SISWA KELAS II SMAN 01 BOJA KAB. KENDAL
TAHUN PELAJARAN 2005/2006
S K R I P S I
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Kewajiban Dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Saijana Dalarn
Ilmu Pendidikan Islam (Tarbiyah)
N IM : 114 04 064
JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM STUD1 PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
S A L A T I G A
Drs. H. M. Zulfa, M. Ag. Dosen STAIN Salatiga Jl. Stadion No. 03 Salatiga
NOTA PEMBIMBING
Sctclah kami mencliti dan mcngadakan perbaikan, maka bersama in i:
PENGARUH BERDO’A TERHADAP SIKAP OPTIMISME SISWA KELAS II SMA N 1 BOJA
KAB. KENDAL TAHUN PELAJARAN 2005/2006
Dengan ini kami mohon agar skripsi saudara / i tersebut di atas agar dapat dimunaqosahkan.
Demikian untuk menjadikan periksa.
W a ssa la m u 'a la ik u m Wr. Wb.
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
JL Stadion No. 03 Salatiga * (0298) 23433,23706 Kode Pos 57021
P E N G E S A H A N
Skripsi Saudara : IHSAN YUSUF dengan Nomor Induk Mahasiswa : 114 04 064 yang beijudul : ’PENGARUH BERDO’A TERHADAP SIKAP OPTIMISME SISWA KELAS II SMAN 01 BOJA KABUPATEN KENDAL TAHUN PELAJARAN 2005/2006”. Telah dimunaqosahkan dalam Sidang Panitia Ujian, Jurusan Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga, pada hariRabu, tanggal 13 Sya’ban 1427 H, yang bertepatan dengan tanggal 6 September 2006 M, dan telah diterima sebagai bagian dari syarat-syarat untuk memperoleh gelar SARJANA dalam Umu Tarbiyah.
13 Sya’ban 1427 H S alatig a,---6 September 200a,---6 M
NIP. 150 177 821
* Inna fatahna laka fathan mubiina ....
* Infiruu chifafan wa syiqola wa jahiduu fii sabilillah
PERSEM BAHAN
* Allah subhanahu wa ta’ala Rasulullah
Sallahu Alaihi W assalam , dan ulil amri
fi sabilillah.
* Seluruh keluarga dan
saudara-saudara I. I. C dalam lindungan dan
tolong-Nya.
Dengan nama Allah yang Maha Pemurah dan Maha Pengasih, segala puji
syukur penulis haturkan kehadirat Rabby yang Maha Agung, Allah SWT, dengan
kurnia dan tolong-Nya penulis mampu menyelesaikan skripsi ini dengan judul
’’PENGARUH BERDO’A TERHADAP SIKAP OPTIMISME SISWA KELAS II
SMAN 01 BOJA KAB. KENDAL TAHUN PELAJARAN 2005 / 2006”.
Penulisan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi syarat untuk
menyelesaikan studi program Strata 1 (SI) pada Jurusan Tarbiyah Program Studi
PA1 STAIN Salatiga.
Terselesainya penulisan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan, bimbingan
dan dorongan dari beberapa pihak. Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis
sampaikan terima kasih kepada :
1. Bapak Drs. Imam Sutomo, M. Ag., selaku Ketua STAIN Salatiga.
2. Drs. H. M. Zulla, M. Ag., sebagai dosen pembimbing skripsi yangtelah
meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan dan saran pada penulis.
3. Bapak Drs. Wagiyo, M. Pd., selaku kepala sekolah SMAN 01 Boja yang telah
mcngijinkan penulis untuk mengadakan penelitian.
4. Ibu Dra. Dzuhro, selaku guru bidang studi PAI yang telah membantu dan
membimbing penulis.
Om Ju, Safruddin, Ariswanto, dan seluruh saudara-saudara dalam 1.1. C.
7. Semua pihak yang tidak mampu penulis sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari skripsi ini masih jauh dari sempuma sehingga kritik dan
saran yang membangun penulis harapkan.
Salatiga, 29 Agustus 2006 P e n u l i s
Ihsan Yusuf NIM : 114 04 064
Halaman
HALAMAN JUDUL... i
HALAMAN NOTA PEMBIMBING ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
IIALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... iv
KATA PENGANTAR ... v
DAFTAR ISI ... vii
DAFTAR TABEI... x
DAFTAR LAMPIRAN... xi
DAFTAR GAMBAR... xii
B A B I: PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 3
C. Tujuan Penclilian ... 3
I). Manfaat Hasil Penelitian... 4
E. Definisi Opcrasional... 4
F. Hipotesis... 5
G. Metode Penelitian ... 6
H. Sistematika Penulisan Skripsi ... 12
B A B II: KAJIAN PUSTAKA A. Berdo’a ... 13
4. Tata Cara Berdo’a ... 25
B. Sikap Optimisme ... 27
1. Pengertian Sikap Optimisme ... 27
2. Realisasi Sikap Optimisme ... 29
C. Peranan Do'a Bagi Sikap Optimisme 32 B A B III: LAPORAN IIASIL PUNELIT1AN A. Gambaran Umum SMA N 01 Boja Kendal ... 36
1. Tinjauan Historis ... 36
2. Letak Geografis, Prestasi, Serta Hasil 37 Akreditasi 3. Visi dan Misi SMA N 01 Boja ... 39
4. Keadaan Fasilitas (Sarana dan Prasarana) . 43 5. Keadaan Guru dan Karyawan ... 46
B. Penyajian Data Penelitian... 49
1. Populasi dan Sainpel ... 49
2. Pengumpulan Data ... 49
3. Data Responden ... 50
4. Data Hasil Angket ... 52
IV Analisis Kcdua ... 63
C. Analisis Kctiga ... 69
I). Analisis Lanjulan ... 72
B A B V : KESIMPULAN, SARAN, DAN PENUTUP
A. Kesimpulan ... 74
B. Saran-Saran ... 75
C. Penutup ... 76
DAP PAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
LAMPIRAN 2 LAMPIRAN 3 LAMPIRAN 4
LAMPIRAN 5 LAMPIRAN
(
: Surat Keterangan Penelitian : Daftar Angket
: Lembar Konsultasi
: Tabel Harga Kritik dari r Product Moment : Daftar Riwayat Hidup
GAMBAR
GAMBAR
1 : Gambar Gedung SMA N 1 Boja Kendal dan Lingkungannya
2 : Kegiatan-Kegiatan Islami di SMA N 1 Boja Kabupaten Kendal
TABEL II: KEADAAN GURU ... !... 46 TABEL III: DAFTAR NAMA RESPONDEN ... 49 TABEL IV : DATA TENTANG KEGIATAN BERDO’A SISWA
BERDASARKAN JUMLAH JAWABAN SOAL... 51 TABEL V : DATA SKOR SIKAP OPTIMISME SISWA
BERDAS ARKAN JUMLAH JAWABAN SOAL... 51 TABEL VI: DATA HASIL ANGKET KEGIATAN SISWA ... 52 TABEL VII: DATA HASIL ANGKET SIKAP OPTIMISME SISWA 53 TABEL V III: PROSENTASE KATEGORI KEGIATAN BERDO’A
SISWA KELAS II SMAN 01 BOJA TAHUN PELAJARAN 2005 / 2006 ... 58 TABEL IX : PROSENTASE FREKUENSI KEGIATAN BERDO’A
SISWA KELAS II SMAN 01 BOJA TAHUN PELAJARAN 2005 / 2006 ... 59 TABEL X : PROSENTASE KATEGORI SIKAP OPTIMISME
SISWA KELAS II SMAN 01 BOJA TAHUN PELAJARAN 2005/2006 ... 65 TABEL X I: PROSENTASE FREKUENSI SIKAP OPTIMISME
SISWA KELAS II SMAN 01 BOJA TAHUN PELAJARAN 2005 / 2006 ... 66 TABEL XII: PERSIAPAN MENCARI KORDASI ANTARA
BERDO’A DENGAN SIKAP OPTIMISME SISWA ... 71
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Kehidupan di dunia ini penuh dengan berbagai macam gejala, manusia
sebagai makhluk yang berakal, diberikan kemampuan untuk memilih sesuatu yang dikehendakinya. Manusia kadang diberikan kesenangan dan juga diberikan kesusahan. Kemampuan manusia hanya terbatas pada sesuatu yang dapat ditangkap oleh akal, sesuatu yang kasat mata, sedangkan di balik itu
akan datangnya musibah, bencana adalah Allah yang mengetahui.
Pengetahuan yang dimiliki manusia itu terbatas dan manusia adalah makhluk yang lemah serta penuh dengan kekurangan, masalah yang akan timbul dan yang akan dihadapi manusia sangat kompleks dan beragam, dengan keterbatasan akal manusia sering tidak mampu untuk mengatasi masalahnya. Oleh karena itu dengan keterbatasan manusia itulah manusia membutuhkan bantuan dan perlindungan dari yang Maha Mampu. Yaitu dengan mendekatkan diri kepada Nya. Do’a merupakan hak manusia yang kedudukannya sebagai makhluk kepada sang Maha Pencipta Allah, dengan
sarana do’a inilah manusia akan selalu menyadari kedudukanya sebagai
mahkluk yang kemampuannya terbatas.
maka belum akan terwujud apa yang diharapkan. Manusia memang perlu
mempunyai sikap optimisme karena dengan sikap optimisme itulah manusia
akan mempunyai jiwa pantang menyerah, namun hal itu perlu adanya usaha
untuk mendekatkan diri kepada Allah yaitu dengan berdo’a, karena dengan
berdo’a itulah akan menumbuhkan sikap optimisme yang tinggi, sehingga
dalam melangkah kedepan akan lebih bersemangat.
