• Tidak ada hasil yang ditemukan

P U T U S A N NOMOR : 96/PDT/2014/PTR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "P U T U S A N NOMOR : 96/PDT/2014/PTR"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

P U T U S A N

NOMOR : 96/PDT/2014/PTR

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

---Pengadilan Tinggi Pekanbaru yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara perdata dalam tingkat banding telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara gugatan antara:

PT. NINDYA KARYA (Persero), berdasarkan Surat Kuasa Khusus dengan hak Subsitusi Nomor : 017/DIRUT/SK/SEKPER/03/2014 tanggal 20 Maret 2014 kepada Jaksa Agung Muda Perdata dan Tata Usaha Negara serta kuasa Substitusi Nomor 027/G/Gph/03/2014 tanggal 21 Maret 2014 dari Jaksa Agung Muda Perdata dan Tata Usaha Negarakepada : 1. Mangiring Siahaan, SH. 2. Cahyaning Nuratih, SH, MH, 3. Tati Vain Sitanggang, SH. MH, 4. Arie Eko Yuliearti, SH. MH. 5. Rina Nurmawati, S.Kom, SH, 6. Enita Menher, SH.MH, 7. Syamsuir, SH., kesemuanya Jaksa Pengacara Negara pada Jaksa Agung Muda Perdata dan Tata Usaha Negara, Kejaksaan Agung Republik Indonesia beralamat di Jalan Sultan Hasanuddin No. 1 Kebayoran Baru Jakarta Selatan, selanjutnya disebut sebagai PEMBANDING - semula

PENGGUGAT;--L a w a n

PT. FATIMAH AZZAHRA, yang didirikan menurut hukum Indonesia, berkedudukan di Jl. Ronggo Warsito Nomor 1, Pekanbaru, Provinsi Riau, dalam hal ini memberi Kuasa kepada H. Arbakmis Lamid, SH.MH dan Nurhasmi, SH Advokad beralamat di Jl. Keliling/Gunung Gayo No. 5 RT. 04 RW. 08 Kel. Tangkerang Timur, Kecamatan Tenayan Raya Pekanbaru berdasarkan Surat Kuasa Nomor 135/AL-Ad/XI-2013 tanggal 13 Nopember 2013 selanjutnya disebut sebagai Terbanding - semula Tergugat.

(2)

1. Surat Penetapan Ketua Pengadilan Tinggi Pekanbaru Nomor 96/Pen.Pdt/2014/PTR tanggal 3 Juli 2014 tentang Penunjukan Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili antara kedua belah pihak tersebut di atas :

2. Berkas perkara berikut surat-surat lainnya yang berhubungan dengan

perkara ini:

TENTANG DUDUK PERKARA

Mengutip dan memperhatikan tentang hal-hal yang tercantum dalam turunan resmi Pengadilan Negeri Pekanbaru Nomor 171/Pdt.G/2013/PN.PBR tanggal 10 Maret 2014 yang amarnya berbunyi sebagai berikut :

1. Menerima eksepsi Tergugat ;

2. Menyatakan Pengadilan Negeri Pekanbaru tidak berwenang memeriksa perkara ini ;

3. Membebankan biaya perkara yang timbul sebagai akibat perkara ini kepada penggugat sebesar Rp. 516.000,- ( Lima ratus enam belas ribu rupiah ) ;

Membaca surat gugatan Penbanding semula Penggugat tertanggal 28 Oktober 2013 yang telah didaftarkan di Kantor Kepaniteraan Pengadilan Negeri Pekanbaru tanggal 28 Oktober 2013 dengan register perkara Nomor 171/Pdt.G/2013/PN.PBR pada pokoknya mengemukakan hal-hal sebagai berikut :

1. Bahwa pada tanggal 16 Agustus 2004 antara PENGGUGAT, yang diwakili

oleh ERIJANTO selaku Kepala Wilayah I PT. Nindya Karya (Persero), dengan TERGUGAT, yang diwakili oleh Dr. DIANA TABRANI selaku Direktur PT. Fatimah Azzahra, telah diadakan perjanjian Pelaksanaan

Pekerjaan Pembangunan Rumah Sakit Ibu dan Anak Zainab ("RSIA

ZAINAB") di Jalan Ronggo Warsito No.1 Pekanbaru, Propinsi Riau, berdasarkan Surat Perjanjian Pelaksanaan Pekerjaan Nomor : 011/SPPP/RSZ-NK/08/2004 tanggal 16 Agustus 2004 yang di addendum dengan Surat Perjanjian Pelaksanaan Pekerjaan Nomor : 014/SPPP/RSZ-NK/03/2005 tanggal 12 Maret 2005, Perjanjian Pelaksanaan Pekerjaan Nomor : 018/SPPP/RSZ-NK/07/2005 tanggal 16 Juli 2005 dan Perjanjian Pelaksanaan Pekerjaan Nomor : 025/SPPP/RSZ-NK/12/2005 tanggal 15 Desember 2005, dengan nilai kontrak proyek sebesar Rp. 18.688.260.025,- (delapan belas milyar enam ratus delapan puluh delapan juta dua ratus enam puluh ribu dua puluh lima rupiah) termasuk PPN 10% dengan uraian sebagai berikut:

(3)

-. Nilai Fisik Pekerjaan : Rp.

