• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Strategi Pemasaran Perusahaan Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) Merek Citrabas Deluxe (Studi Kasus di PT. Buana Tirta Abadi Jakarta)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Strategi Pemasaran Perusahaan Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) Merek Citrabas Deluxe (Studi Kasus di PT. Buana Tirta Abadi Jakarta)"

Copied!
156
0
0

Teks penuh

(1)

(Studi Kasus di PT. Buana Tirta Abadi Jakarta)

Oleh :

CITRA WIDYALESTARI

A 14105522

PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

(2)

AIR MINUM DALAM KEMASAN (AMDK) MEREK CITRABAS DELUXE (Studi Kasus di PT. Buana Tirta Abadi Jakarta). (Di bawah bimbingan YAYAH K. WAGIONO).

Air merupakan sumber kehidupan sehari-hari yang dibutuhkan oleh semua mahluk hidup. Bagi masyarakat yang berada di wilayah perkotaan untuk mendapatkan air minum yang bersih dan bebas kuman sangat sulit. Salah satu cara untuk mengatasi masalah perolehan air bersih, aman, sehat dan terjamin kebersihannya terutama di kota-kota besar adalah melalui produk air minum dalam kemasan (AMDK) yang dibuat produsen untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan air minum sehat.

Seiring dengan meningkatnya pertumbuhan penduduk bisnis AMDK semakin berkembang, karena kebutuhan akan air minum terus meningkat. Hal ini menimbulkan tingkat persaingan yang tinggi antar sesama industri AMDK dipasaran. PT. Buana Tirta Abadi sebagai salah satu perusahaan yang memproduksi AMDK dengan merek Citrabas Deluxe menghadapi persaingan yang ketat untuk menarik calon konsumen karena banyaknya perusahaan yang bergerak dalam industri ini. Persaingan menuntut perusahaan untuk dapat melakukan alternatif strategi pemasaran terbaik, diantaranya melalui analisis lingkungan internal maupun eksternal perusahaan.

Tujuan Penelitian ini adalah (1) Mengkaji strategi bauran pemasaran (marketing mix) dalam upaya pengembangan usaha yang telah diterapkan oleh PT. Buana Tirta Abadi, (2) Mengidentifikasi dan menganalisis faktor-faktor lingkungan internal dan eksternal yang mempengaruhi strategi pemasaran untuk pemasaran merek dagang Citrabas Deluxe di PT. Buana Tirta Abadi, (3) Merumuskan alternatif strategi pemasaran yang tepat dan efektif yang sebaiknya dilakukan perusahaan agar dapat bersaing untuk meningkatkan pemasaran merek dagang Citrabas Deluxe di PT. Buana Tirta Abadi dalam mencapai tujuan perusahaan di masa yang akan datang. Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak manajemen perusahaan dalam merencanakan strategi pemasarannya serta bagi pihak lain yang memerlukan hasil penelitian ini sebagai bahan rujukan untuk penelitian selanjutnya.

Penelitian ini dilaksanakan di PT. Buana Tirta Abadi yang berlokasi di Jl. Raya Pasar Minggu No. 3 untuk kantor pusat pemasaran dan di desa Pasir Buncir, kampung Cisalopa untuk sumber mata air. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive). Penelitian ini dilaksanakan selama tiga bulan untuk pengumpulan data yaitu bulan Juli sampai dengan September 2008. Data yang digunakan berupa data primer dan data sekunder. Metode pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dengan pihak manajemen perusahaan yaitu Direktur, Wakil Manajemen, Kepala Pemasaran serta Kepala Personalia dan Umum. Hal ini didasarkan pada pertimbangan bahwa responden tersebut berpengaruh dalam pengambilan keputusan, khususnya dalam menentukan strategi pemasaran. Selanjutnya dianalisis secara deskriptif untuk menentukan kekuatan dan kelemahan serta peluang dan ancaman perusahaan.

(3)

dimiliki perusahaan. Sedangkan QSPM digunakan untuk menentukan alternatif strategi terbaik pada perusahaan AMDK PT. Buana Tirta Abadi.

Hasil analisa lingkungan perusahaan menunjukkan bahwa faktor-faktor lingkungan internal yang merupakan kekuatan perusahaan adalah harga kompetitif, diversifikasi dan diferensiasi produk, pengiriman produk setiap hari, lokasi pabrik di dalam kota, modal sendiri dan laboratorium uji lengkap standar perusahaan AMDK. Sedangkan faktor kelemahan perusahaan adalah tidak ada pendidikan dan pelatihan bagi karyawan, pengaruh merek, wilayah distribusi masih terbatas, terbatasnya armada kendaraan truk, belum ada rencana penambahan cabang sebagai perluasan pemasaran, kurang gencarnya promosi dan iklan dan kapasitas produksi lebih rendah dari makloon. Berdasarkan hasil analisis matriks IFE menunjukkan kekuatan utama perusahaan adalah menggunakan modal sendiri (skor 0,340) untuk melaksanakan seluruh kegiatan produksi hingga distribusi produk AMDK. Sedangkan kelemahan terbesar adalah tidak adanya pendidikan dan pelatihan bagi karyawan (skor 0,151). Total skor matriks IFE sebesar 2,640 menunjukkan bahwa saat ini perusahaan berada pada kondisi sedang/rata-rata.

Faktor-faktor eksternal perusahaan yang merupakan peluang bagi perusahaan adalah tumbuhnya kawasan industri, kegiatan olahraga, kebijakan tentang pengisian merek lain di pabrik perusahaan lain, pertemuan rutin food and beverage asosiasi perhotelan dan kerjasama join logo di dalam label kemasan untuk hotel, restoran dan cafe. Sedangkan faktor-faktor ancaman bagi perusahaan adalah banyaknya pesaing baru yang memasuki industri AMDK, persaingan harga yang diberikan untuk menarik konsumen, tumbuhnya depot isi ulang, melemahnya nilai tukar rupiah dan tingkat kepuasan konsumen. Berdasarkan hasil analisis matriks EFE menunjukkan peluang terbesar perusahaan adalah adanya kerjasama join logo di dalam label kemasan untuk hotel, restoran dan cafe (skor 0,396) yang paling mungkin dimanfaatkan oleh perusahaan. Ancaman terbesar perusahaan yaitu banyaknya pesaing baru yang memasuki industri AMDK (skor 0,163). Total skor matriks EFE sebesar 2,576 menunjukkan bahwa saat ini perusahaan berada pada kondisi sedang/rata-rata.

(4)

(Studi Kasus di PT. Buana Tirta Abadi Jakarta)

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pertanian pada Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor

Oleh :

CITRA WIDYALESTARI

A 14105522

PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

(5)

PT. Buana Tirta Abadi Jakarta)

Nama : Citra Widyalestari

NRP : A 14105522

Menyetujui,

Dosen Pembimbing

Ir. Yayah K. Wagiono, MEc NIP. 130 350 044

Mengetahui,

Dekan Fakultas Pertanian

Prof. Dr. Ir. Didy Sopandie, M.Agr NIP. 131 124 019

(6)

DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAWA SKRIPSI YANG BERJUDUL ”ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PERUSAHAAN AIR MINUM DALAM

KEMASAN (AMDK) MEREK CITRABAS DELUXE (STUDI KASUS DI PT. BUANA CITRA ABADI JAKARTA)” BELUM PERNAH DIAJUKAN SEBAGAI

KARYA TULIS ILMIAH PADA SUATU PERGURUAN TINGGI ATAU LEMBAGA LAIN MANAPUN UNTUK TUJUAN MEMPEROLEH GELAR AKADEMIK TERTENTU. SAYA JUGA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI ADALAH BENAR-BENAR HASIL KARYA SENDIRI DAN TIDAK MENGANDUNG BAHAN-BAHAN YANG PERNAH DITULIS ATAU DITERBITKAN OLEH PIHAK LAIN KECUALI SEBAGAI RUJUKAN YANG DINYATAKAN DALAM NASKAH.

Bogor, Desember 2008

(7)

Penulis lahir di Jakarta, 4 April 1984 sebagai anak ketiga dari tiga

bersaudara pasangan Bapak H. Danny Rachmat Kusnandar, S.Sos, MM dan Ibu

Hj. Poppy Kartini. Penulis menamatkan pendidikan dasar di SD Barunawati IV

Jakarta Utara dari Tahun 1989 - 1995, kemudian melanjutkan pendidikan ke

Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Barunawati III Jakarta Utara dari Tahun 1995

– 1998. Pada tahun yang sama penulis kemudian melanjutkan pendidikan di

Sekolah Menengah Atas Negeri 8 Bogor dan lulus Tahun 2001.

Tahun 2001 penulis diterima menjadi mahasiswa Institut Pertanian Bogor

pada Program Studi Diploma III Manajemen Usaha Boga, Departemen Gizi

Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian

Bogor dan lulus Tahun 2004. Pada tahun 2005, penulis kemudian melanjutkan

studi ke Program Sarjana Ekstensi Manajemen Agribisnis, Fakultas Pertanian,

Institut Pertanian Bogor. Saat ini penulis bekerja di Pemerintah Daerah Kota

(8)

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

memberikan anugerah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Skripsi ini disusun sebagai syarat kelulusan penulis menjadi Sarjana Pertanian

pada Program Sarjana Ekstensi Manajemen Agribisnis dengan judul “Analisis

Strategi Pemasaran Perusahaan Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) Merek

Citrabas Deluxe (Studi Kasus di PT. Buana Citra Abadi Jakarta)”. Penelitian ini

dilakukan untuk mengetahui strategi pemasaran yang tepat dan efektif untuk

perusahaan AMDK PT. Buana Tirta Abadi dalam meningkatkan pemasaran

merek CITRABAS DELUXE sehingga dapat lebih memperkenalkan produknya

kepada masyarakat untuk menyediakan air minum dalam kemasan dan mampu

memasarkannya dengan baik.

Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada

berbagai pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini. Penulis

berharap semoga penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi penulis

khususnya dan umumnya bagi para pembaca.

Bogor, Desember 2008

(9)

Selama penulisan skripsi ini, penulis mendapat sumbangan pikiran,

bimbingan, dukungan, dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh sebab itu, penulis

ingin mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada:

1. Ir. Yayah K. Wagiono, MEc, selaku dosen pembimbing yang telah

meluangkan waktu, memberikan bimbingan, masukan dan arahan dengan

sabar dalam menyelesaikan penelitian dan penulisan skripsi ini.

2. Ir. Netti Tinaprilla, MM., selaku dosen evaluator pada kolokium yang telah

memberikan masukan dalam proposal penelitian.

3. Dr. Ir. Rita Nurmalina, MS, selaku dosen penguji utama pada ujian sidang

skripsi yang telah banyak memberikan masukan dan arahan.

4. Ir. Juniar Atmakusuma, MS, selaku dosen penguji dari komisi pendidikan

yang telah memberikan masukan mengenai teknik penulisan ilmiah.

5. Pimpinan dan seluruh staf PT. Buana Tirta Abadi terutama Bpk. Suwandi, Ibu

Reni, Ibu Ati dan Bpk. Jaki yang telah memberikan kesempatan dan bantuan

yang sangat berarti kepada penulis saat melakukan penelitian.

6. Kedua orang tua tercinta serta kakak-kakaku (Irsyad dan Surya) atas doa,

dukungan moril dan materi, kesabaran dan kasih sayang yang selalu

menyertai.

7. Untuk Eka Setya Utama atas perhatian, kesabaran dan kebersamaannya

yang turut membantu dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini.

8. Teman-teman di Dispenda dan staf Walikota Bogor yang selalu menjadi

penyemangat dalam penulisan skripsi ini.

9. Sahabat-sahabatku Santi, Nova, Visa dan Eni serta seluruh rekan-rekan

Eks-MAB yang turut membantu dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini.

10. Semua pihak yang telah turut serta membantu penulis dalam menyelesaikan

(10)

Halaman

I. PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 5

1.3 Tujuan Penelitian ... 9

1.4 Kegunaan Penelitian ... 10

1.5 Ruang Lingkup Penelitian ... 10

II. TINJAUAN PUSTAKA ... 11

2.1 Air Minum ... 11

2.2 Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) ... 14

2.3 Penelitian Terdahulu ... 16

III. KERANGKA PEMIKIRAN ... 23

3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis ... 23

3.1.1 Pemasaran ... 23

3.1.2 Strategi Pemasaran ... 24

3.1.3 Bauran Pemasaran ... 26

3.1.4 Analisis Strategi Pemasaran ... 31

3.1.5 Analisis Lingkungan Perusahaan ... 32

3.1.6 Matriks IFE dan EFE ... 41

3.1.7 Matriks Internal-Eksternal (IE) ... 41

3.1.8 Analisis SWOT ... 42

3.1.9 Matriks QSPM ... 44

3.2 Kerangka Pemikiran Operasional ... 44

IV. METODE PENELITIAN ... 48

4.1 Waktu dan Lokasi Penelitian ... 48

4.2 Jenis dan Sumber Data ... 49

4.3 Metode Pengumpulan Data ... 49

4.4 Pengolahan dan Analisis Data ... 49

4.4.1 Matriks IFE dan matriks EFE ... 50

4.4.2 Matriks IE (Internal – Eksternal) ... 54

4.4.3 Matriks SWOT ... 55

4.4.4 Matriks QSPM ... 57

V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ... 59

5.1 Sejarah dan Karakteristik Perusahaan ... 59

5.2 Visi dan Misi Perusahaan ... 60

5.3 Struktur Organisasi Perusahaan ... 61

5.4 Proses Produksi Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) ... 62

5.5 Pengendalian Kualitas ... 68

5.6 Pemasaran Perusahaan Saat Ini ... 70

VI. ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL ... 72

6.1 Manajemen ... 72

6.2 Pemasaran ... 75

6.2.1 Produk ... 76

(11)

(Studi Kasus di PT. Buana Tirta Abadi Jakarta)

Oleh :

CITRA WIDYALESTARI

A 14105522

PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

(12)

AIR MINUM DALAM KEMASAN (AMDK) MEREK CITRABAS DELUXE (Studi Kasus di PT. Buana Tirta Abadi Jakarta). (Di bawah bimbingan YAYAH K. WAGIONO).

Air merupakan sumber kehidupan sehari-hari yang dibutuhkan oleh semua mahluk hidup. Bagi masyarakat yang berada di wilayah perkotaan untuk mendapatkan air minum yang bersih dan bebas kuman sangat sulit. Salah satu cara untuk mengatasi masalah perolehan air bersih, aman, sehat dan terjamin kebersihannya terutama di kota-kota besar adalah melalui produk air minum dalam kemasan (AMDK) yang dibuat produsen untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan air minum sehat.

Seiring dengan meningkatnya pertumbuhan penduduk bisnis AMDK semakin berkembang, karena kebutuhan akan air minum terus meningkat. Hal ini menimbulkan tingkat persaingan yang tinggi antar sesama industri AMDK dipasaran. PT. Buana Tirta Abadi sebagai salah satu perusahaan yang memproduksi AMDK dengan merek Citrabas Deluxe menghadapi persaingan yang ketat untuk menarik calon konsumen karena banyaknya perusahaan yang bergerak dalam industri ini. Persaingan menuntut perusahaan untuk dapat melakukan alternatif strategi pemasaran terbaik, diantaranya melalui analisis lingkungan internal maupun eksternal perusahaan.

Tujuan Penelitian ini adalah (1) Mengkaji strategi bauran pemasaran (marketing mix) dalam upaya pengembangan usaha yang telah diterapkan oleh PT. Buana Tirta Abadi, (2) Mengidentifikasi dan menganalisis faktor-faktor lingkungan internal dan eksternal yang mempengaruhi strategi pemasaran untuk pemasaran merek dagang Citrabas Deluxe di PT. Buana Tirta Abadi, (3) Merumuskan alternatif strategi pemasaran yang tepat dan efektif yang sebaiknya dilakukan perusahaan agar dapat bersaing untuk meningkatkan pemasaran merek dagang Citrabas Deluxe di PT. Buana Tirta Abadi dalam mencapai tujuan perusahaan di masa yang akan datang. Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak manajemen perusahaan dalam merencanakan strategi pemasarannya serta bagi pihak lain yang memerlukan hasil penelitian ini sebagai bahan rujukan untuk penelitian selanjutnya.

Penelitian ini dilaksanakan di PT. Buana Tirta Abadi yang berlokasi di Jl. Raya Pasar Minggu No. 3 untuk kantor pusat pemasaran dan di desa Pasir Buncir, kampung Cisalopa untuk sumber mata air. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive). Penelitian ini dilaksanakan selama tiga bulan untuk pengumpulan data yaitu bulan Juli sampai dengan September 2008. Data yang digunakan berupa data primer dan data sekunder. Metode pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dengan pihak manajemen perusahaan yaitu Direktur, Wakil Manajemen, Kepala Pemasaran serta Kepala Personalia dan Umum. Hal ini didasarkan pada pertimbangan bahwa responden tersebut berpengaruh dalam pengambilan keputusan, khususnya dalam menentukan strategi pemasaran. Selanjutnya dianalisis secara deskriptif untuk menentukan kekuatan dan kelemahan serta peluang dan ancaman perusahaan.

(13)

dimiliki perusahaan. Sedangkan QSPM digunakan untuk menentukan alternatif strategi terbaik pada perusahaan AMDK PT. Buana Tirta Abadi.

Hasil analisa lingkungan perusahaan menunjukkan bahwa faktor-faktor lingkungan internal yang merupakan kekuatan perusahaan adalah harga kompetitif, diversifikasi dan diferensiasi produk, pengiriman produk setiap hari, lokasi pabrik di dalam kota, modal sendiri dan laboratorium uji lengkap standar perusahaan AMDK. Sedangkan faktor kelemahan perusahaan adalah tidak ada pendidikan dan pelatihan bagi karyawan, pengaruh merek, wilayah distribusi masih terbatas, terbatasnya armada kendaraan truk, belum ada rencana penambahan cabang sebagai perluasan pemasaran, kurang gencarnya promosi dan iklan dan kapasitas produksi lebih rendah dari makloon. Berdasarkan hasil analisis matriks IFE menunjukkan kekuatan utama perusahaan adalah menggunakan modal sendiri (skor 0,340) untuk melaksanakan seluruh kegiatan produksi hingga distribusi produk AMDK. Sedangkan kelemahan terbesar adalah tidak adanya pendidikan dan pelatihan bagi karyawan (skor 0,151). Total skor matriks IFE sebesar 2,640 menunjukkan bahwa saat ini perusahaan berada pada kondisi sedang/rata-rata.

Faktor-faktor eksternal perusahaan yang merupakan peluang bagi perusahaan adalah tumbuhnya kawasan industri, kegiatan olahraga, kebijakan tentang pengisian merek lain di pabrik perusahaan lain, pertemuan rutin food and beverage asosiasi perhotelan dan kerjasama join logo di dalam label kemasan untuk hotel, restoran dan cafe. Sedangkan faktor-faktor ancaman bagi perusahaan adalah banyaknya pesaing baru yang memasuki industri AMDK, persaingan harga yang diberikan untuk menarik konsumen, tumbuhnya depot isi ulang, melemahnya nilai tukar rupiah dan tingkat kepuasan konsumen. Berdasarkan hasil analisis matriks EFE menunjukkan peluang terbesar perusahaan adalah adanya kerjasama join logo di dalam label kemasan untuk hotel, restoran dan cafe (skor 0,396) yang paling mungkin dimanfaatkan oleh perusahaan. Ancaman terbesar perusahaan yaitu banyaknya pesaing baru yang memasuki industri AMDK (skor 0,163). Total skor matriks EFE sebesar 2,576 menunjukkan bahwa saat ini perusahaan berada pada kondisi sedang/rata-rata.

