• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH BERDO'A TERHADAP SIKAP OPTIMISME SISWA KELAS II SMAN 01 BOJA KAB.KENDAL TAHUN PELAJARAN 2005/2006 - Test Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PENGARUH BERDO'A TERHADAP SIKAP OPTIMISME SISWA KELAS II SMAN 01 BOJA KAB.KENDAL TAHUN PELAJARAN 2005/2006 - Test Repository"

Copied!
110
0
0

Teks penuh

(1)

S K R I P S I

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Kewajiban Dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Dalam

Ilmu Pendidikan Islam (Tarbiyah)

NIM: 114 04 064

JURUSAN TARBIYAH

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

(2)

Drs. H. M. Zulfa, M. Ag.

Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan, maka bersama

in i:

OPTIMISME SISWA KELAS II SMA N 1 BOJA

KAB. KENDAL TAHUN PELAJARAN 2005/2006

Dengan ini kami mohon agar skripsi saudara / i tersebut di atas

(3)

D E PA R T E M E N A G A M A RI

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

JL S ta tio n No. 03 Salatiga 8(0298) 23433, 23706 Kode Pos 57021

P E N G E S A H A N

Skripsi Saudara : IHSAN YUSUF dengan Nomor Induk Mahasiswa : 114 04 064

yang berjudul : ’ PENGARUH BERDO’A TERHADAP SIKAP OPTIMISME SISWA KELAS II SMAN 01 BOJA KABUPATEN KENDAL TAHUN

PEL A J ARAN 2005/2006”. Telah dimunaqosahkan dalam Sidang Panitia Ujian,

Jurusan Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga, pada hari Rabu, tanggal 13 Sya’ban 1427 H, yang bertepatan dengan tanggal 6 September 2006 M, dan telah diterima sebagai bagian dari syarat-syarat untuk memperoleh gelar

SARJANA dalam Ilmu Tarbiyah.

13 Sya’ban 1427 H S

alatiga,---6 September 200alatiga,---6 M

(4)

* In n a f a t a h n a la k a f a t h a n m u b iin a . . . .

* In firu u c h ifa f a n w a s y iq o la w a ja h id u u fii s a b ililla h ... .

P E R S E M B A H A N

* A lla h s u b h a n a h u w a t a ’a l a R a s u lu lla h S a lla h u A la ih i W a s s a l a m , d a n ulil a m ri fi s a b ililla h .

* S e lu r u h k e lu a r g a d a n s a u d a r a -s a u d a r a I. I. C d a la m lin d u n g a n d a n to lo n g - N y a .

(5)

Dengan nama Allah yang Maha Pemurah dan Maha Pengasih, segala puji syukur penulis haturkan kehadirat Rabby yang Maha Agung, Allah SWT, dengan kumia dan tolong-Nya penulis mampu menyelesaikan skripsi ini dengan judul ’’PENGARUH BERDO’A TERHADAP SIKAP OPTIMISME SISWA KELAS II SMAN 01 BOJA KAB. KENDAL TAHUN PELAJARAN 2005 / 2006”.

Penulisan skripsi ini dirnaksudkan untuk memenuhi syarat untuk menyelesaikan studi program Strata 1 (SI) pada Jurusan Tarbiyah Program Studi PAI STAIN Salatiga.

Terselesainya penulisan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan, bimbingan dan dorongan dari beberapa pihak. Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis sampaikan terima kasih kepada :

1. Bapak Drs. Imam Sutomo, M. Ag., selaku Ketua STAIN Salatiga.

2. Drs. H. M. Zulfa, M. Ag., sebagai dosen pembimbing skripsi yangtelah meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan dan saran pada penulis. 3. Bapak Drs. Wagiyo, M. Pd., selaku kepala sekolah SMAN 01 Boja yang telah

mengijinkan penulis untuk mengadakan penelitian.

4. Ibu Dra. Dzuhro, selaku guru bidang studi PAI yang telah membantu dan membimbing penulis.

(6)

Om Ju, Safruddin, Ariswanto, dan seluruh saudara-saudara dalam 1.1. C. 7. Semua pihak yang tidak mampu penulis sebutkan satu persatu.

Penulis menyadari skripsi ini masih jauh dari sempuma sehingga kritik dan saran yang membangun penulis harapkan.

Salatiga, 29 Agustus 2006 P e n u l i s

Ihsan Yusuf NIM: 114 04 064

(7)

HALAMAN NOTA PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... iv

KATA PENGANTAR ... v

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... ... x

DAFTAR LAMPIRAN... xi

DAFTAR GAMBAR... xii

B A B I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 3

C. Tujuan Penelitian ... 3

D. Manfaat Hasil Penelitian... 4

E. Definisi Operasional... 4

F. Hipotesis... 5

G. Metode Penelitian ... 6

H. Sistematika Penulisan Skripsi ... 12 B A B I I : KAJIAN PUSTAKA

(8)

4. Tata Cara Berdo’a ... 25

B. Sikap Optimisme ... 27

1. Pengertian Sikap Optimisme ... 27

2. Realisasi Sikap Optimisme ... 29

C. Peranan Do’a Bagi Sikap Optimisme 32 B A B III: LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum SMA N 01 Boja Kendal ... 36

1. Tinjauan Historis ... 36

2. Letak Geografis, Prestasi, Serta Hasil 37 Akreditasi 3. Visi dan Misi SMAN 01 Boja ... 39

4. Keadaan Fasilitas (Sarana dan Prasarana) . 43 5. Keadaan Guru dan Karyawan ... 46

B. Penyajian Data Penelitian... 49

1. Populasi dan Sampel ... 49

2. Pengumpulan Data ... 49

3. Data Responden ... 50

4. Data Hasil Angket ... 7... 52 B A B IV : ANALISIS DATA

(9)

D. Analisis Lanjutan ... 72 B A B V : KESIMPULAN, SARAN, DAN PENUTUP

A. Kesimpulan ... 74 B. Saran-Saran ... 75 C. Penutup ... 76 DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

(10)

TABEL 2 : KONDISITENAGA PENDEDIK ... 46 TABEL 3 : KEADAAN GURU ... 47 TABEL 4 : DAFTAR NAMA RESPONDEN ... 50 TABEL 5 : DATA TENTANG KEGIATAN BERDO’A SISWA

BERDASARKAN JUMLAH JAWABAN SOAL... 52 TABEL 6 : DATA SKOR SIKAP OPTIMISME SISWA

BERDASARKAN JUMLAH JAWABAN SOAL... 52 TABEL 7 : DATA HASIL ANGKET KEGIATAN SISWA ... 54 TABEL 8 : DATA HASIL ANGKET SIKAP OPTIMISME SISWA 55 TABEL 9 : PROSENTASE KATEGORI KEGIATAN BERDO’A

SISWA KELAS II SMAN 01 BOJA TAHUN PELAJARAN 2005/2006 ... 59 TABEL 10: PROSENTASE FREKUENSI KEGIATAN BERDO’A

SISWA KELAS II SMAN 01 BOJA TAHUN PELAJARAN 2005/2006 ... 60 TABEL 11: PROSENTASE KATEGORI SIKAP OPTIMISME

SISWA KELAS II SMAN 01 BOJA TAHUN PELAJARAN 2005/2006 ... 65 TABEL 12: PROSENTASE FREKUENSI SIKAP OPTIMISME

SISWA KELAS II SMAN 01 BOJA TAHUN PELAJARAN 2005 / 2006... 65 TABEL 13: PERSIAPAN MENCARI KORELASI ANTARA

BERDO’A DENGAN SIKAP OPTIMISME SISWA ... 70

(11)

LAMPIRAN 2 : Surat Keterangan Penelitian

LAMPIRAN 3 : Daftar Angket

LAMPIRAN 4 : Lembar Konsultasi

LAMPIRAN 5 : Tabel Harga Kritik dari r Product Moment

LAMPIRAN 6 : Daftar Riwayat Hidup

(12)

GAMBAR

Lingkungannya

2 : Kegiatan-Kegiatan Islami di SMAN 1 Boja

Kabupaten Kendal

(13)

Kehidupan di dunia ini penuh dengan berbagai macam gejala, manusia sebagai makhluk yang berakal, diberikan kemampuan untuk memilih sesuatu yang dikehendakinya. Manusia kadang diberikan kesenangan dan juga diberikan kesusahan. Kemampuan manusia hanya terbatas pada sesuatu yang dapal ditangkap oleh akal, sesuatu yang kasat mata, sedangkan di balik itu akan datangnya musibah, bencana adalah Allah yang mengetahui.

Pengetahuan yang dimiliki manusia itu terbatas dan manusia adalah makhluk yang lemah serta penuh dengan kekurangan, masalah yang akan timbul dan yang akan dihadapi manusia sangat kompleks dan beragam, dengan keterbatasan akal manusia sering tidak mampu untuk mengatasi masalahnya. Oleh karena itu dengan keterbatasan manusia itulah manusia membutuhkan bantuan dan perlindungan dari yang maha mampu. Yaitu dengan mendekatkan diri kepada Nya, Do’a merupakan hak manusia yang kedudukannya sebagai makhluk kepada sang maha pencipta Allah, dengan sarana do’a inilah manusia akan selalu menyadari kedudukanya sebagai mahkluk yang kemampuannya terbatas.

(14)

Begitu pentingnya berdo’a bagi diri manusia, walaupun manusia terkadang mempunyai keyakinan bahwa kemampuannya dirinya dapat diandalkan keberhasilannya. Namun apabila Allah belum menghendaki maka belum akan terwujud apa yang diharapkan. Manusia memang perlu mempunyai sikap optimisme karena dengan sikap optimisme itulah manusia akan mempunyai jiwa pantang menyerah, namun hal itu perlu adanya usaha untuk mendekatkan diri kepada Allah yaitu dengan berdo’a, karena dengan berdo’a itulah akan menumbuhkan sikap optimisme yang tinggi, sehingga dalam melangkah kedepan akan lebih bersemangat.

