i
ANALISIS PROSEDUR SIMPANAN DIRHAM
BAROKAH KSPPS (KOPERASI SIMPAN
PINJAM DAN PEMBIAYAAN SYARIAH) ANDA
KANTOR CABANG KARANGGEDE
Tugas Akhir
Diajukan untuk memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh GelarAhli Madya Ekonomi Syari’ah (A.Md.E.Sy)
Disusun Oleh :
ASIH FITRIYANI NIM : 201 13 038
JURUSAN PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
SALATIGA
vi
MOTTO
1. Semua yang ada di dunia ini tak ada yang abadi. Jadi manfaatkan kesempatan yang ada sebelum kamu menyesalinya.
2. Berusahalah jangan sampai terlengah waktu sedetik saja kecuali ia yang selalu mengoreksi diri dan membenarkan kebenaran orang lain atas kekeliruan diri sendiri.
3. Jadilah orang yang berguna bagi orang lain
4. Sabar dalam mengatasi kesulitan dan bertindak bijaksana dan mengatasinya adalah sesuatu yang utama.
vii
HALAMAN PERSEMBAHAN
Dengan mengucap syukur Alhamdulilah, penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan baik.Dalam penyusunan tugas akhir ini, penulis banyak dibantu, dibimbing, dan didukung oleh berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada:
1. Kepala Jurusan D3 Perbankan Syariah yang telah banyak membantu dan memeberi semangat dalam penyusunan tuga akhir ini.
2. Dosen pembimbing Bapak Ari Setiawan, S.Pd,.M.M yang selalu memberikan pengarahan, bimbingan dan semangat dalam penyusunan tugas akhir ini. 3. Bapak ibu dosen dan karyawan IAIN Salatiga yang telah memberi ilmu. 4. Seluruh keluarga besar yang telah mendukung dan selalu mendoakan, Suami,
Anak, Ibu, Ayah, Adik dan saudara-saudara.
5. Teman-teman seperjuangan angkatan2013 jurusan D III Perbankan Syariah
yang berjuang bersama dalam penulisan tugas akhir ini.
viii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah SWT berkat anugrah dan karunianya, akhirnya penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir yang berjudul “ Simpanan Dirham Barokah KSPPS “ANDA” Cabang Karanggede.
Adapun maksud dari penulisan tugas akhir ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat dalam menempuh jenjang Ahli Madya Jurusan Perbankan Syariah. Penulis menyadari bahwa keterbatasan pengetahuan dan kemampuan yang penulis memiliki masih menjadi kendala sehingga masih jauh dari sempurna. Dengan ini penulis mengharapakan masukan dan kritikan dan berbagai pihak untuk menjadikan penulis memperbaiki segala kekurangan.
Selesainya tugas akhir ini tidak lepas dari dukungan dan bantuan dari berbagai pihak, khususnya kedua Orang Tua,Suami serta Anakku tercinta yang memberikan semangat dukungan dan doa dengan penuh kesabaran dan pengorbanan memberikan dukungan moral maupun materi kepada penulis selama ini.
Tidak lupa penulis juga mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M. Pd., selaku Rektor IAIN Salatiga.
2. Bapak Drs. Alfred L.,M.Si selaku Ketua Jurusan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Diploma III Perbankan Syariah.
ix
4. Kepada Ibu dan Ayah yang selalu memeberikan dukungan moraldan materi serta kasih sayang yang melimpah sehingga penulisan tugas akhir ini dapat terselesaikan.
5. Bapak Ibu dosen dan karyawan IAIN Salatiga.
6. Segenap karyawan KSPPS “ANDA” Cabang Karanggede yang telah memberikan kesempatan pada penulis untuk mengenal dunia perbankan yang sesungguhnya, serta mengenalkan penulis pada lembaga-lembaga keuangan terkait dengan perbankan dalam kerjasama mereka
7. Teman-teman seperjuangan angkatan 2013 jurusan D III Perbankan Syariah yang berjuang bersama penulis dalam penulisan tugas akhir.
Semoga atas segala bantuan dan bimbingan serta semangat yang diberikan mendapatkan balasan yang melimpah dari Allah SWT.Dan semoga tugas akhir ini dapat memberikan sumbangan ilmu bagi lingkungan akademisi.
Salatiga, 01 September 2016
x ABSTRAK
Fitriyani.Asih.2016. Analisis Penerapan Simpanan Dirham Barokah KSPPS ANDA Cabang Karanggede.Tugas Akhir. Jurusan DIII Perbankan Syariah.Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam.Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salaiga. Pembimbing Ari Setiawan, S. Pd.,M.M
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh ketertarikan masyarakat terhadap BMT yang menjadikan BMT saling bersaing untuk menarik minat nasabah, dengan cara memperkenalkan produk baru atau memberi variasi pada produk-produk lama, agar menimbulkan minat masyarakat untuk meminjam atau menyimpan dana. Karena semakin banyak nasabah maka semakin banyak pendapatan yang diperoleh BMT.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Sejarah Perkembangan Simpanan Dirham Barokah, Analisis Penerapan serta Pengaruh perkembangan Simpanan Dirham Barokah terhadap KSPPS ANDA Cabang Karanggede.Metode ini menggunakan deskriptif kualitatif melalui wawancara dan dokumentasi.Penelitian dilakukan di KSPPS ANDA Cabang Karanggede.
Hasil analisis menunjukan bahwa untuk membuat nasabah lebih tertarik pada produk simpanan, menjadikan KSPPS yang bervariasi akan menimbulkan ketertarikan nasabah untuk menyimpan dana. Salah satu yang menarik adalah Simpanan Dirham Barokah yang merupakan salah satu produk yang diminati oleh anggota KSPPS “ANDA” Cabang Karanggede. Simpanan Dirham Barokah adalah simpanan untuk mempersiapkan anggota dalam merencanakan masa depan ataupun usahannya. Merupakan produk yang diharapkan dapat memberikan solusi bagi calon anggota yang ingin menginvestasikan dana yang dimilikinya dalam waktu yang lama namun dengan setoran yang ringan.
xi
DAFTAR ISI
Halaman Judul ... i
Halaman Persetujuan Pembimbing ... ii
Halaman Pengesahan ...iii
Pernyataan Keaslian ... iv
Pernyataan Bebas Plagiasi ... v
xii
D.Metode Penelitian ... 6
E.Sistematika Penulis ... 8
BAB II LANDASAN TEORI
A.Kajian Pustaka ... 9
B.Kajian teoritik ... 15
BAB III LAPORAN OBYEK PENELITIAN
A.Gambaran Umum ... 30
B.Data Deskriptif ... 39
BAB IV ANALISIS DATA
A.Sejarah Simpanan Dirham BarokahKSPPS ANDA
Kantor Cabang Karanggede... 51
B.Prosedur Simpanan Dirham Barokah ... 56
C.Perkembangan Simpanan Dirham BarokahKSPPS
ANDA Kantor Cabang Karanggede ... 66
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Struktur Organisasi pengelola KSPPS BMT ANDA Kantor
Cabang Karanggede ... 35
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Wilayah Kantor Cabang KSPPS “ANDA” ... 38
Tabel 3.2 Nisbah bagi hasil ... 44
Tabel 4.1 Perkembangan anggota Simpanan Dirham Barokah KSPPS
ANDA Cab. Karanggede ... 54
1
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Bank bukanlah sesuatu yang asing bagi masyarakat, seiring
kemajuan zaman dan teknologi fungsi bank sangat diperlukan mengingat
kebutuhan manusia yang semakin tinggi.Di Indonesia terdapat dua jenis
bank yang melakukan aktivitas dalam lingkup yang berbeda, yaitu bank
konvensional dengan konsep bunga dan bank syariah dengan konsep bebas
bunga serta bagi hasil. Bagi bank yang berdasarkan pada prinsip syariah
tidak dikenal bunga dalam memberikan jasa simpanan maupun pinjaman
Sebagai lembaga keuangan yang berorientasi bisnis (Kasmir, 2002:
29), bank juga melakukan berbagai kegiatan, sebagai lembaga keuangan.
Kegiatan bank sehari-hari tidak akan terlepas dari bidang keuangan.
Kegiatan perbankan yang paling pokok adalah membeli uang dengan cara
menghimpun dana dari masyarakat luas. Kemudian menjual uang yang
berhasil dihimpun dengan cara menyalurkan kembali pada masyarakat
melalui pemberian pinjaman atau kredit.
Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk
simpanan, maksudnya dalam hal ini (Kasmir, 2002: 3) bank sebagai tempat
menyimpan uang atau berinvestasi bagi masyarakat. Tujuan utama
masyarakat menyimpan uang biasanya adalah untuk keamanan uang
nya.Sedangkan tujuan kedua adalah untuk melakukan investasi dengan
2
untuk memudahkan melakukan transaksi pembayaran. Untuk memenuhi
tujuan di atas, baik untuk mengamankan uang maupun untuk melakukan
investasi, bank menyediakan sarana yang disebut dengan simpanan. Jenis
simpanan yang ditawarkan sangat bervariasi tergantung dari bank yang
bersangkutan secara umum jenis simpanan yang ada di bank adalah terdiri
dari simpanan giro (demand deposit), simpanan tabungan (saving deposit)
dan simpanan deposito (time deposit).
