• Tidak ada hasil yang ditemukan

P U T U S A N. Nomor 303/Pdt.G/2015/PA.Ppg DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "P U T U S A N. Nomor 303/Pdt.G/2015/PA.Ppg DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

P U T U S A N

Nomor 303/Pdt.G/2015/PA.Ppg

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Pasir Pengaraian yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada tingkat pertama dalam sidang Majelis telah menjatuhkan putusan perkara Itsbat Nikah dan Cerai Gugat antara :

Penggugat, umur 36 tahun, agama Islam, pekerjaan PNS ( di RSUD Pasir Pengaraian Rokan Hulu), pendidikan S.1 (Keperawatan), tempat kediaman di Kabupaten Rokan Hulu, sebagai Penggugat;

melawan

Tergugat, umur 36 tahun, agama Islam, pekerjaan tidak bekerja, pendidikan SMEA, tempat kediaman dahulu di Kabupaten Rokan Hulu, saat ini berada di Lembaga Pemasyarakatan Pasir Pengaraian Rokan Hulu, sebagai Tergugat;

Pengadilan Agama tersebut;

Telah mempelajari surat-surat yang berkaitan dengan perkara ini;

Telah mendengar keterangan Penggugat serta para saksi di muka sidang;

DUDUKPERKARA

Menimbang, bahwa Penggugat dalam surat gugatannya tanggal 28 Juli 2015 telah mengajukan gugatan Itsbat Nikah dan Cerai Gugat yang telah didaftar di Kepaniteraan Pengadilan Agama Pasir Pengaraian dengan Nomor: 303/Pdt.G/2015/PA.Ppg tanggal 28 Juli 2015 dengan dalil-dalil yang pada pokoknya sebagai berikut :

(2)

1. Bahwa Penggugat dan Tergugat telah pernah bercerai berdasarkan putusan Nomor 64/Pdt.G/2013/PA.Ppg tanggal 06 Maret 2013 sesuai dengan akta cerai Nomor 129/AC/2013/PA.Ppg tanggal 01 April 2013;

2. Bahwa pada tanggal 21 Mei 2013, Penggugat dan Tergugat kembali melangsungkan pernikahan menurut Syariat Islam di wilayah hukum Kantor Urusan Agama Kecamatan Rambah, Kabupaten Rokan Hulu;

3. Bahwa dari pernikahan yang pertama Penggugat dan Tergugat telah dikaruniai 3 orang anak bernama:

a. Anak I (laki-laki) umurnya 11 tahun;

b. Anak II Fahrul Razi (laki-laki) umurnya 7 tahun; c. Anak III Almutazim (laki-laki) umurnya 5 tahun;

4. Bahwa pada saat pernikahan tersebut Penggugat berstatus Janda dan Tergugat berstatus Duda pernikahan dilangsungkan dengan wali nikah ayah kandung Penggugat bernama: (Wali Nikah) dan dihadiri 2 orang saksi nikah masing-masing bernama: Saksi Nikahdengan mas kawin berupa seperangkat alat sholat;

5. Bahwa Penggugat dan Tegugat telah berhubungan sebagaimana layaknya suami istri (Ba’da dukhul);

6. Bahwa dari perkawinan Penggugat dan Tergugat yang kedua tidak mempunyai keturunan;

7. Bahwa antara Penggugat dan Tergugat tidak ada pertalian nasab, pertalian kerabat semenda dan pertalian sesusuan serta memenuhi syarat dan tidak ada larangan untuk melangsungkan pernikahan, baik menurut ketentuan hukum Islam maupun peraturan perundang-undangan yang berlaku;

8. Bahwa setelah menikah Penggugat dan Tergugat kumpul baik dan tinggal di rumah kediaman bersama di Desa Koto Tinggi, dan tidak pernah pindah; 9. Bahwa sampai sekarang Penggugat tidak mempunyai kutipan akta nikah,

karena pernikahan Penggugat tertera tidak terdaftar di Kantor Urusan Agama Kecamatan Rambah karena Penggugat dan Tergugat sudah pernah menikah sebelumnya;

(3)

10. Bahwa saat ini Penggugat ingin bercerai dengan Tergugat, sehingga perkawinan yang kedua tersebut perlu ditetapkan pengesahan nikah;

11. Bahwa Kurang lebih sejak 1 bulan ketentraman rumah tangga Penggugat dan Tergugat mulai tidak harmonis dengan adanya perselisihan antara Penggugat dengan Tergugat yang terus menerus yang sulit untuk dirukunkan lagi yang disebabkan antara lain:

a.Tergugat suka menkonsumsi obat-obat terlarang;

b.Tergugat sering keluar rumah bahkan sampai pulang larut malam tanpa alasan yang jelas;