(14)

(Studi Kasus di PT. Buana Tirta Abadi Jakarta)

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pertanian pada Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor

Oleh :

CITRA WIDYALESTARI

A 14105522

PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

(15)

PT. Buana Tirta Abadi Jakarta)

Nama : Citra Widyalestari

NRP : A 14105522

Menyetujui,

Dosen Pembimbing

Ir. Yayah K. Wagiono, MEc NIP. 130 350 044

Mengetahui,

Dekan Fakultas Pertanian

Prof. Dr. Ir. Didy Sopandie, M.Agr NIP. 131 124 019

(16)

DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAWA SKRIPSI YANG BERJUDUL ”ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PERUSAHAAN AIR MINUM DALAM

KEMASAN (AMDK) MEREK CITRABAS DELUXE (STUDI KASUS DI PT. BUANA CITRA ABADI JAKARTA)” BELUM PERNAH DIAJUKAN SEBAGAI

KARYA TULIS ILMIAH PADA SUATU PERGURUAN TINGGI ATAU LEMBAGA LAIN MANAPUN UNTUK TUJUAN MEMPEROLEH GELAR AKADEMIK TERTENTU. SAYA JUGA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI ADALAH BENAR-BENAR HASIL KARYA SENDIRI DAN TIDAK MENGANDUNG BAHAN-BAHAN YANG PERNAH DITULIS ATAU DITERBITKAN OLEH PIHAK LAIN KECUALI SEBAGAI RUJUKAN YANG DINYATAKAN DALAM NASKAH.

Bogor, Desember 2008

(17)

Penulis lahir di Jakarta, 4 April 1984 sebagai anak ketiga dari tiga

bersaudara pasangan Bapak H. Danny Rachmat Kusnandar, S.Sos, MM dan Ibu

Hj. Poppy Kartini. Penulis menamatkan pendidikan dasar di SD Barunawati IV

Jakarta Utara dari Tahun 1989 - 1995, kemudian melanjutkan pendidikan ke

Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Barunawati III Jakarta Utara dari Tahun 1995

– 1998. Pada tahun yang sama penulis kemudian melanjutkan pendidikan di

Sekolah Menengah Atas Negeri 8 Bogor dan lulus Tahun 2001.

Tahun 2001 penulis diterima menjadi mahasiswa Institut Pertanian Bogor

pada Program Studi Diploma III Manajemen Usaha Boga, Departemen Gizi

Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian

Bogor dan lulus Tahun 2004. Pada tahun 2005, penulis kemudian melanjutkan

studi ke Program Sarjana Ekstensi Manajemen Agribisnis, Fakultas Pertanian,

Institut Pertanian Bogor. Saat ini penulis bekerja di Pemerintah Daerah Kota

(18)

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

memberikan anugerah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Skripsi ini disusun sebagai syarat kelulusan penulis menjadi Sarjana Pertanian

pada Program Sarjana Ekstensi Manajemen Agribisnis dengan judul “Analisis

Strategi Pemasaran Perusahaan Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) Merek

Citrabas Deluxe (Studi Kasus di PT. Buana Citra Abadi Jakarta)”. Penelitian ini

dilakukan untuk mengetahui strategi pemasaran yang tepat dan efektif untuk

perusahaan AMDK PT. Buana Tirta Abadi dalam meningkatkan pemasaran

merek CITRABAS DELUXE sehingga dapat lebih memperkenalkan produknya

kepada masyarakat untuk menyediakan air minum dalam kemasan dan mampu

memasarkannya dengan baik.

Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada

berbagai pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini. Penulis

berharap semoga penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi penulis

khususnya dan umumnya bagi para pembaca.

Bogor, Desember 2008

(19)

Selama penulisan skripsi ini, penulis mendapat sumbangan pikiran,

bimbingan, dukungan, dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh sebab itu, penulis

ingin mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada:

1. Ir. Yayah K. Wagiono, MEc, selaku dosen pembimbing yang telah

meluangkan waktu, memberikan bimbingan, masukan dan arahan dengan

sabar dalam menyelesaikan penelitian dan penulisan skripsi ini.

2. Ir. Netti Tinaprilla, MM., selaku dosen evaluator pada kolokium yang telah

memberikan masukan dalam proposal penelitian.

3. Dr. Ir. Rita Nurmalina, MS, selaku dosen penguji utama pada ujian sidang

skripsi yang telah banyak memberikan masukan dan arahan.

4. Ir. Juniar Atmakusuma, MS, selaku dosen penguji dari komisi pendidikan

yang telah memberikan masukan mengenai teknik penulisan ilmiah.

5. Pimpinan dan seluruh staf PT. Buana Tirta Abadi terutama Bpk. Suwandi, Ibu

Reni, Ibu Ati dan Bpk. Jaki yang telah memberikan kesempatan dan bantuan

yang sangat berarti kepada penulis saat melakukan penelitian.

6. Kedua orang tua tercinta serta kakak-kakaku (Irsyad dan Surya) atas doa,

dukungan moril dan materi, kesabaran dan kasih sayang yang selalu

menyertai.

7. Untuk Eka Setya Utama atas perhatian, kesabaran dan kebersamaannya

yang turut membantu dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini.

8. Teman-teman di Dispenda dan staf Walikota Bogor yang selalu menjadi

penyemangat dalam penulisan skripsi ini.

9. Sahabat-sahabatku Santi, Nova, Visa dan Eni serta seluruh rekan-rekan

Eks-MAB yang turut membantu dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini.

10. Semua pihak yang telah turut serta membantu penulis dalam menyelesaikan

(20)

Halaman

I. PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 5

1.3 Tujuan Penelitian ... 9

1.4 Kegunaan Penelitian ... 10

1.5 Ruang Lingkup Penelitian ... 10

II. TINJAUAN PUSTAKA ... 11

2.1 Air Minum ... 11

2.2 Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) ... 14

2.3 Penelitian Terdahulu ... 16

III. KERANGKA PEMIKIRAN ... 23

3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis ... 23

3.1.1 Pemasaran ... 23

3.1.2 Strategi Pemasaran ... 24

3.1.3 Bauran Pemasaran ... 26

3.1.4 Analisis Strategi Pemasaran ... 31

3.1.5 Analisis Lingkungan Perusahaan ... 32

3.1.6 Matriks IFE dan EFE ... 41

3.1.7 Matriks Internal-Eksternal (IE) ... 41

3.1.8 Analisis SWOT ... 42

3.1.9 Matriks QSPM ... 44

3.2 Kerangka Pemikiran Operasional ... 44

IV. METODE PENELITIAN ... 48

4.1 Waktu dan Lokasi Penelitian ... 48

4.2 Jenis dan Sumber Data ... 49

4.3 Metode Pengumpulan Data ... 49

4.4 Pengolahan dan Analisis Data ... 49

4.4.1 Matriks IFE dan matriks EFE ... 50

4.4.2 Matriks IE (Internal – Eksternal) ... 54

4.4.3 Matriks SWOT ... 55

4.4.4 Matriks QSPM ... 57

V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ... 59

5.1 Sejarah dan Karakteristik Perusahaan ... 59

5.2 Visi dan Misi Perusahaan ... 60

5.3 Struktur Organisasi Perusahaan ... 61

5.4 Proses Produksi Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) ... 62

5.5 Pengendalian Kualitas ... 68

5.6 Pemasaran Perusahaan Saat Ini ... 70

VI. ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL ... 72

6.1 Manajemen ... 72

6.2 Pemasaran ... 75

6.2.1 Produk ... 76

(21)

6.2.4 Promosi ... 78

6.3 Keuangan/Akuntansi ... 78

6.4 Produksi/Operasi ... 79

6.4.1 Kapasitas Produksi ... 79

6.4.2 Bahan Baku yang Digunakan ... 79

6.5 Penelitian dan Pengembangan ... 80

6.6 Sistem Informasi ... 80

6.7 Matriks IFE (Internal Factor Evaluation) ... 81

VII. ANALISIS LINGKUNGAN EKSTERNAL ... 85

7.1 Lingkungan Makro ... 85

7.1.1 Faktor Demografi ... 85

7.1.2 Faktor Ekonomi ... 86

7.1.3 Faktor Alam ... 87

7.1.4 Faktor Teknologi ... 87

7.1.5 Faktor Politik ... 88

7.1.6 Faktor Sosial Budaya ... 89

7.2 Lingkungan Mikro ... 89

7.2.1 Pesaing ... 89

7.2.2 Pemasok ... 90

7.2.3 Pelanggan ... 91

7.3 Lingkungan Industri ... 92

7.3.1 Ancaman Masuknya Pendatang Baru ... 92

7.3.2 Kekuatan Tawar Menawar Pemasok ... 93

7.3.3 Kekuatan Tawar Menawar Pembeli ... 94

7.3.4 Ancaman Produk Pengganti/Substitusi ... 94

7.3.5 Persaingan Di antara Para Anggota Industri ... 95

7.4 Matriks EFE (External Factor Evaluation) ... 96

VIII. ANALISIS IE (INTERNAL - EXTERNAL) DAN ANALISIS SWOT ... 99

7.3 Matriks IE (Internal-External) ... 99

7.4 Analisis Matriks SWOT ... 100

IX. QSPM (Quantitative Strategic Planing Matrix) ... 105

X. KESIMPULAN DAN SARAN ... 109

10.1 Kesimpulan ... 109

10.2 Saran ... 110

(22)