Dalam hal ini bank berfungsi sebagai perantara antara pihak yang
kelebihan dana dan pihak yang membutuhkan dana, bank yang kelebihan
dana maksudnya adalah masyarakat yang memiliki dana lebih di bank atau
yang akan digunakan untuk investasi. Dana yang disimpan di bank aman
karena terhindar dari kehilangan atau kerusakan. Oleh bank dana yang di
simpan disalurkan kembali kepada masyarakat yang kekurangan dana atau
membutuhkan dana untuk membiayai usaha dan kebutuhan lainnya dalam
bentuk pinjaman. Pinjaman diberikan kepada masyarakat dengan berbagai
persyaratan yang harus dipenuhi.
Lembaga keuangan terdiri dari lembaga keuangan bank dan non
bank, lembaga keuangan non bank merupakan salah satu jenis perusahaan
keuangan. Fungsi dari lembaga ini hampir sama dengan lembaga perbankan
yaitu dalam menghimpun dana dari masyarakat atau menyalurkan dana
kepada pihak yang memerlukan. Manfaat dari lembaga keuangan non bank
adalah untuk membantu menggerakkan sistem perekonomian masyarakat,
3
bisadijangkau oleh fungsi lembaga perbankan. Lembaga Bukan Bank
Syariah juga merupakan salah satu jenis perusahaan keuangan yang
menghimpun dana dari masyarakat atau menyalurkan dana kepada pihak
yang memerlukan namun berlandaskan pada prinsip syariah.
Sebagai lembaga bisnis, BMT lebih mengembangkan usahannya
pada sektor keuangan keuangan, yakni simpan pinjam. Usaha ini seperti
usaha perbankan yakni menghimpun dana anggota dan calon anggota
(nasabah) serta menyalurkannya kepada sektor ekonomi yang halal dan
menguntungkan. Namun demikian, terbuka luas bagi BMT untuk
mengembangkan lahan bisnisnya pada sektor riil maupun sektor keuangan
lain yang dilarang dilakukan oleh lembaga keuangan bank. Karena BMT
bukan bank, maka ia tidak tunduk pada aturan perbankan.
Fungsi Baitul Maal wat tamwil yang sebenarnya dalam konsepsi
Islam merupakan alternatif kelembagaan keuangan syariah.(Yunus, 2009:7)
yang memiliki dimensi sosial dan produktif dalam skala nasional bahkan
global, di mana denyut nadi perekonomian umat terpusat pada fungsi
kelembagaan ini yang mengarah pada hidupnya fungsi-fungsi kelembagaan
ekonomi lainnya.Dalam hal perkembangan selanjutnya di Indonesia,
didorong oleh rasa keprihatinan yang mendalam terhadap banyaknya
masyarakat miskin (rata-rata beragama Islam) yang terjerat oleh rentenir dan
juga dalam rangka usaha memberikan alternatif bagi mereka yang ingin
4
dengan perbankan Islam (baik BMI maupun BPRS) dikarenakan usaha nya
tergolong kecil dan mikro.
Karena sekarang banyak masyarakat dari menengah ke bawah yang
mulai tertarik dengan BMT menjadikan BMT saling bersaing untuk menarik
minat nasabah, salah satu nya dengan cara memperkenalkan produk baru
atau memberi variasi pada produk-produk lama, agar menimbulkan minat
masyarakat untuk meminjam atau menyimpan dana. Karena semakin banyak
nasabah maka semakin banyak pendapatan yang diperoleh BMT.
Koperasi Jasa Keuangan Syariah (KJKS) BMT ANDA yang
beralamatkan di Jl. Prawiro Digdoyo, Pasar Karanggede Boyolali. Telp
(0298) 610505. adalah salah satu dari sekian banyak lembaga yang menjadi
alternatif menghimpunan dana langsung dari masyarakat dan
menyalurkannya dalam bentuk pembiayaan pada usaha kecil dan menengah
yang berprinsip secara syariah didaerah Karanggede dan sekitarnya.
Salah satu produk simpanan yang ada di KJKS BMT ANDA
cabang karanggede akan diteliti dan dibahas dalam penelitian dengan judul
“Analisis Penerapan Simpanan Dirham Barokah KSPPS Anda” penelitian
ini dilakukan karena Simpanan Dirham Barokah merupakan penggabungan
antara kedua produk yakni Simpanan Mudhorobah dan Deposito
5
B. RUMUSAN MASALAH
Dari uraian latar belakang di atas penulis memilih rumusan masalah
sebagai berikut:
1. Bagaimana SejarahSimpanan Dirham Barokah KSPPS ANDA Kantor
Cabang Karanggede?
2. Bagaimana Prosedur Simpanan Dirham Barokah KSPPS ANDA Kantor
Cabang Karanggede?
3. Bagaimana Perkembangan Simpanan Dirham Barokah KSPPS ANDA
Kantor Cabang Karanggede?
C. TUJUAN
Penelitian ini bertujuan:
1. Untuk mengetahui Sejarah Perkembangan Simpanan Dirham Barokah di
KSPPS ANDA karang gede?
2. Untuk mengetahui Prosedur Simpanan Dirham Barokah di KSPPS
ANDA karang gede?
3. Untuk mengetahui Perkembangan Simpanan Dirham Barokah terhadap
6
D. METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang digunakan adalah
1) Lokasi Penelitian
Wilayah penelitian ini dilakukan di KSPPS “ANDA” Kantor cabang Jl.
Prawiro Digdoyo, Pasar Karanggede Boyolali
2) Sumber Data
Berdasarkan sumber data yang digunakan adalah:
a. Data Primer
Data primer adalah pengambilan data secara langsung.Data primer
dari penelitian ini adalah data yang diperoleh dari hasil wawancara
dan observasi.
b. Data Sekunder
Data sekunder adalah pengambilan data secara tidak langsung, Data
sekunder dari penelitian ini adalah dari literatur yang ada, atau data
yang diberikan oleh BMT ANDA.
3) Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang dilaksanakan adalah:
a. Wawancara
Wawancara dilakukan secara langsung kepada narasumber.Baik
narasumber dari dalam lingkungan BMT (Direktur, Manajer, Bag.
Akuntansi, Bag. Pemasaran/Marketing, Bag. Pembiayaan, Teller dan
lain sebagainya), maupun narasumber dari luar lingkungan BMT
7
b. Observasi
Observasi adalah pengumpulan data melalui pengamatan secara
langsung terhadap obyek penelitian.
c. Dokumentasi
Dokumentasi adalah pengumpulan data melalui buku-buku, internet
dan media sejenis nya sebagai bahan referensi penyusun.
d. Analisis
Analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif,
yaitu penelitian yang berusaha memberikan suatu gambaran atau
kondisi mengenai suatu objek penelitian.
E. SISTEMATIKA PENULISAN
Pada penelitian ini terdiri dari 5 (Lima) Bab. Yang mana setiap Bab
saling berkaitan satu Sama lain. Sistematik penulisan dalam penelitian ini
adalah:
Pada Bab I yang terdiri dari hal-hal yang berkaitan dan berhubungan
dengan latar belakang masalah yang diungkapkan dalam latar belakang,
yang kemudian diperkuat dengan rumusan masalah, tujuan penelitian,
metode penelitian serta sistematika penelitian.
Bab II Landasan Teori pada Bab ini, menguraikan tentang hal-hal yang
bersangkutan dengan materi yang akan dibahas dalam laporan tugas akhir
8
Bab III Laporan Obyek PenelitianPada Bab ini, penulis menguraikan sejarah
singkat perkembangan BMT ANDA SALATIGA, visi dan misi, tujuan
pendirian BMT ANDA, struktur organisasi dan jenis produk.
Bab IV Penyajian Data dan Analisismerupakan bagian ini dari penelitian, di
dalamnya memberikan suatu analisis data dari data-data yang telah diteliti.
9
harfiah/lughowi baitul maal berarti rumah dana dan baitul tamwil rumah
usaha. Baitul Maal dikembangkan berdasarkan sejarah
perkembanganya.Yakni dari masa nabi sampai abad pertengahan
perkembangan Islam. Dimana baitul maal berfungsi untuk mengumpulkan
sekaligus mentasyarufkan dana sosial. Sedangkan baitul tamwil merupakan
lembaga bisnis yang bermotif laba.
Dari pengertian tersebut dapatlah ditarik suatu pengertian yang
menyeluruh bahwa BMT merupakan organisasi bisnis yang berperan sosial.