Berdo’a adalah salah satu bentuk usaha mendekatkan diri kepada Allah, usaha untuk mengingat Allah dan meminta pertolongan, perlindungan , sehingga manusia tidak akan takabur dengan kemampuan yang dimilikinya, yang menganggap mampu mengeijakan sesuatu tanpa pertolongan dari Allah. Dalam A1-Qur’an dan Hadis banyak sekali perintah dan ajar an tentang berdo’a, maka dari itu do’a adalah suatu rangkaian ibadah bagi seseorang muslim yang beriman dan bertaqwa kepada Allah.

(15)

untuk mencapai harapan dan keinginan untuk hidip baik, teratur, dan terhindar dari segala hambatan serta tantangan, ancaman ataupun gangguan.1

Atas dasar permasalahan diatas penulis tertarik untuk mengadakan penelitian tentang PENGARUH BERDO’A TERHADAP SIKAP OPTIMISME SISWA KELAS II SMAN I BOJA KABUPATEN KENDAL TAHUN PELAJARAN 2005/2006.

B. Rumusan Maslah

Adapun permasalahan yang menjadi pokok kajian skripsi ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana aktivitas kegiatan berdo’a siswa kelas II SMAN I Boja 2. Bagaimana sikap optimisme yang di miliki siswa kelas II SMAN I Boja 3. Bagaimana pengaruh berdo’a terhadap sikap optimisme siswa kelas II

SMAN I Boja

C. Tujuan Penelitian

Adapun maksud dan tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui kegiatan berdo’a siswa kelas II SMAN I Boja. 2. Untuk mengetahui sikap optimisme siswa kelas II SMAN I Boja.

3. Untuk mengetahui pengaruh berdo’a terhadap sikap optimisme siswa kelas II SMAN I Boja.

o 1

(16)

D. Manfaat Hasil Penelitian

Dari hasil penelitian ini diharapkan memberikan manfaat di antaranya sebagai berikut:

1. Agar siswa mengetahui pentingnya berdo’a bagi usaha untuk menanamkan sikap Optimisme.

2. Dengan penelitian ini, diharapkan akan memberikan gambaran pentingnya sikap optimisme.

3. Dengan penelitian ini , peneliti dapat mengetahui ada tidaknya pengaruh berdo’a terhadap sikap optimisme.

E. Definisi Operasional

Untuk mengliindari kesalah pahaman dan untuk memepeijelas ruang lingkup pembahasan skripsi, perlu penulis jelaskan beberapa istilah yang digunakan dalam judul skripsi ini, yaitu :

1. Pengaruh

Pengaruh adalah “daya yang ada atau yang timbul dari sesuatau (orang, benda, dan sebagainya) yang ikut membentuk kepercayaan, watak atau perbuatan seseorang.2 3

2. Berdo’a

Do’a berasal dari bahasa Arab yang sudah di indonesiakan yang berarti meminta, memohon, memanggil, memuji dan sebagainya/

2 W.J.S, Poerwadarminto, Kamus Umum Bahasa Indonesia, PT. Balai Pustaka, Jakarta, 1985, him. 731.

(17)

Berdo’a berarti seruan, panggilan, atau permintaan sesuatu sesuai dengan hajatnya atau memohon perlindungan kepada Allah SWT dari bencana, bahaya, malapetaka, dan sebagainya.4 *

3. Sikap Optimisme Siswa

Sikap optimisme berasal dari bahasa inggris “ Attitude Sikap adalah “ kecenderungan untuk memberikan respon baik positif maupun negatif terhadap orang , benda atau sitiuasi-situasi.3 Sedangkan optimisme adalah “ faham keyakinan atas segala sesuatu dari segi yang baik dan menyenangkan, orang yang selalu berpengharapan ( berpandangan ) baik dalam menghadapi segala hal.6

F. Hipotesis

Hipotesis adalah “suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul”7 8. Hipotesis adalah, dugaan sementara yang mungkin benar atau mungkin salah, dia akan ditolak jika salah atau palsu, dan akan diterima jika fakta-fakta

•** «■’

o

membenarkannya.

Dari kedua pendapat diatas, penulis menyimpulkan bahwa hipotesis adalah dugaan atau kesimpulan yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, yang mungkin benar atau mungkin salah. Hipotesis ini akan diterima jika benar dan akan ditolak jika salah.

4 M.Abdul Mujib,dkk, Kanins Istilah Fiqih, PT. Pustaka Firdaus, Jakarta, 1994, him. 61. 3 Dr.Kartini Kartono dan dali gulo, Kamus Psikologi, Pioner Jaya, Bandung, 1987, hlm.35. 6 W.J.S Poerwadarminto, Op,Cit, hlm.687.

7Suharsimi Arikonto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Edisi Revisi V,

Rineka Cipta, Jakarta, 2002, hlm.64.

8 Winamo Surahmad,Pengantar Penelitian Ilmiah Dasar Metode Teknik, Tarsito, Bandung

(18)

Dalam penelitian ini dirumuskan hipotesis sebagai berikut: Hipotesis “ Ada pengaruh yang positif antara berdo’a terhadap sikap optimisme siswa kelas II SMAN I Boja.

G. Metode Penelitian

1. Populasi dan Sampel a. Populasi

Populasi adalah “keseluruhan objek penelitian”9 sedangkan menurut Sustrisno Hadi populasi adalah “semua inidvidu untuk siapa kenvataan-kenyataan yang diperoleh dari sampel itu hendak di generalisasikan, disebut populasi atau universe \ 10

Dengan kata lain populasi adalah sekumpulan individu yang menjadi subyek dalam penelitian. Adapun yang menjadi obyek penelitian ini adalah siswa kelas II SMAN I Boja. Dengan formulasi sebagai berikut:

KELAS JUMLAH SISWA

Kelas XIIPA 92

Kelas XI IPS 121

Kelas XI Bahasa 33

Jumlah 246 Siswa

9 Suharsimi Arikunto, Op. Cit. Him. 108.

(19)

b. Sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti.11 Untuk itu dari semua individu yang terdapat dalam populasi diambil sebagian guna mewakili seluruh populasi.

Pemyataan diatas diperkuat oleh pendapat Dr. Suharsimi Arikunto dalam bukunya dijelaskan sebagai berikut:

“Apabila, subyek kurang dari 100, lebih baik diambil semuanya sehinnga penelitian merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika subyeknya besar dapat diambil antara 10 %-15 % atau 20

%-25 % atau lebih”.* 12

Dalam hal ini penulis mengambil sampel 15 % dari jumlah populasi yang ada.Teknik pengambilan sampel yang penulis gunakan di dalam penelitian ini adalah “ Porposional random sampling” artinya pengambilan sampel secara porposional random sampling dimaksudkan agar setiap individu dalam kelompok mempunyai kesempatan yang sama untuk menjadi sampel.

Tabel sampel Tabel. 1

KELAS JUMLAH SISWA 15%

Kelas XI IP A 92 14

Kelas XI IPS 121 20

Kelas XI BAHASA 33 6

Jumlah 246 15

(20)

2. Variabel Penelitian

Ada dua variabel yang menjadi fokus dalam penelitian ini, yaitu berdo’a sebagai variabel bebas (X) dan sikap optimisme sebagai variabel terikat variabel kedua (Y).

Dari variabel di atas dapat diuraikan menjadi beberapa indikator, diantaranya:

a. Variabel bebas aktivitas berdo’a : 1. Berdo’a sehabis shalat fardhu 2. Berdo’a ketika akan berpergian

3. Berdo’a ketika hendak memulai pekeijaan 4. Berdo’a saat menghadapi ujian sekolah 5. Berdo’a saat menghadapi musibah b. Variabel terikat sikap optimisme siswa:

1. Mempunyai harapan-harapan yang pasti 2. Menciptakan pemikiran yang harmonis

3. Mempunyai pandangan yang positif terhadap kehidupan 4. Memperluas wawasan berfikir

3. Teknik Pengumpulan Data a. Metode Angket

(21)

kepada orang yang ingin di teliti untuk dimintai pendapatnya , keyakinanya.13

b. Metode interview

Suatu metode pengambilan data dengan jalan tanya jawab sepihak yang di keijakan secara sistematis dan berdasarkan tujuan penyelidikan.14 Dalam interview ini penulis menggunakan jenis bebas terpimpin , artinya wawancara berjalan dengan bebas tetapi masih terpenuhi komparabilitas terhadap persoalan-persoalan penelitian . Metode ini digunakan untuk memperoleh data tentang keadaan guru, kariawan, dan situasi sekolah.

c. Metode Dokumentasi

Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam suatu penelitian dapat juga dilakukan dengan metode dokumentasi. Dr. Suharsimi Arikunto menyatakan:

“ bahwa dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variasi yang berupa catatan , transkip, buku, surat, majalah, notulen rapat dan lain-lain.”13

4. Teknik Analisis Data

Analisis data adalah proses penyederhanaan data kedalam bentuk yang lebih mudah di baca dan di interprestasikan. Proses ini sering kali digunakan dalam statistik, salah satu fungsi pokok statistik adalah, menyederhanakan data yang amat besar jumlahnya menjadi informasi yang lebih sederhana dan lebih mudah di pahami.