Berdo’a adalah salah satu bentuk usaha mendekatkan diri kepada
Allah, usaha untuk mengingat Allah dan meminta pertolongan, perlindungan ,
sehingga manusia tidak akan takabur dengan kemampuan yang dimilikinya,
yang menganggap mampu mengeijakan sesuatu tanpa pertolongan dari Allah.
Dalam Al-Qur’an dan Hadis banyak sekali perintah dan ajaran tentang
berdo’a, maka dari itu do’a adalah suatu rangkaian ibadah bagi seseorang
muslim yang beriman dan bertaqwa kepada Allah.
Berdo’a sangat penting peranannya bagi manusia, yaitu untuk memacu
semangat serta untuk menumbuh kembangkan rasa optimisme, dengan
berdo’a itulah akan menimbulkan perasaan yakin, bahwa usaha dan cita-
citanya akan tercapai, sehingga tidak akan ada perasaan berat dalam
melangkah. Sikap optimisme akan terwujud dengan adanya perasaan pada
do’a yang selalu dikeijakan, dimana dengan itu akan menimbulkan pemikiran yang dinamis dan wawasan berfikir yang luas.
Atas dasar permasalahan diatas penulis tertarik untuk mengadakan penelitian tentang PENGARUH BERDO’A TERHADAP SIKAP OPTIMISME SISWA KELAS II SMAN I BOJA KABUPATEN KENDAL
TAHUN PELAJARAN 2005/2006.
B. RUMUSAN MASALAH
Adapun permasalahan yang menjadi pokok kajian skripsi ini adalah sebagai berikut:
1. Seberapa jauh kegiatan berdo’a siswa kelas II SMAN I Boja
2. Seberapa jauh sikap optimisme yang di miliki siswa kelas II SMAN I Boja
3. Bagaimana pengaruh berdo’a terhadap sikap optimisme siswa kelas II
SMAN I Boja
C. TUJUAN PENELITIAN
Adapun maksud dan tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan
skripsi ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui kegiatan berdo’a siswa kelas II SMAN I Boja.
2. Untuk mengetahui sikap optimisme siswa kelas II SMAN I Boja.
D. MANFAAT HASIL PENELITIAN 1
Dari hasil penelitian ini diharapkan memberikan manfaat di antaranya
sebagai berikut:
1. Agar siswa mengetahui pentingnya berdo’a bagi usaha untuk menanamkan
sikap Optimisme.
2. Dengan penelitian ini, diharapkan akan memberikan gambaran pentingnya
sikap optimisme.
3. Dengan penelitian ini , peneliti dapat mengetahui ada tidaknya pengaruh
berdo’a terhadap sikap optimisme.
E. fflPOTESIS
Hipotesis adalah “suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap
permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul”1.
Hipotesis adalah, dugaan sementara yang mungkin benar atau mungkin
salah, dia akan ditolak jika salah atau palsu, dan akan diterima jika fakta-■j
fakta membenarkannya.
Dari kedua pendapat diatas, penulis menyimpulkan bahwa
hipotesis adalah dugaan atau kesimpulan yang bersifat sementara terhadap
permasalahan penelitian, yang mungkin benar atau mungkin salah.
Hipotesis ini akan diterima jika benar dan akan ditolak jika salah. * 2
'Suharsimi Arikonto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Edisi Revisi V,
Rineka Cipta, Jakarta, 2002, hlm.64.
Dalam penelitian ini dirumuskan hipotesis sebagai berikut:
Hipotesis “ Ada pengaruh yang positif antara berdo’a terhadap sikap
optimisme siswa kelas II SMAI Boja.
F. METODE PENELITIAN
1. Populasi dan Sampel
a. Populasi
Populasi adalah “keseluruhan subjek penelitian.”J sedangkan
menurut Sustrisno Hadi populasi adalah “semua inidvidu untuk siapa
kenyataan-kenyataan yang diperoleh dari sampel im hendak di
generalisasikan, disebut populasi atau universe”.3 4
Dengan kata lain populasi adalah sekumpulan individu yang
menjadi subyek dalam penelitian. Adapun yang menjadi obyek penelitian
ini adalah siswa kelas II SMA I Boja
b. Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti.5 Untuk
itu dari semua individu yang terdapat dalam populasi diambil sebagian
guna mewakili seluruh populasi.
Pemyataan diatas diperkuat oleh pendapat Dr. Suharsimi Arikunto dalam
bukunya Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek dijelaskan
sebagai berikut:
3 Suharsimi Arikunto, Op. Cit. him. 108.
4 Sutrisno Hadi, Metodologi Research jilid /, Fakultas Psikologi UGM, Yogyakarta, 1981, him. 70.
“Apabila, subyek kurang dan 100, lebih baik diambil semuanya sehinnga penelitian mempakan penelitian populasi. Selanjutnya jika subyeknya besar dapat diambil antara 10 %-15 % atau 20 %-25 % atau lebih”.6
Dalam hal ini penulis mengambil sampel 15 % dan jumlah populasi yang ada.Teknik pengambilan sampel yang penulis gunakan di dalam penelitian ini adalah “ Porposional random sampling” artinya pengambilan sampel secara porposional random sampling dimaksudkan agar setiap individu dalam kelompok mempunyai kesempatan yang sama untuk menjadi sampel.
2. Variabel Penelitian
Ada dua variabel yang menjadi fokus dalam penelitian ini, yaitu berdo’a sebagai variabel bebas (X) dan sikap Optimisme variabel terikat variabel kedua (Y).
Dari variabel di atas dapat diuraikan menjadi beberapa indikator, diantaranya:
a. Variabel Bebas ( pengaruh) berdo’a : 1. Berdo’a sehabis shalat fardhu 2. Berdo’a ketika akan berpergian
3. Berdo’a ketika hendak memulai pekeijaan 4. Berdo’a saat menghadapi ujian sekolah 5. Berdo’a saat menghadapi musibah
b. Variabel Terikat sikap optimisme siswa: 1. Mempunyai harapan-harapan yang pasti 2. Menciptakan pemikiran yang harmonis
3. Mempunyai pandangan yang positif terhadap kehidupan 4. Memperluas wawasan berfikir 5
Definisi Operasional
Untuk menghindari kesalah pahaman dan untuk mempeijelas ruang
lingkup pembahasan skripsi, perlu penulis jelaskan beberapa istilah yang
digunakan dalam judul skripsi ini, yaitu:
1. Pengaruh
Pengaruh adalah “ daya yang ada atau yang timbul dari sesuatu (
orang, benda, dan sebagainya ) yang ikut membentuk kepercayaan, watak
atau perbuatan seseorang.7
2. Berdo’a
Berdo’a berasal dari bahasa Arab yang sudah di indonesiakan yang
berarti meminta, memohon, memanggil, memuji dan sebagainya.8
Berdo’a berarti seruan, panggilan, atau permintaan sesuatu sesuai
dengan hajatnya atau memohon perlindungan kepada Allah SWT dari
bencana, bahaya, malapetaka, dan sebagainya.9
3. Sikap Optimisme Siswa
Sikap optimisme berasal dari bahasa inggris “ Attitude Sikap
adalah “ kecenderungan untuk memberikan respon baik positif maupun
negatif terhadap orang , benda atau sitiuasi-situasi.10 Sedangkan
optimisme adalah “ faham keyakinan atas segala sesuatu dari segi yang
7 W.J.S, Poerwadarminto, Kamus Umum Bahasa Indonesia, PT. Balai Pustaka, Jakarta, 1985, him. 731.
8 Syahmenan Zaeini, Mengapa Kita Harus Berdo’a, Al-Ikhlas, Surabaya, t.th. hlm .l 1 9 M.Abdul Mujib,dkk, Kamus Istilah Fiqih, PT. Pustaka Firdaus, Jakarta, 1994, him. 61.
baik dan menyenangkan, orang yang selalu berpengharapan (
berpandangan) baik dalam menghadapi segala hal.11
4. Teknik Pengumpulan Data
1. Metode Angket
Yaitu suatu materi pertanyaan tertulis yang digunakan untuk
memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang
pribadinya dan hal-hal yang diketahuinya. Metode angket atau quesioner
yaitu susunan daftar pertanyaan yang di ajukan peneliti kepada responden
untuk dijawab. Adapun angket yang penulis pilih adalah angket langsung
di mana sejumlah pertanyaan di kirimkan langsung kepada orang yang
ingin di teliti untuk dimintai pendapatnya, keyakinanya.11 12
2 Metode interview
Suatu metode pengambilan data dengan jalan tanya jawab sepihak
yang di keijakan secara sistematis dan berdasarkan tujuan penyelidikan.13
Dalam interview ini penulis menggunakan jenis bebas terpimpin , artinya
wawancara beijalan dengan bebas tetapi masih terpenuhi komparabilitas
terhadap persoalan-persoalan penelitian . Metode ini digunakan untuk
memperoleh data tentang keadaan guru, kariawan, dan situasi sekolah.
