• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERUSAHAAN UMUM PEGADAIAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2009

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERUSAHAAN UMUM PEGADAIAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2009"

Copied!
69
0
0

Teks penuh

(1)

PERUSAHAAN UMUM PEGADAIAN

LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA

30 SEPTEMBER 2009

DIVISI AKUNTANSI

KANTOR PUSAT PERUM PEGADAIAN

Jakarta, September 2009

(2)
(3)

DAFTAR ISI

I.

SURAT PERNYATAAN DIREKSI

II.

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Neraca Konsolidasi per 30 September 2009 dan 2008

Laporan Laba Rugi Konsolidasi Untuk Tahun Yang Berakhir

Pada Tanggal 30 September 2009 dan 2008

Laporan Arus Kas Konsolidasi Untuk Tahun Yang Berakhir

Pada Tanggal 30 September 2009 dan 2008

Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasi Untuk Tahun Yang

Berakhir Pada Tanggal 30 September 2009 dan 2008

III.

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Umum

Kebijakan Akuntansi

Penjelasan Pos-pos Neraca dan Laba Rugi

i

1

2

3 - 4

5

6 – 11

11 – 32

33 - 62

(4)
(5)
(6)
(7)

PERUSAHAAN UMUM (PERUM) PEGADAIAN DAN ANAK PERUSAHAAN

NERACA KONSOLIDASI

PER 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008

30 SEPT 2009 30 SEPT 2008 30 SEPT 2009 30 SEPT 2008

(Unaudited) (Unaudited) (Unaudited) (Unaudited)

AKTIVA LANCAR KEWAJIBAN LANCAR

Kas dan Bank 3 288.116.593.827 345.335.663.646 (16,57) Hutang Bank 17 8.549.559.550.049 5.755.955.183.907 48,53 Surat Berharga 4 0 0 0,00 Hutang RUF 18 0 125.000.000.000 0,00 Uang Muka 5 10.120.955.373 6.679.243.038 51,53 Hutang Promes 19 0 97.863.494.000 (100,00) Pajak Dibayar Dimuka 6 238.404.063.336 143.873.830.536 65,70 Hutang Kepada Rekanan 20 23.177.963.885 12.624.803.048 0,00 Pinjaman Yang Diberikan 7 13.170.704.406.959 8.929.087.509.246 47,50 Hutang Kepada Nasabah 21 46.593.842.038 34.909.030.056 33,47 Piutang Lainnya 8 18.967.583.126 14.817.940.633 28,00 Hutang Pajak 22 248.548.451.504 239.347.448.547 3,84 Persediaan 9 0 0 0,00 Hutang Jangka Panjang YAJT dlm waktu 1 th 23 0 0 0,00 Persediaan Barang Cetak 10 5.282.463.091 7.722.340.093 (31,60) Beban Yang Masih Harus Dibayar 24 43.073.718.461 24.875.114.758 73,16 Pendapatan Yang Masih Harus Diterima 11 665.424.457.858 506.057.836.221 31,49 Pendapatan Diterima Dimuka 25 2.143.203.741 1.538.016.404 0,00 Beban Dibayar Dimuka 12 19.444.580.964 25.948.308.145 (25,06) Hutang Lancar Lainnya 26 58.648.166.512 31.173.318.549 88,14

Jumlah Aktiva Lancar 14.416.465.104.534 9.979.522.671.558 44,46 Jumlah Kewajiban Lancar 8.971.744.896.190 6.323.286.409.269 41,88

AKTIVA TIDAK LANCAR KEWAJIBAN TIDAK LANCAR

Piutang Kepada Pihak-Pihak Yang Mempunyai Kewajiban Estimasi Untuk Imbalan Kerja 27 63.423.580.376 42.939.249.290 47,71 Hubungan Istimewa 13 1.231.834.235 9.353.138.099 (86,83) Pendapatan Ditangguhkan 28 26.063.360.798 27.700.849.434 (5,91) Aktiva Pajak Tangguhan 14 42.725.721.980 15.666.680.671 172,72 Hutang Obligasi - Setelah Dikurangi Bagian

Aktiva Tetap - (bersih setelah dikurangi akumulasi Yang Akan Jatuh Tempo Dalam Waktu

penyusutan per 30 Sept. 2009 dan 2008) 15 435.459.242.798 382.039.188.053 13,98 Satu Tahun. 29 3.260.021.533.715 1.770.183.506.711 84,16 Aktiva Lain-lain 16 133.512.053.457 47.116.164.400 183,37 Hutang Jangka Panjang Lainnya 30 411.350.000.000 411.250.000.000 0,02

Jumlah Aktiva Tidak Lancar 612.928.852.470 454.175.171.223 34,95 Jumlah Kewajiban Tidak Lancar 3.760.858.474.889 2.252.073.605.435 67,00

EKUITAS 31

Modal Awal 205.000.000.000 205.000.000.000 0,00 Penyertaan Modal Pemerintah 46.252.000.000 46.252.000.000 0,00 Laba (Rugi) Srt Berharga Yg Belum Direalisasi 0 0 0,00 Saldo Laba :

- Ditentukan Penggunaannya 1.490.010.668.212 1.059.199.340.092 40,67 - Belum Ditentukan Penggunaannya 555.527.917.713 547.886.487.985 1,39

Jumlah Ekuitas 2.296.790.585.925 1.858.337.828.077 23,59

JUMLAH AKTIVA 15.029.393.957.004 10.433.697.842.781 44,05 JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 15.029.393.957.004 10.433.697.842.781 44,05

CAT /\ %

A K T I V A CAT /\ % KEWAJIBAN DAN EKUITAS

(8)

PERUSAHAAN UMUM (PERUM) PEGADAIAN DAN ANAK PERUSAHAAN

LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008

2009 2008

(Unaudited) (Unaudited)

PENDAPATAN USAHA

- Pendapatan Sewa Modal 32 2.575.964.644.802 1.915.248.414.705 34,50 - Pendapatan Administrasi 33 290.304.093.347 206.005.468.978 40,92 - Pendapatan Sewa Langen Palikrama 34 736.826.124 739.376.577 (0,34)

Jumlah Pendapatan Usaha 2.868.133.889.342 2.121.993.260.260 35,16

PENDAPATAN USAHA LAINNYA 35

- Uang Kelebihan Lewat Waktu 14.691.586.677 7.983.503.896 84,02 - Pendapatan Investasi & Subrogasi/Recovery 604.976.689 515.979.788 17,25 Jumlah Pendapatan Usaha Lainnya 15.296.563.366 8.499.483.684 79,97

Jumlah Pendapatan Usaha (1) 2.883.430.452.708 2.130.492.743.944 35,34

BEBAN USAHA

- Bunga dan Provisi 36 988.336.100.238 576.257.728.487 71,51 - Pegawai 37 699.176.833.919 527.786.015.540 32,47 - Penyusutan Aktiva Tetap 38 36.324.573.933 28.960.164.273 25,43 - Amortisasi 39 17.195.888.510 2.563.517.730 570,79 - Umum 40 368.386.628.884 235.211.704.966 56,62

Jumlah Beban Usaha (2) 2.109.420.025.484 1.370.779.130.996 53,88

LABA USAHA (3=1-2) 774.010.427.224 759.713.612.948 1,88

PENDAPATAN (BEBAN) LAIN-LAIN 41

- Pendapatan Sewa Gedung 2.003.480.948 2.637.176.932 (24,03) - Pendapatan Jasa Giro 804.762.817 637.543.509 26,23 - Laba Penjualan Aktiva Tetap 51.728.450 3.416.119.461 (98,49)

- Pendapatan Lainnya 21.255.351.599 15.384.408.835 38,16 - Beban Lain-lain (4.342.754.154) (828.305.524) 424,29

Jumlah Pendapatan (Beban) Lain-lain 19.772.569.660 21.246.943.213 (6,94)

KERUGIAN LUAR BIASA 42 0 0 #DIV/0!

LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN 793.782.996.884 780.960.556.161 1,64

TAKSIRAN PAJAK PENGHASILAN :

- Tahun Berjalan (238.255.079.171) (233.074.068.176) 2,22 - Tangguhan 0 0 #DIV/0! LABA BERSIH 555.527.917.713 547.886.487.985 1,39 2 1 JANUARI s.d. 30 SEPTEMBER CAT URAIAN /\ % (dalam rupiah)

(9)

PERUM PEGADAIAN DAN ANAK PERUSAHAAN

LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI (Metode Langsung)

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 ( dalam rupiah )

Tahun 2009 Tahun 2008

KEGIATAN OPERASI :

Penerimaan Kas dari :

- Penerimaan Sewa Modal 2,427,662,978,550 1,759,630,714,114 - Pendapatan Administrasi 290,304,093,347 205,463,542,605 - Pendapatan Lainnya 20,494,013,171 12,460,755,747 - Pelunasan Pinjaman Yang Diberikan 30,769,684,515,396 21,779,405,352,753 - Pelunasan dari Piutang Lainnya 32,280,270,679 42,275,924,488 - Penjualan Barang Lelang Milik Perusahaan dan BJ Yang Disisihkan 404,871,733,415 134,438,527,618 - Penerimaan Hutang Nasabah 63,538,749,977 47,144,790,316 - Penerimaan Hutang Pajak 46,109,639,808 38,276,194,125 - Penerimaan Hutang Lainnya 140,734,740,859 102,313,865,587

TOTAL PENERIMAAN KAS DARI OPERASI 34,195,680,735,202 24,121,409,667,353

Pengeluaran Kas untuk :

- Pembayaran Bunga Bank dan Obligasi 1,009,511,334,914 579,616,775,290 - Beban Pegawai 708,664,044,187 527,896,736,467 - Beban Umum 317,232,596,822 236,941,724,128 - Penyaluran Pinjaman Yang Diberikan 35,117,107,165,526 24,514,500,048,451 - Pembayaran Hutang Kepada Rekanan 33,130,367,530 2,679,948,396 - Pembayaran Hutang Kepada Nasabah 43,890,608,620 32,452,445,643 - Pembayaran Hutang Pajak 382,112,785,582 270,929,238,327 - Pembayaran Hutang Lainnya 150,747,468,190 121,008,571,380 - Pemberian Piutang 41,406,399,992 44,032,942,228

TOTAL PENGELUARAN KAS UNTUK OPERASI 37,803,802,771,363 26,330,058,430,310

KAS BERSIH DARI (UNTUK) AKTIVITAS OPERASI (3,608,122,036,161) (2,208,648,762,957)

KEGIATAN INVESTASI :

Penerimaan Kas dari :

- Penjualan Aktiva Tetap 61,404,500 9,415,139,388

TOTAL PENERIMAAN KAS DARI INVESTASI 61,404,500 9,415,139,388

Pengeluaran Kas untuk :

- Pembelian Aktiva Tetap 71,275,379,078 44,699,921,564

TOTAL PENGELUARAN KAS UNTUK INVESTASI 71,275,379,078 44,699,921,564

KAS BERSIH DARI (UNTUK) AKTIVITAS INVESTASI (71,213,974,578) (35,284,782,176)

3

(10)

PERUM PEGADAIAN DAN ANAK PERUSAHAAN

LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI (Metode Langsung)

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 ( dalam rupiah )

Tahun 2009 Tahun 2008 U R A I A N Periode 1 Januari s.d 30 Sept 2009

KEGIATAN PENDANAAN :

Penerimaan Kas dari :

- Hutang Bank 10,335,617,292,559 13,110,611,593,647

- Hutang Promes 0 197,863,494,000

- Hutang RUF 371,915,000,000 564,000,000,000 - Hutang Jangka Panjang Lainnya 100,000,000 850,000,000

- Hutang Obligasi 1,500,000,000,000 0

TOTAL PENERIMAAN KAS DARI PENDANAAN 12,207,632,292,559 13,873,325,087,647

Pengeluaran Kas untuk :

- Angsuran Hutang Bank 7,991,725,345,225 10,509,680,381,608 - Pelunasan Hutang Promes & RUF 262,500,000,000 639,000,000,000 - Pembayaran Dana Pembangunan Semesta 190,065,000,000 147,000,000,000 - Pembayaran Hutang Dana Program Kemitraan 0 17,104,000,000 - Pelunasan Obligasi 8,700,000,000 158,700,000,000

TOTAL PENGELUARAN KAS UNTUK PENDANAAN 8,452,990,345,225 11,471,484,381,608

KAS BERSIH DARI (UNTUK) KEGIATAN PENDANAAN 3,754,641,947,334 2,401,840,706,039

PENAMBAHAN / (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN

SETARA KAS 75,305,936,595 157,907,160,906

Perubahan dalam Komponen Kas dan Setara kas

- Kas 40,414,070,551 104,109,793,046

- Bank 34,891,866,044 53,797,367,860

- Deposito 0 0

JUMLAH KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS

DAN SETARA KAS 75,305,936,595 157,907,160,906

Saldo Per 31 Desember 2008/2007

- Kas 108,717,730,370 77,096,896,361

- Bank 104,092,926,862 110,331,606,379

- Deposito 0 0

212,810,657,232 187,428,502,740 Saldo Per 30 September 2009/2008

- Kas 149,131,800,921 181,206,689,407

- Bank 138,984,792,906 164,128,974,239

- Deposito

288,116,593,827 345,335,663,646 4

(11)

PERUSAHAAN UMUM (PERUM) PEGADAIAN DAN ANAK PERUSAHAAN

LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASI

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBERI 2009 DAN 2008

2009 2008

(Unaudited) (Unaudited) MODAL AWAL 205.000.000.000 205.000.000.000

PENYERTAAN MODAL PEMERINTAH 46.252.000.000 46.252.000.000

LABA (RUGI) SURAT BERHARGA YANG BELUM DIREALISASI 0 0

SALDO LABA YANG BELUM DITENTUKAN PENGGUNAANNYA

- Saldo Awal Tahun 633.548.328.120 488.730.764.638 - Laba Bersih Tahun Berjalan 555.527.917.713 547.886.487.985

Jumlah Laba Yang Belum Ditentukan Penggunaanya 1.189.076.245.833 1.036.617.252.623

PENGGUNAAN SELAMA TAHUN BERJALAN

Pembagian Laba :

- Dana Pembangunan Semesta (190.065.000.000) (147.000.000.000) - Jasa Produksi 0 (17.248.500.000) - Dana Program Kemitraan (6.336.000.000) (8.552.000.000) - Dana Bina Lingkungan (6.336.000.000) (8.552.000.000)

- Dana Sosial 0 0

- Cadangan Umum (338.186.328.120) (135.532.264.638) - Cadangan Tujuan (92.625.000.000) (171.846.000.000) - Cadangan Pelunasan Obligasi 0 0

Jumlah Penggunaan Laba Selama Tahun Berjalan (633.548.328.120) (488.730.764.638)

Saldo Laba Akhir Tahun Yang Belum Ditentukan Penggunaannya 555.527.917.713 547.886.487.985

SALDO LABA YANG TELAH DITENTUKAN PENGGUNAANYA

Saldo Awal Tahun :

- Cadangan Umum 461.344.867.914 325.812.603.276 - Cadangan Tujuan 485.124.472.178 313.278.472.178 - Dana Cadangan Pelunasan Obligasi 112.730.000.000 112.730.000.000 Penambahan Dari Pembagian Laba :

- Cadangan Umum 338.186.328.120 135.532.264.638 - Cadangan Tujuan 92.625.000.000 171.846.000.000 - Dana Cadangan Pelunasan Obligasi 0 0

Jumlah Laba Yang Telah Ditentukan Penggunaannya 1.490.010.668.212 1.059.199.340.092

SALDO LABA 2.045.538.585.925 1.607.085.828.077

JUMLAH EKUITAS 2.296.790.585.925 1.858.337.828.077

5

30 SEPTEMBER KETERANGAN

(12)
(13)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

1.

UMUM

Pegadaian adalah suatu lembaga perkreditan tertua bercorak khusus, berdiri sejak zaman

penjajahan Belanda dan telah dikenal masyarakat sejak lama, khususnya masyarakat

golongan menengah dan golongan bawah. Pegadaian mempunyai tugas memberikan

pelayanan jasa kredit berupa pinjaman uang dengan jaminan barang bergerak.

Sejarah Pegadaian dimulai pada saat Pemerintah Penjajahan Belanda (VOC) mendirikan

Bank van Leening, yaitu lembaga keuangan yang memberikan kredit dengan sistem gadai.

Lembaga ini pertama kali didirikan di Batavia pada tanggal 20 Agustus 1746.

Pada saat Inggris mengambil alih pemerintahan (1811-1816), Bank van Leening milik

pemerintah dibubarkan dan masyarakat diberi keleluasaan untuk mendirikan usaha pegadaian

asal mendapat lisensi dari Pemerintah Daerah setempat.

Pada saat Belanda berkuasa kembali dikeluarkan Staatsblad (Stbl) No.131 tanggal 12 Maret

1901 yang mengatur bahwa usaha pegadaian merupakan monopoli pemerintah dan tanggal 1

April 1901 didirikan Pegadaian Negara pertama di Sukabumi (Jawa Barat), selanjutnya setiap

tanggal 1 April diperingati sebagai hari ulang tahun Pegadaian.

Sejak awal kemerdekaan, pegadaian dikelola oleh Pemerintah dan sudah beberapa kali

berubah status, yaitu sebagai Perusahaan Negara (PN) sejak 1 Januari 1961 kemudian

berdasarkan PP. No.7/1969 menjadi Perusahaan Jawatan (PERJAN) dan berdasarkan PP.

No. 10/1990 (yang diperbaharui dengan PP. 103/2000) berubah lagi menjadi Perusahaan

Umum (PERUM) hingga sekarang.

Maksud dan Tujuan

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 103 tahun 2000 sifat usaha Pegadaian adalah

menyediakan pelayanan bagi kemanfaatan umum sekaligus memupuk keuntungan

berdasarkan prinsip pengelolaan perusahaan dengan maksud dan tujuan :

Turut meningkatkan kesejahteraan masyarakat terutama golongan menengah ke bawah

melalui penyediaan dana atas dasar hukum gadai dan jasa di bidang keuangan lainnya

berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Menghindarkan masyarakat dari gadai gelap, praktek riba dan pinjaman tidak wajar

lainnya.