16.989.327.296,--. PPN 10% : Rp.

1.698.932.729,--. Jumlah + PPN 10% : Rp.

18.688.260.025,-2. Bahwa dalam Pasal 6 Addendum Surat Perjanjian Pelaksanaan Pekerjaan Nomor : 025/SPPP/RSZ-NK/12/2005 tanggal 15 Desember 2005, jangka waktu pekerjaan tersebut ditetapkan 210 (dua ratus sepuluh) hari kalender, terhitung sejak tanggal 16 Agustus 2004 sampai dengan tanggal 13 Maret 2005 yang kemudian diperpanjang berdasarkan Addendum-addendum tersebut diatas menjadi 259 (dua ratus lima puluh sembilan) hari kalender sampai dengan tanggal 31 Agustus 2006.

3. Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 3 angka 3 Surat Perjanjian Pelaksanaan Pekerjaan Nomor : 011/SPPP/RSZ-NK/08/2004 tanggal 16 Agustus 2004 menyatakan :

"Sifat kontrak pada pelaksanaan pekerjaan ini pada dasarnya adalah LUM SUM PRICE, sedangkan apabila terjadi pekerjaan tambah atau pekerjaan kurang sesuai kebutuhan dilapangan akan dibuatkan suatu berita acara yang ditandatangani oleh ke tiga belah pihak yaitu konsultan, pemilik dan kontraktor, dan menjadi dasar penambahan atau pengurangan nilai pekerjaan".

4. Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 4 Surat Perjanjian Pelaksanaan Pekerjaan Nomor : 011/SPPP/RSZ-NK/08/2004 tanggal 16 Agustus 2004 menyatakan:

"Pembayaran harga borongan pekerjaan tersebut dilakukan secara bertahap dengan ketentuan sebagai berikut :

a. Pembayaran tahap pertama Uang Muka Pekerjaan dibayarkan pada saat Surat Perjanjian Pelaksanaan Pekerjaan (Kontrak) ditandatangani dibayar sebesar 5% (lima perseratus) dari total nilai kontrak termasuk PPN 10%. b. Pembayaran tahap kedua Uang Muka Pekerjaan dibayarkan bersamaan

dengan pembayaran termin pertama pekerjaan, dibayar sebesar 5% (lima perseratus) dari total nilai kontrak termasuk PPN 10%.

c. Pembayaran selanjutnya dengan system Monthly Progress Payment dimana Progress pekerjaan yang telah dilaksanakan oleh Pihak Kedua setelah dilakukan opname pekerjaan pada setiap akhir bulan dan dilengkapi dengan Berita Acara Kemajuan Pekerjaan akan dibayarkan oleh Pihak Pertama paling lambat dalam jangka waktu 21 (dua puluh satu) hari kalender sejak diterima dokumen tagihan Pihak Kedua kepada Pihak Pertama dalam keadaan lengkap dan benar.

(4)

Pembayaran Monthly Progress Payment tersebut diatas akan dipotong pengembalian uang muka pekerjaan yang diterima Pihak Kedua secara proporsional.

d. Pembayaran retensi pekerjaan sebesar 5% (lima per seratus) dari total nilai Kontrak termasuk PPN 10% akan dibayarkan setelah Pihak Kedua menyerahkan jaminan pemeliharaan pekerjaan sebesar 5% (lima per seratus) dari total nilai Kontrak termasuk PPN 10% pada saat serah terima pertama pekerjaan (PHO)."

5. Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 20 ayat (4) Surat Perjanjian Pelaksanaan Pekerjaan Nomor : 011/SPPP/RSZ-NK/08/2004 tanggal 16 Agustus 2004 menyatakan:

"PIHAK PERTAMA akan dikenakan denda keterlambatan pembayaran kepada PIHAK KEDUA per hari sebesar satu per mil (1/1000) dari harga borongan untuk setiap keterlambatan dan sebanyak-banyaknya sebesar lima persen (5/i00) dari harga borongan dalam melaksanakan ketentuan pasal 4 Surat Perjanjian ini."

Dari ketentuan Pasal 20 ayat (4) Surat Perjanjian Pelaksanaan Pekerjaan Nomor: 011/SPPP/RSZ-NK/08/2004 tanggal 16 Agustus 2004 tersebut disepakati bahwa Tergugat akan dikenakan denda keterlambatan pembayaran sebesar 1/1000 untuk setiap keterlambatan maksimal 5/100 dari harga borongan.

