OPTIMASI ADSORPSI ION NaCl PADA
ELEKTRODA
CAPASITIVE DEIONIZATION
DENGAN
MEMBRANE ION EXCHANGE
Ellys Kumala P 1111201206
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA 2014
Dosen Pembimbing Endarko, M.Si Ph.D Dr. Melania Suweni M, MT
LATAR BELAKANG
- Air merupakan salah satu kebutuhan terpenting bagi kehidupan manusia
- Pada tahun 2025 manusia diperkirakan akan mengalami krisis air bersih(Buerkle,2007)
- Air laut sebagai sumber air yang belum
dimanfaatkan secara maksimal untuk kebutuhan air manusia
- Teknologi CDI di mulai pada tahun 1960 oleh Blair tentang demineralisasi air secara elektrokimia dan berkembang hingga saat ini.
Perlu dilakukan peningkatan kinerja sistem
desalinasi pada sistem kapasitif deionisasi sebagai teknologi hemat energi agar didapatkan
• Melakukan pembuatan elektroda untuk sistem CDI • Merancang dan membuat sistem desalinasi CDI • Melakukan optimasi penyerapan ion NaCl pada
elektroda sistem CDI
Tujuan
• Pemanfaatan teknologi baru yaitu Membrane capasitive deionization untuk pemenuhan
kebutuhan air bersih dengan sistem desalinasi yang hemat energi dan ramah lingkungan
• Meningkatkan penyerapan ion garam pada sistem CDI sehingga air tawar yang dihasilkan semakin banyak
Tinjauan Pustaka
Capasitive Deionisation (CDI)
Teknologi desalinasi yang menggunakan prinsip kerja kapasitor
dalam penyerapan ion NaCl dalam air.
+ + + + + + + + + + - - - - - - - - - - - + + - -
Air garam Air tawar
Digunakan elektroda karbon berporous dengan tegangan DC
1-1,8 V
Air garam dialirkan diantara dua plat elektroda
ion negatif dan positif akan terpisah terikat elektroda
karbon
Pembuatan Elektroda
Bahan Penyusun Elektroda CDI
Karbon aktif
Arang yang telah mengalami karbonisasi dan aktivasi secara kimia maupun fisika sehingga memiliki luas permukaan yang besar (300-3500 m2/g) yang menyebabkan daya serap terhadap ion
tinggi
Polimer Poli Vinil Alkohol
Polimer PVA dipilih sebagai binder karbon karena merupakan polimer hidrofilik sehingga meningkatkan tingkat kebasahan pada permukaan elektroda. PVA dapat dibentuk menjadi hidrogel dalam kandungan air dengan metode freeze/thawing, irradiasi gamma, crosslinking kimiawi dan fotopolimerisasi.
Pembuatan Elektroda
Pembentukan Ikatan Polimer Elektroda• Metode Crosslinking
Proses kimiawi penggabungan dua atau lebih molekul dengan ikatan kovalen. Ikatan crosslinking polimer dibentuk oleh PVA dan glutaric acid yang diinisiasi oleh temperatur antara
100- 120 oC
• Pembentukan Crosslinking PVA -Glutaric Acid
Membrane Capasitive Deionzation
Membran Penukar Ion
Kolektor Arus
Elektroda Karbon
Proses Penyerapan Ion garam
A C Anoda Katoda NaCl Na+ Cl- Cl- Na+ Cl2 2Cl- Cl 2 + 2e- +H2 2H2O + 2e- 2OH- OH- H2 (-) (+) 2e- 2e- ∆V Pergerakan ion1. Konveksi karena adanya gaya mekanik berupa laju aliran
2. Migrasi karena adanya gaya listrik
3. Difusi karena adanya perbedaan konsentrasi pada permukaan
elektroda dan larutan
(Des Eaux, 1996)
Faktor-faktor yang mempengaruhi
penyerapan ion garam
Kapasitansi Elektroda CDI
Kapasitansi elektroda menunjukkan kemampuan elektroda dalam penyimpanan muatan. Kapasitansi ini ditentukan dengan
pengujian menggunakan Electrical Impedance Spectroscophy.
Laju Aliran
Laju aliran larutan ini menentukan kecepatan mobilitas ion-ion ketika terabsorb dalam elektroda. Laju aliran yang semakin cepat akan menyebabkan ion-ion garam sulit terserap kedalam elektroda.
