• Tidak ada hasil yang ditemukan

JOB I KABEL COAXIAL 1.1 Pengertian

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "JOB I KABEL COAXIAL 1.1 Pengertian"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

JOB I

KABEL COAXIAL

1.1 Pengertian

a. Pengertian Kabel dan Kawat

Kabel di dunia elektronika atau kelistrikan sudah tidak asing lagi, kabel yang digunakan dalam teknik elektronika dan kelistrikkan banyak sekali ragamnya. Karena bahan – bahan isolasi plastik masih terus berkembang, selalu ada saja tambahan jenis kabel yang baru.

Kawat dan kabel listrik merupakan media penghantar tenaga listrik dari sumber tenaga listrik ke peralatan yang menggunakan tenaga listrik atau menghubungkan suatu peralatan listrik ke peralatan listrik lainnya.

Kawat adalah sebuah penghantar masif (single solid conductor) atau beberapa buah yang tergabung menjadi satu dan terbungkus oleh bahan isolasi. Sedangkan kabel adalah penghantar listrik 2 atau lebih yang masing – masing terbungkus bahan isolasi yang terpisah satu sama lainnya, kemudian bersama – sama terbungkus isolasi (multi conductor cable), atau penghantar listrik 2 atau lebih yang masing masing terbungkus bahan isolasi yang terpisah satu sama lainnya, kemudian dipilin bersama. (Bambang Trisno MK Kabel dan Teknik Penyambungan)

b. Pengertian Kabel Coaxial

Coaxial Cable Adalah suatu jenis kabel yang menggunakan dua buah konduktor. Pusatnya berupa inti kawat padat yang dilingkupi oleh sekat yang kemudian dililiti lagi oleh kawat berselaput konduktor. Jenis kabel ini biasa digunakan untuk jaringan dengan bandwith yang tinggi. Kabel coaxial mempunyai pengalir tembaga di tengah (centre core). Lapisan plastik (dielectric insulator) yang mengelilingi tembaga berfungsi sebagai penebat di antara tembaga dan “metal shielded“. Lapisan metal berfungsi untuk menghalang sembarang gangguan luar dari lampu kalimantang, motors, and perlatan elektonik lain. Lapisan paling luar adalah lapisan plastik yang disebut Jacket plastic. Lapisan ini

▸ Baca selengkapnya: jumlah kabel bagian dari kabel utp? *

(2)

berfungsi seperti jaket yaitu sebagai pelindung bagian terluar. (http://denaydeni.blogspot.com/)

Gambar 1. Kabel coaxial

1.2 Bagian – Bagian Kabel Coaxial

Coaxial (Kabel Coaxsial) adalah kabel tembaga yang diselimuti oleh beberapa pelindung (pelindung luar, pelindung anyaman tembaga, dan isolator pelasting), dimana pelindung-pelindung tersebut memiliki fungsi sebgai berikut :

1. Pelindung luar : ini merupakan bagian dari pelindung yang keras. Pelindung luar ini digunakan untuk melindungi kabel coaxial dari benturan fisik yang keras dan juga untuk melindungi dari gangguan hewan – hewan pengerat, sehingga bahannya biasanya dibuat dari bahan yang tidak disukai hewan pengerat, seperti tikus.

2. Pelindung berupa anyaman serat tembaga : untuk melindungi kabel dari EMI (Electro Magnetic Interface) yang dihasilkan oleh kabel – kabel yang berada disekitarnya sehingga dapat menghasilkan kecepatan transmisi yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan kaber twisted-pair yang sangat rentan terhadap interferensi dari luar kabel.

3. Isolator plastik : untuk membantu memfilter sinyal – sinyal interferensi dari luar kabel sehingga inti kabel dapat dibuat bebas dari sinyal interferensi luar.