Peran sosial BMT akan terlihat pada definisi baitul maal, sedangkan peran
bisnis BMT terlihat dari definisi baitul tanwil. Sebagai lembaga bisnis, BMT
lebih mengembangkan usaha nya pada sektor keuangan, yakni
simpan-pinjam. Usaha ini seperti usaha perbankan yakni menghimpun dana anggota
dan calon anggota (nasabah) serta menyalurkanya kepada sektor ekonomi
yang halal dan menguntungkan. Namun demikian, terbuka luas bagi BMT
untuk mengembangkan lahan bisnisnya pada sektor riil maupun sektor
keuangan lain yang dilarang dilakukan oleh lembaga keuangan bank. Karena
10
Pada dataran hukum di Indonesia, badan hukum yang paling
mungkin untuk BMT adalah koperasi, baik serba usaha (KSU) maupun
simpan-pinjam (KSP). Namun demikian menurut (Ridwan, 2004:126),
sangat mungkin dibentuk perundangan tersendiri, mengingat, sistem
operasional BMT tidak sama persis dengan perkoperasian, semisal LKM
(Lembaga Keuangan Mikro) Syariah, dll.
Koperasi Syariah merupakan koperasi yang menjalankan usaha di
bidang simpan pinjam dan pembiayaan yang menggunakan prinsip-prinsip
syariah. Di masa lalu koperasi syariah identik dengan baitul maal wa tamwil
(BMT), namun demikian dalam perkembangannya koperasi syariah tumbuh
sangat beragam dengan variasi nama yang tidak seragam, diantaranya
berjenis Lembaga Keuangan Mikro Syariah, Koperasi Serba Usaha Syariah
(KSUS) dan Koperasi Jasa Keuangan Syariah (KJKS). KSUS merupakan
koperasi yang terdiri atas berbagai jenis usaha, seperti menjual kebutuhan
pokok dan barang-barang hasil produksi anggota, melayani simpan dan
pinjam dengan menggunakan prinsip syariah.Sementara KJKS merupakan
koperasi yang kegiatan usahanya bergerak di bidang pembiayaan, investasi,
dan simpanan sesuai pola bagi hasil (syariah). Pada praktiknya KJKS
merupakan bentuk badan hukum yang berlaku bagi lembaga keuangan
mikro syariah (LKMS) berupa baitul maal wa tamwil (BMT). Munculnya
badan hukum KJKS merupakan bentuk keterpaksaan dari tidak adanya
payung hukum dari BMT, padahal secara faktual pertumbuhan BMT di
11
BMT yang belum berbadan hukum atau berbadan hukum lain seperti
Perseroan Terbatas (PT) atau Lembaga Keuangan Mikro (LKM).
Keharusan merubah diri dari BMT menjadi KJKS menimbulkan
suatu konsekuensi yuridis yakni bahwa seluruh aturan main yang ada dalam
BMT, baik tata cara pendirian, pengelolaan dan pengawasan harus mengacu
pada peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang perkoperasian.
Hal ini bertujuan agar tercipta suatu kepastian hukum, perlindungan hukum
serta menjaga kepercayaan masyarakat khususnya anggota koperasi.
KJKS sebagai lembaga keuangan harus menjaga kredibilitas atau
kepercayaan dari anggota pada khususnya dan atau masyarakat luas pada
umumnya. Namun demikian untuk melaksanakan perannya sebagai lembaga
keuangan, KJKS masih dihadapkan pada berbagai kendala yang disebabkan
antara lain: pertama, belum adanya kesamaan sistem dan prosedur dalam
operasional manajemen kelembagaan, manajemen usaha dan manajemen
keuangan, dan kedua, belum adanya standar sistem dan prosedur dalam
operasional manajemen kelembagaan, manajemen usaha dan manajemen
keuangan.
Dalam rangka mewujudkan hal tersebut, maka sejak tahun 2007,
pemerintah telah menerbitkan Peraturan Menteri Koperasi dan UKM RI
Nomor: 35.2/PER/M.KUKM/X/2007 tentang Pedoman Standar Operasional
Manajemen Koperasi Jasa Keuangan Syariah (KJKS) dan Unit Jasa
12
Meski pemerintah telah menerbitkan regulasi tentang Pedoman
Standar Operasional Manajemen (PSOM) yang diperuntukkan bagi BMT
namun demikian dalam praktiknya, belum semua BMT menerapkan PSOM
tersebut, yang kemudian pada akhirnya menimbulkan persoalan-persoalan
hukum. Beberapa BMT yang tertimpa kasus hukum lebih dikarenakan tidak
diterapkan nya standar operasional manajemen yang telah ada dan para
pengurus/pengelola BMT tidak mematuhi standar prosedur manajemen yang
ditetapkan oleh pemerintah.
Pada tanggal 25 September 2015, pemerintah menerbitkan
Peraturan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik
Indonesia Nomor: 16 /Per/M.KUKM/IX/2015 Tentang Pelaksanaan
Kegiatan Usaha Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah oleh Koperasi.
Peraturan Menteri ini merubah status KJKS menjadi KSPPS (Koperasi
Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah) dengan menghapus Keputusan
tentang Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Usaha Koperasi Jasa Keuangan
Syariah (KJKS), tentang Pedoman Standar Operasional Manajemen
Koperasi Jasa Keuangan Syariah (KJKS) dan Unit Jasa Keuangan Syariah
(UJKS). Meski merubah ketentuan sebelumnya akan tetapi dalam ketentuan
Peraturan Menteri Nomor: 16 /Per/M.KUKM/IX/2015 tersebut tetap
mengatur ketentuan tentang Standar Operasional Manajemen (SOM) yang
mengatur mengenai SOM kelembagaan, usaha, keuangan dan pengamanan
13
Penghimpunan dana anggota pada BMT (Suharto dkk, 2014:2),
dapat dilakukan atas dasar akad Mudhorobah, Musyarokah, Wadi’ah, dan
Hibah. Sedangkan bentuk penghimpunannya dapat terdiri dari Simpanan
Investasi maupun Modal penyertaan.
Terkait dengan Tugas Akhir yang diteliti oleh penulis, ada
beberapa penelitian sebelumnya yang dapat dijadikan bahan pertimbangan
maupun pembeda bagi penelitian ini.
Kuswanto, (2012) dalam jurnal yang berjudul “Pengaruh
Tabungan Dan Deposito Mudharabah Terhadap Penyaluran Dana Pada
Perbankan Syariah Di Indonesia” menyimpulkan bahwa Hasil analisis
menunjukkan bahwa nilai terhitung dari pengaruh
tabunganmudharabahterhadap kredit sebesar2,777lebih besar dari t tabel =
1,694dan angka sig =0,004sehingga signifikan, dengan demikianhipotesis 1
(H1) bahwa tabunganmudharabahberpengaruh positif terhadappenyaluran
danaterbukti.Koefisien regresi ataub1=0,571mempunyai arti bahwa kenaikan
tabunganmudharabahsebesar Rp 1 milyaakan dapat menaikkan penyaluran
dana sebesar Rp0,571milyar ( faktor lain dianggaptetap).Nilai t hitung dari
pengaruh depositomudharabah terhadap kredit sebesar3,986lebih besardari
darit tabel = 1,694dan angka sig = 0,000 sehingga signifikan , dengan
demikianhipotesis 2 (H2) bahwa depositomudharabah berpengaruh positif
terhadappenyaluran danaterbukti.Koefisien regresi atau b2=0,966mempunyai
14
dapat menaikkan penyaluran dana sebesarRp0,966milyar ( faktor lain
dianggap tetap)
Rahmawaty, (2007) dalam jurnal yang berjudul “Ekonomi
Syari’ah: Tinjauan Kritis Produk Murabahah dalam Perbankan Syari’ah di Indonesia” menyimpulkan bahwa dalam perbankan, barangkali memiliki
label ’Syari’ah’ saja, tidaklah cukup untuk menjadi suatu bank
syari’ah.Pertama-tama dan terutama, sebuah institusi perbankan, entah itu
dinamai ’Syari’ah’ atau tidak, perlu menjadi institusi yang lebih manusiawi,
mampu membuat orang memiliki akses kepada dana berdasarkan
syarat-syarat yang manusiawi, dan dengan biaya yang pantas. Tawaran konsep
pricingdalam kontrak murabahahdiharapkan dapat mencerminkan nilai
syari’ah dalam perbankan syari’ah.Oleh karena hadirnya bank syari’ah di
tengah-tengah kita diharapkan mampu memecahkan segala problem
ekonomi umat dengan payung Syari’ah.Perlu ada perbaikan dalam
pelaksanaan murabahah, sehingga dapat mengangkat institusi bank syariah
menjadi lebih menarik masyarakat termasuk yang masih ragu-ragu.
Giannini, (2013) dalam jurnal yang berjudul “Faktor Yang
Mempengaruhi Pembiayaan Mudharabah Pada Bank Umum Syariah Di
Indonesia” menyimpulkan bahwa secara simultan FDR, NPF, ROA, CAR,
dan tingkat bagi hasil berpengaruh terhadap pembiayaan mudharabah.
