HUBUNGAN ANTARA MINAT PROGRAM STUDI DENGAN
KARAKTERISTIK UNDERACHIEVEMENT PADA MAHASISWA TEKNIK
SIPIL TAHUN 2014-2015 DI UNIKA SOEGIJAPRANATA SEMARANG
SKRIPSI
SEPTRIANIKE STEPHIANA TJAHJANA 12.40.0018
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA SEMARANG
2017
HUBUNGAN ANTARA MINAT PROGRAM STUDI DENGAN
KARAKTERISTIK UNDERACHIEVEMENT PADA MAHASISWA TEKNIK
SIPIL TAHUN 2014-2015 DI UNIKA SOEGIJAPRANATA SEMARANG
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Psikologi Universitas Katolik Soegijapranata Semarang
Untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Guna Memperoleh Derajat Sarjana Psikologi
SEPTRIANIKE STEPHIANA TJAHJANA 12.40.0018
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA SEMARANG
2017
Halaman Persembahan
Karya sederhana ini saya persembahkan untuk :
Papa, Mama dan seluruh keluarga tersayang yang
UCAPAN TERIMA KASIH
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa peneliti ucapkan karena berkat kasih dan anugerah-Nya, akhirnya peneliti telah berhasil menyelesaikan skripsi yang berjudul: “HUBUNGAN MINAT PROGRAM STUDI
DENGAN KARAKTERISTIK UNDERACHIEVEMENT PADA
MAHASISWA UNIKA SOEGIJAPRANATA SEMARANG”.
Skripsi ini dibuat untuk memenuhi persyaratan guna memperoleh derajat Sarjana Psikologi, Universitas Katolik Soegijapranata, Semarang. Peneliti juga memahami bahwa tanpa adanya dukungan dari berbagai pihak yang ada, penyusunan skripsi ini tidak akan pernah terwujud dengan baik. Maka dari itu pada kesempatan ini, peneliti ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada berbagai pihak yang bersangkutan, antara lain :
1. Pertama-tama peneliti mengucapkan syukur kepada Tuhan Yesus Kristus yang tidak pernah berhenti memberikan anugerah dan selalu memberikan berkat yang melimpah kepada peneliti di dalam proses pembuatan skripsi ini.
3. Dr. A. Rachmad Djati Winarno, MS yang bersedia menjadi dosen pembimbing bagi peneliti, yang begitu membantu peneliti dengan sabar di dalam setiap proses bimbingan dan penyusunan skripsi ini.
4. Dosen wali, Drs. D. P. Budi Susetyo, M. Si, dan setiap dosen psikologi yang telah memberikan banyak ilmu psikologi kepada peneliti.
5. Kepada setiap responden yang telah meluangkan waktu dan tenaganya untuk bersedia mengisi skala yang peneliti berikan.
6. Keluargaku tercinta Papa, Mama, Cicik, Koko yang sudah begitu susah payah memberikan berbagai masukan serta selalu mendukung apapun yang menunjang dalam penyusunan skripsi dan doa yang tidak pernah berhenti mengalir untuk peneliti.
7. Pacarku, Hizkia yang selalu memberikan semangat ketika peneliti mulai merasa malas, dan mau menemani untuk mencari sumber di perpustakaan selama ini.
8. Temanku, Yenita yang menjadi penolong bagi peneliti di dalam penyebaran skala.
9. Keponakanku, Niella yang sudah menjadi penghibur bagi peneliti ketika peneliti merasa lelah dan bosan dalam pengerjaan skripsi.
11.Universitas Katolik Soegijapranata yang memberikan kesempatan pada peneliti untuk menimba ilmu di Universitas ini.
12.Semua pihak yang telah membantu peneliti dalam proses penyusunan skripsi ini, yang tidak dapat peneliti sebutkan satu persatu.
HUBUNGAN ANTARA MINAT PROGRAM STUDI DENGAN
KARAKTERISTIK UNDERACHIEVEMENT PADA MAHASISWA TEKNIK
SIPIL TAHUN 2014-2015 DI UNIKA SOEGIJAPRANATA SEMARANG
Septrianike Stephiana Tjahjana 12.40.0018
Fakultas Psikologi Universitas Katolik Soegijapranata Semarang
ABSTRAKSI
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara minat terhadap program studi dan karakteristik underachievement pada mahasiswa di Unika Soegijapranata Semarang. Hipotesis dalam penelitian ini adalah adanya hubungan negatif antara minat program studi dengan karakteristik underachievement mahasiswa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Metode pengumpulan data yang digunakan di dalam penelitian ini adalah menggunakan metode skala. Di dalam penelitian ini, subjek yang digunakan adalah mahasiswa aktif angkatan 2014-2015 program studi Teknik Sipil di Unika Soegijapranata Semarang. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan diperoleh hasil bahwa terdapat hubungan negatif antara minat program studi dengan karakteristik underachievement. Semakin tinggi minat program studi mahasiswa maka semakin rendah karakteristik underachievement yang dialami. Begitu pula sebaliknya, semakin rendah minat program studi yang dimiliki oleh mahasiswa, maka semakin tinggi karakteristik underachievement yang dialami oleh peserta didik. Sumbangan efektif minat program studi terhadap karakteristik underachievement adalah sebesar 60,9%, sedangkan yang sebesar 39,1% disebabkan oleh faktor lain, seperti cara belajar, prestasi dan sebagainya.
RELATIONSHIP BETWEEN STUDY PROGRAM INTEREST AND
UNDERACHIEVEMENT CHARACTERISTICS IN CIVIL ENGINEERING
STUDENTS YEARS OF 2014-2015 UNIKA SOEGIJAPARANATA SEMARANG
Septrianike Stephiana Tjahjana 12.40.0018
Fakultas Psikologi Universitas Katolik Soegijapranata Semarang
ABSTRACT
This study aims to determine whether there is a relationship between the interest in study program and underachievement characteristics students in Unika Soegijapranata Semarang. The hypothesis in this research is a negative relationship between the interest in study program and underachievement characteristics. The method used in this research is quantitative method. Data collection method used in this research is scale method. In this study, the subjects are active students of 2014-2015 Civil Engineering program in Unika Soegijapranata Semarang. Based on the result of the research, it is found that there is a negative relationship between the interest in study program with underachievement characteristics. The higher interest in study program, the lower underachievement characteristics. Similarly, the lower interest in study program, so the higher underachievement characteristics of learners. The effective contribution interest in study program to underachievement characteristics is 60,9%, meanwhile 39,1% is affected by other factors, such as learning, and achievement.