3. Metode Dokumentasi
Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam suatu penelitian
dapat juga dilakukan dengan metode dokumentasi. Dr. Suharsimi Arikunto
11 W.J.S Poerwadarminto, Op.Cit, hlm.687.
“ menyatakan bahwa dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal
atau variasi yang berupa catatan , transkip, buku, surat, majalah, notulen
rapat dan lain-lain.”14
5. Teknik Analisis Data
Analisis data adalah proses penyederhanaan data kedalam bentuk
yang lebih mudah di baca dan di interprestasikan. Proses ini sering kali
digunakan dalam statistik, salah satu fungsi pokok statistik adalah,
menyederhanakan data yang amat besar jumlahnya menjadi informasi yang
lebih sederhana dan lebih mudah di pahami.
Di dalam menganalisis dat ahasil penelitian, penulis menggunakan
beberapa tahapan di antaranya adalah :
1. Analisis Pertama
Di dalam analisis pendahuluan ini, penulis mempergunakan data
yang telah terkumpul dari hasil penelitian, kemudian di masukkan ke
dalam tabel distribusi frekwensi untuk tiap-tiap item. Untuk memudahkan
penggolongan data setatistiknya, maka dari empat altematif jawaban dari
setiap item atau soal di beri skor sebagai berikut:
a. Untuk jawaban Adenganskor = 4
b. Untuk jawaban B dengan skor = 3
c. Untuk jawaban C dengan skor = 2
d. Untuk jawaban D dengan skor = 1
14
2. Analisis Kedua
Analisis hipotesis di gunakan untuk menguji hipotesis yang penulis
ajukan, yaitu dengan cara perhitungan statistik dengan perhitungan
korelasi product moment, yaitu :
Keterangan:
rxy : Koefisiensi korelasi variabel x dan variabel y
xy : Produk dari variabel x dan y
x : Variabel I ( berdo’a )
y : Varibel II ( sikap Optimisme)
x 2 : Nilai dari aktifitas berdo’a ( produk dari x )
y 2 : Nilai sikap Optimisme siswa ( produk dari y )
N : Jumlah sampel ( responden)
Selanjutnya untuk mengambil kesimpulan dan hasil koefisiensi
korelasi antara variabel x dan variabel y, maka data yang telah di
peroleh dari r„ (hasil observasi) di banding dengan r, (r dalam tabel)
Baik dalam taraf signifikansi 5% maupun 1%, apabila nilai r a lebih
besar atau sama dengan nilai r , , maka hasil yang di peroleh sighnifikan rum us:
rxy =
lebih kecil dari nilai r,, maka hasil yang di peroleh non signifikan
sehingga hipotesis yang di ajukan di tolak.
3. Analisis Lanjutan
Yaitu analisis lanjutan yang di dasarkan pada hasil analisis uji
hipotesis.
G. SITEMATIKA PENULISAN SEKRIPSI
Untuk memudahkan penyusunan dan pemecahan terhadap isi skripsi
ini, maka penulis menyusun sistematika skripsi sebagai berikut:
Bab. I : Pendahuluan
Dalam pendahuluan ini memuat pokok-pokok pikiran
tentang Latar belakang Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan
Penelitian, Manfaat Hasil Penelitian, Definisi Operasional,
Hipotesis, Metode Penelitian, dan Sistematika Penulisan Skripsi.
Bab. II : Landasan Teori
Bab ini mengandung beberapa sub bab:
A. Berdo’a : didalamnya memuat pengertian berdo’a, dalil-dalil
tentang do’a, aktivitas do’a, tata cara berdo’a.
3
B. Sikap Optimisme
Bab. Ill
Bab. IV
: Laporan Hasil Penelitian
Bab ini akan membahas secar global gambaran umum keadaan
v > *
SMAN 1 Boja Kabupaten Kendal. A. Gambaran Umum SMAN I BOJA
1. Tinjauan Historis
v
2. Letak Geografis, Prestasi, Serta Hasil Akreditasi 3. Keadaan Fasilitas ( Sarana dan Prasarana) 4. Keadaan Guru dan Karyawan
5. Keadaan Siswa
B. Penyajian Data, meliputi: 1. Data tentang berdo’a
2. Data tentang Sikap Optimisme : Analisis Data
Dalam bab ini terdiri dari:
A. Analisis Pertama B. Analisis Kedua C. Analisis Ketiga D. Analisis Lanjutan Bab. V : Penutup
LANDASAN TEORI
A. Berdo’a
1. Pengertian Berdo’a
Kata do’a berasal dari bahasa Arab yaitu : a j c . ^ _ j c . -Ic. IJ
Yang artinya “ memanggil, mendo’a, memohon.”1
Sedangkan pengertian do’a secara istilah sebagaimana yang di kemukakan
oleh Aboebakar Atjeh, berdo’a adalah “mengemukakan rasa hati kepada
Tuhan baik berupa syukur, baik berupa pengaduan keluh kesah, baik
berupa suatu permohonan, sesuatu keinginan yang ingin hendak di peroleh
berupa benda, berupa tujuan atau berupa ampunan.”* 2
Sedangkan Ath Theiby memberi pengertian do’a adalah “ melahirkan
kehinaan dan kerendahan diri serta menyatakan kehajatan dan ketundukan
diri kepada Allah SWT.3
Sedangkan Mutawali mengartikan do’a adalah ” Seruan dari bawah keatas
dan tidak di hadapkan kecuali kepada dzat yang kekuasaannya melebihi
kekuasaan yang berdo’a.”4
Mahmud Yunus, Kamus Arab Indonesia, Yayasan Penyelenggara Penafsiran Al-Qur’an, Jakarta, 1982Jiln.l27.
2 Aboebakar Atjeh, Pengantar Ilmu Tarekat, Ramadhani, Surabaya, 1985, hlm.263.
3 TM. Hasbi Ash Shiddieqy, Pedoman Dzikir dan Do ’a, Bulan B intang, Jakarta, 1993, hlm.97.
4 M. Mutawali Sya’roni, Do ’a Yang Dikabulkan, Pustaka Al-Kautsar, Jakarta, 1994, him.
11.
Sedangkan menurut Syahminan Zaeni berdo’a adalah “ memohon sesuatu
kepada Allah dengan cara menyatakan kerendahan diri dan ketundukan
kepada-Nya.”5
Dari beberapa pendapat di atas maka dapat di ambil pengertian
bahwa berdo’a adalah memohon, menyeru dan menyatakan kehajatan dan
ketundukan kepada Allah SWT. Dalam pengertian tersebut tersirat bahwa
di waktu seseorang melakukan aktifitas berdo’a, maka seseorang tersebut
sedang menghadap Allah SWT. Serta ia sedang mengakui akan kekuasaan
Allah SWT dan menyatakan ketundukannya kepada-Nya. Maka tidak
sepantasnya kalau manusia itu bersikap sombong dan membanggakan diri
atas kekuatannya, kemampuan, serta daya yang di milikinya.
Dalam kenyataannya tidak ada manusia yang terlepas dari harapan
dan keinginan untuk mendapatkan bantuan dari orang lain atau dari yang
Maha Kuasa. Boleh saja manusia merasa mampu untuk berdiri sendiri,
tetapi pada saat-saat tertentu, manusia akan membutuhkan bantuan yang
datang di luar pribadinya. Sebagai seorang muslim, kita meyakini bahwa
sumber dari segala kekuatan, kekuasaan itu ada pada Allah swt. Kita
diseru untuk selalu ingat akan kekuasaan-Nya, dan Dia menyuruh manusia
supaya memohon kepada-Nya, dan Dia beijanji akan mengabulkan
permohonan (do’a ) hamba-Nya.
Allah SWT berfirman:
* I ^ ...
^£1
...Artinya: “ Serulah Aku’ Akan Kukabulkan do’amu. (Q.S. Almu’min: 60)
Dengan demikian berdo’a merupakan anjuran kepada setiap
hamba-Nya, untuk selalu memohon, menyeru serta meminta apa saja yang
bermanfaat baginya, maka seandainya manusia itu mau berdo’a kepada
Allah SWT. Maka Dia akan mengabulkan permintaannya.
Prof. Dr. Zakiah Daradjat mengatakan:
Sebagai seorang muslim, seharusnya ia mengetahui dan menyadari
sepenuhnya, bahwa yang paling dekat padanya adalah Allah SWT.
Kepada-Nya kita kembali, kepada-Nya kita berserah diri, dan dengan
sendirinya kita akan menerima apa saja yang telah ditentukan-Nya bagi
kita.6
2. Dalil-dalil Tentang Berdo’a
Banyak ayat-ayat Al-Qur’an dan Hadist Nabi yang mendorong
manusia untuk selalu melakuakan kegiatan berdo’a kepada Allah SWT.
