• Tidak ada hasil yang ditemukan

TUGAS AKHIR KESIAPAN KOTA SURAKARTA DALAM MEWUJUDKAN PARIWISATA CERDAS (SMART TOURISM)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "TUGAS AKHIR KESIAPAN KOTA SURAKARTA DALAM MEWUJUDKAN PARIWISATA CERDAS (SMART TOURISM)"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

i TUGAS AKHIR

KESIAPAN KOTA SURAKARTA DALAM MEWUJUDKAN

PARIWISATA CERDAS (SMART TOURISM)

Oleh:

AZRINA FARANIA

I0613005

Diajukan Sebagai Syarat untuk Mencapai

Jenjang Sarjana Strata-1 Perencanaan Wilayah dan Kota

PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

(2)
(3)
(4)

iv ABSTRAK BAHASA INDONESIA

Perkembangan kota, merespon adanya berbagai permasalahan yang terjadi. Kompleksitas permasalahan kota menuntut kota dan masyarakat untuk menyelesaikan masalah tersebut secara inovatif, efektif, efisien dan mengoptimalkan sumberdaya yang ada. Kota-kota dengan inovasi dan perkembangan teknologi dalam kehidupan kotanya ini sering disebut sebagai Kota Cerdas (Smart City). Meningkatnya inovasi dalam pembangunan kota tersebut juga diperlukan dalam aspek pariwisata. Kota Surakarta yang mendapat penghargaan menjadi salah satu kota cerdas di Indonesia telah menerapkan konsep pariwisata cerdas, meskipun belum sempurna. Hal ini terlihat belum menyeluruhnya ketersediaan dan pemanfaatan TIK dan IoT dalam menunjang integrasi pelaku wisata, atraksi, transportasi dan fasilitas penunjang wisata. Kualitas pelayanannya juga belum memadai, partisipasi masyarakatnya kurang serta rencana pengembangan yang belum komprehensif. Berdasarkan masalah tersebut maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kesiapan Kota Surakarta dalam mewujudkan pariwisata cerdas tersebut. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif. Sementara jenis penelitian ini adalah penelitian deduktif. Metode analisis yang digunakan adalah analisis skoring komponen pariwisata cerdas dan Analythical Hierarchy Process (AHP) untuk menentukan bobot aspek kesiapan. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa Kota Surakarta termasuk agak siap dalam menerapkan konsep pariwisata cerdas. Hal tersebut karena semua komponen pariwisata cerdas masih menunjukkan agak siap. Komponen pelaku wisata yang kurang siap menjadikan pelayanan atraksi wisata yang ditunjang transportasi dan fasilitas penunjang wisata tidak mampu berjalan dengan baik. Ketidaksiapan atraksi wisata juga menjadikan kurangnya daya tarik wisatawan pada atraksi wisata serta mengakibatkan layanan transportasi dan fasilitas penunjang wisata tidak termanfaatkan dengan baik. Komponen fasilitas penunjang wisata yang masih agak siap juga berkontibrusi dalam kurang optimalnya pelayanan dalam memenuhi berbagai kebutuhan pelayanan untuk pelaku wisata. Komponen transportasi juga menunjukkan kategori agak siap yang menyebabkan aksesibilitas menuju atraksi wisata menjadi tidak memadai.

(5)

v ABSTRAK BAHASA INGGRIS

The development of the city, responding to various problems that occurred. The complexity

of urban issues requires cities and communities to solve the problem innovatively,

effectively, efficiently and optimize existing resources. Cities with innovation and

technological developments in city life is often referred to as Smart City. Increased

innovation in urban development is also needed in the tourism aspect. The Surakarta City

which has been awarded as one of the smart cities in Indonesia has applied the concept of

smart tourism, although not perfect yet. Although it has not yet offered the full availability

and utilization of ICT and IOT in supporting the integration of tourism actors, attractions,

transportation and tourism support facilities. The quality of service is also inadequate, the

community participation is lacking and the development plan is not comprehensive yet.

Based on the problem then the purpose of this study is to determine the readiness of

Surakarta in realizing the tourism smart. The research method used is descriptive

quantitative. While this type of research is deductive research. The analysis method used

is the scoring analysis of smart tourism components and Analytical Hierarchy Process

(AHP) to determine the importance level of readiness aspect. The study result found that

the city of Surakarta are less ready in applying the concept of smart tourism. Components

of tourism actors who are less ready, make tourist attractions that support transportation

and tourism facilities are not able to run properly. Less readiness of tourist attractions can

decrease the number of tourist and effecting in transportation services and supporting

facilities are not well utilized. Component of tourism facilities are also less ready that will

not provide optimal service in meeting the various needs of services for tourism actors. The

transport component also include in less ready category that causes accessibility to tourist

attractions to be inadequate.

(6)

vi KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb,

Puji dan syukur saya pertama-tama kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa,

karena atas rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas

akhir ini dengan baik, yang berjudul “KESIAPAN KOTA SURAKARTA DALAM

MEWUJUDKAN PARIWISATA CERDAS (SMART TOURISM)”, yang dibuat

sebagai syarat untuk mencapai Sarjana-1 program studi perencanaan wilayah dan

kota. Saya juga ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Orangtua saya, Ibu Islakhiyah dan Ayah Fathoni yang telah membesarkan saya

hingga dewasa ini dengan serta dukungan moril maupun materi yang tak

terhingga terutama dalam pendidikan saya.

