rasional 7 7 7 1 100 Seks Berita merupakan informasi seputar seks, yang terkait dengan
perempuan maupun laki-laki
2 2 2 1 100
3 Website Layout Desain layout menarik pengunjung untuk membaca 21 22 21 0.97 98 Tampilan warna yang dipilih senada dengan isi siaran pers
Pemilihan foto sebagai data pendukung siaran pers sudah sesuai
32 34 32 0.96 97
Waktu
Tayang
Dalam satu bulan siaran pers diterbitkan 4 sampai 8 kali 25 25 25 1 100 Posting siaran pers dilakukan pada pukul 1 pagi - 12 siang 11 11 11 1 100 Posting siaran pers dilakukan pada pukul 1 siang - 12 malam 58 58 58 1 100
3.7 Teknis Analisis Data
Menurut Rakhmat Kriyanto22 teknik analisis data merupakan teknik yang digunakan dalam menganalisis dan mengintrepertasikan data yang ada. Semua data yang terkumpul selanjutnya dianalisis secara kuantitatif menggunakan analisis isi, dalam proses analisis akan dipilih beberapa unit kata yang menggunakan berbagai macam tanda yang berkaitan dengan isi pesan. Berikut ini adalah langkah-langkah yang dilakukan oleh peneliti dalam melakukan analisis isi kuantitatif:
1. Mengumpulkan data untuk dianalisis yaitu siaran pers yang terbit pada website Kementerian Kominfo periode Januari 2014 – Desember 2014.
22
Husein Umar, Metode Riset Komunikasi Organisasi, Gramedia Pustaka Umum, Jakarta, 2002, hal 128
2. Membuat lembar coding berdasarkan operasionalisasi konsep yang telah ditentukan oleh peneliti.
3. Menentukan 2 orang yang akan menjadi coder, lalu peneliti meminta bantuan kepada keduanya untuk memberi nilai pada lembar coding yang telah dibuat oleh peneliti.
4. Coder mengisi lembar coding.
5. Peneliti melakukan uji reliabilitas.
6. Peneliti melakukan analisis isi sesuai dengan dimensi yang telah disepakati dan lulus uji reliabilitas.