PERUSAHAAN UMUM PEGADAIAN
LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA
30 SEPTEMBER 2009
DIVISI AKUNTANSI
KANTOR PUSAT PERUM PEGADAIAN
Jakarta, September 2009
DAFTAR ISI
I.
SURAT PERNYATAAN DIREKSI
II.
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
−
Neraca Konsolidasi per 30 September 2009 dan 2008
−
Laporan Laba Rugi Konsolidasi Untuk Tahun Yang Berakhir
Pada Tanggal 30 September 2009 dan 2008
−
Laporan Arus Kas Konsolidasi Untuk Tahun Yang Berakhir
Pada Tanggal 30 September 2009 dan 2008
−
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasi Untuk Tahun Yang
Berakhir Pada Tanggal 30 September 2009 dan 2008
III.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
−
Umum
−
Kebijakan Akuntansi
−
Penjelasan Pos-pos Neraca dan Laba Rugi
i
1
2
3 - 4
5
6 – 11
11 – 32
33 - 62
PERUSAHAAN UMUM (PERUM) PEGADAIAN DAN ANAK PERUSAHAAN
NERACA KONSOLIDASI
PER 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008
30 SEPT 2009 30 SEPT 2008 30 SEPT 2009 30 SEPT 2008
(Unaudited) (Unaudited) (Unaudited) (Unaudited)
AKTIVA LANCAR KEWAJIBAN LANCAR
Kas dan Bank 3 288.116.593.827 345.335.663.646 (16,57) Hutang Bank 17 8.549.559.550.049 5.755.955.183.907 48,53 Surat Berharga 4 0 0 0,00 Hutang RUF 18 0 125.000.000.000 0,00 Uang Muka 5 10.120.955.373 6.679.243.038 51,53 Hutang Promes 19 0 97.863.494.000 (100,00) Pajak Dibayar Dimuka 6 238.404.063.336 143.873.830.536 65,70 Hutang Kepada Rekanan 20 23.177.963.885 12.624.803.048 0,00 Pinjaman Yang Diberikan 7 13.170.704.406.959 8.929.087.509.246 47,50 Hutang Kepada Nasabah 21 46.593.842.038 34.909.030.056 33,47 Piutang Lainnya 8 18.967.583.126 14.817.940.633 28,00 Hutang Pajak 22 248.548.451.504 239.347.448.547 3,84 Persediaan 9 0 0 0,00 Hutang Jangka Panjang YAJT dlm waktu 1 th 23 0 0 0,00 Persediaan Barang Cetak 10 5.282.463.091 7.722.340.093 (31,60) Beban Yang Masih Harus Dibayar 24 43.073.718.461 24.875.114.758 73,16 Pendapatan Yang Masih Harus Diterima 11 665.424.457.858 506.057.836.221 31,49 Pendapatan Diterima Dimuka 25 2.143.203.741 1.538.016.404 0,00 Beban Dibayar Dimuka 12 19.444.580.964 25.948.308.145 (25,06) Hutang Lancar Lainnya 26 58.648.166.512 31.173.318.549 88,14
Jumlah Aktiva Lancar 14.416.465.104.534 9.979.522.671.558 44,46 Jumlah Kewajiban Lancar 8.971.744.896.190 6.323.286.409.269 41,88
AKTIVA TIDAK LANCAR KEWAJIBAN TIDAK LANCAR
Piutang Kepada Pihak-Pihak Yang Mempunyai Kewajiban Estimasi Untuk Imbalan Kerja 27 63.423.580.376 42.939.249.290 47,71 Hubungan Istimewa 13 1.231.834.235 9.353.138.099 (86,83) Pendapatan Ditangguhkan 28 26.063.360.798 27.700.849.434 (5,91) Aktiva Pajak Tangguhan 14 42.725.721.980 15.666.680.671 172,72 Hutang Obligasi - Setelah Dikurangi Bagian
Aktiva Tetap - (bersih setelah dikurangi akumulasi Yang Akan Jatuh Tempo Dalam Waktu
penyusutan per 30 Sept. 2009 dan 2008) 15 435.459.242.798 382.039.188.053 13,98 Satu Tahun. 29 3.260.021.533.715 1.770.183.506.711 84,16 Aktiva Lain-lain 16 133.512.053.457 47.116.164.400 183,37 Hutang Jangka Panjang Lainnya 30 411.350.000.000 411.250.000.000 0,02
Jumlah Aktiva Tidak Lancar 612.928.852.470 454.175.171.223 34,95 Jumlah Kewajiban Tidak Lancar 3.760.858.474.889 2.252.073.605.435 67,00
EKUITAS 31
Modal Awal 205.000.000.000 205.000.000.000 0,00 Penyertaan Modal Pemerintah 46.252.000.000 46.252.000.000 0,00 Laba (Rugi) Srt Berharga Yg Belum Direalisasi 0 0 0,00 Saldo Laba :
- Ditentukan Penggunaannya 1.490.010.668.212 1.059.199.340.092 40,67 - Belum Ditentukan Penggunaannya 555.527.917.713 547.886.487.985 1,39
Jumlah Ekuitas 2.296.790.585.925 1.858.337.828.077 23,59
JUMLAH AKTIVA 15.029.393.957.004 10.433.697.842.781 44,05 JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 15.029.393.957.004 10.433.697.842.781 44,05
CAT /\ %
A K T I V A CAT /\ % KEWAJIBAN DAN EKUITAS
PERUSAHAAN UMUM (PERUM) PEGADAIAN DAN ANAK PERUSAHAAN
LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008
2009 2008
(Unaudited) (Unaudited)
PENDAPATAN USAHA
- Pendapatan Sewa Modal 32 2.575.964.644.802 1.915.248.414.705 34,50 - Pendapatan Administrasi 33 290.304.093.347 206.005.468.978 40,92 - Pendapatan Sewa Langen Palikrama 34 736.826.124 739.376.577 (0,34)
Jumlah Pendapatan Usaha 2.868.133.889.342 2.121.993.260.260 35,16
PENDAPATAN USAHA LAINNYA 35
- Uang Kelebihan Lewat Waktu 14.691.586.677 7.983.503.896 84,02 - Pendapatan Investasi & Subrogasi/Recovery 604.976.689 515.979.788 17,25 Jumlah Pendapatan Usaha Lainnya 15.296.563.366 8.499.483.684 79,97
Jumlah Pendapatan Usaha (1) 2.883.430.452.708 2.130.492.743.944 35,34
BEBAN USAHA
- Bunga dan Provisi 36 988.336.100.238 576.257.728.487 71,51 - Pegawai 37 699.176.833.919 527.786.015.540 32,47 - Penyusutan Aktiva Tetap 38 36.324.573.933 28.960.164.273 25,43 - Amortisasi 39 17.195.888.510 2.563.517.730 570,79 - Umum 40 368.386.628.884 235.211.704.966 56,62
Jumlah Beban Usaha (2) 2.109.420.025.484 1.370.779.130.996 53,88
LABA USAHA (3=1-2) 774.010.427.224 759.713.612.948 1,88
PENDAPATAN (BEBAN) LAIN-LAIN 41
- Pendapatan Sewa Gedung 2.003.480.948 2.637.176.932 (24,03) - Pendapatan Jasa Giro 804.762.817 637.543.509 26,23 - Laba Penjualan Aktiva Tetap 51.728.450 3.416.119.461 (98,49)
- Pendapatan Lainnya 21.255.351.599 15.384.408.835 38,16 - Beban Lain-lain (4.342.754.154) (828.305.524) 424,29
Jumlah Pendapatan (Beban) Lain-lain 19.772.569.660 21.246.943.213 (6,94)
KERUGIAN LUAR BIASA 42 0 0 #DIV/0!
LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN 793.782.996.884 780.960.556.161 1,64
TAKSIRAN PAJAK PENGHASILAN :
- Tahun Berjalan (238.255.079.171) (233.074.068.176) 2,22 - Tangguhan 0 0 #DIV/0! LABA BERSIH 555.527.917.713 547.886.487.985 1,39 2 1 JANUARI s.d. 30 SEPTEMBER CAT URAIAN /\ % (dalam rupiah)
PERUM PEGADAIAN DAN ANAK PERUSAHAAN
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI (Metode Langsung)
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 ( dalam rupiah )
Tahun 2009 Tahun 2008
KEGIATAN OPERASI :
Penerimaan Kas dari :
- Penerimaan Sewa Modal 2,427,662,978,550 1,759,630,714,114 - Pendapatan Administrasi 290,304,093,347 205,463,542,605 - Pendapatan Lainnya 20,494,013,171 12,460,755,747 - Pelunasan Pinjaman Yang Diberikan 30,769,684,515,396 21,779,405,352,753 - Pelunasan dari Piutang Lainnya 32,280,270,679 42,275,924,488 - Penjualan Barang Lelang Milik Perusahaan dan BJ Yang Disisihkan 404,871,733,415 134,438,527,618 - Penerimaan Hutang Nasabah 63,538,749,977 47,144,790,316 - Penerimaan Hutang Pajak 46,109,639,808 38,276,194,125 - Penerimaan Hutang Lainnya 140,734,740,859 102,313,865,587
TOTAL PENERIMAAN KAS DARI OPERASI 34,195,680,735,202 24,121,409,667,353
Pengeluaran Kas untuk :
- Pembayaran Bunga Bank dan Obligasi 1,009,511,334,914 579,616,775,290 - Beban Pegawai 708,664,044,187 527,896,736,467 - Beban Umum 317,232,596,822 236,941,724,128 - Penyaluran Pinjaman Yang Diberikan 35,117,107,165,526 24,514,500,048,451 - Pembayaran Hutang Kepada Rekanan 33,130,367,530 2,679,948,396 - Pembayaran Hutang Kepada Nasabah 43,890,608,620 32,452,445,643 - Pembayaran Hutang Pajak 382,112,785,582 270,929,238,327 - Pembayaran Hutang Lainnya 150,747,468,190 121,008,571,380 - Pemberian Piutang 41,406,399,992 44,032,942,228
TOTAL PENGELUARAN KAS UNTUK OPERASI 37,803,802,771,363 26,330,058,430,310
KAS BERSIH DARI (UNTUK) AKTIVITAS OPERASI (3,608,122,036,161) (2,208,648,762,957)
KEGIATAN INVESTASI :
Penerimaan Kas dari :
- Penjualan Aktiva Tetap 61,404,500 9,415,139,388
TOTAL PENERIMAAN KAS DARI INVESTASI 61,404,500 9,415,139,388
Pengeluaran Kas untuk :
- Pembelian Aktiva Tetap 71,275,379,078 44,699,921,564
TOTAL PENGELUARAN KAS UNTUK INVESTASI 71,275,379,078 44,699,921,564
KAS BERSIH DARI (UNTUK) AKTIVITAS INVESTASI (71,213,974,578) (35,284,782,176)
3
PERUM PEGADAIAN DAN ANAK PERUSAHAAN
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI (Metode Langsung)
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 ( dalam rupiah )
Tahun 2009 Tahun 2008 U R A I A N Periode 1 Januari s.d 30 Sept 2009
KEGIATAN PENDANAAN :
Penerimaan Kas dari :
- Hutang Bank 10,335,617,292,559 13,110,611,593,647
- Hutang Promes 0 197,863,494,000
- Hutang RUF 371,915,000,000 564,000,000,000 - Hutang Jangka Panjang Lainnya 100,000,000 850,000,000
- Hutang Obligasi 1,500,000,000,000 0
TOTAL PENERIMAAN KAS DARI PENDANAAN 12,207,632,292,559 13,873,325,087,647
Pengeluaran Kas untuk :
- Angsuran Hutang Bank 7,991,725,345,225 10,509,680,381,608 - Pelunasan Hutang Promes & RUF 262,500,000,000 639,000,000,000 - Pembayaran Dana Pembangunan Semesta 190,065,000,000 147,000,000,000 - Pembayaran Hutang Dana Program Kemitraan 0 17,104,000,000 - Pelunasan Obligasi 8,700,000,000 158,700,000,000
TOTAL PENGELUARAN KAS UNTUK PENDANAAN 8,452,990,345,225 11,471,484,381,608
KAS BERSIH DARI (UNTUK) KEGIATAN PENDANAAN 3,754,641,947,334 2,401,840,706,039
PENAMBAHAN / (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN
SETARA KAS 75,305,936,595 157,907,160,906
Perubahan dalam Komponen Kas dan Setara kas
- Kas 40,414,070,551 104,109,793,046
- Bank 34,891,866,044 53,797,367,860
- Deposito 0 0
JUMLAH KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS
DAN SETARA KAS 75,305,936,595 157,907,160,906
Saldo Per 31 Desember 2008/2007
- Kas 108,717,730,370 77,096,896,361
- Bank 104,092,926,862 110,331,606,379
- Deposito 0 0
212,810,657,232 187,428,502,740 Saldo Per 30 September 2009/2008
- Kas 149,131,800,921 181,206,689,407
- Bank 138,984,792,906 164,128,974,239
- Deposito
288,116,593,827 345,335,663,646 4
PERUSAHAAN UMUM (PERUM) PEGADAIAN DAN ANAK PERUSAHAAN
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASI
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBERI 2009 DAN 2008
2009 2008
(Unaudited) (Unaudited) MODAL AWAL 205.000.000.000 205.000.000.000
PENYERTAAN MODAL PEMERINTAH 46.252.000.000 46.252.000.000
LABA (RUGI) SURAT BERHARGA YANG BELUM DIREALISASI 0 0
SALDO LABA YANG BELUM DITENTUKAN PENGGUNAANNYA
- Saldo Awal Tahun 633.548.328.120 488.730.764.638 - Laba Bersih Tahun Berjalan 555.527.917.713 547.886.487.985
Jumlah Laba Yang Belum Ditentukan Penggunaanya 1.189.076.245.833 1.036.617.252.623
PENGGUNAAN SELAMA TAHUN BERJALAN
Pembagian Laba :
- Dana Pembangunan Semesta (190.065.000.000) (147.000.000.000) - Jasa Produksi 0 (17.248.500.000) - Dana Program Kemitraan (6.336.000.000) (8.552.000.000) - Dana Bina Lingkungan (6.336.000.000) (8.552.000.000)
- Dana Sosial 0 0
- Cadangan Umum (338.186.328.120) (135.532.264.638) - Cadangan Tujuan (92.625.000.000) (171.846.000.000) - Cadangan Pelunasan Obligasi 0 0
Jumlah Penggunaan Laba Selama Tahun Berjalan (633.548.328.120) (488.730.764.638)
Saldo Laba Akhir Tahun Yang Belum Ditentukan Penggunaannya 555.527.917.713 547.886.487.985
SALDO LABA YANG TELAH DITENTUKAN PENGGUNAANYA
Saldo Awal Tahun :
- Cadangan Umum 461.344.867.914 325.812.603.276 - Cadangan Tujuan 485.124.472.178 313.278.472.178 - Dana Cadangan Pelunasan Obligasi 112.730.000.000 112.730.000.000 Penambahan Dari Pembagian Laba :
- Cadangan Umum 338.186.328.120 135.532.264.638 - Cadangan Tujuan 92.625.000.000 171.846.000.000 - Dana Cadangan Pelunasan Obligasi 0 0
Jumlah Laba Yang Telah Ditentukan Penggunaannya 1.490.010.668.212 1.059.199.340.092
SALDO LABA 2.045.538.585.925 1.607.085.828.077
JUMLAH EKUITAS 2.296.790.585.925 1.858.337.828.077
5
30 SEPTEMBER KETERANGAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
1.
UMUM
Pegadaian adalah suatu lembaga perkreditan tertua bercorak khusus, berdiri sejak zaman
penjajahan Belanda dan telah dikenal masyarakat sejak lama, khususnya masyarakat
golongan menengah dan golongan bawah. Pegadaian mempunyai tugas memberikan
pelayanan jasa kredit berupa pinjaman uang dengan jaminan barang bergerak.
Sejarah Pegadaian dimulai pada saat Pemerintah Penjajahan Belanda (VOC) mendirikan
Bank van Leening, yaitu lembaga keuangan yang memberikan kredit dengan sistem gadai.
Lembaga ini pertama kali didirikan di Batavia pada tanggal 20 Agustus 1746.
Pada saat Inggris mengambil alih pemerintahan (1811-1816), Bank van Leening milik
pemerintah dibubarkan dan masyarakat diberi keleluasaan untuk mendirikan usaha pegadaian
asal mendapat lisensi dari Pemerintah Daerah setempat.
Pada saat Belanda berkuasa kembali dikeluarkan Staatsblad (Stbl) No.131 tanggal 12 Maret
1901 yang mengatur bahwa usaha pegadaian merupakan monopoli pemerintah dan tanggal 1
April 1901 didirikan Pegadaian Negara pertama di Sukabumi (Jawa Barat), selanjutnya setiap
tanggal 1 April diperingati sebagai hari ulang tahun Pegadaian.
Sejak awal kemerdekaan, pegadaian dikelola oleh Pemerintah dan sudah beberapa kali
berubah status, yaitu sebagai Perusahaan Negara (PN) sejak 1 Januari 1961 kemudian
berdasarkan PP. No.7/1969 menjadi Perusahaan Jawatan (PERJAN) dan berdasarkan PP.
No. 10/1990 (yang diperbaharui dengan PP. 103/2000) berubah lagi menjadi Perusahaan
Umum (PERUM) hingga sekarang.
Maksud dan Tujuan
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 103 tahun 2000 sifat usaha Pegadaian adalah
menyediakan pelayanan bagi kemanfaatan umum sekaligus memupuk keuntungan
berdasarkan prinsip pengelolaan perusahaan dengan maksud dan tujuan :
•
Turut meningkatkan kesejahteraan masyarakat terutama golongan menengah ke bawah
melalui penyediaan dana atas dasar hukum gadai dan jasa di bidang keuangan lainnya
berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
•
Menghindarkan masyarakat dari gadai gelap, praktek riba dan pinjaman tidak wajar
lainnya.
