• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran umum objek penelitian

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran umum objek penelitian"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Gambaran umum objek penelitian

Kota Bekasi merupakan salah satu kota yang terdapat di provinsi Jawa Barat, Indonesia. Nama Bekasi berasal dari kata bagasasi yang artinya sama dengan candrabaga yang tertulis dalam Prasasti Tugu, yaitu nama sungai yang melewati kota ini. Kota ini sekarang berada dalam lingkungan megapolitan Jabodetabek dan menjadi kota besar ke empat di Indonesia. Saat ini Kota Bekasi berkembang menjadi tempat tinggal kaum urban dan sentra industri.

Secara geografis Kota Bekasi berada pada ketinggian 19 m di atas permukaan laut. Kota ini terletak di sebelah timur Jakarta; berbatasan dengan Jakarta Timur di barat, Kabupaten Bekasi di utara dan timur, Kabupaten Bogor di selatan, serta Kota Depok di sebelah barat daya. Dari total luas wilayahnya, lebih dari 50% sudah menjadi kawasan efektif perkotaan dengan 90% kawasan perumahan, 4% kawasan industri, 3% kawasan perdagangan, dan sisanya untuk bangunan lainnya. http://www.bekasikota.go.id

Pendidikan sebagaimana kita sadari, merupakan salah satu elemen penting bagi suatu bangsa didalam memajukan peradabannya. Kemajuan sebuah bangsa akan dipengaruhi oleh tingkat kualitas pendidikan yang ada. Hal ini sangat disadari pula oleh para pendiri bangsa ini, yang tentunya mereka sendiri merupakan tokoh-tokoh berpendidikan di jamannya. Oleh karena itu, setelah Indonesia merdeka, bangsa ini sadar akan pentingnya pendidikan. Undang-Undang Dasar 1945 sebagai konstitusi pertama yang lahir menegaskan bahwa tiap-tiap warga negara berhak mendapatkan pengajaran. Hal itu mencerminkan keseriusan negara ini dalam bidang pendidikan. Dinas Pendidikan ini terletak di Jl. Lapangan Bekasi Tengah No 2 Kota Bekasi Timur.

Alasan mengapa penulis memilih objek penelitian terhadap dinas pendidikan, karena dinas pendidikan di Bekasi terdapat beberapa kasus, yaitu

(2)

2

karena adanya 2 fenomena yang terdapat pada dinas pendidikan tersebut yang membuat penulis ingin meneliti di tempat tersebut. Adanya kasus korupsi pada tahun 2014 dalam pelaksanaan penyaluran bantuan keuangan peningkatan kesejahteraan guru non PNS SD/MI dan SMA/SMK daerah terpencil dan perbatasan di Kota Bekasi dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang bersumber dari APBD 2011 dan 2012 dan ribuan guru yang belum mendapatkan tunjangan sertifikasi, dari fenomena tersebut terjadi pada dinas pendidikan yang membuat penulis ingin meneliti objek penelitian di dinas pendidikan. Dan untuk mengetahui juga apakah dinas pendidikan ini sudah menerapkan komitmen organisasi, sistem pengendalian intern pemerintah, good corporate governance, gaya kepemimpinan,dan kepuasan kerja terhadap kinerja instansi pemerintah. Hal ini berkaitan dengan sektor publik pemerintah.

(3)

3 1.2 Latar Belakang Penelitian

Kemajuan suatu bangsa sangat dipengaruhi oleh peran dan kinerja sektor publik. Sektor publik juga diperlukan sebagai pelaksana birokrasi pemerintahan. Tetapi untuk pelaksanaan fungsi birokrasi pemerintahan, keberadaan sektor publik tidak dapat digantikan oleh sektor privat (Mardiasmo, 2009). Kinerja instansi pemerintah banyak menjadi sorotan akhir-akhir ini, terutama sejak timbulnya iklim yang lebih demokratis dalam penyelenggaraan pemerintahan. Masyarakat mulai mempertanyakan akan nilai yang mereka peroleh atas pelayanan yang dilakukan oleh instansi pemerintah. Walaupun anggaran belanja pemerintah (government expenditure) semakin meningkat, nampaknya masyarakat belum puas atas kualitas barang dan jasa yang diberikan oleh instansi pemerintah.