12. Bahwa puncak keretakan hubungan rumah tangga antara Penggugat dan Tergugat tersebut terjadi kurang lebih pada bulan November 2014, yang akibatnya antara Penggugat dan Tergugat telah pisah rumah dan yang pergi meninggalkan kediaman bersama adalah Tergugat, karena saat ini Tergugat dalam masa tahanan, dan Tergugat saat ini berada di Lembaga Pemasyarakatan Pasir Pengaraian Rokan Hulu;

13. Bahwa Penggugat bersedia membayar biaya perkara sesuai dengan ketentuan yang berlaku ;

Berdasarkan alasan/dalil-dalil diatas, Penggugat mohon agar Ketua Pengadilan Agama Pasir Pengaraian segera memeriksa dan mengadili perkara ini, selanjutnya menjatuhkan putusan yang amarnya berbunyi ;

1. Mengabulkan gugatan Penggugat;

2. Menyatakan sah perkawinan antara Penggugat (Penggugat) dengan Tergugat (Tergugat) yang dilangsungkan di Desa Koto Tinggi, Kecamatan Rambah, Kabupaten Rokan Hulu, pada tanggal 21 Mei 2013; 3. Menjatuhkan talak ba’in shughra yang kedua Tergugat (Tergugat)

terhadap Penggugat (Penggugat);

4. Menetapkan biaya menurut hukum;

Apabila Majelis Hakim berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya;

(4)

Menimbang bahwa pada hari sidang yang telah ditetapkan, Penggugat telah datang menghadap ke muka sidang, sedangkan Tergugat tidak datang menghadap ke muka sidang dan tidak menyuruh orang lain untuk menghadap sebagai wakil/kuasa hukumnya meskipun telah dipanggil secara resmi dan patut yang relas panggilannya dibacakan dalam sidang, sedangkan tidak ternyata bahwa tidak datangnya itu disebabkan suatu halangan yang sah;

Menimbang bahwa Majelis Hakim telah melakukan upaya damai dengan memberi nasihat kepada Penggugat supaya bersabar menunggu Tergugat dan rukun kembali dalam rumah tangga, akan tetapi tidak berhasil, Penggugat tetap dengan dalil-dalil gugatannya untuk bercerai dengan Tergugat;

Menimbang bahwa perkara ini tidak dapat dimediasi karena Tergugat tidak pernah datang menghadap, meskipun telah dipanggil secara resmi dan patut, selanjutnya dimulai pemeriksaan dengan membacakan surat gugatan Penggugat yang maksud dan isinya tetap dipertahankan oleh Penggugat;

Menimbang bahwa oleh karena Tergugat tidak hadir dipersidangan, maka Majelis Hakim tidak dapat mendengar jawaban Tergugat;

Menimbang bahwa untuk menguatkan dalil-dalil gugatannya, Penggugat di persidangan telah mengajukan alat-alat bukti berupa:

A. Surat :

1. Fotokopi Kartu Keluarga No: 1406031404110001 yang dikeluarkan oleh Dinas Naker Kependudukan dan Catatan Sipil tanggal 18 April 2011. Bukti surat tersebut telah diberi meterai cukup dan telah dicocokkan dengan aslinya yang ternyata sesuai, lalu oleh Ketua Majelis diberi tanda P.1;

2. Fotokopi Akta Cerai Nomor : 129/AC/2013/PA.Ppg tanggal 01April 2013 yang dikeluarkan oleh Pengadilan Agama Pasir Pengaraian. Bukti surat tersebut telah diberi meterai cukup dan telah dicocokkan dengan aslinya yang ternyata sesuai, lalu oleh Ketua Majelis diberi tanda P.2;

(5)

1. Saksi I, umur 48 tahun, agama Islam, pekerjaan Tukang Bangunan, tempat kediaman di Kabupaten Rokan Hulu, di bawah sumpahnya memberikan keterangan sebagai berikut :

- bahwa saksi kenal dengan Penggugat bernama Penggugatdan Tergugat bernama Tergugat. Saksi kenal karena saksi sepupu dari Penggugat;

- bahwa Penggugat dan Tergugat adalah suami istri;

- bahwa saksi hadir waktu pernikahan Penggugat dan Tergugat;

- bahwa Penggugat dan Tergugat menikah pada tanggal 21 Mei 2013 di Kecamatan Rambah, Kabupaten Rokan Hulu secara hukum Islam dengan wali nikah ayah kandung Penggugat bernama Wali Nikah, yang menjadi saksi ada dua orang, yaitu saksi sendiri bernama Saksi Nikahdan mahar berupa seperangkat alat shalat;

- bahwa status Penggugat janda sedangkan Tergugat duda, dan mereka ini awalnya suami istri dan cerai, kemudian mereka baik dan menikah kembali;