DAFTAR ISI
HALAMAN COVER ... i
HALAMAN JUDUL ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv
HALAMAN MOTTO ... v
UCAPAN TERIMA KASIH ... vi
ABSTRAKSI ... ix
DAFTAR ISI ... xi
DAFTAR TABEL ... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ... xv
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Tujuan Penelitian ... 7
C. Manfaat Penelitian ... 8
1. Manfaat Teoritis ... 8
2. Manfaat Praktis ... 8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 9
A. Karakteristik Underachievement ... 9
1. Pengertian Karakteristik Underachievement ... 9
3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Karakteristik Underachievement
pada Peserta Didik ... 12
B. Minat Program Studi ... 15
1. Pengertian Minat Program Studi ... 15
2. Ciri-ciri Orang yang Memiliki Minat ... 17
C. Hubungan Antara Minat Program Studi dan karakteristik Underachievement ... 18
D. Hipotesis ... 22
BAB III METODE PENELITIAN ... 23
A. Metode Penelitian yang Digunakan ... 23
B. Identifikasi Variabel Penelitian ... 23
C. Definisi Operasional Variabel Penelitian ... 23
. 1. Karakteristik Underachievement ... 23
1. Skala Karakteristik Underachievement ... 27
2. Skala Minat Program Studi ... 28
F. Uji Coba Alat Ukur ... 30
1. Uji Validitas Alat Ukur ... 30
G. Metode Analisis Data ... 31
1. Skala Karakteristik Underachievement ... 39
2. Skala Minat Program Studi ... 40
1. Bagi Penelitian Berikutnya... 48
DAFTAR TABEL
Tabel 1 : Rancangan Jumlah Item Pada Skala Karakteristik
Underachievement……… 28
Tabel 2 : Rancangan Jumlah Item Pada Skala Minat Program Studi……….. 29 Tabel 3 : Rincian Jumlah Mahasiswa Jurusan teknik Sipil Sampai Dengan
Tahun Ajaran 2016-2017………...……….. 33
Tabel 4 : Variasi Sebaran Item Skala Karakteristik Underachievement……. 35 Tabel 5 : Variasi Sebaran Item Skala Minat Program Studi………... 36 Tabel 6 : Sebaran Item Valid dan Gugur Skala Karakteristik
Underachievement……… 39
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran A Lembar Skala Penelitian……….. 52
A-1 Lembar Skala Karakteristik Underachievement………….. 53
A-2 Lembar Skala Minat Program Studi……… 57
Lampiran B Data dan Hasil Uji Coba……….. 60
B-1 Data Skala Penelitian Karakteristik Underachievement….. 61
B-2 Data Skala Penelitian Minat Program Studi……… 64
Lampiran C Data Validitas Skala……… 67
C-1 Data Validitas Skala Karakteristik Underachievement…... 68
C-2 Data Validitas Skala Minat Program Studi……….. 71
Lampiran D Validitas dan Reliabilitas………. 74
D-1 Validitas dan Reliabilitas Skala Karakteristik Underachievement……… 75
D-2 Validitas dan Reliabilitas Skala Minat Program Studi……. 77
Lampiran E Uji Asumsi………... 80
E-1 Uji Normalitas……….. 81
E-2 Uji Linearitas……… 84
Lampiran F Analisis Data……… 87
Lampiran G Surat Ijin Penelitian………. 89
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Mahasiswa merupakan orang yang mengikuti proses pembelajaran di perguruan tinggi, baik di universitas, akademik, ataupun institut tertentu. Mahasiswa yang berhak mengikuti kegiatan belajar di perguruan tinggi tertentu merupakan mahasiswa yang terdaftar secara resmi di dalam perguruan tinggi tersebut. Mahasiswa yang telah terdaftar dalam sebuah universitas dituntut untuk menjalani proses belajar dari awal hingga akhir. Secara umum, mahasiswa melakukan kegiatan belajar yang dilakukan di universitas selama kurang lebih empat tahun.
kualitas dari negara Indonesia ini. Pola pikir ini dapat terbentuk salah satunya adalah karena adanya pengalaman yang dimiliki ketika peserta didik ini melakukan proses pembelajaran, sehingga semua pengetahuan yang telah diberikan tertanam dan menjadi bekal untuk masa depan Bangsa Indonesia ini. Namun, tidak semua peserta didik yang mengikuti proses pembelajaran di sebuah lembaga tertentu dapat memperoleh hasil belajar yang baik. Hasil belajar yang didapatkan salah satunya dapat dipengaruhi oleh inteligensi yang dimiliki oleh peserta didik.
Menurut Bischof (dalam Islamuddin, 2012, h. 250) inteligensi adalah kemampuan untuk menyelesaikan segala bentuk masalah. Inteligensi yang dimiliki setiap peserta didik tentunya berbeda-beda walaupun pada dasarnya materi dan cara pengajaran yang diberikan sama. Perbedaan yang dimiliki setiap peserta didik menunjukkan bahwa adanya masalah yang dialami oleh peserta didik. Masalah-masalah yang muncul pada peserta didik akan memberikan dampak yang tidak baik kepada prestasi dari peserta didik itu sendiri. Di sisi lain, ada pula peserta didik dengan prestasi yang rendah namun sebenarnya memiliki potensi yang tinggi. Peserta didik yang memperoleh prestasi yang berada di bawah kemampuan inteligensinya disebut sebagai underachiever (Munandar, 2014, h. 238), sedangkan permasalahan pada prestasi peserta didik yang memiliki prestasi kurang disebut sebagai underachievement (Semiawan, 1997, h. 208).
sebuah akibat, maksudnya adalah hasil pembelajaran seseorang berupa nilai yang baik ataupun buruk (Irham & Wiyani, 2014, h. 120). Banyak kemungkinan terjadi yang membuat seorang peserta didik memiliki nilai yang rendah. Kemungkinan-kemungkinan tersebut berasal dari dalam diri peserta didik, maupun dari luar. Nurfaizal (2016) memberikan penjelasan di dalam penelitiannya bahwa seorang peserta didik yang memiliki karakteristik underachievement pada umumnya akan memiliki perasaan rendah diri dan merasa tidak mampu untuk mendapatkan prestasi yang tinggi, sehingga perasaan tersebut membuat peserta didik menjadi tidak bekerja keras untuk mencapai prestasi yang memuaskan.
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Aji (2012) menjabarkan beberapa hal yang membuat peserta didik pada kelas pada mata pelajaran Matematika XI di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Semarang menjadi underachiever adalah sebagai berikut : (a) Penyebab yang berasal dari dalam diri, seperti mengalami gangguan kesehatan, tidak memiliki ketertarikan terhadap pelajaran, tidak dapat memanfaatkan kebebasan dari orang tua, tidak menyukai target tertentu, (b) Penyebab yang berasal dari luar (lingkungan sekolah dan keluarga), seperti hubungan yang kurang baik antara peserta didik dengan pengajar, sikap orang tua yang kurang disiplin dalam hal akademik, perilaku orang tua yang berlebihan untuk terlibat ketika peserta didik sedang belajar.
mampu untuk mendapatkan prestasi yang lebih tinggi dari sebelumnya. Gejala pada peserta didik yang memiliki karakteristik underachievement dapat disebabkan oleh minat belajar, motivasi belajar, sikap dalam belajar, kebiasaan ketika belajar, pendidikan yang diberikan dari orang tua, dan kondisi atau keadaan di dalam hubungan antar keluarga (Ahmadi & Supriyono, 2013, h. 104). Hal tersebut menunjukkan bahwa terdapat faktor-faktor yang membuat peserta didik memperoleh prestasi yang kurang, bukan semata-mata hanya karena peserta didik memiliki inteligensi yang rendah.
yang diperoleh menunjukkan di dalam program studi Teknik Sipil terdapat 55% mahasiswa yang memperoleh IPK kurang dari 2.75.
Peneliti melakukan wawancara kepada seorang mahasiswa yang berasal dari Program Studi Teknik Sipil di Unika Soegijapranata Semarang. Wawancara dilakukan pada tanggal 9 Oktober 2016 di gedung Henricus Constant lantai 6. Subjek mengungkapkan bahwa Program Studi Teknik Sipil adalah salah satu program studi yang sulit bagi mahasiswa karena harus mengerjakan proyek lapangan di semester 4 yang diberikan dosen hingga larut malam sehingga waktu istirahat berkurang. Tidak jarang pula subjek merasa jenuh sehingga selama perkuliahan berlangsung membuat subjek justru mencari hiburan dengan mengobrol bersama teman-temannya. Selain itu, subjek sering merasa kesal karena beberapa proyek yang dikerjakan hingga mengorbankan waktu istirahatnya justru mendapatkan hasil yang kurang memuaskan. Hal ini ditambah lagi dengan adanya mata kuliah yang tidak disukai subjek. Subjek mengatakan bahwa terdapat mata kuliah mengenai Praktikum Mekanika Tanah di mana subjek tidak memiliki ketertarikan mengenai materi tersebut. Hal tersebut membuat subjek sering memperoleh hasil yang kurang maksimal. Namun, berbeda dengan mata kuliah Desain Fondasi di mana subjek seringkali memperoleh hasil yang memuaskan. Subjek memang menyukai mata kuliah Desain Fondasi sehingga membuat subjek merasa bersemangat di dalam proses pembelajarannya.
pembelajaran di Perguruan Tinggi adalah karena subjek tidak memiliki ketertarikan sehingga mempengaruhi nilai yang diperoleh. Menurut Kresna (2010. h. 25), tidak memiliki ketertarikan diartikan sebagai tidak memiliki minat terhadap suatu hal. Berkaitan dengan minat seseorang, minat memiliki peranan yang penting pada proses terbentuknya perilaku dan sikap seseorang. Minat adalah sebagai sebuah keinginan yang dimiliki seseorang untuk memposisikan dirinya terhadap pencapaian pemuasan kebutuhan seseorang (Surya. 2003. h. 6). Oleh karena itu, seorang calon mahasiswa diharapkan mampu memilih jurusan yang tepat sesuai dengan minatnya di Perguruan Tinggi agar hambatan-hambatan yang dialami dalam belajar semakin berkurang selama proses pembelajaran berlangsung. Minat yang dimiliki merupakan hal pokok yang penting untuk diketahui oleh setiap calon mahasiswa (Kresna, 2010, h.24).
