• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH BERDO’A TERHADAP SIKAP OPTIMISME SISWA KELAS II SMAN 01 BOJA KAB. KENDAL TAHUN PELAJARAN 2005/2006 - Test Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PENGARUH BERDO’A TERHADAP SIKAP OPTIMISME SISWA KELAS II SMAN 01 BOJA KAB. KENDAL TAHUN PELAJARAN 2005/2006 - Test Repository"

Copied!
101
0
0

Teks penuh

(1)

SISWA KELAS II SMAN 01 BOJA KAB. KENDAL

TAHUN PELAJARAN 2005/2006

S K R I P S I

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Kewajiban Dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Saijana Dalarn

Ilmu Pendidikan Islam (Tarbiyah)

N IM : 114 04 064

JURUSAN TARBIYAH

PROGRAM STUD1 PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

S A L A T I G A

(2)

Drs. H. M. Zulfa, M. Ag. Dosen STAIN Salatiga Jl. Stadion No. 03 Salatiga

NOTA PEMBIMBING

Sctclah kami mencliti dan mcngadakan perbaikan, maka bersama in i:

PENGARUH BERDO’A TERHADAP SIKAP OPTIMISME SISWA KELAS II SMA N 1 BOJA

KAB. KENDAL TAHUN PELAJARAN 2005/2006

Dengan ini kami mohon agar skripsi saudara / i tersebut di atas agar dapat dimunaqosahkan.

Demikian untuk menjadikan periksa.

W a ssa la m u 'a la ik u m Wr. Wb.

(3)

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

JL Stadion No. 03 Salatiga * (0298) 23433,23706 Kode Pos 57021

P E N G E S A H A N

Skripsi Saudara : IHSAN YUSUF dengan Nomor Induk Mahasiswa : 114 04 064 yang beijudul : ’PENGARUH BERDO’A TERHADAP SIKAP OPTIMISME SISWA KELAS II SMAN 01 BOJA KABUPATEN KENDAL TAHUN PELAJARAN 2005/2006”. Telah dimunaqosahkan dalam Sidang Panitia Ujian, Jurusan Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga, pada hariRabu, tanggal 13 Sya’ban 1427 H, yang bertepatan dengan tanggal 6 September 2006 M, dan telah diterima sebagai bagian dari syarat-syarat untuk memperoleh gelar SARJANA dalam Umu Tarbiyah.

13 Sya’ban 1427 H S alatig a,---6 September 200a,---6 M

NIP. 150 177 821

(4)

* Inna fatahna laka fathan mubiina ....

* Infiruu chifafan wa syiqola wa jahiduu fii sabilillah

PERSEM BAHAN

* Allah subhanahu wa ta’ala Rasulullah

Sallahu Alaihi W assalam , dan ulil amri

fi sabilillah.

* Seluruh keluarga dan

saudara-saudara I. I. C dalam lindungan dan

tolong-Nya.

(5)

Dengan nama Allah yang Maha Pemurah dan Maha Pengasih, segala puji

syukur penulis haturkan kehadirat Rabby yang Maha Agung, Allah SWT, dengan

kurnia dan tolong-Nya penulis mampu menyelesaikan skripsi ini dengan judul

’’PENGARUH BERDO’A TERHADAP SIKAP OPTIMISME SISWA KELAS II

SMAN 01 BOJA KAB. KENDAL TAHUN PELAJARAN 2005 / 2006”.

Penulisan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi syarat untuk

menyelesaikan studi program Strata 1 (SI) pada Jurusan Tarbiyah Program Studi

PA1 STAIN Salatiga.

Terselesainya penulisan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan, bimbingan

dan dorongan dari beberapa pihak. Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis

sampaikan terima kasih kepada :

1. Bapak Drs. Imam Sutomo, M. Ag., selaku Ketua STAIN Salatiga.

2. Drs. H. M. Zulla, M. Ag., sebagai dosen pembimbing skripsi yangtelah

meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan dan saran pada penulis.

3. Bapak Drs. Wagiyo, M. Pd., selaku kepala sekolah SMAN 01 Boja yang telah

mcngijinkan penulis untuk mengadakan penelitian.

4. Ibu Dra. Dzuhro, selaku guru bidang studi PAI yang telah membantu dan

membimbing penulis.

(6)

Om Ju, Safruddin, Ariswanto, dan seluruh saudara-saudara dalam 1.1. C.

7. Semua pihak yang tidak mampu penulis sebutkan satu persatu.

Penulis menyadari skripsi ini masih jauh dari sempuma sehingga kritik dan

saran yang membangun penulis harapkan.

Salatiga, 29 Agustus 2006 P e n u l i s

Ihsan Yusuf NIM : 114 04 064

(7)

Halaman

HALAMAN JUDUL... i

HALAMAN NOTA PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

IIALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... iv

KATA PENGANTAR ... v

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEI... x

DAFTAR LAMPIRAN... xi

DAFTAR GAMBAR... xii

B A B I: PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 3

C. Tujuan Penclilian ... 3

I). Manfaat Hasil Penelitian... 4

E. Definisi Opcrasional... 4

F. Hipotesis... 5

G. Metode Penelitian ... 6

H. Sistematika Penulisan Skripsi ... 12

B A B II: KAJIAN PUSTAKA A. Berdo’a ... 13

(8)

4. Tata Cara Berdo’a ... 25

B. Sikap Optimisme ... 27

1. Pengertian Sikap Optimisme ... 27

2. Realisasi Sikap Optimisme ... 29

C. Peranan Do'a Bagi Sikap Optimisme 32 B A B III: LAPORAN IIASIL PUNELIT1AN A. Gambaran Umum SMA N 01 Boja Kendal ... 36

1. Tinjauan Historis ... 36

2. Letak Geografis, Prestasi, Serta Hasil 37 Akreditasi 3. Visi dan Misi SMA N 01 Boja ... 39

4. Keadaan Fasilitas (Sarana dan Prasarana) . 43 5. Keadaan Guru dan Karyawan ... 46

B. Penyajian Data Penelitian... 49

1. Populasi dan Sainpel ... 49

2. Pengumpulan Data ... 49

3. Data Responden ... 50

4. Data Hasil Angket ... 52

(9)

IV Analisis Kcdua ... 63

C. Analisis Kctiga ... 69

I). Analisis Lanjulan ... 72

B A B V : KESIMPULAN, SARAN, DAN PENUTUP

A. Kesimpulan ... 74

B. Saran-Saran ... 75

C. Penutup ... 76

DAP PAR PUSTAKA

LAMPIRAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

(10)

LAMPIRAN 2 LAMPIRAN 3 LAMPIRAN 4

LAMPIRAN 5 LAMPIRAN

(

: Surat Keterangan Penelitian : Daftar Angket

: Lembar Konsultasi

: Tabel Harga Kritik dari r Product Moment : Daftar Riwayat Hidup

(11)

GAMBAR

GAMBAR

1 : Gambar Gedung SMA N 1 Boja Kendal dan Lingkungannya

2 : Kegiatan-Kegiatan Islami di SMA N 1 Boja Kabupaten Kendal

(12)

TABEL II: KEADAAN GURU ... !... 46 TABEL III: DAFTAR NAMA RESPONDEN ... 49 TABEL IV : DATA TENTANG KEGIATAN BERDO’A SISWA

BERDASARKAN JUMLAH JAWABAN SOAL... 51 TABEL V : DATA SKOR SIKAP OPTIMISME SISWA

BERDAS ARKAN JUMLAH JAWABAN SOAL... 51 TABEL VI: DATA HASIL ANGKET KEGIATAN SISWA ... 52 TABEL VII: DATA HASIL ANGKET SIKAP OPTIMISME SISWA 53 TABEL V III: PROSENTASE KATEGORI KEGIATAN BERDO’A

SISWA KELAS II SMAN 01 BOJA TAHUN PELAJARAN 2005 / 2006 ... 58 TABEL IX : PROSENTASE FREKUENSI KEGIATAN BERDO’A

SISWA KELAS II SMAN 01 BOJA TAHUN PELAJARAN 2005 / 2006 ... 59 TABEL X : PROSENTASE KATEGORI SIKAP OPTIMISME

SISWA KELAS II SMAN 01 BOJA TAHUN PELAJARAN 2005/2006 ... 65 TABEL X I: PROSENTASE FREKUENSI SIKAP OPTIMISME

SISWA KELAS II SMAN 01 BOJA TAHUN PELAJARAN 2005 / 2006 ... 66 TABEL XII: PERSIAPAN MENCARI KORDASI ANTARA

BERDO’A DENGAN SIKAP OPTIMISME SISWA ... 71

(13)

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Kehidupan di dunia ini penuh dengan berbagai macam gejala, manusia

sebagai makhluk yang berakal, diberikan kemampuan untuk memilih sesuatu yang dikehendakinya. Manusia kadang diberikan kesenangan dan juga diberikan kesusahan. Kemampuan manusia hanya terbatas pada sesuatu yang dapat ditangkap oleh akal, sesuatu yang kasat mata, sedangkan di balik itu

akan datangnya musibah, bencana adalah Allah yang mengetahui.

Pengetahuan yang dimiliki manusia itu terbatas dan manusia adalah makhluk yang lemah serta penuh dengan kekurangan, masalah yang akan timbul dan yang akan dihadapi manusia sangat kompleks dan beragam, dengan keterbatasan akal manusia sering tidak mampu untuk mengatasi masalahnya. Oleh karena itu dengan keterbatasan manusia itulah manusia membutuhkan bantuan dan perlindungan dari yang Maha Mampu. Yaitu dengan mendekatkan diri kepada Nya. Do’a merupakan hak manusia yang kedudukannya sebagai makhluk kepada sang Maha Pencipta Allah, dengan

sarana do’a inilah manusia akan selalu menyadari kedudukanya sebagai

mahkluk yang kemampuannya terbatas.

