• Tidak ada hasil yang ditemukan

UPAYA MENINGKATKAN PENGUASAAN MEMBACA HURUF HIJAIYAH MELALUI METODE PEMBELAJARAN QIRO'ATI PADA SISWA TK IMAN ISTIQOMAH PLUS TETEP RANDUACIR, KEC. ARGOMULYO, KOTA SALATIGA - Test Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "UPAYA MENINGKATKAN PENGUASAAN MEMBACA HURUF HIJAIYAH MELALUI METODE PEMBELAJARAN QIRO'ATI PADA SISWA TK IMAN ISTIQOMAH PLUS TETEP RANDUACIR, KEC. ARGOMULYO, KOTA SALATIGA - Test Repository"

Copied!
99
0
0

Teks penuh

(1)

UPAYA M ENINGKATKAN PENGUASAAN MEMBACA HURUF

HI J A l Y AH MELALUI METODE PEMBELAJARAN Q IRO ’ATI

PADA SISWA TK IM AN ISTIQOMAH PLUS

TETEP RANDUACIR, KEC. ARGOM UL Y O KOTA SALATIGA

TAHUN 2008/2009

S K R I P S I

Diajukan Guna Memenuhi Kewajiban dan Syarat

Untuk Memperoleh Gelar Saijana Pendidikan Agama Islam (S.Pd.I) Dalam Ilmu Tarbiyah

Diajukan o leh : ZAENAN MUBAROKAH

NIM : 114 07 003 Kelas : AB - 2

JURUSAN TARBIYAH

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SEKOLAH TINGGI AGAM A ISLAM NEGERI (STAIN)

(2)

Lilik Sriyanti, M.Si

DOSEN STAIN SALATIGA NOTA PEMBIMBING Lamp : 3 eksemplar Hal : Naskah skripsi

Saudara Zaenan M ubarokah

Kepada

Yth. Ketua STAIN Salatiga di Salatiga

Assalamualaikum. Wr. Wb.

Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka bersama ini, kami kirimkan naskah skripsi saudara :

Nama

”UPAYA MENINGKATKAN PENGUASAAN

MEMBACA HURUF HIJAIYAII MELALUI METODE PEMBELAJARAN QIRO’ATI PADA SISWA T K IMAN ISTIQOM AH PLUS TETEP. Wassalamu’alaikum. Wr. Wb.

Salatiga, 10 Agustus 2009

C

Pembimbing

Dra. Lilik Srivanti. M.Si NIP. 19660814 199103 2003

(3)

DEPARTEMEN AGAMA RI

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

JL Stadion 03 Telp. (0298) 323 706, 323 433 Salatiga 50721

Website : www.stainsalatiga.ac.id E -m ail: administrasi@stainsalatiga.ac.id

PENGESAHAN

Skripsi Saudara: ZAENAN MUBAROKAH dengan Nomor Induk Mahasiswa: 114 07 003 yang berjudul : “UPAYA MENINGKATKAN PENGUASAAN MEMBACA HURUF HIJAIYAH MELALUI METODE PEMBELAJARAN Q IR O ’ATI PADA SISWA TK IMAN ISTIQOMAH TETEP RANDUACIR KEC. ARGOMUL Y O KOTA SALATIGA TAHUN 2008/2009” Telah dimunaqasahkan dalam Sidang Panitia Ujian Jurusan Tarbiyah Sekolah tinggi Agama Islam Negeri Salatiga pada hari : Sabtu tanggal 29 Agustus 2009 M yang bertepatan dengan tanggal 8 Ramadhan 1430 H, dan telah diterima sebagai bagian dari syarat-syarat untuk memperoleh gelar Sarjana dalam Ilmu Tarbiyah.

Ketua Sidang

Panitia Ujian

Drs. H.A. Mahzumi. M.Ag. NIP. 195005151981031005

Salatiga, 29 Agustus 2009 M 8 Ramadhan 1430 H Sekretaris Sidang

Dr. Muh. Saerozi. M.Ag NIP. 19660215 199103 1 001 Pen:

Drs, H. Alfred L.M.Si. NIP. 196210281991031003

Dra. Hi. Lilik Srivanti, M.Si. NIP. 19660814 199103 2003

(4)

DEKLARASI

Bism illahirrahm an nir rahim

Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, peneliti menyatakan bahwa skripsi ini tidak berisi materi yang pernah ditulis oleh orang lain atau pernah diterbitkan. Dengan demikian skripsi ini tidak berisi satupun pikiran-pikiran orang lain, kecuali informasi yang terdapat dalam referensi yang dijadikan bahan rujukan.

Apabila di kemudian hari ternyata terdapat materi atau pikiran-pikiran orang lain di luar referensi yang peneliti cantumkan, maka peneliti sanggup mempertanggung jawabkan kembali keaslianya skripsi ini dihadapan sidang munaqasah skripsi.

Demikian deklarasi ini dibuat oleh penulis untuk dapat dimaklumi.

Salatiga, 10 Agustus 2009 Peneliti

ZAENAN MUBAROKAH NIM : 114 07 003

(5)

M OTTO

SeatfouK itu t/iotUufio/i

°LJ&

s)*+p

I

£.3

<— J - ' t r ^ - ^ - ^

(6)

1. Ibu Hj. Sri Suryati tercinta

2. Aim. H. Chamili Al-Riyadi tercinta 3. Keluargaku tercinta

4. Buat semua teman-temanku yang sudah banyak membantu dalam penulisan skripsi ini.

5. Almamater tercinta

(7)

ABSTRAK

Judul Skripsi :”Upaya Meningkatkan Penguasaan Membaca Huruf Hijaiyah Melalui Metode Pembelajaran Qiro’ati pada Siswa TK Iman Istiqomah Plus Tetep Randuacir Kecamatan Argomulya Kota Salatiga Tahun Ajaran 2008/2009”.

Kata Kunci : Meningkatkan Kemampuan dan Semangat Membaca, Metode Qiro’ati, M akhroj.

Belajar membaca dan semangat membaca huruf hijaiyah dengan menggunakan Metode Qiro’ati dipilih karena metode ini terbukti mampu meningkatkan dan mempermudah proses belajar mengajar membaca huruf hijaiyah dibandingkan dengan metode tradisional.

Untuk itu guru harus benar-benar memehami tujuan mengajar secara khusus yaitu memilih metode mengajar yang sesuai dengan tujuan yang hendak di capai, selain itu juga faktor-faktor lain seperti sarana prasarana sekolah, lingkungan sekitar dan lain-lain.

Permasalahan yang ingin dikaji dalam Penelitian Tindakan Kelas ini adalah:

a) Bagaimana penguasaan anak dalam membaca huruf hijaiyah sebelum diterapkan metode Qiro’ati pada siswa TK ke!ompok.B ?

b) Bagaimana penerapan metode Qiro’ati dalam meningkatkan semangat membaca huruf hijaiyah pada siswa TK kelompok.B ?

c) Apakah dengan metode Qiro’ati dapat meningkatkan

penguasaan dan semangat m em bau huruf hijaiyah pada siswa TK kelompok B ?

Tujuan penelitian yang hendak diperoleh adalah :

a) Sebelum metode Qiro’ati diterapkan dapat diketahui penguasaan membaca huruf hijaiyah

b) Melaksanakan pengembangan kegiatan sekolah, khususnya dalam bidang keagamaan, dalam hal ini pelajaran membaca huruf hijaiyah dari metode tradisional beralih dengan menggunakan metode Qiro’ati.

c) Untuk mengetahui peningkatan keaktifan dan kemampuan belajar siswa-siswi pada pelajaran membaca huruf hijaiyah dengan memanfaatkan metode Qiro’ati.

Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan (action research) sebanyak tiga putaran (siklus). Setiap putaran terdiri dari empat tahap yaitu: Perencanaan, kegiatan dan Pelaksanaan, Observasi, dan Refleksi.

Peningkatan dari Siklus I sampai S iklus III yaitu siklus I (16,6%), siklus II (50%), siklusIII (83,3%).

Kesimpulan dari penelitian ini adalah kemampuan membaca dan semangat membaca huruf hijaiyah siswa TK dengan metode Qiro’ati dapat ditingkatkan.

(8)

-Dengan mengucapkan Puji Syukur kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan hidayah yang dilimpahkan Kepada Penulis sehingga dapat menyelesaikan Penulisan skripsi ini dengan baik.

Shalawat serta salam semoga senantiasa terlimpahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW yang telah membawa umat manusia dari Zaman Jahiliyyah menuju jalan yang penuh hidayah dari Allah SWT. Semoga pada akhirnya kelak kita termasuk

umatnya, Amiin.

Skripsi ini dibuat bertujuan untuk memenuhi persyaratan guna untuk memperoleh gelar Kesarjanaan dalam Ilmu Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga. Dengan selesainya skripsi ini tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada:

1. Bapak Dr. Imam Sutomo M. Ag, selaku ketua STAIN Salatiga yang telah banyak beijasa untuk mengasuh penulis dan berkenan memberikan persetujuan/pengesahan terhadap judul skripsi ini.

2. Ibu Dra. Hj. Lilik Sriyanti M.Si selaku pembimbing kami yang sangat sabar, dan baik hati selalu.

3. Bapak dan Ibu Dosen serta karyawan perpustakaan yang telah banyak membantu dalam penyelesaian skripsi ini.

(9)

5. Sahabat-sahabatku yang tidak bisa penulis sebutkan satu per satu yang telah memberikan bantuan baik berupa tenaga, dana dan motovasi kepada penulis hingga terselesainya skripsi ini.

Harapan penulis, semoga amal baik dari beliau mendapatkan balasan yang setimpal dan mendapatkan ridho Allah SWT.

