• Tidak ada hasil yang ditemukan

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Arsitektur Lanskap 2.2. Desain Lanskap

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Arsitektur Lanskap 2.2. Desain Lanskap"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Arsitektur Lanskap

Menurut Eckbo dalam Laurie (1985), arsitektur lanskap merupakan bagian dari kawasan lahan yang dibangun atau dibentuk oleh manusia, di luar bangunan, jalan, utilitas, sampai alam bebas, yang dirancang terutama sebagai ruang untuk tempat tinggal manusia (tidak termasuk ladang pertanian, hutan). Hal tersebut merupakan pembentukan hubungan antara bangunan, pengolahan permukaan dan konstruksi luar ruang lainya, bumi, bentuk batu-batuan, kawasan air, tumbuh-tumbuhan dan ruang terbuka, dan bentuk serta karakter umum pada kepuasan manusia, hubungan antara masyarakat dengan kawasan lahan antara manusia dengan ruang luar tiga-dimensional baik kuantitatif maupun kualitatif.

2.2. Desain Lanskap

Desain lanskap merupakan suatu proses yang lengkap yang mengkombinasikan antara praktek dari teknik-teknik seni dalam satu kesatuan dan komposisi yang fungsional (Hannebaum, 2002). Menurut Loidl dan Bernard (2003), desain (dalam arsitektur lanskap) meliputi urutan dan penataan benda-benda untuk memuaskan keinginan manusia yang tak henti-hentinya dalam mencari pertalian untuk saling menghubungkan. Pertalian dapat mendayagunakan fenomena yang dirasa sebagai pemisah, jika dapat menyatukan mereka menjadi unit dasar dari fitur-fitur umum (kesamaan).

Menurut Van Der Zanden (2008) Desain lanskap adalah seni dan ilmu dalam mengatur dan memperkaya ruang outdoor melalui penempatan tanaman dan struktur dalam hubungan yang berguna dan serasi dengan lingkungan alam. Dalam hal ini terdapat suatu konsep yang kompleks yang meliputi penyelesaian masalah, aplikasi dari prinsip desain secara universal, integrasi dari human landscape, komunikasi oral dan visual yang pada akhirnya akan menghasilkan lanskap yang terdesain dengan baik. Aplikasi proses, teori dan prinsip pada desain lanskap akan berbeda-beda pada setiap proyek dan tiap desainer. Dasar teori untuk desain lanskap adalah mengkombinasikan proses penyelesaian masalah yang universal dengan human landscape dan menguatkan kualitas alam.

(2)

2.3. Prinsip Desain

Prinsip Desain adalah dasar terwujudnya suatu rancangan atau ciptaan suatu bentuk agar komponen dan unsur yang membentuknya dapat saling menyatu. Komponen dan unsur-unsur bentuk mempunyai sifat masing-masing yang mempunyai karakteristik tersendiri. Hal ini dikarenakan prinsip desain merupakan suatu hukum dalam hubungan atau rencana dari penataan yang menentukan cara bagaimana elemen-elemen harus dikombinasikan untuk menyempurnakan efek khusus.

Prinsip dasar dalam desain adalah keteraturan dan kesatuan yang dapat memberikan keindahan. Keteraturan ini diperoleh melalui pendekatan tema rancangan, antara lain keteraturan ruang formal, informal, simetris, atau pendekatan dari segi keteraturan bentuk, misalnya alami, tradisional dan modern. Kesatuan yang dimaksud adalah hubungan yang harmonis dari berbagai elemen atau komponen unsur yang ada dalam suatu rancangan (Van Der Zanden, 2008). Adapun prinsip-prinsip desain dalam lanskap antara lain:

Unity

Merupakan prinsip desain yang paling utama. Kualitas yang ditemukan pada seluruh lanskap yang baik, berdasarkan ritme landform alami, dominasi dari satu tipe vegetasi, human use dan bangunan yang telah menyatu dengan lingkungan sekelilingnya. Keserasian pengaturan seluruh unsur sehingga tidak berdiri sendiri-sendiri dan mempunyai hubungan satu sama lain sehingga membentuk rancangan atau desain lanskap dalam satu kesatuan yang menyeluruh.

