• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

No. 21/05/75/Th. VI. 1 Mei 2012

P

ERKEMBANGAN

I

NDEKS

H

ARGA

K

ONSUMEN

/I

NFLASI

APRIL 2012 KOTA GORONTALO INFLASI SEBESAR 1,33 PERSEN

9

Bulan April 2012 Kota Gorontalo mengalami kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 134,65

menjadi 136,44; perubahan ini menyebabkan inflasi sebesar 1,33 persen.

9

Inflasi Kota Gorontalo terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh kenaikan

indeks pada kelompok bahan makanan sebesar 4,26 persen, kelompok makanan jadi, minuman,

rokok&tembakau sebesar 0,72 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,03 persen, kelompok

pendidikan, rekreasi, dan olah raga sebesar 0,03 persen, dan kelompok transpor, komunikasi,

dan jasa keuangan sebesar 0,11 persen. Sedangkan deflasi terjadi pada kelompok perumahan,

air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar 0,45 persen dan kelompok sandang sebesar 0,39

persen.

9

Laju inflasi tahun kalender sebesar 3,13 persen dan laju inflasi “year on year” (April 2012

terhadap April 2011) sebesar 7,86 persen.

Perkembangan harga berbagai komoditas pada bulan April 2012 secara umum menunjukkan

adanya kenaikan.

Berdasarkan hasil pemantauan BPS Provinsi Gorontalo, pada bulan April 2012 terjadi

inflasi sebesar 1,33 persen, atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 134,65 pada bulan

Maret 2012 menjadi 136,44 pada bulan April 2012. Laju inflasi tahun kalender 2012 sebesar 3,13 persen

dan inflasi “year on year” (April 2012 terhadap April 2011) sebesar 7,86 persen.

Inflasi Kota Gorontalo terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh kenaikan

indeks pada kelompok bahan makanan sebesar 4,26 persen, kelompok makanan jadi, minuman,

rokok&tembakau sebesar 0,72 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,03 persen, kelompok pendidikan,

rekreasi, dan olah raga sebesar 0,03 persen, dan kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan

sebesar 0,11 persen. Sedangkan deflasi terjadi pada kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan

bakar sebesar 0,45 persen dan kelompok sandang sebesar 0,39 persen.

Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga selama bulan April 2012 antara lain: ayam

hidup, daging ayam ras, ekor kuning, malalugis, mujair, nila, lolosi, kangkung, tomat sayur, kacang hijau,

kacang tanah, nanas, nangka, bawang merah, bawang putih, gula merah, kecap, lada, cabe merah, cabe

(2)

rawit, jahe, kunyit, minyak goreng, ayam goreng, gula pasir, teh manis, coklat bubuk instan, besi beton, cat

kayu, cat tembok, kayu lapis, kontrak rumah, papan,lilin, lemari rias, lemari makanan, pembasmi nyamuk

spray, pembersih lantai, sabun detergen bubuk, upah pembantu RT, kaos kutang/singlet, kemeja pendek,

jam tangan, obat flu, hand body lotion, minyak rambut, pasta gigi, sabun mandi, printer desk jet, buku tulis

bergaris, bahan pelumas/oli, bensin, mobil, dan sepeda motor.

Beberapa komoditas yang mengalami penurunan harga selama bulan April 2012 antara lain: beras,

bubara, cakalang, kerapu, layang, tongkol, susu kental manis, susu untuk balita, susu untuk bayi, telur

ayam ras, bayam, kacang panjang, ketimun, kol putih, sawi hijau, terong panjang, wortel, tempe, alpukat,

kemiri, sirop, paku, semen, baju kaos, baju muslim, emas perhiasan, dan parfum.

