LAMPIRAN 1
PENGARUH PEMBERIAN PUPUK HAYATI (BIOFERTILIZER) PADA BERBAGAI DOSIS PUPUK DAN MEDIA TANAM YANG BERBEDA
TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKTIVITAS TANAMAN TOMAT
(Lycopersicon esculentum)
Ainun Masfufah, Agus Supriyanto, Tini Surtiningsih Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Airlangga Surabaya
Abstract
This study aims to determine the effect of dose biofertilizer, the influence of growing media, and the influence of the combinations of biofertilizer dose and growing media on growth and productivity of tomato plants. The study used a completely randomized design factorial 2x5 pattern was repeated 3 times. The first factor is the fertilizer dose (D) which consisted of D0 = no fertilizer, Da = NPK fertilizer dose 10 g/plant, D5 = biofertilizer dose 5 ml/plant, D10 = biofertilizer dose 10 ml/plant, and D15 = biofertilizer dose 15 ml/plant. The second factor is the growing medium (M) which consists of M1 (soil) and M2 (soil:compost = 1:1). The variable of observation consists of plant height (cm), leaf number (strand), tomato fruit number per plant (fruit), and tomato fruit weight (g). Analysis of the data used by Two- way ANOVA and Independent Sample T-Test. The results of statistical analysis show that the biofertilizer dose affect on plant height, but had no effect on leaf number, tomato fruit number per plant, and tomato fruit weight. Whereas. The growing media is also effect on leaf number and tomato fruit weight, but had no effect on plant height and tomato fruit number per plant. However, the combination of biofertilizer dose and growing media had no effect on any response to the growth and productivity of tomato plants. Biofertilizer dose 10 ml/plant showed the best result compared with other treatments on plant height, and the soil growing medium showed better result on leaf number and tomato fruit weight.
Keywords: Biofertilizer, doses, growing media, tomato plants (Lycopersicon esculentum).
Pendahuluan
Tomat merupakan salah satu jenis tanaman hortikultura yang keberadaannya sering dimanfaatkan dan memiliki nilai ekonomi tinggi yang dapat digunakan sebagai sumber alternatif pendapatan petani (Cahyono, 2008). Hal ini
Skripsi Pengaruh Pemberian Pupuk Hayati (Biofertilizer)
pada Berbagai Dosis Pupuk dan Media Tanam yang Berbeda Terhadap Pertumbuhan dan Produktivitas Tanaman Tomat (Lycopersicon
ditunjang dengan permintaan pasar baik dalam negeri maupun luar negeri yang selalu mengalami peningkatan dari tahun ke tahun (Hanindita, 2008).
Permintaan pasar yang tinggi tidak diimbangi dengan produktivitas tomat yang tinggi pula (Purwati dan Khairunisa,2007). Untuk meningkatkan hasil produksinya, pada umumya petani menggunakan pupuk NPK (Cahyono, 2008). Akan tetapi, bagi para petani, harga pupuk kimia ini masih tergolong sangat mahal (Astuti dan Robert, 2011). Selain itu, pupuk ini juga dapat memberi dampak buruk bagi lingkungan yang berimbas pada rusaknya ekosistem yang dapat dilihat dari tingginya tingkat pencemaran air dan tanah (Cahyono, 2008).
Pupuk hayati (biofertilizer) merupakan pupuk yang mengandung 9 konsorsium mikroba dan bermanfaat untuk pertumbuhan tanaman agar menjadi lebih baik. Mikroba yang digunakan yaitu (1) bakteri fiksasi Nitrogen non simbiotik Azotobacter sp. dan Azospirillum sp.; (2) bakteri fiksasi Nitrogen simbiotik Rhizobium sp.; (3) bakteri pelarut Fosfat Bacillus megaterium dan
Pseudomonas sp.; (4) bakteri pelarut Fosfat Bacillus subtillis; (5) mikroba dekomposer Cellulomonas sp.; (6) mikroba dekomposer Lactobacillus sp.; dan (7) mikroba dekomposer Saccharomyces cereviceae (Suwahyono, 2011).
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh berbagai dosis pupuk hayati (biofertilizer) dan penggunaan media tanam yang berbeda sehingga didapatkan peningkatan pertumbuhan dan produktivitas tanaman tomat .
Metode Penelitian
Tahap pembuatan pupuk hayati (biofertilizer)
Setiap isolat bakteri dimasukan ke dalam larutan 100 ml media NB dan glukosa 1% steril dan diinkubasi 24 jam. Kemudian semua kultur bakteri dimasukan ke dalam larutan molase 2% dan diinkubasi 24 jam.