(14)

maka belum akan terwujud apa yang diharapkan. Manusia memang perlu

mempunyai sikap optimisme karena dengan sikap optimisme itulah manusia

akan mempunyai jiwa pantang menyerah, namun hal itu perlu adanya usaha

untuk mendekatkan diri kepada Allah yaitu dengan berdo’a, karena dengan

berdo’a itulah akan menumbuhkan sikap optimisme yang tinggi, sehingga

dalam melangkah kedepan akan lebih bersemangat.

Berdo’a adalah salah satu bentuk usaha mendekatkan diri kepada

Allah, usaha untuk mengingat Allah dan meminta pertolongan, perlindungan ,

sehingga manusia tidak akan takabur dengan kemampuan yang dimilikinya,

yang menganggap mampu mengeijakan sesuatu tanpa pertolongan dari Allah.

Dalam Al-Qur’an dan Hadis banyak sekali perintah dan ajaran tentang

berdo’a, maka dari itu do’a adalah suatu rangkaian ibadah bagi seseorang

muslim yang beriman dan bertaqwa kepada Allah.

Berdo’a sangat penting peranannya bagi manusia, yaitu untuk memacu

semangat serta untuk menumbuh kembangkan rasa optimisme, dengan

berdo’a itulah akan menimbulkan perasaan yakin, bahwa usaha dan cita-

citanya akan tercapai, sehingga tidak akan ada perasaan berat dalam

melangkah. Sikap optimisme akan terwujud dengan adanya perasaan pada

(15)

do’a yang selalu dikeijakan, dimana dengan itu akan menimbulkan pemikiran yang dinamis dan wawasan berfikir yang luas.

Atas dasar permasalahan diatas penulis tertarik untuk mengadakan penelitian tentang PENGARUH BERDO’A TERHADAP SIKAP OPTIMISME SISWA KELAS II SMAN I BOJA KABUPATEN KENDAL

TAHUN PELAJARAN 2005/2006.

B. RUMUSAN MASALAH

Adapun permasalahan yang menjadi pokok kajian skripsi ini adalah sebagai berikut:

1. Seberapa jauh kegiatan berdo’a siswa kelas II SMAN I Boja

2. Seberapa jauh sikap optimisme yang di miliki siswa kelas II SMAN I Boja

3. Bagaimana pengaruh berdo’a terhadap sikap optimisme siswa kelas II

SMAN I Boja

C. TUJUAN PENELITIAN

Adapun maksud dan tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan

skripsi ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui kegiatan berdo’a siswa kelas II SMAN I Boja.

2. Untuk mengetahui sikap optimisme siswa kelas II SMAN I Boja.

(16)

D. MANFAAT HASIL PENELITIAN 1

Dari hasil penelitian ini diharapkan memberikan manfaat di antaranya

sebagai berikut:

1. Agar siswa mengetahui pentingnya berdo’a bagi usaha untuk menanamkan

sikap Optimisme.

2. Dengan penelitian ini, diharapkan akan memberikan gambaran pentingnya

sikap optimisme.

3. Dengan penelitian ini , peneliti dapat mengetahui ada tidaknya pengaruh

berdo’a terhadap sikap optimisme.

E. fflPOTESIS

Hipotesis adalah “suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap

permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul”1.

Hipotesis adalah, dugaan sementara yang mungkin benar atau mungkin

salah, dia akan ditolak jika salah atau palsu, dan akan diterima jika fakta-■j

fakta membenarkannya.

Dari kedua pendapat diatas, penulis menyimpulkan bahwa

hipotesis adalah dugaan atau kesimpulan yang bersifat sementara terhadap

permasalahan penelitian, yang mungkin benar atau mungkin salah.

Hipotesis ini akan diterima jika benar dan akan ditolak jika salah. * 2

'Suharsimi Arikonto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Edisi Revisi V,

Rineka Cipta, Jakarta, 2002, hlm.64.

(17)

Dalam penelitian ini dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

Hipotesis “ Ada pengaruh yang positif antara berdo’a terhadap sikap

optimisme siswa kelas II SMAI Boja.

F. METODE PENELITIAN

1. Populasi dan Sampel

a. Populasi

Populasi adalah “keseluruhan subjek penelitian.”J sedangkan

menurut Sustrisno Hadi populasi adalah “semua inidvidu untuk siapa

kenyataan-kenyataan yang diperoleh dari sampel im hendak di

generalisasikan, disebut populasi atau universe”.3 4

Dengan kata lain populasi adalah sekumpulan individu yang

menjadi subyek dalam penelitian. Adapun yang menjadi obyek penelitian

ini adalah siswa kelas II SMA I Boja

b. Sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti.5 Untuk

itu dari semua individu yang terdapat dalam populasi diambil sebagian

guna mewakili seluruh populasi.

Pemyataan diatas diperkuat oleh pendapat Dr. Suharsimi Arikunto dalam

bukunya Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek dijelaskan

sebagai berikut:

3 Suharsimi Arikunto, Op. Cit. him. 108.

4 Sutrisno Hadi, Metodologi Research jilid /, Fakultas Psikologi UGM, Yogyakarta, 1981, him. 70.

(18)

“Apabila, subyek kurang dan 100, lebih baik diambil semuanya sehinnga penelitian mempakan penelitian populasi. Selanjutnya jika subyeknya besar dapat diambil antara 10 %-15 % atau 20 %-25 % atau lebih”.6

Dalam hal ini penulis mengambil sampel 15 % dan jumlah populasi yang ada.Teknik pengambilan sampel yang penulis gunakan di dalam penelitian ini adalah “ Porposional random sampling” artinya pengambilan sampel secara porposional random sampling dimaksudkan agar setiap individu dalam kelompok mempunyai kesempatan yang sama untuk menjadi sampel.

2. Variabel Penelitian

Ada dua variabel yang menjadi fokus dalam penelitian ini, yaitu berdo’a sebagai variabel bebas (X) dan sikap Optimisme variabel terikat variabel kedua (Y).

Dari variabel di atas dapat diuraikan menjadi beberapa indikator, diantaranya:

a. Variabel Bebas ( pengaruh) berdo’a : 1. Berdo’a sehabis shalat fardhu 2. Berdo’a ketika akan berpergian

3. Berdo’a ketika hendak memulai pekeijaan 4. Berdo’a saat menghadapi ujian sekolah 5. Berdo’a saat menghadapi musibah

b. Variabel Terikat sikap optimisme siswa: 1. Mempunyai harapan-harapan yang pasti 2. Menciptakan pemikiran yang harmonis

3. Mempunyai pandangan yang positif terhadap kehidupan 4. Memperluas wawasan berfikir 5

(19)

Definisi Operasional

Untuk menghindari kesalah pahaman dan untuk mempeijelas ruang

lingkup pembahasan skripsi, perlu penulis jelaskan beberapa istilah yang

digunakan dalam judul skripsi ini, yaitu:

1. Pengaruh

Pengaruh adalah “ daya yang ada atau yang timbul dari sesuatu (

orang, benda, dan sebagainya ) yang ikut membentuk kepercayaan, watak

atau perbuatan seseorang.7

2. Berdo’a

Berdo’a berasal dari bahasa Arab yang sudah di indonesiakan yang

berarti meminta, memohon, memanggil, memuji dan sebagainya.8

Berdo’a berarti seruan, panggilan, atau permintaan sesuatu sesuai

dengan hajatnya atau memohon perlindungan kepada Allah SWT dari

bencana, bahaya, malapetaka, dan sebagainya.9

3. Sikap Optimisme Siswa

Sikap optimisme berasal dari bahasa inggris “ Attitude Sikap

adalah “ kecenderungan untuk memberikan respon baik positif maupun

negatif terhadap orang , benda atau sitiuasi-situasi.10 Sedangkan

optimisme adalah “ faham keyakinan atas segala sesuatu dari segi yang

7 W.J.S, Poerwadarminto, Kamus Umum Bahasa Indonesia, PT. Balai Pustaka, Jakarta, 1985, him. 731.

8 Syahmenan Zaeini, Mengapa Kita Harus Berdo’a, Al-Ikhlas, Surabaya, t.th. hlm .l 1 9 M.Abdul Mujib,dkk, Kamus Istilah Fiqih, PT. Pustaka Firdaus, Jakarta, 1994, him. 61.

(20)

baik dan menyenangkan, orang yang selalu berpengharapan (

berpandangan) baik dalam menghadapi segala hal.11

4. Teknik Pengumpulan Data

1. Metode Angket

Yaitu suatu materi pertanyaan tertulis yang digunakan untuk

memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang

pribadinya dan hal-hal yang diketahuinya. Metode angket atau quesioner

yaitu susunan daftar pertanyaan yang di ajukan peneliti kepada responden

untuk dijawab. Adapun angket yang penulis pilih adalah angket langsung

di mana sejumlah pertanyaan di kirimkan langsung kepada orang yang

ingin di teliti untuk dimintai pendapatnya, keyakinanya.11 12

2 Metode interview

Suatu metode pengambilan data dengan jalan tanya jawab sepihak

yang di keijakan secara sistematis dan berdasarkan tujuan penyelidikan.13

Dalam interview ini penulis menggunakan jenis bebas terpimpin , artinya

wawancara beijalan dengan bebas tetapi masih terpenuhi komparabilitas

terhadap persoalan-persoalan penelitian . Metode ini digunakan untuk

memperoleh data tentang keadaan guru, kariawan, dan situasi sekolah.