Tabel 1

Laju Inflasi Kota Gorontalo April 2012, Tahun Kalender 2012 dan April 2012 Terhadap April 2011 menurut Kelompok Pengeluaran (2007 = 100)

IHK IHK IHK IHK Inflasi Laju

No Kelompok / Sub kelompok April Desember Maret April (P to P) April12 Inflasi Thn

kalender Y o Y

2011 2011 2012 2012 1) 2) 3)

1 2 3 4 5 6 7 8 9

UMUM 126,50 132,30 134,65 136,44 1,33 3,13 7,86

1 Bahan Makanan 142,40 149,02 148,73 155,07 4,26 4,06 8,90

2 Makanan Jadi, Minuman, Rokok

dan Tembakau 137,73 144,51 145,96 147,01 0,72 1,73 6,74

3 Perumahan, Air, Listrik, Gas dan

Bahan Bakar 124,09 130,79 139,00 138,37 -0,45 5,80 11,51

4 Sandang 113,30 122,13 121,97 121,49 -0,39 -0,52 7,23

5 Kesehatan 118,70 121,97 122,90 122,94 0,03 0,80 3,57

6 Pendidikan Rekreasi dan

Olahraga 110,47 114,09 114,54 114,58 0,03 0,43 3,72

7 Transpor, komunikasi dan jasa

keuangan 104,08 106,30 107,03 107,15 0,11 0,80 2,95

1) Inflasi Point to Point (P to P) - Perubahan Indeks April 2012 terhadap Indeks Maret 2012

2) Laju Inflasi / Inflasi Tahun kalender - Perubahan Indeks April 2012 terhadap Indeks Desember 2011 3) Inflasi Year on Year (Y on Y) - Perubahan Indeks April 2012 terhadap Indeks April 2011

Pada bulan April 2012 masing-masing kelompok komoditas yang memberikan andil/sumbangan

inflasi adalah sebagai berikut: kelompok bahan makanan 1,3398 persen, kelompok makanan jadi, minuman,

rokok dan tembakau sebesar 0,1176 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas & bahan bakar -0,1172

persen, kelompok sandang -0,0232 persen, kelompok kesehatan 0,0011 persen, kelompok pendidikan,

rekreasi, dan olahraga sebesar 0,0017 persen, dan kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan

0,0147 persen.

(3)

Sumbangan Kelompok Pengeluaran terhadap Inflasi Kota Gorontalo

April 2012

Kelompok Pengeluaran

Persentase

(1) (2)

UMUM 1,33

1. Bahan Makanan 1,3398

2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau 0,1176

3. Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar. -0,1172

4. Sandang. -0,0232

5. Kesehatan 0,0011

6. Pendidikan, Rekreasi dan Olah Raga 0,0017

7. Transpor, Komunikasi, dan Jasa Keuangan 0,0147

Gambar 1

Inflasi Kota Gorontalo menurut Kelompok Pengeluaran (2007 =100), April 2012 ‐0.5 0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 KELOMPOK Persen 4.26 0.72 ‐0.45 ‐0.39 0.03 0.03 0.11 Bahan  Makanan Makanan 

Jadi Perumahan Sandang Kesehatan Pendidikan Transpor

(4)

Gambar 2

Perkembangan Inflasi Point to Point Kota Gorontalo (2007 =100), Januari 2011–April 2012 ‐4 ‐2 0 2 4 6 8 Jan'1 1 Feb '11

Mar'11April'11 Mei'11Juni'1 1

Juli'11Agts'1 1 Sept' 11 Okt '11 Nov'1 1 Des'1 1 Jan'1 2 Feb '12 Maret'1 2 Apr il'12

Umum Bahan Makanan Makanan Jadi Perumahan

Sandang Kesehatan Pendidikan Transpor

Gambar 3

Sumbangan Kelompok Pengeluaran terhadap Inflasi Kota Gorontalo April 2012 ‐0.2 0 0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.2 1.4 KELOMPOK Persen 1.3398 0.1176 ‐0.1172 ‐0.0232 0.0011 0.0017 0.0147 Bahan  Makanan Makanan 

Jadi Perumahan Sandang Kesehatan Pendidikan Transpor

(5)

Berita Resmi Statistik No. 21/05/75/Th. VI, 1 Mei 2012 | 5

1.

Bahan Makanan

Kelompok ini pada April 2012 mengalami inflasi 4,26 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 148,73 pada Maret 2012 menjadi 155,07 pada April 2012.