Tahap perlakuan
Polybag dibagi menjadi dua perlakuan, yaitu (1) polybag diisi dengan tanah; dan (2) polybag diisi dengan campuran tanah dan kompos (1:1). Pemberian pupuk hayati (Biofertilizer) diberikan pada tanaman tomat di dalam polybag
tiap tanaman, sedangkan pemberian pupuk NPK dengan dosis 10 g/tanaman diberikan dengan cara ditaburkan pada media tanam. Masing-masing pupuk diberikan 4 kali, yaitu 3 hari sebelum transplanting, 7 hari pasca transplanting, 30 hari pasca transplanting, dan 70hari pasca transplanting.
Rancangan penelitian
Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial 2x5 diulang 3 kali. Faktor pertama adalah dosis pupuk (D) yang terdiri atas D0= tanpa perlakuan, Da= dosis pupuk NPK 10 g/tanaman, D5= dosis biofertilizer 5 ml/tanaman, D10= dosis biofertilizer 10 ml/tanaman, dan D15= dosis biofertilizer 15 ml/tanaman. Faktor kedua adalah media tanam (M), yang terdiri atas M1 (tanah) dan M2 (tanah : kompos = 1:1). Variabel yang diamati terdiri atas tinggi tanaman (cm), jumlah daun (helai), jumlah buah per tanaman (buah), dan berat buah per tanaman (g).
Prosedur memperoleh data
Data tinggi tanaman (cm), diukur dari pangkal batang sampai pada ujung tunas tertinggi dan pengukuran dilakukan setiap satu minggu. Jumlah daun (helai) dihitung dengan cara menjumlahkan semua daun yang ada pada tanaman dan pengukuran dilakukan setiap satu minggu. Jumlah buah (buah) dihitung dengan cara menjumlahkan semua buah yang dihasilkan tiap tanaman. Berat buah (g) dihitung dengan cara menimbang semua buah yang dihasilkan tiap tanaman.
Analisis data
Data tinggi tanaman (cm), jumlah daun (helai), jumlah buah (buah), dan berat buah (g) dianalisis secara statistik menggunakan uji Two-way Analysis of Varians (ANOVA) dan uji Independet-Samples T Test dengan asumsi data berdistribusi normal.
Skripsi Pengaruh Pemberian Pupuk Hayati (Biofertilizer)
pada Berbagai Dosis Pupuk dan Media Tanam yang Berbeda Terhadap Pertumbuhan dan Produktivitas Tanaman Tomat (Lycopersicon
Hasil dan Pembahasan
Pengaruh dosis pupuk hayati (biofertilizer) terhadap pertumbuhan dan produktivitas tanaman tomat (Lycopersicon esculentum)
Tabel 4.1 Pengaruh dosis pupuk hayati (biofertilizer) terhadap pertumbuhan dan produktivitas tomat (n=3) menunjukan nilai yang tidak berbeda nyata (α=5%)
Berdasarkan hasil analisis data secara statistik, dosis pupuk hayati (biofertilizer) berpengaruh terhadap tinggi tanaman tomat. Hal ini menunjukan bahwa pemberian biofertilizer pada dosis yang berbeda, menunjukan respon tinggi tanaman yang berbeda pula. Menurut Suwahyono (2011), mikroba yang ada di dalam biofertilizer yang diaplikasikan pada tanaman mampu mengikat nitrogen dari udara, melarutkan fosfat yang terikat di dalam tanah, memecah senyawa organik kompleks menjadi senyawa yang lebih sederhana, dan memacu pertumbuhan tanaman.
Hasil analisis statistik menunjukan bahwa pemberian dosis biofertilizer 10 ml/tanaman (D10) memberikan hasil rata-rata tinggi tanaman yang lebih baik jika dibandingkan pemberian biofertilizer pada dosis yang berbeda. Hal ini dimungkinkan karena pada perlakuan D10 merupakan dosis pupuk yang paling sesuai untuk pertumbuhan tinggi tanaman tomat. Menurut Uno (2001) dalam
Puspitasari (2010), bila suatu tanaman ditempatkan pada kondisi yang mendukung dengan unsur hara dan unsur mineral yang sesuai, maka tanaman tersebut akan mengalami pertumbuhan ke atas dan menjadi lebih tinggi.
pemberian biofertilizer pada dosis 10 ml/tanaman (D10). Hal ini dimungkinkan karena pada dosis biofertilizer 5 ml/tanaman (D5), jumlah mikroba yang ada kurang mampu menyediakan unsur hara yang dibutuhkan tanaman untuk pertumbuhan tinggi tanaman. Sedangkan pada dosis biofertilizer 15 ml/tanaman (D15), dimungkinkan karena tingginya persaingan antar mikroba dalam memperoleh makanan yang menyebabkan kebutuhan nutrisi mikroba kurang terpenuhi sehingga mikroba bekerja kurang optimal yang menyebabkan pengaruhya terhadap tinggi tanaman juga kurang optimal (Simanungkalit dkk., 2006).