6. Bahwa berdasarkan Berita Acara lapangan Nomor: 15/BAL/NK-ZNB/IV/2006 tanggal 25 April 2006 antara PT Nindya Karya Wilayah I dengan PT Karya Abadi Konsultan, selaku konsultan TERGUGAT, pada intinya telah mengadakan pemeriksaan dan progress yang diakui adalah sebesar 94,67%. -7. Bahwa oleh karena PENGGUGAT telah menyelesaikan 94,67% dari prestasi

fisik pekerjaannya maka atas pretasi tersebut TERGUGAT berkewajiban melakukan pembayaran sebesar Rp. 17.139.948.923,- (tujuh belas milyar seratus tiga puluh sembilan juta sembilan ratus empat puluh delapan ribu sembilan ratus dua puluh tiga rupiah).

8. Bahwa hingga per tanggal 30 Januari 2006 TERGUGAT telah melakukan pembayaran kepada PENGGUGAT sebesar Rp. 13.577.216.932,- (tiga belas milyar lima ratus tujuh puluh tujuh juta dua ratus enam belas ribu sembilan ratus tiga puluh dua rupiah) dengan perincian sebagai berikut:

a. Uang muka 5% tanggal 8 September 2004 sebesar Rp. b. Uang muka 5% tanggal 8 September 2004 sebesar Rp. 856.997.446,-c. Bukti Penerimaan Bank No. 24/BMI.B/11/04 tanggal 9 Nopember 2004

(5)

sebesar Rp.

302.250.000,-d. Bukti Penerimaan Bank No. 40/BMI.B/12/04 tanggal 23 Desember 2004 sebesar Rp.

199.950.000,-e. Bukti Penerimaan* Bank No. 37/BMI.B/1/05 tanggal 19 Januari 2005 sebesar Rp.

200.000.000,-f. Bukti Penerimaan Bank No. 57/BMI.B/2/05 tanggal 15 Pebruari 2005 sebesar Rp.

100.000.000,-g. Bukti Penerimaan Bank No. 8/BMI.B/3/05 tanggal 28 Pebruari 2005 sebesar Rp.

429.727.765,-h. Bukti Penerimaan Bank No. 33/BMI.B/3/2005 tanggal 15 Maret 2005 sebesar Rp.

100.000.000,-i. Bukti Penerimaan Bank No. 11/BMI.B/4/2005 tanggal 6 April 2005 sebesar

Rp.

300.000.000,-j. Bukti Penerimaan Bank No. 20/BMI.B/4/2005 tanggal 18 April 2005 sebesar Rp.

100.000.000,-k. Bukti Penerimaan Bank No. 21/BMI.B/4/2005 tanggal 18 April 2005 sebesar Rp.

100.000.000,-l. Bukti Penerimaan Bank No. 15/BMI.B/5/2005 tanggal 6 Mei 2005 sebesar Rp.

250.000.000,-m. Bukti Penerimaan Bank No. 51/BMI.B/6/2005 tanggal 9 Juni 2005 sebesar Rp.

300.000.000,-n. Penerimaan pembayaran tanggal 17 Juni 2005 sebesar Rp.

50.000.000,-o. Penerimaan pembayaran tanggal 28 Juni 2005 sebesar Rp.

50.000.000,-p. Bukti Penerimaan Bank No. 73/BMI.B/7/2005 tanggal 21 Juli 2005 sebesar Rp.

3.000.000.000,-q. Penerimaan pembayaran tanggal 26 Juli 2005 sebesar Rp.

221.397.670,-r. Penerimaan pembayaran tanggal 26 Juli 2005 sebesar Rp.

570.051.351,-s. Penerimaan pembayaran tanggal 26 Juli 2005 sebesar Rp.

644.333.535,-t. Penerimaan pembayaran tanggal 6 September 2005 sebesar

(6)

Rp.750.000.000,-v. Penerimaan pembayaran tanggal 13 Januari 2006 sebesar

Rp.50.000.000,-w. Bukti Penerimaan Bank No. 37/BMI.B/2/2006 tanggal 2 Pebruari 2006sebesar Rp.

100.000.000,-x. Penerimaan pembayaran tanggal 3 Maret 2006 sebesar Rp. 98.771.261

,-y. Penerimaan pembayaran tanggal 8 Agustus 2005 sebesar

Rp.23.776.431.-z. Penerimaan pembayaran tanggal 3 Maret 2006 sebesar

Rp.984.588.295,-aa.Penerimaan pembayaran tanggal 3 Maret 2006 sebesar Rp.

1.005.809.204,-9. Bahwa berdasarkan surat dari TERGUGAT kepada PENGGUGAT Nomor : 02.006/DIR/RS-ZNB/I/2010 tanggal 22 Januari 2010 perihal Jawaban Konfirmasi Hutang, menyatakan :

"1. Pada prinsipnya kami bersedia membayar kewajiban PT. Fatimah Azzahra terhadap PT. Nindya Karya sepanjang pihak PT. Nindya Karya bersedia menyelesaikan pekerjaan (penyelesaian pembangunan Rumah Sakit Zainab) menyelesaikan secara musyawarah.

