ii
PENGARUH UNSUR CUACA TERHADAP INTENSITAS SERANGAN
HAMA JAGUNG DI KELOMPOK TANI SEKOLAH LAPANG IKLIM
SKRIPSI
Untuk memenuhi sebagian persyaratan
guna memperoleh derajat Sarjana Pertanian
di Fakutas Pertanian
Universitas Sebelas Maret
Oleh:
Dwi Endang Pujowati H0713057
PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
v
PERNYATAAN
Dengan ini saya Nama: Dwi Endang Pujowati NIM: H0713057 Program Studi: Agroteknologi menyatakan bahwa dalam skripsi saya yang berjudul “PENGARUH
UNSUR CUACA
TERHADAPINTENSITAS
SERANGAN HAMA JAGUNG DI KELOMPOK TANI SEKOLAH LAPANG IKLIM” ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar akademik dan sepanjang pengetahuan penulis juga tidak ada unsur plagiarisme, falsifikasi, fabrikasi karya, data, atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh penulis lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.Pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila dikemudian hari terbukti ada penyimpangan dari pernyataan tersebut, maka saya bersedia menerima sanksi sesuai ketentuan yang berlaku.
Surakarta, Juli 2017 Yang menyatakan
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya, sehingga rangkaian kegiatan penelitian dan penulisan skripsi yang berjudul “PENGARUH UNSUR CUACA TERHADAP INTENSITAS SERANGAN HAMA JAGUNG DI KELOMPOK TANI SEKOLAH LAPANG IKLIM” ini dapat diselesaikan dengan baik. Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh derajat Sarjana Pertanian di Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan dan penyusunan skripsi ini dapat berjalan baik dan lancar karena adanya pengarahan, bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada :
1. Allah SWT yang telah memberikan kehidupan, keselamatan, kesehatan jasmani dan rohani sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
2. Prof. Dr. Ir. Bambang Pujiasmanto, M.S. selaku Dekan Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta.
3. Prof. Dr. Ir. Hadiwiyono, M.Si. selaku Kepala Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta.
4. Ir. Sri Widadi, M.P. selaku Dosen Pembimbing Akademik dari penulis, yang selalu memberikan nasehat, arahan, dan saran selama masa perkuliahan. 5. Dr. Ir. Supriyadi, M.S. selaku Dosen Pembimbing Utama, yang selalu
memberikan dukungan, bimbingan dan arahan dari awal sebelum pelaksanaan penelitian hingga akhir penulisan skripsi ini
6. Komariah, S.T.P., M.Sc., Ph.D. selaku Dosen Pembimbing Pendamping, yang selalu memberikan bimbingan, arahan, dan masukan dari awal sampai akhir penulisan skripsi ini.
7. Ir. Sumani, M.Si. selaku Dosen Pembahas yang telah memberikan bimbingan, masukan, dan dukungan hingga akhir penulisan skripsi ini. 8. Keluarga saya, Bapak Sugiran, Ibu Iswayati, Eka Puji Lestari, Susilo,
Bambang Tri Sudipyo, Nur Salim, dan Muhammad Faisal Akbar yang selalu memberikan dukungan, semangat serta doa untuk kelancaran skripsi ini. 9. Teman terkasih, Muhammad Asy’ari yang telah mendukung dan menemani
vii
10. Keluarga Bapak Waluyo dan Ibu Deny yang telah menyayangi, memberikan nasihat, dan menyewakan lahan untuk penelitian di Desa Wonosari, Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar.
11. Keluarga Mas Danar Bintoro, S.P. yang telah membantu dan menyewakan lahan untuk penelitian di Desa Keyongan, Kabupaten Nogosari, Kabupaten Boyolali.
12. Sahabat saya dari SMA, kuliah, teman kos Etik Lestari yang selalu memberikan dukungan, semangat, menemani saat berjalannya penelitian hingga penulisan skripsi.
13. Teman-teman satu proyek penelitian Natasha Ervia P, Adhitya Vishnu P, Mualim Anung P, Rifqi Ramadhani, dan Atikah yang telah membantu dan mendukung berjalannya penelitian.
14. Teman-teman Lilis Ike NC, Anton N, Rifqi Syarif M, Rahmanto, dan Nurcholis M, yang membantu, mengarahkan dalam penelitian dan memberikan semangat.
15. Teman-teman Kos Annisa terutama Dian Khoiri Inayah dan Febriana Eka atas semangat, doa dan dukungannya.
16. Teman-teman dari Agroteknologi 2013 “KLOROPLAS“ yang tidak dapat disebutkan satu persatu terimakasih atas semua informasi baik akademik maupun non akademik, kekompakan, motivasi, semangat dan doa kalian. 17. Semua pihak yang telah membantu demi kelancaran penelitian dan penulisan
skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu per satu.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini belum sempurna. Namun penulis berharap tulisan ini dapat bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan selanjutnya, bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.