Berdasarkan hasil analisis data secara statistik, dosis pupuk hayati (biofertilizer) berpengaruh terhadap jumlah daun dan jumlah buah. Akan tetapi, pada dosis berapakah yang memberikan hasil yang paling baik terhadap jumlah daun dan jumlah buah tomat, tidak dapat diamati pada hasil analisis statistik. Hal ini disebabkan karena nilai p jumlah daun = 0.040 dan nilai p jumlah buah = 0.013 yang mendekati α (0.05), yang menunjukan bahwa ada pengaruh dosis pupuk hayati (biofertilizer) terhadap respon, akan tetapi hasilnya tidak terlalu berbeda nyata. Sehingga dapat dikatakan bahwa pemberian pupuk hayati (biofertilizer) menunjukan hasil yang signifikan saat diuji bersama, akan tetapi menunjukan hasil yang tidak berbeda nyata terhadap respon jumlah daun dan jumlah buah saat diuji terpisah.
Hasil analisis data secara statistik juga menunjukan bahwa dosis pupuk hayati (biofertilizer) tidak berpengaruh terhadap berat buah tomat. Hal ini disebakan karena tidak berbeda nyatanya hasil yang ditunjukan oleh pengaruh dosis biofertilizer terhadap jumlah daun tomat. Jumlah daun erat kaitannya dengan berat buah tomat yang dihasilkan. Menurut Harjadi (1979), daun merupakan tempat terjadinya fotosintesis karena mengandung klorofil, sehingga dapat mengubah karbon dioksida dan air menjadi karbohidrat dan oksigen dengan bantuan sinar matahari. Karbohidrat ini kemudian digunakan untuk membentuk senyawa-senyawa lain yang dibutuhkan dalam pembentukan struktur sel tanaman dan untuk mendukung aktivitas metabolisme lain atau diakumulasikan dalam sel organ tertentu (Sitompul dan Bambang, 1995).
Skripsi Pengaruh Pemberian Pupuk Hayati (Biofertilizer)
pada Berbagai Dosis Pupuk dan Media Tanam yang Berbeda Terhadap Pertumbuhan dan Produktivitas Tanaman Tomat (Lycopersicon
Pengaruh media tanam terhadap pertumbuhan dan produktivitas tanaman tomat (Lycopersicon esculentum)
Tabel 4.2 Pengaruh media tanam terhadap pertumbuhan dan produktivitas tomat (n=3) menunjukan nilai yang tidak berbeda nyata (α=5%)
Berdasarkan hasil analisis data secara statistik, media tanam berpengaruh terhadap jumlah daun dan berat buah, dimana jumlah daun dan berat buah tomat paling tinggi terdapat pada perlakuan media tanah (M1), sementara perlakuan media campuran tanah dan kompos 1:1 (M2) memiliki jumlah daun dan berat buah yang lebih rendah. Hal ini tidak sesuai dengan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Suliasih dkk. (2010) dan Kurnia (2007), yang menunjukan bahwa penggunaan kompos memberikan pengaruh yang lebih baik jika dibandingkan dengan penggunaan media tanah terhadap pertumbuhan dan produktivitas tanaman tomat. Hal ini dimungkinkan karena pengaruh kematangan kompos yang masih kurang. Menurut Simanungkalit dkk. (2006), kematangan kompos dapat dilihat dari rasio C/N yang rendah, pH, warna seperti warna tanah, dan suhu yang rendah (< 300 C). Kompos yang digunakan dalam penelitian ini memiliki warna coklat kehitaman dan suhu 300 C. Suhu ini dapat dikatakan masih cukup tinggi, sehingga menyebabkan pertumbuhan bakteri pengurai yang terdapat pada kompos kurang optimal. Kurang optimalnya pertumbuhan bakteri pengurai menyebabkan kompos kurang terurai sempurna sehingga kandungan C/N masih cukup tinggi dan tidak dapat diserap oleh tanaman. Selain itu, kompos yang kurang matang menyebabkan terhambatnya pertumbuhan dan produktivitas tanaman tomat karena pengaruh suhu yang panas serta adanya senyawa fitotoksik yang dihasilkan.
dimungkinkan karena pengaruh sifat genetik tanaman. Pada varietas yang sama, sifat genetik yang dimiliki pada tanaman juga hampir sama. Sehingga, pemberian perlakuan media tanam yang berbeda akan menghasilkan tinggi tanaman dan jumlah buah tomat yang hampir sama karena sifat genetik tanaman lebih dominan (Saragih, 2008).