Diantara ayat-ayat AL-Qur’an yang memerintahkan kita untuk selalu
melakukan berdo’a antara lain :
firman Allah surat ( Al-A’raf ayat 55 )
(OO ;t_alJC-V' ) ( j j V A j I L c - ^ J a J 1 j C O l
Artinya : Berdo’alah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah SWT. Tidak menyukai orang- orang yang melampaui batas. (Q.S. Al-A’ r a f : 55 )7
Ayat lain mengenai do’a adalah surat ( Al-Baqarah ayat 186):
\ e jc - J <■, ij-> \ l i ^ yjc- U c . ( il L a il3 I j
( ^ A
1
: SjLlI ) . j
J lji« j ilj J
jxyuA *
j Ic-J lil
Artinya : Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka ( jawablah ), bahwasanya aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang mertdo’a apabila ia berdo’a kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi ( segala perintah) Ku dan hendaknya mereka beriman kepada- Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran. ( Q.S. Al- Baqarah :186 )8
Dari kedua ayat tersebut di atas jelas bahwa kita umat Nabi
Muhammad saw. Dianjurkah untuk selau ( berdo’a ) mendekatkan diri
kepada Allah dengan jalan mengabdikan diri kepada-Nya dan senantiasa
ingat akan kekuasaan dan kebesaran-Nya, cara berdo’a ( memohon) yaitu
dengan merendahkan diri dan dengan suara yang lembut, karena
sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-oarang yang melampaui batas.
Berdasarkan pengertian surat Al-Baqoroh ayat 181 di atas,
menunjukkan bahwa Allah itu dekat kepada hamba-Nya, Allah akan
mengabulkan permohonan ( do’a ) setiap hamba-Nya yang mau memohon,
meminta kepada-Nya.
7 Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahanya, Yayasan Penyelenggara Penterjemah/Penafsiran Al-Qur’an, Jakarta, 1971.hlm.230.
Seadangkan diantara Hadist Nabi yang menunjukkan supaya kita
selalu berdo’a, memohon kepada Allah diantaranya:
e\c.
.ill ; J IS
^L
jjAilc.
4
iil (^L-a
(j
c.
jjJb (jj J U*jll jc.
(
jail olJJ ) oJ bail
Artinya : “ Dari Nu’man bin Basyir dari Nabi saw. Telah bersabda : Do’a itu adalah ibadah. “9 10
Hadist yang lain yaitu :
>Lu,i « 4 d r .
.djC-JU (J LxJ all I jC-.ll ^1
ul4 ^jiajVI
La • (J IS
( j3 il * j j )
Artinya : “ Dari Ubaidah bin Shamid semoga Allah ta’ala meridhoi-Nya, sesungguyhnya Rosulullah swt. Telah bersabda : Tidak ada seoarang manusia muslim yang berdo’a kepada Allah SWT. Dengan suatu do’a kecuali Allah SWT. Akan memberikan apa yang di mohonnya atau menghendaki sesuatu kejahatan yang sebanding dengan do’anya selama ia tidak berdo’a dengan sesuatu yang mengandung dosa atau memutus silaturrohim. “( HR. Tirmidzi)'°
9 Abdurrahman Muhammad Ustman, Sunah Tirmidzi wa Huwa Jaami’ Ushakhah, Juz 5 Darul Fiqri, Beurut,t.th, him 126.
Ayat-ayat dan Hadist tersebut menunjukkan bahwa do’a
( memohon) kepada Allah itu adalah diperintahkan oleh Allah, do’ajuga
merupakan sebagian dari ibadah. Allah akan mengabulkan setiap do’a
hamba-Nya yang mau melakukan do’a.
Manusia yang hidup tanpa gejolak, tanpa kekuasaan istemewa,
bekeija dan beijuang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, juga
memerlukan do’a sebagai motivasi dirinya agar dapat melanjutkan usaha,
pekeijaan dan kegiatan untuk mencapai cita-cita. Do’a merupakan
pendorong untuk mencapai harapan dan keinginan untuk hidup yang lebih
baik, teratur dan terhindar dari segala hambatan, tantangan, ancaman atau
gangguan.
Do’a merupakan hal yang perlu dan seharusnya dilakukan oleh
setiap manusia. Ini dikarenakan pengetahuan yang dimiliki manusia
sangatlah terbatas dan manusia adalah makhluk yang lemah serta serba
kekurangan. Masalah yang akan timbul dan yang akan dihadapi oleh
manusia itu sangat komplek, sehingga dengan keterbatasan manusia itu
sering tidak mampu untuk mengatasai permasalahan yang dihadapinya.
Oleh karena itu manusia membutuhkan pertolongan dan perlindungan .
Dan Allahlah yang dapat memberikan perlindungan tanpa ada batasanya
kepada setiap hamba-Nya, oleh karena itu sudah selayaknya manusia tidak
bersikap sombong dan manusia harus selalu memohon ( berdo’a ) kepada
3. Aktivitas Berdo’a
Berdo’a itu sangat penting bagi manusia do’a dapat memperkuat
kesehatan mental, baik untuk penyembuhan, pencegahan, maupun untuk
pembinaan, mau dan pandai berdo’a, insya Allah kesehatan mental kita
akan dapat dipertahankan. selanjutnya ketentraman dan kebahagiaan
hidup akan dapat diraih.11
Adapun beberapa aktifitas berdo’a antaralain :
a. Berdo’a Secara Rutin
Nabi Muhammad saw. Menganjurkan kepada umatnya untuk selalu
berdo’a setiap waktu dan setiap saat di manapun kita berada, sebagai
mana sabdanya:
“ Dari Abi Ummah berkata bahwasannya Rasulullah saw. Telah ditanya seseorang. Do’a di waktu apakah yang paling di dengar oleh Allah ? Nabi menjawab di waktu tengah malam atau sesudah salat fardhu ( HR. Tirmidzi )11 12
Pada hadist diatas secara implisit menunjukkan bahwa manusia
dianjurkan untuk senantiasa melakukan kegiatan berdo’a secara rutin .
Dimana dalam hadist tersebut Nabi menyebut bahwa salah satu do’a yang
paling di dengar Allah adalah sesudah salat fardlhu, itu merupakan hal
yang senantiasa di lakukan oleh setiap muslim. Didalam salat itu sendiri
banyak memuat do’a-do’a. Berdo’a memang seharusnya selalu dilakukan
oleh setiap manusia yang pada dasamya manusia memiliki berbagai
kekurangan dan keterbatasan akan kemampuannya untuk mencapai suatu
11 Zakiah Daradjat, Op.Cit.hlm.19.
yang di kehendakinya, manusia yang selalu mendapatkan berbagai
kesulitan serta berbagai masalah sebaiknya setiap saat dan waktu hams
selalu memohon, ingat kepada -Nya, manusia sebagai hamba yang dhoif
seharusnya menyadari akan hal itu.
b. Berdo’a Sehabis Shalat Fardhu
Setiap selesai Shalat Nabi Muhammad s.aw. menganjurkan kita
untuk berdo’a kepda Allah SWT.
Diriwayatkan oleh Ahmad dan Muslim Dari Tsauban r.a., bahwa ia
berkata:
I Aj (j-o l I # j <dll
. f l V j j U £ L J \ Cxi\
Artinya : “ Adalah Rasulullah s.aw. apabila berpaling dari shalatnya, beliau membaca istigfar tiga kali, kemudian beliau mengucapkan : “ Ya Allah, Engkaulah yang mempunyai kesejahteraan dan dari engkaulah kesejahteraan, Maha berbahagialah Engkau wahai Tuhan yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan”.13 *
Dalam riwayat lain yang diriwayatkan oleh Ahmad, Muslim dan
lain-lainnya ari Siti ‘Aisayh r.a., bahwa ia berkata :
^luM lJ-O
A.I O jj ) .^1 j £ V j
<»ll£
jL
j^LuJl dul ^111
Artinya : “ Adalah Rasulullah s.a.w. apabila telah bersalam ( dari mengeijakan shalat ), beliau tidak duduk melainkan sekedar tempo yang cukup beliau mengucapkan : “ Allahumma Antassalam waminkassalam tabarokta yaa daljalali wal ikroom”... yang teijemahannya sebagaimana yang tersebut, hadist di atas.14
Berdo’a Langsung setelah selesai shalat fardhu, sungguh tinggi
nilainya , ditinjau dari psikologi.15 Betapa tidak ketika selesai shalat, jiwa
kita sangat dekat dengan Allah s.w.t. Kalimah-kalima do’a yang kita baca,
yang keluar dari lubuk hati yang paling dalam, menimbulkan bahwa Allah
sangat dekat dengan kita. Apabila do’a itu kita fahami maknanya, maka
setiap kita ucapkan, makin mempunyai arti dan dampak yang besar
terhadap jiwa kita.
Oleh karena itu, seharusnya setiap diri muslim membiasakan diri
untuk berdo’a dengan ikhlas dan khusuk, setelah shalat fardhu. Dengan
demikian hati kita akan semakin bertambah dekat kepada-Nya.
c. Berdo’a Ketika Hendak Memulai Pekeijaan
Dalam menghadapi tantangan yang tidak mudah dan gampang,
selalau dibutuhkan akan tenaga, disamping itu seorang muslim tidak boleh
melupakan akan pertolongan Allah yang bisa diperoleh dengan jalan
berdo’a.16
Dalam berbagai riwayat telah banyak dijelaskan tentang
pentingnya berdo’a ketika hendak melakukan suatu pekeijaan, Nabi
Muhammad s.a.w. selalau mengajarkan kepada umatnya untuk setiap akan
melakukan pekeijaan supaya berdo’a terlebih dahulu.
