• Tidak ada hasil yang ditemukan

SKRIPSI PENILAIAN FUNGSI KOORDINASI ANTARUNIT KERJA TERKAIT PELAKSANAAN PELAYANAN MEDIK DI RUMAH SAKIT BEDAH SURABAYA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "SKRIPSI PENILAIAN FUNGSI KOORDINASI ANTARUNIT KERJA TERKAIT PELAKSANAAN PELAYANAN MEDIK DI RUMAH SAKIT BEDAH SURABAYA"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI PENILAIAN FUNGSI KOORDINASI... INTAN P. S SKRIPSI

PENILAIAN FUNGSI KOORDINASI ANTARUNIT KERJA TERKAIT PELAKSANAAN PELAYANAN MEDIK DI RUMAH SAKIT BEDAH

SURABAYA

Oleh :

INTAN PERMATA SARI

UNIVERSITAS AIRLANGGA

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT SURABAYA

(2)

i

SKRIPSI PENILAIAN FUNGSI KOORDINASI... INTAN P. S SKRIPSI

PENILAIAN FUNGSI KOORDINASI ANTARUNIT KERJA TERKAIT PELAKSANAAN PELAYANAN MEDIK DI RUMAH SAKIT BEDAH

SURABAYA

Oleh :

INTAN PERMATA SARI NIM 101111154

UNIVERSITAS AIRLANGGA

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT SURABAYA

(3)

ii

SKRIPSI PENILAIAN FUNGSI KOORDINASI... INTAN P. S PENGESAHAN

Dipertahankan di Depan Tim Penguji Skripsi

Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga dan diterima untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar

Sarjana Kesehatan Masyarakat (S.KM.) pada tanggal 3 November 2015

Mengesahkan Universitas Airlangga Fakultas Kesehatan Masyarakat

Dekan,

Prof. Dr. Tri Martiana, dr., M.S. NIP 195603031987012001

Tim Penguji : 1. Siti Rahayu Nadhiroh, S.KM.,M.Kes

(4)

iii

SKRIPSI PENILAIAN FUNGSI KOORDINASI... INTAN P. S SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat (S.KM.)

Departemen Administrasi dan Kebijakan Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat

Universitas Airlangga

Oleh :

INTAN PERMATA SARI NIM 101111154

Surabaya, 3 November 2015 Mengetahui, Menyetujui,

Ketua Departemen, Pembimbing,

(5)

iv

SKRIPSI PENILAIAN FUNGSI KOORDINASI... INTAN P. S SURAT PERNYATAAN TENTANG ORISINALITAS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya : Nama : Intan Pemata Sari NIM : 101111154

Program Studi : Kesehatan Masyarakat Fakultas : Kesehatan Masyarakat Jenjang : Sarjana (S1)

Menyatakan bahwa saya tidak melakukan kegiatan plagiat dalam penulisan skripsi saya yang berjudul :

PENILAIAN FUNGSI KOORDINASI ANTARUNIT KERJA TERKAIT PELAKSANAAN PELAYANAN MEDIK DI RUMAH SAKIT BEDAH SURABAYA

Apabila suatu saat nanti terbukti melakukan tindakan plagiat, maka saya akan menerima sanksi yang telah ditetapkan.

(6)

v

SKRIPSI PENILAIAN FUNGSI KOORDINASI... INTAN P. S KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan yang Maha Esa, Tuhan Yesus yang telah melimpahkan rahmat dan karuniaNya, sehingga pada akhirnya saya dapat menyelesaikan skripsi dengan judul PENILAIAN FUNGSI KOORDINASI ANTARUNIT KERJA TERKAIT PELAKSANAAN PELAYANAN MEDIK DI RUMAH SAKIT BEDAH SURABAYA ini.

Dalam skripsi ini dijelaskan tentang analisis fungsi koordinasi di Rumah Sakit Bedah Surabaya. Koordinasi adalah salah satu fungsi manajemen yang harus ada di suatu organisasi. Koordinasi ini berguna untuk menyatukan semua fungsi yang ada di suatu organisasi sehingga dapat berjalan dengan baik untuk mencapai tujuan organisasi dengan maksimal.

