• Tidak ada hasil yang ditemukan

SUB PROGRAM (FUNGSI)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SUB PROGRAM (FUNGSI)"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

M A T E R I V

S U B P R O G R A M ( F U N G S I )

Materi Praktikum Pemograman Bahasa C++ dengan menggunakan Fungsi

Durasi 180 menit

TIU/TIK 1. Pendahuluan

2. Pemahaman Prosedur dan Fungsi 3. Parameter Fungsi

4. Fungsi Rekursif 5. Fungsi Call By 6. Fungsi Overloading

Referensi 1. Diktat dan Literatur

2. Schildt, C++: The Complete Reference Third Edition, McGraw-Hill, 1998

(2)

n

I. PENDAHULUAN

Pada awal perkenalan bahasa C++ telah dibahas singkat seputar algoritma. Dasarnya, algoritma adalah suatu pemetaan yang membantu kita dalam merancang program. Hal ini dikarenakan sifat dari program adalah suatu proses tertentu yang memiliki susunan instruksi yang pasti. Masalah yang seringkali timbul adalah dalam suatu program dibutuhkan proses yang harus terjadi berulang-ulang. Mungkin proses perulangan menggunakan for atau while dapat mengatasi masalah ini. Namun kita akan membutuhkan hal lain apabila proses yang berulang itu adalah suatu program yang skalanya dapat dikatakan relatif kompleks.

Fungsi/Prosedur merupakan suatu bagian dari program yang dimaksudkan untuk mengerjakan suatu tugas/perintah tertentu dan letaknya terpisah dari program utama. Dalam kesempatan ini kita akan membahas dengan fokus terhadap dua hal, yaitu prosedur dan fungsi. Pada dasarnya prosedur merupakan fungsi juga, namun prosedur tidak memberikan nilai balik seperti halnya fungsi.

Format dari penulisan fungsi ini adalah :

tipe_data namaFungsi [daftar_parameter] {

…instruksi-instruksi dalam fungsi…

return (nilai_balik_fungsi); }

Selain format penulisan yang perlu diketahui, dalam pembentukan program yang melibatkan banyak fungsi kita perlu memahami struktur umum yang terjadi dalam program tersebut, yaitu :

a.Prototype (prosedur / fungsi pendukung) tipe_data namaFungsi [daftar_parameter]

Pada bagian ini, prosedur/fungsi pendukung yang akan digunakan pada fungsi utama dideklarasikan. Karena sifatnya yang berupa prototype, kita hanya perlu mendeklarasikan tipe data, nama fungsi, dan daftar parameter.

b.Prosedur / Fungsi Utama

main () {

…instruksi-instruksi dalam fungsi…

…prosedur/fungsi pendukung digunakan… return [nilai_balik_fungsi];

}

Bagian ini adalah dimana fungsi utama dijalankan. Ciri khas yang membedakan fungsi utama ini dengan yang lainnya adalah fungsi ini dinamakan “main”. Hal ini menunjukkan bahwa instruksi-instruksi yang berada di dalam fungsi ini adalah instruksi yang akan dijalankan pertama kali. Instruksi-instruksi pada fungsi lain hanyalah bersifat pendukung.

(3)

ia n II . P E M A H A M A N P R O SE D U R D A N F U N G SI

c.Prosedur / Fungsi Pendukung

tipe_data namaFungsi [daftar_parameter] {

…instruksi-instruksi dalam fungsi… return [nilai_balik_fungsi];

}

Bagian ketiga ini adalah tempat prosedur/fungsi pendukung dijelaskan. Nama daripada fungsi ini telah

dideklarasikan pada bagian prototype. Kemudian, instruksi yang ada di dalam fungsi pendukung dijelaskan rinci disini.

II. PEMAHAMAN PROSEDUR DAN FUNGSI

Sebelum melangkah lebih jauh, mari kita pahami lebih dalam mengenai fungsi dalam bahasa C++. Andaikan kita menemukan soal fungsi seperti ini :

F (x) = 2x + 3

Fungsi dalam bahasa C++ prinsipnya sama dengan fungsi dalam matematika. Kita akan mempunyai suatu instruksi (proses dengan operator matematika), suatu variabel input ( x ), dan suatu nilai balik ( F(x) ). Dengan kata lain, fungsi matematika di atas dapat diterjemahkan menjadi berikut :

int jumlah (int x)

{ int y; y = 2*x+3; return (y); } SUBPROGRAM : PROSEDUR

Untuk lebih mudah memahaminya, perhatikan contoh berikut :

INPUT DATA #1: #include <iostream> #include <conio.h> using namespace std; main() {

cout << "Mencoba membuat bintang TANPA prosedur pendukung:\n"; cout << " * * * * * * * *\n";

getch(); return 0; }

OUTPUT DATA #1:

Mencoba membuat bintang TANPA prosedur pendukung: * * * * * * * *

KETERANGAN

Perhatikan contoh di atas. Program di atas dapat kita namakan prosedur. Inti dari program tersebut adalah untuk mencetak karakter bintang, tanpa mengembalikan suatu nilai. Kita juga dapat membuat suatu prosedur dengan mengembalikan nilai dari program tersebut dengan nilai 0 (nol).