(3)

Gambar 2. Bagian – Bagian Kabel Coaxial

1.3 Sejarah Kabel Coaxial

Pada pertengahan tahun 1920-1n, kabel coaxial mulai digunakan, pada saat itu digunakan pada jaringan telepon sebagai media trasmisi trunk antar sentral telepon. Penggunaan kable coaxial yang significant berikutnya yaitu pada tahun 1950-an, dimana kabel coaxial digunakan sebagai kabel bawah laut untuk keperluan sambunganlangsung internasional. Kemudian pada tahun 1960-1n, kabel coaxial digunakan dalam dunia data-processing. Data di bawah ini menunjukan kejeadian-kejadianpenting trekait dengan perkembangan kable coaxial di dunia.

 1880 : kabel coaxial dipatenkan di Inggris oleh Oliver Heaviside (hak paten no.1,407).

 1884 : Kable coaxial dipatenkan di Jerman oleh Ernst Werner von Siemens.

 1894: Oliver Lodge mendemonstrasikan pentransmisian sinyal di Royal Institut, US.

 1929 : Kabel coaxial modern yang pertama dipatenkan oleh Lloyd Espenschied dan Herman Affel di US.

 1936 : Pentransmisian sinyal gambar TV dengan menggunakan coaxial pertama kali dilakukan, dari Berlin ke Leipzig.

 1936 : Kabel coaxial bawah laut pertama dibangun antara Melbourne dan Tasmania dengan jarak sekitar 300 km, dimana satu kabel dapat mentransmisikan 1 kanal broadcast dan 7 kanal telepon.

(4)

 1936 : AT&T menggelar jaringan kabel coaxial untuk telepon dan televisi antara New York dan Philadelphia, dimana ditempatkan sebuah booster otomatis setiap 10 mil-nya.

 1936 : Badan Post (sekarang menjadi British Telecom) menggelar kabel coaxial antara London dan Birmingham.

 1941 : Kabel coaxial digunakan pertama kali secara komersial di Amerika oleh AT&T yang menghubungkan Minneapolis dan Wisconsin.

 1956 : Kabel coaxial trans-Atlantic pertama digelar.

1.4 Fungsi Kabel Coaxial

Kabel Coaxial , Sebagai pengguna Radio amatir tentu tak asing dengan jenis kabel ini, yang paling familier bagi breaker adalah type RG 8 dan RG 58. Kabel ini merupakan kabel yang terdiri dari konduktor yang dikelilingi dengan spacer yang berfungsi sebagai insulator. Kemudian dikelilingi lagi oleh penutup konduktor dan terakhir di tutup lagi oleh lapisan yang disebut jacket.

Kegunaan kabel coaxial adalah untuk melakukan transmisi data kecepatan tinggi dan juga digunakan untuk membagi sinyal broadband atau sinyal frekuensi tinggi. Kabel coaxial biasa kita temui pada barang2 elektronik misalnya antena TV, dll atau jika digunakan dalam jaringan LAN biasanya pada Topologi Bus, meskipun sampai saya saat menulis artikel ini belum pernah melihat jaringan LAN yang menggunakan kabel coaxial kebanyakan yang saya temui pada jaringan LAN menggunakan kabel UTP.

Kesulitan utama dari penggunaan kabel coaxial adalah sulit untuk mengukur apakah kabel coaxial yang dipergunakan benar-benar matching atau tidak. Karena kalau tidak benar-benar diukur secara benar akan merusak NIC (Network Interface Card) yang dipergunakan dan kinerja jaringan menjadi terhambat, tidak mencapai kemampuan maksimalnya. (http://yudi.ohlog.com/kabel-coaxial.oh33706.html)

(5)