Dengan mengindahkan prinsip-prinsip ekonomi serta terjaminnya keselamatan kekayaan

negara, perusahaan menyelenggarakan usaha sebagai berikut :

Penyaluran uang pinjaman atas dasar hukum gadai

Penyaluran uang pinjaman berdasarkan jaminan fidusia, pelayanan jasa titipan,

pelayanan jasa sertifikasi logam mulia dan batu adi, serta usaha-usaha lainnya yang

dapat menunjang tercapainya maksud dan tujuan perusahaan dengan persetujuan

Menteri Keuangan.

(14)

Modal Perusahaan

Modal perusahaan merupakan kekayaan negara yang dipisahkan dari Anggaran Pendapatan

dan Belanja Negara dan tidak terbagi atas saham-saham, yang jumlahnya sebesar nilai

penyertaan modal negara yang tertanam dalam perusahaan sejumlah Rp 251.252.000.000,--

(dua ratus lima puluh satu milyar dua ratus lima puluh dua juta rupiah) yang terdiri dari :

Modal awal yang berasal dari kekayaanbersih perusahaan pada saat pengalihan bentuk

dari Perusahaan Jawatan (Perjan) menjadi Perusahaan Umum (Perum) pada tahun 1990

sebesar Rp 205.000.000.000,-- (dua ratus lima milyar rupiah) yang ditetapkan dengan

surat keputusan Menteri Keuangan Nomor 1015/KMK.013/1991 tanggal 26 September

1991.

Penambahan penyertaan modal Negara yang berasal dari Anggaran Pendapatan dan

Belanja Negara tahun anggaran 1991/1992 sebesar Rp 46.252.000.000,-- (empat puluh

enam milyar dua ratus lima puluh dua juta rupiah) yang diterima secara bertahap,

masing-masing sesuai dengan surat keputusan Menteri Keuangan Nomor

0360/KM.3-42/SKOP/0391 tanggal 30 Maret 1991 sebesar Rp 20.000.000.000,-- Nomor

0136/KM.3-42/SKOP/1991 tanggal 5 Agustus 1991 sebesar Rp.16.252.000.000,-- Nomor

0151/MK.013/1992 tanggal 29 Juni 1992 sebesar Rp 10.000.000.000,--

Mengingat sejak tahun 1992 permohonan Penyertaan Modal Negara (PMN) sebagai

tambahan ekuitas dari Pemerintah belum dikabulkan, maka pertumbuhan perusahaan lebih

banyak didanai oleh pinjaman pihak ketiga, baik pinjaman jangka pendek (perbankan)

maupun pinjaman jangka panjang (obligasi dan MTN). Dari tahun 1993 sampai dengan 2008

Perum Pegadaian telah melaksanakan emisi obligasi sebanyak 12 (duabelas) kali dengan

jangka waktu masing-masing 5 tahun untuk obligasi tahun 1993 – 1998 dan 2001, jangka

waktu 8 tahun untuk obligasi tahun 1999 – 2002 dan obligasi tahun 2003 berjangka 8 tahun

dan 15 tahun sedangkan obligasi tahun 2006 dan 2007 berjangka 10 tahun .

Seluruh obligasi dicatatkan pada Bursa Efek Surabaya (BES) dengan Wali Amanat PT Bank

BNI (Persero) Tbk, rincian selengkapnya sebagai berikut :

Tahun Jenis Tanggal efektif

dan jatuh

tempo

Nominal

(Rp)

Keterangan

1993

1994

1996

1997

Obligasi I

Obligasi II

Obligasi III

Obligasi IV

11 Juni 1993

9 Juli 1998

30 Juni 1994

18 Juli 1999

25 Juni 1996

12 Juli 2001

16 Juni 1997

50 milyar

25 milyar

100 milyar

100 milyar

Bunga 17,5 % tetap untuk tahun

perta-ma, selanjutnya mengambang.

Bunga 13 % tetap untuk 6 bulan

perta-ma, selanjutnya mengambang yaitu 1

% di atas tingkat bunga deposito 6

bulan bank pemerintah.

Bunga 17,75 % tetap untuk tahun

pertama, 4 tahun selanjutnya

mengam-bang 1,5 % di atas tingkat bunga

deposito bank pemerintah dan swasta.

Bunga 14,75 % tetap untuk tahun

(15)

Tahun Jenis Tanggal efektif

dan jatuh

tempo

Nominal

(Rp)

Keterangan

1998

1999

2000

2001

2002

Obligasi V

Obligasi VI

Obligasi VII

Obligasi VIII

Obligasi IX

3 Juli 2002

23 Juni 1998

8 Juli 2003

24 Agustus

1999

8 September

2007

27 Juni 2000

21 Juli 2008

31 Mei 2001

12 Juni 2006

24 Mei 2002

6 Juni 2010

64,6 milyar

135 milyar

150 milyar

300 milyar

300 milyar

pertama, 4 tahun selanjutnya

mengam-bang 1 % di atas tingkat bunga

deposito bank pemerintah dan swasta.

Bunga Seri A.1 sebesar 49 % tetap

untuk tahun pertama, selanjutnya

me-ngambang sesuai bunga JIBOR 3

bulan ditambah 3 % premium.

Bunga seri B.2 mengambang sesuai

tingkat bunga JIBOR 3 bulan ditambah

3 % premium.

Bunga 15,5 % tetap untuk tahun

perta-ma, 7 tahun berikutnya mengambang

sebesar 1,75 % di atas tingkat bunga

rata-rata JIBOR 6 bulan.

Bunga 15,625 % tetap untuk tahun

per-tama, berikutnya mengambang 1,725

% di atas tingkat bunga rata-rata

deposito 6 bulan bank pemerintah.

Bunga Seri A 19,25 % tetap, cicilan 20

% pokok per tahun, Seri B 19,25 %

tetap, Seri C 0,50 % tetap menurun per

tahun 20,25 % untuk tahun pertama,

Seri D 19,25 % tetap untuk tahun

pertama, selanjutnya mengambang

sesuai dengan tingkat bunga rata-rata

deposito 6 bulan bank pemerintah

ditambah 2,50 % premi, maksimum

24,25 % minimum 16,25 %, Seri E

19,25 % tetap untuk tahun pertama

sampai tahun ketiga, selanjutnya

mengambang sesuai tingkat bunga

rata-rata deposito 6 bulan bank

pemerintah ditambah 2,50 % premi,

maksimum 24,25 % minimum 16,25 %.

Bunga Seri A 18,25 % tetap per tahun,

Seri B 18,25 % per tahun amortisasi 10

% tahun ke empat emisi 20 % tahun

kelima s.d. ketujuh, 30 % tahun ke

delapan emisi, Seri C 18,25 % tetap

ta-hun pertama, selanjutnya

mengam-bang berdasarkan tingkat bunga

rata-rata deposito rupiah berjangka 3 bulan

(16)

Tahun Jenis Tanggal efektif

dan jatuh

tempo

Nominal

(Rp)

Keterangan

2003

2006

2007

2009

Obligasi X

Obligasi XI

Obligasi XII

Obligasi XIII

27 Juni 2003

11 Juli 2011

dan

11 Juli 2018

23 Mei 2006

23 Mei 2016

4 Sept. 2007

4 Sept 2017

1 Juli 2009

1 Juli 2014

1 Juli 2017

400 milyar

500 milyar

600 milyar

1.500 milyar

ditambah premi tetap 2,5 % per tahun

maksimum 20,00 % minimum 16,25 %,

Seri D dengan OPSI Jual pada tahun

ke lima 18,25 % tetap tahun pertama

s.d. ke lima, selanjutnya mengambang

sesuai dengan tingkat bunga rata-rata

deposito rupiah berjangka 3 bulan

ditambah premi tetap 2,50 % per tahun

maksimum 20,00 % minimum 16,25 %.

Bunga Seri A 12,9375 % per tahun

tetap jangka waktu 8 tahun, Seri B

jangka waktu 15 tahun tingkat bunga

13,125 % per tahun tetap untuk tahun

pertama sampai ke tiga, selanjutnya

tahun ke empat sd. ke limabelas

mengambang berdasarkan tingkat

bunga SBI berjangka 3 bulan ditambah

premi 1,0 % per tahun maksimum

15,50 % minimum 10,50 %.

Bunga Seri A 13,10 % per tahun tetap

jangka waktu 10 tahun, Seri B jangka

waktu 10 tahun tingkat bunga 13,10 %

per tahun tetap untuk tahun pertama,

selanjutnya tahun ke dua s.d. ke

sepuluh mengambang berdasarkan

tingkat bunga SBI berjangka 1 bulan

ditambah premi 1,25 % per tahun

maksimum 16,00 % minimum 10,00 %.

Bunga Seri A 10,025% per tahun tetap

jangka waktu 10 tahun, ditawarkan

sejumlah 370 milyar, Seri B sejumlah

230 milyar untuk jangka waktu 10

tahun, tingkat bunga 10,025% per

tahun tetap untuk tahun pertama,

selanjutnya tahun ke dua sd. tahun ke

sepuluh, bunga mengambang

berda-sarkan tingkat bunga SBI berjangka 1

bulan ditambah premi 1% per tahun

maksimum 12% minimum 8%.