Balance

Keseimbangan dalam desain berarti penyamaan tekanan visual suatu komposisi antara unsur-unsur yang ada pada suatu desain lanskap. Dalam seluruh proses kehidupan pada dasarnya memerlukan keseimbangan. Bentuk-bentuk keseimbangan antara lain:

a. Kesimbangan Simetris, keseimbangan formal, atau keseimbangan statis: mempunyai sifat kaku namun agung, impresif dan formal. Susunan elemen-elemen kiri dan kanan akan tampak sama besar. Bobot visual yang sama antara kiri dan kanan didukung oleh susunan elemen taman yang sama.

(3)

b. Keseimbangan asimetris, keseimbangan informal, atau keseimbangan dinamis: keseimbangan ini memberikan kesan gerak, penempatan yang bersifat kebetulan dan santai. Elemen taman sebelah kiri sumbu tidak sama persis dengan sebelah kanan setiap bobot visualnya sama.

Harmony

Komposisi suatu desain yang harmonis dapat dicapai dengan keselarasan antar unsur-unsur pembentuknya. Harmoni berada diantara keserupaan yang absolut dengan kontras yang tajam (perbedaan). Keserupaan yang terlalu besar membosankan. Kontras yang mencolok menimbulkan pemberontakan sehingga keselarasan tidak tercapai. Desain Harmonis bila menampilkan kesatuan ide yang menyeluruh.

Rhythm

Sering dihubungkan dengan seni musik atau suara karena sifatnya yang mudah ditangkap dan sering dinikmati manusia. Dalam menyusun komposisi desain dikenal istilah rhythm atau irama dalam pengertian semu. Dalam menikmati karya taman secara visual mata manusia dapat bergerak sesuai dengan irama tertentu secara teratur dari satu benda ke benda berikutnya. Perancangan lanskap yang berhasil akan menciptakan suatu alur atau irama pemandangan. Irama dalam desain dapat memecah kemonotonan yang membosankan.

Emphasis

Suatu komposisi desain akan hambar tanpa adanya dominansi atau aksen sebagai titik pusat perhatian. Aksen atau titik perhatian dapat menggugah semangat, menghidupkan suasana, memecah kemonotonan dan memberi variasi maksimal. Kesan ini dapat diperoleh dengan cara membuat kontras, kejutan, pembeda, penekanan dan fokalisasi (focal point). Ada beberapa cara untuk menciptakan emphasis, yaitu: pengelompokan unsur-unsur sejenis (misal: unsur-unsur sewarna, sebentuk), pengecualian atau menghadirkan suatu unsur yang berbeda dari unsur lainnya (misal: penempatan bentuk, warna, garis), arah dengan menempatkan emphasis sedemikian rupa sehingga unsur yang lain mengarah kepadanya (point interest-center point), kontras dengan perbedaan yang mencolok diantara unsur desain (misal: warna cerah dalam warna gelap, bentuk kecil ditengah bentuk besar).

(4)

2.4. Proses Desain

Perancangan adalah sebuah proses kreatif yang mengintegrasikan aspek teknologi, sosial, ekonomi, biologi dan efek psikologis serta fisik yang ditimbulkan dari bentuk, bahan, warna dan ruang yang merupakan hasil dari pemikiran yang saling berhubungan (Simonds, 1983). Menurut Laurie (1985), perancangan berkenaan dengan seleksi komponen-komponen rancangan, bahan-bahan, tumbuh-tumbuhan dan kombinasi-kombinasinya sebagai pemecahan terhadap masalah-masalah tertentu di dalam rencana tapak. Dalam proses perancangan desain arsitektur lanskap terdapat tahapan-tahapan dari awal sampai akhir. Menurut Hakim (2003) tahapan-tahapan dalam proses perancangan meliputi: a) fakta, b) analisis, c) konsep, d) pradesain dan e) pengembangan desain, dengan penjelasan sebagai berikut:

