• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis SWOT PT Gudang Garam IKB

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Analisis SWOT PT Gudang Garam IKB"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS BESAR INTERPERSONAL

COMMUNICATION

ANALISIS SWOT PT GUDANG GARAM

Oleh :

Lidya Sri Anggraini

Friska Herliana Purba

Accounting

Telkom University

(2)

1.

Profil Perusahaan

PT Gudang garam Tbk adalah sebuah perusahaan produsan rokok populer asal Indonesia. Perusahaan ini didirikan tanggal 26 Juni 1958 oleh Suryo Winowidjojo, yang merupakan pemimpin dalam produksi rokok kretek.Suryo Winowidjojo adalah seorang pengusaha Indonesia yang merupakan pendiri Gudang Garam, salah satu produsen rokok terbesar di Indonesia. Sebelum mendirikan Gudang Garam, ia sempat bekerja di pabrik rokok “93” milik pamannya. Berkat kerja keras dan kerajinannya dia mendapat promosi dan akhirnya menduduki posisi direktur di perusahaan tersebut.

Suryo Winowidjojo kemudian keluar dari pabrik rokok “93” dan pada usia 35 tahun ia mendirikan perusahaannya sendiri yaitu pabrik rokok Gudang Garamdi Kediri, Jawa Timur. Dia membeli tanah di Kediri dan memulai memproduksi rokoknya sendiri diawali dengan rokok kretek dari klobot. Gudang Garam didirikannya pada tahun 1958, dan kemudian berkembang pesat dengan jumlah karyawan mencapai 500.000 orang yang menghasilkan 50 juta batang kretek setiap bulannya. Pada tahun 1958, Gudang Garam telah tercatat sebagai pabrik kretek terbesar di Indonesia.Produk Gudang Garam diantaranya adalah Gudang Garam International, Surya 12, Surya 16, Surya Slims, Surya Signature, Surya Profesional, Surya Pro Mild, Gudang Garam Nusantara, Gudang Garam Mild, Gudang Garam Merah, Gudang Garam Djaja, Nusa, Taman Swedari dan Sigaret Kretek Klobot. Filosofi Surya Wonowidjojo yang kemudian menjadi filosofi PT Gudang Garam Tbk sebagai dasar pertumbuhan perusahaan disebut Catur Darma Perusahaan, sebagai berikut:

1. Kebahagiaan adalah memberikan kehidupan yang bermakna dan bermanfaat

2. Kunci sukses adalah kerja keras, ketekunan, kejujuran, kesehatan dan iman 3. Sukses dimungkinkan oleh peran dan kerjasama dengan orang lain.

(3)

2.

Visi dan Misi Perusahaan

Visi

“Menjadi perusahaan besar yang terpandang, menguntungkan dan memiliki peran dominan dalam industri rokok domestic”.

Visi perusahaan Gudang Garam telah sesuai dengan beberapa persyaratan yang hendaknya dipenuhi oleh suatu pernyataan visi yaitu :

 Berorientasi ke depan :

PT Gudang Garam telah mencapai visinya pada saat ini karena PT Gudang Garam telah banyak dikenal masyarakat dan menjadi produk unggulan dalam masyarakat.

 Mengekspresikan Kreativitas :

PT Gudang Garam telah banyak meluncurkan produk produk baru yang lebih kreatif dan tetap terjamon mutunya.

 Berdasarkan pada prinsip nilai yang mengandung penghargaan bagi masyarakat:

PT Gudang Garam telah memberikan banyak sumbangsi dalam berbagai acara, serta memberikan beasiswa pada anak-anak yang kurang mampu tapi berprestasi.

Misi

“Menyediakan produk-produk inovatif bermutu tinggi yang memenuhi, bahkan melebihi harapan konsumen sekaligus memberikan manfaat bagi semua Stakeholder”.