2. Adik-adik saya Mohammad Efendi Faisal dan Filzah Safwanah Al-fath yang

menjadikan saya termotivasi untuk menjadi kakak yang baik dan mampu

menjadi panutan bagi adik-adik saya. Serta keluarga besar kakek H.Khudlori

yang memberikan dukungan motivasi dalam pendidikan saya.

3. Ibu Ir. Ana Hardiana, M.T selaku Pembimbing Akademik, Dosen Pembimbing

Kerja Praktik dan Dosen Pembimbing I tugas akhir, yang telah memberikan

bimbingan, arahan, dan ilmu pengetahuan dalam menyelesaikan tugas akhir

ini.

4. Ibu Rufia Andisetyana Putri, S.T, M.T selaku Dosen Pembimbing II tugas akhir

serta mentor saya dalam berkarya yang telah memberikan bimbingan, arahan,

ilmu pengetahuan dan motivasinya dalam menyelesaikan tugas akhir dan

bidang lainnya.

5. Bapak Ir. Soedwiwahjono, M.T selaku Kepala Program Studi Perencanaan

Wilayah dan Kota Fakultas Teknik UNS yang telah memberikan kesempatan

bagi saya untuk ikut berkompetisi serta motivasi untuk terus maju.

6. Bapak dan Ibu dosen yang telah mengajarkan ilmunya yang tak terhingga

kepada saya baik di jam perkuliahan maupun di luar jam perkuliahan.

7. Bapak dan Ibu Staff pemerintahan di Kota Sureakarta khususnya Disbudpar,

Dishub dan Diskominfo.S.P, pengelola objek wisata se-Kota Surakarta, dan

Pokdarwis yang telah memberikan data untuk masukan tugas akhir saya

8. Bapak dan Ibu Staff serta Tenaga Ahli CV. Adhi Hutama Surabaya yang telah

(7)

vii 9. Teman-teman PWK UNS angkatan 2013 khususnya sahabat saya Rahma,

Wildan dan Faisal yang selama 4 tahun ini telah berjuang bersama dalam

menyelesaikan kuliah ini. Terima kasih atas kerjasama, dukungan dan

pertemanan ini.

10. Nur Lutfi Rizky Tantowi sebagai partner terbaik saya yang telah membantu

dalam menyelesaikan tugas akhir ini dengan berbagai dukungan, motivasi, dan

pengertiannya.

11. Teman-teman HMPWK May Virida periode 2014, 2015, dan 2016 yang telah

meberikan pengalaman saya untuk berorganisasi, kerjasama dan networking.

12. Kakak dan adik tingkat PWK UNS yang telah membantu menyelesaikan tugas

akhir ini serta berbagai masukan dan dukungan selama diperkuliahan.

13. Tim Angkring yang telah memberikan pengalaman saya untuk berkarya di

tingkat internasional serta memberikan karya terbaik bahgi almamater

14. Pihak lain yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu,yang turut membantu

kelancaran pembuatan tugas akhir ini.

Tugas akhir ini juga saya persembahkan untuk negara kami Indonesia dengan

adanya perkembangan pembangunan kota dan wilayah yang terus dilakukan

khususnya dalam mengembangkan smart city sebagai konsep terdepan future city

dengan tujuan untuk kemajuan negara tercinta. Sebagai manusia yang tidak lepas

dari berbagai kekurangan, begitu pula dengan tugas akhir ini yang masih terdapat

kekurangan baik isi maupun sistematikanya. Oleh karenanya saya sangat tebuka

atas kritik dan saran bagi pembaca karya tulis ini. Selamat membaca.

Surakarta, 11 Juli 2017

(8)

viii Daftar Isi

Halaman Judul ... i

Halaman Pengesahan ... ii

Pernyataan Keaslian Tulisan ... iii

Abstrak Bahasa Indonesia ... iv

Abstrak Bahasa Inggris ... v

Kata Pengantar ... vi

Daftar Isi... viii

Daftar Gambar ... xi

Daftar Tabel ... xiii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1Latar Belakang ... 1

1.2Rumusan Masalah ... 4

1.3Tujuan dan Sasaran ... 4

1.4Ruang Lingkup Penelitian ... 5

1.4.1 Ruang Lingkup Wilayah ... 5

1.4.2 Ruang Lingkup Substansi ... 6

1.4.3 Ruang Lingkup Waktu ... 6

1.5Posisi Penelitian ... 8

1.5.1 Posisi Terhadap Disiplin Ilmu Perencanaan Wilayah dan Kota ... 7

1.5.2 Posisi Penelitian Terhadap Penelitian Sebelumnya ... 8

1.6Manfaat Penelitian ... 10

1.6.1 Manfaat Praktis ... 10

1.6.2 Manfaat Teoritis ... 10

1.7Alur Penelitian ... 11

1.8Sistematika Penulisan ... 12

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 13

2.1 Kesiapan ... 13

2.2 Kota Cedas (Smart City) ... 15

2.2.1 Definisi Kota Cerdas ... 15

2.2.2 Dimensi Kota Cerdas ... 16

2.2.3 Prinsip Kota Cerdas ... 18

(9)