Pengaruh kombinasi dosis pupuk hayati (biofertilizer) dan media tanam terhadap pertumbuhan dan produktivitas tanaman tomat (Lycopersicon esculentum)
Tabel 4.2 Pengaruh kombinasi biofertilizer dan media tanam terhadap pertumbuhan dan produktivitas tomat (n=3)
Respon Jumlah daun (helai) Tinggi tanaman (cm) Jumlah buah (buah) Berat buah (g)
Perlakuan M1 M2 M1 M2 M1 M2 M1 M2 media tanah, M2= media tanah: kompos (1:1)
Berdasarkan hasil analisis data secara statistik, kombinasi dosis pupuk hayati (biofertilizer) dan media tanam tidak berpengaruh terhadap jumlah daun, tinggi tanaman, jumlah buah, dan berat buah. Hal ini dimungkinkan karena nilai standard deviasi yang tinggi pada masing-masing kombinasi perlakuan sehingga menyebabkan tidak berpengaruhnya perlakuan kombinasi dosis biofertilizer dan penggunaan media tanam terhadap terhadap semua respon pertumbuhan dan produktivitas tanaman tomat.
Secara deskriptif, pada semua respon pertumbuhan dan produktivitas tanaman tomat, kombinasi pemberian pupuk hayati (biofertilizer) pada berbagai dosis dengan media tanam tanah menunjukan hasil yang lebih baik jika dibandingkan dengan penggunaan media tanam campuran tanah: kompos (1:1).
Skripsi Pengaruh Pemberian Pupuk Hayati (Biofertilizer)
pada Berbagai Dosis Pupuk dan Media Tanam yang Berbeda Terhadap Pertumbuhan dan Produktivitas Tanaman Tomat (Lycopersicon
Hal ini dimungkinkan karena kompos yang digunakan masih kurang matang, sehingga penggunaan kompos sebagai media tanam memberikan pengaruh yang tidak lebih baik jika dibandingkan dengan media tanam tanah karena kandungan organik dalam kompos belum terurai secara sempurna sehingga unsur hara bagi tanaman juga kurang yang menyebabkan pertumbuhan dan produktivitas tanaman tomat juga kurang optimal (Simanungkalit dkk., 2006).
Pada respon jumlah daun, perlakuan M1D5 menunjukan hasil yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan perlakuan yang lain. Hal ini menunjukan bahwa mikroba yang terdapat dalam biofertilizer mampu menyediakan unsur hara yang dapat ditangkap oleh tanah dan kemudian dapat diserap oleh tanaman. Menurut Ashari (1995), partikel koloid tanah yang bermuatan negatif lebih memungkinkan unsur hara terikat pada partikel tersebut, hal ini penting terutama dalam mempertahankan nutrisi dari pencucian. Dengan demikian tanah menjadi kaya unsur hara yang berguna bagi tanaman.
Pada respon berat buah, perlakuan M1D5 menunjukan hasil berat buah yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan perlakuan lainnya, tetapi tidak lebih baik jika dibandingkan dengan perlakuan M1Da. Hasil berat buah ini erat kaitannya dengan jumlah daun yang terdapat pada tanaman tomat. Pada respon jumlah daun, tanaman dengan perlakuan M1D5 menunjukan hasil jumlah daun yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan perlakuan lainnya. Hal ini sesuai dengan hasil berat buah yang diperoleh pada tanaman dengan perlakuan yang sama. Menurut Harjadi (1979), jika suatu tanaman yang sedang berada pada fase reproduktif dari perkembangan tanaman, maka karbohidrat hasil fotosintesis yang terjadi di daun, tidak seluruhnya dipergunakan untuk pertumbuhan tanaman, akan tetapi disimpan (ditimbun) untuk perkembangan bunga, biji, buah, atau alat-alat persedian yang lain.
Pada respon tinggi tanaman, perlakuan M2D10 menunjukan hasil paling tinggi jika dibandingkan dengan perlakuan lainnya. Hal ini menunjukan bahwa meskipun kompos yang digunakan kurang matang, akan tetapi dengan pemberian
biofertilizer dengan dosis 10 ml/tanaman dimungkinkan mampu memanfaatkan nutrisi yang terdapat pada kompos dengan sebaik mungkin sehingga dapat tumbuh dengan optimal dan dapat memperbaiki kondisi media tanam campuran tanah dan kompos (1:1) yang kurang matang menjadi lebih baik. Menurut Simanungkalit dkk. (2006), jika dosis pupuk hayati (biofertilizer) diberikan pada media tanah yang dicampur dengan kompos (1:1), maka pertumbuhan tanaman akan optimal. Bahan organik yang ada pada kompos berperan sebagai sumber energi dan makanan mikroba tanah sehingga dapat meningkatkan aktivitas mikroba tersebut dalam penyedian unsur hara tanaman.
