• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem pendukung pengambilan keputusan seleksi dosen pembimbing pra TA dengan metode Promethee : studi kasus Jurusan Teknik Informatika Universitas Sanata Dharma Yogyakarta - USD Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Sistem pendukung pengambilan keputusan seleksi dosen pembimbing pra TA dengan metode Promethee : studi kasus Jurusan Teknik Informatika Universitas Sanata Dharma Yogyakarta - USD Repository"

Copied!
157
0
0

Teks penuh

(1)

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gekar Sarjana Teknik Jurusan Teknik Informatika

Disusun oleh :

Evivania Dian Puspitasari Langobelen

NIM : 03 5314 035

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

(2)

Yogyakarta Sanata Dharma University)

A Thesis

Presented As Partial Fulfillment Of The Requirements

To Obtain The

Sarjana Teknik

Degree

In Department of Informatics Technology

Created by :

Evivania Dian Puspitasari L.

NIM : 03 5314 035

DEPARTMENT OF INFORMATICS TECHNOLOGY

FACULTY OF SCIENCE AND TECHNOLOGY

SANATA DHARMA UNIVERSITY

YOGYAKARTA

(3)
(4)
(5)
(6)
(7)

…..When I am down and, oh my soul so weary. When troubles come

and my heart burdened be. Then, I am still and wait here in the

silence.

You raise me up....to more than I can be.

I can do all things through

Christ which strengtheneth me

(8)

Kupersembahkan

 

karya

 

kecilku

 

ini

 

untuk

 

orang

‐

orang

 

berarti

 

dalam

 

hidupku.

 

 

 

Bapak

 

dan

 

ibu

 

Yang

 

sabar

 

menanti

 

saat

‐

saat

 

seperti

 

ini

 

dengan

 

doa

 

dan

 

support

 

yang

 

ga

 

berhenti

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Dek

 

Riko

 

&

 

dek

 

Puput

 

Yang

 

selalu

 

kasih

 

semang

 

biar

 

cepet

 

lulus

 

walaupun

 

sambil

 

ngejekin

 

 

Keluarga

 

besar

 

di

 

manapun

 

Yang

 

selalu

 

mendukung

 

dengan

 

doa

 

plus

 

semangat

 

lewst

 

sms

 

dan

 

surat

‐

suratnya

 

 

 

 

 

 

 

Someone

 

spesial,

 

Galih

 

Radya

 

Sukma

 

 

Yang

 

selalu

 

menyemangti

 

setiap

 

       

keluh

 

kesah

 

yang

 

ada

 

  

 

 

(9)

pembimbing untuk setiap mahasiswa bisa saja sesuai dengan keinginannya saat

mengajukan abstraksi, namun bisa saja tidak. Proses manual seperti ini tentu saja

kurang efisien karena memakan waktu, apalagi dengan adanya kenaikan jumlah

mahasiswa di Jurusan Teknik Informatika Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

dari tahun ke tahun.

Dengan dibangunnya SPPK berbasis web ini, diharapkan dapat mengatasi

masalah penentuan dosen pembimbing yang terjadi pada saat proses seleksi judul

Pra TA. Berdasarkan kriteria yang ada yaitu tingkat kompetensi, kesibukan,

jumlah bimbingan yang dimiliki setiap dosen, maka dapat dihasilkan informasi

tingkat kelayakan dari setiap dosen untuk menjadi pembimbing mahasiswa.

(10)

manual counselor selection was not efficient and time consuming, considering the

increasing students in Informatics Engineering Department of Yogyakarta Sanata

Dharma University.

Therefore, with the establishment of web based Decision Support System

it was hope that the system can be solution for counselor selection following the

title selection in pre-final assignment. Based on the given criteria, which were

competence, lecturer activities, total student who already consult to a counselor, it

was generating the information on the appropriateness of each lecturer to be

assigned as counselor.

(11)

Pengambilan Keputusan Penentuan Dosen Pembimbing dengan Metode

Promethee (studi kasus Teknik Informatika Universitas Sanata Dharma) ini.

Dalam penyusunan Tugas Akhir ini, penulis mendapatkan banyak bantuan

dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima

kasih sebesar-besarnya kepada :

1.

Tuhan Yesus Kristus yang selalu memberi kekuatan, pencerahan, dan jalan

keluar di saat-saat genting sehingga penulis dapat juga menyelesaikan skripsi

ini.

2.

Romo Ir. Gregorius Heliarko, S.J., S.S., B.S.T., M.A., M.Sc, selaku Dekan

Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

3.

Ibu A.M Polina, S.Kom, M.Sc, selaku Ketua Jurusan Teknik Informatika.

4.

Bapak Drs. J.J. Siang, M.Sc, selaku dosen pembimbing yang selalu

memperhatikan perkembangan skripsi ini. Terima kasih ya pak, untuk

semangat dan dukungan, juga waktu yang diluangkan untuk memberikan

masukan-masukan penting bagi skripsi ini.

5.

Seluruh dosen pengajar di Universitas Sanata Dharma pada umumnya dan

Jurusan Teknik Informatika pada khususnya. Terima kasih atas bimbingan

bapak dan ibu selama penulis menjalani studi di Universitas Sanata Dharma.

6.

Pak Bele, Mas Danang, Pak Dar, Mas Tri, Pak Jito, dan seluruh staff

sekretariat. Terima kasih atas semua bantuannya selama ini.

7.

Mas Bram, terima kasih ya atas kritik dan masukannya. Maaf ya kalau saya

sering bikin repot plus ganggu waktu mengajar. Masih semangat untuk belajar

psikologi??

(12)

10.

Keluarga besar di Linggau, Lampung, Flores, di mana aja deh. Makasih untuk

semangatnya. Buat mamak n bapak kecil makasih ya dah ngerawat Evi sampe

gede. Evi dah ga takut ma ujan n ayam lho...

11.

Galih Radya Sukma. Thanks ya buat pinjemen komputer sampai skripsi ini

selesai. Juga buat support, perhatiannya selama ini, sampe sering direpotin

buat wira wiri ngurusin skripsi ad. Thanks y abg

☺

12.

Teman-teman TI angkatan 2003. Terima kasih atas kebersamaan dan

cerita-cerita unik selama kuliah yang akan menjadi kenangan indah buat anak cucu

kelak :] Esp buat Pakdhe n Ari atas kerja sama barengnya selama KP ke2 gt

lho...

13.

Ibu kos, yang selalu nanya ”kapan maju??”. Terima kasih ya bu atas

kesabarannya selama 5 tahun menghadapi anak kos seperti saya. Kalau besok

dedek kecilnya lahir semoga mirip saya :p

14.

Anak kos ”Pelangi”. Thanks ya untuk canda tawa yang bisa menghibur saat

stress melanda. Inget tetep smangat y buat adek2 kos (Nanie’ yg pengen

ngeTOP, Ana yg kalem, Ivon yg penerusnya Rosa, Yun2 yg ngajarin maen 7

sekop), jangan keseringan bolos, Tami yg sering nanyain ’Kapan maju mbak

phi??’. Buat Ika n Rosa, 5 tahun mengenal kalian bakal jadi saat-saat tak

terlupakan, kuliah terasa jadi cepat berlalu. Ros, jangan lemot lagi ya, dah

profesi gitu lho:> Ika, cepet nyusul ya, katanya mau blajar jadi koruptor,he2..

Thanks buat persahabatan ini.

(13)

dan perkembangan ilmu pengetahuan dan berbagai pihak pengguna umumnya.

Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih.

Yogyakarta, Maret 2008

(14)

HALAMAN PERSETUJUAN...iii

HALAMAN PENGESAHAN...iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA...v

HALAMAN MOTTO...vi

HALAMAN PERSEMBAHAN...vii

INTISARI...viii

ABSTRACT...ix

KATA PENGANTAR...x

DAFTAR ISI...xiii

DAFTAR GAMBAR...xvi

DAFTAR TABEL...xix

BAB I PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang Masalah

...

1

1.2

Batasan Masalah

...

3

1.3

Tujuan dan Manfaat Penelitian

...

3

1.4

Rumusan Masalah

...

4

1.5

Metodologi Penelitian

...

4

1.6

Sistematika Penulisan

...

5

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 SPPK (Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan)

2.1.1 Definisi SPPK

...

7

2.1.2 Karakteristik dan Kemampuan SPPK

...

7

2.1.3 Komponen SPPK

...

8

2.1.4 Manfaat SPPK

...

10

2.1.5 Keterbatasan SPPK

...

10

(15)

2.3 AHP (Analytical Hierarchy Process)

...

25

2.3.1 Skala Penilaian Perbandingan Pasangan

...

25

2.3.2 Perhitungan Bobot dengan AHP.

...