Dengan mengindahkan prinsip-prinsip ekonomi serta terjaminnya keselamatan kekayaan
negara, perusahaan menyelenggarakan usaha sebagai berikut :
•
Penyaluran uang pinjaman atas dasar hukum gadai
•
Penyaluran uang pinjaman berdasarkan jaminan fidusia, pelayanan jasa titipan,
pelayanan jasa sertifikasi logam mulia dan batu adi, serta usaha-usaha lainnya yang
dapat menunjang tercapainya maksud dan tujuan perusahaan dengan persetujuan
Menteri Keuangan.
Modal Perusahaan
Modal perusahaan merupakan kekayaan negara yang dipisahkan dari Anggaran Pendapatan
dan Belanja Negara dan tidak terbagi atas saham-saham, yang jumlahnya sebesar nilai
penyertaan modal negara yang tertanam dalam perusahaan sejumlah Rp 251.252.000.000,--
(dua ratus lima puluh satu milyar dua ratus lima puluh dua juta rupiah) yang terdiri dari :
•
Modal awal yang berasal dari kekayaanbersih perusahaan pada saat pengalihan bentuk
dari Perusahaan Jawatan (Perjan) menjadi Perusahaan Umum (Perum) pada tahun 1990
sebesar Rp 205.000.000.000,-- (dua ratus lima milyar rupiah) yang ditetapkan dengan
surat keputusan Menteri Keuangan Nomor 1015/KMK.013/1991 tanggal 26 September
1991.
•
Penambahan penyertaan modal Negara yang berasal dari Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara tahun anggaran 1991/1992 sebesar Rp 46.252.000.000,-- (empat puluh
enam milyar dua ratus lima puluh dua juta rupiah) yang diterima secara bertahap,
masing-masing sesuai dengan surat keputusan Menteri Keuangan Nomor
0360/KM.3-42/SKOP/0391 tanggal 30 Maret 1991 sebesar Rp 20.000.000.000,-- Nomor
0136/KM.3-42/SKOP/1991 tanggal 5 Agustus 1991 sebesar Rp.16.252.000.000,-- Nomor
0151/MK.013/1992 tanggal 29 Juni 1992 sebesar Rp 10.000.000.000,--
Mengingat sejak tahun 1992 permohonan Penyertaan Modal Negara (PMN) sebagai
tambahan ekuitas dari Pemerintah belum dikabulkan, maka pertumbuhan perusahaan lebih
banyak didanai oleh pinjaman pihak ketiga, baik pinjaman jangka pendek (perbankan)
maupun pinjaman jangka panjang (obligasi dan MTN). Dari tahun 1993 sampai dengan 2008
Perum Pegadaian telah melaksanakan emisi obligasi sebanyak 12 (duabelas) kali dengan
jangka waktu masing-masing 5 tahun untuk obligasi tahun 1993 – 1998 dan 2001, jangka
waktu 8 tahun untuk obligasi tahun 1999 – 2002 dan obligasi tahun 2003 berjangka 8 tahun
dan 15 tahun sedangkan obligasi tahun 2006 dan 2007 berjangka 10 tahun .
Seluruh obligasi dicatatkan pada Bursa Efek Surabaya (BES) dengan Wali Amanat PT Bank
BNI (Persero) Tbk, rincian selengkapnya sebagai berikut :
Tahun Jenis Tanggal efektif
dan jatuh
tempo
Nominal
(Rp)
Keterangan
1993
1994
1996
1997
Obligasi I
Obligasi II
Obligasi III
Obligasi IV
11 Juni 1993
9 Juli 1998
30 Juni 1994
18 Juli 1999
25 Juni 1996
12 Juli 2001
16 Juni 1997
50 milyar
25 milyar
100 milyar
100 milyar
Bunga 17,5 % tetap untuk tahun
perta-ma, selanjutnya mengambang.
Bunga 13 % tetap untuk 6 bulan
perta-ma, selanjutnya mengambang yaitu 1
% di atas tingkat bunga deposito 6
bulan bank pemerintah.
Bunga 17,75 % tetap untuk tahun
pertama, 4 tahun selanjutnya
mengam-bang 1,5 % di atas tingkat bunga
deposito bank pemerintah dan swasta.
Bunga 14,75 % tetap untuk tahun
Tahun Jenis Tanggal efektif
dan jatuh
tempo
Nominal
(Rp)
Keterangan
1998
1999
2000
2001
2002
Obligasi V
Obligasi VI
Obligasi VII
Obligasi VIII
Obligasi IX
3 Juli 2002
23 Juni 1998
8 Juli 2003
24 Agustus
1999
8 September
2007
27 Juni 2000
21 Juli 2008
31 Mei 2001
12 Juni 2006
24 Mei 2002
6 Juni 2010
64,6 milyar
135 milyar
150 milyar
300 milyar
300 milyar
pertama, 4 tahun selanjutnya
mengam-bang 1 % di atas tingkat bunga
deposito bank pemerintah dan swasta.
Bunga Seri A.1 sebesar 49 % tetap
untuk tahun pertama, selanjutnya
me-ngambang sesuai bunga JIBOR 3
bulan ditambah 3 % premium.
Bunga seri B.2 mengambang sesuai
tingkat bunga JIBOR 3 bulan ditambah
3 % premium.
Bunga 15,5 % tetap untuk tahun
perta-ma, 7 tahun berikutnya mengambang
sebesar 1,75 % di atas tingkat bunga
rata-rata JIBOR 6 bulan.
Bunga 15,625 % tetap untuk tahun
per-tama, berikutnya mengambang 1,725
% di atas tingkat bunga rata-rata
deposito 6 bulan bank pemerintah.
Bunga Seri A 19,25 % tetap, cicilan 20
% pokok per tahun, Seri B 19,25 %
tetap, Seri C 0,50 % tetap menurun per
tahun 20,25 % untuk tahun pertama,
Seri D 19,25 % tetap untuk tahun
pertama, selanjutnya mengambang
sesuai dengan tingkat bunga rata-rata
deposito 6 bulan bank pemerintah
ditambah 2,50 % premi, maksimum
24,25 % minimum 16,25 %, Seri E
19,25 % tetap untuk tahun pertama
sampai tahun ketiga, selanjutnya
mengambang sesuai tingkat bunga
rata-rata deposito 6 bulan bank
pemerintah ditambah 2,50 % premi,
maksimum 24,25 % minimum 16,25 %.
Bunga Seri A 18,25 % tetap per tahun,
Seri B 18,25 % per tahun amortisasi 10
% tahun ke empat emisi 20 % tahun
kelima s.d. ketujuh, 30 % tahun ke
delapan emisi, Seri C 18,25 % tetap
ta-hun pertama, selanjutnya
mengam-bang berdasarkan tingkat bunga
rata-rata deposito rupiah berjangka 3 bulan
Tahun Jenis Tanggal efektif
dan jatuh
tempo
Nominal
(Rp)
Keterangan
2003
2006
2007
2009
Obligasi X
Obligasi XI
Obligasi XII
Obligasi XIII
27 Juni 2003
11 Juli 2011
dan
11 Juli 2018
23 Mei 2006
23 Mei 2016
4 Sept. 2007
4 Sept 2017
1 Juli 2009
1 Juli 2014
1 Juli 2017
400 milyar
500 milyar
600 milyar
1.500 milyar
ditambah premi tetap 2,5 % per tahun
maksimum 20,00 % minimum 16,25 %,
Seri D dengan OPSI Jual pada tahun
ke lima 18,25 % tetap tahun pertama
s.d. ke lima, selanjutnya mengambang
sesuai dengan tingkat bunga rata-rata
deposito rupiah berjangka 3 bulan
ditambah premi tetap 2,50 % per tahun
maksimum 20,00 % minimum 16,25 %.
Bunga Seri A 12,9375 % per tahun
tetap jangka waktu 8 tahun, Seri B
jangka waktu 15 tahun tingkat bunga
13,125 % per tahun tetap untuk tahun
pertama sampai ke tiga, selanjutnya
tahun ke empat sd. ke limabelas
mengambang berdasarkan tingkat
bunga SBI berjangka 3 bulan ditambah
premi 1,0 % per tahun maksimum
15,50 % minimum 10,50 %.
Bunga Seri A 13,10 % per tahun tetap
jangka waktu 10 tahun, Seri B jangka
waktu 10 tahun tingkat bunga 13,10 %
per tahun tetap untuk tahun pertama,
selanjutnya tahun ke dua s.d. ke
sepuluh mengambang berdasarkan
tingkat bunga SBI berjangka 1 bulan
ditambah premi 1,25 % per tahun
maksimum 16,00 % minimum 10,00 %.
