BAB III
METODE PENELITIAN a. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain penelitian observasional analitik dengan pendekatan Cross Sectional untuk mengetahui hubungan variabel bebas dengan variabel terikat, dimana pengetahuan WUS tentang kanker serviks sebagai variabel bebas dan motivasi melakukan pemeriksaan IVA sebagai variabel terikat dilihat dan diukur dalam waktu bersamaan.
b. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di wilayah kerja III Puskesmas Manahan Surakarta pada bulan Mei-Juni 2016.
c. Subjek Penelitian
i. Populasi Penelitian i. Kriteria inklusi:
1. Wanita usia 30-50 tahun 2. Sudah menikah
3. Dapat membaca dan menulis i. Kriteria eksklusi :
1. Tidak bersedia menjadi responden
2. Tidak berada di lokasi penelitian saat dilakukan penelitian
i. Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah wanita usia 30-50 tahun di Wilayah III kelurahan Manahan Surakarta, Surakarta
a. Besar sampel
Populasi pada penelitian ini adalah WUS di Wilayah III kelurahan Manahan Surakarta berjumlah 67. Besar sample dalam penelitian ini adalah WUS yang memenuhi kriteria retriksi. Adapun perhitungan besar sample pada penelitian ini, ditentukan dengan rumus:
Keterangan: n = sampel N = Populasi
d = Derajat Kebebasan misal: 0,1; 0,05; 0,01
besar sampel minimum yang dibutuhkan bagi ketepatan (accuracy) dengan derajat kebebasan 0,05 pada penelitian ini adalah:
b. Teknik sampling
Teknik pengambilan sampling yang digunakan adalah Probability Sampling dengan S imple Random Sampling. Pengambilan sampel dilakukan secara acak dengan
mengundi 67 nama dari data yang bersumber dari register WUS, dan diambil sebanyak 57 nama responden. Peneliti membagikan kuesioner di posyandu dan mendatangi reponden dari rumah ke rumah.
4. Definisi Operasional Variabel
4. Variabel bebas (Independen) : Pengetahuan WUS tentang kanker serviks
a. Definisi operasional
Kemampuan responden untuk menjawab pertanyaan tentang kanker serviks, meliputi: pengertian, penyebab, gejala, faktor risiko, prognosis, pencegahan, dan deteksi dini kanker serviks.
b. Nilai variasi Skor terendah-skor tertinggi : 13-26
c. Skala pengukuran : Skor d. Alat ukur : kuesioner
1. Variabel terikat (Dependen) : Motivasi melakukan pemeriksaan IVA
d. Definisi operasional
Dorongan yang ada dalam diri WUS untuk melakukan pemeriksaan IVA dalam hal ini meliputi aspek dorongan dalam diri, perilaku yang timbul dan terarah, dan goal ata u tujuan.
e. Nilai variasi
Skor terendah-skor tertinggi : 39-80
i. Skala pengukuran : Skor iv. Alat ukur: kuesioner v. Instrumen Penelitian
1. Instrumen
Instrumen yang digunakan dalam pengukuran pengetahuan WUS tentang kanker serviks berupa kuesioner dan pengukuran motivasi melakukan pemeriksaan IVA berupa skala.
c. Kuesioner pengetahuan WUS tentang kanker serviks
Kuesioner pengetahuan WUS tentang kanker serviks responden diminta memberi tanda check list (√) pada pernyataan yang sesuai. Kuesioner ini menggunakan pilihan jawaban “BENAR” atau “SALAH” diberi skor 1 dan 0.
Tabel 3.1 skor penilaian tingkat pengetahuan kanker serviks
Jawaban Bentuk Pertanyaan
Positif (+) Negatif (-)
Benar 1 0
Salah 0 1
Positif Negatif Pengetahu an Pengetahuan WUS tentang kanker serviks meliputi: i. Pengertian e. Penyebab 3. Gejala i. Faktor risiko a. Prognosis 6. Pencegahan 7. Deteksi dini 1, 23 2, 31 12, 19, 20 8, 13, 27 9, 30 7, 18 10, 21 15, 17 6, 24 5, 25 11, 26 16, 28 3, 22, 29 4, 14 4 4 5 5 4 5 4 Jumlah 16 15 31 a. Skala Motivasi
Skala motivasi berisi mernyataan-pernyataan mengenai motivasi melakukan
pemeriksaan IVA yang terdiri dari 30 pernyataan. Pernyataan motivasi terdiri atas dua macam, yaitu pernyataan yang favorable (mendukung atau memihak) dan pernyataan yang unfavorable (tidak mendukung).
Model skala yang digunakan yaitu model skala Likert dengan 5 kategori pilihan jawaban, yaitu:
Tabel 3.3 Skor Penilaian Skala Motivasi
Skala Sangat
Setuju
Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju
Positif (+) 4 3 2 1
Negatif (-) 1 2 3 4
Tabel 3.4 Kisi-kisi Skala Motivasi Melakukan Pemeriksaan IVA
Aspek Indikator Nomor Item Jumlah
Fav Un Dorongan dalam diri Hasrat/ keinginan untuk melakukan pemeriksaan IVA 2, 4, 8, 20 6, 13, 21 7
Perilaku yang timbul dan terarah Usaha dan kegigihan untuk memenuhi kebutuhan 1, 11, 14, 19 3, 10, 18 7 Tujuan yang dituju Harapan dan cita-cita 7, 9, 12, 15, 17 5, 16, 22 8 Jumlah 13 9 22
b. Uji validitas dan reliabilitas
Uji validitas dan reliabilitas dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas Penumping, Surakarta dengan jumlah responden sebanyak 30 orang.
i. Validitas
Uji validitas dilakukan untuk mengetahui apakah kuesioner yang disusun peneliti mampu mengukur apa yang peneliti ukur.
a. Kuesioner Pengetahuan WUS tentang kanker serviks
Uji validitas menggunakan pearson product moment dengan bantuan SPSS 16. Validitas dilakukan pada 43 butir pertanyaan. Sebuah item dinyatakan valid apabila pada tabel total nilai pearson correlation r > 0,396 (r tabel uji dua sisi dengan signifikansi 0,05).