25

2.4 PHP (Personal Home Page)

...

27

2.5 MySQL

...

28

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

3.1 Analisa Sistem

3.1.1 Gambaran Umum Sistem Lama

...

26

3.1.2 Gambaran Umum Sistem yang Dibuat

...

26

3.1.3 Requirement Analysis

...

29

3.2 Perancangan Antar Muka

3.2.1 Site Map Menu

...

29

3.2.2 Perancangan Input/Output

...

30

3.3 Perancangan Proses

3.3.1 ER Diagram

...

38

3.3.2 Relasi Antar Tabel

...

39

3.3.3 Context Diagram

...

39

3.3.4 Diagram Berjenjang

...

40

3.4 Perancangan Struktur Data

3.4.1 Tabel Dosen

...

50

3.4.2 Tabel Kompetensi.

...

51

3.4.3 Tabel Kategori

...

51

3.4.4 Tabel Kriteria..

...

51

3.4.5 Tabel Skripsi...

...

52

(16)

3.5.3 Pembobotan Kriteria dengan Metode AHP

...

54

3.5.4 Penerapan Metode Promethee untuk Seleksi Dosen Pembimbing

...

58

BAB IV IMPLEMENTASI SISTEM DAN ANALISA HASIL

4.1 Implementasi Metode Promethee dalam Pemilihan Dosen Pembimbing

...

70

4.1.1 Perhitungan Dominasi Kriteria Berpasangan Antaralternatif

...

72

4.1.2 Perhitungan Indeks Preferensi Multikriteria

...

77

4.1.3 Perhitungan leaving Flow, Entering Flow, dan Net Flow

………..

78

4.1.4 Pengurutan Prioritas Dosen

...

80

4.2 Implementasi Antar Muka

4.2.1 Halaman Index

...

82

4.2.2 Halaman untuk Mahasiswa

...

83

4.2.3 Halaman untuk Kajur

...

86

4.3 Analisa Hasil

...

95

4.4 Kelebihan

dan Kekurangan Program

...

98

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan

...

100

5.2 Saran

...

100

DAFTAR PUSTAKA...

101

(17)

Gambar 2.2

Model Konseptual SPPK

10

Gambar 2.3

Kriteria Biasa (Tipe 1)

16

Gambar 2.4

Kriteria Quasi (Tipe 2)

17

Gambar 2.5

Kriteria Linier (Tipe 3)

18

Gambar 2.6

Kriteria Level (Tipe 4)

18

Gambar 2.7

Kriteria Area (Tipe 5)

19

Gambar 2.8

Hubungan Intensitas Preferensi dan Alternatif

21

Gambar 3.1

Flowchart Sistem

32

Gambar 3.2

Flowchart Metode Promethee

34

Gambar 3.3

Flowchart dominasi kriteria berpasangan (P)

35

Gambar3.4

Flowchart indeks preferensi multikriteria (℘)

35

Gambar 3.5

Flowchart leaving flow

35

Gambar 3.6

Flowchart entering flow

36

Gambar 3.7

Flowchart net flow

36

Gambar 3.8

Use Case Diagram

37

Gambar 3.9

Site Map Kajur

38

Gambar 3.10

Site Map Mahasiswa

38

Gambar 3.11

Halaman Index

39

Gambar 3.12

Halaman Login

39

Gambar 3.13

Halaman Home Kajur

40

Gambar 3.14

Halaman Input Dosen Tidak Tetap

40

Gambar 3.15

Halaman View Data Dosen

41

Gambar 3.16

Halaman Edit Data Dosen

41

Gambar 3.17

Halaman Proses SPPK

42

Gambar 3.18

Halaman Output SPPK

42

Gambar 3.19

Halaman Hasil

43

(18)

Gambar 3.24

Halaman View Kriteria

45

Gambar 3.25

Halaman Edit Kriteria

46

Gambar 3.26

ER Diagram

47

Gambar 3.27

Relasi Antar Tabel

47

Gambar 3.28

Context Diagram

48

Gambar 3.29

Diagram Berjenjang

48

Gambar 3.30

Overview Diagram Level 0

49

Gambar 3.31

Overview Diagram Level 1 Proses 2

49

Gambar 3.32

Overview Diagram Level 1 Proses 5

50

Gambar 4.1

Halaman Index

83

Gambar 4.2

Halaman Dosen Aktif

84

Gambar 4.3

Halaman Pencarian Judul

84

Gambar 4.4

Halaman Hasil Pencarian

85

Gambar 4.5

Halaman Info Pra TA

85

Gambar 4.6

Halaman Login

86

Gambar 4.7

Halaman Home Kajur

87

Gambar 4.8

Halaman Input Dosen

87

Gambar 4.9

Halaman View Dosen

88

Gambar 4.10

Halaman Detail Dosen

89

Gambar 4.11

Halaman Edit Dosen

89

Gambar 4.12

Halaman Delete Dosen

90

Gambar 4.13

Halaman Input Kriteria

90

Gambar 4.14

Halaman View Kriteria

91

Gambar 4.15

Halaman Edit Kriteria

91

Gambar 4.16

Halaman SPPK

92

Gambar 4.17

Halaman Proses SPPK

93

(19)
(20)

Tabel 2.1

Data Dasar Analisis Promethee

14

Tabel 3.1

Tabel Dosen

50

Tabel 3.2

Tabel Kompetensi

51

Tabel 3.3

Tabel Kategori

51

Tabel 3.4

Tabel Skripsi

51

Tabel 3.5

Tabel Kriteria

52

Tabel 3.6

Tabel Mata Kuliah

52

Tabel 3.7

Tabel Tampung

53

Table 3.8

Tabel Tingkat Kepentingan Kriteria

57

Tabel 3.9

Tabel Jumlah Nilai Kolom

57

Tabel 3.10

Tabel Matriks Baru

57

Tabel 3.11

Tabel Jumlah Nilai Baris

58

Tabel 3.12

Tabel Bobot Kriteria

58

Tabel 3.13

Data Contoh Penerapan Metode Promethee

60

Tabel 3.14

Nilai Leaving Flow, Entering Flow dan Net Flow

66

Tabel 3.15

Karakter Leaving Flow dan Entering Flow dan

Implikasinya terhadap Urutan Prioritas Alternatif

67

Tabel 3.16

Complete Rangking Dosen Berdasarkan Nilai Net

Flow

67

(21)

Gambar 2.2

Model Konseptual SPPK

10

Gambar 2.3

Kriteria Biasa (Tipe 1)

16

Gambar 2.4

Kriteria Quasi (Tipe 2)

17

Gambar 2.5

Kriteria Linier (Tipe 3)

18

Gambar 2.6

Kriteria Level (Tipe 4)

18

Gambar 2.7

Kriteria Area (Tipe 5)

19

Gambar 2.8

Hubungan Intensitas Preferensi dan Alternatif

21

Gambar 3.1

Flowchart Sistem

32

Gambar 3.2

Flowchart Metode Promethee

34

Gambar 3.3

Flowchart dominasi kriteria berpasangan (P)

35

Gambar3.4

Flowchart indeks preferensi multikriteria (℘)

35

Gambar 3.5

Flowchart leaving flow

35

Gambar 3.6

Flowchart entering flow

36

Gambar 3.7

Flowchart net flow

36

Gambar 3.8

Use Case Diagram

37

Gambar 3.9

Site Map Kajur

38

Gambar 3.10

Site Map Mahasiswa

38

Gambar 3.11

Halaman Index

39

Gambar 3.12

Halaman Login

39

Gambar 3.13

Halaman Home Kajur

40

Gambar 3.14

Halaman Input Dosen Tidak Tetap

40

Gambar 3.15

Halaman View Data Dosen

41

Gambar 3.16

Halaman Edit Data Dosen

41

Gambar 3.17

Halaman Proses SPPK

42

Gambar 3.18

Halaman Output SPPK

42

Gambar 3.19

Halaman Hasil

43

Gambar 3.20

Halaman View Dosen Aktif

43

Gambar 3.21

Halaman Help

44

(22)