Tegangan listrik
Perbedaan potensial pada pergerakan muatan merupakan energi yang dibutuhkan agar muatan dapat bergerak menuju elektroda. Semakin besar beda potensial yang diberikan pada elektroda maka
Sel CDI tanpa Membran
Larutan NaCl Anoda Katoda (-) (+) ∆V + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - + +Penggunaan membran penukar ion
A C Anoda Katoda Larutan NaCl (-) (+) ∆V + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - + + (Zhao, 2011)Optimasi Model matematis
Regresi Berganda
Pembentukan model matematis pemasalahan dengan
2 atau lebih variabel untuk dianalisis hubungannya
Y = b
0+ b
1X
1+ b
2X
2+b
3X
3+ b
4X
12+ b
5X
22+b
6X
32+ b
7X
1X
2+ b
8X
2X
3 (2.1) Variabel Repons Variabel TerikatPembentukan Matrik Regresi
Apabila dimisalkan X12 = X4 , X22 = X5 dan seterusnya
Didapatkan :
Y = b0 + b1 X1 + b2 X2 +b3 X3 +b4 X4 + b5 X5+ b6 X6+b7 X7+b8 X8+ b9 X9
Maka dapat dibentuk matrik sebagai berikut :
Y= 𝑦1 𝑦2 ⋮ ⋮ 𝑦𝑛 X = 1 𝑥11 𝑥12 … 𝑥1𝑘 1 𝑥21 𝑥22 … 𝑥2𝑘 ⋮ ⋮ ⋮ ⋮ 1 𝑥𝑛1 𝑥𝑛2 … 𝑥𝑛𝑘 B = 𝑏0 𝑏1 ⋮ ⋮ 𝑏𝑛
Maka didapatkan persamaan matriks Y = B X
Matrik koefisien regresi didapatkan sebagai berikut :
𝑩 = 𝑿𝑿′ −𝟏𝑿′𝒀
(Montgomery, 2005) (2.2)
Algoritma Genetik
Metode algoritma genetik diinspirasi oleh teori-teori dalam ilmu biologi, yang didasarkan atas mekanisme evolusi biologi.
Individu Populasi Lingkungan Kompetisi -Adaptasi - Berkembangbiak - Mutasi Individu optimal
Tahapan Penelitian
Pembuatan
elektroda Pengujian elektroda
Pembuatan sistem desalinasi Pengujian sistem desalinasi Optimasi sistem desalinasi Pengujian optimasi sistem desalinasi
Bahan elektroda Karbon aktif Karbon aktif berbentuk serbuk dengan ukuran 140 µm PVA Mw = 60.000 gr/mol Degree of hydrolysis 98%, Merck Germany Glutaric Acid Mr =132.11 gr/mol Sigma Aldrich Germany Aluminium
Pembuatan Elektroda
Pembuatan elektroda
50 mL aquades dipanaskan hingga suhu 100 0C 1 gr PVA di tambahkan ke dalam aquadesLarutan PVA & aquades di stirrer di selama 30 menit hingga homogen Pemanasan dimatikan. 20 gr Karbon aktif ditambahkan ke dalam larutan hingga suhu ruang 0.5 gr Glutaric Acid ditambahkan ke dalam campuran Campuran di stirrer selama 4 jam pada suhu ruang Campuran dicetak dalam cetakan aluminium ukuran 8x6x0.5 cm3 di keringkan selama 4 hari Setelah elektroda
memadat dan kering. Elektroda kemudian di furnace dengan suhu 100-120 oC
Tabel Variasi Suhu Pembuatan Elektroda
No. Tipe Elektroda Suhu Crosslinking (C)
1 A_T120 120
2 B_T110 110
3 C_T100 100
•
Pengujian Elektroda
•
Pengujian SEM
mengetahui struktur permukaan elektroda
•
Pengujian Voltametri Siklik
mengetahui sifat dan perilaku elektrokimia pada elektroda
•
Pengujian
Electrical Impedance Spectroscophy
Sistem Desalinasi
Larutan NaCl 0.5 M Manual Valve Sistem CDI Power Supply Salinity MeterTabel Variasi Pengujian Sistem CDI
No Parameter Variasi
1 Kapasitansi A_T120 B_T110 C_T100
2 Tegangan (Volt) 1,2 1,4 1,5 1,6 1,8
3 Laju Aliran (mL/ menit) 5 10 15 20 25
Pembentukan Model Matematis
Data Hasil Eksperimen
Pembentukan matrik variable bebas dan
varibel terikat Perhitungan matrik koefisien regresi dengan matlab Optimasi Algoritma Genetik
Hasil Optimasi dan Parameter-parameternya
Hasil Pengujian Elektroda
•
Pengujian SEM