ix

2.4 Pariwisata Cerdas (Smart Tourism) ... 22

2.5Sintesis Variabel... 27

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 33

3.1 Pendekatan Penelitian ... 33

3.2Jenis Penelitian ... 33

3.3Kerangka Penelitian ... 33

3.4Variabel Penelitian ... 36

3.4.1 Variabel Pelaku Wisata ... 36

3.4.2 Variabel Atraksi ... 38

3.4.3 Variabel Transportasi ... 44

3.4.4 Variabel Fasilitas Penunjang Wisata ... 50

3.5Kebutuhan Data ... 54

3.6Teknik Pengumpulan Data ... 58

3.7Populasi dan Sampel ... 59

3.8Teknik Analisis ... 62

3.8.1 Analisis Kesiapan Sub Variabel/Komponen Pariwisata Cerdas ... 62

3.8.2 Analisis Bobot Kesiapan dengan Menggunakan Analitycal Hierarchy Process (AHP) ... 63

3.8.3 Analisis Kesiapan Variabel Pariwisata Cerdas dengan Menggunakan Teknik Skoring... 65

3.8.4 Analisis Kesiapan Pariwisata Cerdas di Kota Surakarta dengan Menggunaan Teknik Skoring ... 66

3.9 Kerangka Analisis ... 66

BAB IV DATA DAN ANALISIS ... 65

4.1 Pariwisata Cerdas di Kota Surakarta ... 65

4.2 Identifikasi Karakteristik Komponen Pariwisata Cerdas ... 67

4.2.1 Komponen Pelaku Wisata ... 67

4.2.3 Komponen Atraksi Wisata ... 72

4.2.3 Komponen Transportasi ... 83

4.2.4 Komponen Fasilitas Penunjang Wisata ... 91

4.2.5 Sintesa Hasil Identifikasi Karakteristik Komponen Pariwisata Cerdas . 100 4.3 Analisis Bobot Aspek Kesiapan ... 101

(10)

x

4.5 Analisis Kesiapan Pariwisata Cerdas di Kota Surakarta ... 105

BAB V PEMBAHASAN ...106

5.1 Kesiapan Komponen Pelaku Wisata ... 106

5.2 Kesiapan Komponen Atraksi ... 109

5.3 Kesiapan Komponen Transportasi ... 113

5.4 Kesiapan Komponen Fasilitas Penunjang Wisata ... 116

5.5 Kesiapan Pariwisata Cerdas di Kota Surakarta ... 119

BAB VI PENUTUP ...120

6.1 Kesimpulan ... 120

6.2 Rekomendasi ... 121

(11)

xi Daftar Gambar

Gambar 1.1 Peta Persebaran Atraksi Wisata Kota Surakarta sebagai Ruang Lingkup

Wilayah Penelitian ... 7

Gambar 1.2 Posisi Terhadap Disiplin Ilmu Perencanaan Wilayah dan Kota ... 8

Gambar 1.3 Alur Penelitian...11

Gambar 2.1 Kerangka Teori Penelitian ...13

Gambar 2.2 Skema Struktur Pariwisata Cerdas ... 24

Gambar 3.1 Kerangka Tahapan Penelitian... 35

Gambar 3.2 Stakeholder Mapping ... 61

Gambar 3.3 Hirarki Penelitian ... 63

Gambar 3.4 Kerangka Analisis Penelitian ... 66

Gambar 4.1 Tampilan Aplikasi Solo Destination ... 68

Gambar 4.2 Skema Tingkat Kesiapan Ketersediaan TIK untuk Menunjang Integrasi Pelaku Wisata ... 70

Gambar 4.3 Grafik Hasil Kuesioner Pemanfaatan Software Komputer untuk Menunjang Integrasi ... 71

Gambar 4.4 Skema Tingkat Kesiapan Sub Variabel Pemanfaatan TIK untuk Menunjang Integrasi Pelaku Wisata ... 71

Gambar 4.5 Grafik Hasil Kuesioner Pemanfaatan IoT untuk Menunjang Integrasi Pelaku Wisata ... 72

Gambar 4.6 Skema Tingkat Kesiapan Pemanfaatan IoT untuk Menunjang Integrasi Pelaku Wisata ... 73

Gambar 4.7 Skema Tingkat Kesiapan Rencana Pengembangan Terkait Pengintegrasian Pelaku Wisata yang Smart atau Cerdas ... 75

Gambar 4.8 Skema Tingkat Kesiapan Ketersediaan TIK untuk Menunjang Atraksi ...75

Gambar 4.9 Skema Tingkat Kesiapan Pemanfaatan TIK untuk Menunjang Atraksi ... 77

Gambar 4.10 Grafik Hasil Kuesioner Pemanfaatan IoT untuk Menunjang Atraksi ... 78

Gambar 4.11 Skema Tingkat Kesiapan Pemanfaatan IoT untuk Menunjang Atraksi ... 80