(4)

n II . P E M A H A M A N P R O SE D U R D A N F U N G SI

Selanjutnya, perhatikan contoh prosedur dengan bantuan prosedur pendukung :

INPUT DATA #2:

#include <iostream> #include <conio.h>

using namespace std;

void buatBintang(); //prototype prosedur

main() {

cout << "Mencoba membuat bintang DENGAN prosedur pendukung:\n";

buatBintang(); //panggil prosedur buatBintang()

getch(); return 0; }

void buatBintang() //pendefenisian prosedur

{

cout << " * * * * * * * *\n"; }

OUTPUT DATA #2:

Mencoba membuat bintang DENGAN prosedur pendukung: * * * * * * * *

KETERANGAN

Program di atas juga berupa prosedur. Namun pada program ini, kita menggunakan bantuan prosedur pendukung. Kita dapat melihat adanya prototype prosedur, prosedur utama dan prosedur pendukung. Pada fungsi utama, terjadi proses pemanggilan prosedur pendukung, yaitu dengan cara memanggil nama prosedurnya.

SUBPROGRAM : FUNGSI

Berikut adalah bentuk dari fungsi :

INPUT DATA #3:

#include <iostream> #include <conio.h>

using namespace std;

int kali (int, int);

int main ()

{

int y;

y = kali (5,3);

cout << "Hasilnya adalah " << y; getch();

return 0; }

int kali (int a, int b)

{

int x; x = a * b; return (x); }

(5)

ia n II I. P A R A M ET ER F U N G SI OUTPUT DATA #3: Hasilnya adalah 15 KETERANGAN

Fungsi pendukung dipanggil pada fungsi utama dengan cara memanggil nama fungsinya. Kita dapat melihat proses:

y = kali (5,3);

Proses tersebut memanggil fungsi kali. Berikutnya nilai 5 disimpan ke variabel a dan nilai 3 disimpan ke variabel b. Dengan mengikuti instruksi dari fungsi kali, nilai a dan b dikalikan dan hasilnya disimpan pada variabel x. Nilai dari x ini kemudian dikembalikan dan disimpan ke dalam variabel y.

Apabila kita akan membuat program yang jauh lebih rumit, maka fungsi ini akan sangat terasa manfaatnya.

III. PARAMETER FUNGSI

Secara garis besar, paramater data yang sering digunakan untuk fungsi adalah Parameter Data Biasa dan Parameter Data Array.

Bentuk dari Parameter Data Biasa adalah bentuk parameter yang bertipe skalar, misalnya int, float, double, char, dan lain sebagainya. Berikut adalah contoh Fungsi Data Terbesar dengan menggunakan parameter data biasa :

INPUT DATA #4:

#include <iostream> #include <conio.h>

using namespace std;

int terbesar(int, int, int); // prototype fungsi

main () {

int a, b, c;

cout << "Tulis tiga angka bulat : "; cin >> a; cout << "Tulis tiga angka bulat : "; cin >> b; cout << "Tulis tiga angka bulat : "; cin >> c;

cout << "Nilai terbesar adalah: " << terbesar (a, b, c); // memanggil fungsi pendukung

getch();

return 0; }

int terbesar(int x, int y, int z) // fungsi pendukung

{ int maks = x; if (y > maks) maks = y; if (z > maks) maks = z; return maks; } OUTPUT DATA #4:

Tulis angka bulat pertama : 20 Tulis angka bulat pertama : 45 Tulis angka bulat pertama : 33 Nilai terbesar adalah: 45

(6)

n IV . F U N G SI R E K U R SI F

Untuk menggunakan Parameter Data Array, terdapat penulisan khusus untuk melakukannya. Berikut adalah contohnya :

INPUT DATA #5:

#include <iostream> #include <conio.h>

using namespace std;

void cetakArray(int data[ ]); //prototype fungsi cetakArray

main() {

int angka[ ] = {4,2,5,8}; //memasukkan data ke dalam Array

cetakArray (angka); //fungsi cetakArray dengan mengirimkan per angka

getch();

return 0; }

void cetakArray(int data[ ]) //prosedur(tanpa nilai balik)

{

for (int i=0; i<4; i++) {

cout << " Data ke-" << i+1 << " : " << data[i]; cout << "\n"; } } OUTPUT DATA #5: Data ke-1 : 4 Data ke-2 : 2 Data ke-3 : 5 Data ke-4 : 8 KETERANGAN

Parameter Data Array memiliki ciri kurung siku ( [...] ) di dalam daftar parameter fungsi. Namun struktur program sisanya tetap sama dengan Parameter Data Biasa.