Berdasarkan uji validitas, dari 43 item sebanyak 12 item dinyatakan tidak valid kemudian dihapus/ tidak digunakan untuk penelitian sehingga jumlah pertanyaan yang digunakan adalah 31 item, hal ini tidak berpengaruh karena telah mewakili setiap indikator.
b. Skala motivasi melakukan pemeriksaan IVA Uji validitas menggunakan pearson product moment dengan bantuan SPSS 16. Validitas dilakukan pada 27 butir pertanyaan. Sebuah item dinyatakan valid apabila pada tabel total nilai pearson correlation r > 0,396 (r tabel uji dua sisi dengan signifikansi 0,05).
Berdasarkan uji validitas, dari 27 item sebanyak 5 item dinyatakan tidak valid kemudian dihapus/ tidak digunakan untuk penelitian sehingga jumlah pertanyaan yang digunakan adalah 22 item, hal ini tidak berpengaruh karena telah mewakili setiap indikator.
4. Reliabilitas
Suatu instrument dikatakn reliable apabila instrument tersebut konsisten dan dapat dipercaya. Seluruh item pertanyaan yang dinyatakan valid, selanjutnya akan dilakukan pengujian untuk menguji tingkat kepercayaan (reliabel).
a. Kuesioner Pengetahuan WUS tentang kanker serviks
Uji reliabilitas instrument menggunakan cronbach’s alpha dengan bantuan SPSS 16 dilakukan pada sejumlah 31 butir pertanyaan. Hasil uji reliabilitas didapatkan nilai cro nbach’s alpha r sebesar 0,781 (r > 0,06) sehingga pertanyaan tersebut reliabel untuk digunakan sebagai instrument penelitian.
b. Skala Motivasi melakukan Pemeriksaan IVA Uji reliabilitas instrument menggunakan cronbach’s alpha dengan bantuan SPSS 16 dilakukan pada sejumlah 22 butir pertanyaan. Hasil uji reliabilitas didapatkan nilai cro nbach’s alpha r sebesar 0,884 (r > 0,06) sehingga pertanyaan tersebut reliabel untuk digunakan sebagai instrument penelitian.
f. Pengolahan dan Analisis Data 5. Pengolahan Data
i. Pemeriksaan dara (Editting)
Kegiatan ini dilakukan dengan cara memeriksa identitas pada lembar kuesioner. Data yang telah terkumpul disesuaikan dengan jumlah responden yaitu 57 responden. Kemudian peneliti memberikan total nilai kepada masing-masing kuesioner tiap responden.
ii. Membuat lembaran kode (Codding) Kegiatan ini memberi kode angka pada lembar kuisioner sesuai dengan tahap yang dilakukan agar lebih mudah dalam pengolahan data selanjutnya.
iii. Memasukkan data (Entry Data)
Kegiatan ini dilakukan dengan cara memasukkan data yang telah dikumpulkan sesuai nomor responden untuk diolah memakai program SPSS 16.
iv. Menyusun data (Tabulating)
Kegiatan ini dilakukan dengan cara menghitung data dari jawaban responden yang sudah diberi kode, kemudian dimasukkan ke dalam tabel.
1. Analisis Data
Setelah data diolah, kemudian data dianalisis agar dapat digunakan untuk penarikan kesimpulan.
ii. Analisis Univariat
Analisis univariat dilakukan terhadap tiap-tiap variabel dari hasil penelitian, yaitu karakteristik responden, pengetahuan WUS tentang kanker serviks sebagai variabel bebas dan motivasi WUS melakukan pemeriksaan IVA sebagai variabel terikat. Penel iti menggunakan analisis univariat untuk melihat nilai mean atau rata-rata, standar deviasi, nilai maksimum, dan nilai minimum dari variabel-variabel yang diteliti. Pada analisis data motivasi melakukan pemeriksaan IVA, data mentah dikategorikan menjadi 3 kategori menggunakan rumus standar deviasi. Pada analisis data
pengetahuan data mentah dikategorikan menjadi 2 kategori (Riyanto dan Budiman, 2013). Menurut azwar (2009), untuk melakukan interpretasi skor pada skala interval, skor mentah perlu dikategorikan karena pengukuran interval tidak dapat bercerita banyak dan memberikan makna yang memiliki nilai diagnostik.
ii. Analisis Bivariat 1. Uji Normalitas
normalitas menggunakan Kolmogorov-Smirnov karena jumlah responden 57 (>50). Hasil uji normalitas pada penelitian ini dikatakan normal apabila nilai significancy >0,05. Uji nornalitas data menunjukkan hasil nilai significancy pada pengetahuan kanker serviks dan motivasi pemeriksaan IVA yaitu 0,191 dan 0,185 menunjukkan data berdistribusi normal.
2. Uji Hipotesis
Analisis bivariate menggunakan uji komparatif untuk menguji variabel penelitian. Variabel penelitian adalah variabel numerik. Sebelum dilakukan uji komparatif, dilakukan dulu uji normalitas data. Berdasarkan uji normalitas data berdistribusi normal, sehingga uji yang digunakan adalah uji Pearson. Analisis bivariate dilakukan dengan bantuan program SPSS 16.