Akhirnya dengan tulisan ini semoga bisa bermanfaat bagi penulis khususnya dan para pembaca umumnya.

Salatiga, 10 Agustus 2009 Penulis

Zaenan Mubarokah

(10)

HALAMAN NOTA PEMBIMBING... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

DEKLARASI... iv

F. Definisi Istilah/Operasional... 8

G. Metode Penelitian ... 10

H. Sistematika Penulisan... 16

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Upaya,Peningkatan, Kemampuan dan metode Qiro’a ti... 18

B. Pendidikan Al-Qur’an di Negara Indonesia ... 22

C. Metode Qiro’ati ... 27

D. Kewajiban Muslim terhadap Al-Qur’a n ... 30

BAB III HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Awal ... 33

B. Penjelasan Pelaksanaan Siklus 1... 35

(11)

C. Penjelasan Pelaksanaan Siklus I I ... 39 D. Penjelasan Pelaksanaan Siklus I I I ... 43 BAB IV ANALISIS

A. Deskripsi pelaksaan per S ik lu s... 48 B. Pembahasan dari Setiap Siklus ... 60 BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan... 63 B. Saran-saran ... 64 C. Penutup... 65 DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP

(12)

A. L atar Belakang Masalah

Manusia yang hidup tanpa agama laksana orang buta yang berjalan tanpa tongkat dan pemandu. Ia tidak tahu mana jalan yang layak untuk ditempuh, dan jalan mana yang berlubang. Manusia tanpa cahaya agama, tidak dapat membedakan mana yang hak dan mana yang batil. Beragama bukan berarti hanya memiliki agama,namun lebih jauh lagi bagaimana ia mengimplementasikan agamanya dalam kehidupan sehari-hari.

Mengenal Al-qur’an sejak dini merupakan langkah yang utama dan pertama sebelum pembelajaran lainnya. Bagi setiap keluarga muslim menanamkan nilai-nilai Al-Qur’an dalam rumah tangga sudah menjadi komitmen yang universal, sehingga terdapat waktu yang khusus untuk mengajar Al-Qur’an baik dilakukan orang tua sendiri ataupun dilembaga - lembaga pengajian yang ada disekitamya.

Semua orang tentu ingin memberikan yang terbaik untuk para putra- putrinya, namun tidak semua orang mampu melakukannya,ini disebabkan oleh berbagai faktor yang berbeda-beda. Hal ini adalah sebagai bukti bahwa kemajuan teknologi tidak dapat mereka nikmati. Himbauan pemerintah pun terkadang tidak mereka dapatkan. Hal kongkrit dalam hal ini adalah ketidak merataan sistem pendidikan antara suatu daerah dengan daerah lain.

(13)

2

Kenyataan yang peneliti hadapi disini adalah, di Dusun Tetep Desa Randuacir Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga, dimana pendidikan umum (Nasional) masih dinomor duakan, karena keterbatasan dalam hal ekonomi, sehingga masalah kekurangan gizi menjadi sangat berpengaruh dalam pembentukan 1Q seorang siswa. Kurangnya perhatian dari orang tua juga menjadi kendala yang sangat berarti, belum lagi prasarana yang serba apa adanya membuat semakin sempurnanya arti dari sebuah ketertinggalan dalam hal kemajuan, terutama dalam bidang pendidikan, baik itu pendidikan umum maupun pendidikan (dalam hal ini agama Islam).

Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin modem, maka terjadilah pembahan dan perkembangan didalam masyarakat, sangat berpengaruh besar terhadap sistem pendidikan di Indonesia. Pada saat ini diharapkan program pendidikan yang ada, mampu menyediakan sumber data yang dapat di olah untuk mengatasi dan memecahkan permasalahan saat ini. Agar harapan tersebut dapat terwujud diperlukan adanya perbaikan dan pembaharuan dalam dunia pendidikan.

(14)

mempunyai nilai plus dibanding dengan Taman Kanak-kanak yang lain, selain mengajar pelajaran umum lebih banyak lagi dalam penyampaian pelajaran yang bernilai keagamaan yang menjadi ciri khusus dalam sekolah Taman Kanak-kanak Plus. Pelajaran keagamaan di TK sangat banyak diantaranya seperti Hafalan Doa Harian untuk anak TK, Hafalan Hadist-hadist Pendek untuk anak TK, Hafalan Surat Pendek untuk anak TK dan pembelajaran baca huruf hijaiyah dengan Metode Qiro’ati.

(15)

4

Ini berakibat hanya siswa yang cerdas saja yang mampu menerimanya, sedangkan siswa yang kurang cerdas hanya akan semakin tertinggal dan terpuruk oleh keadaan.

Dalam kasus membaca huruf hijaiyah misalnya, siswa siswi hanya disuruh manirukan bagaimana bunyi dari bacaan tersebut, kemudian siswa hanya disuruh menirukan dan mengulanginya, jadi siswa tidak tahu dari masing-masing huruf hijaiyah tersebut, tapi cara penulisannya, tidak satupun dari huruf hijaiyah yang dapat mereka tuliskan kecuali hanya sedikit yang mereka ketahui seperti alif, ba, ta dan tsa, itu kadang terbolak-balik dalam meletakkan titik-titiknya. Disaat harus berhadapan dengan metode pengajaran yang bertolak belakang, mereka tidak tahu apa itu huruf alif, mim, nun, ain, ghain dan lain sebagainya. Sebab mereka hanya diajarkan tentang cara membacanya Alif = Aa, Mim = Ma, Nun = Na, Jim = J a, Syin = Sya dan lain sebagainya. Jadi kebiasaan metode pengajaran yang kurang tepat akan sangat berpengaruh kepada hasil dari siswa didiknya Kalaupun mereka bisa membaca dari suatu bacaan dengan lancer, tetapi tetap sama j uga, ketika ditanya huruf perhurufhya mereka terkadang juga tidak mengerti, sebab ternyata mereka bisa disebabkan karena hafal. Kemungkinan ini disebabkan karena waktu mengaji disuruh mengulang berkali-kali sampai bisa hafal.

Dalam Al-Q uran Allah SWT mempertanyakan kepada kita tentang tingkatan intelektualitas seseorang. Dalam Surat Az-Zumar (Q S.39:9)': 1

(16)

ijJji

_f-iij L«jj

^

o

>^*

t

!

cf-^ <sy-~i

U-* D5

Artinya : Katakanlah: "Samakah orang-orang yang mengetahui dengan

orang-orang yang tidak m engetahui ? sesungguhnya orang-orang

yang berakallah yang dapat menerima pelajaran (QS.39:9).

Salah satu pemecahan berbagai permasalahan yang digunakan dalam rangka peningkatan kualitas pendidikan adalah pemanfaatan penelitian pendidikan. Penelitian Tindakan Kelas merupakan salah satu cara yang strategis bagi guru untuk memperbaiki layanan pendidikan yang harus diselenggarakan dalam konteks pembelajaran di kelas dan meningkatkan kualitas program sekolah secara keseluruhan.2 Hal ini dapat dilakukan mengingat tujuan penelitian tindakan di kelas adalah untuk memperbaiki dan meningkatkan praktek pem benaran dikelas secara berkesinambungan. Tujuan ini “m elekat” pada diri guru dalam penunaian misi professional kependidikannya.

Berdasarkan pengamatan dan pengalaman peneliti selama ini mmenunjukkan bahwa siswa TK Iman Istiqomah Tetep Randuacir Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga banyak yang masih rendah kemampuannya didalam membaca dan menulis huruf hijaiyah, bila dibandingkan dengan siswa seusianya. Berdasarkan dari latar belakang tadi Peneliti tertarik untuk meneliti tentang Upaya Meningkatkan Penguasaan Membaca Huruf Hijaiyah Melalui Metode Qiro’ati Pada Siswa TK Iman Istiqomah (Plus) Tetep Randuacir Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga.

(17)

6

Alasan peneliti memilih judul tersebut, karena metode qiro’ati merupakan metode mengajar permulaan baca Al-Qur’an yang di lengkapi bacaan tajwid, disertai lagu dalam membacanya untuk anak umur 5 aatau 6 tahun dan insya Allah setelah berumur 10 tahun anak akan dapat membaca Al- Qur’an dengan baik

B. Rumusan Masalah

Dari uraian diatas maka perlu dirumuskan permasalahan yang akan dibuat Penelitian Tindakan Kelas yaitu :

1. Bagaimana penguasaan anak dalam membaca huruf hijaiyah sebelum diterapkan metode Qiro’ati pada siswa TK Iman Istiqomah Tetep Randuacir Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga tahun 2009 ?

2. Bagaimana penerapan metode Qiro’ati dalam meningkatkan semangat membaca huruf hijaiyah pada siswa TK Iman Istiqomah Tetep Randuacir Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga tahun 2009?

3. Apakah dengan metode Qiro’ati dapat meningkatkan prestasi belajar membaca huruf hijaiyah pada siswa TK Iman Istiqomah Tetep Randuacir Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga tahun 2009?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan diadakan Penelitian Tindakan Kelas ini adalah :

(18)

2. Untuk mengetahui peninggatan kemampuan dan semangat membaca huruf hijaiyah dari metode tradisional beralih dengan menggunakan metode Qiro’ati.

3. Untuk mengetahui prestasi belajar siswa siswi pada pelajaran membaca huruf hijaiyah dengan memanfaatkan metode Qiro’ati.

D. Hipotesis Tindakan

Metode Qiro’ati dapat meningkatkan semangat dan penguasaan membaca huruf hijaiyah pada siswa TK Iman Istiqomah Tetep Randuacir Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga.