2. Dari rincian piutang yang tersebut di surat Saudara pada prinsipnya kami hanya mengakui saldo hutang kami sebesar Rp. 3.562.731.980,- sesuai dengan surat yang kami terima dari Kejaksaan Agung RI tertanggal 9

Desember 2009 Nomor : B-521/G/Gph.2/12/2009 (surat Terlampir) dengan rincian:

Utang Prestasi Pekerjaan MC XI : Rp.2.691.672.838,-Utang Retensi : Rp. 871.059.142,-Total : Rp. 3.562.731.980,-"

Berdasarkan surat dari TERGUGAT kepada PENGGUGAT Nomor : 02.006/DIR/RS-ZNB/l/2010 tanggal 22 Januari 2010 sebagaimana dikutip diatas TERGUGAT pada pokoknya mengakui saldo hutang kepada PENGGUGAT sebesar Rp. 3.562.731.980,- (tiga milyar lima ratus enam puluh dua juta tujuh ratus tiga puluh satu ribu sembilan ratus delapan puluh rupiah).

10. Bahwa saldo hutang Tergugat kepada Penggugat sebesar Rp. 3.562.731.980,- (tiga milyar lima ratus enam puluh dua juta tujuh ratus tiga

(7)

puluh satu ribu sembilan ratus delapan puluh rupiah) belum termasuk denda keterlambatan pembayaran saldo hutang sebesar Rp. 934.413.001,- (sembilan ratus tiga puluh empat juta empat ratus tiga belas ribu satu rupiah) dan denda keterlambatan pembayaran retensi sebesar Rp. 934.413.001,- (sembilan ratus tiga puluh empat juta empat ratus tiga belas ribu satu rupiah), sebagaimana diatur dalam Pasal 20 angka 4 Surat Perjanjian Pelaksanaan Pekerjaan Nomor: 011/SPPP/RSZ-NK/08/2004 tanggal 16 Agustus 2004. 11. Bahwa meskipun pelaksanaan pekerjaan Pembangunan RSIA Zainab belum

mencapai 100% dan baru mencapai 94,67% serta belum ada serah terima pekerjaan, namun TERGUGAT telah mengoperasikan bangunan tersebut untuk rumah sakit.

12. Bahwa sampai saat gugatan diajukan, TERGUGAT belum menyelesaikan kewajiban nya terhadap PENGGUGAT sebesar Rp. 3.562.731.980,- (tiga milyar lima ratus enam puluh dua juta tujuh ratus tiga puluh satu ribu sembilan ratus delapan puluh rupiah) dan disisi lain keterlambatan pembayaran oleh TERGUGAT kepada PENGGUGAT telah menimbulkan sanksi berupa denda keterlambatan sebesar 5% (lima persen) dari Harga Borongan (Vide. Pasal 20 ayat (4) Surat Perjanjian Pelaksanaan Pekerjaan Nomor : 011/SPPP/RSZ-NK/08/2004 tanggal 16 Agustus 2004 beserta adendum nya) yaitu sebesar Rp. 934.413.001,- (sembilan ratus tiga puluh empat juta empat ratus tiga belas ribu satu rupiah) dan denda keterlambatan pembayaran retensi sebesar Rp. 934.413.001,- (sembilan ratus tiga puluh empat juta empat ratus tiga belas ribu satu rupiah), sehingga jumlah total kewajiban yang harus dipenuhi oleh TERGUGAT kepada PENGGUGAT adalah Rp. 5.431.557.993,- (lima milyar empat ratus tiga puluh satu juta lima ratus lima puluh tujuh ribu sembilan ratus sembilan puluh tiga rupiah) dengan perincian :

-. Sisa Tagihan Rp.

2.691.672.838,--. Retensi Rp.

871.059.142,--. Denda atas keterlambatan pembayaran

(5% x Rp. 18.688.260.025,-) Rp.

934.413.001,--. Denda atas keterlambatan pembayaran

Retensi (5% x Rp. 18.688.260.025,-) Rp.

934.413.001,--. Total Tagihan Rp.

5.431.557.993,-(termasuk PPN)

13. Pasal 1338 KUH Perdata menyebutkan:

(8)

bagi mereka yang membuatnya.

Suatu perjanjian tidak dapat ditarik kembali selain dengan sepakat kedua belah pihak, atau karena alasan-alasan yang oleh undang-undang dinyatakan cukup untuk itu.

Suatu perjanjian harus dilaksanakan dengan itikad baik."

14. Pasal 1243 KUH Perdata menyebutkan :

"Penggantian biaya, rugi dan bunga karena tak dipenuhi nya suatu perikatan, barulah mulai diwajibkan, apabila si berutang, setelah dinyatakan lalai memenuhi perikatan nya, tetap melalaikan nya, atau jika sesuatu yang harus diberikan atau dibuatnya, hanya dapat diberikan atau dibuat dalam tenggang waktu yang telah dilampaukannya."

