• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 1 PENDAHULUAN. Masalah agensi timbul dari adanya pemisahan antara kepemilikan dan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 1 PENDAHULUAN. Masalah agensi timbul dari adanya pemisahan antara kepemilikan dan"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Masalah agensi timbul dari adanya pemisahan antara kepemilikan dan pengelolaan perusahaan. Ada dua sumber permasalahan agensi. Pertama adalah jika prinsipal dan agen melakukan maksimialisasi utilitas, maka agen tidak akan selalu mengambil keputusan perusahaan yang bertujuan memaksimalkan kepentingan prinsipal. Pada saat inilah timbul moral hazard. Masalah kedua adalah kurangnya informasi yang dimiliki prinsipal dibandingkan informasi yang dimiliki agen (asymmetry information).

Untuk meminimalisasi permasalahan agensi tersebut, maka dibuatlah kontrak-kontrak dalam perusahaan baik kontrak-kontrak antara pemegang saham dengan manajernya maupun kontrak antara manajemen dengan karyawan, pemasok, dan kreditur.

Namun, konflik tersebut tidak dapat diatasi secara menyeluruh dengan menggunakan kontrak tersebut karena biaya untuk membuat kontrak yang lengkap sangatlah mahal, dan apabila tidak merupakan hal yang tidak mungkin (Fama dan Jensen, 1983).

Jadi, dalam kondisi dimana kontrak tidak dapat dibuat secara sempurna, mekanisme tata kelola perusahaan (corporate governance)memainkan peranan dalam mengurangi konflik tersebut. Mekanisme tata kelola perusahaan (seperti board of directors, kepemilikan institusi, kepemilikan manajerial, pengawasan oleh tenaga

(2)

kerja, auditor, dan lain-lain) berbeda antara satu perusahaan dengan perusahaan lainnya.

Kerangka tata kelola perusahaan tidak dapat dipisahkan dari struktur kepemilikan (ownership structure) pada sebuah perusahaan. Walsh dan Seward (1990) menjelaskan secara detail mekanisme tata kelola perusahaan yang dibagi menjadi dua mekanisme, yakni mekanisme pengendalian perusahaan internal dan mekanisme pengendalian perusahaan eksternal. Mekanisme pengendalian perusahaan internal diwujudkan dalam sebuah kontrak insentif jangka panjang yang berkaitan dengan struktur kepemilikan.

Struktur kepemilikan dalam sebuah perusahaan mencakup dua aspek penting yang saling melengkapi, yakni konsentrasi kepemilikan (ownership concentration) dan komposisi kepemilikan (ownership mix). Konsentrasi kepemilikan terkait dengan diversifikasi kepemilikan saham suatu perusahaan (ownership diversification of corporate share). Konsentrasi kepemilikan yang tinggi menunjukkan sebagian besar saham dimiliki satu atau beberapa pemegang saham. Sebaliknya konsentrasi kepemilikan yang rendah menunjukkan adanya persebaran saham kepemilikan ke banyak pemegang saham. Komposisi kepemilikan berkaitan dengan siapa saja yang memegang saham perusahaan: negara, institusi domestik, institusi asing, karyawan atau individu. Perbedaan pemegang saham pada suatu perusahaan menjadi indikator dalam hal pengambilan keputusan yang berbeda pula terhadap strategi penentuan arah perusahaan.

(3)

Pada dasarnya ada banyak sekali penelitian yang meneliti pengaruh dari peran struktur kepemilikan sebagai mekanisme tata kelola perusahaan. Tandelilin et al. (2007) menegaskan bahwa fokus utama dari sebagian besar literatur di seluruh dunia mengenai tata kelola adalah peran dari struktur kepemilikan sebagai mekanisme tata kelola perusahaan. Daerah yang menjadi perhatian adalah apakah jenis struktur kepemilikan penting dan apa implikasinya bagi tata kelola perusahaan.

Banyak perhatian telah difokuskan pada hubungan antara struktur kepemilikan dan kinerja perusahaan. Misalnya, agenda penelitian yang kaya dengan implikasi dari struktur kepemilikan terhadap tata kelola perusahaan oleh La Porta et al. (2000) menegaskan bahwa ketika struktur hukum tidak menawarkan perlindungan yang memadai bagi investor dan pengusaha luar, pemilik asli dipaksa untuk mempertahankan posisi besar di perusahaan mereka yang menghasilkan bentuk terkonsentrasi kepemilikan sehingga memiliki implikasi pada struktur kepemilikan. Di sisi lain, sebagian besar bukti yang sesuai dengan Shirley dan Walsh (2001) menunjukkan bahwa perusahaan swasta lebih efisien dan lebih menguntungkan daripada yang dimiliki publik meskipun bukti berbeda atas jasa relatif dari identitas masing-masing pemilik swasta.

Dari sudut pandang perusahaan, struktur kepemilikan menentukan profitabilitas perusahaan yang dinikmati oleh pemangku kepentingan yang berbeda. Secara khusus, struktur kepemilikan adalah sebuah alat insentif untuk mengurangi biaya keagenan yang berhubungan dengan pemisahan kepemilikan dan manajemen yang bisa digunakan untuk melindungi hak properti perusahaan (Barbosa dan Louri,

(4)

2002).