3. Metode Dokumentasi

Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam suatu penelitian

dapat juga dilakukan dengan metode dokumentasi. Dr. Suharsimi Arikunto

11 W.J.S Poerwadarminto, Op.Cit, hlm.687.

(21)

“ menyatakan bahwa dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal

atau variasi yang berupa catatan , transkip, buku, surat, majalah, notulen

rapat dan lain-lain.”14

5. Teknik Analisis Data

Analisis data adalah proses penyederhanaan data kedalam bentuk

yang lebih mudah di baca dan di interprestasikan. Proses ini sering kali

digunakan dalam statistik, salah satu fungsi pokok statistik adalah,

menyederhanakan data yang amat besar jumlahnya menjadi informasi yang

lebih sederhana dan lebih mudah di pahami.

Di dalam menganalisis dat ahasil penelitian, penulis menggunakan

beberapa tahapan di antaranya adalah :

1. Analisis Pertama

Di dalam analisis pendahuluan ini, penulis mempergunakan data

yang telah terkumpul dari hasil penelitian, kemudian di masukkan ke

dalam tabel distribusi frekwensi untuk tiap-tiap item. Untuk memudahkan

penggolongan data setatistiknya, maka dari empat altematif jawaban dari

setiap item atau soal di beri skor sebagai berikut:

a. Untuk jawaban Adenganskor = 4

b. Untuk jawaban B dengan skor = 3

c. Untuk jawaban C dengan skor = 2

d. Untuk jawaban D dengan skor = 1

14

(22)

2. Analisis Kedua

Analisis hipotesis di gunakan untuk menguji hipotesis yang penulis

ajukan, yaitu dengan cara perhitungan statistik dengan perhitungan

korelasi product moment, yaitu :

Keterangan:

rxy : Koefisiensi korelasi variabel x dan variabel y

xy : Produk dari variabel x dan y

x : Variabel I ( berdo’a )

y : Varibel II ( sikap Optimisme)

x 2 : Nilai dari aktifitas berdo’a ( produk dari x )

y 2 : Nilai sikap Optimisme siswa ( produk dari y )

N : Jumlah sampel ( responden)

Selanjutnya untuk mengambil kesimpulan dan hasil koefisiensi

korelasi antara variabel x dan variabel y, maka data yang telah di

peroleh dari r„ (hasil observasi) di banding dengan r, (r dalam tabel)

Baik dalam taraf signifikansi 5% maupun 1%, apabila nilai r a lebih

besar atau sama dengan nilai r , , maka hasil yang di peroleh sighnifikan rum us:

rxy =

(23)

lebih kecil dari nilai r,, maka hasil yang di peroleh non signifikan

sehingga hipotesis yang di ajukan di tolak.

3. Analisis Lanjutan

Yaitu analisis lanjutan yang di dasarkan pada hasil analisis uji

hipotesis.

G. SITEMATIKA PENULISAN SEKRIPSI

Untuk memudahkan penyusunan dan pemecahan terhadap isi skripsi

ini, maka penulis menyusun sistematika skripsi sebagai berikut:

Bab. I : Pendahuluan

Dalam pendahuluan ini memuat pokok-pokok pikiran

tentang Latar belakang Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan

Penelitian, Manfaat Hasil Penelitian, Definisi Operasional,

Hipotesis, Metode Penelitian, dan Sistematika Penulisan Skripsi.

Bab. II : Landasan Teori

Bab ini mengandung beberapa sub bab:

A. Berdo’a : didalamnya memuat pengertian berdo’a, dalil-dalil

tentang do’a, aktivitas do’a, tata cara berdo’a.

3

B. Sikap Optimisme

(24)

Bab. Ill

Bab. IV

: Laporan Hasil Penelitian

Bab ini akan membahas secar global gambaran umum keadaan

v > *

SMAN 1 Boja Kabupaten Kendal. A. Gambaran Umum SMAN I BOJA

1. Tinjauan Historis

v

2. Letak Geografis, Prestasi, Serta Hasil Akreditasi 3. Keadaan Fasilitas ( Sarana dan Prasarana) 4. Keadaan Guru dan Karyawan

5. Keadaan Siswa

B. Penyajian Data, meliputi: 1. Data tentang berdo’a

2. Data tentang Sikap Optimisme : Analisis Data

Dalam bab ini terdiri dari:

A. Analisis Pertama B. Analisis Kedua C. Analisis Ketiga D. Analisis Lanjutan Bab. V : Penutup

(25)

LANDASAN TEORI

A. Berdo’a

1. Pengertian Berdo’a

Kata do’a berasal dari bahasa Arab yaitu : a j c . ^ _ j c . -Ic. IJ

Yang artinya “ memanggil, mendo’a, memohon.”1

Sedangkan pengertian do’a secara istilah sebagaimana yang di kemukakan

oleh Aboebakar Atjeh, berdo’a adalah “mengemukakan rasa hati kepada

Tuhan baik berupa syukur, baik berupa pengaduan keluh kesah, baik

berupa suatu permohonan, sesuatu keinginan yang ingin hendak di peroleh

berupa benda, berupa tujuan atau berupa ampunan.”* 2

Sedangkan Ath Theiby memberi pengertian do’a adalah “ melahirkan

kehinaan dan kerendahan diri serta menyatakan kehajatan dan ketundukan

diri kepada Allah SWT.3

Sedangkan Mutawali mengartikan do’a adalah ” Seruan dari bawah keatas

dan tidak di hadapkan kecuali kepada dzat yang kekuasaannya melebihi

kekuasaan yang berdo’a.”4

Mahmud Yunus, Kamus Arab Indonesia, Yayasan Penyelenggara Penafsiran Al-Qur’an, Jakarta, 1982Jiln.l27.

2 Aboebakar Atjeh, Pengantar Ilmu Tarekat, Ramadhani, Surabaya, 1985, hlm.263.

3 TM. Hasbi Ash Shiddieqy, Pedoman Dzikir dan Do ’a, Bulan B intang, Jakarta, 1993, hlm.97.

4 M. Mutawali Sya’roni, Do ’a Yang Dikabulkan, Pustaka Al-Kautsar, Jakarta, 1994, him.

11.

(26)

Sedangkan menurut Syahminan Zaeni berdo’a adalah “ memohon sesuatu

kepada Allah dengan cara menyatakan kerendahan diri dan ketundukan

kepada-Nya.”5

Dari beberapa pendapat di atas maka dapat di ambil pengertian

bahwa berdo’a adalah memohon, menyeru dan menyatakan kehajatan dan

ketundukan kepada Allah SWT. Dalam pengertian tersebut tersirat bahwa

di waktu seseorang melakukan aktifitas berdo’a, maka seseorang tersebut

sedang menghadap Allah SWT. Serta ia sedang mengakui akan kekuasaan

Allah SWT dan menyatakan ketundukannya kepada-Nya. Maka tidak

sepantasnya kalau manusia itu bersikap sombong dan membanggakan diri

atas kekuatannya, kemampuan, serta daya yang di milikinya.

Dalam kenyataannya tidak ada manusia yang terlepas dari harapan

dan keinginan untuk mendapatkan bantuan dari orang lain atau dari yang

Maha Kuasa. Boleh saja manusia merasa mampu untuk berdiri sendiri,

tetapi pada saat-saat tertentu, manusia akan membutuhkan bantuan yang

datang di luar pribadinya. Sebagai seorang muslim, kita meyakini bahwa

sumber dari segala kekuatan, kekuasaan itu ada pada Allah swt. Kita

diseru untuk selalu ingat akan kekuasaan-Nya, dan Dia menyuruh manusia

supaya memohon kepada-Nya, dan Dia beijanji akan mengabulkan

permohonan (do’a ) hamba-Nya.

(27)

Allah SWT berfirman:

* I ^ ...

^£1

...

Artinya: “ Serulah Aku’ Akan Kukabulkan do’amu. (Q.S. Almu’min: 60)

Dengan demikian berdo’a merupakan anjuran kepada setiap

hamba-Nya, untuk selalu memohon, menyeru serta meminta apa saja yang

bermanfaat baginya, maka seandainya manusia itu mau berdo’a kepada

Allah SWT. Maka Dia akan mengabulkan permintaannya.

Prof. Dr. Zakiah Daradjat mengatakan:

Sebagai seorang muslim, seharusnya ia mengetahui dan menyadari

sepenuhnya, bahwa yang paling dekat padanya adalah Allah SWT.

Kepada-Nya kita kembali, kepada-Nya kita berserah diri, dan dengan

sendirinya kita akan menerima apa saja yang telah ditentukan-Nya bagi

kita.6

2. Dalil-dalil Tentang Berdo’a

Banyak ayat-ayat Al-Qur’an dan Hadist Nabi yang mendorong

manusia untuk selalu melakuakan kegiatan berdo’a kepada Allah SWT.

Diantara ayat-ayat AL-Qur’an yang memerintahkan kita untuk selalu

melakukan berdo’a antara lain :

firman Allah surat ( Al-A’raf ayat 55 )

(OO ;t_alJC-V' ) ( j j V A j I L c - ^ J a J 1 j C O l

(28)

Artinya : Berdo’alah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah SWT. Tidak menyukai orang- orang yang melampaui batas. (Q.S. Al-A’ r a f : 55 )7

Ayat lain mengenai do’a adalah surat ( Al-Baqarah ayat 186):

\ e jc - J <■, ij-> \ l i ^ yjc- U c . ( il L a il3 I j

( ^ A

1

: SjLlI ) . j

J lji« j ilj J

jxyuA *

j Ic-J lil

Artinya : Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka ( jawablah ), bahwasanya aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang mertdo’a apabila ia berdo’a kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi ( segala perintah) Ku dan hendaknya mereka beriman kepada- Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran. ( Q.S. Al- Baqarah :186 )8

Dari kedua ayat tersebut di atas jelas bahwa kita umat Nabi

Muhammad saw. Dianjurkah untuk selau ( berdo’a ) mendekatkan diri

kepada Allah dengan jalan mengabdikan diri kepada-Nya dan senantiasa

ingat akan kekuasaan dan kebesaran-Nya, cara berdo’a ( memohon) yaitu

dengan merendahkan diri dan dengan suara yang lembut, karena

sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-oarang yang melampaui batas.