(12)

xii Gambar 4.13 Skema Tingkat Kesiapan Kualitas Pelayanan yang Baik dalam

Atraksi ... 83

Gambar 4.14 Skema Tingkat Kesiapan Rencana Pengembangan Atraksi Wisata

yang Smart atau Cerdas ... 84

Gambar 4.15 Skema Tingkat Kesiapan Ketersediaan TIK untuk Menunjang

Transportasi ... 85

Gambar 4.16 Skema Tingkat Kesiapan Pemanfaatan TIK untuk Menunjang

Transportasi ... 85

Gambar 4.17 Grafik Hasil Kuesioner Pemanfaatan IoT untuk Menunjang

Transportasi ... 86

Gambar 4.18 Skema Tingkat Kesiapan Pemanfaatan IoT untuk Transportasi .. 88

Gambar 4.19 Skema Tingkat Kesiapan Partisipasi Masyarakat dalam

Perencanaan, Pelaksanaan dan Pemantauan Transportasi ... 88

Gambar 4.20 Skema Tingkat Kesiapan Kualitas Pelayanan yang Baik dalam

Transportasi ... 89

Gambar 4.21 Skema Tingkat Kesiapan Rencana Pengembangan Transportasi yang

Smart atau Cerdas ... 90

Gambar 4.22 Skema Tingkat Kesiapan Ketersediaan TIK untuk Fasilitas

Penunjang Wisata ... 92

Gambar 4.23 Skema Tingkat Kesiapan Pemanfaatan TIK untuk Fasilitas

Penunjang Wisata ... 93

Gambar 4.24 Skema Tingkat Kesiapan Pemanfaatan IoT untuk Fasilitas

Penunjang Wisata ... 96

Gambar 4.25 Skema Tingkat Kesiapan Partisipasi Masyarakat dalam

Perencanaan, Pelaksanaan dan Pemantauan Fasilitas Penunjang

Wisata ... 97

Gambar 4.26 Skema Tingkat Kesiapan Kualitas Pelayanan yang Baik dalam

Fasilitas Penunjang Wisata ... 98

Gambar 4.27 Skema Tingkat Kesiapan Rencana Pengembangan Fasilitas

Penunjang Wisata yang Smart atau Cerdas ... 99

Gambar 4.28 Hirarki AHP Tingkat Kesiapan Pariwisata Cerdas ... 101

Gambar 4.29 Rata-rata Hasil Kombinasi Kuesioner Tingkat Kesiapan Pariwisata

Cerdas ... 101

Gambar 4.30 Kalkulasi Tingkat Kepentingan Elemen Kesiapan Pariwisata Cerdas

(13)

xiii Gambar 4.31 Urutan Prioritas Tertinggi Hingga Terendah Tingkat Kepentingan

Elemen Kesiapan Pariwisata Cerdas ... 102

Daftar Tabel Tabel 1.1 Nilai Sub Variabel Pemanfaatan TIK untuk Menunjang Integrasi Pelaku Wisata ... 5

Tabel 1.2 Posisi Penelitian Terhadap Penelitian Sebelumnya ... 9

Tabel 2.1 Sintesa Teori Kesiapan... 14

Tabel 2.2 Sintesa Prinsip Kota Cerdas ... 19

Tabel 2.3 Sintesa Teori Elemen Pariwisata... 22

Tabel 2.4 Sintesa Teori Elemen Pariwisata Cerdas ... 25

Tabel 2.5 Matriks Elemen Pariwisata Cerdas ... 26

Tabel 2.6 Perumusan Variabel dan Sub Variabel Penelitian ... 27

Tabel 2.7 Keterkaitan Aspek Pariwisata Cerdas dan Aspek Kesiapan ... 28

Tabel 2.8 Fasilitas Penunjang Wisata ... 30

Tabel 3.1 Skor Ketersediaan TIK untuk Menunjang Integrasi Pelaku Wisata 36 Tabel 3.2 Skor Pemanfaatan TIK untuk Menunjang Integrasi Pelaku Wisata 36 Tabel 3.3 Indikator Ketersediaan dan Pemanfaatan TIK yang Menunjang Integrasi Pelaku Wisata ... 37

Tabel 3.4 Skor Intensitas Pemanfaatan IoT untuk Menunjang Integrasi Pelaku Wisata ... 37

Tabel 3.5 Indikator Pemanfaatan IoT yang Menunjang Integrasi Pelaku Wisata ... 37

Tabel 3.6 Indikator Rencana Terkait Pengintegrasian Pelaku Wisata yang Smart atau Cerdas ... 38

Tabel 3.7 Skor Ketersediaan TIK untuk Menunjang Atraksi Wisata ... 39

Tabel 3.8 Skor Intensitas Pemanfaatan Software Komputer untuk Menunjang Atraksi Wisata ... 39

Tabel 3.9 Skor Penilaian Pemanfaatan RFID pada Atraksi Wisata ... 39

Tabel 3.10 Indikator Ketersediaan dan Pemanfaatan TIK yang Menunjang Atraksi Wisata ... 40

(14)

xiv Tabel 3.12 Skor Intensitas Pemanfaatan Sistem Real Time (CCTV) pada Atraksi

Wisata ... 41

Tabel 3.13 Indikator Pemanfaatan IoT untuk Menunjang Atraksi Wisata ... 41

Tabel 3.14 Skor Partisipasi Masyarakat dalam Pariwisata Cerdas ... 42

Tabel 3.15 Indikator Partisipasi Masyarakat dalam Pariwisata Secara Umum 43 Tabel 3.16 Indikator Partisipasi Masyarakat Pada Atraksi ... 43