Bunga Seri A 10,025% per tahun tetap
jangka waktu 10 tahun, ditawarkan
sejumlah 370 milyar, Seri B sejumlah
230 milyar untuk jangka waktu 10
tahun, tingkat bunga 10,025% per
tahun tetap untuk tahun pertama,
selanjutnya tahun ke dua sd. tahun ke
sepuluh, bunga mengambang
berda-sarkan tingkat bunga SBI berjangka 1
bulan ditambah premi 1% per tahun
maksimum 12% minimum 8%.
Seri A1, tingkat bunga tetap 11,675%
per tahun untuk tahun pertama sampai
tahun ke-5. Jangka waktu 5 tahun
Tahun Jenis Tanggal efektif
dan jatuh
tempo
Nominal
(Rp)
Keterangan
tingkat bunga tetap 11,675% per
tahun untuk tahun pertama dan
bunga mengambang untuk tahun ke-2
sampai tahun ke-5 yang besarnya
berdasarkan tingkat bunga SBI
berjangka waktu satu bulan ditambah
premi 3% per tahun dengan batas atas
13% dan batas bawah 10%. Jangka
waktu 5 tahun dengan jumlah Rp.100
miliar. Seri B, tingkat bunga tetap
12,650% per tahun untuk tahun
pertama sampai tahun ke-8. Jangka
waktu 8 tahun dengan jumlah Rp.650
miliar. Seri C, tingkat bunga tetap
12,875% per tahun untuk tahun
pertama sampai tahun ke-10. Jangka
waktu 10 tahun dengan jumlah Rp.400
miliar.
Manajemen perusahaan terdiri dari Dewan Pengawas dan Direksi, masing-masing diangkat
oleh Pemilik Modal.
Berdasarkan Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara No.Kep-79/MBU/2008 tanggal 5
Mei 2008 susunan Dewan Pengawas terdiri dari :
Ketua
:
Suhadi
Hadiwijoyo
Anggota
:
Siswo
Suyanto
Anggota
:
Bambang
Prayitno
Anggota
:
Raksaka
Mahi
Anggota
:
Ketut
Sethyon
Berdasarkan Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara No.KEP-185/MBU/2008 tanggal
11 September 2009 susunan Dewan Pengawas terdiri dari :
Ketua :
Bambang
Prayitno
Anggota :
Raksaka
Mahi
Anggota :
Ketut
Sethyon
Anggota :
Djoko
Hendratto
Anggota :
Wiranto
Berdasarkan keputusan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor :
KEP-74/MBU/2008 tanggal 28 April 2008, susunan Direksi terdiri dari :
Direktur Utama
: Chandra Purnama
Direktur Pengembangan Usaha
: Wasis Djuhar
Direktur Operasi
: Moch. Edy Prayitno
Direktur Umum dan Sumber Daya Manusia : Sumanto Hadi
Berdasarkan SK Dewan Pengawas Perum Pegadaian No. Kep-05/KP/DP/GD/2007, tgl 31
Oktober 2007 jo Kep-01/KP/DP/GD/2009, tgl. 01 April 2009, susunan Komite Audit sbb.:
Ketua :
Siswo
Suyanto
Anggota
:
Muhamad Nur Sodiq
Anggota
:
M. Iskandar
Catatan:
Berdasarkan Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara No.Kep-185/MBU/2009
tanggal 11 September 2009, Bpk. Siswo Suyanto sudah berhenti sebagai anggota Dewas,
sambil menunggu keputusan lebih lanjut beliau masih tercatat sebagai ketua Komite Audit
Dalam rangka mengefektifkan pengawasan kegiatan usaha gadai syariah yang telah
beroperasi dengan prinsip-prinsip syariah Islam, maka sesuai dengan surat keputusan Direksi
No. 227/US.1.00/2004 tanggal 30 Nopember 2004 telah dibentuk Dewan Pengawas Syariah
dengan susunan sebagai berikut :
Ketua merangkap anggota
:
H.M. Nahar Nahrawi
Anggota
:
H. Rahmat Hidayat
Sesuai dengan surat Menteri Keuangan RI No. S-153/MK.1/2000 tanggal 25 April 2000 dan
Akta Notaris Zacharias Omawele, S.H. No. 13, tanggal 26 Juli 2000, perusahaan telah
mendirikan satu unit usaha dalam bidang jasa lelang dengan nama PT Balai Lelang Artha
Gasia dan telah beroperasi sejak bulan September 2000, bertempat di Jl. Kramat Raya
No.162, Jakarta. Berdasarkan surat keputusan Direksi Perum Pegadaian No.
133/Kp.200322/2003, tanggal 14 Februari 2003, susunan organisasi adalah sebagai berikut :
Komisaris :
Wasis
Djuhar
Direktur :
Heriyanto
Dalam keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) tanggal 29 April
2008 diputuskan susunan organisasi sebagai berikut :
Komisaris :
Agus
Supriyono
Direktur :
Heriyanto
2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI
Pokok pokok kebijakan akuntansi yang digunakan oleh Perum Pegadaian dan Anak
Perusahaan dalam penyusunan Laporan Keuangan konsolidasi sebagai berikut :
a.
Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasi
Laporan Keuangan Konsolidasi dinyatakan dalam mata uang Rupiah dan disajikan
berdasarkan prinsip dan praktek akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, yaitu
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan peraturan yang diterbitkan oleh
Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) serta ketentuan
internal perusahaan, terakhir sesuai dengan surat keputusan Direksi No.
01A/AK.0.0012.0/2008 tanggal 2 Januari 2008 tentang Kebijakan Kode Perkiraan Perum
Pegadaian yang diberlakukan mulai 1 Januari 2008.
Laporan Keuangan Konsolidasi disusun berdasarkan konsep harga perolehan (historical
cost) kecuali untuk akun tertentu dinyatakan berdasarkan pengukuran lain sebagaimana
diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Laporan Keuangan
Konsolidasi disajikan dengan menggunakan dasar akrual (accrual basis) kecuali laporan
arus kas.
Laporan arus kas disusun berdasarkan metode langsung (direct method) dan
dikelompokkan atas dasar kegiatan operasi, investasi dan pendanaan.
b.
Prinsip Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasi
Laporan Keuangan Konsolidasi meliputi Laporan Keuangan Induk Perusahaan beserta
Anak Perusahaan yang berada di bawah pengendalian Perusahaan. Dalam hal
pengendalian terhadap anak perusahaan dimulai atau diakhiri pada suatu tahun tertentu,
maka hasil usaha anak perusahaan yang diperhitungkan ke dalam laporan keuangan
konsolidasi hanya sebatas hasil pada saat pengendalian tersebut mulai diperoleh hingga
saat pengendalian atas anak perusahaan berakhir. Pengendalian dianggap ada apabila
Perusahaan menguasai lebih dari lima puluh persen (>50 %) hak suara di anak
perusahaan, atau induk perusahaan dapat menentukan kebijakan keuangan dan operasi
dari anak perusahaan, atau mempunyai kemampuan untuk menunjuk atau
memberhentikan mayoritas anggota direksi anak perusahaan.
Perusahaan hanya memiliki satu Anak Perusahaan yaitu PT Balai Lelang Artha Gasia
(BLAG). Persentase kepemilikan Perusahaan pada Anak Perusahaan sebesar 99,99%.
Porsi kepemilikan pemegang saham minoritas atas aktiva bersih Anak Perusahan
jumlahnya tidak signifikan (0,01%), oleh karena itu untuk tujuan laporan keuangan
konsolidasi, Perusahaan tidak menyajikan porsi kepemilikan minoritas
.
Dalam laporan keuangan konsolidasi, transaksi dan saldo antara Induk Perusahaan dan
Anak Perusahaan telah dieliminasi. Penyajian laporan keuangan konsolidasi dilakukan
berdasarkan konsep satuan usaha
.
c.
Kas dan Setara Kas
Perusahaan dan Anak Perusahaan mengelompokkan semua kas dan bank serta deposito
berjangka dengan masa jatuh tempo kurang dari tiga bulan sebagai kas dan setara kas.
d.
Transaksi dengan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa.
Mengacu pada PSAK No.7, yang dimaksud dengan pihak-pihak yang mempunyai
hubungan istimewa adalah :
•
Perusahaan yang melalui satu atau lebih perantara (intermediaries) mengendalikan,
atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama, dengan
perusahaan pelapor (holding companies, subsidiaries, fellow subsidiaries).
•
Perusahaan asosiasi (associated company).
•
Perorangan yang memiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung, suatu
kepentingan hak suara di perusahaan pelaporan yang berpengaruh secara signifikan,
dan anggota keluarga dekat dari perorangan tersebut (yang dimaksudkan dengan
anggota keluarga dekat adalah mereka yang dapat diharapkan mempengaruhi atau
dipengaruhi perorangan tersebut dalam transaksinya dengan perusahaan pelapor).
•
Karyawan kunci, yaitu orang-orang yang mempunyai wewenang dan tanggungjawab
untuk merencanakan, memimpin dan mengendalikan kegiatan perusahaan pelapor
yang meliputi anggota dewan komisaris, direksi dan manajer dari perusahaan serta
anggota keluarga dekat orang-orang tersebut.