1.5 Macam – Macam Kabel Coaxial

Ada beberapa jenis kabel coaxial, yaitu Kabel Coaxial Thinnet (Kabel RG-58). Kabel ini biasa disebut dengan kabel BNC, singkatan dari British Naval Connector. Sebenarnya, BNC adalah nama konektor yang dipakai, bukan nama kabelnya. Kelebihan menggunakan kabel RG-58 adalah : fleksibel, mudah dipakai untuk instalasi dalam ruangan. Dapat langsung dihubungkan ke komputer dengan menggunakan konektror BNC. Spesifikasi teknis dari kabel ini adalah : Mampu menjangkau bentanan maksimum 185 meter. Impedansi terminator 50 ohm. Kabel coaxial Thicnet (Kabel RG-8). Kabel ini merupakan kabel coaxial yang dipakai untuk instalasi antar gedung, spesifikasi kabel ini sama dengan Kabel Coaxial Thinnet, hanya bentuk fisiknya lebih besar. Karena lebih besar, kabel ini dapat menampung data yang lebih banyak sehingga cocok untuk instalasi sebagai backbone jaringan. Spesifikasi teknis dari kabel ini adalah : Mampu menjangkau bentangan maksimum 500 meter. Impedansi terminator 50 ohm. Membutuhkan Transceiver sebelum dihubungkan dengan komputer.

Supaya komputer dapat terhubung ke jaringan thicnet, diperlukan transceiver. Koneksi antaa Network Adapter Card dengan transceiver dibuat dengan menggunakan drop cable untuk menghubungkan Tranceiver dengan Attachment Unit Interface (AUI) pada Network Adapter Card. Interface dari AUI berbentuk DB-15. Bila dibandingkan antara thicknet dengan thinnet, instalasi kabel thicknet jauh lebih sulit karena sifatnya lebih kaku dan tidak fleksibel. Tetapi melihat kapasitas data dan jarak yang bisa dijangkau, jenis kabel ini masih menjadi favorit sebagai penghubung antar gedung.

(6)

(a) (b)

Gambar 3. (a). Dual 2.2 GHz RG-6 Coaxial Cable (b). RG58/U PVC Coax Patch Cable – BNC

(www.smarthome.com/851082.html)

1.6 Kelebihan dan Kekurangan Penggunaan Kabel Coaxial

Kabel coaxial menghasilkan spectrum frekwensi yang lebih besar bila dibandingkan dengan kable twisted-pair. Kabel coaxial jaringan TV yang biasa dapat mensupport frekwensi 370 MHz. Sedangkan kabel coaxial terbaru yang sudah dikembangkan lebih baik seperti Hybrid Fiber Coax (HFC) dapat mensupport system dengan frekwensi 750 MHz atau 1.0000 MHZ.

Dari segi kapasitas, kabel coaxial dapat menghasilkan kapasitas 370-1.000 kali lebih besar dari sebuah kable twisted-pair. Dengan kapsitas sebesar ini, kabel coaxial dapat digunakan sebagai sarana pada sebuah jaringan broadband. Besarnya kapasitas ini tergantung dari lokasi (standard yang berlaku di tempat tersebut). Pada system di Amerika Utara, setiap kanal TV kabel menggunakan bandwidth 6MHZ, sesuai dengan standard NTSC (National Television System Committee. Di Eropa, dengan standard PAL (Phase Alternate Line), bandwidth kanalnya ialah 8 MHz. Dengan bandwidth dan kapasitas yang lebih besar, kable coaxial juga akan mensupport system dengan service yang beragam, seperti voice, data, video dan multimedia.

Kabel coaxial juga menawarkan performance yang jauh lebih baik dari kabel twisted-pair, karena pelindung yang berupa ayaman tembaga pada kabel coaxial akan melindungi pusat kabel dari interferensi gelombang elektomagnetik yang berasal dari luar kabel, sehingga akan mengurangi terjadinya error/noise dan cross talk. Hal ini memungkinkan kabel coaxial untuk mencapai bit error rate

(7)

sampai dengan 1/1.000.000.000. Intensitas error, noise dan crosstalk yang lebih kecil ini akan berdampak pada berkurangnya jumlah amplifier yang dibutuhkan untuk mengguatkan sinyal yang lemah sepanjang jalur transmisi, dimana dengan menggunakan kabel coaxial amplifer hanya dibutuhkan setip jarak 2,5 km.