Dengan demikian, secara tidak langsung menjelaskan bahwa karakteristik underachievement yang dialami oleh mahasiswa dapat dipengaruhi dari minat mahasiswa itu sendiri mengenai ilmu yang diberikan selama proses pembelajaran di perguruan tinggi. Banyak sekali faktor penyebab dari peserta didik yang memiliki karakteristik underachievement, namun dari penjelasan di atas menginformasikan bahwa minat mahasiswa juga memiliki dampak yang cukup berarti, namun minat mahasiswa itu sendiri kerapkali diabaikan (Sangkanparan, 2012, h. 121). Banyak orang yang kurang memahami pentingnya diperlukan minat yang kuat dalam diri seseorang dalam proses pembelajaran.
Dari uraian yang telah diungkapkan di atas, munculah pertanyaan dari dalam diri peneliti, apakah karakteristik underachievement pada mahasiswa dipengaruhi oleh minat mahasiswa terhadap program studi di Unika Soegijapranata Semarang? Berdasarkan pertanyaan tersebut, membuat peneliti semakin tertarik dan ingin mendapatkan penjelasan yang lebih dalam lagi mengenai masalah tersebut. Maka dari itu, peneliti melakukan sebuah penelitian dengan memberikan judul penelitian adalah “Hubungan antara minat Program Studi dengan karakteristik underachievement pada mahasiswa Teknik Sipil angkatan 2014-2015 di Unika Soegijapranata Semarang”.
B. Tujuan Penelitian
hubungan antara minat terhadap program studi dan karakteristik underachievement pada mahasiswa di Unika Soegijapranata Semarang.
C. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Penelitian yang dilakukan diharapkan mampu memberikan sumbangan ilmu pengetahuan bagi masyarakat mengenai ilmu psikologi pendidikan khususnya pada karakteristik underachievement dalam hubungannya dengan minat program studi mahasiswa di Unika Soegijapranata Semarang.
2. Manfaat Praktis
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Karakteristik Underachievement
1. Pengertian Karakteristik Underachievement
Dalam proses belajarnya, peserta didik yang memperoleh prestasi rendah memiliki kemungkinan mengalami masalah ataupun hambatan selama pembelajaran. Menurut Munandar (2014, h. 238), peserta didik yang mendapatkan prestasi rendah yang tidak sesuai dengan kemampuan yang dimiliki adalah underachiever, sehingga Menurut Davis & Rimm (dalam Munandar, 2014, h. 239) terdapat ketidakcocokan prestasi peserta didik dengan kemampuan yang dimiliki disebut sebagai underachievement.
Hal yang hampir serupa juga diungkapkan oleh Ahmadi & Supriyono (2013, h. 104), peserta didik yang menjadi underachiever yaitu peserta didik yang mempunyai kemampuan yang cukup baik, namun prestasi yang didapatkan berada di bawah dan tidak sesuai dengan tingkat kemampuan yang dimiliki oleh peserta didik itu sendiri.
Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1989, h. 389)
mendifinisikan karakteristik adalah sebuah tingkah laku yang unik
sesuai dengan watak tertentu.
Berdasarkan uraian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa
didik dalam berprestasi tidak sesuai dengan kemampuan belajar berdasarkan hasil test yang diterima sehingga prestasinya masih kurang dari yang diharapkan.
2. Karakteristik Peserta Didik dengan Underachievement
Rimm (2008, h. 5) menjelaskan mengenai beberapa karakteristik yang muncul dari peserta didik yang mengalami underachievement adalah, sebagai berikut :
a. Cenderung menjadi orang yang tidak teratur. b. Suka membuang-buang waktunya.
c. Lupa dengan tugas yang ada.
d. Sering kehilangan tugas-tugas yang sudah diberikan. e. Sering lupa meletakkan buku, modul, atau catatan. f. Suka melamun di dalam kelas.
g. Tidak mendengarkan penjelasan dari pengajar. h. Lebih banyak berbicara dengan teman-teman. i. Memiliki kemampuan yang kurang.
j. Tugas yang dikerjakan akan memiliki banyak kesalahan atau ceroboh.
Whitmore (dalam Munandar, 2014, h. 243) menjelaskan mengenai ciri-ciri peserta didik dengan karakteristik underachievement, adalah sebagai berikut :
a. Prestasi rendah dan memperoleh nilai di bawah rata-rata. b. Tidak mampu menyelesaikan tugas dengan baik.
e. Memiliki pengetahuan yang luas terhadap hal-hal yang terjadi di lingkungan sekitarnya.
f. Memiliki kemampuan imajinasi yang tinggi. g. Merasa kurang puas terhadap hasil pekerjaannya.
h. Menunjukkan kemampuannya dalam kegiatan lain yang sesuai dengan keinginannya.
i. Memiliki minat terhadap sesuatu yang berhubungan dengan penelitian.
j. Cenderung menarik diri di dalam kelas, atau menjadi anak yang agresif.
k. Tidak memiliki peranan yang penting di dalam kelompok.
l. Memiliki sikap kritis dan terbuka mengenai pemahaman dari dalam dirinya ataupun dari luar.
m. Memiliki tujuan yang berbeda dengan yang lain, tujuan tersebut adalah tujuan yang sangat tinggi atau sebaliknya.
n. Tidak suka dengan aktivitas yang bersifat menghafal.
o. Tidak mampu memberikan perhatian terhadap pekerjaan atau tugas. p. Bersikap cuek dengan hal yang berhubungan dengan kegiatan
sekolah.
q. Tidak mau menerima dukungan dari orang lain. r. Sulit untuk menjalin hubungan dengan teman.
Semiawan (2008. h. 213) menguraikan karakteristik yang dimiliki apabila peserta didik memiliki underachievement, ialah :
b. Adanya perilaku yang tidak dapat menerima dengan baik kegiatan yang berhubungan dengan akademik, misalnya tidak mampu memahami materi dan mengerjakan tugasnya dengan baik.
c. Cenderung melindungi dirinya sendiri dengan cara menyalahkan orang lain dan bersikap agresif.
d. Tidak memiliki kepercayaan diri.
Berdasarkan pada uraian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa karakteristik peserta didik yang memiliki karakteristik underachievement antara lain: (a) Menjadi orang yang tidak teratur (seperti: sering kehilangan tugas, lupa meletakkan catatan, lupa dengan tugas yang ada), (b) Menjadi orang yang kurang mampu memberikan perhatian terhadap hal yang berhubungan dengan sekolah (seperti: tidak memperhatikan penjelasan ketika di kelas, suka melamun, suka berbicara dengan teman), (c) Memiliki kemampuan yang kurang (seperti: tidak mampu mengerjakan tugas dengan baik, memperoleh nilai di bawah rata-rata, (d) Sering melakukan kesalahan dalam mengerjakan tugas), (e) Memiliki pemikiran yang kritis (seperti: memiliki imajinasi yang tinggi), menarik diri (seperti: tidak memiliki banyak teman di lingkungan sekolah, tidak terlibat di dalam kelompok belajar).
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Karakteristik
Underachievement pada Peserta Didik
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Aji (2012), dijelaskan mengenai beberapa faktor yang dapat membuat peserta didik menjadi memiliki karakteristik underachievement adalah sebagai berikut :
a) Kurangnya ketelitian ketika mengerjakan tugas tertentu. b) Mengalami gangguan dalam kesehatan.
c) Kurangnya waktu untuk belajar. d) Tidak mampu menguasai rumus.
e) Kurang memiliki ketekunan untuk belajar. f) Menolak untuk mengerjakan setiap tugas. g) Munculnya perilaku menyepelekan.
h) Tidak dapat memanfaatkan kebebasan dari orang tua.
i) Tidak memiliki ketertarikan terhadap pelajaran, sehingga membuat tidak adanya motivas untuk belajar.
j) Ketidakmampuan untuk berpikir dengan menggunakan logika. k) Mengikuti aktivitas ekstra.
l) Tidak menyukai apabila terlalu diawasi oleh orang tua. m) Percaya diri yang kurang.
n) Tidak menyukai target tertentu yang orang tua berikan. o) Tidak ada motivasi untuk belajar.
p) Prokrastinasi atau menunda kegiatan. b. Penyebab yang berasal dari luar individu 1) Pihak sekolah
a) Hubungan antara pengajar dengan peserta didik kurang terjalin dengan baik.
b) Teknik pengajaran yang kurang mampu membuat peserta didik menjadi mudah untuk belajar.