Pada respon tinggi tanaman, perlakuan M2D5 menunjukan hasil tinggi tanaman yang hampir sama dengan perlakuan M2D15, hal ini dimungkinkan karena pada perlakuan M2D5 kurang mampu menyediakan unsur hara yang dibutuhkan untuk optimalisasi pertumbuhan tanaman. Sedangkan pada perlakuan M2D15, tingginya persaingan antar mikroba dalam memperoleh nutrisi yang menyebabkan kebutuhan nutrisi mikroba kurang terpenuhi sehingga mikroba bekerja kurang optimal (Simanungkalit dkk, 2006). Menurut Schlegel (1994), nutrisi merupakan faktor penting yang harus terpenuhi oleh mikroba, karena nutrisi ini dapat digunakan untuk pertumbuhan dan metabolisme mikroba dalam mempertahankan kehidupan mikroba.
Pada respon jumlah buah, perlakuan M1D10 danM2D10 menunjukan hasil jumlah buah yang paling tinggi jika dibandingkan dengan perlakuan kombinasi yang lain. Hal ini dimungkinkan karena adanya pengaruh faktor tinggi tanaman dan lingkungan yang juga turut berperan dalam optimalisasi pembentukan buah. Menurut Wijayani dan Widodo (2005), kemampuan tomat untuk dapat menghasilkan buah sangat tergantung pada interaksi antara pertumbuhan tanaman dan faktor lingkungannya. Menurut Zulfitri (2005), tanaman yang lebih tinggi dapat memberikan hasil per tanaman yang lebih baik dibandingkan dengan tanaman yang lebih pendek. Hal ini dikarenakan tanaman yang lebih tinggi dapat mempersiapkan organ vegetatifnya lebih baik sehingga organ fotosintat yang dihasilkan akan lebih banyak.
Skripsi Pengaruh Pemberian Pupuk Hayati (Biofertilizer)
pada Berbagai Dosis Pupuk dan Media Tanam yang Berbeda Terhadap Pertumbuhan dan Produktivitas Tanaman Tomat (Lycopersicon
Kesimpulan
Pupuk hayati (biofertilizer) pada dosis pupuk yang berbeda berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman, dimana hasil terbaik diperoleh pada pemberian
biofertilizer dengan dosis 10 ml/tanaman; akan tetapi dosis pupuk tidak berpengaruh nyata terhadap jumlah daun, jumlah buah, dan berat buah tomat. Penggunaan media tanam berpengaruh nyata terhadap jumlah daun dan berat buah tomat, dimana hasil terbaik diperoleh pada penggunaan media tanam tanah; tetapi media tanam tidak berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman dan jumlah buah tomat. Sedangkan kombinasi dosis biofertilizer dan media tanam tidak berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah buah, dan berat buah tomat.
Daftar Pustaka
Anonimous, 2008, Gejala Kekurangan Unsur Hara Bagi Tanaman, http:// ibra76.wordpress.com/2008/09/27/gejala-kekurangan-unsur-hara-bagi-tanaman-2/ diakses pada tanggal 25-11-2011.
Ashari, S., 1995, Hortikultura Aspek Budidaya, Cetakan I, Universitas Indonesia Press.
Astuti, R. S. dan Robert, A. K., 2011, Serapan Pupuk Kimia Rendah, Kompas,
Madiun.
Hanindita, N., 2008, Analisis Eksport Tomat Segar Indonesia, Ringkasan Eksekutif, Institut Pertanian Bogor.
Harjadi, S. S., 1979, Pengantar Agronomi, PT. Gramedia, Jakarta.
Kurnia, I., 2007, Perbandingan Pengaruh Pemupukan antara Pupuk Organik dan Takaran Rendah Pupuk Organik-Inorganik untuk Tanaman Tomat (Lycopersicon esculentum) pada Oxisol, Skripsi, Fakultas Pertainan, Universitas Andalas. Padang.
Purwati, E. dan Khairunisa, 2007, Budi Daya Tomat Dataran Rendah, Penebar Swadaya, Depok.
Saragih, W. C., 2008, Respon Pertumbuhan dan Produksi Tomat (Solanum Lycopersicum Mill.) Terhadap Pemberian Pupuk Fosfat dan Berbagai Bahan Organik, Skripsi, Departemen Agronomi Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan.
Simanungkalit, R. D. M., Didi, A. S., Rasti, S., Diah, S., Wiwik, H., 2006, Pupuk Organik dan Pupuk Hayati, Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian, Jawa Barat.