Pada kesempatan ini saya menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada bapak Widodo J. Pudjirahardjo, dr.,M.S.,M.PH.,Dr.PH selaku dosen pembimbing yang telah senantiasa memberikan bimbingan, petunjuk, koreksi serta saran hingga terwujudnya skripsi ini. Terima kasih juga kepada seluruh karyawan Rumah Sakit Bedah Surabaya yang telah dengan bersedia memberikan ijin kepada saya untuk dapat melaksanakan penelitian ini.

Terima kasih dan penghargaan juga saya sampaikan pula kepada yang terhormat :

1. Prof. Dr. Tri Martiana, dr., M.S. selaku Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga;

2. Ratna Dwi Wulandari, S.KM., M.Kes selaku Ketua Departemen Administrasi dan Kebijakan Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat;

3. Kedua orang tua, papa, mama, koko Yogi, koko Johan dan keluarga besar, terima kasih untuk semua doa, kasih sayang, bantuan dan semangatnya yang begitu besar untukku;

4. Direktur Rumah Sakit Bedah Surabaya, ibu Rini yang telah memberikan ijin untuk melakukan penelitian skripsi di Rumah Sakit Bedah Surabaya;

5. Mas Abdu Naf’an Aisul Muhlis dan Mas Lukman Hakim, MSDM Rumah Sakit Bedah Surabaya yang telah membuka jalan penelitian skripsi ini, terima kasih sudah senantiasa memotivasi dan membimbing;

6. Teman dan sahabatku, Karina dan Helen, terima kasih untuk support dan doanya;

7. Serta seluruh pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu per satu yang telah membantu kelancaran penyusunan proposal skripsi ini.

Semoga Tuhan memberikan kasih karunia, balasan atas segala yang telah diberikan dan semoga skripsi ini berguna baik bagi diri saya sendiri maupun pihak lain yang memanfaatkan.

(7)

vi

SKRIPSI PENILAIAN FUNGSI KOORDINASI... INTAN P. S ABSTRACT

An organization consists of many units that connect each other due to their job and function. These units are connecting by coordination to reach their goals together on the same ways. To reach effectively and efficiently the process of service medical in the hospital, good coordination of activities is needed.

The objectives of this study was to analysize process of coordination inter-units in concretion of medical service in Bedah Hospital. The study was conducted at the Bedah Hospital with crosssectional design using descriptive methods. The examination was conducted on 16 respondents representing each unit, installation or part of the coordination of activities related to all process medical service in this hospital.

The results showed that type of coordinations were vertical and horizontal, score of inter-unit coordinations were still low and needed to be improved. Most types of inter-unit interdependence in this hospital were pooled interdependence and reciprocal interdependence, the score strength of interdependence inter-unit need to be improved to reach a good coordination, and most of respondens said that they need coordination and they said that there were some problems to do coordination with other units.

(8)

vii

SKRIPSI PENILAIAN FUNGSI KOORDINASI... INTAN P. S ABSTRAK

Suatu organisasi terdiri dari berbagai unit yang saling terkait untuk menjalankan tugas dan fungsinya. Unit-unit ini dihubungkan dengan adanya koordinasi yang mampu menyatukan tugas dan fungsi setiap unit untuk mencapai tujuan organisasi. Koordinasi yang baik antarunit diperlukan agar pelaksanaan pelayanan medik dapat berjalan dengan efektif dan efisien sesuai dengan tujuan organisasi.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menilai proses koordinasi antar unit kerja terkait pelaksanaan pelayanan medik di Rumah Sakit Bedah Surabaya. Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Bedah Surabaya dengan rancangan cross

sectional menggunakan metode deskriptif. Penelitian dilaksanakan pada 16

responden yang mewakili setiap unit yang terkait dengan pelaksanaan pelayanan medik di Rumah Sakit Bedah Surabaya.