- bahwa maksud Penggugat mengajukan Itsbat nikah adalah untuk mengurus perceraian dengan Tergugat karena pernikahan yang kedua ini tidak tercatat di Kantor Urusan Agama;

2. Saksi II, umur 32 tahun, agama Islam, Pendidikan SLTA, pekerjaan Karyawan Swasta, tempat kediaman di Kabupaten Rokan Hulu, di bawah sumpahnya memberikan keterangan sebagai berikut:

- bahwa saksi kenal dengan Penggugat bernama Penggugatdan Tergugat bernama Tergugat. Saksi kenal karena saksi teman dari Penggugat;

- bahwa Penggugat dan Tergugat adalah suami istri;

- bahwa saksi hadir waktu pernikahan Penggugat dan Tergugat;

- bahwa Penggugat dan Tergugat menikah pada tanggal 21 Mei 2013 di Kecamatan Rambah, Kabupaten Rokan Hulu secara hukum Islam dengan wali nikah ayah kandung Penggugat bernama Wali Nikah,

(6)

yang menjadi saksi ada dua orang, yaitu saksi sendiri bernama Jundullah dan Saripudin dan mahar berupa seperangkat alat shalat; - bahwa status Penggugat janda sedangkan Tergugat duda, dan

mereka ini awalnya suami istri dan cerai, kemudian mereka baik dan menikah kembali;

- bahwa maksud Penggugat mengajukan Itsbat nikah adalah untuk mengurus perceraian dengan Tergugat karena pernikahan yang kedua ini tidak tercatat di Kantor Urusan Agama;

3. Saksi III, umur 57 tahun, agama Islam, pekerjaan Dagang, tempat kediaman di Kabupaten Rokan Hulu, di bawah sumpahnya memberikan keterangan sebagai berikut:

- bahwa saksi kenal dengan Penggugat bernama Penggugatdan Tergugat bernama Tergugat. Saksi kenal karena saksi adalah ibu kandung Penggugat;

- bahwa setahu saksi Penggugat dan Tergugat adalah suami istri yang menikah pada bulan Mei 2013 yang lalu. Ini pernikahan yang kedua karena sebelumnya mereka suami istri dan cerai di Pengadilan Agama, kemudian menikah lagi namun tidak tercatat di Kantor Urusan Agama;

- bahwa setelah menikah Penggugat dan Tergugat kumpul bersama di kediaman bersama di Desa Koto Tinggi;

- bahwa dari pernikahan yang kedua Penggugat dan Tergugat belum dikaruniai anak;

- bahwa setahu saksi sejak awal menikah rumah tangga Penggugat dengan Tergugat tidak harmonis lagi, mereka sering bertengkar; - bahwa saksi sering melihat dan mendengar Penggugat dan Tergugat

bertengkar lebih dari 3 kali;

- bahwa setahu saksi penyebab pertengkaran antara Penggugat dan Tergugat karena Tergugat sering keluar rumah malam hari dan Tergugat suka konsumsi obat terlarang, waktu cerai dulu karena Tergugat seperti itu juga;

(7)

- bahwa setahu saksi sejak bulan Nopember 2014 yang lalu Penggugat dan Tergugat berpisah rumah sampai sekarang. Tergugat pergi dari kediaman bersama dan saat ini Tergugat berada dalam penjara karena narkoba;

- bahwa setahu saksi selama berpisah tidak ada memberi nafkah; - bahwa keluarga sudah tidak mau lagi mendamaikan Penggugat

dengan Tergugat karena dulu sudah sering didamaikan, akan tetapi Tergugat tidak berubah, biarlah mereka bercerai saja;

4. Saksi IV, umur 30 tahun, agama Islam, Pendidikan S.1, pekerjaan Honor, tempat kediaman di Kabupaten Rokan Hulu, di bawah sumpahnya memberikan keterangan sebagai berikut:

- bahwa saksi kenal dengan Penggugat bernama Penggugatdan Tergugat bernama Tergugat. Saksi kenal karena saksi adalah adik kandung Penggugat;

- bahwa setahu saksi Penggugat dan Tergugat adalah suami istri yang menikah pada bulan Mei 2013 yang lalu. Ini pernikahan yang kedua karena sebelumnya mereka suami istri dan cerai di Pengadilan Agama, kemudian menikah lagi namun tidak tercatat di Kantor Urusan Agama;

- bahwa setelah menikah Penggugat dan Tergugat kumpul bersama di kediaman bersama di Desa Koto Tinggi;

- bahwa dari pernikahan yang kedua Penggugat dan Tergugat belum dikaruniai anak;

