• Tidak ada hasil yang ditemukan

III METODE PENELITIAN. adalah suatu penelitian yang bertujuan menyajikan secara teliti (accurately

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "III METODE PENELITIAN. adalah suatu penelitian yang bertujuan menyajikan secara teliti (accurately"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Berdasarkan permasalahan dan tujuan yang hendak dicapai pada penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah suatu penelitian yang bertujuan menyajikan secara teliti (accurately and precisely) tentang karekteristik yang luas dari suatu populasi (Hamidi, 2007, p.12).

Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan penelitian survei yaitu penelitian diarahkan untuk mendeskripsikan atau menguraikan suatu keadaan di dalam suatu komunitas atau masyarakat (Notoatmodjo, 2005:26). Survei mengumpulkan informasi dari tindakan seseorang, pengetahuan, kemauan, pendapat, perilaku dan nilai (Nursalam, 2008:82) dengan pendekatan cross sectional yaitu pengukuran variabel – variabelnya dilakukan hanya 1 kali dan pada suatu saat.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Lokasi yang dipilih untuk penelitian ini adalah di Puskesmas Bangetayu Semarang. Alasan pemilihan lokasi penelitian karena terdapat balita yang menderita penyakit ISPA pneumonia di tempat tersebut. Penelitian dilakukan pada bulan Mei – Juni 2010.

(2)

C. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : obyek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu, yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2007, p.61).

Populasi dalam hal ini adalah semua ibu, yang mempunyai balita yang menderita ISPA pneumonia dan periksa di Puskesmas Bangetayu Semarang. Populasi diambil dari data laporan bulanan P2 ISPA, pada bulan Januari-Maret 2010 yaitu sebanyak 118 orang. Besarnya sampel dalam penelitian ini dapat dihitung menggunakan rumus (Notoatmodjo, 2005, p.92).

Keterangan : N : Besar populasi n : Besar sampel

d : Tingkat kepercayaan / ketepatan yang diinginkan (0,1) Cara menghitung sampel :

N n = 1 + N (d)2 N n = 1 + N (d)2

(3)

118 1 + 118 118 1 + 118 (0.01) 118 2,18 n = 54,1 /54 responden.

Jadi besar sampel yang dibutuhkan dari hasil perhitungan, sejumlah 54 responden ibu yang membawa balitanya periksa ISPA dengan pneumonia (Notoatmodjo, 2005).

2. Sampel

Sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi (Notoatmodjo, 2005, p. 79). Sampel penelitian adalah ibu dari balita yang menderita ISPA pneumonia di Puskesmas Bangetayu Semarang bulan Januari-Maret tahun 2010 yaitu sebanyak 54 orang

Sampel dalam penelitian ini diambil sesuai dengan kriteria. Adapun kriteria yang digunakan meliputi kriteria inklusi dan eksklusi. Kriteria inklusi adalah karakteristik umum subjek penelitian dari suatu populasi target yang terjangkau yang akan diteliti (Nursalam, 2003, p.96)

Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah : a. Ibu yang memiliki balita umur dibawah 5 tahun.

(4)

b. Anak yang di diagnosis ISPA dengan pneumonia oleh dokter Puskesmas dalam 3 bulan terakhir.

c. Kunjungan pertama atau ulang dengan kasus yang sama d. Ibu yang bisa baca tulis.

e. Bersedia menjadi responden.

Sedangkan kriteria eksklusi adalah menghilangkan atau mengeluarkan subjek yang memenuhi kriteria inklusi dari studi karena berbagai sebab (Nursalam, 2003, p.97).

Kriteria eksklusi dalam penelitian ini adalah

a. Ibu dari balita yang menderita ISPA yang rumahnya pindah berada di luar wilayah Puskesmas Bangetayu Semarang.