Secara parsial FDR berpengaruh negatif terhadap pembiayaan mudharabah,
15
CAR, dan tingkat bagi hasil berpengaruh positif terhadap pembiayaan
mudharabah.
Erni, Annisa (2011) dalam jurnal yang berjudul ”Pelaksanaan dan
Sistem Bagi Hasil Pembiayaan Al-Mudharabah pada Bank Syariah”
menyimpulkan penyaluran pembiayaan mudharabah disalurkan kesegala
sektor perekonomian yang dapat memberikan keuntungan dan melarang
penyaluran untuk usaha yang mengandung unsur tidak halal. Pembiayaan
mudharabah disalurkan untuk jenis usaha pertanian, perdagangan,
konstruksi dan jasa-jasa usaha lainnya.Dalam melakukan analisis
pembiayaan pada dasarnya sesuai dengan pedoman analisis pembiayaan
yang berdasarkan prinsip syariah, yaitu melakukan analisis yang mendalam
atas ihtikat dan kemampuan serta kesanggupan nasabah untuk
mengembalikan pembiayaan sesuai dengan yang telah diperjanjikan
sebelumnya. Pengambilan keputusan pembiayaan ini didasarkan pada
analisis 6C (character, capacity, capital, collateral, condition of economy,
constrains)dan dalam mewujudkannya dituangkan dalam analisis kelayakan
pembiayaan yang terdiri dari analisis terhadap aspek legalitas, aspek
manajemen, aspek teknis, aspek pemasaran, dan aspek jaminan.
Novianto, (2013) dalam jurnal yang berjudul “Analisis Faktor
-faktor yang Mempengaruhi Penghimpunan Deposito Mudharabah
Perbankan Syariah di Indonesia” menyimpulkan bahwa Adanya alternatif
investasi lain seperti sukuk memberikan dampak masyarakat menempatkan
16
Inflasi tidak berpengaruh dalam bank syariah karena sistem perbankan
syariah cenderung menggunakan akad bagi hasil dimana pembagian besar
kecilnya atas hasil usaha antara pihak-pihak yang melakukan perjanjian
tergantung pada hasil usaha yang benar-benar diperoleh mudharib.
Masyarakat dalam menempatkan dana pada bank syariah tidak hanya
dipengaruhi oleh motif memperoleh keuntungan. Semangat untuk saling
tolong-menolong/tabarru’ serta adanya keyakinan yang kuat di kalangan
masyarakat muslim bahwa bunga bank konvensional itu mengandung unsur
riba yang dilarang agama Islam menjadi alasan lain untuk menempatkan
dana pada bank syariah. Jaringan kantor perbankan syariah yang luas sangat
dibutuhkan dalam rangka percepatan peningkatan penghimpunan dana. Hal
ini diperlukan untuk menurunkan tingkat financing to deposit ratio (FDR)
perbankan syariah dalam rangka mengurangi risiko likuiditas.
Rachmasari, (2011) dalam Tugas Akhi yang berjudul “Simpanan
Dirham Barokah pada KJKS BMT ANDA” menyimpulkan dalam
memunculkan produk baru, KJKS BMT “ANDA” tidak hanya memikirkan
keuntungan semata, tetapi kesejahteraan bersama, terutama tentang
kemampuan anggota-anggotany dalam memenuhi tuntutan sebuah produk.
Simpanan Dirham Barokah adalah solusi bagi anggota menengah kebawah
yang ingin menginvestasikan uangnya dalam waktu lama dengan setoranya
yang terjangkau.Perkembangan produk Simpanan Dirham Barokah sangat
baik, dan menghasilkan keuntungan yang besar.Dalam mekanismenya,
17
anggota membutuhkan dana maka dana yang seharusnya hanya dapat
diambil di akhir periode, dapat dipijamkan sebelum periode berakhir. Dalam
pembagian keuntungan, bagian yang diterima anggota 49,99% dan bagian
yang diterima BMT 50,1%. Metode pemasaran yang dilakukan KJKS BMT
“ANDA” sudah cukup baik, yakni dari mulut ke mulut, jemput bola, dan
menjalin kerjasama.Kontribusi Simpanan Dirham Barokah terhadap
Perkembangan KJKS BMT “ANDA” adalah tambahan kas yang mencukupi
untuk disalurkan kepada pembiayaan.
Wahyuningtyas, (2013) dalam Tugas Akhir yang berjudul
“Analisis Produk Simpanan Mudharabah Berjangka Untuk Masa Depan
(SIMUDAMAPAN) DI KJKS BMT Tumang Cabang ampelBoyolali”.
Menyimpulkan bahwa perkembangan produk SIMUDAMAPAN di KJKS
BMT Tumang Ampel Boyolali tahun 2006 sampai dengan 2013
menunjukkan adanya pertumbuhan dan mengalami perkembangan yang
ditunjukkan dengan adanya bertambahnya jumlah nasabah serta jumlah
saldo simpanan. Strategi pemasaran produk SIMUDAMAPAN di KJKS
BMT Tumang Ampel mencari nasabah yaitu dengan menetapkan target
market atau pasar sasaran yang tepat dan segmentasi, pemilihan pemasaran
(orang memasarkan produk) yang tepat dan prospek yang jelas, perencanaan
produk, serta promosi yang meliputi promosi melalui periklanan, sales
promotion (promosi penjualan) dan personal selling (penjualan pribadi.
Berdasarkan pemaparan perbedaan penelitian diatas, maka dapat
18
sebelumnya. Perbedaan itu terletak pada lokasi penelitian yang akan
dilakukan di KSPPS ANDA Kantor Cabang Karanggede dimana selama ini
belum ada peneliti yang melakukan penelitian disana. Kemudian perbedaan
penelitian ini dengan penelitian sebelumnya terletak pada perkembangan
serta beberapa perubahan syarat dan ketentuan mengenai produk simpanan
dirham Barokah.
B.
Kerangka Teoritik
1. Tujuan dan Fungsi BMT
Didirikannya BMT (Ridwan, 2004:128) bertujuan untuk
meningkatkan kualitas usaha ekonomi untuk kesejahteraan anggota pada
khususnya dan masyarakat pada umumnya. Dalam rangka mencapai tujuan
nya BMT (Ridwan, 2004:131) berfungsi:
a. Mengidentifikasi, memobilisasi, mengorganisasi, mendorong dan
mengembangkan potensi serta kemampuan potensi ekonomi anggota,
kelompok anggota muamalat (Pokusma) dan daerah kerjanya.
b. Meningkatkan kualitas SDM anggota dan pokusma menjadi lebih
profesional dan Islami sehingga semakin utuh dan tangguh dalam
menghadapi persaingan global.
c. Menggalang dan memobilisasi potensi masyarakat dalam rangka
meningkatkan kesejahteraan anggota.
d. Menjadi perantara keuangan (financial intermediary) agniya sebagai
shohibul maal dengan du’afa sebagai mudhorib, terutama untuk
19
e. Menjadi perantara keuangan (financial intermediary). Antara pemilik
dana (shohibul maal), baik sebagai pemodal maupun penyimpan
dengan pengguna dana (mudhorib) untuk mengembangkan usaha
produktif.
2. Strategi Pengelolaan BMT
Disamping sifat amanah(Ridwan, 2004:157) yang harus dimiliki
oleh pengurus dan pengelola BMT, untuk meraih dana, BMT dituntut
mampu menerapkan strategi. Beberapa trik yang dapat diterapkan
meliputi:
a. Mewujudkan profesionalis memanajemen BMT baik dari sisi
administrasi, pelayanan, SDI dan pelaporan.
b. Meraih dukungan dari agama dan tokoh masyarakat.
c. Menanamkan kepada umat bahwa BMT adalah lembaga dari, oleh, dan
untuk umat serta bukan hanya untuk memperkaya keluarga atau
kelompok tertentu.
d. Menanamkan bahwa BMT merupakan lembaga yang strategis untuk
mewujudkan tujuan dakwah dan pemberdayaan kaum dhuafa secara
terpola.
e. Mewujudkan dan membuktikan bahwa dana yang disimpan di BMT
dapat dikelola secara amanah dan benar-benar mampu meningkatkan
taraf hidup kaum dhuafa.
f. Membuktikan bahwa bagi hasil di BMT dapat bersaing dengan
20
g. Prosedur administrasi di BMT lebih mudah dan aman.
h. Menunjukkan sikap proaktif dan menjemput setiap transaksi yang
terjadi baik kecil maupun besar.
i. Menunjukkan sikap terbuka dan menerima kritikan dari anggota dan
masyarakat.
j. Menggalang kerjasama dengan lembaga Islam.