Nomor Halaman

1. Perkembangan produksi dan konsumsi AMDK tahun 2000-2005 ... 2

2. Total Penerimaan Penjualan Berdasarkan Jenis Merek (Milyar) ... 7

3. Beberapa Penelitian Yang Digunakan Sebagai bahan Acuan ... 21

4. Penilaian Bobot Faktor Strategi Internal Eksternal Perusahaan ... 51

5. Analisis Matriks IFE ... 53

6. Analisis Matriks EFE ... 54

7. Matriks SWOT ... 57

8. Matriks QSPM ... 58

9. Jumlah Karyawan PT. Buana Tirta Abadi ... 73

10. Produk AMDK PT. Buana Tirta Abadi ... 76

11. Rumusan Kekuatan dan Kelemahan PT. Buana Tirta Abadi ... 81

12. Hasil Analisis Matriks IFE pada PT. Buana Tirta Abadi ... 82

13. Jumlah Penduduk di Kabupaten Bogor Tahun 2003 – 2008 ... 86

14. Rumusan peluang dan ancaman di PT. Buana Tirta Abadi ... 96

15. Hasil Analisis Matriks EFE pada PT. Buana Tirta Abadi ... 97

16. Hasil Analisis Matriks SWOT pada PT. Buana Tirta Abadi ... 101

(23)

1. Perkembangan Jumlah Perusahaan AMDK Indonesia ... 3 2. Perkembangan Produksi Air Minum Dalam Kemasan di Indonesia

Tahun 1999 – 2005 ... 4

3. Empat Komponen P dalam Bauran Pemasaran ... 27

4. Proses Analisis Kasus ... 32

5. Kekuatan yang Mempengaruhi Persaingan Industri ... 39

6. Alur Kerangka Pemikiran Operasional ... 47

7. Matriks Internal Eksternal (IE) ... 55

8. Mata Air Cisalopa PT. Buana Tirta Abadi ... 62

9. Reservoar PT. Buana Tirta Abadi ... 63

10. Water Treatment PT. Buana Tirta Abadi ... 66

(24)

1. Struktur Organisasi PT. Buana Tirta Abadi ... 114

2. Urutan Proses Produksi AMDK pada PT. Buana Tirta Abadi ... 115

3. Hasil Pembobotan Matriks IFE ... 116

4. Data Perusahaan AMDK di Kabupaten Bogor Tahun 2008 ... 119

5. Hasil Pembobotan Matriks EFE ... 122

(25)

1.1 Latar Belakang

Air merupakan sumber kehidupan sehari-hari yang mutlak dibutuhkan

oleh semua makhluk hidup tumbuhan, hewan, dan manusia. Bagi manusia salah

satu fungsi air adalah untuk memenuhi kebutuhan minum guna mempertahankan

kelangsungan hidup. Air minum yang dibutuhkan oleh manusia tentunya adalah

air yang bersih dan bebas dari kuman, sehingga dapat memberikan manfaat bagi

kesehatan.

Bagi masyarakat yang berada di wilayah perkotaan untuk mendapatkan

air yang bersih dan bebas kuman sangat sulit, karena kondisi sumber air seperti

air bawah tanah dan sungai sudah banyak tercemar, sehingga tidak layak untuk

dikonsumsi dan digunakan untuk kebutuhan hidup. Untuk menjawab semua itu

pemerintah membentuk suatu badan usaha yang bergerak dibidang air minum

yaitu Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM), namun itu semua tidak

mencukupi kebutuhan. Hal ini karena kondisi air minum di Indonesia terutama di

wilayah perkotaan semakin tercemar, ditambah semakin tingginya tingkat

kesadaran dan kepedulian masyarakat akan kesehatan. Hal itu menyebabkan

masyarakat mencari alternatif lain untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari

terutama kebutuhan untuk minum.

Pentingnya air minum membuat masyarakat semakin sadar akan

kebutuhan hal tersebut dimanapun mereka berada, baik pada saat mereka

berada dirumah, diluar lingkungannya, maupun dalam perjalanan. Hal ini menjadi

suatu peluang bagi para pengusaha untuk membuat perusahaan yang dapat

mengolah dan mengemas air minum, mudah didapatkan dimana saja dan mudah

dibawa. Untuk mewujudkan hal tersebut terciptalah Air Minum Dalam Kemasan

(26)

Seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk, kebutuhan akan AMDK

pun meningkat dan kini masyarakat sudah berada pada taraf tak bisa lepas dari

AMDK. Hingga kini Bisnis AMDK kian menggiurkan karena tingkat konsumsi

masyarakat akan air minum terus bertambah. Perkembangan produksi dan

konsumsi AMDK tahun 2000-2005 dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Perkembangan Produksi dan Konsumsi AMDK Tahun 2000 - 2005

Tahun

Jumlah Penduduk

(000)

Produksi (000 liter)

Pertumbuhan Produksi (%)

Konsumsi (000 liter)

Pertumbuhan Konsumsi

(%)

2000 203.025,3 4.097.356 - 4.068.963 -

2001 206.193,3 5.629.172 37,39 5.600.555 37,64 2002 209.192,4 6.693.671 18,91 6.583.290 17,55 2003 213.722,0 7.998.714 19,50 7.824.276 18,85 2004 216.415,0 9.323.443 16,56 9.205.587 17,65 2005 219.142,0 10.980.511 17,77 10.412.460 13,11 Sumber : Capricorn Indonesian Consult, 2006

Tabel 1 memperlihatkan bahwa tingkat produksi AMDK di Indonesia dari

tahun ke tahun terus meningkat secara fluktuatif, pada tahun 2005 tingkat

pertumbuhan produksi AMDK sebesar 17,7 persen lebih besar dibandingkan

tingkat pertumbuhan AMDK pada tahun 2004 sebesar 16,5 persen. Pada tingkat

pertumbuhan konsumsi tahun 2001 sebesar 37,64 persen tetapi hingga pada

tahun 2005 menurun menjadi 13,11 persen, hal ini disebabkan jumlah penduduk

yang terus meningkat dari tahun ke tahun.

Bisnis AMDK sampai saat ini terus berkembang bukti nyatanya adalah

dengan makin banyaknya merek-merek produk AMDK yang terus bermunculan

baik besar, menengah maupun kecil. Hal ini menimbulkan persaingan antar

perusahaan, terlebih lagi ada beberapa perusahaan besar AMDK lain dengan

merek dagang AQUA, VIT dan Ades yang telah menguasai pasar. Menurut

Asosiasi Produsen Air Minum Dalam Kemasan Indonesia (Aspadin), saat ini ada

(27)

antaranya tergabung dalam Aspadin. Kini ada kurang lebih 600 merek AMDK

yang aktif. Perkembangan jumlah perusahaan AMDK di Indonesia ditampilkan

pada Gambar 1.

246

350

426 440

480

2001 2002 2004 2005 2006

Jumlah Perusahaan

Gambar 1. Perkembangan Jumlah Perusahaan AMDK di Indonesia Sumber : Aspadin, 20061

Dari segi penjualan, industri ini mengalami pertumbuhan dari tahun ke

tahun. Penjualan AMDK pada tahun 2001 mencapai 5,4 miliar liter, setahun

kemudian naik 31,5% menjadi 7,1 miliar liter. Pada tahun 2003 meningkat 14,1%

mencapai 8,1 miliar liter1. Perkembangan volume penjualan AMDK di Indonesia

(Miliar liter) dapat dilihat secara grafik pada Gambar 2.

Konsumen cenderung akan memilih produk AMDK yang berkualitas baik,

aman untuk dikonsumsi, dan memiliki brand image yang baik. Kepuasan konsumen akan produk AMDK yang mereka konsumsi, akan membuat mereka

loyal terhadap produk AMDK tersebut.

1

(28)

2,4

3,7

5,4

7,1

8,1

9,1

10,1

1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005

Volume (miliar liter)

Gambar 2. Data Penjualan Air Minum Dalam Kemasan di Indonesia Tahun 1999 – 2005

Sumber : Aspadin, 20061

PT. Buana Tirta Abadi (PT. BTA) sebagai salah satu perusahaan baru

yang bergerak dalam bidang AMDK, menyadari bahwa persaingan dalam

pemasaran produk sangat ketat. Jika hanya mengandalkan merek sendiri

(Citrabas Deluxe), kapasitas produksi pabrik tidak akan maksimal, sehingga

profitpun akan kecil. PT. Buana Tirta Abadi menyiasatinya dengan menjalin

kerjasama dengan beberapa klien, salah satunya adalah PT. Tirta Investama

(Merek Dagang VIT). Melalui produk Citrabas Deluxe PT. Buana Tirta Abadi telah

berhasil merebut sekitar 16 persen pangsa pasar AMDK, dengan wilayah

pemasaran Jabodetabek dan wilayah lain apabila ada permintaan dalam jumlah

besar.

Persaingan antar industri AMDK dalam memperebutkan pasar bisa

menjadi ancaman, selain itu banyaknya bermunculan depot isi ulang AMDK.

Untuk mengantisipasi persaingan tersebut, PT. Buana Tirta Abadi perlu

melakukan analisis faktor-faktor internal dan eksternal perusahaan. Hal ini guna

(29)

suatu jenis usaha agar perusahaan dapat bertahan. Perusahaan diharapkan

mampu untuk mengembangkan suatu strategi bersaing yang tepat untuk

menghadapi segala kemungkinan perubahan-perubahan yang terjadi di

lingkungan perusahaan. Melalui strategi pemasaran tersebut diharapkan

perusahaan AMDK PT. Buana Tirta Abadi dapat meningkatkan volume penjualan

produk dan meraih keuntungan yang maksimal.