15. Berdasarkan ketentuan pasal 1338 KUH Perdata diatas semua perjanjian yang dibuat secara sah berlaku sebagai undang-undang bagi mereka yang membuatnya dan perjanjian tersebut harus dilaksanakan dengan itikad baik. -16. Bahwa oleh karena terhadap TERGUGAT telah berkali-kali dilakukan

penagihan oleh PENGGUGAT dan PENGGUGAT telah berupaya menyelesaikan permasalahan ini secara musyawarah tetapi TERGUGAT tetap tidak mengindahkannya, maka sesuai dengan ketentuan pasal 1243 KUH Perdata Tergugat telah melakukan perbuatan ingkar janji (wanprestasi). 17. Pasal 1244 KUH Perdata menyebutkan :

"Jika ada alasan untuk itu, si berutang harus dihukum mengganti biaya, rugi dan bunga apabila ia tak dapat membuktikan, bahwa hal tidak atau tidak pada waktu yang tepat dilaksanakannya perikatan itu, disebabkan suatu hal yang tak terduga, pun tak dapat dipertanggungjawabkan padanya, kesemuanya itu pun jika itikad buruk tidaklah ada pada pihaknya."

18. Berdasarkan ketentuan pasal 1244 KUH Perdata, apabila suatu perikatan tidak dipenuhi maka terhadap si berutang dapat dituntut untuk mengganti biaya, rugi dan bunga.

19. Bahwa pembayaran sisa kewajiban (saldo hutang) untuk pembangunan RSIA Zainab sampai saat ini belum di bayarkan oleh TERGUGAT kepada PENGGUGAT walaupun sudah di tagih oleh PENGGUGAT baik melalui surat maupun secara musyawarah dan negosiasi.

20. Akibat perbuatan TERGUGAT tersebut maka PENGGUGAT mengalami kerugian immateriil berupa berkurang nya kepercayaan dari leveransir ke PENGGUGAT untuk menyuplai material ke proyek-proyek PENGGUGAT yang lain kecuali secara tunai dan kurang nya kepercayaan owner lainnya kepada PENGGUGAT dalam penyelesaian proyek, dengan perincian :

(9)

- Sebagai dampak berkurang nya kepercayaan dari Rp. 5.000.000.000,-Leveransir ke PENGGUGAT untuk menyuplai material ke proyek - proyek PENGGUGAT yang lain kecuali secara tunai;

- Sebagai dampak kurang nya kepercayaan owner Rp. 10.000.000.000,-lainnya kepada PENGGUGAT dalam penyelesaian proyek;

-. Total kerugian immaterial Rp. 15.000.000.000,-21. Bahwa dengan ingkar janji nya (wanprestasi) Tergugat melanggar ketentuan pasal 4 angka 3 Perjanjian Pelaksanaan Pekerjaan Nomor: 025/SPPP/RSZ-NK/12/2005 tanggal 15 Desember 2005 membawa kerugian bagi Penggugat dengan perincian sebagai berikut:

a. Kerugian Materiil:

-. Sisa Tagihan Rp.

2.691.672.838,--. Retensi Rp.

871.059.142,-Denda atas keterlambatan pembayaran

(5%xRp.18.688.260.025,-) Rp.

934.413.001,-Denda atas keterlambatan pembayaran retensi

(5% x Rp. 18.688.260.025,-) Rp. -. Total Tagihan Rp.

.431.557.993,-(Termasuk PPN) b. Kerugian Immateriil:

-. Sebagai dampak berkurang nya kepercayaan Rp. 5.000.000.000,-dari leveransir ke PENGGUGAT untuk menyuplai

material ke proyek-proyek PENGGUGAT yang lain kecuali secara tunai.

-. Sebagai dampak kurang nya kepercayaan Rp.10.000.000.000,-owner lainnya kepada PENGGUGAT dalam

penyelesaian proyek.

Total kerugian Immateriil Rp.

15.000.000.000,-PROVISI

22. Bahwa berdasarkan dalil-dalil tersebut diatas, jelas TERGUGAT telah melakukan perbuatan ingkar janji (wanprestasi) melanggar ketentuan Pasal 4 angka 3 Perjanjian Pelaksanaan Pekerjaan Nomor : 025/SPPP/RSZ-NK/l2/2005 tanggal 15 Desember 2005 sehingga menimbulkan kerugian materiil sejumlah Rp. 5.431.557.993,- dan kerugian immaterial sejumlah Rp. 15.000.000.000,- bagi PENGGUGAT.

23. Bahwa walaupun telah dilakukan penagihan berkali-kali namun TERGUGAT tetap tidak memenuhi kewajiban nya kepada PENGGUGAT.

(10)

24. Besar kekhawatiran PENGGUGAT bahwa TERGUGAT akan mengalihkan harta kekayaan nya sehingga gugatan PENGGUGAT akan tidak berharga apabila Pengadilan mengabulkan nya, oleh karena itu untuk menjamin gugatan kami tidak sia-sia (illusoir) maka mohon kiranya agar terhadap bangunan RSIA Zainab di Jalan Ronggo Warsito No. 1 Pekanbaru, Propinsi

Riau diletakkan Sita Jaminan (Conservatoir Beslaag) sampai TERGUGAT

melunasi seluruh kewajiban nya kepada PENGGUGAT.

25. Bahwa mengingat gugatan ini didasarkan pada bukti-bukti yang otentik sehingga tidak dapat dibantah kebenarannya baik oleh TERGUGAT atau siapapun yang menguasai barang tersebut, mohon kiranya sita jaminan

(conservatoir beslaag) dapat dijalankan terlebih dahulu, walaupun ada upaya

perlawanan, banding dan kasasi (uit voorbaar bij voorraad).