Berdasarkan pengertian surat Al-Baqoroh ayat 181 di atas,

menunjukkan bahwa Allah itu dekat kepada hamba-Nya, Allah akan

mengabulkan permohonan ( do’a ) setiap hamba-Nya yang mau memohon,

meminta kepada-Nya.

7 Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahanya, Yayasan Penyelenggara Penterjemah/Penafsiran Al-Qur’an, Jakarta, 1971.hlm.230.

(29)

Seadangkan diantara Hadist Nabi yang menunjukkan supaya kita

selalu berdo’a, memohon kepada Allah diantaranya:

e\c.

.ill ; J IS

^L

jj

Ailc.

4

iil (^L-a

(j

c.

jjJb (jj J U*jll jc.

(

jail olJJ ) oJ bail

Artinya : “ Dari Nu’man bin Basyir dari Nabi saw. Telah bersabda : Do’a itu adalah ibadah. “9 10

Hadist yang lain yaitu :

>Lu,i « 4 d r .

.djC-JU (J LxJ all I jC-.ll ^1

ul

4 ^jiajVI

La • (J IS

( j3 il * j j )

Artinya : “ Dari Ubaidah bin Shamid semoga Allah ta’ala meridhoi-Nya, sesungguyhnya Rosulullah swt. Telah bersabda : Tidak ada seoarang manusia muslim yang berdo’a kepada Allah SWT. Dengan suatu do’a kecuali Allah SWT. Akan memberikan apa yang di mohonnya atau menghendaki sesuatu kejahatan yang sebanding dengan do’anya selama ia tidak berdo’a dengan sesuatu yang mengandung dosa atau memutus silaturrohim. “( HR. Tirmidzi)'°

9 Abdurrahman Muhammad Ustman, Sunah Tirmidzi wa Huwa Jaami’ Ushakhah, Juz 5 Darul Fiqri, Beurut,t.th, him 126.

(30)

Ayat-ayat dan Hadist tersebut menunjukkan bahwa do’a

( memohon) kepada Allah itu adalah diperintahkan oleh Allah, do’ajuga

merupakan sebagian dari ibadah. Allah akan mengabulkan setiap do’a

hamba-Nya yang mau melakukan do’a.

Manusia yang hidup tanpa gejolak, tanpa kekuasaan istemewa,

bekeija dan beijuang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, juga

memerlukan do’a sebagai motivasi dirinya agar dapat melanjutkan usaha,

pekeijaan dan kegiatan untuk mencapai cita-cita. Do’a merupakan

pendorong untuk mencapai harapan dan keinginan untuk hidup yang lebih

baik, teratur dan terhindar dari segala hambatan, tantangan, ancaman atau

gangguan.

Do’a merupakan hal yang perlu dan seharusnya dilakukan oleh

setiap manusia. Ini dikarenakan pengetahuan yang dimiliki manusia

sangatlah terbatas dan manusia adalah makhluk yang lemah serta serba

kekurangan. Masalah yang akan timbul dan yang akan dihadapi oleh

manusia itu sangat komplek, sehingga dengan keterbatasan manusia itu

sering tidak mampu untuk mengatasai permasalahan yang dihadapinya.

Oleh karena itu manusia membutuhkan pertolongan dan perlindungan .

Dan Allahlah yang dapat memberikan perlindungan tanpa ada batasanya

kepada setiap hamba-Nya, oleh karena itu sudah selayaknya manusia tidak

bersikap sombong dan manusia harus selalu memohon ( berdo’a ) kepada

(31)

3. Aktivitas Berdo’a

Berdo’a itu sangat penting bagi manusia do’a dapat memperkuat

kesehatan mental, baik untuk penyembuhan, pencegahan, maupun untuk

pembinaan, mau dan pandai berdo’a, insya Allah kesehatan mental kita

akan dapat dipertahankan. selanjutnya ketentraman dan kebahagiaan

hidup akan dapat diraih.11

Adapun beberapa aktifitas berdo’a antaralain :

a. Berdo’a Secara Rutin

Nabi Muhammad saw. Menganjurkan kepada umatnya untuk selalu

berdo’a setiap waktu dan setiap saat di manapun kita berada, sebagai

mana sabdanya:

“ Dari Abi Ummah berkata bahwasannya Rasulullah saw. Telah ditanya seseorang. Do’a di waktu apakah yang paling di dengar oleh Allah ? Nabi menjawab di waktu tengah malam atau sesudah salat fardhu ( HR. Tirmidzi )11 12

Pada hadist diatas secara implisit menunjukkan bahwa manusia

dianjurkan untuk senantiasa melakukan kegiatan berdo’a secara rutin .

Dimana dalam hadist tersebut Nabi menyebut bahwa salah satu do’a yang

paling di dengar Allah adalah sesudah salat fardlhu, itu merupakan hal

yang senantiasa di lakukan oleh setiap muslim. Didalam salat itu sendiri

banyak memuat do’a-do’a. Berdo’a memang seharusnya selalu dilakukan

oleh setiap manusia yang pada dasamya manusia memiliki berbagai

kekurangan dan keterbatasan akan kemampuannya untuk mencapai suatu

11 Zakiah Daradjat, Op.Cit.hlm.19.

(32)

yang di kehendakinya, manusia yang selalu mendapatkan berbagai

kesulitan serta berbagai masalah sebaiknya setiap saat dan waktu hams

selalu memohon, ingat kepada -Nya, manusia sebagai hamba yang dhoif

seharusnya menyadari akan hal itu.

b. Berdo’a Sehabis Shalat Fardhu

Setiap selesai Shalat Nabi Muhammad s.aw. menganjurkan kita

untuk berdo’a kepda Allah SWT.

Diriwayatkan oleh Ahmad dan Muslim Dari Tsauban r.a., bahwa ia

berkata:

I Aj (j-o l I # j <dll

. f l V j j U £ L J \ Cxi\

Artinya : “ Adalah Rasulullah s.aw. apabila berpaling dari shalatnya, beliau membaca istigfar tiga kali, kemudian beliau mengucapkan : “ Ya Allah, Engkaulah yang mempunyai kesejahteraan dan dari engkaulah kesejahteraan, Maha berbahagialah Engkau wahai Tuhan yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan”.13 *

Dalam riwayat lain yang diriwayatkan oleh Ahmad, Muslim dan

lain-lainnya ari Siti ‘Aisayh r.a., bahwa ia berkata :

(33)

^luM lJ-O

A.I O jj ) .^1 j £ V j

<»ll£

j

L

j

^LuJl dul ^111

Artinya : “ Adalah Rasulullah s.a.w. apabila telah bersalam ( dari mengeijakan shalat ), beliau tidak duduk melainkan sekedar tempo yang cukup beliau mengucapkan : “ Allahumma Antassalam waminkassalam tabarokta yaa daljalali wal ikroom”... yang teijemahannya sebagaimana yang tersebut, hadist di atas.14

Berdo’a Langsung setelah selesai shalat fardhu, sungguh tinggi

nilainya , ditinjau dari psikologi.15 Betapa tidak ketika selesai shalat, jiwa

kita sangat dekat dengan Allah s.w.t. Kalimah-kalima do’a yang kita baca,

yang keluar dari lubuk hati yang paling dalam, menimbulkan bahwa Allah

sangat dekat dengan kita. Apabila do’a itu kita fahami maknanya, maka

setiap kita ucapkan, makin mempunyai arti dan dampak yang besar

terhadap jiwa kita.

Oleh karena itu, seharusnya setiap diri muslim membiasakan diri

untuk berdo’a dengan ikhlas dan khusuk, setelah shalat fardhu. Dengan

demikian hati kita akan semakin bertambah dekat kepada-Nya.

c. Berdo’a Ketika Hendak Memulai Pekeijaan

Dalam menghadapi tantangan yang tidak mudah dan gampang,

selalau dibutuhkan akan tenaga, disamping itu seorang muslim tidak boleh

(34)

melupakan akan pertolongan Allah yang bisa diperoleh dengan jalan

berdo’a.16

Dalam berbagai riwayat telah banyak dijelaskan tentang

pentingnya berdo’a ketika hendak melakukan suatu pekeijaan, Nabi

Muhammad s.a.w. selalau mengajarkan kepada umatnya untuk setiap akan

melakukan pekeijaan supaya berdo’a terlebih dahulu.

Adapun hadist yang menganjurkan agar setiap mau bekeija untuk

berdo’a adalah:

Diriwayatkan oleh Turmudzy dari Abu Bakar Ash Shiddiq r.a., bahwa ia

berkata:

J j a . ^$111 : J IS

\

j a

\ 2

I j Mil . j . £

mL

yam

ill Jjxiij

(

®jj) .