Seri A1, tingkat bunga tetap 11,675%

per tahun untuk tahun pertama sampai

tahun ke-5. Jangka waktu 5 tahun

(17)

Tahun Jenis Tanggal efektif

dan jatuh

tempo

Nominal

(Rp)

Keterangan

tingkat bunga tetap 11,675% per

tahun untuk tahun pertama dan

bunga mengambang untuk tahun ke-2

sampai tahun ke-5 yang besarnya

berdasarkan tingkat bunga SBI

berjangka waktu satu bulan ditambah

premi 3% per tahun dengan batas atas

13% dan batas bawah 10%. Jangka

waktu 5 tahun dengan jumlah Rp.100

miliar. Seri B, tingkat bunga tetap

12,650% per tahun untuk tahun

pertama sampai tahun ke-8. Jangka

waktu 8 tahun dengan jumlah Rp.650

miliar. Seri C, tingkat bunga tetap

12,875% per tahun untuk tahun

pertama sampai tahun ke-10. Jangka

waktu 10 tahun dengan jumlah Rp.400

miliar.

Manajemen perusahaan terdiri dari Dewan Pengawas dan Direksi, masing-masing diangkat

oleh Pemilik Modal.

Berdasarkan Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara No.Kep-79/MBU/2008 tanggal 5

Mei 2008 susunan Dewan Pengawas terdiri dari :

Ketua

:

Suhadi

Hadiwijoyo

Anggota

:

Siswo

Suyanto

Anggota

:

Bambang

Prayitno

Anggota

:

Raksaka

Mahi

Anggota

:

Ketut

Sethyon

Berdasarkan Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara No.KEP-185/MBU/2008 tanggal

11 September 2009 susunan Dewan Pengawas terdiri dari :

Ketua :

Bambang

Prayitno

Anggota :

Raksaka

Mahi

Anggota :

Ketut

Sethyon

Anggota :

Djoko

Hendratto

Anggota :

Wiranto

Berdasarkan keputusan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor :

KEP-74/MBU/2008 tanggal 28 April 2008, susunan Direksi terdiri dari :

Direktur Utama

: Chandra Purnama

Direktur Pengembangan Usaha

: Wasis Djuhar

Direktur Operasi

: Moch. Edy Prayitno

Direktur Umum dan Sumber Daya Manusia : Sumanto Hadi

(18)

Berdasarkan SK Dewan Pengawas Perum Pegadaian No. Kep-05/KP/DP/GD/2007, tgl 31

Oktober 2007 jo Kep-01/KP/DP/GD/2009, tgl. 01 April 2009, susunan Komite Audit sbb.:

Ketua :

Siswo

Suyanto

Anggota

:

Muhamad Nur Sodiq

Anggota

:

M. Iskandar

Catatan:

Berdasarkan Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara No.Kep-185/MBU/2009

tanggal 11 September 2009, Bpk. Siswo Suyanto sudah berhenti sebagai anggota Dewas,

sambil menunggu keputusan lebih lanjut beliau masih tercatat sebagai ketua Komite Audit

Dalam rangka mengefektifkan pengawasan kegiatan usaha gadai syariah yang telah

beroperasi dengan prinsip-prinsip syariah Islam, maka sesuai dengan surat keputusan Direksi

No. 227/US.1.00/2004 tanggal 30 Nopember 2004 telah dibentuk Dewan Pengawas Syariah

dengan susunan sebagai berikut :

Ketua merangkap anggota

:

H.M. Nahar Nahrawi

Anggota

:

H. Rahmat Hidayat

Sesuai dengan surat Menteri Keuangan RI No. S-153/MK.1/2000 tanggal 25 April 2000 dan

Akta Notaris Zacharias Omawele, S.H. No. 13, tanggal 26 Juli 2000, perusahaan telah

mendirikan satu unit usaha dalam bidang jasa lelang dengan nama PT Balai Lelang Artha

Gasia dan telah beroperasi sejak bulan September 2000, bertempat di Jl. Kramat Raya

No.162, Jakarta. Berdasarkan surat keputusan Direksi Perum Pegadaian No.

133/Kp.200322/2003, tanggal 14 Februari 2003, susunan organisasi adalah sebagai berikut :

Komisaris :

Wasis

Djuhar

Direktur :

Heriyanto

Dalam keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) tanggal 29 April

2008 diputuskan susunan organisasi sebagai berikut :

Komisaris :

Agus

Supriyono

Direktur :

Heriyanto

2.

KEBIJAKAN AKUNTANSI

Pokok pokok kebijakan akuntansi yang digunakan oleh Perum Pegadaian dan Anak

Perusahaan dalam penyusunan Laporan Keuangan konsolidasi sebagai berikut :

a.

Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasi

Laporan Keuangan Konsolidasi dinyatakan dalam mata uang Rupiah dan disajikan

berdasarkan prinsip dan praktek akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, yaitu

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan peraturan yang diterbitkan oleh

Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) serta ketentuan

internal perusahaan, terakhir sesuai dengan surat keputusan Direksi No.

01A/AK.0.0012.0/2008 tanggal 2 Januari 2008 tentang Kebijakan Kode Perkiraan Perum

Pegadaian yang diberlakukan mulai 1 Januari 2008.

(19)

Laporan Keuangan Konsolidasi disusun berdasarkan konsep harga perolehan (historical

cost) kecuali untuk akun tertentu dinyatakan berdasarkan pengukuran lain sebagaimana

diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Laporan Keuangan

Konsolidasi disajikan dengan menggunakan dasar akrual (accrual basis) kecuali laporan

arus kas.

Laporan arus kas disusun berdasarkan metode langsung (direct method) dan

dikelompokkan atas dasar kegiatan operasi, investasi dan pendanaan.

b.

Prinsip Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasi

Laporan Keuangan Konsolidasi meliputi Laporan Keuangan Induk Perusahaan beserta

Anak Perusahaan yang berada di bawah pengendalian Perusahaan. Dalam hal

pengendalian terhadap anak perusahaan dimulai atau diakhiri pada suatu tahun tertentu,

maka hasil usaha anak perusahaan yang diperhitungkan ke dalam laporan keuangan

konsolidasi hanya sebatas hasil pada saat pengendalian tersebut mulai diperoleh hingga

saat pengendalian atas anak perusahaan berakhir. Pengendalian dianggap ada apabila

Perusahaan menguasai lebih dari lima puluh persen (>50 %) hak suara di anak

perusahaan, atau induk perusahaan dapat menentukan kebijakan keuangan dan operasi

dari anak perusahaan, atau mempunyai kemampuan untuk menunjuk atau

memberhentikan mayoritas anggota direksi anak perusahaan.

Perusahaan hanya memiliki satu Anak Perusahaan yaitu PT Balai Lelang Artha Gasia

(BLAG). Persentase kepemilikan Perusahaan pada Anak Perusahaan sebesar 99,99%.

Porsi kepemilikan pemegang saham minoritas atas aktiva bersih Anak Perusahan

jumlahnya tidak signifikan (0,01%), oleh karena itu untuk tujuan laporan keuangan

konsolidasi, Perusahaan tidak menyajikan porsi kepemilikan minoritas

.

Dalam laporan keuangan konsolidasi, transaksi dan saldo antara Induk Perusahaan dan

Anak Perusahaan telah dieliminasi. Penyajian laporan keuangan konsolidasi dilakukan

berdasarkan konsep satuan usaha

.

c.

Kas dan Setara Kas

Perusahaan dan Anak Perusahaan mengelompokkan semua kas dan bank serta deposito

berjangka dengan masa jatuh tempo kurang dari tiga bulan sebagai kas dan setara kas.

d.

Transaksi dengan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa.

Mengacu pada PSAK No.7, yang dimaksud dengan pihak-pihak yang mempunyai

hubungan istimewa adalah :

Perusahaan yang melalui satu atau lebih perantara (intermediaries) mengendalikan,

atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama, dengan

perusahaan pelapor (holding companies, subsidiaries, fellow subsidiaries).

Perusahaan asosiasi (associated company).

Perorangan yang memiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung, suatu

kepentingan hak suara di perusahaan pelaporan yang berpengaruh secara signifikan,

dan anggota keluarga dekat dari perorangan tersebut (yang dimaksudkan dengan

anggota keluarga dekat adalah mereka yang dapat diharapkan mempengaruhi atau

dipengaruhi perorangan tersebut dalam transaksinya dengan perusahaan pelapor).

(20)

Karyawan kunci, yaitu orang-orang yang mempunyai wewenang dan tanggungjawab

untuk merencanakan, memimpin dan mengendalikan kegiatan perusahaan pelapor

yang meliputi anggota dewan komisaris, direksi dan manajer dari perusahaan serta

anggota keluarga dekat orang-orang tersebut.

Perusahaan di mana kepentingan substansial dalam hak suara dimiliki, baik secara

langsung maupun tidak langsung oleh setiap orang yang diuraikan dalam point ketiga

dan keempat di atas atau setiap orang tersebut mempunyai pengaruh signifikan atas

perusahaan tersebut. Ini mencakup perusahaan-perusahaan yang dimiliki anggota

dewan komisaris, direksi atau pemegang saham utama dari perusahaan pelapor

manajemen kunci yang sama dengan perusahaan pelapor.

Semua transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa, baik yang dilakukan

dengan atau tidak dengan tingkat harga, persyaratan dan kondisi yang sama dengan

pihak yang tidak mempunyai hubungan istimewa diungkapkan dalam laporan keuangan.

e.