Berdasarkan uraian dan dasar hukum tersebut di atas PENGGUGAT memohon kepada Mejelis Hakim Pengadilan Negeri Pekanbaru yang memeriksa dan mengadili perkara ini berkenan memutuskan:

DALAM PROVISI

1. Mengabulkan permohonan provisi PENGGUGAT untuk seluruhnya ;

2. Menyatakan sah dan berharga Sita Jaminan atas bangunan RSIA Zainab di Jalan RonggoWarsito No. 1 Pekanbaru;

DALAM POKOK PERKARA

1. Mengabulkan gugatan PENGGUGAT seluruhnya;

2. Menyatakan TERGUGAT telah melakukan perbuatan ingkar janji (wanprestasi);

3. Menyatakan Surat Perjanjian Pelaksanaan Pekerjaan Nomor : 011/SPPP/ RSZ-NK/08/2004 beserta addendumnya yaitu surat Perjanjian Pelaksanaan Pekerjaan Nomor : 014/SPPP/RSZ-NK/03/2005 tanggal 12 Maret 2005, Perjanjian Pelaksanaan Pekerjaan Nomor : 018/SPPP/RSZ-NK/07/2005 tanggal 16 Juli 2005 dan Perjanjian Pelaksanaan Pekerjaan Nomor : 025/SPPP/RSZ-NK/12/2005 tanggal 15 Desember 2005 adalah sah dan mengikat ;

4. Menghukum TERGUGAT untuk membayar kerugian materiil kepada PENGGUGAT sejumlah Rp. 5.431.557.993,- ( Lima milyar empat ratus tiga puluh satu juta lima ratus lima puluh tujuh ribu sembilan ratus sembilan puluh tiga rupiah ) ;

5. Menghukum TERGUGAT untuk membayar kerugian immateriil kepada PENGGUGAT sebesar Rp. 15.000.000.000,- ( Lima belas milyar rupiah ) ;

(11)

6. Menyatakan putusan perkara ini dapat dijalankan terlebih dahulu meskipun ada upaya perlawanan, banding. Kasasi ( Uit voobaar bij voorraad ) ;

7. Menghukum TERGUGAT untuk membayar biaya perkara ; Atau,

Apabila Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya ( ex aequo et bono );

Membaca jawaban Terbanding - semula Tergugat tertanggal 10 Februari 2014 sebagai jawaban atas gugatan Pembanding - semula Penggugat tersebut yang pada pokoknya :

I. Eksepsi Kewenangan Nesbi / Relatif, Pengadilan:

- Bahwa sesuai dengan isi Surat Perjanjian Pelaksanaan Pekerjaan No. 011/

SPPP/RSZ-NK/08/2004 tanggal 16 Agustus 2004, antara Tergugat dengan Penggugat pada Ayat 1, 2 dan 3 Pasal 18 Penyelesaian perselisihan menyebutkan :

Pasal 18 Ayat 1 : Jika terjadi perselisihan antara kedua belah pihak, maka pada dasarnya diselesaikan secara musyawarah. Pasal 18 Ayat 2 : Jika perselisihan itu tidak dapat diselesaikan secara

musyawarah maka akan diselesaikan oleh suatu Panitera Arbitrase yang tunduk pada ketentuan BANI

Pasal 18 Ayat 3 : Keputusan Panitera Arbitrase mengikat kedua belah

pihak secara mutlak untuk tingkat pertama dan terakhir, serta tidak dapat diajukan Banding.

-- Bahwa berdasarkan UU RI No. 30 Tahun 1999 tentang Arbitrase dan

Alternatif Penyelesaian Sengketa Pasal 3 dan 4 menyebutkan :

Pasal 3 : Pengadilan Negeri tidak berwenang untuk mengadili

sengketa para pihak yang telah terikat dalam Perjanjian Arbitrase.

Pasal 4 : Dalam hal para pihak telah menyetujui bahwa sengketa

di antara mereka akan diselesaikan melalui arbitrase dan para pihak telah memberikan wewenang maka arbiter berwenang menentukan dalam putusannya mengenai hak dan kewajiban para pihak jika hal ini tidak diatur dalam perjanjian mereka.

(12)

tidak berwenang untuk memeriksa, mengadili dan memutus perkara ini ;

- Bahwa berdasarkan alasan diatas, Tergugat mohon kepada Ketua / Majelis

Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini, sebelum melakukan pemeriksaan terhadap materi pokok perkara, mohon terlebih dahulu diberikan Putusan Sela, atas Eksepsi Tergugat, dengan amar putusan sebagai berikut :

- Menyatakan Pengadilan Negeri Pekanbaru, tidak berwenang memeriksa

dan mengadili perkara ini.

- Menghukum Penggugat untuk membayar biaya perkara yang timbul.