Menurut analisa peneliti bahwa kemampuan siswa TK Iman Istiqomah Tetep Randuacir Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga di dalam membaca huruf hijaiyah, perlu ditingkatkan dengan alasan, sekamin menguasai huruf hijaiyah melalui metode Qiro’ati bagi siswa TK Iman Istiqomah Tetep Randuacir Kec. Argomulyo Kota Salatiga, maka semangat dan prestasi belajar siswa akan meningkat dan bisa diraih.

E. Kegunaan Penelitian

Dengan diadakannya Penelitian Tindakan Kelas, manfaat yang diharapkan baik dari siswa maupun dari guru sebagai berikut:

1. Manfaat bagi siswa

(19)

8

huruf hijaiyah dan aktif untuk tadarus (belajar dengan sistem mengulang) di rumah masing-masing, sehingga kemampuan membaca dan menulis akan meningkat.

2. Manfaat bagi guru

Guru akan lebih mudah memberi dan menambah materi pelajaran karena siswa aktif dan berkeinginan meneruskan ketrampilan membaca sesuai dengan buku Qiro’ati.

3. Bagi lingkungan sekolah

Melaksanakan pengembangan kegiatan sekolah, khususnya di bidang keagamaan.

F. Definisi Istilah / Operasional

Untuk memberi gambaran yang jelas dan terarah tentang istilah yang digunakan dalam penulisan skripsi, berikut ini disampaikan istilah-istilah yang berkaitan dengan permasalahan yang akan dijadikan topik kajian.

Adapun istilah - istilah tersebut adalah sebagai berikut: 1. Kemampuan adalah kesanggupan, kecakapan, kekayaan.3

Adapun yang peneliti maksudkan adalah kemampuan dalam membaca dan menulis huruf hijaiyah.

2. Meningkatkan adalah menaikkan derajat ( taraf ) dan sebagainya4.

WJS Pocrwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia ( Jakarta. PN Balai Pustaka, 1984 ).

(20)

3. Membaca adalah melihat tulisan dan mengerti atau dapat melisankan apa yang tertulis itu5.

4. Semangat adalah kekuatan baik dari dalam atau dari luar yang mendorong seseorang untuk mencapai tujuan tertentu yang telah ditetapkan sebelumnya6.

5. Al-Qur’an adalah kitab suci yang diturunkan oleh Allah SWT kepada nabi Muhammad SAW.7 Sehingga kita dianjurkan untuk menjaga kemurniannya, baik itu dari segi bacaan maupun tulisannya.

6. Metode Qiro’ati adalah metode mengajar permulaan baca Al-Qur’an yang dilengkapi bacaan tajwid, disertai lagu dalam membacannya untuk anak umur lima atau enam tahun dan insyaallah setelah berumur sepuluh tahun anak akan dapat membaca Al-Qur’an dengan baik.8

5 Ibid. him. 71

6 Hamzah, Teori M otivasi dan Pengukurannya, C tk k e - 1 Jakarta PT. Bumi Aksara, 2007. him. 1

1 M. D i an Nafi’ dkk, Praksis Pem belajaran Pesantren Yogyakarta( Yayasan Selasih : 2007) him. 160

(21)

10

G. Metodologi Penelitian 1. Rancangan Penelitian

a. Perencanaan

Dalam perencanaan perlu di identifikasi faktor pendukung dan faktor penghambat pelaksanaan tindakan. Perencanaan tindakan ini m eliputi:

1) Membuat rencana pembelajaran.

2) Mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung yang diperlukan.

3) Mempersiapkan lembar observasi untuk mengetahui kondisi belajar mengajar di kelas.

4) Membuat alat evaluasi.

5) Melakukan stimulasi pelaksanaan tindakan perbaikan untuk menguji keterlaksanaan rancangan.

b. Perencanaan tindakan m eliputi:

Dalam pelaksanaan tindakan ini guru menyusun tindakan - tindakan intervensi terhadap pelaksanaan kehiatan atau program yang menjadi tugas sehari-hari. Langkah-langkah yang dilakukan y aitu :

(22)

2) Guru mengadakan proses pembelajaran dengan menerapkan metode yang sesuai dan menarik perhatian siswa.

3) Ciptakan suasana yang menyenangkan sehingga siswa tidak tegang.

c. Observasi

1) Mengetahui kesesuaian pelaksanaan tindakan dengan rencana tindakan yang telah diterapkan dan disampaikan pada siswa TK Iman Istiqomah Tetep Randuacir Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga.

2) Mengetahui seberapa jauh pelaksanaan tindakan yang sedang berlangsung dapat diharapkan akan menghasilkan perubahan yang diharapkan.

3) Mengetahui tingkat penguasaan dan semangat belajar anak dalam penerapan metode Qiro’ati.

d. Analisis dan refleksi

Analisis dan refleksi berfungsi untuk mengetahui apakah tindakan yang telah dilaksanakan dapat mencapai tujuan yang diharapkan atau tidak, sehingga pada formatif dapat mencapai kategori lancar.

(23)

12

Penelitian ini dilakukan kepada siswa TK Iman Istiqomah Tetep Randuacir Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga yang beijumlah 12 anak.

b. Peneliti.

Penelitian ini dilakukan oleh Peneliti yang menjadi guru TK B. c. Tempat dan Waktu Penelitian.

Penelitian ini dilakukan oleh guru kelompok A TK Iman Istiqomah Tetep Randuacir Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga pada semester II tahun pelajaran 2008-2009.

d. Variabel Penelitian.

Variabel penelitian ini adalah meningkatkan kemampuan penguasaan membaca huruf hijaiyah dengan penerapan metode Qiro’ati.

3. Langkah-langkah Penelitian / siklus penelitian.

Sesuai dengan yang dipilih adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan ini tidak hanya dilakukan satu tahapan / langkah (siklus) kegiatan melainkan beberapa kali siklus kegiatan. Karena penelitian tindakan kelas adalah sebagai suatu bentuk investigasi yang bersifat reflektif, kolaboratif dan spiral yang memiliki tujuan untuk perbaikan sistem metode keija, proses, isi, kompentensi dan situasi.9

Daur ulang dalam penelitian diawali dengan perencanaan tindakan (planning), penerapan tindakan (action), mengobservasi dan

(24)

mengevaluasi proses dan hasil tindakan (observation and evaluation), dan melakukan refleksi (reflecting), dan seterusnya sampai perbaikan atau peningkatan yang diharapkan tercapai (kriteria kebersihan).

(25)

14

4. Instrumen Penelitian.

Adapun Instrumen yang disiapkan diantaranya berupa : a. Soal Tes.

b. Pedoman dan kriteria penelitian / searing. c. Lembar Observasi.

d. Catatan Lapangan. 5. Pengumpulan Data.

Dalam Penelitian Tindakan Kelas ini pengumpulan data dilakukan m elalui:

a. Wawancara

Peneliti melakukan tes wawancara kepada siswa dan orang tua untuk mengetahui seberapa tingkat kemampuan siswa dalam membaca dan menulis huruf hijaiyah sebelum dan sesudah Penelitian Tindakan Kelas dilakukan,

b. Pengumpulan data

(26)

c. Observasi

Observasi artinya pengamatan dan pencatatan tentang semangat dan penguasaan membaca huruf-huruf hijaiyah dengan metode Qiro’ati.

Sedangkan observasi / pengamatan dilaksanakan dengan menggunakan lembar observasi yang telah disediakan sebelumnya. Observasi digunakan untuk mendapatkan informasi mengenai sikap dan respon setelah diadakan pre tes pada tiap siklus.

d. Dokumentasi

Untuk memperkuat dari hasil penelitian, maka peneliti juga menggunakan lembar dokumentasi yang berupa foto-foto dari kegiatan Penelitian Tindakan Kelas.

6. Analisa data

Analisa data adalah proses menyeleksi, menyederhanakan, mengorganisasikan dan mengabstraksikan data secara sistematis dan rasional untuk menampilkan bahan-bahan yang dapat digunakan untuk menyusun jawaban terhadap tujuan Penelitian Tindakan Kelas.

Dalam menganalisa data sehingga memperoleh data yang akurat, maka peneliti menggunakan perhitungan dengan rumus :

---— --- keterangan : P= — x 100%

N P = Presentase

(27)

16

H. Sistematika Penulisan.

Rangkaian laporan penelitian tindakan kelas ini disusun dengan sistematika penulisan sebagai berikut:

BAB 1 PENDAHULUAN

Menguraikan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis tindakan, kegunaan penelitian, dan definisi istilah ( operasional ), metode penelitian, sistematika penelitian.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Pengertian tentang : A. Upaya meningkatkan Penguasaaqn Membaca Huruf Hijaiyah pada Siswa TK Iman Istiqomah, B. Pendidikan Al-Qur’an di Negara Indonesia, C. Metode Qiro’ati, D. Kewajiban Muslim terhadap Al-Qur’an.

BAB III HASIL PENELITIAN

Memaparkan deskripsi awal, deskripsi pelaksanaan siklus I, deskripsi pelaksanaan siklus II, deskripsi pelaksanaan siklus III (perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi).