1.2. Perumusan Masalah

Seiring dengan pertumbuhan penduduk mengakibatkan permintaan

kebutuhan AMDK pun meningkat, kini masyarakat sudah berada pada taraf tak

bisa lepas dari AMDK. Semakin tingginya tingkat konsumsi masyarakat akan air

minum menjadi daya tarik tersendiri bagi produsen untuk membuat produk AMDK

maupun mengembangkan produk-produk AMDK yang sudah ada. Hal ini

menimbulkan tingkat persaingan yang tinggi antar sesama industri AMDK.

Selain tingginya tingkat persaingan antar perusahaan dalam industri oleh

AMDK, bermunculannya depot isi ulang air minum tentunya menjadi masalah

tersendiri bagi perusahaan, karena akan menjadi ancaman bagi pasar AMDK.

Meskipun demikian produsen AMDK tidak perlu khawatir, karena kemasan air

minum yang mereka miliki hanya boleh diisi ulang oleh perusahaan mereka

sendiri. Hal ini tertuang dalam keputusan Menteri Perindustrian dan

Perdagangan Nomor 705/MPP/Kep/11/2003. Ketentuan ini tentunya berdampak

langsung pada industri air minum isi ulang yang sejak lima tahun terakhir ini

mengalami pertumbuhan pesat.

Salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang AMDK adalah

PT. Buana Tirta Abadi, merupakan perusahaan baru yang saat ini mengeluarkan

merek dagang Citrabas Deluxe, Idaman, dan Maestro. Bukan suatu hal yang

(30)

pasar perusahaan-perusahaan yang telah terlebih dahulu bergerak di industri ini,

sehingga akan mempengaruhi PT. Buana Tirta Abadi dalam menentukan

strategi-strategi bersaing untuk dapat bertahan dan mengembangkan usahanya.

Merek Citrabas Deluxe dikelola oleh PT. Buana Tirta Abadi yang dipasarkan

secara langsung ke konsumen dan tidak melalui agen, sedangkan kedua merek

lainnya dipasarkan melalui agen khusus yang telah ditunjuk oleh perusahaan.

Banyaknya persaingan yang terjadi di dalam industri AMDK sekarang ini

maka PT. Buana Tirta Abadi selalu menjaga kualitas dari AMDK agar diharapkan

pada tahun-tahun mendatang PT. Buana Tirta Abadi dapat bersaing dengan para

produsen AMDK besar lainnya. Selama ini materi yang diterapkan oleh

PT. Buana Tirta Abadi untuk mempromosikan produk AMDK merek Citrabas

Deluxe masih dinilai kurang baik. Hal ini terbukti dengan belum menyebarnya

informasi mengenai produk tersebut serta kurang memaksimalkan promosi dan

iklan, terutama di lingkungan masyarakat secara umum, sehingga

keberadaannya tidak dikenal. Selain itu, tidak ada standar harga khusus dan

sistem pendistribusiannyapun masih lemah. Hal ini dikarenakan sering terjadi

keterlambatan pengiriman barang ke pelanggan, sehingga barang yang dipesan

tidak bisa langsung dikirim pada saat pelanggan melakukan pemesanan yang

disebabkan oleh terbatasnya tenaga kerja dan alat transportasi serta

pengelolaan manajemen yang kurang baik. Oleh sebab itu, PT. Buana Tirta

Abadi harus mengadakan perbaikan dan mengevaluasi ulang strategi yang

selama ini digunakan untuk disesuaikan dengan kondisi yang selalu berubah.

Untuk saat ini konsumen utama PT. Buana Tirta Abadi adalah hotel,

restoran, kantor dan rumah sakit. Wilayah pemasarannya meliputi Jakarta,

Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek). Pada akhir tahun 2006

(31)

yang berbeda-beda, yaitu dengan persentase yang lebih tinggi berasal dari

bukan produk utama PT. Buana Tirta Abadi melainkan dari produk kerjasama

makloon yaitu merek XX dan merek YY. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Total Penerimaan Hasil Penjualan Berdasarkan Jenis Merek (Miliar) di

PT. Buana Tirta Abadi

Tahun

Perolehan Hasil Penjualan dari Produk (merek)

Penjualan (Millar) Perubahan Penjualan (%) XX (50%) YY (30%) Citra (16%) Maestro (2%) idaman (2%)

2003 0.78 0.47 0.248 0.031 0.031 1.55 - 2004 0.83 0.50 0.264 0.033 0.033 1.65 6.45 2005 0.99 0.59 0.315 0.039 0.039 1.97 19.39 2006 5.20 3.12 1.664 0.208 0.208 10.4 427.92 2007 7.95 4.77 2.544 0.318 0.318 15.9 52.88

Dari Tabel 2 dapat dilihat bahwa terjadi kenaikan nilai penjualan dari

tahun 2003 sampai dengan tahun 2007 dengan persentase peningkatan tertinggi

yaitu pada tahun 2006 yang mencapai 427 persen. Namun pada alokasi

penjualan lebih banyak diperoleh dari produk merek XX yaitu sebanyak 50

persen dan 30 persen dari merek YY yang bukan produk atau merek dari

PT. Buana Tirta Abadi. Hal ini menjadi masalah karena pada dasarnya

PT. Buana Tirta Abadi memiliki produk yang kualitasnya sama dengan kualitas

produk merek XX dan YY.

Untuk meningkatkan daya saing perusahaan di pasaran lokal,

perusahaan harus melakukan langkah-langkah strategi pemasaran lokal yang

tepat. Pemasaran memegang peranan yang penting dalam perencanaan

strategis perusahaan (Kotler, 2005). Pemasaran merupakan sebuah fungsi

manajemen penting yang diperlukan guna menciptakan produk yang akan dijual

untuk menunjang kemajuan perusahaan. Perusahaan akan mampu bersaing

dalam lingkungan yang kompetitif jika perusahaan tersebut dapat menerapkan

[image:31.612.133.508.195.311.2]
(32)

suatu rancangan untuk menciptakan produk yang berbeda yang memiliki

keunggulan kompetitif dibandingkan pesaingnya sehingga dapat memuaskan

pelanggan sasaran. Pemasar merupakan perusahaan yang berhadapan dengan

pesaing dalam memenuhi kebutuhan pasar/pelanggan (Kotler, 2005).

Tentunya bukan hal mudah bagi PT. Buana Tirta Abadi untuk dapat

bersaing serta mengembangkan usahanya, salah satunya yaitu meningkatkan

kapasitas produksi AMDK merek Citrabas Deluxe lebih besar dari pada produksi

yang diperoleh hasil kerjasama (makloon) perusahaan lain yang selama ini dijalankan. Kondisi ini memaksa PT. Buana Tirta Abadi untuk bekerja pada

kondisi yang efektif dan efisien dan tentunya ditunjang oleh strategi yang tepat

untuk dapat berkompetisi dalam industri AMDK. Kegiatan pemasaran merupakan

ujung tombak keberhasilan dan kesuksesan suatu perusahaan yang ditunjang

oleh manajemen yang baik. Berhasil atau tidaknya kegiatan pemasaran sangat

ditentukan oleh strategi pemasaran perusahaan.

Untuk melakukan perumusan strategi pemasaran, PT. Buana Tirta Abadi

perlu melakukan langkah-langkah yang tepat, guna mengembangkan usaha

yang selama ini telah dijalankan. Di sisi lain perusahaan harus dapat

mengevaluasi kekuatan dan kelemahan internal perusahaan serta

mengidentifikasi peluang dan ancaman yang mungkin terjadi dari lingkungan

eksternal perusahaan. Melalui alternatif strategi pemasaran yang tepat

diharapkan perusahaan AMDK PT. Buana Tirta Abadi dapat bersaing dengan

para pesaingnya.

Berdasarkan uraian tersebut, dapat dirumuskan beberapa permasalahan

yang akan diteliti dan dibahas :

1. Bagaimana pelaksanaan strategi bauran pemasaran (marketing mix) dalam upaya pengembangan usaha yang selama ini diterapkan oleh PT. Buana

(33)

2. Bagaimana kondisi lingkungan pemasaran internal dan eksternal yang

dihadapi oleh perusahaan akan mempengaruhi keputusan dalam

menghadapi tingginya tingkat persaingan dan mampu memperluas daerah

pemasaran untuk pemasaran merek dagang Citrabas Deluxe di PT. Buana

Tirta Abadi?

3. Bagaimana alternatif strategi pemasaran yang tepat dan efektif yang

sebaiknya dilakukan oleh perusahaan agar dapat bersaing dengan para

pesaingnya untuk meningkatkan pemasaran merek dagang Citrabas Deluxe

di PT. Buana Tirta Abadi untuk masa yang akan datang?

1.3. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah yang telah diuraikan, maka penelitian

ini bertujuan untuk :

1. Mengkaji strategi bauran pemasaran (marketing mix) dalam upaya pengembangan usaha yang telah diterapkan oleh PT. Buana Tirta Abadi.

2. Mengidentifikasi dan menganalisis faktor-faktor lingkungan internal dan

eksternal yang mempengaruhi strategi pemasaran untuk pemasaran merek

dagang Citrabas Deluxe di PT. Buana Tirta Abadi.