(4)

3. Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur organisasi PT Gudang Garam Sumber :gudanggaramtbk.com

(5)

Produk Gudang Garam

No Jenis Merek

1 SKL ( Sigaret Klobot ) Kelas Menengah ke Bawah

1. Sigaret Kretek Klobot Manis 2. Sigaret Kretek Klobot Tawar 2 SKT

( Sigaret Kretek Tangan ) Kelas Menengah

1. GG Tanda Mata

2. GG Taman Sriwedari Lurik 3. GG Taman Sriwedari Biru Lurik 4. GG Djaja Hijau

5. GG Merah King Size (Karton/Ekspor) 6. GG Merah King Size

7. GG Special Deluxe 3 SKM

( Sigaret Kretek Mesin ) Kelas Menengah ke Atas

1. GG Filter Internasional Merah 2. GG Filter Internasional Coklat

(6)

5. Analisis SWOT, PEST dan Portal Perusahaan

Tujuan

1. Menjadi perusahaan rokok termuka di indonesia bahkan di dunia 2. Menjadi perusahaan yang masuk skala internasional

3. Memberikan kualitas yang terbaik untuk konsumen 4. Menjadi pusat rokok nomor 1 di Indonesia

Strategi PT Gudang Garam

 Menentukan segmen, target, dan positioning yang tepat untuk mempertahankan konsumen yang telah ada dan juga merebut konsumen rokok pesaing.

 Strategi pemasaran yang terintegrasi dari hulu sampai hilir, terutama pada saluran distribusi.

 Proses penentuan harga jual yang dapat menciptakan nilai bagi konsumen.

Strategy Implementation PT Gudang Garam

 Untuk memperkuat dan mempertahankan segmen pasar maka perlu dilakukan R&D untuk mendapatkan cita rasa yang pas melakukan inovasi produk. Strategi positioning ini juga mencerminkan citra tertentu terhadap konsumen yang mengkonsumsinya.

 Produk rokok termasuk dalam kategori convenience goods, maka saluran distribusi dengan jangkauan luas memegang peranan sangat penting. Gudang Garam melalui tiga distributor utama yang dimilikinya, yaitu: PT Surya Jaya Bakti, PT. Surya Bhakti Utama, dan PT. Surya Keta Bakti mendistributorkan secara nasional.

(7)

PEST Perusahaan Analisa Internal 1. Produk/Jasa : Strength :

 Pangsa pasar Gudang Garam pada tahun 1997 mencapai hampir 48%

 Akhir tahun 2000 total produk yang terjual sekitar 74 miliar batang rokok

 Gudang Garam mendistribusikan produknya pada sekitar 450.000 outlet melalui tiga distributor utama yang dimilikinya

Weakness:

 Produk innovative kurang cepat, khususnya untuk masuk dan bersaing dengan munculnya rokok mild yang muncul pada tahun 1990-an.

 Sejak tahun 1997 tidak mengalami perkembangan yang berarti dan terus stagnan karena harga jual eceran yang terus meningkat karena kenaikan harga bahan baku dan meningkatnya pajak pemerintah.

2. Pemasaran dan Distribusi Strength :

1. Pelayanan yang fokus

 SKM untuk melayani kelas menengah dan atas

 SKT untuk melayani segmen kelas menengah

 SKL untuk kelas menengah dan bawah

2. Kualitas rasa menjadi fokus utama dan dikomunikasikan melalui positioning statement ”Pria Punya Selera”, dengan tujuan untuk mempertahankan loyalitas konsumen.

3. Sponsorship pada berbagai kegiatan, mulai olah raga sampai dengan pagelaran musik.

4. Saluran distribusi dengan jangkauan luas. Weakness :

(8)

3. Research & Development Strength :

 Kontrol kualitas dilakukan pada setiap tahapan produksi, didukung sistem komputerisasi terpadu, mulai dari penelitian kualitas bahan baku sampai dengan pengukuran akurasi kadar tar dan nikotin

Weakness :

 Lamanya proses pengembangan dan riset rokok mild untuk mendapatkan rasa dan racikan yang pas.

 Kurangnya kemampuan SDM dalam melakukan penelitian dan pengembangan.

 Keputusan yang lambat untuk memulai pengembangan SKM rendah tar dan nikotin.

4. Kinerja keuangan Strength

 Kemampuan manajemen mengendalikan biaya operasional maupun biaya lainnya, juga memberikan kontribusi terhadap pendapatan laba usaha maupun laba bersih.