Tabel 3.17 Indikator Kualitas Pelayanan yang Baik dalam Atraksi ... 44

Tabel 3.18 Indikator Rencana Terkait Atraksi yang Smart atau Cerdas ... 44

Tabel 3.17 Skor Intensitas Pemanfaatan Software Komputer untuk Menunjang Transportasi ... 44

Tabel 3.18 Indikator Pemanfaatan TIK yang Menunjang Transportasi ... 44

Tabel 3.19 Skor Ketersediaan TIK untuk Menunjang Transportasi ... 45

Tabel 3.20 Skor Pemanfaatan TIK untuk Menunjang Transportasi ... 45

Tabel 3.21 Indikator Ketersediaan dan Pemanfaatan TIK untuk Menunjang Transportasi ... 45

Tabel 3.22 Skor Intensitas Pemanfaatan IoT untuk Menunjang Transportasi 46

Tabel 3.23 Skor Penilaian Pemanfaatan RFID pada Transportasi ... 47

Tabel 3.24 Skor Penilaian Pemanfaatan Sistem Real Time (CCTV) pada Lalu Lintas ... 47

Tabel 3.25 Skor Penilaian Pemanfaatan Sistem Real Time (GPS) pada Transportasi Umum ... 47

Tabel 3.26 Indikator Pemanfaatan IoT untuk Menunjang Transportasi ... 48

Tabel 3.27 Indikator Partisipasi Masyarakat Pada Transportasi ... 48

Tabel 3.28 Indikator Kualitas Pelayanan yang Baik dalam Transportasi ... 49

Tabel 3.29 Indikator Rencana Terkait Transportasi yang Smart atau Cerdas.. 49

Tabel 3.30 Skor Ketersediaan TIK pada Fasilitas Penunjang Wisata ... 50

Tabel 3.31 Bentuk Pemanfaatan TIK pada Fasilitas Penunjang Wisata ... 50

Tabel 3.32 Kritria Pemanfaatan TIK pada Fasilitas Penunjang Wisata ... 51

Tabel 3.33 Indikator Ketersediaan dan Penafaatan TIK yang Menunjang Fasilitas Penunjang Wisata ... 51

Tabel 3.34 Bentuk Pemanfaatan IoT pada Fasilitas Penunjang Wisata ... 51

Tabel 3.35 Kritria Pemanfaatan IoT pada Fasilitas Penunjang Wisata ... 52

Tabel 3.36 Indikator IoT yang Menunjang Fasilitas Penunjang Wisata ... 53

(15)

xv Tabel 3.38 Indikator Kualitas Pelayanan yang Baik dalam Fasilitas Penunjang

Wisata ... 54

Tabel 3.39 Indikator Rencana Terkait Fasilitas Penunjang Wisata yang Smart atau Cerdas ... 54

Tabel 3.40 Kebutuhan Data Penelitian ... 55

Tabel 3.41 Parameter dan Indikator Penelitian Kesiapan Pariwisata Cerdas .. 56

Tabel 3.42 Perumusan Sampel Penelitian ... 60

Tabel 3.43 Sampel Ahli untuk Data AHP ... 61

Tabel 3.44 Daftar Nama dan Kode Ahli untuk Data AHP ... 62

Tabel 3.45 Matriks Perbandingan Berpasangan Kriteria ... 63

Tabel 3.46 Penjelasan Nilai Skala Kepentingan dalam Metode AHP ... 64

Tabel 4.1 Nilai Pemanfaatan TIK untuk Menunjang Integrasi Pelaku Wisata 69 Tabel 4.2 Nilai Pemanfaatan TIK untuk Menunjang Integrasi Pelaku Wisata 71 Tabel 4.3 Nilai Pemanfaatan aplikasi email atau messanger dan aplikasi cloud untuk Menunjang Integrasi Pelaku Wisata ... 72

Tabel 4.4 Penilaian Rencana Pengembangan Integrasi Pelaku Wisata yang Smart atau Cerdas ... 73

Tabel 4.5 Skor Ketersediaan TIK untuk Menunjang Atraksi Wisata ... 74

Tabel 4.6 Nilai Pemanfaatan TIK untuk Menunjang Atraksi Wisata ... 75

Tabel 4.7 Nilai Pemanfaatan IoT untuk Menunjang Atraksi Wisata ... 78

Tabel 4.8 Nilai Pemanfaatan Software Berbasis Internet, Aplikasi Mobile, Sistem Real Time (CCTV) untuk Menujang Atraksi ... 78

Tabel 4.9 Akumulasi Nilai Pemanfaatan IoT untuk Menunjang Atraksi ... 80

Tabel 4.10 Analisis Tingkatan Partisipasi Masyarakat dalam Perencanaan, Pelaksanaan dan Pemantauan Atraksi Wisata ... 80

Tabel 4.11 Data Jenis dan Jumlah Objek Wisata di Kota Surakarta ... 82

Tabel 4.12 Perhitungan Indeks Shannon Keberagaman Atraksi Wisata di Kota Surakarta ... 82