Sitompul, S. M., Bambang G., 1995, Analisis Pertumbuhan Tanaman, Gadjah Mada University Press, Bulaksumur, Yogyakarta.
Suliasih, S., Widawati, A. Muharam, 2010, Aplikasi Pupuk Organik dan Bakteri Pelarut Fosfat untuk Meningkatkan Pertumbuhan dan Produktivitas Tanaman Tomat dan Aktivitas Mikroba Tanah, J. Hort
20(3): 241-246.
Suwahyono, U., 2011, Petunjuk Praktis Penggunaan Pupuk Organik Secara Efektif dan Efisien, Penebar Swadaya, Jakarta.
Wijayani, A., Widodo, W., 2005, Usaha Meningkatkan Kualitas Beberapa Varietas Tomat Dengan Sistem Budidaya Hidroponik, Ilmu Pertanian
12(1): 77 – 83.
Zulfitri, 2005, Analisis Varietas dan Polybag Terhadap Pertumbuhan serta Hasil Cabai (Capsicum annum L.) Sistem Hidroponik, BULETIN Penelitian (08), Universitas Mercu Buana, Jakarta.
Skripsi Pengaruh Pemberian Pupuk Hayati (Biofertilizer)
pada Berbagai Dosis Pupuk dan Media Tanam yang Berbeda Terhadap Pertumbuhan dan Produktivitas Tanaman Tomat (Lycopersicon
LAMPIRAN 2
Data jumlah daun tanaman tomat (helai) pada berbagai dosis pupuk hayati (biofertilizer) dan media tanam
Ulangan
Media Tanam
M1 M2
Pengamatan minggu ke- Pengamatan minggu ke-
Data rata-rata jumlah daun tanaman tomat (helai) pada berbagai dosis pupuk hayati (biofertilizer) dan media tanam pada pengamatan minggu ke-6 (n=3)
Perlakuan M1 M2 Rata-rata Stdev
D0 21 16 18 3.53
Da 24 22 23 1.41
D5 25 18 22 4.95
D10 21 18 20 2.12
D15 18 18 18 0
Rata-rata 22 18 Stdev 2.77 2.19
Skripsi Pengaruh Pemberian Pupuk Hayati (Biofertilizer)
pada Berbagai Dosis Pupuk dan Media Tanam yang Berbeda Terhadap Pertumbuhan dan Produktivitas Tanaman Tomat (Lycopersicon
LAMPIRAN 3
Data tinggi tanaman tomat (cm) pada berbagai dosis pupuk hayati (biofertilizer) dan media tanam
Perlakuan ulangan
media tanam
M1 M2
Pengamatan minggu ke- (cm) Pengamatan minggu ke- (cm)
Data rata-rata tinggi tanaman tomat (cm) pada berbagai dosis pupuk hayati (biofertilizer) dan media tanam pada pengamatan minggu ke-6 (n=3)
Perlakuan M1 M2 Rata-rata Stdev D0 60.8 39.97 49.55 13.55 Da 68.5 67.25 67.88 0.88 D5 62.4 40.7 53.00 13.29 D10 68.53 83.3 75.92 10.44 D15 49.8 44.73 47.08 3.84 Rata-rata 62.01 55.70
Stdev 7.67 18.82
Skripsi Pengaruh Pemberian Pupuk Hayati (Biofertilizer)
pada Berbagai Dosis Pupuk dan Media Tanam yang Berbeda Terhadap Pertumbuhan dan Produktivitas Tanaman Tomat (Lycopersicon
LAMPIRAN 4
Data jumlah buah tanaman tomat (buah) pada berbagai dosis pupuk hayati (biofertilizer) dan media tanam
Dosis Ulangan Media Tanam
Data rata-rata jumlah buah tomat (buah) pada berbagai dosis pupuk hayati (biofertilizer) dan media tanam (n=3)
Perlakuan M1 M2 Rata-rata Stdev
D0 6 2 4 1.86
Da 16 8 12 7.46
D5 8 4 6 4.02
D10 9 11 10 5.18
D15 5 4 5 0.82
Rata-rata 9 6 Stdev 4.32 3.63
Skripsi Pengaruh Pemberian Pupuk Hayati (Biofertilizer)
pada Berbagai Dosis Pupuk dan Media Tanam yang Berbeda Terhadap Pertumbuhan dan Produktivitas Tanaman Tomat (Lycopersicon
LAMPIRAN 5
Data berat buah tanaman tomat (g) pada berbagai dosis pupuk hayati (biofertilizer) dan media tanam
Data rata-rata berat buah tomat (g) pada berbagai dosis pupuk hayati (biofertilizer) dan media tanam (n=3)
Perlakuan M1 M2 Rata-rata Stdev D0 38.65 14.85 26.75 14.46 Da 61.03 30.6 45.82 28.66 D5 59.23 19.6 39.42 35.28 D10 53.33 38.55 46.94 18.63 D15 54 33.35 43.84 20.86 Rata-rata 53.25 27.39
Stdev 8.8 11.05
Skripsi Pengaruh Pemberian Pupuk Hayati (Biofertilizer)