Hasil dari penelitian ini adalah tipe koordinasi antarunit yaitu vertical dan

horizontal. Unit KO, gizi, rumah tangga dan teknik memiliki nilai rata-rata

terendah yakni 2,8 untuk aspek relational coordination. Tipe ketergantungan tugas antarunit kerja terkait pelaksanaan pelayanan medik di Rumah Sakit Bedah Surabaya terbagi kedalam tiga jenis yakni reciprocal interdependence, sequential

interdependence, dan pooled interdependence. Berdasarkan penilaian unit lainnya,

unit gizi, rumah tangga, dan teknik memiliki tingkat ketergantungan paling rendah, ditunjukkan dengan nilai rata-rata ketergantungan 2,5. Mayoritas responden mengaku membutuhan koordinasi dalam menjalankan tugasnya terkait pelaksanaan pelayanan medik. Ada hambatan yang terjadi dalam pelaksanaan koordinasi.

Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah proses koordinasi antarunit kerja terkait pelaksanaan pelayanan medik di Rumah Sakit Bedah Surabaya dapat digambarkan melalui identifikasi tipe koordinasi, analisis kuat hubungan koordinasi, identifikasi tipe ketergantungan, analisis kuat hubungan ketergantungan, analisis pelaksanaan koordinasi dan analisis permasalahan yang timbul dalam proses koordinasi.

Beberapa upaya optimalisasi koordinasi yang bisa dilakukan adalah meningkatkan kegiatan pertemuan berkala serta sosialisasi tentang koordinasi dan tipe ketergantungan tugas antarunit, melakukan mekanisme reward, membuat protab tentang tugas dan wewenang tiap unit, dan mengoptimalkan peran koordinator antarunit.

(9)

viii

SKRIPSI PENILAIAN FUNGSI KOORDINASI... INTAN P. S DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

HALAMAN PERSETUJUAN ... iii

SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS ... iv

KATA PENGANTAR. ... v

1.2 Identifikasi Penyebab Masalah ... 6

1.3 Pembatasan dan Rumusan Masalah ... 8

2.2.4 Prinsip koordinasi ... 17

2.2.5 Unsur koordinasi ... 19

2.2.6 Kuat hubungan koordinasi ... 22

2.3 Ketergantungan ... 34

2.3.1 Pengertian ketergantungan ... 34

2.3.2 Tipe ketergantungan ... 35

2.3.3 Hubungan koordinasi dan ketergantungan ... 37

(10)

ix

SKRIPSI PENILAIAN FUNGSI KOORDINASI... INTAN P. S

BAB IV METODE PENELITIAN ... 41

4.1 Jenis dan Rancang Bangun Penelitian ... 41

4.2 Unit Analisis ... 41

4.3 Responden Penelitian ... 41

4.4 Lokasi dan Waktu Pnelitian ... 41

4.4.1 Lokasi penelitian ... 41

4.4.2 Waktu penelitian ... 42

4.5 Variabel, Cara Pengukuran, dan Definisi Operasional ... 42

BAB V HASIL PENELITIAN ... 49

5.1 Gambaran Umum Rumah Sakit Bedah Surabaya ... 49

5.2 Tipe Koordinasi Antarunit Terkait Pelaksanaan Pelayanan Medik ... 59

5.3 Kuat Hubungan Koordinasi Antarunit Terkait Pelaksanaan Pelayanan Medik ... 66

5.4 Tipe Ketergantungan Antarunit terkait Pelaksanaan Pelayanan Medik ... 72

5.5 Kuat Hubungan Ketergantungan Antarunit terkait Pelaksanaan Pelayanan Medik ... 97

5.6 Pelaksanaan Koordinasi antarunit Terkait Pelaksanaan Pelayanan Medik ... 100

5.7 Rekomendasi Sebagai Bentuk Upaya Optimalisasi Fungsi Koordinasi Antarunit Terkait Pelaksanaan Pelayanan Medik ... 103

