LAMPIRAN
Lampiran I Tabulasi Data Derajat Kepentingan Kebutuhan Pelanggan
no. Kemudahan Perawatan Fase Mengayun Halus Kemudahan Pengaturan (Alignment) Ruang Gerak Lebih Kenyamanan 1 3.0 4.0 5.0 4.0 5.0 2 4.0 4.0 4.0 3.0 5.0 3 4.0 3.0 5.0 4.0 4.0 4 5.0 4.0 5.0 4.0 5.0 5 4.0 4.0 5.0 4.0 5.0 6 5.0 4.0 5.0 4.0 5.0 7 4.0 5.0 5.0 5.0 5.0 8 4.0 5.0 5.0 5.0 5.0 9 4.0 5.0 5.0 5.0 5.0 10 5.0 5.0 4.0 4.0 5.0 11 4.0 4.0 3.0 5.0 5.0 12 3.0 4.0 4.0 4.0 5.0 13 4.0 4.0 5.0 5.0 5.0 14 4.0 4.0 5.0 5.0 5.0 15 4.0 5.0 5.0 5.0 5.0 16 5.0 3.0 5.0 5.0 5.0 17 4.0 3.0 3.0 5.0 5.0 18 4.0 4.0 5.0 5.0 5.0 19 4.0 5.0 5.0 3.0 5.0 20 4.0 4.0 5.0 4.0 5.0 21 4.0 5.0 5.0 5.0 5.0 22 3.0 3.0 4.0 4.0 5.0 23 4.0 5.0 5.0 4.0 5.0 24 3.0 3.0 5.0 4.0 5.0 25 4.0 5.0 5.0 5.0 5.0 26 4.0 3.0 4.0 5.0 5.0 27 4.0 5.0 5.0 5.0 5.0 28 4.0 5.0 5.0 5.0 5.0 29 4.0 3.0 4.0 5.0 5.0 30 4.0 4.0 5.0 5.0 5.0 31 4.0 4.0 5.0 5.0 5.0 32 4.0 5.0 4.0 5.0 5.0 33 4.0 5.0 5.0 5.0 5.0 34 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0
35 4.0 4.0 5.0 5.0 5.0 36 4.0 4.0 5.0 5.0 5.0 37 4.0 4.0 5.0 5.0 5.0 38 4.0 4.0 4.0 5.0 5.0 39 3.0 4.0 5.0 5.0 5.0 40 5.0 4.0 5.0 4.0 5.0 41 4.0 5.0 5.0 5.0 5.0 42 4.0 5.0 5.0 5.0 5.0 43 3.0 5.0 5.0 5.0 5.0 44 4.0 5.0 5.0 5.0 5.0 45 4.0 5.0 5.0 5.0 5.0 46 4.0 5.0 3.0 5.0 5.0 47 4.0 5.0 5.0 5.0 5.0 48 4.0 5.0 5.0 5.0 5.0 49 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 50 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 51 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 52 4.0 5.0 4.0 5.0 5.0 53 4.0 5.0 5.0 5.0 5.0 54 4.0 4.0 5.0 5.0 5.0 55 4.0 5.0 5.0 5.0 5.0 56 4.0 4.0 5.0 5.0 5.0 57 5.0 4.0 5.0 5.0 5.0 58 4.0 5.0 5.0 5.0 5.0 59 4.0 5.0 4.0 5.0 5.0 60 5.0 4.0 5.0 5.0 5.0 61 4.0 4.0 5.0 5.0 5.0 62 5.0 4.0 5.0 5.0 5.0 63 4.0 4.0 5.0 5.0 5.0 64 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 65 4.0 5.0 5.0 5.0 5.0 66 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 67 4.0 5.0 4.0 5.0 5.0 68 4.0 5.0 5.0 5.0 5.0 69 4.0 5.0 5.0 5.0 5.0 70 5.0 5.0 4.0 5.0 5.0 71 4.0 5.0 5.0 5.0 5.0 72 4.0 5.0 5.0 5.0 5.0 73 4.0 5.0 5.0 5.0 5.0 74 4.0 5.0 5.0 5.0 5.0 75 4.0 5.0 5.0 5.0 5.0 76 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 77 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0
78 4.0 5.0 5.0 5.0 5.0 79 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 80 4.0 5.0 4.0 5.0 5.0 81 4.0 5.0 5.0 5.0 5.0 82 4.0 3.0 4.0 3.0 5.0 83 4.0 5.0 5.0 5.0 5.0 84 4.0 5.0 5.0 5.0 5.0 85 4.0 5.0 4.0 5.0 5.0 86 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 87 4.0 5.0 5.0 5.0 5.0 88 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 89 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 90 4.0 5.0 5.0 5.0 5.0 91 4.0 5.0 5.0 4.0 4.0 92 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 93 4.0 5.0 4.0 5.0 5.0 94 4.0 5.0 5.0 5.0 5.0 95 4.0 5.0 5.0 5.0 5.0 96 5.0 5.0 4.0 4.0 5.0 97 4.0 5.0 5.0 5.0 5.0 98 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 99 4.0 5.0 5.0 5.0 5.0
Lampiran II Nilai Rho
Lampiran III Nilai Rho
Lampiran IV Kuesioner Kebutuhan Pelanggan
Lampiran V Kuesioner Bobot Kebutuhan Pelanggan
Lampiran VI Cara Penggunaan Expert Choice 2000
METODE PENGAMBILAN KEPUTUS AN DENGAN MENGGUNAKAN EXPERT CHOICE 2000 ( AHP )
1. Jalankan program ec2000.exe
Klik File Æ New untuk membuka file baru. 2. Buatlah nama file yang akan dibuat.