Gambar 3.26

ER Diagram

47

Gambar 3.27

Relasi Antar Tabel

47

Gambar 3.28

Context Diagram

48

Gambar 3.29

Diagram Berjenjang

48

Gambar 3.30

Overview Diagram Level 0

49

Gambar 3.31

Overview Diagram Level 1 Proses 2

49

Gambar 3.32

Overview Diagram Level 1 Proses 5

50

Gambar 4.1

Halaman Index

83

Gambar 4.2

Halaman Dosen Aktif

84

Gambar 4.3

Halaman Pencarian Judul

84

Gambar 4.4

Halaman Hasil Pencarian

85

Gambar 4.5

Halaman Info Pra TA

85

Gambar 4.6

Halaman Login

86

Gambar 4.7

Halaman Home Kajur

87

Gambar 4.8

Halaman Input Dosen

87

Gambar 4.9

Halaman View Dosen

88

Gambar 4.10

Halaman Detail Dosen

89

Gambar 4.11

Halaman Edit Dosen

89

Gambar 4.12

Halaman Delete Dosen

90

Gambar 4.13

Halaman Input Kriteria

90

Gambar 4.14

Halaman View Kriteria

91

Gambar 4.15

Halaman Edit Kriteria

91

Gambar 4.16

Halaman SPPK

92

Gambar 4.17

Halaman Proses SPPK

93

Gambar 4.18

Halaman Output SPPK

94

Gambar 4.19

Halaman Help

94

Gambar 4.20

Halaman Index

83

(23)

Tabel 2.1

Data Dasar Analisis Promethee

14

Tabel 3.1

Tabel Dosen

50

Tabel 3.2

Tabel Kompetensi

51

Tabel 3.3

Tabel Kategori

51

Tabel 3.4

Tabel Skripsi

51

Tabel 3.5

Tabel Kriteria

52

Tabel 3.6

Tabel Mata Kuliah

52

Tabel 3.7

Tabel Tampung

53

Table 3.8

Tabel Tingkat Kepentingan Kriteria

57

Tabel 3.9

Tabel Jumlah Nilai Kolom

57

Tabel 3.10

Tabel Matriks Baru

57

Tabel 3.11

Tabel Jumlah Nilai Baris

58

Tabel 3.12

Tabel Bobot Kriteria

58

Tabel 3.13

Data Contoh Penerapan Metode Promethee

60

Tabel 3.14

Nilai Leaving Flow, Entering Flow dan Net Flow

66

Tabel 3.15

Karakter Leaving Flow dan Entering Flow dan

Implikasinya terhadap Urutan Prioritas Alternatif

67

Tabel 3.16

Complete Rangking Dosen Berdasarkan Nilai Net

Flow

67

(24)

PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang Masalah

Skripsi merupakan suatu syarat kelulusan mahasiswa dalam menyelesaikan

program pendidikan S1 (

Strata 1

). Dalam skripsi tersebut, mahasiswa

mengimplementasikan teori-teori yang diperoleh selama masa kuliah untuk

menghasilkan sesuatu yang baru. Sebelum skripsi dibuat, terlebih dulu mahasiswa

mengajukan abstraksi yang berisi penjelasan singkat mengenai topik yang

diambil. Abstraksi inilah yang kemudian akan diseleksi dalam rapat antara Kajur

dan dosen tetap untuk menentukan keputusan diterima atau ditolaknya judul yang

diambil. Setiap mahasiswa yang abstraksinya diterima akan mendapat satu dosen

pembimbing selama dia mengerjakan skripsinya. Penentuan dosen pembimbing

ini dilakukan saat rapat seleksi judul berlangsung. Dosen pembimbing untuk

setiap mahasiswa bisa saja sesuai dengan keinginannya saat mengajukan

abstraksi, namun bisa juga mahasiswa tidak mendapatkan dosen pembimbing

sesuai keinginannya. Hal ini bisa disebabkan karena dosen pembimbing yang

dimaksud sudah terlalu banyak memiliki mahasiswa bimbingan, ataupun karena

dosen bersangkutan tidak menguasai topik skripsi dari mahasiswa.

(25)

menjadi permasalahan dan kelemahan penentuan dosen pembimbing secara

manual adalah masalah objektifitas. Ada kalanya seorang dosen yang telah

membimbing banyak mahasiswa enggan untuk menambah jumlah bimbingan,

padahal dosen tersebut berkompeten dalam topik yang dipilih mahasiswa.

Perdebatan pun tidak jarang terjadi antar sesama dosen dalam pengambilan

keputusan tersebut, demikian pula halnya yang terjadi di Jurusan Teknik

Informatika Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, apalagi dengan semakin

bertambahnya jumlah mahasiswa dari tahun ke tahun.

(26)

prioritas dalam analisis multikriteria.

1.2

Batasan Masalah

Agar perancangan sistem ini dapat dilakukan secara tepat, maka dilakukan

pembatasan cakupan sistem antara lain sebagai berikut :

1.

Kasus yang dipilih adalah mengenai seleksi dosen pembimbing Pra TA di

Jurusan Teknik Informatika Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2.

Sistem dibuat untuk memberikan informasi kepada Kajur dan dosen

mengenai prioritas dosen pembimbing untuk masing-masing mahasiswa

dengan presentase terbaik berdasarkan perhitungan dengan pertimbangan

beberapa kriteria yang ada.

3.

Data survei judul untuk SPPK diambil berdasarkan judul yang masuk selama

satu semester tertentu, dalam hal ini diambil data semester genap tahun

ajaran 2006/2007.

4.

Program dibuat menggunakan PHP (

Personal Home Page

) dengan MySQL

sebagai databasenya.

1.3

Tujuan dan Manfaat Penelitian

(27)

berdasarkan perhitungan dengan pertimbangan beberapa kriteria

Manfaat dari sistem yang dibuat antara lain :

1.

Menyediakan informasi bagi para dosen Teknik Informatika Universitas

Sanata Dharma Yogyakarta mengenai prioritas dosen pembimbing untuk

masing-masing mahasiswa dengan presentase terbaik berdasarkan

pertimbangan beberapa kriteria yang ada.

2.

Menerapkan metode Promethee dalam pembuatan SPPK untuk masalah

penentuan dosen pembimbing praTA untuk masing-masing mahasiswa di

Jurusan Teknik Informatika Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, dengan

banyak kriteria (multi kriteria).

1.4

Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang melatarbelakangi pembuatan Tugas Akhir ini adalah

“Bagaimana membangun sebuah sistem pendukung keputusan (SPPK) yang dapat

memberikan informasi mengenai prioritas dosen pembimbing untuk

masing-masing mahasiswa dengan presentase terbaik berdasarkan perhitungan dengan

pertimbangan beberapa kriteria yang ada dalam proses seleksi judul TA di Jurusan

Teknik Informatika Universitas Sanata Dharma Yogyakarta?”

1.5

Metodologi Penelitian

(28)

Melakukan wawancara dengan pihak-pihak yang bersangkutan yaitu Kepala

Jurusan dan dosen, termasuk dengan beberapa mahasiswa Teknik

Informatika Universitas Sanata Dharma Yogyakarta untuk memperoleh

informasi yang akurat mengenai masalah yang ada.

2.

Studi Pustaka

Mempelajari buku-buku, laporan-laporan, karya ilmiah maupun makalah

dari internet yang dapat dijadikan sebagai bahan masukan informasi untuk

menyelesaikan masalah-masalah yang ada.

3.

Analisis

Menggunakan diagram arus data (DFD) dan diagram relasi entitas (ERD)

dalam perancangan sistem.

4.

Desain

Melakukan desain metode Promethee, database dan desain user interface.

5.

Implementasi Perancangan

Melakukan pengimplementasian metode Promethee pada program sesuai

dengan rancangan yang telah dibuat.

1.6

Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN

(29)

Bab ini berisi dasar teori yang digunakan sebagai bahan pembahasan dalam

penulisan Tugas Akhir ini.

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Bab ini berisi cara penerapan konsep dasar yang telah diuraikan pada bab

sebelumnya untuk menganalisa dan merancang sebuah aplikasi SPPK yang

berbasis web mulai dari perancangan database aplikasi SPPK dengan

metode Promethee hingga perancangan user interface.

BAB IV IMPLEMENTASI DAN ANALISA HASIL

Bab ini berisi implementasi dari perancangan yang telah dibuat sebelumnya,

meliputi tampilan-tampilan program baik input maupun output yang

dihasilkan disertai dengan analisa hasil dari program yang telah dibuat

antara lain penjelasan cara kerja progam serta kelebihan dan kekurangan

program.

BAB V PENUTUP

(30)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 SPPK (Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan)

2.1.1 Definisi SPPK

Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan (SPPK) merupakan

CBIS

(Computer Based Information System)

yang interaktif, fleksibel, mudah

menyesuaikan dan khusus dikembangkan untuk mendukung penyelesaian dari

masalah manajemen yang tidak terstruktur bagi perbaikan pembuatan keputusan.

SPPK menggunakan data dan memberi kemudahan yang bersifat user interface.