pada Berbagai Dosis Pupuk dan Media Tanam yang Berbeda Terhadap Pertumbuhan dan Produktivitas Tanaman Tomat (Lycopersicon
LAMPIRAN 6
Jumlah Mikroba (CFU/ml) Penyusun Pupuk Hayati (biofertilizer) Pada Media Selektif
Media
selektif Mikroba yang tumbuh
Jumlah miroba pada
pengenceran Rata-rata jumlah mikroba (CFU/ml) 10-6 10-7
CMC Cellulomonas 58 12 9.0x107
MSA Rhizobium 12 33 1.7x108
MRSA Lactobacillus 209 155 1.9x108
PDA Saccharomyces 150 86 5x108
Pikovskaya Bacillus dan Pseudomonas 138 60 3.7x108
Hasil uji statistik pengaruh dosis pupuk hayati (biofertilizer) dan media tanam terhadap jumlah daun
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Jumlah daun
N 30
Normal Parametersa,,b Mean 20.07
Std. Deviation 3.591
Most Extreme Differences Absolute .151
Positive .151
Negative -.129
Kolmogorov-Smirnov Z .826
Asymp. Sig. (2-tailed) .502
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Skripsi Pengaruh Pemberian Pupuk Hayati (Biofertilizer)
pada Berbagai Dosis Pupuk dan Media Tanam yang Berbeda Terhadap Pertumbuhan dan Produktivitas Tanaman Tomat (Lycopersicon
Dependent Variable:Jumlah daun
Source Type III Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Corrected Model 220.533a 9 24.504 3.196 .015
Intercept 12080.133 1 12080.133 1575.670 .000
Dosis 93.867 4 23.467 3.061 .040
Media 76.800 1 76.800 10.017 .005
Dosis * Media 49.867 4 12.467 1.626 .207
Error 153.333 20 7.667
Total 12454.000 30
Corrected Total 373.867 29
a. R Squared = .590 (Adjusted R Squared = .405)
Levene's Test of Equality of Error Variancesa Dependent Variable:Jumlah daun
F df1 df2 Sig.
1.664 4 25 .190
Tests the null hypothesis that the error variance of the dependent variable is equal across groups. a. Design: Intercept + Dosis
Jumlah daun
Means for groups in homogeneous subsets are displayed. Based on observed means.
Media N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
Jumlah daun M1 15 21.67 3.716 .959
M2 15 18.47 2.722 .703
Independent Samples Test
Levene's Test for Equality of
Variances t-test for Equality of Means
95% Confidence Interval of the
Difference
F Sig. t df Sig. (2-tailed) Difference Mean Difference Lower Upper Std. Error
Jumlah
daun Equal variances assumed
.489 .490 2.690 28 .012 3.200 1.189 .764 5.636
Equal variances not assumed
2.690 25.665 .012 3.200 1.189 .754 5.646
Skripsi Pengaruh Pemberian Pupuk Hayati (Biofertilizer)
pada Berbagai Dosis Pupuk dan Media Tanam yang Berbeda Terhadap Pertumbuhan dan Produktivitas Tanaman Tomat (Lycopersicon
LAMPIRAN 8
Normal Parametersa,,b Mean 58.6850
Std. Deviation 16.91736
Most Extreme Differences Absolute .127
Positive .114
Negative -.127
Kolmogorov-Smirnov Z .697
Asymp. Sig. (2-tailed) .717
Tests of Between-Subjects Effects
Dependent Variable:Tinggi Tanaman
Source Type III Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
Corrected Model 5245.424a 9 582.825 3.816 .006
Intercept 103317.877 1 103317.877 676.542 .000
Dosis 3790.515 4 947.629 6.205 .002
Media 267.904 1 267.904 1.754 .200
Dosis * Media 1187.005 4 296.751 1.943 .142
Error 3054.292 20 152.715
Total 111617.593 30
Corrected Total 8299.716 29
a. R Squared = .632 (Adjusted R Squared = .466)
Levene's Test of Equality of Error Variancesa Dependent Variable:Tinggi Tanaman
F df1 df2 Sig.
.605 4 25 .662
Tests the null hypothesis that the error variance of the dependent variable is equal across groups. a. Design: Intercept + Dosis
Tinggi Tanaman
Means for groups in homogeneous subsets are displayed. Based on observed means.