3. Merumuskan alternatif strategi pemasaran yang tepat dan efektif yang

sebaiknya dilakukan perusahaan agar dapat bersaing dengan para

pesaingnya untuk meningkatkan pemasaran merek dagang Citrabas Deluxe

di PT. Buana Tirta Abadi dalam mencapai tujuan perusahaan di masa yang

(34)

1.4. Kegunaan Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi :

1. Perusahaan

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, informasi tambahan

dan bahan pertimbangan sebagai bahan masukan bagi PT. Buana Tirta

Abadi dalam membuat keputusan tentang strategi pemasaran yang tepat dan

efektif untuk perusahaan dalam meningkatkan pemasaran merek Citrabas

Deluxe sehingga dapat menyediakan dan memasarkannya dengan baik.

2. Pengetahuan

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi atau pengetahuan baru

kepada pihak-pihak yang berkepentingan dan dapat bermanfaat sebagai

bahan perbandingan untuk penelitian selanjutnya agar dapat menyusun

skripsi secara lebih baik dan benar.

3. Peneliti

Penelitian ini diharapkan dapat menambah ilmu dan wawasan tentang

strategi pemasaran serta dapat mengetahui kenyataan di lapangan dan

membandingkan teori serta menambah pengetahuan dan pengalaman dalam

hal menyusun alternatif strategi pemasaran dalam menerapkan ilmu yang

diperoleh selama kuliah.

1.5. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini difokuskan pada masalah perumusan strategi pemasaran

terutama pemasaran merek dagang Citrabas Deluxe yang merupakan produk

utama dari PT. Buana Tirta Abadi. Analisis bauran pemasaran yang diteliti

meliputi bauran produk, harga, distribusi, dan promosi yang sudah dilakukan

perusahaan. Penelitian ini didasarkan melalui analisis lingkungan internal dan

eksternal perusahaan yang mempengaruhi pemasaran agar dapat meningkatkan

penjualan dan memberikan nilai bagi perusahaan untuk mempertahankan dan

(35)

2.1. Air Minum

Air merupakan cairan H2O yang tidak berbau dan tidak berasa, suhunya

berkisar nol hingga 100 derajat tekanan atmosfir. Air yang sangat mudah

membeku, menguap biasanya berasal dari perut bumi yang kemudian mengalir

ke permukaan sambil membawa partikel-partikel yang bermanfaat bagi

kesehatan. Sejak diciptakan, tubuh manusia telah mengandung 60 persen air.

Pakar kesehatan menganjurkan untuk mengkonsumsi minimal dua liter air harus

diminum setiap hari agar dapat menjaga fungsi ginjal.

Menurut Winarno (1986) dalam Gofur (2005) air telah menjadi suatu

kebutuhan primer melengkapi pangan yang dibutuhkan manusia dan makhluk

hidup lainnya. Air sebanyak 75 persen di muka bumi ini digunakan untuk

berbagai macam keperluan. Kebutuhan yang paling penting adalah kebutuhan

akan air minum. Tubuh manusia memerlukan kurang lebih 2,5 Liter air setiap hari

yang diperkirakan 1,5 Liter diperoleh dari air minum dan sisanya dari bahan

makanan yang di konsumsi oleh tubuh.

Air adalah komponen yang sangat dibutuhkan tubuh. Untuk memenuhi

kebutuhan sehari-hari, tiap orang harus minum 8-10 gelas air sehari secara rutin

agar berbagai sistem yang terdapat dalam tubuh kita dapat bekerja secara

optimal. Seiring dengan makin bertambahnya jumlah penduduk, kebutuhan akan

air minum juga semakin meningkat. Akan tetapi, di sisi lain ditemukan fakta

bahwa dengan meningkatnya jumlah penduduk maka tingkat pencemaran

terhadap air juga semakin meningkat. Hal ini menyebabkan munculnya masalah

pada penyediaan air bersih untuk air minum.

Salah satu upaya untuk mengatasi masalah penyediaan air minum adalah

(36)

harus dimasak terlebih dahulu. Air minum seperti ini diperoleh dari air baku yang

kemudian diolah dengan teknologi tertentu agar layak untuk dikonsumsi tanpa

membahayakan kesehatan. Air ini kemudian dikemas dalam berbagai jenis dan

ukuran kemasan yang kemudian dikenal dengan AMDK. Menurut Dwiwahyuni

(2005) manfaat air bagi manusia yaitu :

1. Kulit sehat.

Minum cukup air dapat menjaga kelembaban kulit, akibat pengaruh udara

panas dari luar tubuh. Air sangat penting untuk menjaga elastisitas dan

kelembutan kulit serta mencegah kekeringan.

2. Melindungi dan melumasi gerakan sendi dan otot.

Sebagian besar cairan yang melindungi dan melumasi gerakan sendi dan

otot terdiri dari air. Mengkonsumsi air sebelum, selama dan setelah

melakukan aktivitas fisik, berarti meminimalkan risiko kejang otot dan

kelelahan.

3. Menjaga kestabilan suhu tubuh.

Keringat adalah mekanisme alamiah untuk mengendalikan suhu tubuh. Agar

dapat berkeringat, tubuh membutuhkan cukup banyak air.

4. Membersihkan racun.

Asupan air yang cukup dapat membantu proses pembuangan racun yang

terjadi pada ginjal dan hati.

5. Menstabilkan pembuangan.

Konsumsi air yang cukup akan membantu kerja sistem pencernaan di dalam

usus besar. Proses ini akan mencegah gangguan pembuangan (konstipasi),

karena gerakan usus menjadi lebih lancar, sehingga feses lebih mudah

(37)

6. Memenuhi kebutuhan cairan tubuh.

Rata-rata dalam sehari, orang dewasa mengalami kehilangan cairan

sebanyak 10 cangkir. Pengeluaran cairan ini terjadi melalui keringat, napas,

urin, dan feses. Kekurangan cairan tubuh, sekalipun hanya sedikit akan

segera menimbulkan gangguan besar, seperti: sulit berkonsentrasi, sakit

kepala, lelah, dan gelisah.

7. Meminimalkan risiko serangan jantung.

Para peneliti dari Universitas Loma Linda, di California, melakukan penelitian

terhadap 20.000 responden (perempuan dan laki-laki) yang sehat, dan

menemukan bahwa para responden yang minimal minum air lebih banyak

dari 5 gelas sehari memiliki risiko kematian akibat serangan atau gangguan

jantung yang lebih kecil, dibandingkan responden yang minum lebih sedikit

dari 2 gelas per hari.

8. Meminimalkan risiko infeksi organ dalam tubuh.

Konsumsi air yang memadai dapat mencegah pembentukan batu ginjal dan

menekan risiko infeksi ginjal, kandung kemih, dan saluran kemih. Hasil

penelitian yang pernah ditampilkan JAMA (Journal of American Medical

Association) pada akhir tahun 2004, menyatakan bahwa perempuan yang

minum 5 gelas air setiap hari cenderung menghadapi risiko kanker usus 45%

lebih rendah dibandingkan perempuan yang hanya minum kurang dari 2

gelas perhari.

9. Memulihkan kondisi tubuh.

Asupan air yang memadai ketika sakit, berkhasiat meredakan demam, dan

(38)

Menurut Widiarto (2002) bisnis air minum dapat dikategorikan menjadi 4

macam, yaitu :

1. Natural mineral water atau air steril yang berkandungan mineral sesuai

Standar Nasional Indonesia (SNI).

2. Air minum dalam kemasan (AMDK) yang diproses dan berkandungan mineral

sesuai SNI atau yang saat ini sering kita jumpai, selain airnya wadahnya juga

harus steril.

3. Destilated water atau air yang diproses dengan teknologi tertentu, namun

tetap sesuai dengan SNI.

4. Air suling atau yang tidak mempunyai kandungan mineral.

Diantara bisnis tersebut, yang paling berkembang adalah AMDK.

2.2. Air Minum Dalam Kemasan (AMDK)

Pengertian AMDK menurut SNI yaitu air baku yang telah diolah/diproses,

dikemas dan aman diminum (Dwiwahyuni, 2005). Air baku di sini adalah air yang

telah memenuhi persyaratan kualitas air bersih untuk diolah menjadi produk

AMDK. Pada dasarnya AMDK diproses melalui tiga tahap, yaitu penyaringan,

disinfeksi dan pengisian. Penyaringan dimaksudkan untuk menghilangkan

partikel padat dan gas-gas yang terkandung dalam air. Disinfeksi bertujuan untuk

membunuh bakteri patogen dalam air. Pengisian merupakan tahap akhir proses

produksi di mana air dimasukkan melalui sebuah peralatan yang dapat

melindungi air tersebut dari kontaminasi selama pengisian ke dalam kemasan.

Kemasan AMDK dapat dibuat dari kaca, Poli Etilen (PE), Poli Propilen (PP), Poli

Etilen Tereftalat (PET), Poli Vinil Khlorida (PVC) atau Poli Karbonat (PC).

Untuk menghasilkan produk yang aman untuk dikonsumsi, perusahaan

industri AMDK harus melakukan pengawasan mutu terhadap air baku secara

(39)

1. Satu kali dalam satu minggu untuk analisa coliform

2. Satu kali dalam tiga bulan untuk analisa kimia dan fisika

3. Satu kali dalam empat tahun untuk analisa radiologi.

Semakin banyak pelanggan lokal dari seluruh Indonesia yang

menggunakan AMDK untuk kebutuhan minum sehari-hari. Rasanya sulit

membayangkan apabila ada orang, yang tinggal di perkotaan yang tidak

mengkonsumsi AMDK. Selain itu, AMDK memiliki beberapa keunggulan, antara

lain: (1) Kualitas air terjamin, (2) Kontrol kualitasnya ketat, sehingga

kemungkinan terkontaminasi bakteri yang merugikan relatif minim, (3) Mudah

didapat. Tetapi ada juga beberapa kelemahan AMDK, antara lain: (1) Relatif

mahal bagi kalangan masyarakat tertentu, (2) Dalam kasus tertentu terjadi

kontaminasi bakteri merugikan karena proses distribusi yang tidak baik.