Membaca Risalah Pernyataan Permohonan Banding yang dibuat oleh Panitera Pengadilan Negeri Pekanbaru, yang menyatakan bahwa pada tanggal 24 Maret 2014, Kuasa Pembanding - semula Penggugat telah mengajukan permohonan banding dan permohonan banding tersebut telah diberitahukan kepada Terbanding - semula Tergugat pada tanggal 2 Mei 2014 secara seksama dan sah;

Membaca memori banding yang diajukan oleh Pembanding - semula Penggugat tertanggal 24 Juni 2014 dan memori banding tersebut telah diberitahukan dan disampaikan secara seksama serta sah kepada Terbanding - semula Terggugat;

Membaca risalah pemberitahuan pemeriksaan berkas perkara (inzage)

Nomor 171/Pdt.G/2013/PN.PBR, bertanggal 12 Mei 2014 kepada Pembanding - semula Penggugat dan tertanggal 13 Mei 2014 kepada Terbanding - semula Tergugat yang memberikan kesempatan kepada para pihak untuk mempelajari berkas perkara tersebut;

TENTANG PERTIMBANGAN HUKUMNYA:

Menimbang, bahwa permohonan banding dari Pembanding - semula Penggugat telah diajukan dalam tenggang waktu dan menurut tata cara serta memenuhi persyaratan yang ditentukan oleh undang-undang, maka permohonan banding tersebut dapat diterima;

Menimbang, bahwa Pengadilan Tinggi setelah meneliti dan memeriksa serta mencermati berkas perkara beserta salinan resmi putusan Pengadilan Negeri Pekanbaru Nomor 171/Pdt.G/2013/PN.PBR tanggal 10 Maret 2014 dan

(13)

telah pula membaca serta memperhatikan memori banding yang diajukan oleh Pembanding - semula Penggugat, maka Pengadilan Tinggi selanjutnya mempertimbangkan sebagaimana diuraikan dibawah ini;

Menimbang, bahwa terhadap gugatan Pembanding - semula Penggugat dalam perkara ini, Terbanding - semula Tergugat telah mengajukan eksepsi kewenangan absolut dengan mendasarkan pada surat perjanjian pelaksanaan pekerjaan No. 011/SPPP/RSZ-NK/08/2004 tanggal 16 Agustus 2004 dimana dalam pasal 18 perjanjian tersebut menentukan bahwa jika terjadi perselisihan akan diselesaikan secara musyawarah, jika tidak dapat diselesaikan secara musyawarah akan diselesaikan oleh suatu Panitera Arbitrase yang tunduk kepada ketentuan BANI;

Menimbang, bahwa dalam perkara ini telah ternyata para pihak yaitu Pembanding - semula Penggugat dan Terbanding - semula Tergugat mengakui dan telah terikat dalam Perjanjian Pelaksanakan Pekerjaan Nomor 011/SPPP/RSZ.NK/08/2014 tanggal 16 Agustus 2004 tersebut;

Menimbang, bahwa Pembanding - semula Penggugat dalam memori bandingnya pada pokoknya mempersoalkan sebagai berikut :

- Bahwa tentang adanya Klausula Panitera Arbitrase dalam Perjanjian

Pelaksanaan Pekerjaan Nomor 011/SPPP/RSZ-NR/08/2004 tanggal 16 Agustus 2004 dan melalui surat BANI Nomor 10.1118/X/BANI/WD tanggal 7 Oktober 2010 sebagaimana bukti P1, BANI memberikan konfirmasi : Bahwa Klausula Arbitrase dalam Perjanjian Pelaksanaan Perjanjian dimaksud, tidak menunjuk BANI melainkan Panitera Arbitrase, yang tidak jelas apa yang dimaksud dengan itu, apabila kedua belah pihak berkehendak untuk menyelesaikan sengketanya melalui BANI, maka para pihak harus membuat kesepakatan bersama yang menyatakan bahwa perkara tersebut akan diselesaikan melalui BANI;

- Bahwa dengan tidak jelasnya apa yang dimaksud dengan Panitera

Arbitrase dalam perjanjian a quo, maka dapat disimpulkan BANI tidak berwenang untuk menyelesaikan perkara ini, sehingga yang berwenang untuk memeriksa dan mengadili perkara ini adalah forum peradilan perdata dalam hal ini Pengadilan Negeri Pekanbaru;

(14)

Menimbang, bahwa dengan memperhatikan memori banding dari Kuasa Pembanding - semula Penggugat, dihubungkan dengan pertimbangan hukum dari Majelis Hakim TIngkat Pertama, maka Pengadilan Tinggi sependapat dengan putusan Majelis Hakim Tingkat Pertama, karena berdasarkan ketentuan pasal 3 Undang-Undang Nomor 30 Tahun 1999 tentang Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa bahwa Pengadilan Negeri tidak berwenang mengadili sengketa para pihak yang telah terikat dalam Perjanjian Arbitrase dan dengan tindakan Pembanding - semula Penggugat meminta penjelasan BANI dan adanya eksepsi tentang kewenangan absolut dari Terbanding - semula Tergugat, maka secara substantive dapatlah disimpulkan bahwa kedua belah pihak tetap pada kesepakatannya yaitu menyelesaikan perselisihan ini melalui Arbitrase. Oleh karenanya sesuai petunjuk dari BANI kedua belah pihak tinggal menegaskan kesepakatannya kembali bahwa yang mereka maksud Panitera Arbitrase adalah BANI;