•
Perusahaan di mana kepentingan substansial dalam hak suara dimiliki, baik secara
langsung maupun tidak langsung oleh setiap orang yang diuraikan dalam point ketiga
dan keempat di atas atau setiap orang tersebut mempunyai pengaruh signifikan atas
perusahaan tersebut. Ini mencakup perusahaan-perusahaan yang dimiliki anggota
•
dewan komisaris, direksi atau pemegang saham utama dari perusahaan pelapor
manajemen kunci yang sama dengan perusahaan pelapor.
Semua transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa, baik yang dilakukan
dengan atau tidak dengan tingkat harga, persyaratan dan kondisi yang sama dengan
pihak yang tidak mempunyai hubungan istimewa diungkapkan dalam laporan keuangan.
e.
Surat Berharga
Surat berharga saham dinilai berdasarkan nilai wajar (harga pasar) dan diklasifikasikan
sebagai tersedia untuk dijual sesuai dengan PSAK No. 50 “Akuntansi Investasi Efek
Tertentu”. Perubahan laba atau rugi pemilikan yang belum direalisasi dimasukkan ke
dalam komponen ekuitas dan disajikan secara terpisah. Apabila surat berharga tersebut
dijual/dilepas, keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi tersebut diakui dalam
laporan laba rugi.
f.
Pinjaman yang Diberikan
Mengacu pada nilai barang jaminan yang diagunkan oleh nasabah, maka untuk
mempermudah administrasi dilakukan penggolongan uang pinjaman yang ditetapkan
dengan surat keputusan Direksi, yaitu :
•
Usaha Gadai :
Berdasarkan surat keputusan Direksi No. 554/OP.1.00211/2003 tanggal 15 Agustus
2003 dan No. 555/OP.1.00211/2003 tanggal 15 Agustus 2003 ditetapkan
penggolongan uang pinjaman dan tarif sewa modal (SM) yang berlaku mulai 1
September 2003 dengan rincian sbb.:
Golongan
Pagu Kredit
(Rp)
Per 15 hari
Tarif SM
Jangka waktu
kredit
A
B
C.1
C.2
D.1
D.2
20.000
151.000
505.000
1.010.000
20.050.000
50.100.000
--
--
--
--
--
--
150.000
500.000
1.000.000
20.000.000
50.000.000
200.000.000
1,125 %
1,625 %
1,625 %
1,625 %
1,625 %
1,625 %
120 hari
120 hari
120 hari
120 hari
120 hari
120 hari
Berdasarkan surat keputusan Direksi No. 349/OP.1.00211/2004 tanggal 29
September 2004 ditetapkan tarif sewa modal baru (penurunan) yang berlaku mulai 1
Oktober 2004 dengan rincian :
Golongan
Pagu Kredit
(Rp)
Per 15 hari
Tarif M
Jangka waktu
kredit
A
B
C.1
C.2
D.1
D.2
20.000
151.000
505.000
1.010.000
20.050.000
50.100.000
--
--
--
--
--
--
150.000
500.000
1.000.000
20.000.000
50.000.000
200.000.000
1,125 %
1,6 %
1,6 %
1,6 %
1 %
1 %
120 hari
120 hari
120 hari
120 hari
120 hari
120 hari
Berdasarkan surat keputusan Direksi No. 1024/UI.I.00211/2006 tanggal 29 Desember
2006 ditetapkan tarif sewa modal baru (penurunan) yang berlaku mulai 1 Januari
2007 dengan rincian :
Golongan
Pagu Kredit
(Rp)
Per 15 hri
Tarif SM
Maksimal
SM
Masa
kredit
A
B
C.1
C.2
D.1
D.2
20.000
151.000
505.000
1.010.000
20.050.000
50.100.000
--
--
--
--
--
--
150.000
500.000
1.000.000
20.000.000
50.000.000
200.000.000
1 %
1,45 %
1,45 %
1,45 %
1 %
1 %
8 %
11,6 %
11,6 %
11,6 %
8 %
8 %
120 hari
120 hari
120 hari
120 hari
120 hari
120 hari
Berdasarkan surat keputusan Direksi No. 56/UI.I.00211/2008 tanggal 30 Januari 2008
ditetapkan tarif sewa modal baru (penurunan) yang berlaku mulai 1 Pebruari 2008
dengan rincian :
Golongan
Pagu Kredit
(Rp)
Per 15 hri
Tarif SM
Maksimal
SM
Masa
kredit
A
B
C.1
C.2
D.1
D.2
20.000
151.000
505.000
1.010.000
20.050.000
50.100.000
--
--
--
--
--
--
150.000
500.000
1.000.000
20.000.000
50.000.000
200.000.000
0,75 %
1,2 %
1,3 %
1,3 %
1 %
1 %
6 %
9,6 %
10,4 %
10,4 %
8 %
8 %
120 hari
120 hari
120 hari
120 hari
120 hari
120 hari
Uang pinjaman Gadai ditetapkan berdasarkan nilai taksiran barang jaminan yang
perhitungannya ditetapkan dengan surat edaran Direksi, terakhir berdasarkan SE No.
06/UI.1.00211/2008, tanggal 30 Januari 2008, sebagai berikut :
Golongan
Pagu Kredit
(Rp)
Persentase Uang Pinjaman
Terhadap Taksiran
A
B
C.1
C.2
D.1
D.2
20.000
151.000
505.000
1.010.000
20.050.000
50.100.000
--
--
--
--
--
150.000
500.000
1.000.000
20.000.000
50.000.000
200.000.000
95 %
92 %
91 %
91 %
93 %
93 %
Disamping pengenaan sewa modal, kepada nasabah dikenakan biaya administrasi
untuk pengadaan blanko surat bukti kredit dan pengelolaan barang jaminan serta
pembayaran asuransi. Besarnya biaya administrasi ditetapkan dengan surat
keputusan Direksi sebagai berikut :
Dengan surat keputusan Direksi No. 348/OP.1.00211/2004 tanggal 29 September
2004 tarif biaya administrasi yang berlaku mulai 1 Oktober 2004 ditetapkan sbb.:
Golongan
Rubrik
Tarif Biaya Administrasi
A
B
C.1
C.2
D.1
D.2
Akn
AK
AG
BK
BG
CK.1
CG.1
C.2
D.1 dan D.2
D.1 dan D.2 mobil
1 % X Uang Pinjaman
1 % X Uang Pinjaman
1 % X Uang Pinjaman
1 % X Uang Pinjaman
1 % X Uang Pinjaman
1 % X Uang Pinjaman
1 % X Uang Pinjaman
1 % X Uang Pinjaman
1 % X Uang Pinjaman
1 % X UP, minimum Rp 50.000,--
Catatan : Minimum Rp.1.000,-
Berdasarkan Keputusan Direksi No.312/UL.3.10.212/2007, tanggal 7 Juni 2007 dan
SE. 32/UL.3.00212/2007, pengenaan Biaya Administrasi dibedakan antara Kredit
Baru dan gadai ulang kredit lama, sbb.:
Ulang Gadai:
No.
Kredit Lama berjalan
Tarif BA
1
2
3
4
1 Hari
31 Hari
61 Hari
91 Hari
sd.
sd.
sd.
sd.
30 Hari
60 Hari
90 Hari
120 Hari
0,2 %
0,4 %
0,6 %
0,8 %
Kredit Baru :
No. Golongan
Tarip
BA
1
•
Marhun Bih Usaha Rahn :
Berdasarkan SK Direksi nomor 17/Us.1.00/2008 perihal penggolongan marhun bih
dan tariff Biaya Administrasi pada kantor cabang Pegadaian syariah :
Golongan
Plafon Marhun Bih
(Rupiah)
Tarif Biaya Administrasi
(Rupiah)
A 20.000-150.000
1.000
B 151.000-500.000
5.000
C 501.000-1.000.000
8.000
D 1.005.000-5.000.000
16.000
E 5.010.000-10.000.000
25.000
F 10.050.000-20.000.000
40.000
G 20.100.000-50.000.000
50.000
H 50.100.000-200.000.000
60.000
I
30.000
Tarif IjarohPenyesuaian terhadap Tarif Ijaroh dan Diskon Gadai Syariah melalui Surat Keputusan Direksi Nomor 08/US.1.00/2008 tanggal 12 maret 2008. Berikut Tarif Ijaroh untuk produk Rahn :
Marhun Bih Tarif (Rp) Terbilang
Emas 80 Delapan puluh rupiah
Elektronik dan alat Rumah
Tangga 85 Delapanpuluh lima rupiah
Kendaraan bermotor 90 Sembilanpuluh rupiah
Rumusan tarif Ijarohnya adalah sebagai berikut :
No Jenis Marhun Perhitungan Tarif
1 Emas Taksiran/Rp 10.000x Rp 85 x jangka waktu/10
2 Elektronik dan alat Rumah
Tangga Taksiran/Rp 10.000x Rp 90 x jangka waktu/10
Diskon Ijaroh ;
Besarnya Marhun Bih Diskon ( x tarif)
Kantong Elektronik &
Alat RT Kendaraan Bermotor
>85% x Taksiran
0%
80
85
90
80-84% x taksiran
7%
74
79
84
75-79%x Taksiran
14%
69
73
77
70-74%x Taksiran
20%
64
68
72
65-69% xTaksiran
26%
59
63
67
60-64%xTaksiran 32% 54
58
61
55-59%xTaksiran 38% 50
53
56
50-54%xTaksiran 44% 45
48
50
45-49%xTaksiran 50% 40
43
45
40-44%xTaksiran 56% 35
37
40
35-39%xTaksiran 61% 31
33
35
30-34%xTaksiran 66% 27
28
31
25-29%xTaksiran 71% 23
25
26
20-24%xTaksiran 76% 19
20
22
15-19%xTaksiran 81% 15
16
17
10-14%xTaksiran 75%
Tarif
khusus = (1% x Taksiran) per 120 hari
<10%xTaksiran
80%
Tarif khusus = (1% x Taksiran) per 120 hari
Uang Pinjaman Usaha Lain :
Kredit Kreasi dan Krasida
Kreasi atau Kredit Angsuran Sistem Fidusia, merupakan pemberian pinjaman kepada
para pengusaha mikro-kecil (dalam rangka pengembangan usaha) dengan konstruksi
penjaminan secara fidusia dan pengembalian pinjamannya dilakukan melalui
angsuran.