Dengan berkembangnya tata kelola perusahaan, banyak perusahaan yang dimiliki oleh pemegang saham dan dikontrol oleh manajer. Sebagai hasilnya, perusahaan yang pemiliknya tersebar dan masing-masing memiliki sebagian kecil dari total saham yang beredar, cenderung memiliki performa di bawah standar seperti yang ditunjukkan oleh Berle dan Means (1932). Selanjutnya, hubungan teoritis antara struktur kepemilikan perusahaan dan kinerjanya secara empiris diperiksa oleh Jensen dan Meckling (1976) dan Shlefier dan Vishny (1986).

Struktur kepemilikan sebagai mekanisme tata kelola perusahaan merupakan pengendali yang efektif terhadap kinerja perusahaan. Karl V Lins (2002) dalam penelitiannya menyelidiki apakah struktur kepemilikan manajemen dan kepemilikan saham non manajemen dalam jumlah besar berhubungan dengan nilai perusahaan. Penelitian ini mengambil sampel 1.433 perusahaan dari 18emerging market. Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa kepemilikan saham non manajemen yang besar secara positif berhubungan dengan nilai perusahaan diukur melalui perhitungan Tobin’s Q. Penelitian tersebut menyediakan bukti bahwa kepemilikan saham non manajemen dalam jumlah besar dapat mengurangi diskon penilaian terkait dengan masalah agensi yang diharapkan.

Namun, penelitian Karl V Lins (2002) tidak sesuai dengan penelitian Core, Holthausen dan Larcker (1999). Dalam penelitiannya, Core, Holthausen dan Larcker (1999) menyatakan bahwa struktur kepemilikan mempengaruhi kinerja return saham secara negatif signifikan. Penelitian ini dilakukan pada 495 observasi selama 3 tahun

(5)

di Amerika.

Selain struktur kepemilikan, konsentrasi kepemilikan diduga juga memiliki hubungan terhadap kinerja perusahaan. Penelitian di Pakistan tahun 2003 hingga 2008 terhadap 50 perusahaan oleh Javid dan Iqbal (2010) menyimpulkan bahwa konsentrasi kepemilikan memiliki hubungan positif terhadap kinerja perusahaan. Dampak positif dari konsentrasi kepemilikan terhadap profitabilitas adalah mendukung kebijaksanaan manajerial dan teori agensi.

Namun, penelitian yang dilakukan oleh Erik Lehmann dan Jurgen Weigand (2000) pada 361 perusahaan di Jerman periode 1991-1996, mencatat bahwa: (1) tingkat kehadiran pada pemegang saham dalam jumlah besar tidak dapat meningkatkan profitabilitas perusahaan, sebagai salah satu faktor kinerja perusahaan; dan (2) tingginya tingkat konsentrasi kepemilikan tampaknya menjadi suatu pilihan yang sub-optimal bagi banyak pemegang saham di Jerman. Penemuan dari penelitian tersebut adalah konsentrasi kepemilikan secara tidak langsung mempengaruhi profitabilitas secara negatif signifikan. Efek negatif dari konsentrasi kepemilikan dapat ditelusuri kembali pada kepemilikan yang dikendalikan oleh keluarga atau kepemilikan asing, baik perusahaan quoted maupun non-quoted dengan pemegang saham dalam jumlah besar yang berbeda.

Di samping konsentrasi kepemilikan, komposisi kepemilikan asing diduga memiliki pengaruh yang dapat meningkatkan kinerja perusahaan. Berdasarkan penelitian Imam dan Malik (2007), mereka menggunakan dua titik sampel tahun 2000 dan 2003 bahwa kepemilikan asing berpengaruh secara positif terhadap nilai

(6)

perusahaan dan return saham. Penelitian ini menggunakan data non-keuangan dari Dhaka Stock Exchange yang diukur dengan Tobin’s Q dan firm’s holding period return.

Husnan (2001) meneliti mengenai hubungan antara perusahaan multinasional dan bukan multinasional terhadap kinerja perusahaan.Dalam penelitian ini disebutkanbahwa efek kepemilikan asing meningkatkan kinerja perusahaan secara signifikan. Arouri, Hossain dan Muttakin (2011) meneliti efek struktur kepemilikan terhadap kinerja bank di negara yang menerapkan tata kelola perusahaan. Mereka juga menemukan bahwa kepemilikan asing berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja bank.

Penelitian yang telah disebutkan di atas, mendorong peneliti untuk mengamati pengaruh struktur kepemilikan sebagai proses mekanika tata kelola perusahaan terhadap kinerja perusahaan di Indonesia.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah disampaikan, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Apakah struktur kepemilikan berpengaruh terhadap kinerja perusahaan? 2. Apakah proporsi kepemilikan manajemen berpengaruh terhadap kinerja

perusahaan?

3. Apakah kepemilikan asing berpengaruh terhadap kinerja perusahaan? 4. Apakah konsentrasi kepemilikan berpengaruh terhadap kinerja perusahaan?