Surakarta, Juli 2017
viii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL... i
HALAMAN SAMPUL DALAM... ii
HALAMAN PENGESAHAN... iii
A. Budidaya Jagung Berdasarkan Kebutuhan Makro/Mikro Klimat. 3 B. Dampak Perubahan Iklim terhadap Budidaya Tanaman... 4
C. Sekolah Lapang Iklim (SLI)... 5
D. Pengaruh Faktor Iklim terhadap Hama Tanaman... 6
E. Jenis Hama pada Tanaman Jagung... 7
III. BAHAN DAN METODE... 9
A. Waktu dan Lokasi Penelitian... 9
B. Bahan dan Alat... 9
C. Perancangan Penelitian... 9
D. Teknik Penentuan Populasi dan Sampel... 10
E. Jenis dan Sumber Data... 10
F Teknik Pengumpulan Data... 10
1. Suhu... 11
2. Kelembaban Udara... 11
3. Curah Hujan... 11
ix
DAFTAR ISI
(Lanjutan)
G. Analisis Data... 14
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN... 15
A. Kondisi Umum Penelitian... 15
1. Karanganyar... 15
2. Boyolali... 15
B. Hubungan Unsur Cuaca dengan Intensitas Serangan Hama Belalang... 15 C. Hubungan Unsur Cuaca dengan Intensitas Serangan Hama Ulat... 21 D. Produksi Jagung... 26
V. KESIMPULAN DAN SARAN... 28
A. Kesimpulan... 28
B. Saran... 28 DAFTAR PUSTAKA
x
DAFTAR TABEL
No Judul Halaman
1. Tabel tindakan penyiraman berdasarkan hasil evaluasi (SLI) dan kebiasaan petani (non SLI) dalam budidaya Jagung di daerah Karanganyar ... 10 2. Tabel tindakan penyiraman berdasarkan hasil evaluasi (SLI) dan
kebiasaan petani (non SLI) dalam budidaya Jagung di daerah Boyolali. 10 3. Data signifikansi hama belalang (Oxya chinensis) di Desa Wonosari,
Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar dan di Desa Keyongan, Kecamatan Nogosari, Kabupaten Boyolali dengan uji T ... 21 4. Data signifikansi hama ulat (Cnaphalocrosis sp.) di Desa Wonosari,
Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar dan di Desa Keyongan, Kecamatan Nogosari, Kabupaten Boyolali dengan uji T ... 26 5. Produksi jagung di Desa Wonosari, Kecamatan Gondangrejo,
Kabupaten Karanganyar dan di Desa Keyongan, Kecamatan Nogosari, Kabupaten Boyolali ... 27 6. Kondisi cuaca saat penelitian di Desa Wonosari, Kecamatan
Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar ... 33 7. Kondisi cuaca saat penelitian di Desa Keyongan, Kecamatan
xi
DAFTAR GAMBAR
No Judul Halaman
1. Denah bedengan tanaman jagung dilahan Karanganyar sistem
Sekolah Lapang Iklim (SLI) ... 12
2. Denah bedengan tanaman jagung dilahan Karanganyar sistem Non SLI ... 12
3. Denah bedengan tanaman jagung dilahan Karanganyar sistem SLI ... 13
4. Denah bedengan tanaman jagung dilahan Boyolali sistem non SLI ... 13
5. Hama Belalang (Oxya chinensis) di tanaman jagung pada saat penelitian ... 16
6. Grafik suhu udara (a), grafik kelembaban udara (b), dan grafik curah hujan (c) dengan Intensitas Serangan Hama Belalang di Desa Wonosari, Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar pada lahan SLI dan Non SLI ... 18
7. Grafik suhu udara (a), grafik kelembaban udara (b), dan curah hujan (c) dengan intensitas serangan hama belalang di Desa Keyongan, Kecamatan Nogosari, Kabupaten Boyolali pada lahan SLI dan Non SLI 20
8. Hama ulat (Cnaphalocrosis sp.) di tanaman jagung pada saat penelitian ... 22
9. Grafik suhu udara (a), grafik kelembaban udara (b), dan grafik curah hujan (c) dengan intensitas serangan hama ulat di Desa Wonosari, Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar pada lahan SLI dan Non SLI ... 23
10. Grafik suhu udara (a), grafik kelembaban udara (b), dan grafik curah hujan (c) dengan intensitas serangan hama ulat di Desa Keyongan, Kecamatan Nogosari, Kabupaten Boyolali pada lahan SLI dan Non SLI 25
11. Denah sampel di setiap bedengan di lahan Karanganyar dan Boyolali. . 32
12. Grafik pengukuran suhu udara selama penelitian di Karanganyar ... 33
13. Grafik pengukuran kelembaban relatif selama penelitian di Karanganyar ... 33
14. Grafik pengukuran curah hujan selama penelitian di Karanganyar ... 34
15. Grafik pengukuran suhu udara selama penelitian di Boyolali ... 35
16. Grafik pengukuran kelembaban relatif selama penelitian di Boyolali ... 35
17. Grafik pengukuran curah hujan selama penelitian di Boyolali ... 36
18. Penanaman Jagung di Karanganyar ... 47
19. Penanaman Jagung di Boyolali ... 47
20. Pengamatan unsur cuaca ... 47
xii
DAFTAR GAMBAR
(Lanjutan)
No Judul Halaman
22. Gejala serangan hama ulat beserta hamanya ... 48
23. Gejala serangan hama belalang beserta hamanya ... 48
24. Pertemuan rutin peserta Sekolah Lapang Iklim ... 49
25. Lahan SLI (kiri) dan non SLI (kanan) di Boyolali ... 49
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
No Judul Halaman
