• Tidak ada hasil yang ditemukan

DISTRIBUSI ASET NONKAS KEPADA PEMILIK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DISTRIBUSI ASET NONKAS KEPADA PEMILIK"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

EXPOSURE DRAFT

D

ISTRIBUSI

A

SET

N

ONKAS

K

EPADA

P

EMILIK

IKATAN AKUNTAN INDONESIA Exposure draft ini dikeluarkan oleh

Dewan Standar Akuntansi Keuangan

Tanggapan atas exposure draft ini diharapkan dapat diterima paling lambat tanggal 30 November 2009 oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan

E

XPOSURE

D

RAFT

(2)

11

Hak cipta © 2009, Ikatan Akuntan Indonesia

INTERPRETASI

STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN

DISTRIBUSI ASET NONKAS KEPADA PEMILIK

Dikeluarkan oleh

Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia

Jalan Sindanglaya No. 1 Menteng

Jakarta 10130

Telp: (021) 3190-4232 Fax : (021) 724-5078

email: iai-info@iaiglobal.or.id, dsak@iaiglobal.or.id

(3)

Exposure draft ini diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan hanya untuk ditanggapi dan dikomentari. Saran

- saran dan masukan untuk menyempurnakan draft ini masih

dimungkinkan sebelum diterbitkannya Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan

Tanggapan tertulis atas draft ini paling lambat diterima pada

30 November 2009. Tanggapan dikirimkan ke:

Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia

Jl. Sindanglaya No.1, Menteng,

Jakarta 10310 Fax: 021 724-5078

E-mail: iai-info@iaiglobal.or.id, dsak@iaiglobal.or.id Hak Cipta © 2009 Ikatan Akuntan Indonesia

Exposure Draft (ED) ini dibuat dengan tujuan untuk

pe-nyiapan tanggapan dan komentar yang akan dikirimkan ke Dewan Standar Akuntansi Keuangan. Penggandaan ED ini oleh individu/organisasi/lembaga dianjurkan dan diizinkan untuk penggunaan di atas dan tidak untuk di-perjualbelikan.

Dewan Standar Akuntansi Keuangan, Ikatan Akuntan Indonesia, Jl Sindanglaya No.1, Menteng, Jakarta 10310. Tel. 62-21 3190-4232, Fax: 62-21 724-5078

(4)

Pengantar

Dengan diadopsinya IFRS 5: Non-current Assets Held for Sale

and Discontinued Operations menjadi ED PSAK 58 (revisi

2009): Aset Tidak Lancar yang tersedia untuk dijual dan

Operasi yang Dihentikan maka IFRIC dan SIC yang terkait perlu untuk diadopsi untuk melengkapi adopsi IFRS 5.

Untuk itu, DSAK memandang perlu untuk mengadopsi IFRIC 17: Distributions of Non-cash Assets to Owners menjadi ED

ISAK 11: Distribusi Aset Non Kas Kepada Pemilik.

Jakarta, 29 Agustus 2009 Dewan Standar Akuntansi Keuangan

Rosita Uli Sinaga Ketua

Agus Edy Siregar Anggota

Etty Retno Wulandari Anggota

Merliyana Syamsul Anggota

Roy Iman Wirahardja Anggota

Meidyah Indreswari Anggota

Riza Noor Karim Anggota

Setiyono Miharjo Anggota

Saptoto Agustomo Anggota

Jumadi Anggota

Ferdinand D. Purba Anggota

Irsan Gunawan Anggota

Budi Susanto Anggota

Ludovicus Sensi Wondabio Anggota

Eddy R. Rasyid Anggota

(5)

DAFTAR ISI

Paragraf PENDAHULUAN ... 01- 09 Referensi ... Latar Belakang ... 01 - 02 Ruang Lingkup ... 03 - 08 Permasalahan ... 09 INTERPRETASI ... 10 - 17

Saat Pengakuan Utang Dividen ... 10

Pengukuran Utang Dividen ... 11 - 13 Akuntansi untuk Mencatat Perbedan Antara

Nilai Tercatat Aset yang Diditribusikan dan Nilai Tercatat Utang Dividen Ketika Entitas