Menurut Keen dan Scoot Morton, SPPK merupakan pasangan intelektual

sumber daya manusia dengan kemampuan komputer untuk memperbaiki kualitas

keputusan, yaitu sistem pendukung berbasis komputer bagi pembuat keputusan

manajemen untuk menghadapi masalah yang semi terstruktur. Dengan klasifikasi

yang sedikit berbeda, Little (1970) mendefinisikan SPPK merupakan pasangan

model dasar yang berisi satu set prosedur untuk memproses data serta suatu

kebijaksanaan untuk membantu seorang manajemen dalam membuat satu

keputusan. Dikatakan bahwa untuk berhasil, sistem harus sederhana, mudah

dikendalikan, adaptif, lengkap dalam persoalan penting dan mudah

dikomunikasikan. Secara implisit, definisi ini mengasumsikan bahwa SPPK

merupakan sistem berbasis komputer dan memberikan kemampuan memecahkan

(31)

Penyajian hasil SPPK melengkapi pembuat strategi dengan kemampuan

untuk meringkas dan mengatur proses data serta informasi pada suatu saat dan

pada keadaan tertentu dari suatu organisasi. Perencana strategi dapat juga

menggunakan peralatan SPPK untuk meringkas dan mengukur aliran data serta

informasi dari sumber database di luar suatu organisasi. Perencana strategi dan

pembuat keputusan harus melibatkan semua kemampuan menyediakan informasi,

metode analisis, dan keahlian secara bersamaan dalam suatu aturan untuk memilih

alternatif yang paling efektif dari sejumlah alternatif yang dihasilkan

2.1.2

Karakteristik dan Kemampuan SPPK

SPPK memiliki beberapa karakteristik yang khas dibandingkan dengan

sistem informasi lainnya (Turban, 1995) yaitu :

a.

SPPK membuat dukungan bagi pembuat keputusan, terutama untuk

keputusan semi dan tidak terstuktur.

b.

SPPK dapat dimanfaatkan oleh individu maupun kelompok.

c.

SPPK menyediakan dukungan kepada beberapa ketergantungan dan atau

rangkaian keputusan.

d.

SPPK dapat mendukung beberapa kondisi keputusan yang saling

bergantung atau berurutan.

e.

SPPK bersifat fleksible.

f.

SPPK harus mudah digunakan, bersahabat, dan efektif.

(32)

Karakter-karakter tersebut dapat digambarkan dalam diagram seperti di bawah

ini :

1. Keputusan semi terstruktur

5. Mendukung penalaran, perancangan dan pemilihan

6. Mendukung bbg gaya dan proses pengambilan

keputusan

9. Efektivitas, bukan

efisiensi 8. Mudah dipakai 11. Mudah dibangun

SPPK

2. Untuk manajer di berbagai level

3. Untuk kelompok dan individu

4. Keputusan interdependen atau

sekuensial

10. Bisa dikendalikan pengguna

12. Pemodelan 13. Pengetahuan

7. Adaptif dan Fleksibel

Gambar 2.1 Karakteristik SPPK

2.1.3

Komponen-komponen SPPK

Pada dasarnya SPPK terdiri dari empat subsistem yang saling berkaitan satu

sama lain yaitu :

a.

Manajemen data, berarti SPPK terdiri dari sekumpulan basis data yang

berisi data-data yang relevan yang dikelola suatu sistem yang disebut

DBMS (

Database Management System

).

b.

Manajemen model, berarti SPPK memuat model finansial, statistik,

manajemen saintifik, atau model lain yang memberikan kemampuan

(33)

c.

Manajemen dialog, berarti SPPK memuat fasilitas bagi pengguna untuk

berkomunikasi dengan sistem melalui antarmuka pengguna yang

meliputi piranti masukan dan keluaran.

d.

Manajemen pengetahuan

Subsistem optional ini lebih bersifat fleksibel, di mana subsistem ini

dapat mendukung subsistem lainnya atau berdiri sendiri. Subsistem ini

dibutuhkan ketika ketiga subsistem SPPK lainnya tidak mampu lagi

menyelesaikan masalah yang semi terstruktur maupun tidak terstruktur.

Subsistem ini terbentuk dari satu atau lebih sistem pakar. Selain itu juga

dilengkapi dengan kebutuhan eksekusi dan integrasi sistem pakar.

MANAJEMEN MODEL MANAJEMEN DATA

MANAJEMEN PENGETAHUAN

MANAJEMEN DI ALOG

Sistem Berbasis Komputer yg lain

Manajer(pengguna) Data internal &

eksternal

Gambar 2.2 Model Konseptual SPPK

2.1.4

Manfaat SPPK

SPPK sebagai sebuah sistem memberikan manfaat bagi penggunanya, antara

(34)

a.

SPPK memperluas kemampuan pengambil keputusan dalam memproses

data dan informasi bagi penggunanya.

b.SPPK membantu pengambil keputusan dalam hal penghematan waktu

pemecahan masalah.

c.

SPPK dapat menghasilkan solusi dengan cepat serta dapat diandalkan.

d.Walaupun SPPK mungkin saja tidak mampu menyelesaikan masalah yang

dihadapi oleh pengambil keputusan, namun ia mampu menjadi stimulan,

karena SPPK menyediakan berbagai alternatif penyelesaian.

e.

SPPK dapat menyediakan bukti tambahan untuk memberikan pembenaran

sehingga dapat memperkuat posisi pengambil keputusan.

f.

SPPK menghasilkan keputusan yang bersifat objektif.

g.SPPK memperbaiki efektifitas manajerial dan produktifitas analisis.

Manfaat-manfaat tersebut mengacu pada tiga prinsip dasar dari suatu sistem

pendukung pengambilan keputusan (Kadarsah, 1998), yaitu :

1. Struktur Masalah

Untuk sebuah masalah terstruktur, penyelesaian dapat dilakukan dengan

menggunakan rumus-rumus yang sesuai. Sedangkan untuk masalah semi

atau tidak terstruktur tidak dapat dikomputerisasi. Maka SPPK

dikembangkan khususnya untuk menyelesaikan masalah tidak terstruktur

tersebut.

(35)

SPPK tidak dimaksudkan untuk menggantikan manajer, karena komputer

berada pada bagian terstruktur, sementara manajer berdapa pada bagian

tidak terstruktur untuk memberikan penilaian dan melakukan analisis.

Maka manajer dan komputer bekerja sama sebagai sebuah tim untuk

memecahkan masalah semi atau tidak terstruktur tersebut.

3. Efektifitas keputusan

Tujuan SPPK adalah membantu pembuat keputusan dalam memilih

keputusan terbaik dari sejumlah alternatif dalam meningkatkan efektifitas

pekerjaan.

2.1.5

Keterbatasan SPPK

Sebuah sistem tentunya memiliki kelemahan dan keterbatasan kemampuan

dalam hal tertentu. Demikian juga dengan SPPK, memiliki keterbatasan dalam

beberapa hal antara lain :

1.

Ada beberapa kemampuan manajemen dan bakat manusia yang tidak

dapat dimodelkan, sehingga model yang ada dalam sistem tidak

mencerminkan persoalan yang ada secara keseluruhan.

2.

Kemampuan SPPK terbatas pada perbendaharaan kemampuan yang

dimilikinya (pengetahuan dasar serta model dasar).

3.

Proses-proses yang dapat dilakukan SPPK tergantung juga pada

kemampuan perangkat lunak yang digunakan.

(36)

kumpulan perangkat lunak, perangkat keras dan sistem operasi yang

tidak dilengkapi dengan kemampuan berfikir.

Namun, hal yang perlu ditekankan dalam pengertian SPPK adalah bahwa

SPPK tidak digunakan untuk membuat keputusan. Sebab SPPK hanya mempunyai

kemampuan untuk mengolah data dan informasi yang diperlukan dalam

pengambilan keputusan, jadi sistem hanya berguna sebagi alat bantu manajemen.

Secara luas, dapat dikatakan bahwa SPPK dirancang untuk menghasilkan berbagai

alternatif penyelesaian yang akan ditawarkan kepada para pengambil keputusan.

2.1.6

Proses Pengambilan Keputusan

Tiga fase dalam proses pengambilan keputusan (Turban, 1995) yaitu :

1.

Fase penalaran (

intelligence phase

)

Tujuan dalam fase ini adalah mengenali permasalahan, situasi dan

peluangnya. Output yang dihasilkan berupa rumusan masalah (

problem

statement).

2.

Fase perancangan (

design phase

)

Tujuan dalam fase ini adalah menghasilkan dan menganalisa alternatif

solusi. Dalam fase ini dilakukan pemodelan terhadap permasalahan yang

ada. Pemodelan sendiri berarti konseptualisasi masalah dan abstraksinya

dalam bentuk kuantitatif dan / atau kualitatif.

3.

Fase pemilihan (

choice phase

)

(37)

tersebut. Orang sering secara iteratif kembali ke fase perancangan pada

saat berada dalam fase pemilihan. Misalkan menemukan alternatif solusi

baru pada saat mengevaluasi alternatif solusi yang sudah ditemukan

sebelumnya. Dalam fase ini dilakukan pencarian alternatif solusi yang

sesuai (dari antara alternatif yang dihasilkan dalam fase perancangan)

yang dapat dipakai untuk memecahkan permasalahan yang ada.