Hasil Pengujian Elektroda
•
Pengujian Voltametri Siklik
Tipe Arus Maksimum (mA) A_T120 5.75 B_T110 4.89 C_T100 4.1 (Wang,2007)
Hasil Pengujian Elektroda
•
Pengujian Electrical Impedance Spectrocophy
Park,2011 Kapasitansi Spesifik
Rangkaian Ekulivalen hasil EIS
Anoda Elektrolit Katoda
e- e- Rct,a Cdl,a RΩ Rct,k Cdl,k
dl = double layer , ct = charge transfer
Na+ Cl- Tipe Kapasitansi A_T120 627 μMho B_T110 362 μMho C_T100 100 μMho
Hasil Pengujian Sistem CDI
•
Pengujian Osiloskop
Elektroda A_T120 Elektroda B_T110
Hasil Desalinasi Variasi Tipe Elektroda
Pengukuran dilakukan pada laju aliran 10 mL/ menit dan tegangan1,5 Volt
Tipe Kapasitansi Maks % pengurangan kadar garam A_T120 627 μMho 58.58 % B_T110 362 μMho 25.06 % C_T100 100 μMho 15.99 %
Hasil Desalinasi Variasi Laju Aliran
Elektroda A_T120 Elektroda B_T110
Elektroda C_T100 Pengukuran dilakukan pada tegangan1,5 Volt
Hasil Desalinasi Variasi Laju Aliran
Tipe Laju Aliran
Maks % pengurangan kadar garam A_T120 10 mL/mnt 58.58 % B_T110 10 mL/mnt 25.06 % C_T100 5 mL/mnt 16.86 %
Hasil Desalinasi Variasi Tegangan
Elektroda A_T120 Elektroda B_T110
Elektroda C_T100
Pengukuran dilakukan pada laju aliran 10 mL /mnt
Hasil Desalinasi Variasi Tegangan
Tipe Tegangan Maks % pengurangan kadar garam A_T120 1.5 Volt 58.58 % B_T110 1.8 Volt 31.87 % C_T100 1.8 Volt 18.32 %Hasil Desalinasi Variasi Penggunaan
Membran penukar ion
Elektroda A_T120 Elektroda B_T110
Elektroda C_T100
Pengukuran dilakukan pada laju aliran 10 mL/ menit dan tegangan1,5 Volt
Hasil Desalinasi Variasi Penggunaan
Membran penukar ion
Tipe Tanpa Membran Dengan Membran A_T120 58.58 % 59.09% B_T110 25.06 % 26.21 % C_T100 15.99 % 16.52%
Model Matematis
Grafik nilai respon data eksperimen dan Model matematis Persamaan model matematis :
Fungsi Fitness Algoritma Genetik
Hasil optimasi secara modeling
Nilai fitness maksimum 70.34 % dengan parameter-parameter yang
didapatkan kapasitansi X1 = 627 μMho, kecepatan aliran X2 =5.565
mL/menit , tegangan sumber X3 =1.8 Volt, dan penggunaan membrane X4
Hasil Optimasi
Hasil Eksperimen
Pengurangan kadar garam tertinggi didapatkan sebesar 59,09 %
dengan parameter
–parameter kapasitansi 627
μ
Mho, kecepatan aliran
10 mL/menit , tegangan sumber 1.5 Volt, dan penggunaan membrane.
Hasil Model Matematis
Pengurangan kadar garam tertinggi didapatkan sebesar 70.34 % dengan
parameter-parameter yang didapatkan kapasitansi X
1= 627
μ
Mho,
kecepatan aliran X
2=5.565 mL/menit , tegangan sumber X
3=1.8 Volt,
dan penggunaan membrane X
4(1).
Kesimpulan
• Telah dilakukan pembuatan sistem desalinasi CDI dengan
menggunakan dapat menggunakan metode pembentukan ikatan
crosslinking dengan komposisi karbon aktif dari tempurung kelapa, PVA dan glutaric acid adalah 20: 1: 0,5 gr
• Hasil eksperimen menujukkan Pengurangan kadar garam
tertinggi didapatkan sebesar 59,09 % dengan parameter – parameter kapasitansi 627 μMho kecepatan aliran 10 mL/menit , tegangan sumber 1.5 Volt, dan penggunaan membrane.
• Hasil optimasi secara model matematis nilai fitness maksimum
yang didapatkan 70.34 % dengan parameter-parameter yang
didapatkan kapasitansi X1 = 627 μMho, kecepatan aliran X2
=5.565 mL/menit , tegangan sumber X3 =1.8 Volt, dan