Menimbang, bahwa berdasarkan uraian pertimbangan hukum di atas, Pengadilan Tinggi berpendapat bahwa pertimbangan hukum Hakim Tingkat Pertama sudah tepat dan benar, maka diambil alih dan dijadikan dasar pertimbangan putusan Pengadilan Tinggi Pekanbaru dalam perkara ini, sehingga putusan Pengadilan Negeri Pekanbaru Nomor 171/PDT.G/2013/PN.PBR tanggal 10 Maret 2014, yang dimohonkan banding tersebut dapat dipertahankan dalam Peradilan Tingkat Banding oleh karenanya haruslah dikuatkan;

Menimbang, bahwa oleh karena pihak Pembanding - semula Penggugat berada di pihak yang kalah, maka Pembanding - semula Penggugat harus dihukum untuk membayar ongkos perkara dalam kedua tingkat peradilan dan untuk tingkat banding akan ditentukan dalam amar putusan;

---Mengingat pasal 142 ayat (1), pasal 162 ayat (1), pasal 199 – pasal 205 R.Bg., ketentuan Titel VII RV, dan Undang Undang Nomor 20 Tahun 1947 dan Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman, ketentuan pasal 3, 5 dan 11 Undang-Undang Nomor 30 Tahun 1999 tentang

Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa beserta peraturan

pelaksanaannya dan peraturan lainnya yang bersangkutan dengan perkara ini;

M E N G A D I L I :

(15)

2. Menguatkan putusan Pengadilan Negeri Pekanbaru Nomor 171/Pdt.G/2013/PN.PBR tanggal 10 Maret 2014, yang dimohonkan banding tersebut;

3. Menghukum Pembanding - semula Penggugat untuk membayar biaya perkara dalam kedua tingkat peradilan, yang dalam tingkat banding sebesar Rp.150.000,- (seratus lima puluh ribu rupiah);

Demikian diputuskan dalam sidang musyawarah Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Pekanbaru pada hari Selasa tanggal 18 Nopember 2014 oleh kami NURHAIDA BETTY ARITONANG , SH.MH sebagai Hakim Ketua, H. IMAM SU’UDI, SH.MH dan DJUMADI, SH.MH masing-masing sebagai Hakim Anggota yang di tunjuk berdasarkan surat penetapan Ketua Pengadilan Tinggi Pekanbaru Nomor 96/Pen.Pdt/2014/PTR tanggal 3 Juli 2014, putusan tersebut diucapkan

dalam persidangan yang terbuka untuk umum pada hari Selasa tanggal 25

Nopember 2014 oleh Hakim Ketua dengan dihadiri oleh para Hakim Anggota tersebut di atas, SUNARIYAH, SH sebagai Panitera Pengganti pada Pengadilan Tinggi Pekanbaru, akan tetapi tidak dihadiri oleh kedua belah pihak yang berperkara.

HAKIM-HAKIM ANGGOTA HAKIM KETUA MAJELIS

H. IMAM SU’UDI,SH.MH NURHAIDA BETTY ARITONANG , SH.MH

DJUMADI, SH.MH

PANITERA PENGGANTI

SUNARIYAH, SH

Perincian biaya proses:

1. Meterai Rp

6.000,-2. Redaksi Rp

5.000,-3. Administrasi Rp

139.000,-Jumlah Rp

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil tersebut maka dapat dikatakan bahwa variabel produk (product), harga (price), tempat/saluran distribusi (place), promosi (promotion) dan proses

Dalam sebuah manajemen obyek daya tarik pada sebuah wisata religi dalam pengelolaan dan untuk peningkatan pelayanan terhadap para peziarah tidak lepas dengan yang

Oleh karena itu diteliti persepsi konsumen terhadap penggunaan selebriti perempuan sebagai endorser yang menjadi inti iklan dan sejauh mana efek dari strategi iklan ini

Kedua deiksis ich yang terdapat dalam kutipan di atas merujuk kepada seorang perempuan yang sudah dua belas tahun menderita pendarahan. Pada kedua contoh di atas,

Pertanyaan yang menjadi masalah utama dalam penelitian ini adalah mengenai bagaimana situasi budaya akademik yang terjadi di Fakultas Pertanian, dan sehubungan dengan itu

Untuk mengetahui apakah EVA, nilai tukar, suku bunga mempunyai pengaruh terhadap return saham perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia.. Seberapa besar pengaruh

Moral dalam bergaul adalah suatu perilaku yang baik atau buruk dalam kehidupan sehari-hari dengan semua orang untuk menjalin hubungan antar manusia.Bimbingan

Tarif dasar merupakan tarif terendah yang ditentukan berdasarkan perhitungan dan analisa biaya operasional kendaraan, yang mana tarif dasar adalah nilai tarif