Surat Berharga

Surat berharga saham dinilai berdasarkan nilai wajar (harga pasar) dan diklasifikasikan

sebagai tersedia untuk dijual sesuai dengan PSAK No. 50 “Akuntansi Investasi Efek

Tertentu”. Perubahan laba atau rugi pemilikan yang belum direalisasi dimasukkan ke

dalam komponen ekuitas dan disajikan secara terpisah. Apabila surat berharga tersebut

dijual/dilepas, keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi tersebut diakui dalam

laporan laba rugi.

f.

Pinjaman yang Diberikan

Mengacu pada nilai barang jaminan yang diagunkan oleh nasabah, maka untuk

mempermudah administrasi dilakukan penggolongan uang pinjaman yang ditetapkan

dengan surat keputusan Direksi, yaitu :

Usaha Gadai :

Berdasarkan surat keputusan Direksi No. 554/OP.1.00211/2003 tanggal 15 Agustus

2003 dan No. 555/OP.1.00211/2003 tanggal 15 Agustus 2003 ditetapkan

penggolongan uang pinjaman dan tarif sewa modal (SM) yang berlaku mulai 1

September 2003 dengan rincian sbb.:

Golongan

Pagu Kredit

(Rp)

Per 15 hari

Tarif SM

Jangka waktu

kredit

A

B

C.1

C.2

D.1

D.2

20.000

151.000

505.000

1.010.000

20.050.000

50.100.000

--

--

--

--

--

--

150.000

500.000

1.000.000

20.000.000

50.000.000

200.000.000

1,125 %

1,625 %

1,625 %

1,625 %

1,625 %

1,625 %

120 hari

120 hari

120 hari

120 hari

120 hari

120 hari

Berdasarkan surat keputusan Direksi No. 349/OP.1.00211/2004 tanggal 29

September 2004 ditetapkan tarif sewa modal baru (penurunan) yang berlaku mulai 1

Oktober 2004 dengan rincian :

(21)

Golongan

Pagu Kredit

(Rp)

Per 15 hari

Tarif M

Jangka waktu

kredit

A

B

C.1

C.2

D.1

D.2

20.000

151.000

505.000

1.010.000

20.050.000

50.100.000

--

--

--

--

--

--

150.000

500.000

1.000.000

20.000.000

50.000.000

200.000.000

1,125 %

1,6 %

1,6 %

1,6 %

1 %

1 %

120 hari

120 hari

120 hari

120 hari

120 hari

120 hari

Berdasarkan surat keputusan Direksi No. 1024/UI.I.00211/2006 tanggal 29 Desember

2006 ditetapkan tarif sewa modal baru (penurunan) yang berlaku mulai 1 Januari

2007 dengan rincian :

Golongan

Pagu Kredit

(Rp)

Per 15 hri

Tarif SM

Maksimal

SM

Masa

kredit

A

B

C.1

C.2

D.1

D.2

20.000

151.000

505.000

1.010.000

20.050.000

50.100.000

--

--

--

--

--

--

150.000

500.000

1.000.000

20.000.000

50.000.000

200.000.000

1 %

1,45 %

1,45 %

1,45 %

1 %

1 %

8 %

11,6 %

11,6 %

11,6 %

8 %

8 %

120 hari

120 hari

120 hari

120 hari

120 hari

120 hari

Berdasarkan surat keputusan Direksi No. 56/UI.I.00211/2008 tanggal 30 Januari 2008

ditetapkan tarif sewa modal baru (penurunan) yang berlaku mulai 1 Pebruari 2008

dengan rincian :

Golongan

Pagu Kredit

(Rp)

Per 15 hri

Tarif SM

Maksimal

SM

Masa

kredit

A

B

C.1

C.2

D.1

D.2

20.000

151.000

505.000

1.010.000

20.050.000

50.100.000

--

--

--

--

--

--

150.000

500.000

1.000.000

20.000.000

50.000.000

200.000.000

0,75 %

1,2 %

1,3 %

1,3 %

1 %

1 %

6 %

9,6 %

10,4 %

10,4 %

8 %

8 %

120 hari

120 hari

120 hari

120 hari

120 hari

120 hari

Uang pinjaman Gadai ditetapkan berdasarkan nilai taksiran barang jaminan yang

perhitungannya ditetapkan dengan surat edaran Direksi, terakhir berdasarkan SE No.

06/UI.1.00211/2008, tanggal 30 Januari 2008, sebagai berikut :

Golongan

Pagu Kredit

(Rp)

Persentase Uang Pinjaman

Terhadap Taksiran

A

B

C.1

C.2

D.1

D.2

20.000

151.000

505.000

1.010.000

20.050.000

50.100.000

--

--

--

--

--

150.000

500.000

1.000.000

20.000.000

50.000.000

200.000.000

95 %

92 %

91 %

91 %

93 %

93 %

(22)

Disamping pengenaan sewa modal, kepada nasabah dikenakan biaya administrasi

untuk pengadaan blanko surat bukti kredit dan pengelolaan barang jaminan serta

pembayaran asuransi. Besarnya biaya administrasi ditetapkan dengan surat

keputusan Direksi sebagai berikut :

Dengan surat keputusan Direksi No. 348/OP.1.00211/2004 tanggal 29 September

2004 tarif biaya administrasi yang berlaku mulai 1 Oktober 2004 ditetapkan sbb.:

Golongan

Rubrik

Tarif Biaya Administrasi

A

B

C.1

C.2

D.1

D.2

Akn

AK

AG

BK

BG

CK.1

CG.1

C.2

D.1 dan D.2

D.1 dan D.2 mobil

1 % X Uang Pinjaman

1 % X Uang Pinjaman

1 % X Uang Pinjaman

1 % X Uang Pinjaman

1 % X Uang Pinjaman

1 % X Uang Pinjaman

1 % X Uang Pinjaman

1 % X Uang Pinjaman

1 % X Uang Pinjaman

1 % X UP, minimum Rp 50.000,--

Catatan : Minimum Rp.1.000,-

Berdasarkan Keputusan Direksi No.312/UL.3.10.212/2007, tanggal 7 Juni 2007 dan

SE. 32/UL.3.00212/2007, pengenaan Biaya Administrasi dibedakan antara Kredit

Baru dan gadai ulang kredit lama, sbb.:

Ulang Gadai:

No.

Kredit Lama berjalan

Tarif BA

1

2

3

4

1 Hari

31 Hari

61 Hari

91 Hari

sd.

sd.

sd.

sd.

30 Hari

60 Hari

90 Hari

120 Hari

0,2 %

0,4 %

0,6 %

0,8 %

Kredit Baru :

No. Golongan

Tarip

BA

1

(23)

Marhun Bih Usaha Rahn :

Berdasarkan SK Direksi nomor 17/Us.1.00/2008 perihal penggolongan marhun bih

dan tariff Biaya Administrasi pada kantor cabang Pegadaian syariah :

Golongan

Plafon Marhun Bih

(Rupiah)

Tarif Biaya Administrasi

(Rupiah)

A 20.000-150.000

1.000

B 151.000-500.000

5.000

C 501.000-1.000.000

8.000

D 1.005.000-5.000.000

16.000

E 5.010.000-10.000.000

25.000

F 10.050.000-20.000.000

40.000

G 20.100.000-50.000.000

50.000

H 50.100.000-200.000.000

60.000

I

30.000

Tarif Ijaroh

Penyesuaian terhadap Tarif Ijaroh dan Diskon Gadai Syariah melalui Surat Keputusan Direksi Nomor 08/US.1.00/2008 tanggal 12 maret 2008. Berikut Tarif Ijaroh untuk produk Rahn :

Marhun Bih Tarif (Rp) Terbilang

Emas 80 Delapan puluh rupiah

Elektronik dan alat Rumah

Tangga 85 Delapanpuluh lima rupiah

Kendaraan bermotor 90 Sembilanpuluh rupiah

Rumusan tarif Ijarohnya adalah sebagai berikut :

No Jenis Marhun Perhitungan Tarif

1 Emas Taksiran/Rp 10.000x Rp 85 x jangka waktu/10

2 Elektronik dan alat Rumah

Tangga Taksiran/Rp 10.000x Rp 90 x jangka waktu/10

(24)

Diskon Ijaroh ;

Besarnya Marhun Bih Diskon ( x tarif)

Kantong Elektronik &

Alat RT Kendaraan Bermotor

>85% x Taksiran

0%

80

85

90

80-84% x taksiran

7%

74

79

84

75-79%x Taksiran

14%

69

73

77

70-74%x Taksiran

20%

64

68

72

65-69% xTaksiran

26%

59

63

67

60-64%xTaksiran 32% 54

58

61

55-59%xTaksiran 38% 50

53

56

50-54%xTaksiran 44% 45

48

50

45-49%xTaksiran 50% 40

43

45

40-44%xTaksiran 56% 35

37

40

35-39%xTaksiran 61% 31

33

35

30-34%xTaksiran 66% 27

28

31

25-29%xTaksiran 71% 23

25

26

20-24%xTaksiran 76% 19

20

22

15-19%xTaksiran 81% 15

16

17

10-14%xTaksiran 75%

Tarif

khusus = (1% x Taksiran) per 120 hari

<10%xTaksiran

80%

Tarif khusus = (1% x Taksiran) per 120 hari

Uang Pinjaman Usaha Lain :

Kredit Kreasi dan Krasida

Kreasi atau Kredit Angsuran Sistem Fidusia, merupakan pemberian pinjaman kepada

para pengusaha mikro-kecil (dalam rangka pengembangan usaha) dengan konstruksi

penjaminan secara fidusia dan pengembalian pinjamannya dilakukan melalui

angsuran.

