• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAFTAR ISI Halaman SAMPUL DALAM... i LEMBAR PERSETUJUAN... ii PENETAPAN PANITIA PENGUJI... iii KATA PENGANTAR... iv LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DAFTAR ISI Halaman SAMPUL DALAM... i LEMBAR PERSETUJUAN... ii PENETAPAN PANITIA PENGUJI... iii KATA PENGANTAR... iv LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

DAFTAR ISI

Halaman

SAMPUL DALAM ... i

LEMBAR PERSETUJUAN... ii

PENETAPAN PANITIA PENGUJI ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI ... v

ABSTRAK………vi

ABSTRACK ... vii

RINGKASAN ... viii

SUMMARY ... ix

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR GAMBAR ... vii

DAFTAR TABEL………viii DAFTAR LAMPIRAN ... ix BAB I PENDAHULUAN ... 1 1.1 Latar Belakang ... 1 1.2 Rumusan Masalah ... 3 1.3 Tujuan Penelitian ... 3 1.4 Manfaat Penelitian ... 4

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 5

2.1 Tumor Tulang... 5

2.1.1 Definisi Tulang ... 5

2.1.2 Definisi Tumor Tulang ... 6

2.2 Tumor Tulang Jinak ... 6

2.2.1 Definisi Tumor Tulang Jinak ... 6

2.2.2 Epidemiologi Tumor Tulang JInak ... 7

2.2.3 Etiologi Tumor Tulang Jinak ... 9

2.2.4 Jenis-jenis Tumor Tulang Jinak ... 9

BAB III KERANGKA BERFIKIR DAN KERANGKA KONSEP ... 17

3.1 Kerangka Berfikir... 17

3.2 Kerangka Konsep ... 18

BAB IV METODE PENELITIAN ... 19

4.1 Rancangan Penelitian ... 19

4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 19

4.3 Subjek dan Sampel ... 19

4.3.1 Variabilitas Populasi ... 19

4.3.2 Kriteria Subjek ... 20

4.3.3 Teknik Penentuan Sampel ... 20

4.4 Variabel ... 21

4.4.1 Identifikasi Variabel ... 21

4.4.2 Definisi Operasional Variabel ... 21

4.4.3 Bahan dan Instrumen Penelitian ... 22

4.5 Protokol Penelitian ... 23

(2)

4.7 Kelemahan Penelitian ... 23

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 24

5.1 Hasil Penelitian ... 25

5.1.1 Deskripsi Karateristik Sampel ... 25

5.1.2 Pembahasan... 29

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ... 33

6.1 Kesimpulan ... 33

6.2 Saran ... 33

DAFTAR PUSTAKA ... 34

Lampiran 1. Tabel Jadwal Penelitian ... 37

Lampiran 2. Rincian Biaya ... 38

Lampiran 3. Ethical Clearence ... 39

Lampiran 4. Surat Ijin Penelitian ... 41

(3)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Osteoma ... 11

Gambar 2.2 Osteoid Osteoma ... 12

Gambar 2.3 Osteoblastoma ... 13

Gambar 2.4 Kondroma ... 14

Gambar 2.5 Osteokondroma ... 15

(4)

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 2.1 Klasifikasi Tumor Tulang ... 10

Tabel 5.1 Distribusi sampel yang menderita tumor tulang jinak berdasarkan umur. ... 25

Tabel 5.2 Distribusi sampel yang menderita tumor tulang jinak berdasarkan jenis kelamin ... 26

Tabel 5.3 Dsitribusi sampel yang menderita tumor tulang jinak berdasarkan

klasifikasi tumor tulang jinak ... 27

Tabel 5.4 Dsitribusi sampel yang menderita tumor tulang jinak berdasarkan lokasi tumor ... 28

(5)

DAFTAR LAMPIRAN

... ... Halaman

Lampiran 1. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan ... 37

Lampiran 2. Rincian Biaya ... 38

Lampiran 3. Ethical Cleareance ... 39

Lampiran 4. Surat Ijin Penelitian ... 41

(6)

ABSTRAK

PREVALENSI TUMOR TULANG JINAK DI RSUP SANGLAH DENPASAR

TAHUN 2013 - 2015

Di Indonesia belum diketahui secara pasti berapa statistik kasus tumor tulang jinak yang terjadi. Belum ada pusat data mengenai tumor tulang jinak secara menyeluruh. Hanya ada beberapa rumah sakit yang mengumpulkan data penderita tumor tulang jinak secara mandiri. Meski tumor tulang jinak merupakan kasus yang jarang, namun dengan adanya penelitian tentang prevalensi tumor tulang jinak di RSUP Sanglah Denpasar, diharapkan dapat membantu menurunkan morbidity rate

atau mencegah bahkan mortality rate di rumah sakit tersebut.