BAB VI PEMBAHASAN ... 108

6.1 Gambaran Umum Pelayanan Medik di Rumah Sakit Bedah Surabaya ... 108

6.2 Tipe Koordinasi Antarunit Terkait Pelaksanaan Pelayanan Medik di Rumah Sakit Bedah Surabaya ... 109

6.3 Kuat Hubungan Koordinasi Antarunit terkait Pelaksanaan Pelayanan Medik di Rumah Sakit Bedah Surabaya ... 110

6.4 Tipe Ketergantungan Antarunit Terkait Pelaksanaan Pelayanan Medik di Rumah Sakit Bedah Surabaya ... 113

6.5 Kuat Hubungan Ketergantungan Antarunit Terkait Pelaksanaan Pelayanan Medik di Rumah Sakit Bedah Surabaya ... 114

6.6 Pelaksanaan Koordinasi Antarunit Terkait Pelaksanaan Pelayanan Medik di Rumah Sakit Bedah Surabaya ... 114

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN ... 117

7.1 Kesimpulan ... 117

7.2 Saran ... 119

7.2.1 Saran bagi Rumah Sakit ... 119

7.2.2 Saran bagi Peneliti Selanjutnya ... 121

DAFTAR PUSTAKA ... 122

(11)

x

SKRIPSI PENILAIAN FUNGSI KOORDINASI... INTAN P. S DAFTAR TABEL

Nomer Judul Tabel Halaman

1.1 Hasil Penilaian Unit Kerja di Rumah Sakit Bedah

Surabaya berdasarkan Aspek-Aspek Koordinasi 3 2.1 Dimensi High Performance Work Practices yang

Mempengaruhi Relational Coordination 31 2.2 Tipe Ketergantungan dan Tipe Koordinasi yang

Direkomendasikan oleh James Thompson 38 4.1 Variabel Penelitian, Cara Pengukuran, dan Definisi

Operasional 44

5.1 Rincian Ruang Perawatan Rawat Inap Tahun 2015 54 5.2 Perbandingan Standar Sarana dan Prasarana Medis dan

Penunjang Rumah Sakit Umum Kelas B dengan Ketersediaan Sarana dan Prasarana Medis dan Penunjang di Rumah Sakit Bedah Surabaya tahun 2015

55

5.3 Perbandingan Standar Ketenagaan Rumah Sakit Umum Kelas B dan Ketersediaan Jumlah Tenaga di Rumah Sakit Bedah Surabaya

58

5.4 Tipe Koordinasi Antarunit Terkait Pelaksanaan

Pelayanan Medik di Rumah Sakit Bedah Surabaya 60 5.5 Aspek High Performance Work Practices terkait

Pelaksanaan Pelayanan Medik di Rumah Sakit Bedah Surabaya tahun 2015

66

5.6 Kriteria Seleksi Staf Terkait Pelaksanaan Pelayanan

Medik di Rumah Sakit Bedah Surabaya tahun 2015 68 5.7 Bentuk Reward bagi Karyawan Terkait Pelaksanaan

Pelayanan Medik di Rumah Sakit Bedah Surabaya tahun 2015

68

5.8 Bentuk Akses Penyelesaian Masalah Terkait Pelaksanaan

Pelayanan Medik di Rumah Sakit Bedah Surabaya 69 5.9 Bentuk Pertemuan Berkala Antarunit Terkait

Pelaksanaan Pelayanan Medik di Rumah Sakit Bedah Surabaya Tahun 2015

69

5.10 Bentuk Koordinator Antarunit Terkait Pelaksanaan Pelayanan Medik di Rumah sakit Bedah Surabaya Tahun 2015

70

5.11 Matriks Relational Coordination Antarunit Kerja Terkait Pelaksanaan Pelayanan Medik di Rumah Sakit Bedah Surabaya Tahun 2015

71

5.12 Tipe Ketergantungan Tugas Antarunit Terkait Pelaksanaan Pelayanan Medik di Rumah Sakit Bedah Surabaya tahun 2015

73

5.13 Kuat Ketergantungan Antarunit Terkait Pelaksanaan Pelayanan Medik di Rumah Sakit Bedah Surabaya Tahun 2015

(12)

xi

SKRIPSI PENILAIAN FUNGSI KOORDINASI... INTAN P. S

Nomer Judul Tabel Halaman

5.14 Aspek Pelaksanaan Koordinasi Terkait Pelaksanaan Pelayanan Medik di Rumah Sakit Bedah Surabaya Tahun 2015

100

5.15 Bentuk Hambatan dan Penyebab Hambatan dalam Koordinasi Terkait Pelaksanaan Pelayanan Medik di Rumah Sakit Bedah Surabaya Tahun 2015