Dari 11 sub kelompok dalam kelompok bahan makanan, 6 sub kelompok mengalami inflasi, 3 sub kelompok mengalami deflasi, dan 2 sub kelompok tidak mengalami perubahan indeks. Inflasi terjadi pada sub kelompok bumbu-bumbuan sebesar 39,95 persen, sub kelompok lemak dan minyak sebesar 2,67 persen, sub kelompok daging dan hasil-hasilnya sebesar 1,58 persen, sub kelompok ikan segar sebesar 0,30 persen, sub kelompok sayur-sayuran sebesar 9,16 persen, dan sub kelompok buah-buahan sebesar 0,85 persen. Sedangkan deflasi terjadi pada sub kelompok telur, susu dan hasil-hasilnya sebesar 0,88 persen, sub kelompok kacang-kacangan sebesar 1,06 persen, dan sub kelompok padi-padian, umbi-umbian dan hasilnya sebesar 0,54 persen.

Kelompok ini pada April 2012 memberikan sumbangan inflasi sebesar 1,3398 persen. Komoditas yang memberikan sumbangan inflasi terbesar adalah bawang merah sebesar 0,4105 persen.

2.

Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau

Kelompok ini pada April 2012 mengalami inflasi 0,72 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 145,96 pada Maret 2012 menjadi 147,01 pada April 2012.

Dari 3 sub kelompok pada kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau, 2 sub kelompok mengalami inflasi dan 1 sub kelompok tidak mengalami perubahan indeks. Inflasi terjadi pada sub kelompok minuman yang tidak beralkohol sebesar 4,15 persen dan sub kelompok makanan jadi sebesar 0,08 persen.

Kelompok ini pada April 2012 memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,1176 persen. Komoditas yang memberikan sumbangan inflasi terbesar adalah gula pasir sebesar 0,1008 persen.

3.

Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar

Kelompok ini pada April 2012 mengalami deflasi sebesar 0,45 persen, atau terjadi penurunan indeks dari 139,00 pada Maret 2012 menjadi 138,37 pada April 2012.

Dari 4 sub kelompok dalam kelompok ini, 3 sub kelompok mengalami inflasi dan 1 sub kelompok mengalami deflasi. Sub kelompok yang mengalami inflasi adalah sub kelompok bahan bakar, penerangan, dan air sebesar 0,10 persen, sub kelompok perlengkapan rumah tangga sebesar 0,22 persen, dan sub kelompok penyelenggaraan rumah tangga sebesar 0,94 persen. Sedangkan deflasi terjadi pada sub kelompok biaya tempat tinggal sebesar 0,93 persen.

Pada April 2012 kelompok ini memberikan sumbangan deflasi sebesar 0,1172 persen. Komoditas yang memberikan sumbangan deflasi terbesar adalah semen sebesar 0,1773 persen.

4.

S a n d a n g

Kelompok sandang pada April 2012 mengalami deflasi sebesar 0,39 persen, atau terjadi penurunan indeks dari 121,97 pada Maret 2012 menjadi 121,49 pada April 2012.

Dari 4 sub kelompok dalam kelompok ini, 1 sub kelompok mengalami inflasi dan 3 sub kelompok mengalami deflasi. Sub kelompok yang mengalami inflasi adalah sub kelompok sandang laki-laki sebesar 0,02 persen. Sedangkan sub kelompok yang mengalami deflasi adalah sub kelompok sandang wanita sebesar 0,98

(6)

Berita Resmi Statistik No. 21/05/75/Th. VI, 1 Mei 2012 | 6

persen, sub kelompok sandang anak-anak sebesar 0,07 persen, dan sub kelompok barang pribadi dan sandang lain sebesar 0,44 persen.

Pada April 2012 kelompok ini memberikan sumbangan deflasi sebesar 0,0232 persen. Komoditas yang memberikan andil deflasi terbesar adalah baju kaos sebesar 0,0170 persen.

5.

K e s e h a t a n

Kelompok ini pada April 2012 mengalami inflasi sebesar 0,03 persen, atau terjadi kenaikan indeks dari 122,90 pada Maret 2012 menjadi 122,94 pada April 2012.

Dari 4 sub kelompok dalam kelompok ini 2 sub kelompok mengalami inflasi dan 2 sub kelompok tidak mengalami perubahan indeks. Sub kelompok yang mengalami inflasi adalah sub kelompokobat-obatan sebesar 0,08 persen dan sub kelompok perawatan jasmani dan kosmetika sebesar 0,03 persen.

Pada April 2012 kelompok ini memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,0011 persen. Komoditas yang memberikan sumbangan inflasi terbesar adalah sabun mandi sebesar 0,0012 persen.