J

Artinya : “ Adapun Rasulullah s.aw. apabila menghendaki suatu urusan , beliau mengucapkan : “ Ya, Allah, semoga Engkau memberi kebaikan untuk ku dan pilihkanlah yang baik untuk ku”.17

Memang sudah selayaknya ketika akan melakukan suatu pekeijaan

atau berusaha terlebih dahulu berdo’a, dengan harapan supaya apa yang

diusahakan dapan terlaksana dengan baik, sukses, Allahlah yang

menentukan segala urusan manusia, oleh karena itu manusia harus berdo’a

dan berusaha.

d. Berdo’a Ketika Akan Berpergian

(35)

Setiap kali kita melangkah meninggalkan rumah, pergi ke tempat

yang dituju, tentu kita menginginkan keselamatan dalam peijalanan, dan

selamat kembali sampai rumah. Nabi Muhammad s.a.w. mengajarkan

kepada kita agar berdo’a ketika akan berpergian.

Adapun hadist Nabi yang menerangkan agar setiap hendak

berpergian harus berdo’a adalah :

Diriwayatkan oleh Ahmad dan A1 Bazzar d a ri4 Ali r.a., bahwa ia berkata :

Jjj-al

: J la

\ j L j i

J 1 j I I jl. j

alll

J

jju i

j (j l£

' j i x J A i j J j a J cSLj

( . . ^ 1

ojj

)

Artinya : “ Adalah Rosulullah s.a.w. apabila hendak berpergian ( ketiica keluar dari rumahnya ), beliau mengucapkan : “ Ya, Allah, dengan Engkau aku dapat berpergian jauh, dan dengan Engkau aku berpindah tempat dan dengan Engkau aku dapat beijalan”. ( HR. Ahmad ) 18

e. Berdo’a Saat Menghadapi Musibah

Manusia hidup di dunia ini tidak terlepas dari kesulitan yang

menghimpit jalan hidupnya. Banyak manusia yang tiba- tiba ditimpa

musibah.

Musibah yang datang pada manusia pada hakekatnya datangnya

dari Allah. Seseorang yang teguh pendiriannya pada jalan dan pada

(36)

ketentun yang digariskan oleh Allah, mereka tidak akan mudah putusasa

dan tidak akan menyerah. Ia akan senantiasa ingat akan kebesaran Allah,

serta memohon agar dihindarkan dari bencana dan musibah tersebut,

karena ia telah menyadari bahwa segala sesuatu yang datang pada diri

manusia itu adalah datangnya dari Allah dan hanya Allahlah yang dapat

melepaskannya dari bencana dan musibah tersebut, manusia sekedar

menjalani dan berusaha.

4. Tata Cara Berdo’a

Seseorang yang berdo’a berrarti ia sedang menghadap kehadirat

Allah untuk memohon serta mencurahkan segala yang ada pada dirinya.

Oleh karena itu sudah selayaknya di saat berdo’a ia harus mempergunakan

tata cara atau adab sopan santun kepada yang dimintai perlindungan. Hal

ini dilakukan sehingga hal itu merupakan cerminan ketundukan hamba

kepada Rabb-Nya.

Menurut adab berdo’a yang disampaikan oleh Al-Ghazali sebagai

ditegaskan oleh Hasbi Ash Shiddieqy, yaitu :

1. “ Pada waktu yang baik dan mulia seperti pada hari Arafah,

pada bulan Ramadhan, hari jum ’at, pada sepertiga malam yang

terakhir, dan pada waktu sahur.

2. Dalam keadaan mulia seperti kertika bersujud dari shalat,

ketika berhadapan dengan musuh dalam peperangan, ketika

lama hujan , setelah menunaikan shalat, ketika jiwa sedang

(37)

3. Dengan menghadap kiblat.

4. Merendahkan suara yaitu antar aterdengar dengan tak terdengar,

dengan tak terdengar oleh orang yang berada disisi kita.

5. Tanpa bersajak yakni tanpa menggunakan kata-kata bersajak

dalam berdo’a itu, tetapi cukup dengan kata-kata yang biasa

dan sederhana, sopan dan tepat mengenai sesuatu yang di hajati

dengan do’a itu. Atau baik kiranya jika memilih lafadz-lafadz

yang diterima dari Rasulullah s.a.w. yang kandungannya sesuai

dengan apa yang kita do’akan pula.

6. Mengokohkan kepercayaan bahwa do’a kita akan

diperkenankan oleh Allah dan tidak merasa gelisah jika do’a itu

tidak diperkenankannya.

7. Berdo’a khusu’ dan tawadhu’ dengan merasakan kebesaran-nya.

8. Mengulang-ulang do’a itu dua atau tiga kali yaitu do’a tentang

sesuatu yang sangat dihayati, memohonya kepada Allah akan

lebih baik dibaca berulang-ulang sampai tiga kali.

9. Menyebut atau memuji Allah pada permulaannya.

10. Bertaubat sebelum berdo’a dan menghadapkan diri dengan

sesungguhnya kepada Allah SW T.19

Sedangkan menurut Hamzah Ya’kub do’a hendaknya dilakukan

dengan rendah diri (thadharu’ ) dengan suara perlahan. “ Dalam

19

(38)

mengharap terkabulnya do’a hendaknya tidak mudah putus asa. 20Berdo‘a

dengan sesungguhnya-sungguhnya dan membulatkan kemauan. Salah satu

khaiflyah berdo’a adalah dengan kalimat singkat tetapi padaf’.

Jika seseorang sedang melakukan kegiatan berdo’a berarti ia

sedang kontak dengan Allah, ia mempunyai keyakinan Allah akan

mengabulkan do’a-do’anya. Hal itu tidak terlepas dari adab atau tata cara

berdo’a kepada Allah SWT.

Dari uraian tatacara berdo’a tersebut, maka seseorang yang

melakukan do’a seharusnya dengan sepenuh hati dan dengan penyerahan

sepenuhnya kepada Allah. Kita yakin bahwa do’a kita akan dikabulkan

oleh Allah, maka didalam melaksanakn do’a harus memperhatikan tata

cara serta adab berdo’a, sebagaimana yang telah di contohkan oleh

Rasulullah s.a.w. serta para sahabatnya, kita harus yakini dengan sepenuh

hati bahwa do’a kita akan dikabulkan.

B. Sikap Optimisme

1. Pengertian

Secara harfiah, sikap berasal dari bahasa inggris “ attitude “2I

Sikap adalah “ kecenderungan untuk memberikan respon baik positif

maupun negative terhadap orang, benda atau situasi-situasi“.22

Sikap adalah kesungguhan (kehebatan) dari pengaruh positif atau

negative terhadap sebuah objek psikologi sedangkan sobjek psikologi itu

20 Hamzah Ya’kub, Tingkat Ketenangan dan Kebahagiaan Mu 'min, Bina Ilmu, Surabaya, 1980, hlm.27.

21 John m. Echolas dan Hassan Shadily, Kamus Inggris Indonesia, PT. Gramedia, Jakarta, 2000, him. 44.

(39)

adalah beberapa symbol, orang, kata (prase) slogan atau ide dari orang

yang dapat berbeda seperti dalam memperhatikan pengaruh positif atau

negative tadi”.

“ Sikap adalah sebuah keadaan mental dan jiwa yang siap (untuk

melakukan sesuatu) yang diatur melalui pengalaman (rangsangan), dan

menggunakan sebuah petunjuk atau pengaruh yang dinamis terhadap

respon individu untuk semua objek dan situasi yang berhubungan”.

Mengacu pada pendapat diatas, maka dapat diambil pengertian

bahwa pengertian sikap adalah, kecenderungan atau kesiapan seseorang

untuk bereaksi (berbuat, menanggapi) terhadap objek tertentu, atau dasar

rangsangan yang diterima.

Kemudian pengertian optimisme adalah “ Faham (keyakinan) atas

segala sesuatu dari segi yang baik dan menyenangkan, sikap selalu

mempunyai harapan baik dalam segal hal” 23 Helen Keller memberikan

pengertian optimisme, “ optimisme adalah sebuah keyakinan yang akan

membawa pada pencapaian hasil.24

Tidak ada yang dapat diperbuat tanpa adanya harapan dan

keyakinan, Harapan dikenal dengan

( • W i ) , harapan dapat disamakan dengan optimisme, disebut dalam

kitab Dchyak Ulumuddin:

23 Tim Penyusun Kamus, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta, 1994, him. 753.

(40)

"

dJic

.

L

jj

Uailj V

^

“ Harapan ialah keingginan hati untuk menunggu apa yang disukai”.

Setelah diketahi pengertian sikap dan optimisme maka selanjutnya

penulis memberi batasan pengertian sikap optimisme, yaitu suatu

perbuatan yang berdasarkan pada keyakinan terhadap segala harapan yang

baik.

2. Realisasi Sikap Optimisme

Sikap optimisme sangat penting bagi diri seseorang dalam

mengarungi kehidupan guna menggapai suatu keberhasilan. Seseorang

yang memiliki rasa optimisme yang tinggi berarti ia sebagai seseorang

yang bermental seorang pemenang, ia memiliki rasa optimisme yang

tinggi, Dia berusaha dengan sungguh-sungguh dan yakin akan usahanya

tersebut.

Sikap optimisme dapat dilihat dari tingkah laku seseorang, Adapun

yang dapat dilihat yaitu :

a. Mempunyai Harapan-harapan Yang Positif

Yang dimaksud dengan Harapan-harapan yang positif disini ialah,

segala sesuatu yang di cita-citakan yang bersifat positif. Mereka yang

melihat cakrawala dunia penuh wama-wami dan mendorong dirinya

penuh dengan harapan dan keberanian. Harapan-harapan atau cita-cita 25 2 5

25 Imam Ghazali, Ihya’ Ulumiddin, Juz IV, Hizal Khalbi wa Yusyarokah, Kairo, him.

(41)

yang positif akan melahirkan keberanian untuk menempuh segala

resiko karena ia sadar bahwa segala sesuatu itu pasti ada resikonya.