2) Pihak keluarga
a) Sikap orang tua yang kurang disiplin dalam hal akademik.
b) Perilaku orang tua yang berlebihan untuk terlibat ketika peserta didik sedang belajar.
c) Tangungan yang diberikan orang tua terlalu berat bagi peserta didik. d) Kurang adanya pengawasan dari orang tua.
e) Orang tua kurang memberikan motivasi belajar. f) Orang tua memberikan nasihat yang berlebihan. g) Kurangnya motivasi yang diberikan orang tua.
Hal yang hampir serupa juga diungkapkan oleh Chukwu (2009) di dalam penelitiannya yang menjabarkan mengenai beberapa hal yang dapat mempengaruhi underachievement pada peserta didik, antara lain :
a) Kurang motivasi dari peserta didik. b) Pengaruh dari lingkungan keluarga. c) Kurang memiliki potensi intelektual. d) Bermasalah dalam nilai yang diperoleh.
e) Memiliki kondisi kesehatan yang kurang baik/cacat. f) Disfungsi otak atau gangguan syaraf.
g) Memiliki ketidakmampuan untuk menjadi peserta didik yang berkualitas di sekolah.
Semiawan (2008) memberikan penjelasan bahwa terdapat beberapa faktor yang menentukan seseorang menjadi memiliki karakteristik underachievement adalah :
a) Keluarga tidak memberikan dukungan kepada peserta didik untuk memiliki motivasi dari dalam diri.
b) Orang tua tidak menanamkan pola pikir kepada peserta didik bahwa sekolah adalah sebuah hal yang penting.
c) Peserta didik terlalu banyak mengikuti les di masa kecilnya, sehingga peserta didik kurang menikmati masa kecilnya.
b. Faktor sekolah
a) Pengajar kurang memberikan apresiasi kepada peserta didik atas hasil yang tinggi.
Berdasarkan beberapa penjelasan mengenai faktor-faktor penyebab karakteristik underachievement yang telah dijelaskan di atas dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang menyebabkan karakteristik underachievement antara lain :
1. Faktor Emosi dan Motivasi, seperti minat, motivasi dan emosi 2. Faktor Strategi Belajar
3. Faktor Keluarga, seperti pola asuh orang tua
4. Faktor Sekolah, seperti metode pengajaran, hubungan antar pengajar 5. Faktor Lingkungan (Psikososial).
B. Minat Program Studi
1. Pengertian Minat Program Studi
didik ketika pelajaran. Pada umumnya, peserta didik akan memberikan perhatian yang lebih pada sesuatu hal yang diminati. Begitu juga jika peserta didik tidak menyukai terhadap hal tertentu, maka peserta didik tidak akan memberikan perhatian yang lebih terhadap hal tersebut (Kartono, 1985, h. 3). Di dalam Kamus Lengkap Psikologi dijelaskan bahwa minat ialah sebuah kegiatan atau tindakan yang bernilai untuk seseorang (Chaplin, 1999, h. 255).
Minat merupakan sebuah gairah yang membuat seseorang merasa tertarik dengan hal tertentu tanpa ada paksaan (Slameto, 2013, h. 180). Hal yang serupa juga dijelaskan oleh Kresna (2010, h. 25), minat adalah ketertarikan seseorang yang tinggi terhadap suatu hal. Pengertian dari minat menurut Djaali (2014, h. 122) merupakan keingintahuan, perasaan ingin medalami, menyukai atau mempunyai sesuatu.
Berdasarkan pada Undang-undang Republik Indonesia nomor 12 tahun 12 Program studi merupakan kumpulan aktivitas pembelajaran di mana di dalamnya terdapat kurikulum serta memiliki prosedur tertentu di masing-masing jenis pendidikan. Ada berbagai jurusan atau program studi yang sesuai dengan keinginan masing-masing mahasiswa dalam kuliah.
2. Ciri-ciri Orang yang Memiliki Minat Program Studi
Dalam minat belajar memiliki beberapa ciri-ciri yang muncul. Menurut Hurlock (1978, h. 115) menyebutkan ada tujuh ciri peserta didik yang memiliki minat sebagai berikut:
1) Minat dapat tumbuh bersamaan dengan perkembangan fisik dan mental.
2) Minat berdasarkan dengan kesiapan peserta didik untuk belajar, artinya minat tidak dapat timbul dari peserta didik yang belum memiliki kesiapan secara fisik ataupun mental untuk menjalani proses belajar.
3) Perkembangan minat yang mungkin ada batasan, seperti adanya cacat fisik, sehingga mustahil untuk menyukai olahraga.
4) Minat tergantung kepada kesempatan anak untuk belajar. Anak yang memiliki kesempatan untuk mengenal lingkungan sosial akan menambah ketertarikan anak pada lingkungan sekitarnya.
5) Minat timbul karena faktor budaya. Anak-anak diberikan kesempatan untuk belajar tentang segala sesuatu yang diminati yang dianggap sesuai dengan budaya kelompok tersebut, sebaliknya anak tidak mendapatkan kesempatan untuk mempelajari sesuatu yang diminati apabila hal tersebut tidak sesuai dengan budaya. 6) Minat berbobot pada emosional. Emosional yang negatif akan
melemahkan minat.
Menurut Slameto (2013, h. 57) ciri-ciri siswa yang berminat adalah sebagai berikut:
1) Mempunyai suatu karakteristik yang tetap untuk memberikan perhatian dan mengingat sesuatu hal yang dipelajari secara terus-menerus.
2) Memiliki perasaan senang dengan sesuatu hal yang diminatinya.
3) Mendapatkan perasaan bangga dan rasa puas terhadap sesuatu yang diminatinya.
4) Lebih senang untuk melakukan hal yang diminatnya dibandingkan dengan hal-hal yang lainnya
5) Diwujudkan dengan cara ikut partisipasi pada aktivitas dan kegiatan yang menjadi minatnya.
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa ciri-ciri minat program studi adalah : (a) Mempunyai suatu karakteristik yang tetap untuk memberikan pehatian dan mengingat sesuatu hal yang dipelajari secara terus-menerus, (b) Mendapatkan perasaan bangga dan rasa puas terhadap sesuatu yang diminatinya, (c) Aktif untuk mengikuti setiap pembelajaran yang ada, (d) Ketika siswa ada minat dalam belajar maka siswa akan senantiasa aktif berpartisipasi dalam setiap kegiatan yang berhubungan dengan minatnya.
C. Kerangka Teori Mengenai Hubungan Antara Minat Program Studi dan Karakteristik Underachievement
mendukung pembahasan dalam penelitian dan mampu menjawab masalah yang ada di dalam penelitian.
Belajar merupakan suatu hal yang sangat penting untuk peserta didik. Setiap peserta didik yang menjalani proses pembelajaran tidak selalu memperoleh hasil yang sama, ada peserta didik yang memperoleh hasil yang baik, ada pula yang memperoleh hasil yang kurang baik. Dengan hasil belajar yang berbeda-beda ini, tentu ada hal yang menjadi penghambat bagi peserta didik sehingga hasil yang diperoleh tidak maksimal. Hambatan dapat dilihat dari prestasi yang diraih oleh peserta didik. Apabila peserta didik memperoleh prestasi yang rendah maka peserta didik memiliki kemungkinan untuk mengalami hambatan dalam belajar.
Menurut Munandar (2014, h. 238), peserta didik yang mendapatkan prestasi rendah yang tidak sesuai dengan kemampuan yang dimiliki inteligensi adalah underachiever, sehingga Menurut Davis & Rimm (dalam Munandar, 2014, h. 239) terdapat ketidakcocokan prestasi peserta didik dengan kemampuan yang dimiliki disebut sebagai underachievement.
memiliki semangat dalam menyelesaikan tugas serta tangung jawabnya sebagai seorang pelajar, dan meminimalkan kesulitan-kesulitan yang akan terjadi selama proses pembelajaran berlangsung. Hasil yang diperoleh bagi para peserta didik yang memiliki minat selama proses pembelajaran akan menimbulkan perasaan yang bangga jika peserta didik mampu menyelesaikan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik (Ford & Ferguson, 2004).