Fenomena yang terjadi pada tahun 2014, PNS di Dinas Pendidikan Bekasi ini ditahan terkait tindak pidana korupsi dalam pelaksanaan penyaluran bantuan keuangan peningkatan kesejahteraan guru non PNS SD/MI dan SMA/SMK daerah terpencil dan perbatasan di Kota Bekasi dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang bersumber dari APBD 2011 dan 2012. Total kerugian negara sebesar Rp 200 juta,modus yang digunakan antara lain dana-dana yang seharusnya sampai kepada guru-guru penerima dilakukan pemotongan dan adanya penerima ganda padahal berdasarkan juklak dan juknis hanya boleh menerima sekali namun kenyataan ada yang namanya berkali-kali dicantumkan.

Fenomena ini terjadi bukan hanya di Dinas Pendidikan kota Bekasi saja,Dinas Kota Bandung pun menjadi salah satu terjadinya korupsi, dana yang digunakan yaitu,APBD tahun anggaran 2012 sebesar Rp. 2.175.000.000. Penyalahgunaan tersebut dilakukan oleh mantan anggota DPRD Kota Bandung,akbat perbuatan tersebut Negara dirugikan Rp. 2.175.000.000 (detik.com).

APBD tahun 2011, Kota Bekasi mendapat bantuan sebesar Rp 480 juta sedangkan tahun 2012 mendapat bantuan Rp 227,4 juta. Dalam kasus korupsi ini, mereka merupakan anggota Tim Teknis terhadap penyaluran

(4)

4

bantuan guru honor. Tersangka tersebut melanggar Pasal 2 ayat (1), Pasal 3 atau Pasal 12 huruf e, f, g UU No 31 tahun 1999 jo UU No 20 tahun 2011 tentang Tindak Pidana Korupsi. (www.beritasatu.com).

Atas berbagai kelemahan tersebut, maka untuk mencapai kinerja instansi pemerintah yang baik Gubernur/ Walikota dapat menerapkan komitmen organisasi,sistem pengendalian internal pemerintah dan good corporate governance. Komitmen organisasi merupakan tingkat sejauh mana seorang karyawan memihak pada suatu organisasi tertentu dan tujuan-tujuannya, apabila setiap pegawai memiliki komitmen yang kuat untuk memberikan prestasi terbaik baik masyarakat, maka tentunya kinerja sektor publik akan meningkat (Mahmudi, 2007). Dalam fenomena tersebut komitmen organisasi yang dimiliki pegawai PNS ini tidak memiliki komitmen yang kuat dan tidak pula memberikan prestasi yang baik terhadap kinerjanya.

Pengendalian intern pada pemerintah pusat dan daerah berpedoman pada Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP). Sistem pengendalian intern pemerintah memiliki fungsi untuk memberi keyakinan yang memadai bagi tercapaianya efektivitas dan efisiensi pencapaian tujuan penyelenggaraan pemerintahan negara, keandalan laporan keuangan, pengamanan aset negara dan ketaatan terhadap undang-undang. Sistem pengendalian intern yang baik dapat mencegah pelaksanaan kegiatan yang tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku sehingga dapat memperoleh efisiensi, efektivitas, dan mencegah terjadinya kerugian negara. (BPK, 2012).

Pengendalian internal pada pemerintah ini belum berjalan dengan baik dan unsur-unsur pengendalian intern belum dilakukan di dinas pendidikan ini, karena sistem pengendalian intern yang baik yaitu, dapat mencegah pelaksanaan kegiatan yang tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku sehingga dapat memperoleh efisiensi, efektivitas, dan mencegah terjadinya kerugian di dinas pendidikan kota Bekasi ini.