Adapun hadist yang menganjurkan agar setiap mau bekeija untuk
berdo’a adalah:
Diriwayatkan oleh Turmudzy dari Abu Bakar Ash Shiddiq r.a., bahwa ia
berkata:
J j a . ^$111 : J IS
\
j a
\ 2
I j Mil . j . £
mL
yam
ill Jjxiij
(
®jj) .
J
Artinya : “ Adapun Rasulullah s.aw. apabila menghendaki suatu urusan , beliau mengucapkan : “ Ya, Allah, semoga Engkau memberi kebaikan untuk ku dan pilihkanlah yang baik untuk ku”.17
Memang sudah selayaknya ketika akan melakukan suatu pekeijaan
atau berusaha terlebih dahulu berdo’a, dengan harapan supaya apa yang
diusahakan dapan terlaksana dengan baik, sukses, Allahlah yang
menentukan segala urusan manusia, oleh karena itu manusia harus berdo’a
dan berusaha.
d. Berdo’a Ketika Akan Berpergian
Setiap kali kita melangkah meninggalkan rumah, pergi ke tempat
yang dituju, tentu kita menginginkan keselamatan dalam peijalanan, dan
selamat kembali sampai rumah. Nabi Muhammad s.a.w. mengajarkan
kepada kita agar berdo’a ketika akan berpergian.
Adapun hadist Nabi yang menerangkan agar setiap hendak
berpergian harus berdo’a adalah :
Diriwayatkan oleh Ahmad dan A1 Bazzar d a ri4 Ali r.a., bahwa ia berkata :
Jjj-al
: J la
\ j L j iJ 1 j I I jl. j
alll
J
jju ij (j l£
' j i x J A i j J j a J cSLj
( . . ^ 1
ojj
)
Artinya : “ Adalah Rosulullah s.a.w. apabila hendak berpergian ( ketiica keluar dari rumahnya ), beliau mengucapkan : “ Ya, Allah, dengan Engkau aku dapat berpergian jauh, dan dengan Engkau aku berpindah tempat dan dengan Engkau aku dapat beijalan”. ( HR. Ahmad ) 18
e. Berdo’a Saat Menghadapi Musibah
Manusia hidup di dunia ini tidak terlepas dari kesulitan yang
menghimpit jalan hidupnya. Banyak manusia yang tiba- tiba ditimpa
musibah.
Musibah yang datang pada manusia pada hakekatnya datangnya
dari Allah. Seseorang yang teguh pendiriannya pada jalan dan pada
ketentun yang digariskan oleh Allah, mereka tidak akan mudah putusasa
dan tidak akan menyerah. Ia akan senantiasa ingat akan kebesaran Allah,
serta memohon agar dihindarkan dari bencana dan musibah tersebut,
karena ia telah menyadari bahwa segala sesuatu yang datang pada diri
manusia itu adalah datangnya dari Allah dan hanya Allahlah yang dapat
melepaskannya dari bencana dan musibah tersebut, manusia sekedar
menjalani dan berusaha.
4. Tata Cara Berdo’a
Seseorang yang berdo’a berrarti ia sedang menghadap kehadirat
Allah untuk memohon serta mencurahkan segala yang ada pada dirinya.
Oleh karena itu sudah selayaknya di saat berdo’a ia harus mempergunakan
tata cara atau adab sopan santun kepada yang dimintai perlindungan. Hal
ini dilakukan sehingga hal itu merupakan cerminan ketundukan hamba
kepada Rabb-Nya.
Menurut adab berdo’a yang disampaikan oleh Al-Ghazali sebagai
ditegaskan oleh Hasbi Ash Shiddieqy, yaitu :
1. “ Pada waktu yang baik dan mulia seperti pada hari Arafah,
pada bulan Ramadhan, hari jum ’at, pada sepertiga malam yang
terakhir, dan pada waktu sahur.
2. Dalam keadaan mulia seperti kertika bersujud dari shalat,
ketika berhadapan dengan musuh dalam peperangan, ketika
lama hujan , setelah menunaikan shalat, ketika jiwa sedang
3. Dengan menghadap kiblat.
4. Merendahkan suara yaitu antar aterdengar dengan tak terdengar,
dengan tak terdengar oleh orang yang berada disisi kita.
5. Tanpa bersajak yakni tanpa menggunakan kata-kata bersajak
dalam berdo’a itu, tetapi cukup dengan kata-kata yang biasa
dan sederhana, sopan dan tepat mengenai sesuatu yang di hajati
dengan do’a itu. Atau baik kiranya jika memilih lafadz-lafadz
yang diterima dari Rasulullah s.a.w. yang kandungannya sesuai
dengan apa yang kita do’akan pula.
6. Mengokohkan kepercayaan bahwa do’a kita akan
diperkenankan oleh Allah dan tidak merasa gelisah jika do’a itu
tidak diperkenankannya.
7. Berdo’a khusu’ dan tawadhu’ dengan merasakan kebesaran-nya.
8. Mengulang-ulang do’a itu dua atau tiga kali yaitu do’a tentang
sesuatu yang sangat dihayati, memohonya kepada Allah akan
lebih baik dibaca berulang-ulang sampai tiga kali.
9. Menyebut atau memuji Allah pada permulaannya.
10. Bertaubat sebelum berdo’a dan menghadapkan diri dengan
sesungguhnya kepada Allah SW T.19
Sedangkan menurut Hamzah Ya’kub do’a hendaknya dilakukan
dengan rendah diri (thadharu’ ) dengan suara perlahan. “ Dalam
19
mengharap terkabulnya do’a hendaknya tidak mudah putus asa. 20Berdo‘a
dengan sesungguhnya-sungguhnya dan membulatkan kemauan. Salah satu
khaiflyah berdo’a adalah dengan kalimat singkat tetapi padaf’.
Jika seseorang sedang melakukan kegiatan berdo’a berarti ia
sedang kontak dengan Allah, ia mempunyai keyakinan Allah akan
mengabulkan do’a-do’anya. Hal itu tidak terlepas dari adab atau tata cara
berdo’a kepada Allah SWT.
Dari uraian tatacara berdo’a tersebut, maka seseorang yang
melakukan do’a seharusnya dengan sepenuh hati dan dengan penyerahan
sepenuhnya kepada Allah. Kita yakin bahwa do’a kita akan dikabulkan
oleh Allah, maka didalam melaksanakn do’a harus memperhatikan tata
cara serta adab berdo’a, sebagaimana yang telah di contohkan oleh
Rasulullah s.a.w. serta para sahabatnya, kita harus yakini dengan sepenuh
hati bahwa do’a kita akan dikabulkan.
B. Sikap Optimisme
1. Pengertian
Secara harfiah, sikap berasal dari bahasa inggris “ attitude “2I
Sikap adalah “ kecenderungan untuk memberikan respon baik positif
maupun negative terhadap orang, benda atau situasi-situasi“.22
Sikap adalah kesungguhan (kehebatan) dari pengaruh positif atau
negative terhadap sebuah objek psikologi sedangkan sobjek psikologi itu
20 Hamzah Ya’kub, Tingkat Ketenangan dan Kebahagiaan Mu 'min, Bina Ilmu, Surabaya, 1980, hlm.27.
21 John m. Echolas dan Hassan Shadily, Kamus Inggris Indonesia, PT. Gramedia, Jakarta, 2000, him. 44.
adalah beberapa symbol, orang, kata (prase) slogan atau ide dari orang
yang dapat berbeda seperti dalam memperhatikan pengaruh positif atau
negative tadi”.
“ Sikap adalah sebuah keadaan mental dan jiwa yang siap (untuk
melakukan sesuatu) yang diatur melalui pengalaman (rangsangan), dan
menggunakan sebuah petunjuk atau pengaruh yang dinamis terhadap
respon individu untuk semua objek dan situasi yang berhubungan”.
Mengacu pada pendapat diatas, maka dapat diambil pengertian
bahwa pengertian sikap adalah, kecenderungan atau kesiapan seseorang
untuk bereaksi (berbuat, menanggapi) terhadap objek tertentu, atau dasar
rangsangan yang diterima.
Kemudian pengertian optimisme adalah “ Faham (keyakinan) atas
segala sesuatu dari segi yang baik dan menyenangkan, sikap selalu
mempunyai harapan baik dalam segal hal” 23 Helen Keller memberikan
pengertian optimisme, “ optimisme adalah sebuah keyakinan yang akan
membawa pada pencapaian hasil.24
Tidak ada yang dapat diperbuat tanpa adanya harapan dan
keyakinan, Harapan dikenal dengan
( • W i ) , harapan dapat disamakan dengan optimisme, disebut dalam
kitab Dchyak Ulumuddin:
23 Tim Penyusun Kamus, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta, 1994, him. 753.
"
dJic
.
L
jj
Uailj V
^
“ Harapan ialah keingginan hati untuk menunggu apa yang disukai”.
Setelah diketahi pengertian sikap dan optimisme maka selanjutnya
penulis memberi batasan pengertian sikap optimisme, yaitu suatu
perbuatan yang berdasarkan pada keyakinan terhadap segala harapan yang
baik.
2. Realisasi Sikap Optimisme
Sikap optimisme sangat penting bagi diri seseorang dalam
mengarungi kehidupan guna menggapai suatu keberhasilan. Seseorang
yang memiliki rasa optimisme yang tinggi berarti ia sebagai seseorang
yang bermental seorang pemenang, ia memiliki rasa optimisme yang
tinggi, Dia berusaha dengan sungguh-sungguh dan yakin akan usahanya
tersebut.