a. Fakta

Merupakan gagasan awal proyek dimana dilakukan penetapan judul proyek, maksud, tujuan, interpretasi, tema, definisi dan filosofi. Pengumpulan data proyek yang meliputi data fisik (luas, tanah, hidrologi, geologi, iklim, topografi, vegetasi dan satwa) dan data sosial (budaya, sosial, ekonomi, sifat dan kegiatan). Serta Pernyataan masalah yang ada seperti sosial, ekonomi, fisik dan teknis. b. Analisis

Akan menjabarkan kebutuhan aktivitas fungsi. Analisis yang dilakukan meliputi analisis tapak (in site) yaitu analisis ke arah fisik alami seperti tanah, hidrologi, klimatologi, topografi, tata hijau, dan potensi. Analisis lingkungan (off site) berupa aspek sosial, budaya, ekonomi dan lingkungan. Serta tinjauan master plan yang merupakan analisis ke arah fisik buatan, misalnya zonasi kegiatan, orientasi bangunan, arsitektur bangunan, fungsi bangunan, sistem sirkulasi, sistem utilitas. Hal yang bisa dilakukan selanjutnya pada tahap ini yaitu studi banding. c. Konsep

Dalam bentuk skematik, meliputi skematik plan yang berbentuk dua dimensi (lingkungan, zoning, kebutuhan ruang, kebutuhan aktivitas, spatial, sirkulasi, tata hijau dan pembentukan muka tanah), skematik desain yang berbentuk tiga dimensi, sketsa imajinatif dan konsep pembiayaan.

(5)

d. Pradesain

Merupakan desain awal dimana dilakukan aplikasi dari konsep yang telah dibuat menjadi olahan desain dalam bentuk tiga dimensi dengan mempertimbangkan: tema, komponen ruang, bentuk, gaya, fungsi, komposisi, skala, warna, bahan material, sistem konstruksi, estetika dan tekstur serta pembuatan maket.

e. Pengembangan Desain

Merupakan desain akhir keputusan yang meliputi gambar perencanaan (layout plan, landscape plan, planting plan, elevation plan, section plan, lighting plan, topografi plan, drainage plan, utility plan, maintenance plan dan perspektif), gambar perancangan (detail desain, pengembangan desain lanskap, planting design, section, elevation, detail lanskap furniture, detail hard material, detail soft material, detail construction dan perspektif bagian rancangan), maket presentasi, dan dokumen atau laporan rancangan (dokumen rencana kerja dan syarat, dokumen pembiayaan, dokumen pelelangan dan dokumen kontrak).

Menurut Booth (1983), proses desain adalah masa dari proses pemecahan masalah. Bagi desainer lanskap, proses desain mencakup langkah-langkah sebagai berikut:

1. Penerimaan proyek

2. Penelitian dan analisis (termasuk kunjungan tapak) a. Persiapan peta dasar.

b. Inventarisasi tapak (pengumpulan data) dan analisis (evaluasi). c. Wawancara klien.

d. Pengembangan program. 3. Desain

a. Diagram fungsional yang ideal b. Concept plan

c. Diagram fungsional hubungan tapak d. Studi bentuk komposisi

e. Preliminary design f. Desain skematik g. Master plan

(6)

h. Pengembangan desain 4. Gambar konstruksi a. Layout plan b. Grading plan c. Planting plan d. Construction details 5. Implementasi

6. Evaluasi pasca konstruksi 7. Pemeliharaan.

Dalam prakteknya sering terjadi tahap-tahap yang overlap satu sama lain, namun proses tersebut tetap berlangsung secara simultan.