Sikap yang positif akan membentuk karakter positif yang akan

mengantarkannya menjadi pemenang, untuk mencapai sebuah

keberhasilan.

Dengan bekal harapan dan sikap yang poisitif tersebut akan

memberikan suatu keyakinan yang positif atas segala perbuatan yang

di usahakan.

b. Mempunyai Wawasan Berfikir

Islam membimbing manusia sesuai dengan perkembangan

untuk menuju kesempumaan, bahkan Islam memberikan jangkauan

yang luas dalam menjalani kehidupan menuju kemajuan dunia yang

lebih dekat dari padanya.

Dalam kehidupannya manusia tidak berhenti untuk terus-

menerus mencari ilmu dan pengetahuan. Dunia semakin berwama-

wami Karena hasil ilmu pengetahuan manusia. Harta yang paling

berharga bukannya uang, melainkan ilmu pengetahuan karena dengan

ilmu pengetaqhuan, segala sesuatu menjadi mudah.

Ali bin Abi Thalib memberikan nasihat kepada Kumail bin Ziad tentang ilmu, “ Wahai kumail, ilmu adalah lebih utama dari pada harta. Ilmu menjaga mu, sedangkan kau harus menjaga hartamu. Harta akan kau nafkahkan, sedangkan ilmu bertambah subur bila kau nafkahkan. Demikian pula budi yang timbul dengan harta akan hilang dengan hilangnya harta.”26

(42)

Semangat mencari ilmu pengetahuan seharusnya melekat

kepada setiap oaring karena dengan ilmu tersebut segala sesuatu dapat

1

di hadapi. Begitu besar harapan yang kita inginkan dari ilmu

pengetahuan, harapan bukannya suatu angan-angan atau pikiran yang

melamun (menghayal), melainkan sesuatu yang perlu di usahakan,

untuk menggapai harapan dan cita-cita diperlukan wawasan,

pengalaman dan ilmu yang luas.

c. Mempunyai Harapan Yang Positif Terhadap Kehidupan

Cara memandang kehidupan hams berpandangan yang positif,

seandainya dalam menghadapi masalah jangan berpandangan negatif,

orang yang dalam dirinya terdapat penyakit prasangka negatif, atau

pesimis adalah menjadikan dirinya peragu, bahkan pengecut. Pesimis

adalah tipe manusia yang melihat dunia hanya satu wama. Tidak ada

jalan untuk keluar, batas cakrawala semakin sempit bagi hidupnya,

sehingga akan memsak harapan-harapannya selama ini.

“ Berfikir positif adalah satu corak pemikiran yang biasanya

bemsaha untuk mencapai hasil yang paling baik di dalam kehidupan

yang buruk”. Seseorang yang selalu berfikir positif tidak akan

membiarkan kegagalan mengganggu fikirannya. Seseorang yang

mempunyai pandangan yang positif terhadap kehidupan, maka ia akan

menjalani kehidupan ini dengan harapan-harapan yang positif, tegar

(43)

membayangi hidupnya, maka ia tetap berprilaku tenang sehingga

segala sesuatau dapat di jalaninya dengan baik.

3. Peranan Do’a Bagi Sikap Optimisme

Dalam kehidupan manusia sehari-hari, ditemukan aneka

ragam cara dalam menghadapi masalah atau keadaan yang kurang

menyenangkan. Ada orang yang patah semangat, menyerah kepada

keadaan, kehilangan kemampuan untuk mengatasi permasalahan.

Bagi orang yang beriman dan taat beribadah kepada Allah

SWT. dia selalu mendekatkan diri kepada -Nya, salah satunya adalah

do’a , do’a merupakan penunjang bagi semangat hidupnya, ia tidak

akan merasa kehilangan semangat hidupnya, dan akan selalu besikap

optimis dalam menjalani kehidupan, yakin bahwa Allah SWT. tidak

akan membebankan sesuatu permasalahan kecuali sesuai dengan kadar

manusia itu.

Dalam Al-qur’an disebutkan:

( T

AT; o jjhil )

VI

^1 L

q

K

j

V

A rtinya : “ Allah tidak akan membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. (Q.S Al-Baqoroh: 286. )27

Do’a amat penting bagi ketentraman batin, dengan berdo’a

dapat memupuk rasa optimisme di dalam diri, serta dapat menjauhkan

dari rasa pesimis dan putus asa. Lebih dari itu, do’a mempunyai peran

(44)

penting di dalam penciptaan kesehatan mental dan semangat hidup

(optimis).

Do’a merupakan sugesti psikologis, dimana ketika kita

berdo’a seolah-olah ada kekuatan di belakang kita yang mendukung

dan mendorong untuk terus berusaha meraih apa yang hendak kita raih

atau kita cita-citakan.

Dengan demikian do’a merupakan faktor penting dalam

membangkitkan semangat, kehidupan jiwa seseorang untuk bangkiL i=

Orang yang dapat menghayati makna do’a yang sedang ia baca, ia

akan selalu berkeyakinan akan ampunannya dan dia akan yakin bila

hanya Dialah Allah yang penuh kasih menerima taubat hambanya. Dia

akan merasa optimis dalam menghadapi segala permasalahan yang

meliputi dirinya, dan dia yakin dengan do’a itulah permasalahan

menjadi ringan dihadapi, sehingga rasa optimislah yang akan tumbuh

dalam benaknya, maka ia akan menatap masa depan dengan penuh

keyakinan dan percaya diri.

Sikap optimisme yang tidak di iringi dengan do’a bisa saja

mengakibatkan kefatalan, yaitu jika dalam mengharapkan sesuatau

dan apabila tidak tercapai padahal sebelumnya yakin akan dapat

meraihnya maka akan mengakibatkan kekecewaan yang mendalam.

Atau apabila keinginannya tercapai maka ia sangat membanggakan

dirinya, bahwa segala sesuatu yang dicapai adalah jerih payah ia

(45)

Allah, maka jika ia dapat suatu kemenangan dalam meraih harapan ia

tidak akan merasa bangga dan lupa bahwa sssegala sesuatu yang telah

ia capai adalah merupakan kasih dan pertolongan dari Allah, dan

apabila yang di usahakan belum tercapai juga , maka ia akan

menganggap bahwa Allah belum mengizinkan.

Dalam Al-Qur’an disebutkan:

J Ajl A la A-oA.^ Ulo ( j Luij

Artinya : “ Dan jika kami rasakan kepada manusia suatu rahmat (nikmat) dari kami, kemudian rahmat itu kami cabut dari padanya, pasti dia menjadi putus asa lagi tidak berterima kasih.

( Q.S. Huud : 9 )28

Apabila seseorang membiasakan diri untuk berdo’a,

mendekatkan diri kepada Allah, maka ia akan merasa kalau Allah

selalu dekat dengannya.

Sayyid Mustofa Musafa, “ Tidak ada suatu penyebabpun yang mampu

mengurangi jumlah problem dalam kehidupan manusia seperti yang

diperankan optimisme, cirri-ciri kebahagian itu lebih tampak pada

wajah-wajah orang yang optimis, tidak saja dalam hal kepuasan tetapi

juga seluruh kehidupan baik dalam situasi yang positif maupun

(46)

keadaan negative disetiap saat sinar kebahagiaan menerangi jiwa

optimisme.29

Dari uraian diatas maka do’a itu merupakan kebutuhan dan

sangat dibutuhkan seseorang dal am mengarungi kehidupan yang

penuh dengan kesulitan, permasalahan, disisi lain manusia memiliki

kekurangan ilmu dan manusia dal am kelemahan. Oleh karena itu ia

akan memerlukan perlindungan kepada yang maha kuasa. Sikap

optimisme dan do’a adalah dua hal yang saling berkaitan. Silap

optimisme yang tinggi dan do’ a yang selalu dilaksanakan adalah

merupakan usaha untuk mencapai harapan dan cita-cita.

Akhimya do’a merupakan sesuatu hal yang sangat penting

bagi manusia yang beriman, dengan berdo’a akan memupuk rasa

optimisme dan keyakinan yang tinggi pada diri manusia, ia akan selalu

merasa tegar dal am menghadapi permasalahan, tidak mudah putus asa.

Lebih dari itu do’a mempunyai peranan penting bagi pembentukan

mental seseorang, sehingga tumbuh sikap optimisme.

29

(47)

LAPO R A N H A SIL PE N E L IT IA N

A. Gambaran Umum SMA N I Boja Kendal

Merupan acuan dalam melaksanakan kegiatan penelitian tentang Pengaruh

berdo’a terhadap sikap optimisme siswa SMA N I Boja Kabupaten Kendal, maka

diperlukan pemahaman yang jelas tentang gambaran umum SMA N I Boja. Agar

dalam pelaksanaan kegiatan penelitian ini dapat diantisipasi secara cermat,

sehingga yang berupa kelemahan dapat dicari solusinya, dan yang berupa

kekuatan/potensi-potensi, serta peluang-peluang dapat dimanfaatkan sebesar-

besamya.

1. Tinjauan Historis

SMA N I Boja Kabupaten Kendal berdiri pada tahun 1985 berdasarkan

keputusan menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia nomor :

0601/0/1985 tanggal 22 Nopember 1985. SMA N I Boja Kabupaten Kendal

merupakan urutan ke 1.333 sekolah negeri di Indonesia yang tersebar di 27

propinsi pada saat itu, dengan seorang kepala sekolah yang bemama Drs.

Minto Hadi S.