(7)

1.3 Batasan Penelitian

Penelitian ini berfokus pada mekanisme tata kelola perusahaan, khususnya struktur kepemilikan. Objek dari penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan non keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2012. Dikarenakan adanya peraturan khusus yang ditujukan untuk perbankan dan keuangan, maka perusahaan perbankan dan keuangan tidak dimasukkan menjadi objek penelitian.

Pengukuran mengenai kinerja perusahaan pada penelitian ini terfokus pada

return saham yang diukur dengan holding period return dan nilai perusahaan yang diukur dengan Tobin’s Q. Penggunaan Tobin’s Q sebagai proksi nilai perusahaan dikarenakan Tobin’s Q memberi gambaran tidak hanya pada aspek fundamental, tetapi juga sejauh mana pasar menilai perusahaan dari berbagai aspek yang dilihat oleh pihak luar termasuk investor. Sedangkan metode holding period return sebagai proksi return saham digunakan karena menunjukkan rentang waktu investor memegang saham tertentu selama jangka waktu tertentu.

1.4 Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui pengaruh struktur kepemilikan terhadap kinerja perusahaan 2. Untuk mengetahui pengaruh proporsi kepemilikan manajemen terhadap

kinerja perusahaan

3. Untuk mengetahui pengaruh kepemilikan asing terhadap kinerja perusahaan 4. Untuk mengetahui pengaruh konsentrasi kepemilikan terhadap kinerja

(8)

1.5 Manfaat Penelitian

Riset yang akan dilakukan oleh peneliti akan memberikan manfaat sebagai berikut: a. Bagi Perusahaan

Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai bahan pertimbangan bagi para pemakai laporan keungan dan penyelenggara perusahaan dalam memahami dampak mekanisme tata kelola perusahaan berdasarkan struktur kepemilikan dan karakteristik perusahaan yang berpengaruh terhadap kinerja perusahaan sehingga perusahaan dapat lebih bijak dalam menentukan arah dan meningkatkan kinerja serta pertumbuhan perusahaan.

b. Bagi akademisi

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menambah pengembangan ilmu yang berkaitan dengan mekanisme corporate governance berdasarkan struktur kepemilikan serta digunakan sebagai referensi untuk kalangan akademisi yang akan melakukan penelitian terkait pengaruh struktur kepemilikan perusahaan dalam corporate governance terhadap kinerja perusahaan.

1.6 Sistematika Penulisan

Penulisan skripsi ini disusun secara sistematis ke dalam lima bab yaitu dengan kerangka penulisan sebagai berikut:

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini berisi latar belakang masalah dari penelitian yang akan penulis teliti; perumusan masalah yang terdiri dari masalah utama dan masalah spesifik; tujuan

(9)

penelitian; manfaat dan kegunaan penelitian yang akan terbagi menjadi manfaat bagi peneliti, akademisi, dan perusahaan .

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

Berisi Landasan teori tentang konsep teoritis sebagai dasar untuk menganalisis permasalahan yang merupakan hasil dari tinjauan pustaka, penelitian terdahulu, kerangka teoritis dan hipotesis penelitian.

BAB III : METODE PENELITIAN

Metode penelitian berisi variabel penelitian dan definisi operasional, penentuan sampel, jenis dan sumber data, metode pengumpulan data, serta prosedur analisis data.

BAB IV : HASIL PEMBAHASAN

Bab ini berisi gambaran umum dan hasil penelitian serta analisisnya. Dimana dalam pembahasan yang dilakukan akan sesuai dengan metode penelitian yang sudah direncanakan.

BAB V : PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan mengenai penelitian, rekomendasi, dan saran – saran yang merupakan hasil dari analisis data.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan terkait dengan jenis-jenis keterampilan menulis Bernd Kast dan Tujuan Pembelajaran pada buku Ajar “Deutsch ist einfach 1” , maka

Laju pertumbuhan harian sangat dipengaruhi oleh bobot mutlak, dimana secara tidak langsung pakan yang diberikan juga memiliki pengaruh atau berdampak terhadap laju

Misalkan titik P adalah seorang penumpang yang mencatat bahwa kereta barang berpapasan selama 12 detik.. Perhatikan gambar berikut. Garis BD dan CE berpotongan di

Dalam penggunaannya, teknik kelompok nominal (NGT) dapat digunakan pada tahapan identifikasi, analisis, dan evaluasi risiko – terutama untuk proses pengambilan keputusan

1) Penyediaan dana untuk ADD beserta fasilitasnya dianggarkan pada Bagian Pemerintahan Desa Setda Kabupaten Grobogan dalam APBD Kabupaten Grobogan setiap tahunnya. 2)

Son olarak, içimizdeki ha­ yabn ve hayvani niteliklerin belirtilerinden korkumuzun büyük olduğu anlamına gelir, çünkü hayat aynı zamanda ölüm, dışkı­ lar,

Berhubung peluang untuk terjadi beban hidup penuh yang membebani semua bagian dan semua unsur struktur pemikul secara serempak selama unsur gedung tersebut

Kewenangan Desa adalah kewenangan yang dimiliki desa meliputi kewenangan di bidang penyelenggaraan Pemerintah Desa, pelaksanaan pembangunan desa, pembinaan