Krasida atau Kredit Angsuran Sistem Gadai, merupakan pemberian pinjaman kepada

para pengusaha mikro-kecil (dalam rangka pengembangan usaha) atas dasar gadai

yang pengembalian pinjamannya dilakukan melalui angsuran.

Berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. 150/US.2.00/2007 dan Surat Edaran

Direksi No.46/US.2.00/2007 tanggal 29 Agustus 2007, tarif Sewa Modal Krasida dan

Kreasi diturunkan dari 12% per tahun flat (1% per bulan flat) menjadi 10,80% per

tahun flat (0,9% per bulan flat).

Besaran uang pinjaman Kredit Kreasi ditetapkan terakhir dengan Surat Edaran

Direksi No. 61/US.2.00/2006 tanggal 13 Desember 2006 maksimum kredit Kreasi

sebesar Rp 100.000.000,- per nasabah, sedangkan Krasida terakhir ditetapkan

berdasarkan Surat Keputusan Direksi No.190/US.2.00/2006, tanggal 28 September

(25)

2006, batas minimum uang pinjaman Krasida minimum sebesar Rp 20.000.000,- per

nasabah.

Secara umum kedua skim kredit (Kreasi dan Krasida) mempunyai kemiripan dalam

hal pelaksanaan operasionalnya yang secara ringkas dapat dijelaskan sebagai berikut

Skim kredit Kreasi dan Krasida :

No. Uraian

Kreasi

Krasida

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. Tujuan kredit Waktu pelayanan Tarif sewa modal Biaya administrasi Biaya lainnya Jenis barang jaminan Penyimpanan BJ Besarnya pinjaman Jangka waktu kredit Cara pelunasan

Produktif 3 hari

10,80 % / tahun flat 1 % dari Uang Pinjaman

Notaris, Akte Fidusia, cek fisik, asuransi, meterai

BPKB kendaraan bermotor

Dipakai nasabah untuk alat produksi 70 % dari taksiran/ nilai agunan 12 – 36 bulan

Angsuran tetap

Produktif 1-2 jam

10,80 % / tahun flat 1 % dari Uang Pinjaman Meterai dan cek fisik untuk kendaraan bermotor

Perhiasan emas dan ken-daraan bermotor

Disimpan di Pegadaian 95 % dari taksiran agunan 12 – 36 bulan

Angsuran tetap

Kredit Krista

Krista atau Kredit Usaha Rumah Tangga merupakan pinjaman khusus kepada

kelompok pengusaha sangat mikro (sementara hanya wanita pengusaha) dengan

menerapkan sistem tanggung renteng di antara anggota-anggota kelompok tersebut.

Secara umum pelaksanaan operasional secara ringkas dapat dijelaskan sebagai

berikut:

No. Uraian

Krista

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. Tujuan kredit Waktu pelayanan Tarif sewa modal Biaya administrasi Biaya lainnya Jenis barang jaminan Penyimpanan BJ Besarnya pinjaman

Jangka waktu kredit Cara pelunasan

Produktif 1-3 hari 12 % / tahun flat 1 % dari Uang Pinjaman asuransi, meterai

Alat-alat produksi, alat rumah tangga, elektronik Dipergunakan nasabah untuk alat produksi atau operasional usaha.

Berdasarkan kelayakan usaha dengan minimal uang pinjaman Rp 100 ribu sampai dengan maksimum Rp.3 juta untuk nasabah biasa; nasabah roll over maksimum Rp.8 juta dan disyaratkan mempunyai agunan minimal sebesar 20 % dari pinjaman.

12 - 36 bulan Angsuran tetap

(26)

Kredit Kresna :

Kresna atau Kredit Serba Guna, merupakan pemberian pinjaman kepada pegawai/

karyawan dalam rangka kegiatan produktif/konsumtif dengan pengembalian secara

angsuran.

Besar pinjaman disesuaikan dengan jumlah penghasilan masing-masing pegawai

(kemampuan mengangsur) sehingga tidak terlalu memberatkan likuiditas bulanan

pegawai, sedangkan jangka waktu kredit maksimum 36 bulan. Batas maksimum Uang

Pinjmanan dan jangka waktu kredit diatur SK Direksi No.213/US.2.00/2006, tgl. 29

Nopember 2006.

Adapun tingkat bunga pinjaman adalah 12 % per tahun flat. Tarif sewa modal Kresna

ditetapkan melalui SK Direksi No. 212/US.2.00/2006, tgl. 29 Nopember 2006.

SK Direksi No. 13/UL.3.00.22.3/03. tgl. 26 Januari 2004 ditetapkan Biaya Administrasi

Kresna sebesar 0,5% dari Pinjaman, yang mulai berlaku sejak 1 Januari 2004.

Kredit Tunda Jual Gabah (KTJG) :

KTJG merupakan kredit yang diberikan kepada petani atas dasar hukum gadai

melalui agen-agen yang ditunjuk Perum Pegadaian dengan barang jaminan berupa

gabah kering giling.

Tujuan pemberian KTJG adalah untuk membantu petani dalam memenuhi kebutuhan

dana untuk melakukan pengolahan sawahnya mengingat belum diperolehnya dana

dari hasil penjualan produk gabah yang sengaja ditunda penjualannya sambil

menunggu kenaikan harga gabah yang cenderung menurun setelah panen.

Kredit Perumahan Swadaya (KREMADA)

Kremada adalah kredit yang diberikan kepada Masyarakat Berpenghasilan Rendah

(MBR) yang hanya dimanfaatkan untuk perumahan yang mencakup perbaikan rumah,

pembangunan rumah dan perbaikan lingkungan perumahan. Dana berasal dari

Pemerintah (Kementerian Negara Perumahan Rakyat). Penyaluran Kredit ini

ditetapkan dengan Surat Keputusan Direksi No. 062/UL.2.00.22.2/2006, tanggal 7

Desember 2006, tentang Penyaluran Kredit Perumahan Swadaya (KREMADA).

Skim Kremada :

No. Uraian

Keterangan

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Tujuan kredit Waktu pelayanan Tarif sewa modal Biaya administrasi Biaya lainnya Jenis barang jaminan Plafon pinjaman Nasabah

Jangka waktu kredit

Produktif 1-2 Minggui 0 %

9 % per tahun dari Uang Pinjaman Meterai

Tanpa Barang Jaminan kecuali tanggung renteng Perbaikan Rp.5.000.000,-

Pembangunan Rp.10.000.000,- MBR yang berkelompok Perbaikan 12 bulan

(27)

Unit Gadai Efek

SK Direksi No.23/UL.3.0022 3/2007, tanggal 2 April 2007 tentang Pembentukan Unit

Gadai Efek, dibentuk unti bisnis baru yang bergerak di bidang pelayanan gadai

dengan jaminan saham/efek. Nama unit ini adalah GADAI EFEK INVESTA,

berkedudukan di Kantor Pusat Perum Pegadaian, Jl. Kramat Raya 1162, Jakarta

Pusat.

SK Direksi No. 44A/UL.3.0022 3/2007, tanggal 29 Juni 2007 tentang Penyaluran

Kredit Gadai Saham, ditetapkan jenis saham yang dapat dijaminkan, yaitu saham

dalam kelompok LQ45 yang telah melalui prose Know Your Customer (KYC).

SK Direksi No. 44B/UL.3.0022 3/2007, tanggal 29 Juni 2007 tentang Prosedur

Operasional Kredit Gadai Saham, ditetapkan berlakunya Pedoman Operasional Kredit

Gadai Saham.

SK Direksi No. 44C/UL.3.0022 3/2007, tanggal 29 Juni 2007 tentang Tarip sewa

modal dan Biaya Administrasi, ditetapkan tarif Sewa Modal secara fixed Rate. Tarif

SM ditetapkan melalui Surat Edaran. Sedangkan Biaya Administrasi ditetapkan

sebesar 0,125% per jangka waktu 90 hari.

SK Direksi No. 44D/UL.3.0022 3/2007, tanggal 29 Juni 2007 tentang Batas

Maksimum dan Minimum Uang Pinjaman, ditetapkan bahwa minimum UP adalah 50

Juta Rupiah dan maksimum sebesar 50 Milyar rupiah.

SK Direksi No. 44E/UL.3.0022 3/2007, tanggal 29 Juni 2007 tentang Batas

Kewenangan Dalam Penetapan dan Pemutusan Uang Pinjaman, ditetapkan

anggota-anggota Komite Pemutus Kredit serta ditetapkan batas-batas wewenang

masing-masing atas besaran UP yang dapat diputuskan.