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang menggunakan rancangan

restrospektif deskriptif study terhadap pasien tumor tulang jinak di Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah Denpasar tahun 2013 – 2015. Data dikumpulkan berdasarkan data rekam medis pasien.

Hasil penelitian menunjukkan jumlah penderita tumor tulang jinak pada bulan januari 2013 sampai desember 2015 di RSUP Sanglah sebanyak 30 orang. Distribusi terbanyak pada prevalensi tumor tulang jinak berdasarkan umur adalah kategori dewasa awal (26-35 tahun), berdasarkan jenis kelamin adalah laki-laki (18 sampel), berdasarkan jenis tumor adalah Giant Cell Tumor (16 sampel) dan berdasarkan lokasi tumor adalah tulang femur (8 sampel).

(7)

ABSTRACK

PREVALENCE OF BENIGN BONE TUMOR IN RSUP SANGLAH DENPASAR YEAR 2013 - 2015

In Indonesia it is not certain how the statistics of cases of benign bone tumor that occurs. There is no central data on benign bone tumor thoroughly. There are only a few hospitals that collect data benign bone tumor patients independently. Although benign bone tumor is a rare case, but with a lack of research on the prevalence of benign bone tumor in Sanglah Hospital in Denpasar, is expected to help decrease the morbidity rate or mortality rate in the hospital.

This research is descriptive using a design retrospective descriptive study on patients of benign bone tumors in General Hospital Sanglah 2013 - 2015. Data were collected on patient medical records.

The results showed the number of patients with benign bone tumor in January 2013 to December 2015 at Sanglah Hospital as many as 30 people. Most distribution on the prevalence of benign bone tumors by age category is early adulthood (26-35 years), based on gender is male (18 samples), based on the type of tumor is Giant Cell Tumor (16 samples) and based on the location of the tumor is the femur (8 samples). Key Word : benign bone tumor, gender, type of tumor, location

(8)

RINGKASAN

Tumor tulang merupakan pertumbuhan sel abnormal yang terjadi pada tulang manusia. Tumor ini dapat terjadi pada bagian tulang manapun yang bermula pada sel normal yang berubah dan tumbuh tidak terkontrol sehingga membentuk massa. Tumor tulang dapat bersifat jinak maupun ganas, dimana dapat merupakan tumor primer yang berasal dari unsur-unsur tulang sendiri atau tumor sekunder yang merupakan tumor dari metastasis (infiltrasi) terutama dari tumor tumor ganas lain ke dalam tulang. Dalam kenyataannya, tumor jinak melebihi jumlah tumor ganas, terutama sebelum usia 40 tahun, sehingga tumor tulang pada lansia orang jauh lebih mungkin untuk menjadi ganas. Dalam hal klinis, tumor jinak sering kali tidak menunjukkan gejala dan terdeteksi sebagai temuan insidental. Kadang-kadang, fraktur patologis adalah manifestasi pertama. Namun di Indonesia belum diketahui secara pasti berapa statistik kasus tumor tulang jinak yang terjadi. Belum ada pusat data mengenai tumor tulang jinak secara menyeluruh. Oleh karena pemaparan di atas, penelitian ini yang bertujuan untuk mengetahui prevalensi tumor tulang jinak di RSUP Sanglah dirasa sangat penting untuk dilakukan.

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang menggunakan rancangan

restrospektif deskriptif study terhadap pasien tumor tulang jinak di Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah Denpasar tahun 2013 - 2015. Penelitian dilakukan di bagian Ortopedi dan Traumatologi Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah, Denpasar. Penelitian dilakukan pada bulan Juli sampai dengan Desember 2016.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah sampel adalah 30 orang. Berdasarkan umur, didapati umur rata-rata sampel yang menderita tumor tulang jinak pada penelitian ini adalah 25,5 tahun, dimana umur sampel yang paling tua adalah 64 tahun dan yang paling muda adalah 4 tahun. Kategori umur dewasa awal (26-35 tahun) merupakan kategori yang paling banyak mengidap tumor tulang jinak. Berdasarkan jenis kelamin, dijumpai sampel yang menderita tumor tulang jinak yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 18 sampel (60%) dan perempuan sebanyak 12 sampel (40%). Berdasarkan jenis tumor, giant cell tumor merupakan tumor tulang jinak yang paling banyak yaitu sebanyak 16 sampel (53,3%), sedangkan kondroma serta osteoblastoma merupakan tumor tulang jinak paling sedikit yaitu masing-masing sebanyak 1 sampel (3,3%). Berdasarkan lokasi tumor, tulang femur merupakan tulang yang paling banyak dengan jumlah 8 (26,8%), diikuti dengan tulang tibia 6 (20%), tulang phalang 4 (13,3%), tulang humerus 3 (10%), tulang ulna 2 (6,8%) dan sisanya masing-masing 1 (3,3%) yaitu tulang cruris, radius, calcaneus, sacrum, scapula-ulna, carpal dan clavikula.