Dalam pemecahan masalah (

problem solving

), tiga fase pengambilan

keputusan yang ada akan diikuti implementasi terhadap rekomendasi yang

menjadi output dari fase pemilihan

2.2 PROMETHEE

(Preference Rangking Organization Method for

Enrichment Evaluation)

Proses analisis kebijaksanaan membutuhkan adanya kriteria sebelum

memutuskan pilihan tertentu dari berbagai alternatif yang ada. Kriteria

menunjukkan definisi masalah dalam bentuk yang konkret dan kadang-kadang

dianggap sebagai sasaran yang akan dicapai.

Pada saat pembentukan kriteria, akan selalu ada beberapa faktor yang tidak

dapat dikuantifikasikan yang juga tidak dapat diabaikan. Kenyataan itu hendaknya

tidak menyebabkan pengambil keputusan untuk tidak menggunakan kriteria itu,

karena mungkin saja kriteria tersebut relevan dengan masalah utama di dalam

(38)

Promethee merupakan suatu metode penentuan urutan (prioritas) dalam

analisis multikriteria. Metode Promethee termasuk kedalam kelompok pemecahan

masalah

Multiple Criteria Decision Making (

MCDM) atau pengambilan

keputusan kriteria majemuk yang merupakan disiplin ilmu yang sangat penting

dalam pengambilan keputusan atas suatu masalah yang memiliki lebih dari satu

kriteria (multikriteria). Brans mendefinisikan bahwa Promethee adalah suatu

metode penentuan urutan (prioritas) dalam analisis multikriteria. Masalah

pokoknya adalah kesederhanaan, kejelasan dan kestabilan. Dugaan dari dominasi

kriteria yang digunakan dalam Promethee adalah penggunaan nilai dalam

hubungan

outranking

. Semua parameter yang dinyatakan mempunyai pengaruh

nyata menurut pandangan ekonomi.

Prinsip yang digunakan adalah penetapan prioritas alternatif yang telah

ditetapkan berdasarkan pertimbangan :

∀

i

| ƒ

i

(.)

→

R { [ RealWorld] }, dengan kaidah dasar :

Max

{ ƒ

1

(x), ƒ

2

(x), ..., ƒ

j

(x), ..., ƒ

k

| x∈R }

Di mana k adalah sejumlah kumpulan alternatif dan ƒ

1

(I=1,2,...,K)

merupakan nilai atau ukuran alternatif untuk masing-masing alternatif. Dalam

aplikasinya sejumlah kriteria telah ditetapkan untuk menjelaskan K yang

merupakan penilaian dari R (Real world).

Promethee termasuk keluarga dari metode outrangking yang dikembangkan

oleh B.Roy yang meliputi dua fase yaitu :

(39)

2.

Eksploitas dari hubungan ini memberikan jawaban optimasi kriteria

dalam paradigma permasalahan kriteria.

Promethee merupakan metode outrangking berdasarkan pertimbangan

dominasi masing-masing kriteria. Index preferensi ditentukan dan nilai

outrangking secara grafis disajikan berdasarkan preferensi dalam membuat

keputusan. Data dasar untuk evaluasi dengan metode Promethee adalah

sebagai berikut:

ƒ

1

(.) ƒ

1

(.) ... ... ƒ

k

(.)

a

1

ƒ

1

(a

1

) ƒ

2

(a

1

)

... ... ƒ

k

(a

1

)

a

2

ƒ

1

(a

2

) ƒ

2

(a

2

)

... ... ƒ

k

(a

2

)

... ... ... ... ... ...

... ... ... ... ... ...

a

k

ƒ

1

(a

k

) ƒ

2

(a

k

)

ƒ

k

(a

k

)

Tabel 2.1 Data Dasar Analisis Promethee

Struktur preferensi yang dibangun atas dasar kriteria :

∀

a, b ∈ A

ƒ(a), ƒ(b)

ƒ(a) = ƒ(b)

⇔

aIb

ƒ(a) > ƒ(b)

⇔

aPb

{

2.2.1

Nilai Hubungan Outrangking dalam Promethee

A.

Dominasi Kriteria

Nilai f merupakan nilai nyata dari suatu kriteria

ƒ : K R

(40)

Untuk setiap alternatif

a

∈

K,

ƒ(

a)

merupakan evaluasi dari alternatif

tersebut untuk suatu kriteria. Pada saat dua alternatif dibandingkan

a, b

∈

K,

harus dapat ditentukan perbandingan preferensinya. Penyampaian intensitas (P)

dari preferensi alternatif a terhadap alternatif b sedemikian rupa sehingga :

- P(a,b) = 0, berarti tidak ada beda (

indefferent

) antara a dan b, atau tidak

ada preferensi dari a lebih baik dari b

- P(a,b) ~ 0, berarti lemah preferensi dari a lebih baik dari b

- P(a,b) ~ 1, berarti kuat preferensi dari a lebih baik dari b

- P(a,b) = 1, berarti mutlak preferensi dari a lebih baik dari b

Dalam metode ini, fungsi preferensi seringkali menghasilkan nilai fungsi

yang berbeda antara dua evaluasi, sehingga :

Untuk semua kriteria suatu alternatif akan dipertimbangkan nilai

kriterianya yang lebih baik ditentukan oleh nilai ƒ dan akumulasi dari nilai ini

menentukan nilai preferensi atas masing-masing alternatif yang akan dipilih.

P (a) (a,b) = P (ƒ(a) – ƒ (b))

B.

Rekomendasi Fungsi Preferensi untuk Keperluan Aplikasi

Dalam Promethee terdapat enam bentuk fungsi preferensi kriteria, namun

tidak mutlak tetapi bentuk ini cukup baik untuk beberapa kasus. Untuk

memberikan gambaran yang lebih baik terhadap area yang tidak sama, digunakan

fungsi selisih nilai kriteria antar alternatif H(d), di mana hal ini mempunyai

hubungan langsung pada fungsi preferensi P :

∀

a, b

∈ A

ƒ(a) > ƒ(b)

ƒ(a) = ƒ(b)

⇔

aIb

ƒ(a) > ƒ(b)

⇔

aPb

(41)

B.1 Kriteria Biasa (Usual Criterion)

0 jika d ≤ 0 1 jika d > 0

H(d) =

{

Gambar 2.3 Kriteria Biasa (Tipe 1)

1

0 d

H(d)

Di mana d = selisih nilai kriteria, d = ƒ(a) – ƒ(b)

Pada kasus ini tidak ada beda (sama penting) antara a dan b jika

dan hanya jika ƒ (a) = ƒ (b). Apabila nilai kriteria pada masing-masing

alternatif mempunyai nilai berbeda, maka pembuat keputusan membuat

preferensi mutlak untuk alternatif yang mempunyai nilai yang lebih baik.

B.2 Kriteria Quasi (Quasi Criterion)

1 -q 0 q

(d)

d H

0 jika –q ≤ d < q 1 jika d < -q atau d > q

H(d) =

{

Kedua alternatif memiliki preferensi yang sama penting selama

selisih atau nilai H(d) dari masing-masing alternatif untuk kriteria tertentu

tidak melebihi nilai q maka terjadi bentuk preferensi mutlak. Jika pembuat

keputusan menggunakan kriteria ini, maka menentukan nilai q, di mana nilai

ini menjelaskan pengaruh yang signifikan dari suatu kriteria. Dalam hal ini

(42)

preferensi yang lebih baik didapat jika terjadi selisih dua alternatif di atas

nilai q.

B.3 Kriteria Linier (Criterion with linier Preference)

0 jika d ≤ 0

1 jika d > p d/p jika 0 ≤ d ≤ p

{

H(d) =

1

0 p H(d)

d

Gambar 2.5 Kriteria Linier (Tipe 3)

Kriteria ini dapat menjelaskan bahwa selama nilai selisih

mempunyai nilai kurang dari p, preferensi dari pembuat keputusan

meningkat linier terhadap nilai d. Preferensi mutlak untuk sebuah alternatif

akan diperoleh jika nilai d > p. Dalam membuat keputusan, kriteria yang ada

harus diidentifikasikan dan menentukan nilai dari kecenderungan atas (nilai

p).