Skim Gadai Efek INVESTA :

No. Uraian

Keterangan

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10 11. Tujuan kredit Waktu pelayanan Sewa modal Biaya administrasi Biaya lainnya Jenis barang jaminan Plafon pinjaman

Nasabah

Jangka waktu Kredit Top Up Call

\

Eksekusi

Produktif Minimal 1 hari Harian, minimal 15 hari

0,125 % per jangka waktu 90 hari Meterai

Saham dalam LQ 45, 1 transaksi paling banyak 5 jenis saham

Min. Rp.10.000.000,- & Maks Rp.150.000.000.000,- dihitung paling banyak 57% dari harga pasar saham. (closing price 1 hari sebelumnya)

Institusi atau perorangan 90 Hari

70% 80%

Berdasarkan surat Direktur Pengembangan Usaha No.91/Lb.1.00/2008, tgl. 2

Desember 2008, penyaluran kredit gadai efek dihentikan sampai dengan adanya

keputusan Direksi lebih lanjut.

(28)

KUCICA

Kiriman Uang Cara Instan Cepat dan Aman (KUCICA) adalah jasa pengiriman uang,

bekerjasama dengan Western Union, perusahaan yang mempunyai jaringan luas,

yang berkedudukan di Kanada. SE.54/UL.2.00.22.2/2007, tanggal 11 Oktober 2007,

tentang Pelaksanaan Jasa Pengiriman Uang di Kantor Cabang Perum Pegadaian,

menetapkan dimulainya operasi Jasa Kucica serta berlakunya Pedoman Operasional

Kucica.

ARRUM

SK. Direksi No. 01/US.2.00/2008, tanggal 31 Januari 2008, tentang Pemberlakuan

PO Arrum dan No. 03/US.2.00/2008, tanggal 31 Januari 2998, tentang Batas

Minimum dan Maksimum nilai pembiayaan ARRUM, menyatakan mulai beroperasinya

jasa kredit Arrum dengan jaminan fidusia, maksimum Uang Pinjaman Rp.50 juta

dengan masa kredit maksimum 36 bulan. Pasarnya adalah para pengusaha mikro

yang menginginkan dasar syariah. Biaya Administrasi Arrum adalah sbb. :

No.

Jenis Barang Jaminan

Biaya ADM

1.

Sepeda Motor/ Scooter

Rp. 70.000,-

2.

Mobil

Rp. 200.000,-

Sedangkan tarif Ijaroh dihitung dengan rumus sbb. :

Taksiran

Ijaroh = --- x Rp.700 x Jangka waktu (bulan)

100.000

MULIA (Murabahah Logam Mulia Untuk Investasi Abadi)

Berdasarkan Surat Keputusan Direksi Nomor Nomor 54/LB.1.00/2008 tentang

Pembiayaan Murabahah Logam Mulia untuk Investasi Abadi tanggal 25 September

2008, produk yang disebut MULIA ini diluncurkan dan mulai dioperasionalkan pada

tanggal 28 Oktober 2008. Pembiayaan MULIA adalah pembiayaan emas batangan

kepada nasabah dengan pola angsuran untuk jangka waktu tertentu dengan prinsip

syariah. Emas Batangan yang dibiayai oleh pembiayaan MULIA adalah emas

batangan bersertifikat international (LBMA-London Bullion Market Asosiation) dengan

jenis /varian unit 5 gram, unit 10 gram, unit 25 gram, unit 50 gram unit, 100 gram unit,

unit 250 gram, unit 1000 gram

Pembiayaan murabahah ini mengenakan marjin atas setiap transaksi berdasarkan

jangka waktu pembiayaan. Marjin atas transaksi pembiayaan murabahah tersebut

diatur dalam Surat Edaran Direksi Nomor 16/ US.100/2009 perihal jangka waktu,

uang muka dan marjin pembiayaan MULIA. Berikut penetapan Marjin Pembiayaan

MULIA :

(29)

Jangka Waktu Uang

Muka Marjin

1 bulan

>20%-100% 3.00%

3 bulan

>25%-30% 3.50%

>30%-40% 3.25%

>40%-50% 3.25%

>50%-60% 3.00%

>60%-70% 3.00%

>70%-80% 2.90%

>80%-90% 2.80%

>90%-100% 2.50%

6 bulan

>25%-30% 6.00%

>30%-40% 5.90%

>40%-50% 5.80%

>50%-60% 5.70%

>60%-70% 5.60%

>70%-80% 5.50%

>80%-90% 5.00%

>90%-100% 4.00%

12 bulan

>30%-40% 12.00%

>40%-50% 11.50%

>50%-60% 11.00%

>60%-70% 10.50%

>70%-80% 10.00%

>80%-90% 8.50%

>90%-100% 7.00%

18 bulan

>35%-40% 18.00%

>40%-50% 17.00%

>50%-60% 16.00%

>60%-70% 15.00%

>70%-80% 13.50%

>80%-90% 11.00%

>90%-100%

7.00%

24 bulan

>40%-50% 22.00%

>50%-60% 20.50%

>60%-70% 18.50%

>70%-80% 16.00%

>80%-90% 12.50%

>90%-100% 7.80%

36 bulan

>45%-50% 29.00%

>50%-60% 28.50%

>60%-70% 24.00%

>70%-80% 20.00%

>80%-90% 15.00%

>90%-100% 8.60%

Atas transaksi pelunasan pembiayaan MULIA dipercepat maka Direksi Pegadaian

(30)

73/Lb.1.00/2008 perihal Potongan Marjin MULIA. Berikut Tabel Potongan Marjin

MULIA :

Prosentase Potongan Marjin MULIA (dalam % )

Jangka Waktu Pembiayaan

Bulan Ke

6 12 18 24 36

1 50.00

75.00

83.00

87.50 91.66

2 40.00

68.19

78.12

83.70 89.04

3 30.00

61.38

73.24

79.90 86.42

4 20.00

54.57

68.36

76.10 83.80

5 10.00

47.76

63.48

72.30 81.18

6 0.00

40.95

58.60

68.50 78.56

7

34.14

53.72

64.70 75.94

8

27.33

48.84

60.90 73.32

9

20.52

43.96

57.10 70.70

10

13.71

39.08

53.30 68.08

11

6.90

34.20

49.50 65.46

12

0.00

29.32

45.70 62.84

13

24.44

41.90 60.22

14

19.56

38.10 57.60

15

14.68

34.30 54.98

16

9.80

30.50 52.36

17

4.92

26.70 49.74

18

0.00

22.90 47.12

19

19.10

44.50

20

15.30

41.88

21

11.50

39.26

22

7.70

36.64

23

3.90

34.02

24

0.00

31.40

25

28.78

26

26.16

27

23.54

28

20.92

29

18.30

30

15.68

31

13.06

32

10.44

33

7.82

34

5.20

35

2.58

36

0.00

(31)

g.

Cadangan Penyisihan Pinjaman Yang Diberikan (PYD) dan Cadangan Penyisihan

Piutang Pegawai.

Cadangan Penyisihan PYD adalah penyisihan terhadap PYD yang bermasalah, dicuri,

atau ditahan oleh yang berwajib sampai ada keputusan Pengadilan. Terhadap PYD yang

tidak bermasalah, tidak dilakukan penyisihan mengingat jika nasabah tidak membayar

pinjaman dapat ditutupi dengan penjualan barang jaminan.

Cadangan Penyisihan Piutang Pegawai merupakan penyisihan atas piutang TGR dan

piutang kepada karyawan lainnya yang sudah mendapatkan SK pembebanan Direksi

(tidak termasuk didalamnya KPYD /K4TGR)

h.

Persediaan Emas dan Persediaan barang Cetakan

Persediaan emas merupakan persediaan Unit Toko Emas Galeri 24 dan dinilai

berdasarkan nilai terendah antara harga perolehan dan harga pasar.

Persediaan barang cetak dinilai berdasarkan harga perolehan dan dicatat sebagai beban

pada saat digunakan.

i.

Aktiva Tetap

Kepemilikan Langsung

Aktiva Tetap Perusahaan dan Anak Perusahaan dicatat atas dasar harga perolehan

(historical cost) dikurangi akumulasi penyusutan. Seluruh aktiva tetap disusutkan kecuali

tanah. Aktiva tetap selain bangunan disusutkan berdasarkan berdasarkan metode saldo

menurun ganda (double declining method), sedangkan bangunan disusutkan berdasarkan

metode garis lurus

(straight line method)

sebagai

berikut :

Aktiva bangunan disusut sebesar 5 % dari harga perolehan per tahun, meliputi

gedung kantor, rumah jabatan, gudang, pagar dan prasarana bangunan lainnya.

Aktiva yang mempunyai masa manfaat tidak lebih dari 4 tahun disusut sebesar 50 %

dari nilai buku per tahun, meliputi inventaris dan alat keperluan cabang.

Aktiva yang mempunyai masa manfaat lebih dari 4 tahun dan tidak lebih dari 8 tahun

disusut sebesar 25 % dari nilai buku per tahun, meliputi kendaraan bermotor.

Aktiva tetap yang tidak digunakan lagi atau dijual, dikeluarkan dari kelompok aktiva

tetap.Laba atau rugi akibat penjualan aktiva tetap dicatat dalam laporan laba rugi tahun

berjalan.

Kapitalisasi biaya untuk pengadaan/pembelian aktiva tetap didasarkan pada Instruksi

Direksi No. ID.4/AK.0.0012.0/2000 tanggal 28 Nopember 2000, yaitu 1 Januari 2006

kebijakan kapitalisasi biaya disempurnakan dengan ID No : 02/AK.0.0012.0/2005 tanggal

29 Nopember 2005 dengan penjelasan :

ƒ

Aktiva Tetap Inventaris.