(9)

SUMMARY

Bone tumor is an abnormal cell growth that occurs in human bone. These tumors can occur in any bone that starts in normal cells changed and grow uncontrollably to form a mass. Bone tumors can be benign or malignant, which can be a primary tumor originating from the elements of the bone itself or a secondary tumor is a tumor of metastases (infiltration) especially from other tumor malignant tumors in the bone. In fact, benign tumors exceeds the number of malignant tumors, especially before the age of 40, so that the bone tumor in elderly people are much more likely to be malignant. In clinical terms, a benign tumor often have no symptoms and detected as an incidental finding. Sometimes, pathologic fracture is the first manifestation. But in Indonesia is not yet known exactly how the statistics of cases of benign bone tumor that occurs. There is no central data on benign bone tumor thoroughly. Therefore, the explanation of the above, this study aimed to determine the prevalence of benign bone tumor in Sanglah Hospital considered very important to do.

This research is descriptive using a design retrospective descriptive study on patients of benign bone tumors in General Hospital Sanglah in 2013 - 2015. The study was conducted at the Orthopedics and Traumatology Sanglah General Hospital, Denpasar. The study was conducted in July until December 2016.

The results showed that the sample is 30 people. By age, found the average age of the sample suffering from benign bone tumors in this study was 25.5 years, in which the age of the sample oldest is 64 years old and the youngest is 4 years old. Early adult age categories (26-35 years) is the category most of benign bone tumor. By sex, the sample was found suffering from a benign bone tumor that male sex as much as 18 samples (60%) and women as much as 12 samples (40%). Based on the type of tumor, giant cell tumor is a benign bone tumor most as many as 16 samples (53.3%), while kondroma and osteoblastoma is at least a benign bone tumor, respectively by 1 sample (3.3%). Based on the location of the tumor, bone is the femur bone at most the amount of 8 (26.8%), followed by the tibia 6 (20%), bone phalang 4 (13.3%), the humerus 3 (10%), bone ulna 2 (6.8%) and the rest each one (3.3%) is bone cruris, radius, calcaneus, sacrum, scapula-ulna, carpal and clavikula.

(10)

BAB I

PENDAHULUAN

1. 1. Latar Belakang

Tumor tulang merupakan pertumbuhan sel abnormal yang terjadi pada tulang manusia. Tumor ini dapat terjadi pada bagian tulang manapun yang bermula pada sel normal yang berubah dan tumbuh tidak terkontrol sehingga membentuk massa. Tumor tulang dapat bersifat jinak maupun ganas (National Institutes of Health, 2012), dimana dapat merupakan tumor primer yang berasal dari unsur-unsur tulang sendiri atau tumor sekunder yang merupakan tumor dari metastasis (infiltrasi) terutama dari tumor tumor ganas lain ke dalam tulang. Dalam kenyataannya, tumor jinak melebihi jumlah tumor ganas, terutama sebelum usia 40 tahun, sehingga tumor tulang pada lansia orang jauh lebih mungkin untuk menjadi ganas. Kebanyakan tumor tulang berkembang selama beberapa dekade pertama hidup dan memiliki kecenderungan untuk berasal dari tulang panjang ekstremitas. Dalam hal klinis, tumor jinak sering kali tidak menunjukkan gejala dan terdeteksi sebagai temuan insidental. Kadang-kadang, fraktur patologis adalah manifestasi pertama.(Robin Basic Pathology, 2013, 775)

Di Indonesia belum diketahui secara pasti berapa statistik kasus tumor tulang jinak yang terjadi. Belum ada pusat data mengenai tumor tulang jinak secara menyeluruh. Hanya ada rumah sakit yang mengumpulkan atau mendata

(11)

jumlah penderitanya, tetapi mereka berdiri sendiri-sendiri, sehingga jumlah keseluruhan di Indonesia tidak diketahui pasti. Salah satu penelitian yang dilakukan di rumah sakit di Indonesia adalah penelitian yang dilakukan Halim (2014) di RSUP H. Adam Malik Medan selama kurun waktu dari Januari 2011 sampai dengan Desember 2013 data yang terkumpul di dapat penderita tumor tulang pada laki-laki sebanyak 23,3% dan perempuan 76,67% dari keseluruhan 30 kasus tumor tulang yang ada. Prevalensi tumor tulang jinak mencapai 6,7%. Sebenarnya Kasus tumor tulang jinak di RSUP H. Adam Malik mengalami penurunan dari yang sebelumnya, Moesbar (2006) menyatakan tumor tulang jinak di RSUP Adam Malik adalah 37% kasus pada kurun waktu tahun 2002-2006.