Krasida atau Kredit Angsuran Sistem Gadai, merupakan pemberian pinjaman kepada
para pengusaha mikro-kecil (dalam rangka pengembangan usaha) atas dasar gadai
yang pengembalian pinjamannya dilakukan melalui angsuran.
Berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. 150/US.2.00/2007 dan Surat Edaran
Direksi No.46/US.2.00/2007 tanggal 29 Agustus 2007, tarif Sewa Modal Krasida dan
Kreasi diturunkan dari 12% per tahun flat (1% per bulan flat) menjadi 10,80% per
tahun flat (0,9% per bulan flat).
Besaran uang pinjaman Kredit Kreasi ditetapkan terakhir dengan Surat Edaran
Direksi No. 61/US.2.00/2006 tanggal 13 Desember 2006 maksimum kredit Kreasi
sebesar Rp 100.000.000,- per nasabah, sedangkan Krasida terakhir ditetapkan
berdasarkan Surat Keputusan Direksi No.190/US.2.00/2006, tanggal 28 September
2006, batas minimum uang pinjaman Krasida minimum sebesar Rp 20.000.000,- per
nasabah.
Secara umum kedua skim kredit (Kreasi dan Krasida) mempunyai kemiripan dalam
hal pelaksanaan operasionalnya yang secara ringkas dapat dijelaskan sebagai berikut
Skim kredit Kreasi dan Krasida :
No. Uraian
Kreasi
Krasida
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. Tujuan kredit Waktu pelayanan Tarif sewa modal Biaya administrasi Biaya lainnya Jenis barang jaminan Penyimpanan BJ Besarnya pinjaman Jangka waktu kredit Cara pelunasan
Produktif 3 hari
10,80 % / tahun flat 1 % dari Uang Pinjaman
Notaris, Akte Fidusia, cek fisik, asuransi, meterai
BPKB kendaraan bermotor
Dipakai nasabah untuk alat produksi 70 % dari taksiran/ nilai agunan 12 – 36 bulan
Angsuran tetap
Produktif 1-2 jam
10,80 % / tahun flat 1 % dari Uang Pinjaman Meterai dan cek fisik untuk kendaraan bermotor
Perhiasan emas dan ken-daraan bermotor
Disimpan di Pegadaian 95 % dari taksiran agunan 12 – 36 bulan
Angsuran tetap
Kredit Krista
Krista atau Kredit Usaha Rumah Tangga merupakan pinjaman khusus kepada
kelompok pengusaha sangat mikro (sementara hanya wanita pengusaha) dengan
menerapkan sistem tanggung renteng di antara anggota-anggota kelompok tersebut.
Secara umum pelaksanaan operasional secara ringkas dapat dijelaskan sebagai
berikut:
No. Uraian
Krista
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. Tujuan kredit Waktu pelayanan Tarif sewa modal Biaya administrasi Biaya lainnya Jenis barang jaminan Penyimpanan BJ Besarnya pinjaman
Jangka waktu kredit Cara pelunasan
Produktif 1-3 hari 12 % / tahun flat 1 % dari Uang Pinjaman asuransi, meterai
Alat-alat produksi, alat rumah tangga, elektronik Dipergunakan nasabah untuk alat produksi atau operasional usaha.
Berdasarkan kelayakan usaha dengan minimal uang pinjaman Rp 100 ribu sampai dengan maksimum Rp.3 juta untuk nasabah biasa; nasabah roll over maksimum Rp.8 juta dan disyaratkan mempunyai agunan minimal sebesar 20 % dari pinjaman.
12 - 36 bulan Angsuran tetap
Kredit Kresna :
Kresna atau Kredit Serba Guna, merupakan pemberian pinjaman kepada pegawai/
karyawan dalam rangka kegiatan produktif/konsumtif dengan pengembalian secara
angsuran.
Besar pinjaman disesuaikan dengan jumlah penghasilan masing-masing pegawai
(kemampuan mengangsur) sehingga tidak terlalu memberatkan likuiditas bulanan
pegawai, sedangkan jangka waktu kredit maksimum 36 bulan. Batas maksimum Uang
Pinjmanan dan jangka waktu kredit diatur SK Direksi No.213/US.2.00/2006, tgl. 29
Nopember 2006.
Adapun tingkat bunga pinjaman adalah 12 % per tahun flat. Tarif sewa modal Kresna
ditetapkan melalui SK Direksi No. 212/US.2.00/2006, tgl. 29 Nopember 2006.
SK Direksi No. 13/UL.3.00.22.3/03. tgl. 26 Januari 2004 ditetapkan Biaya Administrasi
Kresna sebesar 0,5% dari Pinjaman, yang mulai berlaku sejak 1 Januari 2004.
Kredit Tunda Jual Gabah (KTJG) :
KTJG merupakan kredit yang diberikan kepada petani atas dasar hukum gadai
melalui agen-agen yang ditunjuk Perum Pegadaian dengan barang jaminan berupa
gabah kering giling.
Tujuan pemberian KTJG adalah untuk membantu petani dalam memenuhi kebutuhan
dana untuk melakukan pengolahan sawahnya mengingat belum diperolehnya dana
dari hasil penjualan produk gabah yang sengaja ditunda penjualannya sambil
menunggu kenaikan harga gabah yang cenderung menurun setelah panen.
Kredit Perumahan Swadaya (KREMADA)
Kremada adalah kredit yang diberikan kepada Masyarakat Berpenghasilan Rendah
(MBR) yang hanya dimanfaatkan untuk perumahan yang mencakup perbaikan rumah,
pembangunan rumah dan perbaikan lingkungan perumahan. Dana berasal dari
Pemerintah (Kementerian Negara Perumahan Rakyat). Penyaluran Kredit ini
ditetapkan dengan Surat Keputusan Direksi No. 062/UL.2.00.22.2/2006, tanggal 7
Desember 2006, tentang Penyaluran Kredit Perumahan Swadaya (KREMADA).
Skim Kremada :
No. Uraian
Keterangan
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Tujuan kredit Waktu pelayanan Tarif sewa modal Biaya administrasi Biaya lainnya Jenis barang jaminan Plafon pinjaman Nasabah
Jangka waktu kredit
Produktif 1-2 Minggui 0 %
9 % per tahun dari Uang Pinjaman Meterai
Tanpa Barang Jaminan kecuali tanggung renteng Perbaikan Rp.5.000.000,-
Pembangunan Rp.10.000.000,- MBR yang berkelompok Perbaikan 12 bulan
Unit Gadai Efek
SK Direksi No.23/UL.3.0022 3/2007, tanggal 2 April 2007 tentang Pembentukan Unit
Gadai Efek, dibentuk unti bisnis baru yang bergerak di bidang pelayanan gadai
dengan jaminan saham/efek. Nama unit ini adalah GADAI EFEK INVESTA,
berkedudukan di Kantor Pusat Perum Pegadaian, Jl. Kramat Raya 1162, Jakarta
Pusat.
SK Direksi No. 44A/UL.3.0022 3/2007, tanggal 29 Juni 2007 tentang Penyaluran
Kredit Gadai Saham, ditetapkan jenis saham yang dapat dijaminkan, yaitu saham
dalam kelompok LQ45 yang telah melalui prose Know Your Customer (KYC).
SK Direksi No. 44B/UL.3.0022 3/2007, tanggal 29 Juni 2007 tentang Prosedur
Operasional Kredit Gadai Saham, ditetapkan berlakunya Pedoman Operasional Kredit
Gadai Saham.