IV. FUNGSI REKURSIF

Fungsi rekursif adalah sebuah fungsi atau prosedur dimana salah satu isinya adalah pemanggilan kepada fungsi/prosedur yang sama dengan dirinya.

INPUT DATA #6:

#include <iostream> #include <conio.h>

using namespace std;

unsigned long faktorial(unsigned long);

int main()

{

for (int i = 0; i <= 10; i++)

cout << i << "! = " << faktorial(i) << "\n"; getch();

return 0; }

unsigned long faktorial(unsigned long angka) {

if (angka <= 1) return 1;

else return angka * faktorial(angka - 1); }

(7)

ia n V . F U N G SI C A LL B Y OUTPUT DATA #6: 0! = 1 1! = 1 2! = 2 3! = 6 4! = 24 5! = 120 6! = 720 7! = 5040 8! = 40320 9! = 362880 10! = 3628800 KETERANGAN

Perhatikan instruksi dari fungsi pendukung faktorial. Jika nilai angka masih diatas 1, maka kondisi if tidak terpenuhi. Hasilnya, proses akan berlanjut dengan memanggil fungsi faktorial (angka-1). Proses inilah yang dinamakan rekursif. Fungsi yang memanggil dirinya sendiri hingga akhirnya tercapai suatu kondisi yang dapat mengakhirinya.

V. FUNGSI CALL BY

Dalam menggunakan fungsi, kita membutuhkan data parameter berupa variabel. Variabel tersebut dapat dieksekusi dengan menggunakan call by value atau call by reference. Untuk mudah memahaminya, perhatikan contoh berikut :

INPUT DATA #7:

#include <iostream> #include <conio.h>

using namespace std;

int kuadratByValue(int);

int kuadratByReference(int &);

int main()

{

int x = 3, z = 5;

cout << "x = " << x << " sebelum kuadratByValue\n";

cout << "Nilai yang dikembalikan oleh kuadratByValue: " << kuadratByValue(x) << "\n"; cout << "x = " << x << " setelah kuadratByValue\n\n";

cout << "z = " << z << " sebelum kuadratByReference \n";

cout << "Nilai yang dikembalikan oleh kuadratByReference: " << kuadratByReference(z) << "\n"; cout << "z = " << z << " setelah kuadratByReference \n\n";

getch(); return 0; }

int kuadratByValue(int nilai) {

return nilai *= nilai; }

int kuadratByReference(int &referensi) {

return referensi *= referensi; }

OUTPUT DATA #7:

x = 3 sebelum kuadratByValue

Nilai yang dikembalikan oleh kuadratByValue: 9 x = 3 setelah kuadratByValue

z = 5 sebelum kuadratByReference

Nilai yang dikembalikan oleh kuadratByReference: 25 z = 25 setelah kuadratByReference

(8)

n V I. FU N G SI O V ER LO A D IN G KETERANGAN

Perhatikan baik-baik program di atas. Perbedaan terletak pada saat nilai variabel kembai dicetak setelah melewati proses pemanggilan fungsi. Pada kasus call by value, nilai x adalah 3, sama dengan saat fungsi kuadratByValue belum dipanggil. Sedangkan pada kasus call by reference, nilai z berubah menjadi 25 ketika mencetak kembali.

Call by Value : Hanya nilai dalam variabelnya diambil kemudian diproses lebih lanjut. Akan tetapi nilai yang terdapat pada variabel asal tidak terganggu (tidak mengalami perubahan). Singkat kata, kita hanya meng-copy nilai yang ada dalam variabel x.

Call by Reference : Nilai beserta variabelnya ikut diproses bersamaan dengan pemanggilan fungsi. Hasilnya, nilai dalam variabel z akan ikut berubah mengikuti hasil dari fungsi call by reference. Untuk menggunakan pemanggilan ini, kita harus menyertakan tanda (&) sebelum nama variabelnya.

VI. FUNGSI OVERLOADING

Mari kita lihat bersama program berikut ini :

INPUT DATA #8:

#include <iostream> #include <conio.h>

using namespace std;

void buatGaris(int tot); //prototype prosedur

void buatGaris(int tot, char karakter);

void buatGaris(char karakter, int tot);

int main()

{

buatGaris(8);

cout << " Pemanggilan pertama :\n"; buatGaris(15, '+');

cout << " Pemanggilan kedua :\n"; buatGaris('*', 5);

cout << " Pemanggilan ketiga :\n"; buatGaris(10);

getch();

return 0; }

void buatGaris(int tot) //prosedur(tanpa nilai balik)

{

for (int i=0; i<tot; i++) cout << " _"; cout << "\n\n";