Menurut Kartono (1985), minat adalah sebuah perasaan tertarik terhadap kegiatan atau objek tertentu tanpa ada paksaan. Seseorang yang memiliki minat yang tinggi berarti mempunyai suatu karakteristik yang tetap untuk memberikan perhatian dan mengingat sesuatu hal yang dipelajari secara terus-menerus, memiliki perasaan suka dan senang dengan sesuatu hal yang diminatinya, mendapatkan perasaan bangga dan rasa puas terhadap sesuatu yang diminatinya, lebih senang untuk melakukan hal yang diminatnya dibandingkan dengan hal-hal yang lainnya, diwujudkan dengan cara ikut partisipasi pada aktivitas dan kegiatan yang menjadi minatnya. Apabila seorang peserta didik mempunyai minat pada pelajaran tertentu maka peserta didik akan memperhatikan selama pembelajaran tersebut. Namun sebaliknya jika peserta didik tidak berminat, maka sedikit perhatian yang diberikan pada mata pelajaran yang sedang diajarkan dan muncul perasaan malas untuk mengerjakannya. Demikian juga dengan peserta didik yang tidak menaruh perhatian pada mata pelajaran yang diajarkan, maka sedikit kemungkinan bila peserta didik tersebut dapat belajar dengan baik.
untuk memberikan perhatian yang lebih besar terhadap subjek tersebut (Surya, 2010). Apabila minat yang dimiliki tinggi, akan muncul perasaan suka dan ini akan menimbulkan atensi serta meningkatkan memori dari peserta didik dalam pembelajaran, hal ini akan berdampak pada peningkatan minat untuk belajar siswa dan menurunkan karakteristik underachievement yang akan dialami oleh peserta didik.
diperoleh dari pembelajaran. Ketika peserta didik memperoleh nilai yang memuaskan, maka ia akan merasa bangga dengan nilai yang diperoleh dari usahanya. Pada umumnya, peserta didik yang memiliki ketertarikan terhadap sesuatu hal, ia akan ikut serta dalam kegiatan organisasi yang bekaitan dengan apa yang disukai, dengan mengikuti kegiatan organisasi secara aktif, membuat peserta didik menjadi memiliki banyak relasi. Apabila seorang peserta didik memiliki banyak relasi, maka akan meminimalisir peserta didik untuk memiliki karakteristik underachievement.
Penelitian yang dilakukan oleh Achmadi (2007) menyatakan adanya hubungan yang sangat kuat antara minat mahasiswa dengan prestasi belajar peserta didik dengan minat, sehingga mahasiswa dengan minat yang rendah akan mengalami karakteristik underachievement.
D. Hipotesis
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian yang Digunakan
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, metode adalah sebuah teknik yang telah disusun untuk melaksanakan sesuatu agar sesuai dengan tujuan yang ditetapkan. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan metode kuantitatif. Metode kuantitatif merupakan analisa yang lebih mengutamakan data yang mengandung unsur angka yang kemudian dibuat dengan statistika (Azwar, 2013, h.5). Berdasarkan pendapat Kasiram (dalam Sujarweni, 2014, h. 39) menjelaskan pendekatan kuantitatif ialah sebuah cara untuk memperoleh data dalam bentuk angka untuk mengkaji hal yang hendak diketahui.
B. Identifikasi Variabel Penelitian
Variabel Tergantung : Karakteristik Underachievement
Variabel Bebas : Minat Program Studi
C. Definisi Operasional Variabel Penelitian 1. Karakteristik Underachievement
Variabel karakteristik underachiever ini diukur dengan menggunakan skala karakteristik underachievement yang di dalamnya berisi mengenai indikator yang membuktikan bahwa mahasiswa memiliki underachievement adalah : (a) menjadi orang yang tidak teratur, (b) menjadi orang yang kurang mampu memberikan perhatian terhadap pelajaran, (c) Memiliki kemampuan yang kurang (d) Memiliki pemikiran yang kritis dan (e) menarik diri.
Semakin tinggi skor yang diperoleh, maka menunjukkan bahwa semakin tinggi juga karakteristik underachievement yang dialami oleh peserta didik. Begitu juga sebaliknya, apabila skor yang diperoleh semakin rendah maka semakin rendah pula karakteristik underachievement yang dialami peserta didik.
2. Minat Program Studi
kegiatan. Semakin tinggi skor yang diperoleh, maka menunjukkan bahwa peserta didik memiliki minat terhadap program studi. Begitu juga sebaliknya, apabila skor yang diperoleh semakin rendah maka semakin rendah juga minat program studi yang dimiliki peserta didik. D. Subjek Penelitian
1. Populasi
2. Teknik Pengumpulan Sampel
Teknik pengumpulan sampel yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik accidental sampling. Teknik accidental sampling merupakan cara untuk menetapkan sampel secara kebetulan dengan cara memilih responden yang ditemui peneliti jika memenuhi kriteria yang telah ditetapkan (Sujarweni, 2014, h. 72). Di dalam teknik accidental sampling ini, peneliti melakukan pengambilan data terhadap responden dengan cara menentukan lokasi tertentu untuk mengambil responden yang dijumpai di situ (Sukardi. 2008, h. 63). E. Metode Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, peneliti membuat dua skala untuk melakukan penelitian. Skala yang digunakan oleh peneliti ialah skala karakteristik underachievement dan skala minat program studi.
1. Skala Karakteristik Underachievement
Skala kesulitan belajar ini dibuat dan disusun berdasarkan dengan indikasi dari peserta didik yang memiliki karakteristik underachievement antara lain adalah : 1) menjadi orang yang tidak teratur, 2) menjadi orang yang kurang mampu memberikan perhatian terhadap hal yang berhubungan dengan sekolah, 3) Memiliki kemampuan yang kurang, 4) Memiliki pemikiran yang kritis, dan 5) menarik diri dari lingkungan.
Berikut ini merupakan rancangan jumlah item pada skala karakteristik underachievement pada mahasiswa yang akan dijelaskan di dalam tabel berikut ini :
Tabel 1
Rancangan Jumlah Item Pada Skala Karakteristik Underachievement
Indikasi Karakteristik
Underachievement
Favourable Unfavourable Jumlah item
Menjadi orang yang tidak teratur. 3 2 5
Menjadi orang yang kurang mampu memberikan perhatian terhadap hal yang berhubungan dengan sekolah.
3 2 5
Memiliki kemampuan yang kurang. 3 2 5
Memiliki pemikiran yang kritis. 3 2 5
Menarik diri dari lingkungan. 3 2 5
Total 15 10 25
2. Skala Minat Program Studi
Skala minat mahasiswa terhadap program studi ini dibuat dan disusun berdasarkan dengan ciri-ciri dari minat yang diungkapkan oleh Slameto (2003, h. 57) antara lain memiliki karakteristik untuk menaruh perhatian lebih dan mengingat sesuatu yang dipelajari secara terus-menerus, muncul rasa suka dan senang dengan sesuatu hal yang diminati, memiliki suatu kebanggan dan kepuasan pada suatu yang diminati, lebih senang dengan hal yang diminati daripada hal yang lain, dimanifestasikan melalui partisipasi pada aktivitas dan kegiatan tersebut.
dan sangat tidak sesuai. Dalam skala tersebut, terdapat pernyataan favourable dan unfavourable. Untuk pernyataan favourable, sistem penilaiannya adalah skor 4 untuk pilihan jawaban sangat sesuai (SS), skor 3 untuk pilihan jawaban sesuai (S), skor 2 untuk pilihan jawaban tidak sesuai (TS), dan skor 1 untuk pilihan jawaban sangat tidak sesuai (STS). Selanjutnya untuk pernyataan unfavourable, sistem penilaiannya adalah skor 4 untuk pilihan jawaban sangat tidak sesuai (STS), skor 3 untuk pilihan jawaban tidak sesuai (TS), skor 2 untuk pilihan jawaban sesuai (S), dan skor 1 untuk pilihan jawaban sangat sesuai (SS).
Berikut ini merupakan rancangan jumlah item pada skala minat yang akan dijelaskan di dalam tabel berikut ini :
Tabel 2
Rancangan Jumlah Item Pada Skala Minat Program Studi Ciri-ciri Minat Program Studi Favourable Unfavourable Jumlah
item
Memiliki karakteristik yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang sesuatu yang dipelajari terus-menerus.
3 2 5
Muncul rasa suka dan senang terhadap sesuatu yang diminatinya.
3 2 5
Mendapatkan sesuatu kebanggaan dan kepuasan pada suatu yang diminati
3 2 5
Lebih menyukai hal yang lebih menjadi minatnya daripada hal lainnya.