Menyelesaikan Utang Dividen ... 14

Penyajian dan Pengungkapan ... 15 - 17

TANGGAL EFEKTIF ... 18 CONTOH ILUSTRASI

(6)
(7)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38

INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NO. 11

DISTRIBUSI ASET NON KAS KEPADA PEMILIK PENDAHULUAN

Referensi

• PSAK 22: Penggabungan Usaha

• PSAK 58 : Aset Tidak Lancar yang Tersedia untuk Dijual

dan Operasi yang Dihentikan

• PSAK 50: Instrumen Keuangan: Penyajian dan

Pengungkapan

• PSAK 1: Penyajian Laporan Keuangan

• PSAK 8: Peristiwa Setelah Tanggal Neraca

• PSAK 4: Laporan Keuangan Konsolidasi

Latar Belakang

01. Terkadang entitas mendistribusikan aset selain kas (aset

non kas) sebagai dividen kepada pemilik* yang bertindak dalam

kapasitasnya sebagai pemilik. Dalam kondisi tersebut, entitas dapat memberikan pilihan kepada pemilik untuk menerima aset non kas atau alternatif kas.

02. Standar Akuntansi Keuangan (SAK) tidak memberikan panduan bagaimana entitas harus mengukur distribusi kepada pemilik (umumnya sebagai dividen). PSAK 1 mensyaratkan entitas untuk menyajikan secara detail pengakuan dividen sebagai distribusi kepada pemilik baik dalam laporan perubahan ekuitas atau dalam catatan atas laporan keuangan.

* Paragraf 7 PSAK 1 menjelaskan pemilik sebagai pemegang instrumen yang diklasifi kasikan sebagai ekuitas.

(8)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 Ruang Lingkup

03. Interpretasi ini diterapkan untuk distribusi searah (

non-reciprocal) aset oleh entitas kepada pemilik dalam kapasitasnya sebagai pemilik:

(a) distribusi aset nonkas (misalnya aset tetap, bisnis*

sebagaimana didefi nisikan dalam PSAK 22, kepentingan pemilik pada entitas lain atau kelompok lepasan sebagaimana didefi nisikan dalam PSAK 58); dan

(b) distribusi yang memberikan pilihan kepada pemilik untuk menerima aset nonkas atau alternatif kas.

04. Interpretasi ini hanya diterapkan untuk distribusi dimana semua pemilik pada kelompok instrumen ekuitas yang sama diperlakukan sama.

05. Interpretasi ini tidak diterapkan untuk distribusi aset nonkas yang dikendalikan oleh pihak yang sama sebelum dan sesudah distribusi. Pengecualian ini berlaku untuk laporan keuangan terpisah, laporan keuangan individu dan konsolidasi entitas yang melakukan distribusi.

06. Sesuai dengan ketentuan paragraf 5, Interpretasi ini tidak berlaku ketika aset nonkas dikendalikan oleh pihak yang sama baik sebelum dan sesudah distribusi. “Suatu kelompok individu harus dianggap sebagai pengendali ketika, akibat dari perjanjian kontraktual, secara kolektif mereka memiliki kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasi entitas sehingga dapat memperoleh manfaat dari aktivitas entitas.” Oleh karena itu, distribusi yang berada di luar lingkup Interpretasi ini atas dasar pihak yang sama mengendalikan aset sebelum dan sesudah distribusi, kelompok pemegang saham individual penerima distribusi harus memiliki, sebagai akibat

* Sekumpulan aset dan aktivitas yang saling berintegrasi yang dapat

digunakan dan dikelola untuk tujuan menghasilkan pendapatan dalam bentuk dividen, biaya yang lebih rendah atau manfaat ekonomis lain secara langsung kepada investor atau pemilik lainnya.

(9)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38

perjanjian kontrak, suatu pengendalian kolektif (ultimate

collective power) atas entitas yang melakukan distribusi.

07. Sesuai dengan ketentuan paragraf 5, Interpretasi ini tidak diterapkan ketika entitas mendistribusikan sebagian dari kepemilikannya pada entitas anak namun mempertahankan pengendalian atas entitas anak. Entitas yang melakukan distribusi yang menghasilkan pengakuan atas kepentingan non pengendali pada entitas anak mencatat distribusi tersebut sesuai PSAK 4.

08. Interpretasi ini hanya mengatur akuntansi oleh entitas yang melakukan distribusi aset nonkas. Interpretasi ini tidak untuk mengatur akuntansi oleh pemegang saham yang menerima distribusi tersebut.