Sutrisno Hadi, Metodologi Reseach, Yogyakarta, FP. UGM. 1980, him. 158. Sutrisno Uadi,Ibid, him 193

(22)

Di dalam menganalisis data hasil penelitian, penulis menggunakan beberapa tahapan di antaranya adalah :

a. Analisis Pertama

Di dalam analisis pendahuluan ini, penulis mempergimakan data yang telah terkumpul dan hasil penelitian, kemudian di masukkan ke dalam tabel distribusi frekuensi untuk tiap-tiap item. Untuk memudahkan penggolongan data setatistiknya, maka dari empat altematif jawaban dari setiap item atau soal di beri skor sebagai berikut:

a. Untuk jawaban A dengan skor = 4 b. Untuk jawaban B dengan skor = 3 c. Untuk jawaban C dengan skor = 2 d. Untuk jawaban D dengan skor = 1 b. Analisis Hipotesis

Analisis hipotesis di gunakan untuk menguji hipotesis yang penulis ajukan, yaitu dengan cara perhitungan statistik dengan perhitungan korelasi product moment, yaitu :

ramus :

2 > g > x 2 > )

' • NA T

rxy =

Keterangan:

(23)

xy : Produk dari variabel x dan y x: Variabel I ( berdo’a )

y: Varibel II ( sikap Optimisme)

x 2 : Nilai dari aktivitas berdo’a ( produk dari x ) y 2 : Nilai sikap Optimisme siswa ( produk dari y ) N : Jumlah sampel ( responden )

Selanjutnya untuk mengambil kesimpulan dan hasii koefisiensi korelasi antara variabel x dan variabel y, maka data yang telah di peroleh dari r 0 (hasii observasi) di banding dengan r, (r dalam tabel)

Baik dalam taraf signifikansi 5% maupun 1%, apabila nilai r 0 lebih besar atau sama dengan nilai r,, maka hasii yang di peroleh signifikan sehingga hipotesis yang di ajukan dapat di terima, akan tetapi bila r 0 lebih kecil dari nilai r , , maka hasii yang di peroleh non signifikan sehingga hipotesis yang di ajukan di tolak.

c. Analisis Lanjutan

(24)

H. Sistematika Penulisan Skripsi

Untuk memudahkan penyusunan dan pemecahan terhadap isi skripsi ini, maka penulis menyusun sistematika skripsi sebagai berikut:

Bab. I : Pendahuluan

Dalam pendahuluan ini memuat pokok-pokok pikiran tentang Latar belakang Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Hasil Penelitian, Definisi Operasional, Hipotesis, Metode Penelitian, dan Sistematika Penulisan Skripsi. Bab. II : Kajian Pustaka

Bab ini mengandung beberapa sub bab :

A. Berdo’a : didalamnya menguraikan pengertian berdo’a, dalil- dalil tentang do’a, aktivitas do’a, tata cara berdo’a.

B. Sikap Optimisme

Memuat pengertian optimisme, realisasi sikap optimisme. C. Peranan Do’a Bagi Sikap Optimisme.

Bab. Ill : Laporan Hasil Penelitian

Bab ini akan membahas secar global gambaran umum keadaan SMAN 1 Boja Kabupaten Kendal.

A Gambaran Umum SMAN I BOJA 1. Tinjauan Historis

(25)

3. Keadaan Fasilitas ( Sarana dan Prasarana) 4. Keadaan Guru dan Karyawan

5. Keadaan Siswa

Bab. IV

Bab. V

B. Penyajian Data, meliputi: 1. Data tentang berdo’a

2. Data tentang Sikap Optimisme : AnalisisData

Dalam bab ini terdiri dari : A. Analisis Pertama B. Analisis Kedua C. Analisis Ketiga D. Analisis Lanjutan : Penutup

(26)

1. Pengertian Berdo ’ a

^' o ' o > a *» 1 - I'

Kata do’a berasal dari bahasa Arab yaitu : 0 -'-c' Yang artinya “ memanggil, mendo’a, memohon.”1

Pengertian do’a secara istilah sebagaimana yang di kemukakan oleh Aboebakar Atjeh, berdo’a adalah “mengemukakan rasa hati kepada Tuhan baik berupa syukur, baik berupa pengaduan keluh kesah, baik berupa suatu permohonan, sesuatu keinginan yang ingin hendak di peroleh berupa benda, berupa tujuan atau berupa ampunan.”* 2 *

Ath Theiby memberi pengertian do’a adalah “ melahirkan kehinaan dan kerendahan diri serta menyatakan kehajatan dan ketundukan diri kepada Allah SWT.J

Sedangkan menurut Syahminan Zaeni berdo’a adalah “ memohon sesuatu kepada Allah dengan cara menyatakan kerendahan diri dan ketundukan kepada-Nya.”4

Dari beberapa pendapat di atas maka dapat di ambil pengertian bahwa berdo’a adalah memohon, menyeru dan menyatakan kehajatan dan ketundukan kepada Allah SWT. Dalam pengertian tersebut tersirat

'Mahmud Yunus, Kamus Arab Indonesia, Yayasan Penyelenggara Penafsiran Al-

Qur’an, Jakarta, 1982,hln.l27.

2 Aboebakar Atjeh, Pengantar Ilmu Tarekat, Ramadhani, Surabaya, 1985, hlm.263. TM. Hasbi Ash Shiddieqy, Pedoman Dzikir dan Do 'a, Bulan Bintang, Jakarta, 1993, hlm.97.

4 Syahminan Zaini, Mengapa Kita Harus Berdo’a, Al-Ikhlas, Semarang, t.th, hlm .ll.

(27)

bahwa di waktu seseorang melakukan aktifltas berdo’a, maka seseorang tersebut sedang menghadap Allah SWT. Serta ia sedang mengakui akan kekuasaan Allah SWT dan menyatakan ketundukannya kepada-Nya. Maka tidak sepantasnya kalau manusia itu bersikap sombong dan membanggakan diri atas kekuatannya, kemampuan, serta daya yang di milikinya.

Dalam kenyataannya tidak ada manusia yang terlepas dari harapan dan keinginan untuk mendapatkan bantuan dari orang lain atau dari yang maha kuasa. Boleh saja manusia merasa mampu untuk berdiri sendiri, tetapi pada saat-saat tertentu, manusia akan membutuhkan bantuan yang datang di luar pribadinya. Sebagai seorang muslim, kita meyakini bahwa sumber dari segala kekuatan, kekuasaan itu ada pada Allah swt. Kita diseru untuk selalu ingat akan kekuasaan-Nya, dan Dia menyuruh manusia supaya memohon kepada- Nya, dan Dia beijanji akan mengabulkan permohonan (do’a ) hamba- Nya.

Artinya : “ Serulah Aku’ Akan Kukabulkan do’amu. (Q.S. Almu’min:

60)

Dengan demikian berdo’a merupakan anjuran kepada setiap hamba-Nya, untuk selalu memohon, menyeru serta meminta apa saja

(28)

yang bermanfaat baginya, maka seandainya manusia itu mau berdo’a kepada Allah SWT. Maka Dia akan mengabulkan permintaannya. Prof. Dr. Zakiah Daradjat mengatakan : °

“ Sebagai seorang muslim, seharusnya ia mengetahui dan menyadari sepenuhnya, bahwa yang paling dekat padanya adalah Allah SWT. Kepada-Nya kita kembali, kepada-Nya kita berserah diri, dan dengan sendirinya kita akan menerima apa saja yang telah ditentukan-Nya bagi kita.”5

2. Dalil-dalil Tentang Berdo’a

Banyak ayat-ayat Al-Qur’an dan Hadist Nabi yang mendorong manusia untuk selalu melakuakan kegiatan berdo'a kepada Allah SWT. Diantara ayat-ayat AL-Qur’an yang memerintahkan kita untuk selalu melakukan berdo’a antara lain :

firman Allah surat ( Al-A’raf ayat 55 )

(o o ) (JJ p axxx\] L-ipu V 4j i t j I j c o f

Artinya : Berdo’alah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah SWT. Tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas. (Q.S. Al-A’ ra f: 55 )6 Ayat lain mengenai do’a adalah surat ( Al-Baqarah ayat 186):

Uc. | j

.U

(4^

"J

njB <j

( U l : S j L » ) 3

3 Zakiah Daradjat, D o ’a MenunjangSemangat Hidup, Yayasan Pendidikan Islam Ruhana, Jakarta, 1992, him. 16.

Departemen Agama RI, Al-Q ur’an dan Terjemahanya, Yayasan Penyelenggara

(29)

Artinya : Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka ( jawablah ), bahwasanya aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang mendo’a apabila ia berdo’a kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi ( segala perintah ) Ku dan hendaknya mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran. ( Q.S. Al-Baqarah :186 )7

Dari kedua ayat tersebut di atas jelas bahwa kita umat Nabi Muhammad saw. Dianjurkan untuk selau ( berdo’a ) mendekatkan diri kepada Allah dengan jalan mengabdikan diri kepada-Nya dan senantiasa ingat akan kekuasaan dan kebesaran-Nya, earn berdo’a ( memohon ) yaitu dengan merendahkan diri dan dengan suara yang lembut, karena sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-oarang yang melampaui batas.

Berdasarkan pengertian surat Al-Baqoroh ayat 18^ di atas, menunjukkan bahwa Allah itu dekat kepada hamba-Nya, Allah akan mengabulkan permohonan ( do’a ) setiap hamba-Nya yang mau memohon, meminta kepada-Nya.

Seadangkan diantara Hadist Nabi yang menunjukkan supaya kita selalu berdo’a, memohon kepada Allah diantaranya :

^ : U ^

4

j

3

c

.

&\

J L a

ijp.

j l l i

q

Uoiill jc .