3 2 5
Dimanifestasikan melalui partisipasi pada aktivitas dan kegiatan.
3 2 5
F. Uji Coba Alat Ukur
1. Uji Validitas Alat Ukur
Menurut Umar (2002, h. 101) mendefinisikan validitas sebagai sebuah pernyataan yang menjelaskan seberapa jauh data yang berada di dalam alat ukur tersebut dapat mengukur apa yang hendak diukur. Validitas membuktikan bahwa alat ukur yang digunakan adalah tepat sesuai dengan tujuan. Sebuah alat ukur penelitian dapat dikatakan valid apabila pertanyaan atau pernyataan pada alat ukur tersebut dapat menjelaskan variabel yang hendak diukur.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan dua alat ukur, agar kedua alat ukur tersebut dinyatakan valid, maka kedua alat ukur tersebut harus dilakukan uji validitas. Uji validitas dilakukan dengan menggunakan teknik Product Moment dari Pearson dengan mengkorelasikan skor item dengan skor total.
Upaya agar terhindar dari over estimate (angka korelasi yang memiliki bobot berlebih), rumus korelasi tersebut hendaknya diperiksa menggunakan teknik korelasi part whole. Cara yang digunakan untuk menghitung validitas dalam penelitian ini adalah menggunakan alat bantu komputer.
2. Uji Reliabilitas Alat Ukur
memiliki reliabilitas adalah alat ukur di mana dapat memperoleh hasil yang relatif konsisten.
Berikut adalah metode untuk mengetahui reliabilitas skala penelitian menggunakan teknik Koefisien Alpha dari Cronbach. Cara yang digunakan untuk menghitung reliabilitas dalam penelitian ini adalah menggunakan alat bantu komputer.
G. Metode Analisis Data
BAB IV
PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN
A. Orientasi Kancah Penelitian
Di dalam melaksanakan suatu penelitian, peneliti perlu melakukan persiapan agar penelitian yang dilakukan dapat berlangsung dengan baik. Sebelum penelitian dilakukan, peneliti telah mencari informasi mengenai populasi yang hendak dijadikan sebagai sampel di dalam penelitian. Populasi yang dipilih oleh peneliti untuk melakukan penelitian adalah mahasiswa jurusan Teknik Sipil angkatan 2014-2015 di Universitas Katolik Soegijapranata, Jalan Pawiyatan Luhur IV/1, Bendan Dhuwur, Kota Semarang, Jawa Tengah 50234.
Untuk menentukan populasi yang hendak dijadikan subjek penelitian, peneliti mencari informasi mengenai daftar IPK mahasiswa angkatan 2014-2015 di setiap jurusan di Unika Soegijapranata Semarang. Berdasarkan pada data yang diperoleh, peneliti mendapatkan data bahwa mahasiswa di jurusan Teknik Sipil yang paling banyak memperoleh nilai yang kurang memuaskan. Dari data yang peneliti dapatkan, jumlah mahasiswa di jurusan Teknik Sipil
Unika Soegijapranata Semarang sampai dengan tahun ajaran 2016-2017 adalah sebagai berikut :
Tabel 3
Rincian jumlah mahasiswa program studi Teknik Sipil sampai dengan tahun ajaran 2016-2017
Jumlah semua mahasiswa 415 orang
Dari tabel di atas, menjelaskan bahwa total seluruh mahasiswa program studi Teknik Sipil adalah sebanyak 415 orang. Di dalam penelitian ini, peneliti lebih fokus terhadap mahasiswa program studi Teknik Sipil dengan angkatan 2014-2015 di mana terdapat 80 mahasiswa di dalamnya.
B. Persiapan Penelitian
mempersiapkan beberapa hal sebelum melakukan penelitian, yang meliputi persiapan di bidang penyusunan alat ukur.
1. Penyusunan Alat Ukur
Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua macam skala, yaitu: skala karakteristik underachievement dan skala Minat Program Studi. Proses penyusunan kedua skala ini meliputi beberapa tahap, yaitu:
a. Pembuatan definisi operasional mengenai kedua variabel yang hendak diukur.
b. Pemilihan metode dan skala yang akan digunakan. c. Pembuatan blue print.
d. Penulisan item.
e. Pembuatan variasi sebaran item.
Penjelasan singkat serta variasi sebaran item dari masing-masing skala adalah sebagai berikut:
a. Skala Karakteristik Underachievement
berdasarkan karakteristik underachievement. Skala ini terdiri dari 25 item, di mana terdapat 10 item favourable dan 5 item unfavourable. Untuk pernyataan favourable, sistem penilaiannya adalah skor 4 untuk pilihan jawaban sangat sesuai (SS), skor 3 untuk pilihan jawaban sesuai (S), skor 2 untuk pilihan jawaban tidak sesuai (TS) , dan skor 1 untuk pilihan jawaban sangat tidak sesuai (STS). Selanjutnya untuk pernyataan unfavourable, sistem penilaiannya adalah skor 4 untuk pilihan jawaban sangat tidak sesuai (STS), skor 3 untuk pilihan jawaban tidak sesuai (TS), skor 2 untuk pilihan jawaban sesuai (S), dan skor 1 untuk pilihan jawaban sangat sesuai (SS). Variasi sebaran item dari skala karakteristik underachievement dapat ditunjukkan pada tabel berikut ini:
Tabel 4
Variasi Sebaran Item Skala Karakteristik Underachievement
Indikasi Karakteristik Underachievement Favorable Unfavorable Jumlah Item
Menjadi orang yang tidak teratur 8, 14, 23 2, 21 5
Menjadi orang yang kurang mampu memberikan perhatian terhadap hal yang berhubungan dengan pembelajaran di sekolah
b. Skala Minat Program Studi
skala tersebut. Skala ini disusun berdasarkan pada ciri-ciri dari minat terhadap bidang studi. Skala ini terdiri dari 25 item, di mana terdapat 10 item favourable dan 5 item unfavourable. Untuk pernyataan favourable, sistem penilaiannya adalah skor 4 untuk pilihan jawaban sangat sesuai (SS), skor 3 untuk pilihan jawaban sesuai (S), skor 2 untuk pilihan jawaban tidak sesuai (TS), dan skor 1 untuk pilihan jawaban sangat tidak sesuai (STS). Selanjutnya untuk pernyataan unfavourable, sistem penilaiannya adalah skor 4 untuk pilihan jawaban sangat tidak sesuai (STS), skor 3 untuk pilihan jawaban tidak sesuai (TS), skor 2 untuk pilihan jawaban sesuai (S), dan skor 1 untuk pilihan jawaban sangat sesuai (SS). Variasi sebaran item dari skala minat program studi dapat ditunjukkan pada tabel berikut ini:
Tabel 5
Variasi Sebaran Item Skala Minat Program Studi
Ciri-ciri Minat Program Studi Favorable Unfavorable Jumlah Item
Memiliki karakteristik yang tetap
untuk memperhatikan dan
mengenang sesuatu yang dipelajari
1, 17, 24 9, 10 5
Muncul rasa suka dan senang terhadap sesuatu yang diminati
11, 16, 21 2, 12 5
Mendapatkan suatu kebanggan dan kepuasan pada hal yang diminati
3, 20, 23 8, 15 5
Lebih menyukai hal-hal yang lebih menjadi minatnya
4, 13, 18 7, 25 5
Diwujudkan melalui partisipasi pada aktivitas dan kegiatan yang sesuai dengan minat
6, 14, 22 5, 19 5
C. Pelaksanaan Penelitian
Teknik pengumpulan sampel yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik accidental sampling. Dalam prosesnya, peneliti menyebar skala kepada subjek melalui media yang dibuat secara online. Alasan peneliti melakukan penyebaran skala melalui media online karena penyebaran skala dilakukan ketika para subjek sedang libur sehingga subjek sulit untuk ditemui saat masa liburan. Penyebaran skala tersebut dikhususkan hanya untuk mahasiswa jurusan Teknik Sipil di Unika Soegijapranata Semarang angkatan 2014-2015. Penyebaran skala dilakukan mulai dari tanggal 21 Desember 2016 dan berakhir pada 23 Desember 2016. Pengambilan data dilakukan oleh peneliti dan dibantu oleh beberapa teman yang memiliki relasi dari mahasiswa jurusan Teknik Sipil angkatan 2014-2015, sehingga skala dapat tersebar dengan cepat. Jumlah responden yang didapatkan adalah sebanyak 40 responden. Metode yang digunakan adalah try out terpakai, di mana peneliti melakukan penyebaran skala hanya satu kali, sehingga skala yang digunakan untuk melakukan uji coba digunakan sebagai data penelitian.