- bahwa setahu saksi sejak awal menikah rumah tangga Penggugat dengan Tergugat tidak harmonis lagi, mereka sering bertengkar; - bahwa saksi sering melihat dan mendengar Penggugat dan Tergugat

bertengkar lebih dari 10 kali;

- bahwa setahu saksi penyebab pertengkaran antara Penggugat dan Tergugat karena Tergugat suka narkoba, Tergugat sering keluar rumah dan jarang pulang dan Tergugat juga suka mengkonsumsi narkoba dan kalau bertengkar Tergugat suka memukul;

(8)

- bahwa setahu saksi sejak bulan Nopember 2014 yang lalu Penggugat dan Tergugat berpisah rumah sampai sekarang. Tergugat pergi dari kediaman bersama dan saat ini Tergugat berada dalam penjara karena narkoba;

- bahwa setahu saksi selama berpisah tidak ada memberi nafkah; - bahwa keluarga sudah tidak mau lagi mendamaikan Penggugat

dengan Tergugat karena dulu sudah sering didamaikan, akan tetapi Tergugat tidak berubah, biarlah mereka bercerai saja;

Menimbang bahwa atas keterangan keempat saksi tersebut Penggugat membenarkannya dan sudah mencukupkan keterangan serta buktinya;

Menimbang bahwa selanjutnya Penggugat memberikan kesimpulan akhir, bahwa Penggugat tetap dengan gugatannya untuk itsbat nikah dan bercerai dengan Tergugat serta memohon putusan yang seadil-adilnya;

Menimbang bahwa untuk mempersingkat uraian dalam putusan ini menunjuk kepada segala sesuatu sebagaimana termuat dalam Berita Acara Sidang perkara ini yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari putusan ini;

PERTIMBANGAN HUKUM

Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan Penggugat adalah sebagaimana terurai di atas;

Menimbang, bahwa ternyata Tergugat, meskipun dipanggil secara resmi dan patut, tidak datang menghadap di muka sidang dan pula tidak ternyata bahwa tidak datangnya itu disebabkan suatu halangan yang sah;

Menimbang, bahwa Tergugat yang dipanggil secara resmi dan patut akan tetapi tidak datang menghadap harus dinyatakan tidak hadir dan gugatan tersebut harus diperiksa secara verstek;

Menimbang, bahwa oleh karena itu, maka putusan atas perkara ini dapat dijatuhkan tanpa hadirnya Tergugat ( Verstek) sesuai dengan ketentuan pasal 149 ayat (1) R.Bg;

(9)

Menimbang, bahwa Hakim Majelis telah berupaya mendamaikan Penggugat, akan tetapi tidak berhasil dan oleh karena Tergugat tidak pernah hadir dipersidangan, maka upaya perdamaian melalui mediasi berdasarkan Peraturan Mahkamah Agung RI No. 01 Tahun 2008 tidak dapat dilakukan;

Menimbang, bahwa Penggugat bermohon agar pernikahan Penggugat dan Tergugat diitsbatkan dan Penggugat juga mengajukan cerai gugat dengan alasan tidak ada lagi keharmonisan dalam rumah tangga sejak 1 bulan setelah menikah. Antara Penggugat dan Tergugat sering terjadi perselisihan dan pertengkaran dan telah pisah rumah sejak bulan Nopember 2014 sebagaimana tersebut dalam gugatannya, dalam halmana, alasan seperti itu diperkenankan oleh pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 tahun 1975 jo pasal 116 huruf (f) Kompilasi Hukum Islam di Indonesia. Dengan demikian, gugatan Penggugat dengan alasan seperti itu dapat dipertimbangkan;

Menimbang, bahwa sebelum mempertimbangkan dalil-dalil gugatan Penggugat, Majelis Hakim terlebih dahulu akan mempertimbangkan status pernikahan Penggugat dan Tergugat dikarenakan hal itu merupakan dasar adanya perceraian;

Menimbang, bahwa permohonan Itsbat nikah antara Penggugat dengan Tergugat, telah diajukan oleh Penggugat (in casu sebagai isteri), sehubungan dengan adanya perkawinan Penggugat dengan Tergugat, maka dalam hal ini Penggugat harus dipandang sebagai subjek yang mempunyai kwalitas kewenangan untuk mengajukan permohonan Itsbat Nikah dan karenanya Majelis Hakim dapat menerima permohonan Penggugat aequo (Vide pasal 7 ayat (4) Kompilasi Hukum Islam di Indonesia ;

Menimbang, bahwa Penggugat memohon ke Pengadilan Agama Pasir Pengaraian untuk mengesahkan perkawinan yang telah dilaksanakan pada tanggal 21 Mei 2013 di Kecamatan Rambah, Kabupaten Rokan Hulu, dengan maksud dipergunakan dalam rangka penyelesaian perceraian, dalam hal mana permohonan tersebut telah sesuai dengan maksud pasal 7 ayat 3 huruf a Kompilasi Hukum Islam;