3. Manajemen funding
BMT memiliki dua fungsi utama, yakni funding (penghimpunan
dana) dan financing (pembiayaan). Dua fungsi ini memiliki keterkaitan
yang erat. Keterkaitan ini terutama berhubungan dengan rencana
penghimpunan dana agar tidak menimbulkan terjadi nya dana menganggur
(idle money) di satu sisi dan rencana pembiayaan untuk menghindari
terjadi nya kekurangan dana/likuiditas (illiquid) saat dibutuhkan disisir
yang lain. Upaya penghimpunan dana ini harus dirancang sedemikian rupa
sehingga dapat menarik minat masyarakat untuk menjadi anggota di BMT.
Prinsip utama dalam manajemen funding ini adalah kepercayaan.Artinya
kemauan masyarakat untuk menaruh dananya pada BMT sangat
dipengaruhi oleh tingkat kepercayaan masyarakat terhadap BMT itu
sendiri.Karena BMT pada prinsip nya merupakan lembaga amanah (trust),
maka setiap insan BMT harus dapat menunjukkan sikap amanah
tersebut.Membangun kepercayaan masyarakat/umat terhadap BMT harus
terus dilakukan. Program ini harus memperhatikan kondisi calon anggota
21
4. Bentuk penghimpunan dana (funding)
Beberapa bentuk penghimpunan dana berdasarkan prinsip-prinsip
yang terdiri dari (a) Prinsip wadiah, (b) prinsip mudhorobah, dan (c) akad
pelengkap. Seperti wakalah. Hal tersebut, akan diuraikan sebagai berikut.
a. Prinsip wadi’ah
Wadiah berarti titipan, yaitu akad penitipan barang-barang
ataupun uang kepada BMT, sehingga BMT memiliki kewajiban
menjaga dan merawat barang tersebut dengan baik serta
mengembalikan nya saat penitip (muwadi’) menghendaki nya.
Prinsip wadi’ah dapat dibagi menjadi dua, yaitu:
1) Wadi’ah Amanah
Yaitu penitipan barang atau uang tetapi BMT tidak
memiliki kewenangan untuk untuk mendayagunakan titipan
tersebut.Atas pengembangan produk ini, BMT dapat mensyaratkan
adanya jasa (fee) kepada penitip (muwadi’), sebagai imbalan atas pengamanan, pemeliharaan dan administrasi nya.Nilai jasa tersebut
tergantung pada jenis barang dan lamanya penitipan.Prinsip-prinsip
wadi’ah amanah sering berlaku pada bank dengan jenis produknya
kotak penyimpanan (save deposit box). Berikut ini beberapa
ketentuan tentang wadi’ah amanah:
a) Pihak yang dititipi tidak boleh memanfaatkan barang yang
22
b) Pada saat dikembalikan, barang yang dititipkan harus dalam
keadaan yang sama saat dititipkan.
c) Jika selama penitipan barang mengalami kerusakan dengan
sendirinya (karena terlalu tua, lama, dll.) maka yang menerima
titipan tidak berkewajiban menggantinya, kecuali kerusakan
akibat kecerobohan yang dititipi, atau yang memerima titipan
melanggar kesepakatan.
d) Atas tanggung jawab menerima amanah tersebut, yang dititipi
berhak menerima imbalan.
2) Wadi’ah Yad Dhomanah
Wadi’ah yad dhomanah merupakan akad penitipan barang
atau uang (pada umumnya berbentuk uang) kepada BMT, namun
BMT memiliki hak untuk mendayagunakan dana tersebut. Atas
akad ini deposan mendapat imbalan berupa bonus, yang besarnya
tergantung pada kebijakan manjemen BMT.Produk ini biasanya
kurang berkembang karena deposan menghendaki bagi hasil yang
layak. Berikut ini beberapa ketentuan tentang
wadi’ahyaddhomanah:
a) Penerima titipan berhak memanfaatkan barang/uang yang
dititipkan dan berhak pula memperoleh keuntungan.
b) Penerima titipan bertanggung jawab penuh atas hilang nya
23
c) Keuntungan yang diperoleh karena pemanfaatan barang titipan,
dapat diberikan sebagian kepada pemilik barang sebagai bonus
atau hadiah.
b. Prinsip Mudharabah
Rahman dalam (Dahlan, 2012:129) mendefinisikan
mudharabah sebagai bentuk kontrak kerjasam yang didasarkan pada
prinsip profit sharing, yang satu sebagai pemilik modal yang kedua
menjalankan usaha. Modal yang dimaksud harus berupa uang dam
tidak boleh berbentuk barang.
Dasar hukum (legal aspect)mudarabah adalah bersumber dari
Alquran surah Al-Muzammil ayat 20 sebagai berikut:
يرِللَّهِ رِ ضْ وَ يضْ رِ يوَو رُ وَ ضْ وَ ي رِ ضْ وَ ضْا ي رِ يوَو رُ رِ ضْ وَ يوَو رُ وَآ وَ
....
Artinya: ...sebagian dari mereka orang-orang yang berjalan dimuka
bumi mencari sebagian dari karunia Allah, (QS. Al Muzammil ayat 20)
merupakan ayat yang paling banyak dinukil oleh para ahli fiqih
(disepakati) sebagai landasan hukum transaksi mudharabah.Secara
linguistik terdapat kesamaan akar kata (lafad) mudharabah dari kata
al-dharb (
رُ رِ ضْ وَ
)
dengan lafafzيوَو رُ رِ ضْ وَ يوَو رُ وَآ وَ
dalam QS. AlMuzammil walaupun secara etimologis keduanya bermakna berbeda.
Dalam mudharabah bearati transaksi ekonomi atau permodalan,
24
berniaga.Terdapat kesamaan tujuan mudharabah dengan ayat tersebut
yaitu untuk mencari perniagaan (at-tijarah). (QS. Al Muzammil: 20)
Dapat disimpulkan mudharabah adalah akad kerjasama antar
pihak, yaitu pihak pertama (shahib al-mal) menyediakan seluruh
modal, sedangkan pihak lainnya menjadi pengelola. satu pihak
memberikan modal kepada lainnya untuk berniaga, modal harus
berupa uang dan tidak boleh berupa barang dan keuntungan dibagi
sesuai kesepakatan antara dua belah pihak. Mudharabah dibedakan
menjadi dua yaitu Mudharabah Muqayaddah dan Mudharabah
Muthlaqoh, Mudharabah Muqayaddah adalah Shohibul maal
membatasi kepada mudhorib dengan batasan jenis usaha, waktu atau
tempat usaha.
Mudharabah Muthlaqoh adalah bentuk kerjasama antara
shohinul maal dan mudharib yang cakupannya sangat luas dan tidak
dibatasi oleh spesifikasinya jenis usaha, waktu, dan daerah bisnis.
Beberapa ketentuan (Ridwan, 2002:152)yang berlaku untuk prinsip
mudharabah meliputi:
1. Modal:
a) Harus diserahkan secara tunai.
b) Dinyatakan dalam nominal yang jelas.
c) Langsung diserahkan kepada mudhorib untuk segera memulai
25
2. Pembagian hasil:
a) Nisbah bagi hasil harus disepakati diawal perjanjian.
b) Pembagian hasilnya dapat dilakukan saat mudhorib telah
mengembalikan seluruh modalnya atau sesuai dengan periode
tertentu yang telah disepakati.
3. Resiko:
a) Bila terjadi kerugian usaha, maka semua kerugian akan
ditanggung oleh shohibul maal dan mudhorib tidak akan
mendapatkan keuntungan usaha.
b) Untuk memperkecil resiko shohibul maal dapat mensyaratkan
batasan-batasan tertentu kepada mudhorib.
Berbagai sumber dana tersebut (Ridwan, 2004:153) pada prinsip
nya dikelompokkan menjadi tiga bagian yakni: Dana Pihak pertama
(modal/equity), Dana Pihak kedua (pinjaman pihak luar) dan Dana
Pihak ketiga (simpanan).
1. Dana pihak Pertama (DP I)
Dana pihak pertama sangat diperlukan BMT terutama pada
saat pendirian. Tetapi dana ini dapat terus dikembangkan, seiring
dengan perkembangan BMT. Sumber danapihak pertama dapat
26
a) Simpanan Pokok Khusus (modal penyertaan)
Adalah Simpanan modal penyertaan, yang dapat dimiliki
oleh individu maupun lembaga dengan jumlah setiap
penyimpanan tidak harus sama, dengan jumlah dana tidak
mempengaruhi suara dalam rapat.
b) Simpanan Pokok
Adalah Simpanan pokok yang harus dibayar saat menjadi
anggota BMT. Besarnya simpanan pokok harus sama.
Pembayarannya dapat saja dicicil, supaya dapat menjaring
jumlah anggota yang lebih banyak.
c) Simpanan Wajib
Adalah Simpanan ini menjadi sumber modal yang mengalir
terus setiap waktu. Besar kecilnya sangat tergantung pada
kebutuhan permodalan dan anggotannya. Besar simpanan wajib
setiap anggota sama. Baik simpanan poko maupun wajib akan
turut diperhitungkan dalam pembagian SHU.