2.5.

Konsultan Desain

Menurut Sharky (1994), konsultan adalah seseorang yang menyediakan pelayanan konsultasi dalam industri dengan menawarkan ide, rekomendasi, saran, dan keahlian untuk harga suatu desain. Konsultasi merupakan aktivitas yang menyediakan saran dalam bentuk informasi, rekomendasi prosedur atau ide. Dalam pertukaran pelayanan konsultan, klien membayar dengan sejumlah biaya yang telah disepakati oleh kedua belah pihak yaitu antara klien dan konsultan untuk memulai suatu pekerjaan berdasarkan spesifikasi dan penjelasan ruang lingkup pekerjaan. Aktivitas konsultasi meliputi riset, investigasi, pendapat ahli, rekomendasi teknis, analisis dan evaluasi, perbaikan anggaran biaya dan modal, atau rencana kesesuaian proyek.

Menurut Gold (1980), konsultan lanskap adalah pengembang swasta yang memiliki tanggung jawab moral dalam hal penyediaan ruang dan fasilitas rekreasi dalam kota. Perencana kota dan arsitek lanskap berperan penting dalam kegiatan preservasi, perencanaan ruang terbuka, pembangunan fasilitas rekreasi, dan program sosial sebagai pelayanan kebutuhan rekreasi bagi manusia. Kriteria dalam memilih konsultan yang profesional, yaitu:

1. Pengalaman dan reputasi.

2. Latar belakang dari setiap staf yang ada. 3. Kemampuan tingkat muatan kerja.

(7)

4. Ketersediaan pakar dan ahli dalam setiap bidang disiplin ilmu. 5. Tanggung jawab professional.

6. Tanggung jawab sosial.

Sedangkan layanan-layanan yang diberikan oleh konsultan lanskap antara lain:

1. Memberikan rekomendasi material penanaman suatu proyek atau kondisi tapak tertentu.

2. Memberikan spesifikasi teknis mengenai material lanskap secara tertulis. 3. Mempersiapkan program pemeliharaan lanskap.

4. Memberikan pendapat dari seorang ahli.

5. Mempersiapkan rekomendasi atau perbaikan terhadap anggaran biaya dan modal.

6. Memimpin pembuatan rencana kesesuaian untuk usulan suatu proyek. Pengadaan Jasa Konsultasi Desain

Pada setiap konsultan lanskap terdapat beberapa metode yang digunakan dalam pelaksanaan pengadaaan jasa konsultasi. Metode yang digunakan dapat dengan salah satu atau lebih dari metode-metode berikut ini:

1. Seleksi Umum

Seleksi yang pesertanya dipilih melalui proses prakualifikasi. Dilakukan secara terbuka melalui media cetak dan papan pengumuman resmi untuk penerangan umum serta jika memungkinkan melalui media elektronik agar konsultan yang memenuhi syarat dapat mengikutinya.

2. Seleksi Langsung

Pengadaan jasa konsultasi yang pesertanya dipilih langsung dengan cara membandingkan penawaran beberapa penyedia jasa yang memenuhi syarat serta dilakukan negosiasi secara bersaing, baik teknis maupun harga sehingga diperoleh harga yang wajar dan teknis dapat dipertanggungjawabkan.

3. Penunjukan Langsung

Pengadaan jasa konsultasi yang penyedia jasanya ditentukan oleh kepala kantor atau satuan kerja atau pemimpin proyek atau bagian proyek atau pejabat yang disamakan.