(10)

Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil permohonannya, Penggugat telah mengajukan alat bukti surat berupa fotokopi kartu keluarga dan fotokopi Akta Cerai dari perkawinan yang pertama serta dua orang saksi yang masing-masing bernama Saksi I dan Saksi II;

Menimbang, bahwa bukti P.1 (fotokopi kartu keluarga) dan bukti P.2 (fotokopi akta cerai) yang diajukan tersebut merupakan akta autentik dan telah dinazzegelen dan dilegalisir dan telah disesuaikan dengan aslinya, sehingga bukti tersebut telah memenuhi syarat formal dan materiil, serta mermpunyai kekuatan pembuktian yang sempurna dan mengikat;

Menimbang, bahwa saksi 1 Penggugat, sudah dewasa dan sudah disumpah, sehingga memenuhi syarat formal sebagaimana diatur dalam Pasal 145 ayat 1 angka 3 HIR/Pasal 172 ayat 1 angka 4 R.Bg;

Menimbang, bahwa keterangan saksi 1 Penggugat mengenai dalil-dalil yang diajukan Penggugat mengenai istbat nikah adalah fakta yang dilihat sendiri dan relevan dengan dalil yang harus dibuktikan oleh Penggugat, oleh karena itu keterangan saksi tersebut telah memenuhi syarat materiil sebagaimana telah diatur dalam Pasal 171 HIR/Pasal 308 R.Bg, sehingga keterangan saksi tersebut memiliki kekuatan pembuktian dan dapat diterima sebagai alat bukti;

Menimbang, bahwa saksi 2 Penggugat, sudah dewasa dan sudah disumpah, sehingga memenuhi syarat formal sebagaimana diatur dalam Pasal

145 ayat 1 angka 3 HIR/Pasal 172 ayat 1 angka 4 R.Bg;

Menimbang, bahwa keterangan saksi 2 Penggugat mengenai dalil-dalil yang diajukan Penggugat mengenai istbat nikah adalah fakta yang dilihat sendiri dan relevan dengan dalil yang harus dibuktikan oleh Penggugat, oleh karena itu keterangan saksi tersebut telah memenuhi syarat materiil sebagaimana telah diatur dalam Pasal 171 HIR/Pasal 308 R.Bg, sehingga keterangan saksi tersebut memiliki kekuatan pembuktian dan dapat diterima sebagai alat bukti;

(11)

Menimbang, bahwa keterangan saksi 1 dan saksi 2 Penggugat saling bersesuaian dan cocok antara satu dengan yang lain, dengan demikian kesaksian dua orang saksi (saksi 1 dan saksi 2) tersebut menjadi bukti yang sempurna dalam perkara ini, karena telah sejalan dengan ketentuan Pasal 175, Pasal 308 ayat (1) dan Pasal 309 RBg;

Menimbang, bahwa berdasarkan permohonan Penggugat yang telah dikuatkan dengan bukti P.1dan P.2 dan keterangan saksi 1 dan saksi 2 tersebut, Majelis Hakim telah menemukan fakta hukum di muka persidangan sebagai berikut:

a. Bahwa Penggugat dan Tergugat telah menikah untuk kedua kalinya sesuai syari’at Islam yang dilaksanakan pada tanggal 21 Mei 2013 di Kecamatan Rambah, Kabupaten Rokan Hulu;

b. Bahwa perkawinan Penggugat dan Tergugat hingga saat ini belum dicatat ; c. Bahwa Penggugat membutuhkan pengesahan perkawinan dalam rangka

penyelesaian perceraian;

Menimbang, bahwa berdasarkan fakta-fakta hukum tersebut, telah terbukti secara sah dan meyakinkan, perkawinan Penggugat dan Tergugat telah memenuhi syarat dan rukun perkawinan sesuai ketentuan pasal 2 ayat (1) dan pasal 6 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 dan tidak ada larangan perkawinan (mawaani’unnikah) sesuai ketentuan pasal 8 sampai dengan pasal 11 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang perkawinan;

Menimbang, bahwa permohonan Penggugat tersebut telah bersesuaian juga dengan keterangan dua orang saksi dan pengetahuan umum di tempat tinggalnya dan hingga saat ini tidak ada seorangpun yang mengingkari perkawinannya tersebut (Istidlhar). Hal ini telah sejalan dengan pendapat pakar hukum islam Syeh Abdul Wahhab Khalaf dalam kitab Ushulul Fiqh halaman 930, yang kemudian diambil alih sebagai pertimbangan oleh Majelis Hakim, sebagai berikut :