Tabel 4.13 Penilaian Rencana Pengembangan Atraksi Wisata yang Smart atau Cerdas ... 83

Tabel 4.14 Ketersediaan TIK untuk Menunjang Transportasi ... 84

Tabel 4.15 Nilai Pemanfaatan TIK untuk Menunjang Transportasi ... 85

(16)

xvi Tabel 4.17 Nilai Pemanfaatan Software Berbasis Internet dan Aplikasi Mobile

untuk Menujang Atraksi ... 87

Tabel 4.18 Akumulasi Nilai Pemanfaatan IoT untuk Menunjang Transportasi 87

Tabel 4.19 Analisis Tingkatan Partisipasi Masyarakat dalam Perencanaan,

Pelaksanaan dan Pemantauan Transportasi ... 88

Tabel 4.20 Indikator Kualitas Pelayanan yang Baik dalam Transportasi ... 89

Tabel 4.21 Penilaian Rencana Pengembangan Transportasi yang Smart atau

Cerdas ... 90

Tabel 4.22 Skor Ketersediaan TIK untuk Menunjang Fasilitas Penunjang Wisata

... 91

Tabel 4.23 Nilai Pemanfaatan TIK untuk Menunjang Fasilitas Penunjang Wisata

... 93

Tabel 4.24 Nilai Pemanfaatan IoT untuk Menunjang Fasilitas Penunjang Wisata

... 95

Tabel 4.25 Analisis Tingkatan Partisipasi Masyarakat dalam Perencanaan,

Pelaksanaan dan Pemantauan Fasilitas Penunjang Wisata ... 97

Tabel 4.26 Indikator Kualitas Pelayanan yang Baik dalam Fasilitas Penunjang

Wisata ... 98

Tabel 4.27 Penilaian Rencana Pengembangan Fasilitas Penunjang Wisata yang

Smart atau Cerdas ... 99

Tabel 4.28 Rekapitulasi Skor Kesiapan Sub Varabel Pariwisata Cerdas ... 100

Tabel 4.29 Total Nilai Varabel Pariwisata Cerdas ... 102

Tabel 4.30 Rentang Kriteria dan Nilai Kesiapan Variabel Pariwisata Cerdas 104

Tabel 4.31 Indikator Kesiapan pariwisata Cerdas di Kota Surakarta ... 105

Tabel 4.32 Total Keseluruhan Nilai Komponen Pariwisata Cerdas ... 105

Tabel 5.1 Pembahasan Sub Komponen Pelaku Wisata Kategori Siap, Agak Siap

dan Tidak Siap ... 108

Tabel 5.2 Pembahasan Sub Komponen Atraksi Kategori Siap, Agak Siap dan

Tidak Siap ... 112

Tabel 5.3 Pembahasan Sub Komponen Transportasi Kategori Siap, Agak Siap dan

Tidak Siap ... 115

Tabel 5.4 Pembahasan Sub Komponen Fasilitas Penunjang Wisata Kategori Siap,

(17)

xvii Daftar Pustaka

Buku

BIS. 2013. Smart Cities: Background Paper. UK : Crown

Bouskela, M., Casseb, M., Bassi, S., De Luca, C., Facchina, M. 2016. The Road Toward Smarts Cities. Inter American Development Bank (IDB)

Britha, Mikkelsen. 2001. Metode Penelitian Partsipatoris dan Upaya-upaya Pemberdayaan: Sebuah Buku Pegangan bagi Para Praktisi Lapangan. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia

Colleena, Marry. 2014. Strategi Kota Barcelona Menuju Smart City. Skripsi. Universitas Gadjah Mada : Yogyakarta

Daniel, Wayne W. dan Terrel, James C. 1986. Business Statistic: Basic Concept of Methodology. Sevilla: Houghton Miffin

Domanik, Janianton dan Weber, Helmut. 2006). Perencanaan Ekowisata dan Teori ke Aplikasi. Yogyakarta: PUSPAR UGM dan Andi.

Ecological Tourism in Europe-ETE. 2010. Sustainable Tourism Development in UNESCO Designated States in South-Eastern Europe. https://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=5&

cad=rja&uact=8&ved=0ahUKEwj4zpnFnfLQAhUDKo8KHX-HD7AQFgg6MAQ&url=http%3A%2F%2Fportal.unesco.org%2Fen%2Ffile s%2F45338%2F12417872579Introduction_Sustainable_Tourism.pdf%2FInt roduction_Sustainable_Tourism.pdf&usg=AFQjCNGaMfWfRc_SZVCT5U fKXUrjSo--6A. Diakses tanggal 14 Desember 2016

Giffinger, R., Fertner, C., Kramar, H., Kalasek, R., Pichler-MIlanovic, N., & Maijers, E. 2007. Smart cities. Ranking of European medium-sized cities. Centre for Regional Science : Vienna.Report. Diakses tanggal 18 Setember

2016 melalui

http://www.smart-cities.eu/download/smart_cities_final_report.pdf.