SK Direksi No. 44C/UL.3.0022 3/2007, tanggal 29 Juni 2007 tentang Tarip sewa
modal dan Biaya Administrasi, ditetapkan tarif Sewa Modal secara fixed Rate. Tarif
SM ditetapkan melalui Surat Edaran. Sedangkan Biaya Administrasi ditetapkan
sebesar 0,125% per jangka waktu 90 hari.
SK Direksi No. 44D/UL.3.0022 3/2007, tanggal 29 Juni 2007 tentang Batas
Maksimum dan Minimum Uang Pinjaman, ditetapkan bahwa minimum UP adalah 50
Juta Rupiah dan maksimum sebesar 50 Milyar rupiah.
SK Direksi No. 44E/UL.3.0022 3/2007, tanggal 29 Juni 2007 tentang Batas
Kewenangan Dalam Penetapan dan Pemutusan Uang Pinjaman, ditetapkan
anggota-anggota Komite Pemutus Kredit serta ditetapkan batas-batas wewenang
masing-masing atas besaran UP yang dapat diputuskan.
Skim Gadai Efek INVESTA :
No. Uraian
Keterangan
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10 11. Tujuan kredit Waktu pelayanan Sewa modal Biaya administrasi Biaya lainnya Jenis barang jaminan Plafon pinjaman
Nasabah
Jangka waktu Kredit Top Up Call
\
Eksekusi
Produktif Minimal 1 hari Harian, minimal 15 hari
0,125 % per jangka waktu 90 hari Meterai
Saham dalam LQ 45, 1 transaksi paling banyak 5 jenis saham
Min. Rp.10.000.000,- & Maks Rp.150.000.000.000,- dihitung paling banyak 57% dari harga pasar saham. (closing price 1 hari sebelumnya)
Institusi atau perorangan 90 Hari
70% 80%
Berdasarkan surat Direktur Pengembangan Usaha No.91/Lb.1.00/2008, tgl. 2
Desember 2008, penyaluran kredit gadai efek dihentikan sampai dengan adanya
keputusan Direksi lebih lanjut.
KUCICA
Kiriman Uang Cara Instan Cepat dan Aman (KUCICA) adalah jasa pengiriman uang,
bekerjasama dengan Western Union, perusahaan yang mempunyai jaringan luas,
yang berkedudukan di Kanada. SE.54/UL.2.00.22.2/2007, tanggal 11 Oktober 2007,
tentang Pelaksanaan Jasa Pengiriman Uang di Kantor Cabang Perum Pegadaian,
menetapkan dimulainya operasi Jasa Kucica serta berlakunya Pedoman Operasional
Kucica.
ARRUM
SK. Direksi No. 01/US.2.00/2008, tanggal 31 Januari 2008, tentang Pemberlakuan
PO Arrum dan No. 03/US.2.00/2008, tanggal 31 Januari 2998, tentang Batas
Minimum dan Maksimum nilai pembiayaan ARRUM, menyatakan mulai beroperasinya
jasa kredit Arrum dengan jaminan fidusia, maksimum Uang Pinjaman Rp.50 juta
dengan masa kredit maksimum 36 bulan. Pasarnya adalah para pengusaha mikro
yang menginginkan dasar syariah. Biaya Administrasi Arrum adalah sbb. :
No.
Jenis Barang Jaminan
Biaya ADM
1.
Sepeda Motor/ Scooter
Rp. 70.000,-
2.
Mobil
Rp. 200.000,-
Sedangkan tarif Ijaroh dihitung dengan rumus sbb. :
Taksiran
Ijaroh = --- x Rp.700 x Jangka waktu (bulan)
100.000
MULIA (Murabahah Logam Mulia Untuk Investasi Abadi)
Berdasarkan Surat Keputusan Direksi Nomor Nomor 54/LB.1.00/2008 tentang
Pembiayaan Murabahah Logam Mulia untuk Investasi Abadi tanggal 25 September
2008, produk yang disebut MULIA ini diluncurkan dan mulai dioperasionalkan pada
tanggal 28 Oktober 2008. Pembiayaan MULIA adalah pembiayaan emas batangan
kepada nasabah dengan pola angsuran untuk jangka waktu tertentu dengan prinsip
syariah. Emas Batangan yang dibiayai oleh pembiayaan MULIA adalah emas
batangan bersertifikat international (LBMA-London Bullion Market Asosiation) dengan
jenis /varian unit 5 gram, unit 10 gram, unit 25 gram, unit 50 gram unit, 100 gram unit,
unit 250 gram, unit 1000 gram
Pembiayaan murabahah ini mengenakan marjin atas setiap transaksi berdasarkan
jangka waktu pembiayaan. Marjin atas transaksi pembiayaan murabahah tersebut
diatur dalam Surat Edaran Direksi Nomor 16/ US.100/2009 perihal jangka waktu,
uang muka dan marjin pembiayaan MULIA. Berikut penetapan Marjin Pembiayaan
MULIA :
Jangka Waktu Uang
Muka Marjin
1 bulan
>20%-100% 3.00%
3 bulan
>25%-30% 3.50%
>30%-40% 3.25%
>40%-50% 3.25%
>50%-60% 3.00%
>60%-70% 3.00%
>70%-80% 2.90%
>80%-90% 2.80%
>90%-100% 2.50%
6 bulan
>25%-30% 6.00%
>30%-40% 5.90%
>40%-50% 5.80%
>50%-60% 5.70%
>60%-70% 5.60%
>70%-80% 5.50%
>80%-90% 5.00%
>90%-100% 4.00%
12 bulan
>30%-40% 12.00%
>40%-50% 11.50%
>50%-60% 11.00%
>60%-70% 10.50%
>70%-80% 10.00%
>80%-90% 8.50%
>90%-100% 7.00%
18 bulan
>35%-40% 18.00%
>40%-50% 17.00%
>50%-60% 16.00%
>60%-70% 15.00%
>70%-80% 13.50%
>80%-90% 11.00%
>90%-100%
7.00%
24 bulan
>40%-50% 22.00%
>50%-60% 20.50%
>60%-70% 18.50%
>70%-80% 16.00%
>80%-90% 12.50%
>90%-100% 7.80%
36 bulan
>45%-50% 29.00%
>50%-60% 28.50%
>60%-70% 24.00%
>70%-80% 20.00%
>80%-90% 15.00%
>90%-100% 8.60%
Atas transaksi pelunasan pembiayaan MULIA dipercepat maka Direksi Pegadaian
73/Lb.1.00/2008 perihal Potongan Marjin MULIA. Berikut Tabel Potongan Marjin
MULIA :
Prosentase Potongan Marjin MULIA (dalam % )
Jangka Waktu Pembiayaan
Bulan Ke
6 12 18 24 36
1 50.00
75.00
83.00
87.50 91.66
2 40.00
68.19
78.12
83.70 89.04
3 30.00
61.38
73.24
79.90 86.42
4 20.00
54.57
68.36
76.10 83.80
5 10.00
47.76
63.48
72.30 81.18
6 0.00
40.95
58.60
68.50 78.56
7
34.14
53.72
64.70 75.94
8
27.33
48.84
60.90 73.32
9
20.52
43.96
57.10 70.70
10
13.71
39.08
53.30 68.08
11
6.90
34.20
49.50 65.46
12
0.00
29.32
45.70 62.84
13
24.44
41.90 60.22
14
19.56
38.10 57.60
15
14.68
34.30 54.98
16
9.80
30.50 52.36
17
4.92
26.70 49.74
18
0.00
22.90 47.12
19
19.10
44.50
20
15.30
41.88
21
11.50
39.26
22
7.70
36.64
23
3.90
34.02
24
0.00
31.40
25
28.78
26
26.16
27
23.54
28
20.92
29
18.30
30
15.68
31
13.06
32
10.44
33
7.82
34
5.20
35
2.58
36
0.00
g.
Cadangan Penyisihan Pinjaman Yang Diberikan (PYD) dan Cadangan Penyisihan
Piutang Pegawai.
Cadangan Penyisihan PYD adalah penyisihan terhadap PYD yang bermasalah, dicuri,
atau ditahan oleh yang berwajib sampai ada keputusan Pengadilan. Terhadap PYD yang
tidak bermasalah, tidak dilakukan penyisihan mengingat jika nasabah tidak membayar
pinjaman dapat ditutupi dengan penjualan barang jaminan.
Cadangan Penyisihan Piutang Pegawai merupakan penyisihan atas piutang TGR dan
piutang kepada karyawan lainnya yang sudah mendapatkan SK pembebanan Direksi
(tidak termasuk didalamnya KPYD /K4TGR)
h.
Persediaan Emas dan Persediaan barang Cetakan
Persediaan emas merupakan persediaan Unit Toko Emas Galeri 24 dan dinilai
berdasarkan nilai terendah antara harga perolehan dan harga pasar.
Persediaan barang cetak dinilai berdasarkan harga perolehan dan dicatat sebagai beban
pada saat digunakan.
i.