BAB IV ANALISIS

(28)

BAB IV PENUTUP

(29)

BAB

n

K AJIAN PUSTAKA

A. Pengertian Upaya Peningkatan, Kemampuan, dan Metode Qiro’ati Untuk menghindari kemungkinan teijadinya salah pengertian terhadap judul, maka disini perlu Peneliti jelaskan sebagai berikut:

1. Upaya adalah usaha (syarat) untuk menyampaikan suatu maksud.10

2. Peningkatan adalah suatu proses dalam sebuah alur yang menuju pada nilai agar menjadi lebih baik.

3. Kemampuan adalah kesanggupan dan kecakapan serta kekuatan seseorang untuk melaksanakan atau mengerjakan sesuatu. Adapun yang Peneliti maksudkan dengan kemampuan membaca Al-Qur’an adalah kecakapan atau ketrampilan membaca Al-Qur’an yang meliputi 3 komponen yaitu : a. Makhroj yang berkaitan dengan pengucapan huruf-huruf Al-Qur’an

secara benar (tartil).

b. Tajwid adalah tentang cara membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar (tartil).11

c. Kelancaran adalah menyangkut ketepatan dalam membaca, merangkai kata prakata secara benar dan tep at.

10 WJS Poerwardaminta, Op. Cit. him. 1132

11 D itjen B inbaga Islam Dep. Agama Isian RI, Q ur 'an H adits untuk M adrasah Ibtidaiyah K elas IV

(Jakarta, KUC1CA, 1993). him. 17

(30)

4. Metode Qiro’ati adalah metode mengajar permulaan baca Al-Qur’an yang

umur 5 atau 6 tahun dan Insya Allah setelah berumur 10 tahun anak akan dapat membaca Al-Qur’an dengan baik.

Metode mengajar konvensional yaitu metode mengajar yang lazim dipakai oleh guru atau sering disebut metode tradisional. Sedangkan mengajar Inkonvensional yaitu suatu tehnik mengajar yang baru berkembang dan belum lazim digunakan secara umum.12

Seperti terdapat dalam Surat Al-Qiyamah (QS. 75 : 17).13

A rtin ya : “Sesungguhnya atas tanggungan Kam i-lah mengumpulkannya (di

Kemampuan dalam membaca Al-Qur’an dalam hal ini adalah pengertian yang paling mendasar yang paling mendasar, yaitu ketrampilan m am baca Al-qur’an dilihat dari kecakapan yang diperagakan siswa-siswi dalam membaca Al-Qur’an dalam hal ini dapat dilihat dari komponen utama yaitu makhroj, tajwid, dan kelancaran membaca dan menulis huruf hijaiyah atau Al-Qur’a n .

Makhroj adalah berkaitan dengan bacaan huruf hijaiyah arab secara benar menurut hukum bacaan.

12 M. Basyirudin Usman, 2002, M etodologi Pembelajaran Agama Islam , (Jakarta: Ciputat Press) ‘3 Rachmat Syave’i, Ilm u U skul F iqih untuk UIN, STAIN, PTAIS (Bandung, CV Pustaka Setia, Maret

dilengkapi bacaan Tajwid, disertai lagu dalam membacanya untuk anak

dadamu) dan (m em buatpandai) m embacanya”.

(31)

20

Adapun kelancaran bacaan dapat diukur dan kecepatan santri membaca dan merangkai kata perkata secara benar, ketiga komponen disatukan sebagai alat ukur kesempurnaan membaca Al-Qur’an.

Sedang dua komponen lainnya yaitu lagu dan adab membaca tidak dijadikan evaluasi karena tujuan penelitian mengukur ketrampilan membaca.

Masing-masing komponen pendidikan berisi indikator secara bertingkat menunjukkan cakupan penguasaan ketrampilan dalam mengucapkan makhroj, tajwid dan kelancaran dalam membaca.

Kriteria dalam bidang tajwid tidak mencakup secara keseluruhan namun dibatasi pada bagian pokok yang sangat mendasar, sedang penilaian makhroj agar dirinci supaya dapat diketahui kesalahan baca yang sering dilakukan oleh anak.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan faktor yang mempengaruhi membaca Al-Qur’an pada anak yang meliputi 3 komponen yaitu : makhroj, tajwid, dan kelancaran membaca. Masing-masing komponen berisi indikator secara bertingkat yang menerangkan kemampuan menulis huruf hijaiyah.

(32)

T a b e l. 1.

KOMPONEN PENELITIAN TES BACA HURUF HIJAIYAH

KET KOMPONEN

M AKHROJ TAJW ID KELANCARAN

(33)

22

B. Pendidikan Al-Qur’an di Negara Indonesia 1. Pengertian Pendidikan Al-Qur’an.

Kata Pendidikan dalam bahasa Arab adalah Tarbiyah dengan kata keija “Robba”. Kata pengajaran dalam bahasa Arabnya adalah “Tarbiyah Islamiyah”.

Kata keija Robba (mendidik) sudah digunakan pada zaman Nabi Muhammad SAW, seperti terlihat dalam ayat Al-Qur’an dan Hadist Nabi. Dalam Al-Qur’an Surat Al - Isra’ (QS. 17 : 24) .14

S5 ('j» JAjt L*-gJ

Artinya : “Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan

penuh kesayangan dan ucapkanlah : "Wahai Tuhanku "kasihilah

mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik

aku waktu kecil’’(QS. Al-Isra’ : 24).

Kata lain yang mengandung arti pendidikan itu adalah :

Artinya: “Tuhanku telah mendidikku, maka ia sempurnakan pendidikanku ’’.

Pendidikan islam sebagai pengembangan fitrah atas dasar ajaran- ajaran Islam dengan dikembangkannya fitrah tersebut, diharapkan manusia dapat hidup secara sempurna lahir dan batin.

2. Faktor Pendidikan Secara Umum

Faktor-faktor pendidikan secara umum meliputi beberapa hal diantaranya :

(34)

a. Faktor Pendidik

Untuk berhasilnya sebuah sistem pendidikan, faktor pendidik memiliki peran yang sangat penting. Bagaimanapun dia adalah seorang penyampai ilmu, pemberi nasehat dan teladan bagi anak didiknya.. Untuk itu dia harus mampu mempertahankan penampilannya sebagai orang terbaik dimata anak didiknya. Abdullah Nashih Ulwan mensyaratkan bagi setiap pendidik untuk memiliki sifat-sifat asasi yaitu ikhlas, bertaqwa, berilmu, bersikap dan berperilaku santun serta memiliki rasa tanggung jawab.

b. Faktor Anak didik

(35)

24

c. Faktor Materi Pendidikan

Untuk mewujudkan generasi yang kokoh iman dan Islamnya, Abdullah Nashih Ulwan menekankan materi Pendidikan yang bersifat mendasar dan universal. Materi-materi pendidikan tersebut adalah :

1. Pendidikan iman

2. Pendidikan akhlak (moral) 3. Pendidikan fisik

4. Pendidikan intelektual 5. Pendidikan psikis 6. Pendidikan sosial 7. Pendidikan seksual

8. Faktor metode dan tehnik pendidikan

Untuk menghasilkan anak didik yang baik maka diperlukan suatu metode khusus dan tehnik pendidikan diantaranya :

a. Pendidikan dengan keteladanan b. Pendidikan dengan adat kebiasaan c. Pendidikan dengan nasehat d. Pendidikan dengan perhatian

e. Pendidikan dengan pemberian hukuman 9. Faktor Prinsip-prinsip Pendidikan Anak

(36)

dan sosial. Adapun kaidah-kaidah pokok dalam pendidikan anak yang akan membawa kepada tercapainya tujuan yang mulia berpusat pada 2 prinsip yaitu prinsip ikatan dan prinsip peringatan. 3. Faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Belajar

Belajar adalah suatu perubahan di dalam kepribadian yang menyatakan diri sebagai suatu reaksi yang berupa kecakapan, sikap, kebiasaan, kepandaian atau pengertian. Belajar merupakan suatu perubahan dalam tingkah laku dimana perubahan itu dapat mengarah kepada kebaikan. Belajar sebagai salah satu proses aktivitas menuju keberhasilan sangat di pengaruhi oleh beberapa faktor. Adapun yang mempengaruhi belajar antara lain : faktor individual, faktor sosial, faktor lingkungan, faktor kesehatan.13

a. Faktor Individual

Yang termasuk faktor individual menurut Ngalim Purwanto yaitu : 1. Kematangan

2. Kecerdasan 3. Latihan 4. Motivasi 5. Pribadi b. Faktor Sosial

Yang dimaksud faktor sosial yaitu faktor yang timbul akibat pengaruh sosial juga mempengaruhi dalam belajar anak. Adapun yang 15

(37)

26

dimaksud dengan motivasi sosial ialah motivasi yang timbul akibat rangsangan dari luar baik yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Untuk mencapai Prestasi belajar yang baik dan memuaskan harus ada dorongan dari dalam pribadi anak yaitu adanya suatu kesempatan yang dikeluarkan oleh anak tersebut, sehingga akan menimbulkan gairah belajar untuk mencapai prestasi belajar yang lebih baik.

Adapun dorongan dari yang paling utama yaitu dorongan dari orang tua anak. Orang tua harus melibatkan diri pada pendidikan dan belajar anak, karena orang tua yang tidak pernah melibatkan diri dalam pendidikan anak maka tidak akan tahu perkembangan anak dalam belajar atau pendidikan yang telah dicapai oleh anak disekolah, oleh karena itu hendaknya diantara orang tua dan sekolah sejalan dalam mengarahkan anak untuk mencapai prestasi yang di inginkan .

c. Faktor Lingkungan

Lingkungan yang di maksud adalah lingkungan dimana anak- anak bergaul. Apabila anak dalam pergaulan terdiri dari orang yang rajin belajar maka dengan sendirinya anak akan terpengaruh pula, sehingga anak akan giat belajar untuk mengejar prestasi. Sebaliknya bila anak dalam bergaul dengan anak-anak malas belajar, maka dengan sendirinya anak akan malas pula.

d. Faktor Kesehatan

(38)

akan turut mempengaruhi pertumbuhan anak, baik fisik maupun jiwa anak. Oleh karena itu sebaiknya orang tua memperhatikan kesehatan sejak sedini mungkin.