ﻦﻣ

ﻒﺮﻋ

ﺔﻨﻼﻔ

ﺔﺠﻮز

ﻦﻼﻔ

ﺪﮭﺸ

ﺔﯿﺠﻮزﻠﺎﺑ

ماﺪﺎﻤ

ﻢﻠ

ﻢﻗﯿ

ﮫﻠ

ﻞﯿﻠﺪ

ﻲﻟﻋ

ﺎﮭﺗﻨا

ﺎﮭﻨ

(12)

Artinya: “Barang siapa yang mengetahui bahwa sesorang perempuan itu sebagai isteri seorang laki-laki maka dinyatakan tetap sebagai suami isteri selama tidak ada bukti yang menentukan lain;

Menimbang, bahwa walaupun perkawinan Penggugat dan Tergugat dilakukan setelah tahun 1974 namun itsbat nikah yang diajukan oleh Penggugat adalah untuk kepentingan perceraian Penggugat maka hal ini dapat dibenarkan berdasarkan pasal 7 ayat (3) huruf a ;

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas maka gugatan Penggugat pada petitum point 2 dapat dikabulkan;

Menimbang bahwa terkait masalah gugatan Penggugat tentang perceraian, maka Majelis Hakim mempertimbangkan sebagai berikut;

Menimbang, bahwa Penggugat dan Tergugat adalah suami isteri yang sah yang dibuktikan dengan pengesahan pernikahan Pengugat dan Tergugat tersebut di atas, karenanya Penggugat dan Tergugat di pandang sebagai pihak yang berkepentingan dalam perkara ini, sesuai dengan Pasal 2 Undang-undang Nomor : 1 Tahun 1974 jo. pasal 7 ayat 1 Kompilasi Hukum Islam;

Menimbang, bahwa untuk membuktikan gugatan perceraiannya Penggugat telah pula menghadirkan dua orang saksi (saksi 3 dan saksi 4);

Menimbang, bahwa saksi 3 Penggugat, sudah dewasa dan sudah disumpah, sehingga memenuhi syarat formal sebagaimana diatur dalam Pasal 145 ayat 1 angka 3 HIR/Pasal 172 ayat 1 angka 4 R.Bg;

Menimbang, bahwa keterangan saksi 3 Penggugat mengenai dalil-dalil yang diajukan Penggugat adalah fakta yang dilihat sendiri dan relevan dengan dalil yang harus dibuktikan oleh Penggugat, oleh karena itu keterangan saksi tersebut telah memenuhi syarat materiil sebagaimana telah diatur dalam Pasal 171 HIR/Pasal 308 R.Bg, sehingga keterangan saksi tersebut memiliki kekuatan pembuktian dan dapat diterima sebagai alat bukti;

Menimbang, bahwa saksi 4 Penggugat, sudah dewasa dan sudah disumpah, sehingga memenuhi syarat formal sebagaimana diatur dalam Pasal

(13)

Menimbang, bahwa keterangan saksi 4 Penggugat mengenai dalil-dalil yang diajukan Penggugat adalah fakta yang dilihat sendiri dan relevan dengan dalil yang harus dibuktikan oleh Penggugat, oleh karena itu keterangan saksi tersebut telah memenuhi syarat materiil sebagaimana telah diatur dalam Pasal 171 HIR/Pasal 308 R.Bg, sehingga keterangan saksi tersebut memiliki kekuatan pembuktian dan dapat diterima sebagai alat bukti;

Menimbang, bahwa dari keterangan saksi 3 dan saksi 4 Penggugat, dapat diketahui bahwa saksi 3 dan saksi 4 Penggugat mengetahui secara jelas mengenai sebab terjadinya perselisihan dan tidak harmonisnya rumah tangga Penggugat dan Tergugat dan hal ini sejalan dengan Pasal 22 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975;

Menimbang, bahwa keterangan saksi 3 dan saksi 4 Penggugat saling bersesuaian dan cocok antara satu dengan yang lain, menerangkan tidak harmonisnya rumah tangga Penggugat dan Tergugat dan telah pisah rumah sejak bulan Nopember 2014, sudah lebih enam bulan lamanya sampai sekarang. Tergugat pergi dari kediaman bersama dan saat ini Tergugat dalam penjara. Usaha damai tidak ada dilaksanakan oleh keluarga, karena waktu pernikahan pertama sudah sering didamaikan, akan tetapi tidak berhasil. Dengan demikian keterangan saksi-saksi yang diajukan oleh Penggugat di persidangan telah memenuhi Pasal 171 dan Pasal 172 HIR/Pasal 308 dan 309 R.Bg;

Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan saksi-saksi Penggugat terbukti fakta kejadian sebagai berikut :

- Bahwa Penggugat dengan Tergugat adalah suami istri sah, menikah yang kedua pada tanggal 21 Mei 2013, belum bercerai dan belum dikaruniai anak;