( j j ) S i j A

(30)

Artinya : “ Dari Nu’man bin Basyir dari Nabi saw. Telah bersabda : Do’a itu adalah ibadah. “8 *

Hadist yang lain yaitu :

(J la ^ ASlI (J (j I dLa L -ai 1 6J LiC. i l l fi\j I Vl .ijC -tll J Uu i l l I jC-tll JXol a J c

-g. Jb Uo ]^S L I A i. L i j L a j ( l i l j I

( j 3 »j j ) . f ^ J ^ = 5 jJ ^ ^

Artinya : “ Dari Ubaidah bin Shamid semoga Allah ta’ala meridhoi-Nya, sesungguyhnya Rosulullah swt. Telah bersabda : Tidak ada seoarang manusia muslim yang berdo’a kepada Allah SWT. Dengan suatu do’a kecuali Allah SWT. Akan memberikan apa yang di mohonnya atau menghendaki sesuatu kejahatan yang sebanding dengan do’anya selama ia tidak berdo’a dengan sesuatu yang mengandung dosa atau memutus silaturrohim. “( HR. Tirmidzi )5

Ayat-ayat dan Hadist tersebut menunjukkan bahwa do’a ( memohon ) kepada Allah itu adalah diperintahkan oleh Allah, do’a juga merupakan sebagian dari ibadah. Allah akan mengabulkan setiap do’a hamba-Nya yang mau melakukan do’a.

Manusia yang hidup tanpa gejolak, tanpa kekuasaan istemewa, bekeija dan berjuang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, juga memerlukan do’a sebagai motivasi dirinya agar dapat melanjutkan usaha, pekeijaan dan kegiatan untuk mencapai cita-cita. Do’a merupakan pendprong untuk mencapai harapan dan keinginan untuk

8 Abdurrahman Muhammad Ustman, Sunah Tirmidzi wa H uw aJaam i’ Ushakhah, Juz 5

Darul Fiqri, Beurut,t.th, him 126.

(31)

hidup yang lebih baik, teratur dan terhindar dari segala hambatan, tantangan, ancaman atau gangguan.

Do’a merupakan hal yang perlu dan seharusnya dilakukan oleh setiap manusia. Ini dikarenakan pengetahuan yang dimiliki manusia sangatlah terbatas dan manusia adalah makhluk yang lemah serta serba kekurangan. Masalah yang akan timbul dan yang akan dihadapi oleh manusia itu sangat komplek, sehingga dengan keterbatasan manusia itu sering tidak mampu untuk mengatasai permasalahan yang dihadapinya. Oleh karena itu manusia membutuhkan pertolongan dan perlindungan . Dan Allahlah yang dapat memberikan perlindungan tanpa ada batasanya kepada setiap hamba-Nya. oleh karena itu sudah selayaknya manusia tidak bersikap sombong dan manusia harus selalu memohon ( berdo’a ) kepada Allah di setiap saat dan kesempatan. 3. Aktivitas Berdo’a

Berdo’a itu sangat penting bagi manusia do’a dapat memperkuat kesehatan mental, baik untuk penyembuhan, pencegahan, maupun untuk pembinaan, mau dan pandai berdo’a, insya Allah kesehatan mental kita akan dapat dipertahankan. selanjutnya ketentraman dan kebahagiaan hidup akan dapat diraih.10

(32)

Adapun beberapa aktifitas berdo’a antaralain : a. Berdo’a Secara Rutin

Nabi Muhammad saw. Menganjurkan kepada umatnya untuk selalu berdo’a setiap waktu dan setiap saat di manapun kita berada, sebagai mana sabdanya :

“ Dari Abi Ummah berkata bahwasannya Rasulullah saw. Telah ditanya seseorang. Do’a di waktu apakah yang paling di dengar oleh Allah ? Nabi menjawab di waktu tengah malam atau sesudah salat fardhu ( HR. Tirmidzi) '1

Pada hadist diatas secara implisit menunjukkan bahwa manusia dianjurkan untuk senantiasa melakukan kegiatan berdo’a secara rutin . Dimana dalam hadist tersebut Nabi menyebut bahwa salah satu do’a yang paling di dengar Allah adalah sesudah salat fardlhu, itu merupakan hal yang senantiasa di lakukan oleh setiap muslim. Didalam salat itu sendiri banyak memuat do’a-do’a. Berdo’a memang seharusnya selalu dilakukan oleh setiap manusia yang pada dasamya manusia memiliki berbagai kekurangan dan keterbatasan akan kemampuannya untuk mencapai suatu yang di kehenaakinya, manusia yang selalu mendapatkan berbagai kesulitan serta berbagai masalah sebaiknya setiap saat dan waktu harus selalu memohon, ingat kepada -Nya, manusia sebagai hamba yang dhoif seharusnya menyadari akan hal itu.

b. Berdo’a Sehabis Shalat Fardhu - 11

(33)

Setiap selesai Shalat Nabi Muhammad s.aw. menganjurkan kita untuk berdo’a kepda Allah SWT.

Diriwayatkan oleh Ahmad dan Muslim Dari Tsauban r.a., bahwa ia berkata:

^bUjuj \ (j-a \ Gl . J .O -3 ^ (j IS

'c £ j l i £

I 'cdloj ^

c fl J43H : ' J I S a s 513

( ^ l u u j Jl-a-J 6 ^ iJ" ilk 3 ! I j l j

Artinya : “ Adalah Rasulullah s.aw. apabila berpaling dari shalatnya, beliau membaca istigfar tiga kali, kemudian beliau mengucapkan : “ Ya Allah, Engkaulah yang mempunyai kesejahteraan dan dari engkaulah kesejahteraan, Maha berbahagialah Engkau wahai Tuhan yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan”.12 Dalam riwayat lain yang diriwayatkan oleh Ahmad, Muslim dan lain-lainnya ari Siti ‘ Aisayh r.a., bahwa ia berkata :

I

V)

. J

,<j-a <Uil J

(j IS

.ffjS y ij J

j \Z ? \

aioj

Artinya : “ Adalah Rasulullah s.a.w. apabila telah bersalam ( dari mengeijakan shalat ), beliau tidak duduk melainkan sekedar tempo yang cukup beliau mengucapkan : “ Allahumma Antassalam waminkassalam tabarokta yaa daljalali wal ikroom”...yang teijemahannya sebagaimana yang tersebut, hadist di atas.13

12 Moer.awar Chalil, Kelengkapan Tarich Nabi Muhammads.a.w., jilid IV b, Bulan Bintang, Jakarta, 1969, him. 116.

(34)

Berdo’a Langsung setelah selesai shalat fardhu, sungguh tinggi nilainya , ditinjau dari psikologi.14 Betapa tidak ketika selesai shalat, jiwa kita sangat dekat dengan Allah s.w.t. Kalimah- kalima do’a yang kita baca, yang keluar dari lubuk hati yang paling dalam, menimbulkan bahwa Allah sangat dekat dengan kita. Apabila do’a itu kita fahami maknanya, maka setiap kita ucapkan, makin mempunyai arti dan dampak yang besar terhadap jiwa kita.

Oleh karena itu, seharusnya setiap diri muslim membiasakan diri untuk berdo’a dengan ikhlas dan khusuk, setelah shalat fardhu. Dengan demikian hati kita akan semakin bertambah dekat kepada-Nya.

c. Berdo’a Ketika Hendak Memulai Pekeijaan

Dalam menghadapi tantangan yang tidak mudah dan gampang, selalau dibutuhkan akan tenaga, disamping itu seorang muslim tidak boleh melupakan akan pertolongan Allah yang bisa diperoleh dengan j alan berdo ’a.15

Dalam berbagai riwayat telah banyak dijelaskan tentang pentingnya berdo’a ketika hendak melakukan suatu pekerjaan, Nabi Muhammad s.a.w. selalau mengajarkan kepada umatnya untuk setiap akan melakukan pekeijaan supaya berdo’a terlebih dahulu.

(35)

Adapun hadist yang menganjurkan agar setiap mau bekerja untuk berdo’a adalah:

Diriwayatkan oleh Turmudzy dari Abu Bakar Ash Shiddiq r.a., bahwa ia berkata:

• j ; j L

^

: 'J U I'JJ J IJ 1I

j

I

. j

- t - o * . M 'd&

( gjiLa Jill

„ j j )

. JjTjSaJ J

Artinya : “ Adapun Rasulullah s.aw. apabila menghendaki suatu urusan , beliau mengucapkan : “ Ya, Allah, semoga Engkau member! kebaikan untuk ku dan piiihkanlah yang baik untuk ku”.16

Memang sudah selayaknya ketika akan melakukan suatu pekeijaan atau berusaha terlebih dahulu berdo’a, dengan harapan supaya apa yang diusahakan dapan terlaksana dengan baik, sukses, Allahlah yang menentukan segala urusan manusia, oleh karena itu manusia harus berdo’a dan berusaha.

d. Berdo’a Ketika Akan Berpergian

Setiap kali kita melangkah meninggalkan rumah, pergi ke tempat yang dituju, tentu kita menginginkan keselamatan dalam perjalanan, dan selamat kembali sampai rumah. Nabi Muhammad s.a.w. mengajarkan kepada kita agar berdo’a ketika akan berpergian.

Adapun hadist Nabi yang-menerangkan agar setiap hendak berpergian harus berdo’a adalah :

(36)

Diriwayatkan oleh Ahmad dan A1 Bazzar dari ‘Ali r.a., bahwa ia berkata:

Q

* ^ l r i : 'J IS I j L . i

t j

i

f i . j .£

i>l ’J jL fj

j &

Artinya : “ Adalah Rosulullah s.a.w. apabila hendak berpergian ( ketika keluar dari rumahnya ), beliau mengucapkan : “ Ya, Allah, dengan Engkau aku dapat berpergian jauh, dan dengan Engkau aku berpindah tempat dan dengan Engkau aku dapat berjalan”.17

e. Berdo’a Saat Menghadapi Musibah

Manusia hidup di dunia ini tidak terlepas dari kesulitan yang menghimpit jalan hidupnya. Banyak manusia yang tiba- tiba ditimpa musibah.