Gildea, Caroline dan Hanrahan, James. 2010. The Sustainable Management of Tourism Attractions in Ireland with a Focus on Cost Savings. Diakses tanggal

10 Mei 2017 melalui

www.wikitourism.co.za/images/e/e5/Tourism_Attractions_Ireland.pdf IBM. 2009. A Vision of Smarter Planet. U.S.A : IBM Global Services Nazir. 1988. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia

Page, Stephen. 2011. Tourism Management (Fourth Edition). London dan New York: Routledge Taylor & Francis Group

Purnomowati, Wiwin dan Ismini. 2014. Konsep Smart City dan Pengembangan Pariwisata di Kota Malang. Universitas Widyagama : Malang

Sangadji, Etta Mamang. 2010. Metodologi Penelitian Pendekatan Praktis dalam Penelitian.Yogyakarta: Andi

Shannon, Claude E. dan Warren Weaver. 1949. The Mathematical theory of Communication. Urbana: University of Illinois Press

Sinaga, Johannes. 2009. Penerapan Analytical Hierarchy Process (AHP) dalam Pemilihan Perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sebagai Tempat Kerja Mahasiswa Universitas Sumatera Utara. Universitas Sumatera Utara Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta Statistics Canada (2008). Information and communications technologies (ICTs).

(18)

xviii Wilis, H. Nelson, C., Shelton, S., Parker, A., Zambrano, J., Chan, E., Wasserman, J., Jackson, B. 2009.Initial Evaluation of Cities Readiness Initiative. California, U.S.A: RAND Health

Yoeti, O.A. 1997. Perencanaan dan Pengembangan Pariwisata. Jakarta: PT. Pradnya Paramita

Jurnal

Angelidou, M. 2014. Smart city policies: A spatial approach. Jurnal. Cities 41: S3– S11. http://dx.doi.org/10.1016/j.cities.2014.06.007

Ashton, K. 2009. That “Internet of Things” Thing. RFID journal, 22(7), 97-114. Arnstein, Sherry R. 1969. A Ladder of Citizen Participation. JAIP, Vol. 35, No. 4,

July 1969, pp. 216-224, http://lithgow-schmidt.dk/sherry-arnstein/ladder-of-citizen-participation.html#d0e24 diakses tanggal 22 Maret 2017

Bussiness Dictionary. Readiness Definition.

http://www.businessdictionary.com/definition /readiness.html. Diakses tanggal 19 Oktober 2016

Bregoli, I., & Del Chiappa, G. (2013) Coordinating Relationships Among Destination Stakeholders: Evidence From Edinburgh (UK). Tourism Analysis, 18(2), 145-155.

Caragliu, A., Del Bo, C. dan Nijkamp, P. 2011. Smart Cities in Europe. Journal of Urban Technology, 18(2), pp.65-82

Chourabi, H., Nam, T., Walker, S., Gil-Garcia, J.R., Mellouli, S., Nahon, K., Pardo, T., Scholl, H.J. 2014. Understanding Smart Cities: An Integrative Framework. Hawaii: 45th Hawaii International Conference on System Sciences pp.2289-2297.

Gou, Y., Liu, H., Chai, Y. 2014. The Embedding Convergence of Smart Cities and Tourism Internet of Things in China: An Advance Prespective. Advance Hospitality and Toursim Research (AHTR). 2(1): 54-69. An International Journal of Akdeniz University Tourism Faculty. ISSN: 2147-9100

Gretzel, U. (2011). Intelligent Systems In Tourism: A Social Science Perspective. Annals of Tourism Research, 38(3), 757–779.

Harrison, Colin dan Donnelly, Ian Abbott. 2011. A Theory of Smart City. Hull UK : Proceedings of the 55th Annual Meeting of the ISSS

Liu, Pu dan Liu, Yuan. 2016. Smart Tourism via Smart Phone. Proceeding of International Conference on Communications, Information Management and Network Security (CIMNS 2016)

Panasiuk, Aleksander. 2007. Tourism Infrastructure as a Detrminant of Regional Development. Ekonomika ir vadyba: aktualijos ir perspektyvos. 1 (8). 212– 215. ISSN 1648-9098

Perera, C., Zaslavsky, A., Christen P., & Georgakopoulos, D. 2014. Sensing as a service model for smart cities supported by internet of things. Transactions on Emerging Telecommunications Technologies, 25(1), 81–93.

Piro, G., Cianci, I., Grieco, L.A., Boggia, G., Camarda, P. 2014. Information centric services in Smart Cities. The Journal of Systems and Software 88, 169– 188 (2014)

Purnomowati, Wiwin dan Ismini. 2014. Konsep Smart City dan Pengembangan Pariwisata di Kota Malang. Jurnal. Universitas Widyagama: Malang

Pratt, S. 2011. Economic Linkages and Impacts across the TALC. Jurnal. Annals of Tourism Research, Vol. 38, No. 2, pp. 630–650.

(19)

xix Schaffers, H., Sällström, A., Pallot, M., Hernández-Muñoz, J. M., Santoro, R., & Trousse, B. 2011. Integrating living labs with future internet experimental platforms for co-creating services within smart cities. In International Conference on Concurrent Enterprising (ICE), Aachen

Smaranda, Simoni dan Daniela, Mihai. 2012. Tourism Organization and Coordination in Australia and the Managerial Strategy for Tourism Development. Journal of Knowledge Management, Economics and Information Technology. Scientific Papers (www.scientificpapers.org) UNWTO. 2012. Tourism resilience committee stresses need for “Smart

Tourism”[EB/OL].www.slideshare.com, Diakses tanggal 30 November

2016.