3 Teknik Sampling

Sampling yang akan digunakan adalah “Purposive sampling’’ yaitu teknik penetapan sampel dengan cara memilih sampel diantara populasi sesuia dengan yang dikehendaki peneliti. (Nursalam, 2008). Pada penelitian sampel yang dipilih sesuai yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi juga berasal dari kelurahan yang masuk dalam wilayah kerja Puskesmas Bangetayu.

D. Variabel dan definisi Operasional

1. Variabel

Varibel dalam penelitian ini adalah pengetahuan ibu tentang ISPA pneumonia pada balita serta : pendidikan, umur dan sosial ekonomi.

(5)

2. Definisi Operasional

Definisi operasional adalah suatu definisi yang mengenai variabel yang dirumuskan berdasarkan karakteristik-karakteristik variabel tersebut yang dapat diamati (Azwar, 2007, p.74).

(6)

Variabel Definisi operasional Alat ukur Hasil ukur Skala Pengetahuan Skor yang diperoleh

dari kemampuan ibu menjawab pertanyaan tentang pengertian ISPA dengan pneumonia penyebab ISPA dengan pneumonia, tanda dan gejala

ISPA dengan

pneumonia,

klasifikasi ISPA

dengan pneumonia, faktor resiko ISPA dengan pneumonia, pencegahan ISPA dengan pneumonia Kuesioner terdiri dari 20 item pertanyaan tertutup dengan alternatif jawaban Benar di beri skor 1 dan jawaban salah di beri skor 0.

Jumlah skor yang dikelompokan menjadi: a. baik apabila dapat menjawab kuesioner 76-100% b.cukup apabila dapat menjawab kuesioner 56%-75% c.kurang apabila dapat menjawab kuesioner < 56 % Interval

Pendidikan Jenjang pendidikan

formal terakhir

dengan telah di

selesaikan oleh

responden dibuktikan dengan ijasah

Kuesioner Dengan tingkatan

sebagai berikut: 1)SD 2)SLTP 3)SLTA 4)Akademik/PT Ordinal

Umur Lamanya hidup

seseorang yang

dihitung sejak lahir

hingga saat

wawancara dapat

dibuktikan dengan

KTP.

Kuesioner Dengan tingkatan

sebagai berikut: 1) <20 tahun 2) 20-35 tahun 3) >35 tahun Rasio Sosial Ekonomi (pendapatan per kapita) Jumlah penghasilan seluruh anggota keluarga setiap bulannya dibagi dengan jumlah anggota keluarga . Kuesioner Dengan pengkategorian sebagai berikut: 1) < Rp. 436.905/ bulan 2) ≥ Rp 436.905/ Bulan Rasio

(7)

E. Prosedur Penelitian 1. Tahap persiapan

Dalam pengumpulan data, peneliti melakukan tahap – tahap sebagai berikut :

a. Studi dokumentasi, studi pustaka, penyusunan proposal, dan dilanjutkan dengan ujian proposal.

b. Mengurus perizinan untuk melakukan penelitian yang ditandai oleh Kepala Prodi Diploma III Kebidanan Universitas Muhammadiyah Semarang (UNIMUS).

c. Kemudian mengajukan permohonan izin ke Kesbang Pol linmas – Semarang, setelah itu peneliti ke DKK kota Semarang untuk meminta ijin penelitian ke Puskesmas Bangetayu Semarang. untuk menentukan populasi dan sampel yang termasuk kriteria inklusi dan eksklusi dalam penelitian.

d. Melakukan studi pendahuluan dengan 20 responden ibu yang membawa balitanya untuk memeriksakan ISPA pneumonia di Puskesmas Bangetayu Semarang.

e. Uji validitas dan Reliabilitas instrumen penelitian. 2. Tahap Pelaksanaan

(8)

a. Setelah mendapatkan responden yang termasuk kriteria inklusi dan kriteria eksklusi , kemudian responden dimintai persetujuan (inform consent) sebagai sampel penelitian dan menjelaskan tujuan penelitian kepada responden.