Musibah yang datang pada manusia pada hakekatnya datangnya dari Allah. Seseorang yang teguh pendiriannya pada jalan dan pada ketentun yang digariskan oleh Allah, mereka tidak akan mudah putusasa dan tidak akan menyerah. Ia akan senantiasa ingat akan kebesaran Allah, serta memohon agar dihindarkan dari bencana dan musibah tersebut, karena ia telah menyadari bahwa segala sesuatu yang datang pada diri manusia itu adalah datangnya dari Allah dan hanya Allahlah yang dapat melepaskannya dari

(37)

bencana dan musibah tersebut, manusia sekedar menjalani dan berusaha.

Adapun do’a ketika dalam menghadapi musibah yaitu :

4. Tata Cara Berdo’a

Seseorang yang berdo’a berrarti ia sedang menghadap kehadirat Allah untuk memohon serta mencurahkan segala yang ada pada dirinya. Oleh karena itu sudah selayaknya di saat berdo’a ia harus mempergunakan tata car a atau adab sopan santun kepada yang dimintai perlindungan. Hal ini dilakukan sehingga hal itu merupakan cerminan ketundukan hamba kepada Rabb-Nya.

Menumt adab berdo’a yang disampaikan oleh Al-Ghazali sebagai ditegaskan oleh Hasbi Ash Shiddieqy, yaitu :

a. “ Pada waktu yang baik dan mulia seperti pada hari Arafah, pada bulan Ramadhan, hari jum ’at, pada sepertiga malam yang terakhir, dan pada waktu sahur.

b. Dalam keadaan mulia seperti kertika bersujud dari shalat, ketika berhadapan dengan musuh dalam peperangan, ketika lama hujan , setelah menunaikan shalat, ketika jiwa sedang tenag, dan bersih dari segala gangguan syaitan.

(38)

e. Tanpa bersajak yakni tanpa menggunakan kata-kata bersajak dalam berdo’a itu, tetapi cukup dengan kata-kata yang biasa dan sederhana, sopan dan tepat mengenai sesuatu yang di hajati dengan do’a itu. Atau baik kiranya jika memilih lafadz-lafadz yang diterima dari Rasulullah s.a.w. yang kandungannya sesuai dengan apa yang kita do’akan pula.

f. Mengokohkan kepercayaan bahwa do’a kita akan diperkenankan oleh Allah dan tidak merasa gelisah jika do’a itu tidak diperkenankannya.

g. Berdo’a khusu’ dan tawadhu’ dengan merasakan kebesaran-nya. h. Mengulang-ulang do’a itu dua atau tiga kali yaitu do’a tentang

sesuatu yang sangat dihayati, memohonya kepada Allah akan lebih baik dibaca beruiang-ulang sampai tiga kali.

i. Menyebut atau memuji Allah pada permulaannya.

j. Bertaubat sebelum berdo’a dan menghadapkan diri dengan

1 o

sesungguhnya kepada Allah SWT.

Sedangkan menurut Hamzah Ya’kub do’a hendaknya dilakukan dengan rendah diri (thadharu’ ) dengan suara perlahan. “ Dalam mengharap terkabulnya do’a hendaknya tidak mudah putus asa. 18 19Berdo’a dengan sesungguhnya-sungguhnya dan membulatkan kemauan. Salah satu khaifiyah berdo’a adalah dengan kalimat singkat tetapi padat”.

18 Hasbi Ash Shiddieqy, Op.Cit. him. 103.

(39)

Jika seseorang sedang melakukan kegiatan berdo’a berarti ia sedang kontak dengan Allah, ia mempunyai keyakinan Allah akan mengabulkan do’a-do’anya. Hal itu tidak terlepas dari adab atau tata cara berdo’a kepada Allah SWT.

Dari uraian tatacara berdo’a tersebut, maka seseorang yang melakukan do’a seharusnya dengan sepenuh hati dan dengan penyerahan sepenuhnya kepada Allah. Kita yakin bahwa do’a kita akan dikabulkan oleh Allah, maka didalam melaksanakn do’a harus memperhatikan tata cara serta adab berdo'a, sebagaimana yang telah di contohkan oleh Rasulullah s.a.w. serta para sahabatnya, kita harus yakini dengan sepenuh hati bahwa do’a kita akan dikabulkan.

B. Sikap Optimisme 1. Pengertian

Secara harfiah, sikap berasal dari bahasa inggris “ attitude ii2°

Sikap adalah “ kecenderungan untuk memberikan respon baik positif maupun negative terhadap orang, benda atau situasi-situasi“.* 21

Sikap adalah kesungguhan (kehebatan) dari pengaruh positif atau negative terhadap sebuah objek psikologi sedangkan sobjek psikologi itu adalah beberapa symbol, orang, kata (prase) slogan atau ide dari orang yang dapat berbeda seperti dalam memperhatikan

c

pengaruh positif atau negative tadi”.

John m. Echolas dan Hassan Shadily, Kamus Inggris Indonesia, PT. Gramedia, Jakarta 2000, him. 44.

(40)

“ Sikap adalah sebuah keadaan mental dan jiwa yang siap (untuk melakukan sesuatu) yang diatur melalui pengalaman (rangsangan), dan menggunakan sebuah petunjuk atau pengaruh yang dinamis terhadap respon individu untuk semua objek dan situasi yang berhubungan”.

Mengacu pada pendapat diatas, maka dapat diambil pengertian bahwa pengertian sikap adalah, kecenderungan atau kesiapan seseorang untuk bereaksi (berbuat, menanggapi) terhadap objek tertentu, atau dasar rangsangan yang diterima.

Kemudian pengertian optimisme adalah “ Faham (keyakinan) atas segala sesuatu dari segi yang baik dan menyenangkan, sikap selalu mempunyai harapan baik dalam segal hal” 22 Helen Keller memberikan pengertian optimisme, “ optimisme adalah sebuah keyakinan yang akan membawa pada pencapaian hasil.23

Tidak ada yang dapat diperbuat tanpa adanya harapan dan keyakinan, Harapan dikenal dengan

i ) artinya “ harapan “, harapan dapat disamakan dengan optimisme, disebut dalam kitab Hthya’ Ulumlddin:

Mo I k U ajj y L-.ixIl ^ Ij jj \ jA i l k

22 •

“ Tim Penyusun Kamus, Kamas Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta

1994, him. 753.

(41)

“ Harapan ialah keingginan hati untuk menunggu apa yang disukai”. Setelah diketahi pengertian sikap dan optimisme maka selanjutnya penulis memberi batasan pengertian sikap optimisme, yaitu suatu perbuatan yang berdasarkan pada keyakinan terhadap segala harapan yang baik.

2. Realisasi Sikap Optimisme

Sikap optimisme sangat penting bagi diri seseorang dalam mengarungi kehidupan guna menggapai suatu keberhasilan. Seseorang yang memiliki rasa optimisme yang tinggi berarti ia sebagai seseorang yang bermental seorang pemenang, ia memiliki rasa optimisme yang tinggi, Dia berusaha dengan sungguh-sungguh dan yakin akan usahanya tersebut.

Sikap optimisme dapat dilihat dari tingkah laku seseorang, Adapun yang dapat dilihat yaitu :

a. Mempunyai Harapan-harapan Yang Positif

Yang dimaksud dengan Harapan-harapan yang positif disini ialah, segala sesuatu yang di cita-citakan yang bersifat positif. Mereka yang melihat cakrawala dunia penuh wama-wami dan mendorong dirinya penuh dengan harapan dan keberanian. Harapan-harapan atau cita-cita yang positif akan melahirkan keberanian untuk menempuh segala resiko karena ia sadar bahwa segala sesuatu itu pasti ada resikonya. 24

(42)

Sikap yang positif akan membentuk karakter positif yang akan mengantarkannya menjadi pemenang, untuk mencapai sebuah keberhasilan.

Dengan bekal harapan dan sikap yang poisitif tersebut akan memberikan suatu keyakinan yang positif atas segala perbuatan yang di usahakan.

b. Mempunyai Wawasan Berfikir

Islam membimbing manusia sesuai dengan perkembangan untuk menuju kesempumaan, bahkan Islam memberikan jangkauan yang luas dalam menjalani kehidupan menuju

kemajuan dunia yang lebih dekat dari padanya.

Dalam kehidupannya manusia tidak berhenti untuk terus-menerus mencari ilmu dan pengetahuan. Dunia semakin berwama-wami Karena hasil ilmu pengetahuan manusia. Harta yang paling berharga bukannya uang, melainkan ilmu pengetahuan karena dengan ilmu pengetaqhuan, segala sesuatu menjadi mudah.

Ali bin Abi Thalib memberikan nasihat kepada Kumail bin Ziad tentang ilmu, “ Wahai kumail, ilmu adalah lebih utama dari pada harta. Ilmu menjaga mu, sedangkan kau hams menjaga hartamu. Harta akan kau nafkahkan, sedangkan ilmu bertambah subur bila kau nafkahkan. Demikian pula budi yang timbul dengan harta akan hilang dengan hilangnya harta. 5

Semangat mencari ilmu pengetahuan seharusnya melekat kepada setiap oaring karena dengan ilmu tersebut segala sesuatu

25

(43)

dapat di hadapi. Begitu besar harapan yang kita inginkan dari ilmu pengetahuan, harapan bukannya suatu angan-angan atau pikiran yang melamun (menghayal), melainkan sesuatu yang perlu di usahakan, untuk menggapai harapan dan cita-cita diperlukan wawasan, pengalaman dan ilmu yang luas.

c. Mempunyai Harapan Yang Positif Terhadap Kehidupan

Cara memandang kehidupan harus berpandangan yang positif, seandainya dalam menghadapi masalah jangan berpandangan negatif, orang yang dalam dirinva terdapat penyakit prasangka negatif, atau pesimis adalah menjadikan dirinya peragu, bahkan pengecut. Pesimis adalah tipe manusia yang melihat dunia hanya satu wama. Tidak ada jalan untuk keluar, batas cakrawala semakin sempit bagi hidupnya, sehingga akan merusak harapan- harapannya selama ini.