Sekolah ini berada diwilayah tenggara Kabupaten Kendal, di daerah

selatan Kabupaten Kendal dengan jarak kurang lebih sekitar 28 Km, dari

Kota Kendal. SMA N I Boja terletak di Desa Bebengan Rt. 03/Rw. 02

Kecamatan Boja, Kabupatem Kendal, tepatnya di JL. Raya Bebengan No. 203 Boja.

(48)

Badan Akreditasi Sekolah (BAS) Propinsi Jawa Tengah tanggal 28 April 2004,

memperoleh akreditasi dengan peringkat A (Amat Baik) dengan sekor 88.

2. Letak Geografis, Prestasi, Serta Hasil Akreditasi

Dari sisi letak geografinya, SMA N I Boja Kabupaten Kendal berada

jauh dari kota Kendal + 28 Km. Namun berada di dekat wilayah Kecamatan

Boja + 1 Km. Wilayah Boja merupakan satu kawasan yang terletak pada

dataran tinggi, di lereng gunung Unggaran, berada dalam keadaan udara yang

sangat sejuk, dan nyaman, dengan lingkungan yang asri dan relative bersih.

Dari arah timur bersebelahan dengan wilayah kota Semarang, dan arah selatan

berada diwilayah Kabupaten Temanggung.1

SMA N I Boja, berdiri atas tanah seluas 28.000 m 2 (2,8 Ha), dengan

setatus HM dan bersertifikat, adapun luas banggunan 18. 151 m 2 . Sejak

berdirinya sampai sekarang SMA N I Boja, telah mengalami alih

kepemimpinan sebanyak 6 kali. Adapun urutan kepala sekolah yang menjabat

selaku Kepala Sekolah, adalah sebagai berikut:

a. Drs. Mintono HS, menjabat dari 01 Juli 1985 s. d. 05 April 1987

b. H. Muchtomi, BA, menjabat dari 01 Nopember 1987 s. d. 01 Nopember

1989

c. Rusmoyo, BA, menjabat dari 01 Nopember 1989 s. d. 01 Oktober 1992

d. H. Mahyudi, BA, menjabat dari 01 Oktober 1992 s. d. 19 April 1995

e. Drs. Muryono, SH, menjabat dari 19 April 1995 s. d. 15 Januari 2001

(49)

f. Drs. Wagiyo, M.Pd, menjabat dari 15 Januari 2001 s. d. sekarang.2

Penting disampaikan bahwa pada awalnya SMA N I Boja, sebelum

memiliki areal gedung sendiri di jl. Bebengan Boja no. 203 D Boja, pemah

menumpang di SMP N I Boja yang berlokasi di jl. Kaliwungu Boja Kendal.

Melihat kondisi lingkungan alam SMA N I Boja memang patut

dibanggakan, mengingat karena kondisi lingkungan sekolah ini benar-benar

asri, hijau, bersih, indah, dan menawan. Sangat sesuai dengan tekat yang

dibudayakan oleh sekolah ini, untuk benar-benar hadir sebagai kawasan

pendidikan yang sehat, sejuk, rindang dan menawan.Untuk dapat melihat

potret SMA N I Boja dapat dilihat dalam lampiran (1).

Sehingga wajar lingkungan pendidikan yang benar-benar tertata

dengan penuh kesungguhan dan profesionalisme ini mampu mengantarkan

sebagai pemenang kejuaraan lomba wawasan wiyata mandala, dengan data

sebagai berikut:

a. Pada tahun 1999 muncul sebagai juara I pada tingkat Kabupaten.

b. Pada tahun 2001 muncul sebagai juara I pada tingkat Kabupaten dan juara

I pada tingkat karesidenan. Dan pada tahun yang sama pula muncul

sebagai juara III pada tingkat propinsi Jawa Tenggah.

Kemudian melalui perjuangan yang keras dari segenap komponen dan

keluarga besar SMA N I Boja untuk mengantarkan sekolah ini menjadi

sekolah yang diperhitungkan serta dipercaya oleh masyarakat, maka sejak

tahun pelajaran 2003/2004 berdasarkan hasil penilaian Tim Badan Akreditasi

(50)

menyandang hasilo akreditasi dengan nilai : A ( Amat Baik ). Mengingat

bahwa semenjak beberapa tahun tahun ini sekolah ini telah memperoleh

kepercayaan dari pemerintah pusatmaupun pemerintah daerah tingkat Propinsi

untuk mengelola beberapa danana pendidikan untuk peningkatan kualitas

pendidikan dalam rangka memantapkan diri sebagai sekolah yang

menyanangkan program MBS. Adapun sumber dana-sumber dana dari luar,

sebagai berikut:

a. Pada tahun pelajaran 1999/2000 menerima dana BOM (Bantuan

Oprasional Manajemen) dari pemerintah pusat.

b. Pada tahun pelajaran 2000/2001 menerima dana BOM.

c. Pada tahun 2002 menerima dana BEE (Broad Base Education) dari pemeri

ntah Propinsi Jawa Tengah.

d. Pada tahun 2003 menerima bantuan dari Diknas dalam rangka program

peningkatan IMTAK.

e. Pada tahun 2004 menerima bantuan dari pemerintah pusat berupa

pengadaan Ruang Kelasa Barn (RKB), dan pengadaan Lab. Bahasa.3

3. Visi dan Misi SMA N I Boja

a. Visi SMA N I Boja Teladan Dalam Perilaku dan Unggul Dalam

Prestasi”.

b. M isi:

1) Mengembangkan budaya 5 “S” (Senyum, salam, sapa, simpati, dan

sopan;

(51)

2) Menumbuhkan semangat belajar efektif

3) Meningkatkan daya saing kompetitif

4) Menanamkan komitmen yang kuat warga sekolah terhadap SMA N I

Boja.4

c. Semboyan SMA N IB oja

We are not first, but the best" “ Kami bukan yang pertama kali yang

terbaik”.

d. Program Untuk Mencapai Visi Teladan Dalam Perilaku :

1) Membudayakan 5 “S” ( Senyum, salam, sapa, simpatik, dan sopan)

2) Menanamkan komitmen yang kuat warga sekolah terhadap SMA N I

Boja.

3) Sholat Duha, Duhur, dan Salat berjamaah, serta menciptakan kondisi

yang Islami.

4) Peringatan hari besar agama.

5) Pengajian rutin mingguan dan bulanan.

6) Pemasangan slogan Islami

7) Optimalisasi Masjid dengan pemberdayaan takmir serta ekstra

kulikuler agama.

8) Penerapan skor SPB (Sikap, perilaku, dan budi pekerti)

9) Layanan bimbingan dan konsultasi

10) Peningkatan disiplin.3

(52)

1. Intra kurikuler atau akademik, antara lain :

a. Efektifitas KBM

b. Meningkatkan daya kompetitif

c. Pemberdayaan potensi warga sekolah

d. Les, pengayaan, penambahan jam belajar.

e. Optimalisasi perpustakaan.

f. Lomba pra-Olimpiade MIPA, computer, dan karya tulis.

g. Pemberian pelajaran computer dan internet melalui intrakurikuler.

h. Lomba matapelajaran dan lomba-lomba kegiatan lain.

i. Try out/ uji coba.6

Berkaitan dengan prestasi maka sekolah ini adalah sekolah

yang sarat dengan prestasi akademis maupun prestasi di bidang

keagamaan, olah raga, seni, sosial, permainan, dan sebagainya.

2. Ekstra Kurikuler Non Akademik, antara lain :

a. Penyelenggaraan berbagai macam kegiatan ekstrakurikuler.

b. Mengikuti berbagai macam lomba OR, Seni, dan Ketrampilan.

c. Mengikuti ujian nasional bidang keahlian.7

f. Kurikulum :

1) Kelas III ( Program IP A, IPS, dan Bahasa), kurikulum 2004 KBK

a. Penekanan aspek koknitif

b. Mempertahabkan, meningkatkan reputasi SMA N I Boja

6 Ibid.

(53)

c. Meningkatkan NEM individual, maupun rata-rata.

2) Kelas XI ( Program IIA, IIS, dan Bahasa), KBK

3) Menekankan pada tiga aspek ( koknitif, afektif, dan psikomotor)

4) Mempertahankan, meningkatkan reputasi SMA N I Boja.

5) Raport memuat tiga aspek.

6) Menetapkan syarat kenaikan kelas berdasarkan otonomi sekolah.8

g. Ekstrakurikuler:

1. Pramuka

2. Baca tulis Al-Qur’an : tingkat dasar dan tingat mahir.

3. Seni baca Al-Qur’an dan tilawah.

4. Seni rebana modem dan seni musik.

5. PMR (Palang Merah Remaja)

6. Pencinta Alam

7. Paskibra

8. KIR ( Kajian ilmiah Remaja)

9. Sepak bola putra

10. Hockey putera dan puteri

11. Bola volley putra dan putri.

(54)

18. Seni dekorasi

19. Seni bela diri

20. Tata busan ( Menjahit, obras, dan border)

21. Tata boga ( Memasak)

22. Bulu tangkis

23. Seni ketrampilan membatik

24. Komputer dan internet

25. Bahasa asing ( mandarin dan jepang)

26. EFA ( English First Activity/ English Conversation)

27. Seni jumalistik

28. Ketrampilan elektronika.9

4. Keadaan Fasilitas ( Sarana dan Prasarana)

a. Prasarana

SMA Negeri I Boja memiliki tanah seluas 28.000 m 2, dengan luas

bangunan 18. 151 m 2, dan dilengkapi dengan halaman, taman, lapangan

upacara dan lapangan olahraga.