Sikap optimisme dapat dilihat dari tingkah laku seseorang, Adapun
yang dapat dilihat yaitu :
a. Mempunyai Harapan-harapan Yang Positif
Yang dimaksud dengan Harapan-harapan yang positif disini ialah,
segala sesuatu yang di cita-citakan yang bersifat positif. Mereka yang
melihat cakrawala dunia penuh wama-wami dan mendorong dirinya
penuh dengan harapan dan keberanian. Harapan-harapan atau cita-cita 25 2 5
25 Imam Ghazali, Ihya’ Ulumiddin, Juz IV, Hizal Khalbi wa Yusyarokah, Kairo, him.
yang positif akan melahirkan keberanian untuk menempuh segala
resiko karena ia sadar bahwa segala sesuatu itu pasti ada resikonya.
Sikap yang positif akan membentuk karakter positif yang akan
mengantarkannya menjadi pemenang, untuk mencapai sebuah
keberhasilan.
Dengan bekal harapan dan sikap yang poisitif tersebut akan
memberikan suatu keyakinan yang positif atas segala perbuatan yang
di usahakan.
b. Mempunyai Wawasan Berfikir
Islam membimbing manusia sesuai dengan perkembangan
untuk menuju kesempumaan, bahkan Islam memberikan jangkauan
yang luas dalam menjalani kehidupan menuju kemajuan dunia yang
lebih dekat dari padanya.
Dalam kehidupannya manusia tidak berhenti untuk terus-
menerus mencari ilmu dan pengetahuan. Dunia semakin berwama-
wami Karena hasil ilmu pengetahuan manusia. Harta yang paling
berharga bukannya uang, melainkan ilmu pengetahuan karena dengan
ilmu pengetaqhuan, segala sesuatu menjadi mudah.
Ali bin Abi Thalib memberikan nasihat kepada Kumail bin Ziad tentang ilmu, “ Wahai kumail, ilmu adalah lebih utama dari pada harta. Ilmu menjaga mu, sedangkan kau harus menjaga hartamu. Harta akan kau nafkahkan, sedangkan ilmu bertambah subur bila kau nafkahkan. Demikian pula budi yang timbul dengan harta akan hilang dengan hilangnya harta.”26
Semangat mencari ilmu pengetahuan seharusnya melekat
kepada setiap oaring karena dengan ilmu tersebut segala sesuatu dapat
1
di hadapi. Begitu besar harapan yang kita inginkan dari ilmu
pengetahuan, harapan bukannya suatu angan-angan atau pikiran yang
melamun (menghayal), melainkan sesuatu yang perlu di usahakan,
untuk menggapai harapan dan cita-cita diperlukan wawasan,
pengalaman dan ilmu yang luas.
c. Mempunyai Harapan Yang Positif Terhadap Kehidupan
Cara memandang kehidupan hams berpandangan yang positif,
seandainya dalam menghadapi masalah jangan berpandangan negatif,
orang yang dalam dirinya terdapat penyakit prasangka negatif, atau
pesimis adalah menjadikan dirinya peragu, bahkan pengecut. Pesimis
adalah tipe manusia yang melihat dunia hanya satu wama. Tidak ada
jalan untuk keluar, batas cakrawala semakin sempit bagi hidupnya,
sehingga akan memsak harapan-harapannya selama ini.
“ Berfikir positif adalah satu corak pemikiran yang biasanya
bemsaha untuk mencapai hasil yang paling baik di dalam kehidupan
yang buruk”. Seseorang yang selalu berfikir positif tidak akan
membiarkan kegagalan mengganggu fikirannya. Seseorang yang
mempunyai pandangan yang positif terhadap kehidupan, maka ia akan
menjalani kehidupan ini dengan harapan-harapan yang positif, tegar
membayangi hidupnya, maka ia tetap berprilaku tenang sehingga
segala sesuatau dapat di jalaninya dengan baik.
3. Peranan Do’a Bagi Sikap Optimisme
Dalam kehidupan manusia sehari-hari, ditemukan aneka
ragam cara dalam menghadapi masalah atau keadaan yang kurang
menyenangkan. Ada orang yang patah semangat, menyerah kepada
keadaan, kehilangan kemampuan untuk mengatasi permasalahan.
Bagi orang yang beriman dan taat beribadah kepada Allah
SWT. dia selalu mendekatkan diri kepada -Nya, salah satunya adalah
do’a , do’a merupakan penunjang bagi semangat hidupnya, ia tidak
akan merasa kehilangan semangat hidupnya, dan akan selalu besikap
optimis dalam menjalani kehidupan, yakin bahwa Allah SWT. tidak
akan membebankan sesuatu permasalahan kecuali sesuai dengan kadar
manusia itu.
Dalam Al-qur’an disebutkan:
( T
AT; o jjhil )
VI
^1 L
qK
jV
A rtinya : “ Allah tidak akan membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. (Q.S Al-Baqoroh: 286. )27
Do’a amat penting bagi ketentraman batin, dengan berdo’a
dapat memupuk rasa optimisme di dalam diri, serta dapat menjauhkan
dari rasa pesimis dan putus asa. Lebih dari itu, do’a mempunyai peran
penting di dalam penciptaan kesehatan mental dan semangat hidup
(optimis).
Do’a merupakan sugesti psikologis, dimana ketika kita
berdo’a seolah-olah ada kekuatan di belakang kita yang mendukung
dan mendorong untuk terus berusaha meraih apa yang hendak kita raih
atau kita cita-citakan.
Dengan demikian do’a merupakan faktor penting dalam
membangkitkan semangat, kehidupan jiwa seseorang untuk bangkiL i=
Orang yang dapat menghayati makna do’a yang sedang ia baca, ia
akan selalu berkeyakinan akan ampunannya dan dia akan yakin bila
hanya Dialah Allah yang penuh kasih menerima taubat hambanya. Dia
akan merasa optimis dalam menghadapi segala permasalahan yang
meliputi dirinya, dan dia yakin dengan do’a itulah permasalahan
menjadi ringan dihadapi, sehingga rasa optimislah yang akan tumbuh
dalam benaknya, maka ia akan menatap masa depan dengan penuh
keyakinan dan percaya diri.
Sikap optimisme yang tidak di iringi dengan do’a bisa saja
mengakibatkan kefatalan, yaitu jika dalam mengharapkan sesuatau
dan apabila tidak tercapai padahal sebelumnya yakin akan dapat
meraihnya maka akan mengakibatkan kekecewaan yang mendalam.
Atau apabila keinginannya tercapai maka ia sangat membanggakan
dirinya, bahwa segala sesuatu yang dicapai adalah jerih payah ia
Allah, maka jika ia dapat suatu kemenangan dalam meraih harapan ia
tidak akan merasa bangga dan lupa bahwa sssegala sesuatu yang telah
ia capai adalah merupakan kasih dan pertolongan dari Allah, dan
apabila yang di usahakan belum tercapai juga , maka ia akan
menganggap bahwa Allah belum mengizinkan.
Dalam Al-Qur’an disebutkan:
J Ajl A la A-oA.^ Ulo ( j Luij
Artinya : “ Dan jika kami rasakan kepada manusia suatu rahmat (nikmat) dari kami, kemudian rahmat itu kami cabut dari padanya, pasti dia menjadi putus asa lagi tidak berterima kasih.
( Q.S. Huud : 9 )28
Apabila seseorang membiasakan diri untuk berdo’a,
mendekatkan diri kepada Allah, maka ia akan merasa kalau Allah
selalu dekat dengannya.
Sayyid Mustofa Musafa, “ Tidak ada suatu penyebabpun yang mampu
mengurangi jumlah problem dalam kehidupan manusia seperti yang
diperankan optimisme, cirri-ciri kebahagian itu lebih tampak pada
wajah-wajah orang yang optimis, tidak saja dalam hal kepuasan tetapi
juga seluruh kehidupan baik dalam situasi yang positif maupun
keadaan negative disetiap saat sinar kebahagiaan menerangi jiwa
optimisme.29
Dari uraian diatas maka do’a itu merupakan kebutuhan dan
sangat dibutuhkan seseorang dal am mengarungi kehidupan yang
penuh dengan kesulitan, permasalahan, disisi lain manusia memiliki
kekurangan ilmu dan manusia dal am kelemahan. Oleh karena itu ia
akan memerlukan perlindungan kepada yang maha kuasa. Sikap
optimisme dan do’a adalah dua hal yang saling berkaitan. Silap
optimisme yang tinggi dan do’ a yang selalu dilaksanakan adalah
merupakan usaha untuk mencapai harapan dan cita-cita.
Akhimya do’a merupakan sesuatu hal yang sangat penting
bagi manusia yang beriman, dengan berdo’a akan memupuk rasa
optimisme dan keyakinan yang tinggi pada diri manusia, ia akan selalu
merasa tegar dal am menghadapi permasalahan, tidak mudah putus asa.
Lebih dari itu do’a mempunyai peranan penting bagi pembentukan
mental seseorang, sehingga tumbuh sikap optimisme.