 Saham gudang garam tergolong saham primadona di pasar modal. 5. Organisasi

Strength :

 Memiliki filosofi manajemen yang ditanamkan pada setiap karyawan, yaitu Catur Darma

 Melakukan ekspansi usaha pada beberapa sektor industri, yaitu industri perhotelan, produksi kertas rokok, perdagangan kimia, properti, dsb. Diversifikasi usaha lebih fokus pada usaha yang sejenis.

(9)

Analisa Eksternal 1. Pesaing

Threat :

 Beberapa perusahaan rokok ramai memainkan perannya dalam merebut pasar rokok rendah tar. Dimulai dari perusahaan rokok Sampurna dengan A-Mild, Djarum dengan LA, Bentoel dengan Star-Mild. Wismilak-Lights, ditambah lagi dengan masuknya para pemain baru di industri pasar rokok mild.

2. Konsumen Opportunity :

 Adanya segmen market tertentu yang loyal dengan merk-merk tertentu yang terjamin kualitasnya dan sudah pas dengan cita rasa yang diberikan. Multi segmen, Gudang Garam mempunyai produk untuk berbagai segmen pasar.

Threat :

 Persaingan harga dengan meningkatnya harga jual eceran, yang disebabkan oleh; Naiknya harga bahan baku dan langkanya persediaan cengkeh, Kenaikan cukai rokok, menyebabkan daya beli konsumen menurun. Harga menyamai produk premium.

 Perokok baru masuk dalam industri rokok mild. 3. Teknologi

Threat :

 Kemajuan teknologi menyebabkan Gudang Garam harus terus berpacu mengikuti arus perkembangan teknologi.

4. Politik, Hukum dan Pemerintah Threat

(10)

 Krisis ekonomi yang melanda Asia pada 1997 menyebabkan adanya pembatasan dari pihak perbankan terhadap pemberian fasilitas kredit baru kepada perusahaan-perusahaan di Indonesia.

 Kebijakan pemerintah untuk menaikkan harga jual eceran rokok melalui kenaikan cukai rokok sebanyak 3 kali.

5. Ekonomi Threat

 Penarikan saham dengan jumlah besar berdampak pada menurunnya nilai saham Gudang Garam.

(11)

Matrik Evaluasi Faktor External

No Keterangan Aktivitas Evaluasi

1 Threat Pesaing Threat :

 Beberapa

perusahaan rokok ramai memainkan perannya dalam merebut pasar rokok rendah tar. Dimulai dari perusahaan rokok Sampurna dengan A- Mild, Djarum dengan LA, Bentoel dengan Star-Mild. Wismilak-Lights, ditambah lagi den

Konsumen Threat :

 Persaingan harga dengan meningkatnya harga jual eceran, yang disebabkan oleh; Naiknya harga bahan baku dan

Pesaing

 Gudang Garam bisa ikut terjun ke pasar mild, tanpa melupakan karakter utamanya sebagai produsen unggulan rokok kretek. Tetapi sebelum terjun ke pasar mild, harus ada bebrapa hal yang perlu dipersiapkan Gudang Garam. Seperti R&D rasa dari rokok mild, perkembangan pasar dari segi pesaing maupun konsumennya.

Konsumen

(12)

daya beli konsumen

menurun. Harga menyamai produk premium.

 Kemajuan teknologi menyebabkan Gudang Garam harus terus berpacu mengikuti arus perkembangan teknologi.

Politik, Hukum dan Pemerintah

Threat

 Adanya peraturan pemerintah Republik Indonesia no 38 tahun 2000 tentang pengamanan rokok bagi kesehatan, menyebabkan perusahaan membeli beberapa peralatan yang berteknologi tinggi, yang nantinya bisa memiliki manfaat jangka panjang bagi perusahaan. Tetapi pemakaiannya harus di sesuaiakan dengan kebutuhan perusahaan.

Politik, Hukum dan Pemerintah

Gudang Garam bisa melakukan promosi langsung ke konsumen dengan menggunakan konser, atau masuk sebagai sponsor dalam setiap kegiatan besar. Tentunya harus dilihat target pasarnya tidak boleh di bawah 17 tahun sesuai undang-undang.