102

5.16 Tipe Ketergantungan dan Rekomendasi Koordinasi Antarunit Terkait Pelaksanaan Pelayanan Medik di Rumah sakit Bedah Surabaya

103

5.17 Frekuensi Tipe Ketergantungan Kerja Antarunit Terkait Pelaksanaan Pelayanan Medik di Rumah Sakit Bedah Surabaya Tahun 2015

105

5.18 Tipe Ketergantungan dan Rekomendasi Tipe Koordinasi untuk Unit Kerja di Rumah Sakit Bedah Surabaya Terkait Pelaksanaan Pelayanan Medik tahun 2015

(13)

xii

SKRIPSI PENILAIAN FUNGSI KOORDINASI... INTAN P. S DAFTAR GAMBAR

Nomer Judul Gambar Halaman

1.1 Hasil Penilaian Koordinasi Antarunit Rumah Sakit

Bedah Surabaya 4

1.2 Identifikasi Penyebab Rendahnya Penilaian Antarunit

Kerja Berdasarkan Tujuh Aspek Penilaian Koordinasi 7 2.1 Skema Hubungan dan Koordinasi dalam Organisasi

Pelayanan Kesehatan 24

2.2 Dampak Relational Coordination terhadap Kualitas dan

Efisiensi Proses Produksi 25 3.1 Kerangka Konseptual Penelitian 40 5.1 Tipe Ketergantungan Tugas Pokok Unit IGD dengan Unit

Kerja Lain terkait Pelaksanaan Pelayanan Medik di Rumah Sakit Bedah Surabaya Tahun 2015

82

5.2 Tipe Ketergantungan Tugas Pokok Unit OK dengan Unit Kerja Lain terkait Pelaksanaan Pelayanan Medik di Rumah Sakit Bedah Surabaya Tahun 2015

83

5.3 Tipe Ketergantungan Tugas Pokok Unit ICU dengan Unit Kerja Lain terkait Pelaksanaan Pelayanan Medik di Rumah Sakit Bedah Surabaya Tahun 2015

84

5.4 Tipe Ketergantungan Tugas Pokok Unit Laboratorium dengan Unit Kerja Lain terkait Pelaksanaan Pelayanan Medik di Rumah Sakit Bedah Surabaya Tahun 2015

85

5.5 Tipe Ketergantungan Tugas Pokok Unit Gizi dengan Unit Kerja Lain terkait Pelaksanaan Pelayanan Medik di Rumah Sakit Bedah Surabaya Tahun 2015

86

5.6 Tipe Ketergantungan Tugas Pokok Unit Radiologi dengan Unit Kerja Lain terkait Pelaksanaan Pelayanan Medik di Rumah Sakit Bedah Surabaya Tahun 2015

87

5.7 Tipe Ketergantungan Tugas Pokok Unit Farmasi dengan Unit Kerja Lain terkait Pelaksanaan Pelayanan Medik di Rumah Sakit Bedah Surabaya Tahun 2015

88

5.8 Tipe Ketergantungan Tugas Pokok Unit Rawat Inap Lt.2 dengan Unit Kerja Lain terkait Pelaksanaan Pelayanan Medik di Rumah Sakit Bedah Surabaya Tahun 2015

89

5.9 Tipe Ketergantungan Tugas Pokok Unit Rawat Inap Lt.3 dengan Unit Kerja Lain terkait Pelaksanaan Pelayanan Medik di Rumah Sakit Bedah Surabaya Tahun 2015

90

5.10 Tipe Ketergantungan Tugas Pokok Unit Rawat Jalan dengan Unit Kerja Lain terkait Pelaksanaan Pelayanan Medik di Rumah Sakit Bedah Surabaya Tahun 2015