}

void buatGaris(int tot, char karakter) //prosedur(tanpa nilai balik)

{

for (int j=0; j<tot; j++) cout << " " << karakter; cout << "\n\n";

}

void buatGaris(char karakter, int tot) //prosedur(tanpa nilai balik)

{

for (int k=0; k<tot; k++) cout << " " << karakter; cout << "\n\n"; } OUTPUT DATA #8: Pemanggilan pertama : + + + + + + + + + + + + + + + Pemanggilan kedua : * * * * * Pemanggilan ketiga : _ _ _ _ _ _ _ _ _ _

(9)

ia n V II . H A SI L C A P A IA N KETERANGAN

Fungsi Overloading ditunjukkan pada program di atas. Kita dapat melihat terdapat 3 buah fungsi (dalam hal ini berupa prosedur) yang memiliki nama fungsi yang serupa yaitu, buatGaris. Meskipun begitu, setiap fungsi memiliki data parameter yang berlainan dan proses instruksi yang berlainan pula.

VII. HASIL CAPAIAN

1. Mahasiswa mengetahui dan memahami pengertian subprogram, baik dalam bentuk prosedur maupun fungsi 2. Mahasiswa mampu membuat program sederhana yang menerapkan pemakaian subprogram

3. Mahasiswa mampu membuat program yang melibatkan proses-proses tertentu, seperti call by, overloading dan rekursif

(10)

n V II I. A N A LI SA D A N T U G A S

VIII. ANALISA DAN TUGAS

Suatu perusahaan sedang menghitung (rekap) hasil penjualan yang terjadi dalam kurun waktu satu tahun. Jumlah penjualan dihitung untuk setiap bulannya kemudian dilakukan perhitungan total dan rata-rata penjualan untuk tahun tersebut.

Tugas Anda adalah membuat program tersebut beserta algoritmanya dengan ketentuan : 1. KRITERIA UTAMA yang harus terdapat dalam program tersebut adalah :

a. Program dapat menyimpan nama perusahaan, tahun penjualan, dan nilai penjualan untuk setiap bulannya. b. Nilai penjualan untuk setiap bulan dapat ditampilkan dalam bentuk angka dan grafik sederhana.

c. Program dapat menghitung total penjualan dan rata-rata penjualan dalam satu tahun.

d. Program dapat menyimpulkan apakah status penjualan untuk tahun tersebut bersifat UNTUNG, BALIK MODAL, atau RUGI.

2. KRITERIA TAMBAHAN yang dapat Anda tambahkan adalah :

a. Program memiliki sistem error-handling. Misalkan dapat mengantisipasi apabila input yang dimasukkan salah. b. Program memiliki sistem yang mudah untuk digunakan (user-friendly).

Program HARUS mencakup :

- Proses input/output (dengan perintah cin/cout) - Penggunaan percabangan (if-conditional) - Penggunaan proses perulangan (looping) - Penggunaan array

- Penggunaan fungsi (minimal 2 (dua) buah fungsi/prosedur)

CATATAN : Terlampir contoh hasil program.

Tugas dikumpulkan kepada asisten.

Referensi

Dokumen terkait

Majlis Pelancaran Kempen Kami Prihatin - &#34;Apakah Dosaku&#34; Peringkat Institusi Pengajian Tinggi (IPT) mi adalah anjuran Kementerian Pengajian Tinggi Malaysia

121 REDY CAHYADI Pendamping Lokal Desa Babakan Jaya, Gabus, Carenang Udik Kopo Serang. 122 TAJUDIN Pendamping Lokal Desa Mekarbaru, Kopo, Nanggung, Garut

Dalam penelitian ini regresi berganda digunakan untuk menguji variabel Kepribadian Proaktif (X1) dan Persepsi Dukungan Organisasi (X2) sebagai variabel independen

Dalam Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 pasal 4 tentang Pajak Penghasilan (PPh) adalah: setiap tambahan kemampuan ekonomis yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak, baik yang

Trans Studio Makasar dibangun di atas lahan seluas 2.7 Hektar yang menyajikan 21 wahana permainan dan bermacam bentuk hiburan yang terdapat dalam 4 kawasan dengan tema

tidak sesuai dengan yang diharapkan. d) Masa remaja adalah masa mencari identitas. Identitas diri yang dicari remaja adalah berupa kejelasan siapa dirinya dan apa. peran dirinya di

Babak penyisihan akan diikuti oleh seluruh tim yang telah melakukan registrasi dan telah memenuhi persyaratan sebagai Peserta Lomba Cerdas Cermat Ekonomi Pertanian (LCCEP) Babak

Dalam usaha untuk memanfaatkan abu terbang yang dihasilkan dari pembakaran batubara di PLTU unit II Suralaya menjadi sebagai bahan baku dalam pembuatan refraktori cor,