1.7 Penggunaan Macam – Macam Kabel Coaxial

Coaxial adalah suatu jenis kabel yang menggunakan dua buah konduktor. Pusatnya berupa inti kawat padat yang dilingkupi oleh sekat yang kemudian dililiti lagi oleh kawat berselaput konduktor. Jenis kabel ini biasa digunakan untuk jaringan dengan bandwith yang tinggi.

Untuk kabel coaxial, dikenal dua jenis, yaitu thick coaxial cable (mempunyai diameter lumayan besar) dan thin coaxial cable (mempunyai diameter lebih kecil).

1) Thick coaxial cable (Kabel Coaxial “gemuk”) Kabel coaxial jenis ini dispesifikasikan berdasarkan standar IEEE 802.3 10BASE5, dimana kabel ini mempunyai diameter rata-rata 12mm, dan biasanya diberi warna kuning; kabel jenis ini biasa disebut sebagai standard ethernet atau thick Ethernet, atau hanya disingkat ThickNet, atau bahkan cuman disebut sebagai yellow cable.

Kabel Coaxial ini (RG-6) jika digunakan dalam jaringan mempunyai spesifikasi dan aturan sebagai berikut:

1. Setiap ujung harus diterminasi dengan terminator 50-ohm (dianjurkan menggunakan terminator yang sudah dirakit, bukan menggunakan satu buah resistor 50-ohm 1 watt, sebab resistor mempunyai disipasi tegangan yang lumayan lebar).

2. Maksimum 3 segment dengan peralatan terhubung (attached devices) atau berupa populated segments.

3. Setiap kartu jaringan mempunyai pemancar tambahan (external transceiver).

4. Setiap segment maksimum berisi 100 perangkat jaringan, termasuk dalam hal ini repeaters.

(8)

5. Maksimum panjang kabel per segment adalah 1.640 feet (atau sekitar 500 meter).

6. Maksimum jarak antar segment adalah 4.920 feet (atau sekitar 1500 meter).

7. Setiap segment harus diberi ground.

8. Jarang maksimum antara tap atau pencabang dari kabel utama ke perangkat (device) adalah 16 feet (sekitar 5 meter).

9. Jarang minimum antar tap adalah 8 feet (sekitar 2,5 meter).

2) Thin coaxial cable (Kabel Coaxial “Kurus”)

Kabel coaxial jenis ini banyak dipergunakan di kalangan radio amatir, terutama untuk transceiver yang tidak memerlukan output daya yang besar. Untuk digunakan sebagai perangkat jaringan, kabel coaxial jenis ini harus memenuhi standar IEEE 802.3 10BASE2, dimana diameter rata-rata berkisar 5mm dan biasanya berwarna hitam atau warna gelap lainnya. Setiap perangkat (device) dihubungkan dengan BNC T-connector. Kabel jenis ini juga dikenal sebagai thin Ethernet atau ThinNet.

Kabel coaxial jenis ini, misalnya jenis RG-58 A/U atau C/U, jika diimplementasikan dengan TConnector dan terminator dalam sebuah jaringan, harus mengikuti aturan sebagai berikut:

1. Setiap ujung kabel diberi terminator 50-ohm.

2. Panjang maksimal kabel adalah 1,000 feet (185 meter) per segment. 3. Setiap segment maksimum terkoneksi sebanyak 30 perangkat jaringan

(devices)

4. Kartu jaringan cukup menggunakan transceiver yang onboard, tidak perlu tambahan transceiver, kecuali untuk repeater.

5. Maksimum ada 3 segment terhubung satu sama lain (populated segment).

6. Setiap segment sebaiknya dilengkapi dengan satu ground.

7. Panjang minimum antar T-Connector adalah 1,5 feet (0.5 meter).

8. Maksimum panjang kabel dalam satu segment adalah 1,818 feet (555 meter).

(9)

9. Setiap segment maksimum mempunyai 30 perangkat terkoneksi. (http://mobileindonesia.net/2008/01/30/coaxial-kabel-coaxial/)

Kabel ini juga biasanya banyak digunakan untuk mentransmisikan sinyal frekuensi tinggi mulai 300 kHz keatas. Karena kemampuannya dalam menyalurkan frekuensi tinggi tersebut, maka sistem transmisi dengan menggunakan kabel koaksial memiliki kapasitas kanal yang cukup besar.