Pada saat ada tanda-tanda ekonomi mulai pulih kembali,masalah pengelolaan perusahaan (corporate governance) tetap menjadi perhatian

(5)

5

utama. Kita telah melihat lemahnya standar pengelolaan pemerintah, maka meningkatkan standar pengelolaan perusahaan merupakan salah satu kunci bagi perubahan yang penting (Adrian, 2011).

Selain itu, fenomena yang terjadi pada tahun 2015 bahwa ribuan guru belum dapat tunjangan sertifikasi atau pencairan dana sebanyak 4.546 guru di dinas pendidikan Kota Bekasi yang belum menerima dana tunjangan sertifikasi mengajar 2015. Seharusnya dana tersebut sudah cair sejak April melalui pemerintah setempat. Menurut informasi nya Bulan Mei akan cair,tetapi tunjangan tersebut belum turun juga. Seharusnya guru–guru tersebut mendapatkan per 3 bulan sekali.

Namun, Kepala Dinas Pendidikan Kota Bekasi Rudi Sabarudin membantah apabila dinasnya disebut memperlambat pencairan. Karena kepala dinas baru menerima SK (Surat Keterangan) dari Kementrian minggu lalu. Kalau uangnya, sudah ada sejak dua pekan lalu. Rudi mengatakan butuh waktu mencairkan dana tersebut karena pihaknya harus melakukan verifikasi terhadap guru penerima tunjangan sertifikasi itu. Sebab, dikhawatirkan ada guru yang seharusnya tidak menerima penuh tapi mendapatkan dana tunjangan penuh. Ia mencontohkan, ada guru bersertifikasi tidak masuk selama tiga hari berturut-turut tanpa keterangan pada bulan pertama, kemudian pada bulan berikutnya guru tersebut masuk terus. Guru itu hanya berhak menerima dua bulan tunjangan sertifikasi. Verifikasi dilakukan dengan cara mengecek absensi semua guru bersertifikasi ke semua sekolah negeri. Ia mencatat jumlah guru bersertifikasi yang dana pencairannya melalui pemerintah setempat mencapai 4.546. Guru-guru itu berasal dari 439 sekolah dasar negeri, 41 sekolah menengah pertama negeri, 18 sekolah menengah atas negeri, dan 11 sekolah menengah kejuruan negeri. Hasil dari verifikasi itu, pihaknya merekomendasikan dana yang dicairkan sebesar Rp 47,4 miliar lebih. Dana tunjangan sertifikasi langsung masuk ke rekening guru penerima. (www.tempo.co.id).

(6)

6

Menurut Spector (Sopiah, 2008) menyebutkan ada perbedaan konsepsi komitmen organisasi, yaitu pendekatan pertukaran dimana komitmen organisasi sangat ditentukan oleh pertukaran kontribusi yang dapat diberikan perusahaan terhadap anggota dan anggota terhadap organisasi, sehingga semakin besar kesesuain pertukaran yang didasari pandangan anggota maka semakin besar pula komitmen mereka pada organisasi.

Dalam fenomena tersebut, bahwa pertukaran kontribusi yang terjadi di dinas pendidikan tersebut kinerjanya belum berjalan dengan baik dan masih belum ada kesepakatan kepala dinas dan pegawai.

Sesuai dengan PP nomor 60 tahun 2008, pengendalian intern pemerintah terdiri 5 unsur, yaitu lingkungan pengendalian, penilaian risiko, kegiatan pengendalian, informasi dan komunikasi, dan pemantauan pengendalian intern. Yang berkaitan dengan fenomena tersebut, yaitu kegiatan pengendalian review atas kinerja instansi pemerintah pada fenomena diatas belum dilakukan dengan baik dan pemantauan kinerja belum maksimal.

Dalam good corporate governance pengelolaan dalam pemerintah tersebut belum masih belum ada, karena pengelolaan pemerintahnya masih belum berjalan dengan baik dan masih perlu perbaikan dalam pengelolaannya.