The error term is Mean Square(Error) = 180.368. a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 6.000. b. Alpha = .05.
Skripsi Pengaruh Pemberian Pupuk Hayati (Biofertilizer)
pada Berbagai Dosis Pupuk dan Media Tanam yang Berbeda Terhadap Pertumbuhan dan Produktivitas Tanaman Tomat (Lycopersicon
LAMPIRAN 9
Normal Parametersa,,b Mean 7.30
Std. Deviation 5.312
Most Extreme Differences Absolute .201
Positive .201
Negative -.126
Kolmogorov-Smirnov Z 1.100
Asymp. Sig. (2-tailed) .178
Tests of Between-Subjects Effects
Dependent Variable:Jumlah buah
Source Type III Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
Corrected Model 454.967a 9 50.552 2.783 .027
Intercept 1598.700 1 1598.700 88.002 .000
Dosis 304.800 4 76.200 4.194 .013
Media 56.033 1 56.033 3.084 .094
Dosis * Media 94.133 4 23.533 1.295 .305
Error 363.333 20 18.167
Total 2417.000 30
Corrected Total 818.300 29
a. R Squared = .556 (Adjusted R Squared = .356)
Levene's Test of Equality of Error Variancesa Dependent Variable:Jumlah buah
F df1 df2 Sig.
6.520 4 25 .001
Tests the null hypothesis that the error variance of the dependent variable is equal across groups. a. Design: Intercept + Dosis
Skripsi Pengaruh Pemberian Pupuk Hayati (Biofertilizer)
pada Berbagai Dosis Pupuk dan Media Tanam yang Berbeda Terhadap Pertumbuhan dan Produktivitas Tanaman Tomat (Lycopersicon
Multiple Comparisons
LAMPIRAN 10
Hasil uji statistik pengaruh dosis pupuk hayati (biofertilizer) dan media tanam terhadap berat buah
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Berat buah
N 30
Normal Parametersa,,b Mean 40.5533
Std. Deviation 24.15332
Most Extreme Differences Absolute .131
Positive .131
Negative -.088
Kolmogorov-Smirnov Z .720
Asymp. Sig. (2-tailed) .678
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Skripsi Pengaruh Pemberian Pupuk Hayati (Biofertilizer)
pada Berbagai Dosis Pupuk dan Media Tanam yang Berbeda Terhadap Pertumbuhan dan Produktivitas Tanaman Tomat (Lycopersicon
Tests of Between-Subjects Effects
Dependent Variable:Berat buah
Source Type III Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Corrected Model 7305.018a 9 811.669 1.689 .158
Intercept 49337.185 1 49337.185 102.646 .000
Dosis 1626.904 4 406.726 .846 .512
Media 5198.200 1 5198.200 10.815 .004
Dosis * Media 479.914 4 119.978 .250 .906
Error 9613.087 20 480.654
Total 66255.290 30
Corrected Total 16918.105 29
a. R Squared = .432 (Adjusted R Squared = .176)
Group Statistics
Media N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
Berat buah M1 15 53.7167 23.85188 6.15853
M2 15 27.3900 16.37755 4.22866
Independent Samples Test
Levene's Test for
Equality of Variances t-test for Equality of Means
95% Confidence Interval of the
Difference
F Sig. t df Sig. (2-tailed) Difference Mean Difference Lower Std. Error Upper
Berat
buah Equal variances assumed 2.756 .108 3.524 28 .001 26.32667 7.47055 11.02395 41.62939
Equal variances
LAMPIRAN 11 Alat Penelitian
Gelas beaker
Gelas Ukur
Erlenmeyer
Tabung reaksi
Bunsen
Vortex
Timbangan digital
Soil tester
(a ) (b) (c) (d) a. Spatula b. Pipet ukur
c. Ose d. Pipetor
Skripsi Pengaruh Pemberian Pupuk Hayati (Biofertilizer)
pada Berbagai Dosis Pupuk dan Media Tanam yang Berbeda Terhadap Pertumbuhan dan Produktivitas Tanaman Tomat (Lycopersicon
LAMPIRAN 12 Bahan Pengamatan
Benih tomat
Isolat bakteri biofertilizer
Bibit tomat
Tanah
LAMPIRAN 13 Hasil Pengamatan
Tomat pasca transpalnting Tomat 14 hst Tomat 28 hst
Tomat 63 hst Tomat 80 hst Buah tomat
Skripsi Pengaruh Pemberian Pupuk Hayati (Biofertilizer)
pada Berbagai Dosis Pupuk dan Media Tanam yang Berbeda Terhadap Pertumbuhan dan Produktivitas Tanaman Tomat (Lycopersicon