4. Metode Pengajaran Membaca Huruf Hijaiyah

Pengertian metode pembelajaran membaca huruf hijaiyah dalam penulisan ini adalah cara yang dilakukan oleh guru untuk mengajarkan membaca huruf hijaiyah kepada anak didiknya, sehingga tercipta suasana dinamis. Menggunakan istilah pembelajaran karena diharapkan yang lebih aktif adalah siswa yang belajar, sedangkan bila memakai istilah pengajaran seolah-olah yang aktif guru sebagai pengajar dan siswa aktif.

Metode pengajaran adalah suatu cara pelaksana dari pada proses pengajaran atau soal bagaimana teknisnya suatu bahan pelajaran diberikan kepada murid-murid sekolah.

Setiap metode pembelajaran bertujuan untuk membantu siswa dalam proses belajar mengajar agar mencapai tingkat keberhasilan yang maksimal, sekaligus mampu bertahan lama, sehingga melekat sebagai sikap dan prilaku siswa dalam kehidupan sehari-hari.

C. Metode Qiro’ati

Metode Qiro’ati menekankan langsung pada latihan membaca. Dimulai dari tingkatan yang sederhana, tahap demi tahap sampai pada tingkatan yang sempurna. Buku Qiro’ati bisa digunakan untuk segala umur.

(39)

28

2. Buku paket untuk siswa tingkat SD terdiri dari 4 jilid.

Cara pembelajaran bisa dengan klasikal maupun dengan sistem privat, sehari 1 jam, untuk usia TK dapat diselesaikan antara 4 - 1 0 bulan, anak tingkat SD antara 3 - 6 bulan, untuk tingkat SLTP antara 1 - 2 bulan dan untuk Mahasiswa antara 1 5 -2 0 pertemuan.

Metode Qiro’ati secara garis besar perlu Peneliti kemukakan hal-hal sebagai berikut:

1. Pertama-tama harus diketahui dahulu, mulai jilid berapa siswa harus mulai belajar, untuk itu siswa harus dites dulu dengan lembar penjajagan.

2. Pengajaran bersifat privat, masing-masing siswa disimak satu persatu secara bergantian dan hasil belajarnya oleh guru.

3. Guru hanya menunjukkan pokok-pokok pelajaran saja dan perlu mengenalkan istilah-istilah dan guru tidak menuntun membaca bila siswa keliru, guru membetulkan huruf yang keliru saja dengan isyarat, bila masih saja lupa baru ditunjukkan dengan bacaan yang sebenarnya.

4. Setiap kelas terdiri dari 20 siswa dengan seorang guru (tanpa guru bantu). 5. Bagi siswa yang lebih cerdas tidak perlu membaca setiap halaman secara

penuh.

6. Guru yang mengajar harus memiliki Shahadah terlebih dahulu dari Team Qiro’ati Semarang.

(40)

9. Mengajar jilid IV sampai terakhir, termasuk membaca Al-Qur’an dengan sistem klasikal.

10. Siswa diperbolehkan melanjutkan kehalaman berikutnya jika mampu membaca lancar tanpa ada salah.

11. Siswa tidak dibenarkan pindah ke jilid berikutnya jika belum dapat membaca lancar tanpa salah baca pada jilid sebelumnya.

12. Ketelitian dan kewaspadaan guru pada setiap siswa saat membaca sangat diperlukan.

Metode Qiro’ati memiliki prinsip dan sifat belajar sebagai berikut: 1. Prinsip dasar metode Qiro’ati terdiri dari empat macam tingkat

pengenalan:

a. Tariqat Assutiyah (penguasaan, pengenalan bunyi).

b. Tariqat Attadrij (pengenalan dari yang mudah ke yang sulit).

c. Tariqat Muqaranah (pengenalan perbedaan bunyi pada huruf yang hampir memiliki makhroj yang sama).

d. Tariqat Latafatil Atfal (pengenalan melalui latihan-latihan). 2. Sifat dan Metode Qiro’a t i :

a. Bacaan langsung tidak dieja, yaitu tidak diperkenalkan huruf-hurufnya. b. Menggunakan sistem CBSA.

Metode Qiro’ati mempunyai beberapa kekuatan :

1. Proses yang digunakan pendek (suatu proses untuk mengenal bunyi/lambang huruf).

(41)

30

3. Bagi siswa yang lanacar/pandai lebih cepat menyelesaikan jilid-jilid tertentu.

4. Terdapat alat kontrol prestasi yang baku, sehingga dapat menilai siswa setiap perkembangan/kemajuan dan sangat tertib.

Metode Qiro’ati juga mempunyai beberapa kelemahan antara lain : 1. Alokasi yang diperlukan lebih banyak.

2. Beban guru menjadi lebih besar. 3. Membatasi keinginan siswa.

D. Kewajiban Muslim terhadap Al-Qur’an

Al-Qur’an adalah firman Allah SWT berupa wahyu yang disampaikan oleh Malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad SAW. Didalamnya terkandung ajaran pokok yang dapat dikembangkan, untuk keperluan seluruh aspek kehidupan.

Keistimewaan yang lain bahwa kemurnian Al-Qur’an tetap teijaga dan hal ini dijamin oleh Allah SWT. Allah SWT yang menciptakan tentu juga mampu menjaganya, hal-hal yang secara tidak langsung agara manusia menjaga kemurnian dari Al-Qur’an, oleh Allah SWT manusia diperintahkan untuk melakukan hal-hal sebagai berikut:

1. Membacanya

(42)

kesempatan baik pagi, siang, sore dan malam. Seperti tercantum dalam Surat Al-Hijr (QS. 15 : 9).16

J b|3jT

AjT U J u i

A rtinya: ’’Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al-Q ur’an, dan

sesunggunhnya Kami benar-benar memeliharanya” (QS.

Al-H ijr : 9).

2. Mendengarkan

Sebagian Ulama mengatakan, bahwa mendengarkan omg membaca Al-Qur’an pahalanya sama dengan orang yang membacanya. Sebagaimana firman Allah SWT dalam Surat Al-A’raaf (QS. 7 : 204).17

I 1j.~ya') lj ->aJ

£

l i t j

Artinya : ”Dan apabila dibacakan Al-Q ur’an, maka dengarkanlah

baik-baik dan perhatikanlah dengan tenang agar kamu mendapat

rahmat ”(QS. Al-A ’ra a f: 204).

3. Mentadaburi Al-Qur’an

Mentadaburi Al-Qur’an adalah membaca Al-Qur’an dengan merenungkan dan memahami isi kandungan Al-Qur’an. Sebagaimana firman Allah SWT dalan Surat Muhammad (QS. 47 : 24).18

>>

^ L$JU3l j Ic%5jI (Jj j j Jl zj

16 Al-Hakim, Al-Q ur’an dan Terjemahnya (Semarang : CV. ASY-SYIFA’, 1998). him. 209 17 Ibid, him. 140

(43)

32

Artinya : ”Maka apakah mereka tidak memperhatikan A l-Q ur’an ataukah

hati mereka terkunci? ”(QS. M uhammad: 24).

4. Menghafal Al-Qur’an

Langkah yang nyata untuk menjaga keaslian Al-Qur’an yang lain

(44)

A. Deskripsi Awal

Peneliti melakukan Pretes kepada semua siswa kelompok B di TK

Iman Istiqomah Tetep Randuacir Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga tentang semangat dan penguasaan membaca huruf hijaiyah pada minggu ke empat pada bulan Mei 2009. Namun sebelum itu peneliti terlebih dahulu telah melakukan pengamatan awal pada hari senin tanggal 1 Juni 2009, sehingga dapat diketahui hasil prestasi pada masing-masing siswa sebelum Pretes dilakukan. Kemudian selama bulan Mei dan Juni 2009, guru diharuskan untuk menulis catatan kemajuan semangat dan penguasaan membaca huruf hijaiyah. Setelah siswa diberikan tugas (perlakuan) khusus membaca huruf hijaiyah, termasuk tugas membaca huruf hijaiyah dikelas dan diluar kelas. Pada awal bulan Juni 2009, semua siswa diberikan Postes. Peneliti melakukan wawancara terhadap 12 siswa. Secara bersamaan pula peneliti menghadirkan para orang tua untuk ikut menyaksikan kemampuan putra-putrinya dalam membaca huruf hijaiyah. Kemudian peneliti mewawancarai orang tua dari masing-masing siswa tentang kebiasaan belajar siswa dalam membaa huruf hijaiyah diluar sekolah, kesenangan anak/siswa, sikap siswa terhadap sekolah. Peneliti dibantu rekan sejawat guru saling memantau dikelas untuk melihat secara dekat metode pembelajaran yang diterapkan. Akhirnya peneliti menganalisir untuk melihat perkembangan kemajuan semangat dan

(45)

34

kemampuan membaca huruf hijaiyah : yang menguasai membaca huruf

hijaiyah, yang hanya mampu membaca huruf hijaiyah dan yang belum mampu membaca huruf hijaiyah.

Setelah peneliti cermati, kemudian untuk memutuskan apakah sudah ada kemajuan yang berarti atau belum, maka penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas yang mengambil Setting di TK Iman Istiqomah Tetep Randuacir Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga. Menurut Zainal Aqib Penelitian Tindakan Kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan yang disengaja di munculkan dan teijadi dalam sebuah kelas.19 Penelitian Tindakan Kelas ini ditujukan pada kelompok B, sehingga pelaksanaanya mengikuti alur sebagai berikut:

1. Perencanaan, meliputi penetapan materi pembelajaran huruf hijaiyah dan penetapan alokasi waktu pelaksanaannya Semester II (Mei - Juni 2009). 2. Pelaksanaan /Tindakan, meliputi seluruh proses kegiatan belajar mengajar

penguasaan membaca huruf hijaiyah melalui metode Qiro’ati.