29
LAPO R A N H A SIL PE N E L IT IA N
A. Gambaran Umum SMA N I Boja Kendal
Merupan acuan dalam melaksanakan kegiatan penelitian tentang Pengaruh
berdo’a terhadap sikap optimisme siswa SMA N I Boja Kabupaten Kendal, maka
diperlukan pemahaman yang jelas tentang gambaran umum SMA N I Boja. Agar
dalam pelaksanaan kegiatan penelitian ini dapat diantisipasi secara cermat,
sehingga yang berupa kelemahan dapat dicari solusinya, dan yang berupa
kekuatan/potensi-potensi, serta peluang-peluang dapat dimanfaatkan sebesar-
besamya.
1. Tinjauan Historis
SMA N I Boja Kabupaten Kendal berdiri pada tahun 1985 berdasarkan
keputusan menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia nomor :
0601/0/1985 tanggal 22 Nopember 1985. SMA N I Boja Kabupaten Kendal
merupakan urutan ke 1.333 sekolah negeri di Indonesia yang tersebar di 27
propinsi pada saat itu, dengan seorang kepala sekolah yang bemama Drs.
Minto Hadi S.
Sekolah ini berada diwilayah tenggara Kabupaten Kendal, di daerah
selatan Kabupaten Kendal dengan jarak kurang lebih sekitar 28 Km, dari
Kota Kendal. SMA N I Boja terletak di Desa Bebengan Rt. 03/Rw. 02
Kecamatan Boja, Kabupatem Kendal, tepatnya di JL. Raya Bebengan No. 203 Boja.
Badan Akreditasi Sekolah (BAS) Propinsi Jawa Tengah tanggal 28 April 2004,
memperoleh akreditasi dengan peringkat A (Amat Baik) dengan sekor 88.
2. Letak Geografis, Prestasi, Serta Hasil Akreditasi
Dari sisi letak geografinya, SMA N I Boja Kabupaten Kendal berada
jauh dari kota Kendal + 28 Km. Namun berada di dekat wilayah Kecamatan
Boja + 1 Km. Wilayah Boja merupakan satu kawasan yang terletak pada
dataran tinggi, di lereng gunung Unggaran, berada dalam keadaan udara yang
sangat sejuk, dan nyaman, dengan lingkungan yang asri dan relative bersih.
Dari arah timur bersebelahan dengan wilayah kota Semarang, dan arah selatan
berada diwilayah Kabupaten Temanggung.1
SMA N I Boja, berdiri atas tanah seluas 28.000 m 2 (2,8 Ha), dengan
setatus HM dan bersertifikat, adapun luas banggunan 18. 151 m 2 . Sejak
berdirinya sampai sekarang SMA N I Boja, telah mengalami alih
kepemimpinan sebanyak 6 kali. Adapun urutan kepala sekolah yang menjabat
selaku Kepala Sekolah, adalah sebagai berikut:
a. Drs. Mintono HS, menjabat dari 01 Juli 1985 s. d. 05 April 1987
b. H. Muchtomi, BA, menjabat dari 01 Nopember 1987 s. d. 01 Nopember
1989
c. Rusmoyo, BA, menjabat dari 01 Nopember 1989 s. d. 01 Oktober 1992
d. H. Mahyudi, BA, menjabat dari 01 Oktober 1992 s. d. 19 April 1995
e. Drs. Muryono, SH, menjabat dari 19 April 1995 s. d. 15 Januari 2001
f. Drs. Wagiyo, M.Pd, menjabat dari 15 Januari 2001 s. d. sekarang.2
Penting disampaikan bahwa pada awalnya SMA N I Boja, sebelum
memiliki areal gedung sendiri di jl. Bebengan Boja no. 203 D Boja, pemah
menumpang di SMP N I Boja yang berlokasi di jl. Kaliwungu Boja Kendal.
Melihat kondisi lingkungan alam SMA N I Boja memang patut
dibanggakan, mengingat karena kondisi lingkungan sekolah ini benar-benar
asri, hijau, bersih, indah, dan menawan. Sangat sesuai dengan tekat yang
dibudayakan oleh sekolah ini, untuk benar-benar hadir sebagai kawasan
pendidikan yang sehat, sejuk, rindang dan menawan.Untuk dapat melihat
potret SMA N I Boja dapat dilihat dalam lampiran (1).
Sehingga wajar lingkungan pendidikan yang benar-benar tertata
dengan penuh kesungguhan dan profesionalisme ini mampu mengantarkan
sebagai pemenang kejuaraan lomba wawasan wiyata mandala, dengan data
sebagai berikut:
a. Pada tahun 1999 muncul sebagai juara I pada tingkat Kabupaten.
b. Pada tahun 2001 muncul sebagai juara I pada tingkat Kabupaten dan juara
I pada tingkat karesidenan. Dan pada tahun yang sama pula muncul
sebagai juara III pada tingkat propinsi Jawa Tenggah.
Kemudian melalui perjuangan yang keras dari segenap komponen dan
keluarga besar SMA N I Boja untuk mengantarkan sekolah ini menjadi
sekolah yang diperhitungkan serta dipercaya oleh masyarakat, maka sejak
tahun pelajaran 2003/2004 berdasarkan hasil penilaian Tim Badan Akreditasi
menyandang hasilo akreditasi dengan nilai : A ( Amat Baik ). Mengingat
bahwa semenjak beberapa tahun tahun ini sekolah ini telah memperoleh
kepercayaan dari pemerintah pusatmaupun pemerintah daerah tingkat Propinsi
untuk mengelola beberapa danana pendidikan untuk peningkatan kualitas
pendidikan dalam rangka memantapkan diri sebagai sekolah yang
menyanangkan program MBS. Adapun sumber dana-sumber dana dari luar,
sebagai berikut:
a. Pada tahun pelajaran 1999/2000 menerima dana BOM (Bantuan
Oprasional Manajemen) dari pemerintah pusat.
b. Pada tahun pelajaran 2000/2001 menerima dana BOM.
c. Pada tahun 2002 menerima dana BEE (Broad Base Education) dari pemeri
ntah Propinsi Jawa Tengah.
d. Pada tahun 2003 menerima bantuan dari Diknas dalam rangka program
peningkatan IMTAK.
e. Pada tahun 2004 menerima bantuan dari pemerintah pusat berupa
pengadaan Ruang Kelasa Barn (RKB), dan pengadaan Lab. Bahasa.3
3. Visi dan Misi SMA N I Boja
a. Visi SMA N I Boja Teladan Dalam Perilaku dan Unggul Dalam
Prestasi”.
b. M isi:
1) Mengembangkan budaya 5 “S” (Senyum, salam, sapa, simpati, dan
sopan;
2) Menumbuhkan semangat belajar efektif
3) Meningkatkan daya saing kompetitif
4) Menanamkan komitmen yang kuat warga sekolah terhadap SMA N I
Boja.4
c. Semboyan SMA N IB oja
“ We are not first, but the best" “ Kami bukan yang pertama kali yang
terbaik”.
d. Program Untuk Mencapai Visi Teladan Dalam Perilaku :
1) Membudayakan 5 “S” ( Senyum, salam, sapa, simpatik, dan sopan)
2) Menanamkan komitmen yang kuat warga sekolah terhadap SMA N I
Boja.
3) Sholat Duha, Duhur, dan Salat berjamaah, serta menciptakan kondisi
yang Islami.
4) Peringatan hari besar agama.
5) Pengajian rutin mingguan dan bulanan.
6) Pemasangan slogan Islami
7) Optimalisasi Masjid dengan pemberdayaan takmir serta ekstra
kulikuler agama.
8) Penerapan skor SPB (Sikap, perilaku, dan budi pekerti)
9) Layanan bimbingan dan konsultasi
10) Peningkatan disiplin.3
1. Intra kurikuler atau akademik, antara lain :
a. Efektifitas KBM
b. Meningkatkan daya kompetitif
c. Pemberdayaan potensi warga sekolah
d. Les, pengayaan, penambahan jam belajar.
e. Optimalisasi perpustakaan.
f. Lomba pra-Olimpiade MIPA, computer, dan karya tulis.
g. Pemberian pelajaran computer dan internet melalui intrakurikuler.
h. Lomba matapelajaran dan lomba-lomba kegiatan lain.
i. Try out/ uji coba.6
Berkaitan dengan prestasi maka sekolah ini adalah sekolah
yang sarat dengan prestasi akademis maupun prestasi di bidang
keagamaan, olah raga, seni, sosial, permainan, dan sebagainya.
2. Ekstra Kurikuler Non Akademik, antara lain :
a. Penyelenggaraan berbagai macam kegiatan ekstrakurikuler.
b. Mengikuti berbagai macam lomba OR, Seni, dan Ketrampilan.
c. Mengikuti ujian nasional bidang keahlian.7
f. Kurikulum :
1) Kelas III ( Program IP A, IPS, dan Bahasa), kurikulum 2004 KBK
a. Penekanan aspek koknitif
b. Mempertahabkan, meningkatkan reputasi SMA N I Boja
6 Ibid.
c. Meningkatkan NEM individual, maupun rata-rata.
2) Kelas XI ( Program IIA, IIS, dan Bahasa), KBK
3) Menekankan pada tiga aspek ( koknitif, afektif, dan psikomotor)
4) Mempertahankan, meningkatkan reputasi SMA N I Boja.
5) Raport memuat tiga aspek.