Gambar 4. Sistem Transmisi kabel koaksial

Yang dimaksud dengan multiplex pada gambar 4 diatas adalah alat yang digunakan untuk menyusun beberapa kanal telpon menjadi suatu band frekuensi tertentu (base band) atau sebaliknya. Sedangkan LTE (Line Terminal Equipment) Coaxial adalah interface antara multiplex dengan kabel coaxial.

Gambar 5. Coxial cable

Kabel koaksial biasa digunakan dalam jaringan LAN terutama Topologi Bus yang banyak menggunakan kabel koaksial. Kesulitan utama dari penggunaan

(10)

kabel koaksial adalah sulit untuk mengukur apakah kabel coaxial yang dipergunakan benar-benar matching atau tidak. Karena kalau tidak benar-benar diukur secara benar akan merusak NIC (Network Interface Card) yang dipergunakan dan kinerja jaringan menjadi terhambat, tidak mencapai kemampuan maksimalnya.

Penggunaan kabel coaxial pada LAN memiliki beberapa keuntungan. Penguatannya dari repeater tidak sebesar kabel STP atau UTP. Kabel coaxial lebih murah dari kabel fiber optic dan teknologinya juga tidak asing lagi. Kabel coaxial sudah digunakan selama puluhan tahun untuk berbagai jenis komunikasi data. Ketika bekerja dengan kabel, adalah penting untuk mempertimbangkan ukurannya.

Gambar

Gambar 1. Kabel coaxial
Gambar 2. Bagian – Bagian Kabel Coaxial
Gambar 3. (a). Dual 2.2 GHz RG-6 Coaxial Cable  (b). RG58/U PVC Coax Patch Cable – BNC
Gambar 4. Sistem Transmisi kabel koaksial

Referensi

Dokumen terkait

Lampiran Peraturan Menteri Perindustrian RI Nomor : 41/M-IND/PER/3/2010.. 1 Laju pertumbuhan industri adalah : Pertumbuhan nilai tambah dihitung dengan melihat tingkat

Pada Gambar 2 dapat dijelaskan bahwa hanya sebagian saja dari tegangan output PMG dalam rentang kecepatan angin yang dapat digunakan sebagai tegangan input PLS

Berdasarkan hasil uji F menunjukkan bahwa keempat variabel yaitu Current Rasio (CR), Operating Profit Margin (OPM), Net Income to Sales (NIS) dan Total Asset Turn

Penelitian Angellica Karundeng, David Saerang, dan Hendrik Gamaliel (2017) yang berjudul “Analisis Perlakuan Akuntansi Atas Persediaan Barang Jadi Sesuai Dengan

Sesuai dengan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah (1) untuk mendeskripsikan aktivitas guru dalam pelaksanaan pembelajaran dengan

Proses terjadinya angin ini karena adanya gaya gradien tekanan akibat laju penurunan suhu darat yang lebih cepat dibandingkan lautan sehingga terbentuk sistem tekanan tinggi di

Materi perkuliahan ini meliputi analisis masalah keterbelakangan, sub ordinat dan ketidak berdayaan kaum perempuan, isu gender serta program pendidikan pemberdayaan perempuan

Dalam hal ini penggunaan pendekatan emotional pada strategi penetrasi pesan yang dilakukan Pond’s Age Miracle khususnya pada iklan televisi Pond’s Age Miracle versi