Adapun fasilitas ruangan yang dimiliki SMA N I Boja adalah :

1) 18 ruangkelas

2) 1 ruang Lab. EPA

3) 1 ruang Lab. Bahasa 4) 1 ruang Lab. Komputer

9

(55)

5) 1 ruang Lab. Fotografi

6) 1 ruang perpustakaan

7) 1 ruang serba guna, olah raga indoor

8) 1 ruang media

9) 1 ruang UKS

10) 1 ruang kepala sekolah

11) 1 ruang wakil kepala sekolah

12) 1 ruang guru

13) 1 ruang Bimbingan dan Konseling

14) 1 ruang Tata Usaha

15) 1 ruang penjaga

16) 7 ruang kantin

17) 1 ruang OS IS

18) 1 ruang Rohis/takmir

19) 2 ruang koperasi siswa dan foto copy sigma

20) 3 ruang gudang

21) 4 kamar mandi/wc guru

22) 8 kamar mandi/ wc siswa

23) 1 ruang EC tata busana

24) 1 tempat ibadah musholla

25) 3 tempat parkir 26) 1 ruang dapur

(56)

Dalam rangka menyukseskan kegiatan belajar mengajar di SMA N

I Boja maka didukung adanya sarana yang cukup memadai diantaranya :

1) 3 buah VCD player

1. 550 keping VCD Pembelajaran

2. 5 buah televisi

3. 3 buah OHP

4. 3 Buah LCD

5. 1 buah Lap Top

6. 35 buah computer

7. 15 buah printer

8. 5 buah mesin ketik

9. 2 buah pesawat telepon

10. 1 set alat musik band

11. 1 set alat musik rebana modem

12. 8 buah mesin jahit

13.2 buah mobil kolt T 120

14. lunit sepeda motor

15.3500 buah buku perpustakaan

16.1 buah lapangan sepak bola

17.3 buah lapangan volley

18. 1 buah lapangan basket

(57)

45

20. 3 buah lapangan tenis meja

21.2 buah lapangan badminton (indoor)

22.16.500 watt listrik

23. dan lain-lain

5. Keadaan Guru dan Karyawan

1. Keadaan Guru

Kondisi tenaga pendidikan yang ada adalah, dan menurut setatus

kepegawaian serta pendidikannya adalah :

Tabel. I

3. 3 Orang Guru PNS Dill

4. 6 Orang Guru GBB SI

5. 14 Guru tidak tetap GTT SI

6. 9 Orang Guru Pembina Ekstra kurikuler

-

-7. 4 Staf Administrasi

-

SI

(58)

-Tabel. II

NO Guru Bidang Setudi Jum lah

1 Guru PPKn 3 Orang

2 Guru Agama Islam Agama Kristen/Katolik

2 Orang

3. Guru Bahasa Indonesia dan Sastra 4 Orang

4. Guru Bahasa Inggris 5 Orang

5. Guru Sejarah Nasional dan umum 3 Orang

6. Guru Pendidikan Jasmani 2 Orang

7. Guru Matematika 4 Orang

8. Guru Fisika 2 orang

9. Guru Biologi 3 Orang

10. Guru Kimia

11. Guru Ekonomi 3 Orang

12. Guuru Sosiologi

13. Guru Geografi 2 Orang

14. Guru Sejarah Budaya —

15. Guru Tata Negara

-16. Guru Antropologi 2 Orang

17. Guru Pendidikan Seni 1 Orang

18. Guru Bahasa Asing 5 Orang

19. GuruBimbingan Konseling 2 Orang

(59)

3. ) Keadaan Karyawan SMA N I Boja : a. 4 Or ang Pegawai Negeri

b. 7 Orang Pegawai TU tidak tetap c. 5 Orang pesuruh tidak tetap d. 1 Orang satpam

4. ) Keadaan Siswa SMA N I Boja pada tahun 2005/2006 adalah sebanyak 718 siswa yang terbagi atas :

a. Siswa kelas X berjumlah 242 orang siswa terdiri dari 6 kelas b Siswa kelas XI berjumlah 246 orang siswa terdiri dari 6 kelas yaitu :

2 kelas XI Ilmu Alam : 92 siswa 3 kelas XI Ilmu Sosial : 121 siswa 1 kelas XI Bahasa : 33 siswa

c. Siswa kelas XII berjumlah 230 orang siswa terdiri dari 6 kelas, yaitu

2 kelas IPA : 85 siswa

3 kelas IPS : 119 siswa

1 kelas Bahasa : 26 siswa

Dari data tersebut di atas dapat penulis simpulkan bahwa tenaga

pengajar cukup memadai, dalam proses belajar mengajar guru benar-benar

menjalankan tugas dan kewajibannya sesuai dengan bidangnya masing-

masing, serta didukung dengan adanya sarana dan prasarana penunjang

yang cukup, sehingga dari tahun ke tahun SMA N I Boja dapat meraih

(60)

1. Populasi dan Sampel

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. 10 Adapun yang

menjadi sample dalam hal ini adalah Siswa Kelas II SMA N I Boja

Kabupaten Kendal. Yang berjumlah 40 siswa.

Adapun teknik yang penulis gunakan dalam pengambilan sampel

adalah “ proposional random sampling” maksudnya agar setiap individu

dalam kelompok mempunyai kesempatan yang sama untuk menjadi sampel.

2. Pengumpulan Data

Data yang penilis kumpulkan dari sejumlah responden dalam

penyajian data tentang “Pengaruh Berdo’a Terhadap Sikap Optimisme

Siswa SMA N I Boja Kabupaten Kendal”. Penulis menyediakan angket

yang terdiri dari 20 item pertanyaan dengan perincian sebagai berikut:

1. Item soal Berdo’a dengan jumlah soal 10

2. Sikap optimisme dengan jumlah soal 10

Dalam pengumpulan data ini, penulis menggunakan metode angket

langung, dimana sejumlah pertanyaan dikirim atau diajukan langsung

kepada siswa sebagai subjek penelitian. Dalam hal ini angket digunakan

untuk mengetahui kegiatan berdo’a dan sikap optimisme siswa SMA N I

Boja. Angket yang penulis ajukan mempunyai beberapa alternative jawaban

dengan bobot jawaban dapat diperinci sebagai berikut:

(61)

1. Jawaban A dengan nilai = 4

2. Jawaban B dengan nilai = 3

3. Jawaban C dengan nilai = 2

4. Jawaban D dengan nilai = 1

3. Data Responden

Tabel. Ill

Daftar Nama Responden

No Nama Keterangan

1 Adi Gunawan Laki-laki

2. Agus Nur Laki-laki

3. Astri Anggraheni Perempuan

4. Bangkit Agung Laki-laki

5. Dasnik Setya Rahayu Perempuan

6. Dian Kumiarahman Laki-laki

7. Defita Wulansari Perempuan

8. Dyah Wahyuni Perempuan

9. Dwai A. Yuliani Perempuan

10. Dwi Susiati Perempuan

11. Erma.S Perempuan

12. Fitria Gita Sari Perempuan

13. Hartanto Ari.S Laki-laki

14. Hari Yono Laki-laki

(62)

17. Kris Indrayanti Perempuan

18. Krisnani P.Nugroho Laki-laki

19. Laras Setyo Ningrum Perempuan

20. Lis Dwiyanto Laki-laki

21. Lutfi Perempuan

22. Meta Wijayanti Perempuan

23. Narita Kumiasih Perempuan

24. Nita Ferawati Perempuan

25. Niken L Perempuan

26. Novi Indriyani Perempuan

27. Ratna Perempuan

28. Panji ARI Woko Laki-laki

29. Purwandhani.E.S Laki-laki

30. Rosi N Perempuan

31. Satria Laki-laki

32. Siti Imrohatun Perempuan

33. Siti Yulikoh Perempuan

34. Sulistyo Pumomo Laki-laki

35. Sulaiman Laki-laki

36. Tri Handayani Perempuan

37. Tyas Merlinda.A Perempuan

(63)

39. Yolandari Perempuan

DATA TENTANG KEGIATAN BERDO’A SISWA

BERDASARKAN JUMLAH JAWABAN SOAL

DATA SKOR SIKAP OPTIMISME SISWA

Gambar

NOTabel. IGuruStatus
NOTabel. IIGuru Bidang Setudi
Tabel. Ill
Tabel. IVDATA TENTANG KEGIATAN BERDO’A SISWA
+7

Referensi

Dokumen terkait

• Nilai specific fuel consumption (sfc) minyak solar saja mengalami penurunan dengan adanya penambahan biogas rata-rata hingga 67,89% dari kondisi berbahan bakar

Bukan tidak mungkin dengan menggunakan kusen bekas dalam bangunan baru, kusen yang tadinya biasa-biasa saja bisa tampil lebih indah bersama elemen

Pengecualian dari instrumen ekuitas tersedia untuk dijual, jika, pada periode berikutnya, jumlah penurunan nilai berkurang dan penurunan dapat dikaitkan secara obyektif dengan sebuah

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan mengetahui viabilitas Lactobacillus yang diisolasi dari asinan rebung kuning bambu betung dalam sari buah pepaya

Ya Bapa kali ini kami bersama-sama dalam pertemuan Gathering Online (GO) ingin lebih menghayati akan tugas-tugas kami, bersama- sama juga berbagi pengalaman dan

Kecamatan yang memiliki daya saing di Kabupaten Ciamis terutama dalam hal sektor unggulan dan memiliki tingkat hirarki yang tinggi adalah: Kecamatan Pangandaran

Sedangkan penggunaan pihak penyedia jasa di luar negeri untuk kegiatan TI lainnya seperti pengembangan program dan aplikasi yang digunakan Bank serta pemeliharaan