B.4 Kriteria Level (Level Criterion)

0 jika |d| ≤ q

0.5 jika q < |d| ≤p 1 jika p < |d|

{

H(d) =

H(d)

1

q

0 p d 0,5

Gambar 2.6 Kriteria Level (Tipe 4)

(43)

B.5 Kriteria dengan Preferensi Linier dan Area yang Tidak Berbeda

(Criterion with linier preferense and indifference area)

1

0 p H(d)

d q

0 jika |d| ≤ q

(|d| - q) / (p-q) jika q < |d| ≤p 1 jika p < |d|

{

H(d) =

Gambar 2.7 Kriteria Area (Tipe 5)

Dalam kasus ini dipertimbangkan peningkatan prefrensi secara

linier dan tidak berbeda sehingga preferensi mutlak dalam area antara

kecenderungan q dan p.

B.6 Kriteria Gaussian (Gaussian Criterion)

H(d) = 1 – exp{-d

2

/ 2

σ

2

}

Kriteria ini bersyarat apabila telah ditentukan nilai

σ

, di mana

dapat dibuat berdasarkan distribusi normal dalam statistik.

Dalam menentukan tipe preferensi, tidak ada aturan khusus yang

jelas dan teliti, namun secara garis besar ditentukan setelah data-data untuk

setiap kriteria telah diketahui dan diolah menjadi data yang matang, sebagai

berikut :

a. Bila datanya masih dalam bentuk estimasi kasar : tipe1, tipe2, atau

tipe4.

(44)

c. Bila datanya pada skala 1-10 atau jumlah datanya tidak dapat dilihat

secara nyata / riil : tipe3, tipe5, atau tipe6.

d. Bila data dapat dihitung secara spontan, atau untuk kriteria yang

mempunyai konsekuensi beresiko, misal rumah yang digusur : tipe1

atau tipe2.

C. Indeks Preferensi Multikriteria

Tujuan pembuat keputusan adalah menetapkan fungsi preferensi P

i

dan

π

i

untuk semua kriteria ƒ

i

(i = 1,…,k) dari masalah optimasi kriteria majemuk.

Bobot (

weight

)

π

i

merupakan ukuran relatif dari kepentingan kriteria ƒ

i

, jika

semua kriteria memiliki nilai kepentingan yang sama dalam pengambilan

keputusan maka semua nilai bobot adalah sama.

Indeks preferensi multikriteria ( ditentukan berdasarkan rata-rata bobot

dari fungsi preferensi P i )

℘

(a,b) =

∑

P (a,b)

=

n

i 1

π

i :

∀

a,b ∈

A

℘(a,b) merupakan intensitas preferensi pembuat keputusan yang menyatakan

bahwa alternatif

a

lebih baik dari alternatif

b

dengan pertimbangan secara

silmutan dari seluruh kriteria. Hal ini dapat disajikan dengan nilai antara 0 dan

1, dengan ketentuan sebagai berikut :

- ℘ (a,b)

≈

0, menunjukkan preferensi yang lemah untuk alternatif a lebih

(45)

- ℘ (a,b)

≈

1, menunjukkan preferensi yang kuat untuk alternatif a lebih dari

alternatif b berdasarkan semua kriteria.

Indeks preferensi ditentukan berdasarkan nilai hubungan

outranking

pada sejumlah kriteria dari masing-masing alternatif. Hubungan ini dapat

disajikan sebagai grafik nilai

outranking

, node-nodenya merupakan alternatif

berdasarkan penilaian kriteria tertentu. Di antara dua node (alternatif), a dan b,

merupakan garis lengkung yang mempunyai nilai ℘(a,b) dan ℘(b,a) (tidak

ada hubungan khusus antara ℘(a,b) dan ℘(b,a).

℘ (a,b)

a

b

℘ (b,a)

Gambar 2.8 Hubungan Intensitas Preferensi

dan Alternatif

2.2.2

Promethee Rangking

Leaving flow

adalah jumlah dari nilai garis lengkung yang memiliki arah

menjauh dari node a dan hal ini merupakan karakter pengukuran outranking. Arah

dalam grafik nilai

outranking

untuk setiap node a dalam grafik nilai

outranking

ditentukan berdasarkan leaving flow, dengan persamaan :

℘+

(a) = (

1

/

(n-1)

)

∑

∈

℘

A x

x

a

,

)

(

(46)

Secara simetris dapat ditentukan

entering flow

dengan persamaan :

φ

-

(a) = (

1

/

(1-n)

)

∑

∈

℘

A x

a

x

,

)

(

Entering flow

diukur berdasarkan karakter

outranked

dari a, sehingga

pertimbangan dalam penentuan

net flow

diperoleh dengan persamaan :

φ

(A) = ℘

+

(a) -

φ

-

(a)

Hubungan outrangking dibangun atas pertimbangan untuk masing-masing

alternatif pada grafik nilai outrangking, berupa urutan parsial (Promethee I) atau

urutan lengkap (Promethee II) apa sejumlah alternatif yang mungkin, yang dapat

diusulkan kepada pembuat keputusan untuk membantu penyelesaian masalah.

A.

Promethee I

Nilai terbesar pada leaving flow dan nilai terkecil dari entering flow

merupakan alternatif yang terbaik. Leaving flow dan entering flow

menyebabkan :

{

aPP

-b jika

φ

-(a) <

φ

- (b) aI-b jika

φ

-(a) =

φ

- (b)

{

aP+b jika

φ

+(a) >

φ

+ (b) aI+b jika

φ

+(a) =

φ

+ (b)

Promethee I menampilkan partial order (P

I,

I

I,

R

I

) dengan

(47)

{

aPIb (a outrank b) jika aP+b dan aP-b

jika aP+b dan aI-b atau aI+b dan aP-b aIIb (a outrank b)

aRIb (a dan b incomparable)

jika aI+b dan aI-b Jika pasangan lain

Partial preorder ditujukan kepada pembuat keputusan untuk membantu

pengambilan keputusan. Dengan Promethee I masih menyisakan bentuk

imcomporable atau dengan kata lain memberikan solusi partial preorder

sebagian.

B.

Promethee II

Dalam kasus complete preorder di mana k adalah penghindaran dari

bentuk incomporable, Promethee II complete preorder (P

II,

I

II

) ditampilkan

dalam bentuk netflow dengan persamaan :

{

aPIIb jika

φ

(a) >

φ

(b)

aPIIb jika

φ

(a) =

φ

(b)

Melalui complete preorder, informasi yang disediakan bagi pengambil

keputusan akan lebih realistis.

Penyusunan

complete ranking

dibuat berdasarkan nilai

Net Flow

yang

didapat dari perhitungan sebelumnya untuk setiap alternatif. Penggunaan

(48)

2.3

Bobot Metode AHP (Analytical Hierarchy Process)

Pada dasarnya formulasi matematis pada model AHP dilakukan menggunakan

suatu matriks. Matriks bobot yang nantinya diperoleh, harus mempunyai

hubungan kardinal dan ordinal, yaitu :

a.

Hubungan kardinal : a

ij

. a

jk

= a

ik

Ilustrasi : misalnya bila anggur lebih enak 4 kali dari mangga, dan mangga

lebih enak 2 kali dari pisang, maka anggur lebih enak 8 kali dari pisang.

b.

Hubungan ordinal : a

i

> a

j

, a

j

>

a

k

, maka

a

i

>

a

k

Ilustrasi : misalnya anggur lebih enak dari mangga, dan mangga lebih enak

dari pisang, maka anggur lebih enak dari pisang.

2.3.1

Skala Penilaian Perbandingan Pasangan

Thomas L. Saaty (pengembang metode AHP), menetapkan skala

kuantitatif 1 sampai dengan 9 untuk menilai perbandingan tingkat kepentingan

suatu elemen terhadap elemen lainnya.

Intensitas Kepentingan

Keterangan

1

Kedua elemen sama penting

3

Elemen yang satu

sedikit lebih penting

daripada

elemen yang lain

7

Elemen yang satu

jelas lebih penting

daripada

elemen yang lain

(49)

Nilai

kebalikan

Jika untuk aktivitas i mendapat satu angka

dibanding dengan aktivitas j, maka j mempunyai

nilai kebalikannya dibanding dengan i

Tabel 2.2 Skala Penilaian Perbandingan Berpasangan dalam AHP

2.3.2

Perhitungan Bobot dengan AHP

Secara garis besar, perhitungan bobot dengan metode ahp merupakan

perhitungan matriks n x n, dengan n adalah jumlah kriteria yang akan saling

dibandingkan.

a.

Langkah awal adalah menjumlahkan semua nilai sel matriks untuk setiap

kolom, sehingga menghasilkan nilai jumlah untuk setiap kolom matriks.

b.

Selanjutnya membuat matriks baru yang nilainya didapat dengan membagi

nilai tiap sel matriks yang lama dengan masing-masing jumlah kolom

tempat sel matriks lama berada.

c.

Setelah mendapatkan matriks baru, langkah berikutnya adalah menghitung

jumlah nilai sel setiap baris, sehingga menghasilkan nilai jumlah untuk

setiap baris matriks.

d.