Sementara dari penelitian E.U. Hutagalung tahun 1995 sampai dengan 1999 di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo dijumpai 154 tumor tulang dimana tumor tulang jinak 43 kasus (28%). Sementara di Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung dilaporkan oleh Darmaji Ismono dari tahun 1997 sampai dengan 2001 dijumpai 79 kasus tumor tulang, tumor jinak sebanyak 45 kasus (57%).

Berdasarkan pemaparan di atas, beberapa peneliti telah melakukan penelitian tentang prevalensi tumor tulang jinak yang terjadi di beberapa rumah sakit pada tahun yang berbeda-beda. Sayangnya di Indonesia, khususnya di Bali belum terdapat penelitian yang menjabarkan prevalensi tumor tulang jinak beserta penyebab kejadiannya secara menyeluruh. Padahal apabila prevalensi dan penyebab kejadian diketahui, para dokter maupun praktisi kesehatan lainnya mampu memberikan edukasi guna mencegah terjadinya tumor tulang

(12)

jinak. Oleh karena itu, peneliti merasa penting untuk melakukan penelitian guna mengetahui gambaran dan prevalensi tumor tulang jinak di RSUP Sanglah, Denpasar.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, terdapat beberapa rumusan masalah yaitu sebagai berikut:

1. Berapakah angka prevalensi tumor tulang jinak berdasarkan umur, jenis kelamin, jenis tumor dan lokasi tumor di RSUP Sanglah, Denpasar? 2. Apakah jenis-jenis tumor tulang jinak di RSUP Sanglah, Denpasar?

1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1. Tujuan Umum

Mengetahui gambaran umum tumor tulang jinak di RSUP Sanglah, Denpasar.

1.3.2. Tujuan Khusus

1. Mengetahui prevalensi tumor tulang jinak di RSUP Sanglah, Denpasar, baik secara keseluruhan maupun berdasarkan karakteristik subjek.

2. Mengetahui karakteristik pasien (umur, jenis kelamin, jenis tumor dan lokasi tumor) tumor tulang jinak di RSUP Sanglah, Denpasar.

(13)

1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1. Bidang Akademik

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran kejadian tumor tulang jinak di RSUP Sanglah, Denpasar serta menjabarkan faktor-faktor yang menyebabkan tumor tulang jinak di RSUP Sanglah, Denpasar.

1.4.2. Bidang Pengabdian Masyarakat

Memberi informasi dan pemahaman kepada masyarakat mengenai angka prevalensi serta faktor-faktor penyebab terjadinya tumor tulang jinak. Selain itu, diharapkan dapat menjadi informasi bagi instansi kesehatan dan pemerintah sebagai materi edukasi masyarakat.

1.4.3. Bidang Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi untuk pengembangan ilmu tumor tulang jinak dan dapat menjadi dasar acuan bagi penanganan kasus tumor tulang jinak serta perkembangan ilmu ortopedi mendatang.

Referensi

Dokumen terkait

Dan dapat dilihat dari hasil variasi-variasi tersebut turbin angin savonius dengan variasi bukaan fix drag reducing 30° menghasilkan putaran turbin terbaik yang

ugas pokok Bidang Pencegahan Dan Penyuluhan Kebakaran adalah melakukan upaya pengendalian pencegahan bahaya kebakaran pada setiap tahap mulai dari penyusunan

Persamaan skripsi tersebtu dengan skripsi peneliti adalah pada variabel bebas yaitu sama-sama membahas tentang media pembelajaran dan variabel terikat sama-sama

Berdasarkan uji statistik dengan menggunakan uji chi square didapatkan p value = 1,000 (p > 0,05) sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara merokok dengan

Sebuah cara yang baik untuk membina gerakan mekanika lemparan fastball namun dengan kecepatan laju bola changeup adalah dengan berlatih melempar changeup ketika berlatih lempar

Parfum Laundry Malang Beli di Toko, Agen, Distributor Surga Pewangi Laundry Terdekat/ Dikirim dari Pabrik BERIKUT INI JENIS PRODUK NYA:.. Kimia Untuk Laundry Kiloan/Satuan

Sebagai laboratorium yang telah terakreditasi, maka LP-P3GI perlu melakukan verifikasi metode untuk mengetahui apakah pengujian metode total reducing sugar ICUMSA

Dari data-data yang telah didapatkan, maka sebagian dari data-data tersebut digunakan untuk proses training JST, dengan menggunakan struktur Multi Layer Perceptron (MLP)