 Gudang Garam bisa mengurangi kuantitas rokoksemakinterbatasuntuk

melakukan kegiatan promosi.

 Krisis ekonomi yang melanda Asia pada 1997 menyebabkan adanya pembatasan dari pihak perbankan terhadap pemberian fasilitas kredit baru kepada perusahaan-perusahaan di Indonesia.

 Kebijakan pemerintah untuk menaikkan harga jual eceran rokok melalui kenaikan cukai rokok sebanyak 3 kali.

 Adanya restrukturisasi utang sindikasi

produk dalam kemasan, misalnya dari 12 batang di kurangi 10 batang. Nantinya harga jual bisa lebih terjangkau.

Gudang Garam memiliki diversifikasi usaha yang banyak, dan termasuk perusahaan besar. Bisa menutupi dengan biaya dari dalam perusahaan sendiri, tetapi harus disesuaikan dengan kebutuhan. Jika biaya yang di butuhkan terlalu berdampak besar bagi perusahaan, lebih baik kegiatan itu di tunda sampai krisi ekonomi berakhir.

yang harus dibayar lunas oleh anak perusahaan Gudang Garam, yaitu PT Surya Pamenang sebagai dampak krisis moneter.

(13)

Matrik Evaluasi Faktor Internal

No Keterangan Aktivitas Evaluasi

1 Strength : Produk/Jasa : Strength :

 Pangsa pasar Gudang Garam pada tahun 1997 mencapai hampir 48%

 Akhir tahun 2000 total produk yang terjual sekitar 74 miliar batang rokok

 Gudang Garam mendistribusikan produknya pada sekitar 450.000 outlet melalui tiga distributor utama yang dimilikinya

Pemasaran dan Distribusi Strength :

1. Pelayanan yang fokus

 SKM untuk melayani kelas menengah dan atas

 SKT untuk melayani segmen kelas menengah

 SKL untuk kelas menengah dan bawah

Produk/Jasa

Tiga distributor utama yang dimiliki oleh Gudang Garam seharusnya di marger, agar nanti pengendaliannya, dan penerapan kebijakan dari perusahaan lebih gampang.

Research & Development

(14)

2. Kualitas rasa menjadi fokus utama dan dikomunikasikan melalui positioning statement ”Pria Punya Selera”, dengan tujuan untuk mempertahankan loyalitas konsumen.

3. Sponsorship pada berbagai kegiatan, mulai olah raga sampai dengan pagelaran musik.

4. Saluran distribusi dengan jangkauan luas.

Research & Development Strength :

(15)

Kinerja keuangan Strength :

 Kemampuan manajemen mengendalikan biaya operasional maupun biaya lainnya, juga memberikan kontribusi terhadap pendapatan laba usaha maupun laba bersih.

 Saham gudang garam tergolong saham primadona di pasar modal.

Organisasi Strength :

 Memiliki filosofi manajemen yang ditanamkan pada setiap karyawan, yaitu Catur Darma

(16)

2 Weakness: Produk/Jasa : Weakness:

 Produk innovative kurang cepat, khususnya untuk masuk dan bersaing dengan munculnya rokok mild yang muncul pada tahun 1990-an.

 Sejak tahun 1997 tidak mengalami perkembangan yang berarti dan terus stagnan karena harga jual eceran yang terus meningkat karena kenaikan harga bahan baku dan meningkatnya pajak pemerintah.

Pemasaran dan Distribusi Weakness :

 Persaingan harga terus terjadi setiap tahun, ditambah lagi dengan kenaikan cukai rokok yang sangat besar pengaruhnya terhadap perubahan harga. perubahan harga pada rokok, dengan mengurangi kuantitas dalam kemasan tanpa mengurangi kualitas rasa rokoknya. Dengan begitu harga rokok tetap dapat terjangkau oleh berbagai kalangan.

Research & Development

(17)

Research & Development Weakness :

 Lamanya proses pengembangan dan riset rokok mild untuk mendapatkan rasa dan racikan yang pas.

 Kurangnya kemampuan SDM dalam melakukan penelitian dan pengembangan.