3. Setelah muncul window Goal Description, ketik tujuan utama, dalam kasus ini adalah teknologi terbaik ( selected technology ).
4. M asukkan nama teknologi yang akan dibandingkan dengan mengklik icon Add Alternative .
5. M asukkan semua nama alternatifdengan cara yang sama dengan langkah 4. ( teknologi A – C ).
6. M asukkan kriteria perbandingan dengan mengklik kanan Goal dan pilih
Insert Child of Current Node, dapat juga dengan menggunakan shortcut Ctrl+H.
7. Ubahlah nama default dengan nama – nama kriteria yang telah ditentukan. Setelah memasukkan nama yang pertama, kemudian enter untuk memasukkan kriteria selanjutnya.
8. M asukkan nilai perbandingan terhadap setiap alternatif, klik bagian mutu,
kemudian arahkan cursor kas yang tab , “Pairwise numerical
9. M asukkan nilai perbandingan untuk masing – masing alternatif, nilai yang dimasukkan berdasarkan prioritas yang telah ditentukan sebelumnya, cursor
digeser ke kiri dan ke kanan sesuai dengan nilai perbandingan antara alternatif yang dibandingkan.
10.M asukkan semua angka perbandingan tersebut.
11.Setelah semua nilai telah dimasukkan, kembali ke layar Model View
untuk memasukkan nilai perbandingan untuk kriteria lainnya. Simpan nilai perbandingan terlebih dahulu dengan menekan Yes apabila muncul window
dengan pernyataan record judgement.
12.Ulangi langkah 9 hingga 11 untuk memasukkan semua nilai untuk kriteria yang lain.
13.M asukkan nilai perbandingan untuk semua kriteria dengan cara yang sama dari langkah 9, hanya saja klik Goal untuk memasukkan nilai tersebut.
14.Ketika kembali ke layar utama,
Hasil pada kolom layar kanan menunjukkan nilai yang diperoleh oleh setiap alternatif, makin tinggi nilai yang dihasilkan, maka proritas pertama dijatuhkan pada alternatif tersebut.
15.Untuk melihat seberapa penting hubungan antar alternatif, dapat terlihat pada
layar dengan ikon “Pairwise verbal comparison” , di layar tersebut
16.Tab “Pairwise graphical comparison”, yang berlambangkan garis biru merah menunjukkan grafik preferensi antar mobil.
17.Tab “ Priorities derived from pairwise comparison” , untuk menunjukkan proritas setiap alternatif tergantung dengn kriteria yang dipilih.
18.Apabila ingin menunjukan hasil perbandingan antar kriteria, klik
ViewÆPrioritiesÆLocal.
19.Untuk memperlihatan grafik secara menyeluruh, dari segi Performance, Dynamic, Gradient, dan Head to head, maka klik Sensitivity-GraphsÆ”Open Four Graphs”.
Lampiran VII Pemodelan Tiga Dimensi
Pemodelan 3D dilakukan dengan menggunakan data antropometri orang Indonesia yang digunakan sebagai acuan dimensi pemodelan tiap komponen , lihat tabel . Pemodelan dilakukan dengan menggunakan softwareCATIA ( computer aided three dimension application ). M asing – masing komponen akan disimpan sebagai file CATpart ( catia part document ) yang kemudian akan digabungkan sebagai
assembly dalam software Autodesk Inventor 2010 professional menjadi file aim ( autodesk inventor assembly ).