(44)

tetap berprilaku tenang sehingga segala sesuatau dapat di jalaninya dengan baik.

3. Peranan Do’a Bagi Sikap Optimisme

Dalam kehidupan manusia sehari-hari, ditemukan aneka ragam cara dalam menghadapi masalah atau keadaan yang kurang menyenangkan. Ada orang yang patah semangat, menyerah kepada keadaan, kehilangan kemampuan untuk mengatasi permasalahan.

Bagi orang yang beriman dan taat beribadah kepada Allah SWT. dia selalu mendekatkan diri kepada -Nya, salah satunya adalah do’a , do’a merupakan penunjang bagi semangat hidupnya, ia tidak akan merasa kehilangan semangat hidupnya, dan akan selalu besikap optimis dalam menjalani kehidupan, yakin bahwa Allah SWT. tidak akan membebankan sesuatu permasalahan kecuali sesuai dengan kadar manusia itu.

Dalam Al-qur’an disebutkan :

( Y A V s j L I I ) L i K V

Artinya : “ Allah tidak akan membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya ... (Q.S Al-Baqoroh: 286. )26 Do’a amat penting bagi ketentraman batin, dengan berdo’a dapat memupuk rasa optimisme di dalam diri, serta dapat menjauhkan dari rasa pesimis dan putus asa. Lebih dart itu, do’a mempunyai peran

Departemen Agama RI, Al-Qur ’an dan Terjemahannya, Yayasan Penyelenggara

(45)

penting di dalam penciptaan kesehatan mental dan semangat hidup (optimis).

Do’a merupakan sugesti psikologis, dimana ketika kita berdo’a seolah-olah ada kekuatan di belakang kita yang mendukung dan mendorong untuk terns berusaha meraih apa yang hendak kita raih atau kita cita-citakan.

Dengan demikian do’a merupakan faktor penting dalam membangkitkan semangat, kehidupan jiwa seseorang untuk bangkit. Orang yang dapat menghayati makna do’a yang sedang ia baca, ia akan selalu berkeyakinan akan ampunannya dan dia akan yakin bila hanya Dialah Allah yang penuh kasih menerima taubat hambanya. Dia akan merasa optimis dalam menghadapi segala permasalahan yang meliputi dirinya, dan dia yakin dengan do’a itulah permasalahan menjadi ringan dihadapi, sehingga rasa optimislah yang akan tumbuh dalam benaknya, maka ia akan menatap masa depan dengan penuh keyakinan dan percaya diri.

(46)

Merupan acuan dalam melaksanakan kegiatan penelitian tentang Pengaruh berdo’a terhadap sikap optimisme siswa SMA N I Boja Kabupaten Kendal, maka diperlukan pemahaman yang jelas tentang gambaran umum SMA N I Boja. Agar dalam pelaksanaan kegiatan penelitian ini dapat diantisipasi secara cermat, sehingga yang berupa kelemahan dapat dicari solusinya, dan yang berupa kekuatan/potensi-potensi. serta peluang-peluang dapat dimanfaatkan sebesar- besam

1. Tinjauan Historis

SMA N I Boja Kabupaten Kendal berdiri pada tahun 1985 berdasarkan keputusan menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia nomor : 0601/0/1985 tanggal 22 Nopember 1985. SMA N I Boja Kabupaten Kendal merupakan urutan ke 1.333 sekolah negeri di Indonesia yang tersebar di 27 propinsi pada saat itu, dengan seorang kepala sekolah yang bemama Drs. Minto Hadi S.

Sekolah ini berada diwilayah tenggara Kabupaten Kendal, di daerah selatan Kabupaten Kendal dengan jarak kurang lebih sekitar 28 Km, dari Kota Kendal. SMA N I Boja terletak di Desa Bebengan Rt. 03/Rw. 02 Kecamatan Boja, Kabupatem Kendal, tepatnya di JL. Raya Bebengan No. 203 Boja.

(47)

memperoleh akreditasi dengan peringkat A (Amat Baik ) dengan sekor 88. 2. Letak Geografis, Prestasi, Serta Hasil Akreditasi

Dari sisi letak geografinya, SMA N I Boja Kabupaten Kendal berada jauh dari kota Kendal + 28 Km. Namun berada di dekat wilayah Kecamatan Boja + 1 Km. Wilayah Boja merupakan satu kawasan yang terletak pada dataran tinggi, di lereng gunung Unggaran, berada dalam keadaan udara yang sangat sejuk, dan nyaman, dengan lingkungan yang asri dan relative bersih. Dari arah timur bersebelahan dengan wilayah kota Semarang, dan arah selatan berada diwilayah Kabupaten Temanggung.1

SMA N I Boja, berdiri atas tanah seluas 28.000 m 2 (2,8 Ha), dengan setatus HM dan bersertifikat, adapun luas banggunan 18. 151 m 2 . Sejak berdirinya sampai sekarang SMA N I Boja, telah mengalami alih kepemimpinan sebanyak 6 kali. Adapun urutan kepala sekolah yang menjabat selaku Kepala Sekolah, adalah sebagai berikut:

a. Drs. Mintono HS, menjabat dari 01 Juli 1985 s. d. 05 April 1987

b. H. Muchtomi, BA, menjabat dari 01 Nopember 1987 s. d. 01 Nopember 1989

c. Rusmoyo, BA, menjabat dari 01 Nopember 1989 s. d. 01 Oktober 1992 d. H. Mahyudi, BA, menjabat dari 01 Oktober 1992 s. d. 19 April 1995 e. Drs. Muryono, SH, menjabat dari 19 April 1995 s. d. 15 Januari 2001

(48)

Penting disampaikan bahwa pada awalnya SMA N I Boja, sebelum memiliki areal gedung sendiri di jl. Bebengan Boja no. 203 D Boja, pernah menumpang di SMP N I Boja yang berlokasi di jl. Kaliwungu Boja Kendal.

Melihat kondisi lingkungan alam SMA N I Boja memang patut dibanggakan, mengingat karena kondisi lingkungan sekolah ini benar-benar asri, hijau, bersih, indah, dan menawan. Sangat sesuai dengan tekat yang dibudayakan oleh sekolah ini, untuk benar-benar hadir sebagai kawasan pendidikan yang sehat, sejuk, rindang dan menawan.Untuk dapat melihat potret SMA N I Boja dapat dilihat dalam lampiran (1).

Sehingga wajar lingkungan pendidikan yang benar-benar tertata dengan penuh kesungguhan dan profesionalisme ini mampu mengantarkan sebagai pemenang kejuaraan lomba wawasan wiyata mandala, dengan data sebagai berikut:

1. Pada tahun 1999 muncul sebagai juara I pada tingkat Kabupaten.

2. Pada tahun 2001 muncul sebagai juara I pada tingkat Kabupaten dan juara I pada tingkat karesidenan. Dan pada tahun yang sama pula muncul sebagai juara III pada tingkat propinsi Jawa Tenggah.

Kemudian melalui perjuangan yang keras dari segenap komponen dan keluarga besar SMA N I Boja untuk mengantarkan sekolah ini menjadi sekolah yang diperhitungkan serta dipercaya oleh masyarakat, maka sejak tahun pelajaran 2003/2004 berdasarkan hasil penilaian Tim Badan Akreditasi

2

(49)

bahwa semenjak beberapa tahun tahun ini sekolah ini telah memperoleh kepercayaan dari pemerintah pusatmaupun pemerintah daerah tingkat Propinsi untuk mengelola beberapa danana pendidikan untuk peningkatan kualitas pendidikan dalam rangka memantapkan diri sebagai sekolah yang menyanangkan program MBS. Adapun sumber dana-sumber dana dari luar, sebagai berikut:

a. Pada tahun pelajaran 1999/2000 menerima dana BOM (Bantuan Oprasional Manajemen) dari pemerintah pusat.

b. Pada tahun pelajaran 2000/2001 menerima dana BOM.

c. Pada tahun 2002 menerima dana BEE (Broad Base Education) dari pemeri ntah Propinsi Jawa Tengah.

d. Pada tahun 2003 menerima bantuan dari Diknas dalam rangka program peningkatan IMTAK.

e. Pada tahun 2004 menerima bantuan dari pemerintah pusat berupa pengadaan Ruang Kelasa Barn (RKB), dan pengadaan Lab. Bahasa.3 3. Visi dan Misi SMA N I Boja

a. Visi SMA N I Boja Teladan Dalam Perilaku dan Unggul Dalam Prestasi”.

b. M isi:

1) Mengembangkan budaya 5 “S” (Senyum, salam, sapa, simpati, dan sopan)

(50)

3) Meningkatkan daya saing kompetitif

4) Menanamkan komitmen yang kuat warga sekolah terhadap SMA N I Boja.4 5

c. Semboyan SMA N I B oja

We are not first, but the best” “ Kami bukan yang pertama kalii yang terbaik”.

d. Program Untuk Mencapai Visi Teladan Dalam Perilaku :

1) Membudayakan 5 “S” ( Senyum, salam, sapa, simpatik, dan sopan) 2) Menanamkan komitmen yang kuat warga sekolah terhadap SMA N I

Boja.

3) Sholat Duha, Duhur, dan Salat berjamaah, serta menciptakan kondisi yang Islami.

4) Peringatan hari besar agama.