b. Penelitian dilakukan pada bulan Mei - Juni 2010 pada 54 responden. c. Kuesioner diberikan kepada responden untuk diisi (ibu yang membawa balitanya untuk periksa ISPA pneumonia di Puskesmas Bangetayu Semarang dan disamping itu peneliti membagikan kuesioner dengan cara mendatangi secara langsung dari rumah ke rumah (door to door) kemudian kuesioner diberikan ibu untuk diisi. Peneliti dapat membantu responden dalam pengisian kuesioner dengan cara wawancara (interview), apabila terdapat ketidak lengkapan data, maka saat itu juga dapat ditanyakan kembali pada responden dengan kita melakukan wawancara secara langsung. d. Data hasil penelitian dikumpulkan, kemudian dilakukan pengecekan. e. Data yang telah dicek tersebut, kemudian diolah dengan program

komputer.

f. Pada tahap akhir dilakukan pembuatan laporan hasil penelitian. Kuesioner yang diberikan responden menekankan masalah etika yang meliputi:

(9)

Sebelum kuesioner dibagikan kepada responden, terlebih dahulu peneliti menjelaskan maksud dan tujuan penelitian serta dampak responden selama pengumpulan data. Ibu yang membawa balitanya periksa ISPA baik pneumonia di Puskesmas Bangetayu Semarang, yang bersedia menjadi responden diminta untuk menandatangani lembar persetujuan dan mengikuti penelitian lebih lanjut. Mereka yang tidak bersedia menjadi responden peneliti tidak memaksa dan tetap menghormati haknya.

b. Anomity (Tanpa Nama)

Untuk menjaga kerahasiaan identitas responden, responden tidak diharuskan untuk mencantumkan nama pada lembar kuesioner atau nama dicantunkan dalam inisial huruf. Kemudian lembar tersebut hanya diberi nomor kode tertentu.

c. Confidentiality (Kerahasiaan)

Peneliti menjamin kerahasiaan informasi yang diberikan oleh responden.

E. Metode Pengumpulan Data

1. Teknik Pengumpulan Data

Jenis data yang dikumpulkan adalah menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang dikumpulkan oleh peneliti secara langsung terhadap sasaran (Azwar, 2007, p.91).

Dalam penelitian ini, sumber data yang diperoleh berasal dari : Data primer

(10)

Data primer dalam penelitian ini dikumpulkan menggunakan metode angket dimana, kuisioner diberikan kepada responden kemudian responden diminta untuk memberikan jawaban pada setiap pertanyaan yang tercantum dalam kuisioner.

Data sekunder

Data sekunder diperoleh dari instansi, yaitu dari Puskesmas Bangetayu Semarang berupa data laporan bulanan P2 ISPA dari bulan Januari-Maret 2010.

2. Instrument yang digunakan

Instrumen penelitian adalahalat-alat yang akan digunakan untuk pengumpulan data. Instrumen yang digunakan untuk pengumpulan data adalah dengan menggunakan alat kuesioner yaitu sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden (Arikunto, 2006, p.151).

Kuisioner dalam penelitian ini meliputi A. Identitas responden B. pendidikan, umur, sosial ekonomi C. pengetahuan ibu tentang ISPA pneumonia dimana berisi 20 pertanyaan.

Pengetahuan ibu terhadap ISPA pneumonia yang meliputi pengertian, penyebab, tanda dan gejala, klasifikasi, faktor resiko, penatalaksanaan kasus, pencegahan dan komplikasi pada ISPA dengan pneumonia. Pertanyaan dalam kuisioner berupa pertanyaan tertutup di mana responden hanya tinggal memilih atau menjawab pada jawaban yang sudah ada.