Tabel anthopometri masyarakat Indonesia
Dimensi Tubuh Pria Wanita
5% X 95% S.D 5% X 95% S.D
Tinggi Tubuh Posisi berdiri 1.532 1.632 1.732 61 1.464 1.563 1.662 60
Tebal Paha 117 140 163 14 115 140 165 15
Jarak dari Pantat ke Lutut 500 545 590 27 488 537 586 30
Jarak dari Lipat Lutut
(poptiteal) ke Pantat 405 450 495 27 488 537 586 30
Tinggi Lutut 448 496 544 29 428 472 516 27
Tinggi Lipat Lutut
(poptiteal) 361 403 445 26 337 382 428 28
Lebar Panggul 291 330 371 24 298 345 392 29
Ket: Gx = Nilai rata – rata (mean), T = Nilai standar deviasi (SD), 5% = nilai 5 persentil, 95% = nilai 95 persentil
Tabel antropometri kaki orang Indonesia
Dimensi Tubuh
Pria Wanita 5th 50th 95th S.D 5th 50th 95th S.D
Panjang Telapak Kaki 230 248 266 11 212 230 248 11
Panjang Telapak Lengan Kaki 165 178 191 8 158 171 184 8
Panjang Kaki sampai jari
kelingking 186 201 216 9 178 191 204 8
Lebar kaki 82 89 96 4 81 88 95 4
Lebar Tangkai Kaki 61 66 71 3 49 54 59 3
Tinggi M ata Kaki 61 66 71 3 59 64 69 3
Tinggi Bagian Tengah kaki 68 75 82 4 64 69 74 3
Jarak Horisontal Tangkai M ata
Kaki 49 52 55 2 46 49 52 2
Ket : Panjang telapak kaki = 15.2% Tinggi badan pria dan 14.7% Tinggi badan wanita. Dari pendekatan tersebut diusahakan interpolasi anthopometri dengan koefisien variasi yang sesuai.
S oket
Komponen soket adalah bagian yang paling penting dalam pembuatan protesa bagi pasien amputasi, karena soket harus dibuat khusus dengan kondisi stump
atau bagian tubuh yang tersisa. Pada penelitian ini pemodelan dilakukan tanpa melakukan pengukuran terhadap kondisi stump pasien namun menggunakan asumsi pasien dengan idial stump. Ciri – ciri idial stump adalah :
• Panjang stump 1/3 distal atau 2/3 proximal • Bentuk conus atau kerucut
• MT maximal
• Otot kencang / tidak fleby
• ROM maximal
• Tidak ada gangguan sensibilitas • Tidak ada luka
Berdasarkan kriteria tersebut maka pemodelan soket akan dibuat dengan bentuk yang disederhanakan karena tidak menggunakan pengukuran stump pasien.
Pemodelan dimulai dengan gambar dua dimensi pada menu sketch untuk
menggambar bentuk serta menentukan dimensi – dimensi komponen. kemudian pada menu part design workbench gambar dua dimensi tersebut dirubah kedalam model tiga dimensi.
Polycentric knee
Polycentric knee merupakan suatu perakitan dari bagian atas dan bagian bawah yang dihubungkan dengan empat bar yang menggunakan pin sebagai sumbu rotasinya. Untuk perancangan komponen ini kami menambahkan sistem pegas yang berguna untuk menambahkan stabilitas dalam fase ayunan.
Gambar Polycentric knee
Sumber : alibaba.com
Dari data gambar kemudian dirubah ke segmen – segmen modular komponen untuk memudahkan pemodelan 3 dimensi-nya dengan ditambahkan sistem pegas. pemodularan ditunjukkan pada gambar dibawah.
Gambar modularisasi komponen polycentric knee
Sebelum melakukan pemodelan untuk polycentric knee terlebih dahulu
diperlukan data sistem polycentric knee yang digunakan sebagai acuan. Penulis menggunakan referensi dari Charles W. Radcliffe ( 2003 ) yang ditunjukkan pada gambar dibawah.
Gambar sistem Polycentric Knee
Lutut bagian atas
Pemodelan dimulai dengan gambar dua dimensi pada menu sketch untuk menggambar bentuk serta menentukan dimensi – dimensi komponen. kemudian pada menu part design workbench gambar dua dimensi tersebut dirubah kedalam model tiga dimensi.
Gambar Pemodelan lutut bagian atas
S ambungan piramid
Pemodelan dimulai dengan gambar dua dimensi pada menu sketch untuk menggambar bentuk serta menentukan dimensi – dimensi komponen. kemudian pada menu part design workbench gambar dua dimensi tersebut dirubah kedalam model tiga dimensi.