 Keputusan yang lambat untuk memulai pengembangan SKM rendah tar dan nikotin

keahlian dalam R&D.

(18)

Analisis SWOT

Matrik SWOT

1. Pada kuadran I ( S O Strategi ) strategi umum yang dapat dilakukan oleh perusahaan adalah menggunakan kekuatan perusahaan untuk mengambil setiap keunggulan pada kesempatan yang ada.

2. Pada kuadran II ( W O Strategi ) perusahaan dapat membuat keunggulan pada kesempatan sebagi acuan untuk memfokuskan kegiatan dengan menghindari kelemahan.

3. Pada kuadran III ( W T Strategi ) Meminimumkan segala kelemahan untuk menghadapi setiap ancaman.

(19)

Program strategi yang di rencanakan PT.Gudang Garam 1. Kinerja keuangan yang cukup

baik.

2. Kualitas produk baik. 3. Kinerja dan

produktivitas cukup baik.

4. Penelitian dan pengembangan yang inovatif.

1. Pertumbuhan penjualan kurang begitu baik. 2. Upaya pemasaran belum

optimal.

3. Jaringan distribusi belum maksimal atau mitra usaha lain.

3. Kebijakan pemerintah. 4. Dukungan

teknologi.

 Mempertahankan kualitas produk

 Membuat terobosan inovasi rokok yang lebih.

 Mengadakan program pelatihan dan meninggkatkan keahlian tenaga kerja secara berkesinambungan.

 Memberikan penghasrgaan berupa bonus ataupun yang lain bagi tenaga kerja yang berprestasi.

 Menambah SDM di masing-masing bidang atau ahlinya, seperti melinting rokok, meng-pack rokok, dsb.

(20)

A kualitas bahan baku atau bahan utama dalam rokok, yang bertujuan untuk menciptakan produk atau inovasi yang lebih unggul lagi, dan yang dibutuhkan para konsumen manajer agar bisa bersaing dalam negeri.

 Menjalin hubungan baik terhadap

 Meninggkatan pangsa pasar dengan menambah jumlah pelanggan dan usaha promosi lainnya.

 Memperhatikan masalah pengiriman barang yang terlambat yaitu terhadap pengendalian distributor bila perlu memilikinya.

(21)

Analisis PORTER

Penelitian dilakukan dengan berdasar pada lima model kekuatan dari Porteruntuk menilai hubungan antara perusahaan dengan industri yakni sebagai berikut :

1. Ancaman masuknya pesaing baru

Dalam suatu industri munculnya pesaing baru merupakan ancaman yang perlu diperhatikan,tetapi di dalam industri rokok di indonesia tidak terdapat pesaing baru yang dapat diperhitungkan sebagai kompetitor yang menimbulkan ancaman bagi perusahaan, perusahaan rokok yang muncul di indonesia merupakan perusahaan kecil dengan pemusatan pada segmen yang relatif kecil, misalnya saja perusahaan rokok Jaya Makmur, Gudang Baru , Suburaman, dan perusahaan-perusahaan rokok lain yang memasuki industri rokok di indonesia. Sehingga ancaman masuknya pesaing baru dalam industri rokok di indonesia bagi PT. Gudang Garam, Tbk relatif rendah.

2. Ancaman dari pesaing

Industri rokok merupakan salah satu industri yang memiliki peluang cukup besar di indonesia, oleh karena itu persaingan yang timbul antara perusahaan yang bergerak di bidang industri rokok pun cukup ketat. Perusahaan yang bergerak di industri rokok di indonesia yang memiliki produk bersaing dengan PT. Gudang Garam, Tbk antara lain : PT. Bentoel International Investama Tbk, PT. Djarum dan PT. HM Sampoerna Tbk. Persaingan antar perusahaan ini dapat dilihat dari lini produk yang dikeluarkan oleh masing masing perusahaan, misalnya saja dalam persaingan segmen rokok mild yang terjadi antara perusahaan perusahaan yang memproduksi rokok, dimana PT. HM Sampoerna Tbk dengan produk AMild, PT. Bentoel International Investama Tbk dengan Star Mild, PT. Djarum dengan LA Lights dan PT. Gudang Garam, Tbk dengan Gudang Garam Surya Signature.