(8)

2.6. Pengertian Hotel

Hotel adalah suatu bentuk bangunan, lambang, perusahaan atau badan usaha akomodasi yang menyediakan pelayanan jasa penginapan, penyedia makanan dan minuman serta fasilitas jasa lainnya dimana semua pelayanan itu diperuntukkan bagi masyarakat umum, baik mereka yang bermalam di hotel tersebut ataupun mereka yang hanya menggunakan fasilitas tertentu yang dimiliki hotel itu. Pengertian hotel dapat disimpulkan dari beberapa definisi berikut ini: a. Salah satu jenis akomodasi yang mempergunakan sebagian atau keseluruhan

bagian untuk jasa pelayanan penginapan, penyedia makanan dan minuman serta jasa lainnya bagi masyarakat umum yang dikelola secara komersil (Keputusan Menteri Parpostel no Km 94/HK103/MPPT 1987).

b. Bangunan yang dikelola secara komersil dengan memberikan fasilitas penginapan untuk masyarakat umum dengan fasilitas sebagai berikut : 1) jasa penginapan, 2) pelayanan makanan dan minuman, 3) Pelayanan barang bawaan, 4) pencucian pakaian, 5) penggunaan fasilitas perabot dan hiasan-hiasan yang ada di dalamnya (Endar Sri, 1996).

c. Sarana tempat tinggal untuk wisatawan dengan memberikan pelayanan jasa kamar, penyedia makanan dan minuman serta akomodasi dengan syarat pembayaran (Lawson, 1976).

Karakteristik Hotel

Hotel memiliki karakteristik yang berbeda dengan bentuk industri lain. Perbedaan antara hotel dengan industri lainnya adalah:

a. Industri hotel tergolong industri yang padat modal serta padat karya yang artinya dalam pengelolaannya memerlukan modal usaha yang besar dengan tenaga pekerja yang banyak pula.

b. Dipengaruhi oleh keadaan dan perubahan yang terjadi pada sektor ekonomi, politik, sosial, budaya dan keamanan dimana hotel tersebut berada.

c. Menghasilkan dan memasarkan produknya bersamaan dengan tempat dimana jasa pelayanannya dihasilkan.

d. Beroperasi selama 24 jam sehari, tanpa adanya hari libur dalam pelayanan jasa terhadap pelanggan hotel dan masyarakat pada umumnya.

(9)

e. Memperlakukan pelanggan seperti raja dan sebagai partner dalam usaha karena jasa pelayanan hotel sangat tergantung pada banyaknya pelanggan yang menggunakan fasilitas hotel tersebut.

Jenis Hotel

Menurut Tarmoezi (2000), penentuan jenis hotel berdasarkan lokasi, kebutuhan pelanggan dan ciri khas wisatawan yaitu a) city hotel, b) residential hotel, c) resort hotel dan d) motel (motor hotel), dengan penjelasan sebagai berikut:

a. City Hotel

Hotel yang berlokasi di perkotaan, biasanya diperuntukkan bagi masyarakat yang bermaksud untuk tinggal sementara (dalam jangka waktu pendek). City Hotel disebut juga sebagai transit hotel karena biasanya dihuni oleh para pelaku bisnis yang memanfaatkan fasilitas dan pelayanan bisnis yang disediakan oleh hotel tersebut.

b. Residential Hotel

Hotel yang berlokasi di daerah pinggiran kota besar yang jauh dari keramaian kota, tetapi mudah mencapai tempat-tempat kegiatan usaha. Hotel ini berlokasi di daerah-daerah tenang, terutama karena diperuntukkan bagi masyarakat yang ingin tinggal dalam jangka waktu lama. Hotel ini dilengkapi dengan fasilitas tempat tinggal yang lengkap untuk seluruh anggota keluarga. c. Resort Hotel

Hotel yang berlokasi di daerah pengunungan (mountain hotel) atau di tepi pantai (beach hotel), di tepi danau atau di tepi aliran sungai. Hotel seperti ini terutama diperuntukkan bagi keluarga yang ingin beristirahat pada hari-hari libur atau bagi mereka yang ingin berekreasi.

d. Motel (Motor Hotel)

Hotel yang berlokasi di pinggiran atau di sepanjang jalan raya yang menghubungan satu kota dengan kota besar lainnya, atau di pinggiran jalan raya dekat dengan pintu gerbang atau batas kota besar. Hotel ini diperuntukkan sebagai tempat istirahat sementara bagi mereka yang melakukan perjalanan dengan menggunakan kendaraan umum atau mobil sendiri. Oleh karena itu hotel ini menyediakan fasilitas garasi untuk mobil.