3. Observasi, dilaksanakan bersamaan proses pembelajaran meliputi: Aktivitas guru dan siswa, pengembangan materi dan hasil belajar siswa. 4. Refleksi, kegiatan pembelajaran dianalisa dan sekaligus menyusun rencana

perbaikan pada siklus berikutnya.20

Pelaksanaan penelitian dilaksanakan secara kolaborasi dengan guru dan kepala sekolah yang membantu dalam pelaksanaan observasi dan refleksi selama penelitian berlangsung.

19

(46)

B. Penjelasan Pelaksanaan Siklus I

1. Perencanaan

Pada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang

terdiri dari rencana pembelajaran menurut pedoman buku Qiro’ati, dan alat peraga pendukung yang ada dalam paket metode Qiro’ati. Selain itu juga dipersiapkan lembar Observasi Pengelolaan, cara belajar mengajar metode Qiro’ati dengan pengajaran terarah dan lembar observasi aktivitas guru dan siswa.

2. Pelaksanaan

Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk Siklus I dilaksanakan pada tanggal 1 Juni 2009 di TK Iman Istiqomah Tetep Randuacir Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga pada kelompok B sebanyak 12 siswa. Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai guru. Adapun proses belajar mengajar mengacu kepada Rencana Pembelajaran yang telah di persiapkan. Pengamatan (observasi) dilaksanakan bersamaan dengan belajar mengajar. Sebagai pengamat adalah rekan guru sejawat yang menjadi Administrasi di sekolah.

Awal proses belajar mengajar yang meliputi 3 kategori yaitu : bagi guru, bagi siswa dan target,

a. Peran Guru

1) Guru mengajak siswa untuk berdo’a. 2) Guru mengucapkan salam pembukaan.

(47)

36

4) Guru melaksanakan appersepsi dengan memberi contoh dan

mengulangi bunyi huruf hijaiyah sesuai makhrojnya, kemudian siswa disuruh menirukan.

5) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang sedang dilaksanakan.

6) meminta tolong guru lain untuk mengamati Penelitian Tindakan Kelas yang sedang dilaksanakan

7) Guru memberikan tugas membaca pada tiap-tiap kelompok dengan benar.

8) Guru memberikan tugas membaca secara individu. 9) Guru memberi nilai.

b. Peran Siswa

1) Siswa membaca do’a. 2) Siswa menjawab salam.

3) Siswa mempersiapkan diri untuk mengikuti pelajaran.

4) Siswa mendengarkan dan memperhatikan keterangan dari guru. 5) Siswa mempersiapkan buku Qiro’ati masing-masing.

6) Siswa membaca tugas yang diberikan guru baik dalam kelompok maupun individu.

c. Target

(48)

belajar membaca huruf hijaiyah dengan menggunakan metode Qiro’ati.

3. Pengamatan/ pengumpulan data

Dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar diperoleh informasi dari hasil pengamatan sebagai berikut:

a. Tanggapan dari guru :

1) Guru kurang optimal dalam memotivasi siswa dan dalam menyampaikan pembelajaran.

2) Guru kurang baik dalam pengelolaan waktu.

3) Siswa kurang antusias selama pembelajaran berlangsung.

4) Siswa kurang aktif dan kreatif dalam menjawab pertanyaan karena siswa baru mengenal metode yang diberikan.

b. Tanggapan dari teman/ guru sejawat:

1) Guru belum mampu dalam menghidupkan suasana kelas sehingga siswa kurang tertarik dengan metode yang diberikan.

2) Guru belum mampu menguasai siswa sepenuhnya selama pembelajaran berlangsung, sehinga siswa masih ada yang tidak memperhatikan.

3) Siswa masih bermain sendiri/ berbicara dengan teman sebelahnya ketika guru menerangkan.

(49)

38

c. Tanggapan dari sisw a:

1) Siswa merasa Senang dengan metode yang baru.

2) Siswa belum bisa paham benar dengan metode yang baru. 3) Guru kurang dalam menyampaikan materi kepada siswa. 4) Guru terlalu panjang dalam menerangkan metode Qiro’ati. 4. Refleksi

Hasil kegiatan belajar mengajar pada Siklus I dinilai bila mencapai target yang direncanakan, hasil pada Siklus I dapat dirumuskan sebagai berikut yaitu:

a. Guru belum optimal dalam memotivasi siswa dan dalam menyampaikan tujuan pembelajaran, maka guru perlu lebih terampil lagi dalam memotivasi siswa dan lebih jelas dalam menyampaikan tujuan pembelajaran. Dimana siswa diajak untuk terlibat langsung dalam setiap kegiatan yang dilakukan.

b. Guru belum optimal dalam pengelolaan waktu, maka perlu mendistribusikan waktu secara baik dengan menambahkan informasi- informasi yang dirasa perlu dan memberi catatan.

c. Siswa kurang antusias selama pembelajaran berlangsung, maka guru harus lebih terampil dan bersemangat dalam memotivasi siswa sehingga siswa lebih antusias.

(50)

sehingga siswa lebih mudah mengingat materi yang diberikan dan dalam memberikan pertannyaan/tugas guru harus tahu seberapa jauh materi yang telah diberikan dalam pembelajaran, sehingga siswa-siswi dapat bisa langsung melaksanakan tugas yang diberikan oleh guru.

C. Penjelasan Pelaksanaan Siklus II 1. Perencanaan

Pada tahap ini peneliti menyajikan materi yang berkelanjutan dari siklus I, yaitu peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang terdiri dari rencana pembelajaran menurut pedoman buku Qiro’ati, soal-soal yang berpedoman dari buku Qiro’ati, berikut alat-alat peraga pendukung yang ada dalam paket metode Qiro’ati. Selain itu juga dipersiapkan lembar observasi pengelolaan cara belajar mengajar metode Qiro’ati dengan pengajaran terarah dan lembar observasi aktivitasi guru dan siswa.

2. Pelaksanaan

Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk Siklus II dilaksanakan 5 Juni 2009 di TK Iman Istiqomah Tetep Randuacir Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga. Dalam hal ini Peneliti bertindak sebagai guru, adapun proses belajar mengajar mengacu kepada rencana pembelajaran dengan memperhatikan revisi pada Siklus I, sehingga kesalahan / kekurangan pada Siklus I tidak terulang lagi pada Siklus II.

(51)

40

sejawat yang menjadi administrasi di TK. Pembelajaran dilakukan dengan cara siswa dibuat kelompok yang berbeda anggotanya pada Siklus I.

Awal proses belajar mengajar yang dilaksanakan adalah sebagai berikut: a. Peran guru

1) Guru mengajak siswa untuk berdo’a 2) Guru mengucapkan salam pembukaan

3) Guru mengamati keadaan siswa sampai betul- betul siap menerima pelajaran

4) Guru melaksanakan appersepsi dengan memberi contoh dan mengulangi bunyi huruf hijaiyah dan makhrojnya, kemudian siswa disuruh menirukan.

5) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang sedang dilaksanakan

6) Meminta tolong guru lain untuk mengamati Penelitian Tindakan Kelas yang sedang dilaksanakan.

7) Guru memberikan soal pada tiap kelompok untuk mengerjakan tugas masing-masing.

8) Guru memberikan soal secara individu 9) Guru memberi nilai.

b. Peran siswa

1) Siswa membaca do’a 2) Siswa menjawab salam

(52)

4) Siswa mendengarkan dan memperhatikan keterangan dari guru 5) Siswa mempersiapkan buku Qiro’ati masing-masing.

6) Siswa mengerjakan soal yang diberikan guru baik dalam kelompok/individu, kelompok mengerjakan soal yang diberikan. 7) Soal-soal dikerjakan oleh siswa-siswi secara individu,

c. Target

Dalam Penelitian Tindakan Kelas ini, Peneliti mentarget dengan indikator 70% siswa menunjukkan peningkatan dalam belajar membaca dan menulis huruf hijaiyah dengan menggunakan metode Qiro’ati.

3. Pengamatan / Pengumpulan data

Dalam pelaksanakan kegiatan belajar mengajar diperoleh informasi dari hasil pengamatan sebagai berikut:

a. Tanggapan dari guru :

1) Guru belum optimal dalam memotivasi siswa dan dalam menyampaikan pembelajaran.

2) Guru belum optimal dalam pengelolaan waktu

3) Siswa terkesan asing dengan metode yang diberikan, sebab masih terbiasa dengan menggunakan metode tradisional.

(53)

42

b. Tanggapan dari teman / guru sejawat:

1) Guru belum mampu dalam menghadapkan suasana kelas, sehingga siswa kurang tertarik dengan metode yang diberikan.

2) Guru kurang sabar membimbing siswa ketika mengucapkan huruf hijaiyah.

3) Siswa masih bermain sendiri / berbicara dengan teman sebangku ketika guru menerangkan / membimbing siswa secara individu. 4) Suasana pembelajaran dengan metode yang baru membuat siswa

lebih mudah menerima materi, dibandingkan dengan metode yang berasal dari kurikulum Madrasah ataupun dari metode tradisional. c. Tanggapan dari siswa

1) Guru terlalu cepat dalam menyampaikan materi 2) Metode Qiro’ati mudah dipahami

3) Banyak hal yang menarik untuk dipelajari

4) Menjadi menyenangkan belajar membaca huruf hijaiyah dengan metode Qiro’ati.