6) Menetapkan syarat kenaikan kelas berdasarkan otonomi sekolah.8
g. Ekstrakurikuler:
1. Pramuka
2. Baca tulis Al-Qur’an : tingkat dasar dan tingat mahir.
3. Seni baca Al-Qur’an dan tilawah.
4. Seni rebana modem dan seni musik.
5. PMR (Palang Merah Remaja)
6. Pencinta Alam
7. Paskibra
8. KIR ( Kajian ilmiah Remaja)
9. Sepak bola putra
10. Hockey putera dan puteri
11. Bola volley putra dan putri.
18. Seni dekorasi
19. Seni bela diri
20. Tata busan ( Menjahit, obras, dan border)
21. Tata boga ( Memasak)
22. Bulu tangkis
23. Seni ketrampilan membatik
24. Komputer dan internet
25. Bahasa asing ( mandarin dan jepang)
26. EFA ( English First Activity/ English Conversation)
27. Seni jumalistik
28. Ketrampilan elektronika.9
4. Keadaan Fasilitas ( Sarana dan Prasarana)
a. Prasarana
SMA Negeri I Boja memiliki tanah seluas 28.000 m 2, dengan luas
bangunan 18. 151 m 2, dan dilengkapi dengan halaman, taman, lapangan
upacara dan lapangan olahraga.
Adapun fasilitas ruangan yang dimiliki SMA N I Boja adalah :
1) 18 ruangkelas
2) 1 ruang Lab. EPA
3) 1 ruang Lab. Bahasa 4) 1 ruang Lab. Komputer
9
5) 1 ruang Lab. Fotografi
6) 1 ruang perpustakaan
7) 1 ruang serba guna, olah raga indoor
8) 1 ruang media
9) 1 ruang UKS
10) 1 ruang kepala sekolah
11) 1 ruang wakil kepala sekolah
12) 1 ruang guru
13) 1 ruang Bimbingan dan Konseling
14) 1 ruang Tata Usaha
15) 1 ruang penjaga
16) 7 ruang kantin
17) 1 ruang OS IS
18) 1 ruang Rohis/takmir
19) 2 ruang koperasi siswa dan foto copy sigma
20) 3 ruang gudang
21) 4 kamar mandi/wc guru
22) 8 kamar mandi/ wc siswa
23) 1 ruang EC tata busana
24) 1 tempat ibadah musholla
25) 3 tempat parkir 26) 1 ruang dapur
Dalam rangka menyukseskan kegiatan belajar mengajar di SMA N
I Boja maka didukung adanya sarana yang cukup memadai diantaranya :
1) 3 buah VCD player
1. 550 keping VCD Pembelajaran
2. 5 buah televisi
3. 3 buah OHP
4. 3 Buah LCD
5. 1 buah Lap Top
6. 35 buah computer
7. 15 buah printer
8. 5 buah mesin ketik
9. 2 buah pesawat telepon
10. 1 set alat musik band
11. 1 set alat musik rebana modem
12. 8 buah mesin jahit
13.2 buah mobil kolt T 120
14. lunit sepeda motor
15.3500 buah buku perpustakaan
16.1 buah lapangan sepak bola
17.3 buah lapangan volley
18. 1 buah lapangan basket
45
20. 3 buah lapangan tenis meja
21.2 buah lapangan badminton (indoor)
22.16.500 watt listrik
23. dan lain-lain
5. Keadaan Guru dan Karyawan
1. Keadaan Guru
Kondisi tenaga pendidikan yang ada adalah, dan menurut setatus
kepegawaian serta pendidikannya adalah :
Tabel. I
3. 3 Orang Guru PNS Dill
4. 6 Orang Guru GBB SI
5. 14 Guru tidak tetap GTT SI
6. 9 Orang Guru Pembina Ekstra kurikuler
-
-7. 4 Staf Administrasi
-
SI-Tabel. II
NO Guru Bidang Setudi Jum lah
1 Guru PPKn 3 Orang
2 Guru Agama Islam Agama Kristen/Katolik
2 Orang
3. Guru Bahasa Indonesia dan Sastra 4 Orang
4. Guru Bahasa Inggris 5 Orang
5. Guru Sejarah Nasional dan umum 3 Orang
6. Guru Pendidikan Jasmani 2 Orang
7. Guru Matematika 4 Orang
8. Guru Fisika 2 orang
9. Guru Biologi 3 Orang
10. Guru Kimia
11. Guru Ekonomi 3 Orang
12. Guuru Sosiologi
13. Guru Geografi 2 Orang
14. Guru Sejarah Budaya —
15. Guru Tata Negara
-16. Guru Antropologi 2 Orang
17. Guru Pendidikan Seni 1 Orang
18. Guru Bahasa Asing 5 Orang
19. GuruBimbingan Konseling 2 Orang
3. ) Keadaan Karyawan SMA N I Boja : a. 4 Or ang Pegawai Negeri
b. 7 Orang Pegawai TU tidak tetap c. 5 Orang pesuruh tidak tetap d. 1 Orang satpam
4. ) Keadaan Siswa SMA N I Boja pada tahun 2005/2006 adalah sebanyak 718 siswa yang terbagi atas :
a. Siswa kelas X berjumlah 242 orang siswa terdiri dari 6 kelas b Siswa kelas XI berjumlah 246 orang siswa terdiri dari 6 kelas yaitu :
2 kelas XI Ilmu Alam : 92 siswa 3 kelas XI Ilmu Sosial : 121 siswa 1 kelas XI Bahasa : 33 siswa
c. Siswa kelas XII berjumlah 230 orang siswa terdiri dari 6 kelas, yaitu
2 kelas IPA : 85 siswa
3 kelas IPS : 119 siswa
1 kelas Bahasa : 26 siswa
Dari data tersebut di atas dapat penulis simpulkan bahwa tenaga
pengajar cukup memadai, dalam proses belajar mengajar guru benar-benar
menjalankan tugas dan kewajibannya sesuai dengan bidangnya masing-
masing, serta didukung dengan adanya sarana dan prasarana penunjang
yang cukup, sehingga dari tahun ke tahun SMA N I Boja dapat meraih
1. Populasi dan Sampel
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. 10 Adapun yang
menjadi sample dalam hal ini adalah Siswa Kelas II SMA N I Boja
Kabupaten Kendal. Yang berjumlah 40 siswa.
Adapun teknik yang penulis gunakan dalam pengambilan sampel
adalah “ proposional random sampling” maksudnya agar setiap individu
dalam kelompok mempunyai kesempatan yang sama untuk menjadi sampel.
2. Pengumpulan Data
Data yang penilis kumpulkan dari sejumlah responden dalam
penyajian data tentang “Pengaruh Berdo’a Terhadap Sikap Optimisme
Siswa SMA N I Boja Kabupaten Kendal”. Penulis menyediakan angket
yang terdiri dari 20 item pertanyaan dengan perincian sebagai berikut:
1. Item soal Berdo’a dengan jumlah soal 10
2. Sikap optimisme dengan jumlah soal 10
Dalam pengumpulan data ini, penulis menggunakan metode angket
langung, dimana sejumlah pertanyaan dikirim atau diajukan langsung
kepada siswa sebagai subjek penelitian. Dalam hal ini angket digunakan
untuk mengetahui kegiatan berdo’a dan sikap optimisme siswa SMA N I
Boja. Angket yang penulis ajukan mempunyai beberapa alternative jawaban
dengan bobot jawaban dapat diperinci sebagai berikut:
1. Jawaban A dengan nilai = 4
2. Jawaban B dengan nilai = 3
3. Jawaban C dengan nilai = 2
4. Jawaban D dengan nilai = 1
3. Data Responden
Tabel. Ill
Daftar Nama Responden
No Nama Keterangan
1 Adi Gunawan Laki-laki
2. Agus Nur Laki-laki
3. Astri Anggraheni Perempuan
4. Bangkit Agung Laki-laki
5. Dasnik Setya Rahayu Perempuan
6. Dian Kumiarahman Laki-laki
7. Defita Wulansari Perempuan
8. Dyah Wahyuni Perempuan
9. Dwai A. Yuliani Perempuan
10. Dwi Susiati Perempuan
11. Erma.S Perempuan
12. Fitria Gita Sari Perempuan
13. Hartanto Ari.S Laki-laki
14. Hari Yono Laki-laki
17. Kris Indrayanti Perempuan
18. Krisnani P.Nugroho Laki-laki
19. Laras Setyo Ningrum Perempuan
20. Lis Dwiyanto Laki-laki
21. Lutfi Perempuan
22. Meta Wijayanti Perempuan
23. Narita Kumiasih Perempuan
24. Nita Ferawati Perempuan
25. Niken L Perempuan
26. Novi Indriyani Perempuan
27. Ratna Perempuan
28. Panji ARI Woko Laki-laki
29. Purwandhani.E.S Laki-laki
30. Rosi N Perempuan
31. Satria Laki-laki
32. Siti Imrohatun Perempuan
33. Siti Yulikoh Perempuan
34. Sulistyo Pumomo Laki-laki
35. Sulaiman Laki-laki
36. Tri Handayani Perempuan
37. Tyas Merlinda.A Perempuan
39. Yolandari Perempuan
DATA TENTANG KEGIATAN BERDO’A SISWA
BERDASARKAN JUMLAH JAWABAN SOAL
DATA SKOR SIKAP OPTIMISME SISWA