6.

Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga

Kelompok ini pada April 2012 mengalami inflasi sebesar 0,03 persen, atau terjadi kenaikan indeks dari 114,54 pada Maret 2012 menjadi 114,58 pada April 2012.

Dari 5 sub kelompok dalam kelompok ini 1 sub kelompok mengalami inflasi dan 4 sub kelompok tidak mengalami perubahan indeks. Sub kelompok yang mengalami inflasi adalah sub kelompok perlengkapan/peralatan pendidikan sebesar 0,24 persen.

Pada April 2012 kelompok ini memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,0017 persen. Komoditas yang memberikan sumbangan inflasi terbesar adalah buku tulis bergaris sebesar 0,0013 persen.

7.

Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan

Kelompok ini pada April 2012 mengalami inflasi sebesar 0,11 persen, atau terjadi kenaikan indeks dari 107,03 pada Maret 2012 menjadi 107,15 pada April 2012.

Dari 4 sub kelompok dalam kelompok ini 1 sub kelompok mengalami inflasi dan 3 sub kelompok tidak mengalami perubahan indeks. Sub kelompok yang mengalami inflasi adalah sub kelompok transpor sebesar 0,17 persen.

Pada April 2012 kelompok ini memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,0147 persen. Komoditas yang memberikan sumbangan inflasi pada kelompok ini adalah sepeda motor, bahan pelumas/oli, mobil, dan bensin.

(7)

Laju inflasi tahun kalender 2012 sebesar 3,13 persen dan inflasi ”year on year” untuk April 2012 terhadap April 2011 sebesar 7,86 persen.

Tabel 3

Inflasi Bulanan, Tahun Kalender, Year on Year, Kota Gorontalo Tahun 2010 – 2012 ( %)

Inflasi 2010 2011 2012

1. April terhadap Maret (Point to Point) -0,87 -0,05 1,33

2. April tahun n terhadap Desember tahun (n-1) 0,70 -0,48 3.13

3. April terhadap April (year on year): (tahun n) / (tahun n-1) 2,74 6,17 7,86

PERBANDINGAN ANTAR KOTA

Dari 66 kota inflasi, 52 kota mengalami inflasi dan 14 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Pangkal Pinang sebesar 1,76 persen dan inflasi terendah terjadi di Bengkulu sebesar 0,03 persen. Deflasi terbesar terjadi di Tarakan sebesar 0,51 persen. Kota Gorontalo menempati urutan inflasi ke-4.

Perbandingan antar Kota di Kawasan Timur Indonesia

Pada bulan April 2012, dari 14 kota IHK di Kawasan Timur Indonesia, semua kota mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Manado sebesar 1,63 persen dan inflasi terendah terjadi di Mamuju sebesar 0,10 persen.

Tabel 4

Perbandingan Indeks Harga Konsumen (IHK), Inflasi April 2012 Kota-kota di Kawasan Timur Indonesia (2007=100)

No. KOTA April

IHK % Inflasi 1 2 3 4 1 MANADO 130.20 1.63 2 SORONG 147.40 1.62 3 GORONTALO 136.44 1.33 4 MANOKWARI 142.78 1.01 5 TERNATE 134.33 0.85 6 AMBON 138.65 0.79 7 JAYAPURA 127.27 0.70 8 PALOPO 139.53 0.52 9 KENDARI 137.88 0.44 10 MAKASSAR 132.07 0.36 11 WATAMPONE 147.30 0.18 12 PALU 135.41 0.16 13 PAREPARE 131.37 0.13 14 MAMUJU 134.70 0.10

(8)

Berita Resmi Statistik No. 21/05/75/Th. VI, 1 Mei 2012 | 8

IHK Umum dan Inflasi 66 Kota di Indonesia, Bulan April 2012

No. Kota IHK Inflasi

(%) No. Kota IHK

Inflasi (%)