- Bahwa rumah tangga Penggugat dengan Tergugat tidak harmonis lagi dan secara faktual, Penggugat dan Tergugat tidak lagi tinggal bersama sebagaimana layaknya suami isteri sejak bulan Nopember 2014, sudah lebih enam bulan lamanya sampai sekarang, Tergugat pergi dari kediaman bersama dan saat ini dalam penjara;

(14)

- Bahwa usaha damai dari keluarga tidak ada dilaksanakan karena pada perkawinan pertama sudah sering didamaikan, akan tetapi tidak berhasil;

Menimbang, bahwa berdasarkan fakta di atas antara Penggugat dan Tergugat telah terjadi perselisihan dan pertengkaran terus-menerus sejak awal menikah hingga berakibat pisahnya Penggugat dan Tergugat sejak bulan Nopember 2014 sudah lebih enam bulan lamanya dan tidak pernah bersatu lagi, maka Majelis berpendapat hal tersebut telah menunjukkan adanya perselisihan dan pertengkaran yang tajam dan terus menerus antara Penggugat dan Tergugat, sehingga Penggugat beralasan untuk mengajukan gugatan cerai;

Menimbang, bahwa di setiap persidangan, Majelis Hakim telah berupaya memberi nasihat kepada Penggugat supaya dapat rukun kembali, namun tidak berhasil, bahkan dalam kesimpulan akhirnya, Penggugat menyatakan tetap pada prinsipnya untuk bercerai dengan Tergugat. Dengan demikian, Majelis Hakim berpendapat bahwa rumah tangga Penggugat dan Tergugat telah pecah dan tidak harmonis lagi (marriage breakdown);

Menimbang, bahwa tentang siapa penyebab timbulnya perselisihan dan pertengkaran serta ketidakrukunan antara Penggugat dengan Tergugat, hal tersebut tidak perlu dipertimbangkan lagi, karena sebagaimana telah dipertimbangkan di atas, bahwa perselisihan dan pertengkaran antara Penggugat dengan Tergugat, telah mengakibatkan pecahnya perkawinan dan rumah tangga Penggugat dengan Tergugat, sehingga tujuan perkawinan yaitu untuk membentuk keluarga yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa sebagaimana dikehendaki oleh Pasal 1 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 jo. Pasal 3 Kompilasi Hukum Islam tidak mungkin dapat diwujudkan lagi, apalagi untuk mewujudkan rumah tangga yang sakinah, mawaddah dan rahmah sebagaimana yang dikehendaki oleh al-Qur’an surah ar-Rum ayat (21) jauh dari harapan keduanya;

Menimbang, bahwa bila suatu rumah tangga telah hancur sehingga kebaikan-kebaikan dan kasih sayang di dalamnya telah hilang dan tujuan dari perkawinan tidak mungkin dicapai oleh suami isteri, maka perceraian adalah

(15)

jalan keluar terakhir bagi keduanya agar terlepas dari ketidakpastian dan beban penderitaan lahir dan batin yang berkepanjangan, yang bila dipaksakan untuk tetap bersatu kuat dugaan justru akan menimbulkan masalah dan kerusakan (mafsadah), padahal menolak mafsadah lebih utama daripada menarik maslahah, sesuai dengan norma hukum Islam yang terkandung dalam kaidah fiqih yang berbunyi:

ﺢﻟﺎﺻﻣﻟا بﻠﺟ ﻰﻠﻋ مدﻘﻣ دﺳﺎﻔﻣﻟا ءرد

Artinya : “Menolak kemudharatan lebih utama daripada menarik (mempertahankan) kemaslahatan.”;

Menimbang, bahwa berdasarkan hal-hal yang telah dipertimbangkan di atas Majelis Hakim berpendapat bahwa alasan perceraian yang diajukan oleh Penggugat telah memenuhi ketentuan Pasal 39 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 dan unsur-unsur ketentuan Pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 tahun 1975 jo Pasal 116 huruf (f) Kompilasi Hukum Islam, oleh karena itu gugatan Penggugat patut untuk dikabulkan;

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas dan Penggugat dengan Tergugat sudah pernah bercerai dengan talak satu ba’in shughra, maka sesuai dengan ketentuan Pasal 119 Kompilasi Hukum Islam, petitum gugatan Penggugat untuk menjatuhkan talak dua ba’in shughra Tergugat terhadap Penggugat menurut Majelis telah memenuhi, oleh karena itu gugatan Penggugat dapat dikabulkan dengan menjatuhkan talak dua ba’in sughra;

Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 84 Undang-Undang Nomor 7 tahun 1989 tentang Peradilan Agama, Panitera Pengadilan Agama Pasir Pengaraian, diperintahkan untuk mengirimkan salinan putusan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap kepada Pegawai Pencatat Nikah yang wilayahnya meliputi tempat kediaman Penggugat dan Tergugat dan kepada Pegawai Pencatat Nikah tempat dilangsungkannya perkawinan Penggugat dan Tergugat;

Menimbang, bahwa karena perkara a quo masuk bidang perkawinan, maka berdasarkan Pasal 89 ayat (1) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989

(16)

sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan perubahan kedua dengan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009, biaya perkara harus dibebankan kepada Penggugat;

Mengingat, semua pasal dalam peraturan perundang-undangan dan hukum Islam yang berkaitan dengan perkara ini.