Masing-masing nilai ini dibagi dengan banyaknya kolom yang ada pada

matriks, sehingga menghasilkan suatu nilai yang akan menjadi bobot

(50)

2.4

PHP (

Personal Home Page

)

PHP merupakan bahasa scripting yang bersifat server side yang menyatu

dengan HTML. Script ini akan membuat suatu aplikasi dapat diintegrasikan ke

dalam HTML, sehingga suatu halaman web tidak lagi bersifat statis namun

menjadi lebih dinamis dan interaktif. Sifat server side sendiri berarti pengerjaan

script akan dilakukan di server, kemudian hasil dikirimkan ke client tempat user

menggunakan browser.

Adapun model kerja HTML diawali dengan permintaan suatu halaman web

oleh browser. Berdasarkan URL (

Uniform Resource Locator

) atau biasa dikenal

dengan alamat internet, browser mendapatkan alamat web server, kemudian

mengidentifikasi halaman yang dikehendaki, dan menyampaikan segala informasi

yang dibutuhkan oleh web server. Selanjutnya web server akan mencarikan berkas

yang diminta dan memberikan isinya ke browser. Browser yang mendapatkan

isinya sebera melakukan proses penerjemahan kode HTML dan kemudian

menampilkannya ke layar user.

PHP bekerja hampir sama seperti JSP dan ASP. Script diawali dengan tag

<?php...

dan diakhiri dengan tag

...?>

serta dimasukkan ke halaman HTML.

Script ini akan dieksekusi oleh server sebelum halaman tersebut dikirim ke

browser client, sehingga tidak mungkin ada ketidakcocokan platform mesin

bowser client. Tidak seperti ASP, PHP dapat dijalankan multiplatform. PHP dapat

(51)

Keamanan bagi sebuah program menjadi sangat penting, di samping sistem

operasi, misalnya, fasilitas fungsi lengkap dari bahasa pemrograman yang

memberikan opsi ketika terjadi error. Jika terjadi error pada suatu fungsi atau

kegagalan akses, PHP mempunyai fungsi khusus yang memungkinkan pengiriman

e-mail langsung ke user. Penanganan variabel yang memberikan ’pelemparan’

variabel antarhalaman juga menjadi lebih aman. Semua itu dapat diperoleh

dengan menggunakan PHP.

Selain jenis bahasa pemrograman, yang lebih penting lagi ialah teknik gaya

program yang telah dibuat. PHP telah menyediakan tiga jenis autentikasi, yaitu

http autentikasi, penggunaan cookies dan penggunaan session. Selain itu, data

yang akn dikirim dapat dienkripsi dengan menggunakan fungsi-fungsi yang

disediakan PHP, di antaranya adalah crc32, crypt, md5, decode,

base64-encode dan lain-lain.

2.5

MySQL

MySQL merupakan salah satu database untuk server yang saat ini memang

cukup popular dan banyak digunakan sebagai bank data. MySQL sebagai

database server mampu menerima dan mengirimkan datanya dengan sangat cepat,

multi user serta menggunakan perintah standar SQL (

Structured Query Language

)

dan bersifat free, selain itu MySQL dapat berjalan di berbagai platform antara lain

Linux dan Windows.

Beberapa kelebihan MySQL dibanding dengan database lain :

(52)

•

MySQL sebagai Relation Database Management System (RDBMS)

•

MySQL mampu menerima query yang bertumpuk dalam satu permintaan atau

yang disebut Multi–Threading.

•

MySQL merupakan sebuah database yang mampu menyimpan data berkapasitas

sangat besar hingga berukuran Gigabyte sekalipun.

•

MySQL didukung oleh driver ODBC, artinya database MySQL dapat diakses

menggunakan aplikasi apa saja termasuk berupa visual seperti Delphi maupun

Visual Basic.

•

MySQL adalah database menggunakan enskripsi password. Jadi database ini cukup

aman karena memiliki password untuk mengaksesnya.

•

MySQL merupakan Server database yang multi user, artinya database ini tidak

hanya digunakan oleh sepihak orang akan tetapi merupakan database yang dapat

digunakan oleh banyak pengguna.

•

MySQL dapat menciptakan lebih dari 16 kunci per tabel, dan dalam satu kunci

memungkinkan berisi belasan Field ( kolom ).

•

MySQL mendukung field yang dijadikan sebagai kunci primer dan kunci Uniq

(atau Unique).

•

MySQL memiliki kecepatan dalam pembuatan tabel maupun peng-update-an table.

Fungsi-Fungsi pada MySQL :

(53)

Untuk mencari dan menampilkan satu atau lebih data dari database MySQL

digunakan bentuk penulisan program sebagai berikut :

SELECT field1, field2,… FROM nama_tabel WHERE syarat1, syarat2,… ORDER BY nama_field

b.

Mengubah data

Untuk mengubah data yang sudah ada di database MySQL digunakan

bentuk penulisan program sebagai berikut :

UPDATE nama_tabel SET field1=nilai_baru, field2=nilai_baru,… WHERE

syarat1, syarat2,…

c.

Menghapus data

Untuk menghapus data dari database MySQL digunakan bentuk penulisan

program sebagai berikut :

DELETE FROM nama_tabel WHERE syarat1, syarat2,…

d.

Menambah field tabel

Untuk menambah field dalam tabel digunakan perintah sebagai berikut :

ALTER TABLE nama_tabel ADD nama_field tipe_field atribut_field

e.

Mengubah field tabel

Untuk mengubah field data dalam tabel digunakan perintah sebagai berikut:

ALTER TABLE nama_tabel MODIFY nama_field tipe_field atribut_field

f.

Menghapus field tabel

Untuk menghapus sebuah field dari tabel digunakan perintah sebagai

berikut:

(54)

3.1 Analisa Sistem

Analisa sistem merupakan penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh

ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi

dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan dan hambatan yang

terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan

perbaikan-perbaikannya.

3.1.1 Gambaran Umum Sistem Lama

Proses penentuan dosen pembimbing yang selama ini terjadi di Jurusan

Teknik Informatika Universitas Sanata Dharma Yogyakarta masih dilakukan

secara manual dalam rapat antara Kajur dan dosen tetap. Setiap mahasiswa yang

abstraksinya diterima akan mendapat dosen pembimbing selama proses

pengerjaan skripsi. Dosen pembimbing untuk setiap mahasiswa bisa saja sesuai

dengan keinginannya saat mengajukan abstraksi, namun bisa saja mahasiswa tidak

mendapatkan dosen pembimbing sesuai keinginannya. Hal ini bisa disebabkan

karena dosen pembimbing yang dimaksud sudah terlalu banyak memiliki

mahasiswa bimbingan, dosen bersangkutan tidak menguasai topik skripsi dari

mahasiswa ataupun dosen memiliki kesibukan yang untuk sementara waktu tidak

(55)

Teknik Informatika Universitas Sanata Dharma Yogyakarta dari tahun ke tahun.

3.1.2 Gambaran Umum Sistem yang Dibuat

Sistem yang akan dibuat dapat membantu Kajur maupun dosen dalam

menentukan dosen pembimbing untuk setiap mahasiswa yang judulnya diterima

dalam proses seleksi judul. Sistem ini berupa SPPK (Sistem Pendukung

Pengambilan Keputusan) berbasis web yang menyediakan informasi tingkat

kelayakan dari setiap dosen yang sesuai dengan syarat untuk menjadi dosen

pembimbing seorang mahasiswa, di mana seorang dosen harus sedang dalam

masa aktif dan menguasai bidang sesuai dengan kategori dari skripsi mahasiswa.

Flowchart sistem yang akan dibuat secara umum tampak pada gambar di

bawah ini :

(56)

1.

Untuk dapat menjalankan proses Promethee, sebuah judul skripsi harus

dinyatakan diterima terlebih dahulu, apabila judul direvisi ataupun

ditolak maka akan muncul peringatan bahwa proses Promethee tidak

dapat dijalankan.

2.

Sistem akan melakukan perhitungan terhadap masing-masing alternatif

dosen dengan menggunakan metode Promethee berdasarkan empat

kriteria yang ada.

3.

Sistem menampilkan hasil perhitungan berupa urutan rangking dosen

sesuai dengan nilai net flow yang diperoleh.

4.

Kajur menentukan salah satu alternatif dosen sebagai dosen

pembimbing mahasiswa.

5.

Sistem mengupdate data dosen pembimbing mahasiswa yang

bersangkutan.