Air minum merupakan salah satu kebutuhan primer manusia yang bila

tidak terpenuhi akan mengancam kelangsungan hidup manusia yang

bersangkutan. Pada saat ini manusia dapat memenuhi kebutuhannya akan air

minum dari berbagai sumber, seperti air yang dimasak sendiri, membeli AMDK

dan membeli air dari depot isi ulang. Khusus untuk air yang berasal dari industri

AMDK, diperkirakan kebutuhan manusia terhadap industri ini akan meningkat

dari waktu ke waktu seiring dengan keinginan manusia untuk memperoleh air

minum yang praktis. Berdasarkan hal tersebut diperkirakan kebutuhan manusia

khususnya di Indonesia akan bergantung pada industri AMDK (Wijoyo, 2005).

Permintaan pasar AMDK yang masih cukup tinggi memacu produsen

AMDK untuk meningkatkan kuantitas produksi semaksimal mungkin. Dampak

tingginya konsumsi akan kebutuhan AMDK tersebut dan banyaknya pabrik-pabrik

baru, maka banyak sekali muncul merek-merek baru. Untuk persaingan dalam

bisnis AMDK yang paling dominan adalah: 1) menjaga kualitas/mutu produk

(40)

memadai, 4) harga yang competitive, 5) service delivery pelanggan, dan 6)

promosi. Dengan adanya persaingan yang ketat di antara produk-produk yang

sejenis mempunyai dampak terhadap kondisi perusahaan. Dalam menghadapi

kondisi tersebut, maka perlu bagi perusahaan untuk dapat mengerti dan

memahami manajemen yang dibutuhkan bagi kelangsungan hidup jangka

panjang perusahaan. Hal ini dapat dilakukan dengan perencanaan dan

penyusunan strategi pemasaran yang tepat bagi perusahaan itu.

2.3. Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu mengenai AMDK maupun strategi pemasaran telah

banyak dilakukan oleh beberapa orang. Penelitian terdahulu tersebut digunakan

sebagai referensi.

Enyta (2004) dalam penelitiannya mengenai Analisis Ekuitas Merek Air

Minum Dalam Kemasan (AMDK) di Kota Bogor. Teknik analisis dan pengolahan

data menggunakan Uji Reabilitas (Hoyt), Test Chocran, Importance and

Performance Analysis dan Brand Switching Pattern Matrix. Dari hasil

penelitiannya disimpulkan bahwa Merek Aqua secara umum mendapatkan

tempat yang lebih baik pada elemen kesadaran merek (brand awareness) untuk

produk AMDK, kemudian disusul oleh Merek Ades, 2 (dua) Tang dan peringkat

terakhir Merek Vit. Asosiasi Brand image pada Merek Aqua yaitu harganya

terjangkau, kemudahan mendapat dan aman bagi kesehatan. Asosiasi Brand

image pada Merek 2 (dua) Tang hampir seluruhnya sama melekat pada merek

tersebut kecuali promosi/iklan yang menarik. Sedangkan asosiasi-asosiasi

merek pada Merek Ades dan Vit seluruh asosiasi membentuk Brand Image.

Utami (2004), berdasarkan analisis preferensi konsumen

menggambarkan bahwa konsumen telah memberikan penilaian yang baik

(41)

mendapat produk serta penjualan perorangan yang dilakukan. Potongan harga,

ketersediaan produk, iklan, promosi penjualan serta humas masih mendapatkan

penilaian yang kurang baik. Sasaran meningkatkan pangsa pasar dan

mengoptimalkan pendapatan adalah sebagai prioritas pertama. Prioritas kedua

adalah sasaran meminimumkan biaya produksi, dan prioritas ketiga adalah

sasaran meningkatnya daya saing. Faktor bauran pemasaran prioritas pertama

adalah faktor harga, kedua faktor distribusi lalu faktor promosi dan terakhir faktor

produk. Urutan strategi operasional adalah strategi meningkatkan mutu produk,

mempertahankan kesesuaian antara harga dan mutu produk, mempertahankan

pelanggan dan strategi penciptaan iklan untuk promosi.

Gofur (2005) dalam penelitiannya mengenai Analisis Prioritas Bauran

Pemasaran Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) pada PT. Agritech Global

Cemerlang, Bogor. Analisis yang digunakan yaitu metode Proses Hirarki Analitik

(PHA) untuk menguji produk, harga, promosi dan distribusi (4P). Dari hasil

analisis tersebut disimpulkan bahwa berdasarkan analisis prioritas strategi

bauran pemasaran dengan menggunakan metode Proses Hirarki Analitik (PHA)

menunjukkan bahwa yang menjadi tujuan utama perusahaan adalah

meningkatkan penjualan/ selanjutnya tujuan yang mendapat prioritas berikutnya

adalah meningkatkan pangsa pasar. Untuk mencapai kedua tujuan tersebut,

maka perusahaan memprioritaskan faktor distribusi sebagai prioritas pertama

dengan menekankan penjualan langsung kepada konsumen. Taktik ini

mendapatkan prioritas utama karena pelayanan kepada konsumen secara

langsung akan mempercepat ikatan emosional konsumen terhadap produk dan

perusahaan. Faktor berikutnya secara berturut-turut adalah faktor promosi, harga

dan produk. Sedangkan sub faktor yang mempengaruhinya secara berturut-turut

(42)

tidak langsung, harga sama dengan pesaing, kuantitas produk, kualitas produk,

iklan, merek dan kemasan.

Nainggolan (2005) dalam penelitiannya mengenai Analisis Strategi

Pemasaran Sosis (Studi Kasus pada PT Indo Prima Foods – Cikarang, Bekasi).

Analisis yang digunakan yaitu IE, SWOT dan QSPM. Hasil skor IFE sebesar

2,688 yang berarti perusahaan dalam memanfaatkan kekuatan untuk mengatasi

kelemahannya sudah baik dan berada pada kondisi internal yang kuat. Skor

matriks EFE sebesar 3,384 yang berarti respon di perusahaan dalam

memanfaatkan peluang untuk menghindari ancaman berada pada tingkat

keseriusan yang tinggi. Dengan demikian matriks IE berada pada kuadran II yang

berarti tumbuh dan bina, alternatif strategi yang paling sesuai digunakan pada

posisi ini adalah strategi intensif dan integratif. Intensif terdiri dari strategi

penetrasi pasar, sedangkan strategi integratif terdiri dari integrasi ke depan,

integrasi ke belakang dan integrasi horisontal.

Hasil analisis SWOT diperoleh sembilan alternatif strategi yaitu

mempertahankan dan meningkatkan jumlah pelanggan, melakukan diferensiasi

produk, meningkatkan mutu dan volume produksi dengan mengoptimalkan R & D

dan mesin produksi, memperluas dan memperkuat jaringan distribusi yang ada

dalam menghadapi pasar yang masih potensial, meningkatkan brand awareness

melalui kegiatan promosi secara optimal dengan memanfaatkan perkembangan

teknologi, memantapkan dan memelihara wilayah pemasaran, mempertahankan

tingkat harga bersaing, integrasi ke depan dan ke belakang dan melakukan kerja

sama dengan investor untuk mendukung permodalan. Prioritas utama

perusahaan dari sembilan alternatif strategi dengan menggunakan QSPM adalah

mempertahankan dan meningkatkan jumlah pelanggan.

Nasution (2006) dalam penelitiannya mengenai Analisis Strategi

(43)

Barat. Pengolahan dan analisis data menggunakan analisis kualitatif dan

kuantitatif dengan pendekatan konsep-konsep manajemen strategi. Dalam

mendeskripsikan hasil dari penelitian digunakan matriks SWOT dan analisis

industri. Sedangkan analisis kuantitatif menggunakan matriks IE dan perolehan

prioritas strategi menggunakan QSPM. Hasil matriks IE perusahaan venus

berada pada kuadran IV yaitu tumbuh dan bina, usaha yang dilakukan yaitu

membangun di lokasi lain, meningkatkan jenis produk dan perbaikan teknologi.

Hasil analisis SWOT meliputi SO meningkatkan produksi dan perluasan pasar,

WO perluasan pasar dan diferensiasi produk, ST perluasan pasar dan

meningkatkan produksi sedangkan WT meningkatkan produksi dan diferensiasi

pelayanan. Hasil QSPM meningkatkan produksi menjadi prioritas utama untuk

diterapkan oleh perusahaan roti Venus dengan nilai TAS sebesar 4,920.

Simanjuntak (2006) dalam penelitiannya mengenai Formulasi Strategi

Pemasaran Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) “PRIM-A” di Kantor Penjualan

PT. Sinar Sosro Bogor. Teknik analisis dan pengolahan data menggunakan

analisis deskriptif untuk menentukan kekuatan dan kelemahan serta peluang dan

ancaman perusahaan. Analisis IFE, EFE, Matriks IE, Matriks SWOT dan Matriks

QSPM untuk menentukan alternatif strategi terbaik. Untuk menentukan penjualan

AMDK di masa yang akan datang dilakukan dengan menggunakan analisis

kuantitatif metode peramalan time series.