1. Denah Pengamatan Hama Pada Sampel ... 32
2. Kondisi Cuaca Saat Penelitian di Karanganyar ... 33
3. Kondisi Cuaca Saat Penelitian di Boyolali ... 35
4. Perhitungan T Tabel ... 37
5. Hasil Analisis Regresi pada SPSS ... 39
xiv
RINGKASAN
PENGARUH
UNSUR CUACA
TERHADAP INTENSITAS SERANGAN HAMA JAGUNG DI KELOMPOK TANI SEKOLAH LAPANG IKLIM. Skripsi: Dwi Endang Pujowati (H0713057). Pembimbing: Supriyadi dan Komariah. Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta.Perubahan iklim merupakan kondisi beberapa unsur iklim yang intensitasnya cenderung berubah atau menyimpang dari dinamika dan kondisi rata-rata, menuju ke arah tertentu (meningkat atau menurun). Adanya perubahan iklim di suatu daerah akan memberikan ancaman yang serius di berbagai sektor kehidupan terutama pada sektor pertanian. Salah satu dampak perubahan dari iklim ini akan berpengaruh terhadap Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT). Tanaman jagung merupakan salah satu tanaman pangan yang terpenting sebagai sumber utama karbohidrat selain padi dan gandum. Penduduk beberapa daerah di Indonesia juga menggunakan jagung sebagai bahan pangan yang penting. Fenomena akibat perubahan iklim memerlukan pemberdayaan petani untuk memanfaatkan informasi dalam mengelola risiko iklim khususnya dalam bidang hama. Salah satu metode yang dinilai efektif ialah Sekolah Lapang Iklim (SLI). Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh hubungan unsur cuaca terhadap intensitas serangan hama jagung pada kelompok tani SLI.
Penelitian dilaksanakan di Desa Wonosari, Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar dan di Desa Keyongan, Kecamatan Nogosari, Kabupaten Boyolali pada bulan Juli – November 2016. Masing-masing daerah terdapat lahan SLI dan lahan non SLI. Bahan dan alat yang digunakan adalah tanaman jagung, pupuk organik dan anorganik serta alat tulis, alat dokumentasi, instrument penelitian seperti penggaris, termometer, ombrometer sederana, dan higrometer. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode survei pada pertanaman jagung di daerah Karanganyar dan Boyolali. Penentuan sampel tanaman jagung dipilih secara random sampling yaitu secara acak dengan memilih 5 unit sampel tanaman dari populasi jagung hibrida pada 18 bedengan. Jenis data yang digunakan untuk penelitian ini adalah data primer dari faktor iklim (suhu, kelembaban udara, curah hujan) dan intensitas serangan hama jagung.
xv
SUMMARY
IMPACT OF WEATHER ELEMENTS AND INTENSITY OF CORN PESTS IN THE FARMER GROUP OF CLIMATE FIELD SCHOOL. Thesis: Dwi Endang Pujowati (H0713057). Advisor: Supriyadi and Komariah. Agrotechnology Study Program, Agriculture Faculty, Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta.
Climate change is the condition of some climate elements whose intensity tends to change or deviate from the dynamics and average conditions, towards a certain direction (increasing or decreasing). Climate change in an area will pose a serious threat in various sectors of life, especially in the agricultural sector. One of the impacts of climate change will affect the plant pest organism. Corn is one of the important food crops as a major source of carbohydrates in addition to rice and wheat. As residents of several regions in Indonesia also use corn as their staple food. The phenomenon caused by climate change requires the empowerment of farmers to utilize information in managing climate risks, especially in the field pests. One method that is considered effective is Climate Field School (CFS). This research was conducted with the aim to know the influence of weather element correlation to intensity of pest of maize on farmer group CFS.
The research was conducted in Wonosari Village, Gondangrejo Sub-district, Karanganyar District and Keyongan Village, Nogosari Sub-Sub-district, Boyolali District from July to November 2016. Each region has CFS land and non-CFS land. Materials and tools used are corn, organic and inorganic fertilizers and stationery, documentation tools, research instruments such as rulers, thermometers, simple ombrometer, hygrometers, ovens, analytical scales and scales. This research was conducted by using survey method on corn cultivation in Karanganyar and Boyolali area. Determination of corn sample was chosen by random sampling that was randomized by selecting 5 units of plant sample from hybrid corn population on 18 beds. The type of data used for this study is primary data from weather elements (temperature, humidity, rainfall) and corn pest attack intensity.