Zaei, Mansour Esmaeil dan Zaei, Mahin Esmaeil. 2013. The Impacts of Tourism Industry on Host Community. European Journal of Tourism Hospitality and Research Vol.1, No.2, pp.12-21

Zhang, L. 2012. Smart Tourism: The Coming era of Personalization and Intelligent Public Services. Tourism Tribune, 27(2), 3-5

Zhui, W., Zhang, L., Li, N. 2014. Challenges, Function Changing of Government and Enterprises in Chinese Smart Tourism. Information and Communication Technologies in Chinese Smart Tourism. Dublin: Spinger

Peraturan

Menteri Pekerjaan Umum. 2014. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Tentang Pedoman Perencanaan, Penyediaan dan Pemanfaatan Prasarana dan Sarana Jaringan Pejalan Kaki di Kawasan Perkotaan. Jakarta

Pemerintah Kota Surakarta. 2010. Rencana Jangka Menengah Daerah (RPJM) Kota Surakarta Tahun 2011-2015.

Pemerintah Republik Indonesia. Peraturan Pemerintah No. 50 Tahun 2011 RIPKN Tahun 2010-2025

____.2011. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 50 Tahun 2011 Tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Nasional Tahun 2010-2025

Website

Cohen, Boyd .2012.What Exactly Is A Smart City? Fast Co.Exist, 19 September 2012, www.fastcoexist.com/1680538/what-exactly-is-a-smart-city. Diakses tanggal 19 Oktober 2016

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surakarta. Event & Festival http://pariwisatasolo.surakarta.go.id/event-festival. Diakses tanggal 21 Desember 2016

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surakarta. Tempat Wisata. http://pariwisatasolo.surakarta.go.id/tempat-wisata. Diakses tanggal 21 Desember 2016

Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informasi. 2014. Pemkot Solo Gelar Soft

Launching Solo

Destination.http://dishubkominfo.surakarta.go.id/komunikasi-dan-informatika/pemkot-solo-gelar-soft-launching-solo-destination. Diakses tanggal 19 September 2016

Erianto, Dwi. 2015. Wisata Menjadi Kebutuhan Publik.

http://print.kompas.com/baca/opini/jajak-pendapat/2015/11/03/Wisata-Menjadi-Kebutuhan-Publik. Web. Diakses tanggal 17 Oktober 2016

(20)

support/news-event/news/m2m-xx indosat-dukung-smart-city-kota-surakarta.Diakses tanggal 18 September 2016

The Jakarta Post. 2015. Indonesia’s 15 Smart Cities Announced.

http://www.thejakartapost.com/news/2015/08/13/indonesia-s-15smartcitiesannounced.html. Web. Diakses tanggal 19 September 2016 World Tourism Organization (UNWTO). 2014. International Tourism Up by 5% in

The First Half of The Year. http://media.unwto.org/press-release/2014-09-15/international-tourism-5-first-half-year. Diakses Tanggal 17 Oktober 2016

Tugas akhir dan Tesis

Colleena, Marry. 2014. Strategi Kota Barcelona Menuju Smart City. Skripsi. Universitas Gadjah Mada: Yogyakarta

Pratiwi, Alfariani. 2015. Tingkat Kesiapan Kota Surakarta Terhadap Dimensi Mobilitas Cerdas (Smart Mobility) Sebagai Bagian Dari Konsep Kota Cerdas (Smart City). Skripsi. Universitas Sebelas Maret : Surakarta.

Widyaningsih, Dwita. 2015. Kota Surabaya Menuju Smart City. Tesis. Universitas Gadjah Mada : Yogyakarta

Lain-lain

Referensi

Dokumen terkait

Inovasi teknologi pada pengelolaan lahan yaitu pembuatan tapak (rorak); perbenihan yaitu introduksi teknologi produksi benih dari satu buku; pemasangan tajar yaitu

Teknik substitusi atau ganti merupakan salah satu teknik yang digunakan untuk mengganti salah satu unsur satuan lingual bahasa Sasak yang dianalisis.. Unsur yang diganti

Sertifikasi halal tidak hanya untuk melindungi konsumen muslim dari produk produk yang tidak halal, namun juga berperan sebagai saringan bagi produk impor dan sarana untuk

Setelah proses tersebut, sisa dari kalium dikromat yang tidak tereduksi akan dititrasi menggunakan larutan FAS untuk menghitung jumlah dari kalium dikromat yang

[r]

Bila merujuk pada pasal 209 Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 Tentang UUK-PKPU yang bunyinya sebagai berikut “Putusan pernyataan pailit berakibat demi hukum dipisahkannya

Sama halnya pada pengukuran kadar air kulit kemiri, pada pengukuran kadar air daging kemiri juga didapatkan bahwa pengeringan dengan mesin pengering lebih baik

Secara keseluruhan kepuasan kerja karyawan Hotel Aliga Padang tergolong pada kategori cukup puas, ditinjau dari masing-masing indikator yaitu isi pekerjaan, supervisi,