(11)

F. Teknik Pengolahan dan Analisis Data

1. Teknik Pengolahan Data

Dalam melakukan analisa data terlebih dahulu diolah dengan tujuan mengubah data menjadi informasi untuk proses pengambilan keputusan. Dalam proses pengolahan data terdapat langkah-langkah sebagai berikut (Hidayat : 2009, p.107).

a. Editing (pemeriksaan data)

Editing adalah upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data yang diperoleh atau dikumpulkan. Editing dapat dilakukan pada tahap pengumpulan data atau setelah data terkumpul (Hidayat, 2009, p.121).

b. Coding (pemberian kode)

Memberikan kode dalam bentuk angka (numerik) pada setiap variabel yang diteliti sehingga mempermudah dalam pengolahan data. Biasanya dalam memberikan kode dibuat juga daftar kode dan artinya dalam satu buku untuk memudahkan kembali melihat lokasi dan arti suatu kode dari suatu variabel (Hidayat, 2009).

Kegiatan pemberian kode numerik (angka) terhadap data yang terdiri atas beberapa kategori. Pengkodean ini memudahkan peneliti dalam pengolahan data.

(12)

Pengetahuan dikategorikan menurut Arikunto (2006) sebagai berikut :

1. Pengetahuan baik : skor > 76% dari skor benar

2. Pengetahuan cukup : skor 56-75 % dari skor benar

3. Pengetahuan kurang : skor < 56% dari skor benar.

2) Tingkat pendidikan

Dengan kriteria, jika :

1. SD

2. SLTP

3. SLTA

4. Akademik/PT

3) Tingkat usia

Dengan kriteria, jika :

1. (< 20 th)

2. (20 – 35 th)

3. (> 35 th)

(13)

Dengan kriteria, jika :

1. ( < Rp.436. 905/bulan )

2. ( ≥ Rp.436.905/bulan )

c. Entri

Entri adalah kegiatan memasukan data yang telah dikumpulkan ke dalam master tabel atau data base komputer, kemudian membuat distribusi frekuensi sederhana atau bisa juga dengan membuat tabel kontigensi (Hidayat, 2009, p.122).

Pembobotan dan pembentukan variabel, penjumlahan skor jawaban responden pada setiap variabel sehingga didapat nilai total masing-masing variabel.

d. Tabulating (penyusunan data)

Penyusunan data merupakan pengorganisasian data sedemikian rupa agar dengan muda dapat dijumlah, disusun, dan ditata untuk disajikan dan dianalisis (Budiarto, 2001, p.30).

Pada tahap ini data yang sudah lengkap ditabulasi kemudian diklasifikasikan ke dalam masing-masing variabel kemudian dimasukkan di tabel sehingga mempermudah dalam menganalisa dan pembahasan selanjutnya.

(14)

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah rata-rata, manimum, maksimum, standar deviasi, distribusi frekuensi dan tabel silang. Distribusi frekuensi tersebut digunakan untuk menentukan besarnya prosentase. Rumus besarnya prosentase menurut (Mahfoedz, 2009, p.123).

Rumus : P = (F/N) x 100%

Keterangan : P : prosentase

F : Jumlah jawaban yang benar N : Jumlah soal

G. Uji Validitas dan Reliabilitas

1. Uji Validitas

Validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur itu benar-benar mengukur apa yang diukur (Notoatmodjo,2005, p.129). Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan signifikan 5% diperoleh nilai r tabel (N-2) 0,444 dengan rumus pearson product moment. Keputusan uji adalah bila r hitung lebih besar dari r tabel 0,444 artinya valid dan bila r hitung lebih kecil dari r tabel 0,444 artinya tidak valid.

Rumus Pearson Product Moment :

Keterangan:

rhitung : Koefisien korelasi

(15)

∑Yi: jumlah skor total (item)

n : jumlah responden

Setelah melakukan uji validitas pada 20 responden di BPS Thoiffah Sugeng, Amd, Keb, SKM, dengan taraf signifikan 5 %, dari 20 item soal di peroleh nilai r hitung (0,494-0,748%)> r table 0,444 yang artinya, kuisioner sudah valid.