MENGADILI

1. Menyatakan Tergugat telah dipanggil secara resmi dan patut untuk menghadap ke persidangan, tidak hadir;

2. Mengabulkan gugatan Penggugat dengan verstek;

3. Menyatakan sah perkawinan antara Penggugat (Penggugat) dengan Tergugat (Tergugat) yang dilaksanakan pada tanggal 21 Mei 2013 di Kecamatan Rambah, Kabuapten Rokan Hulu.

4. Menjatuhkan talak dua bain sughra Tergugat (Tergugat) terhadap Penggugat (Penggugat);

5. Memerintahkan Panitera Pengadilan Agama Pasir Pengaraian untuk mengirimkan salinan putusan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap kepada Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Rambah, Kabupaten Rokan Hulu di tempat perkawinan Penggugat dan Tergugat dilangsungkan dan di tempat kediaman Penggugat dan Tergugat, untuk dicatat dalam daftar yang disediakan untuk itu;

6. Membebankan kepada Penggugat membayar biaya perkara sejumlah Rp. 291.000,00 (dua ratus sembilan puluh satu ribu rupiah);

Demikian diputuskan dalam rapat permusyawaratan Majelis yang dilangsungkan pada hari Rabu tanggal 26 Agustus 2015 Masehi bertepatan dengan tanggal 11 Zulkaedah 1436 Hijriyah oleh kami Fithriati. AZ, S.Ag, sebagai Ketua Majelis, Zulkifli Firdaus, S.H.I., dan Zulfikri S.H.I, M.H., masing-masing sebagai Hakim Anggota, putusan tersebut diucapkan pada hari itu juga dalam sidang terbuka untuk umum oleh Ketua Majelis tersebut dengan didampingi oleh Hakim Anggota dan dibantu oleh Azwir, S.H., sebagai Panitera, serta dihadiri oleh Penggugat tanpa hadirnya Tergugat;

(17)

dto dto

dt o Zulkifli Firdaus, S.H.I. Fithriati. AZ, S.Ag.

Hakim Anggota dto Zulfikri, S.H.I., M.H. Panitera dto Azwir, S.H. Perincian biaya : 1. Pendaftaran Rp. 30.000,00 2. Proses Rp. 50.000,00 3. Panggilan Rp. 200.000,00 4. Redaksi Rp. 5.000,00 5. Meterai Rp. 6.000,00

Jumlah Rp. 291.000,00 (dua ratus sembilan puluh satu ribu rupiah);

Untuk salinan yang sama bunyinya Pasir Pengaraian, 2015

Panitera Pengadilan Agama Pasir Pengaraian

Referensi

Dokumen terkait

Maklumat tambahan mungkin diperlukan bagi menilai kegunaan lain produk ini, termasuk kegunaan produk secara bergabung dengan mana-mana bahan lain atau dalam mana-mana proses selain

24 21 Membeli barang niaga kepada Syarikat KompKita secara kredit RM5000 Invois Belian Kos Jualan. 25 22 Membayar invois 0105 RM15708 dengan cek Keratan Cek

Keputusan Pembebanan adalah Keputusan yang diterbitkan Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK RI) atau Kapolri untuk tingkat Mabes Polri ditujukan kepada

Berdasarkan angka sementara hasil pencacahan lengkap Sensus Pertanian 2013, jumlah usaha pertanian di kabupaten Padang Lawas Utara sebanyak 37.540 dikelola oleh

a) Staff administrasi bertanggung jawab pada para senior atau supervisor atau manajer yang berada di atas mereka. b) Staff administrasi bertugas mengawasi

The  purpose  of  this  research  is  to  judge  the  denoising  work  process  on  ECG  signal,  based  on  wavelet  transformation.  The  first  process  is 

Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan yang selanjutnya disebut TLHP adalah tindakan yang telah dilakukan oleh Sekretariat Jenderal Komisi Yudisial yang diperiksa oleh BPK dalam rangka

Kebijakan-kebijakan akuntansi signifikan yang diterapkan oleh Perseroan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian diterapkan secara konsisten dengan yang