• Tidak ada hasil yang ditemukan

V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

5.4 Proses Produksi Air Minum Dalam Kemasan (AMDK)

Dalam pembuatan Air Minum Dalam Kemasan (AMDK), dibutuhkan beberapa tahapan proses produksi sehingga menghasilkan produk yang dapat dijual ke pasaran. Urutan proses produksi AMDK dijelaskan dalam Lampiran 2. 1. Persiapan Bahan

Gambar 9. Reservoar

a. Bahan Baku Air

Bahan baku air diambil dari mata air yang ditampung dalam reservoar, penampung air sementara. Sebelum air dimasukkan ke dalam reservoar, air tersebut diperiksa terlebih dahulu. Pemeriksaan tersebut meliputi pemeriksaan kimia fisika (bau, rasa, warna, pH, dan suhu, turbidity dan TDS). Jika air tersebut dinyatakan aman, barulah air tersebut ditampung di dalam reservoar yang terbuat dari stainless steel, kemudian memasuki proses water treatment. Water treatment adalah perlakuan terhadap air baku. Untuk membuat air minum dalam kemasan dibutuhkan beberapa tahapan proses produksi sehingga menghasilkan produk yang dapat dijual ke pasaran. Urutan proses produksi air minum dalam kemasan adalah sebagai berikut :

1. Air baku Citrabas Deluxe diambil dari mata air di Kp. Cisalopa Kecamatan Caringin Kabupaten Bogor dengan jarak kurang lebih 60 KM. Pada lokasi mata air dilakukan pra sanitasi terhadap air baku dan selanjutnya diangkut menggunakan truk tangki khusus yang telah disanitasikan ke pabrik. Sebelum air dimasukkan ke dalam reservoar, air tersebut diperiksa terlebih dahulu. Pemeriksaan tersebut meliputi dari pemeriksaan kimia fisika (bau, rasa, warna, PH dan suhu, turbidity, dan TDS). Jika air tersebut dinyatakan aman baru air

tersebut ditampung di dalam reservoar yang terbuat dari stainless steel, dimana reservoar ini digunakan sebagai penampungan air sementara.

2. Dari reservoar, kemudian air dialirkan ke dalam mixing tank. Di dalam

mixing tank ini air dicampurkan dengan Ozon (O3) yang bertujuan sebagai disinfektan yang ampuh serta tidak meninggalkan sisa pada produk. Ozon yang diberikan ke dalam mixing tank ini berkisar antara 0,6 – 0,8 ppm.

3. Air kemudian dialirkan ke dalam saringan filter 20 mikron yang berfungsi untuk menyaring partikel-partikel kasar dengan maksud meringankan kerja sand filter. Dari saringan filter 20 mikron, air dialirkan ke dalam sand filter (penyaringan pasir) yang bertujuan untuk menghilangkan partikel-partikel kasar yang menyebabkan kekeruhan. Di dalam sand filter ini, air melalui tahap pemeriksaan kimia fisika dan juga pemeriksaan mikrobiologi.

4. Selanjutnya dimasukkan ke dalam carbon filter (penyaring karbon) yang berisi karbon yang telah diaktifkan sehingga mampu untuk menghilangkan senyawa-senyawa kimia berbahaya yang mungkin terdapat pada air.

5. Lalu dimasukkan ke dalam micro filter (penyaringan mikro) berukuran 10 mikron yang khusus dirancang untuk menjernihkan air. Dari micro filter ini air dialirkan ke dalam saringan filter nominal 5 mikron yang mempunyai saring 80%, sehingga kotoran yang tersisa dapat dihilangkan. Dari saringan filter nominal 5 mikron, kemudian air dialirkan ke dalam saringan filter absolut 1 mikron dengan daya saring 99% sehingga memungkinkan sisa-sisa kotoran dan bakteri benar-benar hilang.

6. Setelah dari saringan filter absolut 1 mikron, air dialirkan ke dalam

finish tank. Di dalam finish tank ini juga diberikan tambahan Ozon, tetapi Ozon yang diberikan setengah dari pada Ozon yang diberikan di dalam mixing tank. Ozon yang diberikan ini, dalam waktu minimal 6 jam (dalam suhu normal 30 0C) akan terurai menjadi oksigen dimana selama penguraian oksigen ini, ozon menyerang dan memusnahkan setiap kuman atau bakteri yang tertinggal dalam air, pada botol, galon atau cup, serta penutup segel. Sebelum dialirkan ke berbagai kemasan, dilakukan proses quality control dengan mengambil sampel untuk menguji kadar PH, kadar besi, serta turbididy di dalam air. Jika proses quality control telah selesai dan dinyatakan aman, baru air dimasukkan melalui pipa stainless steel ke tangki stainless steel untuk kemudian didistribusikan ke dalam ruangan pengemasan air mineral galon (19 liter), botol beling (0,375 liter), botol plastik (1,5 liter dan 0,55 liter) dan cup (0,22 liter). Ruang pengemasan ini disterilkan dengan menggunakan klorin yang dicampurkan dengan oxine dengan tujuan agar ruang pengemasan bersih, higienis, dan saniter sehingga dapat menghasilkan produk yang berkualitas.