Permasalahan

09. Ketika entitas mengumumkan distribusi dan mempunyai kewajiban untuk mendistribusikan aset yang bersangkutan kepada pemilik, maka entitas harus mengakui laibilitas atas utang dividen. Interpretasi ini membahas hal-hal berikut:

(a) Kapan entitas harus mengakui utang dividen? (b) Bagaimana entitas mengukur utang dividen?

(c) Ketika entitas menyelesaikan utang dividen, bagaimana entitas mencatat perbedaan antara nilai tercatat aset yang didistribusikan dan nilai tercatat utang dividen?

INTERPRETASI

Saat Pengakuan Utang Dividen

10. Kewajiban untuk membayar dividen harus diakui pada saat dividen disetujui dan tidak lagi merupakan diskresi entitas, dan tanggal tersebut adalah:

(a) pada saat dividen diumumkan, misalnya oleh manajemen atau dewan direksi, disetujui oleh otoritas terkait, misalnya

(10)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38

pemegang saham, jika yurisdiksi mensyaratkan persetu-juan tersebut, atau

(b) pada saat dividen diumumkan, misalnya oleh manajemen atau dewan direksi, jika yurisdiksi tidak mensyaratkan persetujuan lebih lanjut.

Pengukuran Utang Dividen

11. Entitas harus mengukur laibilitas untuk mendistribusi-kan aset non kas sebagai dividen kepada para pemilik sebesar nilai wajar aset yang akan didistribusikan.

12. Jika sebuah entitas memberikan pilihan kepada pemilik untuk menerima aset non-kas atau alternatif kas, maka entitas harus mengestimasi utang dividen dengan mempertimbangkan baik nilai wajar dari setiap alternatif dan tingkat kemungkinan pemilik untuk memilih setiap alternatif.

13. Pada setiap akhir periode pelaporan dan pada tanggal penyelesaian, entitas harus menelaah dan menyesuaikan nilai tercatat utang dividen. Setiap perubahan nilai tercatat utang dividen, diakui dalam ekuitas sebagai penyesuaian atas jumlah yang didistribusikan.

Akuntansi untuk Mencatat Perbedaan antara Nilai Tercatat Aset yang Didistribusikan dan Nilai Tercatat Utang Dividen Ketika Entitas Menyelesaikan Utang Dividen

14. Ketika entitas menyelesaikan utang dividen, maka entitas harus mengakui perbedaan, jika ada, antara nilai ter-catat aset yang didistribusikan dan nilai terter-catat utang dividen dalam laba rugi.

Penyajian dan Pengungkapan

15. Entitas harus menyajikan perbedaan yang dijelaskan dalam paragraf 14 sebagai pos tersendiri dalam laba rugi.

(11)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38

16. Entitas harus mengungkapkan informasi berikut, apabila tepat:

(a) nilai tercatat utang dividen pada awal dan akhir periode; dan

(b) peningkatan atau penurunan nilai tercatat yang diakui dalam periode berjalan sesuai dengan paragraf 13 akibat perubahan nilai wajar aset yang didistribusikan.

17. Jika, setelah akhir periode pelaporan, namun sebelum laporan keuangan disetujui untuk diterbitkan, entitas mengu-mumkan dividen dengan mendistribusikan aset non kas, maka entitas harus mengungkapkan:

(a) sifat aset yang didistribusikan;

(b) nilai tercatat aset yang akan didistribusikan pada akhir periode pelaporan; dan

(c) estimasi nilai wajar aset yang akan didistribusikan pada akhir periode pelaporan, jika berbeda dari nilai tercatat, dan informasi tentang metode yang digunakan untuk penentuan nilai wajar.

TANGGAL EFEKTIF

18. Entitas harus menerapkan Interpretasi ini secara pros-pektif untuk periode laporan tahunan yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2011. Penerapan retrospektif tidak diijinkan. Penerapan lebih dini diperkenankan. Jika entitas menerapkan Interpretasi ini diterapkan sebelum 1 Januari 2011, maka entitas harus mengungkapkan fakta tersebut dan juga harus menerapkan PSAK 58 (sebagaimana telah diamandemen In-terpretasi ini).