2. Dana Pihak ke II (DP II)
Dana ini bersumber dari pinjaman pihak luar. Nilai dana ini
memang sangat tidak terbatas. Artinya tergantung pada
kemampuan BMT masing-masing, dalam menanamkan
kepercayaan kepada calon investor. Pihak luar yang dimaksud ialah
mereka yang memiliki kesamaan sistem yakni, bagi hasil,baik bank
27
Atas kerjasama pembiayaan ini berlaku akad mudharabah
maupun musyarakah. Namun untuk pembiayaan investasi, dapat
juga berlaku akad jual beli. Lebih lanjut akad ini akan dibahas pada
bab financing.
3. Dana Pihak Ke III (DP III)
Dana ini merupakan simpanan sukarela atau tabungan dari
para anggota BMT. Jumlah dan sumber dana ini sanagt kuat dan
tidak terbatas. Dilihat dari cara pengembaliannya sumber dana ini
dapat dibagi menjadi dua, yakni Simpanan lancar (tabungan) dan
Simpanan tidak lanacar ( deposito).
1) Tabungan adalah Simpanan kepada anggota BMT yang dapat
diambil sewaktu-waktu (setiap saat). BMT tidak dapat menolak
permohonan pengambilan tabungan ini.
2) Deposito adalah Simpanan kepada anggota BMT, yang
mengambilnya hanya dapat dilakukann pada saat jatuh tempo.
Jangka waktu yang dimaksud meliputi: 1, 3, 6, 12 bulan namun
sesungguhnya jangka waktu tersebut dapat dibuat sefleksibel
mungkin, misalnya 2, 4, 5 dan seterusnya, sesuai dengan
keinginan anggota. Jenis produk tersebut dapat dikembangkan
menjadi:
a. Tabungan Haji (TAJI)
Yakni Tabungan khusus menampung keinginan masyarakat
28
b. Tabungan Qurban (TAQUR)
Yakni Tabungan untuk para shohibul qurban, yaitu
masyarakat disediakan.
c. Tabungan Pendidikan (TAPEN)
Yakni Tabungan yang disediakan untuk membantu
masyarakat dalam menyediakan kebutuhan dana pendidikan
dimasa yang akan datang.
d. Tabungan Berjangka Mudharabah (TABAH)
Yakni, Deposito dengan jangka waktu tertentu.
c. Perwakilan (perwakilan)
Perwakilan (wakalah) adalah pihak bank mewakili seseorang
untuk melakukan jasa transaksi perbankan seperti transfer uang,
inkaso,Letter of Credit, dan lain-lain sehingga bank mendapat biaya
jasa sesuai dengan kesepakatan.
5. Bentuk penyaluran dana (financing)
Pada prinsipnya, produk penyaluran dana dapat digolongkan
menjadi 4 (empat) kategori, yaitu (1) pembiayaan dengan prinsip jual beli,
(2) pembiayaan dengan prinsip sewa, (3) pembiayaan dengan prinsip bagi
hasil, dan (4) pembiayaan dengan prinsip akad pelengkap. Hal tersebut
29
a. Pembiayaan dengan prinsip jual beli
1) Pembiayaan mudhorobah
Pembiayaan mudhorobah adalah transaksi jual beli, yaitu
pihak bank bertindak sebagai penjual dan nasabah sebagai pembeli,
dengan harga jual dari bank adalah harga beli dari pemasok
ditambah keuntungan dalam persentase tertentu bagi bank sesuai
dengan kesepakatan. Kepemilikan barang akan berpindah kepada
nasabah segera setelah perjanjian jual beli ditandatangani dan
nasabah akan membayar barang tersebut dengan cicilan tetap yang
besarnya sesuai kesepakatan sampai dengan pelunasannya.
2) Pembiayaan salam
Pembiayaan salamadalah transaksi jual beli dan barang
yang diperjualbelikan akan diserahkan dalam waktu yang akan
datang, tetapi pembayaran kepada nasabah dilakukan secara tunai.
Syarat utama adalah barang atau produksi yang akan diserahkan
kemudian dapat ditentukan spesifikasinya secara jelas. Apabila
ternyata nantinya barang yang diserahkan tidak sesuai dengan
spesifikasi yang ditentukan di awal maka nasabah harus
bertanggung jawab dengan cara menyediakan barang sejenis yang
sesuai dengan spesifikasi atau mengembalikan seluruh uang yang
30
3) Pembiayaan istishna
Pembiayaan istishna merupakan pembiayaan yang menyerupai
Salam, namun pembayaran dilakukan secara termin atau beberapa
kali dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan kesepakatan.
Syarat utama barang sama dengan pembiayaan Salam,
b. Pembiayaan dengan prinsip sewa (ijarah)
Pembiayaan dengan prinsip sewa (ijarah) adalah pembiayaan yang
objeknya dapat berupa barang/jasa.Dalam hal ini hanya terjadi
perpindahan manfaat bukan perpindahan kepemilikan.
c. Pembiayaan dengan prinsip bagi hasil
1) Pembiayaan musyarakah
Pembiayaan musyarakah adalah pembiayaan yang dilakukan pihak
bank untuk membiayai suatu proyek bersama antara nasabah
dengan bank.
2) Pembiayaan mudarabah
Pembiayaan mudarabah adalah pembiayaan yang dilakukan oleh
bank untuk membiayai suatu proyek atau usaha nasabah.
d. pembiayaan dengan akad pelengkap
1) Al-Hawalah
Al-Hawalah adalah pengalihan utang dari yang berhutang kepada
orang lain yang wajib menanggungnya.
31
Gadai (Ar-rahn) adalah seseorang yang meminjam harta orang lain
dengan memberikan sesuatu barang miliknya yang mempunyai
nilai ekonomi, seandainya terjadi kegagalan dalam pembayaran,
maka orang yang meminjamkan hartanya dapat memiliki barang
tersebut.
3) Gadai Bank (Kafalah)
Kafalah merupakan jaminan yang diberikan oleh penanggung
(kafil) kepada pihak ketiga untuk memenuhi kewajiban pihak
kedua atau yang ditanggung. Dalam pengertian lain, kafalah juga
berarti mengalihkan tanggung jawab seseorang yang dijamin
dengan berpegang pada tanggung jawab orang lain sebagai
penjamin.
4) Perwakilan (Wakalah)
Al-Wakalah adalah penyerahan atau pemberian mandat kepada
seseorang.Wakalah dalam bahasa Arab biasa juga disebut tafwidh.
Tafwidhberarti menyerahkan sesuatu urusan kepada orang lain
32
BAB III
GAMBARAN OBYEK A. Gambaran Umum
1) Sejarah singkat KSPPS ANDA
Amanah, Nikmat, Dunia Akhirat menjadi landasan pendirian
Koperasi Jasa Keuangan Syariah BMT ANDA agar bisa melayani seluruh
lapisan masyarakat dalam pengelolaan keuangan yang sesuai dengan
prinsip-prinsip Syariah. Berawal dari komitmen para pendiri Koperasi Jasa
Keuangan Syariah BMT ANDA untuk tetap konsisten memegang amanah
dalam mengelola keuangan para Anggota Koperasi Jasa Keuangan Syariah
BMT ANDA, mampu bangkit dan berkembang menjadi Koperasi Jasa
Keuangan Syariah terdepan dalam melayani segenap lapisan masyarakat.
Dengan menjunjung tinggi profesionalisme dalam penerapan
prinsip-prinsip Syariah, Koperasi Jasa Keuangan Syariah BMT ANDA
siap menjadi mitra bisnis terpercaya dalam pengelolaan keuangan.
BMT ANDA bergerak di bidang pengelolaan keuangan berbasis
Syariah dengan kegiatan pengumpulan dana yang ada pada anggota yang
berbentuk simpanan berbasis syariah, melakukan pembiayaan barang
konsumtif dan pembiayaan pengembangan usaha anggota koperasi.
Koperasi Serba Usaha ANDA sebagai koperasi yang berdiri
sejaktahun 1998 diharapkan dapat bergerak diberbagai sektor usaha,
telahdisahkan oleh Menteri Koperasi dan Pembinaan Usaha Kecil dengan
33
disempurnakan ke Badan Hukum tingkat Propinsi dengan SK
Nomor:07/BH/PAD/KDK.II/IV/2003 dan pada tahun 2012 diadakan
perubahanAnggaran dasar menjadi KJKS BMT ANDA dengan Nomor:
35/PAD/XIV/X/2012.
Pada awal perkembangan KJKS BMT “ANDA” baru memiliki
kantor secara kontrak ditahun 1998. Kemudian pada tahun 2002 KJKS
BMT “ANDA” membuka kantor cabang karanggede di Jl.Prawirodigdoyo
dan kantor cabang di pasar Ampel.
Pada tahun 2008 terdapat peningkatan terhadap KJKS BMT
“ANDA”, yakni dari kantor dengan status Hak Milik (HM) yakni di Jl.
Ahmad Yani Salatiga.