Dari hasil penelitiannya disimpulkan bahwa penjualan di kantor penjualan

PT Sinar Sosro Bogor menunjukkan bahwa metode peramalan time series model

trend-kuadratik merupakan model terbaik yang dapat meramalkan penjualan

AMDK di kantor penjualan Bogor. Hasil analisis lingkungan internal perusahaan

yang merupakan kekuatan dan kelemahan perusahaan dianalisa dengan matriks

IFE dan diperoleh total skor rata-rata sebesar 2,872 yang menunjukkan bahwa

(44)

merupakan peluang dan ancaman perusahaan dianalisa menggunakan matriks

EFE diperoleh total skor rata-rata adalah 2,788 menunjukkan bahwa perusahaan

berada pada kondisi sedang. Bila dimasukkan dalam matriks IE maka posisi

perusahaan berada di kuadran ke lima yaitu pada strategi pertahankan dan

pelihara. Hasil matriks SWOT yang memadukan faktor internal dan eksternal

perusahaan menunjukkan bahwa alternatif strategi yang dapat dilakukan oleh

kantor penjualan PT. Sinar Sosro Bogor yaitu memanfaatkan lokasi perusahaan

yang strategis untuk meraih pelanggan potensial, meningkatkan cakupan

distribusi AMDK Prim-A, mencari pangsa pasar yang lebih besar lewat usaha

pemasaran yang lebih gencar, mempertahankan harga produk AMDK Prim-A

dan meningkatkan kemampuan untuk mengenalkan akan merek AMDK Prim-A.

Berdasarkan hasil analisis matriks QSPM, strategi yang paling efektif dilakukan

oleh perusahaan yaitu meningkatkan kemampuan untuk pengenalan akan merek

AMDK Prim-A.

Penelitian tentang strategi pemasaran pada umumnya menggunakan

konsep bauran pemasaran dengan menggunakan Analisis SWOT dan Proses

Hirarki Analitik. Penelitian mengenai analisis strategi pemasaran perusahaan

AMDK Merek Citrabas Deluxe ini menggunakan analisis SWOT dengan

menentukan terlebih dahulu faktor internal dan eksternal dan tahap keputusan

ditentukan dengan menggunakan QSPM. Penelitian strategi pemasaran ini tidak

melibatkan konsumen, karena penentu kebijakan mengenai perumusan strategi

(45)
[image:45.595.112.512.104.486.2]

Tabel 3. Beberapa Penelitian Yang Digunakan Sebagai bahan Acuan

Nama Peneliti Tahun Judul Alat Analisis

Enyta 2004 Analisis Ekuitas Merek Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) di Kota Bogor Hoyt, Chocran, Importance and Performanc e Analysis

dan Brand Switching Pattern Matrix

Utami 2004 Analisis Pengambilan Keputusan Strategi Bauran Pemasaran Bunga Potong Jenis Krisan pada PT. Saung Mirah, Mega Mendung Bogor

PHA

Gofur 2005 Analisis Prioritas Bauran Pemasaran Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) pada PT. Agritech Global Cemerlang, Bogor

PHA

Nainggolan 2005 Analisis Strategi Pemasaran Sosis (Studi Kasus pada PT Indo Prima Foods – Cikarang, Bekasi)

IE, EFE, IE, SWOT, QSPM Nasution 2006 Analisis Strategi Pemasaran Roti

Unyil Venus pada Perusahaan Roti Venus, Kota Bogor, Jawa Barat

IE, EFE, IE, SWOT, QSPM Simanjuntak 2006 Formulasi Strategi Pemasaran Air

Minum Dalam Kemasan (AMDK) “PRIM-A” di Kantor Penjualan PT. Sinar Sosro Bogor

IE, EFE, IE, SWOT, QSPM

Perbedaan/ kelebihan yang paling mendasar pada penelitian yang

dilakukan kali ini jika dibandingkan dengan penelitian terdahulu adalah lokasi

penelitian dan pangsa pasar. Meskipun tergolong baru di industri AMDK

PT. Buana Tirta Abadi mencari pangsa pasar untuk golongan ekonomi

menengah keatas yaitu industri hotel, restoran, rumah sakit dan instansi

pemerintah atau swasta. Oleh karena itu keberadaan AMDK merek Citrabas

Deluxe kurang dikenal oleh masyarakat. Persamaan penelitian terdahulu dengan

penelitian yang dilakukan kali ini yaitu pada alat analisis. Alat analisis yang

digunakan pada penelitian ini yaitu matriks IFE dan EFE, matriks IE, matriks

(46)

Matrik IFE dalam penelitian ini digunakan untuk mengidentifikasi

faktor-faktor lingkungan internal dan menggolongkannya menjadi kekuatan dan

kelemahan perusahaan melalui pembobotan. Matriks EFE digunakan untuk

mengidentifikasi faktor-faktor lingkungan eksternal dan menggolongkannya

menjadi peluang dan ancaman perusahaan dengan melakukan pembobotan.

Matriks IE (Internal – Eksternal) digunakan untuk memperoleh strategi bisnis di

tingkat divisi unit bisnis yang lebih detail. Matriks SWOT menggambarkan

peluang dan ancaman disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang

dimiliki perusahaan. Sedangkan matriks QSPM digunakan untuk menentukan

(47)

3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Pemasaran

Sembilan elemen pemasaran yaitu segmentasi, targeting, positioning, diferensiasi, marketing mix, selling, brand, service dan proses. Kartajaya (2004)

berpendapat bahwa suatu produk, merek, ataupun perusahaan akan memiliki keunggulan bersaing yang bagus kalau ia mampu membangun kesembilan elemen secara baik. Fungsi utama pemasaran yaitu memahami kebutuhan dan keinginan konsumen, memilih dan mengembangkan produk, mengembangkan program komunikasi, dan memperkenalkan produk ke konsumen.

Menurut Rangkuti (2006), menyatakan bahwa unsur-unsur utama pemasaran dapat diklasifikasikan menjadi tiga unsur utama, yaitu :

1. Unsur Strategi Persaingan

a. Segmentasi Pasar, adalah tindakan mengidentifikasikan dan membentuk

kelompok pembeli atau konsumen secara terpisah. Masing-masing

segmen konsumen ini memiliki karakteristik, kebutuhan produk, dan

bauran pemasaran tersendiri.

b. Targeting, adalah suatu tindakan memilih satu atau lebih segmen pasar

yang akan dimasuki dan ditunjukkan untuk pembeli.

c. Positioning, adalah penetapan posisi pasar dengan tujuan membangun

dan mengkomunikasikan manfaat pokok yang istimewa atau keunggulan

bersaing dari produk yang ada di pasar ke dalam benak konsumen.

2. Unsur Taktik Pemasaran

a. Diferensiasi, berkaitan dengan cara membangun strategi pemasaran

dalam berbagai aspek di perusahaan. Kegiatan membangun strategi

pemasaran inilah yang membedakan diferensiasi yang dilakukan suatu

(48)

b. Bauran pemasaran (marketing mix), berkaitan dengan produk, harga,

promosi dan tempat atau distribusi.

3. Unsur nilai pemasaran, dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu :

a. Merek atau brand, yaitu dapat berupa nama, merek dagang, logo atau

simbol lain. Merek perlu memiliki hak paten untuk melindungi dari upaya

penipuan dan memastikan bahwa merek tersebut adalah satu-satunya

produksi suatu perusahaan.

b. Pelayanan atau service, yaitu nilai suatu pemberian jasa pelayanan

kepada konsumen. Pelayanan tersebut bisa berbentuk perhatian

perorangan, pengiriman dan jaminan uang kembali.

c. Proses, yaitu nilai suatu prinsip perusahaan untuk membuat setiap

karyawan terlibat dan memiliki rasa tanggung jawab dalam proses

memuaskan konsumen, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Proses diarahkan untuk menciptakan kualitas sebaik mungkin, biaya

serendah mungkin, dan waktu penyampaian secepat mungkin.

3.1.2. Strategi Pemasaran

Kotler (2005), mendefinisikan pemasaran sebagai pendekatan produk

yang digunakan oleh unit bisnis dalam mencapai sasaran yang telah ditetapkan

terlebih dahulu. Didalamnya terdapat keputusan-keputusan pokok mengenai

Gambar

Tabel 1. Perkembangan Produksi dan Konsumsi AMDK Tahun 2000 - 2005
Gambar 1. Perkembangan Jumlah Perusahaan AMDK di Indonesia Sumber : Aspadin, 20061
Gambar 2. Data Penjualan Air Minum Dalam Kemasan di Indonesia  Tahun 1999 – 2005 Sumber : Aspadin, 20061
Tabel 2. Total Penerimaan Hasil Penjualan Berdasarkan Jenis Merek (Miliar) di
+7

Referensi

Dokumen terkait

Tugas Akhir dengan judul “ANALISIS DIMENSI BAURAN PEMASARAN YANG DIPERTIMBANGKAN KONSUMEN DALAM PEMBELIAN AMDK MEREK SURYA (Studi Kasus pada Konsumen Air Minum

Kegiatan promosi itu dapat ditujukan untuk memberitahu pasar yang dituju tentang penawaran perusahaan. Promosi bersifat informasi umumnya lebih sesuai dilakukan pada tahap-tahap

Matriks internal digunakan untuk mengetahui faktor kekuatan dan kelemahan bersaing di perusahaan. Mariks IFE memberikan rangkuman evaluasi perusahaan, matriks IFE dalam

Strategi merupakan alat yang digunakan perusahaan untuk mencapai tujuan akhir dengan kondisi pasar yang terus berkembang dan bersaing..

Orientasi pesaing menempati posisi terendah khususnya untuk perusahaan skala usaha mikro/kecil dan menengah karena beberapa hal: (1) untuk senantiasa dapat memonitor dan merespon

Berdasarkan hasil uji dan analisis data, dalam hipotesis keempat diperoleh kesimpulan bahwa kualitas layanan ber- pengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian AMDK

Namun penetapan skala ini tidak ada acuan baku, nilainya bisa disesuaikan dengan objek yang diteliti Selvia Amri Nur, 2021; c Perhitungan Skor, setelah matriks IFE dan EFE selesai