(10)

Menurut Tarmoezi (2000), dari banyaknya kamar yang disediakan, hotel dapat dibedakan menjadi: a) small hotel, b) medium hotel dan c) large hotel; masing-masing dengan jumlah kamar maksimal 28, 28-299 dan lebih dari 300 kamar.

Menurut keputusan direktorat Jendral Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi no 22/U/VI/1978 tanggal 12 Juni 1978, klasifikasi hotel dibedakan dengan menggunakan simbol bintang antara satu sampai dengan lima. Semakin banyak bintang yang dimiliki suatu hotel, semakin berkualitas hotel tersebut. Penilaian dilakukan selama tiga tahun sekali dengan tatacara serta penetapannya dilakukan oleh Direktorat Jendral Pariwisata.

2.7. Discovery

Discovery merupakan sebuah kata benda dalam bahasa Inggris yang berasal dari kata kerja discover yang artinya menemukan atau mengetahui. Dalam Kamus Besar Bahasa Inggris Indonesia (Echols dan Shadily, 1985) discovery merupakan kata benda yang memiliki arti penemuan atau pendapatan. Sedangkan definisi discovery dari kamus Webster yaitu suatu tindakan dalam menemukan sesuatu, menyingkap atau mengetahui dengan pasti sesuatu yang sebelumnya belum diketahui atau belum dikenali. Dalam industri pariwisata Timor Leste, kata discovery juga digunakan oleh pemerintah untuk mempromosikan kekayaan alam yang dimiliki negara tersebut dengan slogan “Timor Leste Land of Discovery”. Penggunaan kata discovery dalam slogan ini dimaksudkan untuk mengimbau kepada masyarakat dunia untuk lebih mengenal Timor Leste dari dekat melalui potensi-potensi yang dimiliki baik alam, sejarah maupun budayanya.

Referensi

Dokumen terkait

Menurut Hotel Proprietors Act , 1956 , hotel adalah suatu perusahaan yang dikelola oleh pemiliknya dengan menyediakan pelayanan makanan , minuman dan fasilitas kamar.. untuk

Sedangkan menurut I Gusti Bagus (2016) hotel adalah suatu usaha akomodasi dengan menyediakan pelayanan penginapan, makanan, minuman, dan fasilitas lainnya, yang dikelola

 SK Menparpostel No.KM 34/HK 103/MPPT-87. Hotel, suatu jenis akomodasi yang mempergunakan sebagian atau seluruh bangunan untuk menyediakan jasa penginapan, makan

Sudah dijelaskan diatas apabila hotel adalah sebuah perusahaan jasa yang menyediakan penginapan dengan focus income hotel, makanan dan minuman adalah income hotel selanjutnya

Definisi hotel menurut buku Managing Front Office operations dari AHMA (American Hotel & Motel association) adalah suatu tempat dimana disediakan penginapan, makanan,

Hotel Cemerlang yang menyediakan jasa penginapan, makanan, minuman dan jasa-jasa lainnya disediakan untuk konsumen dengan selalu berusaha memberikan pelayanan dan fasilitas

Pengertian hotel menurut Damardjati hotel adalah 2001: 65, hotel adalah suatu jenis akomodasi yang mempergunakan seluruh atau sebagian bangunan yang menyediakan jasa penginapan,

KM 37/PW.340/MPPT-86 dalam Sulastiyono, 1999:6 Hotel adalah suatu jenis akomodasi yang mempergunakan sebagian atau seluruh bangunan untuk menyediakan jasa penginapan, makanan dan