Tahun 2010 KJKS “ANDA” merambahkepadapelayanan lain
diluarproduksimpanandanpembiayaan, yakniPPOB (Payment Point On
Line Bank) adalahpelayanan BMT
melaluipembayaranRekeningListrikdanRekeningTeleponsecara online.
Tahun 2011 KJKS BMT “ANDA” meresmikan kantor baru, yakni
pada Kantor Pusat KJKS BMT “ANDA” di Salatiga dan kantor cabang
KJKS BMT “ANDA” berpindah lokasi dari Jl. Ahmad Yani ke Jl.Merak,
dengan pertimbangan bahwa pada lokasi sebelumnya, kantor yang tidak
terlalu luas. Dan pada kantor cabang ampel berpindah dari wilayah Pasar
Ampel ke Jl. Raya Ampel 100MUtara PasarAmpel Boyolali.
Sampai dengan tahun 2012, usaha yang dijalankan oleh KJKS
34
syariah, namun juga pada sektor-sektor yang lain, seperti pengelolaan
arisan motor, jasa tempat pembayaran rekening listrik dan telepon,
kerjasama dengan biro perjalanan haji dan umroh. Hal ini dilakukan agar
koperasimempermudah anggota dalam mendapatkan motor dan
pembayaran listrikdan telepon, melaksanakan ibadah haji dan umroh, serta
meningkatkanpendapatan koperasi terutama pendapatan diluar simpan
pinjam.
Karena legalitas maka KJKS BMT “ANDA” berubah nama
menjadi KSPPS “ANDA” Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan
syariah, nama tersebut berubah pada tanggal 1 juni 2016. Meski berubah
nama akan tetapi ketentuan-ketentuan sebelumnya masih tetap sama, yang
membedakan BMT dibawah naungan OJK sedangkan KSPPS dibawah
naungan Koperasi.
Tujuan dari KSPPS “ANDA” adalah sebagai berikut:
a. Meningkatkankesejahteraananggotapadakhususnyadankemajuanlingku
ngankerjapada umumnya.
b. Menciptakansumberpembiayaandanpenyediaan modal
bagianggotadenganprinsip syariah.
c. Mengembangkansikaphematdanmendorongkegiatan penyimpanan.
d. Menumbuhkan usaha-usaha produktif anggota.
e. Memperkuat posisi tawar menawar, sikap amanah dan jaringan
35
2) Visi dan Misi
a. Visi KSPPS ANDA
Menjadi Lembaga Keuangan Syariah Yang Maju, Professional Dan
Mensejahterakan Anggota.
b. Misi KSPPS ANDA
1. Menjalankan operasional Koperasi sesuai standar koperasi yang
sehat.
2. Mewujudkan pertumbuhan dan keuntungan yang
berkesinambungan.
3. Mengusahakan pemupukan modal anggota dengan system syariah.
4. Memberikan pembiayaan pada anggota untuk tujuan produktif.
5. Mengusahakan program pendidikan dan pembinaan agama secara
intensif kepada anggota.
6. Meningkatkan kesejahteraan anggota dan kemajuan lingkungan
kerja.
7. Menciptakan sumber pembiayaan anggota dengan prinsip syariah.
8. Menumbuhkan usaha-usaha produktif anggota. Merekrut dan
mengembangkan pegawai professional dalam lingkungan kerja
36
3) Struktur Organisasipengelola KSPPS ANDA cab. Karanggede
Sumber: KSPPS ANDA Cabang Karnggede
Gambar 3.1 Struktur Organisasi pengelola KSPPS BMT ANDA cab. Karanggede
Struktur organisasi pengelola KSPPS BMT ANDA cab. Karanggede
Kepala Cabang : Iwan Wahyudi
CS : Ani Nur Aini
Teller : Khodijatul Asna
Marketing : Nur Salim
Fuad Widy Wijayanto
Rizky Adi Putra
Manajer
37
4) Deskripsi tugas masing-masing bagian
a. Manajer
1. Manajer mempunyai tugas mengelola kantor cabang,
bertanggungjawab terhadap operasional BMT.
2. Manajer berfungsi merumuskan strategi dan taktik operasional
dalam rangka melaksanakan keputusan pengurus atau keputusan
musyawarah tahunan.
3. Dapat juga mengusulkan pemberhentian dan pengangkatan
karyawan.
4. Melakukan fungsi kontrol atau pengawasan terhadap kinerja
karyawan.
5. Manajer melaporkan kinerjanya kepada pengurus dalam periode
waktu tertentu, minimal enam bulan sekali.
b. Customer Service (CS)
1. Melayani nasabah memberikan informasi produk dan layanan serta
melaksanakan transaksi operasional sesuai dengan
kewenangannya, berdasarkan instruksi nasabah dan kebijakan serta
aturan yang telah ditetapkan.
2. Sebagai petugas yang menerima dan menangani keluhan nasabah
serta melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk
38
3. Memperhatikan dan menjaga kebersihan lingkungan kerja terutama
tempat kerja, tempat tunggu nasabah, tempat brosur, dan area
banking hall.
4. Menyimpan dan mengelola peralatan kerja dengan baik dan rapi.
5. Memahami produk dan layanan yang diberikan terkait dengan
operasional layanan.
c. Kasir/Teller
1. Bagian ini merupakan bagian yang berkaitan langsung dengan
masalah keuangan.
2. Pada setiap hari, kasir harus melakukan pembukuan dan penutupan
kas.
3. Bagian ini bertugas membuat, merencanakan kebutuhan kas harian,
mencatat semua transaksi kas serta merekapnya dalam catatan uang
keluar dan masuk.
d. Pemasaran
1. Bagian ini menjadi ujung tombak BMT dalam merebut pasar.
2. Berfungsi dalam merencanakan sistem dan strategi pemasaran;
meliputi: segmentasi pasar, taktis operasional, sampai pada
pendampingan anggota/nasabah.
3. Menarik kembali pinjaman yang sudah digulirkan
4. Menjemput simpanan dan tabungan anggota
5. Dalam keadaan tertentu (pada tahap awal dan modal masih
39
6. Bagi organisasi yang sudah berkembang, bagian marketing dapat
dibagi menjadi bagian funding atau penghimpunan dana dan
financing atau pembiayaan. Selanjutnya pada bagian funding dapat
terdiri dari funding officer-funding officer dan pada bagian
financing dapat terdiri dari account officer-account officer. Kedua
bagian ini dikepalai oleh kepala bagian marketing.
5) Wilayah kantor
KSPPS “ANDA” memiliki beberapa kantor diberbagai daerah sebagai
berikut:
Tabel 3.1 Wilayah kantor cabang KSPPS “ANDA”
No Nama Cabang Alamat Tahun
Karnggede, Boyoali. Telp
(0298)601505.
Jl. Raya Ampel-Salatiga
40
r: KSPPS ANDA Cabang Karnggede
Lokasi perusahaan tersebut dipilih sebagai tempat yang strategis
karena:
a) Terletak di tepi jalan raya yang memudahkan arus transportasi.
b) Dekat dengan para nasabah sehingga mempermudah nasabah untuk
menabung dan mengambil uang.
c) Dekat dengan sumber tenaga kerja, sehingga memudahkan mencari
tenaga kerja baru.
d) Mempunyai fasilitas penunjang seperti telepon, listrik dan komputer.
e) Terletak di tengah kawasan pusat perdagangan dan kegiatan ekonomi.
5.
Pasar Ngablak Magelang.
41
B. Data Deskriptif
1) Produk - produk
A. Produk Simpanan
1) Si Berkah(Simpanan Berkala Mudharabah)
Si Qurban (Simpanan Qurban)
Si Munik (Simpanan Nikah)
Si Wali (Simpanan Walimah)
Si Pendi (Simpanan Pendidikan)
Si Fitri (Simpanan Idul Fitri)
Keunggulan Produk Simpanan:
a. Setoran dapat dilakukan setiap saat, dan penarikan disesuaikan
dengan jenis simpanan masing-masing dengan jangka waktu
yang disepakati bersama
b. Setoran minimal Rp. 25.000,- setiap bulannya
c. Nisbah bagi hasil 40% dan diberikan setiap bulan langsung
menambah saldo simpanan
d. Setoran dan penarikan dapat langsung ke kantor BMT ANDA
atau dilayani di rumah/ tempat usaha
2) Si Haji (Simpanan Haji/Umroh)
Adalah simpanan untuk melaksanakan ibadah haji/umroh
Fasilitas:
a. Menggunakan Akad Wadiah Yad Dhamanah (dimana si
42
barang titipan tersebut dengan seizin pemiliknya dan menjamin
untuk mengembalikan titipan tersebut secara utuh setiap saat,
saat si pemilik menghendakinya.
e. Memperoleh buku Simpanan Umroh dari KJKS BMT ANDA
Persyaratan dan Ketentuan Pembukaan Produk Simpanan Umroh
Mabrur:
a. Minimal Saldo pembukaan Rp.400.000,-
b. Tidak dapat diambil kembali kecuali untuk pembayaran Paket
Umroh yang telah ditentukan besaran harganya.