4. Refleksi

Hasil kegiatan belajar mengajar pada Siklus II dinilai bila mencapai target yang direncanakan, hasil pada Siklus II dapat dirumuskan sebagai berikut, yaitu:

(54)

tujuan pembelajaran,sebab siswa sudah terlanjur terbiasa dengan menggunakan metode tradisional.

b. Guru belum optimal dalam pengelolaan waktu, maka perlu mendistribusikan waktu secara baik dan lebih sabar dalam membimbing siswa.

c. Guru harus berupaya untuk mengalihkan keterbiasaan siswa dalam menggunakan metode tradisional dengan metode Qiro’ati.

d. Siswa kurang aktif dan kreatif dalam mengikuti pembelajaran terutama ketika guru sedang melakukan bimbingan siswa secara individu,siswa yang lain belum bisa dikendalikan secara optimal.

e. Siswa menjadi lebih mudah dalam menerima apa yang telah diajarkan oleh guru, sebab siswa langsung mempraktekkan apa yang telah dipelajarinya.

Berdasarkan hasil yang diperoleh dari SiklusII ini, dapat disimpulkan bahwa kondisi siswa sudah terlihat adanya peningkatan yang ditandai dengan aktivitas dan kreatifutas dari siswa. Namun belum memenuhi target yang ditentukan. Oleh karena itu, maka perlu dilakukan Penelitian Tindakan Kelas dengan Siklus III.

D. Penjelasan Pelaksanaan Siklus m 1. Perencanaan

(55)

soal-44

soal yang berpedoman dari buku metode Qiro’ati. Selain itu juga

dipersiapkan lebar observasi pengelolaan cara belajar mengajar metode Qiro’ati dengan pengajaran terarah dan lembar observasi aktivitas guru dan siswa.

2. Pelaksanaan

Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk Siklus III di laksanakan pada tanggal 10 j uni 2009 di TK Iman Istiqomah Tetep Randuacir Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga. Dalam hal ini Peneliti bertindak sebagai guru. Adapun proses belajar mengajar mengacu kepada rencana pembelajaran dengan revisi pada Siklus II, sehingga kesalahan / kekurangan pada Siklus II tidak terulang lagi pada Siklus III.

Pengamatan (observasi) dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan belajar mengajar, sebagai pengamat adalah rekan sejawat yang menjadi administrasi TK. Pembelajaran dilakukan dengan cara siswa dibuat kelompok yang berbeda anggota pada Siklus I dan Siklus II.

Pada awal proses belajar mengajar yang dilaksanakan adalah sebagai berikut:

a. Peran guru

1) Guru mengajak siswa untuk berdo’a 2) Guru mengucapkan salam pembkaan

(56)

4) Meminta tolong guru lain untuk mengamati Penelitian Tindakan Kelas yang sedang dilaksanakan

5) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang sedang dilaksanakan

6) Guru menyuruh siswa mengulang mengucapkan seluruh komponen huruf hijaiyah, dari awal sampai akhir secara acak

7) Guru memberikan soal pada tiap-tiap kelompok untuk mengerjakan tugas masing-masing

8) Guru memberikan soal secara individu 9) Guru memberi nilai

b. Peran Siswa

1) Siswa membaca do’a 2) Siswa menjawab salam

3) Siswa mempersiapkan diri untuk mengikuti pelajaran

4) Siswa mendengarkan dan memperhatikan keterangan dari guru 5) Siswa mempersiapkan buku Qiro’ati masing-masing

6) Siswa mengerjakan soal yang diberikan guru baik dalam kelompok maupun individu

7) Soal dikeijakan oleh siswa-siswi secara individu c. Target

(57)

46

3. Pengamatan / pengumpulan data

Dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar diperoleh informasi dari hasil pengamatan, sebagai berikut:

a. Tanggapan dari guru

1) Pembelajaran berjalan dengan baik

2) Guru sudah optimal dalam pengelolaan waktu

3) Siswa sudah bisa paham sehingga siswa dapat aktif dan kreatif selama proses belajar berlangsung.

4) Siswa dapat dengan mudah menerangkan tentang bagaimana cara membaca huruf hijaiyah.

5) Peningkatan pada setiap siklus 6) Optimalnya hasil belajar siswa b. Tanggapan dari tem an/guru sejawat

1) Guru mampu menghadapkan suasana kelas sehingga siswa tertarik dengan metode yang diberikan

2) Guru sabar dalam membimbing siswa ketika mengucapkan huruf

hijaiyah

3) Siswa sudah aktif dan kreatif dengan inovasi yang diberikan guru dalam proses belajar, sehingga siswa sibuk dengan kreatifitas yang diberikan guru

(58)

c. Tanggapan dari siswa

1) Guru bisa menghidupkan suasana kelas

2) Metode Qiro’ati yang diberikan guru mudah dipahami

3) Metode Qiro’ati membuat kami senang belajar membaca huruf

hijaiyah yang dulunya menjadi momok bagi siswa 4) Guru bisa tepat waktu

4. Refleksi

Hasil kegiatan belajar mengajar pada siklus III dinilai bila mencapai target yang direncanakan, hasil pada siklus III dapat dirumuskan sebagai berikut, yaitu :

a. Selama proses pembelajaran guru telah melaksanakan semua pembelajaran dengan baik

b. Guru sudah baik dalam pengelolaan waktu

c. Guru berhasil dalam upayanya mengalihkan keterbiasaan siswa dalam belajar membaca huruf hijaiyah dari menggunakan metode tradisional beralih kepada metode Qiro’ati

(59)

B A B IV

ANALISIS

A. Deskripsi Pelaksanaan Per Siklus

1. Siklus I

a. Data Hasil Pengamatan

Pada akhir proses belajar mengajar siswa diberi soal dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam proses belajar mengajar membaca huruf hijaiyah dengan metode Qiro’ati yang telah dilakukan. Instrumen yang digunakan adalah soal-soal materi dari kurikulum yang telah ditetapkan dari metode Qiro’ati yang berupa tes lesan dengan cara siswa mengucapkan salah satu huruf hijaiyah dengan baik dan benar.

Adapun data hasil penelitian pada Siklus.I adalah sebagai berikut :

(60)

Tabel.2

Pedoman Observasi untuk Siswa

Hasil belajar mengajar membaca huruf hijaiyah Siklus I

No Nama

1.

Aldias Satria Ardana

V

V

2. Anis Febriani

V

3. Aclinda Yuliana Putri

V

v

4. Jahra Alethea Juliandini

V

V

5. Muhammad Alif Arrafi

V

~T~

6. Muhammad Al - Faruqi Sarhindi

V

V

7. Maida Milawati

V

v

8. Mutiara Zavira Salvani

V

V

9. Nanang Firmansyah

V

V

10. Nabila Hasna Choirunnisa

V

11. Nurul Latifah

V

~ ~ r

12. Rama Syahdewa Delaga Yana V

Jumlah 2 4 6 2 4 6

Keterangan I :

1. B : Baik 2. C : Cukup 3. K : Kurang Keterangan I I :

1. Siswa kategori baik lancar membaca huruf hijaiyah berjumlah 2 siswa dari 12 siswa.

2. Siswa kategori cukup lancar membaca huruf hijaiyah berjumlah 4 siswa dari 12 siswa.

3. Siswa kategori kurang lancar membaca huruf hijaiyah berjumlah 6 siswa dari 12 siswa.

(61)

50

5. Siswa kategori cukup semangat dan prestasi belajar membaca huruf hijaiyah beijumlah 4 siswa dari 12 siswa

6. Siswa kategori kurang semangat dan prestasi belajar membaca huruf hijaiyah beijumlah 6 siswa dari 12 siswa

Tabel 3

Presentase hasil belajar mengajar membaca huruf hijaiyah dalam Siklus I

No Uraian Hasil Siklus 1

Jumlah Presentase 1. Siswa yang sudah baik lancar membaca 2/12 16,6 %

2. Siswa yang cukup lancar membaca 4/12 33,4%

3. Siswa yang masih kurang lancar membaca 6/12 50% 4. Siswa yang baik semangat dan prestasi

belajar membaca

2/12

16,6% 5. Siswa yang cukup semangat dan prestasi

belajar membaca

4/12

33,4% 6. Siswa yang kurang semangat dan prestasi

belajar membaca

6/12

50%

Tingkat keberhasilan lancar membaca pada Siklus I adalah 16,6 % Tingkat keberhasilan semangat dan prestasi belajar membaca pada Siklus I adalah 16,6 %

(62)

Meskipun baru tahap awal, perhatian siswa telah tumbuh secara alamiah.

Menurut Kepala TK Iman Istiqomah, yaitu Bapak Suhirman,S.Pd, bahwa “melakukan Penelitian Tindakan Kelas itu sangat bagus sekali, karena bisa mencari metode yang tepat dalam mengajarkan sebuah materi dengan metode yang tepat, sehingga proses pebelajaran dapat berlangsung secara optimal baik untuk keberhasilan guru maupun siswa. Selama ini siswa mungkin merasa jenuh dengan pembelajaran yang ada, sehingga siswa tidak aktif dan kreatif, namun dengan metode yang baru ini siswa dapat merubah menjadi aktif dan kreatif Menurut penelitian sebagai guru, dalam Siklus I ini masih banyak kekurangan dalam proses pembelajarannya, diantaranya :

1) Guru belum optimal dalam memotivasi siswa 2) Guru belum optimal dalam pengelolaan waktu

3) Siswa kurang antusias selama pembelajaran berlangsung 4) Siswa belum aktif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran b. Refleksi

(63)

52

70 %. Hal ini disebabkan karena siswa masih merasa baru dengan

metode yang diberikan, dan belum mengerti apa yang dimaksudkan dan digunakan guru dengan menerapkan model dari metode Qiro’ati sebagai metode pembelajaran dalam membaca huruf hijaiyah.