Metode Promethee digunakan untuk membandingkan kriteria dan

alternatif yang ada secara bersamaan, tidak bisa dipilih salah satu kriteria saja

karena hasil perhitungan akan menjadi tidak optimal. Setiap nilai masing-masing

kriteria yang dimiliki alternatif dosen terseleksi akan dihitung dengan metode

Promethee sehingga diperoleh urutan prioritas dosen pembimbing. Kriteria tidak

(57)

Gambar 3.2 Flowchart Metode Promethee

Proses perhitungan metode Promethee berdasarkan flowchart di atas :

1.

Menentukan parameter dan tipe preferensi untuk masing-masing

kriteria.

2.

Menghitung selisih semua data kriteria antar alternatif yang terseleksi.

Kemudian selisih nilai tersebut dibandingkan dengan parameter

(58)

d(ƒ(a) – ƒ (b))

d< p

P

(a,b)

End

Gambar 3.3 Flowchart dominasi kriteria berpasangan (P)

3.

Mengalikan nilai dominasi kriteria (P) dengan bobot berdasarkan

masing-masing kriteria, kemudian menjumlahkan hasil tersebut untuk

masing-masing pasangan alternatif.

π

P

i

(a,b)

Start

∑

=

k i

w 1

P

i

(a,b)

℘(a,b)

End

Gambar 3.4 Flowchart indeks preferensi multikriteria (℘)

4.

Menghitung nilai leaving flow dengan mengalikan indeks preferensi

multikriteria alternatif a terhadap yang lainnya, dengan satu per jumlah

alternatif dikurangi 1.

(

1

/

(n-)

)

∑

∈

℘

A x

x a, ) (

Start

℘+ (a)

End

(59)

multikriteria alternatif lainnya terhadap a, dengan satu per jumlah

alternatif dikurangi 1.

Start

(

1

/

(1-n)

)

∑

∈

℘

A x

a

x

,

)

(

φ

-

(a)

End Start

Gambar 3.6 Flowchart entering flow

6.

Mengurangkan nilai leaving flow dengan entering flow untuk

mendapatkan net flow.

℘+

(a) -

φ

-

(a)

Start

End

φ

(a)

Gambar 3.7 Flowchart net flow

7.

Mengurutkan dosen terseleksi berdasarkan nilai net flow yang

diperoleh.

3.1.3 Requirement Analysis

(60)

menggunakan sistem dan dengan cara apa user mengharapkan untuk berinteraksi

dengan sistem.

Gambar 3.3 Use Case Diagram

Mahasiswa

Kajur

Logout

SPPK Seleksi Dosen Pembimbing

Login

melihat data dosen mengedit data dosen menghapus data dosen menambah data dosen

melihat dosen aktif mencari judul skripsi

melihat info Pra TA melihat kriteria mengedit kriteria menambah kriteria menghitung prioritas dosen

Logout melihat help

(61)

3.2.1 Site Map Menu

Gambar 3.9 Gambar Site Map Kajur

Gambar 3.10 Site Map Mahasiswa

V ie w D o se n

A ktif

C a ri Ju d u l S krip si M a h a sisw a

V ie w In fo P ra T A

(62)

1. Halaman Index Skripsi

Halaman ini merupakan halaman yang pertama kali akan muncul ketika

mengakses web TI bagian skripsi. Pada halaman ini terdapat tombol login

yang akan membukan halaman berisi form login ketika diklik. Namun, login

ini hanya bisa dilakukan oleh kajur Teknik Informatika.

Dosen Aktif

Pencarian Judul

Info Pra TA

About

LOGIN

WELCOME

SPPK Seleksi Dosen Pembimbing Jurusan Teknik Informatika Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

Gambar 3.11 Halaman Index

Header

2.

Halaman Login

Halaman ini berisi form login untuk kajur dengan menginputkan username

dan password yang dimiliki.

Gambar 3.12 Halaman Login

Header

Dosen Aktif Pencarian Judul

Info Pra TA

About

SPPK Promethee

Input View

Logout

Login Kajur

Username

Password

(63)

Halaman ini akan muncul jika kajur berhasil

login

. Pada halaman ini

terdapat menu utama yaitu :

View data dosen, edit data dosen, Help

serta

Logout.

WELCOME

SPPK Seleksi Dosen Pembimbing Jurusan Teknik Informatika Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

Gambar 3.13 Halaman Home Kajur

Header

Dosen Aktif Pencarian Judul Info Pra TA About

SPPK Promethee Input

View Logout

4.

Halaman Input Data Dosen

Halaman ini digunakan untuk menambah data calon dosen pembimbing

yang akan diikutsertakan dalam proses seleksi SPPK. Data-data dosen

meliputi nama, NIP, status aktif, tingkat kesibukan, dan tingkat kompetensi

terhadap bidang kategori.

Header

Gambar 3.14 Halaman Input Dosen

Dosen Aktif Pencarian Judul Info Pra TA About

SPPK Promethee Input

View Logout

NIP

○Aktif

Kompetensi

Input Data

Nama Dosen

Status ○Tidak

Tingkat Kesibukan Jumlah Bimbingan

SPPK

Database Jaringan

Reset Input

(64)

Halaman ini digunakan untuk melihat data dosen pembimbing yang telah

ada. Pada halaman ini juga terdapat link untuk melakukan detail tingkat

kompetensi dosen, edit data dosen, maupun delete data dosen.

Gambar 3.15 Halaman View Data Dosen

Header

Dosen Aktif Pencarian Judul Info TA About SPPK Promethee Input View Logout

Nama Id Status

Detail Detail Detail Edit Edit Edit Delete Delete Delete

List Data Dosen

6.

Halaman Edit Data Dosen

Halaman ini akan muncul ketika link edit pada halaman view data dosen

di-klik. Data dosen beserta tingkat kompetensi yang dipilih akan muncul pada

form yang kemudian dapat diubah.

Gambar 3.16 Halaman Edit Dosen

Header

Dosen Aktif Pencarian Judul Info Pra TA About SPPK Promethee Input View Logout

NIP • Aktif Kompetensi Edit Dosen Nama Dosen

Status ○Tidak

(65)

Halaman ini akan muncul ketika abstraksi judul mahasiswa dipilih dalam

proses seleksi judul. Form-form pada halaman ini berisi data-data mahasiswa

yang berkaitan dengan proses seleksi judul. Tombol

Proses SPPK

digunakan

untuk memproses data-data yang ada untuk menghasilkan prioritas dosen

pembimbing.

Gambar 3.17 Halaman Proses SPPK

Header

Dosen Aktif Pencarian Judul Info Pra TA About

SPPK Promethee Input

View Logout

NIM

Detail Abstraksi Mahasiswa

Nama

Judul Abstraksi

Kategori

oDiterima

Usulan Dosen

Proses

Hasil Promethee SPPK

Studi kasus : Jurusan TI USD

SPPK Promethee Evivania

035314035

J.J Siang

oRevisi

oDitolak

8.

Halaman Output Proses SPPK

Halaman ini akan menampilkan output dari

proses SPPK

, yang terdiri dari

nama dosen, net flow, dan urutan rangking.

Gambar 3.18 Halaman Output SPPK Promethee

Header

Dosen Aktif Pencarian Judul Info TA

About

SPPK Promethee Input

View

U

Logout

Nama Net

Flow

Rangking

Prioritas Dosen SPPK Promethee

(66)

Halaman ini berisi data mengenai dosen pembimbing untuk masing-masin

Gambar

Gambar 2.1 Karakteristik SPPK
Gambar 2.2 Model Konseptual SPPK
Gambar 3.4 Flowchart indeks preferensi multikriteria (℘)
Gambar 3.8  Use case Diagram
+7

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Selanjutnya penambahan pupuk organik juga mampu memperbaiki kesuburan biologi tanah dimana mikroorganisme tanah saling berinteraksi dengan bahan organik yang

Dalam Rupiah LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA.

Untuk itu, penulis membuat âAplikasi Pemesanan Parcecl Padaâ de la Rosa Parcelâ Dengan Menggunakan Microsoft Visual Basic 6.0â ini sebagai judul Penulisan Ilmiah yang diharapkan

Pelaksanaan awal dari pekerjaan dinding diafragma ini adalah pembuatan dinding pengarah atau &#34;guide wall&#34;, yang merupakan suatu struktur &#34;temporary&#34; di sekeliling

18.3 Pembuktian kualifikasi untuk menilai pengalaman yang sejenis dan besaran nilai pekerjaan yang sesuai dengan nilai pekerjaan yang akan dikompetisikan dilakukan

Pada bab ini, akan dijelaskan mengenai pengertian dan juga teori-teori tentang istilah-istilah yang akan digunakan, seperti pengertian dari cagar budaya, objek wisata,

Terdapat pengaruh penurunan secara bermakna aktivitas katalase serum tikus pada pemberian Pb asetat antara kelompok kontrol dengan kelompok yang diberi dosis