Pengadaan/pembelian aktiva inventaris dengan harga satuan (per unit) sebesar Rp

1.000.000,- atau lebih, dikapitalisasi dan dibukukan sebagai Aktiva Tetap Inventaris

sedangkan apabila kurang dari Rp 1.000.000,-- dibiayakan tahun berjalan sebagai

Biaya Perlengkapan Kantor

(32)

ƒ

Aktiva Tetap Bangunan

Pengeluaran untuk perbaikan/pemeliharaan gedung yang sifatnya merubah bentuk

atau bestek dan memperpanjang umur ekonomis dengan nilai Rp 15.000.000,- atau

lebih, dikapitalisasi dan dibukukan sebagai Aktiva Tetap Bangunan.

Pengeluaran untuk perbaikan/pemeliharaan yang sifatya tidak merubah bentuk atau

bestek dan tidak memperpanjang umur ekonomis berapapun besarnya dibiayakan

pada saat transaksi.

Pembangunan gedung permanen yang sebelumnya tidak ada dengan biaya

Rp7.500.000,- atau lebih, dikapitalisasi; dan apabila biayanya kurang dari

Rp7.500.000,- dibiayakan, sedangkan pembangunan gedung semi/tidak permanen

berapapun besarnya dibiayakan.

Khusus untuk kapitalisasi biaya tanah diatur tersendiri dengan Instruksi Direksi No.

ID.1/AK.0.0012.0/2000 tanggal 30 Maret 2000, yaitu :

Pengeluaran yang dapat dimasukkan sebagai unsur biaya perolehan tanah,

dikapitalisasi meliputi harga tanah, biaya konstruksi untuk tanah yang harus

diciptakan lebih dahulu, biaya ganti rugi penghuni, biaya pembelian tanah lain sebagai

pengganti, biaya komisi perantara, biaya pinjaman terkapitalisasi dalam tanah dan

biaya pematangan tanah.

Pengeluaran yang tidak dapat dimasukkan sebagai unsur biaya perolehan tanah

dicatat sebagai Beban Tangguhan Hak Atas Tanah dan diamortisasi sepanjang masa

manfaat ekonomis hak tersebut (20 tahun), meliputi biaya legal audit (pemeriksaan

keaslian sertifikat, rencana tata kota), biaya pengukurfan, pematokan dan pemetaan

ulang, biaya notaris, jual beli dan PPAT, pajak terkait dan biaya perolehan /

perpanjangan hak (sertifikat).

Mulai 1 Oktober 2006 kebijakan kapitalisasi dan biaya perolehan, pengadaan, penyusutan

aktiva tetap disempurnakan dengan ID No : 04/AK.0.0012.0/2006 tanggal 13 Oktober

2006 dengan penjelasan :

ƒ

Aktiva Tetap Inventaris.

Pengadaan/pembelian aktiva inventaris dengan harga satuan (per unit) sebesar

Rp1.000.000,- atau lebih, dikapitalisasi dan dibukukan sebagai Aktiva Tetap

Inventaris sedangkan apabila kurang dari Rp1.000.000,-- dibiayakan tahun berjalan

sebagai Biaya Perlengkapan Kantor

ƒ

Aktiva Tetap Bangunan

Pengeluaran untuk perbaikan/pemeliharaan gedung yang sifatnya merubah bentuk

atau bestek dan memperpanjang umur ekonomis dengan nilai Rp20.000.000,- atau

lebih, dikapitalisasi dan dibukukan sebagai Aktiva Tetap Bangunan.

Pengeluaran untuk perbaikan/pemeliharaan yang sifatnya tidak merubah bentuk atau

bestek dan tidak memperpanjang umur ekonomis berapapun besarnya dibiayakan

pada saat transaksi.

Pembangunan gedung permanen yang sebelumnya tidak ada dengan biaya

Rp10.000.000,- atau lebih dikapitalisasi dan apabila biayanya kurang dari

Rp10.000.000,- dibiayakan.

Sedangkan bangunan tidak permanen adalah bangunan yang bersifat sementara,

terbuat dari bahan yang tidak tahan lama, atau bangunan yang dapat dipindah

(33)

pindahkan contoh Modular Voult Room, bangunan Gudang yang separuh tembok

dibukukan sebagai Bangunan Tidak Permanen.

ƒ

Aktiva Tanah

Pengeluaran yang dapat dimasukkan sebagai unsur biaya perolehan tanah,

dikapitalisasi meliputi harga tanah, biaya konstruksi untuk tanah yang harus

diciptakan lebih dahulu, biaya ganti rugi penghuni, biaya pembelian tanah lain sebagai

pengganti, biaya komisi perantara, biaya pinjaman terkapitalisasi dalam tanah dan

biaya pematangan tanah.

Pengeluaran yang tidak dapat dimasukkan sebagai unsur biaya perolehan tanah

dicatat sebagai Beban Tangguhan Hak Atas Tanah dan diamortisasi sepanjang masa

manfaat ekonomis hak tersebut (20 tahun), meliputi biaya legal audit (pemeriksaan

keaslian sertifikat, rencana tata kota), biaya pengukurfan, pematokan dan pemetaan

ulang, biaya notaris, jual beli dan PPAT, pajak terkait dan biaya perolehan /

perpanjangan hak (sertifikat).

Pembelian Aktiva Tetap Tanah dan Bangunan secara gabungan dan nilai perolehan

masing masing aktiva (Tanah dan Bangunan) sudah ditetapkan, sedangkan biaya

yang dikeluarkan untuk memperoleh Aktiva Tetap Tanah dan Bangunan secara

gabungan tersebut tidak dipisahkan (biaya notaris, BPHTB, biaya balik nama dll)

maka pembebanan biayanya dilakukan secara proporsional berdasarkan

perbandingan nilai perolehan masing masing.

Dan pembagian alokasi tersebut untuk Aktiva Tanah dicatat sebagai Beban Yang

Ditangguhkan Biaya Hak Atas Tanah, sedangkan pembagian alokasi untuk Aktiva

Bangunan menambah nilai perolehan Aktiva Bangunan.

ƒ

Aktiva Tetap Belum Dioperasikan (ATBD)

Pengadaan / pembelian aktiva untuk jenis tertentu (Kendaraan, Komputer dll) sering

dilakukan secara terpusat di Kantor Pusat/Kantor Wilayah dan pada umumnya

tersimpan/proses pengiriman ke tujuan relatif lama. Maka agar pengenaan

penyusutannya terlaksana dengan benar, maka pembelian aktiva tersebut dicatat

sebagai ATBD (149.xx.xxx).Pengakuan sebagai Aktiva Tetap dilakukan pada saat

Aktva Tetap tersebut diterima/digunakan unit yang menggunakan. Sejak saat Aktiva

tersebut diakui maka penyusutan atas aktiva itu mulai berlaku.

ƒ

Penyusutan Aktiva Tetap.

Penyusutan aktiva tetap dihitung dan dibukukan setiap bulan sejak diakui dan

dibukukan sebagai aktiva tetap

Seluruh aktiva tetap disusutkan kecuali tanah. Aktiva tetap selain bangunan

disusutkan berdasarkan berdasarkan metode saldo menurun ganda (double declining

method), sedangkan bangunan disusutkan berdasarkan metode garis lurus

(straight

line method)

sebagai

berikut :

¾

Aktiva Tetap Bangunan :

o

Aktiva Tetap Bangunan dan Instalasi yang permanen disusutkan dengan

metode garis lurus sebesar 5 % dari harga perolehan dengan masa manfaat

20 tahun.

o

Untuk Instalasi AC sentral dengan masa manfaat 8 tahun dan disusutkan

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Approaches to Learning and Studying Inventory (ALSI) merupakan salah satu instrumen versi singkat yang digunakan untuk mengukur pendekatan belajar mahasiswa.. Penelitian ini

Give hints (memberikan isyarat atau petunjuk), yaitu penutur mengujarkan sesuatu yang tidak berhubungan dengan maksud yang sebenarnya, ia berharap kawan bicaranya

Dalam tindak tutur jenis ini penutur menggunakan kalimat deklaratif, interogatif dan kalimat imperatif sesuai dengan fungsi masing-masing, hanya saja maksud

Setelah melalui proses observasi dan pendeskripsian naskah didapatkan keterangan bahwa tidak semua Sêrat Wulang Putri ataupun Sêrat Wulang Èstri sama dengan

Makalah ini mendiskusikan beberapa karakteristik utama teori feminis liberal, radikal, dan sosialis; serta implikasinya terhadap enam bidang praktek pekerjaan sosial: terapi

tercapai yakni ¼ panjang gelombang terbentuk sepanjang saluran kabel dengan minimum pada awal saluran maksimum pada ujung akhir saluran kabel?. Kondisi ini didapatkan ketika

pernah menjadi nomor satu.”Enda ngajari kita erdiate ras ngelebeken teman. Biak enda situhuna biak Dibata, si teridah arah kerehen Jesus ku doni enda. Emaka notoken kuta,

Berdasarkan pembahasan hasil penelitian dengan menggunakan metode Isothermal Remanent Magnetization (IRM) di kota Padang pada tiga jenis sampel yaitu top soil, kulit kayu,