Gambar Pemodelan sambungan piramida
Lutut bagian bawah
Pemodelan dimulai dengan gambar dua dimensi pada menu sketch untuk menggambar bentuk serta menentukan dimensi – dimensi komponen. kemudian pada menu part design workbench gambar dua dimensi tersebut dirubah kedalam model tiga dimensi.
Batang ganda
Pemodelan dimulai dengan gambar dua dimensi pada menu sketch untuk menggambar bentuk serta menentukan dimensi – dimensi komponen. kemudian pada menu part design workbench gambar dua dimensi tersebut dirubah kedalam model tiga dimensi . Jumlah komponen batang ganda adalah dua namun hanya perlu sekali
dilakukan permodelan karena bisa dijadikan dua komponen dengan cara copy
kemudian paste.
Gambar Permodelan batang ganda
Batang tunggal
Pemodelan dimulai dengan gambar dua dimensi pada menu sketch untuk menggambar bentuk serta menentukan dimensi – dimensi komponen. kemudian pada menu part design workbench gambar dua dimensi tersebut dirubah kedalam model tiga dimensi.
Gambar Pemodelan batang tunggal
Pin panjang dan pin pendek
Untuk komponen pin tidak perlu dilakukan permodelan karena pada CATIA tersedia fasilitas katalog yang memungkinkan mengambil komponen yang sesuai dengan standar yang ada. Untuk komponen ini kami menggunakan pin yang menggunakan JIS ( Japan international standart ). Kemudian setelah dipilih komponen dimasukkan pada menu part design workbench .
Gambar Pin standar JIS
Sistem pegas
Sistem pegas berguna untuk memberikan gaya balik pada protesa sehingga memberikan gerakan yang halus pada keseluruhan gait cycle. Sistem pegas yang kami gunakan mengadopsi sistem shockbreaker. Komponen pegas terdiri dari tabung pegas, batang pegas, dan pegas. Permodelan dilakukan pada software CATIA V5
dengan gambar dua dimensi pada menu sketch untuk menggambar bentuk serta
menentukan dimensi – dimensi komponen. kemudian pada menu part design
workbench gambar dua dimensi tersebut dirubah kedalam model tiga dimensi.
Rotator
Berfungsi sebagai alignment untuk menyesuaikan posisi protesa agar sesuai dengan center of gravitation. Pemodelan dimulai dengan gambar dua dimensi pada
menu sketch untuk menggambar bentuk serta menentukan dimensi – dimensi
komponen. kemudian pada menu part design workbench gambar dua dimensi
tersebut dirubah kedalam model tiga dimensi . kemudian dimasukkan empat buah sekrup dari katalog CATIA V5 dan dimasukkan ke dalam produck workbench.
Gambar pemodelan rotator
Endoskletal shank
Pemodelan dimulai dengan gambar dua dimensi pada menu sketch untuk menggambar bentuk serta menentukan dimensi – dimensi komponen. kemudian pada menu part design workbench gambar dua dimensi tersebut dirubah kedalam model tiga dimensi.
Gambar pemodelan endoskeletal shank
S ambungan shank
Sambungan shank befungsi selain untuk penghubung antara shank dengan
feet, juga untuk alignment komponen feet agar sesuai dengan center of gravitation.
Pemodelan dimulai dengan gambar dua dimensi pada menu sketch untuk
menggambar bentuk serta menentukan dimensi – dimensi komponen. kemudian pada menu part design workbench gambar dua dimensi tersebut dirubah kedalam model tiga dimensi. kemudian dimasukkan empat buah sekrup dari katalog CATIA V5 dan dimasukkan ke dalam produck workbench.
Gambar pemodelan sambungan shank
Gambar empat alignment pins
Energy storage feet
Pemodelan untuk energy storage feet cukup kompleks karena terdiri dari komonen – komponen yang melengkung, karena itu kita mulai dengan membuat acuan pada menu wireframe and surface . lalu kemudian diubah ke bentuk tiga dimensi pada menu part design workbench.
Gambar pemodelan energy storage feet
Piramid kaki
Pemodelan dimulai pembuatan surface acuan dengan gambar dua dimensi
dimensi – dimensi komponen. kemudian pada menu part design workbench acuan tersebut tersebut dirubah kedalam model tiga dimensi.
Gambar pemodelan piramid kaki
Untuk merakit komponen – komponen energy storage diperlukan skrup yang
diambil dari katalog CATIA V5 dan kemudian dimasukkan kedalam product
workbench.
Gambar sekrup pada kaki
Lampiran VIII S urat Keterangan Penelitian
Lampiran IX KMK
Lampiran X KMK
Lampiran XI KMK