5) Pengajian rutin mingguan dan bulanan. 6) Pemasangan slogan Islami

7) Optimalisasi Masjid dengan pemberdayaan takmir serta ekstra kulikuler agama.

8) Penerapan skor SPB (Sikap, perilaku, dan budi pekerti) 9) Layanan bimbingan dan konsultasi

10) Peningkatan disiplin.3

(51)

a. Efektifitas KBM

b. Meningkatkan daya kompetitif c. Pemberdayaan potensi warga sekolah d. Les, pengayaan, penambahan jam belajar. e. Optimalisasi perpustakaan.

f. Lomba pra-Olimpiade MIPA, computer, dan karya tubs.

g. Pemberian pelajaran computer dan internet melalui intrakurikuler. h. Lomba matapelajaran dan lomba-lomba kegiatan lain.

i. Try out/uji coba.6

Berkaitan dengan prestasi maka sekolah ini adalah sekolah yang sarat dengan prestasi akademis maupun prestasi di bidang keagamaan, olah raga, seni, sosial, permainan, dan sebagainya.

2) Ekstra Kurikuler Non Akademik, antara lain :

a. Penyelenggaraan berbagai macam kegiatan ekstrakurikuler. b. Mengikuti berbagai macam lomba OR, Seni, dan Ketrampilan. c. Mengikuti ujian nasional bidang keahlian.7

f. Kurikulum :

1) Kelas III ( Program IPA, IPS, dan Bahasa), kurikulum 2004 KBK a. Penekanan aspek koknitif

b. Mempertahabkan, meningkatkan reputasi SMA N I Boja

6 Ibid.

(52)

2) Kelas XI ( Program IIA, IIS, dan Bahasa), KBK

3) Menekankan pada tiga aspek ( koknitif, afektif, dan psikomotor ) 4) Mempertahankan, meningkatkan reputasi SMA N I Boja.

5) Raport memuat tiga aspek.

6) Menetapkan syarat kenaikan kelas berdasarkan otonomi sekolah. g. Ekstrakurikuler:

1) Pramuka

2) Baca tulis Al-Qur’an : tingkat dasar dan tingat mahir. 3) Seni baca Al-Qur’an dan tilawah.

4) Seni rebana modem dan seni musik. 5) PMR (Palang Merah Remaja) 6) PencintaAlam

7) Paskibra

8) KIR ( Kajian Ilmiah Remaja) 9) Sepak bola putra

10) Hockey putera dan puteri 11) Bola volley putra dan putri. 12) Bridge

13) Tenis meja 14) Bola basket 15) Seni tari 16) Seni fotografi

(53)

19) Seni bela diri

20) Tata busan ( Menjahit, obras, dan border ) 21) Tata boga ( Memasak)

22) Bulu tangkis

23) Seni ketrampilan membatik 24) Komputer dan internet

25) Bahasa asing ( mandarin dan jepang )

26) EFA ( English First Activity/ English Conversation )

27) Seni jurnalistik

28) Ketrampilan elektronika.9

4. Keadaan Fasilitas ( Sarana dan Prasarana ) a. Prasarana

SMA Negeri I Boja memiliki tanah seluas 28.000 m 2, dengan luas bangunan 18. 151 m 2, dan dilengkapi dengan halaman, taman, lapangan upacara dan lapangan olahraga.

Adapun fasilitas ruangan yang dimiliki SMA N I Boja adalah : 1 ) 18 ruang kelas

2) 1 ruang Lab. IPA 3) 1 ruang Lab. Bahasa 4) 1 ruang Lab. Komputer

(54)

6) 1 ruang perpustakaan

7) 1 ruang serba guna, olah raga indoor 8) 1 ruang media

9) 1 ruang UKS

10) 1 ruang kepala sekolah

11) 1 ruang wakil kepala sekolah 12) 1 ruang guru

13) 1 ruang Bimbingan dan Konseling 14) 1 ruang Tata Usaha

15) 1 ruang penjaga 16) 7 ruang kantin 17) 1 ruang OSIS

18) 1 ruang Rohis/takmir

19) 2 ruang koperasi siswa dan foto copy sigma 20) 3 ruang gudang

21) 4 kamar mandi/wc guru 22) 8 kamar mandi/ wc siswa 23) 1 ruang EC tata busana 24) 1 tempat ibadah musholla 25) 3 tempat parkir

(55)

I Boja maka didukung adanya sarana yang cukup memadai diantaranya : 1) 3 buah VCD player

2) 550 keping VCD Pembelajaran 3) 5 buah televisi

4) 3 buah OHP 5) 3 Buah LCD 6) 1 buah Lap Top 7) 35 buah computer 8) 15 buah printer 9) 5 buah mesin ketik

10) 2 buah pesawat telepon 11) 1 set alat musik band

12) 1 set alat musik rebana modem 13) 8 buah mesin jahit

14) 2 buah mobil kolt T 120 15) 1 unit sepeda motor

16) 3500 buah buku perpustakaan 17) 1 buah lapangan sepak bola 18) 3 buah lapangan volley 19) 1 buah lapangan basket

(56)

22) 2 buah lapangan badminton (indoor) 23) 16.500 watt listrik

24) dan lain-lain

5. Keadaan Guru dan Karyawan a. Keadaan Guru

Kondisi tenaga pendidikan yang ada adalah, dan menurut setatus kepegawaian serta pendidikannya adalah :

Tabel. 2

Kondisi Tenaga Pendidik

NO Guru

Status

Kepegawaian

Pendidikan

1. 1 Orang Kepala Sekolah

PNS S2

2. 29 Orang Guru PNS SI

3. 3 Orang Guru PNS

Dill

4. 6 Orang Guru GBB SI

5. 14 Guru tidak tetap GTT SI 6. 9 Orang Guru

Pembina Ekstra

-

-7. kurikuler - SI

8. 4 Staf Administrasi 1 Penjaga

(57)

b. Keadaan Guru Menurut Mata Pelajaran Yang diajarkan : Tabel. 3

Keadaan Guru Sesuai Dengan Mata Pelajaran

NO

Guru Bidang Setudi

Jumlah

1 Guru PPKn 3 Orang

2 Guru Agama Islam Agama Kristen/Katolik

2 Orang 3. Guru Bahasa Indonesia dan Sastra 4 Orang 4. Guru Bahasa Inggris 5 Orang 5. Guru Sejarah Nasional dan umum 3 Orang 6. Guru Pendidikan Jasmani 2 Orang

7. Guru Matematika 4 Orang

8. Guru Fisika 2 orang

9. Guru Biologi 3 Orang

10. Guru Kimia

11. Guru Ekonomi 3 Orang

12. Guuru Sosiologi

13. Guru Geografi 2 Orang

14. Guru Sejarah Budaya —

15. Guru Tata Negara

-16. Guru Antropologi 2 Orang

17. Guru Pendidikan Seni 1 Orang

18. Guru Bahasa Asing 5 Orang

(58)

2) 7 Orang Pegawai TU tidak tetap 3) 5 Orang pesuruh tidak tetap 4) 1 Orang satpam

d. Keadaan Siswa SMA N I Boja pada tahun 2005/2006 adalah sebanyak 718 siswa yang terbagi atas :

1) Siswa kelas X berjumlah 242 orang siswa terdiri dari 6 kelas Siswa kelas XI berjumlah 246 orang siswa terdiri dari 6 kelas yaitu : 2 kelas XI Ilmu Alam 92 siswa

3 kelas XI Ilmu Sosial 121 siswa 1 kelas XI Bahasa : 33 siswa

Siswa kelas XII berjumlah 230 orang siswa terdiri dari 6 kelas, yaitu:

2 kelas IPA 85 siswa 3 kelas IPS 119 siswa 1 kelas Bahasa 26 siswa

(59)

1. Populasi dan Sampel

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian.10 Adapun yang menjadi sample dalam hal ini adalah Siswa Kelas II SMA N I Boja Kabupaten Kendal. Yang berjumlah 40 siswa.

Adapun teknik yang penulis gunakan dalam pengambilan sampel adalah “ proposional random sampling” maksudnya agar setiap individu dalam kelompok mempunyai kesempatan yang sama untuk menjadi sampel. 2. Pengumpulan Data

Data yang penilis kumpulkan dari sejumlah responden dalam penyajian data tentang “Pengarun Berdo’a Terhadap Sikap Optimisme Siswa SMA N I Boja Kabupaten Kendal”. Penulis menyediakan angket yang terdiri dari 20 item pertanyaan dengan perincian sebagai berikut: a. Item soal Berdo’a dengan jumlah soal 10

b. Sikap optimisme dengan jumlah soal 10

Dalam pengumpulan data ini, penulis menggunakan metode angket langung, dimana sejumlah pertanyaan dikirim atau diajukan langsung kepada siswa sebagai subjek peneiitian. Dalam hal ini angket digunakan untuk mengetahui kegiatan berdo’a dan sikap optimisme siswa SMA N I Boja. Angket yang penulis ajukan mempunyai beberapa alternative jawaban dengan bobot jawaban dapat diperinci sebagai berikut:

(60)

1. Jawaban A dengan nilai = 4 2. Jawaban B dengan nilai = 3 3. Jawaban C dengan nilai = 2 4. Jawaban D dengan nilai = 1 3. Data Responden

Tabel. 4

Daftar Nama Responden

No Nama Keterangan

1 Adi Gunawan Laki-laki

2. Agus Nur Laki-laki

3. Astri Anggraheni Perempuan

4. Bangkit Agung Laki-laki

5. Dasnik Setya Rahayu Perempuan 6. Dian Kurniarahman Laki-laki 7. Defita Wulansari Perempuan

8. Dyah Wahyuni Perempuan

9. Dwai A. Yuliani Perempuan

10. Dwi Susiati Perempuan

11. Erma.S Perempuan

(61)

17. Kris Indrayanti Perempuan 18. Krisnani P.Nugroho Laki-laki 19. Laras Setyo Ningrum Perempuan 20. Lis Dwiyanto Laki-laki

21. Lutfi Perempuan

22. Meta Wijayanti Perempuan 23. Narita Kumiasih Perempuan

24. Nita Ferawati Perempuan

25. Niken L Perempuan

26. Novi Indriyani Perempuan

27. Ratna Perempuan

28. Panji Ari Woko Laki-laki 29. Purwandhani.E.S Laki-laki

30. Rosi N Perempuan

31. Satria Laki-laki

32. Siti Imrohatun Perempuan

33. Siti Yulikoh Perempuan

34. Sulistyo Pumomo Laki-laki

35. Sulaiman Laki-laki

(62)

39. Yolandari

Data Tentang Kegiatan Berdo’a Siswa Berdasarkan Jumlah Jawaban Soal

Data Skor Sikap Optimisme Siswa Berdasarkan Jumlah Jawaban Soal

(63)

berdasarkan skor

Tabel. 7

Data Hasil Angket Kegiatan Berdo’a Siswa

(64)

34

3

7

12 21

0

0

33

Jumlah

174 144 66 18 694 432 140 18

1274

Catatan : Selanjutnya deret jumlah skor kegiatan berdo’a siswa disebut

sebagai variable X.