Berikut ini prosedur dalam melakukan pengumpulan data :
2. Setelah itu, peneliti menemui responden yang disarankan oleh teman untuk berkenalan di gedung Henricus Constant lantai 6.
3. Peneliti bertemu secara langsung terhadap 17 responden tanpa adanya relasi dari teman di gedung Henricus Constant.
4. Peneliti tidak dapat bertemu dengan beberapa responden, namun responden bersedia untuk mengisi skala.
5. Pengisian skala secara online melalui google docs dengan membuka tautan yang telah disediakan oleh peneliti, yaitu https://docs.google.com/forms/d/e/1FAIpQLSdGKHKYtjLeHeHp4jEP_ jmM9F2mq9YE6_VALekqwDVSuJOAw/viewform?c=0&w=1&usp= mail_form_link.
D. Uji Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur
1. Skala Karakteristik Underachievement
Berdasarkan hasil uji validitas terhadap skala karakteristik underachievement, diperoleh hasil bahwa dari 25 item yang diujicobakan, terdapat 10 item yang gugur atau tidak valid, sehingga total item yang valid adalah 15 item dengan nilai lebih besar daripada koefisien korelasi 0,257 yaitu berkisar antara 0,419-0,639. Perincian mengenai item yang valid dan gugur dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 6
Sebaran ItemValid dan Gugur Skala Karakteristik Underachievement
Indikasi Karakteristik
Underachievement
Favorable Unfavorable Jumlah Item
Menjadi orang yang tidak teratur 8, 14, 23 2, 21 5
Menjadi orang yang kurang mampu memberikan perhatian terhadap hal
yang berhubungan dengan
pembelajaran di sekolah
berarti skala tersebut dapat diandalkan untuk mengungkap karakteristik underachievement. Hasil perhitungan selengkapnya terlampir pada Lampiran.
2. Skala Minat Program Studi
Berdasarkan hasil uji validitas terhadap skala minat program studi, diperoleh hasil bahwa dari 25 item yang diujicobakan, ternyata terdapat 2 item yang gugur atau tidak valid, sehingga total item yang valid adalah 23 item dengan nilai lebih besar daripada koefisien korelasi 0,257 yaitu berkisar antara 0,294-0,740. Perincian mengenai item yang valid dan gugur dapat dilihat pada tabel 7.
Tabel 7
Sebaran Item Valid dan Gugur Skala Minat Program Studi
Ciri-ciri Minat Program Studi Favorable Unfavorable Jumlah Item
Memiliki karakteristik yang tetap
untuk memperhatikan dan
mengenang sesuatu yang dipelajari
1, 17, 24 9, 10 5
Muncul rasa suka dan senang terhadap sesuatu yang diminati
11, 16, 21 2, 12 5
Mendapatkan suatu kebanggan dan kepuasan pada hal yang diminati
3, 20, (23) 8, (15) 3
Lebih menyukai hal-hal yang lebih menjadi minatnya
4, 13, 18 7, 25 5
Diwujudkan melalui partisipasi pada aktivitas dan kegiatan yang sesuai dengan minat
6, 14, 22 5, 19 5
Jumlah item 14 9 23
Keterangan:
BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode try out terpakai, sehingga data yang sudah valid dan reliabel menjadi data hasil penelitian. Selanjutnya dilakukan uji asumsi dan uji hipotesis terhadap data hasil penelitian tersebut.
1. Uji Asumsi
Uji asumsi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah uji normalitas sebaran variabel penelitian dan uji linieritas hubungan variabel bebas dengan variabel tergantung.
a. Uji Normalitas
Kesimpulan dari uji normalitas, sebaran variabel minat program studi adalah normal.
b. Uji Linieritas
Variabel karakteristik underachievement dan variabel minat program studi mempunyai hubungan linier, hal ini ditunjukkan dengan Flinier 59,161 dengan p = 0,000 dimana p <
0,01. 2. Uji Hipotesis
Setelah melakukan uji asumsi, selanjutnya uji hipotesis dengan menggunakan korelasi product moment. Perhitungan dilakukan dengan menggunakan komputer seri SPSS. Adapun hasil analisis data korelasi product moment diperoleh nilai koefisien korelasi sebesar rxy = -0,780 dengan p sebesar 0,000 ( p < 0,01),
maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan negatif yang sangat signifikan antara minat program studi dengan karakteristik underachievement.
minat program studi dengan karakteristik underachievement yang berarti semakin tinggi minat mahasiswa terhadap program studi maka semakin rendah karakteristik underachievement yang dialami. Begitu pula sebaliknya, semakin rendah minat terhadap program studi, maka semakin tinggi karakteristik underachievement yang terjadi, dengan demikian hipotesis yang diajukan peneliti diterima.
Seseorang yang memiliki minat program studi yang tinggi berarti mempunyai suatu karakteristik yang tetap untuk memberikan perhatian dan mengingat sesuatu hal yang dipelajari selama perkuliahan secara terus-menerus, memiliki perasaan suka dan senang dengan sesuatu hal yang diminatinya, mendapatkan perasaan bangga dan rasa puas terhadap sesuatu yang diminatinya, lebih senang untuk melakukan hal yang diminatnya dibandingkan dengan hal-hal yang lainnya, diwujudkan dengan cara ikut partisipasi pada aktivitas dan kegiatan yang menjadi minatnya (Slameto, 2013).
peserta didik yang tidak menaruh perhatian pada mata pelajaran yang diajarkan, maka sedikit kemungkinan bila peserta didik tersebut dapat belajar dengan baik. Hal ini tentu mempengaruhi hasil belajarnya. Jadi, mahasiswa dengan tingkat minat program studi yang tinggi akan menurunkan karakteristik underachievement dan sebaliknya semakin rendah minat mahasiswa terhadap program studi akan meningkatkan karakteristik underachievement. Hasil penelitian tersebut hampir serupa dengan penelitian yang dilakukan oleh Aji (2012) yang menjelaskan bahwa salah satu faktor penyebab yang mempengaruhi peserta didik memiliki karakteristik underachievement adalah karena tidak adanya minat dari peserta didik untuk mengikuti proses pembelajaran.
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan negatif antara minat program studi dengan karakteristik underachievement. Semakin tinggi minat program studi maka semakin rendah karakteristik underachievement yang dialami.
Sumbangan efektif minat program studi terhadap karakteristik underachievement adalah sebesar 60,9%. Nilai tersebut memiliki arti bahwa minat terhadap program studi memberikan sumbangan efektif sebesar 60,9% terhadap karakteristik underachievement, sedangkan yang sebesar 39,1% disebabkan oleh faktor lain, seperti cara belajar, prestasi dan sebagainya.
B. Saran-saran
Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan serta kesimpulan yang diperoleh dapat ditemukan beberapa saran sebagai berikut :
1. Bagi Mahasiswa
mahasiswa yang sudah terlanjur memilih program studi tetapi tidak sesuai minat disarankan untuk tetap tekun dalam belajar supaya dapat meminimalkan karakteristik underachievement.
2. Bagi Penelitian Berikutnya
DAFTAR PUSTAKA
Achmadi, R. (2007). Pengaruh Minat Terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa Jurusan Perhotelan Akpindo.Panorama Nusantara, 2 (1), 35-42.
Ahmadi, H. A..& Supriyono, W. (2013). Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Aji, M. R. (2012). Analisis Faktor Penyebab Peserta Didik dengan Kecerdasan Inteligensi (IQ) Tinggi Memperoleh Hasil Belajar Matematika Rendah (Studi Kasus di Kelas XI IPA 4 dan XI IPA 5 MAN 1 Semarang Tahun Ajaran 2011/2012). (Skripsi tidak dipublikasi). Institut Agama Islam Negeri Walisongo, Semarang.
Azwar, S. (2013). Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Chaplin, J.P. (1999). Kamus Lengkap Psikologi. Alih bahasa: Kartini & Kartono. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.
Chukwu, O. (2009). Underachieving Learners: Can They Learn At All?. Arcels Journal, 6 (1), 84-102.