Kegagalan pada Siklus I ini perlu adanya revisi untuk dilakukan pada Siklus berikutnya, yaitu :

1. Guru perlu lebih terampil dalam memotivasi siswa dan lebih jelas dalam menyampaikan tujuan pembelajaran. Dimana siswa yang sudah terlanjur terbiasa dengan metode tradisional diupayakan untuk beralih dengan menggunakan metode Qiro’ati yang lebih memudahkan dalam mempelajari tata cara dalam membaca huruf hijaiyah.

2. Guru perlu mendistribusikan waktu secara optimal dengan menambahkan informasi yang dirasa perlu.

3. Guru harus lebih terampil dan bersemangat dalam memotivasi siswa, sehingga siswa lebih antusias.

(64)

2. Siklus II

a. Data Hasil Pengamatan

Hasil pengamatan pada akhir proses belajar mengajar Siklus II siswa diberi soal yang berkesinambungan dari Siklus 1 dengan tujuan mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam proses belajar mengajar membaca huruf hijaiyah dengan metode Qiro’ati yang telah dilakukan. Instrumen yang digunakan adalah soal-soal materi dari kurikulum yang telah ditetapkan dari metode Qiro’ati, yang berupa tes lesan dengan cara siswa mengucapkan salah satu huruf hijaiyah dengan metode Qiro’ati.

Adapun data hasil penelitian pada Siklus II adalah sebagai berikut: Tabel 4

Pedoman Observasi untuk Siswa

Hasil belajar mengajar membaca huruf hijaiyah Siklus II

No Nama

1. Aldias Satria Ardana

V

a/

2. Anis Febriani

V

V

3. Aclinda Yuliana Putri

V

a/

4. Jahra Alethea Juliandini

V

~T~

5. Muhammad Alif Arrafi

V

V

6. Muhammad Al - Faruqi Sarhindi

V

V

7. Maida Milawati

V

V

8. Mutiara Zavira Salvani

V

V

9. Nanang Firmansyah

V

V

10. Nabila Hasna Choirunnisa

V

V

11. Nurul Latifah

V

V

12. Rama Syahdewa Delaga Yana

V

a/

(65)

54

Keterangan I :

1. B : Baik 2. C : Cukup 3. K : Kurang

Keterangan I I :

1. Siswa kategori baik lancar membaca huruf hijaiyah beijumlah 6 siswa dari 12 siswa.

2. Siswa kategori cukup lancar membaca huruf hijaiyah beijumlah 4 siswa dari 12 siswa.

3. Siswa kategori kurang lancar membaca huruf hijaiyah beijumlah 2 siswa dari 12 siswa.

4. Siswa kategori baik semangat dan prestasi belajar membaca huruf hijaiyah berjumlah 6 siswa dari 12 siswa.

5. Siswa kategori cukup semangat dan prestasi belajar membaca huruf hijaiyah beijumlah 4 siswa dari 12 siswa.

6. Siswa kategori kurang semangat dan prestasi belajar membaca huruf hijaiyah berjumlah 2 siswa dari 12 siswa.

Tabel 5

Presentase hasil belajar mengajar membaca huruf hijaiyah Siklus II

No Uraian Hasil Siklus H

Jumlah Presentase 1. Siswa yang sudah baik lancar membaca 6/12 50%

2. Siswa yang cukup lancar membaca 4/12 33,4%

3. Siswa yang masih kurang lancar membaca 2/12 16,6% 4. Siswa yang baik semangat dan prestasi

belajar membaca

6/12

50% 5. Siswa yang cukup semangat dan prestasi

belajar membaca

4/12

33,4% 6. Siswa yang kurang semangat dan prestasi

belajar membaca

2/12

(66)

Tingkat keberhasilan lancar membaca pada Siklus II adalah 50 % Tingkat keberhasilan semangat dan prestasi belajar membaca pada Siklus II adalah 50%

Tingkat keberhasilan pada Siklus II adalah 50 %.

Siswa yang masih kurang mampu membaca dan kurang semangat membaca huruf hijaiyah sebanyak 16,6 %. Hal ini menunjukkan siswa sudah bisa memahami penjelasan guru, walaupun masih banyak kekurangan yang selama proses pembelajaran berlangsung.

Menurut guru kelompok B di TK Iman Istiqomah, bahwa : “melakukan Penelitian Tindakan Kelas itu sangat bagus sekali, karena dengan metode Qiro’ati ini siswa-siswi bisa langsung tahu kesalahan mereka dan siswa bisa bertambah tingkat keberhasilannya dalam belajar membaca huruf hijaiyah, sebab metode ini langsung bisa dipraktekkan baik itu secara lesan maupun tulisan

Menurut penilaian ibu Eni sebagai guru, dalam Siklus II ini masih banyak kekurangan dalam proses pembelajaran, di antaranya :

1) Guru belum optimal dalam memotivasi siswa 2) Guru belum optimal dalam pengelolaan waktu

(67)

56

b. Refleksi

Dari data dan proses pelaksanaan kegiatan belajar mengajar yang telah dilakukan, maka dapat diketahui jika hasil yang ditunjukkan pada Siklus II, secara umum siswa belum dapat tuntas belajar, karena siswa yang sudah lancar membacadan semangat membaca huruf

hijaiyah dengan menggunakan metode Qiro’ati hanya sebesar 50%, lebih kecil dari presentase ketuntasan yang dikehendaki yaitu sebesar 70%. Hal ini disebabkan karena siswa masih merasa baru dengan metode dengan metode yang diberikan dan belum mengerti apa yang dimaksudkan dan yang digunakan oleh guru dengan menerapkan model dari metode Qiro’ati sebagai metode pembelajaran dalam membaca huruf hijaiyah.

Kegagalan pada Siklus II ini perlu adanya revisi untuk dilakukan pada Siklus berikutnya, yaitu :

2. guru perlu lebih terampil dalam memotivasi siswa dan lebih jelas dalam menyampaikan tujuan pembelajaran. Dimana siswa yang sudah terlanjur terbiasa dengan metode tradisional di upayakan untuk beralih dengan menggunakan metode Qiro’ati yang lebih memudahkan dalam mempelajari tata cara dalam membaca huruf hijaiyah.

(68)

4. Guru harus lebih terampil dan bersemangat dalam memotivasi siswa, sehingga siswa lebih antusias.

5. Guru harus menerangkan dengan bahasa yang mudah di cerna. 3. Siklus III

a. Data Hasil Pengamatan

Hasil pengamatan pada akhir proses belajar mengajar Siklus

III, siswa di beri soal yang berkesinambungan dari Siklus I dan Siklus

II.

Tabel 6 : Hasil belajar mengajar membaca huruf hijaiyah dalam Siklus III adalah sebagai berikut:

Tabel 7

Presentase hasil belajar mengajar membaca huruf hijaiyah dalam Siklus UI

1. Aldias Satria Ardana

V

V

2. Anis Febriani

V

V

3. Aclinda Yuliana Putri V

V

4. Jahra Alethea Juliandini

V

V

5. Muhammad Alif Arrafi

V

V

6. Muhammad Al - Faruqi Sarhindi

V

V

7. Maida Milawati

V

V

8. Mutiara Zavira Salvani

V

V

9. Nanang Firmansyah

V

V

10. Nabila Hasna Choirunnisa

V

V

11. Nurul Latifah

V

V

12. Rama Syahdewa Delaga Yana

V

V

Gambar

Tabel. 1.KOMPONEN PENELITIAN TES BACA HURUF HIJAIYAH
Presentase hasil belajar mengajar membaca huruf hijaiyahTabel 3
Tabel 4Pedoman Observasi untuk Siswa
Tabel 5Presentase hasil belajar mengajar membaca huruf hijaiyah Siklus II
+3

Referensi

Dokumen terkait

Tahapan yang dilakukan dalam melakukan pengumpulan dan analisis data dibagi menjadi dua, tahap pertama melakukan perekaman serta analisis nilai hue citra permukaan labu

Keaktifan siswa menurut Sardiman (2011) dapat digolongkan menjadi 8 jenis aktivitas sebagai berikut: a) Visual activities, yang termasuk di dalamnya misalnya: membaca,

Alhamdulillah, segala puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT., atas segala karunia dan ridho-NYA, sehingga tesis dengan judul : “Pengaruh Aktifitas Fisik Dalam

Memberikan saran rentang arus lalu lintas yang layak untuk tipe dan denah standar jalan perkotaan dalam masalah perancangan, perencanaan dan operasional. Tipe jalan standar

Program revitalisasi industri kehutanan yang dilakukan di Provinsi Sumatera Selatan berupa: perbaikan perizinan industri primer hasil hutan kayu (IPHHK) dari bahan baku

tahu. Stabilitas harga kedelai sangat penting untuk keberlangsungan produksi tahu. 2) Dengan metode steam boiler mampu menekan biaya bahan bakar dalam biaya

Berdasarkan tujuan yang ingin dicapai pada penelitian ini untuk mengetahui Karakteristik Koridor Jalan Pahlawan Sebagai Daya Tarik Wisata Kota Semarang, maka dapat disimpulkan

Kelima jenis tanaman obat tersebut adalah tensiguard (dari tanaman kumis kucing dan seledri yang berfungsi untuk menurunkan tekanan darah), rheumaneer (dari temulawak