Aktiva Tetap
Kepemilikan Langsung
Aktiva Tetap Perusahaan dan Anak Perusahaan dicatat atas dasar harga perolehan
(historical cost) dikurangi akumulasi penyusutan. Seluruh aktiva tetap disusutkan kecuali
tanah. Aktiva tetap selain bangunan disusutkan berdasarkan berdasarkan metode saldo
menurun ganda (double declining method), sedangkan bangunan disusutkan berdasarkan
metode garis lurus
(straight line method)
sebagai
berikut :
•
Aktiva bangunan disusut sebesar 5 % dari harga perolehan per tahun, meliputi
gedung kantor, rumah jabatan, gudang, pagar dan prasarana bangunan lainnya.
•
Aktiva yang mempunyai masa manfaat tidak lebih dari 4 tahun disusut sebesar 50 %
dari nilai buku per tahun, meliputi inventaris dan alat keperluan cabang.
•
Aktiva yang mempunyai masa manfaat lebih dari 4 tahun dan tidak lebih dari 8 tahun
disusut sebesar 25 % dari nilai buku per tahun, meliputi kendaraan bermotor.
Aktiva tetap yang tidak digunakan lagi atau dijual, dikeluarkan dari kelompok aktiva
tetap.Laba atau rugi akibat penjualan aktiva tetap dicatat dalam laporan laba rugi tahun
berjalan.
Kapitalisasi biaya untuk pengadaan/pembelian aktiva tetap didasarkan pada Instruksi
Direksi No. ID.4/AK.0.0012.0/2000 tanggal 28 Nopember 2000, yaitu 1 Januari 2006
kebijakan kapitalisasi biaya disempurnakan dengan ID No : 02/AK.0.0012.0/2005 tanggal
29 Nopember 2005 dengan penjelasan :
Aktiva Tetap Inventaris.
Pengadaan/pembelian aktiva inventaris dengan harga satuan (per unit) sebesar Rp
1.000.000,- atau lebih, dikapitalisasi dan dibukukan sebagai Aktiva Tetap Inventaris
sedangkan apabila kurang dari Rp 1.000.000,-- dibiayakan tahun berjalan sebagai
Biaya Perlengkapan Kantor
Aktiva Tetap Bangunan
Pengeluaran untuk perbaikan/pemeliharaan gedung yang sifatnya merubah bentuk
atau bestek dan memperpanjang umur ekonomis dengan nilai Rp 15.000.000,- atau
lebih, dikapitalisasi dan dibukukan sebagai Aktiva Tetap Bangunan.
Pengeluaran untuk perbaikan/pemeliharaan yang sifatya tidak merubah bentuk atau
bestek dan tidak memperpanjang umur ekonomis berapapun besarnya dibiayakan
pada saat transaksi.
Pembangunan gedung permanen yang sebelumnya tidak ada dengan biaya
Rp7.500.000,- atau lebih, dikapitalisasi; dan apabila biayanya kurang dari
Rp7.500.000,- dibiayakan, sedangkan pembangunan gedung semi/tidak permanen
berapapun besarnya dibiayakan.
Khusus untuk kapitalisasi biaya tanah diatur tersendiri dengan Instruksi Direksi No.
ID.1/AK.0.0012.0/2000 tanggal 30 Maret 2000, yaitu :
•
Pengeluaran yang dapat dimasukkan sebagai unsur biaya perolehan tanah,
dikapitalisasi meliputi harga tanah, biaya konstruksi untuk tanah yang harus
diciptakan lebih dahulu, biaya ganti rugi penghuni, biaya pembelian tanah lain sebagai
pengganti, biaya komisi perantara, biaya pinjaman terkapitalisasi dalam tanah dan
biaya pematangan tanah.
•
Pengeluaran yang tidak dapat dimasukkan sebagai unsur biaya perolehan tanah
dicatat sebagai Beban Tangguhan Hak Atas Tanah dan diamortisasi sepanjang masa
manfaat ekonomis hak tersebut (20 tahun), meliputi biaya legal audit (pemeriksaan
keaslian sertifikat, rencana tata kota), biaya pengukurfan, pematokan dan pemetaan
ulang, biaya notaris, jual beli dan PPAT, pajak terkait dan biaya perolehan /
perpanjangan hak (sertifikat).
Mulai 1 Oktober 2006 kebijakan kapitalisasi dan biaya perolehan, pengadaan, penyusutan
aktiva tetap disempurnakan dengan ID No : 04/AK.0.0012.0/2006 tanggal 13 Oktober
2006 dengan penjelasan :
Aktiva Tetap Inventaris.
Pengadaan/pembelian aktiva inventaris dengan harga satuan (per unit) sebesar
Rp1.000.000,- atau lebih, dikapitalisasi dan dibukukan sebagai Aktiva Tetap
Inventaris sedangkan apabila kurang dari Rp1.000.000,-- dibiayakan tahun berjalan
sebagai Biaya Perlengkapan Kantor
Aktiva Tetap Bangunan
Pengeluaran untuk perbaikan/pemeliharaan gedung yang sifatnya merubah bentuk
atau bestek dan memperpanjang umur ekonomis dengan nilai Rp20.000.000,- atau
lebih, dikapitalisasi dan dibukukan sebagai Aktiva Tetap Bangunan.
Pengeluaran untuk perbaikan/pemeliharaan yang sifatnya tidak merubah bentuk atau
bestek dan tidak memperpanjang umur ekonomis berapapun besarnya dibiayakan
pada saat transaksi.
Pembangunan gedung permanen yang sebelumnya tidak ada dengan biaya
Rp10.000.000,- atau lebih dikapitalisasi dan apabila biayanya kurang dari
Rp10.000.000,- dibiayakan.
Sedangkan bangunan tidak permanen adalah bangunan yang bersifat sementara,
terbuat dari bahan yang tidak tahan lama, atau bangunan yang dapat dipindah
pindahkan contoh Modular Voult Room, bangunan Gudang yang separuh tembok
dibukukan sebagai Bangunan Tidak Permanen.
Aktiva Tanah
Pengeluaran yang dapat dimasukkan sebagai unsur biaya perolehan tanah,
dikapitalisasi meliputi harga tanah, biaya konstruksi untuk tanah yang harus
diciptakan lebih dahulu, biaya ganti rugi penghuni, biaya pembelian tanah lain sebagai
pengganti, biaya komisi perantara, biaya pinjaman terkapitalisasi dalam tanah dan
biaya pematangan tanah.
Pengeluaran yang tidak dapat dimasukkan sebagai unsur biaya perolehan tanah
dicatat sebagai Beban Tangguhan Hak Atas Tanah dan diamortisasi sepanjang masa
manfaat ekonomis hak tersebut (20 tahun), meliputi biaya legal audit (pemeriksaan
keaslian sertifikat, rencana tata kota), biaya pengukurfan, pematokan dan pemetaan
ulang, biaya notaris, jual beli dan PPAT, pajak terkait dan biaya perolehan /
perpanjangan hak (sertifikat).
Pembelian Aktiva Tetap Tanah dan Bangunan secara gabungan dan nilai perolehan
masing masing aktiva (Tanah dan Bangunan) sudah ditetapkan, sedangkan biaya
yang dikeluarkan untuk memperoleh Aktiva Tetap Tanah dan Bangunan secara
gabungan tersebut tidak dipisahkan (biaya notaris, BPHTB, biaya balik nama dll)
maka pembebanan biayanya dilakukan secara proporsional berdasarkan
perbandingan nilai perolehan masing masing.
Dan pembagian alokasi tersebut untuk Aktiva Tanah dicatat sebagai Beban Yang
Ditangguhkan Biaya Hak Atas Tanah, sedangkan pembagian alokasi untuk Aktiva
Bangunan menambah nilai perolehan Aktiva Bangunan.
Aktiva Tetap Belum Dioperasikan (ATBD)
Pengadaan / pembelian aktiva untuk jenis tertentu (Kendaraan, Komputer dll) sering
dilakukan secara terpusat di Kantor Pusat/Kantor Wilayah dan pada umumnya
tersimpan/proses pengiriman ke tujuan relatif lama. Maka agar pengenaan
penyusutannya terlaksana dengan benar, maka pembelian aktiva tersebut dicatat
sebagai ATBD (149.xx.xxx).Pengakuan sebagai Aktiva Tetap dilakukan pada saat
Aktva Tetap tersebut diterima/digunakan unit yang menggunakan. Sejak saat Aktiva
tersebut diakui maka penyusutan atas aktiva itu mulai berlaku.
Penyusutan Aktiva Tetap.
Penyusutan aktiva tetap dihitung dan dibukukan setiap bulan sejak diakui dan
dibukukan sebagai aktiva tetap
Seluruh aktiva tetap disusutkan kecuali tanah. Aktiva tetap selain bangunan
disusutkan berdasarkan berdasarkan metode saldo menurun ganda (double declining
method), sedangkan bangunan disusutkan berdasarkan metode garis lurus
(straight
line method)
sebagai
berikut :
¾
Aktiva Tetap Bangunan :
o
Aktiva Tetap Bangunan dan Instalasi yang permanen disusutkan dengan
metode garis lurus sebesar 5 % dari harga perolehan dengan masa manfaat
20 tahun.
o