Inkonsistensi komitmen organisasi terhadap kinerja pemerintah, karena adanya ketidakserasian terhadap aturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah, dalam penelitian (Muhammad Rizki Kurniawan, 2011). Penelitian (Rizki kurniawan, 2011) dinyatakan bahwa komitmen organisasi tidak berpengaruh signifikan terhadap organisasi,hal ini bahwa komitmen organisasi di Kabupaten Demak tidak memiliki pengaruh yang kuat.

Inkonsistensi sistem pengendalian intern pemerintah terhadap kinerja, karena tidak menerapkan unsur-unsur pengendalian intern yang tedapat pada kinerja pemerintah. Inkonsistensi Good corporate

(7)

7

governance terhadap kinerja, karena tidak adanya transparansi terhadap kinerja, tidak dapat dipertanggungjawabkan, tidak adanya kejujuran, dan Sustainability pada kinerja pemerintah.

Teori yang digunakan, yaitu teori kinerja Menurut (Irawan, 2002), bahwa kinerja (performance) adalah hasil kerja yang bersifat konkret, dapat diamati, dan dapat diukur. Jika kita mengenal tiga macam tujuan, yaitu tujuan organisasi, tujuan unit, dan tujuan pegawai, maka kita juga mengenal tiga macam kinerja, yaitu kinerja organisasi, kinerja unit, dan kinerja pegawai. Kinerja (prestasi kerja) karyawan adalah prestasi aktual karyawan dibandingkan dengan prestasi yang diharapkan dari karyawan. Prestasi kerja yang diharapkan adalah prestasi standar yang disusun sebagai acuan sehingga dapat melihat kinerja karyawan sesuai dengan posisinya dibandingkan dengan standar yang dibuat. Selain itu dapat juga dilihat kinerja dari karyawan tersebut terhadap karyawan lainnya.

Berdasarkan latar belakang penelitian, penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang hasilnya dituangkan dalam skripsi yang berjudul:“PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI, SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH, DAN GOOD

CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA INSTANSI

(8)

8 1.3 Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang penelitian di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana komitmen organisasi, sistem pengendalian intern pemerintah, good corporate governance dan kinerja?

2. Bagaimana pengaruh komitmen organisasi, sistem pengendalian intern pemerintah dan good corporate governance secara simultan terhadap kinerja instansi pemerintah?

3. Bagaimana pengaruh secara parsial :

a. Komitmen organisasi terhadap kinerja instansi pemerintah?

b. Sistem pengendalian intern pemerintah terhadap kinerja instansi pemerintah?

c. Good corporate governance terhadap kinerja instansi pemerintah? 1.4 Tujuan Penelititan

Sesuai dengan permasalahan yang akan dibahas, maka tujuan dari penelitian ini antara lain :

1. Untuk mengetahui komitmen organisasi, sistem pengendalian intern pemerintah,good corporate governance dan kinerja instansi pemerintah. 2. Untuk mengetahui komitmen organisasi, sistem pengendalian intern pemerintah dan good corporate governance secara simultan terhadap kinerja instansi pemerintah.

3. Untuk mengetahui pengaruh secara parsial :

a. Komitmen organisasi terhadap kinerja instansi pemerintah.

b. Sistem pengendalian intern pemerintah terhadap kinerja instansi pemerintah.

c. Good corporate governance terhadap kinerja instansi pemerintah. 1.5 Kegunaan Penelitian

Kegunaan yang diharapkan dalam penelitian ini adalah : 1.5.1 Aspek Teoritis

Pemecahan tentang masalah-masalah praktis bagi mahasiswa. Dalam hal ini memberikan pengetahuan kepada mahasiswa atau pembaca

(9)

9

tentang pengaruh komitmen organisasi, sistem pengendalian intern pemerintah, good corporate governance, gaya kepemimpinan, dan kepuasan kerja terhadap kinerja instansi pemerintah.