(12)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 CONTOH ILUSTRASI

Contoh berikut melengkapi, namun bukan bagian dari ISAK 11.

Ruang Lingkup Interpretasi (paragraf 3-8)

Bagan 1: Distribusi efek yang tersedia untuk dijual

Sebelum distribusi Sesudah distribusi

CI1. Diasumsikan saham entitas A dimiliki oleh publik. Tidak ada satu pun pemegang saham yang mengendalikan entitas A dan tidak ada kelompok pemegang saham yang terikat dalam kesepakatan kontraktual untuk bertindak bersama-sama mengendalikan entitas A. Entitas A mendistribusikan aset tertentu (misalnya efek tersedia untuk dijual) secara pro-rata kepada para pemegang saham. Transaksi seperti ini berada dalam ruang lingkup Interpretasi.

CI2. Namun demikian, jika salah satu pemegang saham (atau kelompok pemegang saham yang terikat dalam kesepakatan kontraktual untuk bertindak bersama-sama) mengendalikan entitas A baik sebelum maupun sesudah transaksi, seluruh transaksi (termasuk distribusi kepada pemegang saham tanpa hak pengendalian) berada diluar ruang lingkup Interpretasi ini. Karena dalam distribusi secara pro-rata kepada semua pemilik instrumen ekuitas dengan jenis yang sama, pemegang saham pengendali (atau kelompok pemegang saham) akan terus mengendalikan aset non kas setelah distribusi.

Publik

Entitas

Pemegang Saham Publik

(13)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38

Bagan 2: Distribusi saham entitas anak

Sebelum distribusi Sesudah distribusi

CI3. Diasumsikan saham entitas A dimiliki oleh publik. Tidak ada satu pun pemegang saham yang mengendalikan entitas A dan tidak ada kelompok pemegang saham yang terikat dalam kesepakatan kontraktual untuk bertindak bersama-sama mengendalikan entitas A. Entitas A memiliki seluruh saham Entitas Anak B. Entitas A mendistribusikan seluruh saham Entitas Anak B secara pro-rata kepada pemegang sahamnya, sehingga Entitas A kehilangan pengendalian atas Entitas anak B. Transaksi tersebut berada dalam lingkup Interpretasi ini.

CI4. Namun demikian, jika entitas A mendistribusikan kepada para pemegang sahamnya atas saham pada Entitas Anak B hanya mewakili kepentingan non-pengendali dalam Entitas Anak B dan tetap mempertahankan pengendalian atas Entitas Anak B, maka transaksi tersebut berada diluar ruang lingkup Interpretasi ini. Entitas A mencatat distribusi tersebut sesuai PSAK 4. Entitas A mengendalikan Entitas B baik sebelum dan sesudah transaksi.

Pemegang Saham Publik

Entitas A

Pemegang Saham Publik

Entitas A

Entitas Anak B

(14)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38

Referensi

Dokumen terkait

Mana-mana orang yang memungut zakat atau fitrah atau menyebabkan dipungut zakat atau fitrah tanpa dia dilantik sebagai amil atau selainnya diberi kuasa oleh Majlis

lebih dimengerti apabila didukung dengan menggunakan media pembelajaran yang menarik. Tercapai tidaknya tujuan yang telah ditetapkan dalam proses pembelajaran

kesempatan pada peserta didik dalam bentuk forum webmeet untuk melakukan observasi secara daring, mengumpulkan dan menganalisis informasi, serta membangun hipotesis berdasarkan

a. Ternak besar Rp.. Ternak kecil Rp. Ternak besar Rp. Dengan adanya peraturan tentang penangkapan hewan ternak yang berkeliaran tersebut dan uang tebusan untuk mengambil

Sasaran yang hendak dicapai berupa program ruang dan konsep dasar perancangan yang bertitik tolak dari judul yaitu Redesain Terminal Pelabuhan

Pelepasan moulding pada dasarnya adalah dengan melepas komponen yang menghalangi pelepasan moulding, melepas sekrup pengikat (jika ada), melepas klip pengunci (jika ada), mengungkit

Gambar 2.3 Reaksi hidrolisis enzimatik triasilgliserol (sumber: Aehle, 2004) Berdasarkan reaksi hidrolisis pada Gambar 2.3, hidrolisis triasilgliserol secara enzimatik dengan