2. Uji Reliabilitas

Setelah semua pertanyaan sudah valid semua, analisis selanjutnya dengan uji reliabilitas dengan cronbach’s alpha. Dilakukan terhadap seluruh pertanyaan dari variable. Caranya adalah membandingkan cronbach’s alpha dengan nilai konstanta ( 0,6 ). Ketentuannya bila cronbach’s alpha > konstanta ( 0,6 ) maka pertanyaan tersebut reliable. (Riyanto, 2009, pp.39-46). Setelah dilakukan uji reliabilitas pada responden secara langsung di BPS Thoiffah Sugeng, Amd, Keb, SKM, sejumlah 20 responden di peroleh nilai crobach’s alpha sebesar 0,923 dengan jumlah item soal 20 karena 0,923 > 0,6 sehingga kuisioner yang diujikan pada responden adalah reliabel.

H. Etika Penelitian

Dalam melakukan penelitian khususnya jika yang menjadi subyek penelitian adalah manusia, maka peneliti harus memahami hak dasar manusia. Manusia memiliki kebebasan dalam menentukan dirinya, sehingga penelitian yang akan dilaksanakan benar-benar menjunjung tinggi kebebasan manusia

(16)

(Hidayat,2007, p.92). Masalah etika yang harus diperhatikan antara lain adalah sebagai berikut:

1. Informed Consent

Informed consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dengan responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan.

Informed consent tersebut diberikan sebelum penelitian dilakukan dengan memberikan lembar persetujuan untuk menjadi responden. Tujuan

informed consent adalah agar subjek mengerti maksud dan tujuan penelitian, mengetahui dampaknya. Jika subjek bersedia, maka mereka harus menandatangani lembar persetujuan. Jika responden tidak bersedia maka peneliti harus menghormati hak responden (Hidayat, 2007, p.93). 2. Anonimity (tanpa nama)

Masalah etika kebidanan merupakan masalah yang memberikan jaminan dalam penggunaan subjek penelitian dengan cara tidak memberikan atau mencantumkan nama responden pada lembar alat ukur dan hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau hasil penelitian yang akan disajikan (Hidayat,2007, p.94).

3. Confidentiality (kerahasiaan)

Masalah ini merupakan masalah etika dengan memberikan jaminan kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi maupun masalah-masalah lainnya. Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaannya oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada hasil riset (Hidayat,2007, p.95).

Referensi

Dokumen terkait

layanan yang memadai memberikan nilai skor tertinggi dibandingkan indikator kemegahan hotel; Penilaian responden terhadap dimensi tanggungjawab sosial hotel pada masyarakat, dimana

SPT merupakan salah satu disiplin antrian dimana pelanggan yang memiliki waktu pelayanan atau pemrosesan yang paling singkatlah yang akan dilayani atau diproses terlebih

memperoleh popularitas yang sangat besar di negara-negara Asia Timur dan Asia Tenggara, hingga sekarang popularitasnya semakin meluas ke Timur Tengah dan beberapa negara

Ketiga novel itu adalah Pasar (P), Mantra Pejinak Ular (MPU), serta Wasripin dan Satinah (WdS).Novel-novel Kuntowijoyo ini merupakan gambaran bagi orang yang tidak

Respons.. Lembar data keselamatan bahan untuk produk-produk di dalam katalog, juga tersedia di www.merckgroup.com.. P309 + P310 Jika terpapar atau Anda merasa tidak sehat:

Anak-anak mulai mengenal tentang keterampilan dasar konseling dari kegiatan membaca modul, kegiatan berdiskusi kelompok dengan mendiskusikan secara bersama-sama sub

Hasil dari penelitian ini adalah jika dilihat secara keseluruhan didapat bahwa strategi yang dilakukan oleh Sido Muncul pada program “Mudik Gratis” telah dijalankan secara

Skripsi yang berjudul “Penerapan Model Pembelajaran Guided Inquiry Pada Kompetensi Dasar Pengemasan di SMK Negeri 1 Kuningan” disusun dan diajukan untuk memenuhi