7. Setelah pengisian air mineral ke dalam berbagai macam kemasan, dilakukan lagi quality control terhadap produk jadi agar produk yang akan dipasarkan ke dalam konsumen merupakan produk yang berkualitas baik. Jika telah melalui tahap pemeriksaan, sebagian dari hasil proses produksi ada yang di simpan ke dalam gudang dan ada yang langsung didistribusikan kepada konsumen.

Gambar 10. Water Treatment

b. Kemasan (galon, botol, cup)

Kemasan galon, botol, cup yang sudah dipersiapkan disortir terlebih dahulu. Khusus untuk galon, dicuci dengan menggunakan mesin (air yang digunakan adalah air dingin, air panas, dan air produk yang ditambah dengan ozon). Galon yang sudah dicuci bersih selanjutnya diisi air dari proses ozonisasi. Berikut disajikan proses perlakuan kemasan :

1).

Galon (19 liter)

PT. Buana Tirta Abadi tidak memproduksi sendiri kemasan galon ini, melainkan membelinya dari supplier. Galon yang dikembalikan oleh konsumen ataupun galon yang baru dibeli dari supplier sebelum digunakan untuk pengisian air terlebih dahulu diperiksa agar kemasan ini higienis. Jika telah melalui tahap pemeriksaan dan dinyatakan aman maka galon-galon tersebut di cuci, tetapi jika tidak lulus dalam tahap pemeriksaan maka galon-galon tersebut dilakukan treatment

(perlakuan khusus), setelah dinyatakan steril baru dilakukan pencucian.

Adapun pencucian galon ini meliputi tiga tahap, yaitu :

a).

Pencucian secara manual : di cuci menggunakan air biasa yang dilakukan oleh para pekerja.

b).

Pencucian dengan rinser : suatu alat untuk mencuci dengan bahan kimia yaitu klor, dan rinser dengan menggunakan air.

c).

Pencucian dengan mesin : pencucian ini menggunakan air dingin,

air panas dan kemudian setelah itu galon di cuci dengan menggunakan ozonator/ mesin ozon.

2).

Botol Plastik (1,500 liter dan 0,55 liter)

PT. Buana Tirta Abadi juga tidak memproduksi sendiri kemasan botol plastik ini, melainkan membeli dari supplier. Pengemasan botol plastik ini menggunakan ruangan yang berbeda dari ruangan pengemasan untuk galon. Untuk pengisian botol plastik dilakukan ditempat yang berbeda dari ruang pengemasan galon. Untuk pengisian botol plastik 0,55 liter, mesin yang digunakan sama dengan mesin untuk botol plastik 1,5 liter, tetapi hanya pengaturan mesin yang berbeda.

3).

Botol Beling (0,375 liter)

Sama dengan botol plastik, botol beling ini dibeli dari supplier. Pengisian produk dilakukan di tempat pengisian botol plastik, dan mesin yang digunakan pun sama, hanya yang berbeda adalah pengaturan mesin.

4).

Cup (0,22 liter)

Cup yang digunakan pun dibeli dari supplier, dan cara pengisian produk pun sama dengan botol plastik dan botol beling, hanya dibedakan dari pengaturan mesin.

2. Fillering, Controlling, Coding/Palleting & Packing

Pada proses pengisian (fillering) dilakukan pengontrolan khusus sampai memenuhi volume yang sudah ditentukan. Tutup galon/botol dan cup yang mengalami kebocoran dipisahkan dan disimpan di gudang. galon/botol/cup

yang sudah diisi berdasarkan volume yang telah ditentukan tersebut, selanjutnya diberi label dan seal untuk menghindari kebocoran. Setelah itu diberi coding (tanggal produksi dan kadaluwarsa), lalu dipak. Botol/cup kemudian disusun di atas pallet untuk kemudian dibawa ke gudang barang jadi. Bahan-bahan yang reject dikumpulkan digudang untuk diambil kembali oleh supplier barang.

3. Penyimpanan di Gudang dan Distribusi

Hasil produksi disimpan di gudang barang jadi sambil menunggu diambil oleh agen. Setelah diambil agen, Citrabas Deluxe cup 0,22 liter siap untuk didistribusikan.

Dokumen terkait