3. Ancaman dari barang pengganti

(22)

4. Kekuatan tawar menawar dari pembeli

Dalam industri rokok di indonesia, perusahaan rokok bersaing dengan memproduksi

bermacam-macam jenis produk rokok di berbagai segmen, sehingga terdapat banyak pilihan jenis dan ragam rokok yang dapat dipilih oleh konsumen sesuai selera dan pilihan masing masing konsumen itu sendiri. Hal ini menjadi suatu yang cukup perlu diperhatikan oleh PT. Gudang Garam, Tbk karena dapat disimpulkan kekuatan tawar menawar dari pembeli cukup besar karena tersedianya banyak produk dipasar dari para kompetitor yang menyebabkan konsumen membeli produk lain bila tidak puas dengan produk dari perusahaan.

5. Kekuatan tawar menawar dari pemasok

(23)

KESIMPULAN

PT. Gudang Garam, Tbk memiliki keadaan bisnis yang baik bila dilihat berdasarkan :

Berdasarkan analisis SWOT, MATRIK STRETEGI UMUM, Critical Success Factors Dan KPI yang telah dilakukandapat disimpulkan bahwa strategi yang digunakan oleh PT. Gudang Garam, Tbk sudah cukup baik. Dapat dilihat dari strategi yang digunakan untuk menghadapi persaingan dari perusahaan kompetitor serta trend pasar yang mulai berubah perusahaan meluncurkan produk-produk baru dengan segmen low tar nikotin (LTN) yang sesuai dengan tren pasar saat ini selain itu dengan strategi pemasaran PT. Gudang Garam, Tbk dengan melakukan berbagai kegiatan promosi seperti iklan, promo sampling, dan menjadi sponsor beberapa acara olahraga serta pengembangan jaringan distribusi serta kantor cabang, perusahaan berhasil meningkatkan jumlah penjualan dan laba bersih di setiap tahunnya.

Target Jangka Panjang dan Jangka Pendek Perusahaan

PT. Gudang Garam bisa memperluas target pasarnya kepada anak muda, dengan cara mengadakan konser-konser yang memperkenalkan produknya, turut aktif dalam efen- efen tahunan (sponsorship), memberikan beasiswa. Aspek promosi, iklan bisa lebih kreatif, menarik, serta mudah di pahami. Memilih brand ambasador produk, misalnya menggunakan artis papan atas, atau orang-orang yang menginspirasi.

Referensi

Dokumen terkait

Ancaman terbesar perusahaan yaitu banyaknya pesaing baru yang memasuki industri AMDK (skor 0,163). Total skor matriks EFE sebesar 2,576 menunjukkan bahwa saat ini

Dengan adanya analisis industri, Azhar Food perlulah menjadikan ancaman pesaing ini sebagai satu medium untuk menghasilkan produk yang lebih baik.. Mereka perlu

Ancaman terbesar perusahaan yaitu banyaknya pesaing baru yang memasuki industri AMDK (skor 0,163). Total skor matriks EFE sebesar 2,576 menunjukkan bahwa saat ini

Melihat perkembangan industri makanan daerah di Kabupaten Kotabaru Kalimantan Selatan, yaitu munculnya pesaing-pesaing baru yang menawarkan produk serupa maka ini merupakan

memasuki pasar rokok mild tahun 1989, dan Gudang garam baru memulainya pada tahun 2003, sehingga terlambat 14 tahun dari Sampoerna. Sehingga masalah yang

Cocokan kekuatan internal dengan ancaman eksternal, dan catat hasil Strategi ST dalam sel yang ditentukan.. Cocokan kelemahan internal dengan ancaman eksternal, dan catat hasil

Sehingga para dealer akan lebih mengutamakan jasa PT Mega Finance daripada jasa yang ditawarkan oleh perusahaan lain yang berbeda ataupun sama dengan PT Mega Finance.. Munculnya

Bagi para investor yang mempunyai dana (modal) dan tidak ingin melakukan suatu usaha perdagangan dapat menanamkan dana atau modalnya di kedua perusahaan