Tabel. 8

Data Hasil Angket Sikap Optimisme Siswa

(65)

25

6

4

24 12

0

0

36

26

6

4

24 12

0

0

36

27

5

5

20 15

0

0

35

28

1

9

4 27

0

0

31

29

4

6

16 18

0

0

34

30

8

2

32

6

0

0

38

31

1

9

4 27

0

0

31

32

3

7

12 21

0

0

33

33

7

3

28

9

0

0

33

34

4

6

16 18

0

0

34

35

6

4

24 12

0

0

36

36

9

1

0 27

2

0

29

37

10

0 30

0

0

30

38

4

6

16 18

0

0

33

39

4

6

16 18

0

0

34

40

3

7

12 21

0

0

31

Jumlah

162 229

7

2 648 687 14

2

1346

Catatan : Selanjutnya deret jumlah skor sikap optimisme siswa disebut

(66)

mengklasifikasikan data tersebut sesuai dengan proporsinya masing-masing yang mengacu pada tujuan penelitian, yaitu :

1. Untuk mengetahi seberapajauh kegiatan berdo’a siswa 2. Untuk mengetahu seberapajauh sikap optimisme siswa 3. Bagai mana pengaruh berdo’a terhadap sikap optimisme siswa

Berdasarkan dari ketiga tujuan penelitian di atas maka penulis dalam menganalisis tujuan yang pertama dan kedua, menggunakan rumus prosentase dengan rumus sebagai

berikut:

p = — x m % N

Keterangan: P = Prosentase F = Frekuensi

N = Jumlah responden

(67)

2 > ( 2 > x 2 »

rxy = N

( I j o: N

Keterangan :

rxy : Koefisiensi korelasi variabel x dan variabel y xy : Produk dari variabel x dan y

x : Variabel I ( berdo’a )

y : Varibel II ( sikap Optimisme)

x 2 : Nilai dari aktifitas berdo’a ( produk dari x ) y 2 : Nilai sikap Optimisme siswa ( produk dari y ) N : Jumlah sampel ( responden )

A. Analisis Pertama

Pada analisis pertama ini penulis sajikan tabel untuk mengetahui prosentase tujuan yang pertama, yaitu untuk mengetahui seberapa jauh kegiatan berdo’a siswa kelas II SMA N 01 Boja, dengan nominasi tinggi, sedang, dan rendah. Dilakukan dengan menentukan kelas interval untuk membagi data ke dalam tiga bagian dengan rumus sebagai berikut:

x t - x r i =

(68)

xt = Nilai tertinggi xr = Nilai terendah ki = Lebar kolom

Sehingga di peroleh data untuk kegiatan berdo’a siswa sebagai berikut: Diketahui xt = 40, xr = 21, dan jumlah ki = 3, maka diperoleh interval

40-21

+ 1 i =

3

i = — + l 3 / = 6.3 + 1

i = 7.3

7.3 dibulatkan menjadi 7

dengan perincian sebagai berikut:

1. Jika nilai antara 35-41, maka kategori kegiatan berdo’a siswa tinggi. 2. Jika nilai antara 28 - 34, maka kategori kegiatan berdo’a siswa sedang. 3. Jika nilai antara 2 1 -2 7 , maka kategori kegiatan berdo’a siswa rendah.

Berdasarkan hasil perhitungan dan penentuan kategori di atas dapat diketahui bahwa yang masuk dalam kategori tinggi berjumlah 6 siswa, yang masuk dalam kategori sedang berjumlah 25 siswa, dan yang masuk dalam

o

kategori rendah berjumlah 9 siswa.

Selanjutnya untuk mengetahui prosentase kegiatan berdo’a siswa, penulis menggunakan rumus sebagai berikut:

P = ~ X 100%

(69)

F = Frekuensi

N = Jumlah responden Sehingga di peroleh data sebagai berikut:

Tabel. 9

Prosentase Kategori Kegiatan Berdo’a Siswa Kelas II

SMA N 1 Boja Tahun Pelajaran 2005/2006

NO

Kategori

Interval

Frekuensi

Prosentase

1 Tinggi

35-41

6

15%

2 Sedang

28-34

25

62,5%

3 Rendah

21 -27

9

22,5%

Jumlah

40

100%

Dari tabel di atas di ketahui bahwa :

1. Siswa yang kegiatan berdo’anya dalam kategori tinggi berjumlah 6 siswa dengan prosentase sebesar 15 %.

2. Siswa yang kegiatan berdo’anya dalam kategori sedang berjumlah 25 siswa dengan prosentase 62,5%.

3. Siswa yang kegiatan berdo’anya dalam kategori rendah berjumlah 9 siswa dengan prosentase sebesar 22,5%.

(70)

Boja Tahun Pelajaran 2005/2006

hendak berpergian 23 13 2 2 57,5

32,5% 5%

5%

(71)

10

kesimpulan bahwa jawaban "ya" selalu berjumlah 18 siswa atau

sebesar 45% , jawaban "sering” berjumlah 13 siswa atau sebesar

32,5% , untuk jawaban “kadang-kadang" berjumlah 5 siswa atau

sebesar 12,5% , untuk jawaban “jarang sekali” berjumlah 4 siswa atau

sebesar 10% dari seluruh item pertanyaan yang di berikan.

2. Dari jawaban atas pertanyaan “ Sem entara di dalam salat sudah

memuat beberapa do’a, apakah sesudah melaksanakan shalat anda

melakukan kegiatan berdo’a ?” di peroleh kesimpulan bahwa jawaban

"ya" selalu saya lakukan, berjumlah 18 siswa atau sebesar 45% ,

jawaban ”sering” berjumlah 12 siswa atau sebesar 30%, untuk

jawaban “kadang-kadang” berjumlah 9 siswa atau sebesar 22,5% ,

untuk jaw aban “jarang sekali” berjumlah 1 siswa atau sebesar 2,5%

dari seluruh item pertanyaan yang di berikan.

3. Dari jaw aban atas pertanyaan “ Apakah anda berdo’a terlebih dahulu

ketika akan belajar?” di peroleh kesimpulan bahwa jawaban "ya" selalu

berjumlah 16 siswa atau sebesar 40% , jaw aban "sering” berjumlah 16

siswa atau sebesar 40% , untuk jawaban “kadang-kadang” berjumlah 7

siswa atau sebesar 17,5%, untuk jawaban “jarang sekali” berjumlah

siswa atau sebesar 2,5% dari seluruh item pertanyaan yang di berikan.

4. Dari jaw aban atas pertanyaan “ Apakah anda berdo’a terlebih dahulu

ketika akan pergi ke sekolah ?” di peroleh kesimpulan bahwa jawaban

Gambar

Tabel sampel
Tabel. 2Kondisi Tenaga Pendidik
Tabel. 3Keadaan Guru Sesuai Dengan Mata Pelajaran
Tabel. 4Daftar Nama Responden
+7

Referensi

Dokumen terkait

BAUBAU, TRIBUN-TIMUR.COM - Pesawat Garuda Indonesia tujuan Baubau, Sulawesi Tenggara (Sultra) yang terbang dari Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, Sulawesi

Dalam penyajian pokok-pokok bahasan yang meliputi perkembangan serta pengaruh variabel bebas (harga daging sapi, harga daging ayam broiler, dan pendapatan

Kerajinan perak merupakan salah satu bagian dari seni rupa sudah sejak lama berkembang di Bali, karena mahal dan tingginya harga kerajinan perak tidak semua kalangan

Nama tempat di sekitar di Bandung utara itu umumnya merupakan tempat wisata yang sudah lama, dan ada juga yang tempat baru sebagai bentuk adanya perubahan sebuah daerah.. Cerita

Peraonil dari penyedia yang dianggap tidak mampu atau tidak dapat melakukan pekerjaan dengan baik atau berkelakuan tidak baik, harua aegera dilakukan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) KELAS IV SEMESTER 1 TEMA 3 PEDULI TERHADAP MAKHLUK HIDUP Disusun Oleh: RIKA OFIDA

Untuk itu diperlukan suatu rancangan bangunan gelanggang olahraga yang bisa mencerminkan fungsi yang diwadahi dengan pendekatan pada arsitektur metafora sehingga

Simpulan dalam penelitian ini adalah bahwa kemampuan siswa dalam menceritakan kembali isi cerita pendek pada kelas V pada pelajaran Bahasa Indonesia di SD Negeri