91

5.11 Tipe Ketergantungan Tugas Pokok Unit Rekam Medis dengan Unit Kerja Lain terkait Pelaksanaan Pelayanan Medik di Rumah Sakit Bedah Surabaya Tahun 2015

92

5.12 Tipe Ketergantungan Tugas Pokok Unit Pengadaan dengan Unit Kerja Lain terkait Pelaksanaan Pelayanan Medik di Rumah Sakit Bedah Surabaya Tahun 2015

(14)

xiii

SKRIPSI PENILAIAN FUNGSI KOORDINASI... INTAN P. S

Nomer Judul Gambar Halaman

5.13 Tipe Ketergantungan Tugas Pokok Unit Rumah Tangga dengan Unit Kerja Lain terkait Pelaksanaan Pelayanan Medik di Rumah Sakit Bedah Surabaya Tahun 2015

94

5.14 Tipe Ketergantungan Tugas Pokok Unit Teknik dan Kesling dengan Unit Kerja Lain terkait Pelaksanaan Pelayanan Medik di Rumah Sakit Bedah Surabaya Tahun 2015

95

5.15 Tipe Ketergantungan Tugas Pokok Unit Logistik dengan Unit Kerja Lain terkait Pelaksanaan Pelayanan Medik di Rumah Sakit Bedah Surabaya Tahun 2015

96

5.16 Tipe Ketergantungan Tugas Pokok Unit FO dengan Unit Kerja Lain terkait Pelaksanaan Pelayanan Medik di Rumah Sakit Bedah Surabaya Tahun 2015

(15)

xiv

SKRIPSI PENILAIAN FUNGSI KOORDINASI... INTAN P. S DAFTAR LAMPIRAN

Nomer Judul Lampiran Halaman

(16)

xv

SKRIPSI PENILAIAN FUNGSI KOORDINASI... INTAN P. S DAFTAR ARTI LAMBANG DAN SINGKATAN

Daftar Arti Lambang : > = Lebih dari < = Kurang dari % = Persen Daftar Singkatan :

FO = Front Office

ICU = Intensive Care Unit IGD = Instalasi gawat Darurat Kesling = Kesehatan lingkungan

KO = Operatie Kamer; Kamar Operasi

Lab = Laboratorium Lt = Lantai

MSDM = Manajemen Sumber Daya Manusia Ranap = Rawat Inap

RC = Relational Coordination

RI = Republik Indonesia RM = Rekam Medis

Referensi

Dokumen terkait

Ketiga, Tidak Berpotensi, Yang termasuk dalam kategori ini adalah hasil nilai dari ILOR pada tahun 2005-2009 yang didominasi oleh nilai negatif/minus, yaitu:

SEJARAH PERKEMBANGAN KOTA BATAM DALAM PENETAPAN BATAM SEBAGAI KAWASAN EKONOMI KHUSUS.. TUGAS MATA KULIAH

Puji syukur alhamdulillah peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat, rahmat, taufik dan hidayah-Nya, penyusunan skripsi yang berjudul “Pengaruh Harga Dan

Promosi bentuk komunikasi pemasaran berfungsi sebagai sarana dimana perusahaan berusaha menginformasikan, membujuk, dan mengingatkan ikonsumen (secara langsung maupun tidak

HUBUNGAN ASUPAN GIZI DENGAN KEBUGARAN JASMANI PADA SISWA YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA DI SMA NEGERI 1 SUKAGUMIWANG INDRAMAYU.. Unipersitas Pendidikan Indonesia

Pengajuan pertanyaan tidak begitu saja dapat dilakukan. 2) Pertanyaan hendaknya mengenai satu masalah. 4) Pertanyaan langsung hendaknya diberikan secara random. 5 )

Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisa defect pada proses produksi sheet di area Corrugator 301 dengan cara menganalisis keseluruhan jumlah sheet yang diproduksi

Oleh karena itu, peneliti menyarankan pada guru-guru di sekolah untuk menjadikan model pembelajaran ADDIE dengan bantuan media mind organiser sebagai alternatif