1 BANDA ACEH 127.15 -0.13 34 PROBOLINGGO 133.98 0.30

2 LHOKSEUMAWE 134.87 0.20 35 MADIUN 134.72 0.24

3 SIBOLGA 137.75 0.35 36 SURABAYA 130.47 0.12

4 PEMATANG SIANTAR 135.84 0.64 37 SERANG 134.89 0.36

5 MEDAN 131.15 0.20 38 TANGERANG 131.70 0.21

6 PADANG SIDEMPUAN 132.50 -0.23 39 CILEGON 130.00 0.18

7 PADANG 135.29 0.46 40 DENPASAR 133.41 0.25

8 PEKAN BARU 130.47 0.21 41 MATARAM 144.60 -0.12

9 DUMAI 133.64 0.33 42 BIMA 143.52 0.60

10 JAMBI 133.97 0.05 43 MAUMERE 148.19 1.20

11 PALEMBANG 130.25 0.49 44 KUPANG 139.52 -0.30

12 BENGKULU 135.99 0.03 45 PONTIANAK 140.80 0.39

13 BANDAR LAMPUNG 142.24 0.40 46 SINGKAWANG 138.30 0.68

14 PANGKAL PINANG 145.08 1.76 47 SAMPIT 134.86 0.10

15 BATAM 125.55 -0.02 48 PALANGKA RAYA 138.46 -0.28

16 TANJUNG PINANG 130.40 -0.29 49 BANJARMASIN 138.70 -0.01

17 JAKARTA 129.03 0.13 50 BALIKPAPAN 139.11 0.53 18 BOGOR 130.39 0.18 51 SAMARINDA 140.81 -0.25 19 SUKABUMI 131.14 0.11 52 TARAKAN 153.41 -0.51 20 BANDUNG 125.37 0.18 53 MANADO 130.20 1.63 21 CIREBON 134.37 -0.04 54 PALU 135.41 0.16 22 BEKASI 129.36 0.14 55 WATAMPONE 147.30 0.18 23 DEPOK 129.10 0.20 56 MAKASSAR 132.07 0.36 24 TASIKMALAYA 133.05 -0.25 57 PAREPARE 131.37 0.13 25 PURWOKERTO 129.44 0.09 58 PALOPO 139.53 0.52 26 SURAKARTA 121.53 -0.13 59 KENDARI 137.88 0.44 27 SEMARANG 129.69 0.14 60 GORONTALO 136.44 1.33 28 TEGAL 130.71 0.15 61 MAMUJU 134.70 0.10 29 YOGYAKARTA 131.18 0.11 62 AMBON 138.65 0.79 30 JEMBER 131.56 0.34 63 TERNATE 134.33 0.85 31 SUMENEP 128.16 -0.07 64 MANOKWARI 142.78 1.01 32 KEDIRI 129.40 0.05 65 SORONG 147.40 1.62 33 MALANG 130.85 0.27 66 JAYAPURA 127.27 0.70

Referensi

Dokumen terkait

Berangkat dari masalah yang ada, muncul pemikiran dan ide-ide untuk mengaplikasikan sekam padi yang dianggap sebagian besar masyarakat hanya sebagai sampah sisa untuk menjadi

ANGGARAN 2013 RINCIAN ALOKASI SEMENTARA PAJAK BUMI DAN BANGUNAN BAGIAN PEMERINTAH PUSAT YANG DIBAGIKAN KEPADA SELURUH.. KABUPATEN DAN KOTA TAHUN

Keputusan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Klaten Nomor 10/PP.05.3-Kpt/3310/KPU- Kab/I/2018 tentang Pembentukan dan Pengangkatan Petugas Pemutakhiran Daftar Pemilih (PPDP) se

Pada sapi, spesies Toxocara sp yang menginfeksi adalah Toxocara vitolorum dimana penularan cacing nematode ini dari induk ke anak, tidak saja melalui telur maupun larva

Keseluruhan sektor menunjukkan pertumbuhan positif, dengan pertumbuhan tertinggi pada sektor Keuangan, persewaan dan jasa perusahaan sebesar 11,23 persen

kalkulator dikemukakan oleh Van de Walle (2008) adalah sebagai berikut: 1) Kalkulator tidak membahayakan bagi siswa, dan setiap guru harus memberikan batasan pada

Penerapan akuntansi yang baik oleh instansi pemerintah dan pengawasan yang optimal terhadap kualitas laporan keuangan instansi pemerintah diharapkan akan

Memohon ampunan kepada Allah adalah cara terbaik untuk terus memperbaiki diri, sungguh Allah maha pengampun atas segala kesalahan – kesalahan hambanya. Allah akan