Djaali, H. (2014). Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Eriyanto. (2007). Teknik Sampling Analisis Opini Publik. Yogyakarta: LKiS. Ford, T. E, & Ferguson, M. A. (2004). Social Consequences of Disparagement
Humor: A Prejudiced Norm Theory. Personality and Social Psychology Review, 8 (1), 79-94.
Harahap, R.F. (2014). Duh,87% Mahasiswa Indonesia Salah Jurusan!. diunduh dari http://news.okezone.com/read/2014/02/24/373/945961/duh-87-mahasiswa-indonesia-salah-jurusan.
Hurlock, E. B. (1978). Perkembangan Anak: Jilid 2, Edisi ke-enam. Alih bahasa: Tjandrasa, M. Jakarta: Erlangga.
Islamuddin H. (2012). Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Munandar, U. (2014). Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat. Jakarta: Rineka Cipta.
Nurfaizal. (2016). Understanding of Underachiever Students. Jurnal Fokus Konseling, 2 (1), 76-88.
Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. (1989). Kamus Besar Bahasa Indonesia (Cetakan kedua). Jakarta: Balai Pustaka.
Rappell, H. B., & Northcote, M. (2016). Underachieving Gifted Students: Two Case Studies. Issues in Educational Research, 26 (3), 407-430.
Rimm, S. (2008). Why Bright Kids Get Poor Grades and What You Can Do about It: A Six-Step Program for Parents and Teachers. United States: Great Potential Press, Inc.
Sangkanparan, H. (2012). Mencetak Superman Masa Depan: Revolusi Mindset, Peranan, Cara Orangtua/Guru Dalam Mendidik Anak. 2012. Jakarta: Visimedia.
Semiawan, C. (1997). Perspektif Pendidikan Anak Berbakat. Jakarta: PT. Grasindo.
Siahi, E. A., & Maiyo, J. K. (2015). Study of The Relationship Between Study Habits and Academic Achievement of Students: A case of Spicer Higher Secondary School, India. International Journal of Educational Administration and Policy Studies, 7. (9), 134-141.
Sujarweni,V.W.(2014). Metodologi Penelitian. Yogyakarta: Pustakabarupress. Sukardi. (2008). Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan
Praktiknya. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Surya, H. (2003). Kiat Mengajak Anak Belajar dan Berprestasi. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.
Tembong, G. P. (2006). Smart Parenting. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.
Umar, H. (2003). Metode Riset Bisnis Dilengkapi Contoh Proposal dan Hasil Riset Bidang Manajemen dan Akuntansi. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi.
LAMPIRAN A
LAMPIRAN A-1
Lembar Item
Petunjuk Pengisian skala :
1. Skala ini hanya ditujukan kepada mahasiswa di jurusan Teknik Sipil angkatan
2014/2015 di Unika Soegijapranata Semarang.
2. Setiap pernyataan berikut, dimohon untuk mengisi dengan sejujur-jujurnya dan
sesuai dengan yang dialami.
3. Setiap pernyataan wajib diisi dengan cara memberikan tanda centang ( √ ) pada salah
satu pilihan jawaban dari 4 (empat) pilihan jawaban yang paling sesuai. Berikut ini
adalah pilihan jawaban dari setiap pernyataan, yaitu :
STS = Sangat tidak sesuai
TS = Tidak sesuai
S = Sesuai
SS = Sangat sesuai
4. Setiap jawaban yang diberikan tidak akan mempengaruhi nilai dari subjek.
SKALA 1
No. Indikator STS TS S SS
1. Saya membutuhkan bantuan dari teman saya untuk memahami analisa struktur yang dipelajari di Teknik Sipil.
2. Saya mampu mengelola waktu saya untuk belajar dengan baik.
3. Saya mampu mempertahankan pendapat saya
dengan alasan yang kuat.
4. Saya menghindari lingkungan yang ramai. 5. Kadangkala saya melamun di dalam kelas. 6. Saya mampu menyelesaikan tugas atau proyek
tertentu secara individu (tanpa bantuan dari orang lain).
7. Saya cenderung tidak mampu memecahkan
masalah yang terjadi di lingkungan sekitar saya.
8. Kadangkala saya baru mengerjakan proyek atau tugas tertentu ketika mendekati deadline
yang telah ditetapkan.
9. Saya mampu berkonsentrasi secara penuh selama pembelajaran berlangsung dari awal hingga akhir.
10. Saya suka untuk terlibat dalam kegiatan apapun yang berhubungan dengan materi perkuliahan.
11. Saya menerima apapun yang telah dijelaskan oleh dosen dan tidak mencoba untuk mencari sumber lain sebagai pembanding.
12. Dalam membuat proyek atau tugas tertentu, saya membutuhkan waktu yang lebih lama dibandingkan dengan teman-teman saya. 13. Saya berusaha untuk mendapatkan hasil yang
maksimal, karena saya tertarik dengan materi yang diajarkan.
14. Saya kerapkali menaruh modul atau catatan sembarangan.
15. Saya tidak menyukai aktivitas yang melibatkan kelompok atau banyak orang di dalam kegiatan perkuliahan.
17. Saya dapat menyelesaikan gambar struktur bangunan tertentu dengan cepat.
18. Saya berusaha melakukan analisa terhadap permasalahan yang terjadi di lngkungan sekitar saya.
19. Saya aktif dalam setiap kegiatan yang diadakan di jurusan Teknik Sipil.
20. Saya memilih untuk meluangkan lebih banyak waktu untuk berkumpul bersama dengan teman-teman daripada belajar.
21. Saya menata buku atau catatan saya dengan rapi.
22. Saya memiliki hambatan selama belajar di beberapa mata kuliah tertentu.
23. Saya memilih untuk bersantai daripada harus belajar.
24. Saya lebih suka untuk menyendiri dibandingkan harus berkumpul bersama dengan teman-teman.
LAMPIRAN A-2
Lembar Item Skala
SKALA 2
No. Indikator STS TS S SS
1. Saya berusaha untuk memberikan perhatian pada materi yang berkaitan dengan pengukuran.
2. Kadangkala saya merasa tidak tertarik untuk mengikuti pembelajaran di dalam kelas.
3. Saya merasa bangga ketika saya dapat menekuni materi yang ada di Teknik Sipil. 4. Saya akan mempelajari materi yang saya
minati, walaupun hal itu sangat sulit bagi saya.
5. Di dalam kelompok, saya cenderung untuk lebih banyak menerima usulan daripada memberikan usulan untuk kelompok. 6. Saya merasa antusias dalam mengikuti
praktikum di Teknik Sipil.
7. Sering membolos ketika seharusnya masuk untuk mengikuti perkuliahan.
8. Sebagai seorang mahasiswa, saya merasa malu apabila orang lain mengetahui bahwa saya menjalani proses pembelajaran di jurusan Teknik Sipil.
9. Saya lebih sering untuk fotocopy catatan dari teman, daripada harus mencatat sendiri.
10. Saya mengalami kesulitan untuk mengingat materi yang telah diajarkan oleh pengajar.
11. Saya senang untuk membaca kembali materi yang telah diajarkan oleh pengajar. 12. Saya merasa senang jika pengajar
berhalangan hadir ketika seharusya mengajar.
13. Saya merasa antusias untuk mengikuti perkuliahan yang berkaitan dengan matematika di jurusan Teknik Sipil. 14. Saya cenderung lebih aktif dalam diskusi
bersama ketika di dalam kelas.
mengenai jurusan Teknik Sipil kepada orang lain.
16. Saya merasa senang untuk membaca materi lebih awal sebelum materi tersebut diajarkan oleh pengajar.
17. Saya mencatat materi yang penting untuk dipelajari.
18. Saya lebih mengutamakan untuk menyelesaikan tugas terlebih dahulu sebelum pergi bersama dengan keluarga atau teman-teman.
19. Saya sering bergantung dengan teman sekelompok selama kegiatan belajar kelompok.
20. Dengan bangga saya akan menceritakan pengalaman saya selama proses
pembelajaran di Teknik Sipil kepada orang lain.
21. Saya tidak mengeluh ketika mengerjakan setiap tugas dan tanggung jawab sebagai peserta didik di jurusan Teknik Sipil. 22. Saya berinisiatif untuk membantu teman
lain yang merasa kesulitan dalam memahami materi.
23. Saya merasa puas apabila saya mampu menjawab pertanyaan dari pengajar. 24. Saya berusaha mengulang kembali materi
yang telah diajarkan.