Perorangan
a. Mengisi formulir permohonan
b. Menyerahkan fotokopi identitas KTP/SIM yang masih berlaku
Lembaga/Instansi/Perusahaan
a. Mengisi formulir permohonan
b. Fotokopi KTP/Paspor/SIM dari Pengurus Badan Usaha atau
43
c. Fotokopi Akta Pendirian/Anggaran Dasar/Anggaran Rumah
Tangga beserta perubahannya (jika ada),
d. NPWP
e. Fotokopi Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP)
f. Fotokopi Tanda Daftar Perusahaan (TDP)
g. Surat Kuasa Asli untuk Pembukaan Rekening Simpanan
Berjangka yang ditandatangani oleh Pemberi Kuasa dan
Pemegang Kuasa ditandatangani diatas materai.
h. Materai 2 buah @Rp.6000,-
3) Simpanan Berjangka Syariah
Salah satu produk unggulan KJKS BMT ANDA adalah
Simpanan Berjangka Syariah yaitu investasi yang dikelola dalam
jangka waktu tertentu dengan system bagi hasil kompetitif.
Diperuntukkan bagi Anggota Koperasi Perorangan maupun
Lembaga dan atau Perusahaan dimana Pihak Pemilik Dana
(Shohibul Maal) memberikan keleluasaan penuh dengan pihak
Pengelola Dana (Mudharib) untuk mengelola dana secara
profesional yang dianggap baik dan menguntungkan sesuai
prinsip-prinsip Syariah dalam jangka waktu yang ditentukan bersama
dengan keuntungan dan kerugian disepakati di muka.
44
a. Akad Mudharabah Mutlaqah yaitu kerjasama antara dua pihak
dimana shahibul maal (pemilik dana) menyediakan modal dan
memberikan kewenangan penuh kepada mudharib (pengelola
dana) dalam menentukan jenis investasi, sedangkan
keuntungan dan kerugian dibagi menurut kesepakatan dimuka.
b. Jangka waktu fleksibel yang bisa dipilih antara 3 bulan, 4
bulan, 6 bulan, 12 bulan dan 24 bulan.
c. Automatic Roll Over (Perpanjangan Secara Otomatis) apabila
pada waktu jatuh tempo belum dicairkan
d. Bisa dijadikan sebagai Agunan Pembiayaan
e. Bagi Hasil Simpanan Berjangka Syariah bisa ditransfer ke
Rekening Simpanan Harian
f. Nisbah Simpanan Berjangka Syariah lebih tinggi dari
Simpanan Harian Mudharobah
g. Setoran dan penarikan simpanan bisa langsung dilakukan di
kantor layanan KJKS BMT ANDA, di rumah maupun di
tempat usaha.
Nisbah bagi hasil sebagai berikut:
Tabel 3.2 Nisbah bagi hasil
No Jangka Waktu Nisbah
1 1 Bulan 35%
45
3 4 Bulan 42,5%
4 6 Bulan 45%
5 12 Bulan 48%
6 24 Bulan 60%
Persyaratan dan Ketentuan Pembukaan Simpanan Berjangka
Syariah
a. Minimal Saldo pembukaan Rp.1.000.000,-
b. Setoran dan penarikan simpanan bisa langsung dilakukan di
kantor layanan KJKS BMT ANDA, di rumah maupun di
tempat usaha.
Perorangan
a. Mengisi formulir permohonan
b. Menyerahkan fotokopi identitas KTP/SIM yang masih berlaku
Lembaga/Instansi/Perusahaan
a. Mengisi formulir permohonan
b. Fotokopi KTP/Paspor/SIM dari Pengurus Badan Usaha atau
yang dikuasakannya
c. Fotokopi Akta Pendirian/Anggaran Dasar/Anggaran Rumah
Tangga beserta perubahannya (jika ada),
d. NPWP
e. Fotokopi Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP)
46
g. Surat Kuasa Asli untuk Pembukaan Rekening Simpanan
Berjangka yang ditandatangani oleh Pemberi Kuasa dan
Pemegang Kuasa ditandatangani diatas materai.
h. Materai 2 buah @ Rp.6000,-
4) Simpanan Dirham Barokah
Simpanan Dirham Barokah adalah simpanan yang digunakan untuk
mempersiapkan masa depan atau usaha para anggota.
Persyaratan:
a. Fotokopi KTP
b. Materai Rp. 6.000,-
c. Mengisi formulir pendaftaran
d. Peserta simpanan dirham minimal 90 orang
e. Setoran Rp. 200.000,- per bulan selama 24 bulan
f. Simpanan hanya dapat diambil satu bulan setelah akhir periode
atau setoran terakhir
g. Disediakan Door prize menarik untuk seluruh peserta yang
diundi setiap 8 bulan sekali
h. Grand prize satu buah sepeda motor di akhir periode
5) Simpanan Pensiun
Diperuntukkan bagi perusahaan maupun perorangan untuk
mensejahterakan karyawan atau anggota pada saat setelah pensiun.
a. Untuk mensejahterakan karyawan setelah pensiun
47
c. Pengambilan minimal 5 tahun
d. Nisbah bagi hasil 60% diberikan setiap bulan langsung
menambah saldo.
6) TAMARA (Simpanan Masa Depan Sejahtera)
Adalah simpanan untuk mempersiapkan masa anggota.
Ketentuan dari TAMARA adalah simpanan
a. Tersebut setoran dan penarikan dapat langsung ke kantor atau
dilayani dirubah/tempat usaha.
b. Setoran pertama minimal Rp. 10.000,
c. saldo minimal/saldo mengendap Rp.10.000,
d. Nisbah bagi hasil 35 % dan diberikan setiap bulan langsung
menambah saldo simpanan.
B. Produk Pembiayaan
1. Pembiayaan Mudharabah
Pembiayaan mudharabah adalah suatu perjanjian usaha
antara pemilik modal dengan pengusaha dimana pemilik modal
menyediakan seluruh dana yang diperlukan, dan pihak pengusaha
melakukan pengelolaan atas usaha. Hasil usaha bersama ini dibagi
sesuai dengan kesepakatan pada waktu penandatanganan perjanjian
pembiayaan yang dituangkan dalam bentuk nisbah bagi hasil
(misalnya 70:30). Pada pembiayaan mudharabah, BMT bertindak
48
anggota yang menerima pembiayaan bertindak sebagai pengelola
dana(mudharib) untuk melakukan kegiatan usaha.
2. Pembiayaan Murobahah/Pembiayaan Barang
Pembiayaan dengan menggunakan sistem jual beli, dimana
BMT sebagai penjual dan anggota/masyarakat sebagai pembeli.
Syarat Umum Pembiayaan:
a. Bersedia untuk mengangsur tepat waktu
b. Pengajuan oleh anggota atau calon anggota secara langsung
atas nama sendiri
c. Melengkapi administrasi pendaftaran meliputi:
1) Foto copy KTP suami-istri (yang sudah berkeluarga)
masing-masing dua lembar
2) Foto copy KTP orang tua (yang belum berkeluarga)
masing-masing dua lembar
3) Satu lembar foto copy Kartu Keluarga (KK)
4) Anggota dan calon anggota yang tidak memiliki KTP yang
berlaku harus dilengkapi dengan surat keterangan bukti diri
dari pemerintahan setempat
5) Menyerahkan foto copy jaminan (untuk BPKB dilengkapi
fotokopi STNK dan gesek nomor rangka dan nomor mesin)
6) Untuk Surat Dasaran Pasar berlaku sampai dengan jatuh
49
7) Jaminan bukan atas nama sendiri disertai dengan surat
kuasabermaterai dan diketahui aparat setempat
8) Laporan keuangan atau slip gaji
9) Mengisi formulir pengajuan yang telah disediakan
10)Melampirkan rekening listrik
3. Pembiayaan Musyarokah
Adalah pembiayaan/modal yang diberikan kepada anggota
yang jumlahnya sebagian dari seluruh modal, pihak BMT
dilibatkan dalam pengelolannya.Pembagian keuntungan yang
dilakukan sesuai dengan perjanjian kedua belah pihak, namun jika
terjadi kerugian, maka semua pihak turut menanggung kerugian
yang sebanding.
4. Pembiayaan Bai Bitsaman Ajil (BBA)
Adalah pembiayaan untukpembelian barang atau alat usaha.
Pembiayaan ini mempunyai cara seperti murobahah. Yang berbeda
ialah pembayaran baik pinjaman pokok maupun kenaikan harga
yang diangsur secara rutin sesuai kesepakatan dan dalam jangka
waktu yang disepakati.
5. Pembiayaan Ijarah
Adalah pembiayaan yang diberikan kepada anggota untuk
menyewa barang atau tempat usaha. Cara angsuran pada
pembiayaan ini dapat menggunakan caraMurabahahmaupun Bai