1.5.2 Secara Praktis:

a. Bagi Penulis, Penelitian ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat dalam menempuh ujian Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi S1 pada Fakultas Ekonomi Telkom University Bandung. Selain itu, penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan mengenai adanya pengaruh komitmen organisasi, sistem pengendalian internal pemerintah, dan Good Corporate Governance, terhadap kinerja instansi pemerintah Kota Bekasi sehingga dapat diperoleh gambaran yang jelas antara kesesuaian teori dengan fakta yang terjadi di lapangan.

b. Bagi Instansi Pemerintah, Penelitian ini, penulis harapkan dapat memberi masukan mengenai pengaruh komitmen organisasi, sistem pengendalian internal pemerintah, dan good corporate governance terhadap kinerja instansi pemerintah Kota Bekasi serta dapat menjadi perbaikan untuk kedepannya.

1.6 Sistematika Penulisan Tugas Akhir

Sistematika penulisan ini disusun untuk memberikan gambaran umum tentang penelitian yang akan dilakukan. Sistematika penulisan disusun sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Pada BAB I berisi mengenai gambaran umum objek penelitian, latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan dan kegunaan dilakukannya penelitian, ruang lingkup penelitian, serta sistematika penelitian.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pada BAB II mengemukakan mengenai hasil kajian kepustakaan yang terkait dengan topic dan variabel penelitian untuk dijadikan dasar bagi penyusunan kerangka pemikiran dan perumusan hipotesis. Bab ini berisis mengenai penelitian sebelumnya. Landasan teori yang digunakan

(10)

10

sebagai dasar dari analisis penelitian, ruang lingkup penelitian serta kerangka pemikiran

BAB III METODE PENELITIAN

Pada BAB III menegaskan pendekatan, metode dan teknik yang digunakan untuk mengumpulkan dan menganalisis data yang dapat menjawab maslaah penelitian berisi mengenai objek penelitian, metode penelitian, operasionalisasi variabel, skala pengukuran, jenis dan teknik pengumpulan data, teknik sampling, dan teknik analalisis data.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada BAB IV hasil penelitian dan pembahasannya harus diuraikan secara kronologis dan sistematis dengan perumusan masalah serta tujuan penelitian, dalam penelitian ini berisi karakteristik responden, hasil penelitian, serta pembahasan hasil penelitian.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Pada BAB V ini berisi kesimpulan hasil penelitian serta saran bagi pemerintahan maupun untuk penelitian selanjutnya.

Referensi

Dokumen terkait

Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa pola asuh orang tua memiliki peran yang besar dalam membentuk perilaku prososial remaja sehingga apabila orang tua

dibantu perencana Comprehensive Planning Perencana dibantu aspirasi masyarakat Strategic Planning Stakeholders di- bantu perencana Participatory Planning Masyarakat

Persetujuan tertulis dibuat dalm bentuk pernyataan yang tertuang dalam formulir persetujuan tindakan kedokteran sebelum ditandatangani atau dibubuhkan cap ibu

Cooper, (1982:38) latihan aerobik adalah kerja tubuh yang memerlukan oksigen untuk kelangsungan proses metabolisme energi selama latihan. Sehingga latihan aerobik

Dalam melakukan perilaku menggosok gigi adalah dengan memecah langkah-langkah yang harus dilakukan dalam sebuah task analysis. Berikut ini merupakan task analysis

Terdapat implementasi pengelolaan fauna tetapi tidak mencakup kegiatan pengelolaan secara keseluruhan sesuai dengan ketentuan terhadap jenis-jenis yang

(2) Menjelaskan penerapan model kooperatif tipe Contextual Teaching and Learning Pada Tema 4 Berbagai Pekerjaan Muatan IPS dan Bahasa Indonesia untuk Meningkatkan Hasil Belajar

Data sekunder yang digunakan diperoleh dari beberapa sumber antara lain dari Bank Sentral Nigeria, Kantor Federal Statistik dan Organisasi Perdagangan Pangan dan